definisi privasi
DESCRIPTION
ppaTRANSCRIPT
1. DEFINISI PRIVASIPrivasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang
pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut
keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain,
atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain (Hartono,
dalam Prabowo 1998).
2. JENIS PRIVASI
Jenis privasi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
a) Golongan pertama, adalah keinginan untuk tidak diganggu secara fisik. Golongan ini
terwujud dalam tingkah laku menarik diri (withdrawal) yang terdiri atas 3 jenis:
1) Keinginan untuk menyendiri (solitude).
2) Keinginan untuk menjauh dari pandangan dan gangguan suara tetangga atau
kebisingan lalu lintas (seclusion).
3) Keinginan untuk intim (intimacy) dengan orang-orang (misalnya dengan
keluarga) atau orang tertentu saja (misalnya dengan pacar), tetapi jauh dari
semua orang lainnya.
b) Golongan kedua, Golongan kedua adalah keinginan untuk menjaga kerahasiaan diri
sendiri yang berwujud dalam tingkah laku hanya memberi informasi yang dianggap
perlu (control of information). Tiga jenis privacy yang termasuk dalam golongan ini
adalah:
1) Keinginan untuk merahasiakan jati diri (anonimity);
2) Keinginan untuk tidak mengungkapkan diri terlalu banyak kepada orang lain
(reserve); dan
3) Keinginan untuk tidak terlibat dengan tetangga (not neighboring).
3. MEKANISME PERILAKU BERDASARKAN TINGKAT PRIVASI MANUSIA
a) Perilaku verbal
Perilaku ini dilakukan dengan cara mengatakan kepada orang lain secara verbal, ssejauh
mana orang lain boleh verhubungan dengannya. Misalnya “Maaf, saya tidak punya
waktu”.
b) Perilaku non verbal
Perilaku ini dilakukan dengan menunjukkan ekspresi wajah atau gerakan tubuh tertentu
sebagai tanda senang atau tidak ssenang. Misalnya seseorang akan menjauh dan
membentuk jarak dengan orang lain, membuang muka ataupun terus menerus melihat
jam yang menandakan bahwa dia tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Sebaliknya
dengan mendekati dan menghadapkan muka, tertawa, menganggukkan kepala
memberikan indikasi bahwa dirinya siap untuk berkomunikasi dengan orang lain.
c) Mekanisme kultural
Budaya mempunyai bermacam-macam adat istiadat, aturan atau norma, yang
menggambarkan keterbukaan atau ketertutupan kepada orang lain dan hal ini sudah
diketahui oleh banyak orang pada budaya tertentu.
d) Ruang personal
Ruang personal adalah salah satu mekanisme perilaku untuk mencapai tingkat privasi
tertentu. Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa individu yang mempunyai
kecenderungan berafiliasi tinggi, ekstrofert atau mempunyai sifat hangat dalam
berhubungan interpersonal mempunyai ruang personal yang lebih kecil daripada
individu yang introvert (Gifford, dalam Prabowo 1998).
e) Teritorialitas
Pembentukan kawasan teritorial adalah mekanisme perilaku lain untuk mencapai privasi
tertentu. Kalau mekanisme ruang personal tidak memperlihatkan dengan jelas kawasan
yang menjadi pembatas antara dirinya dengan orang lain maka pada teritorialitas batas-
batas tersebut nyata dengan tempat yang relatif tetap.
4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRIVASI
a) Faktor personal
Anak-anak yang tumbuh dalam suasana yang sesak aakan memilih keadaan yang
anonim dan reserve saat ia dewasa. Sedangkan orang menghabiskan sebagian besar
waktunnya di kota akan memilih keadaan anonim dan intimacy.
b) Faktor situasional
Kepuasan terhadap kebutuhan akan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar
lingkungan mengijinkan orang-orang di dalamnya untuk menyendiri.
c) Faktor budaya
Pada tiap-tiap budaya tidak ditemukan adanya perbedaan dalam banyaknya privasi yang
diinginkan, tetapi sangat berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan privasi.
5. PENGARUH PRIVASI TERHADAP PERILAKU
Fungsi psikologis dari privasi dapat dibagi menjadi, pertama privasi memainkan peran
dalam mengelola interaksi sosial yang kompleks di dalam kelompok sosial; kedua, privasi
membantu kita memantapkan perasaan identitas pribadi.
6. HUBUNGAN PRIVASI DENGAN LINGKUNGAN
Lingkungan sekitar kita menentukan apakah privasi dapat terjadi atau tidak. Lingkungan
yang padat dan tidak adanya pengertian dari individu sekitar membuat privasi tidak maksimal.
Individu jadi kekurangan privasi dan pemantapan perasaan identitas pribadi tidak terbantu. Oleh
karena itu dibutuhkan lingkungan yang mendukung agar dapat terjadi privasi.
7. RUANG PERSONAL (Personal space)
a) Personal distance (jarak pribadi), yang memiliki jarak antara 1,5-4 kaki. Jarak ini adalah
karakteristik kerenggangan yang biasa dipakai individu satu sama lain. Gangguan di luar
jarak ini menjadi tidak menyenanghkan. Jarak pribadi ini masih mengenal pembagian
fase menjadi dua: fase dekat (1,5-2,5 kaki) dan fase jauh (2,5-4 kaki). Pada fase ini masih
memungkinkan banyak sekali pertukaran bau, sentuhan, pandangan, dan isyarat-isyarat
lainnya, meski tidak sebanyak intimate distance. Zona ini adalah transisi antara kontak
intim dengan tingkah laku umum yang agak formal.
b) Social distance yang mempunyai jarak 4-25 kaki dan merupakan jarak-jarak normal yang
memungkinkan terjadinya kontak sosial yang umum serta hubungan bisnis. Yang
terakhir adalah zona publik, pada jarak 12-25 kaki atau jarak dimana isyarat-isyarat
komunikasi lebih sedikit dibandingkan dengan daerah-daerah terdahulu. Jarak ini
disediakan untuk situasi-situasi formal atau pembicaraan umum misalnya di kelas.
c) personal space itu seolah-olah merupakan sebuah balon atau tabung yang
menyelubungi diri kita dan tabung itu membesar dan mengecil bergantung dengan siapa
kita sedang berhadapan. Menurut Hall (1963), ada 4 macam jarak personal space, yaitu:
1) Jarak intim (0 – 18 inci / 0 – 0,5 m), yaitu jarak untuk berhubungan seks, untuk
saling merangkul antar kekasih, sahabat, atau anggota keluarga, atau untuk
melakukan olahraga kontak fisik seperti gulat dan tinju.
2) Jarak personal (18 inci – 4 kaki / 0,5 – 1,3 m), yaitu jarak untuk percakapan
antara dua sahabat atau antar orang yang sudah saling akrab.
3) Jarak sosial (4 – 12 kaki / 1,3 – 4 m), yaitu untuk berhubungan yang bersifat
formal seperti bisnis, dan sebagainya.
4) Jarak publik (12 – 25 kaki / 4 – 8,3 m), yaitu untuk hubungan yang lebih formal
lagi seperti penceramah atau aktor dengan hadirinnya.
8. HUBUNGAN RUANG PERSONAL DENGAN LINGKUNGAN
Ruang personal sangat bergantung dengan lingkungan. Dengan jarak-jarak yang sudah
disebutkan di atas, apabila ada yang melebihi atau tidak sesuai dengan ketentuan jarak itu akan
menjadi sangat mengganggu. Terutama di lingkungan padat seperti angkutan umum dimana
orang-orang berdesakan sehingga jarak ruang personal terganggu.
SUMBER:
https://4yu8.wordpress.com/category/artikel-ayub/psikologi-lingkungan/ruang-personal-personal-
space-privasi-privacy-teritorialitas-territoriality/