data potensi kab banyumas

15
DATA POTENSI UNGGULAN KABUPATEN BANYUMAS Slogan : NO NAMA PRODUK DESKRIPSI FOTO 1 Pariwisata : a. Obyek Wisata Alam - Lokawisata Baturraden Obyek wisata alam ini menyajikan pemandangan alam pegunungan dan lembah sunyi yang dihiasi air terjun serta sumber air panas belerang. Baturraden berada di sebelah Selatan kaki Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640 m dpl. Di daerah ini wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang indah dan udara pegunungan yang segar dengan suhu 18⁰C-25⁰C. Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 m adalah gunung berapi terbesar dan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa. Jika cuaca bagus, Kota Purwokerto, Pantai Cilacap dan Pulau Nusakambangan dapat terlihat dari Baturraden. Di tempat ini juga tersedia berbagai sarana permainan anak, kolam renang, tempat pemandian air panas, kereta mini, kolam luncur, sepeda air dan kebun binatang Kaloka Widya Mandala. Selain itu, di komplek lokawisata juga terdapat wahana Teater Alam. Dalam wahana yang berbentuk kapal terbang jenis Foxer 28 milik Garuda Indonesia Airways, yang dibangun di atas tanah seluas 600 m 2 tersebut para pengunjung akan merasakan sensasi naik pesawat terbang dan dapat menikmati tayangan-tayangan film melalui layar di dalam pesawat yang menampilkan potensi-potensi pariwisata mulai di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya, Indonesia bahkan dunia, serta materi-materi muatan lokal bagi anak-anak sekolah, selama kurang lebih 10 menit setiap sesinya. Di Baturraden juga tersedia sarana wisata yang lengkap seperti hotel berbintang, restoran/rumah makan dan lain-lain. Gerbang Lokawisata Baturraden Air Terjun di Lokawisata Baturraden Sarana Bermain di lokawisata Teater Alam Baturraden

Upload: mirrah-dina-aptari

Post on 26-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Data Potensi Kab Banyumas

TRANSCRIPT

  • DATA POTENSI UNGGULAN

    KABUPATEN BANYUMAS

    Slogan :

    NO NAMA PRODUK DESKRIPSI FOTO

    1 Pariwisata : a. Obyek Wisata

    Alam - Lokawisata

    Baturraden

    Obyek wisata alam ini menyajikan pemandangan alam pegunungan dan lembah sunyi yang dihiasi air terjun serta sumber air panas belerang. Baturraden berada di sebelah Selatan kaki Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640 m dpl. Di daerah ini wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang indah dan udara pegunungan yang segar dengan suhu 18C-25C. Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 m adalah gunung berapi terbesar dan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa. Jika cuaca bagus, Kota Purwokerto, Pantai Cilacap dan Pulau Nusakambangan dapat terlihat dari Baturraden. Di tempat ini juga tersedia berbagai sarana permainan anak, kolam renang, tempat pemandian air panas, kereta mini, kolam luncur, sepeda air dan kebun binatang Kaloka Widya Mandala. Selain itu, di komplek lokawisata juga terdapat wahana Teater Alam. Dalam wahana yang berbentuk kapal terbang jenis Foxer 28 milik Garuda Indonesia Airways, yang dibangun di atas tanah seluas 600 m2 tersebut para pengunjung akan merasakan sensasi naik pesawat terbang dan dapat menikmati tayangan-tayangan film melalui layar di dalam pesawat yang menampilkan potensi-potensi pariwisata mulai di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya, Indonesia bahkan dunia, serta materi-materi muatan lokal bagi anak-anak sekolah, selama kurang lebih 10 menit setiap sesinya. Di Baturraden juga tersedia sarana wisata yang lengkap seperti hotel berbintang, restoran/rumah makan dan lain-lain.

    Gerbang Lokawisata

    Baturraden

    Air Terjun di Lokawisata

    Baturraden

    Sarana Bermain di lokawisata

    Teater Alam Baturraden

  • - Wana Wisata

    Baturraden - Sumber Air Panas

    Pancuran Tujuh - Sumber Air Panas

    Pancuran Tiga

    Wana Wisata Baturraden adalah hutan lindung yang dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan sarana untuk menanamkan rasa cinta kepada alam. Wana Wisata Baturraden terletak 2 km arah timur Lokawisata Baturraden. Keindahan alamnya akan membuat wisatawan betah karena kesejukan udara pengunungan yang bebas dari polusi, ditambah dengan kicauan burung dan ayam hutan yang beterbangan dari satu pohon ke pohon lainnya. Bagi yang gemar berwisata minat khusus bisa melakukan hiking, tracking dan camping di camping ground yang mampu menampung 1.000 tenda. Kawasan ini pernah dijadikan ajang Jambore Daerah dan Jambore Nadional. Disamping sebagai cagar alam, Wana Wisata Baturraden juga merupakan hutan produksi dan pusat persemaian tanaman damar, mahoni dan pinus. Sesuai dengan namanya, obyek wisata Pancuran Tujuh atau dalam bahasa Jawa Pancuran Pitu berupa 7 buah pancuran alami yang mengalir langsung dari perut Gunung Slamet. Sumber air panas ini mengandung belerang bersuhu antara 70-90 celcius, serta mengandung beberapa unsur mineral. Karena kandungan belerangnya, maka air dari pancuran ini sangat efektif untuk mengobati penyakit tulang/rheumatic dan berbagai macam penyakit kulit. Pengunjung dapat menikmati sumber air panas ini dengan mandi langsung di alam terbuka, atau di kamar-kamar mandi yang telah tersedia dengan fasilitas shower. Lokasi obyek wisata ini terletak di tengah hutan damar dan pinus yang berjarak sekitar 2,5 km arah barat Lokawisata Baturraden. Obyek ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan dengan jarak tempuh sekitar 5 km dari pintu gerbang Wana Wisata. Mirip dengan Pancuran Tujuh hanya jumlah pancurannya tiga buah. Bentuk dan karakteristiknya sama dengan Pancuran Tujuh. Tidak jauh dari lokasi ini terdapat beberapa kamar mandi yang airnya berasal dari 3 pancuran tersebut. Bagi wisatawan yang menginginkan lumpur belerang untuk dibawa pulang, tersedia lumpur belerang dalam kemasan botol beraneka ukuran. Lumpur ini bisa digunakan untuk lulur. Pancuran Tiga lebih mudah dijangkau karena berada di dalam komplek Lokawisata Baturraden.

    Camping Ground

    Pancuran Tujuh

    Pijat dengan Belerang

    Pancuran Tiga

  • - Telaga Sunyi

    - Pemandian Air Mineral Kalibacin

    b. Obyek Wisata Sejarah

    - Museum Wayang Sendang Mas

    - Museum Bank

    Rakyat Indonesia

    Obyek wisata ini berada pada ketinggian sekitar 700 meter dpl dan berada di tengah-tengah lebatnya hutan damar dan pinus yang berjarak sekitar 3 kilometer arah timur dari pintu gerbang Wana Wisata. Indahnya alam sekitar yang dilengkapi shelter-shelter membuat wisatawan lebih rileks dan merasa dininabobokan mendengarkan sayup-sayup kicuan burung dan gerakan lincah capung yang beterbangan di sekitar telaga. Terletak sekitar 17 kilometer arah selatan Kota Purwokerto, tepatnya di Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo. Pemandian Kalibacin merupakan obyek wisata husada karena pengunjung yang datang selain berekreasi juga dapat berobat. Disebut Kalibacin karena airnya berbau kurang sedap. Namun karena kandungan belerangnya cukup tinggi sehingga mampu mengobati berbagai macam penyakit kulit, syaraf dan tulang/rheumatic. Merupakan obyek wisata sejarah yang mengoleksi berbagai macam jenis wayang seperti: Wayang Gagrag Banyumasan, Surakarta, Yogyakarta, Pesisiran, Wayang Purwa, Wayang Beber, Wayang Kancil dan berbagai koleksi benda purbakala. Museum ini terletak di komplek bekas pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas tempo dulu yang sekarang menjadi komplek Kecamatan Banyumas. Jaraknya 15 km arah timur dari Kota Purwokerto. Merupakan satu-satunya museum perbankan yang ada di Indonesia, yang berada di pusat Kota Purwokerto. Bank Rakyat Indonesia (BRI) pertama kali didirikan di Purwokerto oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-En Spaarbank Der Inlandsche Bestuurs Amatenaren atau Bank Bantuan Priyayi Pribumi pada tanggal 16 Desember 1895 yang kemudian dijadikan hari kelahiran BRI. Setelah mengalami beberapa penggantian nama antara lain menjadi Bank Koperasi, Tani dan Nelayan (BKTN) tahun 1960, akhirnya pada tahun 1967 menjadi Bank Rakyat Indonesia.

    Pemandian Kalibacin

    Koleksi Museum Wayang Sendang Mas

  • c. Obyek Wisata

    Keagamaan - Masjid Saka

    Tunggal dan Taman Kera Cikakak

    Masjid Saka Tunggal merupakan peninggalan jaman Wali Songo, terletak di desa Cikakak Kecamatan Wangon yang berjarak sekitar 30 km arah barat daya Kota Purwokerto. Masjid ini dibangun pada tahun 1871 Masehi/1288 Hijriyah dan hanya memiliki satu pilar penyangga. Di sekitar masjid terdapat makam seorang penyebar agama Islam di wilayah setempat bernama Kyai Toelih. Hutan-hutan di sekitar Masjid Saka Tunggal banyak dihuni kera-kera liar. Meskipun tergolong hewan liar, kera-kera tersebut jinak dan bersahabat selama tidak diganggu. Kera-kera tersebut sering turun ke sekitar wilayah masjid dan perumahan warga. Pengunjung bisa mengajak mereka berceng-kerama dengan sekedar memberi kacang, pisang atau makanan kecil lainnya.

    Kesenian Tradisional : - Begalan

    Begalan adalah seni tutur tradisional yang digunakan dalam rangkaian upacara pernikahan. Seni Begalan menggambarkan peristiwa perampokan terhadap barang bawaan dari besan (pihak mempelai pria) oleh seorang begal (perampok). Dalam falsafah orang Banyumas, yang dibegal (dirampok) bukanlah harta benda, melainkan bajang sawane kaki penganten nini penganten (segala macam kendala yang mungkin terjadi dalam kehidupan berumah tangga pada mempelai berdua). Begalan dilakukan oleh dua orang pria dewasa yang merupakan sedulur pancer lanang (saudara dari garis laki-laki) dari pihak mempelai pria. Kedua pemain begalan menari di depan kedua mempelai dengan membawa perleng-kapan yang disebut brenong kepang. Properti tersebut terdiri atas alat-alat dapur yang diberi makna simbolis yang berisi falsafah Jawa dan berguna bagi kedua mempelai yang akan menempuh hidup baru mengarungi kehidupan berumah tangga. Dalam pementasannya, kedua pemain begalan menari dengan diiringi gendhing-gendhing Banyumasan yang disajikan dengan mengguna-kan perangkat gamelan.

    Prosesi Begalan

    Brenong Kepang

  • - Jemblung

    - Karawitan Gagrag Banyumas

    - Lengger Banyumasan

    Jemblung adalah seni tutur tradisional yang dilakonkan oleh 4 orang pemain. Menurut keyakinan masyarakat, kata jemblung merupakan jarwo dhosok (penggabungan dua kata menjadi kata bentukan baru) yang berarti jenjem-jenjeme wong gemblung (rasa tentram yang dirasakan oleh orang gila). Pengertian ini diperkirakan bersumber dari tradisi pementasan jemblung yang menempatkan pemain seperti layaknya orang gila. Para pemain jemblung tampak tampil dalam pementasannya tanpa perlengkapan artistik apapun. Mereka bermain seperti halnya pemain sandiwara kethoprak, dan mengiringi pertunjukkan dengan aransemen musikal yang dihasilkan melalui sajian music mulut (oral). Dalam pertunjukannya pemain jemblung duduk di kursi menghadap sebuah meja yang berisi nasi tumpeng dan jajan pasar yang menjadi properti pementasan. Pertunjukan jemblung menyajikan kisah-kisah babad, legenda atau cerita rakyat yang adegannya diplot seperti halnya plot cerita pada pertunjukan kethoprak. Jemblung masih eksis dan berkembang di Kecamatan Tambak dan Sumpiuh. Karawitan Gagrag Banyumas adalah salah satu gaya dalam karawitan Jawa yang tumbuh dan berkembang di wilayah sebaran budaya Banyumas. Karawitan gagrag Banyumas dikenal memiliki 3 warna yaitu warna Wetanan, Kulonan dan Banyumasan. Warna Wetanan dipengaruhi oleh karawitan kraton (gaya Surakarta dan Yogyakarta). Warna kulonan dipengaruhi oleh karawitan gaya Sunda. Adapun warna Banyumasan adalah warna khas yang dilator-belakangi oleh budaya masyarakat setempat yang bernafaskan nilai-nilai kerakyatan. Ketiga warna tersebut dapat dijumpai pada bentuk gendhing, garap gendhing dan garap instrumen dalam setiap penyajiannya. Karawitan gagrag Banyumasan biasanya disajikan dengan perangkat gamelan ageng. Namun dapat pula disajikan dengan menggunakan perangkat musik calung maupun angklung yang merupakan perangkat musik khas Banyumasan. Lengger adalah seni pertunjukkan tradisional khas Banyumas yang dilakukan oleh penari wanita. Dalam pertunjukannya penari lengger menari sambil bernyanyi (nyinden) dengan diiringi oleh gamelan calung. Kata lengger merupakan jarwo dhosok (penggabungan 2 kata menjadi 1 kata bentukan baru) yang berarti

    Seni Tradisional Jemblung

    Grup Lengger Banyumasan

    Penari Lengger Banyumasan

  • - Wayang Kulit Gagrag Banyumasan

    - Calengsai

    diarani leng jebule jengger atau dikira lubang ternyata mahkota ayam jantan. Maksud jarwo dhosok tersebut terkait dengan kebiasaan pada masa lalu dimana pemain lengger biasanya laki-laki yang berdandan perempuan. Leng adalah simbol gender perempuan sedangkan jengger adalah simbol gender laki-laki. Dalam perkembangannya, kesenian lengger lebih banyak digunakan sebagai media hiburan sehingga penari yang semula laki-laki diganti dengan penari perempuan yang berparas cantik. Bagi masyarakat Banyumas, lengger memiliki fungsi ritual dalam pelaksanaan upacara kesuburan. Lengger dipentaskan untuk keperluan baritan (upacara minta hujan), sedekah bumi (upacara syukuran setelah panen padi), kaul atau nadzar dan lain-lain. Saat ini lengger banyak dipentaskan untuk keperluan hiburan masyarakat pedesaan maupun perkotaan, dan telah dimodifikasi menjadi tarian-tarian yang digarap dengan konsep masa kini. Kesenian lengger tumbuh subur di seluruh wilayah sebaran budaya Banyumas. Wayang kulit gagrag Banyumasan adalah jenis pertunjukkan wayang kulit yang bernafaskan nilai-nilai Banyumas. Lakon-lakon yang disajikan dalam pementasan tidak jauh berbeda dengan wayang kulit purwo, yaitu bersumber dari kitab Mahabarata dan Ramayana. Spesifikasi wayang kulit gagrag Banyumasan terletak pada tehnik pembawaannya yang sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya masyarakat setempat dengan pola kehidupan tradisional agraris. Spesifikasi tersebut dapat dilihat pada berbagai sisi seperti sulukan, tokoh-tokoh tertentu yang merupakan lokal genius lokal Banyumasan, sanggit cerita, iringan dan lain-lain. Wayang kulit gagrag Banyumasan memiliki dua versi, yaitu gagrag Kidul Gunung dan Gagrag Lor Gunung. Calengsai adalah seni pertunjukkan yang merupakan perpaduan antara kesenian asli Banyumas yaitu calung dan lengger dengan kesenian Tionghoa yaitu Barongsai, menjadi sebuah karya seni kolaborasi yang namanya merupakan kependekan dari kata Calung, Lengger dan Barongsai. Kesenian ini dimainkan oleh seniman-seniman pribumi dan dari etnis Tionghoa yang tergabung dalam paguyuban Asimiha (Asimilasi Pribumi dan Tionghoa) Banyumas. Kesenian Calengsai merupakan hasil prakarsa Bupati Banyumas, Drs. Mardjoko, MM dengan tujuan untuk meningkatkan kerukunan antar etnis masyarakat di Kabupaten Banyumas.

    Seperangkat Calung Pengiring

    Lengger

  • - Seni Kenthongan

    Seni kenthongan merupakan seni musik tradisional khas Banyumas. Musik ini dimainkan oleh 20 hingga 30 orang, dipimpin seorang atau dua orang mayoret. Dalam pertunjukan musik kentongan, selain alat musik utama berupa kenthong berbahan bambu, biasanya digunakan alat-alat lain, diantaranya ada yang menyerupai gitar, tetapi suaranya bukan dihasilkan dari petikan senar, namun dari bambu yang digesek. Selain itu juga ada angklung, simba dan bas yang terbuat dari drum plastik yang dilapisi karet dalam ban mobil. Untuk menambah kekompakan dan keindahan, anggota grup kenthongan mengenakan kostum tradisional, sandal bandol, serta aksesoris berwarna-warni, termasuk menghias alat-alat musik yang digunakan. Musik kenthongan dapat mengiringi semua jenis lagu, tetapi lebih pas bila mengiringi lagu daerah atau lagu religi yang berirama cepat. Musik kenthongan biasanya ditampilkan sebagai hiburan pada acara hajatan, penyambutan pejabat dalam upacara dan acara-acara resmi lainnya. Selain sebagai sarana hiburan, kesenian kenthongan juga sebagai upaya melestarikan warisan kebudayaan local yang sekarang sudah mulai hilang diterjang budaya modern.

    3 Makanan Khas : - Mendoan - Keripik Tempe

    Mendoan merupakan makanan khas/asli Banyumas. Mendoan dibuat dari bahan baku kedelai yang sengaja dibuat atau dicetak menjadi lembaran tempe tipis berbentuk segi empat. Cara membuatnya, tempe dilumuri adonan tepung beras dan terigu yang sudah diberi bumbu, kemudian digoreng hanya setengah matang. Mendoan sangat cocok dan nikmat dihidangkan dalam keadaan hangat, dan akan lebih berselera apabila disandingkan dengan cabai rawit dan teh manis atau kopi. Wisatawan dapat memperoleh mendoan di hampir setiap tempat seperti di pusat-pusat jajanan atau oleh-oleh dan warung-warung di sepanjang jalan di Kota Purwokerto. Keripik tempe khas Banyumas terbuat dari bahan baku yang sama dengan mendoan. Proses pembuatannya sama dengan mendoan, hanya beda cara menggorengnya, yaitu kripik tempe digoreng dua kali hingga menjadi kering dan renyah. Kripik tempe selain dapat dihidangkan sebagai makanan ringan/snack juga dapat digunakan sebagai lauk pengganti krupuk. Kripik tempe sangat cocok untuk oleh-oleh karena dapat disimpan untuk waktu yang relatif lama. Keripik tempe tersedia di toko-toko pusat oleh-oleh atau supermarket di Purwokerto.

  • - Gethuk Goreng

    Sokaraja

    - Sroto Sokaraja

    - Jenang Jaket dan Wajik Klethik

    - Cimplung

    Makanan berbahan dasar singkong (ketela pohon) ini memang berbeda dari gethuk-gethuk lain yang ada di luar Banyumas. Ciri khas gethuk sokaraja yaitu digoreng. Gethuk goreng yang bercita rasa manis ini tersedia dalam aneka rasa dan aroma, seperti rasa gula merah, coklat, durian dan lain-lain. Gethuk goreng dikemas dalam besek (kotak dari anyaman bambu), sehingga sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh karena dapat disimpan atau bertahan hingga 10 hari. Wisatawan dapat dengan mudah memperolehnya di sepanjang Jalan Raya Sokaraja. Di tempat ini, selain dapat berbelanja, pengunjung juga dapat melihat secara langsung proses pembuatan gethuk. Sroto Sokaraja memang berbeda dengan soto-soto dari luar Banyumas. Penyajian soto khas Sokaraja tanpa menggunakan nasi dan soun, tetapi menggunakan ketupat sebagai penganti nasi, dicampur dengan irisan daging ayam atau sapi, tauge, daun bawang, dan kerupuk warna warni, serta dilengkapi dengan sambal kacang dan kecap. Wisatawan dapat menikmatinya di warung-warung soto di sepanjang Jalan Raya Sokaraja. Kata jaket merupakan kependekan dari Jenang Asli Ketan. Jenang jaket adalah salah satu jajanan khas Banyumas. Keunikan jenang jaket ini adalah sangat kenyal, namun tidak lengket di tangan karena dicampur dengan wijen. Pengunjung selain dapat berbelanja jenang dan wajik juga bisa melihat proses pembuatanya. Pabrik jenang jaket Banyumas berada di Jl. PKK Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur. Cimplung adalah salah satu makanan /jajanan khas Banyumas yang bercita rasa manis. Bahan baku utamanya adalah kelapa muda, singkong, ubi jalar, atau pisang. Proses pembuatannya sangat sederhana yakni bahan-bahan utama tersebut direbus ke dalam air nira/legen hingga meresap dan rasanya menjadi manis. Cimplung mudah diperoleh di wilayah Kecamatan Cilongok sebagai daerah penghasil gula kelapa. Disamping itu juga dapat diperoleh di pasar-pasar tradisional di Banyumas.

  • 4 UMKM : - Gula Kelapa

    - Minyak Atsiri - Batik Banyumas

    Produksi gula kelapa banyak terdapat di Kecamatan Cilongok dan Kebasen. Sebagian besar mata pencaharian warga Cilongok adalah penderes kelapa dengan kemampuan produksi sebesar 27.942 ton gula per tahun. Dengan teknik pengolahan dan teknologi sederhana warisan turun-temurun nenek moyang menjadikan gula merah hasil produksi Cilongok ini memiliki ciri khas dan kualitas produk yang tinggi. Dalam skala yang lebih kecil, produksi gula kelapa juga terdapat di 22 kecamatan lain di Kabupaten Banyumas. Kapasitas produksi keseluruhan di Kabupaten Banyumas mencapai 58.754 ton per tahun, dengan jumlah unit usaha 30.207, tersebar di 23 kecamatan. Dengan bentuk cetak alumunium (50 gram) dan gula kristal/semut, gula kelapa produksi Banyumas khususnya dari Kecamatan Kebasen telah diekspor ke berbagai negara: Singapura (lewat Cirebon), Arab Saudi (lewat Surabaya), Amerika (lewat jakarta), Belanda (lewat Bandung) dan Korea (lewat Bandung). Volume ekspor mencapai 40-45 ton per tahun. Nilam (pogostemon species) merupakan salah satu komoditas yang sedang dikembangkan di Kabupaten Banyumas. Minyak Nilam Aroma chemical dan ekstrak yang saat ini dikembangkan di Kabupaten Banyumas berkapasitas produksi per tahun 45.525 kg, dengan jumlah unit usaha 16 unit. Selain itu juga ada Minyak Daun Cengkeh, dengan kapasitas 211.000 kg per tahun, dengan 17 unit usaha. Lokasi pengolahan minyak atsiri ada di Kecamatan Kedungbanteng, Baturraden, Sumbang, Tambak Pekuncen dan Cilongok. Hasil minyak atsiri Banyumas telah diekspor ke Eropa, jepang dan Amerika. Banyumas telah lama dikenal sebagai daerah penghasil batik tradisional di Indonesia. Batik Banyumas identik dengan motif Jonasan, yaitu kelompok motif non geometrik yang didominasi oleh warna-warna dasar kecoklatan dan hitam. Motif-motif lain yang berkembang saat ini antara lain: Sekarsurya, Sidoluhung, Lumbon (lumbu), Jahe Puger, Cempaka Mulya, Kawung Jenggot, Madu Bronto, Satria Busana, dan Pring Sedapur.

  • Kapasitas produksi batik Banyumas saat ini : batik tulis 30.000 potong per tahun, batik cap 67.200 potong per tahun, dan batik kombinasi 72.000 potong per tahun. Sentra Kerajinan batik Banyumas berada di Kecamatan Sokaraja dan Banyumas, dengan jumlah unit usaha 45 unit.

    5 Pertanian : - Padi

    - Jagung

    - Kedelai

    - Ketela Pohon

    Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah lumbung pangan di Jawa Tengah. Komoditas utama pertanian di Kabupaten Banyumas adalah padi. Jenis padi yang dihasilkan meliputi padi sawah dan padi ladang, dengan varietas antara lain Ciherang dan Situ Bagendit. Metode tanam yang digunakan adalah metode tradisional dan SLPTT (Sekolah Lapang Peningkatan Tanaman Terpadu).

    Tingginya produksi padi pada tahun 2010 menjadikan Banyumas surplus beras sebesar 44.750 ton. Tahun 2010 Luas Panen padi sawah yang tersebar di 27 kecamatan di Kabupaten Banyumas mencapai 68.852 ha, dengan kapasitas produksi 388.988 ton atau rata 5,65 ton per hektar. Sementara untuk padi ladang, luas panen yang tersebar di 17 kecamatan mencapai 2.630 ha, dengan kapasitas produksi 11.511 ton atau 4,38 ton/ha.

    Selain padi, Banyumas juga merupakan daerah penghasil jagung yang cukup potensial. Tahun 2010 luas panen jagung yang tersebar di 26 kecamatan mencapai 3.254 ha dengan kapasitas produksi 14.543 ton atau 4,47 ton/ha. Produksi kedelai Kabupaten Banyumas tahun 2010 mencapai 3.051 ton, dari luas panen 2.350 ha yang tersebar di 17 kecamatan, dengan kapasitas produksi rata-rata 1,30 ton/ha.

    Dari luas panen 6.496 ha yang tersebar di 25 kecamatan dihasilkan produksi ketela pohon dengan kapasitas 132.193 ton atau 20,35 ton per ha.

  • - Kacang tanah

    Kapasitas produksi kacang tanah sebesar 5.539 ton atau 1,70 ton/ha, dari luas panen 3.252 yang tersebar di 24 kecamatan.

    6 Hortikultura : - Durian

    - Pisang

    Produk hortikultura andalan Kabupaten Banyumas adalah durian (Durio zibethinus). Varietas durian yang dikembangkan adalah durian kani (kani orange), otong (montong) dan lokal unggul seperti sunan, bawor dan bodong. Keunggulan varietas bawor adalah: daging tebal, legit, manis, umur pohon 15 tahun, produktivitas 40 butir/pohon/musim. Varietas bodong keunggulannya daging tebal, legit, manis, umur pohon 80 tahun, produktivitas 200 butir/pohon/musim. Sentra produksi durian di Kabupaten Banyumas adalah di Kecamatan Kemranjen, Sumpiuh, Tambak, Somagede dan Kebasen. Total produksi per tahun rata-rata 10.289 kwintal, luas panen 18.991 pohon dengan produktivitas 0,54 kw/pohon. Pasar bibit durian adalah petani/ kelompok tani durian dan pasar buah lokal, supermarket dan wisatawan. Musim panen raya durian jatuh pada bulan November-Februari. Produk unggulan berikutnya adalah pisang (Musa paradisiaca). Varietas yang dikembangkan di Banyumas adalah varietas non-Cavendhis (raja bulu, ambon, kepok kuning). Sentra produksi di Kecamatan Tambak, Purwojati, Wangon, Ajibarang dan Pekuncen. Produksi tahun 2009 111.607 kw, luas panen 860.596 pohon. Musim panen sepanjang tahun. Pasar bibit : petani/kelompok tani, pasar buah lokal, supermarket dan wisatawan. Untuk mendukung produksi dan pemasaran produk pertanian dan hortikultura, di Kabupaten Banyumas telah dibentuk Sub Terminal Agribisnis (STA) di Kecamatan Ajibarang dengan volume transaksi produk pertanian dan hortikultura utamanya pisang rata-rata 25-35 ton per hari.

    Pisang Raja Bulu

    STA Ajibarang

  • 7 Peternakan : - Kambing PE

    - Sapi Perah

    Berlokasi di Kecamatan Gumelar, populasinya 3.792 ekor. Produk utama yang dihasilkan berupa susu dengan kapasitas 100 liter per hari. Hasil olahan susu kambing berupa susu segar dan susu kambing rasa jahe. Pemasaran sementara masih di lingkup lokal.

    Sentra budidaya di Kecamatan Pekuncen. Populasi 350 ekor dengan jumlah produksi susu 1.500 liter per hari. Hasil olahan berupa susu segar, susu pasteurisasi, yoghurt. Pemasaran untuk masyarakat lokal, dan untuk menyuplai PT. Sari Husada.

    8 Perikanan : - Ikan Gurami

    Ikan gurami sudah lama ada dan telah dibudidayakan secara turun-temurun oleh masyarakat di Kabupaten Banyumas, bahkan Banyumas telah ditetapkan sebagai kawasan minapolitan yang memprioritaskan ikan Gurami sebagai unggulannya. Tahun 2010 lahan budidaya perikanan di Kabupaten Banyumas telah mencapai 627 ha dari potensi pengembangan yang diperkirakan bisa mencapai 12.000 ha. Untuk budidaya gurami dibagi menjadi 2 jenis yaitu pembenihan (potensi 1.669 ha, yang telah dimanfaatkan baru 59,88 ha), pembesaran dengan potensi 1.172 ha, yang telah dimanfaatkan baru 188,24 ha. Lokasi pembenihan di Kecamatan Kedungbanteng, Baturraden dan Karanglewas, sedangkan sentra pembesaran gurami di Kecamatan Sumbang, Kembaran dan Sokaraja. Hasil budidaya gurami Kabupaten Banyumas saat ini dipasarkan di pasar lokal, regional dan nasional, dengan daerah pemasaran meliputi : ikan konsumsi (Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jakarta), benih/telur (Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan dan Sumatra).

    9 Pertambangan : - Andesit

    Lokasi: Kecamatan Baturraden, kedungbanteng, Pekuncen, Patikraja, Cilongok, Ajibarang, Gumelar dan Karanglewas. Cadangan: 169.090.173 ton. Kegunaan: sebagai bahan bangunan (pondasi rumah, gedung, jalan, jembatan) dan ornamen.

  • - Batu Gamping/Batu Kapur (CaCO3)

    - granodiorit Energi : - Potensi Energi

    Matahari / Surya

    Lokasi: Desa Sawangan dan Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang. Deposit: 483.201.637,85 ton. Cadangan: 442.181.173 ton. Kegunaan: sebagai bahan baku kapur tohor (saat ini terdapat 33 unit industri pembakaran batu kapur tohor di Banyumas); klinker (bahan semen portland); bahan baku di industri keramik, pembuatan kalsium, bahan penghilang warna dalam industri minyak, bahan pasta, sebagai flux dan bahan tahan api.

    Lokasi: Desa Baseh Kecamatan Kedungbanteng. Cadangan: 11.566.978 ton. Kegunaan: sebagai bahan bangunan (pondasi), ornamen rumah, lantai, dan cinderamata.

    Kabupaten Banyumas yang terdiri 27 Kecamatan dan 331 Desa dan Kelurahan memiliki potensi untuk memanfaatkan energi surya/matahari, karena pola perubahan (insolasi dan durasi penyinaran matahari bulanan) yang relatif sama dan dapat diandalkan. Potensi rata - rata energi surya yang dapat dimanfaatkan di Kabupaten Banyumas adalah 4,09 kWh/m2 per hari dengan batas bawah 3,5 kWh/m2 per hari dan batas atas 4,67 kWh/m2 per hari. Penggunaan sel PV ( Photovoltaic Cell ) dengan efisiensi energi cahaya menjadi listrik berkisar antara 7 % - 17 % akan menghasilkan energi listrik rata - rata sebesar ( 0,29 0,70 ) kWh/m2 sel Photovoltaic.

    Panel Tenaga Surya

  • - Potensi Energi

    Angin

    - Potensi Energi Air

    - Potensi Panas Bumi

    - Potensi Energi Biomassa

    Kecepatan dan arah angin harian sekitar bulan Juni-September 2003 untuk Kabupaten Banyumas (SumpiuhTambak, RawaloWangon, dan sekitar LosariCilongok) mempunyai arah angin timur tenggara dengan kecepatan sekitar (2530) km / jam. Potensi daya primer per meter terjunan air secara keseluruhan dari semua sungai, anak sungai maupun saluran irigasi yang ada di Kabupaten Banyumas lebih dari 98 kW/m (berdasarkan Q330) atau 142 kW/m (berdasarkan Q254). Potensi energi primer per meter terjunan air secara keseluruhan lebih dari 836 MWh/m (berdasarkan Q330) atau 1.125 MWh/m (berdasarkan Q254). Untuk mendapatkan besarnya daya maupun energi tiap lokasi potensi, perlu dilakukan pengkajian yang lebih detil. Potensi terjunan air yang ada di Kabupaten Banyumas yang dapat dikembangkan sebagai sumber energi listrik diantaranya adalah Curug Cipendok, Curug Gomblang, Curug Gede, dan Curug Kedunglesung. Kabupaten Banyumas terletak di sebelah selatan Gunung Slamet, dimana sebagian wilayah Gunung tersebut merupakan wilayah administrasi Kabupaten Banyumas. Berdasarkan hasil penelitian, Gunung Slamet memiliki potensi panas bumi yang dapat dikembangkan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) dengan kapasitas daya terduga sebesar 175 MWe. Cebakan panas bumi Gunung Slamet sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Banyumas dan sebagian kecil berada di Kabupaten Brebes. Luas Wilayah Kuasa Pertambangan (WKP) panas bumi sebesar 20.670 ha dengan 52% luas WKP tersebut, dengan luas wilayah prospek sebesar 3.001 ha. Potensi volume/jumlah sampah padat terbuang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biogas yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik. Di Kabupaten Banyumas potensi sampah yang paling besar berada di TPA Gunung Tugel dengan volume sebesar 144.000 m3/tahun yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik sekitar 576.000 kW pertahun atau 1,57 MW per hari. TPA Kendali Sada mencapai 13.680 m3 per tahun yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar

    Curug Cipendok

    Gunung Slamet yang Mengandung Potensi Panas

    Bumi (geothermal) yang dapat dikembangkan sebagai salah

    satu sumber energi

    TPA Gunung Tugel, salah satu potensi yang dapat

    dimanfaatkan untuk diolah menjadi energi biomassa

  • pembangkit energi listrik sekitar 54.720 kW per tahun atau 0,149 MW per hari. Kemudian sampah biomassa yang dikumpulkan di TPA Baturaden mencapai 4.320 m3 per tahun yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit energi listrik sekitar 17.280 kW per tahun atau 0,047 MW per hari. Dan sampah / biomassa yang dikumpulkan di TPA Ajibarang mencapai 23.040 m3 per tahun yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit energi listrik sekitar 92.160 kW/tahun atau 0,252 MW/ hari.