day as a ing pen an am an modal

56
 Executive Summary …………… 1 1.1.  Latar Belakang Pemahaman dan identifikasi terhadap potensi ekonomi dan daya saing daerah merupakan tantangan utama dalam pelaksanaan otonomi daerah. Secara makro, potensi ekonomi daerah biasanya juga menjadi salah satu indikator daya saing daerah tersebut. Hal itu karena potensi ekonomi suatu daerah akan ikut membentuk kompleksitas daya saing daerah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini kita membedakan antara konsep potensi ekonomi daerah dengan konsep daya saing daerah. Konsep potensi ekonomi daerah dipahami sebagai salah satu indikator daya saing daerah. Sedangkan daya saing daerah sendiri mempunyai pengertian yang lebih luas daripada sekadar potensi ekonomi, karena dalam konsep daya saing daerah juga termasuk aspek kelembagaan, iklim sosial, iklim politik, kebijakan pemerintah, manajemen dan sebagainya. Daya saing satu daerah dengan daerah yang lain tidaklah sama, karena masing-masing daerah mempunyai ciri khas dan karakteristik yang menempel sesuai dengan sumber daya manusia, struktur alam, dan letak geografisnya. Namun daya saing suatu daerah tersebut merupakan modal dasar bagi pertumbuhan ekonomi, industri, investasi, penyerapan tenaga kerja, dan pangsa pasar bagi produk-produk industri, pertanian dan jasa. Daya saing investasi suatu daerah juga akan menggambarkan kemampuan daerah tersebut dalam memacu pertumbuhan ekonomi, kemampuannya dalam penyerapan investasi, tenaga kerja, barang, jasa, dan tabungan.  Jika diamati pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau per sektor pada tahun 2004, untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan mengalami pertumbuhan 9,14 persen. Sedangkan sektor industri tumbuh 12,46 persen. Sementara itu sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 4,94 persen. Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 7,43 persen. Sektor listrik dan air bersih tumbuh 4,66 persen, Sektor angkutan dan komunikasi tumbuh 6,56 persen. Sektor jasa tumbuh 2,79 persen. Yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang tumbuh 34,01 persen. Pertumbuhan masing-masing sektor untuk tingkat provinsi tersebut juga

Upload: arie-fajrin

Post on 15-Jul-2015

439 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 1/56

 

Executive Summary …………… 

1

1 .1 .   Latar Belakang  Pemahaman dan identifikasi terhadap potensi ekonomi dan daya

saing daerah merupakan tantangan utama dalam pelaksanaan otonomidaerah. Secara makro, potensi ekonomi daerah biasanya juga menjadisalah satu indikator daya saing daerah tersebut. Hal itu karena potensiekonomi suatu daerah akan ikut membentuk kompleksitas daya saingdaerah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini kita membedakan antarakonsep potensi ekonomi daerah dengan konsep daya saing daerah.Konsep potensi ekonomi daerah dipahami sebagai salah satu indikatordaya saing daerah. Sedangkan daya saing daerah sendiri mempunyaipengertian yang lebih luas daripada sekadar potensi ekonomi, karenadalam konsep daya saing daerah juga termasuk aspek kelembagaan, iklim

sosial, iklim politik, kebijakan pemerintah, manajemen dan sebagainya.Daya saing satu daerah dengan daerah yang lain tidaklah sama,

karena masing-masing daerah mempunyai ciri khas dan karakteristikyang menempel sesuai dengan sumber daya manusia, struktur alam, danletak geografisnya. Namun daya saing suatu daerah tersebut merupakanmodal dasar bagi pertumbuhan ekonomi, industri, investasi, penyerapantenaga kerja, dan pangsa pasar bagi produk-produk industri, pertaniandan jasa. Daya saing investasi suatu daerah juga akan menggambarkankemampuan daerah tersebut dalam memacu pertumbuhan ekonomi,kemampuannya dalam penyerapan investasi, tenaga kerja, barang, jasa,

dan tabungan. Jika diamati pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau per sektor pada

tahun 2004, untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanandan perikanan mengalami pertumbuhan 9,14 persen. Sedangkan sektorindustri tumbuh 12,46 persen. Sementara itu sektor perdagangan, hoteldan restoran tumbuh 4,94 persen. Sektor pertambangan dan penggaliantumbuh 7,43 persen. Sektor listrik dan air bersih tumbuh 4,66 persen,Sektor angkutan dan komunikasi tumbuh 6,56 persen. Sektor jasa tumbuh2,79 persen. Yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah sektorkeuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang tumbuh 34,01 persen.

Pertumbuhan masing-masing sektor untuk tingkat provinsi tersebut juga

Page 2: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 2/56

 

Executive Summary …………… 

2

menunjukkan adanya pertumbuhan untuk tingkat kabupaten/kota yangada di Provinsi Riau. Analisis pertumbuhan berdasarkan sektorperekonomian itu belum mampu menunjukkan daya saing investasi

daerah secara lebih spesifik yang ada pada suatu daerah. Pasalnya,analisis tentang daya saing daerah berdasarkan kinerja sektorperekonomian tersebut biasanya baru menghasilkan sektor dan sub sektoryang menjadi ekonomi basis atau unggulan di suatu daerah. Memang, jikadilakukan analisis berdasarkan data time series yang cukup panjang,sebenarnya dapat diperoleh sektor atau sub sektor yang memang benar-benar menjadi ekonomi basis (unggulan) suatu daerah, namun sayangnyahal itu pun belum menunjukkan bidang usaha dan jenis produk/komoditiyang memang menjadi potensi ekonomi daerah itu.

Oleh karena itu analisisnya juga harus diturunkan ke tingkatbidang usaha dan jenis produk/komoditi yang dihasilkan oleh sektor atausub sektor usaha di daerah tersebut. Sehingga untuk sektor pertanianmisalnya, akan diperoleh secara jelas tentang potensi ekonomiberdasarkan bidang usaha pertanian dan jenis produk/komoditipertanian yang menjadi unggulan dan layak dikembangkan lebih lanjut didaerah tersebut. Demikian juga halnya untuk sektor industri,perdagangan dan jasa, akan diketahui bidang usaha industri apa saja dan

  jenis produk industri apa saja yang menjadi potensi ekonomi di daerahitu. Sehingga pada akhirnya akan diketahui potensi komoditi/bidangusaha apa saja dan jenis produk apa saja yang layak dikembangkan didaerah tersebut. Selain pemetaan daya saing investasi daerah setingkatkabupaten/kota, sebenarnya yang lebih diperlukan dalamoperasionalisasi kebijakan pembangunan adalah pemetaan daya saingyang dapat menggambarkan daya saing pada wilayah yang lebih kecilyaitu pada tingkat kecamatan dan desa. Dengan demikian maka kebijakandan program pembangunan yang akan diterapkan dan dikembangkan didaerah tersebut dapat lebih aplikatif dan tepat sasaran. Apalagi jikadihubungkan dengan kebijakan pengembangan wilayah pertumbuhanekonomi, maka dengan adanya pemetaan potensi ekonomi setingkatkecamatan dan desa akan dapat lebih menggambarkan daya sainginvestasi di suatu kawasan (wilayah) secara lebih spesifik. Pemetaan dayasaing investasi daerah akan memberikan informasi kepada stakeholders mengenai komoditi/produk/jenis usaha yang potensial yang menjadiunggulan daerah yang dapat dikembangkan. Setiap desa atau kecamatandi Provinsi Riau diharapkan memiliki komoditi/produk/jenis usahaunggulan dari berbagai sektor ekonomi yang patut dan cocok untukdikembangkan.

Strategi semacam itu sebenarnya merupakan adopsi darikesuksesan Thailand melalui program One Tambon One Product (OTOP),yaitu program pengembangan komoditas unggulan di suatu daerah(Tambon) yang sukses dalam membantu pengembangan Usaha Mikro

Page 3: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 3/56

 

Executive Summary …………… 

3

Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan program yang lebih fokus,Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Riau dapat memprioritaskankebijakan ekonomi melalui pengembangan komoditas unggulan tertentu

di suatu desa atau kecamatan sebagai upaya untuk menciptakan lapanganpekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangkamengurangi angka/tingkat kemiskinan di daerah. Pada akhirnya, haltersebut diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.

1 .2 .   TujuanTujuan dilaksanakannya studi peringkat daya saing daerah dalam

penanaman modal adalah untuk:1.  Memetakan peringkat daya saing investasi daerah masing-masing

kabupaten/kota di Riau dengan indikator utama sebagai berikut :

a.  Perekonomian daerahb.  Keterbukaanc.  Sistem Keuangand.  Infrastruktur dan sumber daya alame.  Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)f.  Sumber daya manusia (kualitas hidup) dan tenaga kerjag.  Kelembagaan (Sosial/Budaya, Politik, Hukum dan Keamanan)h.  Governance dan Kebijakan pemerintah

2.  Mengidentifikasi bentuk usaha, bidang usaha (obyek usaha),komoditi, dan jenis produk yang dapat diandalkan menjadiunggulan dalam daya saing investasi daerah.

3.  Menganalisis kebijakan investasi di Provinsi Riau.

Page 4: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 4/56

 

Executive Summary …………… 

4

2.1. Daerah PenelitianKegiatan penelitian ini dilakukan di seluruh kabupaten/kota yang

ada di Provinsi Riau.

2.2. Data dan Sumber Data Jenis data dan informasi terdiri dari :a.  Data Sekunder

Yaitu data dan informasi yang diperoleh daridokumen/publikasi/laporan penelitian dari dinas/instansimaupun sumber data lainnya yang menunjang.

b. Data PrimerYaitu data yang diperoleh langsung dari nara sumber/

responden.2.3. Metode Analisis DataMetode analisis data yang digunakan dalam studi peringkat daya

saing investasi daerah dalam penanaman modal di Provinsi Riau adalahTime-Series Analysis (Metode Analisis Trend), Metode Skala Likert,Metode LQ (Location Quitients), Metode Perbandingan Eksponensial(MPE), dan metode deskriptif-kualitatif.

2 .4 .  Ruang Lingkup

Ruang lingkup studi peringkat daya saing investasi daerah diProvinsi Riau adalah sebagai berikut :

Menetapkan peringkat daya saing investasi daerah dengan indikatorutama sebagai berikut :

a.  Perekonomian daerahb.  Keterbukaanc.  Sistem Keuangand.  Infratsruktur dan sumber daya alame.  Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)f.  Sumber daya manusia (kualitas hidup) dan tenaga kerjag.  Kelembagaan (Sosial/Budaya, Politik, Hukum dan

Keamanan)

h.  Governance dan Kebijakan pemerintah

Page 5: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 5/56

 

Executive Summary …………… 

5

3.1. Kondisi Umum

Penduduk dan Ketenagakerjaan adalah merupakan salah satuaspek yang sangat penting dalam proses pembangunan, karenadisamping merupakan obyek, penduduk dan tenaga kerja jugamerupakan subyek yang sekaligus sebagai modal dasar dalampembangunan. Jumlah penduduk Provinsi Riau mengalami peningkatandari tahun ketahun, pada tahun 2005 berjumlah 4.768.698 jiwa,sedangkan pada tahun 2004 berjumlah 4.491.393 jiwa, terdiri dari2.314.182 jiwa ( 51,52 %) penduduk laki-laki dan 2.177.211 jiwa (48,48 %)penduduk perempuan. Dilihat dari struktur umurnya, penduduk ProvinsiRiau terbanyak yang berada pada kelompok umur antara 15-49 tahun,yakni 2.555.578 jiwa dari total jumlah penduduk keseluruhan. Usia 10 – 14tahun menempati urutan kedua yaitu sebanyak 779.461 jiwa, dan urutanketiga adalah usia 5 – 9 tahun sebesar 556.341 jiwa. Usia 4 – 15 tahunmerupakan usia pendidikan, hal ini memberikan gambaran bahwapenduduk Riau adalah penduduk yang terpelajar yang akan menentukannasib daerahnya di masa yang akan datang. Untuk itu pembinaan danperhatian terhadap bidang pendidikan sejak dini sangat pentingdilakukan.

Pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau mencapai 4,23%pertahun, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akan berarti bahwapenyediaan /penawaran (Supply) tenaga kerja juga tinggi. Tingginyapenawaran tenaga kerja apabila tidak diikuti oleh penyediaan kesempatankerja yang cukup akan menimbulkan terjadinya pengangguran, dan padagilirannya akan menyebabkan terjadinya berbagai masalah bidang sosialdan ekonomi maupun bidang keamanan. Bila dilihat dari kepadatanpenduduk per-km2 Kota Pekanbaru merupakan kabupaten/kota yangterdapat penduduknya dibandingkan kabupaten kota lainnya, yaitu1.588,89 penduduk per-km2, diikuti Kota Dumai 115,75 penduduk per-km2. Hal ini bisa dimengerti mengingat Kota Pekanbaru yang luasnya

 jauh lebih kecil dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, disamping

banyaknya pendatang yang mencari kerja di Kota Pekanbaru. Begitu jugadengan Kota Dumai dengan tingkat kepadatan penduduk 115,75 per-km2

Page 6: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 6/56

 

Executive Summary …………… 

6

yang merupakan kabupaten/kota nomor dua terpadat setelah Pekanbaru.Kota Dumai disamping luasnya lebih kecil dibandingkan dengankabupaten/kota lainnya, juga merupakan daerah industri, sehingga

banyak penduduk dari daerah lain yang menetap untuk bekerja disana.Sedangkan kabupaten/kota yang jarang penduduknya adalah KabupatenPelalawan yaitu 23,5 penduduk per-km2, diikuti oleh Kabupaten KuantanSingingi 32,2 penduduk per-km2. Kabupaten Pelalawan merupakankabupaten pecahan dari Kabupaten Kampar, sehingga kepadatanpenduduknya masih relative kurang padat dibandingkan dengankabupaten/kota lainnya, namun untuk masa mendatang kemungkinanbesar Kabupaten Pelalawan justru akan lebih padat mengingat daerah ini

  juga merupakan daerah industri. Konsentrasi kepadatan pendudukbiasanya terpusat di pusat kota dengan seluruh kegiatanperekonomiannya. Dimana hal tersebut sekaligus menggambarkan pusatkegiatan ekonomi yang di antaranya memerlukan prasarana transportasiperkotaan secara memadai. Gambaran ini analog dengan tingkatpertumbuhan penduduk; di mana untuk daerah Kabupaten menunjukkanangka rendah, dan sebaliknya di daerah perkotaan cukup tinggi.Pertumbuhan penduduk kota ini diduga bukan hanya karenapertumbuhan alami, tetapi lebih banyak disebabkan karena faktorimigrasi atau arus urbanisasi dari wilayah kabupaten ke pusat perkotaan.

Masalah kependudukan selalu berkaitan dengan masalahketenagakerjaan. Salah satu contoh adalah tingginya tingkat pertumbuhanpenduduk akan berpengaruh juga pada tingginya penyediaan tenagakerja. Penawaran tenaga yang tinggi tanpa diikuti penyediaankesempatan kerja yang cukup dan kualitas dan kuantitas sumber dayamanusia yang ada justru akan menimbulkan pengangguran dan setengahpengangguran di Provinsi Riau. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional(SUSENAS) tahun 2004 tercatat bahwa penduduk Provinsi Riau yangberusia 10 tahun keatas adalah 3.981.301 jiwa (tanpa Provinsi KepulauanRiau), dari jumlah tersebut sebanyak 2.329.860 jiwa (58.52%) adalah laki-laki dan 1.651.441 jiwa atau 41.48 persen perempuan. Jika dilihatberdasarkan jenis kelamin, maka angkatan kerja laki-laki adalah sebanyak2.329.860 jiwa. 1.923.180 jiwa (82.54%) adalah angkatan kerja, sedangkanbukan angkatan kerja adalah sebanyak 406.680 jiwa atau 17.46 persen.

  Jumlah angkatan kerja perempuan adalah sebanyak 516.781 jiwa atau31.29 persen dan bukan angkatan kerja 1.134.660 jiwa atau sebesar 68.71.Dari data itu terlihat bahwa angkatan kerja laki-laki jauh lebih besardibandingkan dengan angkatan kerja perempuan, sebaliknya jumlahpenduduk perempuan yang bukan angkatan kerja lebih besardibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki yang bukan angkatankerja.

Page 7: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 7/56

 

Executive Summary …………… 

7

3.2. Potensi Ekonomi DaerahTidak ada satupun daerah yang memiliki karakteristik yang sama,

baik potensi ekonomi, sumberdaya manusia, maupun kelembagaan

masyarakatnya, untuk itu maka kebijaksanaan yang bersifat nasionalharus luwes ( flexible), agar aparat pemerintah dibawahnya dapatmengembangkan dan memodifikasi kebijaksanaan tersebut sesuai dengankondisi masing-masing wilayah. Keadaan yang berbeda-beda dari sisipotensi wilayah dari wilayah yang satu atau sub wilayah dapatdiidentifikasi dari salah satu faktor dasar yang berbeda antar wilayah,yaitu struktur perekonomian dari wilayah yang bersangkutan, dimanadari hal tersebut dapat diketahui basis ekonomi wilayah.

3.2.1. Subsektor Tanaman Pangan

Komoditi unggulan Provinsi Riau untuk sektor pertanian terdiridari padi, jagung, umbi-umbian dan lain-lain. Khusus untuk tanamanpadi, Kabupaten Indragiri Hilir memiliki luas arel produksi yang palingluas, yaitu seluas 37.126 hektar, diikuti oleh Rokan Hilir seluas 33.832hektar, dan Kabupaten Bengkalis seluas 17.272 hektar. Sedangkankabupaten/kota yang luasnya paling kecil adalah Kabupaten IndragiriHulu seluas 2.141 hektar di samping Kota Pekanbaru yang tidak punyasama sekali lahan tanaman padi.

Tanaman padi Provinsi Riau dibandingkan tanaman lainnyamemiliki luas areal produksi yang paling luas, yaitu 19.178 hektar dan

singkong dan umbi-umbian seluas 4.009 hektar. Bila dibandingkan jumlahproduksi masing-masing komoditi tersebut, tanaman padi jugamempunyai jumlah produksi yang paling banyak, yaitu 453.712 ton,diikuti singkong/umbi-umbian sebesar 43.376 ton dan jagung 41.908 ton.Namun bila dibandingkan masing-masing Kabupaten/Kota, maka untuktanaman padi Kabupaten Indragiri Hilir mempunyai jumlah arealproduksi yang paling luas, yaitu 37.126 hektar atau 25.58 persen dari total

  jumlah keseluruhan, di ikuti Kabupaten Rokan Hilir seluas 33.832 hektaratau 23.31 persen dan Kabupaten Rokan Hulu seluas 14.045 hektar atau9.67 persen. Sedangkan yang paling kecil jumlah areal produksinya

adalah Kabupaten Indragiri Hulu seluas 2.141 hektar atau 1.47 persendisamping Kota Pekanbaru yang tidak memiliki areal produksi samasekali. Areal produksi erat kaitannya dengan jumlah produksi semakinbesar pula jumlah produksinya, tergantung kendala teknis di lapangan,seperti hama, pemeliharaan dan pemupukan. Untuk jumlah produksi,Kabupaten Indragiri Hilir menghasilkan jumlah produksi padi yangpaling banyak, yaitu sebanyak 123.919 ton atau 27.31 persen dari totalkeseluruhan. Urutan kedua yaitu Kabupaten Rokan Hilir sebanyak110.667 ton atau 24.39 persen dan Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 34.318ton atau 7.56 persen. Sedangkan Kabupaten yang paling sedikit jumlah

produksinya adalah Indragiri Hulu sebanyak 6.366 ton atau 1.40 persen

Page 8: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 8/56

 

Executive Summary …………… 

8

disamping Kota Pekanbaru yang tidak mempunyai jumlah produksikarena tidak adanya areal produksi.

Untuk tanaman jagung, Kabupaten Indragiri Hilir juga mempunyai

areal produksi yang paling luas bila dibandingkan denganKabupaten/Kota lainnya, yaitu seluas 10.159 hektar atau 52.97 persen dari

  jumlah luas keseluruhannya. Urutan kedua adalah Kabupaten Pelalawanseluas 4.450 hektar atau 23.20 persen dan Kabupaten Kampar seluas 1.229hektar atau 6.40 persen. Sedangkan Kabupaten yang mempunyai arealproduksi yang paling kecil untuk tanaman jagung adalah Kota Pekanbaruseluas 114 hektar atau 0.59 persen, diikuti Kabupaten Bengkalis seluas 175hektar atau 0.91 persen. Sedangkan untuk jumlah areal produksi jumlahareal produksi pada masing-masing Kabupaten/Kota, KabupatenIndragiri Hilir mempunyai jumlah produksi yang paling besar untuktanaman jagung sebanyak 22.444 ton atau 53.55 persen dari totalkeseluruhan produksi tanaman jangung. Urutan kedua adalah KabupatenKampar sebanyak 2.688 ton atau 6.41 persen dan Kabupaten Rokan Hulusebanyak 2.000 ton atau 4.77 persen. Sedangkan Kabupaten yang palingsedikit hasil produksinya untuk tanaman jagung adalah Kota Pekanbaruseluas 228 ton atau 0.54 persen, diikuti Kabupaten Bengkalis seluas 374ton atau 0.89 persen.

Untuk singkong dan umbi-umbian, Kabupaten/Kota mempunyaiareal produksi yang paling luas adalah Kabupaten Kampar seluas 1.158hektar atau 28.88 persen, diikuti Kabupaten Rokan Hulu seluas 460 hektaratau 11.47 persen dan Bengklalis seluas 366 hektar atau 9.12 persen.Sedangkan untuk kabupaten/kota yang mempunyai areal produksinyasedikit untuk singkong dan umbi-umbian adalah Kota Pekanbaru seluas154 hektar atau 3.84 persen diikuti Kabupaten Pelalawan seluas 182 hektaratau 4.53 persen. Jumlah produksi untuk singkong dan umbi-umbian,Kabupaten Kampar mempunyai produksi yang terbanyak, yaitu 12.625ton atau 29.10 persen, diikuti oleh Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 4.998ton atau 11.52 persen dan Kabupaten Bengkalis sebanyak 3.954 ton atau9.11 persen. Sedangkan kabupaten yang paling sedikit jumlah produksiuntuk singkong dan umbi-umbian adalah Kota Pekanbaru sebanyak 1.624ton atau 3.74 persen dari jumlah total produksi keseluruhan dan diikutioleh Kabupaten Pelalawan sebanyak 1.949 ton atau 4.49 persen.

Dari hasil analisa data diatas memberikan gambaran kepada kitabahwa kabupaten yang potensial untuk dikembangkan menjadi lumbungpertanian adalah Kabupaten Indragiri Hilir dan Rokan Hilir. SedangkanKabupaten/Kota yang tidak potensial untuk dikembangkan menjadi arealpertanian adalah Kota Pekanbaru dan Dumai.

3.2.2. Sub Sektor PerkebunanPerkebunan kelapa sawit di Kabupaten Rokan Hulu memiliki areal

yang paling luas bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya,

Page 9: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 9/56

 

Executive Summary …………… 

9

diikuti oleh Kabupaten Kampar seluas 241.486 hektar dan KabupatenPelalawan seluas 163.903 hektar. Sedangkan kabupaten yang palingsedikit areal untuk perkebunan kelapa sawit adalah Kota Dumai seluas

17.760 hektar disamping Kota Pekanbaru yang tidak mempunyai arealperkebunan kelapa sawit. Untuk perkebunan kelapa, kabupaten IndragiriHilir mempunyai areal perkebunan yang paling luas, Kabupaten IndragiriHilir dari dulu terkenal dengan daerah penghasil kopra. Luas arealperkebunan kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir seluas 377.263 hektar,diikuti oleh bengkalis seluas 53.092 hektar dan Kabupaten KuantanSingingi seluas 4.450 hektar. Sedangkan Kota Pekanbaru dan Dumai tidakmempunyai areal perkebunan kelapa sama sekali.

Untuk perkebunan karet, Kabupaten Kuantan Singingi mempunyaiareal yang paling luas dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya,yaitu seluas 153.101 hektar, Kabupaten Kampar menempati posisi keduaseluas 93.166 hektar, dan Kabupaten Bengkalis seluas 75.973 hektar.Sedangkan Kabupaten/Kota yang paling sedikit areal perkebunankaretnya adalah Kota Dumai seluas 1.415 hektar disamping KotaPekanbaru yang tidak mempunyai areal perkebunan karet. Disampingperkebunan kelapa sawit, kelapa dan karet, Provinsi Riau juga daerahpotensial untuk tanaman kopi, meskipun sampai saat ini arealnya hanyasebatas industri rumah tangga. Untuk tanam kopi, Kabupaten IndragiriHulu mempunyai luas areal 4.104 hektar dari luas areal keseluruhantanaman kopi yang ada di Provinsi Riau. Kabupaten Indragiri Hilirmenempati posisi kedua yaitu 4.015 hektar dan Kabupaten Bengkalisseluas 2.467 hektar. Sedangkan kabupaten/kota yang mempunyai arealyang paling sedikit adalah Kota Dumai seluas 55 hektar disamping KotaPekanbaru yang tidak mempunyai areal untuk perkebunan kopi.

Untuk tanaman kelapa, jumlah produksi yang terbanyak dihasilkanoleh Kabupaten Indragiri Hilir, yaitu sebanyak 402.950 ton atau 68.24persen dari jumlah total keseluruhan produksi kelapa di Provinsi Riautahun 2005. Kabupaten Kuantan Singingi menempati urutan kedua yaitusebanyak 108.087 ton atau 18.30 persen, diikuti oleh Kabupaten Bengkalissebanyak 46.314 ton atau 7.84 persen. Sedangkan Kabupaten yang jumlahproduksi kelapanya paling sedikit adalah Kabupaten Indragiri Hulusebanyak 1.773 ton atau 0.30 persen di samping Kota Pekanbaru yangtidak mempunyai produksi kelapa sawit sama sekali.

3.2.3. Sub Sektor KehutananPerbandingan luas penggunaan hutan berdasarkan Tata Guna

Hutan Kesepakatan masing-masing kabupaten/kota berdasarkan RencanaTata Ruang Wilayah Provinsi Riau 2001-2015, untuk hutan lindung,Kabupaten Rokan Hulu mempunyai areal yang paling luas, yaitu67.574,05 hektar atau 29.53 persen dari total luas keseluruhan, Kabupaten

Singingi seluas 49.040,66 hektar atau 21.43 persen dan Kabupaten Kampar

Page 10: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 10/56

 

Executive Summary …………… 

10

seluas 41.697,04 hektar atau 18.22 persen. Sedangkan KabupatenPelalawan, Siak dan kota Pekanbaru dan Dumai tidak mempunyai arealhutan lindung sama sekali. Hutan suaka alam dan wisata bertujuan untuk

melindungi keanekeragaman tumbuh-tumbuhan dan satwa tertentu yangmemerlukan upaya konservasi serta ekosistemnya yang berfungsi sebagaisistem penyangga kehidupan bagi kepentingan ilmu pengetahuan danpembangunan pada umumnya. Bila dilihat luas hutan suaka alam danwisata pada masing-masing kabupaten/kota yang ada da Provinsi Riau,Kabupaten Indragiri Hulu mempunyai areal yang paling luas, yaitu147.304,99 hektar atau 27.82 persen dari total luas keseluruhan, diikutiKabupaten Kampar seluas 102.097,33 hektar atau 19.28 persen danKabupaten Bengkalis seluas 94.184,28 hektar atau 17.78 persen. Sedangkankabupaten/kota yang paling sedikit areal hutan suaka alam dan wisataadalah Kota Pekanbaru seluas 749 hektar atau 0,14 persen disampingKabupaten Rokan Hulu yang tidak mempunyai areal sama sekali.

Bila dilihat luas hutan produksi terbatas pada masing-masingkabupaten/kota, maka Kabupaten Pelalawan mempunyai areal yangpaling luas yaitu 424.456,69 hektar atau 28.91 persen dari total luaskeseluruhan, Kabupaten Indragiri Hilir seluas 217.634,62 hektar atau 14.82persen dan Kabupaten Bengkalis seluas 212.767,32 hektar atau 14.49persen. Sedangkan Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Pekanbarutidak mempunyai areal sama sekali. Untuk Hutan Produksi Terbatas(HPTb), Kabupaten Bengkalis mempunyai areal yang paling luas, yaitu347.591,18 hektar atau 17.69 persen dari total luas keseluruhan. KabupatenKampar menempati posisi kedua seluas 304.072,31 hektar atau 15.72persen dan Kabupaten Pelalawan seluas 297.018,16 hektar atau 15.35persen. Sedangkan kabupaten/kota yang mempunyai areal untuk hutanproduksi terbatas yang paling sedikit adalah kota Pekanbaru dan Dumaimasing-masing 15.024 hektar atau 0.77 persen dan 644.86 hektar atau 0.03persen. Sedangkan untuk hutan bakau, tidak semua kabupaten/kota diProvinsi Riau mempunyai hutan bakau, hanya kabupaten/kota yangberbatasan dengan laut yang memiliki hutan bakau, seperti KabupatenIndragiri Hilir, Pelalawan, Siak, Bengkalis, Rokan Hilir, dan Kota Dumai.Kabupaten Indragiri Hilir mempunyai areal hutan bakau yang paling luasyaitu seluas 63.534,01 hektar atau 45.89 persen dari luas total keseluruhan,diikuti Kabupaten Bengkalis seluas 47.600,02 hektar atau 45.89 persen danKota Dumai seluas 11.582,79 hektar atau 8.36 persen.

3.2.4. Sub Sektor Peternakan

Usaha peternakan di Provinsi Riau pada umumnya merupakanusaha rakyat bersifat sambilan dan berskala kecil (sapi, kerbau, kambing,dan unggas), namun cukup memberikan harapan dalam halpengembanganya. Ternak kambing mempunyai jumlah yang paling

banyak di Provinsi Riau, yaitu sebanyak 206.352 ekor, diikuti populasi

Page 11: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 11/56

 

Executive Summary …………… 

11

sapi potong sebanyak 111.198 ekor, kerbau 49.654 ekor dan domba 3.349ekor. Bila kita bandingkan populasi ternak pada masing-masingkabupaten/kota, Kabupaten Indragiri Hulu mempunyai populasi sapi

potong yang paling banyak , yaitu 26.063 ekor atau 23.45 persen dari totalpopulasi keseluruhan sapi potong di Provinsi Riau. Kabupaten KuantanSingingi menempati posisi kedua yaitu sebanyak 18.853 ekor atau 16.95persen dan Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 15.056 atau 13.54 persen.Sedangkan kabupaten/kota yang paling sedikit jumlah populasi sapipotong adalah Kabupaten Pelalawan yaitu sebanyak 1.726 ekor atau 1.55persen dan Kota Dumai sebanyak 2.443 ekor etau 2.19 persen.

Untuk ternak kerbau, Kabupaten Kampar mempunyai populasikerbau yang paling banyak, yaitu 21.274 ekor atau 42.84 persen dari total

 jumlah keseluruhan populasi kerbau Provinsi Riau sebanyak 49.654 ekor.Kabupaten Kuantan Singingi posisi kedua sebanyak 14.061 ekor atau 28.31persen dan Kabupaten Indragiri Hulu 4.149 ekor atau 8.35 persen.Sedangkan kabupaten/kota yang paling sedikit jumlah populasikerbaunya adalah Indragiri Hilir sebanyak 7 ekor atau 0.01 persen, KotaDumai 65 ekor atau 0.13 persen.

3.2.5. Sub Sektor PerikananBudidaya perikanan laut lebih memberikan prospek untuk sub

sektor perikanan di Provinsi Riau, hal ini terlihat jumlah produksisebanyak 127.186,0 kg, sedangkan kolam keramba hanya mempunyai

produksi 9.430.03 kg dan perairan umum 14.713.8 kg. untuk masing-masing kabupaten/kota, produksi perikanan untuk budidaya perikananlaut, Kabupaten Rokan Hilir lebih mendominasi, yaitu sebanyak 74.625.3kg atau 58.67 persen dari total jumlah keseluruhan produksi budidayaperikanan laut di Provinsi Riau. Kabupaten Indragiri Hilir menempatiposisi kedua yaitu sebanyak 34.503,3 kg atau 27.12 persen.Kabupaten/kota yang paling sedikit produksinya adalah kabupaten/kotayang tidak berbatasan dengan laut seperti, Kabupaten Kuantan Singingi,Indragiri Hulu, Kampar, Rokan Hulu dan Kota Pekanbaru.

Untuk perairan umum produksi perikanan di Provinsi Riau,

kabupaten/kota yang paling banyak produksinya adalah KabupatenIndragiri Hilir sebanyak 2.804.8 kg atau 19.06 persen dari total jumlahkeseluruhan produksi perairan umum di Provinsi Riau. Posisi keduaadalah Pelalawan adalah sebanyak 2.332,1 kg atau 15.84 persen danKabupaten Rokan Hulu sebanyak 2.001.2 kg atau 13.60 persen.Sedangkan kabupaten/kota yang poaling sedikit hasil produksinyaadalah Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai yang tidak ada sama sekali.Dari hasil produksi perikanan di perairan umum tidak adakabupaten/kota yang mendominasi, karena rata-rata hasil produksinyasama. Kabupaten Kampar pada tahun 2004 mendominasi untuk hasil

perikanan kolam keramba, namun untuk tahun 2005 hasil perikanan

Page 12: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 12/56

 

Executive Summary …………… 

12

kolam/keramba didominasi oleh kabupaten Rokan Hulu yaitu sebanyak3.025.29 kg atau 32.08 persen. Hal ini berarti hasil produksikolam/keramba Kabupaten Kampar menurun. Kabupaten Kampar

menempati posisi kedua yaitu sebanyak 2.779.60 kg atau 29.47 persen danKabupaten Siak sebanyak 1.355.89 kg atau 14.37 persen. Sedangkankabupaten/kota yang paling sedikit hasil produksinya adalah KabupatenBengkalis hanya sebnayak 120.63 kg atau 1.27 persen dan Kota Dumaisebanyak 121.60 kg atau 1.28 persen.

3.2.6. Sub Sektor PertambanganPerkembangan pertambangan umum di Provinsi Riau relatif cukup

pesat, ditandai dengan banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang iniyang ikut serta dalam mengusahakan beberapa hasil pertambangan antara

lain bahan galian pasir laut, granit, bauksit, timah, emas, batu bara,gambut, pasir kwarsa dan andesit. Jenis Izin Kuasa Pertambangan (KP)diberikan kepada perusahaan swasta nasional. Sedangkan bagiperusahaan asing yang berminat diberikan jenis izin lainnya berupaKontrak Karya (KK) yang diberikan oleh pemerintah dengan persetujuanDPR. Sebagian saham dalam kontrak ini harus dimiliki oleh perusahaannasional. Peluan untuk menanamkan investasi disektor pertambangan diProvinsi Riau terbuka lebar, baik investor lokal maupun investor asing.

Wilayah batu bara yang telah dicadangkan untuk dikelokapemerintah, bila diminati oleh pihak swasta dapat diberikan dalam

bentuk PKP2B. Perusahaan pemegang izin PKP2B ini diwajibkanmenyetor 13,5 persen dari hasil produksinya ke pemerintah melalui kasmenteri keuangan. Produksi gambut di hasilkan oleh PT. Arara Abadi didaerah Perawang dan Siak. Sedangkan batu bara merupakan produksi PT.Nusa Riau Kencana Cocal di Kabupaten Kuantan Singingi. Untuk setiapperusahaan pemegang izin tahap ekploitasi dikenakan iuran, yaitu iurantetap/landrent dan iuran produksi/royalti. Sedangkan untuk iuran tetapyang besarnya tergantung kepada luas wilayah pertambangannya.Disamping iuran tersebut perusahaan pertambangan juga diwajibkanmembayar iuran dan pajak-pajak lainnya sesuai dengan peraturan yang

berlaku. Perusahaan pertambangan migas yang beroperasi di ProvinsiRiau tercatat sebanyak 9 (sembilan) perusahaan yang merupakan operatorPertamina dengan Sistem Kontrak Production Sharing/Bagi Hasil (KPS)dan Joint Operating Body (JOB). PT Caltex Pacific Indonesia (CPI)merupakan perusahaan minyak terbesar di Riau bahkan di Indonesia.Luas Wilayah Kuasa Pertambangan (WKP) migas perusahaan inimencapai 31.641 Km2 yang terbagi dalam 4 (empat) Blok, yaitu RokanBlok (9.898 Km2), Siak Blok (8.314 Km2), Coastal Plain Pekanbaru (CPP)Blok (9.996 Km2) dan Mountaint Front Kuantan (MFK) Blok (3.344 Km2).Untuk mengoptimalkan produksinya, PT CPI dalam melakukan

pengeboran menerapkan teknologi lanjutan (advanced tecnology) yaitu

Page 13: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 13/56

 

Executive Summary …………… 

13

seperti EOR ( Enhanced Oil Recovery), LOSF (Light Oil Steam Flood) danDSF (Duri Steam Flood). Penambangan minyak bukanlah salah satu yangmenjadi andalan pertambangan di Daerah Riau tetapi masih banyak

perusahaan lainnya yang mempunyai andil dalam mengeksplorasi hasilpenambangan di Daerah Riau, antara lain minyak mentah untuk tahun2003 sebanyak 221.356,35 barel, gas alam sebanyak 112.356,680 MMSCFdan timah sebanyak 2.542.899 M3.

3.2.7. Sub Sektor KelistrikanMeskipun Provinsi Riau memiliki sumber energi listrik yang cukup

besar (PLTD dan PLTA) namun balum semua menyentuh kelapisanmasyarakat bawah, khususnya di daerah-daerah terisolir, kerena masihbanyak penduduk di desa-desa menggunakan lampu petromak dan pelita

sebagai lampu untuk penerangan. Untuk tahun 2005 berdasarkan datasementara yang ada, sebanyak 61.076 rumah tangga masih menggunakanlampu petromak sebagai penerangan keluarga dan 201.110 rumah tanggamenggunakan pelita sebagai penerangan. Dari data ini memberikangambaran bahwa masih banyak keluarga di Riau yang belum tersentuholeh penerangan yang menggunakan listrik.

Hanya sekitar 582.545 rumah tangga di Provinsi Riau yang barumenggunakan listrik PLN sebagai penerangan rumah tangganya, dan209.753 rumah tangga menggunakan listrik non PLN. Listrik PLN tidaksaja berfungsi sebagai penerangan dalam kehidupan keluarga, tapi fungsilain bisa digunakan untuk usaha lain baik yang bersifat home industrimaupun usaha skala menengah keatas. Untuk penggunaan listrik PLN,Kota Pekanbaru merupakan kabupaten/kota yang sudah banyakmenggunakanya, yaitu sebanyak 155.142 rumah tangga atau 26.63 persen,Kabupaten Bengkalis sebanyak 93.379 rumah tangga atau 16.02 persendan Kabupaten Kampar sebanyak 83.550 rumah tangga atau 14.34 persen.Sedangkan Kabupaten yang masih sedikit menggunakan jasa listrik PLNadalah Kabupaten Pelalawan, yaitu sebanyak 15.292 rumah tangga atau2.62 persen dan Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 22.252 rumahtangga atau 3.81 persen. Bagi penduduk yang jauh dari jangkauan PLN,alternatif lain untuk penerangan adalah menggunakan listrik diesel (nonPLN), cara ini masih banyak digunakan oleh penduduk Provinsi Riau.Untuk tahun 2004 jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik dieseladalah sebanyak 209.753 rumah tangga. Kabupaten Rokan Hilirmerupakan Kabupaten yang paling banyak menggunakan listrik dieseluntuk penerangan, yaitu sebanyak 37.705 rumah tangga atau 17.97 persen,diikkuti Kabupaten Kampar sebanyak 29.898 rumah tangga atau 14.25persen. Dari 61.076 rumah tangga yang menggunakan petromak sebagailampu penerangan, Kabupaten Indragiri hilir merupakan rumah tanggayang paling banyak, yaitu 20.159 atau 33.00 persen dari jumlah totalkeseluruhanya. Sedangkan kabupaten/kota yang paling sedikit

Page 14: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 14/56

 

Executive Summary …………… 

14

menggunakan petromak adalah Kota Pekanbaru, yaitu sebanyak 468rumah tangga atau 0.76 persen. Untuk jenis penerangan pelita, KabupatenIndragiri Hilir juga yang paling banyak manggunakanya, yaitu 73.374

rumah tangga (36.48 persen) dari total jumlah keseluruhanya. KabupatenRokan Hulu menempati urutan kedua, yaitu sebanyak 23.227 rumahtangga (11.544 persen). Potensi pengembangan energi di Provinsi Riausebenarnya relatif besar, namun untuk pangembanganya dihadapkankepada aspek pembiayaan maupun investasi. Oleh karenanyapembangunan energi di Provinsi Riau harus dicarikan jalan keluarnyauntuk mengatasi segala permasalahan penyediaan energi yang cepat danmurah, terutama untuk pengembangan industri serta pemerataanyakeseluruh daerah.

3.2.8. Sub Sektor Pariwisata Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Riau berfluktuasi,

tahun 2002 jumlah wisatawan sebanyak 1.914.882 orang, tahun 2003mengalami kenaikan dengan jumlah wisatawan sebanyak 1.945.697 orang,tahun 2004 kembali terjadi peningkatan jumlah wisatawan sebanyak2.291.599 orang dan tahun 2005 sebanyak 2.739.193 orang. Dari 1.945.697orang wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Provinsi Riau tahun2003, sebanyak 1.632.064 orang atau 83.88 persen adalah dari negaraAsean, ini berarti dominasi kunjungan wisatawan yang datang keProvinsi Riau adalah dari negara Asean. Dari benua Asia sebanyak174.251 orang atau 8.95 persen, Amerika sebanyak 16.248 orang atau 0,8persen, Eropa sebanyak 56.316 orang atau 2.89 persen, Australia dan NewZealand sebanyak 17.467 orang atau 0.89 persen dan lainnya sebanyak49.351 orang atau 2.5 persen. Tantangan kedepan bagi Provinsi Riausetelah berpisah dengan Provinsi Kepulauan Riau adalah bagaimana bisamenarik wisatawan sebanyak mungkin, karena dari data tersebutkebanyakan wisatawan masuk melalui Provinsi Kepulauan Riau yangdulu masih menjadi satu kasatuan dengan Provinsi Riau.

Meskipun wisata bahari belum begitu optimal dikembangkan diProvinsi Riau, namun wisata lainya sudah mulai dikenal baikdimancanegara maupun nusantara. Kabupaten Kuantan Singingimisalnya telah menjadikan kesenian tradisional rakyat pacu jalur sebagaievent nasional yang setiap tahunnya bisa mendatangkan wisatawanuntuk berkunjung ke daerah ini. Kabupaten Kampar memiliki wisatasejarah yaitu candi muara takus dan Masjid Jamik, namun belum begitu dipromosikan sehingga kunjungan wisatawan untuk melihatobyek tersebutmasih terbatas. Begitu juga dengan Kabupaten Siak yang memiliki istanaSiak, namun hanya terbatas pada kunjungan wisatawan lokal. Masihbanyak lagi tempat wisata di kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riauuntuk bisa dijadikan daya tarik wisatawan untuk mengunjunginya,namun belum di kelola secara profesional.

Page 15: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 15/56

 

Executive Summary …………… 

15

4.1. Perkembangan Ekonomi Provinsi RiauRata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau selama periode

2001-2005 berdasarkan harga konstan tahun 2000 adalah 8,34 persen.Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka rata-ratapertumbuhan ekonomi secara nasional yang berkisar 6 persen. Tingginyaangka pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau tersebut berkaitan eratdengan tingkat dan iklim investasi di Provinsi Riau yang selalu meningkatdari tahun ke tahun. Dengan tingginya nilai realisasi investasi dalamnegeri (PMDN) maupun investasi dari luar negeri (PMA), dan jugacampuran PMDN dan PMDN, mengakibatkan pertumbuhan ekonomi

Provinsi Riau terus terjaga dalam kondisi yang menggairahkan.Dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8,34 persen

tersebut, PDRB Perkapita tanpa migas berdasarkan harga konstan tahun2000 sebesar Rp.6.832.402,60 pada tahun 2004. Sedangkan pada tahun 2005PDRB Perkapita meningkat menjadi Rp.7.262.393,87. Hal ini berarti terjadipeningkatan kondisi perekonomian atau berarti terjadi peningkatankemakmuran penduduk di Provinsi Riau. Berdasarkan PDRB danPendapatan perkapita berdasarkan harga berlaku selama periode 2001-2005 terlihat adanya kecenderungan peningkatan. Sementara secara riil(harga konstan 2000) terlihat adanya kecenderungan penurunan terutama

pada periode 2002-2003. Hal ini secara langsung maupun tidak, turutdipengaruhi oleh gejolak migas yang tidak stabil sehingga Provinsi Riausebagai salah satu penghasil migas Indonesia yang cukup besar turutterpengaruh oleh kondisi tersebut.

Sementara itu konstribusi sektoral PDRB Provinsi Riau masihdidominasi oleh sektor pertanian, walaupun pada kenyataannya terjadipenurunan persentase konstribusi dibanding sektor lainnya. Pada tahun2001-2005 sektor pertanian masih memberikan konstribusi rata-rata 41,48persen terhadap PDRB Provinsi Riau, namun sejak tahun 2005 turunmenjadi 39,71 persen. Adapun gambaran konstribusi sektoral terhadap

Page 16: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 16/56

 

Executive Summary …………… 

16

struktur ekonomi Provinsi Riau berdasarkan harga konstan 2000 padatahun 2005, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

39.71

1.2017.02

0.496.60

16.83

5.91

2.30 9.92

1. Pertanian, Peternakan,

Kehutanan & Perikanan2. Pertambangan dan

Penggalian3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas dan Air Bersih

5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel &

Restorant7. Pengangkutan dan

Komunikasi8. Keuangan, Persewaan &

Jasa Perusahaan9. Jasa-jasa

 Gambar 1. Konstribusi Sektoral pada Struktur Perekonomian Provinsi

Riau (PDRB Tahun 2005) Berdasarkan Harga Konstan 2000.

4.2. Sektor Ekonomi Basis (Unggulan) Untuk InvestasiSektor ekonomi basis (unggulan) merupakan sektor yang memiliki

peranan dalam suatu perekonomian wilayah sehingga kemajuan dankemunduran sektor ini akan mampu membawa pengaruh terhadapperekonomian wilayah tersebut. Teori basis ekonomi yang melandasipemahaman terhadap sektor basis dalam pembangunan wilayahdipergunakan untuk mengetahui potensi atau peranan suatu sektor dalamperekonomian wilayah dan efek yang ditimbulkannya (Richardson, 2002).

Aktifitas-aktifitas pada sektor basis (unggulan) akan menghasilkanpendapatan basis, sedangkan aktifitas-aktifitas non basis akanmenghasilkan pendapatan non basis. Penjumlahan pendapatan basis dannon basis merupakan pendapatan total dari daerah/wilayah yangbersangkutan (Sukirno, 1986). Implikasi dari aktifitas sektor basis adalahdengan bertambahnya aktifitas sektor basis dalam suatu daerah makaakan menambah arus pendapatan ke dalam daerah tersebut, sehinggapeningkatan pendapatan sebagai akibat peningkatan sektor basis tersebutakan mengakibatkan peningkatan permintaan barang dan jasa padadaerah itu. Richardson (2001), mengemukakan bahwa metode kuosien

lokasi paling lazim digunakan dalam mengidentifikasi aktifitas basis dannon basis. Hal ini disebabkan karena metode ini mempunyai beberapakebaikan, antara lain adalah: 1) modelnya sederhana, 2) memperlihatkanpenjualan barang-barang antara, 3) dapat diterapkan untuk data historisguna melihat kecenderungan, (4) mudah diterapkan, dan (5) relatif murahdalam mengoperasikannya. Berkaitan dengan hal tersebut, makaperbandingan sektor basis (unggulan) antar daerah kajian dilakukandengan menggunakan data PDRB persektor berdasarkan harga konstantahun 2000, dimana Provinsi Riau merupakan daerah referensi bagianalisis LQ pada lokasi kajian. Adapun analisis dilakukan terhadap data

series 5 (lima) tahun, yakni dari tahun 2001-2005.

Page 17: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 17/56

 

Executive Summary …………… 

17

4.2.1. Sektor Basis (Unggulan) Kota PekanbaruDari data PDRB per sektor tahun 2001 – 2005 diperoleh rata-rata

persentase kontribusi sektor yang terbesar yaitu sektor perdagangan,

hotel dan restoran; dan sektor penyumbang rata-rata terkecil adalahsektor pertambangan dan penggalian dan tidak mengalamiperkembangan dari tahun ke tahun. Berdasarkan analisis terhadap sektordalam struktur perekonomian yang ada dalam PDRB Kota Pekanbaru,maka sektor yang menonjol peranannya secara berurut berdasarkan hasilanalisis LQ adalah Sektor Listrik, Gas, dan Air Minum, Sektor Bangunan,Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan dan

  Jasa Perusahaan, Sektor Jasa-Jasa, dan Sektor Perdagangan, Hotel danRestoran. Walaupun angka LQ untuk Sektor Listrik, Gas dan Air Bersihpaling besar, namun kontribusi terbesar dalam struktur perekonomian

Kota Pekanbaru selama periode 2001-2005 diberikan oleh Sektor 6(Perdagangan, Hotel dan Restoran), dimana kontribusi rata-rata sektorini adalah 27,87 persen pertahun selama kurun waktu tersebut. Dalamstruktur perekonomian Kota Pekanbaru, peranan sektor Perdagangan,Hotel dan Restoran memang paling besar. Akan tetapi nilai LQterbesar adalah pada sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, hal ini dapatdipahami karena kegiatan sektor basis lainnya di Kota Pekanbaru danposisi Kota Pekanbaru sebagai ibu Kota Provinsi Riau merupakan daerahpemusatan bagi kegiatan sektor 4 tersebut.

Namun bila ditinjau dan dianalisis per subsektor PDRB untuk lebihmerinci sektor yang menjadi basis ekonomi sebenarnya berada padasubsektor apa, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Sektor Listrik, Gasdan air bersih; Listrik (3,08), Air Bersih (2,84). Sektor Bangunan (2,52),Sektor Pengangkutan dan Komunikasi; Angkutan Jalan Raya (2,54),Angkutan Udara (5,59), Jasa penunjang angkutan (2,48), Pos dantelekomunikasi (4,46), Sektor Keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan,Bank (4,78), Lembaga Keuangan Non Bank (2,40), Sewa bangunan (1,36),

  Jasa perusahaan (4,15). Sektor Jasa Jasa; Adm Pemerintahan danPertahanan (2,09), Sosial Kemasyarakatan (2,57), Hiburan dan Rekreasi(2,38) , Perorangan dan Rumah Tangga (2,42). Sektor Perdagangan, Hoteldan Restoran; Perdagangan besar dan eceran (1,56), Hotel (3,38), Restoran(2,84). Dikaitkan dengan prospektif pengembangan aktifitas ekonomi diKota Pekanbaru, maka potensi yang ada di daerah ini menunjukkanbahwa aktifitas yang berdaya saing untuk dikembangkan adalah yangsecara langsung berhubungan dengan sektor basis daerah terutamaperdagangan dan jasa. Hal ini sejalan dengan visi dan misi KotaPekanbaru sebagai pusat perdagangan dan jasa dan seiring denganberkembangnya perkebunan (terutama sawit) disekitar kota Pekanbaru,maka juga membuka peluang bagi pengembangan usaha perdagangandan jasa bagi produk dan alat-alat pertanian.

Page 18: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 18/56

 

Executive Summary …………… 

18

4.2.2. Sektor Basis (Unggulan) Kabupaten KamparAnalisis potensi daerah, menunjukkan hasil perhitungan bahwa

potensi perekonomian Kabupaten Kampar sangat besar pada Sektor

Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan dan SektorPertambangan dan Penggalian, namun dalam kehidupan dan strukturperekonomian masyarakat di daerah Kabupaten Kampar yang palingberperan adalah sektor pertanian. Lebih separuh kegiatan perekonomian(rata-rata 60,60 persen) di daerah ini berasal dari Sektor Pertanian,Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan pada periode 2005. SebaliknyaSektor Sektor Listrik, Gas dan Air minum dapat dikatakan tidakberkembang dan merupakan sektor yang paling rendah peranannyadalam perekonomian Kabupaten Kampar. Selama periode yang sama,komposisi sektor ini tidak beranjak dari angka 0,11 persen setiap

tahunnya. Berdasarkan analisis sektor dalam struktur perekonomian yangada dalam PDRB kabupaten Kampar, maka sektor yang menonjolperanannya secara dominan berdasarkan hasil analisis LQ adalah SektorPertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; dan sektorPertambangan dan penggalian. Kabupaten Kampar juga menjadi daerahutama bagi Sektor Penggalian di Provinsi Riau, hal ini dikarenakankondisi geografis alam yang lebih memiliki potensi bahan galiandibandingkan daerah lainnya di Provinsi Riau. Kabupaten Kamparmemiliki bermacam jenis bahan galian, namun yang telah diusahakansecara ekonomis terutama bahan galian yang berkaitan dengankonstruksi/bangunan, antara lain pasir kuarsa, kerikil, tanah timbunan,dan batuan alam lainnya. Sedangkan batu bara juga merupakan potensialam yang dimiliki Kabupaten Kampar, tetapi masih belum diusahakansecara ekonomis. Batu bara yang terdapat di Kabupaten Kamparmerupakan salah satu cadangan bagi Provinsi Riau sebagai bahan bakarPembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Namun sektor pertanian yang juga merupakan sektor basis(unggulan) selain sektor tersebut diatas menjadi salah satu peluang bagipengembangan perekonomian masyarakat yang memang dari dahulumerupakan masyarakat agraris. Untuk itu berbagai pihak mempunyaipeluang untuk berperan dalam pengembangan aktifitas ekonomimasyarakat. Selanjutnya bila ditinjau dan dianalisis per subsektor PDRBuntuk lebih merinci sektor yang menjadi basis ekonomi sebenarnyaberada pada subsektor apa, maka diperoleh hasil Sektor Pertanian;Tanaman Pangan (1,53), Perkebunan (2,09), Peternakan (1,59), Kehutanan(1,30). Sektor Pertambangan dan Penggalian non migas; Penggalian (4,40).

4.2.3. Sektor Basis (Unggulan) Kabupaten BengkalisRata-rata persentase kontribusi masing-masing sektor dalam

struktur perekonomian Kabupaten Bengkalis dari data time series PDRBtahun 2001

–2005 terlihat bahwa konstribusi terbesar masih pada sektor

Page 19: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 19/56

 

Executive Summary …………… 

19

pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan, namun terlihatkecenderungan penurunan konstribusi dari waktu ke waktu, meskipunsecara nominal tetap terjadi peningkatan positif dari tahun ke tahun.

Tahun 2005 konstribusi sektor ini adalah 30,98 persen, mengalamipenurunan dibanding konstribusi sektoral sebelumnya pada tahun 2004sebesar 31,45 persen. Berbeda dengan daerah lainnya maka konstribusisektor pertanian hampir memiliki konstribusi yang sama besar dengankonstribusi pada sektor perdagangan. Selanjutnya berdasarkan analisisterhadap sektor dalam struktur perekonomian yang ada dalam PDRBKabupaten Bengkalis tersebut, maka sektor yang menonjol peranannyasecara berurut berdasarkan hasil analisis LQ adalah Sektor Perdagangan,Hotel dan Restoran; Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih; Sektor Jasa-Jasa;dan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Walaupun angkaLQ untuk Perdagangan, Hotel dan Restoran paling besar, namunkontribusi terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten Bengkalisselama periode 2001-2005 diberikan oleh Sektor Pertanian, Peternakan,Kehutanan & Perikanan, dimana kontribusi rata-rata sektor ini adalah32,26 persen pertahun selama kurun waktu tersebut.

Namun bila ditinjau dan dianalisis per subsektor PDRB untuk lebihmerinci sektor yang menjadi basis ekonomi sebenarnya berada padasubsektor apa, maka diperoleh hasil Sektor Perdagangan, Hotel danRestoran; Perdagangan besar dan eceran (1,97), Hotel (1,08). Sektor Listrik,Gas dan air bersih; Listrik (1,58), Air Bersih (1,25). Sektor Jasa Jasa;Swasta/ Perorangan dan Rumah Tangga (1,10), Sektor Keuangan,persewaaan dan jasa perusahaan, Sewa bangunan (1,28). Sedangkansektor lain yang subsektornya menjadi potensi ekonomi basis adalahsubsektor pertanian; tanaman pangan (1,18), perkebunan (1,14), perikanan(1,13) dan kehutanan (1,14). Dikaitkan dengan prospektif pengembanganekonomi di Kabupaten Bengkalis dan dikaitkan dengan kondisi wilayahyang cukup luas dan dibatasi perairan maka potensi yang ada di daerahini menunjukkan bahwa aktifitas perdagangan dan jasa memiliki dayasaing untuk dikembangkan guna mendukung aktifitas ekonomi padasektor basis tersebut.

4.2.4. Sektor Basis (Unggulan) Kabupaten Rokan Hulu

Untuk kabupaten Rokan Hulu, hasil penghitungan nilai LQ daridata series PDRB perlapangan usaha berdasarkan harga konstan tahun2000 pada periode tahun 2001 – 2005; yang menjadi sektor basis(unggulan) didaerah ini adalah Sektor Pertanian dan Sektor IndustriPengolahan. Rata-rata persentase kontribusi sektor ini dalam strukturperekonomian Kabupaten Rokan Hulu per sektor tahun 2005menunjukkan bahwa kontribusi sektor yang terbesar yaitu sektorPertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, dan sektorpenyumbang rata-rata terkecil adalah sektor Listrik, Gas dan Air Bersih.

Page 20: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 20/56

 

Executive Summary …………… 

20

Selanjutnya sektor ekonomi basis (unggulan) di Kabupaten Rokan Huluyang dilihat dari perhitungan nilai LQ terhadap rata-rata konstribusiPDRB Sektoral selama periode tahun 2001-2005 adalah Sektor Pertanian

yang merupakan sektor basis dan menjadi sektor yang potensial didaerahini juga mempunyai kontribusi terbesar dalam struktur perekonomianKabupaten Rokan Hulu selama periode 2001-2005 yang berkonstribusirata-rata sebesar 59,83 persen pertahun selama kurun waktu tersebut.Selama 5 (lima) tahun terakhir sektor pertanian mengalami penurunanwalaupun secara perlahan.

Bila ditinjau dan dianalisis per subsektor PDRB untuk lebih merincisektor yang menjadi basis ekonomi sebenarnya berada pada subsektorapa, maka diperoleh hasil Sektor Pertanian; Tanaman Pangan (2,64),Perkebunan (1,79), Peternakan (1,84), Kehutanan (1,02). Sektor IndustriPengolahan; Sektor Industri Pengolahan (non migas) (1,11). Ditinjau dariaktifitas ekonomi di Kabupaten Rokan Hulu, memang Sektor Pertanian didaerah ini menjadi penggerak aktifitas ekonomi utama penduduknya, dansektor pertanian dan industri pengolahan yang juga merupakan sektorbasis (unggulan) menjadi peluang bagi pengembangan aktifitas ekonomiyang berdaya saing bagi kegiatan ekonomi masyarakat.

4.2.5. Sektor Basis (Unggulan) Kabupaten Rokan Hilir

Rata-rata persentase kontribusi masing-masing sektor dalamstruktur perekonomian Kabupaten Rokan Hilir dari data time series PDRBper sektor tahun 2001-2005 menunjukkan bahwa kontribusi sektor yangterbesar yaitu sektor pertanian, dan sektor penyumbang rata-rataterkecil adalah sektor Listrik, Gas dan Air Bersih. Sektor yang menonjolperanannya secara berurut berdasarkan hasil analisis LQ adalah SektorPertanian, Sektor dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran.

Dalam struktur perekonomian Kabupaten Rokan Hilir, peranansektor Pertanian memang paling besar dan ternyata sektor ini jugamenjadi sektor basis (unggulan) didaerah ini diikuti sektor Perdagangan.Selanjutnya bila ditinjau dan dianalisis per subsektor PDRB untuk lebihmerinci sektor yang menjadi basis ekonomi sebenarnya berada padasubsektor apa, maka diperoleh hasil Sektor Pertanian; Tanaman Pangan(1.18), Perkebunan (1,79), Peternakan (1,13). Sektor Perdagangan, Hoteldan restoran; Perdagangan besar dan eceran (1.42). Dikaitkan denganpengembangan ekonomi di Kabupaten Rokan Hilir, maka potensi yangada di daerah ini menunjukkan bahwa aktifitas yang berdaya saing untukdikembangkan adalah yang secara langsung berhubungan dengan sektorbasis daerah. Sektor pertanian utama di Kabupaten Rohil adalahperkebunan, dan sektor basis berikutnya adalah perdagangan.

Page 21: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 21/56

 

Executive Summary …………… 

21

4.2.6. Sektor Basis (Unggulan) Kabupaten Indragiri HilirSelanjutnya, analisis terhadap sektor basis (unggulan) di

Kabupaten Indragiri Hilir yang dikenal dengan negeri seribu parit,

menunjukkan bahwa rata-rata persentase kontribusi masing-masingsektor dalam struktur perekonomian Kabupaten Indragiri Hilir dari datatime series PDRB tahun 2001 – 2005 berdasarkan harga konstan tahun2000, maka konstribusi sektor pertanian terhadap perekonomian daerahmasih dominan. Selanjutnya berdasarkan analisis terhadap sektor dalamstruktur perekonomiannya, maka sektor yang menonjol peranannyasekaligus berdasarkan hasil analisis LQ adalah sektor dominan adalahPertanian. Angka LQ untuk Pertanian yang merupakan sektor basis,sejalan dengan kontribusi sektor ini yang terbesar dalam strukturperekonomian Kabupaten Indragiri Hilir selama periode 2001-2005,

dimana kontribusi rata-rata sektor ini adalah 50,22 persen.Namun bila ditinjau dan dianalisis per subsektor PDRB untuk lebih

merinci sektor yang menjadi basis ekonomi sebenarnya berada padasubsektor apa, maka diperoleh hasil Sektor Pertanian; Tanaman Pangan(1.43), Perkebunan (1,51), Perikanan (1,85). Sektor Perdagangan, Hotel danrestoran; Perdagangan besar dan eceran (1.42).

4.2.7. Sektor Basis (Unggulan) Kabupaten Indragiri HuluRata-rata persentase kontribusi masing-masing sektor dalam

struktur perekonomian Kabupaten Indragiri Hulu dari data time series

PDRB tahun 2001–

2005 sebagaimana di daerah kajian lainnya, dijadikandasar bagi penghitungan nilai LQ untuk mengetahui sektor mana yangmenjadi ekonomi basis (unggulan) di Kabupaten Indragiri Hulu.Konstribusi sektor pertanian paling besar di daerah ini dan diikuti olehsektor Industri Pengolahan. Selanjutnya berdasarkan analisis terhadapsektor dalam struktur perekonomian yang ada dalam PDRB KabupatenIndragiri Hulu tersebut, maka sektor yang menonjol peranannya dansekaligus menjadi leading sector bagi perekonomian daerah ini berdasarkanhasil analisis LQ adalah Sektor Pertanian, yang diikuti oleh IndustriPenggolahan yang dalam kenyataannya juga berbasis bahan baku padasektor pertanian. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikananmengalami perlambatan dalam pertumbuhannya namun masih tetapmemberikan kontribusi rata-rata terbesar yakni 53,29 persen pertahunselama kurun waktu tersebut. Selanjutnya bila ditinjau dan dianalisisper subsektor PDRB untuk lebih merinci sektor yang menjadi basisekonomi sebenarnya berada pada subsektor apa, maka diperoleh hasilSektor Pertanian; Peternakan (1,05), Kehutanan (2.26). SektorPertambangan Non Migas (11,39). Sektor Industri pengolahan; Industripengolahan (non migas) (1,12). Sejak tahun 2005 kegiatan penambanganbatu bara di Kabupaten Indragiri Hulu telah berproduksi (beroperasi),sehingga berkonstribusi terhadap PDRB Kabupaten Indragiri Hulu dan

Page 22: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 22/56

 

Executive Summary …………… 

22

Provinsi Riau. Berdasarkan perhitungan nilai LQ, sektor pertambangannon migas di Inhu mempunyai nilai 11,39. Artinya, pada saat ini sektortersebut menjadi potensi unggulan di kabupaten tersebut.

Dikaitkan dengan prospektif pengembangan ekonomi diKabupaten Indragiri Hulu dan dikaitkan dengan kondisi wilayah yangcukup luas maka potensi yang ada di daerah ini menunjukkan bahwaaktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sektor pertanian danpengolahannya berdaya saing untuk dikembangkan guna mendukungaktifitas ekonomi pada sektor basis tersebut.

4.2.8. Sektor Basis (Unggulan) Kabupaten Kuantan SingingiRata-rata persentase kontribusi masing-masing sektor dalam

struktur perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi dari data time series

PDRB tahun 2001–

2005, maka konstribusi terbesar diberikan oleh sektorPertanian, dan rata-rata sektor yang memberikan konstribusi paling kecilpada struktur perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi pada periodetersebut adalah Sektor Listrik, Gas, dan Air bersih.

Selanjutnya berdasarkan analisis terhadap sektor dalam strukturperekonomian yang ada dalam PDRB Kabupaten Kuantan Singingitersebut, maka sektor yang menonjol peranannya secara berurutberdasarkan hasil analisis LQ berdasarkan rata-rata konstribusi sektoralselama periode 2001 – 2005 adalah Pertambangan dan Penggalian (nonmigas) dan Sektor Pertanian. Potensi sumberdaya alam yang ada dikabupaten Kuantan Singingi antara lain adalah batubara yang potensialsebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. Angka LQ untuk sektorPertambangan dan Penggalian (non Migas) memiliki nilai LQ palingbesar, hal ini dapat dipahami dengan potensi batubara yang dimilikinyaKabupaten Kuantan Singingi menjadi salah satu daerah sumber bahantambang/galian tersebut. Selanjutnya Sektor Pertanian menjadi sektorbasis (unggulan) berikutnya di daerah ini dan sejalan dengan kontribusisektor ini yang juga terbesar dalam struktur perekonomian KabupatenKuantan Singingi selama periode 2001-2005, dimana kontribusi rata-ratasektor ini adalah 61,59 persen pertahun selama kurun waktu tersebut.Walaupun secara perlahan terlihat adanya pergeseran penurunankonstribusi sektor pertanian pada struktur perekonomian KabupatenKuantan Singingi.

Selanjutnya bila ditinjau dan dianalisis per subsektor PDRB untuklebih merinci sektor yang menjadi basis ekonomi sebenarnya berada padasubsektor apa, maka diperoleh hasil Sektor Pertanian; Tanaman pangan(1,76), Perkebunan (2.33), Peternakan (1,05). Sektor Pertambangan danPenggalian; Penggalian (3,36).  Dikaitkan dengan prospektifpengembangan KUKM di Kabupaten Kuantan Singingi dan dikaitkandengan kondisi wilayah maka potensi yang ada di daerah inimenunjukkan bahwa aktifitas yang berkaitan dengan pengelolaan dan

Page 23: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 23/56

 

Executive Summary …………… 

23

distribusi batubara ke daerah lain yang membutuhkan, serta bidangpertanian berdaya saing untuk dikembangkan guna mendukung aktifitasekonomi pada sektor basis tersebut.

4.2.9. Sektor Basis (Unggulan) Kabupaten PelalawanUntuk kabupaten Pelalawan, hasil penghitungan nilai LQ dari

data series PDRB perlapangan usaha berdasarkan harga konstan tahun2000 pada periode tahun 2001 – 2005; yang menjadi sektor basis(unggulan) didaerah ini adalah Industri Pengolahan, dan SektorPertanian. Rata-rata persentase kontribusi masing-masing sektor dalamstruktur perekonomian Kabupaten Pelalawan per sektor tahun 2001 – 2005 menunjukkan bahwa kontribusi sektor yang terbesar yaitu sektorPertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, dan sektor

penyumbang rata-rata terkecil adalah sektor Pertambangan danPenggalian.

Berdasarkan analisis angka LQ untuk Industri Pengolahan yangmerupakan sektor basis didaerah ini berkaitan secara langsung dengansektor pertanian (khususnya perkebunan dan kehutanan) yang jugamempunyai kontribusi terbesar dalam struktur perekonomian KabupatenPelalawan selama periode 2001-2005 yakni berkonstribusi sebesar 58,59persen pertahun selama kurun waktu tersebut. Namun bila kedua sektorini dibandingkan antara satu dengan lainnya, akan terlihat bahwa selama5 (lima) tahun terakhir sektor pertanian secara perlahan mengalamipenurunan, sedangkan sektor industri pengolahan terus memberikanpertumbuhan yang positif selama periode ini. Selanjutnya bila ditinjaudan dianalisis per subsektor PDRB untuk lebih merinci sektor yangmenjadi basis ekonomi sebenarnya berada pada subsektor apa, makadiperoleh hasil Sektor Pertanian; Kehutanan (2,53). Sektor IndustriPengolahan; Industri Pengolahan (non migas) (1,64). Ditinjau dari aktifitasekonomi di Kabupaten Pelalawan, memang keberadaan industripengolahan di daerah ini menjadi penggerak aktifitas ekonomi lainnya.Keberadaan industri kertas di Kabupaten Pelalawan mampumengerakkan perekonomian masyarakat secara signifikan.

4.2.10. Sektor Basis (Unggulan) Kabupaten SiakUntuk kabupaten Siak, hasil penghitungan nilai LQ dari data

series PDRB perlapangan usaha berdasarkan harga konstan tahun 2000untuk periode waktu tahun 2001 – 2005; yang menjadi sektor basis(unggulan) didaerah ini adalah industri pengolahan. Rata-ratapersentase kontribusi masing-masing sektor dalam strukturperekonomian Kabupaten Siak per sektor tahun 2001 – 2005 diperolehrata-rata persentase kontribusi sektor yang terbesar yaitu sektorindustri pengolahan, dan sektor penyumbang rata-rata terkecil adalahsektor listrik, gas dan air bersih.

Page 24: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 24/56

 

Executive Summary …………… 

24

Angka LQ untuk Industri Pengolahan yang merupakan sektor basis(unggulan) dan menjadi sektor yang potensial didaerah ini jugamempunyai kontribusi terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten

Siak selama periode 2001-2005, dimana kontribusi rata-rata sektor iniadalah 52,24 persen pertahun selama kurun waktu tersebut.

Ditinjau dari aktifitas ekonomi di Kabupaten Siak, memangkeberadaan industri pengolahan di daerah ini menjadi penggerak aktifitasekonomi lainnya. Adapun komoditi ekspor terbesar Kabupaten Siak yangterus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun adalah kelompokkomoditi kertas dan barang dari kertas, selanjutnya kelompok komoditibahan kertas dan kelompok komoditi kayu lapis. Jelas dari komoditi yangmenjadi andalan di daerah ini, maka pengembangan aktifitas ekonomidiarahkan pada yang mendukung sektor ekonomi basis (unggulan).

4.2.11. Sektor Basis (Unggulan) Kota DumaiHasil penghitungan nilai LQ Kota Dumai menunjukkan bahwa

sektor potensial didaerah ini adalah yang berkaitan dengan aktifitas jasadan perdagangan. Lebih jelas, beberapa sektor potensial yang merupakanbasis (unggulan) ekonomi daerah ini adalah sektor pengangkutan dankomunikasi; sektor bangunan; sektor Listrik, Gas dan Air Bersih;Perdagangan, Hotel dan Restoran; Jasa-jasa; Keuangan, Persewaan dan

 Jasa Perusahaan.Selanjutnya berdasarkan analisis terhadap sektor dalam struktur

perekonomian yang ada pada PDRB Kota Dumai, maka sektor yangmenonjol peranannya secara berurut berdasarkan hasil analisis LQ adalahSektor Angkutan dan Komunikasi, Sektor Bangunan, Sektor Listrik, Gas,dan Air Bersih, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Jasa-Jasa,dan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Dalam strukturperekonomian Kota Dumai, peranan sektor Perdagangan, Hotel danRestoran memang paling besar dan ternyata sektor ini juga menjadisektor basis (unggulan) didaerah ini. Walaupun di Kota Dumai telahberkembang industri pengolahan ternyata peran sektor ini belummemberikan konstribusi yang besar terhadap struktur ekonomi kotaDumai maupun terhadap potensinya. Bila ditinjau dan dianalisis persubsektor PDRB untuk lebih merinci sektor yang menjadi basis ekonomisebenarnya berada pada subsektor apa, maka diperoleh hasil SektorListrik, Gas dan air bersih; Listrik (2,19), Air Bersih (1,10), SektorBangunan (2,79). Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran; Perdaganganbesar dan eceran (1,76), Hotel (1,89). Sektor Pengangkutan danKomunikasi; Angkutan Jalan Raya (1,13), Angkutan Laut (16,88), Jasapenunjang angkutan (3,49), Pos dan telekomunikasi (1,51). SektorKeuangan, persewaaan dan jasa perusahaan; Lembaga Keuangan NonBank (1,48), Sewa bangunan (1,24), Jasa perusahaan (1,57). Sektor Jasa Jasa;Adm Pemerintahan dan Pertahanan (1,19), Sosial Kemasyarakatan (1,18),

Page 25: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 25/56

 

Executive Summary …………… 

25

Hiburan dan Rekreasi (1,55), Perorangan dan Rumah Tangga (1,60).Dikaitkan dengan prospektif pengembangan ekonomi masyarakat di KotaDumai, maka potensi yang ada di daerah ini menunjukkan bahwa

aktifitas yang berdaya saing untuk dikembangkan adalah yang secaralangsung berhubungan dengan sektor basis (unggulan) daerah terutamayang berkaitan dengan perdagangan dan jasa. Namun seperti halnya kotaPekanbaru dimana Dumai menjadi salah satu pusat perdagangan dan jasadan seiring dengan berkembangnya perkebunan (terutama sawit) di KotaDumai dan sekitarnya, maka hal ini juga membuka peluang bagi usahadibidang pertanian.

Page 26: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 26/56

 

Executive Summary …………… 

26

Secara nasional, peringkat nilai realisasi investasi Provinsi Riau

sangat menggembirakan. Untuk nilai realisasi investasi PMDN padatahun 2005 Provinsi Riau menempati urutan pertama nasional, nilairealisasi investasinya jauh di atas Jawa Timur, Banten, Jawa Barat dan DKI

  Jakarta, meskipun dengan jumlah proyek yang lebih sedikit. Pada tahun2005 nilai realisasi investai PMDN di Provinsi Riau mencapai Rp 10.230, 8milyar dengan total proyek 15 buah. Nilai tersebut jauh di atas JawaTimur yang hanya bernilai Rp 4.056,9 milyar dengan 25 proyek, maupundengan Banten yang mencapai Rp 3.833,2 milyar dengan jumlah proyek24. Hal itu berarti bahwa walaupun dari sisi jumlah proyek Provinsi Riaurelatif kalah dibandingkan dengan provinsi lainnya, namun dalam nilai

realisasi investasinya jauh di atas provinsi lainnya, bahkan bolehdikatakan lebih dari dua kali lipat provinsi lain. Sehingga dapat dikatakanbahwa Provinsi Riau merupakan daerah yang sangat merangsang danmenggairahkan bagi para investor untuk menanamkan modalnya dalam

 jumlah yang sangat besar.Untuk peringkat nilai realisasi investasi PMA (izin Usaha Tetap)

pada tahun 2005, Provinsi Riau berada pada posisi 3 besar secara nasional.Nilai realisasi investasi PMA Provinsi Riau pada tahun 2005 mencapai795,8 juta US$ dengan jumlah proyek 8 buah. Nilai tersebut memangmasih di bawah Jawa Barat yang mencapai 2.567,3 juta US$, yang

menempati urutan kedua nasional. Nilai realisasi investasi PMA di JawaBarat tersebut tentu didukung jumlah proyek yang cukup banyak yaitu210. Demikian juga dengan DKI Jakarta yang nilai realisasi investasinyamencapai 3.272,4 juta US$ menempati urutan pertama nasional. Nilaitersebut didukung oleh banyaknya proyek PMA di DKI Jakarta yangmencapai 366 buah. Pada tahun 2006, perkembangan investasi di ProvinsiRiau jika dibandingkan dengan daerah lain relatif masih lebih stabil, baikuntuk PMDN maupun PMA. Pada tahun ini memang muncul daerah-daerah baru seperti Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat yangmenempati posisi peringkat pertama dan kedua nasional, namun Riau

masih bertahan pada posisi ketiga, turun jika dibandingkan tahun 2005

Page 27: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 27/56

 

Executive Summary …………… 

27

yang menempati peringkat pertama. Demikian juga halnya denganperingkat PMA, untuk tahun 2006 peringkat Provinsi Riau justru naikmenjadi peringkat kedua jika dibandingkan tahun 2005. Beberapa daerah

lain yang masuk ke peringkat lima besar adalah Kalimantan Selatan danSumatera Utara. Sedangkan dari realisasi investasi PMDN pada tahun2006, Provinsi Riau juga masih masuk dalam kategori lima besar, denganmenduduki posisi keempat dengan jumlah proyek yang terealisasisebanyak 10 buah, dengan nilai investasi mencapai Rp 2.500,9 milyar.Angka ini hanya dibawah Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.

Sementara itu peringkat realiasai PMA pada tahun 2006, posisiProvinsi Riau justru berada pada peringkat ketiga, hanya kalahdibandingkan Jawa Barat dan DKI Jakarta, menggungguli Banten danKalimantan Timur. Sedangkan jumlah proyek yang terealisasi mencapai 9proyek dengan nilai 585,4 juta USD.

5.1. Perkembangan Investasi Tahunan Jika dilihat perkembangan investasi di Provinsi Riau dari tahun ke

tahun dapat diketahui bahwa baik dari jumlah persetujuan maupun nilairealisasi dari tahun ke tahun selalu mengalami fluktuasi. Untuk investaiPMDN bahkan cenderung menurun dari tahun 2001 sampai dengan tahun2003, baru sejak tahun 2004 nilainya kembali naik.

Persetujuan investasi PMDN di Provinsi Riau dari tahun 2001sampai tahun 2003 terlihat menurun. Jika pada tahun 2001 nilai

persetujuan investai PMDN mencapai Rp5.302 milyar rupiah, pada tahun2002 turun menjadi Rp1.606,1 milyar. Tahun 2003 persetujuan PMDN diProvinsi Riau hanya Rp1.695,1 milyar. Dan pada tahun 2004 persetujuanPMDN kembali naik menjadi Rp3.469,4 milyar, namun angka tersebutbelum melampaui nilai pada tahun 2001. Demikian juga persetujuanPMDN pada tahun 2005 baru mencapai Rp4.579,5 milyar. Barulah padatahun 2006 persetujuan PMDN di Provinsi Riau mencapai Rp20.898,2milyar. Sedangkan nilai realisasi investasi PMDN pada periode 2001-2006

  juga cenderung tidak stabil. Jika pada tahun 2001 nilai realisasi PMDNberjumlah Rp387,1 milyar yang menyerap 1.713 orang tenaga kerja. Pada

tahun 2002 tercatat tidak ada realisasi. Kemudian pada tahun 2003 tercatathanya ada realisasi PMDN sebesar Rp160,9 milyar yang menyerap 584tenaga kerja, angka ini masih di bawah prestasi tahun 2001. Pada tahun2004 malah terjadi penurunan nilai realiasasi PMDN karena hanya adarealisasi Rp86,1 milyar yang menyerap 703 orang tenaga kerja.

Namun nilai realisasi PMDN naik menjadi sangat tinggi padatahun 2005 yang mencapai Rp10.230,8 milyar yang menyerap 22.795tenaga kerja. Pada tahun 2006 tercatat nilai realisasi PMDN mencapaiRp2.500 milyar yang menyerap tenaga kerja sebanyak 13.486 orang.

Sementara itu perkembangan persetujuan dan realisasi PMA di

Provinsi Riau sejak tahun 2001 sampai tahun 2006 juga sangat fluktuatif.

Page 28: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 28/56

 

Executive Summary …………… 

28

  Jika pada tahun 2001 persetujuan investasi mencapai 1,070.7 juta US$dengan jumlah proyek sebanyak 15 buah, maka pada tahun 2002 turunmenjadi 34,2 juta US$ dengan jumlah proyek hanya 7 buah. Dan pada

tahun 2003 kembali naik menjadi 1,032.4 juta US$, namun angka tersebutmasih dibawah nilai tahun 2001. Pada tahun 2004 kembali turun menjadi214,9 juta US$. Demikian juga pada tahun 2005 kembali turun menjadi179,7 juta US$. Dan pada tahun 2006 naik kembali menjadi 1,788,5 jutaUS$ dengan jumlah proyek yang disetujui sebanyak 30 buah. Sedangkannilai realisasi investasi PMA sejak 2001-2006 juga selalu berfluktuatif,demikian juga dengan tenaga kerja yang diserapnya. Jika pada tahun 2001nilai realisasi PMA mencapai 197.60 juta US$ yang mampu menyerap 211tenaga kerja, maka pada tahun 2002 turun menjadi 1.6 juta US$ yanghanya menyerap tenaga kerja sebanyak 131 orang. Dan pada tahun 2003kembali sedikit mengalami kenaikan menjadi 80,2 juta US$ yang mampumenyerap tenaga kerja sebanyak 6.264 orang. Pada tahun 2004 nilairealisasi investasi PMA di Provinsi Riau mengalami kenaikan yang cukuptajam menjadi 514,3 juta US$ yang menyerap tenaga kerja sebanyak 4.900orang. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2005 dengan nilai realisasiinvestasi PMA mencapai 795.8 juta US$ yang menyerap tenaga kerjasebanyak 2.831 orang. Pada tahun 2006 nilai realisasi investasi mencapai314.6 juta US$ yang menyerap tenaga kerja sebanyak 12.793 orang.

5.2. Perkembangan Ekspor-Impor Non Migas Provinsi Riau

Salah satu indikator ekonomi yang berkaitan dengan iklim danperkembangan investasi suatu daerah adalah kondisi ekspor dan impordaerah tersebut. Laju pertumbuhan ekspor impor daerah menggambarkankemampuan perekonomian suatu daerah sebagai refleksi perkembanganinvestasi yang ada di daerah tersebut. Secara umum perkembanganekspor non migas Provinsi Riau selalu mengalami peningkatan dari tahunke tahun, walaupun tidak semua komoditi mengalami peningkatan, adakomoditi yang mengalami peningkatan sangat tajam, namun sebaliknyaada pula komoditi yang pertumbuhan ekspornya minus.

Perdangangan luar negeri Provinsi pada tahun 2006 meningkat

dibandingkan dengan tahun 2005. Nilai ekspor non migas Provinsi Riaupada tahun 2006 berjumlah US$ 4.496 juta, meningkat sebesar US$ 1.352

  juta atau tumbuh rata-rata 43 persen dibandingkan dengan tahun 2005yang mencapai US$ 3.144 juta . Sedangkan nilai impor non migas ProvinsiRiau pada tahun 2006 berjumlah US $ 558 juta, meningkat US$ 175 jutaatau tumbuh rata-rata sebesar 45,69 persen dibandingkan tahun 2005 yangmencapai US $ 383 juta. Berdasarkan jumlah nilai ekspor dan importersebut berarti masih terjadi surplus perdagangan luar negeri ProvinsiRiau. Peningkatan ekspor non migas Provinsi Riau tersebut didukungoleh beberapa komoditas yang memang menjadi unggulan ekspor di

Provinsi Riau. Beberapa komoditas unggulan ekspor Provinsi Riau

Page 29: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 29/56

 

Executive Summary …………… 

29

tersebut antara laian; minyak dan lemak nabati, pulp dan kertas, kertas,kertas karton dan olahannya; olahan minyak dan lemak nabati danhewani, serta batubara, kokas dan briket batubara.

Peningkatan ekspor non migas Provinsi Riau pada perbandinganantara tahun 2005 dan tahun 2006 tersebut menunjukkan peningkatanekspor pada beberapa komoditas unggulan seperti minyak dan lemaknabati; kertas, kertas karton dan olahannya; serta buah dan sayuran.Apabila dilihat berdasarkan kelompoknya terdapat 3 (tiga) kelompokkomoditi utama (primadona) yang memberikan kontribusi (pangsa pasar)yang signifikan dalam menopang kinerja ekspor non migas Provinsi Riauyaitu kelompok minyak dan lemak nabati yang menguasai 58,79 persenekspor non migas Provinsi Riau. Selanjutnya adalah kelompok komoditikertas, kertas karton dan olahannya yang menguasai 3,59 persen pangsapasar ekspor Riau. Kemudian kelompok komoditi pulp dan kertas yangmenguasai 18,94 persen pangsa pasar ekspor Riau.

Terdapat dua kelompok komoditi yang mengalami pertumbuhansangat fantastis pada tahun 2006, yaitu kelompok batubara, kokas danbriket yang mencatat pertumbuhan 321,59 persen dan kelompok kertas,kertas karton dan olahannya yang mengalami pertumbuhan 39,00 persen

  jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu eksporkelompok komoditi pulp dan kertas hanya mengalami kenaikan sebesar19,46 persen dengan nilai US $ 851,60 juta. Sedangkan ekspor kelompokkomoditi minyak dan lemak nabati tumbuh 58,15 persen.

  Jika dilihat berdasarkan komoditi unggulan, maka eksporkelompok minyak dan lemak nabati mencatat nilai terbesar dengan

  jumlah US $ 2.643,34 juta. Komoditi ini merupakan ekspor terbesarProvinsi Riau, hal ini mengindikasikan masih tingginya permintaan duniaterhadap minyak dan lemak nabati yang terdiri dari minyak sawit (crude& refined), minyak inti sawit (crude & refined), dan minyak kelapa (crude &refined). Sementara itu ekspor kelompok buah dan sayuran masih tetapdidominasi oleh ekspor kelapa dan nenas. Jumlah ekspor kelapa dannenas tercatat US $ 52,44 juta atau menguasai 93,00 persen kelompok ini.Sedangkan secara keseluruhan nilai ekspor kelompok buah dan saturanmenguasai 1,25 persen pangsa ekspor Riau dengan nilai 56,39 persen.

Berdasarkan negara pembeli komoditi ekspor non migas ProvinsiRiau antara tahun 2005 dan 2006 masih didominasi negara-negara Asia.Kelompok negara-negara Asia tersebut adalah Singapura, RRC,Hongkong, Malaysia, India dan Taiwán.

Impor non migas Provinsi Riau pada tahun 2006 mengalamipeningkatan jika dibandingkan pada tahun 2005, yaitu dari USD 383,21

  juta menjadi USD 558,24 juta atau meningkat 45,67 persen. Hal initerutama didorong oleh meningkatnya impor pulp dan kertas bekas.Perkembangan lain yang menarik dicermati adalah meningkatnya impormesin pembangkit tenaga dan perlengkapannya. Perawatan pembangkit-

Page 30: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 30/56

 

Executive Summary …………… 

30

pembangkit listrik tenaga diesel yang dimiliki PT. PLN Wilayah Riaudiperkirakan menjadi pendorong utama meningkatnya impor tersebut.Kegiatan impor non migas pada tahun 2006 menunjukkan bahwa

komoditas utama yang diimpor adalah barang-barang modal dan bahanbaku/bahan penolong yang semakin meningkat sehingga akanmendorong kinerja ekspor pada tahun-tahun mendatang. Sedangkannegara asal barang impor utama adalah Singapura, Hongkong, Malaysia,Amerika Serikat, RRC dan Australia. Seperti pada tahun-tahunsebelumnya, Singapura masih merupakan negara asal barang importerbesar yaitu sebesar USD 198,95 juta dengan penguasaan pasar sebesar35,64 persen.

5.3. Peringkat Penanaman Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Riau

Data tentang peringkat penanaman modal Kabupaten/Kota diProvinsi Riau berdasarkan data sekunder investasi yang ada dimanaperingkat penanaman modal yang dimaksud terbagi dua, yaituberdasarkan persetujuan dan berdasarkan nilai realisasi, baik untukPMDN maupun PMA. Maka berdasarkan surat persetujuan penanamanmodal, total investasi PMDN sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2006,yang terbesar adalah di Kota Pekanbaru dengan nilai Rp12,289.9 milyar.Peringkat kedua ditempati Kabupaten Siak dengan total investasi PMDNmencapai Rp8,107,0 milyar. Posisi ketiga ditempati Kabupaten Pelalawandengan total investasi mencapai Rp4,231.8 milyar. Sedangkan posisi

terakhir adalah Kabupaten Rokan Hilir, dimana dalam periode 2003-2006belum ada sama sekali persetujuan investasi PMDN di kabupatentersebut. Sedangkan jika dilihat berdasarkan surat persetujuan investasiuntuk Penanaman Modal Asing (PMA), dalam periode tahun 2003 sampaidengan tahun 2006 tersebut, maka peringkat pertama ditempati olehKabupaten Pelalawan dengan nilai investasi mencapai 1,372.2 juta USD.Pada posisi kedua ditempati oleh Kota Dumai dengan nilai investasimencapai 600.9 juta USD. Sementara itu Kabupaten Kampar menempatiurutan ketiga dengan surat persetujuan PMA mencapai 865.6 juta USD.Pada posisi keempat adalah Kabupaten Bengkalis dengan nilai investasi

mencapai 200.4 juta USD. Sedangkan Kota Pekanbaru yang menempatiurutan pertama pada persetujuan PMDN, pada persetujuan PMA ibukotaProvinsi Riau tersebut hanya menempati urutan kelima dengan nilaiinvestasi mencapai 78.3 juta USD. Sedangkan urutan terakhir ditempatiKabupaten Indragiri Hilir dengan nilai investasi PMA 7.1 juta USD.

Meskipun Kota Pekanbaru unggul dalam jumlah nilai persetujuaninvestasi PMDN, tetapu untuk realisasi investasi (Izin Usaha Tetap)PMDN, peringkat pertama ditempati Kabupaten Kampar dengan nilaimencapai Rp9,896.5 milyar.  Posisi kedua ditempati Kabupaten Siakdengan nilai investasi mencapai Rp890.3 milyar. Pada posisi ketiga

barulah ditempat Kota Pekanbaru dengan nilai investasi mencapai

Page 31: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 31/56

 

Executive Summary …………… 

31

Rp750.4 milyar. Untuk Kabupaten Rokan Hilir yang dalam periode tahun2003 sampai 2006 tidak ada persetujuan investasi PMDN sama sekali,malah terjadi realisasi investasi PMDN sebesar Rp228,0 milyar, sehingga

menempatkan Kabupaten Rokan Hilir pada posisi keenam. Pada posisiterakhir ditempati Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Bengkalisyang sama sekali tidak ada realisasi investasi PMDN di kabupatentersebut pada periode 2003-2006. Padahal sebenarnya di kedua kabupatenitu terdapat persetujuan investasi yang sudah diberikan dalam periodetersebut. Hanya saja belum ada realisasi investasinya, baik untukpersetujuan yang diberikan pada periode tersebut maupun untukpersetujuan yang sudah diberikan pada tahun-tahun sebelumnya.

Untuk nilai realisasi investasi (Izin Usaha Tetap) PMA, peringkatpertama ditempat Kabupaten Pelalawan dengan nilai investasi mencapai749.9 juta USD pada periode tahun 2003 sampai tahun 2006. PosisiKabupaten Pelalawan untuk realisasi investasi PMA tersebut samadengan peringkat persetujuan investasi PMA dalam periode tahun 2003sampai tahun 2006. Peringkat kedua ditempati Kabupaten Indragiri Huludengan investasi PMA mencapai 748.3 juta USD. Jumlah realisasi PMAdan posisi peringkat tersebut jauh melejit dari posisi persetujuan investasiyang menempati rangking keenam pada yang pada periode tersebutdengan nilai hanya 44.7 juta USD.

Yang menarik adalah apa yang terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir.  Jika pada persetujuan investasi PMA pada periode tahun 2003 sampaitahun 2006 hanya ada persetujuan investasi PMA dengan nilai 7.1 jutaUSD, sehingga menempatkan kabupaten tersebut pada peringkat 11,untuk realisasi investasi PMA Kabupaten Indragiri Hilir justrumenunjukkan lonjakan yang sangat tajam, baik jumlah realisasi investasiPMA maupun peringkat realisasi PMA pada periode tersebut. Padaperiode tersebut terdapat realisasi investasi PMA sebesar 256.3 juta USDdi Kabupaten Indragiri Hilir, sehingga untuk peringkat realisasi investasiPMA menempati rangking ketiga di Provinsi Riau. Pada posisi keempatadalah Kabupaten Bengkalis dengan nilai realisasi investasi PMAmencapai 126.5 juta USD pada periode tahun 2003 sampai tahun 2006.Peringkat kelima adalah Kabupaten Kampar dengan nilai realisasiinvestasi PMA mencapai 27.3 juta USD. Sedangkan Kota Pekanbaru hanyamenempati urutan kesembilan untuk nilai realisasi investasi PMA denganumlah 10.3 juta USD. Peringkat terakhir adalah Kabupaten Rokan Hulukarena pada periode tersebut tidak ada sama sekali realisasi investasiPMA di kabupaten tersebut.

Page 32: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 32/56

 

Executive Summary …………… 

32

6.1. Peringkat Daya Saing Kabupaten/Kota Berdasarkan Iklim InvestasiSelain peringkat daya saing penanaman modal berdasarkan data

sekunder investasi yang sudah ada, maka kajian ini juga melakukanpemeringkatan daya saing penanaman modal daerah di Provinsi Riauberdasarkan data primer yang diperoleh melalui pendapat (persepsi)narasumber/responden. Data primer dari narasumber tersebut berupapendapat, yang menggambarkan iklim investasi di masing-masing daerahdikaitkan dengan indikator-indikator yang sudah ditetapkan.

Untuk keseimbangan pendapat, narasumber terdiri daristakeholder yang selama ini terlibat dalam kegiatan ekonomi dan investasidi masing-masing kabupaten/kota dengan jumlah 30 orang di setiapkabupaten/kota. Secara umum, hasil dari data primer tersebutmerupakan iklim investasi yang selama ini ada di daerah (pandanganinternal), yang belum melibatkan pandangan pihak luar (eksternal).Pandangan internal tersebut merupakan persepsi masing-masingresponden terhadap pertanyaan/pernyataan (indikator) yang diajukan.

  Jawaban responden sesuai dengan Metode Skala Likert yang dipakaidalam penelitian ini diberi skor nilai antara 1 sampai dengan 5. Sedangkan

 jawaban responden dibagi ke dalam lima kelompok yaitu; tidak setuju (1),kurang setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4) dan sangat setuju (5).

Setelah dilakukan analisis terhadap pendapat/jawabannarasumber/responden dengan metode Skala Likert, maka hasil akhirperingkat daya saing masing-masing kabupaten/kota adalah KotaPekanbaru dinilai paling kondusif dan prospektif dalam daya saingpenanaman modal dengan total skor penilaian 263 poin, sehinggamenempati urutan pertama. Kota Pekanbaru mempunyai prospekinvestasi yang baik terutama di sektor perdagangan, hotel dan restoran,sektor industri pengolahan, sektor keuangan, persewaan dan jasaperusahaan, sektor bangunan dan properti, sektor jasa-jasa danpariwisata. Sedangkan Kota Dumai menempati urutan kedua dengan skor259 poin. Untuk Kota Dumai sektor yang mempunyai prospek sangat baik

Page 33: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 33/56

 

Executive Summary …………… 

33

untuk investasi adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Selain ituada pula sektor jasa-jasa dan juga pariwisata. Kabupaten Kamparmenempati peringkat ketiga dengan 256 poin. Kabupaten Kampar sangat

prospektif untuk investasi di sektor pertanian (perkebunan, perikanandan peternakan), sektor industri pengolahan dan kawasan industri.Kabupaten Pelalawan menempati urutan selanjutnya dengan skor 249poin. Untuk Kabupaten Pelalawan, sektor yang prospektif adalah sektorperkebunan, perikanan, dan juga industri pengolahan. KabupatenIndragiri Hulu menduduki peringkat lima dengan skor 238 poin. DiKabupaten Indragiri Hulu sangat prospektif untuk investasi di sektorpertanian (perkebunan, perikanan dan peternakan), sektor industripengolahan, dan juga sektor pertambangan non migas (penggalian),khususnya batu bara.

Selanjutnya Kabupaten Indragiri Hilir menempati peringkatkeenam dengan skor 223 poin. Kabupaten Siak menempati urutan ketujuhdengan skor 237 poin. Selain potensial untuk investasi di sektor pertanian(perkebunan, perikanan dan peternakan), Kabupaten Siak juga potensialuntuk investasi di industri pengolahan dan pariwisata. Berikutnya adalahKabupaten Bengkalis menduduki peringkat kedelapan dengan skor 211poin. Kemudian Kabupaten Rokan Hulu yang menempati peringkatkesembilan dengan skor 204 poin. Kabupaten Kuantan Singingi beradapada peringkat sepuluh dengan skor 197 poin. Dan Kabupaten RokanHilir menempati urutan terakhir (kesebelas) dengan skor 187 poin.

6.2. Analisis Daya Saing Kabupaten/Kota Berdasarkan Masing-masing Indikator

Sedangkan keunggulan masing-masing kabupaten/kota jika dilihatberdasarkan indikator-indikator utama yang dipakai terlihat bahwaberdasarkan indikator keterbukaan sistem ekonomi, daerah yangmempunyai skor tertinggi adalah Kabupaten Kampar, KabupatenPelalawan dan Rokan Hilir masing-masing 19 poin. Sementara itu yangmempunyai skor terendah Kabupaten Indragiri Hulu dengan skor 16poin. Berdasarkan indikator Sistem Keuangan, daerah yang mempunyaiskor tertinggi adalah Kabupaten Kampar, Inhu dan Kota Pekanbaru,masing-masing mempunyai skor 22 poin. Sementara itu yang mempunyaiskor terendah adalah Kabupaten Rokan Hulu dengan skor 18 poin.

Berdasarkan indikator Infrastruktur dan SDA, daerah yangmempunyai skor tertinggi adalah Inhu dan Kota Pekanbaru. Sementaraitu yang mempunyai skor terendah adalah Kabupaten Rokan Hilir.Sedangkan berdasarkan indikator Iptek, daerah yang mempunyai skortertinggi adalah Kota Dumai dan Kota Pekanbaru. Sementara itu yangmempunyai skor terendah adalah Kabupaten Rokan Hilir dan KuantanSingingi. Indikator sumber daya manusia, daerah yang mempunyai skortertinggi adalah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar yang masing-

Page 34: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 34/56

 

Executive Summary …………… 

34

masing mempunyai skor 20 poin. Sementara itu yang mempunyai skorterendah adalah Kabupaten Kuantan Singingi. Selanjutnya melaluiindikator kelembagaan, daerah yang mempunyai skor tertinggi adalah

Kota Pekanbaru. Sementara itu yang mempunyai skor terendah adalahKabupaten Kuantan Singingi. Berdasarkan indikator Governance danKebijakan Pemerintah, daerah yang mempunyai skor tertinggi adalahKota Pekanbaru, Kota Dumai dan Kabupaten Kampar yang masing-masing mempunyai skor 94. Sementara itu yang mempunyai skorterendah adalah Kabupaten Rokan Hilir.

Page 35: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 35/56

 

Executive Summary …………… 

35

Analisis terhadap komoditas/produk/jenis usaha (KPJu) unggulanberkaitan dengan pengembangan penanaman modal di daerah diuraikanuntuk 11 kabupaten/kota di Provinsi Riau yang menjadi lokasi penelitianini. Seperti yang telah diuraikan pada bagian metodologi, penetapanpengembangan komoditi unggulan dilakukan dengan  MetodePerbandingan Eksponensial (MPE) untuk setiap kabupaten/kota di Riau.Penentuan komoditi unggulan ditentukan dengan kriteria yang telahditetapkan sebelumnya, dan penentuan kriteria tersebut dilandasi olehtujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan investasi berdasarkanpotensi ekonomi yang ada. Untuk memperoleh keseragaman dankonsistensi dalam proses penetapan komoditi unggulan, maka setiapkriteria yang digunakan pada semua kabupaten/kota adalah sama. Hasilpenilaian oleh narasumber dijadikan input analisis dengan menggunakanMPE untuk memperoleh nilai skor terbobot berdasarkan kriteria komoditiunggulan. Narasumber untuk metode ini adalah dinas/instansi terkaitdan pelaku usaha di masing-masing kabupaten/kota.

7.1. Analisis Komoditas Unggulan Investasi Kota PekanbaruBerdasarkan analisis sebelumnya yang menunjukkan bahwa sektor

yang mempunyai daya saing tinggi di Kota Pekanbaru adalah sektorlistrik, gas, dan air minum, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel

dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa, maka selanjutnyadilakukan identifikasi dan penentuan komoditi/produk/jenis usahaunggulan berdasarkan pendapat responden/nara sumber yangselanjutnya dihitung berdasarkan kriteria yang telah ditentukan untukmenentukan rangkingnya dengan menggunakan analisis MPE.

Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan investasi di KotaPekanbaru, maka sektor yang direkomendasikan untuk dikembangkanadalah sesuai dengan sektor unggulan berdasarkan nilai LQ-nya, yaitusektor listrik, gas, dan air minum, sektor bangunan, sektor perdagangan,

hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor

Page 36: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 36/56

 

Executive Summary …………… 

36

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Melaluianalisis MPE dapat diketahui bahwa komoditi unggulan/jenis usahaunggulan untuk investasi pada sektor listrik, gas dan air bersih adalah

pembangkit tenaga listrik yang memang masih sangat dibutuhkanmasyarakat Pekanbaru, terutama investasi pembangkit tenaga uap/gas.

Untuk sektor bangunan, maka investasi yang paling prospektif diKota Pekanbaru adalah investasi di bidang pembangunan perumahan,ruko/perkantoran, pertamanan/dekorasi interior/eksterior, serta pilardan pondasi. Sedangkan untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran dikota Pekanbaru adalah rumah makan/restoran/kedai kopi/usahamakanan/minuman (780), waserda/minimarket/supermarker/swalayan(779), perdagangan bahan bangunan (710), perdagangan pakaian, tekstil,sepatu, perlengkapan orang/pribadi (709), perdagangan perabot, alatrumah tangga, elektronika (708), perdagangan hasil pertanian, periklanan,peternakan, perkebunan (671), perdagangan ATK/barang cetakan, buku(302), perdagangan buah-buahan (295), perdagangansaprodi/saprotan/pupuk/alat pertanian (294) dan lain-lain.

Sektor selanjutnya yang mempunyai daya saing tinggi di KotaPekanbaru adalah sektor transportasi dan komunikasi.  Sedangkan komoditi/jenis usaha yang menjadi unggulan antara lain angkutanbarang (780), oplet (769), AKDP/suburban (764), taksi (349), bus kota(339), travel/angkutan khusus (332), AKAP (303. Sektor berikutnya yangmempunyai saya saing tinggi di Kota Pekanbaru adalah sektor keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan. Sedangkan komoditi/jenis usaha yangmenjadi unggulan adalah BPR/BMT/Perbankan (780), koperasi/usahasimpan pinjam (710), pembiayaan konsumen (709), warnet/wartel/rentalkomputer (339), penyewaan alat transportasi (302), penyewaan alatpesta/event organizer (301), penyewaan alat berat (120), jasapertanian/perkebunan (108), jasa kebersihan gedung/bangunan/cleaningservis (107), dan penyewaan alat pertanian/perkebunan (101). Sektorselanjutnya yang juga mempunyai daya saing tinggi di Kota Pekanbaruadalah sektor jasa-jasa. Dan komoditi/jenis usaha yang menjadiunggulannnya adalah jasa bengkel mobil (771), jasa bengkel sepeda motor(770), percetakan/fotocopy (341), jasa reklame/advertising/sablon (340),

 jasa penjahit/konveksi (339), dan jasa kesehatan/poliklinik (338).Beberapa sektor lainnya di Kota Pekanbaru berdasarkan analisis

LQ tidak termasuk ke dalam sektor yang mempunyai daya saing tinggi,seperti sektor industri pengolahan dan sektor pertanian. Akan tetapidalam kaitannya dengan pengembangan investasi, sektor-sektor tersebutlayak mendapat perhatian. Untuk sektor industri pengolahan, misalnya, ada beberapa komoditi/produk yang menjadi unggulan investasi di KotaPekanbaru. Beberapa komoditi/produk tersebut adalah industri roti/kuekering/makanan ringan seperti kue bangkit dll (780), industrikue/makanan basah/tradisional/bolu kemojo dll (779), industri

Page 37: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 37/56

 

Executive Summary …………… 

37

lempuk/dodol durian (340), industri batubata/paving blok (339), industriterali/canopy/pagar berbahan logam/seng/besi dll (333), industriperabot/mebel dari kayu/rotan (332), industri kripik/krupuk/peyek

(331), industri tenun/songket/sulam/bordir (119), industritahu/tempe/kecap/saos tomat/cabe (114), dan industrikerajinan/ukiran/souvenir. Selanjutnya sub sektor perikanan,komoditi/jenis usaha yang menjadi unggulan antara lain budidaya dalamkolam tanah (764), budidaya dalam kolam plastik (665), pembibitan ikan(663), budidaya dalam karamba (645), pembibitan/budidaya ikan hias(640), dan penangkapan ikan di perairan umum (270). Kemudian untuksektor tanaman (pangan, buah-buah dan sayur-sayuran), komoditi/jenisusaha yang menjadi unggulan di Kota Pekanbaru adalah nenas (780),sayuran berdaun lebar (770), jagung (719), cabe (708), pepaya (410), (349),semangka (340), dan melon (339). Sedangkan untuk sub sektorpeternakan, komoditi yang menjadi unggulan di Kota Pekanbaru adalahbudidaya sapi potong (710), ayam ras pedaging (703), burung puyuh(701), kambing (672), sapi perah (277), ayam ras petelor (665), ayamburas/kampung (664), budidaya itik (644), kerbau (282), dan babi (42).Untuk sub sektor perkebunan, komoditi/jenis usaha  yang menjadiunggulan di Kota Pekanbaru adalah karet (665), kelapa sawit (664), pinang(645), dan kelapa (644).

7.2. Analisis Komoditas Unggulan Investasi Kabupaten Kampar

Berdasarkan analisis LQ menunjukkan bahwa sektor yangmempunyai daya saing tinggi di Kabupaten Kampar adalah sektorpertambangan dan penggalian, serta sektor pertanian, maka selanjutnyadilakukan identifikasi dan penentuan komoditi/jenis usaha unggulanberdasarkan pendapat responden/nara sumber yang dihitungberdasarkan kriteria yang telah ditentukan untuk menentukanrangkingnya dengan menggunakan analisis MPE. Dalam kaitannyadengan upaya peningkatan daya saing investasi di Kabupaten Kampar,maka sektor yang direkomendasikan untuk dikembangkan adalah sektorpertambangan-penggalian, sektor pertanian dengan sub sektor

perkebunan, sub sektor tanaman pangan, dan sub sektor peternakan.Sedangkan sub sektor perikanan yang nilai LQ-nya masih dibawah 1sehingga jika dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi Riau masihbelum mempunyai daya saing tinggi, dalam kaitannya denganpengembangan investasi maka sub sektor perikanan tetapdirekomendasikan di Kabupaten Kampar. Demikian juga dengan sektor

  jasa-jasa dan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang nilai LQ-nyamendekati angka 1.

Untuk sub sektor perkebunan komoditi yang menjadi unggulannyaadalah kelapa sawit (780), karet (719), pembibitan tanaman perkebunan

(717), pembibitan tanaman buah-buahan (708), kelapa (701), kopi (700),

Page 38: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 38/56

 

Executive Summary …………… 

38

coklat (671), pinang (339), gambir (295) dan Toga (43). Komoditi kelapasawit menjadi unggulan di Kabupaten Kampar didukung dengan jumlahproduksi kelapa sawit di Kabupaten Kampar yang merupakan terbesar di

Riau yaitu mencapai 679.125 ton per tahun, dengan luas areal yangmencapai 241.486 hektar, walaupun jika dilihat berdasarkan luas arealnyamaka Kabupaten Rokan Hulu menempati urutan pertama dengan luasmencapai 259.626 hektar namun produksinya hanya 536.415 ton, nomortiga setelah Kampar dan Siak yang mampu memproduksi 679.125 ton pertahun. Jika dilihat sebaran per kecamatannya, sebaran tanaman kelapasawit juga hampir merata di Kabupaten Kampar. Perkembanganperkebunan kelapa di Kabupaten Kampar terlihat masih akan terusmeningkat. Hal itu mengingat potensi lahan perkebunan di KabupatenKampar baru mencapai 369.215 hektar, masih ada potensi tersisa sekitar262.885. Atau baru sekitar 60 persen dari luas lahan yang berpotensi untukdikembangkan menjadi tanaman perkebunan. Komoditi kedua yangsangat berpotensi di Kabupaten Kampar untuk sub sektor perkebunanadalah budidaya tanaman karet. Luas areal tanaman karet di KabupatenKampar adalah 2.895 hektar dengan produksi mencapai 1.959 ton pertahun. Komoditi selanjutnya yang juga menjadi unggulan bagipengembangan investasi adalah pembibitan tanaman perkebunan danpembibitan tanaman buah-buahan. Selain itu ada juga komoditi kelapa,pinang dan sebagainya. Selanjutnya sub sektor yang juga mempunyaidaya saing tinggi di Kabupaten Kampar adalah sub sektor tanaman

pangan (buah-buahan dan sayuran). Dan  komoditi yang menjadiunggulannya adalah nenas (780), jagung (779), manggis (771), durian(764), sayuran daun lebar (719), cabe merah keriting/cabe Bangkinang(709), salak (350), semangka (302), dan timun Bangkinang (410). Sub sektorlain yang juga mempunyai daya saing tinggi di Kabupaten Kamparadalah sub sektor peternakan. Sedangkan  komoditi/jenis usaha yangmenjadi unggulan budidaya kerbau (780), budidaya sapi potong (719),kambing (717), ayam ras pedaging (709), ayam kampung petelur (708),ayam ras petelur (672), ayam kampung pedaging (671), sapi perah (339).Walaupun nilai LQ-nya belum mencapai 1, sub sektor yang jugamempunyai daya saing tinggi di Kabupaten Kampar adalah sub sektorperikanan. Komoditi unggulan untuk sub sektor perikanan adalahbudidaya keramba nila/patin dll (780), budidaya kolam tanah (719),pembenihan ikan (718), budidaya jaring apung (710), budidaya dalamkolam plastik (703), penangkan ikan di perairan umum (702), danbudidaya sidat dalam keramba (671).

Sektor lain yang nilai LQ-nya mendekati angka 1 di KabupatenKampar adalah sektor jasa-jasa. Komoditi/jenis usaha yang menjadiunggulannya adalah bengkel sepeda motor (780), bengkel mobil (779), jasapangkas/salon (350), percetakan/fotocopy (341), jasa penjahit (340),kursus komputer/bahasa asing/bimbingan belajar (339), jasa

Page 39: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 39/56

 

Executive Summary …………… 

39

kesehatan/poliklinik (127), reparasi elektronik/komputer/HP (108), jasareklame/advertising (107). Selanjutnya adalah sektor perdagangan, hoteldan restoran dengan komoditinya antara lain waserda/minimarket/kedai

harian/kelontong (780), rumah makan/restoran/kedai kopi/penjualanmakanan/minuman (719), perdagangan bahan bangunan (718),perdagangan hasil pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan(350), perdagangan alat rumah tangga/elektronika (349), perdaganganbuah-buahan (348), perdagangan pakaian, tekstil, sepatu dll (303), kiospulsa/minyak/rokok/koran dll (302), perdaganganpupuk/saprotan/saprodi/alat tani dll (296), perdagangan ATK/barangcetakan/buku (128). Sektor industri pengolahan di Kabupaten Kamparsebenarnya nilai LQ-nya masih jauh dari angka 1, tetapi dalam upayapengembangan investasi maka sektor industri pengolahan jugadirekomendasikan untuk dikembangkan. Beberapa komoditi/produkyang menjadi unggulan sektor industri pengolahan di Kabupaten Kamparadalah industri ikan asap/salai (780), industri CPO/turunannya (719),industri kerupuk ikan patin/udang (718), industri emping melinjo (709),industri keripik nenas (702), industri roti/kue kering (701), industri kuebasah/tradisional (672), industri mebel/perabot kayu (340), industrisirup madu/limun (296), industri bordir/sulam/tenun/songket (44).Selain sektor industri pengolahan, beberapa sektor yang jugadirekomendasikan dalam kaitannya dengan pengembangan INVESTASIdi Kabupaten Kampar adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan. Sedangkan komoditi/jenis usaha yang menjadi unggulan diKabupaten Kampar adalah koperasi/usaha simpan pinjam (719),BPR/BMT/Perbankan (682), pembiayaan konsumen (681), penyewaanalat transportasi (348), penyewaan alat-alat alat pesta (174), penyewaanalat berat (128), penyewaan alat pertanian (127). Sedangkan untuk sektortransportasi dan komunikasi, komoditi/jenis usaha yang menjadiunggulan di Kabupaten Kampar dalam kaiatnnya dengan pengembanganinvestasi antara lain angkutan barang hasilpertanian/perkebunan/peternakan/perikanan/kehutanan (780),AKDP/suburban (719), oplet (349), travel (101), dan AKAP (84).

7.3. Analisis Komoditas Unggulan Investasi Kabupaten BengkalisBerdasarkan analisis LQ sebelumnya, menunjukkan bahwa sektor

yang mempunyai daya saing tinggi di Kabupaten Bengkalis adalah sektorlistrik, gas dan air mata, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor

  jasa-jasa, serta sektor keuangan, persewaan/jasa perusahaan. Dalamkaitannya dengan pengembangan investasi di Kabupaten Bengkalis,sektor listrik, gas dan air mata kurang direkomendasikan karena sulitdimasuki investasi. Berdasarkan analisis MPE diketahui, untuk sektorperdagangan, hotel dan restoran, komoditi/jenis usaha yang menjadi

unggulan adalah waserda/minimarket/kedai harian/kelontong (780),

Page 40: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 40/56

 

Executive Summary …………… 

40

rumah makan/restoran/kedai kopi (719), perdagangan lintas batas (718),perdagangan bahan bangunan (709), perdagangan hasilpertanian/perikanan/peternakan/perkebunan (702), perdagangan

pakaian, tekstil, sepatu dll (701), perdagangan perabot/alat rumahtangga/elektronika (700), kios pulsa/HP/rokok/minyak (277),perdagangan pupuk/saprotan/saprodi/alat tani dll (270), perdaganganATK/barang cetakan/buku dll (269).

Sektor lainnya yang mempunyai daya saing tinggi di KabupatenBengkalis adalah sektor jasa-jasa. Komoditi/jenis usaha yang menjadiunggulan antara lain bengkel sepeda motor (769), bengkel mobil (708),

  jasa pangkas/salon (707), percetakan/fotocopy (700), jasa penjahit (695),kursus komputer/bahasa asing/bimbingan belajar (694), bengkel kapalmotor/pompong (691), jasa kesehatan/poliklinik (270), reparasielektronika/HP/komputer (268), foto studio (267).

Selanjutnya sektor ekonomi yang juga mempunyai daya saingtinggi di Kabupaten Bengkalis adalah sektor keuangan, persewaan, dan

  jasa perusahaan. Komoditi yang menjadi unggulannya adalahkoperasi/usaha simpan pinjam (778), BPR/BMT/Perbankan (717),pembiayaan konsumen (716), warung internet/wartel/rental komputer(707), jasa kurir/pengiriman barang/paket (700), penyewaan alat pesta(699), penyewaan alat transportasi darat/laut (694), penyewaan alat berat(275), penyewaan alat pertanian/perkebunan (268), jasapertanian/perkebunan (267).

Sedangkan sektor lainnya yang nilai LQ-nya kurang dari 1 tetapitetap dipertimbangkan dalam kaitannya dengan pengembangan investasidi Kabupaten Bengkalis adalah sektor industri pengolahan.Komoditi/produk/jenis usaha yang menjadi unggulan adalah industrilempuk/dodol durian/nenas (710), industri CPO/turunannya (719),industri sagu/turunannya (718), industri arang bakau (710), industriminyak/gula kelapa (709), industri ikan asin/ebi/terasi dll (672), industriroti/kue kering/basah/tradisional (296), ind kerupuk ikan/udang (276),industri anyaman tikarkerajinan pandan (269), industritenun/songket/bordir/sulam (268). Sektor lainnya yang jugadipertimbangkan dalam kaitannya dengan pengembangan INVESTASI diKabupaten Bengkalis sub sektor perkebunan. Komoditi yang menjadiunggulannya adalah kelapa sawit (780), karet (719), kelapa (718), pinang(710), coklat (709), kopi (672), jahe (295), cengkeh (275), tebu (268), jarak(267). Komoditi kelapa sawit menjadi unggulan di Kabupaten Bengkalisdidukung dengan luas areal yang mencapai 120.503 hektar, denganproduksi mencapai 126.155 ton. Sedangkan luas tanaman karet diKabupaten Bengkalis mencapai 56.851 hektar dengan produksi 59.334 ton.Sub sektor perikanan juga menjadi sektor yang cukup penting dalampengembangan investasi di Kabupaten Bengkalis. Komoditi/jenis  usahayang menjadi unggulannya adalah budidaya tambak udang windu (780),

Page 41: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 41/56

 

Executive Summary …………… 

41

penangkapan udang (771), penangkapan ikan laut (718), budidayakeramba kakap/jaring apung kakap (710), penangkapan kepiting (709),penangkapan kerang darah (672), penangkapan ikan perairan umum

(348), budidaya ikan di kolam (347), dan budidaya di keramba (333).Kemudian sektor yang juga direkomendasikan dalam pengembanganinvestasi di Kabupaten Bengkalis adalah sub sektor tanaman pangan,buah dan sayuran. Adapun komoditi/produk yang menjadi unggulanadalah sagu (780), durian (771), jagung (718), nenas (710), cabe (709),manggis (672), padi sawah (348), ubi kayu (347), sayuran daun lebar (333),semangka (332), padi ladang (311), pepaya (295), kangkung (120), kacangpanjang ( 119), dan bayam (100). Berikutnya adalah sub sektorpeternakan, dengan komoditi/jenis usaha yang menjadi unggulannyaadalah budidaya sapi potong (780), walet (718), ayam ras pedaging (710),ayam ras petelor (709), kambing (708), ayam buras/kampungpetelur/pedaging (707), dan itik (348).

Selanjutnya adalah sektor transportasi dan komunikasi, dengan komoditi/jenis usaha yang menjadi unggulan di Kabupaten Bengkalisantara lain angkutan barang hasil pertanian, perikanan, perkebunan,peternakan, kehutanan (779), oplet (718), bajaj/becak motor (717),AKDP/suburban (708), kapal motor/pompong/perahu (701), speedboat(700), travel (699), AKAP (276), ojek (269), dan becak (268).

7.4. Analisis Komoditas Unggulan Investasi Kabupaten Pelalawan

Berdasarkan analisis LQ sebelumnya menunjukkan bahwa sektoryang mempunyai daya saing tinggi di Kabupaten Pelalawan adalah sektorindustri pengolahan dan sektor pertanian (perikanan, peternakan,perkebunan, kehutanan). Sektor industri pengolahan yang memberikankontribusi besar pada PDRB Kabupaten Pelalawan didukung oleh adanyaindustri pengolahan hasil hutan (pulp and paper) yang berskala sangatbesar di kabupaten tersebut. Namun ketika diidentifikasi industripengolahan dalam skala investasi, dengan menggunakan metode MPEmaka teridentifikasi beberapa komoditi unggulan sebagai berikut; industriikan salai/ikan asap (702), industri CPO/turunannya (663), industri kue

basah/tradisional (302), industri tepung sagu/turunannya (284), industribatubata (121), industri mebel/perabot kayu (100), industri kripikpisang/ubi dll (62), industri keripik nenas/nangka (49), industriterali/canopy/bubut (31), ind kerajinan/souvenir (4). Sedangkan sektorpertanian yang juga mempunyai daya saing tinggi di KabupatenPelalawan terdiri dari berbagai sub sektor. Sub sektoe pertama adalahpertanian tanaman pangan. Beberapa komoditi yang menjadiunggulannya adalah Padi Sawah (171), Padi Ladang (165), Jagung (158),Sagu (121), Jeruk (55), Ubi Kayu (54), Sayuran Daun Lebar (36), Semangka(34), Pepaya (31), Cabe (26), Durian (21), Salak (20), dan Manggis (9).

Selanjutnya adalah sub sektor perkebunan dengan komoditi unggulannya

Page 42: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 42/56

 

Executive Summary …………… 

42

adalah Kelapa Sawit (769), Karet (708), Kelapa (707), Pinang (700), Nilam(695). Kemudian sub sektor perikanan dengan komoditi/jenis usaha yangmempunyai daya saing tinggi antara lain; Budidaya di Kolam Tanah (402),

Budidaya Tambak (157), Budidaya di Kolam Plastik (102), PembenihanIkan (91), Budidaya Udang Windu dalam Tambak (89), Penangkapan IkanPerairan Umum (49), Budidaya Keramba/Jaring Apung (22),Penangkapan Ikan di Laut (4). Untuk sub sektor peternakan,komoditi/jenis usaha yang mempunyai daya saing tinggi di KabupatenPelalawan adalah Budidaya Sapi Potong (779), Ayam Ras Pedaging (718),Ayam Ras Petelor (709), Budidaya Kambing (49), Budidaya Kerbau (28),Budidaya Itik (36), Burung Puyuh (23), Ayam Buras/Kampung (19).

Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan juga mempunyaidaya saing yang cukup tinggi di Kabupaten Pelalawan karena nilai LQ-nya hampir mencapai angka 1. Komoditi/jenis usaha yang menjadiunggulan untuk sektor ini adalah Koperasi/Usaha Simpan Pinjam (665),BPR/ BMT/Perbankan (272), Pembiayaan Konsumen (271), PenyewaanAlat Pertanian/Perkebunan (95), Jasa Pertanian/Perkebunan (87), PenyewAlat Pesta (31), Penyewaan Alat Transportasi Darat/Laut (23),Warnet/Wartel/Rental Komputer (8), Penyewaan Alat Berat (5).

Sektor perdagangan, hotel dan restoran juga menjadi pertimbangandalam pengembangan investasi di Kabupaten Pelalawan dengankomoditi/jenis usaha unggulannya adalah Waserda/Minimarket/KedaiHarian/Kelontong (770), Perdagangan Pupuk/Saprotan/Saprodi dll(703), Kios Pulsa/HP/Minyak (400), Rumah Makan/Restoran/Kedai Kopi(341), Perdagangan Bahan Bangunan (297), Perdagangan Buah-buahan(157), Perdagangan Hasil Tani/Ikan/Kebun/Ternak (128), PerdaganganATK/Barang Cetakan/Buku dll (121), Perdagangan Pakaian, Tekstil,Sepatu dll (54), Perdagangan Perabot/Alat Rumah Tangga/Elektronika(30), dan Perdagangan Aneka Kerajinan (4).

Sektor lainnya yang juga dipertimbangkan dalam pengembanganinvestasi di Kabupaten Pelalawan adalah sektor pengangkutan dankomunikasi, dengan komoditi/jenis usaha unggulannya antara lainAngkutan Barang (334), AKAP (272), Oplet (160), Becak Motor (120),AKDP/Suburban (119), Ojek (95), Travel (20), dan KapalMotor/Pompong/Perahu (16). Selanjutnya adalah sektor jasa-jasa dengankomoditi/jenis usaha unggulannya antara lain Bengkel Sepeda Motor(780), Bengkel Mobil (333), Fotocopy dan Percetakan (164), JasaKesehatan/Poliklinik (121), Reparasi Elektronika/HP/Komputer (54), JasaPangkas/Salon (31), Kursus Komputer/Bahasa Asing/Bimbingan Belajar(30), dan Jasa Penjahit (29).

7.5. Analisis Komoditas Unggulan Investasi Kabupaten SiakBerdasarkan analisis LQ sebelumnya menunjukkan bahwa sektor

ekonomi yang mempunyai daya saing tinggi di Kabupaten Siak adalah

Page 43: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 43/56

 

Executive Summary …………… 

43

sektor industri pengolahan. Selanjutnya dilakukan identifikasi danpenentuan komoditi/produk/jenis usaha unggulan berdasarkanpendapat responden/nara sumber yang selanjutnya dihitung berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan untuk menentukan rangkingnya denganmenggunakan analisis MPE, maka teridentifikasi beberapa komoditiunggulan sebagai berikut; industri batubata (646), Industri Dodol LidahBuaya (644), Industri Tenun/Songket/Bordir/Sulam (635), IndustriKeripik Pisang/Ubi dll (303), Industri Tepung Sagu/Turunannya (294),Industri Kue Basah/Tradisional/Bolu Kemojo (100), IndustriLempuk/Dodol Durian (94), Ind CPO/Turunannya (64), IndustriRoti/Kue Kering (31), Industri Mebel/Perabot Kayu (46), IndustriTerali/Canopy/Bubut (12), Industri Kerajinan/Souvenir (11), dan IndustriKecap/Saos Tomat (9). Nilai LQ untuk sektor pertanian di Kabupaten Siakbelum menunjukkan bahwa sektor tersebut menjadi sektor basis, karenaangkanya belum mencapai satu, namun sektor ini sebenarnya mempunyaidaya saing yang cukup tinggi, sebab angka LQ-nya sudah mendekatiangka 1. Beberapa sub sektor yang mendukung sektor pertanian diKabupaten Siak antara lain sub sektor perkebunan dengan komoditi/jenisusaha adalah Budidaya Kelapa Sawit (780), Karet (333), Kelapa (295),Pinang (289), Budidaya Lidah Buaya/Aloe Vera (282), dan Coklat (126).Selanjutnya adalah sub sektor tanaman pangan dengan komoditiunggulannya adalah Padi Sawah (771), Padi Ladang (333), Jagung (296),Durian (289), Ubi Kayu (127), Cabe (96), Sayuran Daun Lebar (95),Semangka (54), Melon (29), Pepaya (27), Manggis (23), dan Salak (20).Kemudian sektor peternakan, dengan komoditi/jenis usaha unggulannyaadalah budidaya Ayam Ras Pedaging (780), Budidaya Sapi Potong (666),Ayam Ras Petelor (665), Budidaya Itik (22), Budidaya Kambing (16), danbudidaya Burung Puyuh (5). Berikutnya adalah sektor perikanan, dengankomoditi/jenis usaha unggulannya adalah Budidaya di Kolam Tanah(701), Penangkapan Ikan Perairan Umum (291), Penangkapan Ikan di Laut(119), Budidaya di Kolam Plastik (42), Budidaya Keramba/Jaring Apung(35), dan Pembenihan Ikan (7).

Sektor lain yang nilai LQ-nya mendekati angka 1 adalah sektorkeuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dengan komoditiunggulannya adalah Koperasi/Usaha Simpan Pinjam (329), BPR/BMT/Perbankan (290), Pembiayaan Konsumen (270), Penyewaan AlatPesta (218), Warnet/Wartel/Rental Komputer (97), Penyewaan AlatTransportasi (95), Penyewaan Alat Pertanian/Perkebunan (20), JasaPertanian/Perkebunan (11), dan Penyewaan Alat Berat (9).

Sedangkan sektor ekonomi lain nilai LQ-nya masih jauh dari angka1, namun dalam pengembangan investasi di Kabupaten Siak beberapasektor lain tersebut tetap menjadi pertimbangan. Untuk sektorperdagangan, hotel dan restoran komoditi yang menjadi unggulannyaadalah Waserda/Minimarket/Kedai Harian/Kelontong (402),

Page 44: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 44/56

 

Executive Summary …………… 

44

Perdagangan Bahan Bangunan (297), Rumah Makan/Restoran/KedaiKopi (296), Perdagangan ATK/Barang Cetakan/Buku dll (277),Perdagangan Hasil Tani/Ikan/Kebun/Ternak (102), Perdagangan

Pupuk/Saprotan/Saprodi dll (97), Kios Pulsa/HP/Minyak (96),Perdagangan Aneka Kerajinan (85), Perdagangan Buah-buahan (54),Perdagangan Perabot/Alat Rumah Tangga/Elektronika (50), danPerdagangan Pakaian, Tekstil, Sepatu dll (34).

Selanjutnya adalah sektor pengangkutan dan komunikasi, dengankomoditi unggulannya adalah Kapal Motor/Pompong/Perahu/Speedboat (334), Angkutan Barang (295), Travel (291), Oplet (158), AKDP(100), Ojek (20), dan Becak (4). Berikutnya adalah sektor jasa-jasa dengankomoditi/jenis usaha unggulannya adalah Bengkel Sepeda Motor (770),Fotocopy dan Percetakan (332), Bengkel Mobil (295), KursusKomputer/Bahasa Asing/Bimbingan Belajar (121), JasaKesehatan/Poliklinik (120), Reparasi Elektronika/HP/Komputer (119),

 Jasa Penjahit (49), dan Jasa Pangkas/Salon (31).

7.6. Analisis Komoditas Unggulan Investasi Kabupaten KuantanSingingi

Berdasarkan analisis LQ sebelumnya menunjukkan bahwa sektoryang mempunyai daya saing tinggi di Kabupaten Kuantan Singingiadalah sektor pertanian dan sektor pertambangan/penggalian.Selanjutnya dilakukan identifikasi dan penentuan komoditi/produk/jenis

usaha unggulan berdasarkan pendapat responden/nara sumber yangselanjutnya dihitung berdasarkan kriteria yang telah ditentukan untukmenentukan rangkingnya dengan menggunakan analisis MPE. Hasilperhitungan dengan MPE untuk Kabupaten Kuantan Singingi dalamkaitannya dengan pengembangan investasi di Provinsi Riau, kajian initidak memasukkan sektor pertambangan dan penggalian sebagai sektoryang menjadi pertimbangan untuk dikembangkan, dengan beberapaalasan antara lain, bahwa sektor tersebut sulit dimasuki investasi, penuhresiko dan merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui(unrenuable resources), sehingga komoditi/jenis usaha sektor tersebut tidak

diidentifikasi. Sektor pertanian yang mempunyai daya saing tinggi diKabupaten Kuantan Singingi didukung oleh beberapa sub sektor. Pertamasektor tanaman pangan dengan komoditi/produk/jenis usaha yangmenjadi unggulannya adalah Padi Sawah (771), Padi Ladang (333), Jagung(296), Durian (289), Ubi Kayu (127), Cabe (96), Sayuran Daun Lebar (95),Pisang (54), Sawo (29), Pepaya (27), Manggis (23), dan Nangka/Cempedak(20). Selanjutnya adalah sub sektor perkebunan dengan komoditiunggulannya adalah Kelapa Sawit (780), Karet (333), Kelapa (295), Pinang(289), Coklat (282), dan Duku (126). Berikutnya adalah sub sektorpeternakan dengan komoditi/jenis usaha unggulannya antara lain

Budidaya Sapi Potong (780), Budidaya Kerbau (666), Ayam Ras Pedaging

Page 45: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 45/56

 

Executive Summary …………… 

45

(665), Ayam Ras Petelor (664), Budidaya Itik (22), Budidaya Kambing (16),dan Burung Puyuh (5). Kemudian sub sektor perikanan, dengan komoditiunggulannya adalah Budidaya di Kolam Tanah (701), Penangkapan Ikan

Perairan Umum (291), Budidaya Keramba/Jaring Apung (119), Budidayadi Kolam Plastik (42), dan Pembenihan Ikan (35). Selain sektor pertanian,walaupun nilai LQ-nya masih di bawah angka 1, sektor yang jugamempunyai daya saing cukup baik di Kabupaten Kuantan Singingiadalah sektor jasa-jasa, karena nilai LQ-nya sudah mendekati angka 1.Komoditi/jenis usaha yang menjadi unggulannya adalah Bengkel SepedaMotor (770), Bengkel Mobil (332), Fotocopy dan Percetakan (295), KursusKomputer/Bahasa Asing/Bimbingan Belajar (121), JasaKesehatan/Poliklinik (120), Reparasi Elektronika/HP/Komputer (119),

  Jasa Penjahit (49), Jasa Pangkas/Salon (31), dan KursusMesin/Mekanik/HP/Elekt ronik (24).

Selanjutnya adalah sektor keuangan, persewaan dan jasaperusahaan dengan komoditi unggulannya adalah sebagai berikut;Koperasi/Usaha Simpan Pinjam (329), BPR/ BMT/Perbankan (290),Pembiayaan Konsumen (270), Penyew Alat Pesta (218), Warnet/Wartel/Rental Komputer (97), Penyewaan Alat Transportasi (95), Penyewaan AlatPertanian/Perkebunan (20), Jasa Pertanian/Perkebunan (11), danPenyewaan Alat Berat (9).

Sektor industri pengolahan di Kabupaten Kuantan Singingi jikadilihat berdasarkan nilai LQ-nya masih jauh di bawah angka 1, namundengan keragaman jenis industri pengolahan yang ada, sektor industripengolahan di Kabupaten Kuantan Singingi mempunyai daya saing yangcukup baik, sehingga direkomendasikan untuk dikembangkan berkaitandengan pengembangan investasi di Kabupaten Kuantan Singingi.Beberapa komoditi/produk unggulan untuk sektor industri pengolahandi Kabupaten Kuantan Singingi adalah sebagai berikut; Industri MaduAlamiah (708), Industri Gula Kelapa/Enau (707), IndustriTenun/Songket/Bordir/Sulam (701), Industri Keripik Pisang/Ubi dll(659), Industri Tepung Sagu/Turunannya (653), Industri KueBasah/Tradisional/Gelamai (652), Indutsri CPO/Turunannya (311),Indutsri Roti/Kue Kering (302), Indutsri Mebel/Perabot Kayu/Rotan(301), Industri Terali/Canopy/Bubut (295), Industri Kerajinan/SouvenirBambu (292), Indutsri Batu Bata (156), Industri Karet/Turunannya (135),Industri Kerajinan Kayu Sungkai (119), Industri Kerajinan AnyamanPandan (116), Industri Kerajinan Resam (101), dan Indutsri KerajinanKopiah/Peci (95).

Sektor perdagangan, hotel dan restoran juga mempunyai dayasaing yang cukup baik dalam kaitannya dengan pengembangan investasidi Kabupaten Kuantan Singingi, walaupun nilai LQ-nya masih jauh dibawah angka 1. Beberapa komoditi/jenis usaha yang menjadiunggulannya adalah Waserda/Minimarket/Kedai Harian/Kelontong

Page 46: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 46/56

 

Executive Summary …………… 

46

(402), Perdagangan Bahan Bangunan (297), RumahMakan/Restoran/Kedai Kopi (296), Perdagangan ATK/BarangCetakan/Buku dll (277), Perdagangan Hasil Tani/Ikan/Kebun/Ternak

(102), Perdagangan Pupuk/Saprotan/Saprodi dll (97), KiosPulsa/HP/Minyak (96), Perdagangan Buah-buahan (54), PerdaganganPerabot/Alat Rumah Tangga/Elektronika (50), dan Perdagangan Pakaian,Tekstil, Sepatu dll (34). Demikian juga dengan sektor angkutan dankomunikasi patut dipertimbangkan dalam peningkatan daya saingINVESTASI berbasis pengembangan ekonomi lokal di KabupatenKuantan Singingi. Beberapa komoditi/jenis usaha yang menjadiunggulannya adalah Angkutan Barang (334), Travel (295),AKDP/Suburban (291), Oplet (158), Becak Motor (100), dan Ojek (20).

7.7. Analisis Komoditas Unggulan Investasi Kabupaten Indragiri HilirHasil perhitungan dengan MPE untuk Kabupaten Indragiri Hilir;

sektor pertanian yang mempunyai daya saing tinggi di KabupatenIndragiri Hilir ditunjukkan dengan nilai LQ-nya yang di atas angka 1.Nilai LQ sektor pertanian tersebut didukung oleh beberapa sub sektoryang nilai LQ-nya juga sudah di atas angka 1. Untuk sub sektor tanamanpangan misalnya, komoditi yang menjadi unggulannya adalah PadiSawah (780), Padi Ladang (771), Jagung (718), Nenas (710), Manggis (709),Cabe (672), Durian (348), Ubi Kayu (347), Sayuran Daun Lebar (333),Semangka (332), Sagu (311), Pepaya (295), Jeruk (120), Kacang Panjang

(119), dan Bayam (100). Sedangkan untuk sub sektor perkebunan,komoditi yang menjadi unggulan di Kabupaten Indragiri Hilir adalahKelapa Sawit (780), Kelapa Lokal (719), Kelapa Hibrida (718), Karet (710),Pinang (709), Coklat (672), Kopi (295), dan Nilam (275). Selanjutnya adalahsub sektor perikanan, dengan komoditi/jenis usaha yang menjadiunggulannya adalah Budidaya Tambak Udang Windu (780),Penangkapan Udang (771), Penangkapan Ikan Laut (718), BudidayaKeramba/Jaring Apung Kakap/Kerapu (710), Penangkapan Kepiting(709), Penangkapan Kerang Darah (672), Penangkapan Ikan PerairanUmum (348), dan Budidaya Ikan di Kolam (347). Berikutnya adalah sub

sektor perikanan, dengan komoditi unggulannya adalah Budidaya SapiPotong (780), Ayam Ras Pedaging (718), Ayam Ras Petelor (710), Kambing(709), Ayam Buras/Kampung Telur/Daging (708), Walet (707), dan Itik(348).

Sektor yang nilai LQ-nya belum menjadi basis namun angkanyamendekati 1 adalah sektor industri pengolahan. Sektor industripengolahan yang mendekati nilai basis sebenarnya juga didukung olehkeberadaan industri pengolahan kelapa dalam skala besar yang dikelolaoleh PT. Pulau Sambu di Kabupaten Indragiri Hilir. Namun ketikadilakukan identifikasi terhadap komoditi/produk/jenis usaha unggulan

yang dikelola investasi terdapat beberapa komoditi, diantaranya; Industri

Page 47: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 47/56

 

Executive Summary …………… 

47

Kelapa dan turunannya/Minyak/Gula (710), Industri CPO/Turunannya(719), Industri Sagu/Turunannya (718), Industri Pengolahan Nenas (710),Industri Sabut Kelapa (709), Industri Ikan Asin/Ebi/Terasi dll (672),

Industri Roti/Kue Kering/Basah/Tradisional (296), Industri KerupukIkan/Udang (276), Industri Anyaman Tikar/Kerajinan Pandan (269),Industri Tenun/Songket/Bordir/Sulam (268), dan Industri Arang BatokKelapa (267). Sektor lain yang kondisinya hampir sama dengan sektorindustri pengolahan adalah sektor jasa-jasa. Beberapa komoditi/jenisusaha yang menjadi unggulannya adalah Bengkel Sepeda Motor (770),Bengkel Mobil (709), Jasa Pangkas/Salon (708), Percetakan/Fotocopy(701), Jasa Penjahit (696), Kursus Komputer/Bahasa Asing/BimbinganBelajar (695), Bengkel Kapal Motor/Pompong (692), JasaKesehatan/Poliklinik (271), Reparasi Elektronika/HP/Komputer (269).

Sektor yang nilai LQ-nya masih jauh dari angka 1 tetapimempunyai daya saing yang cukup baik dalam kaitannya denganpengembangan investasi di Kabupaten Indragiri Hilir adalah sektorperdagangan, hotel dan restoran, dengan komoditi unggulannya adalahWaserda/Minimarket/Kedai Harian/Kelontong (780), RumahMakan/Restoran/Kedai Kopi (719), Perdagangan Lintas Batas (718),Perdagangan Bahan Bangunan (709), Perdagangan HasilTani/Ikan/Kebun/Ternak (702), Perdagangan Pakaian, Tekstil, Sepatu dll(701), Perdagangan Perabot/Alat Rumah Tangga/Elektronika (700), KiosPulsa/HP/Minyak (277), Perdagangan Pupuk/Saprotan/Saprodi dll(270), dan Perdagangan ATK/Barang Cetakan/Buku dll (269). Sektorlainnya adalah sektor angkutan dan komunikasi dengan komoditiunggulannya adalah Angkutan Barang (779), AKDP/Suburban (718),Kapal Motor/Pompong/Perahu (717), Travel (708), Ojek (701), Oplet(700). Selanjutnya adalah sektor keuangan,persewaan dan jasaperusahaan, dengan komoditi unggulannya adalah Koperasi/UsahaSimpan Pinjam (780), BPR/BMT/Perbankan (719),Pembiayaan Konsumen(718), Warnet/Wartel/Rental Komputer (709), Jasa Kurir/PengirimanBarang (702), Penyewaan Alat Pesta (601), Penyewaan Alat TransportsiDarat/Laut (696), Penyewaan Alat Berat (277), Penyewaan AlatPertanian/Perkebunan (270), Jasa Pertanian/Perkebunan (269).

7.8. Analisis Komoditas Unggulan Investasi Kabupaten Indragiri HuluBerdasarkan hasil perhitungan dengan MPE untuk Kabupaten

Indragiri Hulu, sektor pertanian mempunyai daya saing yang tinggi diKabupaten Indragiri Hulu didukung oleh beberapa sub sektor. Pertamaadalah sektor peternakan, dengan komoditi/jenis usaha unggulannyaadalah Budidaya Sapi Potong (780), Ayam Ras Pedaging (779), Walet(666), Ayam Ras Petelor (303), Budidaya Kambing (294), Kerbau (269),Ayam Buras/Kampung (270), Budidaya Itik (96), Domba (95), dan Burung

Puyuh (20). Selanjutnya adalah sektor tanaman pangan, dengan

Page 48: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 48/56

 

Executive Summary …………… 

48

komoditi/jenis usaha unggulannya adalah Padi Sawah (410), Pisang (340),Padi Ladang (339), Jagung (296), Durian (295), Nenas (294), Ubi Kayu(260), Cabe (96), Sayuran Daun Lebar (95), Semangka (94), Pepaya (85),

Salak (84), Melon (83). Berikutnya adalah sub sektor perkebunan, dengankomoditi/jenis usaha unggulannya adalah Kelapa Sawit (780), Karet (333),Kelapa (295), Pinang (289), Nilam (282), Coklat (126), dan Kopi (120).Kemudian sub sektor perikanan dengan komoditi/jenis usahaunggulannya adalah Penangkapan Ikan Perairan Umum (761), Budidayadi Kolam Tanah (296), Budidaya di Kolam Plastik (295), BudidayaKeramba/Jaring Apung (98), dan Pembenihan Ikan (5).

Sektor yang juga mempunyai daya saing tinggi di KabupatenIndragiri Hulu karena memiliki nilai LQ di atas angka 1 adalah sektorindustri pengolahan. Sektor industri pengolahan menjadi sektor unggulandi Kabupaten Indragiri Hulu selain disebabkan banyaknya industripengolahan karet dan CPO, tetapi juga dikarenakan sektor industripengolahan yang dilakukan KUKM di Indragiri Hulu memang sudahsangat beragam, eksis dan produk/komoditi sudah mempunyai pasaryang jelas. Beberapa komoditi/produk unggulan sektor industripengolahan di Kabupaten Indragiri Hulu adalah Industri Roti/KueKering (708), Industri Kue Basah/Tradisional (707), IndustriLempuk/Dodol Durian (701), Industri Batubata (659), IndustriCPO/Turunannya (653), Industri Minyak Nilam/Atsiri (652), IndustriDodol Kedondong (311), Emping Melinjo (302), Industri KeripikPisang/Ubi dll (301), Industri Mebel/Perabot Kayu/Rotan/Bambu (295),Industri Kelapa/Gula/Mnyak/VCO (292), Industri Tahu/Tempe/Kecap/Saos Tomat/Cabe (156), Industri Rengginang/Lanting Ubi (135), IndustriKeripik Nenas/Nangka (119), Industri Anyaman Pandan/Sapu Ijuk (116),Industri Terali/Canopy/Bubut (101), Industri Kerupuk Ikan/Udang (95),Industri Kerajinan/Souvenir (84), Industri Tenun/Songket/Bordir/Sulam(29), Industri Tepung Sagu/Kerupuk Sagu/Turunannya (26), dan IndustriKapal Kayu/Besi (22). Sektor yang nilai LQ-nya mendekati basis adalahsektor jasa-jasa, dengan komoditi unggulannya adalah Bengkel SepedaMotor (769), Fotocopy dan Percetakan (331), Bengkel Mobil (294), KursusKomputer/Bahasa Asing/Bimbingan Belajar (120), Jasa Kesehatan/Poliklinik (119), Reparasi Elektronika/HP/Komputer (118), Jasa Penjahit(48), Jasa Pangkas/Salon (30), Kursus Mesin/Mekanik/HP/ Elektronika(23), dan Jasa Fitnes/Senam (4).

Selain sektor di atas, beberapa sektor yang potensial dikembangkanberkaitan dengan pengembangan INVESTASI di Kabupaten IndragiriHilir adalah Waserda/Mnimarket/Kedai Harian (770), Rumah Makan/Restoran/Kedai Kopi (665), Perdagangan Bahan Bangunan (327),Perdagangan ATK/Barang Cetakan/Buku dll (296), PerdaganganPupuk/Saprotan/Saprodi dll (121), Kios Pulsa/HP/Minyak (115),Perdagangan Perabot/Alat Rumah Tangga/Elektronika (96),

Page 49: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 49/56

 

Executive Summary …………… 

49

Perdagangan Hasil Tani/Ikan/Kebun/Ternak (95), Perdagangan Buah-buahan (55), Perdagangan Pakaian, Tekstil, Sepatu dll (54), danPerdagangan Aneka Kerajinan (20). Selanjutnya adalah sektor angkutan

dan komunikasi dengan komoditi/jenis usaha unggulannya adalahAngkutan Barang (666), Travel (665), AKDP/Suburban (290), AKAP (151),Oplet (102), Becak Motor (26), Ojek (11), Kapal Motor/Pompong/Perahu(4). Berikutnya adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaandengan komoditi unggulannya adalah Koperasi/Usaha Simpan Pinjam(328), BPR/BMT/Perbankan (289), Pembiayaan Konsumen (269),Penyewaan Alat Pesta (217), Warnet/Wartel/Rental Komputer (96),Penyewaan Alat Transportasi (94), Penyewaan AlatPertanian/Perkebunan (19), Jasa Pertanian/Perkebunan (10), danPenyewaan Alat Berat (8).

7.9. Analisis Komoditas Unggulan Investasi Kabupaten Rokan HuluHasil perhitungan dengan MPE untuk Kabupaten Rokan Hulu

sektor pertanian yang mempunyai daya saing tinggi di Kabupaten RokanHulu didukung oleh beberap sub sektor yang juga mempunyai daya saingcukup tinggi. Pertama sektor tanaman pangan, dengan komoditiunggulannya adalah Padi Sawah (708), Pisang (707), Padi Ladang (701),

 Jagung (659), Durian (653), Cabe (652), Sayuran Daun Lebar (311), Pepaya(301), Alpukat (295), Jeruk (292), Nenas (156), Ubi Kayu (135), Timun (119),Salak (116), Kedelai (101), dan Ubi Jalar (95). Selanjutnya adalah sub sektor

perkebunan dengan komoditi unggulannya adalah Kelapa Sawit (780),Karet (333), Kelapa (295), Pinang (289), Coklat (282), Kopi (126), Duku(124), Nilam (120), dan Enau (119). Berikutnya adalah sub sektorpeternakan dengan komoditi/jenis usaha unggulannya adalah BudidayaSapi Potong (780), Kerbau (779), Ayam Ras Pedaging (666), Ayam RasPetelor (303), Budidaya Kambing (294), Domba (269), AyamBuras/Kampung (270), dan Budidaya Itik (96). Kemudian sektorperikanan, dengan komoditi/jenis usaha unggulannya adalahPenangkapan Ikan Perairan Umum (760), Budidaya di Kolam Tanah (295),Budidaya di Kolam Plastik (294), Budidaya Keramba/Jaring Apung (97),

dan Pembenihan Ikan (6).Sedangkan untuk sektor industri pengolahan yang juga

mempunyai daya saing yang tinggi di Kabupaten Rokan Hulu selaindikarenakan adanya industri pengolahan kelapa sawit (PKS) yang cukupbanyak di Rokan Hulu, juga disebabkan jenis industri yang dilakukanINVESTASI di Kabupaten Rokan Hulu sudah cukup eksis. Beberapakomoditi/produk unggulan sektor industri pengolahan di Rokan Huluadalah Industri CPO/Turunannya (708), Industri Roti/Kue Kering (707),Industri Kue Basah/Tradisional (659), Industri Batubata (653), IndustriIkan Salai/Asap (652), Industri Mebel/Perabot Kayu/Rotan/Bambu (311),

Industri Keripik Pisang/Ubi dll (302), Industri Tahu/Tempe/Kecap/Saos

Page 50: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 50/56

 

Executive Summary …………… 

50

Tomat/Cabe (301), Industri Terali/Canopy/Bubut (295),Industri KerupukIkan/Udang (294), dan Industri Tenun/Songket/Bordir/Sulam (156).

Sektor lain yang nilai LQ-nya mendekati angka 1 tetapi mempunyai

daya saing yang cukup baik di Kabupaten Rokan Hulu adalah sektor jasa-  jasa. Beberapa komoditi/jenis usaha yang menjadi unggulannya adalahBengkel Sepeda Motor (770), Jasa Kesehatan/Poliklinik (332), BengkelMobil (295), Fotocopy dan Percetakan (121), Kursus Komputer/BahasaAsing/Bimbingan Belajar (120), Reparasi Elektronika/HP/Komputer(119), Jasa Penjahit (49), Jasa Pangkas/Salon (31), dan JasaReklame/Advertising (24). Sektor lain yang nilai LQ-nya masih jauh dariangka 1 tetapi mempunyai daya saing yang cukup baik di KabupatenRokan Hulu adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Beberapakomoditi/jenis usaha yang menjadi unggulan adalahWaserda/Minimarket/Kedai Harian/Kelontong (769), RumahMakan/Restoran/Kedai Kopi (664), Perdagangan Bahan Bangunan (326),Perdagangan ATK/Barang Cetakan/Buku dll (295), PerdaganganPupuk/Saprotan/Saprodi dll (120), Kios Pulsa/HP/Minyak (114),Perdagangan Perabot/Alat Rumah Tangga/Elektronika (94),Perdagangan Hasil Tani/Ikan/Kebun/Ternak (93), Perdagangan Buah-buahan (55), dan Perdagangan Pakaian, Tekstil, Sepatu dll (54).

Selanjutnya adalah sektor angkutan dan komunikasi dengankomoditi/jenis usaha unggulannya adalah Angkutan Barang (665),AKDP/Suburban (664), Becak Motor (289), AKAP (150), Ojek (101), KapalMotor/Pompong/Perahu (25). Berikutnya adalah sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan dengan komoditi/jenis usahaunggulannya adalah Koperasi/Usaha Simpan Pinjam (329),BPR/BMT/Perbankan (290), Pembiayaan Konsumen (270), PenyewaanAlat Pesta (218), Penyewaan Alat Transportasi (97), JasaPertanian/Perkebunan (95), Penyewaan Alat Pertanian/Perkebunan (20),Penyewaan Alat Berat (11), dan Warnet/Wartel/Rental Komputer (9).

7.10. Analisis Komoditas Unggulan Investasi Kabupaten Rokan HilirBerdasarkan analisis hasil perhitungan dengan MPE untuk

Kabupaten Rokan Hilir sektor pertanian menjadi sektor berdaya saingtinggi di Kabupaten Rokan Hilir didukung oleh sub sektor yang jugamempunyai daya saing tinggi. Pertama adalah sub sektor pertaniantanaman pangan, dengan komoditi/jenis usaha yang menjadiunggulannya adalah Padi Sawah (710), Padi Ladang (709), Jagung (703),Pisang (661), Cabe (655), Sayuran Daun Lebar (654), Pepaya (304), Nangka(303), Cempedak/Nangka (297), Jeruk (294), Nenas (158), Ubi Kayu (137),Timun (121), Salak (118), Kedelai (103), dan Ubi Jalar (97). Selanjutnyaadalah sub sektor perkebunan, dengan komoditi/jenis usaha yangmenjadi unggulannya adalah Kelapa Sawit (778), Karet (331), Kelapa (293),

Pinang (287), Kopi (280), Coklat (124), Kayu Manis (120), dan Duku (118).

Page 51: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 51/56

 

Executive Summary …………… 

51

Berikutnya adalah sub sektor perikanan, dengan komoditi/jenis usahaunggulannya adalah Penangkapan Ikan di Laut (780), Penangkapan IkanPerairan Umum (779), Budidaya Tambak/Udang dll (666),Budidaya di

Kolam Tanah (303),Budidaya Keramba/Jaring Apung (294),Budidaya diKolam Plastik (269), dan Pembenihan Ikan (268). Kemudian sub sektorpeternakan dengan komoditi/jenis usaha unggulannya adalah BudidayaSapi Potong (779), Kerbau (778), Walet (710), Ayam Ras Pedaging (665),Babi (302), Ayam Buras/Kampung (293), dan Budidaya Itik (268).

Sedangkan untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran,komodoti/jenis usaha yang menjadi unggulan adalahWaserda/Minimarket/Kedai Harian/Kelontong (780), Rumah Makan/Restoran/Kedai Kopi (663), Perdagangan Bahan Bangunan (325),Perdagangan ATK/Barang Cetakan/Buku dll (295), PerdaganganPupuk/Saprotan/Saprodi dll (124), Kios Pulsa/HP/Minyak (114),Perdagangan Perabot/Alat Rumah Tangga/Elektronika (94),Perdagangan Hasil Tani/Ikan/Kebun/Ternak (93), Perdagangan Pakaian,Tekstil, Sepatu dll (90), dan Perdagangan Buah-buahan (87). Sektorkeuangan, persewaan dan jasa perusahaan belum menjadi sektor basis diKabupaten Rokan Hilir, namun angka LQ-nya sudah mendekati 1,sehingga dinilai mempunyai daya saing yang cukup baik untukpengembangan investasi. Komoditi/jenis usaha yang menjadiunggulannya adalah Koperasi/Usaha Simpan Pinjam (330),BPR/BMT/Perbankan (290), Pembiayaan Konsumen (270), PenyewaanAlat Pesta (218), Penyewaan Alat Transportasi (99), JasaPertanian/Perkebunan (95), Penyewaan Alat Pertanian/Perkebunan (24),Penyewaan Alat Berat (13), dan Wartel/Rental Komputer (11).

Sektor lain nilai LQ-nya masih jauh dari angka 1, namun dalamkaitannya dengan pengembangan investasi, beberapa sektor tersebutpatut menjadi pertimbangan. Terutama sektor industri pengolahandengan komoditi/jenis usaha unggulannya adalah IndustriCPO/Turunannya (707), Industri Ikan Asin/Ebi/Terasi/Tepung Ikan(706), Industri Roti/Kue Kering/Kacang Tumbuk (660),Industri/Galangan Kapal (654), Industri Pengawetan Udang/Ikan (653),Industri Mebel/Perabot Kayu/Rotan/Bambu (312), Industri KerupukIkan/Udang (303), Industri Tahu/Tempe/Kecap/Saos Tomat/Cabe (302),Industri Terali/Canopy/ Bubut (296), Industri Keripik Pisang/Ubi dll(295), dan Industri Karet/Turunannya (294). Selanjutnya adalah sektorangkutan dan komunikasi, dengan komoditi/jenis usaha yang menjadiunggulanny adalah Angkutan Barang (665), AKDP/Suburban (664), BecakMotor (289), Ojek (150), AKAP (101), Kapal Motor/Pompong/Perahu (25).Berikutnya adalah sektor jasa-jasa, dengan komoditi/jenis usaha yangmenjadi unggulannya adalah Bengkel Sepeda Motor (772), JasaKesehatan/Poliklinik (333), Bengkel Mobil (296), Bengkel Kapal (121),

Page 52: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 52/56

 

Executive Summary …………… 

52

Fotocopy dan Percetakan (120), Reparasi Elektronika/HP/Komputer(119), Jasa Penjahit (49), dan Jasa Pangkas/Salon (31).

7.11. Analisis Komoditas Unggulan Investasi Kota DumaiBerdasarkan analisis LQ sebelumnya menunjukkan bahwa sektor yangmempunyai daya saing tinggi di Kota Dumai adalah sektor listrik, gas,dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran,sektor angkutan/komunikasi, sektor keuangan, persewaan/jasaperusahaan, dan sektor jasa-jasa. Selanjutnya dilakukan identifikasi danpenentuan komoditi/produk/jenis usaha unggulan berdasarkanpendapat responden/nara sumber yang selanjutnya dihitung berdasarkankriteria yang telah ditentukan untuk menentukan rangkingnya denganmenggunakan analisis MPE. Hasil perhitungan dengan MPE untuk Kota

Dumai sektor perdagangan, hotel dan restoran mempunyai daya saingyang tinggi di Kota Dumai dikarenakan daerah tersebut merupakandaerah perkotaan yang berkembang ke arah perdagangan dan industri.Komoditi/jenis usaha yang menjadi unggulan adalah RumahMakan/Restoran/Kedai Kopi/Lontong (780), Waserda/Minimarket/Kedai Harian/Kelontong (779), Perdagangan Lintas Batas (710),Perdagangan Bahan Bangunan (709), Perdagangan Pakaian, Tekstil,Sepatu dll (708), Kios Pulsa/HP/Rokok/Minyak dsb (672), PerdaganganPerabotAlat Rumah Tangga/Elektronik (671). Perdagangan HasilTani/Ikan/Ternak/ Kebun (302), Perdagangan ATK/Barang Cetakan/

Buku dll (295), Perdagangan Buah-buahan (294), dan PerdaganganPupuk/Saprodi/ Saprotan/Alat Tani (275).

Selanjutnya adalah sektor angkutan dan komunikasi, dengankomoditi/jenis usaha yang menjadi unggulan adalah Angkutan Barang(780), AKDP/Suburban (769), Oplet (764), Travel/Angkutan Khusus (349),AKAP (339), Becak Motor (332), Ojek (303), Becak (120), danSpeedboat/Kapal Motor (126). Berikutnya adalah sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan, dengan komoditi/jenis usaha unggulanadalah BPR/BMT/Perbankan (779), Koperasi/Usaha Simpan Pinjam(709), Pembiayaan Konsumen (708), Warnet/Wartel/Rental Komputer

(338), Penyewaan Alat Transportasi (301), Penyewaab Alat Pesta dll (300),Penyewaan Alat Berat (119), Jasa Pertanian/Perkebunan (107), JasaKebersihan Gedung (106), dan Penyewaan Alat Pertanian/Kebun(100).Kemudian sektor jasa-jasa dengan komoditi/jenis usaha yangmenjadi unggulannya adalah Bengkel Sepeda Motor (771), Bengkel Mobil(770), Percetakan/Fotocopy (341), Reklame/Advertising (340), JasaPenjahit (339), Jasa Salon/Pangkas (338), Bengkel Kapal (330), JasaReparasi Elektronika/Komputer (126), Jasa Kesehatan/Poliklinik (107),Kursus Komputer/Bahasa Asing/Bimbingan Belajar (106), KursusPermesinan/Mekanik (42).

Page 53: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 53/56

 

Executive Summary …………… 

53

Sektor lain yang nilai LQ-nya masih dibawah angka 1, tetapimempunyai daya saing yang cukup baik dalam kaitannya denganpengembangan investasi di Kota Dumai adalah sektor industri

pengolahan dengan komoditi/jenis usaha yang menjadi unggulannyaadalah Industri CPO/Turunannya (780), Industri Roti/KueKering/Makanan Ringan (779), Industri Kue/Makanan Basah/Tradisional(340), Industri Batubata/Paving Blok (339), IndustriPeyek/Keripik/Kerupuk/Ubi dll (333), IndustriTerali/Canopy/Pagar/Logam/Bubut (332), Industri Perabot/MebelKayu/Rotan (331), Industri Pengawetan/Prosesing Ikan (119), IndustriTahu/Tempe/Kecap/Saos Tomat/Cabe (114), IndustriKerajinan/Ukiran/Souvenir (113), dan Industri Tenun/Songket/Bordir/Sulam (111). Selain sektor industri, sektor pertanian dengan subsektornya juga direkomendasikan dalam kaitannya denganpengembangan investasi di Kota Dumai. Untuk sub sektor tanamanpangan, komoditi/jenis usaha yang menjadi unggulan adalah BudidayaNenas (780), Budidaya Sayuran Daun Lebar (770), Budidaya Jagung (719),Budidaya Cabe (708), Budidaya Ubi Kayu (410), Budidaya Pepaya (349),Budidaya Durian (340), Budidaya Timun (339), Budidaya Ubi Jalar (173),Budidaya Jeruk (163), Budidaya Padi Ladang (158), Budidaya Pisang (127),dan Budidaya Padi Sawah (42). Selanjutnya adalah sub sektor perkebunandengan komoditi/jenis usaha yang menjadi unggulan adalah Karet (665),Kelapa Sawit (664), Pinang (645), Kelapa (644), Kopi (640), Buah Naga(637), Duku (107), dan Jahe (106).

Berikutnya adalah sub sektor perikanan dengan komoditi/jenisusaha yang menjadi unggulannya adalah Budidaya Tambak/Udang (764),Budidaya di Kolam Tanah (665), Budidaya di Kolam Plastik (663),Pembibitan Ikan (645), Budidaya di Keramba/Jaring Apung (640),Penangkapan Ikan di Laut (270), dan Penangkapan Ikan Perairan Umum(269). Kemudian sub sektor peternakan dengan komoditi yang menjadiunggulannya adalah Budidaya Sapi Potong (710), Budidaya Ayam RasPedaging (703), Budidaya Kambing (672), Budidaya Walet (277), BudidayaAyam Ras Petelor (665), Budidaya Ayam Buras/Kampung (664),Budidaya Itik (644), Budidaya Kerbau (282), Budiaya Burung Puyuh (120),Budidaya Babi (42).

Page 54: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 54/56

 

Executive Summary …………… 

54

8.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian terhadap Studi Tentang Peringkat DayaSaing Daerah Dalam Penanaman Modal di Provinsi Riau dapat diambilbeberapa kesimpulan bahwa Kota Pekanbaru dinilai paling kondusif danprospektif dalam daya saing penanaman modal dengan total skorpenilaian 263 poin, sehingga menempati urutan pertama. Sedangkan KotaDumai menempati urutan kedua dengan skor 259 poin. KabupatenKampar menempati peringkat ketiga dengan 256 poin. KabupatenPelalawan menempati urutan keempat dengan skor 249 poin. KabupatenIndragiri Hulu menduduki peringkat lima dengan skor 238 poin.Selanjutnya Kabupaten Indragiri Hilir menempati peringkat keenam

dengan skor 223 poin. Kabupaten Siak menempati urutan ketujuh denganskor 237 poin. Berikutnya adalah Kabupaten Bengkalis mendudukiperingkat kedelapan dengan skor 211 poin. Kemudian Kabupaten RokanHulu yang menempati peringkat kesembilan dengan skor 204 poin.Kabupaten Kuantan Singingi berada pada peringkat sepuluh dengan skor197 poin. Dan Kabupaten Rokan Hilir menempati urutan terakhir(kesebelas) dengan skor 187 poin.

Sedangkan ditinjau dari sektor yang yang mempunyai daya saingtinggi berdasarkan Kabupaten/Kota, maka di Kota Pekanbaru adalahsektor listrik, gas, dan air minum, sektor bangunan, sektor pengangkutan

dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor jasa-jasa, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Kontribusi terbesardalam struktur perekonomian Kota Pekanbaru selama periode 2001-2005diberikan oleh Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dimanakontribusi rata-rata sektor ini adalah 27,87 persen pertahun selama kurunwaktu tersebut. Selanjutnya sektor yang menjadi unggulan di KabupatenKampar adalah sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan;dan sektor pertambangan dan penggalian, namun lebih separuh kegiatanperekonomian (rata-rata 60,60 persen) di daerah ini berasal dari sektorpertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Untuk Kabupaten

Bengkalis sektor yang menonjol peranannya adalah sektor perdagangan,

Page 55: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 55/56

 

Executive Summary …………… 

55

hotel dan restoran; sektor listrik, sas, dan air bersih; serta sektor jasa-jasa.Kontribusi terbesar masih pada sektor pertanian, peternakan, perikanandan perkebunan (32,26 persen pertahun). Kabupaten Rokan Hulu yang

menjadi sektor berdaya saing tinggi di daerah ini adalah sektor pertaniandan sektor industri pengolahan, namun kontribusi terbesar dari sektorpertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan. Sedangkan sektorterbesar adalah sektor pertanian (59,83 persen pertahun). SelanjutnyaKabupaten Rokan Hilir sektor yang menjadi unggulan adalah sektorpertanian, perkebunan, peternakan, dan sektor perdagangan, hotel danrestoran, dan sektor penyumbang rata-rata terkecil adalah sektor listrik,gas dan air bersih. Dalam struktur perekonomian Kabupaten Rokan Hilir,peranan sektor Pertanian memang paling besar dan ternyata sektor ini

 juga menjadi sektor basis didaerah ini diikuti sektor perdagangan. Sektorberdaya saing tinggi di Kabupaten Indragiri Hilir adalah sektor pertaniandengan kontribusi rata-rata sektor ini adalah 50,22 persen. Sektor berdayasaing tinggi di Kabupaten Indragiri Hulu adalah sektor pertanian,peternakan, kehutanan dan perikanan, serta sektor industri pengolahan.Sektor pertanian memberikan kontribusi rata-rata 53,29 persen pertahun.Sektor pertambangan dan penggalian (non Migas) menjadi unggulan diKabupaten Kuantan Singingi, dan sektor pertanian menjadi sektorunggulan berikutnya di daerah ini. Namun kontribusi sektor terbesaradalah sektor pertanian (61,59 persen pertahun). Untuk KabupatenPelalawan yang menjadi sektor berdaya saing tinggi di daerah ini adalahindustri pengolahan, dan sektor pertanian. Kontribusi terbesar adalahsektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan (58,59 persenpertahun). Untuk Kabupaten Siak sektor yang menjadi unggulan adalahindustri pengolahan. Dengan kontribusi terbesar adalah sektor industripengolahan (52,24 persen pertahun). Sektor yang menjadi unggulan diKota Dumai adalah pengangkutan dan komunikasi; sektor bangunan;sektor listrik, sas dan air bersih; perdagangan, hotel dan restoran; jasa-

  jasa; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Kontribusi terbesaradalah sektor perdagangan, hotel dan restoran (27,87 persen per tahun).

8.2. RekomendasiDalam rangka meningkatkan penanaman modal (investasi) di

Provinsi Riau, maka disampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut :1.  Penanaman modal (investasi) di Provinsi Riau (di Kabupaten/Kota

yang ada di Riau) disarankan pada sektor-sektor yang mempunyaidaya saing tinggi (unggul), sehingga resiko investasi dapatdiminimalisir.

2.  Penanaman modal (investasi) di Provinsi Riau (di Kabupaten/Kotayang ada di Riau) disarankan pada komoditi/produk/jenisusaha/sumber daya alam yang menjadi unggulan di daerah tersebut,

sehingga akan terjadi sinergi antar daerah dan antar sektor.

Page 56: Day as a Ing Pen an Am an Modal

5/13/2018 Day as a Ing Pen an Am an Modal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/day-as-a-ing-pen-an-am-an-modal 56/56

 

Executive Summary …………… 

56

3.  Komoditas unggulan masing-masing daerah hendaknya ditetapkandalam suatu bentuk ketentuan hukum, seperti Perda atau PeraturanBupati/Peraturan Gubernur. Namun peraturan tersebut harus tetap

fleksibel untuk mengantisipasi setiap perkembangan perekonomiandaerah yang bersangkutan.

4.  Pemerintah Provinsi dan Kabupaten sebaiknya lebih mengintegrasikankebijakan dan program pengembangan investasi (penanaman modal)sesuai dengan sektor/sub sektor dan komoditas berdaya saing tinggiyang ada di daerahnya.

5.  Selain program road show, ekspo dan pameran di luar negeri, makaperlu pula dipikirkan program untuk menumbuhkan investasi daridalam negeri sesuai dengan komoditas/sektor yang menjadi unggulandi daerah masing-masing.

6.  Pengembangan investasi pada komoditas yang berdaya saing tinggi diProvinsi Riau perlu diarahkan untuk membentuk klaster industri,sehingga akan dapat meningkatkan daya saing dan nilai tambah.

7.  Perlu adanya suatu forum investor di Provinsi Riau yang akanbersama-sama mengembangkan komoditas berdaya saing tinggi dimasing-masing daerah.

8.  Pengembangan investasi pada sektor/komoditas unggulan di ProvinsiRiau harus mulai dikembangkan pada produk turunan/industrihilir/downstream, yang diharapkan akan mampu meningkatkancompetitive advantage Provinsi Riau secara umum.