definisi pantun

13
2.4 Pengertian Pantun Pantun merupakan budaya asli bangsa Indonesia yang pemakaiannya sangat luas,menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang banyak juga pantun yang tertulis. Menurut Kosasih (2006:226), Pantun merupakan puisi yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut: 1) Terdiri atas empat baris. 2) Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. 3) Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya disebut isi pantun. 4) Pantun mementingkan rima akhir dengan pola /abab/. Bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bris kedua sama dengan baris keempat. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Upload: rudi-andrianto

Post on 02-Jan-2016

60 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: definisi Pantun

2.4 Pengertian Pantun

Pantun merupakan budaya asli bangsa Indonesia yang pemakaiannya sangat

luas,menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Pantun pada mulanya merupakan sastra

lisan namun sekarang banyak juga pantun yang tertulis.

Menurut Kosasih (2006:226), Pantun merupakan puisi yang memiliki cirri-ciri

sebagai berikut:

1) Terdiri atas empat baris.

2) Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.

3) Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya disebut isi

pantun.

4) Pantun mementingkan rima akhir dengan pola /abab/. Bunyi akhir baris

pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bris kedua sama dengan

baris keempat.

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-

bahasa Nusantara. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila

dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b

dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan

sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pantun)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa pantun adalah

salah satu jenis puisi lama yang umumnya memiliki cirri-ciri yaitu terdiri atas empat

baris, tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata, dua baris pertama disebut sampiran

dan dua baris berikutnya disebut isi pantun, pantun juga mementingkan rima akhir

dengan pola /abab/. Bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga

dan bris kedua sama dengan baris keempat.

Page 2: definisi Pantun

2.4.1 Jenis-Jenis Pantun

Pantun terdiri dari banyak jenis yaitu pantun nasihat, pantun cinta atau remaja,

pantun teka-teki dan pantun jenaka. Sumiati Budiman (1987:19), Menurut isinya,

pantun dapat dibagi menjadi:

1. Pantun Percintaan, merupakan salah satu cara lama yang digunakan untuk

mengungkapkan cinta pada seseorang.

Contoh:

Pungguk terbang di atas awan

Hampir tak terlihat oleh mata

Kalau hati rindu-rinduan

Rindu di hati meronta-ronta

2. Pantun Nasihat, adalah tutur bahasa yang dirangkai menjadi sebuah kata-

kata anjuran dengan tujuan mengajak, memperingati dan menegur seseorang

untukmenjadi lebih baik. (http://www.katakataku.net/2012/02/pantun-

nasehat.html)

Contoh:

Anak ayam turun sepuluh,

mati satu tinggal Sembilan.

Menuntutlah ilmu bersungguh-sunguh,

supaya jangan ketinggalan.

3. Pantun Teka-Teki, adalah salah satu pantun yang digunakan untuk bertebak

kata.

Contoh :

Biduk sekunar dari barat,

penuh berisi asam cuka.

Page 3: definisi Pantun

Makan di laut muntah di darat,

apakah itu cobalah terka.

1. Pantun Jenaka, adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang

mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam

suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa

tersinggung, dan dengan pantun Jenaka diharapkan suasana akan menjadi

semakin riang.

Contoh :

Berderak-derak sangkutan dancing,

bagaikan putus diimpit lumping.

Bergerak-gerak kumis kucing,

melihat tikus bawa senapan.

Dalam penelitian ini, penulis mengedepankan materi menulis pantun pada siswa kelas

VII SMP Bina Taruna Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 guna

pembelajaran.

2.4.2 Pantun Jenaka

Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang

mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana

yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan

pantun diharapkan suasana akan menjadi semakin riang.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pantun)

Pantun Jenaka pada dasarnya memiliki aturan yang sama dengan

pantun pantun lain. Bedanya, pantun jenaka harus memiliki unsur

Page 4: definisi Pantun

humor sehingga dapat membuat pembacanya tertawa atau minimal

tersenyum.  Tapi seiring berkembangnya jaman, pantun jenaka pun

beberapa berubah menjadi satu sampiran dan satu isi. Karena

Pantun Jenaka memiliki unsur humor maka pantun ini bertujuan

untuk menghibur orang yang mendengar, dan terkadang dijadikan

sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh

keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan

dengan pantun Jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin

riang gembira.

Berikut ini adalah beberapa contoh pantun jenaka :

Buat apa panen kelapa

Kalau belum tumbuh tunas

Buat apa membeli vespa

Cicilan kompor saja belum lunas

Terang saja tanganku kaku

Pagi ini dingin sekali

Jelas saja tokonya tak laku

Baju sobek kau jual lagi

2.5 Pengertian Diksi

Diksi ialah pilihan kata (Zaenal Arifin, 2008:28). Diksi dipergunakan untuk

menyatakan kata-kata mana yang tepat dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau

Page 5: definisi Pantun

gagasan. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan

kata merupakan satu unsur yang sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang

maupun dalam dunia tutur setiap hari. Kata yang tepat akan membantu seseorang

mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun

tulisan. Di samping itu, pilihan kata yang dipergunakan harus sesuai dengan situasi

dan tempat penggunaannya. Menurut Finoza (2008:121):

“Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata

tertentu untuk dipakai dalam suatu kalimat atau wacana. Pemilihan kata

dilakukan apabila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau

bermiripan. Ketersediaan kata itu akan ada apabila seseorang mempunyai

perbendaharaan kata yang memadai, seakan-akan ia memiliki senarai (daftar)

kata. Dari senarai kata itu dipilih satu kata yang paling tepat untuk

mengungkapkan suatu ide atau gagasan. Tanpa menguasai sediaan kata yang

cukup banyak, tidak mungkin bagi seseorang dapat melakukan pemilihan kata

atau seleksi kata”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa pilihan kata

atau diksi perbendaharaan kata yang memadai dipilih satu kata yang tepat untuk

mengungkapkan suatu ide dengan seleksi kata.

Berikut adalah Fungsi Diksi :

1) Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.

2) Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak

resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.

3) Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.

4) Menciptakan suasana yang tepat.

5) Mencegah perbedaan penafsiran.

6) Mencegah salah pemahaman.

7) Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.

Page 6: definisi Pantun

2.5.1 Ruang Lingkup Diksi

Secara khusus adalah kata atau kelompok kata yang yang ruang lingkup

penggunaannya mencakup hal-hal yang sempit contohnya malaria istilah khusus

dibidang kesehatan. Secara umum adalah kata atau kelompok kata yang ruang

lingkup penggunaannya mencakup hal-hal umum dan mencakup aspek-aspek yang

lebih luas contohnya hepatitis istilah umum dibidang kesehatan istilah khususnya

hepatitis a,b,c. Jadi diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang

tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting,

baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam

memilih kata yang setepat-tepatnya untuk menyatakan suatu maksud.

Diksi dalam kaitannya dengan dunia karangan terbagi atas, "(1) makna konotasi, (2)

denotasi (3) kata abstrak, (4) kata konkret, (5) kata umum, (6) kata khusus, dan (7)

sinonim (Keraf, 1991:28). Sedangkan menurut Sabarti (1992:84-90) ruang lingkup

meliputi kata asing dan kata serapan, kata-kata baru, makna kata dalam kalimat, dan

kata-kata baku dan non baku. Berdasarkan pendapat kedua pakar di atas, maka

penulis membatasi ruang lingkup diksi menjadi: (1) kata denotasi, (2) konotasi, (3)

umum, (4) khusus, (5) konkret, (6) abstrak, dan (7) baku.

Berikut ini penulis jelaskan pengertian dan contoh jenis-jenis kata tersebut:

1) Makna konotasi

Kata yang mempunyai makna tambahan atau nilai rasa disebut kata konotasi. Kita

menghendaki reaksi emosional tertentu, kita harus memiliki kata konotasi sesuai

dengan maksud yang akan dicapai. Kata konotasi merupakan kata tambahan

terhadap makna dasarnya yang berupa nilai rasa atau gambaran tertentu. Konotasi

dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu konotasi negatif dan konotasi positif.

Page 7: definisi Pantun

Kono-tasi positif mengandung nilai rasa halus, sopan, tinggi, sakral, dan lain-lain,

sedang-kan konotasi negatif sebaliknya (Keraf, 1991:28).

Contoh: Konotasi Positif : wafat, istri, jenasah.

Konotasi negatif: mati, bini, mayat.

Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari

sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan padasebuah

makna konseptual. Kata makan dalam makna konotatif dapat berarti untung atau

pukul. Makna konotatif sifatnya lebih profesional dan operasional. Dengan kata

lain makna konotatif adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan

situasi tertentu (Zaenal, 2008:29).

Contoh: dia adalah wanita manis.

2) Makna Denotasi

Makna denotasi dapat diartikan hubungan antara kata (ungkapan) dengan barang,

orang, tempat, sifat, proses, dan kegiatan di luar sistem bahasa. Menurut Sujito

(1990:53) denotasi kata merupakan, "Kata yang menunjukan langsung pada acuan

atau makna dasarnya".

Contoh: rumah, mobil, pohon.

Makna denotasi adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini

adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denonatif adalah suatu pengertian

yang dikandung sebuah kata objektif. Sering juga makna denotasi disebut makna

konseptual. Kata makan misalnya bermakna memasukkan sesuatu ke dalam mulut,

dikunyah, dan ditelan. Makna kata makan seperti ini adalah makna denotasi

(Zaenal, 2008:28).

3) Kata Abstrak

Kata abstrak adalah kata yang merujuk kepada konsep/pengertian abstrak.

Kata abstrak dikatakan oleh Keraf (1991:28) yaitu:

Page 8: definisi Pantun

"Kata yang mempunyai rujukan berupa konsep atau pengertian". Kata abstrak

sering dipakai untuk mengungkapkan gagasan yang rumit karena kata tersebut

mampu menjelaskan perbedaan dengan halus di antara gagasan yang bersifat

teknis dan khusus.

Contoh: bahagia, senang, kaya.

4) Kata Konkrit

Kata konkret merujuk kepada objek yang dapat dicerap oleh pancaindra.

Kata konkrit menurut Keraf (1991:28) yaitu, "Kata yang mempunyai rujukan beru-

pa objek yang diserap oleh panca indra". Kata ini mengacu ke barang yang

spesifik di dalam pengalaman kita. Kata konkret dapat efektif di dalam karangan

narasi atau pengisahan dan deskripsi atau pemerian karena meransang panca

indera. Contoh: mobil. rumah, buku.

5) Kata Umum

Kata umum adalah kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup banyak hal.

Kata umum menurut Keraf (1991:29) adalah,

"Kata yang ruang lingkupnya luas dan mencakup banyak hal, kumpulan, atau

pada keseluruhan sifat barang". Kata ini dipakai untuk mengungkapkan gagasan

umum. Kata umum kurang sanggup memberikan gambaran yang jelas. Makna

umum makin kabur gambarannya dalam pikiran/angan-angan, bahkan dapat

menimbulkan perbedaan tafsiran.

Contoh: melihat, bunga, binatang.

Contoh kata bermakna umum yang lain adalah bunga. Kata bunga memiliki

acuan yang lebih luas daripada mawar. Bunga bukan hanya mawar, melainkan

juga ros, melati, dahlia, anggrek, dan cempaka. Sebaliknya, melati pasti sejenis

bunga;anggrek juga tergolong bunga, dahlia juga merupakan sejenis bunga. Kata

bunga yang memiliki acuan lebih luas disebut kata umum (Zaenal, 2008:30).

Page 9: definisi Pantun

6) Kata khusus

Kata khusus ialah kata yang sempit/ terbatas ruang lingkupnya.

Kata khusus menurut pendapat Keraf (1991:29) adalah, "Kata yang sempit, terba-

tas ruang lingkupnya". Biasanya kata khusus digunakan untuk seluk beluknya atau

perinciannya. Kata ini hanya mengacu ke beberapa sifatnya-sifatnya atau

kebeberapa bagiannya saja. Kata khusus yang tertentu makna pemakaiannya lebih

jelas dan nyata. Contoh: melirik, melati, tikus.

7) Kata Baku

Kata baku adalah kata yang mengikuti kaidah-kaidah yang telah ditentukan atau

dilazimkan.

Kata baku ialah ragam bahasa yang dipergunakan kelas terpelajar di dalam

masyarakat. Kelas ini meliputi pejabat-pejabat pemerintah, guru, dokter, penulis,

dan sebagainya (Sabarti, Akhadiah, dkk., 1992:94). Ragam bahasa baku dapat

dikenali dari kata-kata maupun struktur kalimat yang digunakan. Kata-kata baku

dari pilihan, ejaan, atau bentuknya.

Contoh: Baku : Ngapa

Tidak baku : Mengapa