daya tampung beban pencemar
DESCRIPTION
RIngkasan proposal penelitian mengenai daya tampung beban pencemar airTRANSCRIPT
IDENTIFIKASI DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SITU PEMDA,
DESA KARADENAN, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT, SERTA
STRATEGI PENGELOLAANNYA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan perlukan untuk proses hidup dalam tubuh kita, tumbuhan dan juga hewan.Sumber air dibagi menjadi 4 yaitu : air permukaan, air tanah, mata air, dan juga air hujan. Sumber air yang paling banyak ditemukan adalah air permukaan. Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Salah satu sumber air yang termasuk air permukaan adalah danau/ waduk.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, tingkat pencemaran lingkungan juga akan meningkat. Salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan adalah pembuangan air limbah yang tidak sesuai dengan peraturan . Situ Pemda, merupakan situ seluas ± 5,77 ha yang terletak di Jalan Tegar Beriman, Desa Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Disekitar situ pemda tersebut terdapat perumahan, hotel dan restoran. Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan pencemaran lingkungan pada Situ Pemda. Selain itu, Situ Pemda yang seharusnya seluas ± 5,77ha sekarang situ pemda memiliki luas sekitar 4,5 Ha. Situ Pemda mengalami perubahan alih fungsi, sebagian dari situ tersebut telah berubah menjadi perumahan. Perubahan ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas air di situ Pemda. Oleh karena itu perlu adanya proses pengelolaan dan pengolahan air, untuk menjaga agar kualitas dan kuantitas air danau tetap terjaga dengan baik. Selain itu dapat menjaga agar daya dukung lingkungan tetap stabil, sehingga ekosistem di Situ Pemda tetap terjaga dengan baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peraturan Pemerintah No: 38 tahun 2011 tentang Sungai. Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Daerah Aliran Sungai dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir Salah satu fungsi DAS adalah : memelihara kualitas air dan mengalirkan air.
Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Jenis-jenis danau berdasarkan daerahnya : daerah litoral, limnetik, profundal, bentik. Jenis danau berdasarkan produksi materi organikya, yaitu : danau oligotropik dan danau euitropik.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pelindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya,
Sementara, daya tampung lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009). Daya tampung beban pencemaran air pada danau dan/atau waduk ditetapkan berdasarkan : morfologi dan hidrologi; Status mutu air; Status trofik; Pemanfaatan sumber daya air dan persyaratannya atau baku mutunya; Alokasi beban limbah untuk berbagai sumber dan jenis limbah yang masuk ke danau dan/atau waduk; dan Zonasi perairan untuk berbagai pemanfaatan.
Stategi pengelolaan air Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang Pengelolaan ekositem danau/ waduk dapat dilakukan dengan cara Penetapan tata ruang ekosistem danau / waduk, Pengelolaan ekosistem perairan danau / waduk, Pemanfaatan sumber daya air danau dan Peningkatan partisipasi masyarakat.
BAB III
METODOLOGI
Pengambilan sampel air dilakukan dalam dua kali periode, yaitu pada bulan Maret (Peralihan musim hujan ke musim kemarau) dan bulan April (Musim kemarau). Metode pengambilan sampel air dilakukan dengan metode komposit, sementara pengukuran debit dilakukan secara langsung, yaitu dengan pengukuran kecepatan arus dengan pelampung. Dan untuk mengambil sampel air dilakukan dengan menggunakan alat water sampler, pengambilan sampel dilakukan pada titik pengamatan yang
diambil pada 12
- 23
dari kedalaman air.
Pengulangan pengambilan sampel air dilakukan sebanyak dua kali di setiap titiknya.Untuk mengetahui kondisi daya tampung perairan Situ Pemda, maka lokasi pengamatan ditetapkan sebagai tempat pengambilan sampel air. Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada beberapa titik pengamatan yang dibagi berdasarkan kapasitas dan karakteristik
perairan yang dipengaruhi oleh perubahan fungsi lahan disekitar danau tersebut.
Sampel air lalu dimasukkan dalam 1 buah botol sampel dan dilakukan pengawetan. Setiap botol sampel diberi label agar tidak tertukar, selanjutnya botol-botol sampel yang sudah diberi label dimasukkan kedalam box pendingin untuk menjaga agar larutan yang terdapat pada sampel tidak berubah karena pengaruh suhu. Selanjutnya sampel di analisis di Laboratorium Lingkungan Universitas Trisakti.
Data yang didapat dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air , klasifikasi air kelas dua. Hasilnya akan langsung dihitung daya tampung dan beban pencemarnya sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau Dan/Atau Waduk.
Setelah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, maka data-data tersebut dapat diperoleh untuk menghitung :
1) Perhitungan daya tampung beban pencemar air waduk
Perhitungan daya tampung beban pencemar air waduk dilakukan beberapa tahap dengan berbagai rumus sebagai berikut:
a) Morfologi dan hidrologi waduk
b) Alokasi beban pencemar parameter Pa
c) Daya tampung beban pencemar air parameter Pa pada air waduk
BAB IV
JADUAL PELAKSANAAN
Tugas akhir ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perencanaan ini terdiri dari 3 tahap yaitu tahap persiapan, pengambilan data, dan tahap penyelesaian laporan. Tahapan tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
No
Kegiatan
Bulan (Tahun 2015)
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap Persiapan1a
Survey Lapangan
1b
Pengumpulan Data Sekunder
2 Tahap Pengambilan Data
2a
Pengumpulan data primer
(wawancara)
2b
Sampling kualitas air Situ
Pemda
2c
Analisa Laboratorium
3 Tahap Penyelesaian Laporan3a
Penyusunan Laporan
3b
Pengumpulan Laporan
No PengeluaranKisaran Harga
(Rp)Total (Rp)
1
Survey lapangan (dilakukan kurang lebih sebanyak 5 kali termasuk
transportasi dalam jangka waktu kurang dari 2 bulan)
Rp200.000 Rp1.000.000
2Peminjaman alat laboratorium ( 1
parameter @ Rp 100.000, terdapat 8 parameter)
Rp100.000 Rp800.000
3Analisa laboratorium ( 1 parameter
@ Rp 150.000, diasumsikan terdapat 5 parameter)
Rp150.000 Rp750.000
4Penyusunan Laporan (termasuk print
dan jilid laporan)Rp200.000 Rp200.000
5 Biaya tak terduga Rp1.000.000 Rp1.000.000Total Rp3.750.000
DAFTAR PUSTAKA
Agus, F. Dan Widianto.Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Dan Tekanan Penduduk (Studi Kasus Kabupaten Propinsi Jawa Timur).2003
Asdak, Chay.Daerah Aliran Sungai Beserta Ekosistemnya. 2010
Departemen Kehutanan, 2000
Fadly, Nila Aliefia.Daya Tampung dan daya dukung sungai ciliwung serta strategi pengolahannya. Universitas Indonesia.2008
Hendrawan,Diana.dan Herman Haeruman.dan Melati F Fachrul.Pengelolaan Kualitas Lingkungan.
Heny Hindriani,dkk.Identifikasi Daya Tampung Beban Pencemar Sungai Ciujung Dengan Model WASP Dan Strategi Pengendaliannya.Jurnal Bumi Lestari Vol. 13 No.2, Agustus 2013 ;257-287.
Machbub,Bachrudin.Model Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemar Air Danau Dan Waduk. Jurnal Sumber daya air Vol.6 No.2, November 2010 ;103-204.
Modul Pelatihan Pemantauan Kualitas Kesehatan Lingkungan, Balai pelatihan Kesehatan Cikarang, Kementerian Kesehatan RI, 2012.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau Dan/Atau Waduk.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/Prt/1990 tentang Pengendalian Mutu Air Pada Sumber-Sumber Air
Peraturan Pemerintah No: 33 tahun 1970 tentang perencanaan hutan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air
Rolasisasi.Indikator Daya Dukung Lingkungan.2007
SNI. 1991. Standar Nasional Indonesia No 06-2421-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air. Badan Standar Nasional, Jakarta.
Sri Harto Br.Universitas Gajahmada.1993
Susanti, Ira Tri, Setia Budi Sasongko, dan Sudarno. 2012. Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Kualitas Air Waduk Manggar Sebagai Sumber Air Baku Kota Balikpapan.
Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, Kawasan Lindung
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pelindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Wijana, Nyoman. 2010. Penentuan Kualitas Air Danau Batur Melalui Indeks Pencemaran Biologik dan Non Biologik. Jurnal Bumi Lestari Volume 10 No 2, Agustus 2010.
http://id.wikipedia.org (diakses pada 6 Febuari 2015, pkl. 19.00)
http://www.artikellingkunganhidup.com/5-macam-sumber-air.html (diakses pada 6 Febuari 2015, pkl. 19.00)
https://maps.google.co.id/ (diakses pada 6 Febuari 2015, pkl. 19.00)