kumpulan pantun anak

90
PENGANTAR Pantun adalah salah satu karya sastra daerah yang banyak digemari masyarakat. Sebab, isi pantun lebih banyak berupa nasihat dan ajaran moral, walau ada juga jenis pantun lain yang sekadar hiburan seperti pantun jenaka. Sebagai bahan ajaran moral, kami sajikan sejumlah contoh pantun yang bisa menjadi bahan ajar dan bahan didik buat anak-anak, terutama anak- anak sekolah SD, SMP dan SMA. Karena itu, dalam buku ini terhimpun pantun- 1

Upload: sem-muhaling

Post on 09-Nov-2015

167 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Kumpulan Pantun Anak

TRANSCRIPT

PENGANTAR

Pantun adalah salah satu karya sastra daerah yang banyak digemari masyarakat. Sebab, isi pantun lebih banyak berupa nasihat dan ajaran moral, walau ada juga jenis pantun lain yang sekadar hiburan seperti pantun jenaka.Sebagai bahan ajaran moral, kami sajikan sejumlah contoh pantun yang bisa menjadi bahan ajar dan bahan didik buat anak-anak, terutama anak-anak sekolah SD, SMP dan SMA. Karena itu, dalam buku ini terhimpun pantun-pantun yang lebih banyak ditujukan untuk mendidik dan mengajar anak sekolah tentang moral dan kebaikan hidup.Mudah-mudahan, buku kecil ini akan bermanfaatkan bagi siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Bagi anak-anak, karena menjadi sumber ilmu dan pelajaran morak, sedangkan bagi orangtua akan menjadi tambahan pengetahuan untuk mendidik anak-anak. Semoga.

Pantun Anak sekolah 1

Ke laut kita berlayarMencari paus dan ikan hiuJadi anak harus rajin belajarDemi meraih cita-citamu

Burung hantu berbulu biruTerbang tinggi dikejar ularJika kita ingin banyak ilmuRajinlah kita dalam belajar

Bandung kota kembangJakarta ibu kota IndonesiaAyo menabung kita ke bankSebagai bekal di usia tua

Buah nanas buah mengkuduBuah duku dimakan kutuJangan malas membaca bukuKarena buku sumber ilmu

Buah nangka buah semangkaPaling enak si buah nagaPatuhilah nasihat orang tuaJika tidak ingin jadi anak durhakaTugu muda di SemarangDi Jakarta bernama MonasRajin belajar sejak sekarangBiar tidak tinggal di kelas

Burung merak giginya ompongGigi ompong tidak bisa makanJadi anak janganlah bohongKarena bohong dibenci Tuhan

Beli buah di Pulau SumateraNaik becak kapan sampainyaPatuhilah nasihat orang tuaKelak menjadi anak yang berguna

Malam dingin gelap gulitaTak ada cahaya tak melihat wajahBoleh kita rajin bekerjaAsal jangan lupa beribadah

Yogyakarta kota pelajarSurabaya kota pahlawanAnak yang suka rajin belajarPasti punya banyak pengetahuan

Ada bintang ada bulanAda daun ada kayuJangan suka bermalas-malasanTapi rajin-rajinlah membantu ibu

Gajah besar berwarna abu-abuLari ketakutan dikejar ularJika ingin punya banyak ilmuMaka harus rajin dalam belajar

Gudeg dari YogyakartaEmpek-empek dari PalembangTutur kata harus dijagaBertingkah-laku jangan sembarangan

Burung dara terbang ke angkasaBurung penguin menyelam di lautanPatuhlah kita terhadap nasihat orang tuaKarena itu adalah suatu kewajiban

Burung bangau terbang bersama-samaTerbang ke utara membawa pesanPunya teman baru boleh-boleh sajaAsalkan teman lama jangan ditinggalkan

Di pasar ada penjual parangDi sebelahnya si penjual bawangBelajarlah hingga ke negeri orangSebagai bekal di masa mendatang

Anak-anak membeli buburBubur merah enak rasanyaJadilah kamu anak yang jujurKarena jujur mahal harganya

Naik sepeda bersama bagongKarena bagong malas berlariJadi anak jangan suka berbohongSekali berbohong tidak dipercaya lagi

Angsa putih mandi di kaliSetelah mandi terbanglah tinggiJadilah anak yang baik hatiSuka menolong dan suka memberi

Pagi hari hujannya derasSaat siang hujan berhentiSejak kecil suka bekerja kerasDi masa depan nanti banyak rezeki

Ikan teri dimakan buayaTerinya satu buayanya seribuBelajarlah demi meraih cita-citaMembuat bangga ayah dan ibu

Ada bakmi berkuah pedasDitambah cabe dan mericaJadilah anak yang cerdasKelak berguna bagi nusa dan bangsa

Merah putih bendera IndonesiaBendera Amerika ada gambar bintangnyaBertemanlah dengan siapa sajaJangan membeda-bedakan miskin atau kaya

Kura-kura masuk ke kelasSi kepiting berputa-putar di halamanBerbuat sesuatu harus tulus dan ikhlasJangan pernah mengharapkan imbalan

Aladin terbang naik sajadahBerkelana mengelilingi duniaRajin-rajinlah engkau beribadahKarena itu kewajiban manusia

Tuan Raja sedang marahTuan putri sedang mengajarKalau sekolah jangan marahHilangkan marah sekolah di al azhar

Sutera ini sutera gulunganSutera biru pemalut kacaSurat ini surat kirimanKalau rindu boleh dibaca

Dingin-dingin enaknya minum tehTeh disedu rasanya manisDengan orang tua jangan bersedihKalau bersedih ibu menangis.

Makan nasi uduk ikan tongkolSambil duduk pegang jempolPunya hati jangan dongkolBuat pikiran jadi tumpul

Ada burung bermain-mainTerpeleset jatuh ke kaliJangan belajar sambil bermainNilai jelek nangis sendiri

Buah jeruk buah delimaBuah rambutan biji selasihTulisan jelek jangan dihinaCukup sekian dan terima kasih

Tiga empat angka dan tanggalTanggal merah kena lingkarLima waktu jangan ditinggalKalau tinggal surga diingkar

Dalamnya laut ada berlianDalamnya gunung batu merahDalamnya miskin tak bisa makanDalamnya hati beri sedekah

Masak babat jangan ditambatMenanak nasi jangan dijilidMari seringlah kita sholatSholat tenang tempat di masjid

Jika kulit bermasalahMungkin karna ulatJatuh berulang tak masalahJangan menyerah tetap semangat

Semua membuat pantunPantun ada empat baitJangan buang sampah sembaranganSampah itu jadi penyaki

Istirahat makan manggisManggis merah rasa manisOlahraga setiap kamisLari bersama ketawa cengingis

Kaki seribu kakinya banyakBadannya lonjong warnanya merahBuah apa bijinya banyakJika dibelah warnanya merah

Orang buta kejebur sumurDalam sumur tak berenangJika kita sering jujurSaat besar tentulah senang

Pagi-pagi pergi ke sawahKe sawah naik sepeda tuaJika ingin jadi anak sholehahBerbaktilah pada orang tua

Ada anak namanya HeningBaik Akhlak juga hatinyaJika bohong terlalu seringSifat dengki jujur obatnya

Mangga masak ada empatDikali dua jadi delapanJagalah bumi tetap sehatUntuk generasi masa depan

Kaki seribu kakinya banyakBadannya lonjong warnanya merahBuah apa bijinya banyakJika dibelah warnanya merah

Orang buta kejebur sumurDalam sumur tak berenangJika kita sering jujurSaat besar tentulah senang

Pagi-pagi pergi ke sawahKe sawah naik sepeda tuaJika ingin jadi anak sholehahBerbaktilah pada orang tua

Ada anak namanya HeningBaik Akhlak juga hatinyaJika bohong terlalu seringSifat dengki jujur obatnya

Mangga masak ada empatDikali dua jadi delapanJagalah bumi tetap sehatUntuk generasi masa depan

Dari Seram ke Pulau BuruDalam kota beli papayaAnak baik menghormati guruBerbakti jua pada orangtua

Ke kota Medan membeli ulosBeli ulos penuh bergambarAnak sekolah jangan membolosJika membolos tak jadi pintar

Buah duku dari PalembangPulau Bali mashur mangganyaBaca buku janganlah jarangSebab buku jendela dunia

Pohon jati kuat kayunyaPohon nyiur tinggi batangnyaMurid sejati banyak ilmunyaBekal mengabdi nusa bangsa

Air laut asin rasanyaKelapa muda manis airnyaJika ingin hidup bahagiaSejak muda tekun bekerja

Masuk toko membeli kainKain batik buatan TasikJika engkau banyak bermainKepada ilmu tidak tertarik

Tanam padi di tengah sawahSawah subur selalu basahPagi hari pergi sekolahSore hari ke madrasah

Tanah tandus penuh batuTanah subur selalu gemburJika orang banyak berilmuSehat makmur sepanjang umur

Tinta hitam untuk menulisPensil warna untuk melukisIlmu itu tak pernah habisTurun temurun ke ahli waris

Hujan angin bercampur badaiHujam reda pergi ke pantaiDi sekolah jangan berkelahiKalau berkelahi tak jadi pandai

Anak bambu bernama rebungRebung dibeli di pasar pagiAnak sekolah suka menabungSemua keperluan bisa dibeli

Tamasya ke kota BogorJangan lupa ke Kebun RayaMeski kau sudah tersohorJangan lupakan ayah bunda

Gajah perang melawan gajahSeekor pelanduk mati di tengahJika kau tiada masuk sekolahAyah bunda pastilah resah

Kain tenun dari SumbawaKain batik dari PekalonganJika ingin jadi mahasiswaSekolah Dasar jangan diabaikan

Merah warna buah tomatMembuat sayur terasa nikmatBeta ingin mencari sahabatAgar hidup punya manfaat

Tinggi batang pohon jambuTumbuh di sisi pohon manggaEngkau dan aku adalah satuBersahabat dalam suka duka

Pohon ceri subur tumbuhnyaPetik buahnya masukkan kantongSaling memberi saling menerimaSaling bantu tolong menolong

Pergi ke Medan membeli ulosSinggah di kedai membeli gulaiJangan ajak aku membolosDorong aku jadi anak pandai

Jika ke kota beli kain kacaBeli pita dua seuntaiRajin menulis rajin membacaItu pertanda anak yang pandai

Di sana gunung di sini gunungDi tengah-tengah gunung RajabasaKe sana bingung ke situ bingungLebih baik ke sekolah saja

Kau mandi aku pun mandiKau renang aku pun renangJika kawan mampu mandiriBeta pasti merasa senang

Bulu cenderawasih berkilauanBurung merak sering menariWalau kawan anak perantauanSidah jadi saudara sendiri

Pergi ke pasar membeli manggaBelinya di Pematang SiantarKalau ingin orang tua banggaJadilah anak yang pintar

Pergi ke pasar membeli tomatTidak lupa membeli tas baruKalau ingin ilmumu bermanfaatHormatilah bapak ibu guru Tanam padi di tengah sawahSawah subur selalu basahPagi hari pergi sekolahSore hari membantu ayah

Pohon jati kuat kayunyaPohon nyiur tinggi batangnyaMurid rajin banyak ilmunyaMurid malas banyak bohongnya

Ada jarum dan juga penitiJangan ditusuk pastilah sakitSesama teman jangan berkelahiTak ada guna badanpun sakit

Ke Pekanbaru membeli ulosBeli ulos penuh bergambarAnak sekolah jangan membolosJika membolos tak jadi pintar

Ada sisir monyet berkacaAda kuda mirip keledaiRajin menulis rajin membacaItu pertanda anak yang pandai

Buah duku dari PalembangPulau Bali mashur mangganyaBaca buku janganlah jarangSebab buku jendela dunia

Kain tenun dari SumbawaKain batik dari PekalonganJika ingin jadi mahasiswaSekolah Dasar jangan abaikan

Tinggi batang pohon jambuTumbuh di sisi pohon manggaEngkau dan aku adalah satuBersahabat dalam suka duka

Merah warna buah tomatMembuat sayur terasa nikmatBeta ingin mencari sahabatAgar hidup punya manfaat

Gajah perang melawan gajahSeekor pelanduk mati di tengahJika kau tiada masuk sekolahAyah bunda pastilah resah

Pohon ceri subur tumbuhnyaPetik buahnya masukkan kantongSaling memberi saling menerimaSaling bantu tolong menolong

Bangau terbang iring-iringanTerbang jauh satu kepakanFirman Tuhan adalah peganganJangan pernah dilupakan

Tari piring tari samanTari lilin apinya berpijarFriman Tuhan adalah pedomanRajin-rajinlah ananda belajar

Mentari pagi sinarnya hangatBerangkat kerja ke Pulau RengatBelajar haruslah semangatJangan tersalah pada niat

Kancil menulis di daun lontarKetika mentari telah bersinarBelajar bukan sekedar pintarTapi menjadi pribadi benar

Memancing ikan diberi umpanAgar datang si ikan tomanIlmu ibarat kemudi sampanAgar hidup di garis tujuan

Apa gunanya tumbuhan temuRamuan jamu dengan lengkuasBila hati dipenuhi ilmuJiwanya besar pikirannya luas

Ikan nila berpindah kolamMencari kawan namanya tiramJika ilmu semakin dalamJiwa berani hatinya tentram

Sungguh indah syair setanggiMerangkai kata bagai hiasanIlmu itu harus tinggiJangan dunia sebagai batasan

Apa namanya kepala keretaNamanya masinis bukan nakhodaApa tujuan ilmu kitaTujuannya mengenal Sang Pencipta

Kolam penuh ikan sepatUntuk dimasak di daun talasJika ingin ilmu bermanfaatCari guru yang tulus ikhlas

Elang terbang ke atas awanTurun bangau badannya kumalBukan banyaknya pengetahuanIlmu adalah banyaknya amal

Pantun Nasehat

Terik mentari enak berenangSambil makan buah kelapaBerbuat baik menolong orangPasti akan dapat banyak pahala

Mengerjakan kerja janganlah malasLahir dan batin janganlah culasJernihkan hati hendaklah ikhlasJadilah seperti air di dalam gelas

Jika anda menjadi besarTutur dan kata janganlah kasarJanganlah seperti orang yang sasarBanyaklah orang menjadi gusar

Anak ayam turun sepuluhMati satu tinggal sembilanTuntutlah ilmu sungguh-sungguhSupaya engkau tak ketinggalan

Anak ayam turun sembilanMati satu tinggal delapanIlmu boleh sedikit ketinggalanTapi jangan sampai putus harapanAnak ayam turun delapanMati satu tinggal lah tujuhHidup harus penuh harapanJadikan itu jalan yang dituju

pergi merantau membawa bekalnaiklah kuda dengan cemetitiada manusia yang hidup kekalpastilah kelak akan mati

Berenang di dalam telagamasuk angin mintalah dipijatorang dijamin masuk surgaasal kan rajin beribadah

Tiada boleh memetik jatiPapan di Jawa dibelah-belahTiada boleh sesuka hatiKita di bawah perintah Allah

Nasihat ayahanda ananda fikirkanKeliru setan ananda jagakanOrang berakal ananda hampirkanOrang jahat ananda jauhkan

Menjemur padi terhujan basahbeli di pasar ditukar benangWalau hancur badan dikandung tanahBudi yang baik selalu dikenang

Anak ayam belajar berkokokMeniru suara ayam jantanAnak kecil jangan merokokKalau merokok pasti penyakitan

Dari Seram ke Pulau BuruDalam kota beli papayaAnak baik menghormati guruBerbakti jua pada orangtua

Ke kota Medan berbaju polosBaju polos tiada bergambarAnak sekolah jangan membolosJika membolos tak jadi pintar

Buah duku dari PalembangPulau Bali mashur mangganyaBaca buku janganlah jarangSebab buku jendela dunia

Pohon jati kuat kayunyaPohon nyiur tinggi batangnyaMurid sejati banyak ilmunyaBekal mengabdi nusa bangsa

Air laut asin rasanyaKelapa muda manis airnyaJika ingin hidup bahagiaSejak muda tekun bekerja

Masuk toko membeli kainKain batik buatan TasikJika engkau banyak bermainKepada ilmu tidak tertarik

Tanam padi di tengah sawahSawah subur selalu basahPagi hari pergi sekolahSore hari membantu ayah

Tanah tandus penuh batuTanah subur selalu gemburJika orang banyak berilmuSehat makmur sepanjang umur

Tinta hitam untuk menulisPensil warna untuk melukisIlmu itu tak pernah habisTurun temurun ke ahli waris

Hujan angin bercampur badaiHujam reda pergi ke pantaiDi sekolah jangan berkelahiKalau berkelahi tak jadi pandai

Anak bambu bernama rebungRebung dibeli di pasar pagiAnak sekolah suka menabungSemua keperluan bisa dibeli

Tamasya ke kota BogorJangan lupa ke Kebun RayaMeski kau sudah tersohorJangan lupakan ayah bunda

Gajah perang melawan gajahSeekor pelanduk mati di tengahJika kau tiada masuk sekolahAyah bunda pastilah resah

Kain tenun dari SumbawaKain batik dari PekalonganJika ingin jadi mahasiswaSekolah Dasar jangan diabaikan

Merah warna buah tomatMembuat sayur terasa nikmatBeta ingin mencari sahabatAgar hidup punya manfaat

Tinggi batang pohon jambuTumbuh di sisi pohon manggaEngkau dan aku adalah satuBersahabat dalam suka duka

Pohon ceri subur tumbuhnyaPetik buahnya masukkan kantongSaling memberi saling menerimaSaling bantu tolong menolong

Pergi ke Medan membeli ulosSinggah di kedai membeli gulaiJangan ajak aku membolosDorong aku jadi anak pandai

Jika ke kota beli kain kacaBeli pita dua seuntaiRajin menulis rajin membacaItu pertanda anak yang pandai

Di sana gunung di sini gunungDi tengah-tengah gunung RajabasaKe sana bingung ke situ bingungLebih baik ke sekolah saja

Kau mandi aku pun mandiKau renang aku pun renangJika kawan mampu mandiriBeta pasti merasa senang

Bulu cenderawasih berkilauanBurung merak sering menariWalau kawan anak perantauanSudah jadi saudara sendiri

Ada ubi ada talasAda budi ada balas

Sebab pulut santan binasaSebab mulut badan merana

Anak ayam turun sepuluhMati satu tinggal sembilanTuntulah ilmu dengan sungguh-sungguhSupaya engkau tidak ketinggalan

Anak ayam turun sembilanMati satu tinggal delapanIlmu boleh sedikit ketinggalanTapi jangan sampai putus harapan

Anak ayam turun delapanMati satu tinggal lah tujuhHidup harus penuh harapanjadikan itu jalan yang dituju

Jika pergi ke padang datarJangan lupa pulang berlabuhJika kita kepingin pintarBelajarlah dengan sungguh-sungguh

Jika ingin mendulang cadasJangan lupa palu bajaJika murid tumbuh cerdasGuru pun ikut bahagia

Jika kamu pergi ke dusunJangan lupa bawa berasBelajarlah dengan tekunAgar kita naik kelas

Jika kita makan petaijangan lupa makan kerupukJika kita ingin pandaiRajin-rajin baca buku

Ke hutan mencari rusaHendaklah membawa taliWahai anak-anak bangsaCepat bangun lekas mandi

Andai ini hari rugiTentu mujur esok lusaJangan lupa gosok gigiSebab kamu anak bangsa

Hendaklah melempar jangkarKalau ada perahu singgahKalau anak bangsa pintarNegeri ini akan bangga

Masak angsa dikualiBukan saja di perigiHendaklah kamu mengabdiDi pangkuan ibu pertiwi

Pergilah ke tepi kaliJangan lupa bawa guciBangkitlah anak pertiwiBangunlah negerimu ini

Jika kita pegang kuasMelukislah pada kertasJika anak bangsa cerdasBangsa pun berkualitas

Jika hendak kamu melamarJangan banyak tulis dihapusJika siswa rajin belajarSudah tentu pasti lulus

Anak ayam belajar berkokokMeniru suara ayam jantanAnak kecil jangan merokokKalau merokok pasti penyakitan

Dari Seram ke Pulau BuruDalam kota beli papayaAnak baik menghormati guruBerbakti jua pada orangtua

Ke kota Medan membeli ulosBeli ulos penuh bergambarAnak sekolah jangan membolosJika membolos tak jadi pintar

Buah duku dari PalembangPulau Bali mashur mangganyaBaca buku janganlah jarangSebab buku jendela dunia

Pohon jati kuat kayunyaPohon nyiur tinggi batangnyaMurid sejati banyak ilmunyaBekal mengabdi nusa bangsa

Air laut asin rasanyaKelapa muda manis airnyaJika ingin hidup bahagiaSejak muda tekun bekerja

Masuk toko membeli kainKain batik buatan TasikJika engkau banyak bermainKepada ilmu tidak tertarik

Tanam padi di tengah sawahSawah subur selalu basahPagi hari pergi sekolahSore hari ke madrasah

Tanah tandus penuh batuTanah subur selalu gemburJika orang banyak berilmuSehat makmur sepanjang umur

Tinta hitam untuk menulisPensil warna untuk melukisIlmu itu tak pernah habisTurun temurun ke ahli waris

Hujan angin bercampur badaiHujam reda pergi ke pantaiDi sekolah jangan berkelahiKalau berkelahi tak jadi pandai

Anak bambu bernama rebungRebung dibeli di pasar pagiAnak sekolah suka menabungSemua keperluan bisa dibeli

Tamasya ke kota BogorJangan lupa ke Kebun RayaMeski kau sudah tersohorJangan lupakan ayah bunda

Gajah perang melawan gajahSeekor pelanduk mati di tengahJika kau tiada masuk sekolahAyah bunda pastilah resah

Kain tenun dari SumbawaKain batik dari PekalonganJika ingin jadi mahasiswaSekolah Dasar jangan diabaikan

Merah warna buah tomatMembuat sayur terasa nikmatBeta ingin mencari sahabatAgar hidup punya manfaat

Tinggi batang pohon jambuTumbuh di sisi pohon manggaEngkau dan aku adalah satuBersahabat dalam suka duka

Pohon ceri subur tumbuhnyaPetik buahnya masukkan kantongSaling memberi saling menerimaSaling bantu tolong menolong

Pergi ke Medan membeli ulosSinggah di kedai membeli gulaiJangan ajak aku membolosDorong aku jadi anak pandai

Jika ke kota beli kain kacaBeli pita dua seuntaiRajin menulis rajin membacaItu pertanda anak yang pandai

Di sana gunung di sini gunungDi tengah-tengah gunung RajabasaKe sana bingung ke situ bingungLebih baik ke sekolah saja

Kau mandi aku pun mandiKau renang aku pun renangJika kawan mampu mandiriBeta pasti merasa senang

Bulu cenderawasih berkilauanBurung merak sering menariWalau kawan anak perantauanSidah jadi saudara sendiri

Pantun Ulang Tahun

ada harimau sedangbidiksang pemburu harta karunBuat sobat ku yang terbaikKuucapkan Selamat ultang tahun

Terbuat dari apa itu bangkuTerbuatnya itu dari kayuKukatakan kepada temankuHappy birthday to U

Di gudang makan sotoMoga panjang umur bro

Beli buah di pasar Babat,beli sofa di Tawangmangu.Selamat ultah ya sobat,tetap sehat dan sukses selalu.

Paling enak emang makanApalagi makannya sate kerangHanya ini yang dapat kuucapkanSelamat ulang tahun pada sobatku seorang

Ada berang berang mata sipitLagi mandi di hari rabuMaaf sayang tiada duitBuat beli kado HUT kamu

Nonton wayang, sambil makan pepaya.O kawan, selama ulang tahun ya.

Batu karang kok berjubahBuat kawan selamat ultah

Bandar Malaka indah bandarnyaSungguh elok bila dipandangSemakin matang kawan usianyaMakin eloklah pribadi dipandang

Pantun Perpisahan

Kalau tidak karen tugasTidaklah rusak padi di sawahKalau bukan karena tugasTidaklah kita akan berpisah

Tanjung sauh di pulau BintanTmepat berlabu orang penyengatBerpisah jauh bercerai badanSahabat hadai tetap kuingat

Gunung Bintan lekuk di tengahPutihnya melur di ujung dahanAtas kerja sama dan bantuannyaPuji syukur terima kasih kuucapkan

Bunga kamboja putih berseriPutihnya melur di ujung dahanAtas kerja samanya dan bantuan diberiPuji syukur dan terima kasih diucapkan

Kalau menjemur papan panjangBaik disusu tegak berdiriKalaulah ada umur panjangSemoga kita berjumpa lagi

Hari ini menjual jagungHari esok menjual jelaiHari ini berkampungHari esok kita bercerai

Dari mana hendak ke manaTinggi rumput hingga ke padiHari mana bulan yang manaDapat kita bertemu lagi

Kelap-kelip kusangka apiKalaulah api mana puntungnyaHilang ghaib kusangka matiKalau mati mana kuburnya

Batang selasih permainan budakBerdaun sehelai dimakan kudaBercerai kasih bertalak tidakSeribu tahun kembali juga

Orang Aceh sedang sembayangHari jumat tengah hariPergilah kasih pergilah kawanPandai-pandai menjaga diri

Berhembus bayu angin semilirSejuknya sampai ke ujung pohonSambutlah salam pesan terakhirKusampaikan lewat untaian pantun

Hendak menebang nibung berduriDibuat pagar tepi perigiPantun dikarang melepas diriEntahkan bila berjumpa lagi

Orang Mentigi mengail tenggiriTenggiri dijual dalam pekanKami yang pergi memohon diriSilap dan salah mohon dimaafkan

Dari Tungkal pergi SiantanSinggah berlabuh di Kuala MarasSelamat tinggal handai tolanKita berpisah karena tugas

Pantun Kebersihan Sekolah

Sungguh cantik ikan louhanHidup nyaman di kolam tamanayo kawan jaga kebersihankebersihan itu bagian dari iman

Kancil suka bunga selasihBunga mawar bunganya berduriJika sekolah kita bersihHati kitapun ikut berseri

Memang indah bunga selasihSelasih bunga tanpa getahLingkungan asri juga bersihBelajarnya nyaman hatinya betah

Siapa suka naik motorMakan dulu tempe penyetOrang-orang yang suka kotorItu memang temannya monyet

Anak buaya sakit mataAnak monyet bermain cintaAyo hijaukan lingkungan kitaUdara segar pikiranpun tertata

Kerupuk gurih kacang gurihSimpan semua di daun lontarDi rumah bersih, sekolah bersihBadan sehat otaknya pintar

Kancil ditangkap dalam kurunganSakit badannya terkena kumanYang buang sampah sembaranganPasti jomblo sepanjang zaman

Burung nuri hinggap di dahanMematuk ikan dalam nampanYang suka menjaga kebersihanOrangnya pasti akan tampan

Pantun Lingkungan Hidup 1

Ke jakarta naik keretaDuduk manis baca koranBersihkan lingkungan kitaDari sampah dan kotoran

Laut tempat berenang ikanTempatnya luas juga amanLingkungan sekolah kita hijaukanTambah asri membuat nyaman

Hati-hati pada tikunganKarena banyak yang kecelakaanJika kita peduli lingkunganMenanam bunga ayo galakan

Burung parkit berwarna merahMerah warnanya sangat meronaBumi ini adalah anugerahJika tak terjaga jadi bencana

Badan letih lesu lunglaiMakan dulu nasinya matangJika sampah menyumbat sungaiKetika hujan banjirnya datang

Monyet siapa pergi ke kantorAsyik tangannya bermain kerangKalau lingkungan kita kotorBerbagai kuman senang bersarang

Silih asah silih asihKalau capek istirahatKalau lingkungan kita bersihPemandangan indah badannya sehat

Pantun Kebersihan Kelas Tali tambang ada di salonMengikat atap dari ijukTanam kembang tanam pohonPohon rindang membuat sejuk

Cendrawasih memakai pitaAnak kera pakai terompahJangan lupa kelas kitaBersihkan juga dari sampah

Larinya cheetah tak terkejarTapi jatuh ke selokanKelas adalah tempat belajarJaga kerapihan dan kebersihan

Ikan kerapu memanglah ikanAmat lezat untuk makananLantai disapu dinding dibersihkanBoleh juga ditambah wewangian

Ikan kerapu ikan langutJualnya di pasar pagiSemua sampah sudah dipungutJangan sampai kotor lagi

Bratayuda adalah peperanganDalam cerita wayang golekYang suka buang sampah sembaranganpasti dia mukanya jelek

Belajar baca harus diejayang belajar si belalangYang hanya duduk sajaPasti pantatnya belang-belang

Terbanglah si betet rajaMengejar burung perkututYang tidak mau kerjaPasti dia sukanya kentut

goyang-goyang kursi-kursikursi bagus masih baruAyo kita bersih-bersihSama-sama lebih seru

Hati-hati dengan duriKalau tertusuk bisa berdarahBunga dan tanaman semakin asriSekolah kita semakin indah

Ikan patin dibuat pindangDijual paman di tengah pasarTanam pohon yang bisa rindangTanam bunga yang mudah mekar

Petang hari matahari terbenamPerahu jauh terlihat karamKalau semua sudah ditanamJangan lupa kita siram

Negeri Cina banyak tembikarSudah tua tidak lapukAgar bunga bisa mekarJangan lupa kita pupuk

Pantun Kelas/Sekolah

Lezat sayuran asparagusMasak sebentar di atas apiDinding kelas semakin bagusBila dicat dengan rapi

Kacang goreng rasanya gurihKue tape diberi ragiKalau dinding sudah bersihJangan ada coretan lagi

Si pitung jago golokMusuh roboh satu tebasanKalau dinding sudah elokBolehlah kita beri hiasan

Berburu ke tanah rataDapat kancil sejumlah limaKelas ini milik kitaAyo jaga bersama-sama

Pantun Kebersihan

Buah talas buang kedondongJangan malas dong...!

Buah mangga buah selasihAyo kita bersih-bersih

Buah mangga buah nipahAyo kita punguti sampah

Naik motor ke Kota CepuKelas kotor mari disapu

Minum sekoteng lima belasOrang ganteng jangan malas

Burung gelatik bersahajaCewek cantik suka bekerja

Ada kereta jatuh ke kaliKelas kita cantik sekali

Pantun Lingkungan Hidup

Api membara karena dikipasPanas menyengat hewan melataTambang dicari hutan dilibasHasilnya dibagi tidak merata

Kalau ingin melanglang buanaJangan memandang fatamorganaLingkungan rusak dimana-manaKesadaran manusia hanya wacana

Kapal berlayar tanpa muatanDiiringi musik orkes simponiBumi merana kehabisan hutanTanam pohon hanya seremoni

Pasang tenda memakai pasakTenda dibangun untuk pajanganPemerintah sadari lingkungan rusakTanam pohon buru penghargaan

Hobinya bikin mainan sawahBuat ngusir hama tanamanMobilnya sih mahal dan mewah,Buang sampahnya kok sembarangan.Andaikan ada orang dirindukanTentulah kawan baik tersayangJika pantai bebas pencemaranTangkapan ikan takkan berkurang

Air mengalir dari hilirMelalui sungai, terus ke lautSering juga menyebabkan banjirKalau selokannya masih semraut

Banjir dan macet menjadi pemandanganSemuanya terjadi karena kesalahanYang buang sampahnya pada sembaranganDan kalau jalan suka langgar aturan

Biarkan air mengalir terus ke paritParit dan gotnyanya mari bersihkanKalao pake air harus selalu iritSebab berlebihan bisa jadi temennya setan

Beli buah ditoko BedusJangan lupa membeli belatiJika tanah menjadi tandusBagaikan hidup tiada arti

Pantun Nasehat Orangtua

Anak elang jatuh ke rawaDitolong oleh menjangan rusaKasih dan sayang orang tuaSelalu ada sepanjang masa

Hari rabu memetik kelapaAirnya segar hilang dahagaHormati Ibu juga BapakAgar kelak masuk surga

Dari apa kue lemangDari ketan yang dipanggangWaktu kecil kita ditimangAyah Ibu harus disayang

Bapak tani menanam tebuPembeli datang bertanya hargaWahai ananda hormati IbuKarena Ibu jalan ke surga

Empek-empek ditambah cukaTak terbanding enaknya rasaCoba lihat anak durhakaDi dunia hidupnya tersiksaOrang dahulu hidup di goaBiawak hidup di dalam rawaTuruti perintah orang tuaTiap sholat tak lupa berdoa

Mana mungkin ada buayaCoba lihat dengan cermatMana mungkin hidup bahagiaJika pada orang tua tiada hormat

Pantun Nasehat

Ngengat mengejar kura-kuraBertemu mereka di pelimbahanSemangat bagai api membaraTiada padam oleh godaan

Laut dalam tempat berenangTempat ikan bermain-mainSehari seutas benangSetahun menjadi sehelai kain

Lebah dipimpin seekor ratuMencari bunga dekat kencurAir lembut menetes di batuLama-lama batupun hancur

Sepah tebu rasanya hambarBila dibakar pasti berkobarJika engkau terus bersabarIlmumu pasti akan lebar

Jangan tertipu dunia semuTinggal di dunia hanya sepagiJika engkau orang berilmuDerajatmu pasti meninggi

Dari mana datangnya wahyuKepada Nabi wahyu turunDari mana datangnya ilmuDari belajar dengan tekun

Pantun Berteman

Pergilah ke tengah tamanMenikmati bunga menawanCarilah olehmu temanYang dapat dijadikan pedoman

Amat ternama bunga selasihBunga indah selalu berseriJika hatimu selalu bersihEngkau akan dikelilingi kasih

Berburu ke bukit kapurBawa senjata panah sangkurJaga diri jangan angkuhNiscaya hidup penuh syukur

Kulit harimau elok disamakUntuk tidur dengan nyenyakJaga diri dari tamakNiscaya temanmu akan banyak

Pasar baru ramai marakTangan bertepuk mulut bersorakJaga diri dari congkakAgar hidup tak luluh lantak

Air tertampung dalam tangkiSiram bunga agar tak matiJaga diri dari iri dengkiNiscaya sentosa relung hati

Tanam keladi tanam talasBawah matahari cahaya panasJaga diri dari malasNiscaya punya banyak emas

Jalan-jalan ke Kota MedanPulangnya bawa burung bayangJaga diri dari godaanNiscaya diri bertemu kejayaan

Mari nanda memanjat kelapaHari panas sangat dahagaAdat baik bertutur sapaSopan santun harus dijaga

Cahaya terang sang matahariLebih terang dari pelitaPandai-pandai membawa diriOrang sayang hiduppun bahagia

Kacang tanah rasanya gurihTapi pedas si buah palaBantu teman jangan berpamrihKepada Allah mengharap pahala

Dari mana kain batikDari pasar Tanjung PinangJaga lisan berkata baikNiscaya orang menjadi senang

Perih sekali tertancap ilalangSangat sakit susah hilangTajamnya kata bagai pedangSekali terluka tetap terkenang

Pergi ke Padang berjalan kakiJangan letih dipaksakanLuka pedang dapat diobatiLuka hati susah disembuhkan

Emas perak tersimpan di ronggaBanyak yang suka mutiaraBerbuat baik kepada tetanggaNiscaya diri banyak saudara

Di manakah hidupnya ikan-ikanDi laut dalam mereka berenangSalahnya orang dimaafkanJiwa besar hatimu lapang

Pantun Ibadah

Bertemu teman mesti menyapaJika hujat terjadi kilatCoba lihat jam berapaJam tujuh sekolah ahad

Jangan membuang air berasPada bunga kita siramkanAyo mandi lekas-lekasSekolah Minggu menanti kita

Ayam diintai oleh rubahJamu pahit sedang diseduhJika kadim sedang khotbahSimak ia jangan ribut

Pohon rindang banyak dahanJangan dahan dipatahkanHadapkan hati kepada TuhanAyah dan Ibu engkau doakan

Pantun Bermain

Di Eropa hujan saljuMemang cuacanya sudah lainPulang sekolah ganti bajuMakan dahulu barulah main

Pasar baru tempatnya kainPergi ke sana beli satuSilakan ananda pergi mainJangan sampai lupa waktu

Ikan mabuk terkena tubaAmbil ketika tuba menderaJika petang sudah tibaPulang ke rumah dengan segera

Membeli bawal dapat tenggiriKarena pikiran tidak tertibSegera mandi bersihkan diriLalu bikin PR sendiri

Tali kekang terikat kendurKudanya lari entah ke manaBila malam segera tidurBergadang itu tiada gunaPantun Bersyukur

Berkicau merdu burung tekukurKepakan sayap terbang kaburSelalulah belajar bersyukurNiscaya rezeki tambah subur

Tekukur turun memakan sepatAnak kera membawa lepatJika syukur menjadi sifatSegenap bahagia ananda dapat

Memetik padi bersisa masihSisa dipatuk si burung nuriSyukur itu berterimakasihkepada Tuhan Maha Pemberi

Jika padi dimakan tekukurJangan lempar dengan lumpurJika Nanda tiada bersyukurArtinya hidup dalam kufur

Burung tekukur berlaksa-laksaMerdu sekali bunyi kicaunyaOrang jujur mendapat imbalDi akhirat dan di duniaPantun Kejujuran

Hidup itu mesti jujurAgar badan mendapat mujurBukan saja mujur di duniaMoga mujur di akhirat kelak

Jauhkan darimu dari dustaKarena dusta dibenci oleh Yang EsaTinggalkanlah jangan kau teruskanSemoga engkau mendapat maaf.

Meski apapun kan terjadiKejujuran tetap terpatriIa tak boleh lepasHarus menyatu bagaikan nafas

Jika kau jujur selaluTiada takut dalam hatimuKarena engkau dalam kebenaranMaka ketentraman bersemayam.

Tunggu kabar tunggu beritaKepada orang ditanyakanJangan bohong haramkan dustaApa yang benar engkau katakan

Hutan bakau menjadi tamanAgar pantai tiada hancurJika engkau ingin bertemanjauhkan dusta besarkan jujur

Makan di lepau naik pedatiPotong nilam pakai pisauJika engkau jujur hatiHidup tentram jauhlah risau

Syahadat itu yang pertamaMesti diresap sejiwa ragaJujur itu landasan agamaTeguh dipegang sekuat tenaga

Puteri suka bunga petuniaTanamnya di taman luas legaJangan mengharap pahala duniaJujur kita untuk ke surga

Terhampar luas bukit hijauHijau karena warna rumputDusta itu bagaikan ranjauMembuat engkau jadi penakut

Sampan perahu mengejar kayakDari hulu tak kena-kenaDusta itu bagaikan riakMembuat hati gundah gulana

Matahari bercahaya silauAnak negeri pergi merantauDusta itu bagaikan pisauMembuat pikiran selalu risau

Pantun nasehat Orangtua

Ibu merenda adik main layangAnak Melayu bermain gadaWahai nanda yang kusayangDengarkan olehmu nasehat ayahanda

Air tajin menyiram talasMembeli bumbu duitnya di laciHiduplah rajin jangan malasOrang malas banyak yang benci

Tuan raja belajar menariDitemani para hulubalangHidup rajin bagaikan mentariKelak hidupmu akan cemerlang

Kucing hutan belang di kakiDipungut oleh anak petaniRajin itu mengundang rezekiMembuat mudah hidup ini

Kereta berjalan di atas rodaRaja menghela memberi tandaDengarkanlah wahai anandaCukup-lah nasehat dari ayahanda

Bahtera berlayar ke Selat SundaGelombangnya besar senantiasaTuruti-lah nasehat ibundaKelak hidupmu makmur sentosa

Pantun Jenaka

Burung camar di tepi pantaiIkan teri dimakan pausSi Rani memang pandaiTapi sayang masih keluar ingus

Bunga mawar bunga melatiJanganlah ditanam didalam potDea memang menarik hatiSayang pipinya sudah kempot

Buah nanas buah rambutanBuah mangga buah kedondongSi Anas memang tampanTapi sayang giginya ompong

Jalan-jalan ke kota BatikJalannya naik sepedaSi Intan memang CantikSayang giginya tinggal dua

Buah mangga buah manggisBuah nanas buah kedondongNisa memang anak yang manisTapi sayang giginya ompongPantun Nasib

Suaranya membahana bergemuruh.Jeritan dari kehidupan nan keruh.Jangan putus asa jangan menyerah.Hidup ini bisa berubah.

Mari tanamkan harapan.Dalam doa dan kerja.Bintang masih berkelipan.Matahari masih bercahaya.

Kerja adalah ibadah.Jika niat tidak tersalah.Maka hati jangan berbelah.Berikan hanya untuk Allah.

Moga-moga kelak nanti.Hidup cemerlang menghampiri.Pada diri dan keluarga.Maka jangan hatimu resah.

Daripada gundah gulana.Pantun nasib menghibur kita.Coba baca sebentar saja.Melepas penat juga lelah.

Suara guntur bergemuruhMatahari bersinar terikBegini nasib seorang buruhHabislah hidupnya di pabrik

Tolong bawakan daku elapEmas bercahaya sangat mengkilapBerangkat masihlah gelapPulang ke rumah smua terlelap

Air tuba warnanya keruhHanya dilihat bertopang daguApa yang ditunggu seorang buruhGaji bulanan untuk seminggu

Malaka kerajaan samudra pasaiTempat pedagang yang terujiMengapa wajah kusut masaiKarna bingung membagi gaji

Belum titik barulah komaBelum habis semua tintaGaji belumlah diterimaAngsuran bulanan sudah meminta

Gula jawa gula merahUntuk membuat kue palaDi tempat kerja si bos marahIstri di rumah marah pula

Cantik sekali gadis langsingWajah lembut terlihat beningBagaimana hati tidak rungsingAnak merengek ibunya pening

Cari ikan dengan tajurTajur hilang masuk lumpurHendak hati ingin tidurIstri ribut minta uang dapur

Mari menanam kucai bawangJangan duduk santai bersilaPusing bagaimana menambah uangDuduk termenung seperti gila

Badan tua sudah rentaSiapa pula hendak menyapahendak menangis tak ada air mataHendak mengadu pada siapa

Parang sakti dari bajaSi pandai dapat pialaSudah buruh tak ada kerjaTak ada kerja pening kepala

72