definisi stroke dan epidemiologi

2
Definisi Stroke Stroke didefinisikan sebagai defisit (gangguan) fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Stroke terjadi akibat gangguan pembuluh darah di otak. Gangguan peredaran darah otak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan zat makanan menjadi terganggu. Kekurangan pasokan oksigen ke otak akan memunculkan kematian sel saraf (neuron). Gangguan fungsi otak ini akan memunculkan gejala stroke. Kasus stroke baru terjadi 100 sampai 300 orang per 100.000 penduduk per tahun. Stroke merupakan pembunuh nomor tiga setelah penyakit jantung dan kanker, namun merupakan penyebab kecacatan nomor satu. Epidemiologi - Penyebab kematian ketiga utama di Amerika Serikat; 10,6% dari semua kematian, 600.000 stroke/tahun. - ABI 75% dari semua stroke; resiko meningkat seiring dengan pertambahan usia. Berhubungan erat dengan penyakit arteri koroner; keduanya memiliki banyak faktor resiko yang sama. 1. Hipertensi (terutama sistolik) adalah faktor resiko paling penting yang bisa dimodifikasi. 2. Merokok meningkatkan resiko 2 sampai 3 kali lipat. 3. Faktor lain meliputi usia >67 tahun, diabetes, hiperlipidemia, hiperhomosisteinemia jenis kelamin pria atau wanita setelah menopause, riwayat keluarga, ras Amerika keturunan Afrika, dan infark miokard yang baru. Fibrilasi atrial membawa resiko stroke emboli 5% sampai 6% per tahun. Obstruksi arteriolar dan hiperkoagulabilitas: polisitemia< penyakit sel sabit, kontrasepsi oral, gangguan trombotik turunan, migrain. - ICH 15% dari semua stroke: mortalitasnya tinggi (35% sampai 50% pada satu bulan), terutama bila mengalami koma berat saat datang.

Upload: fitria-marina-sandy

Post on 17-Sep-2015

17 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

health

TRANSCRIPT

Definisi StrokeStroke didefinisikan sebagai defisit (gangguan) fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Stroke terjadi akibat gangguan pembuluh darah di otak. Gangguan peredaran darah otak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan zat makanan menjadi terganggu. Kekurangan pasokan oksigen ke otak akan memunculkan kematian sel saraf (neuron). Gangguan fungsi otak ini akan memunculkan gejala stroke.

Kasus stroke baru terjadi 100 sampai 300 orang per 100.000 penduduk per tahun. Stroke merupakan pembunuh nomor tiga setelah penyakit jantung dan kanker, namun merupakan penyebab kecacatan nomor satu.

Epidemiologi

Penyebab kematian ketiga utama di Amerika Serikat; 10,6% dari semua kematian, 600.000 stroke/tahun. ABI

75% dari semua stroke; resiko meningkat seiring dengan pertambahan usia.

Berhubungan erat dengan penyakit arteri koroner; keduanya memiliki banyak faktor resiko yang sama.

1. Hipertensi (terutama sistolik) adalah faktor resiko paling penting yang bisa dimodifikasi.

2. Merokok meningkatkan resiko 2 sampai 3 kali lipat.

3. Faktor lain meliputi usia >67 tahun, diabetes, hiperlipidemia, hiperhomosisteinemia jenis kelamin pria atau wanita setelah menopause, riwayat keluarga, ras Amerika keturunan Afrika, dan infark miokard yang baru.

Fibrilasi atrial membawa resiko stroke emboli 5% sampai 6% per tahun.

Obstruksi arteriolar dan hiperkoagulabilitas: polisitemia< penyakit sel sabit, kontrasepsi oral, gangguan trombotik turunan, migrain.

ICH

15% dari semua stroke: mortalitasnya tinggi (35% sampai 50% pada satu bulan), terutama bila mengalami koma berat saat datang.

Faktor resiko meliputi hipertensi, penyalahgunaan alkohol, koagulopati< penyalahgunaan kokain atau amfetamin, diskrasia darah, dan antikoagulasi iatrogenik.

SAH

10% dari semua stroke (23% dari semua kematian akibat stroke): insidensi lebih tinggi pada dewasa muda dan wanita.

Faktor resiko meliputi aneurisma sakular kongenital, migrain, hipertensi, merokok, ginjal polikistik, sindrom Marfan, displasia fibromuskular, dan penyakit sel sabit.