daya desak logamasc

16
Daya desak logam I. TUJUAN Mengamati daya desak berbagai logam terhadap berbagai ion logam II. TEORI Reaksi redoks adalah suatu reaksi yang terdiri atas reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Reaksi redoks ditandai dengan adanya perubahan bilangan oksidasi ( biloks ). Reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron, yang ditandai dengan pengurangan bilangan oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi pembebasan / pelepasan elektron,yang ditandai dengan penambahan bilangan oksidasi. Contoh reaksi redoks yang berlangsung spontan adalah reaksi pembekaran, perkaratan logam, reaksi pada aki dan baterai.Contoh reaksi redoks yang berlangsung tidak spontan adalah reaksi elektrolisis. Jika suatu logam dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung ion logam lain, ada kemungkinan terjadi reaksi redoks, misalnya seperti pada reaksi berikut ; Zn ( s) + Cu 2+ ( aq) → Zn 2+ (aq ) + Cu (s) Pada reaksi tersebut, dapat dikatakan bahwa logam zink mendesak ion tembaga dari larutannya. Dari hasil praktikum ini akan disusun urutan daya desak logam-logam. III. ALAT DAN BAHAN A. Alat No Jenis Ukuran Juml ah 1. 2. 3. Tabung reaksi dan rak Kertas ampelas Gunting kaleng Kecil Halus - 35 / 1 1 1 B. Bahan No Jenis Ukuran Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. Lempeng tembaga,zink,dan pita magnesium Larutan CuSO 4 Larutan NaCl Larutan Pb(CH 3 COO) 2 Larutan FeCl 3 5 cm x 0,5 cm 0,1 M 0,1 M 0,1 M 0,1 M masing-masing 4 potong. 30 ml 30 ml 30 ml 30 ml

Upload: arif-setya

Post on 29-Nov-2015

469 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

aas

TRANSCRIPT

Page 1: Daya Desak Logamasc

Daya desak logamI. TUJUAN

Mengamati daya desak berbagai logam terhadap berbagai ion logamII. TEORIReaksi redoks adalah suatu reaksi yang terdiri atas reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Reaksi redoks ditandai dengan adanya perubahan bilangan oksidasi ( biloks ). Reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron, yang ditandai dengan pengurangan bilangan oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi pembebasan / pelepasan elektron,yang ditandai dengan penambahan bilangan oksidasi.

Contoh reaksi redoks yang berlangsung spontan adalah reaksi pembekaran, perkaratan logam, reaksi pada aki dan baterai.Contoh reaksi redoks yang berlangsung tidak spontan adalah reaksi elektrolisis.Jika suatu logam dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung ion logam lain, ada kemungkinan terjadi reaksi redoks, misalnya seperti pada reaksi berikut ;Zn ( s) + Cu2+ ( aq) → Zn2+(aq ) + Cu (s)Pada reaksi tersebut, dapat dikatakan bahwa logam zink mendesak ion tembaga dari larutannya. Dari hasil praktikum ini akan disusun urutan daya desak logam-logam.III. ALAT DAN BAHANA. Alat

No Jenis Ukuran Jumlah 1.2.3.

Tabung reaksi dan rakKertas ampelasGunting kaleng

KecilHalus

-

35 /111

B. Bahan No Jenis Ukuran Jumlah1.2.3.4.5.

Lempeng tembaga,zink,dan pita magnesiumLarutan CuSO4

Larutan NaClLarutan Pb(CH3COO)2

Larutan FeCl3

5 cm x 0,5 cm0,1 M0,1 M0,1 M0,1 M

masing-masing 4 potong.30 ml30 ml30 ml30 ml

IV. CARA KERJA 1. Ambillah 4 potong logam Cu. Ampelas permukaannya hingga bersih.2. Ambil 4 tabung reaksi dan isi masing-masing tabung berturut-turut dengan larutan garam yang mengandung ion Cu2+,Fe2+,Na+ dan Pb2+, masing-masing konsentrasinya 0,1 M, setinggi 2 cm.3. Masukkan sepotong logam tembaga ke dalam masing-masing tabung tersebut. catat apa yang terjadi.4. Ulangi langkah 1 – 3 diatas untuk logam Zn dan Mg sebagai pengganti logam Cu. Catat apa yang terjadi.V. HASIL PENGAMATAN

LogamIon logam

Cu Zn Mg Fe

Cu2+ Tidak spontan Bereaksi spontan, warna

Bereaksi spontan,

Bereaksi spontan

Page 2: Daya Desak Logamasc

berubah pada logam Zn dan terdapat gelembung

Menghasilkan banyak gelembung, dan terdapat kotoran hitam yang melekat pada logam

Fe3+ Tidak spontan Bereaksi spontan, menghasilkan gelembung pada logam Zn

Bereaksi spontan, menghasilkan banyak gelembung dan logam berkarat

Tidak spontan

Na+ Tidak spontan Bereaksi spontan, terdapat perubahan warna pada logam dan menghasilkan gelembung

Bereaksi spontan dan menghasilkan sedikit gelembung pada logam

Tidak spontan

Pb2+ Tidak spontan Bereaksi spontan dan Menghasilkan banyak gelembung

Bereaksi spontan, menghasilkan gelembung dan terdapat serbuk hitam

Spontan

VI. PERTANYAAN1. Pada praktikum ini, bagaimana cara menentukan terjadi atau tidak terjadinya proses pendesakan ion logam ?Jawab: pada praktikum ini, untuk menentukan terjadi atau tidaknya pendesakan pada ion logam dapat dilihat dari perubahan warna dan berkarat atau tidaknya logam di dalam larutan serta terjadi reaksi endapan pada logam, sebaliknya jika tidak ada perubahan warna, tidak berkarat dan tidak terjadi reaksi endapan pada logam maka tidak terjadi pula proses pendesakan pada ion logam. 2. Isilah tabel berikut ini sesuai dengan hasil pengamatan. Di sebelah kanan tabel, urutkan logam-logam itu berdasarkan daya desak yang semakin besar. Jika antara dua logam tidak dapat ditentukan mana yang lebih besar daya desaknya, tuliskan kedua logam itu pada nomor yang sama.

Logam a. Ion logam yang didesakb. Ion logam yang tidak didesak

Cu a. -b. Cu2+ ,Fe3+ ,Na+ Pb2+

Page 3: Daya Desak Logamasc

Zn a. Cu2+ ,Fe3+ ,Na+ Pb2+

b. -Mg a. Cu2+ ,Fe3+ ,Na+ Pb2+

b. -Fe a. Cu2+ , Pb2+

b. Fe3+ ,Na+

Urutan Logam 1.      Cu2.      Fe3.      Zn4.      Mg

3. Pada saat proses pendesakan oleh logam terjadi , reaksi apakah yang terjadi terhadap logam dan terhadap ion logam ? Tunjukkan dengan 2 contoh yang terjadi pada praktikum ini.Jawab: - logam Fe (s) → Fe3+ (aq) + 3e- (reaksi oksidasi)

- logam Cu2+ (aq) + 2e- → Cu (s) (reaksi reduksi)4. Berdasarkan praktikum ini , tunjukkan urutan kekuatan logam sebagai reduktor.Jawab: Mg, Zn, Fe 5. Bandingkan hasil praktikum anda dengan data potensial reduksi standar didalam buku .Jawab: - Fe3+ (aq) + 3e- → Fe (s) E° = +0,34 volt- Cu2+ (aq) + 2e- → Cu (s) E° = - 0,409 volt- Na+ (aq) + e- → Na (s) E° = -2.711 volt - Pb²+ (aq) + 2e- → Pb (s) E° = -0,126 volt VII. KESIMPULAN

1.              Reaksi redoks adalah suatu reaksi yang terdiri atas reaksi reduksi dan oksidasi 2.              Reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron yang ditandai pengurangan biloks3.              Reaksi oksidasi adalah reaksi pembebasan atau pelepasan elektron yang ditandai dengan penambahan biloks 4.              Logam yang mempunyai potensial negatif mudah mengalami oksidasi dan logam yang memiliki potensial

positif akan mudah tereduksi 5.              Daya desak logam dapat diamati dengan cara memasukkan logam kedalam gelas reaksi yang berisi larutan

penguji 6.              Logam yang teroksidasi dapat mendesak ion logam larutannya, namun ada juga logam yang tidak bisa

mendesak ion logam larutannya. Hal ini dipengaruhi oleh deret volta dimana logam yang berada paling kiri atom H lebih mudah mengalami oksidasi, sedangkan logam yang berada paling kanan berlaku sebaliknya.

Page 4: Daya Desak Logamasc

Laporan Korosi Besi

I.                    Tujuana.       Mengamati perubahan/perkaratan besi.b.      Mengamati proses oksidasi dan reduksi yang terjadi pada besi

II.                  Dasar teoriKorosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang

menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.

Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eº = +0.44 VElektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) Eº = +0.40 VatauO2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l) Eº = +1.23 VIon besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Korosi Besi

Korosi besi memerlukan oksigen dan air.

3.Pengaruh Logam Lain terhadap Korosi Besi

Dari kehidupan sehari-hari kita ketahui bahwa besi yang dilapisi dengan zink “tahan karat”, sedangkan besi yang

kontak dengan tembaga berkarat lebih cepat.

4.Cara-cara Pencegahan Korosi Besi

Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal ini terjadi karena beberapa hal,

diantaranya:

Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,

Pengolahan relatif mudah dan murah, dan

Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi

Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak kerugian karena

mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat

dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk

kebanyakan penggunaan besi.

Page 5: Daya Desak Logamasc

III.                  Alat dan Bahan

  Alat

  Gelas piala

  Cawan petri

  Batang pengaduk

  Penanggas air

  Bahan

  Larutan NaCl

  Agar-agar

  K3(Fe(CN)6)

  Fenolftalin

  Larutan HCl

IV.                  Cara kerja

1.       Disediakan 6 paku beton berukuran sama besar,bersihkan

2.       Dimasukkan paku beton kedalam masing-masing cawan petri

3.       Dimasukkan satu bungkus agar-agar dan aquades 210 ml dipanaskan diatas penanggas air.

4.       Dituangkan hasil adonan agar-agar panas sebanyak 35 mL kedalam masing-masing cawan petri hingga menutupi

seluruh paku

5.       Ditambahkan 3,6 mL K3(Fe(CN)6), HCl, NaCl, NaOH, PP di amsing-masing cawan petri.

6.       Diamati dan dicatat apa yang terjadi selama 30 menit, 1 jam ,2 jam, 6 jam, 3 hari.

              V.   Hasil Pengamatan

 

Tabel perlakuan terhadap paku payung besar

waktu Agar-agar Kontrol +

PP

Kontrol +

K3(Fe(CN)6)

0,5M

Kontrol +

NaCl 0,5 m

Kontrol +

NaOH 0,5

M

Kontrol +

HCl 0,5 m

30 menit - - - - - gelembung

1 jam - - - - - gelembung

Page 6: Daya Desak Logamasc

2 jam - - - - - gelembung

6 jam - - - - gelembung

3 hari - - - - - Gelembung

dan berkarat

 

Tabel perlakuan terhadap paku beton

waktu Agar-agar

(kontrol)

Kontrol +

PP

Kontrol +

K3(Fe(CN)6)

0,5M

Kontrol +

NaCl 0,5 m

Kontrol +

NaOH 0,5

M

Kontrol +

HCl 0,5 m

30 menit - - - - - gelembung

1 jam - - - - - gelembung

2 jam - - - - - gelembung

6 jam - - - - gelembung

3 hari - - - - - Gelembung

dan berkarat

sedikit

Tabel perlakuan terhadap paku biasa besar

waktu Agar-agar

(kontrol)

Kontrol +

PP

Kontrol +

K3(Fe(CN)6)

0,5M

Kontrol +

NaCl 0,5 m

Kontrol +

NaOH 0,5

M

Kontrol +

HCl 0,5 m

30 menit - - - - - gelembung

1 jam - - - - - gelembung

2 jam - - - - - gelembung

Page 7: Daya Desak Logamasc

6 jam - - - - gelembung

3 hari karat karat Berwarna

biru

karat Berwarna

hitam

sedikit

Gelembung

sedikit

Tabel perlakuan terhadap paku biasa sedang

waktu Agar-agar

(kontrol)

Kontrol +

PP

Kontrol +

K3(Fe(CN)6)

0,5M

Kontrol +

NaCl 0,5 m

Kontrol +

NaOH 0,5

M

Kontrol +

HCl 0,5 m

30 menit - - - - - gelembung

1 jam - - - - - gelembung

2 jam - - - - - gelembung

6 jam - - - - gelembung

3 hari - - Karat sedikit - - Gelembung

sedikit

Tabel perlakuan terhadap paku biasa kecil

waktu Agar-agar

(kontrol)

Kontrol +

PP

Kontrol +

K3(Fe(CN)6)

0,5M

Kontrol +

NaCl 0,5 m

Kontrol +

NaOH 0,5

M

Kontrol +

HCl 0,5 m

30 menit - - - - - Gelembung

1 jam - - - - - gelembung

2 jam - - - - - gelembung

6 jam - - - - gelembung

3 hari karat karat Berwarna karat Hitam Gelembung

Page 8: Daya Desak Logamasc

biru sedikit

Tabel perlakuan terhadap paku payung kecil

waktu Agar-agar

(kontrol)

Kontrol +

PP

Kontrol +

K3(Fe(CN)6)

0,5M

Kontrol +

NaCl 0,5 m

Kontrol +

NaOH 0,5

M

Kontrol +

HCl 0,5 m

30 menit - - - - - Gelembung

1 jam - - - - - Gelembung

2 jam - - - - - Gelembung

6 jam - - - - Gelembung

3 hari Karat sedikit

Karat dan berwarna merah muda

Berwarna biru

Karat sedikit

- Gelembung dan karat sedikit

VI.                     Pembahasan

Pada praktikum kali ini praktikan melakukan percobaan tetntang korosi besi, besi yang digunakan adalah berupa

paku dengan 6 jenis paku yang berbeda. Pada percobaan ini digunakan agar-agar yang berfungsi

sebagai medium indikator, juga digunakan untuk mengetahui tempat-tempat reaksi anoda dan

katoda terjadi. Terlebih dahulu, agar-agar dilarutkan dalam air mendidih, karena agar-agar tidak

larut dalam air dingin. Setelah itu agar-agar dimasukkan kedalam 6 cawan petri yang sudah

berisi paku dari jenis yang berbeda tersebut. Agar- agar yang dimasukkan harus menutupi semua

paku agar paku tidak terkena udara sehingga akan mempengaruhi korosi.

Setelah dituangkan agar-agar paku tersebut diberi 6 perlakuan yang berbeda paku sebagai

kontrol, paku diberi HCl, paku diberi NaOH, paku diberi NaCl, paku diberi PP, paku diberi

K3(Fe(CN)6). Perbedaan perlakuan tersebut disertai pula perbedaan waktu yang berbeda.

Dari hasil pengamatan ketika paku ditambahkan HCl, disekitar paku akan terlihat gelembung-gelembung hal itu

disebabkan asamakan mempercepat proses pengkaratan. Jadi, semua jenis pak akan berkarat bila ditambahkan oleh

asam. Ketika ditambahkan oleh indikator PP yang menyebabkan adanya warna merah muda dengan

adanya OH-, warna merah muda dalam gel menunjukkan tempat dimana reduksi. Lalu penambahan

Page 9: Daya Desak Logamasc

K3Fe(CN)6 yang bertujuan untuk menunjukkan tempat dimana Fe teroksidasi yang ditandai

dengan adanya warna biru.

dari paku yang digunakkan ada beberapa paku yang dilapisi oleh alumunium sehingga sulit

untuk berkarat.

VII. Kesimpulan

paku yang diberi agar-agar tidak mudah berkorosi paku yang diberi HCl akan bergelembung a mudah berkarat paku yang diberi PP akan berubah menjadi merah muda paku yang diberi K3Fe(CN)6 berubah menjadi berwarna biru paku yang di beri NaCl tidak mudah berkarat paku yang diberi NaOH tidak mudah berkarat    

VII. Daftar Pustaka

       http://awalia-ramadhani.blogspot.com/2011/12/laporan-percobaan-korosi.html        Radetyo, Iqbal, dkk. 2011. Modul Praktikum Kimia Anorganik I. Jakarta : UIN                Syarif Hidayatullah

VIII. Lampiran

Kontrol + NaOH

Page 11: Daya Desak Logamasc

Kontrol+ K3(Fe(CN)6)

Kontrol 

PERTANYAAN

1. Apa tanda-tanda telah terjadi proses redoks pada percobaan ini?

2. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi!

3. Sebutkan reagen-reagen apa saja yang dapat meleburkan logam Fe?

4. Senyawa apa saja yang terdapat pada besi komersial?

Jawaban  

1.      Besi berubah menjadi besi (III) oksida yaitu merupakan karat besi

    

Page 12: Daya Desak Logamasc

    2.      Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e (x2)

            O2(g) + 4H+(aq) + 4e → 2H2O(l)

 

            4 Fe2+(aq)+ O2 (g) + (4 + 2x) H2O(l) → 2 Fe2O3x H2O + 8 H+(aq)

                                                      

    3.      Reagen yang dapat meleburkan logam Fe adalah K3Fe(CN)6, HCl dan NaCl

    4.      Besi komersial merupakan campuran besi dan karbon. tambahan unsur Karbon ( C ) sampai

dengan 1.67% (maksimal).  Dimana kandungan karbon ( C ) mempengaruhi kekerasan baja,

Disamping itu, baja mengandung unsure campuran lain yang disebut paduan, misalnya Mangan (

Mn ), Tembaga (Cu), Silikon ( Si ), Belerang ( S ), dan Posfor ( P )