delvi tugas metodologi penelitian

20
BAB I PENDAHULUAN A. Definisi Karya Ilmiah Karya ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangka hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Atau, ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yan ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti p penelitian ilmiah. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lainlaporan penelitian, makalah seminar atau simposium, skripsi, tesis, disertasi, laporan kasus, laporan tinjauan, referat, dan kabilitasi yang pada dasarnya kesemuany merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Berikut ini jabaran masing-mas dari jenis karya ilmiah, yaitu : 1. aporan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan pe !isalnya laporan penelitian yang didanai oleh "akultas dan #ni$ersit laporan ekska$asi arkeologis yang dibiayai oleh %epartemen Kebudayaa dsb. &. !akalah seminar atau symposium adalah karya ilmiah melalui jalur penelitian yang dilakukan oleh peserta seminar pada suatu uni$ersit institut. Atau, simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berda penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar bidang persoalan yang dipelajari. '. (kripsi adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarja strata satu )(1*. +. esis adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata )(&*, yaitu !aster. . %isertasi adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata )('*, yaitu %oktor. .aporan kasus adalahtulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori. 1

Upload: be-vi-avatardinky-demizbluw

Post on 05-Oct-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam suatu karya ilmiah

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A. Definisi Karya IlmiahKarya ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Atau, karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti prosedur penelitian ilmiah.Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalahseminaratausimposium, skripsi, tesis, disertasi, laporan kasus, laporan tinjauan, referat, dan kabilitasi yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Berikut ini jabaran masing-masing dari jenis karya ilmiah, yaitu :1. Laporan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.2. Makalah seminar atau symposium adalah karya ilmiah melalui jalur penelitian yang dilakukan oleh peserta seminar pada suatu universitas atau institut. Atau, simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari.3. Skripsi adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (S1).4. Tesis adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.5. Disertasi adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.6. Laporan kasus adalah tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.7. Laporan tinjauan adalah tulisan yang berisi tinjauan karya ilmiah dalam kurun waktu tertentu. Misalnya Biologi-Anthropohgy in the Americas: 1900-2000.8. Referat adalah tinjauan mengenai karangan sendiri dan karangan orang lain.9. Kabilitasi adalah karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan kuliah.

Sebuah karangan baik dari hasil penelitian, pengamatan, peninjauan, maupun hasil pemikiran dikatakan ilmiah jika memiliki cirri-ciri seperti berikut ini :1. Menyajikan fakta objektif secara sistematis;2. Penyajian maupun pemecahan masalah dengan menggunakan metode tertentu;3. Penyajiannya cermat, tepat dan benar, serta tulus, tidak membuat terkaan;4. Setiap langkah pengerjaannya direncanakan secara sistematis, terkendali secara konseptual dan prosedual;5. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung, kecuali dalam hipotesis kerja;6. Tidak melebihkan-lebihkan suatu pernyataan;7. Menggunakan ragam bahasa ilmiah (objektif, cermat, teratur, tepat, dan tidak ambigu).

B. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.3. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.4. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.5. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

C. Manfaat Penulisan Karya Ilmiah

1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;5. Memperoleh kepuasan intelektual;6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;7. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

BAB II SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan berisi rancangan yang teratur sebagai berikut.A. Bagian Awal/PendahuluanBagian pendahuluan mencakup semua bagian atau halaman sebelum bagian isi suatu karya ilmiah. Halaman bagian pelengkap pendahuluan menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst) yang ditempatkan pada bagian bawah (tengah). Bagian ini dipersiapkan sebagai bahan informasi awal bagi pembaca sebelum memasuki uraian pada bagian isi. Unsur-unsur yang tercakup pada bagian pendahuluan, yaitu :1. Sampul (Cover)a. Judul Judul dibuat singkat, jelas, dan tidak bermakna ganda dengan huruf kapital Arial size 14, maksimal terdiri atas 20 kata tidak termasuk kata depan dan kata sambung. Judul skripsi diketik pada jarak empat cm atau delapan spasi dari pinggir (margin) atas kertas. Bila lebih dari dua baris pengetikan, maka antara baris pertama dan baris kedua diberi jarak dua spasi. Di bawah judul skripsi pada jarak tiga sampai tiga setengah cm diletakkan logo (tingginya lima cm)b. Jenis karya ilmiah diketik pada jarak dua cm atau empat spasi dari logo dengan huruf capital Arial size 12.c. Tujuan penulisan ditempatkan di bawah jenis karya ilmiah satu cm atau dua spasi dengan huruf arial size 12.d. Kata depan oleh dicantumkan pada jarak dua cm atau empat spasi di bawah keterangan maksud penyusunan.e. Identitas penulis dan nomor pokok penulis dicantumkan di bawah kata oleh pada jarak dua setengah cm atau lima spasi dengan menggunakan huruf kapital arial size 12. Sementara nomor pokok penulis diletakkan di bawah nama penulis pada jarak satu cm atau dua spasi.f. Nama Program Studi, tempat, dan tahun penyusunan dicantumkan pada jarak dua cm atau empat spasi di bawah nomor pokok penulis dengan huruf kapital arial size 14 dan semuanya disusun di tengah halaman.2. Halaman judul.Sampul dijilid hardcover dengan warna disesuaikan dan dicantumkan beberapa hal berikut.Halaman Judul (huruf besar/kapital, mencantumkan nama penulis dan nomor induk dan perguruan tinggi asal ditulis dengan jelas, serta logonya). Pada halaman ini dicantumkan isi yang sama dengan sampul, tetapi ditulis diatas kertas putih.

JUDUL KARYA ILMIAHDIAJUKAN UNTUK LOMBA MAHASISWA BERPRESTASI 2013OLEH:NAMANRP/NIMUNIVERSITAS KRISTEN PETRASURABAYA

3. Halaman Persembahan (kalau ada)Halaman persembahan tidak mutlak ada. Pada halaman ini dimuat keterangan pribadi mengenai untuk siapa karya ilmiah ini dipersembahkan. Format penulisan Halaman Persembahan ini tidak mengikuti format penulisan teks halaman lain. Ukuran spasi, jenis huruf, dan ukuran huruf bergantung pada keinginan penulis.

4. Halaman pengesahan.Lembar Pengesahan (memuat judul, nama penulis, dan nomor induk) ditandatangani oleh Dosen Pembimbing, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan lengkap dengan stempel perguruan tinggi, diberi tanggal sesuai dengan tanggal pengesahan.

LEMBAR PENGESAHANKARYA TULIS ILMIAH JUDULNYA OLEH:NAMA NRP / NIMSurabaya, Mengetahui, Dosen PembimbingWakil Rektor Bidang Kemahasiswaan ....

5. Halaman Persetujuan Publikasi untuk Kepentingan AkademisHalaman ini berisi pernyataan dari penulis skripsi atau laporan PKL yang memberikan kewenangan kepada pihak akademisi untuk menyimpan dan mempublikasikan tulisannya untuk kepentingan akademis. Dengan demikian, pihak akademisi berwenang untuk mempublikasikan suatu tugas akhir untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan hak cipta tetap pada penulis.6. Kata pengantar.Kata pengantar adalah pengantar dari sebuah karya tulis. Kata pengantar yang baik mencakup isi dari keseluruhan karya tulis. Apa inti bahasan sebenarnya yang dibahas dalam karya tulis tersebut. Di dalam kata pengatar juga bisa dituliskan ucapan terima kasih kepada siapa saja yang pernah terlibat dalam pembuatan karya tulis. Judul bagian ini seluruhnya ditulis dengan huruf kapital. Isinya memuat hal-hal berikut ini:1) pernyataan rasa syukur atau gembira karena penulis telah dapat merampungkan tugas penulisan;2) penjelasan singkat tentang tujuan penulisan;3) suka-duka penulis selama melaksanakan penyusunan karya ilmiah tersebut;4) pernyataan penulis tentang keterbatasan-keterbatasan yang menyertai penulisan karya ilmiah sebagai sikap kerendahan hati dengan iringan kesediaan untuk menerima kritik atau koreksi sebagai upaya penyempurnaan;5) penyampaian terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan karya ilmiah tersebut;6) harapan penulis tentang adanya manfaat penyusunan karya ilmiah tersebut sebagai sumbangan pikiran penulis kepada bangsanya dan pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.Penulisan kata pengantar disesuaikan dengan kebutuhan/pengalaman masing-masing penulis yang ditulis secara singkat dan menggunakan ungkapan-ungkapan yang sederhana. 7. Daftar isi.Daftar isi merupakan rekapitulasi dari keseluruhan judul-judul bab dan subbab dengan penunjukan halaman penempatannya. Judul-judul bab ditulis dengan huruf kapital semua. Sedangkan judul subbab ditulis dengan huruf capital sebagai huruf pertama pada tiap-tiap kata (kecuali kata tugas yang bukan pada posisi awal).Tanda urutan judul bab menggunakan angka Romawi (I, II, III, IV, dan V). Rincian judul subbab diberi tanda urutan (A, B, C, D, dan seterusnya). Rincian subbab dengan angka Arab (1, 2, 3, 4, dan seterusnya) dan rincian anak subbab dengan huruf keci (a, b, c, d, dan seterusnya).8. Daftar Tabel (kalau ada)Pembahasan dalam karya ilmiah sering dilengkapi dengan sejumlah tabel, gambar, atau keterangan lain yang disajikan secara berurutan. Tabel, gambar, bagan, atau keterangan lain tersebut disusun dalam daftar tersendiri sebelum abstrak.Halaman daftar tabel diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Daftar tabel memuat semua tabel yang disajikan dalam teks dan lampiran. Nomor tabel ditulis dengan angka. Jarak pengetikan judul (teks) tabel yang lebih dari satu baris diketik satu spasi dan jarak antar judul tabel dua spasi. Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama dengan judul tabel dalam teks. (lampiran)9. Daftar Gambar (kalau ada)Halaman daftar gambar memuat daftar gambar, nomor gambar judul gambar dan nomor halaman, baik gambar yang ada dalam teks dan dalam lampiran. Cara pengetikan halaman daftar gambar sama seperti pada halaman daftar tabel.10. Daftar LampiranHalaman Daftar lampiran diketik pada halaman baru. Judul daftar lampiran diketik di tengah atas halaman dengan huruf kapital. Halaman daftar lampiran memuat nomor teks judul lampiran dan halaman. Judul daftar lampiran harus sama dengan judul lampiran. Misalnya memuat contoh perhitungan, sidik ragam, peta, data, dan lain-lain.11. Daftar Simbol, Singkatan, dan sebagainyaApabila dalam suatu karya ilmiah menggunakan sejumlah simbol dan singkatan maka penulis perlu memberikan arti atau keterangan agar pembaca dapat memahaminya. Halaman daftar simbol dan singkatan memuat simbol/besaran dan singkatan istilah/satuan. Bagian Daftar simbol ini tidak perlu selalu ada. Cara pengetikannya adalah sebagai berikut:a. Pada lajur/kolom pertama memuat singkatan.b. Pada lajur/kolom ke dua memuat keterangan singkatan yang disajikan pada lajur pertama.c. Penulisan singkatan diurut berdasarkan abjad latin dengan huruf besar diikuti dengan huruf kecil.d. Bila simbol ditulis dengan huruf Yunani, penulisannya juga berdasarkan abjad Yunani.e. Keterangan pada lajur ke dua diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama diketik dengan huruf besar.

12. AbstraksiAbstrak adalah bagian pelengkap suatu karya ilmiah yang memuat ringkasan atau intisari tulisan. Bagian pelengkap ini harus menggambarkan secara keseluruhan isi karya ilmiah melalui penjelasan yang singkat dan padat. Isinya mencakup tentang penjeasan topik pembahasan, urgensi pembahasannya, tujuan pembahasannya, metode yang digunakan, dan hasil pembahasan yang diperoleh. Keseluruhan aspek yang dimaksud dapat tercakup dalam uraian singkat sepanjang setengah sampai dengan satu halaman.Judul abstrak adalah sama dengan judul karya ilmiah, diketik dengan huruf kapital dan ditempatkan di sisi tengah halaman bagian atas. Abstrak ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris. Di dalam abstrak tidak boleh ada kutipan (acuan) dari pustaka, jadi merupakan hasil uraian murni dari penulis. Isi abstrak harus dapat dimengerti tanpa harus melihat materi karya ilmiah. Abstrak wajib ada pada skripsi. Abstrak disusun dengan jumlah maksimum 300 kata (1 halaman), diketik satu spasi, dan jarak antar uraian dua spasi. Bagian akhir diberi kata kunci dari abstrak. Kata kunci terdiri dari maksimum 6 kata atau 6 frase.

B. Bagian Inti/Isi

1. Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah Menjelaskan apa dan mengapa judul penelitian dipilih. Atau, latar belakang masalah menguraikan apa yang mendorong seseorang untuk mengangkat suatu masalah. Menunjukkan beberapa masalah yang timbul dari judul.b. Rumusan Masalah Mengembangkan pertanyaan penelitian yang bersumber dari masalah yang diidentifikasi. Rumusan permasalahan ini berdasarkan permasalahan pokok yang terdapat pada bagian latar belakang masalah. Menetapkan/membatasai masalah tertentu beserta argumentasinya. Masalah yang hendak dikemukakan dalam bagian ini dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang singkat dan sederhana, yang isinya mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkan atau yang perlu dijawab.c. Tujuan PenelitianTujuan penelitian selaras dengan rumusan masalah, atau dengan kata lain dapat menjawab pertanyaan penelitian pada rumusan masalah. Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya. Tujuan penelitian/penulisan dapat menjelaskan, mendeskripsikan, menujukkan cara/hubungan terhadap masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Cara pengungkapan tujuan penelitian umumnya diawali dengan kalimat seperti, Untuk.., atau penelitian ini bertujuan dan seterusnya.d. Manfaat PenelitianPada bagian ini dijelaskan manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut. Manfaat penelitian mencakup dua hal, yaitu pertama, manfaat akademis atau manfaat dalam pengembangan ilmu, atau biasa juga disebut manfaat teoritis. Suatu penelitian dapat dikatakan memiliki manfaat akademis jika jawaban yang diperoleh dapat menyumbangkan pemahaman ilmiah, perbaikan atau modifikasi teori yang telah ada, bahkan pembentukan konsep atau teori baru. Kedua, manfaat praktis terjadi jika penelitian tersebut dapat dimanfaatkan untuk tujuan dan kepentingan praktis pemecahan suatu masalah yang berdampak langsung.

2. Kajian Teori atau Tinjauan KepustakaanTinjauan pustaka merupakan seleksi dari berbagai macam buku atau sumber informasi yang mengandung sudut pandang yang berbeda dan bertentangan satu sama lainnya. Tinjauan pustaka berisi uraian yang menunjukkan landasan teori dan konsep-konsep yang relevan dengan masalah yang dikaji, uraian mengenai pendapat yang berkaitan dengan masalah yang dikaji, uraian mengenai pemecahan masalah yang pernah dilakukan. (sumber-sumber yang menjadi dasar referensi penulis).Semua bacaan harus diberi ulasan dan kritik. Apabila suatu bahasan dikemukakan tanpa ulasan atau kritik, konsekuensinya adalah penulis menyetujui sepenuhnya bahan atau pendapat yang dikutipnya dan penulis harus bertanggung jawab penuh terhadap apa yang dikutipnya. Bahan-bahan dari pelbagai sumber bukan semata-mata dikumpulkan semacam daftar himpunan karya melainkan harus diolah dengan kritik, koreksi, tambahan, dan pengonstruksian yang logis menurut tata pikir analitik-sintetik.Hasil pembacaan buku-buku atau referensi relevan adalah untuk menemukan hal-hal berikut ini:a. Landasan teori, yaitu menjelaskan tentang teori, konsep pemikiran, pandangan atau pendapat para ahli yang relevan dengan objek yang diteliti dan menetapkan satu teori sebagai suatu pilihan untuk dijadikan landasan berpikir dalam kegiatan penelitian/penulisan.b. Hasil penelitian yang relevan, yaitu menjelaskan hasil penelitian relevan sebelumnya; menjelaskan aspek-aspek yang telah diteliti beserta temuan-temuannya yang penting; dan aspek-aspek lain yang belum diteliti yang perlu mendapat perhatian.c. Kerangka pemikiran, yaitu menjelaskan kerangka pemikiran sebagai konsep operasional dalam analisis data penelitian dan gambaran tentang alur pikir penulis yang sistematis berdasarkan landasan teori yang dipilihnya-dapat dilengkapi dengan skema (bagan).3. Metodologi PenelitianMetode penelitian adalah cara kerja untuk dapat memahami objek penelitian. Metode penelitian secara umum meliputi :a. Subyek penelitian, menerangkan target populasi penelitian dan/ atau sampel penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian.b. Teknik pengambilan sampel, menerangkan cara pengambilan sampel data penelitian sehingga data yang didapat adalah data yang representative.c. Teknik pemgumpulan data, menerangkan prosedur atau cara yang dilakukan untuk memperoleh data.d. Defenisi operasional variable, menerangkan defenisi-defenisi variable yang akan diteliti.e. Alat ukur variable penelitian, menerangkan alat ukur yang akan digunakan untuk mengukur variable penelitian.f. Analisis data, menerangkan alat bantu statistik atau lainnya yang akan digunakan untuk menganalisis data atau menguji hipotesis yang telah dperoleh.Cara penelitian dapat dilakukan misalnya dengan wawancara, pengamatan, eksperimen, penglihatan, dan sebagainya. Selanjutnya instrumen penelitian meliputi antara lain daftar pertanyaan, alat laboratorium, ruang, alat perekam, kamera video dan lain-lain. Sementara itu, analisis dat ditentukan oleh target dan tujuan keilmuan, misalnya penelitian eksploratif, deskriptif, pengembangan konsep (kualitatif), dan menghimpun fakta (kuantitatif), pengukuran (sensus), eksplanatori, pengujian hipotesis dan lain-lain.4. Hasil dan PembahasanPada bagian ini menyatakan kembali variabel penelitian, mendeskripsikan hasil penelitian, menghitung hasil pengujian hipotesis (kalau perlu) dan menguraikan hasil penelitian secara rinci.5. Penutup (Simpulan dan Saran)Bab ini menyatakan jawaban atas permasalahan penelitian. Simpulan harus didasari fakta yang ditemukan dalam penelitian. Sedangkan saran menyatakan tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut untuk pengembangan ilmu pengetahuan dari bidang ilmu yang dikaji, serta saran praktis yang terkait dengan penyataan penerapan ilmu pengetahuan terkait.C. Bagian Akhir/Penutup/PenunjangBagian akhir memuat Daftar Pustaka dan lampiran-lampiran jika diperlukan. 1. Daftar Pustakaa. Dasar penyusunan daftar pustakaDaftar pustaka termasuk bagian pelengkap penutup dalam suatu karya ilmiah yang harus ada pada setiap karya ilmiah. Daftar tersebut memuat keterangan tentang sumber-sumber rujukan atau pengambilan bahan informasi yang dikembangkan dalam karya ilmiah yang berasal dari buku-buku, artikel-artikel tertentu dalam jurnal, majalah, atau surat kabar, internet dan sumber penerbitan lainnya.Sumber informasi yang dimaksudkan dalam daftar pustaka adalah yang disebut dalam kutipan, baik dalam kutipan langsung maupun tak langsung. Daftar pustaka ditempatkan sesudah bab terakhir skripsi (bab penutup).

b. Aturan penyusunan daftar pustakaSumber pengambilan informasi yang dicantumkan sebagai pustaka acuan dibedakan penyajiannya berdasarkan asalnya yaitu dari buku, dari artikel dalam jurnal, majalah, dan surat kabar, atau internet.2. LampiranLampiran memuat data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi serta mendukung uraian yang disajikan dalam bagian utama karya ilmiah. Lampiran dapat berupa: contoh perhitungan, kuesioner, uraian metode analisis, gambar, grafik, tabel, foto, peta, data penunjang, dan lain-lain. Pada prinsipnya, lampiran adalah tambahan penjelasan yang bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung dalam teks karena bilamana disajikan dalam teks akan mengganggu konteks bahasan.

BAB IIIPEDOMAN TEKNIS PENULISAN KARYA ILMIAH

A. Bahan dan Ukuran KertasKertas yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah adalah kertas HVS 70 g/m2 atau 80 g/m2 ukuran kuarto (29 x 21,5 cm).B. Aturan Pengetikan1. Jenis HurufNaskah ditulis dengan huruf formal yaitu Times New Roman 12. Huruf kapital digunakan dalam penulisan judul karya ilmiah, judul bab, judul bagian pendahuluan dan judul penutup. Huruf kapital juga digunakan pada huruf pertama setiap kata pada judul subbab. Istilah-istilah tertentu yang lazim ditulis dengan huruf kapital sesuai dengan aturan penulisannya. Huruf miring (kursif) digunakan dalam penulisan nama judul buku, majalah, surat kabar dalam uraian teks, untuk menegaskan kata-kata tertentu dan untuk menuliskan istilah-istilah ilmiah yang belum disesuaikan ejaannya.2. Bilangan dan SatuanBilangan ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat.Contoh :Jumlah produksi sepeda motor dalam negeri 14.000 unit per tahun.Lima belas ribu tenaga kerja menolak berangkat ke luar negeri.Bilangan desimal ditandai dengan koma bukan dengan titik.Contoh : 30,257Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik dibelakangnya.Contoh : Rp 12.000,0070 m36 kg22 g

3. Jarak BarisJarak antarbaris dibuat 2 spasi, kecuali intisari, kutipan langsung, judul tabel, dan judul gambar yang lebih dari satu baris, serta daftar pustaka ditulis dengan jarak 1 spasi.4. Batas PengetikanKetikan ditata dengan rapi dan diatur batas-batasnya sebagai berikut :Tepi (margin) atas: 4 cm (8 spasi)Tepi (margin) bawah: 3 cm (6 spasi)Tepi (margin) kiri: 4 cm (8 spasi) Tepi (margin) kanan: 3 cm (6 spasi)5. Paragraf BaruParagraf dimulai ketikan pada ketukan ke-6 dari batas permulaan mulai mengetik.6. Permulaan KalimatBilangan atau lambang yang memulai suatu kalimat harus dieja.Contoh :Sepuluh responden telah selesai mengisi kuisioner.Dalam penelitian ini, responden yang digunakan sebanyak 100 orang.

C. Penomoran Bab dan Subbab1. Penomoran BabPenulisan nomor bab menggunakan angka Romawi besar (I, II, III, dan seterusnya). Bab dan judul bab ditulis dengan huruf kapital, diatur simetris kiri dan kanan tanpa diakhiri tanda titik.2. Penomoran SubbabPenulisan nomor subbab menggunakan huruf kapital (A, B, C, dan seterusnya) semua kata dalam subbab diawali dengan huruf capital, kecuali kata sambung dan kata depan, tanpa diakhiri tanda titik.

3. Penomoran Sub-subbabPenulisan nomor sub-subbab menggunakan angka Arab (1, 2, 3, dan seterusnya) judul sub-subbab diawali dengan huruf kapital.4. Penomoran Anak Sub-sub BabPenulisan nomor anak sub-subbab menggunakan huruf kecil (a, b, c, dan seterusnya). Judul anak sub-subbab diawali huruf kapital.5. Penomoran PasalPenulisan nomor pasal menggunakan angka Arab diberi tanda kurung tutup, contoh : 1), 2), 3), dan seterusnya. Penulisan nomor pasal tidak diikuti tanda titik. Judul pasal diawali huruf kapital dan diakhiri tanda titik.6. Penomoran AyatPenulisan nomor ayat menggunakan huruf kecil dan diberi tanda kurung tutup, contoh : a), b), c), dan seterusnya. Penulisan nomor ayat tidak diikuti tanda titik. Judul ayat dimulai huruf kapital dan diakhiri tanda titik. Pembagian kategori selanjutnya menggunakan angka Arab dalam tanda kurung, contoh : (1), (2), (3), dan seterusnya, tanpa diikuti tanda titik. Judul kategori yang lebih kecil lagi menggunakan huruf kecil dalam tanda kurung, contoh : (a), (b), (c), dan seterusnya, tanpa tanda titik dibelakang nomor. Judul kategori yang lebih kecil diawali huruf capital dan diakhiri tanda titik.

D. Pengaturan HalamanBagian ini terdiri atas penomoran halaman, tabel (daftar), dan gambar. Nomor halaman bagian awal. Pada bagian pendahuluan, nomor halaman menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya), diletakkan di tengah kertas bagian bawah dengan jarak 1,5 cm dari tepi bawah.Pada halaman judul nomor halaman tidak ditulis tetapi harus diperhitungkan. Nomor halaman bagian pokok di bagian akhir. Pada bagian pokok dan akhir karya ilmiah, nomor halaman menggunakan angka Arab (1, 2, 3, 4, dan seterusnya), ditulis di sebelah pojok kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. Pada halaman judul bab, nomor halaman ditulis di tengah bagian bawah dengan jarak 1,5 cm dari tepi bawah.

E. Teknik Pengutipan1. Dasar PengutipanPengutipan merupakan suatu proses atau cara yang selalu dilakukan dalam penulisan karya ilmiah. Ada beberapa alasan yang mendorong seorang penulis perlu mengutip pendapat orang lain. Alasan-alasan yang dimaksud antara lain: 1) untuk menguatkan pendapat yang dikemukakan, 2) untuk membentuk kerangkan pemikiran, 3) untuk bahan bandingan bagi pembaca, 4) dan untuk menegaskan isi uraian. Kutipan sebagai pinjaman pendapat orang lain harus ditulis secara cermat dan ditempatkan dalam uraian menurut aturan yang lazim berlaku dalam penulisan karya ilmiah.Dalam penulisan karya ilmiah, pengutipan dilakukan berdasarkan kebutuhan penulis (mahasiswa) sesuai dengan alasan-alasan yang dikemukakan di atas. Penulisan karya ilmiah harus mampu memilih kutipan yang benar-benar dibutuhkan. Kutipan tersebut memberikan peluang yang cukup baginya untuk mengembangkan pemikiran sendiri terhadap masalah yang dibahasnya dalam kapasitasnya sebagai seorang calon sarjana. Kutipan-kutipan yang dikemukakan dalam skripsinya harus mampu menunjang pemikiran yang bersangkutan.2. Jenis-jenis KutipanAda dua jenis kutipan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat orang lain yang diambil sesuai dengan susunan kata dan sumber aslinya. Kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat orang lain yang diambil sesuai dengan ide pokoknya atau sarinya dan dikemukakan kembali menurut susunan kata dan kalimat dari penulis (pengutip) yang bersangkutan. Ada beberapa aturan yang perlu diketahui oleh penulis karya ilmiah dalam penggunaan kutipan langsung dan kutipan tak langsung.a. Kutipan LangsungKutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris ketikan diintegrasikan langsung dengan uraian (teks) dan diapit dengan tanda petik atau tanda kutip (). Jarak antara baris kutipan sama dengan jarak antara baris uraian, yaitu dua spasi. Di depan atau di belakang kutipan disertakan keterangan sumber rujukan yang mencakup nama pengarang, tahun terbit, dan halaman yang dikutip.Contoh :Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris

Dalam uraiannya tentang konsep symbol, Parera (1990:169) meyimpulkan bahwa, Bahasa simbolik adalah bahasa tentang fakta; symbol-simbol bersifat pribadi dan memungkinkan pengujian dengan fakta. Bahasa tulisan ilmiah atau laporan harus

Keterangan sumber rujukan secara lengkap ditempatkan pada daftar pustaka. Contoh di atas tidak memerlukan catatan kaki untuk penempatan keterangan sumber rujukan atau tempat pengambilan kutipan. Jika dalam kalimat pengantar tidak disebutkan nama penulis maka penulis dicantumkan di antara anda kurung, yaitu (Parera 1990 : 168). Keterangan sumber tersebut dapat juga ditempatkan di belakang kutipan dan disesuaikan dengan kalimat pengantarnya.Kutipan langsung yang lebih dari empat baris ketikan (lima baris ke atas) dipisahkan dari uraian (teks) pada jarak 2,5 spasi dan ditempatkan sejajar dengan baris baru yang terdapat pada setiap permulaan paragraf. Jarak antara baris kutipan satu spasi dan tidak menggunakan tanda kutip. b. Kutipan Tak LangsungPenempatan kutipan tak langsung dalam uraian tidak membedakan jumlah baris seperti yang terdapat pada kutipan langsung. Sebagai pinjaman pendapat orang lain yang dinyatakan kembali menurut susunan kata-kata dan kalimat pengutip, kutipan tersebut langsung diintegrasikan ke dalam uraian. Penunjuk adanya kutipan tersebut dapat dilihat pada adanya sumber rujukan yang dicantumkan di belakang kutipan tersebut.Contoh kutipan tak langsung berikut dapat disajikan sebagai bahan bandingan terhadap contoh kutipan langsung yang dikemukakan sebelumnya.Contoh :Kutipan tak langsungResepsi sastra mencoba menilai karya sasta dalam kaitan karya tersebut dengan pembacanya. Makna sebuah karya sastra menjadi konkret dalam hubungan penerimaan karya sastra itu dengan pembacanya (Junus, 1985 :2). Hal yang demikian merupakan pandangan baru dalam pengkajian karya sastra. Sebelum itu, karya sastra sering dicari dalam kaitan dengan penulisnya atau dianggap terdapat dalam karya itu sendiri.

Ada hubungan yang erat antara sastra dan psikologi. Dalam hubungan ini Wellek dan Warren (1989:90) memperkenalkan istilah psikologi sasta. Menurut kedua penulis ini, istilah tersebut mempunyai empat kemungkinan pengertian yaitu pertaman adalah studi psikologis pengarang sebagai pribadi, kedua adalah studi proses kreatif, ketiga adalah hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra, dan keempat adalah studi dampak sastra pada pembaca (psikologi pembaca). Yang paling berkaitan dengan sastra adalah pengertian yang ketiga.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasan, dkk. 2011. Pedoman Penulisan dan Pelaksanaan Ujian Skripsi. Makassar : Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin. http://sportfolio.petra.ac.id/bidang3/PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH MAWAPRES.dochttp://www.fali.unsri.ac.id/index.php/menu/42 (18nov2014)http://belajarpsikologi.com/macam-macam-karya-ilmiah/ (18nov2014)Said, Darwis, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

1