daya tampung beban pencemar

7
IDENTIFIKASI DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SITU PEMDA, DESA KARADENAN, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT, SERTA STRATEGI PENGELOLAANNYA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan perlukan untuk proses hidup dalam tubuh kita, tumbuhan dan juga hewan.Sumber air dibagi menjadi 4 yaitu : air permukaan, air tanah, mata air, dan juga air hujan. Sumber air yang paling banyak ditemukan adalah air permukaan. Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Salah satu sumber air yang termasuk air permukaan adalah danau/ waduk. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, tingkat pencemaran lingkungan juga akan meningkat. Salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan adalah pembuangan air limbah yang tidak sesuai dengan peraturan . Situ Pemda, merupakan situ seluas ± 5,77 ha yang terletak di Jalan Tegar Beriman, Desa Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Disekitar situ pemda tersebut terdapat perumahan, hotel dan restoran. Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan pencemaran lingkungan pada Situ Pemda. Selain itu, Situ Pemda yang seharusnya seluas ± 5,77 ha sekarang situ pemda memiliki luas sekitar 4,5 Ha. Situ Pemda mengalami perubahan alih fungsi, sebagian dari situ tersebut telah berubah menjadi perumahan. Perubahan ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas air di situ Pemda. Oleh karena itu perlu adanya proses pengelolaan dan pengolahan air, untuk menjaga agar kualitas dan kuantitas air danau tetap terjaga dengan baik. Selain itu dapat menjaga agar daya dukung lingkungan tetap stabil, sehingga ekosistem di Situ Pemda tetap terjaga dengan baik. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Pemerintah No: 38 tahun 2011 tentang Sungai. Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu

Upload: damon07

Post on 04-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RIngkasan proposal penelitian mengenai daya tampung beban pencemar air

TRANSCRIPT

Page 1: DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR

IDENTIFIKASI DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SITU PEMDA,

DESA KARADENAN, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT, SERTA

STRATEGI PENGELOLAANNYA

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan perlukan untuk proses hidup dalam tubuh kita, tumbuhan dan juga hewan.Sumber air dibagi menjadi 4 yaitu : air permukaan, air tanah, mata air, dan juga air hujan. Sumber air yang paling banyak ditemukan adalah air permukaan. Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Salah satu sumber air yang termasuk air permukaan adalah danau/ waduk.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, tingkat pencemaran lingkungan juga akan meningkat. Salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan adalah pembuangan air limbah yang tidak sesuai dengan peraturan . Situ Pemda, merupakan situ seluas ± 5,77 ha yang terletak di Jalan Tegar Beriman, Desa Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Disekitar situ pemda tersebut terdapat perumahan, hotel dan restoran. Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan pencemaran lingkungan pada Situ Pemda. Selain itu, Situ Pemda yang seharusnya seluas ± 5,77ha sekarang situ pemda memiliki luas sekitar 4,5 Ha. Situ Pemda mengalami perubahan alih fungsi, sebagian dari situ tersebut telah berubah menjadi perumahan. Perubahan ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas air di situ Pemda. Oleh karena itu perlu adanya proses pengelolaan dan pengolahan air, untuk menjaga agar kualitas dan kuantitas air danau tetap terjaga dengan baik. Selain itu dapat menjaga agar daya dukung lingkungan tetap stabil, sehingga ekosistem di Situ Pemda tetap terjaga dengan baik.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Peraturan Pemerintah No: 38 tahun 2011 tentang Sungai. Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Daerah Aliran Sungai dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir Salah satu fungsi DAS adalah : memelihara kualitas air dan mengalirkan air.

Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Jenis-jenis danau berdasarkan daerahnya : daerah litoral, limnetik, profundal, bentik. Jenis danau berdasarkan produksi materi organikya, yaitu : danau oligotropik dan danau euitropik.

Page 2: DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pelindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya,

Sementara, daya tampung lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009). Daya tampung beban pencemaran air pada danau dan/atau waduk ditetapkan berdasarkan : morfologi dan hidrologi; Status mutu air; Status trofik; Pemanfaatan sumber daya air dan persyaratannya atau baku mutunya; Alokasi beban limbah untuk berbagai sumber dan jenis limbah yang masuk ke danau dan/atau waduk; dan Zonasi perairan untuk berbagai pemanfaatan.

Stategi pengelolaan air Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang Pengelolaan ekositem danau/ waduk dapat dilakukan dengan cara Penetapan tata ruang ekosistem danau / waduk, Pengelolaan ekosistem perairan danau / waduk, Pemanfaatan sumber daya air danau dan Peningkatan partisipasi masyarakat.

BAB III

METODOLOGI

Pengambilan sampel air dilakukan dalam dua kali periode, yaitu pada bulan Maret (Peralihan musim hujan ke musim kemarau) dan bulan April (Musim kemarau). Metode pengambilan sampel air dilakukan dengan metode komposit, sementara pengukuran debit dilakukan secara langsung, yaitu dengan pengukuran kecepatan arus dengan pelampung. Dan untuk mengambil sampel air dilakukan dengan menggunakan alat water sampler, pengambilan sampel dilakukan pada titik pengamatan yang

diambil pada 12

- 23

dari kedalaman air.

Pengulangan pengambilan sampel air dilakukan sebanyak dua kali di setiap titiknya.Untuk mengetahui kondisi daya tampung perairan Situ Pemda, maka lokasi pengamatan ditetapkan sebagai tempat pengambilan sampel air. Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada beberapa titik pengamatan yang dibagi berdasarkan kapasitas dan karakteristik

perairan yang dipengaruhi oleh perubahan fungsi lahan disekitar danau tersebut.

Sampel air lalu dimasukkan dalam 1 buah botol sampel dan dilakukan pengawetan. Setiap botol sampel diberi label agar tidak tertukar, selanjutnya botol-botol sampel yang sudah diberi label dimasukkan kedalam box pendingin untuk menjaga agar larutan yang terdapat pada sampel tidak berubah karena pengaruh suhu. Selanjutnya sampel di analisis di Laboratorium Lingkungan Universitas Trisakti.

Data yang didapat dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air , klasifikasi air kelas dua. Hasilnya akan langsung dihitung daya tampung dan beban pencemarnya sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau Dan/Atau Waduk.

Page 3: DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR

Setelah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, maka data-data tersebut dapat diperoleh untuk menghitung :

1) Perhitungan daya tampung beban pencemar air waduk

Perhitungan daya tampung beban pencemar air waduk dilakukan beberapa tahap dengan berbagai rumus sebagai berikut:

a) Morfologi dan hidrologi waduk

b) Alokasi beban pencemar parameter Pa

c) Daya tampung beban pencemar air parameter Pa pada air waduk

Page 4: DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR

BAB IV

JADUAL PELAKSANAAN

Tugas akhir ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perencanaan ini terdiri dari 3 tahap yaitu tahap persiapan, pengambilan data, dan tahap penyelesaian laporan. Tahapan tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

No

Kegiatan

Bulan (Tahun 2015)

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tahap Persiapan1a

Survey Lapangan

1b

Pengumpulan Data Sekunder

2 Tahap Pengambilan Data

2a

Pengumpulan data primer

(wawancara)

2b

Sampling kualitas air Situ

Pemda

2c

Analisa Laboratorium

3 Tahap Penyelesaian Laporan3a

Penyusunan Laporan

3b

Pengumpulan Laporan

No PengeluaranKisaran Harga

(Rp)Total (Rp)

1

Survey lapangan (dilakukan kurang lebih sebanyak 5 kali termasuk

transportasi dalam jangka waktu kurang dari 2 bulan)

Rp200.000 Rp1.000.000

2Peminjaman alat laboratorium ( 1

parameter @ Rp 100.000, terdapat 8 parameter)

Rp100.000 Rp800.000

3Analisa laboratorium ( 1 parameter

@ Rp 150.000, diasumsikan terdapat 5 parameter)

Rp150.000 Rp750.000

4Penyusunan Laporan (termasuk print

dan jilid laporan)Rp200.000 Rp200.000

5 Biaya tak terduga Rp1.000.000 Rp1.000.000Total Rp3.750.000

Page 5: DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR

DAFTAR PUSTAKA

Agus, F. Dan Widianto.Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Dan Tekanan Penduduk (Studi Kasus Kabupaten Propinsi Jawa Timur).2003

Asdak, Chay.Daerah Aliran Sungai Beserta Ekosistemnya. 2010

Departemen Kehutanan, 2000

Fadly, Nila Aliefia.Daya Tampung dan daya dukung sungai ciliwung serta strategi pengolahannya. Universitas Indonesia.2008

Hendrawan,Diana.dan Herman Haeruman.dan Melati F Fachrul.Pengelolaan Kualitas Lingkungan.

Heny Hindriani,dkk.Identifikasi Daya Tampung Beban Pencemar Sungai Ciujung Dengan Model WASP Dan Strategi Pengendaliannya.Jurnal Bumi Lestari Vol. 13 No.2, Agustus 2013 ;257-287.

Machbub,Bachrudin.Model Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemar Air Danau Dan Waduk. Jurnal Sumber daya air Vol.6 No.2, November 2010 ;103-204.

Modul Pelatihan Pemantauan Kualitas Kesehatan Lingkungan, Balai pelatihan Kesehatan Cikarang, Kementerian Kesehatan RI, 2012.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau Dan/Atau Waduk.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/Prt/1990 tentang Pengendalian Mutu Air Pada Sumber-Sumber Air

Peraturan Pemerintah No: 33 tahun 1970 tentang perencanaan hutan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air

Rolasisasi.Indikator Daya Dukung Lingkungan.2007

SNI. 1991. Standar Nasional Indonesia No 06-2421-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air. Badan Standar Nasional, Jakarta.

Sri Harto Br.Universitas Gajahmada.1993

Susanti, Ira Tri, Setia Budi Sasongko, dan Sudarno. 2012. Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Kualitas Air Waduk Manggar Sebagai Sumber Air Baku Kota Balikpapan.

Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, Kawasan Lindung

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pelindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Wijana, Nyoman. 2010. Penentuan Kualitas Air Danau Batur Melalui Indeks Pencemaran Biologik dan Non Biologik. Jurnal Bumi Lestari Volume 10 No 2, Agustus 2010.

http://id.wikipedia.org (diakses pada 6 Febuari 2015, pkl. 19.00)

http://www.artikellingkunganhidup.com/5-macam-sumber-air.html (diakses pada 6 Febuari 2015, pkl. 19.00)

https://maps.google.co.id/ (diakses pada 6 Febuari 2015, pkl. 19.00)