dbt

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Suatu tanaman budidaya akan mampu tumbuh dan berkembang secara optimal jika ditanam dalam kondisi lingkungan yang mendukung, baik dari faktor abiotik maupun biotiknya. Faktor biotik maupun abiotik meliputi unsur – unsur yang menjadi pengaruh pada kualitas dan kuantitas produksi alam, antara lain iklim, curah hujan, kelembaban, intensitas cahaya, kesuburan tanah, serta ada tidaknya hama dan penyakit. Faktor abiotik sangat berkaitan erat dengan dengan media tanam yang menjadi tempat tumbuh kembang suatu tanaman,sehingga dalam hal ini penggunaan media tanam sangat perlu diperhatikan kesesuaiannya terhadap tanaman budidaya. Media tanam yang digunakan khususnya untuk media perkecambahan yang efektif untuk pembibitan adalah media tanam yang berpori dan berdrainase baik serta mampu mempertahankan kelembaban,kadar garam rendah tetapi kemampuan menyimpan unsur hara cukup baik,bebas hama,penyakit dan gulma.

Upload: reza-elvira-junita

Post on 11-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

dasar budidaya tanaman

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangSuatu tanaman budidaya akan mampu tumbuh dan berkembang secara optimal jika ditanam dalam kondisi lingkungan yang mendukung, baik dari faktor abiotik maupun biotiknya. Faktor biotik maupun abiotik meliputi unsur unsur yang menjadi pengaruh pada kualitas dan kuantitas produksi alam, antara lain iklim, curah hujan, kelembaban, intensitas cahaya, kesuburan tanah, serta ada tidaknya hama dan penyakit.Faktor abiotik sangat berkaitan erat dengan dengan media tanam yang menjadi tempat tumbuh kembang suatu tanaman,sehingga dalam hal ini penggunaan media tanam sangat perlu diperhatikan kesesuaiannya terhadap tanaman budidaya. Media tanam yang digunakan khususnya untuk media perkecambahan yang efektif untuk pembibitan adalah media tanam yang berpori dan berdrainase baik serta mampu mempertahankan kelembaban,kadar garam rendah tetapi kemampuan menyimpan unsur hara cukup baik,bebas hama,penyakit dan gulma.Secara umum media tanam harus dapat menyangga perakaran tanaman agar dapat berdiri tegak dan tidak mudah roboh,selain itu juga media tanam juga sebagai sarana untuk tanaman tumbuh karena tanaman menyerap unsur hara yang terkandung di dalam media tanam. Media tanam sangat penting dan sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang suatu tanaman sehingga perlu sekali dilakukan praktikum mengenai media tanam agar mengetahui media tanam mana yang sesuai bagi tanaman.

1.2 Tujuan Mengetahui pengertian media tanam Mengetahui pengertian bahan tanam Mengetahui macam-macam media tanam Mengetahui fungsi media tanam Mengetahui syarat media tanam yang baik Mengetahui pengertian perkecambahan Mengetahui pengertian benih,bibit dan biji Mengetahui macam-macam tipe perkecambahan Mengetahui pengertian perbanyakan vegetatif dan generatif Mengetahui macam-macam perkembangbiakan vegetatif Mengetahui keuntungan dan kerugianperbanyakanvegetatif dan generatif Mengetahui faktor yang mempengaruhi keberhasilan perbanyakan vegetatif dan generatif

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Media TanamMedia tanam adalah media / bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnyatanaman, baik berupa tanah maupun non tanah.Media tanam adalah media yang berfungsi sebagai tempat berpijak dan menyimpan unsur hara serta air bagi tanaman. Unsur hara dan air tersebut sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.(Iswanto,2002)2.2 Pengertian Bahan TanamBahan tanam adalah bagian tumbuhan yang akan ditanam, berupa biji,potongan batang, belahan rumpun.(Hendro,1995)2.3 Fungsi Media TanamMedia tanam memiliki berbagai fungsi di antaranya untuk menunjang pertumbuhan akar dan menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Karena itu agar mampu tumbuh dan berkembang optimal perlu,setiap tanaman membutuhkan media yang tepat.(Herawati,2012)

2.4 Macam-Macam Media Tanam2.4.1 Media Tanam Organika) TanahTanah adalah media tanam pokok sebagian besara jenis tanaman. Pada dasarnya ada bermacam-macam jenis tanah yang bisa dijadikan media tanam. Kondisi tanah di Indonesia umumnya sudah miskin unsure hara dan cenderung padat sehingga akan lebih sulit mengikat air dan unsure hara. Karena karakteristik itulah, tanah tidak bisa dijadikan sebagai media tanam tunggal dan akan lebih baik bila penggunaannya sebagai media tanam dicampur dengan media lain yang dapat meningkatkan porositas,serta menunjang kebutuhan hara tanaman.(Wiryantana,2010)b) SekamSekam merupakan kulit biji padi yang diperoleh dari proses penggilingan bulir padi. Sekam bakar bahkan sering digunakan sebagai media penyemaian secara tunggal. Sekam mentah dan sekam bakar memiliki porositas yang baik. Namun, sekam bakar lebih bisa mengikat air dibandingkan dengan sekam mentah. Keduanya juga memiliki nilai KTK (kapasitas tukar kation) yang baik. Kelebihan lain dari sekam adalah bobotnya yang ringan sehingga praktis digunakan.

(Wiryantana,2010)c) Akar Pakis GalarAkar pakis galar diperoleh dengan cara menggergaji atau mencacah bagian akar dari pohon pakis galar yang banyak ditemui di hutan hujan tropis di daerah dataran menengah sampai dataran tinggi. Akar pakis ada yang digunakan dalam bentuk papan persegi panjang. Media bentuk ini biasanya digunakan untuk menanam (menempelkan) anggrek epifit,adapula yang dimasukkan ke dalam pot.

(Wiryantana,2010)

d) Coco PeatCoco peat adalah media tanam yang dihasilkan dari sabut kelapa. Cara membuatnya, sabut kelapa dibuang kulit luarnya lalu digiling hingga halus. Potongan-potongan sabut kelapa yang belum digiling kadang-kadang juga dimanfaatkan untuk campuran media tanam anggrek. Memiliki kemampuan mengikat air yang sangat baik. Ruang pori di antara partikel cukup besar sehingga porositasnya masih cukup baik. Coco peat memiliki sifat yang mudah lapuk, karena itu penggantian media juga harus lebih sering dlakukan.

(Wiryantana,2010)e) Humus Kelebihan media ini adalah mampu menyimpannya air dan oksigen,serta memiliki porositas yang baik. Selain itu humus daun bamboo masih mengandung unsure hara P dan K. kelemahannya humus daun bambu berpotensi mengundang hama rayap.

(Wiryantana,2010)f) KomposKompos merupakan hasil penguraian bahan-bahan organic oleh bakteri pengurai. Bahan organic penyusun kompos di antaranya daun-daunan,sisa-sisa tanaman, dan limbah dapur. Kompos mampu mengikat air dan nutrisi dengan baik, tetapi juga memiliki porositas yang baik sehingga mampu meneruskan kelebihan air.(Wiryantana,2010)g) Pupuk KandangPupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan, baik unggas seperti ayam, bebek, atau domba.dari beberapa jenis pupuk kandang,pupuk dari kotoran ayam merupakan pupuk yang paling kaya unsure hara. Secara umum, pupuk kotoran hewan banyak menyuplai unsure hara, baik makro maupun mikro.pupuk kandang memiliki tekstur yang cenderung lembab. Pupuk kandang yang belum matang masih mengalami penguraian sehingga mengeluarakan panas,pupuk seperti inilah yang merusak tanaman.

(Wiryantana,2010)2.4.1 Media Tanam Anorganika) PasirAda banyak jenis pasir yang dipakai sebagai campuran media tanam, di antaranya pasir pantai,pasir kali dan pasir malang. Kelebihannya sebagai media tanam adalah porositasnya yang bagus. Pasir mampu meneruskan kelebihan air dalam media tanam. Namun, pasir sangat miskin unsure hara makro, tetapi mengandung beberapa mineral yang dibutuhkan tanaman.(Wiryantana,2010)b) HydrogelHydrogel merupakan media tanam yang terbuat dari polimer dan strukturnya menyerupai Kristal. Media tanam ini umumnya digunakan untuk tanaman hias indoor yang berbatang lunak. Biasanya ditempatkan dalam wadah atau vas beninghydrogel memiliki kelebihan berwarna-warni serta dapat menyimpan air dan nutrisi dengan baik.

(Wiryantana,2010)2.5 Syarat Media Tanam yang BaikMedia tanam yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.a. Tidak mudah lapukb. Tidak mudah menjadi sumber inokulum atau sumber penyakitc. Mempunyai daya aerasi atau serap yang cukup baikd. Mampu mengikat air dan unsure hara dengan baike. Mudah didapatf. Berharga relatif murah(Iswanto,2002)

2.7 Pengertian PerkecambahanPerkecambahan adalah proses fisiologis yang terjadi di dalam biji yang dapat menyebabkan terjadinya aktivitas/kegiatan jaringan jaringan plumule dan radical yaitu calon batang dan calon akar, hingga menembus kulit biji. Akhirnya calon tersebut tumbuh menjadi tanaman baru.(Aak,2010)2.8 Pengertian benih,bibit dan bijiBiji, benih dan bibit merupakan istilah yang hampir sama sehingga sering rancu dalam penggunaannya. Wirawan dan Wahyuni (2002) menyajikan pengertian sebagai berikut :Bijiadalah salah satu bagian tanaman yang berfungsi sebagai unit penyebaran (dispersal unit) perbanyakan tanaman secara alamiah. Benihmerupakan biji tanaman yang telah mengalami perlakuan sehingga dapat dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman. Bibit merupakan benih yang telah berkecambah.2.8 Macam-macam tipe perkecambahanDua macam jenis perkecambahan biji dapat dibedakan atas perkecambahan hypogeal dan epigeal. Hipogeal ditandai dengan kotiledon yang masih di dalam tanah. Epigeal ditandai dengan kotiledon yang keluar dari dalam tanah.(Setyono,2011)2.9 Pengertian perbanyakan vegetatif dan generatifPembiakan vegetatif adalah suatu metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian tanaman itu sendiri (bagian-bagian vegetatif yakni akar, batang dan daun) tanpa melibatkan proses pembuahan sehingga sifat tanaman induk dapat dipertahankan dan diturunkan ke tanaman anakan. (Tambing, 2008)

Perbanyakan generative adalah memperbanyak tanaman melalui biji yang dihasilkan lewat perkawinan atau pada tumbuhan disebut dengan penyerbukan.(Suwanto,2007)

2.10 Macam-macam perkembangbiakan vegetative2.10.1 Secara Alamia. Anakan/ Tunas Hasil pembiakan vegetatif induk yang berkembang sendiri yang tumbuh di dekat tanaman induk. contoh pisang, pakis haji, tebu, bamboo, palem, dan nanas (Andi, 1995.)

Gambar 1. Tunas tanaman pisang (Hari. 2013)

b. Buld /Umbi LapisBahan tanam yang terdiri dari suatu batang yang pipih dan pendek berbentuk cawan dikelilingi sisik yang merupakan struktur seperti daun berdaging, sisik ini menutupi tunas (titik tumbuh).Contoh tanamannya bawang merah, bawang putih, bawang daun, buanga tulip dan bunga bakung.( Ashari, 1995)

Gambar 2. Umbi lapis pada bawang merah (Hari. 2013.)

c.Tuber/ Umbi BatangBatang yang mempunyai daging tebal yang terdapat di dalam tanah dan mengandung beberapa mata tunas. Contoh tanaman umbi batang kentang, gladiol, bunga coklat. (Ashari, S. 1996)Gambar 3. Umbi batang pada kentang (Hari. 2013)d. CormPangkal batang yang membengkok dan memadat serta mengandung cadangan makanan. Pada dasarnya cormus terdapat subang tempat tumbuhnya akar sedangkan di bagian atasnya (ujung) terdapat mata tunas.Contoh tanaman Pisang, gladiol, dll.(Rahardja, P.C. 2003)

Gambar 4. Corm (Rahardja, P.C. 2003)e. Runner/ StolonBatang yang menebal dan tumbuh secara horizontal sepanjang atau tumbuh di bawah permukaan tanah dan pada interval tertentu memunculkan tunas ke permukaan tanah. Tanaman geragih dipermukaan tanah (stolon) seperti semanggi, Stroberi, colocasia dan arbei. Sedangkan contoh tanaman geragih dibawah permukaan tanah (runner) antara lain rumput teki, pegagan dan rumput pantai.(Rochiman, K., dan S. S. Harjadi, 1974) Gambar 5. a. stolon, b. runner pada rumput teki dan pegagan (Rochiman, K., dan S. S. Harjadi, 1974)f. SporaPerbanyakan vegetative dengan cara tanaman induk mengeluarkan spora yang merupakan bakal tanaman baru.Contoh tanaman antara lain tanaman paku, jamur, dan alga coklat (Hari, 2013)

Gambar 6. Spora pada tanaman paku (Hari, 2013)g. Membelah DiriPerbanyakan vegetatif dengan cara tanaman membelah dirinya untuk menghasilkan tanaman baru. Contoh tanaman adalah ganggang hijau (Sukendro, Andi, 2010)Gambar 7. Membelah diri pada ganggang hijau (Hari, 2013)

h. Rhizome (Akar Tinggang/ Akar Rimpang)Akar rimpang yang memiliki mata tunas baru dan tiap mata tunas akan membengkok sebagai cadangan energi.Contoh tanaman jahe, kunyit, kencur, lengkuas, lidah mertua.(Sukendro, Andi, 2010)

`Gambar 8. Rhizome pada jahe (Hari, 2013)

2.10.2 Secara Buatana. Okulasi Okulasi adalah perbanyakan vegetative dengan cara menempelkan dari satu tumbuhan ke tumbuhan lain yang masih sejenis. Contoh Mangga, durian, rambutan, sirsak, alpukat, jambu biji, dll. Tujuannya untuk menggabungkan dua sufat baik pada tumbuhan, sehingga tanaman baru memiliki sifat yang unggul. (Hamid,2011) Gambar 9. Okulasi (Noggle,J.J and G.S.Fritz,1979).b. GraftingGrafting merupakan perbanyakan vegetative yang menggunakan batang atas batang bawah yang berbeda sedemikian rupa sehingga terjadi persenyawaan (bergabung). Kombinasi ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru. Seni Grafting digemari sejak abad ke-15. Contoh Mangga, durian, rambutan, sirsak, alpukat, jambu biji, dll (Noggle,J.J and G.S.Fritz,1979). Gambar 10. Grafting (Noggle,J.J and G.S.Fritz,1979).c. Kultur JaringanKultur jaringan yaitu perbanyakkan tanaman yang dilakukan dengan cara mengambil jaringan tanaman (tunas, daun, akar) dan dikembangkan dalam media khusus. Contoh Pisang, anggrek, krisan, tebu, kelapa sawit, dll. (Rahardja, P.C, 2003)

Gambar 11. Kultur jaringan (Hari 2013)d. CangkokCangkok adalah perbanyakan dengan cara menguliti suatu bagian batang tanaman yang ada, kemudian dibungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh, kemudian dipotong dan ditanam pada media tanam yang lain. Keunggulantanamanhasil cangkok yaitu memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya, namun kelemahan tanaman hasil cangkok yaitu sistem perakaran yang tidak kuat karena tidak memiliki akar tunggang (Wudianto, R, 1998).

Gambar 12. Cangkok (Rochiman, K., dan S. S. Harjadi. 1974)e. Sambung Pucuk (Enten)Sambung pucuk adalah proses menyambung pucuk atas tanaman dengan batang bawah suatu tumbuhan sejenis. Tujuan menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga dapat menghasilkan tanaman yang memiliki kualitas baik dari sifat tersebut. Salah satu bibitklonal(bibit yang diperbanyak secaravegetative) tanaman buah yang sering dibuat oleh penangkar bibit adalah bibit sambung pucuk, yaitu bibit yang dibuat dengan cara menyisipkan entres batang atas dari pohon indukan terpilih ke batang bawah lokal yang dipotong pada ketinggian tertentu dan dibelah pada bagian tengah atau bagian samping batangnya. Batang bawah biasanya merupakan bibit yang ditanam dari biji (seedling).Beberapa alasan mengapa bibit tanaman buah dibuat dengan cara sambung pucuk (cleft grafting / top grafting) karena lebih mudah dilakukan saat batang bawah berumur masih cukup muda tanpa perlu menunggu batang bawah berumur cukup tua sehingga lebih efisien dari sisi waktu penyiapan batang bawah (root stock), pertumbuhan entres yang relatif lebih cepat dibanding cara okulasi (tempel mata), lebih efisien dalam pemanfaatan jumlah entres dibanding bibit sambung susuan, dan pertumbuhan bibit yang lebih vigor dibanding bibit okulasi pada kondisi lingkungan pertumbuhan tanaman yang sama,berikut cara dan langkah-langkah untuk melakukan perbanyakan vegetatif buatan sambung pucuk (Saefudin, 2009).

Gambar 13. Sambung pucuk (Hari,2013)f. RundukRunduk adalah mengerat sedikit cabang suatu tanaman kemudian merundukkan ke dalam tanah. Ini dapat dilakukan pada tanaman yang memiliki cabang yang panjang dan lentur (Rahardja, P.C, 2003).

Gambar 14. Runduk (Hari, 2013)

2.11 Keuntungan dan kerugianperbanyakanvegetatif dan generativeBiji merupakan bahan tanaman yang paling umum untuk perbanyakan tanaman, baik yang menyerbuk sendiri atau silang.Keuntungan perbanyakan secara generatif dengan biji,antara lain sebagai berikut.1. Cara ini paling mudah dan muarah.2. Biji (benih) dapat disimpan dalam jangka waktu lama.3. Biji amat sedikit kemungkinannya mengandung penyakit.4. Biji mudah didistribusikan5. Tanaman yang berasal dari biji memiliki perakaran tunggang yang dalam sehingga tahan kekeringan pada musinm kemarau.Kerugian perbanyakan dengan biji adalah seringnya terjadi pemecahan sifat (segregasi) secara genetic pada turunan (generasi) berikutnya.(Rukmana,1995)Kelebihan perbanyakan secara vegetative adalah sifat tanaman baru yang dihasilkan sama dengan induknya. Jika tanaman induk memiliki bunga lebat dengan warna cerah,tanaman baru yang dihasilkan lewat perbanyakan vegetatifakan memiliki sifat yang sama. Selain itu tanaman baru juga lebih cepat menghasilkan bunga karena pada dasarnya individu tersebut sudah dewasa (mature). Kekurangannya,jumlah tanaman baru yang dihasilkan secara vegetative hanya sedikit.(Suwanto,2007)2.12 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan perbanyakan vegetatif dan generatifFaktor yang mempengaruhi keberhasilan perbanyakan vegetatif dan generatif menurut (Wudianto, R,1998) :a. Suhu/ temperatur lingkunganTinggi rendah suhu menjadi salah satufaktoryang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup daritanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara sampai dengan . Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.b. Kelembaban / Kelembapan UdaraKadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.c. Cahaya MatahariSinar matahari sangat dibutuhkan olehtanamanuntuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatutanamankekurangan cahaya matahari, makatanamanitu bisa tampak pucat dan warnatanamanitu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan.

d. HormonHormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.

Daftar PustakaAak. 2010. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Yogyakarta: Kanisius.Andi. 1995. Biologi 3 SMA/ MA kelas XII. Gramedia: JakartaAshari, S. 1996.Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta.Ashari. 1995. Biologi 3 SMA/ MA kelas XII. Yudhistira: JakartaHamid, N. Yusran. 2011. Keberhasilan Okulasi Varietas Jeruk Manis Pada Berbagai Perbandingan Pupuk Kandang.JurnalMedia Litbang SultengVolIV (2) : 97 104.Hari. 2013. Definisi perbanyakan tanaman secara vegetative. http://sebuah-sepet.blogspot.com/2013/03/definisi-perbanyakan-tanaman-secara.htmlHerawati,Silvia. 2012. Tips dan Trik Membuat Tanman Buah dalam pot. Jakarta: AgromediaIswanto,Hadi. 2002. Petunjuk Perawatan Anggrek. Jakarta: AgromediaNoggle,J.J and G.S.Fritz.1979. IntroductoryPlantPhysiology.PrenticeHallInc. NewJersey.Rahardja, P.C. 2003.Aneka Cara Memperbanyak Tanaman. Agromedia Pustaka: SurabayaRochiman, K., dan S. S. Harjadi. 1974. Pembiakan vegetatif pengantar agronomi. IPB Press: BogorRukmana,Rahmat. 1995. Bertanam Kacang Hijau. Yogyakarta: KanisiusSaefudin. 2009. Kesiapan Teknologi Sambung Pucuk Dalam Penyediaan Bahan Tanaman Jambu Mete.Jurnal Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri.Vol. 1(7) : 150 155.Setyono,Budhi. 2011.SMA Kl 12 Ipa 100% Juara Bahas Total Matematika Fisika Biologi Kimia. IndonesiaTera :YogyakartaSukendro, Andi. 2010.Study of Vegetative Propagation onIntsia bijuga(Colebr.) O.K. with Grafting. Journal Silvikultur Tropika. Vol. 24(7):6 10.Suwanto,Marhadi &Agus Handoko. 2007. Membuat Adenium Indah Menawan. Agromedia: JakartaSwadaya, Jakarta.Tambing, Y. 2008. Keberhasilan Pertautan Sambung Pucuk Pada Mangga Dengan Waktu Penyambungan Dan Panjang Entris Berbeda.Jurnal Agroland.Vol.15 (4) : 296 301.Wirawan, B dan S. Wahyuni. 2002. Memproduksi Benih Bersertifikat. PenebarWiyanta,Bernanditus T. Wahyu. 2010. Media Tanam untuk Tanman Hias. Jakarta: Agromedia Wudianto, R.1998. Membuat Stek, Cangkok, Dan Okulasi. Penebar Swadaya: Jakarta.