definisi privasi

6
1. DEFINISI PRIVASI Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain (Hartono, dalam Prabowo 1998). 2. JENIS PRIVASI Jenis privasi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu: a) Golongan pertama, adalah keinginan untuk tidak diganggu secara fisik. Golongan ini terwujud dalam tingkah laku menarik diri (withdrawal) yang terdiri atas 3 jenis: 1) Keinginan untuk menyendiri (solitude). 2) Keinginan untuk menjauh dari pandangan dan gangguan suara tetangga atau kebisingan lalu lintas (seclusion). 3) Keinginan untuk intim (intimacy) dengan orang-orang (misalnya dengan keluarga) atau orang tertentu saja (misalnya dengan pacar), tetapi jauh dari semua orang lainnya. b) Golongan kedua, Golongan kedua adalah keinginan untuk menjaga kerahasiaan diri sendiri yang berwujud dalam tingkah laku hanya memberi informasi yang dianggap perlu (control of information). Tiga jenis privacy yang termasuk dalam golongan ini adalah: 1) Keinginan untuk merahasiakan jati diri (anonimity); 2) Keinginan untuk tidak mengungkapkan diri terlalu banyak kepada orang lain (reserve); dan

Upload: ajeng-cita-anggraini

Post on 22-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ppa

TRANSCRIPT

Page 1: DEFINISI PRIVASI

1. DEFINISI PRIVASIPrivasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang

pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut

keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain,

atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain (Hartono,

dalam Prabowo 1998).

2. JENIS PRIVASI

Jenis privasi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:

a) Golongan pertama, adalah keinginan untuk tidak diganggu secara fisik. Golongan ini

terwujud dalam tingkah laku menarik diri (withdrawal) yang terdiri atas 3 jenis:

1) Keinginan untuk menyendiri (solitude).

2) Keinginan untuk menjauh dari pandangan dan gangguan suara tetangga atau

kebisingan lalu lintas (seclusion).

3) Keinginan untuk intim (intimacy) dengan orang-orang (misalnya dengan

keluarga) atau orang tertentu saja (misalnya dengan pacar), tetapi jauh dari

semua orang lainnya.

b) Golongan kedua, Golongan kedua adalah keinginan untuk menjaga kerahasiaan diri

sendiri yang berwujud dalam tingkah laku hanya memberi informasi yang dianggap

perlu (control of information). Tiga jenis privacy yang termasuk dalam golongan ini

adalah:

1) Keinginan untuk merahasiakan jati diri (anonimity);

2) Keinginan untuk tidak mengungkapkan diri terlalu banyak kepada orang lain

(reserve); dan

3) Keinginan untuk tidak terlibat dengan tetangga (not neighboring).

3. MEKANISME PERILAKU BERDASARKAN TINGKAT PRIVASI MANUSIA

a) Perilaku verbal

Perilaku ini dilakukan dengan cara mengatakan kepada orang lain secara verbal, ssejauh

mana orang lain boleh verhubungan dengannya. Misalnya “Maaf, saya tidak punya

waktu”.

b) Perilaku non verbal

Perilaku ini dilakukan dengan menunjukkan ekspresi wajah atau gerakan tubuh tertentu

sebagai tanda senang atau tidak ssenang. Misalnya seseorang akan menjauh dan

Page 2: DEFINISI PRIVASI

membentuk jarak dengan orang lain, membuang muka ataupun terus menerus melihat

jam yang menandakan bahwa dia tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Sebaliknya

dengan mendekati dan menghadapkan muka, tertawa, menganggukkan kepala

memberikan indikasi bahwa dirinya siap untuk berkomunikasi dengan orang lain.

c) Mekanisme kultural

Budaya mempunyai bermacam-macam adat istiadat, aturan atau norma, yang

menggambarkan keterbukaan atau ketertutupan kepada orang lain dan hal ini sudah

diketahui oleh banyak orang pada budaya tertentu.

d) Ruang personal

Ruang personal adalah salah satu mekanisme perilaku untuk mencapai tingkat privasi

tertentu. Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa individu yang mempunyai

kecenderungan berafiliasi tinggi, ekstrofert atau mempunyai sifat hangat dalam

berhubungan interpersonal mempunyai ruang personal yang lebih kecil daripada

individu yang introvert (Gifford, dalam Prabowo 1998).

e) Teritorialitas

Pembentukan kawasan teritorial adalah mekanisme perilaku lain untuk mencapai privasi

tertentu. Kalau mekanisme ruang personal tidak memperlihatkan dengan jelas kawasan

yang menjadi pembatas antara dirinya dengan orang lain maka pada teritorialitas batas-

batas tersebut nyata dengan tempat yang relatif tetap.

4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRIVASI

a) Faktor personal

Anak-anak yang tumbuh dalam suasana yang sesak aakan memilih keadaan yang

anonim dan reserve saat ia dewasa. Sedangkan orang menghabiskan sebagian besar

waktunnya di kota akan memilih keadaan anonim dan intimacy.

b) Faktor situasional

Kepuasan terhadap kebutuhan akan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar

lingkungan mengijinkan orang-orang di dalamnya untuk menyendiri.

c) Faktor budaya

Pada tiap-tiap budaya tidak ditemukan adanya perbedaan dalam banyaknya privasi yang

diinginkan, tetapi sangat berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan privasi.

5. PENGARUH PRIVASI TERHADAP PERILAKU

Page 3: DEFINISI PRIVASI

Fungsi psikologis dari privasi dapat dibagi menjadi, pertama privasi memainkan peran

dalam mengelola interaksi sosial yang kompleks di dalam kelompok sosial; kedua, privasi

membantu kita memantapkan perasaan identitas pribadi.

6. HUBUNGAN PRIVASI DENGAN LINGKUNGAN

Lingkungan sekitar kita menentukan apakah privasi dapat terjadi atau tidak. Lingkungan

yang padat dan tidak adanya pengertian dari individu sekitar membuat privasi tidak maksimal.

Individu jadi kekurangan privasi dan pemantapan perasaan identitas pribadi tidak terbantu. Oleh

karena itu dibutuhkan lingkungan yang mendukung agar dapat terjadi privasi.

7. RUANG PERSONAL (Personal space)

a) Personal distance (jarak pribadi), yang memiliki jarak antara 1,5-4 kaki. Jarak ini adalah

karakteristik kerenggangan yang biasa dipakai individu satu sama lain. Gangguan di luar

jarak ini menjadi tidak menyenanghkan. Jarak pribadi ini masih mengenal pembagian

fase menjadi dua: fase dekat (1,5-2,5 kaki) dan fase jauh (2,5-4 kaki). Pada fase ini masih

memungkinkan banyak sekali pertukaran bau, sentuhan, pandangan, dan isyarat-isyarat

lainnya, meski tidak sebanyak intimate distance. Zona ini adalah transisi antara kontak

intim dengan tingkah laku umum yang agak formal.

b) Social distance yang mempunyai jarak 4-25 kaki dan merupakan jarak-jarak normal yang

memungkinkan terjadinya kontak sosial yang umum serta hubungan bisnis. Yang

terakhir adalah zona publik, pada jarak 12-25 kaki atau jarak dimana isyarat-isyarat

komunikasi lebih sedikit dibandingkan dengan daerah-daerah terdahulu. Jarak ini

disediakan untuk situasi-situasi formal atau pembicaraan umum misalnya di kelas.

c) personal space itu seolah-olah merupakan sebuah balon atau tabung yang

menyelubungi diri kita dan tabung itu membesar dan mengecil bergantung dengan siapa

kita sedang berhadapan. Menurut Hall (1963), ada 4 macam jarak personal space, yaitu:

1) Jarak intim (0 – 18 inci / 0 – 0,5 m), yaitu jarak untuk berhubungan seks, untuk

saling merangkul antar kekasih, sahabat, atau anggota keluarga, atau untuk

melakukan olahraga kontak fisik seperti gulat dan tinju.

2) Jarak personal (18 inci – 4 kaki / 0,5 – 1,3 m), yaitu jarak untuk percakapan

antara dua sahabat atau antar orang yang sudah saling akrab.

3) Jarak sosial (4 – 12 kaki / 1,3 – 4 m), yaitu untuk berhubungan yang bersifat

formal seperti bisnis, dan sebagainya.

Page 4: DEFINISI PRIVASI

4) Jarak publik (12 – 25 kaki / 4 – 8,3 m), yaitu untuk hubungan yang lebih formal

lagi seperti penceramah atau aktor dengan hadirinnya.

8. HUBUNGAN RUANG PERSONAL DENGAN LINGKUNGAN

Ruang personal sangat bergantung dengan lingkungan. Dengan jarak-jarak yang sudah

disebutkan di atas, apabila ada yang melebihi atau tidak sesuai dengan ketentuan jarak itu akan

menjadi sangat mengganggu. Terutama di lingkungan padat seperti angkutan umum dimana

orang-orang berdesakan sehingga jarak ruang personal terganggu.

SUMBER:

https://4yu8.wordpress.com/category/artikel-ayub/psikologi-lingkungan/ruang-personal-personal-

space-privasi-privacy-teritorialitas-territoriality/