dataku etika jama'ah22

Upload: biyo-net

Post on 13-Jul-2015

1.532 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah hanyalah bagi Allah Rabb semesta alam.Kami bersaksi bahwa tidak ada ilahi kecuali Allah swt.dan kami bersaksi bahwasannya Muhammad saw adalah Nabi dan utusan-Nya.Shalawat sarta salam semoga tercurah pada junjungan kita Rasulullah saw keluarganya,para sahabat serta orang-orang yang ittiba di jalannya hingga akhir jaman. Buku ini kami susun dan kami persembahkan kepada para pemandu dakwah dan juga kepada siapa saja yang mendukung perjuangan dakwah islamiyah.tulisan ini tak lain hanyalah takdzirah bagi aktivis dakwah atau mungkin taujih bagi yang menghendakinya.alangkah sayangnya jika kenikmatn dalam dakwah atau kenikmatan dalam berjamaah ini terlukai oleh hal-hal yang sebenarnya mudah di atasi seperti aspek etika.karena dalam jamaah dakwah seni terkumpul mengelola beragam orang pandangan,beragam sehingga dibutuhkan adapt,beragam potensi dan hanya nalar serta beragam karakter. Sebenarnya,dakwah adalah kepiawaian serta kearifan yang hal tersebut melibatkan unsure rasa atau kelembutan jiwa.analogi adalah beberapa biji cabe yang disajikan begitu saja kepada seseorang,yang mana cabe itu kapan pun dan dimana pun ia pastilah pedas.maka pastilah berbeda dengan cabe yang disajikan dengan tahu sumedang atau bakwan goring Sarana adalah peradaban yang berubah sesuai dengan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia.etika yang dimaksud adalah etika jamaah . Semoga apa yang ada di buku ini dapat memberikan sumbangan kepada mereka yang terlibat akitf dalam dakwah. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para murrabi,para ustadz, masulin dan tak lupa kepada zaujatiy yang telah banyak berperan,serta semua ikhwah fillah di barisan partai keadilan sejahtera yang telah banyak membantu dan terlibat dalam penyusunan buku ini,jazaa kumullah khairan katsiira. Kami pun sadar dengan sepenuh kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku ini.oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan demi

kebaikan kita bersama.Akhirnya kami mohon erlindungan kepada Allah swt.atas segal khilaf,mengharap ampunan serta ridha-Nya.Ada harapan besar agar semoga buku ini dapat menghantarkan siapa saja termasuk kami menuju surga-nya .itu saja ! Hasbunallah wanimal wakil

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI MUKADIMAH Ribbiyun (orang-orang Bertakwa yang menjadi Pengikut para nabi ) Hizbullah (partai,pengikut agama Allah )

Thaifah (Golongan ) Iman yang sempurna Akhlaq yang mulia NORMA NORMA JAMAAH DAKWAH Mengikuti Manhaj pertengahan Jamaah Dakwah yang syuymul Bukan Jamaah darwisy Meninggalkan Ashobiyah Jamaah Pembangun ukhuwwah islamiyah Cinta dan Kasih Sayang sebagai Landasan Bukan jamaah Takfir Tuntutan dan konsekuensi a.Fina (melebur ) b.tadlhiyyah ANTARA PEMIMPIN DAN ANGGOTA SYURA DALAM Mendengar dan Taat Konsekuensi ketaatan Cepat Tanggap Perhitungan yang Matang,Tepat dan teliti PANDANGAN PARA ULAMA Menurut Dr.Muhammad Said Ramadhan Al-buthi Menurut Hussain bin Muhammad bin ali jabir, MA Menurut syaikh Jumah Amin abdul aziz Syura Menghentikan Pertentangan Menurut Dr.Yusuf Qardhawi Menurut Dr.utsam Abdul Muiz Ruslan Dalam Pandangan Al-Ustadz fathi yakan Nasihat dari asy syahid hasan Al-banna

BEKAL IKTILAF Memahami Makna Iktilaf Istilah istilah yang muncul di Kancah ikhtilaf Mafhum Ikhtilaf fil Islam Perpecahan Ummat Bukan Suatu kelaziman Persatuan Ummat suatu Kewajiban dalam islam Ukhuwah itu Ciri Khas Iman dan Tafarruq itu Ciri khas kekufuran Sebab sebab Ikhtilaf A.Ikhtilaf yang disebabkan oleh faktor Akhlak B.Ikhtilaf yang Timbul karena faktor Pemikiran Landasan pemikiran dalam Ikhtilaf Landasan Moral Beberapa Faidah Ikhtilaf Ikhtilaf di masa Rasulullah Ikhtilaf di masa sahabat Seputar Wafatnya Rasulullah Seputar Penguburan Rasullullah Seputar Pengganti Rasulullah Seputar Memerangi Orang orang yang tak Mau Membayar Zakat Seputar masalah Fiqh Sebab Ikhtilaf Fiqh di kalangan ulama Menurut asy-Syahid hasan Al- Banna KENAMPAKAN LOYALITAS 1. konfirmatif terhadap qiyadah ( pemimpim ) atau struktur 2. Pemahaman mendalam terhadap instruksi 3. sabar dalam mengemban amanah 4. Vitalitas dan dinamis 5. Memberikan nasihat MEMAHAMI AMAL JAMAI

Alasan Beramal jamai A.Fitrah kauniyah B. Kebutuhan manusia C. Perintah syariah Kaidah Ushul Fiqh D.Kebutuhan Mendesak gerakan dakwah Bentuk Amal Jamai A. Media Pengikat Persaudaraan B. Struktur yang rapi (tandzim ) Nilai Lebih Amal Jamai a. Tanpak Keseriusan amal b. Adanya Pembagian amal dan kewajiban c. Pembatasan wewenang d. Pengaturan mekanisme hubungan interpersonal e. Terbatas dari perebutan kepemimpinan / jabatan f. Terpancarnya ketaatan dalam diri kader dakwah Bahaya yang Mengancam Amal Jamai Faktor Internal Bersifat Struktural ( tandzimiyan ) Bersifat Individual Faktor eksternal Amal jamaI kulli (makro ) MEMAHAMI WAYUL AMNI WA SIYASI Argumen dari Nash Al-quran dan fakta Sejarah Arti penting keberlangsungan Dakwah SAATNYA BERPOLITIK Urgensi dan posisi politik dalam dakwah dan Dakwah dalam politik Siyasah dalam dakwah Dakwah dalam siyasih

Ujian kenikmatan Ujian Risywah ( suap ) di parlemen Peran Muslimah di marhalah siyasah MUSYARAKAH (Berpartisipasi) 1. menempatkannya pada mawatinul amr wan nahiy, yaitu posisi posisi legal untuk amar makruf Nahi munkar 2. Keberhasilan yang diraihnya bukan merupakan kemenangan dakwah, tetapi perantara bagi pencapaian maslahat dakwah yang lebih luas Peran Menyampaikan ( daurut tabligh ) Peran menyadarkan ( daurut tauiyah ) Peran Pengarahan ( daurut taujih ) Peran membimbing ( dauul irsyad ) Peran Perlindungan ( daurul himayah ) 3. Kebijakan diambil karena terdapat pilihan yang sam sama tidak ideal TIDAK BERAMBISI MERAIH KEPEMIMPINAN ATAU JABATAN Nasihat dr. sayyid Muhammad nuh 1. Terdorong untuk menggapi kenikmatan psikologis 2. terdorong untuk meraih kenikmatan materialis 3. kemungkinan dirinya sedang lalai Nasihat Imam Al-Ghazali Karakter seorang Pemimpin Peringatan Bagi ulama dan Dai MASALAH SENIOR DAN YUNIOR ASAS KEPATUTAN Kepatutan seorang pemimpin Kepatutan Dalam sikap Patutkah jamaah mengeluarkan kutukan ? Sudah Patutkah Berpoligami ?

Syarat Taadud ( poligami ) 1. Mampu ( Istithoh ) 2. adil Etika poligami 1. meluruskan Niat 2. Bermusyawarah dengan keluarga dakwah atau lembaga terkait yang memiliki kapasitas dan berkompeten 3. bermusyawarah dengan keluarga 4. memberikan keteladanan ASPEK KETIMPANGAN SIKAP DAN PERILAKU250 Bentuk bentuk ketimpangan sikap dan perilaku 1. Aktifis dakwah yang berpenampilan Kumuh 2. Aktifis Dakwah yang Pelupa 3. kecenderungan yang Mengabaikan Aspek Lain 4. Aktifis dakwah yang temperamental 5. Aktifis dakwah Yang Angkuh dan Bersikap keras 6. Semangat Di Tingkat Teknis Dengan Meninggalkan Substansi 7. Muncul sikap Like and Dislike 8. Ketimpangan Dalam Ibadah 9. Ambisi popolaritas KHATIMAH. DAFTAR PUSTAKA

MUKDIMAH Perjalanan dakwah islamiyah menuju Wihdatul ummah tak akan pernah terhenti dari berbagai tribulasi.Ujian demi ujian menghadang di perjalanan dakwah ini dari ujian eksternal maupun internal kaum muslimin sendiri.mobil penggerak yamg di butuhkan adalah jamaah yang akan mengantarkan umat ini kepada sebuah tujuan besar wihdatul ummah.Jamaaah tersebut adalah jamaatun minal muslimin ( Jamaah dari sebagian kaum muslimin ) karena kenyatannya Jamaatul Muslimin telah lenyap hingga hari

ini.Era sekarang adalah era menggigit akar pohon ( islam ).Sebagaimana telah diberitakan oleh Nabi saw.Kepada Hudzaifah ibnu Yaman: Lalu apa yang baginda perintahkan kepadaku sekiranya aku menemui keadaan itu? Beliau Bersabda, Hendaklah kalian komit (iltizam ) dengan Jamaatuln Muslimin dan imam mereka. Aku bertanya, Tinggalkanlah firqoh-firqoh itu semuanya, sekalipun kamu harus menggigit akar pohon. ( HR.Bukhari ) Ribbiyun (Orang orang Bertakwa Yang Menjadi Pengikut para Nabi) Dan berapa banyak pengikut nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa.Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh ).Allah menyukai orang-orang yang sabar. (QS.Ali Imran[3]:146) Hizbullah ( Partai, Pengikut Agama allah ) dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan Orang-orang yang beriman menjadi penolongnya,maka sesumgguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.(QS.Al-Maidah[5]:56) Adapun keadaan dan karakter khusus khusus yang dimiliki oleh sekelompok orang yang berhimpun untuk menolong agama allah (hizbullah) ini adalah sebagaimana yang tersebut dalam Al-Quran. kamu tidak akan mendpati sesuatu kaum yangn beriman kepada Allah dan Akhirat,Saling berkasih saying dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapak bapak, atu anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka.Mereka itu adlah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang dating dari Ridha-Nya.Dan dimasukkannya mereka ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai,mereka kekal didalamnya.allah ridha terhadap mereka dan mereka pun

merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya.mereka itulah golongan Allah .ketahuilah Bahwa sesungguhnnya golongan yang beruntung .(al Mujaadilah: 22 ) Thaifah ( golongan ) dan jika ada dua golongan dari orang-orang mumin berperang maka damaikanlah antara keduanya.jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah allah;jika golongan itu telah kembali ( kepada perintah Allah ),maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adilah.Sesungguhnya allah menyukai orang orang yang berlaku adil.(QS.Al-Hujurat[49]: 9) masih banyak istilah yang bias dipakai untuk menyambut mereka,namun secara umum bisa dikatakan dengan jamaah.Istilah jamaah ini bagi kebanyakan kaum muslimin lebih apat dimengerti dan bukan lagi menjadi istilah yangn asing bagi mereka.Maka untuk pembahasan ke depan penulis menggunakan istilah jamaah. Muslimin adalah bagian integral ari umat itu sendiri serta bekerja,bergerak bersama umat, dan hasil perjuangannya pun untuk umat. Yang demikian itu adalah karena sebuah jamaah bukan hanya sebagai jamaah kader namun jamaah ummat.atau bukan hanya jamaah yang melahirkan kader-kader saja namun jamaah yang diterima dan menjadi milik umat. barangsiapa seseorang berkata kepada saudaranya, Wahai si kafir ,maka panggilan itu akan kembali kepada salah satunya jika ia seperti apa yang dikatakan,tetapi jika tidak maka ( panggilan ) itu akan kembali kepada yang mengucapkan. (HR.Bukhari, Muslim, Malik,abu daud Dan Tirmidzi )

Iman yang Sempurna

Adanya pertikaian dan pelanggaran norma-norma dakwah adalah menunjukkan kondisi keimanan seseorang.karena jiwa yang rapuh, ruhiyah yang sedang mengalami penurunan,seperti lupa akhirat,lalai akan pengawasan Allah,dan sebagainya akan melahirkan sikap-sikapyang tak terkendali.sebagaimana kisah Syas bin Qais seorang musuh islam yang berusaha mengadu domba suku Aus dan Khazraj yang telah bersaudara karena islam.Provokasi itu pun membuahkan hasil dan hamper saja terjadi perang saudara,karena muncul lagi fanatisme kesukuan keduanya.maka datanglah Rasulullah saw.dan bersabda, Wahai kaum Muslimin ! ( takutlah kepada) Allah, (takutlah kepada) Allah ! Apakah seruan seruan jahiliyah (muncul lagi ) sedangkan aku masih ada ditengahtengah kalian?Apakh setelah Allah menunjuki kalian kepada islam,memuliakan kalian,menghapuskan cra jahiliyah dari kehidupan kalian,menyelamatkan kalian dari kekufuran dan menjinakkan hati kalian,kalian kembali lagi kepada kekafiran? Akhlaq yang Mulia Rasulullah saw.bersabda, Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. ( HR. Baihaqi ). Tanpa kemuliaan akhlaq,akan runtuh bangunan jamaah betapa pun kuat aqidah mereka.Karena akhlaq adalah perangkat pengendali,sedangkan aqidah adalah mesin penggerak.Gerakan yang terkendali akan melahirkan kerusakan dimana-mana.Risalah Islam tidak hanya menekankan kebersihan aqidah saja,Namun juga akhlaq.Kontruksi atau bangunan jamaah dakwah islamiyah pun tak hanya terdiri dari mesin penggerak (Aqidah ) saja.Namun harus melengkapi dirinya dengan kemuliaan akhlaq sebagai perangkat pengendali. Rasa malu dan iman itu sebenarnya berpadu menjadi satu,maka bilamana lenyap salah satunya hilang pula yang lain. ( HR.Hakim dan Thabrani ) malu adalah bagian dari akhlaq yang tak terpisahkan dengan iman.Demikian juga bagian-bagian akhlaq lain yang banyak macammya juga merupakan bagian dari iman.

Kedua pilar ini,iman dan akhlaq,seperti dua sisi dalam satu mata uang.Orang yang hilang sebagian akhlaqnya akan dapat kehilangan sebagian imannya.kesempurnaan akhlaq juga akan menyempurnakan imannya. Etika atau adab dalam konteks perorangan maupun jamaah juga merupakan bagian dari kesempurnaan iman dan akhlaq.Orang yang tidak mempunyai etika,tata karma akan dikatakan dengan orang yang tidak beradab atau tidak berakhlaq. Etika dalam jamaah mengangkat tinggi nilai keberagaman,menjunjung tinggi kesatuan,membuang jauh sifat-sifat tercela,arogansi,fanatisme golongan. Beliau tidak serta merta menghukumi manusia,namun setiap sabdanya selalu tepat pada sasarnnya dan tidak pernah melukai perasaan seseorang,bahkan kadangkala sikap beliau hanya diam.Beliau bisa saja serta merta memohon kepada allah SWT.Agar seluruh orang yang dhalim dan ingkar kepadanya dilenyapkan dari muka bumi.Tetapi beliau tidak menghendaki itu beliau memilih menggunakan taktik dan strategi serta meletakkan dasardasar norma dan tata karma islami dalam metode dakwahnya kepada manusia.Seperti tuntutan ajaran penghormatan orang muda kepada yang tua,berbakti kepada kedua orang tua. Oleh karena itu jamaah harus terus tetap menjaga pembinaan terhadap etika bagi setiap kadernya agar tercapai hal-hal sebagai berikut: Agar para kader / aktifisnya memiliki nurani yang tetap terjaga,karena dengan nurani itulah akan menjadi pengontrol bagi segala tingkah lakunya.al-quran mengistilahkan hal ini dengan furqon ( pembeda ). Agar para kader memiliki sensitivitas hati.yaitu hati yang mampu merasakan buah sebuah perbuatan dan meresponnya dengan benar.Ia akan merasakan kebahagiaan atau kegembiraan dengan perbuatan baik, dan bilamana ia merasakan adanya keburukan maka ia akan sakit karenanya.Dengan demikian ia akan memiliki estetika. Agar para kader dakwah tersebut memiliki benteng manawiyah ( moral )yang kokoh ( matinul khuluq ).artinya,ia berperilaku dengan sejumlah akhlaq islami.Sehingga setiap kader atau anggota jamaah menjadikan akhla yang utama sebagai acuan dan pedoman yang tidak akan ia langgar.

Dengn demikian akan memudahkan bagi jamaah dakwah untuk melakukan akselerasi dan pertumbuhan ke depannya,tidak terhambat oleh problematika internal dalam kaitan ini.Keuntungan jamaah dalam pembinaan / penjagaan masalah ini adalah adanya control internal, adanya tarbiyah dzatiyah (pembinaan diri), rasa etika, dan kedisplinan akhlaq.untuk menciptaka biah (lingkungan ) yang konduktif dan teladan yang baik,juga kesiapan setiap kader dan kesediaan untuk menyandang sifatsifat baik serta menjalankan akhlaq tersebut dalam kehidupan nyata. Mencampakkan etika dalam dakwah adalah sikap yang tidak patut ditiru,Karena bertentangan dengan sunnah dakwah rasulullah saw.

I

NORMA NORMA JAMAAH DAKWAH Mengikuti Manhaj Pertengahan Manhaj pertengahan merupakan cerminan ummat islam yang mengedepankan sikap tawazun (keseimbangan) dan keadilan.Sikap tersebut berada diantara sikap berlebihan

dan

kurang

memperdulikan.Dengan

mengikuti

manhajpertengahan

akak

lebih

mendekatkan ummat islam kepada jamaah,sehingga misi dakwah mencakup lebih luas. Syaih Qardhawi berpendapat bahwa pertengahan merupakan pusat orbit yang merupakan tempat kembali bagi pihak-pihak yang telah jauh menyimpang ke kiri dan ke kanan.Ali bin Abi Thalib ra berkata, hendaklah kalian berpegang teguh kepada sikap pertengahan.dengan sikap ini orang yang tertinggal hrus menyusul dan orang-orang yang berlebihan harus kembali mundur. Sifat ajaran islam jika diterapkan akan mempersaudarakan umat islam,bukan malah menjauhkan mereka.Karena ia berdiri diatas keadilan dan persaudaraan manusia.ia juga melindungi jiwa, kehormatan , harta,kebebasan pikiran,agama dan akhlaq. Hai orang-orang yang beriman,hendaklah kamu jadi orang orang yang selalu menegakkan (kebenaran)Karena Allah,menjadi saksi dengan adil.dan janganlah sekalikali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.Berlaku adillah,karena adil itu lebih dekat kepada takwa.Dan bertakwalah kepada Allah,sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.AlMaidah[5]: 8) Jamaah Dakwah yang Syumul Bukan Jamaah Darwisy Jamaah darwisy yaitu jamaah yang wawasan ibadahnya dibatasi dalam lingkup yang sempit. Aktivitasnya hanya menekankan pada aspek ritual seperti shalat,puasa,dzikir atau baca tasbih saja.Peilaku semacam ini tak pernah dikenal dalam kehidupan generasi pertama islam ( salafush shalih ). Islam tak merestui sektarianisme baik dalam pemahaman maupun gerakan,sekalipun dikemas dengan bahsa Arab maupun non Arab,seperti dengan istilah islam salafi,juga penjulukan Islam Konservatif,Islam Fundamentalisme,Islam modern ataupun islam Liberal,dan sebagainya. Jamaah darwisy hanya akan meninggalkan bagian tertentu dari ajaran Islam dan akan berakibat pada kerugian bagi citra Islam serta keruian untuk dakwah,karena terkungkung ke dalam aktivitas internal.

hai orang-orang yang beriman,masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya,dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan.Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS.Al-Baqarah[2]: 208 ) Meninggalkan Ashobiyah Barang siapa keluar dari ketaatan dan memisahkan diri darijamaah kemudian mati, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah.Dan barangsiapa berperang dengan bendera ashabiyah,murka demi ashabiyah,menyeru kepada ashabiyah dan menolong demi ashabiyah kemudterbunuh,maka ia terbunuh dengan keadaan jahiliyah.dan barangsiapa keluar menuju umatku lantas ia membunuh orang orang yang baikmaupun bejat,tidak mengecualikan orang muminnya,dan tidak melindungi janji orang yang memiliki janji,maka ia bukanlah golonganku dan aku pun bukan golongannya. ( HR.Muslimin ) Beragam jamaah biasanya melahirkan kebanggaan dan merasa paling benar pada kelompoknya.Sikap tidak etis yang paling menonjol adlah taashub ( fanatic )dan hal ini harus dijauhi.Sikap fanatic menjadikan seseorang selalu membela kelompok atau jamaahnya tanpa mempedulikan kebenarannya dan kebatilan,sebagimana Ungkapan orang-orang jahiliyah,Tolonglah saudaramu yang Dhalim atau didhalimi. Bukanlah kita dituntut untuk berlaku adil dan menjadi saksi sekalipun terhadap diri sendiri?Sikap Ashabiyah akan membuat dirinya keluar dari kebenaran dan kecintaannya akan mengakibatkan terjerumus kepada kebatilan. Wahai orang-orang yang beriman,jadikanlah kamu orang-orang yang benarbenar penegak keadilan,menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu.Jika ia kaya ataupun miskin,maka Allah lebih tau kemaslahatannya.maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran.dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata)atau enggan menjadi saksi,maka sesungguhnya Allah maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.Annisa[4]: 135)

Syaikh Qardhawi berpendapat bahwa diantara gejala fanatic ini adalah sikap gembira atas kesalahan-kesalahan kelompok lain,ini merupakan kesalahan parah dalam pemahaman.karena bentuk-bentuk tandzim bisa bereubahsesuai dengan perubahan jaman,tempat dan manusia. Berikut nasihat Syaikh Fathi Yakan yang cukup tegas tentang masalah ini dalam buku Ihdzaruu al aids al haraky (Aids haraky ). Taaddud ( multi haraky ) sebagaimana kita tau telah melahiran bencana yang membahayakan.bencana tersebut telah demikian parah sehingga membuat membuat mata telinga kita buta dan tuli.Sesungguhnya fenomena taashub kepada kelompok itulah hakikat bidah. Kewajiban para pekerja dakwah pertama kali adalah menjadikan dirinya sebagai seorang muslim.

Jamaah Pembangunan Ukhuwwah islamiyah Sesungguhnya orang-orang beriman itu berukhuwah (bersaudara). (Qs.AlHujurat[49]: 100. Ukhuwah adalah cinta karena Allah dan ketulusan hati seorang mukmin terhadap saudaranya sesame mukmin. Tingkat Ukhuwah paling tinggi adalah mendahulukan kepentingan saudaranya dari pada diri sendiri. dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin )atas diri mereka sendiri,Sekalipun mereka dalam kesusahan. (QS.Al-Hasyr[59]: 9) Ibnu Umar r.a berkata ,Suatu saat seorang sahabat rasulullah SAW diberi hadiah satu kepala domba,kemudian dia menjawab,Akhi Fulan Lebih membutuhkannyadari pada aku. Membangun Ukhuwwah sama halnya dengan membangun cinta,Biasanya orang yang tidak kenal maka tak ada saying.

Cinta dan Kasih Sayang Sebagai Landasan Jamaah mesti tegak di atas landasan kasih saying serta bertaburan kecintaan di seluruh kalangan anggotanya.Sehingga hubun gan antara qiyadah dan jundiyah (pemimpin dengan anggota ) tidaklah semata-mata atas dasar tandzim saja,. Cinta dan kasih sayang tak hanya sebagai penguat bangunan saja;namun juga sebagai daya magnet yang kuat terhadap manusia disekelilingnya.Adapun bentuk kasih saying seorang pemimpin dengan anggotanya adalah sejauh perhatiannya kepada mereka. Oleh karena itu kemuliaan para daI adalah dengan kasih sayangnya tersebut.hilangnya cinta,kasih saying dan kelemahlembutan maka hilang pula kemuliaannya.benar Seorang ahli syair bertutur : Kaulah ada seribu pembangunan Dihadapi seorang penghancu, Cukuplah sudah Bagaiman dengan seribu penghancur Menghadapi hanya seoranng pembangun? Bukan Jamaah Takfir Juru dakwah bukanlah pemvonis.Para daI bekerja dan mengajak untuk berhimpun dalam wadah kebersamaan berjamaah,maka sikap yang seharusnya muncul adalah sikap saling mencintai dan bersaudara serta saling memberi dukungan. Apabila seseorang berkata kepadasaudaranya: wahai si kafir,maka panggilan itu akan kembli kepada salah satunya jika ia seperti apa yang dikatakan,Tetapi jika tidak maka (panggilan ) itu akan kembali kepada yang mengucapkan. (HR.Bukhari dan muslim ). Kisah Usamah bin Zaid yang membunuh seorang lelaki dalam suatu pertempuran,setelah mengucapkan la ilaaha illallah,sudah sangat jelas.rasulullah Saw. Imam Ibnu Wazir berkata tentang masalah ini: Diantara hal yang menguatkan agar takfir ini ditinggalkan ialah perintah nabi Saw.

Dalam penjelasan lain bahwa Nabi Saw memerintahkan kepada umatnya untuk memerangi orang-orang khawarij. Dengan demikian juluka kafir adalah hanyalah bagi mereka yang mengamalkan sesuatu yang secara jelas bertentangan dengan nash qathi. Sebuah prinsip yang sudah dikenal adalah bahwa seseorang dianggap Muslin dengan dua kalimat syahadat yang telah diucapkannya sehingga darahnya berhak dilindungi. Jamaah perindu surga Selayaknya Kaum muslimin itu merindukan surga,dan seharusnya pula jamaah dari kaum Muslimin itu sebagai motor penggerak umat menuju kesana.dan sebagian banyak manusia itu yang paling besar jaminan masuk surganya adalah mereka yang berjamaah dan ber-iltizam (komitmen )di dalamnya. Dari Ibnu Abbas,Nabis saw berkata , Barangsiapa memisahkan diri dari jamaah sejengkal kemudian ia mati maka matinya adalah (mati ) jahiliyah.(HR.Muttafaqalaih). Dari generasi terdahulu hingga sekarang selalu ada tugas untuk mengajak manusia berhimpun dalam umat Rasulullah Saw.Tugas jamaah adalah sebagai penggembala yang menggiring dan mengawasi gembalaannya agar tidak hilang jumlahnya serta selamat hingga ketempat pulang. Oleh karena itu jamaah harus selalu sibuk mengajak manusia dan memanajemen mereka kepada keutuhan umat islam.dalam Musnad Ahmad disebutkan hadist dari katsir bin Murrah dari muadz bin jabal r.a. dari nabi saw.yang bersabda, janganlah seorang isreti menyakiti suaminya didunia isterinya dari bidadari-bidadari yang bermata jelita pasti berkata,jangan sekali-kali kamu menyakiti hatinya.mudah-mudahan engkau dimatikan Allah.ia bagi anda hanyalah sebatas tamu dan sebentar lagi ia meninggalkanmu dan jadi milik kami. Tuntutan dan konsekuensi Adapun sebuah kemestian jika sebuah jamaah meminta tuntutan serta muncul konsekuensi.Adapun secara umum bentuk tuntutan jamaah dakwah terhadap para kader/anggotan/aktifisnya tak akan jauh dari ketiga hal berikut: Faham

Adalah tuntutan untuk akal Ikhlas Wala(Loyalitas) Adalah tuntutan untuk hati Adalah tuntutan untuk amal Ketiga hal tersebut adalah tuntutan dalam dimensi keutuhan manusia. a.fina (melebur) Katakanlah:jika bapak-bapak,anak-anak,Saudara-saudara,isteri-isteri,kaum keluargamu,harta kekayaan yang kamu usahakan,perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya,dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai,adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan (dari)berjihad di jalan-Nya,maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-nya.dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orangorang fasik.(QS.at-Taubah[9]: 24 ) b.tadlhiyyah ( pengorbanan) konsekuensi yang harus ditanggung para aktifis dakwah adalah tercabutnya seluruh potensi dan kekayaan ke dalam jamaah.Menjadi aktivis dakwah berarti menjual dirinya kepada tuhannya dan kehidupannya sudah terjual habis diborong oleh-Nya.

II ANTARA PEMIMPIN DAN ANGGOTA Mendengar dan Taat Mendengar didahulukan sebelum taat.dalam mendengar pun harus dipastikan sumber berita atau sumber perintahnya.Sebagaimana shalat berjamaah seorang imam harus benar dan jelas dalam instruksinya.sebagai anggota jamaah yang sedang khidmat untuk dakwah ,tidak diperkenankan lalai,buta kebijakan dan tuli informasi perkembangan jamaahnya. Adalah tugas utama para Rasul agar manusia bertakwa dan melakukan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya,juga ulil amri. Oleh karena itu bertakwalah kepada Allah dan Taatlah kepadaku( QS.Ali Imran[3]: 50 ). Ta akan muncul ketaatan sebelum adanya tsiqah,yaitu kpercayaa dan puasnya seorang kader dakwah terhadap pemimpinnyamaupu keikhlasannya.Unsur terpenting disini adalah adanya kebiasaan interaksi,terbinanya hubungan hati dan jiwa yang sehat tanpa ternodai oleh hal-hal yang membuat kedua belah pihak tersakiti.

Ada seorang kisah seorang sahabat Hudzaifah ibnu yaman dalam perang Ahzab.pada suatu malam yang sangat dingin,Rasulullah Saw memintanya melaksanakan sesuatu.pada malam itu kami sedang berjajar sambil duduk,sedang Abu Sufyan dan orang-orangnya dari kelompok musyrik ,Sepertinya tidak pernah sekalipun ia dating kepada kami malam yang gelap seperti itu, Ini adalah tugas yang amat berat karena disamping mengemban amanah untuk mendapatkan data-data musuh dan tidak berbicara apa pun sampai ia dating kembali dengan laporannya,juga resiko bahaya bagi keselamatan jiwanya serta terbongkar perannya.contoh paling nyata akan bahaya meninggalkan instruksi dan mengambil inisiatif sendiri adalah dalam peristiwa Uhud. Konsekuensi Ketaatan Taat harus selalu kita lakukan baik disaat kita merasa senang dan bersemangat dengan perintah tersebut .kisah Ismail yang hendak disembelih Oleh ayahnya,Ibrahim a.s.Bagaimana pula kisah Ummi musa tatkala beliau melemparkan buah hatinya (Musa ) ke sungai. Cepat tanggap Bagi kader jamaah dakwah ketaatan yang ia jalankan harus lah dilakukan secara cepat.hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh asy syahid Hasan Al-banna,Beliau berkata, Taat adalah menunaikan perintah dengan serta merta,baik dalam keadaan sulit maupun mudah,saat bersemangat maupun malas . Ada pelajaran yang bias diambil dari pribadi khalid bin walid ketika dia menjadi Panglima perang Muslim dalam perang Yarmuk. Perhitungan yang Matang, Tepat dan Teliti Kisah yang dialami oleh Abdullah bin Jahsy ketika diutus Rasulullah Saw.Sebagai kepala satu kompi pasukan.Dia dibekali dengan sepucuk surat yang berisi pesan dan perintah untuk membuka hingga dia menempuh perjalanan selama dua hari.

Beberapa pertanyaan berikut dapat membantu untuk mengukur ketaatan seorang anggota jamaah : Apakah sejak dahuseorang anggota mengenal pimpinannya,apakah pernah mempelajari riwayat hidupnya? Apakah ia percaya kapasitas dan keikhlasannya? Apakah ia siap melaksanakan amr tanpa reserve,tanpa ragu,tanpa ditambah dan dikurangi dengan keberanian memberi nasihat dan peringatan untuk tujuan yang benar? Apakah seorang kader siap untuk menganggap dirinya salah dan pimpinannya benar jika terjadi pertentangan antara apa yang diperintahkan pemimpin dan yang di ketahui dalammasalah ijtihadiyah yang tidak ada teks tegas dalam syariat? Apakah kader jamaah siap untuk meletakkan aktivitas kehidupan dalam kendali dawah?Apakah dalam pandangannya pemimpin memiliki hak untuk mentarjih ( menimbang & memutuskan ) antara kemaslahatan dirinya dan kemaslahatan dawah secara umum?

III SYURA DALAM PANDANGAN PARA ULAMA Menurut Dr.Muhammad said Ramadhan Al-Buthi Syura adalah syariat islam tetapi tidak bersifat mengikat (pimpinan).tujuan dari Syursa adalah untuk mendapatkan berbagai pandangan kaum Muslimin dan mencari kemaslahatan yang mungkin hanya di ketahui oleh sebagian orang atau untuk memperoleh kerelaan jiwa mereka. Menurut Hussain Bin Muhammad Bin Ali Jabir,MA Dalil wajib penguasa melaksanakan Syura. a. Firman Allah Swt. Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu,(QS.Ali Imran[3]: 159) b. Aplikasi Rasulullah saw.terhadap prinsip in9 dan para khalifah sesudahnya yang mengikutinya. c. Karena Allah swt.menjadikan prinsip ini sebagai sifat setiap muslim dalam segala Urusannya,Firman Allah, Dan urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka.(QS.Asy-Syuura[42]: 38) d. Syura merupakan jalan menuju penyelamatan pendapat dari kesalahan , e. syura dapat mencegah terjadinya kesewenang-wenangan penguasa dalam menerapkan hukum. Syarat- syarat anggota syura sebagai berikut :

a. Anggota majlis syura adalah orang-orang yang dapat membuat garis perjalanan umat sesuai dengan kitabullah dan sunnah Nabi. b. Orang yang dicalonkan menjadi syura hendaklah yang memiliki reputasi bersih dengan Allah. c. Agenda para khalifah adalah bermusyawarah dengan orang-orang adil dan terpercaya dari para ahli ilmu dalam umat ini pada setiap jaman dan tempat. d. Orang-orang bijak menjadi anggota dan mendampingi pemimpinnya. Menurut Syaikh Jumah Amin Abdul Aziz Syura merupakan nilai islam yang tinggi,Syura adalah jalan yang disyariatkan Allah untuk membuat dan mengambil keputusan keputusan pada setiap tingkatan. Syura juga berarti diskusi,menggodok berbagai pandangan dalam urusan-urusan public atau membahas berbagai persoalan umat yang berkaitan dengan kepentingan bangsa dan Negara. Ada pendapat mengatakan bahwa Syura itu mengikat,Ada pula yang mengatakan bahwa ia hanyalah memberi informasi.Namun jika ditelusuri pendapat para fuqaha,pemikir,mujtahid dan ahli hadist kontemporer kita akan temukan bahwa mereka telah sampai pada kesimpulan bahwa Syura itu mengikat pemimpin jika syura itu munculdari lembaga-lembaga yang dikhususkan dan berkompeten untuk itu.Islam telah memerintahkan syura sebagai aturan yang diikuti di dalam jamaah kaum muslimin. Syura Menghentikan Pertentangan Dalam syura tidak ada gagasan,pendapat,atau metode yang sacral sehingga kita letakkan di dalam kotak kaca seraya tertulis Tidak boleh disentuh atau didekati. Karakter Syura adalah memaksa orang-orang yang terlibat di dalamnya (pemimpin dan anggotanya) untuk berusaha keras agar mencapai kebenaran.Setelah musyawarah dilakukan maka semua orang harus menerima keputusan yang telah diambil dan disepakati. Menurut Dr. Yusuf Qardhawi

Sebagian ulama ada berpendapat bahwa syura hanya sekedar memberi masukan dan bukan sebagai lembaga yang menetapkan . Jika dalam satu masalah terdapat dua pendapat,maka tetapi saja ada pernyataan untuk mengikuti Syura,Sekalipun masih dalam kekuasaan otokrasi. Menurut Dr.utsman Abdul Muiz Ruslan Jabaran tentang Syura sebagi berikut : 1. Syura adalah kewajiban,juga hak rakyat dan penguasa secara bersamaan 2. Syura itu didasarkan kepada kebersihan hati sanubari,meninggalkan kepentingan individu maupun golongan. 3. Pendapat yang benar adalah apa-apa yang telah disepakati oleh mayoritas anggota syura,setelah sebelumnya dilakukan diskusi secara obyektif dengan telah mengambil pandangan dari sudut pandang. 4. untuk kalangan mayoritas yang pendapatnya tidak diterima maka mereka pun harus melaksanakan keputusan mayoritas tersebut. Asy-syahid hasan al-banna berpendapat bahwa anggota syura terdiri dari atas: a. Para ahli fiqih yang mujtahid b. Para pakar yang berpengalaman dalam urusan public. c. Para tokoh yang memiliki kepemimpinan terhadap banyak orang Sementara audah menambahkan berkenaan dengan anggota syura: a. Mereka adalah tokoh-tokoh cendekiawan Muslim dan memiliki pandangan yang berkualitas serta bersifat adil. b. Dalam pemilihan anggota syura boleh mendasarkan kepada spesialis. c. Tidak ada jumlah tertentu bagi anggota syura. Dalam pandangan Al-Ustadz Yakan Beberapa fenomena yang terjadi tentang kerusakan tatanan tandzim dalam suatu jamaah,jika dianalisis factor penyebabnya adalah rusaknya syura itu sendiri. Bagi seorang pemimpin hendaknya selalu memeriksa keadaan ruhiyahnya,karena dampaknya tidak hanya kepada diri sendiri namun terhadap jamaah atau umat secara keseluruhan.

Rasulullah saw bersabda : Janganlah kamu cabut tanganmu dari ketaatan,kecuali kamu melihat kekufuran yang nyata,yang bias engkau jadikan hujjah dihadapan allah.( Al-Hadits) Nasihat dari Asy-Syahid Hasan Al-Banna Beberapa nasihat agar pilar-pilar jamaah tidak runtuh karena : 1. Apabila ada seorang al Akh anggota jamaah memiliki cara tersendiri,ia memandang qiyadah (pemimpin) dengan pandangan seorang teman dekat dan tidak begitu memperhatikan pendapatnya kecuali sebagian, 2. Dalam membangun jamaah tidaklah banyak bermanfaat kecuali apa-apa yang dibangun oleh qiyadah tersendiri. 3. Bagi jamah apabila akan beralih dari satu marhalah kerja kemarhalah yang baru, 4. Apabila ada ikhwah anggota jamaah kedapatan beroposisi dengan qiyadah keluar dari jalur yang disepakati bersama dengan niat ikhlas dan bermaksud baik namun salah jalan,maka qiyadah wajib husnudz dzan (berprasangka baik ). 5. Adapun apabila muncul persengkongkolan dan maker dengan jelas,maka tiada kebaikan sedikitpun membiarkannya dalam tubuh jamaah

IV BEKAL IKHTILAF Berjamaah tidak berarti penyeragaman atas segala hal.Seiring dengan tantangan perjalanan waktu,maka himpunan jamaah tersebut membekalinya dengan kesabaran,ketaatan serta meninggalkan kebiasaan berbantah-bantahan. Kita tidak perlu membeda-bedakan manusia atau kelompok satu dengan yang lain hanya karena perbedaan dalam masalah furuiyah. Seorang daI apabila diuji untuk menghadapi debat ,maka hendaklah ia bermujadalah dengan cara yang baik. Memahami Makna Ikhtilaf Ikhtilaf,dalam istilah lain disebut mukhalafah,yaitu perbedaan cara pandang antara satu orang dengan orang lain,baik dalam perkataan atau perbuatan. Perbedaan atau perselisihan ada dua : Pertama,Perselisihan pembangkaran. Kedua,Khilaf yang mengandung makna perbedaan pandangan dan pikiran yang disertai dengan mahabbah fillah. Istilah-istilah yang Muncul di Kancah Ikhtilaf Kalau ada dua oranng terjadi khilaf dan semakin memuncak perdebatannya ,baik dalam pendapat,pemikiran,dan pandangan serta berusaha menolak,menundukkan dan memaksa lawan bicaranya agar mau menerima pemikirannya,maka perselisihan itu disebut jidal (perdebatan). Dalam kancah perselisihan ini akan kita temui juga istilah-istilah diatas seperti; kontradiktif (ikhtilaf tadhad)yang mengandung makna

tanazu (pertengkaran),tafarruq (perpecahan),muhajajat (adu argument),munadzarat (adu pendapat),mubarazat (bertarung).Namun hakikat permasalahannya hanya satu yaitu ikhtilaf itu sendiri. Mafhum Ikhtilaf fil islam Perpecahan Ummat Bukan Suatu Kelaziman Salah satu penyakit yang harus selalu diwaspadai dalam kancah ikhtilaf adalah penyakit hati.Ia adalah biang dari segala permusuhan.Hati adalah sumber sasaran bisikan setan yang tak kenal lelah membisik bisikkan serta membuat was-was manusia. Persatuan Ummat suatu Kewajiban dalam Islam Tak ada jalan lain menghadapi perseteruan kecuali dengan menghentikan media perselihan tersebut dengan memberi kesempatan kepada pemersatu untuk memimpin. Bacalah Al-Quran selama bacaan itu dapat menyatukan hati kalian,tetapi jika berselisih maka hentikanlah bacaan itu. (Muttafaq alaih,dalam Al-luluu wal-Marjan) Ukhuwah itu Ciri Khas Iman dan Tafarruq itu Ciri Khas Kekufuran Tujuan dari berbagai pandangan adalah untuk menemukan kebenaran.Perbedaan pandangan yang berangkat dari hawa nafsu seperti;karena ujub,sebagainya,tak akan pernah mengantarkan kepada kebenaran. Imam As-Subki membagi ikhtilaf kedalam tiga jenis: Pertama,perbedaan dalam prinsip-prinsip ketuhanan Kedua,Ikhtilaf dalam pendapat dan biang peperangan. Ketiga,ikhtilaf dalam furuiyah,seperti dalam masalah halal dan haram. Dengan demikian jika terjadi ikhtilaf maka itu adalah sebuah keputusan dari hasil ikhtiar dan bukan merupakan kegemaran ataupun kebiasaan.

Sebab sebab Ikhtilaf A.ikhtilaf yang disebabkan oleh factor akhlaq 1. Kagum dan bangga dengan pendapatnya sendiri 2. buruk sangka terhadap yang lain dan menuduh tanpa bukti 3. Egoisme dan ittibaul hawa ( Menuruti hawa nafsu ) 4. Bersikukuh dalam rangka ambisi kepemimpinan / Kedudukan 5. Fanatisme madzhab / golongan / orang 6. Fanatisme negeri / Suku / daerah / partai/ jamaah / pemimpin. Ikhtilaf yang timbul karena hal-hal tersebut di atas adalah tercela bahkan termasuk perpecahan yang dilarang. B.Ikhtilaf yang timbul karena factor pemikiran 1. Dikarenakan perbedaan sudut pandang: a. Dalam masalah ilmiah : Perbedaan menyangkut cabang-cabang syari;at dan masalah aqidah yang tidak menyentuh prinsip-prinsip yang pasti. b. Dalam masalah Amaliyah : Perbedaan sikap-sikap politik dan pengambilan keputusan atas berbagai masalah. 2. Perbedaan penilaian terhadap ilmu pengetahuan tertentu seperti ilmu kalam,ilmu tasawuf,ilmu filsafat,ilmu madzhab. 3. Perbedaan penilaian terhadap sebagian peristiwa sejarah dan tokohnya. Landasan Pemikiran dalam Ikhtilaf 1. Perbedaan dalam masalah furu adalah suatu kemestian bahkan merupakan rahmat dan keluasan 2. Mengikuti manhaj pertengahan dan meninggalkan sikap berlebihan dalam agama 3. Mengutamakan muhkamat dari mutasyabihat

4. Tidak memastikan dan menolak dalam masalah ijtihadiyah 5. Menelaah perbedaan pendapat para ulama 6. Membatasi pengertian dan istilah ( mis:iman,kafir dsb ) 7. Ihtimam ( perhatian ) terhadap problematika besar yang dihadapi ummat 8. Bekerjasama dalam masalah yang disepakati 9. Toleransi dalam masalah yang diperselisihkan 10. menahan diri dari orang yang berikrar la ilaaha illa Alla Landasan Moral 1. Ikhlash dan terbebas dari hawa nafsu 2. Meninggalkan fanatisme individu,madzhab dan golongan 3. Husnudzan terhadap yang lain 4. tidak menyakiti atau mencela 5. menjauhi jidal ( debat ) dan permusuhan sengit 6. dialog dengan cara yang lebih baik 7. kita tidak setuju seseorang atau sebuah jamaah yang mendakwahkan diri terpelihara dari kesalahan dalam urusan urusan ijtihad 8. Kita mencari kebenaran baik disampaikan oleh lisan orang lain 9. Kita mencari-cari kesalahan orang lain untuk menjauhkan manusia dari mereka 10. jelas bahwa ksepakatan dalam pokok pokok manhaj tidak berarti sepakat dalam cabang-cabangnya 11. Menafsirkan apa yang dikatakan orang yang berbeda dengan kita versi yang menguntungkannya dan hendaknya kita menghimpun semua yang diucapkannya dalam satu persoalan yang sama 12. Kita menghormati ulama tetapi tidak mengkultuskannya Beberapa Faidah Ikhtilaf 1. Jika disertai niat yang lurus,ikhtilaf akan memberikan tsaqofah (wawasan ilmu pengetahuan)tentang dalil yang bias dijadikan berbagai aspek 2. Ikhtilaf dengan niat yang lurus,merupakan wahana untuk melatih daya nalar,

3. memberikan banyak alternative solusi bagi seseorang yang menghadang sebuah fenomena tertentu Ikhtilaf di Masa Rasulullah 1. Riwayat yang dikeluarkan oleh imam Bukhari dan muslim yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad Saw pada saat perang Ahzab memerintahkan agar para sahabatnya tidak melakukan sholat ashar kecuali di kampong Bani Quraizhah.Sebagian di antara mereka ada yang masih di perjalanan dan telah tiba waktu shalat ashar. 2. Riwayat yang dikeluarkan oleh abu Daud dan Hakim dari hadist Amr Bin Ash r.a berkata,Pada saat perang di Dzat As-salail (daerah didataran tinggi syam ),malam harinya aku mimpi bersetubuh 3. Bukhari meriwayatkan dari ibnu Masud r.a ia berkata,Aku mendengar seorang lelaki membaca sebuah ayat tetapi qiraat itu berbeda dari qiraat yang pernah aku dengardari Rasulullah Saw. 4. Kisah dalam perjanjian hudaibiyah yaitu klausul yang dianggap para sahabat tidak adi,merugikan kaum muslimin Saat penulisan perjanjian dating Abu Jandal (yang baru saja masuk islam) dengan tertatih-tatih dan kaki terbelenggu.Suhail segera menuntun untuk mengembalikan /membawa Abu jandal ke Mekah,sesuai dengan salah satu isi perjanjian tersebut. Ikhtilaf di Masa Sahabat Seputar Wafatnya Rasulullah Dan demikian (pula ) Kami telah menjadikan kamu (umat islam),umat yang adil (pertengahan ) ddan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS.Al-Baqarah[2]: 143).

Menurut Ibnu Abbas mengenai ayat tersebut Umar bin Khatab menduga bahwa Rasulullah saw.akan abadi bersama umatnya dan menyaksikan kondisi terakhir yang terjadi pada umatnya. Seputar penguburan Rasulullah Sebagian para sahabat berpendapat bahwa jenazah Rasulullah saw.Harus di makam di masjid.Sebagian yang lain berpendapat bahwa beliau harus di makamkan bersama-sama dengan para sahabatnya diluar bekas kamarnya. Seputar pengganti Rasulullah Menurut Ibnu Ishaq,tentang pengganti Rasulullah saw.ini terjadi beberapa kubu. Pihak Anshar dengan kesepakatan di Saqifah ( balai pertemuan) bani Saidah mengangkat Saad bin Ubadah. Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam,Thalhah bin Ubaidillah mengadakan pertemuan tertutup di rumah fatimah. Sebagian Muhajirin menghendaki abu Bakar Sebagian kalangan Madinah menghendaki Usaid Bin Hudhair Ketika pidato di kalangan anshar,Abu Bakar berlepas diri dari konvensi dan memilih orang terbaik dari kalangan Quraisy,yaitu Umar dan Abu Ubaidah.

Seputar Memerangi Orang-orang yang Tak Mau Membayar Zakat Yang menjadi penyebab perbedan pendapat antara Umar dan Abu baker adalah karena perbedaan persepsi keduanya dalam memahami hadist tersebut,Sehingga berpendapat bahwa terikatnya seseorang dengan Islam,cukup dengan ucapan dua kalimat syahadat serta serta terjamin harta dan darahnya terlindung dan haram diperangi. Seputar Masalah Fiqh a. Dalam hal tawanan perang orang-orang murtad Kebijakan Abu Bakar :

Wanita tawanan perang dari orang-orang yang murtad harus dikembalikan kepada keluarganya sebagai orang-orang merdeka,kecuali wanita yang melahirkan anak dari tuannya. Kebijakan Umar : Ketika Umar diangkat sebagai khalifah,beliau membatalkan kebijakannya. b. Masalah pembagian tanah wilayah yang ditaklukkan Kebijakan Abu Bakar: Tanah tersebut harus dibagi-bagi kepada kaum Muslimin (yang ikut perang ). Kebijakan Umar: Tanah tersebut harus diwakafkan,tidak boleh dibagi-bagi untuk dimiliki secara pribadi. c. Masalah pemberian bantuan kepada kaum lemah Kebijakan Abu Bakar: Beliau menghendaki agar pemberian bantuan disamaratakan semua Kebijakan Umar: Pembagian harus dibeda-bedakan sesuai dengan kapasitas orangnya. Ketika Umar menjadi pengganti Abu Bakar untuk memegang khalifah,ia banyak membatalkan kebijakan-kebijakan Abu baker. Demikian mereka sering terlibat ikhtilaf dalam fiqh namun tak sedikitpun memudarkan Ukhuwah,rasa hormat antara keduanya. Sebab Ikhtilaf Fiqh Kalangan ulama Menurut syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: 1. Barangkali karena hadistnya belum sampai kepadanya.

2. hadist telah sampai tetapi tidak tsabat ( kuat ) baginya.Mungkin menyangkut orang yang menyampaikannya atau orang yang menyampaikan sebelumnya atau tokoh-tokoh sanadnya yang mungkin tidak ia kenal,tertuduh atau jelek hafalannya. 3. Ia meyakini hadistnya dhaif dan ini berbeda dengan keyakinan yang lain lantaran penalaran yang dilakukan berbeda dengan yang lain. 4. Barangkali hadistnya sudah sampai kepadanya dan ia mengakui kekuatannya,akan tetapi ia lupa. 5. ia meyakini bahwa hadist itu telah di-dhaifkan,di-tawil atau dinasakh,sementara yang lain tidak meyakini demikian. Menurut Asy-Syahid hasan Al Banna 1. Karena perbedaan kemampuan berpikir dalam meng-instinbath ( menyimpulkan hokum) dan dalam memahami adalah hadist 2. Perbedaan kemampuan menyelami makna dan hubungan antara hakikat satu dengan lainnya. 3. Karena perbedaan wawasan keilmuan. Seseorang memiliki wawasan berfikir yang tidak dimiliki oleh orang lain. 4. Karena perbedaan lingkungan 5. karena masalah perbedaan kepuasan terhadap suatu riwayat hadist ketika diterima. 6. Karena perbedaan menakar kadar dalalah.Misal,yang satu mengatakan bahwa perbuatan orang didahulukan atas khabar ahad sementara yang lain tidak mengatakan demikian.

V KENAMPAKAN LOYALITAS Beberapa hal yang mengindikasikan loyalitas seseorang kepada jamaahnya. 1. Konfirmatif terhadap qiyadah ( pemimpin ) atau struktur Ketika anggota jamaah merasakan perlunya penjelasan berkaitan dengan sikap,keputusan,penilaian dan citra terhadap jamaah,maka harus segera menginformasikannya dengan qiyadah atau struktur terkait. 2. Pemahaman mendalam terhadap instruksi Pemahaman mendalam terhadap perintah yang kluar,memahami substansi dan urgensinya juga akan melahirkan ketenangan dan penuh perhitungan,tidak gegabah dalam menjalankannya. 3. Sabar dalam mengemban amanah Sabar hanya bias dicapai dengan tiga cara : Menahan diri dari mengeluh

Menahan lisan dari perkataan kotor dan adu domba Menahan anggota badan dari perbuatan dhalim

4. Vitalitas dan dinamis Indikasi wala lainnya adalah dengan munculnya gairah dakwah yang penuh dengan vitalitas serta dinamis.Maka harus dipahami secara aktif sehingga bermakna beramal untuk mendapatkan ampunan Allah. 5. Memberikan nasihat Loyalitas seseorang juga dapat diapresiasikan dalam bentuk bentuk kontribusinya terhadap jamaah berupa saran dan nasehat. Loyalitas seorang pemimpin terangkum dalam kinerja dan ihtimamnya terhadap umat yang termanifestasikan kedalam nasehat,taujihat,instruksi dan kebijakannya.hanya pemimpin yang lemah yang mencampakkan anggotanya.

VI MEMAHAMI AMAL JAMAI Sebuah bangunan yang kuat itu terdiri dari sejumlah batu bata yang tersusun rapid an satu sama lain saling terikat kuat,tidak boleh ada batu bata yang rapuh atau berbentuk aneh. Setelah itu lahirlah sejumlah elemen-elemen bata yang siap ditempatkan oleh para pemasangnya. Demikian juga amal jamaI adalah mengikat para anggota jamaah untuk saling bekerja sama bahu membahu,mewujudkan ukhuwah islamiyah dari tataran utopia ke dalam realita serta beramal menghasilkan produk-produk yang bermanfaat bagi umat islam dan jamaah. Alasan Beramal Jamai Adapun jamaah tersebut harus mempunyai karakter: Jamaah yang terdiri atas pemahaman agama yang benar.

Jamaah yang wala(loyalitas) nya penuh kepada Allah swt,Rasul-Nya, dan orangorang yang beriman. Jamaah yang mempunyai qiyadah Rabbaniyah Jamaah yang membentuk jail (generasi) Rabbani Jamaah yang menguasai di dunia dengan ketepatan,harga diri, dan kemuliaan. Jamaah universal yang mencakup seluruh sisi kehidupan islami. Jamaah alamiyah ( internasional ). A. Fitrah Kauniyah Hukum sebab akibat telah berjalan dimuka bumi,bahwa setiap aksi akan muncul

reaksi.didalam tekanan akan ada kekuatan potensial. Jika kaum muslimin tidak tolong menolong,melakukan koordinasi,berhimpun dalam kekuatan berjamaah yang kemudian aktivitas / tindakannya dinamakan dengan amal jamai.,maka pasti akan terjadi kerusakan besar di muka bumi akibat kemunkaran dan kedhaliman mereka. B. Kebutuhan manusia Manusia adalah makhluk sosial yang secara fitrahnya mereka menemukan kelengkapan dirinya,ketenangan dan kekuatan tatkala berhimpun dalam amal usaha bersama. Secara naluriah manusia membutuhkan figure dan kepemimpinan agar dirinya senantiasa terasa hidup karena kehadiran pemimpin disisi kehidupannya,Dan setiap manusia membutuhkan pembelaan dari orang lain,membutuhkan keberadan mereka untuk menetapkan status atas dirinya,hingga tetaplah eksis jati dirinya. C. Perintah Syariat Dalam komunitas kecil kita disunahkan untuk mengangkat pemimpin.tentu saja dengan instruksi ini agar senantiasa ada amar makruf nahi munkar.dan hal ini akan efektif manakala adanya kekuasaan dan kehadiran seorang pemimpin . Kaidah Ushul Fiqh Kaidah pertama : Jika tak terlaksana perkara yang wajib itu sehingga ada perkara yang membawa ia terlaksana,maka perkara tersebut juga menjadi wajib.

Kaidah kedua: Hokum bagi wasilah, adalah hokum bagi maksud/tujuan) Kaidah ketiga: Suatu perkara yang menjadi penjaga terhadap sesuatu hal itu hukumnya adalah sama dengan yang dijaga. D. Kebutuhan mendesak Gerakan dakwah Berikut adalah produk-produk dakwah yang terbingkai dalam amal jamaI yang sebagiannya adalah merupakan cita-cita obsesif jamaah: 1. Lahirnya seorang Muslim yang senantiasa memperbaiki diri sendiri sehingga ia menjadi muslim yang kuatfisiknya, 2. Terbentuknya keluarga muslim sebagai sebuah miniature masyarakat islam yaitu keluarga yang harmonis. 3. Lahirnya kader-kader daI yang tampil memberikan penerangan dan bimbingan islam kepada umat,membela dan mempertahankannya. 4. Pembebasan tanah air dari kekuasaan asing yang dictator,baik secara politik,ekonomi,maupun moral

BENTUK AMAL JAMAI Bentuk yang di maksud adalah wujud, fakta atau fenomena akan adanya amal jamaI pada jamaah yang mana ia merupakan ousat pemikiran dan gagasan, perencanaan, dan pengendalian. Sebuah jamaah pastilah membutuhkan peran tersebut. A. Media Pengikat Persaudaraan Istilah yang tepat untuk system pengikat persadaraan islami ini adalah usrah, yang betrmakna keluarga yang terdiri dari pemimpin atau ketua dan anggotanya untuk kemudian senantiasa untuk menegakkan keberadaannya sampai menghasilkan rukun-rukunnya dan terus membina shalih. Lebih tepat dinamakan amal

( usrah/keluarga) karena sesame orang beriman adalah bersaudara ibarat keluarga. Hal ini sangat jelas diserukan oleh Al-Quran Al-Karim. Sesungguhny orang-orang Mukmin adalah persaudaraan(QS.Al-Hujurat[49]:10) Salah satu asas kekuatan kaum muslimin adalah terwujudnya ukhuwah islamiyah, dan ini misi pertama dan utama dalam perjuangan dakwah Rasullullah SAW.kemudian prinsip saling mewarisi ini di hapus dengan turunnya firman Allah. Dan orang-orang yang beriman sesudah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunya hubungan itu sebagian lebih berhak terhadap sesamanya (Dari pada yang kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu (Al Al-Anfal 8:75) Setelah itu setiap orang kembali ke nasabnya masing-masing dalam pewarisan. Dan abadilah persaudaraan yang telah terbangun di antara sesame muslim. Dengan demikian para peandu dakwah yang terhimpun dalam jamaah harus mampu merealisasikannya terlebih dahulu sebelum mengajak kepada seluruh kaum muslimin. Karena tidaklah mungkin mengajak dan menghimpun mereka semua sebelum diberikan qudwah (teladan) sementara itu juga hati mereka masih terpecah-pecah. dan yang memperatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua ( kekeyaan) yang berada di bumi niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya dia maha perkasa lagi maha bijaksana. (Qs.Al-Anfal[8]: 63)

Dalam jamaah diperlukan kerja keras untuk mengadakan ukhuwah islamiyah ini, karena akan senantinya ada pemicu perpecahan yang dating dari factor materi, ideology, politik, akhlak dan sebagainya. Maka untuk menegakkan system persaudaraan ini di perlukan pilar-pilar penyokongannya atau disebut dengan rukhun ukhuwah. Adapun rukhun-rukhun tersebut adalah taaruf (saling mengenal), taffahum (salig memahami) dan takafful (saling menanggung). Didalamnya ada hak dan kwajiban. Usrah harus mengampu kebutuhan-kebutuhan ubudiyah dan dakwah bagi para anggotanya dan harus mengupayakan agar terjaga kebutuhan-kebutuhan tersebut. Kebutuhan yang harus terpenuhi tersebut adalah: 1. Kebutuhan Siraman Ruhani Usrah harus mampu menjadi sumber mata air keimanan dan tidak boleh kering. Lembaga usrah tersebut menjadikan seorang hamba senantiasa terikat dengan Allah SWT. Lembaga ini harus menjadi forum penambah iman dan penguat aqidah, menjadikan anggotanya inasy (hidup/segar) dalam ikatan dengan taqarub kepadanya. Selain iman dan aqidah usarah juga mengemban amanat untuk menjaga ikatan hati sesama ikhwah (saudara). Menjaga keutuhannya dan mengawasi akan bahaya keretakan didalamnya dengan cara yang maruf. Mengedepankan keutamaan mahabbah fillah serta mengingatkan bahaya prasangka serta menyibukkan dengan amal-amal taawunniyah. Usrah haruslah membentuk anggotanya menjadi pribadi yang berakhlaq mulia, terus meningkatkan diri dengan akhlak-akhlak mulia dan membawa prilaku utama tersebut keluar usrahnya. 2. Kebutuhan Pendalaman Fikrah (Ideologi) Tak bias ditawar-tawar lagi tentang kebutuhan ini untuk menghadapi gerakan-gerakan agitasi yang menyerbu kaum-kaum muslimin tanpa ampun. Lembaga usrah harus berupaya melahirkan berbagai pemikiran dan konsep yang bersumber dari ajaran islam untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan ini terkait dengan ilmu pengetahuan dan wawasan (ilmiyah wa tsaqofiyah), yaitu ilmu-ilmu yang bersifat syariah maupun umum. Kemudian ilmu-ilmu yang sifatnya teoritis (nazhariat) yaitu teori-teori keislaman yang praktis dan aplikatif untuk menghadapi berbagai masalah sehari-hari. ulukhiyah dan ubudiyah

3. Kebutuhan Ilmu-ilmu Dakwah Disinilah letak tarbiyah yang tak boleh melewatkan bagi setiap kadar dakwah. Berdakwah adalah berbagi dan memberikan sesuatu kepada madu (obyek dakwah), bagi yang tak memiliki sesuatu maka tak akan bisa memberikanya. Urgensi uslah memperhatikan ilmu ilmu dakwah dengan lengkap dan integral serta melakukannya sesuai dengan syariat islam. Sehingga tak terjatuh kepada perilaku bidah, taqarruf (aulawiyat), dan sebagainya. Maka dalam pada itu gerakan dakwah dari para kader jamaah akan mengalir atas dukungan mereka menuju kepadanya perubahan masyarakat islami. Dengan demikian kegiatan amar maruf nahi munkar akan berjalan evektif, seperi pemberantasan kemunkaran-kemunkaran serta menjunjung tinggi perilaku utama. Hingga akhirnya umat mendapatkan furqon (kemampuan membedakan antaranya yang hak dan batil) dan merasakan nilai islam yang sebenarnya. Dengan demikian secr umum tugas usrah adalah: Mempersiapkan para pemimpin yang rabbani mereka akan membimbing para umat kearah perubahan Melahirkan generasi rabbani. Yaitu sebuah genersi yang mengusung kearah perumahan tersebut. B. Struktur Yang Rapi (Tandzim) Berjamaah adalah aktifitas dakwah para daI secara kolektif, terarah, tearencana serta koordinatif terukur target, dan sasarannya. Dengan kondisi demikian tak mungkin akan terjadi koordinasi yang baik tanpa adanya system penataan yang rapi (tandzim) Rencana solutif dan setrategis tersebut hendaknya mengantarkan kader-kderny kepada: . Mawatinus siyadah, yaitu menjadi pemegang, pengndali pengemban kedaulatan . Mawatinul quwah, memasuki posisi-posisi kekuatan: ideology politik, ekonomi . Mawtinul hisbah, pusat-pusat control/pengendali Jelaslah bahwa siapa saja yang mengingatkan cita-citanya tercapai haruslah mempunyai rencana serta mewujudkan rencananya sesuai kemampuannya. Jamaah yang mempunyai langkah kerjanya. Kerapian gerak angkah tergantung pada kadar atau tingkat

koordinasinya, kadar atau tingkat koordinasinya tergantung kadar komunikasi, kadar komunikasi tergantung pada kadar Strukturnya. Nilai Lebih Amal Jamai a. Tampak keseriusan Amal Bentuk kesungguhan kinerja seseorang dapat diketahui melalui kerapian, tertib, terencana dan terukur dalam prossnya.sehingga hasil kerja atau produknya dapat diperhitungkan dari segi watu kualitas maupun kwantitas. Sebalknya kerja yang serampangan amburadul tanoa perencanaan meunjukkan ketidak seriusan amalnya. b. Adanya Pembagian Amal dan Kwajiban Peran amal jamai adalah pendelegasian tugas dan kwajiban kepada para anggotanya. Pembagian tugas mestilah sesuai dengan potensi seseorang. Karena jamaah tak akan memberikan urusan kepada orang yang tidak mempunyai kapasitas untuk itu Jamaah juga tidak akan menyia nyiakan amal menjadi terbengkelai, sementara masihbnyak kader yang siap mengampunya. Dalam kenyataan tugas dan kewajiban melebihi waaktu yang similiki para anggota/kader,sehingga mereka tak jarang terkuras waktu dan tenaganya. c. Pembatsan wewenang Keserabutan kerja dapat di hindari dengan pembatasan wewenang dan tnggung jawab. Tidak akan terjadi konflik inernal hanya karena intervensi seseorang anggota terhadapkewenangan anggota jamaah yang lain, atau pelemparan tugas angota yag satu terhadap yang lain, sehingga terjadi pelepasan tanggung jawab. Dengan tandzim amal jamaI semua anggota jamaah akan jelas amanah dan tanggung jawabnya. d. Penaturan Mekanisme Hubunagan interpersonal Hubunagan interpersonal dalam jamaah selama tak berkaitan dengan kepentingan struktur (tandzim) tentu tidak perlu dipermasalahkan. Namun jika hal tersebut sangat berkaitan dengan stuktur, apalagi dengan hajat seluruh anggota/orang banyak maka harus melalui mekanisme. Misalnya dalam urusan mutasi anggota mobilizr dan sebagainya. e. Terbebas Dari Rebutan Kepemimpinan/jabatan Amal jamai bukanlah tempat untuk mencari popularitas apalagi untuk mencari makan. Bekerja di dalamnya haruslah sematamata untuk dakwah islamiyah. Semua perilaku dan tanggung jawabnya akan si hisab di hari kiamat. Adalah perbuatan tercela

jika terjadi konvlik internal dikarenakan ambisi sebuah jabatan. Perebutan jabaatan hanya akan menjauhkan jamaah dari nilai-nilai ubudiyah, merusak persaudaraan menggembirakan musuh serta membeli peluang masuknya setan. Siapa pun yang terpilih selama sesuai dengan aturan yang telah disepakati tidak benar mengadakan makar untuk menjatuhkannya. Pemilihan, pergantian maupun pencopetan terhadap pemimpin melalui proses yang di benarkan dan mekanisme yang di atur oleh jamaah. Dengan demikian berjamaah menjadi dinamis dan sinergis. f. Terpancarnya Ketaatan dalam diri kader dakwah Dengan adanya pembagian tugas dan kewenangan dalam ruang lingkup kerja amal jamai serta tuntutan syariat akan kesadaran tanggung jawabnya, maka menjadikan kader dakwah tersebut terjaga dari perilaku munkar. Amal jamai akan menggiring para pelakunya kepada koridor syariat Penunaian amanah pertnggung jawaban, perilaku islami, saman wa thaatan , adalah tuntunan syariat amal jamai merupakan sitem untuk pengendalian pengarahan dan pembinaan serta evaluasi untuk hal ini. Bahaya Yang Mengancam Amal Jamai Sekaliun amal jamai merupakan tatanan yang rapi dan kokoh, namun tetap saja terdapat peluang untuk merusak system di dalamnya. Apalagi jika pengawasan serta pengendaliannya lemah, karena setiap system membutuhkan pengawasan dan pengendalian. Selama amal jamaI masih berada di garis jalan Allah SWT, maka dia akan memberikan pertolongan kepadfa jamaah dengan pengawasannya Banyak hal yang akan menyaret amal jamaI ke dalam mara bahaya, namun hal itu akan biasa di atasi dengan mengetahui gejala-gejala dan penyebabnya, yang meliputi : Faktor Internal Bersifat structural (Tandzimiyan) 1. Kepemimpinan 2. Lemahnya tarbiyah kader-kader 3. Konflik internal 4. Tekanan kepemimpinan 5. Lemahnya Ke-jundi-an 6. Keputusan yang controversial 7. Lemahnya Sosialisasi manhaj

Bersifat Individual 1. Watak tidak disiplin 2. Kwatir akan rejeki 3. Ekstrim dan kelebihan 4. Sikap meremehkan dan memudah mudahkan 5. Menerima tekanan psikologis 6. Lupa doktrin 7. Takabur 8. Lunturnya komitmen Faktor Eksternal 1. Tertimpa Fitnah 2. Tersusupi musuh 3. Tekanan lingkungan 4. Tekanan-tekanan gerakan agitasi 5. Tekanan keluarga dan sahabat Amal JamaI Kulli (Makro) Amal jamaI sebenarnya tak hanya mencakup aktivitas internal jamaah, namun harus mengakses keluar dan bersifat internasional. Hal ini untuk mwujudkan islam sebagai rahmat alam semesta. dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada mat manusia, eluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusiatiada mengetahui. (QS saba [34]: 28) Dakwah islamiyah tidak hanya dipandang sebagai harakah ataupun jama;ah minal musliminh saja, yang mana dengan sifat tersebut hanya bisa dirasakan gregedt dan keberadaannya oleh para harakiyun, namun dakwah harus mampu menjadi milik seluruh kaum muslimin disegenap lapisan dimana pun berada bahkan harus mampu menjadi tumpuan harapan seluruh manusia. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalannya dalam barisan yang teratur seakan akan mereka sepeti bangunan yang tersusun kokoh. (QS> At-Taubah[9]: 71)

Jika di lihat ragam gerakan dakwah, mereka telah bekerja pada kapasitasnya masing-masing dan kadang kala bergesekan dengan saudara pergerkan dakwah yang lain. Keaneka ragaman gerakan dakwah tersebut terjadi karna mereka dalam memahami syariat tentang akwah ada yang mengedepan kan atsar, ada yang mengedepan kan teks, ada yang mengedepan kan qiyas, ada yang mempertimbagkan kemaslahatan, Di antara keaneka ragaman gerakn dakwah adalah : Kalangan yang menempuh jalan sufi yang berangkat ari sikap zuhud, ibadah , takziyatun nads, sidiq dan ikhlas. Jamaah yang menekankan dan senantiasa mencari keutamaan-keutamaan amal Sekelook orang yang berkonsentrasi kepadapembangunan masjid-masjid, tanah-tanah waqaf, zakat. Sekelook orang yang memfokuskan dakwahnya kepada pemberantasan kemaksiyatan seperti judi, dan lain-lain. Ikatan para aktivis dakwah provesi dalam bidang hokum. Dan sebagainya. Kadang-kadang sebagian dari mereka telah menempuh jalan yang salah akibat ijtihd mereka dan sebagian yang lain telah menempuh jalan yang benar. dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan Orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut,(agama) Allah itulah yang pasti menang.(QS. Maidah[5]: 56) Sedemikian jelas ayat-ayat Allah berbicara kesatuan umat, perlukah penjelasan lagi? Mengapa bahwa umat islam tak mungkin bersatu, adalah anggapan yang sangat batil. Anggapan tersebut bermakna melecehkan kekuatan an melemahkan syariat islam sebagai dhinul fitrah. Sedangkan gerakan yang tak ada kemauan untuk mengarahkan umat kesana adalah gerakan batil, atau setidaknya gerakan yang belum mendapatkan hidayah Allah SWT.

VII MEMAHAMI WAYUL AMNI WA SIYASI (kesadaran Akan Keamanan Dan Politik) Prinsip dan karakter dakwah adalah terbuka, tak ada alas an untuk merahasiakannya, kecuali karena alas an darurat. Namun perjalanan sebuah harakah dakwah yak akan lepas dari pilihan sissiyatud dakwah. Pilihan tersebut di ambilselama tiga tahun pada tahap awal dakwah Rasullullah Saw. Di Makkah yaitu tat kala memulai pebentukan jamaah dengan penataannya. Tidakbisa dipungkiri bahwa rasullullah SAW dalam merekrut orang-orang di sekitarnya dilakukan dengan penuh perhitungan. Langkah dakwaahnya senantiyasa menggunakan setrategi kemudian mendidik para pendukungnya (para sahabat) dengan cermat penuh perhatian samapai akhirnya jamaah kaum muslimin yang telah dibinanya eksis, setelah mengalami sebagai tribulasi yang tiada henti. Argumen dari Nash Al-Quran dan fakta sejarah Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu dan majulah (ke medan pertempuran) ber kelompok-kelompok, atau majulah setapak . (QS. An-Nisa[4]: 71) Mintalah bantuan dalam mensukseskan hajat sengan khymat, Karen setiap orangyang mendapatkan nikmat pasti akn di hasad. (HR.Thabrani, Abu Nuaim, Baihaqi, Ibnu Hibban) Ucapan Rahib Bani israil kepada pemuda shalih dan Ashabul ukhud, jika engkau mendapatkan ujian (tertngkap) jangan kau tjukkan (nama)ku. (Dalilul Falihien 1:155) Wayul amni was siyas merupakan kesadaran untuk enjaga jamaah dari berbagai himpitan beban yang diciptakan oleh lawan-lawannya yang menginginkan agar jamaah berputus asa, kehilangan akal dan mengambil sikap yang salah serta kemudian tergelincir. Wayul amni was siyas adalah sebuah upaya untuk mengurai, menganalisa dan menarik kesimpulan agar tidak jatuh kedalam suasana kontra diktif baik ucapan, sikap maupun perilakunya. Ia adalah pandangan universal yang mencakup tsaqafah siyasah, pemahaman nilai-nilai orientasi politik yang akan menidik para anggota jamaah untuk megrti situasi dan kondisa serta problematika umat untuk kemudian mampu meberikan solusi, mengambil keputusan ataupun menentukan sikap. Wayul amni wassiyasi di terapkan untuk meraih taufik dan hidayah-Nya.

Wasilah dan kebijakan itu tidak aka tertukar dan tdak akan melampoi tiga persoalan : Ima yang mendalam (iman amiq) Pembentuka yang rapi (taqwin daqiq) Usaha dan amal yang berkesinambunagn (amal mutawasil) Untuk lebih jelasnya beberapa pembenaran terhadap prinsip-prinsip sirriyah adalah sebagai berikut: Ketika perulaan dakwah, sebagaimana dakwah Rasullullah SAW di Makkah Ketika meulai pembentukan jamaah Ketika memperbincangkan penataan jamaah dakwah. Sedangkan latar belakang ataupun landasan filosofis tentang dipilihnya prinsip amaniyah dakwah adalah sebagai berikut : Untuk menghindari dosa-dosa Untuk terealisirnya suatu kewajiban Untuk pengetahuan intelejen Merupakan prinsip akhlaq islam, seperti kewajiban memelihara rahasia. Dsb. Allah SWT telah member peringatan kepada segenap kaum muslimin akan babahaya yang akan mengancam eksistensi manusia di suatu wilayah. Yaitu bahwa kaum muslimin harus senantiasa waspada pada musibah yang dapat menimpa siapa saja tanpa pandang bulu. Musibah itu datang tatkala manusia telah menyempurnakan syrat-syarat didatangkannya musibah. Musibah itu datang tat kalamanusia tk lagi terkendali dengan risalah islam. Jika dakwah telah mati, para dai tak dibutuhkan lagi, maka musibah datang sebagai pemberi peringatan ataubahkan hukuman. Kisah sedih serup telah menimpa dibanyak tempat dimana kaum muslimin berada. Baik di asa lalu seperti di kordoba, dimasa kini sebagaimana tragedy di Maluku. Dan tidak mustahil di masa mendatang di suatu tempat akan terjadi serupa, jika kelengahan telah melanda kaum muslimin. Kesadaran akan amniyah dan siyasah adalah bagian dari fiqih dakwah. Fiqih dakwah. Fiqih dakwah hadir untuk menjaga keberlangsungan jamaah harakah

Arti Penting Keberlangsungan Dakwah

(istimrariyatul harakah).

Keberlangsungan jamaah harakah di butuhkan untuk VIII SAATNYA BERPOLITIK

keselamatan umat islam akan menghadirkan peradaban islam.

Dakwah tidak hanya merupakan aktivitas bakti social keluar masuk kampung , berceramah, pengajian, mengurus masjid,dan sebagainya