04. potensi kab
DESCRIPTION
potensi kabupatenTRANSCRIPT
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Kabupaten Dharmasraya merupakan merupakan salah satu kabupaten di
Propinsi Sumatera Barat dan merupakan salah satu kawasan yang strategis di
Propinsi Sumatera Barat, dimana pengembangnnya di prioritaskan karena
mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap
ekonomi. Hal ini dipengaruhi oleh letak kawasan ini yang berada pada
perbatasan Propinsi Sumatera Barat dengan Propinsi Jambi dan Propinsi Riau
dan berada pada jalur jalan lintas regional dan merupakan pintu gerbang
Propinsi Sumatera Barat bagian Selatan, sehingga banyak potensi yang dapat
dikembangkan.
Ditinjau secara fungsional, Kawasan Strategis Kamang Baru merupakan
kawasan yang memiliki aset dan potensi sumberdaya alam yang handal dan
dapat berperan sebagai sektor basis dalam menggerakkan percepatan laju
perekonomian dan pembangunan khususnya pembangunan Kabupaten
Dharmasraya.
4.1. POTENSI BIDANG EKONOMI
Sebagian besar kegiatan perekonomian masyarakat di Kabupaten
Dharmasraya bergerak di sektor pertanian, baik itu pertanian tanaman
pangan, perikanan, peternakan dan perkebunan terutama perkebunan
karet dan sawit. Lingkup kegiatan ekonomi lainnya yaitu industri rumah
tangga yang tersebar hampir di setiap nagari yang ada. Jenis industri ini
merupakan industri kecil (makan) seperti industri tahu dan tempe.
Sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang
cukup besar dalam perkembangan Produk Domestik Regional Bruto
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 1
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
(PDRB) Kabupaten Dharmasraya. Sektor ini juga sebagai sektor yang
terbesar menyerap tenaga kerja terutama bidang perkebunan, diikuti
bidang lain seperti tanaman pangan dan hortikultura. Perkebunan yang
berkembang cukup pesat adalah perkebunan kelapa sawit, karet dan
coklat.
Untuk lebih jelasnya potensi ekonomi yang terdapat di Kabupaten
Dharmasraya dapat diuraikan sebagai berikut :
4.1.1. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
1. Pertanian Tanaman Pangan
Sektor pertanian tanaman pangan yang dominan di Kabupaten
Dharmasraya adalah tanaman padi. Luas sawah yang ada di
Kabupaten Dharmasraya saat ini yaitu 9.265 ha, sedangkan luas
sawah tahun 2006 yaitu 7.869 ha. Dilihat berdasarkan produksi padi
dari tahun 2006 – 2010 menunjukkan pertambahan yang sangat
berarti yaitu sebesar 52,44%. Produktivitas padi di Kabupaten
Dharmasraya pada 5 tahun terakhir (2006 – 2010) mengalami
peningkatan. Pada tahun 2010 produktifitas padi sebesar 5,46
ton/ha, sedangkan pada tahun 2006 hanya 3,83 ton/ha.
Secara umum jenis pengairan sawah di Kabupaten Dharmasraya
adalah irigasi teknis. Sedangkan sumber pengairan lainnya yaitu
irigasi PU, irigasi ½ teknis, irigasi sederhana dan sawah tadah hujan.
Meningkatnya produksi padi tidak terlepas dari adanya jaringan
irigasi sebagai sumber pengairan sawah masyarakat. Untuk lebih
jelasnya luas sawah, produksi dan jenis sawah dapat dilihat pada
Tabel 4.1 dan tabel 4.2.
Tabel 4.1Produksi Komoditi Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2006 – 2010
No TahunLuas Sawah
(HA)Produksi Padi
(TON)Produktivitas
(TON/HA)
1 2006 7869 30120 3.83
2 2007 8559 34050.9 3.98
3 2008 9015 43401 4.81
4 2009 9165 48221 5.26
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 2
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
5 2010 9265 50614 5.46
% Peningkatan 20.78% 52.44% 42.72%
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Tahun 2010
Tabel 4.2Luas Sawah Berdasarkan Jenis Pengairan di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2006 – 2010
Jenis PengairanLuas Sawah (Ha)
% Pertambahan2006 2007 2008 2009 2010
Irigasi Teknis 3753 4247 5626 5776 5876 56.57%
Irigasi 1/2 Teknis 610 814 814 814 814 33.44%
Irigasi Sederhana 253 308 469 469 469 85.38%
Irigasi Desa/Non PU 485 542 1300 1300 1300 168.04%
Tadah Hujan, Dll 2768 2648 806 806 806 -70.88%
TOTAL (Ha) 7869 8559 9015 9165 9265 17.74%
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2010
Peningkatan produksi padi di Kabupaten Dharmasraya, baru pada
tahun 2008 – 2010 Kabupaten Dharmasraya mencapai surplus padi.
Untuk lebih jelasnya hasil analisis surplus padi di Kabupaten
Dharmasraya dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3Surplus Padi di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2006 - 2010
VARIABEL SATUANINDIKATOR
2006 2007 2008 2009 2010*
Jumlah Penduduk Jiwa 170,440 175,573 180,915 186,354 187,752 Konsumsi Beras Kg/Kapita/Tahun 144 144 144 144 144Produksi Gabah Kg 30,120,000.00 34,050,900.00 43,401,000.00 48,221,000.00 50,614,000.00 Produksi Beras Kg 18,975,600.00 21,452,067.00 27,342,630.00 30,379,230.00 31,886,820.00 Rendemen 63%Total Konsumsi Kg/Tahun 24,543,360.00 25,282,512.00 26,051,760.00 26,834,976.00 27,036,238.32 Surplus Kg (5,567,760.00)(3,830,445.00) 1,290,870.00 3,544,254.00 4,850,581.68 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Tahun 2010 dan Hasil Analisis* Data Sampai Bulan Maret 2010
2. Tanaman Hortikultura
Tanaman hortikultura yang cukup dominan di Kabupaten
Dharmasraya yaitu jagung, kedelai, dan buah-buahan seperti duku,
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 3
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
durian, salak dan manggis. Dilihat dari perkembangan selama tahun
2005 – 2009 produksi maupun luas dari komoditi hortikultura yang
dominan di Kabupaten Dharmasraya mengalami peningkatan.
Selama tahun 2009 produksi buah-buahan yang cukup terkenal di
Kabupaten Dharmasraya yakni durian sebanyak 3.958 ton dan duku
sebanyak 6663 ton, 872,10 ton. Untuk lebih jelasnya produksi
pertanian di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4Produksi Tanaman Hortikultura di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2005 – 2009
NO KOMODITI LUAS/
PRODUKSI 2005 2009Pertambah
an %
1 Jagung Luas (Ha) 667 869 202 30%Produksi (Ton) 2514 4235 1721 68%
2 Kedelei Luas (Ha) 68 85 17 25%Produksi (Ton) 74 115 41 55%
3 Duku Luas (Ha) 625 643 18 2.88%Produksi (Ton) 5600 6663 1063 18.98%
4 Durian Luas (Ha) 210 290 80 38.10%Produksi (Ton) 2281 3958 1677 73.52%
5 Jeruk Luas (Ha) 775 855 80 10.32%Produksi (Ton) 3331 3755 424 12.73%
6 Manggis Luas (Ha) 102 143 41 40.20%Produksi (Ton) 151 501 350 231.79%
7 Salak Luas (Ha) 2 30 28
1400.00%
Produksi (Ton) 2 113 1115550.00
%Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Tahun 2010
4.1.2. Potensi Peternakan
Jenis peternakan yang banyak terdapat di Kabupaten Dharmasraya
adalah ternak besar (sapi dan kerbau), ternak kecil (kambing), dan
unggas (ayam dan itik). Diantara jenis ternak besar yang terdapat di
Kabupaten Dharmasraya tahun 2009, yang banyak populasinya adalah
sapi potong yaitu 32.555 ekor, sedangkan kerbau hanya 6.257 ekor.
Populasi kambing tahun 2005 – 2009 mengalami peningkatan, begitu
juga dengan unggas terutama ayam pedaging. Untuk lebih jelasnya
produksi ternak di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.5.
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 4
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
4.1.3. Potensi Perikanan
Perikanan yang banyak diusahakan masyarakat Kabupaten
Dharmasraya adalah perikanan budidaya melalui budidaya kolam,
budidaya sawah dan budidaya keramba. Dilihat dari produksi, produksi
ikan terbesar di Kabupaten Dharmasraya adalah ikan budidaya kolam.
Dilihat dari produksi ikan budidaya kolam dari tahun 2005 – 2009
mengalami peningkatan, begitu juga produksi ikan bididaya sawah dan
budidaya keramba/sungai. Saat ini telah ada beberapa kelompok petani
ikan di Kabupaten Dharmasraya. Tahun 2005 jumlah kelompok tani ikan
sebanyak 36 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 687 orang,
sedangkan pada tahun 2009 meningkat menjadi 108 kelompok dengan
jumlah anggota 1.205 orang. Untuk lebih jelasnya produksi ikan dan
kelompok tani nelayan di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada
Tabel 4.6.
Tabel 4.5Produksi Ternak Besar, Ternak Kecil dan Unggasdi Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 - 2009
2005 2006 2007 2008 20091 Ternak Sapi Potong
- Jumlah Populasi (Ekor) 25,792 26,577 27,646 27874 32555- Jumlah Pemotongan Pertahun (Ekor) 937 1199 1438 604 1577- Produksi Daging Pertahun (Kg) 195196 232326 287600 120800 315400
2 Ternak Kerbau- Jumlah Populasi (Ekor) 7874 8201 8449 8547 6257- Jumlah Pemotongan Pertahun (Ekor) 581 645 352 283 28- Produksi Daging Pertahun (Kg) 35774 64444 88000 69750 8400
3 Ternak Kambing- Jumlah Populasi (Ekor) 8,422 11,428 12,094 8730 11247- Jumlah Pemotongan Pertahun (Ekor) 284 490 950 547 172- Produksi Daging Pertahun (Kg) 4502 5592 9500 5470 1720
4 Unggas - Populasi Ayam Buras 195,441 147,294 119,567 93293 91719- Populasi Ayam Pedaging/Ayam Ras 156429 140,819 94,211 96200 309500- Populasi Itik 10,429 10,485 12,818 13293 14093
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Dharmasraya Tahun 2010
No Jenis Data Tahun
Tabel 4.6Produksi Komoditi Perikanan
di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 – 2009
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 5
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
2005 2006 2007 2008 20091 Budidaya
1. Kolam - Luas (Ha) 193 194 218 233 375 - Jumlah Produksi (Ton) 786 788 765 786 1,142 - Produksi Benih (Ekor) 3,855,500 7,993,700 8,120,000 2,000,000 4,044,000 - Jumlah Petani 1,467 926 1,005 1,005 1,717 2. Sawah - Luas (Ha) 144.90 144.90 144.90 230,2 24.20 - Jumlah Produksi (Ton) 155 155 156 240.8 215 - Jumlah Petani 1,129 1,093 1,093 1,049 300 3. Keramba/Sungai - Luas (Ha) 51.62 51.62 51.62 52 288 - Jumlah Produksi (Ton) 16.75 16.70 16.70 18,2 198
2 Perairan Umum1. Sungai - Luas (Ha) 126 126 126 126 126 - Jumlah Produksi (Ton) 499.15 500.13 485.30 522 645,122. Telaga - Luas (Ha) 13 13 13 15 274 - Jumlah Produksi (Ton) 11.49 11.50 9.26 13,2 12,263. Lain-lain - Luas (Ha) 105.06 105.06 105.06 110,10 1,296 - Jumlah Produksi (Ton) 7.04 7.04 0.60 1 11,74
3 Kelompok Tani - Nelayan- Kelompok 36 33 62 108 108 - Anggota 687 500 709 1,205 1,205
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Dharmasraya Tahun 2010
No Jenis Data Tahun
4.1.4. Potensi Perkebunan
Pada sektor perkebunan terdapat 3 komoditas utama yang menjadi
unggulan di Kabupaten Dharmasraya, yaitu kelapa sawit, karet, dan
kakao. Kelapa sawit dikelola oleh perusahaan besar (inti) dan
perkebunan rakyat pola PIR, serta swadaya murni masyarakat.
Perkebunan karet dikelola oleh masyarakat yang dibangun melalui
P3RSB dan TCSDP, sedangkan kakao banyak diusahakan oleh
masyarakat dengan pola pekarangan. Salah satu potensi yang belum
tergali dari sektor perkebunan adalah pembentukan pertanian multi-
kultur yang dapat menopang ekonomi masyarakat apabila komoditi
utamanya mengalami penurunan harga. Pola pertanian multi-kultur
yang dapat dikembangkan salah satunya adalah intergrasi perkebunan
dengan ternak besar (sapi, kerbau, dan domba), dengan memanfaatkan
pakan hijau di bawah tanaman perkebunan (kelapa sawit dan karet).
Pola lainnya yang juga dapat dikembangkan adalah integrasi
perkebunan dengan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi dan tahan
naungan, yang telah dikembangkan oleh masyarakat saat ini adalah
nilam.
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 6
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Produksi komoditi perkebunan setiap tahunnya cenderung meningkat
terutama kelapa sawit, karet, coklat dan pinang. Keadaan ini didorong
oleh investasi swasta dan semakin tingginya minat masyarakat
terhadap pengembangan komoditas ini. Untuk perkebunan sawit dan
karet terdiri dari perkebunan swasta nasional dan perkebunan rakyat.
Komoditi perkebunan umumnya merupakan komoditi ekspor, sehingga
peningkatan produksi mengakibatkan peningkatan ekspor. Dari 7 jenis
tanaman perkebunan rakyat yang tercatat, komoditi mengalami
peningkatan produksi yang cukup tinggi kelapa sawit, dan karet. Untuk
lebih jelasnya produksi komoditi perkebunan di Kabupaten Dharmasraya
dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7Potensi Komuditi Perkebunan di Kabupaten Dharmasraya
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 7
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
2005 2006 2007 2008 20091 PBSN
a Kelapa Sawit
- Total Luas (Ha) - - 35,100.00 35,100.00 39800.54 4,700.54 11.81 - Luas TM (Ha) - - 35,100.00 351,000.00 38,800.54 3,700.54 9.54 - Produksi (Ton) - - 763,654.00 733,485.00 799,450.13 35,796.13 4.48 - Produktivitas (Ton/Ha) - - 21.76 20.90 20.09 (1.67) (8.31)
b Karet - Total Luas (Ha) 56,752.36 56,752.36 2,639.00 2,639.00 2729.58 (54,022.78) (1,979.16)- Luas TM (Ha) - - 1,876.00 1,876.00 1,876.00 - - - Luas TR (Ha) - - 763.00 763.00 763 - - - Produksi (Ton) 989,372.09 997,079.26 654.70 2,316.80 2,729.58 (986,642.51) (36,146.31)- Produktivitas (Ton/Ha) 17.43 17.57 0.35 0.88 1.00 (16.43) (1,643.31)
2 Perkebunan Rakyat1. Kelapa Sawit
- Total Luas (Ha) 25,840.00 27,116.62 28,347.00 28,445.00 28,539.50 2,699.50 9.46 - Luas TBM (Ha) 3,178.00 3,591.00 3,839.00 3,437.00 3,430.50 252.50 7.36 - Luas TM (Ha) 22,622.62 23,525.62 24,508.00 25,008.00 25,109.00 2,486.38 9.90 - Produksi (Ton) 347,359.95 361,223.06 420,634.00 404,252.00 434,951.93 87,591.98 20.14 - Produktivitas (Ton/Ha) 15.35 15.35 17.16 16.16 17.32 1.97 11.36 - Jumlah Petani (KK) 9,456.00 9,499.00 10,205.00 10,303.00 14,549.00 5,093.00 35.01
2. Karet- Total Luas (Ha) 35,264.00 37,464.00 37,654 38079 38101.5 2,837.50 7.45 - Luas TBM (Ha) 9,016.00 8,633.00 7,986 7,411 7467.5 (1,548.50) (20.74)- Luas TM (Ha) 21,346.00 25,848.00 27,403 28,403 28453 7,107.00 24.98 - Luas TR (Ha) 4,902.00 2,983.00 2,265 2,265 2181 (2,721.00) (124.76)- Produksi (Ton) 29,372.25 28,170.07 29,383 30,530 33054.53 3,682.28 11.14 - Produktivitas (Ton/Ha) 1.38 1.09 1.07 1.07 1.16 (0.21) (18.45)- Jumlah Petani (KK) 14,198.00 14,301.00 25,475 25,900 25860 11,662.00 45.10
3. Kelapa- Total Luas (Ha) 972 972 972 972 967 (5.00) (0.52)- Luas TBM (Ha) 140 145 95 95 91 (49.00) (53.85)- Luas TM (Ha) 788 790 840 840 844 56.00 6.64 - Luas TR (Ha) 44 37 37 37 32 (12.00) (37.50)- Produksi (Ton) 1289.08 1357.73 1110.71 963 814.91 (474.17) (58.19)- Produktivitas (Ton/Ha) 1.64 1.72 1.32 1.15 0.97 (0.67) (69.43)- Jumlah Petani (KK) 5030 5030 5,030.00 5,030.00 4,980.00 (50.00) (1.00)
4. Cengkeh- Total Luas (Ha) 27.00 27.00 27 27 22 (5.00) (22.73)- Luas TBM (Ha) - - - -
2 #VALUE!#VALUE!- Luas TM (Ha) 10.00 10.00 10 10 7 (3.00) (42.86)
- Luas TR (Ha) 17.00 17.00 17 17 13 (4.00) (30.77)- Produksi (Ton) 2.16 2.02 1.50 1.59 1646 1,643.84 99.87 - Produktivitas (Ton/Ha) 0.22 0.20 0.15 0.16 235.14 234.93 99.91 - Jumlah Petani (KK) 97.00 97.00 99 99 83 (14.00) (16.87)
5. Kopi- Total Luas (Ha) 456.50 467.00 467 467 467 10.50 2.25 - Luas TBM (Ha) 109.50 109.50 19.5 19.5 18.5 (91.00) (491.89)- Luas TM (Ha) 342.00 342.00 432 432 433 91.00 21.02 - Luas TR (Ha) 5.00 15.50 15.5 15.5 15.5 10.50 67.74 - Produksi (Ton) 260.60 272.99 235 301.7 469.89 209.29 44.54 - Produktivitas (Ton/Ha) 0.76 0.80 0.54 0.70 1.09 0.32 29.78 - Jumlah Petani (KK) 826 826 826 826 826 - -
6. Kakao- Total Luas (Ha) 49.00 303.00 826.75 1202 1,395.35 1,346.35 96.49 - Luas TBM (Ha) 15.50 254.00 460.75 836 776.08 760.58 98.00 - Luas TM (Ha) 33.50 49.00 366 366 619.27 585.77 94.59 - Produksi (Ton) 38.19 42.72 277 329 2,122.14 2,083.95 98.20 - Produktivitas (Ton/Ha) 1.14 0.87 0.76 0.90 3.43 2.29 66.73 - Jumlah Petani (KK) 116 1,212 3,115 3,865 4,995 4,879.00 97.68
7. Pinang- Total Luas (Ha) 30.50 30.50 33 33 37 6.50 17.57 - Luas TBM (Ha) 20.00 20.00 22.5 20 22.5 2.50 11.11 - Luas TM (Ha) 10.50 10.50 10.5 13 14.5 4.00 27.59 - Produksi (Ton) 7.02 7.05 7.51 - 9.16 2.14 23.36 - Produktivitas (Ton/Ha) 0.67 0.67 0.72 - 0.63 (0.04) (5.83)- Jumlah Petani (KK) 51 51 61 61 69 18.00 26.09
10. KemiriSumber : Dinas Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010
Pertambahan %No Jenis Data Tahun
Tabel 4.8
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 8
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYA
Petani KaretPetani Perantara Pabrik
Petani KaretTempat Lelang Pabrik
PROFIL KABUPATEN DHARMASRAYATAHUN 2006 - 2010
Luas Kebun Kelapa Sawit dan Pabrik Pengolahan Hasil SawitDi Kabupaten Dharmasraya Tahun 2009
1 PT. TKA (Tidar Kerinci Agung) 13,272.00 1,081.00 14,353.00 Batu Kangkung 60 TBS CPO
2 PT. Incasi Raya 7,000.00 7,000.00 Pangian 45 TBS CPO
3 PT. Tranco Pratama 399.30 5,396.00 5,795.30 Sitiung IV
4 PT. SAK (Sumbar Andalan Kencana) 6,783.44 6,000.00 12,783.44 SP V 60 TBS CPO
5 PT. SMP (Silago Makmur Plantation) 6,545.80 1,600.00 8,145.80 Sitiung IV 80 TBS CPO
6 PT. SAK Sei. Aye 1,990.00 1,990.00 SP V
7 PT. Bina Pratama 650.00 7,599.90 8,249.90 Sitiung IV
8 PT. AWB (Andalas Wahana Berjaya) 1,000.00 1,000.00 Gunung Medan
9 PT. Agro Palma 600.00 600.00
10 PT. Palma Abadi Sejahtera 1,560.00 1,560.00 45 TBS CPO
11 PT. DL (Dharmasraya Lestarindo Koto Padang
Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010
AlamatKapasitas Pabrik
Pengolahan/ Bulan (Ton/Jam)
Jenis Bahan Baku
Jenis Produk Yang
Dihasilkan
Pabrik/Unit Pengolahan
Nama PerusahaanNoInti (Ha) Plasma (Ha) Jumlah (Ha)
Luas
Skala pemasaran komoditi perkebunan ini cukup luas, karena di
Kabupaten Dharmasraya ini belum terdapat tempat pengolahan karet.
Karet yang telah disadap di bawa ke Padang dan diolah lebih lajut.
Sedangkan untuk kelapa sawit lokasi dan skala pemasarannya cukup
luas. Setelah kelapa sawit dipanen kemudian dibawa ke pabrik
pengolahan setengah jadi yang ada kemudian diolah menjadi CPO.
Sistem Pemasaran Karet
Sistem Pemasaran Sawit
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 9
Petani Inti CPOPabrik
KUD
Petani Plasma Pabrik CPO
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
4.1.6. Potensi Kehutanan
Dari jumlah luas Dharmasraya, 40,32% adalah lahan hutan yang terdiri
dari lahan hutan suaka alam wisata seluas 8,27% dari total luas lahan
hutan di KabupatenDharmasraya, hutan lindung seluas 6,08%, hutan
produksi terbatas seluas 37,92%, hutan produksi tetap seluas 20,28%,
hutan produksi yang dapat dikonversi seluas 10,81% dan areal hutan
lainnya seluas 16,64%. Dilihat berdasarkan data tahun 2005 – 2009
banyak terjadi perubahan guna lahan hutanterutama hutan produksi
tetap dan areal hutan lainnya. Melihat kondisi hutan di Kabupaten
Dharmasraya hal ini perlu menjadi perhatian untuk pengelolaannya
terutama untuk mempertahankan keanekaragaman sumberdaya hayati
dan kelestarian lingkungan. Untuk lebih jelasnya luas kawasan hutan di
Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2005 – 2009
Ha % Ha %1 Hutan Suaka Alam Wisata (HSAW/TNKS) 5,696.00 4.29 9,875.00 8.27 4,179.00 42.32 2 Hutan Lindung 6,923.00 5.22 7,256.00 6.08 333.00 4.59 3 Hutan Produksi Terbatas 45,226.00 34.07 45,266.00 37.92 40.00 0.09 4 Hutan Produksi Tetap 33,298.00 25.09 24,215.00 20.28 (9,083.00) (37.51)
5 Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi 12,907.00 9.72 12,907.00 10.81 - - 6 Areal Hutan Lainnya 28,686.00 21.61 19,867.90 16.64 (8,818.10) (44.38)
132,736.00 100.00 119,386.90 100.00 (13,349.10) (11.18)
Sumber : Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka Tahun 2005 - 2009
% PerubahanNo Jenis HutanTahun
Jumlah
2005 2009 Perubahan (Ha)
4.1.7. Potensi Pariwisata
Informasi tentang objek wisata yang terdapat di Kabupaten
Dharmasraya masih sangat trbatas. Berdasarkan sejarahnya, bahwa
Kabupaten Dharmasraya merupakan tempat peninggalan kerajaan
melayu yang diprakasai oleh Adwayarman hingga diteruskan oleh
Adytiawarman, sebagai salah penerus pemerintahan Kerajaan Melayu.
Di bawah kepemimpinan Adytiawarman, kerajaan melayu berganti
nama menjadi Kerajaan Swarnabhumi.
Dari beberapa peninggalan yang ada sebagai salah satu bukti
pemerintahannya pada masa itu sehingga membuat situs atau candi
dimasa perjalanannya. Saat ini situs atau candi tersebut masih ada di
beberapa lokasi dan telah mengalami perbaikan dari Lembaga Cagar
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 10
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Budaya untuk dikembalikan ke bentuk aslinya, sehingga dapat dijadikan
moment penting dan menarik sebagai salah satu potensi
pengembangan pariwisata sejarah. Selain objek wisata sejarah di
Kabupaten Dharmasraya juga terdapat objek wisata alam.
Secara umum objek wisata yang ada di Kabupaten Dharmasraya masih
belum dikelola dengan baik. Saat ini terdapat 3 (tiga) objek wisata yang
merupakan objek wisata unggulan di Kabupaten Dharmasraya yaitu
Candi Pulau sawah, Candi Padang Roco dan Bendungan Batu Bakawik.
Sampai saat ini belum ada data tentang jumlah kunjungan ke objek-
objek wisata yang ada Karen apada umumnya objek wisata yang ada
masih dikelola oleh masyarakat. Untuk lebih jelasnya penyebaran objek
wisata dan rekreasi di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada tabel
4.10.
Tabel 4.10Jenis Objek Wisata dan Rekreasi di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2010
No
Kecamatan Nama Objek Wisata Jenis Objek Wisata
Jarak dari
Ibukota Kabupa
ten (Km)
Keterangan
1 Sungai Rumbai
Rumbai Plaza Belanja dan Rekreasi
2 Koto Besar Bendungan Batang Hari Wisata AlamRumah Kerajaan Koto Besar
Wisata Sejarah 45 Km
3 Koto Baru Telaga Baranang Siang Wisata Alam 40 Km4 Koto Salak Pulau Cinta Wisata Alam 50 Km5 Padang
LawehRumah Kerajaan Padang Laweh
Wisata Sejarah
6 Sitiung Bumi Perkemahan Siguntur
Wisata Alam
Rumah Kerajaan Siguntur
Wisata Sejarah 14 Km
Candi Pulau Sawah Wisata Sejarah 12 Km Objek Wisata
UnggulanCandi Padang Roco Wisata Sejarah 15 Km Objek
Wisata Unggulan
Candi Awang Maombiek Wisata SejarahBatik Tanah Liat Belanja dan
RekreasiSalah Pondo Belanja dan
RekreasiSelaju Sampan di Pulai Wisata Bahari
7 Timpeh Gua Timpeh Wisata Alam
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 11
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
No
Kecamatan Nama Objek Wisata Jenis Objek Wisata
Jarak dari
Ibukota Kabupa
ten (Km)
Keterangan
8 Pulau Punjung
Timbulun Indah Wisata Alam 01 Km
Bendungan Batang Mimpi
Wisata Alam 05 Km
Bendungan Batu Bakawik
Wisata Alam 08 Km Objek Wisata Unggulan
Air Panas Sungai Belit Wisata AlamGua Cigak Kampung Surau
Wisata Alam
Rumah Kerajaan Sungai Dareh
Wisata Sejarah 03 Km
Candi Rambahan Wisata SejarahPrabu Plaza Belanja dan
RekreasiSumber : Dinas Parsenibudpora, Tahun 2010
GAMBAR OBJEK-OBJEK WISATA DI KABUPATEN DHARMASRAYA
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 12
OBJEK WISATA BENDUNGAN BATU BAKAWIK OBJEK WISATA BARANANG SIANG
CANDI PADANG ROCO PULAU CINTA
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
4.1.8. Potensi Industri
Industri kecil dan rumah tangga yang formal di Kabupaten Dharmasraya
pada tahun 2005 berjumlah 73 unit, yang bergerak dalam usaha industri
pertanian, industri logam, mesin dan kimia dan industri aneka. Investasi
secara keseluruhan tahun 2008 mencapai Rp.1.502.000.000,-,
sementara pada tahun 2005 hanya sebesar Rp.789.307.000,-, sehingga
terjadi peningkatan sebesar Rp.753.050.000,-. Penyerapan tenaga kerja
di bidang ini lebih banyak pada anggota keluarga dan masyarakat
terdekatnya. Pembinaan industri kecil dan menengah serta peningkatan
investasi terutama pada industri hasil pertanian dan kehutanan dan
industri logam, mesin dan kimia yang menyerap tenaga kerja lebih
banyak perlu menjadi perhatian yang lebih serius. Untuk lebih jelasnya
profil industri di Kabupaten Dharmasraya tahun 2005 – 2008 dapat
dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11Jenis Industri di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 – 2008
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 13
RUMAH GADANG KOTO BESAR RUMAH RAJA PULAU PUNJUNG
AIR TERJUNSELAJU SAMPAT
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
2005 2006 2007 20081 Industri Menengah
1. Industri Hasil Pertanian- Unit Usaha 32 32 32 38 6 - Investasi (Rp.) 121,100,000 121,100,000 121,100,000 834,531,760 713,431,760 - Tenaga Kerja (Orang) 123 123 123 195 72
2. Industri Logam, Mesin dan Kimia - - Unit Usaha 23 23 23 23 - - Investasi 61,211,000 61,211,000 61,211,000 61,211,000 - - Tenaga Kerja 94 94 94 94 -
3. Industri Aneka - - Unit Usaha 17 17 17 17 - - Investasi 31,006,000 31,006,000 31,006,000 31,006,000 - - Tenaga Kerja 58 58 58 58 -
Jumlah Total - - Unit Usaha 72 72 72 78 6 - Investasi (Rp.) 213,317,000 213,317,000 213,317,000 926,748,760 713,431,760 - Tenaga Kerja (Orang) 275 275 275 347 72
2 Industri Kecil Formal - 1. Industri Hasil Pertanian -
- Unit Usaha 18 19 19 17 (1) - Investasi (Rp.) 121,500,000 161,000,000 161,000,000 325,300,000 203,800,000 - Tenaga Kerja (Orang) 89 91 91 100 11 - Produksi (Rp.) 142,667,000 175,000,000 175,000,000 7,436,638,000 7,293,971,000 - Bahan Baku Penolong (Rp.) 103,365,000 244,925,000 244,925,000 4630350 (98,734,650)
2. Industri Logam, Mesin dan Kimia - - Unit Usaha 32 32 32 42 10 - Investasi 497,250,000 525,550,000 525,550,000 748,200,000 250,950,000 - Tenaga Kerja 105 103 103 217 112 - Produksi (Rp.) 244,540,000 275,150,000 275,150,000 9,039,382,000 8,794,842,000 - Bahan Baku Penolong (Rp.) 221,240,000 241,300,000 241,300,000 6684314 (214,555,686)
3. Industri Aneka - - Unit Usaha 23 104 104 105 82 - Investasi 130300000 275,150,000 275,150,000 428,600,000 298,300,000 - Tenaga Kerja 80 268 268 298 218 - Produksi (Rp.) 402,100,000 493,650,000 493,650,000 644,850,000 242,750,000 - Bahan Baku Penolong (Rp.) 379,650,000 336,800,000 336,800,000 626,640,000 246,990,000
Jumlah Total - - Unit Usaha 73 155 155 164 91 - Investasi (Rp.) 749,050,000 961,700,000 961,700,000 1,502,100,000 753,050,000 - Tenaga Kerja (Orang) 274 462 462 615 341 - Produksi (Rp.) 789,307,000 943,800,000 943,800,000 17,120,870,000 16,331,563,000 - Bahan Baku Penolong (Rp.) 704,255,000 823,025,000 823,025,000 637,954,664 (66,300,336)
Sumber : Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka Tahun 2005 - 2009 (BPS Kab. Dharmasraya, 2009)
No Jenis Data Tahun
Pertambahan
Jenis usaha industri yang ada di Kabupaten Dharmasraya yaitu usaha
mikro, usaha kecil dan usaha menengah, dengan volume usaha dan
asset yang selalu meningkat tipa tahunnya. Sementara terdapat 5 (lima)
industri rumah tangga yang sedang di kembangkan di Kabupaten
Dharmasraya. Berikut ini dapart dilihat jumlah usaha dan industri kecil
yang sedang dikembangkan di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 –
2009.
Tabel 4.11Jumlah Usaha di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2007 - 2009
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 14
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
NO KETERANGAN 2007 2008 2009PENINGKATAN
(%)1 USAHA MIKRO 249 261 285 14%2 USAHA KECIL 122 145 160 31%3 USAHA MENENGAH 430 453 481 12%4 JUMLAH KARYAWAN 916 930 945 3%5 VOLUME USAHA 142,569,435,000 153,300,468 161,168,914,000 13%6 VOLUME USAHA 10,242,131,000 11,675,928,000 16,237,819,000 59%7 ASSET 35,642,358,750 38,325,117,000 39,992,228,500 12%
Sumber : Dinas KOPERINDAG, Tahun 2010
Tabel 4.12Industri Kecil Yang Sedang di Kembangkan
di Kabupaten Dharmasraya
Batik Tanah Liat Keripik Tempe Bambu Ireng Anyaman Dari Rotan Batu Bata1 Jumlah Usaha 1 Unit 10 Unit 1 Unit 2 Unit 54 Unit2 Jumlah Tenaga Kerja 25 Orang 32 Orang 5 Orang 12 Orang 167 Orang3 Kapasitas Produksi 1.140 set/orang 621.000
bungkus/tahun 600 set/tahun 46.500 buah/tahun 25.050.000
buah/tahun 4 Nilai Produksi Rp. 205.200.000/tahun Rp.
527.850.000/tahun
Rp. 310.000.000/tahun
Rp. 735.000.000/tahun Rp. 10.020.000.000/tahun
5 Nilai Bahan Baku Rp. 119.000.000/tahun Rp. 397.440.000/tahun
Rp. 220.000.000/tahun
Rp. 262.500.000/tahun Rp. 7.537.000.000/tahun
6 Jenis Produksi Selendang, kemeja, alas meja
Keripik Tempe Meja, kursi, hiasan
Keranjang rotan Batu Bata
7 Jenis Bahan Baku Kain santung, kain sutra, premisima
Kedele, minyak goreng, tepung
Bambu Ireng Rotan Tanah liat, pasir, kayu
8 Jenis Mesin dan Peralatan Canting, pinder, kompor, wajan
Wajan, mesin pemecah kedele, panci
9 Peluang Pasar Dalam daerah dan luar daerah
Dalam daerah dan luar daerah
Dalam daerah dan luar daerah
Peluang pasar Peluang pasar
10 Keunggulan merupakan produk khas Indonesia yang memiliki keunggulan dalam segi variasi dan corak. Sedangkan China hanya mengandalkan produksi masal
merupakan produk khas daerah
terbuat dari bahan baku lokal yang khas, yaitu bambu ireng
Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil rotan terbesar di dunia.
memiliki bahan baku lokal berupa tanah liat yang cukup dan berkualitas baik
IndustriNo Uraian
Sumber : Dinas Koperindag Tahun 2010
4.1.9. Perdagangan dan Jasa
Kabupaten Dharmasraya memiliki potensi perekonomian yang cukup
besar disektor perdagangan (pasar) dan jasa. Perkembangan pasar saat
ini cenderung menunjukkan jumlah masyarakat yang berbelanja ke luar
Kabupaten Dharmasraya cukup tinggi akibat belum terpenuhinya
kebutuhan konsumen serta perbedaan harga pasar yang cukup
signifikan dibandingkan daerah lainnya.
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 15
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Kegiatan perdagangan yang terdapat di Kabupaten Dharmasraya adalah
kegiatan pedagang kecil. Umumnya masyarakat melakukan kegiatan
perdagangan lokal (dalam wilayah Kabupaten Dharmasraya). Sarana
perdagangan yang terdapat di Kabupaten Dharmasraya terdiri dari
pasar tradisinal, pasar lokal, pasar regional dan supermaket. Adapun
sarana perdagangan yang ada saat ini terdiri dari 27 buah pasar serikat
yang tersebar di 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Dharmasraya
dan pasar kecamatan sebanyak 5 buah. Untuk lebih jelasnya pasar-
pasar serikat dan pasar kecamatan yang ada di Kabupaten
Dharmasraya dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13Pasar Serikat Yang Ada di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2010
NO NAMA PASAR KELAS STATUS NAGARI JORONG HARI PASAR
I PULAU PUNJUNG 1 PASAR PULAU PUNJUNG I NAGARI IV KOTO PASA PULAU PUNJUNG MINGGU/ JUM'AT2 PASAR SIKABAU I SERIKAT SIKABAU PASA SIKABAU SENIN
II KOTO BARU 3 PASAR KOTO BARU I NAGARI KOTO BARUPASA KOTO BARU RABU4 PASA SIALANGGAUNG II NAGARI SIALANGGAUNGSIALANGGAUNG SABTU5 PASAR AMPANG KURANJI III NAGARI AMPANG KURANJIPASA BANDA SENIN
III SITIUNG 6 PASAR SITIUNG II NAGARI SITIUNG SITIUNG SELASA7 PASAR KOTO AGUNG II NAGARI KOTO AGUNGKOTO AGUNG KAMIS
IV SUNGAI RUMBAI 8 PASAR SUNGAI RUMBAI II NAGARI SUNGAI RUMBAIBALAI TANGAH MINGGU/ JUM'AT9 PASAR KURNIA KOTO SALAK II NAGARI KURNIA KOTO SALAKKURNIA RABU
V IX KOTO 10 PASAR SILAGO III NAGARI SILAGO SILAGO KAMIS11 PASAR LUBUK LABU KOTO BARUIII NAGARI KOTO BARULUBUK LABU JUM'AT12 PASAR BANAI III NAGARI BANAI KOTO LAMO JUM'AT13 PASAR AMPANG KURANJI III NAGARI SILAGO AMPANG KURANJI RABU14 PASAR DURIAN SIMPAI III NAGARI KT. IV DIBAWUAHDURIAN SIMPAI JUM'AT15 PASAR KT BARU SILAGO III NAGARI KT. IV DIBAWUAHKT. BARU JUM'AT
VI KOTO SALAK 16 PASAR AMPALU III NAGARI AMPALU PASA BARU SELASA
VII PADANG LAWEH 17 PASAR SOPAN JAYA III NAGARI PADANG LAWEHSOPAN JAYA JUM'AT
VIII ASAM JUJUHAN 18 PASAR SEI. LIMAU III NAGARI SEI. LIMAU SEI. LIMAU JUM'AT SIANG19 PASAR BATU KANGKUNG III NAGARI ALAM NAN 3BATU KANGKUNG JUM'AT PAGI20 PASAR BUKIT SEMBILAN III NAGARI ALAM NAN 3BUKIT SEMBILAN SABTU
IX KOTO BESAR 21 PASAR ABAI SIAT III NAGARI ABAI SIAT PASA ABAI SIAT KAMIS22 PASAR MAYANG TAURAI III NAGARI KOTO GADANGRANAH MAKMUR SELASA23 PASAR LUBUK KARYA SIT. 4 III NAGARI KOTO GADANGLUBUK KARYA SENIN
X TIMPEH 24 PASAR PINANG MAKMUR III NAGARI TABEK PINANG MAMKUR JUM'AT25 PASAR MARGA MAKMUR III NAGARI TARATAK TINGGIMARGA MAKMUR26 PASAR TRI MULYA III NAGARI PANYUBARANAGANTRIMULYA I27 PASAR BERINGIN SAKTI III NAGARI TARATAK TINGGISAIYO/ SAKATO SENIN
XI TIUMANG 28 PASAR LAGAN JAYA III NAGARI SEI. LANGKOK SENIN
Sumber : Dinas Koperindag Tahun 2010
KECAMATAN
LAGAN JAYA / KARYA HARAPAN
4.1.10. Koperasi
Secara umum jumlah koperasi yang ada pada tahun 2009 mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2006, yaitu dari 130 unit menjadi 160
unit koperasi. Jumlah anggota koperasipun mengalami peningkatan dari
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 16
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
tahun 2006 – 2009 yaitu sebanyak 6% dengan peningkatan jumlah
modal sebesar 222%. Untuk lebih jelasnya jumlah koperasi, jumlah
anggota dan modal koperasi di Kabupaten Dharmasraya tahun 2006 –
2009 dapat dilihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.14Koperasi di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2006 - 2009
No TahunJUMLAH
KOPERASIJUMLAH
ANGGOTA JUMLAH MODAL (Rp.)
1 2006 130 29.867 33.800.256.000
2 2007 135 30.177 117.741.259.146
3 2008 150 31.111 113.288.182.189
4 2009 160 31.511 108.927.551.232
% Pertambahan 23% 6% 222%
Sumber : Dinas KOPERINDAG, Tahun 2010
4.1.11. Pertambangan
Selain sektor perkebunan potensi lain yang ada di Kabupaten
Dharmasraya adalah pertambangan. Bahan galian yang terdapat di
Kabupaten Dharmasraya terdiri dari batu bara, bitumen padat, emas
sekunder, bijih besi, perak, batu gamping, pasir kuarsa, batu gunung,
tanah urug, tanah liat, sirtukil dan suseki. Untuk lebih jelasanya potensi
bahan galian tambang di Kabupaten Dharmasraya dapa dilihat apada
Tabel 4.15.
Tabel 4.15Potensi Bahan Galian di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2010
No
Bahan Galian Lokasi Luas Sebaran
1. Batubara 1. Jorong Sinamar, Nagari Sungai Limau, Kec. Asam Jujuhan
2. Nagari Padang Laweh, Kec. Padang Laweh
3. SP VIII, Bukit Tujuh, Nagari Timpeh, Kec. Sitiung
4. Kampung Surau, Kec. Pulau Punjung
1. Nagari Padang Laweh, Kec. Padang Laweh
2. Nagari Timpeh, Kec.
± 6.422 Ha
± 9.528 Ha
± 3.221 Ha
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 17
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
No
Bahan Galian Lokasi Luas Sebaran
2.
3.
4.
5.
6.
Bitumen Padat
Emas Sekunder
Bijih Besi
Perak
Batu Gamping
Timpeh3. Kampung Surau, Kec. Pulau
Punjung4. Jorong Sinamar, Nagari
Sungai Limau, Kec. Asam Jujuhan
1. Sungai Batang Hari2. Batang Momong3. Batang Pangian4. Sungai Siat5. batang Piruko
1. Jorong Batu Kangkung dan Lubuk Besar, Nagari Sungai Limau, Kec, Asam Jujuhan
2. Jorong lubuk Labu, Nagari Lubuk Karak Kec. Pulau Punjung
Bukit Sigading, Nagari Silago, Kec. Pulau Punjung
1. Kampung Surau, Kec. Pulau Punjung
2. Banai, Nagari Lubuk Karak, Kec. Pulau Punjung
1. Sungai Siat (Ampang Kuranci)
2. Sungai Koto Balai (Koto Padang)
1. Gunung Medan, Kec. Sitiung
2. Bukit Pintu, Kec. Pulau punjung
3. Bukit Gadang, Kec. Pulau Punjung
4. Bukit Hulubanai, Kec. Pulau Punjung
5. Bukit Mangantai, Kec. Pulau Punjung
6. Bukit S. Mujung, Kec. Asam Jujuhan
7. Bukit Ambacang, Kec. Asam Jujuhan
8. Bukit Bulangan, Kec. Asam Jujuhan
1. Tebing Tinggi
± 2.072 Ha
± 10.500 Ha
± 4.000 Ha
± 2.500 Ha
± 7.000 Ha
± 400 Ha
± 500 Ha
± 299 Ha
± 1.794 Ha
± 1.198 Ha
± 25 Ha
± 20 Ha
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 18
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
No
Bahan Galian Lokasi Luas Sebaran
7.
8.
9.
10
11.
Pasir Kuarsa
Batu Gunung
Tanah Urug
Tanah Liat
Pasir, Batu dan Kerikil (Sirtukil)
2. Sitiung Blok B
1. Sungai Kambuik2. Sungai Dareh3. Koto Salak
Sekitar aliran sungai dan perbukitan bergelombang di Kec. Pulau Punjung, Sitiung, Koto Baru dan Asam Jujuhan
Sungai Batang Hari
± 94 Ha
± 11.924 Ha
± 1.331 Ha
± 299 Ha
± 2.019 Ha
± 1.385 Ha
± 6.364 Ha
± 527 Ha
± 142,1 Ha
± 92,82 Ha
± 6.751,27 Ha
± 3.209,87 Ha
± 100 Ha
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 19
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
No
Bahan Galian Lokasi Luas Sebaran
12.
Suseki
Sumber : Dinas Pertambangan Kabupaten Dharmasraya, 2010
4.2. POTENSI BIDANG SOSIAL BUDAYA
4.2.1.Aspek Demografi/Kependudukan
1. Perkembangan Jumlah Penduduk
Dilihat dari perkembangan jumlah penduduk dari tahun 2005 - 2010,
jumlah penduduk Kabupaten Dharmasraya mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun dengan laju pertumbuhan penduduk 0.03 (3%)
per tahun. Untuk lebih jelasnya perkembangan jumlah penduduk
Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.16 dan
kecenderungan perkembangan jumlah penduduk dapat dilihat pada
gambar.
Tabel 4.16Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2005 – 2010
No
TahunJumlah
Penduduk (Jiwa)
1 2005 1651942 2006 1704403 2007 1755734 2008 1809155 2009 1863546 2010 190873
Sumber : BPS Kab. Dharmasraya, 2010
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 20
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Gambar 4.1Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2005 – 2010
2005 2006 2007 2008 2009 2010150000
155000
160000
165000
170000
175000
180000
185000
190000
195000
f(x) = 5185.11428571429 x + 160076.933333333R² = 0.999489612758724
Jumlah Penduduk (Jiwa)Linear (Jumlah Penduduk (Jiwa))
2. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kabupaten Dharmasraya terdiri dari
kepadatan bruto yaitu kepadatan penduduk yang dilihat berdasarkan
perbandingan jumlah penduduk dengan luas seluruh wilayah
administrasi. Kepadatan bruto penduduk Kabupaten Dharmasraya
tahun 2005 yaitu 57 jiwa/Km² dan pada tahun 2009 kepadatan
penduduk netto yaitu 63 jiwa/Km². Untuk lebih jelasnya kepadatan
penduduk dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17Kepadatan Penduduk Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2005 – 2009
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 21
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
2005 2006 2007 2008 20091 Sungai Rumbai 124.58 57 59 53 55 134 2 Asam Jujuhan* 257.72 53 3 Koto Besar* 473.40 55 2 Koto Baru 251.35 61 63 64 66 110 5 Koto Salak** 464.39 33 6 Padang Laweh** 59.76 135 7 Tiumang** 129.10 78 3 Sitiung 87.68 105 107 109 112 261 9 Timpeh*** 237.93 62 4 Pulau Punjung 420.42 37 38 37 39 53 11 IX Koto**** 454.80 20
2,961.13 57 59 58 59 63
Sumber ; Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka Tahun 2004 - 2009 (BPS Kab. Dharmasraya Tahun 2010)Ket : * : Pemekaran dari Kecamatan Sungai Rumbai
** : Pemekaran dari Kecamatan Koto Baru*** : Pemekaran dari Kecamatan Sitiung**** : Pemekaran dari Kecamatan Pulau Punjung
Kab. Dharmasraya
Luas (Km²)No KecamatanPenduduk (Jiwa/Km²)
3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan data dari tahun 2005 – 2010, jumlah penduduk
Kabupaten Dharmasraya dilihat berdasarkan jenis kelamin, dimana
jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
penduduk perempuan. Untuk lebih jelasnya perbandingan jumlah
penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan di
Kabupaten Dharmasraya tahun 2005 – 2010 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.17Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005-2010
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2005 84.059 81.135 165.1942006 86.718 83.722 170.4402007 88.811 86.762 175.5732008 92.521 88.394 180.9152009 95.638 90.716 186.3542010 98.707 92.166 190.873
Sumber : BPS Kab. Dharmasraya, 2010
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 22
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
4. Jumlah Penduduk Menurut Struktur Umur
Jumlah penduduk Kabupaten Dharmasraya dapat dibagi kedalam 14
kelompok umur dari kelompok usia 0 – 4 tahun sampai penduduk
berusia >65 tahun dan 4 kelompok usia yaitu usia balita, usia
sekolah, usia kerja dan usia lanjut. Dilihat dari perkembangan jumlah
penduduk menurut kelompok umur, jumlah penduduk yang dominan
yaitu penduduk yang berumur 5 – 9 tahun dan 10 – 14 tahun atau
penduduk yang berada pada usia sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada 4.18.
Tabel 4.18Jumlah Penduduk Kabupaten Dharmasraya Menurut Struktur Usia
Tahun 2005 – 2009
Kelompok Umur
(Tahun)
Kelompok Usia
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
0 – 4 Bayi 20 010 20 063 20 667 21299 10418
5 – 9Usia
Sekolah 18 447 18 496 19 053 19634 19457
10 - 14Usia
Sekolah 18 120 18 168 18 716 19286 19077
15 - 19Usia
Sekolah 17 589 17 640 18 171 18723 16588
20 - 24Usia
Sekolah 16 732 16 834 17 290 17816 1719325 - 29 Usia Kerja 16 257 16 307 16 798 17308 1879430 - 34 Usia Kerja 13 326 13 311 13 763 14182 1795735 - 39 Usia Kerja 12 568 12 606 12 986 13380 1511040 - 44 Usia Kerja 10 165 10 188 10 495 10816 1303845 - 49 Usia Kerja 7 897 7 916 8 154 8401 1049150 - 54 Usia Kerja 5 576 5 590 5 758 5933 917655 - 59 Usia Kerja 4 074 4 085 4 208 4335 652860 - 64 Usia Lanjut 4 007 4 019 4 140 4265 4455
65+ Usia Lanjut 5 203 5 217 5 374 5537 8072Kabupaten Dharmasraya 169 971 170440 175573 180915 186354
Sumber : BPS Kab. Dharmasraya Tahun 2010
5. Jumlah Penduduk Menurut Angkatan Kerja
Berdasarkan data jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
merupakan angkatan kerja di Kabupaten Dharmasraya, pada tahun
2005 penduduk yang bekerja sebanyak 90901 jiwa sementara pada
tahun 2009 menurun menjadi 8.338 jiwa. Sedangakn penduduk yang
mencari pekerjaan tahun 2005 sebanyak 3.095 jiwa dan tahun 2009
menjadi 5521 jiwa. Penduduk yang bukan angkatan kerja tahun 2005
sebanyak 7.767 jiwa dan tahun 2009 meningkat menjadi 40.978 jiwa.
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 23
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas menurut
angkatan kerja di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada tabel
4.19.
Tabel 4.19Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Angkatan Kerja
Tahun 2005 – 2009
2005 2006 2007 2008 2009
1 Angkatan Kerja 93 996 96981 99898 80911 83338
- Bekerja 90901 93787 96608 75551 77817
- Mencari Pekerjaan (Pengangguran) 3095 3194 3290 5360 5521
2 Bukan Angkatan Kerja 7767 22364 23041 39785 40978
- Sekolah 7767 8014 8255 9735 10027
- Lainnya 13908 14350 14786 30050 30952
101763 119345 122939 120696 124317Jumlah
Sumber : BPS Kab. Dharmasraya Tahun 2010
No Jenis KegiatanTahun
6. Jumlah Penduduk Menurut Agama
Sebagaimana halnya karakteristik penduduk di Sumatera Barat,
mayoritas penduduk di Kabupaten Dharmasraya memeluk agama
Islam. Proporsi penduduk yang beragama Islam yaitu 99,13% dan
0,87%, sisanya memeluk agama Kristen dan agama lainnya.
4.2.2.Sosial Budaya Masyarakat
Sejarah telah menggambarkan bahwa wilayah Dharmasraya sejak
dahulu merupakan daerah yang terbuka. Dalam era kemerdekaan,
Kabupaten Dharmasraya menerima kedatangan transmigran dari pulau
jawa, dan keberhasilan transmigran di berbagai permukiman
transmigrasi di Kabupaten Dharmasraya (dahulunya menjadi bahagian
dari Sijunjung) merupakan salah satu potret keberhasilan pelaksanaan
program transmigrasi di Indonesia.
Dengan kondisi tersebut, sangat logis sampai saat ini masyarakat
Kabupaten Dharmasraya berasal dari berbagai suku, diluar Suku
Minang. Berdasarkan data, bahwa di Kabupaten Dharmasraya tetap
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 24
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
didominasi oleh suku minang yaitu 62,93%, sedanghkan suku Jawa
sebanyak 32,96%.
4.3. BIDANG SARANA
4.3.1.Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di Kabupaten Dharmasraya mulai dari
sarana pendidikan dasar sampai sarana pendidikan lanjutan yang terdiri
dari sarana pendidikan umum (TK, SD, SLTP dan SLTA) dan sarana
pendidikan keagamaan (RA, MI, MTs, MA). Berdasarkan statusnya
sarana pendidikan di Kabupaten Dharmasraya terdiri dari sekolah negeri
dan sekolah swasta. Untuk lebih jelasnya jumlah sarana pendidikan di
Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 – 2010 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.20Perkembangan Jumlah Sarana Pendidikan di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2005 – 2009
NoJenis
Sekolah
2005 2006 2007 2008 2009Nege
riSwast
aNeger
iSwast
aNeger
iSwast
aNeger
iSwast
aNeger
iSwast
a1 TK/RA 2 91 2 100 2 105 2 100 5 1372 SD/SLB 139 6 145 5 138 5 139 5 140 53 MI 2 2 2 2 2 2 2 2 2 13 SMP 16 1 16 0 18 0 26 0 31 04 MTs 1 13 1 11 1 13 1 13 1 85 SMA 5 0 6 0 7 0 7 0 8 06 MA 1 8 1 8 1 8 1 8 1 67 SMK 1 0 3 0 3 0 3 0 4 0
Sumber : Dinas Pendidikan Tahun 2010
4.3.2.Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada diKabupaten Dharmasraya terdiri dari
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebanyak 1 unit yang terdapat di
Kecamatan Pulau Punjung, Puskesmas, Puskemas Pembantu (PUSTU),
Puskesms keliling (PUSKEL), praktek dokter dan bidan yang tersebar
diseluruh kecamatan. Untuk lebih jelasnya jumlah sarana kesehatan di
Kabupaten Dharmasraya tahun2005 – 2009 dapat dilihat pada table
berikut :
Tabel 4.21Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2005 – 2009
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 25
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Jenis Sarana Kesehatan
2005 2006 2007 2008 2009
Puskesmas Induk 8 8 8 10 13Puskesmas Pembantu 45 45 47 47 47Puskesman keliling 6 8 16 18 18Polindes 66 59 54 54 47Poskesri 0 0 20 23 35RSUD 1 1 1 1 1Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Dharmasraya Tahun 2010
4.3.3.Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan di Kabupaten Dharmasraya seluruhnya adalah
sarana peribadatan muslim yang terdiri dari mesjid. Pada tahun 2005
jumlah mesjid hanya 146 unit dan tahun 2008 meningkat menjadi 170
unit. Untuk lebih jelasnya jumlah sarana peribadatan dan sarana
keagamaan dapat dilihat pada tabel 4.22.
Tabel 4.22Jumlah Sarana Peribadatan dan Keagamaan
di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 - 2009
2005 2006 2007 2008 2009
1 Sarana Peribadatan- Mesjid 146 170 170 170- Langgar 339 342 342 0- Mushalla 40 70 70 313
Jumlah 525 582 582 4832 Sarana TPA/TPSA
- TPA 176 146 148 339- TPSA 88 100 100 100
Jumlah 264 246 248 4393 Guru TPA 3024 Guru Pondok Pesantren 1005 Jumlah Gharin 1756 Ulama 182 144 77 777 Khatib 158 680 257 1528 Mubaligh 103 0 0 2299 Penyuluh Agama
- Madya 18 3 3 19- Muda 71 3 3 96- Utama 3
Sumber : Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka Tahun 2005 - 2009 (BPS Kab. Dharmasraya, 2009) dan Bagian Kesra Sekretariat Daerah Tahun 2009
No Jenis DataTahun
4.3.4.Sarana Olah Raga
Sarana olah raga yang ada terdiri dari lapangan sepak bola, lapangan
bola volly, bulu tangkis, sepak takraw, tenis lapangan, dan bola basket.
JUmlah sarana olah raga yang ada dari tahun 2005 – 2009 tidak terjadi
pertambahan. Untuk lebih jelasnya jumlah sarana olah raga dapat
dilihat pada tabel berikut :
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 26
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Tabel 4.23Jumlah Sarana Olah Raga di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2005 – 2009
No
Sarana Olah Raga
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1 Sepak Bola 95 95 95 95 95
2 Bola Volly 94 94 94 94 94
3 Bulu Tangkis 59 59 59 59 59
4 Sepak Takrau 72 72 72 72 72
5 Tenis Lapangan 4 4 4 4 4
6 Bola Basket 8 8 8 8 8
Jumlah 332 332 332 332 332Sumber : Dinas Persenibudpora, 2010
4.3.5.Perumahan dan Permukiman
Berdasarkan data tahun 2008, luas kawasan permukiman di Kabupaten
Dharmasraya hanya seluas 6.622,30 ha atau 2.24% dari luas total
wilayah Kabupaten Dharmasraya. Secara umum lahan terbangun
terutama lahan permukiman di Kabupaten Dharmasraya tersebar
mengikuti jalan utama/jalan lintas Sumatera. Dimana Kabupaten
Dharmasraya berada pada jalur Jalan Lintas Sumatera, mulau dari
Kecamatan Pulau Punjung, Sitiung, Koto Baru dan Sungai Rumbai,
sehingga perkembangan kawasan permukiman di wilayah ini masih
berpola linear. Selain itu juga terlihat pembangunan permukiman yang
dibangun oleh penduduk pada lahan-lahan perkebunan dan tumbuh
secara sporadis (berpencar).
Di Kabupaten Dharmasraya juga terdapat kawasan perumahan baru dan
terencana. Kawasan perumahan ini sudah mulai berkembang dan yang
terdapat di Kecamatan Pulau Punjung, Kecamatan Sitiung, Kecamatan
Koto Baru dan Kecamatan Sungai Rumbai. Kawasan perumahan
beruapa RSH ini pada umumnya diperuntukkan bagi PNS/TNI/Polri
maupun masyarakat berpenghasilan rendah
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 27
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Adapun perumahan yang dibangun oleh developer di Kabupaten
Dharmasraya terdapat pada 16 lokasi antara lain :
a. Kecamatan Pulau Punjung terdapat 5 Kawasan RSH yang terletak di
IV Koto Pulau Punjung, Sungai Dareh dan Sikabau
b. Kecamatan Sitiung terdapat 5 Kawasan RSH yang terletak di Gunung
Medan
c. Kecamatan Koto Baru terdapat 2 Kawasan RSH yang terletak di Koto
Baru
d. Kecamatan Sungai Rumbai terdapat 4 Kawasan RSH yang terletak di
Sungai Rumbai
Seluruh Kawasan yang digunakan untuk pengembangan RSH di
Kabupaten Dharmasraya dengan total luas lahan 90,5 Ha dengan target
pembangunan RSH sebanyak 2.246 unit. Sampai saat ini realisasinya
baru mencapai 1.150 unit dengan memanfaatkan lahan seluas 42,5 Ha.
4.4. BIDANG PRASARANA
4.4.1.Air Minum
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Dharmasraya terdiri
dari system perpipaan dan non perpipaan. Sistem penyediaan air
minum perpipaan ini ada dikelola oleh pemerintah daerah maupun oleh
nagari setempat. Sistem perpipaan yang dikelola oleh Pemerintah
Kabupaten Dharmasraya masih dibawah pengelolaan Dinas Pekerjaan
Umum belum dapat dikatakan PDAM tetapi masih bersifat BPAM (Badan
Pengelola Air Minum). Bantuan pemerintahan pusat yang diterima oleh
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya melalui program P2KP dan
PAMSIMAS untuk sistem perpipaan dan non perpipaan dapat menambah
cakupan pelayanan sistem penyediaan air minum untuk Kabuopaten
Dharmasraya. Sistem non perpipaan pada umumnya dikelola secara
individu oleh masyarakat yang pada umumnya tidak dilayani oleh
perpipaan, bangunan non perpipaan ini berupa sumur gali, sistem
penampungan air hujan, pompa dan lain-lain.
44.1.1. Sistem Perpipaan
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 28
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Pelayananan air minum di Kabupaten Dharmasraya telah dimulai sejak
awal tahun 1980 yang waktu itu masih dikelola oleh PDAM Kabupaten
Sawahlunto Sijunjung dengan unit pelayanan unit Pulau Punjung dan
Koto Baru. Sejalan perkembangan waktu dan Otonomi, Daerah
Kabupaten Sawahlunto Sijunjung memekarkan diri menjadi 2 (dua)
Kabupaten, yaitu Kabupaten Sawahlunto/ Sijunjung dan Kabupaten
Dharmasarya. Kabupaten Dharmasraya mempunyai 2 (dua) unit
pengelolaan air minum unit Pulau Punjung dan Unit Koto Baru, untuk
unit Koto Baru saat ini tidak dioperasikan karena sumber air baku
Batang Piruko tidak telah tercemar logam berat mercuri sehingga air
baku Batang Piruko tidak layak lagi digunakan menjadi air minum.
Sampai saat ini kondisi pelayanan air minum secara perpipaan yang
dikelola oleh Badan Pengelolaan Air Minum (BPAM) belum melayani
kawasan Ibukota Kecamatan (IKK) yang ada di Kabupaten Dhamasraya.
Kawasan IKK yang akan berkembang untuk Kabupaten Dharmasraya
nantinya adalah IKK Pulau Punjung, IKK Koto Baru, IKK Sitiung, IKK
Sungai Rumbai dan IKK Abai. Kemudian untuk pelayanan air minum
yang tidak dilayani oleh IKK tersebut dikelola oleh Nagari – nagari di
Kabupaten Dharmasraya.
A. Sumber Air Baku yang Dimanfaatkan
1. Sumber Air Permukaan Batang Deli
Sumber air Batang Deli dibangun pada tahun 1996 oleh Proyek
Air Bersih Sumatera Barat, melalui paket Pemerintah Pusat
dengan pendanaan dari APBN. Sumber air permukaan Batang
Deli berkapasitas lebih kurang 600 liter/detik, berlokasi di
Kecamatan Pulau Punjung, saat ini kapasitas yang terpasang
untuk keperluan BPDAM Kabupaten Dharmasraya adalah sebesar
10 liter/detik kemudian baru beroperasi 5 – 7 liter/detik karena
sistem pengoperasian menggunakan pompa. Air permukaan
Batang Deli ini sisanya digunakan untuk kegiatan pertanian,
perikanan dan pariwisata serta kegiatan lainnya. Dari bangunan
penangkap/ pengumpul (Intake) langsung dipompakan
menggunakan pompa submersibel ke unit pengolahan dan
reservoir distribusi kemudian didistribusikan dengan
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 29
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
menggunakan pompa sentrifugal ke daerah pelayanan dengan
terlebih dahulu dilakukan proses desinfeksi (pembubuhan)
kaporit, kapasitas diukur dengan sebuah water meter diameter
150 mm yang dicatat setiap hari oleh petugas sumber.
2. Sumber Air Permukaan Batang Piruko
Sumber air Sungai Batang Piruko dibangun pada tahun
1995/1996 oleh Proyek peningkatan Sarana Air Bersih (PPSAB)
Sumatera Barat, sebagai dana pendamping dalam porsi
pendanaan dalam rangka pengembangan PDAM abupaten
Sawahlunto Sijunjung waktu itu melalui Pinjaman Rekening
Pembangunan Daerah (RPD) Departemen Keuangan yang
sebagian besar dibiayai oleh pinjaman tersebut. Sumber air
Sungai Batang Piruko berkapasitas lebih kurang 3.000 liter/detik,
dimanfaatkan untuk kebutuhan BPAM Kabupaten Dharmasraya
sebesar 20 liter/detik, dan saat ini tidak lagi beroperasi karena
kualitas air baku yang dimanfaatkan tidak memenuhi syarat yang
ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Sumber ini berlokasi di Kecamatan Koto Baru yang melayani IKK
Koto Baru, sisanya digunakan untuk keperluan pertanian dan
perikanan dan sebagian besar mengalir ke Batang Hari.
Dari bangunan penangkap/ Pengumpul (Intake) dipompakan ke
Bangunan Pengolahan Lengkap (WTP) yang berkapasitas 20
Liter/detik kemudian dikumpulkan pada Reservoir Kapasitas 100
m3 kemudian dipompakan lagi ke pipa distribusi langsung
dialirkan kedaerah pelayanan, karena elevasi intake jauh lebih
rendah dari lokasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) maka tekanan air
tidak mencukupi begitu juga elevasi IPA dengan kawasan
pelayanan air minum tidak cukup tinggi, sehingga head yang
diharapkan tidak tercapai.
3. Sumber Air Permukaan Batang Mimpi
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 30
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Sumber Air Batang Mimpi diambil di bangunan irigasi Batang
Mimpi berkapasitas 3500 liter/detik. Dari sumber air tersebut
dimanfaatkan sebagai air baku dengan rencana sebesar 20 liter/
detik, namun saat ini bangunan tersebut belum digunakan.
Sumber air Batang Mimpi hanya melayani daerah pelayanan
untuk Kawasan Sikabau dan sisanya diinterkoneksi ke sistem
yang ada di pusat kota. Sumber Batang Mimpi ini dibangun oleh
Dana APBN tahun anggaran 2006.
4. Sumber mata Air Siguntur
Sumber Air Siguntur hanya beroperasi untuk Nagari Siguntur
dengan debit rencana sebesar 5 liter/ detik. Jaringan pipa untuk
melayani kawasan berdiameter 75 mm. Sampai saat ini sistem
pelayanan air minum Siguntur tidak lagi beroperasi karena
tekanan tidak sampai ke wialayah pelayanan juga disebabkan
diameter pipa yang tidak mencukupi.
Kapasitas sistem terpasang sistem perpipaan Kabupaten
Dharmasraya yang ada saat ini adalah 55 l/dt yang disuplai dari
beberapa sumber air yaitu air permukaan Batang Deli (kapasitas
10 l/det), air permukaan Batang Piruko (kapasitas 20 l/det), air
permukaan Batang Mimpi (kapasitas 20 liter/detik) dan Sumber
Air Siguntur (kapasitas 5 l/det). Sumber air ini yang ada untuk
masa yang akan datang tidak dapat diharapkan 100% karena air
yang disuplai tidak kontinu dan suatu saat akan mengalami
kekeringan di musim kemarau. Sehingga total air bersih yang
dapat diproduksi oleh Sistem Perpipaan (yang dikelola oleh BPAM)
Kabupaten Dharmasraya adalah sebesar 7 l/dt. Hal ini disebabkan
air baku yang cenderung kecil pada musim kemarau, kualitas
yang tidak terjamin, kemudian biaya operasi dan pemeliharaan
yang tinggi akibat dari sistem pendistribusianya dengan memakai
pompa.
B. Sumber Air Potensial Lainnya
a) Sungai Batang Siat
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 31
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Lokasi Batang Siat berada di Kecamatan Sungai Rumbai, sumber
air baku ini sangat potensial dikembangkan untuk sebagai air
baku. Saat ini pemanfaataannya untuk irigasi. Debit sungai ini
minimum 4.000 l/detik dan debit maksimum mencapai 6.000
l/detik.
b) Sungai Batang Momong
Lokasi Batang Momong berada di Kecamatan Pulau Punjung,
Sumber air Batang Momong sangat potensial dikembangkan
untuk sebagai air baku mempunyai debit minimum sebesar
35.000 liter/detik dan maksimum mencapai 40.000 l/detik. Saat
ini pemanfaatan sungai Batang Momong ini digunakan oleh
masyarakat untuk keperluan MCK (mandi, cuci, kakus).
Disamping itu sungai ini tidak tercemar akibat penambangan liar.
c) Sungai Batang Pauh
Lokasi Batang Pauh berada di Kecamatan Pulau Punjung, sumber
air baku ini sangat potensial dikembangkan untuk sebagai air
baku. Debit minimum sungai ini yaitu 3.000 l/detik dan
maksimum mencapai 10.000 l/detik. Saat ini pemanfaatan sungai
ini yaitu untuk keperluan MCK (mandi, cuci, kakus).
d) Sungai Batang Siraho
Lokasi Batang Siraho berada di Kecamatan Pulau Punjung,
sumber air baku ini sangat potensial dikembangkan untuk
sebagai air baku. Debit minimum sungai ini yaitu 8.000 l/detik
dan maksimum mencapai 30.000 l/detik. Saat ini pemanfaatan
sungai ini yaitu untuk keperluan MCK (mandi, cuci, kakus).
e) Sungai Betung
Lokasi Sungai Betung berada di Kecamatan Koto Baru, sumber air
baku ini sangat potensial dikembangkan untuk sebagai air baku
mempunyai debit minimum 10.000 l/detik dan debit maksimum
sebesar 18.000 liter/detik. Pemanfaatan saat ini yaitu untuk
keperluan PDAM.
f) Sungai Batang Timpe
Lokasi Batang Timpe berada di Kecamatan Sitiung, sumber iar
baku ini sangat potensial dikembangkan untuk sebagai air baku
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 32
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
mempunyai kapasitas sebesar 4.000 liter/detik. Sampai dengan
6.000 l/detik. Pemanfaatan saat ini yaitu untuk irigasi.
C. Sistem Jaringan Perpipaan
Sistem pengaliran pada jaringan pipa transmisi/distribusi dilakukan
dengan system pemompaan. Sumber air yang ada ini seluruhnya
dialirkan secara Pompa baik pada sistem transmisi maupun
distribusi. Panjang total jaringan pipa transmisi dan distribusi yang
terpasang adalah 46.307 m yang dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Pipa transmisi meliputi pipa dengan diameter 100 – 150 mm
sepanjang 2.545 m. Jenis pipa adalah pipa GIP dan PVC.
b. Pipa distribusi panjang total 46.307 m dengan diameter 50 mm
– 150 mm, jenis pipa GIP dan PVC.
a. Sistem Transmisi
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya. untuk membawa air
baku menggunakan pipa transmisi dengan diameter yang
bervariasi untuk setiap sumber. Sumber dengan elevasi yang
rendah dari daerah pelayanan umumnya mengunakan pipa
transmisi dengan diameter kecil dibandingkan dengan sumber
yang elevasinya lebih tinggi sehingga sistem transmisi dan
distribusi sampai kepelayanan menggunakan pompa. Karena
sumber air yang digunakan yaitu dari air permukaan yang
kualitas kurang bagus dijadikan langsung sebagai air baku maka
diperlukan pengolahan lengkap dengan water tratmen plan
(WTP) kemudian sebelum didistribusikan terlebih dahulu
dilakukan pembubuhan atau penyuntikan clorin sebagai
disinfektan.
b. Sistem Distribusi
Begitu juga halnya dengan sistem distribusi, pipa yang
digunakan juga bervariasi. Pipa distribusi ini terbagi atas pipa
distribusi utama, pipa cabang, pipa tertier serta pipa untuk
sambungan rumah (SR). Untuk pendistribusian air, daerah
pelayanan saat ini yaitu Kecamatan Pulau Punjung yang masih
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 33
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
aktif itupun hanya sekitar kawasan perkotaan Sungai Dareh.
Sementara untuk Koto Baru, Sitiung dan Sungai Rumbai saat ini
belum mendapat pelayanan air minum dengan sistem perpipaan.
Untuk Koto Baru sebenarnya telah dilayani oleh sistem perpipaan
tetapi karena permasalahan pada sumber air bakunya sehingga
unit Koto Baru saat ini tidak beroperasi lagi. Bangunan
pengumpul (reservoar) yang ada di BPAM Kabupaten
Dharmasraya sebanyak 2 unit. namun saat ini tidak difungsikan
lagi. Kondisi bangunan reservoar sebagian besar masih dalam
keadaan baik namun tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Air
dari masing-masing sumber langsung dialirkan ke daerah
pelayanan tanpa melalui kedua reservoir tersebut. Untuk
Reservoir Batang Mimpi dengan kapasitas 200 m3 belum lagi
dioperasikan karena biaya pengelolaan dan operasi yang sangat
tinggi.
Tabel 4.24Prasarana Air Minum Perpipaan di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2005 - 2009
2005 2006 2007 2008 20091 Unit PDAM Koto Baru
- Sumber Air Bt. Piruko Bt. Piruko Bt. Piruko Bt. Piruko Bt. Siat- Sistem Pompa Pompa Pompa Pompa Pompa (Belum
Aktif)- Kapasitas (l/dt) 6 5 5 5 5- Panjang Jaringan (M) 8708 3,000 3,000 3000 3000- Hidran Umum (Unit) 1 5 5 5 5 (Tidak Aktif)- Sambungan (SR) 63 65 65 65 65- Air Terpakai (M³) 4773 3,961 3,961
2 Unit PDAM Pulau Punjung- Sumber Air Bt. Deli + Bt.
Mimpi Bt. Deli + Bt.
Mimpi Bt. Deli + Bt.
Mimpi Bt. Deli + Bt.
Mimpi Bt. Deli + Bt. Mimpi
- Sistem Gravitasi, Pompa
Gravitasi + Pompa
Gravitasi + Pompa
Gravitasi + Pompa Gravitasi + Pompa
- Kapasitas (l/dt) 10 10 + 20 10 + 20 10 + 20 10 + 20 - Panjang Jaringan (M) 142828 18,000 18,000 18,000 18,000 - Hidran Umum (Unit) 1 4 4 4 4- Sambungan (SR) 136 156 156 156 156- Air Terpakai (M³) 19307 22,501 22,501 22,501 Total Pelanggan (SR) 199 221 221 221
Sumber : Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka Tahun 2005 - 2009 (BPS Kab. Dharmasraya, 2009) dan Dinas CKTR dan Kebersihan, 2010
Tahun Jenis Data No
44.1.2. Sistem Non Perpipaan
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 34
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
Pada umumnya masyarakat Kabupaten Dharmasraya memanfaatkan air
minum dengan system non perpipaan, karena termasuk salah satu
kabupaten baru di Propinsi Sumatera Barat, yang mana system
perpipaan belum banyak dibangun. Dalam survey lapangan yang
dilakukan oleh konsultan pada umumnya sumur gali yang dimnafaatkan
oleh masyarakat untuk air minum secara kualitas dan kuantitas sangat
tergantung oleh musim. Pada musim kemarau banyak sumur yang
kering, sehingga masyarakat susah mendapatkan air bersih sehingga
dapat dikatakan daerah yang rawan air. Begitu juga dengan kualitas
secara fisik dan kimia, sumur gali atau non perpipaan di kabupaten
Dharmasraya pada umumnya kurang bagus terutama di Nagari
Tiumang, Sialang gaung, Nagari Sitiung, Siguntur dan nagari Silago.
4.4.2.Jaringan Listrik
Kebutuhan listrik masyarakat di Kabupaten Dharmasraya dilayani oleh
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Cabang Solok UP. Sitiung.
Jumlah pelanggan listrik di kabupaten ini masih tergolong sedikit, karena
masih banyak penduduk yang belum mendapat pelayanan listrik dan
begitu juga dengan daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh
pelayanan jaringan listrik. Bagi penduduk yang belum mendapat
pelayanan listrik saat ini untuk penerangan menggunakan tenaga diesel
dan lampu minyak untuk penerangan.
Berdasarkan data tahun 2008 pelanggan listrik di Kabupaten
Dharmasraya mencapai 64.108 pelanggan dari berbagai kelas tarif.
Mereka menghabiskan 27.155 Kwh. Pelanggan listrik terbanyak adalah
pelanggan rumah tangga (R1) yaitu 61.835 pelanggan, dan pelanggan
kelas B1 sebanyak 1244 pelanggan. Jumlah pelanggan listrik terbanyak
adalah di Kecamatan Sungai Rumbai. Untuk lebih jelasnya jumlah
pelanggan listrik di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.25Jumlah Pelanggan Listrik di Kabupaten Dharmasraya
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 35
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
2005 2006 2007 20081 Jumlah Pelanggan Menurut Gol.
Tarifa. S - 2 542 545 499 739 b. R - 1 21460 23,690 18,041 61,835 c. R - 2 14 15 13 13 d. B - 1 969 1,070 1,138 1,244 e. B - 2 99 102 102 111 f. I - 1 2 2 3 2 g. I - 2 1 1 - 2 h. I - 3 4 4 4 1 i. P - 1 74 79 115 126 j. P - 3 7 8 15 35
Jumlah 23172 25,516 19,930 64,108 2 Daya Terpasang (000 Watt)
a. S - 2 511.3 546.4 546.0 546b. R - 1 11417.7 17,033.0 17,033.0 20541c. R - 2 67 74.0 74.0 74d. B - 1 817.3 1,126.5 1,127.0 1048e. B - 2 1023.8 968.6 968.6 900f. I - 1 25.7 25.4 25.4 35g. I - 2 23 23.0 23.0 56h. I - 3 2995.2 2,995.5 2,995.5 2940i. P - 1 244.5 258.1 258.1 585j. P - 3 753 775.1 775.1 102
Jumlah 17878.5 23,825.6 23,825.7 268273 Pemakaian Daya (000 Watt)
a. S - 2 729.9 901.1 901.1 901.1 b. R - 1 12498.1 14,657.1 14,657.1 20541c. R - 2 80.6 89.6 89.6 47d. B - 1 2004.2 2,140.1 2,140.1 1048e. B - 2 1073.2 1,287.8 1,287.8 900f. I - 1 5.1 5.9 5.9 35g. I - 2 17.5 19.2 19.2 56h. I - 3 14758.6 15,052.7 15,052.7 2940i. P - 1 100.5 1,996.5 1,996.5 585j. P - 3 531.1 584.3 584.3 102
Jumlah 31798.8 36,734 36,734 27,155.1 Sumber : Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka Tahun 2005 - 2009
No Jenis Data Tahun
4.4.3.Jaringan Telepon
Jaringan telepon yang ada di Kabupaten Dharmasraya dikelola oleh PT.
Telkom. Jumlah pelanggan telepon di Kabupaten Dharmasraya baru
sebanyak 434 rumah tangga dan wartel sebanyak 50 unit. Masih
sedikitnya pelanggan telepon kabel disebabkan belum seluruh
kecamatan mendapat pelayanan jaringan telepon dan kecenderungan
pemakaian jaringan telepon cellular.
.
4.4.4.Sarana dan Prasarana Transportasi Kabupaten Dharmasraya
Prasarana Jalan
Kabupaten Dharmasraya dihubungkan oleh jalan sepanjang 1.214,77
km, terdiri dari 62.50 km jalan negara, 83,50 km jalan propinsi dan
sepanjang 1.048,56 km jalan kabupaten. Dilihat dari kondisi jalan saat
ini, jalan mantap sekitar 29,43%, jalan tidak mantap (rusak sedang
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 36
BAPPEDA KABUPATEN DHARMASRAYAPROFIL KABUPATEN DHARMASRAYA
TAHUN 2006 - 2010
sampai rusak berat) yaitu 70,57%. Dilihat dari tahun 2005 – 2009 terjadi
pertambahan jalan kabupaten sepanjang 353,36 Km (50,83%).
Sementara jumlah jembatan yang ada saat ini yaitu 172 unit. Untuk
lebih jelasnya panjang jalan dan jembatan di Kabupaten Dharmasraya
tahun 2005 – 2009 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.26Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan, Pemerintah Yang Berwenang
Serta Jembatan Di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 - 2009
Eksisting (2004)
2005 2006 2007 2008 2009
1 JalanPanjang Jalan Menurut Kewenangan
- Jalan Negara Km 62.50 62.50 62.50 62.50 62.50 62.50 -- Jalan Propinsi Km 83.50 83.50 83.50 83.50 83.50 83.50 -- Jalan Kabupaten Km 695.20 744.25 842.45 950.40 1,068.77 1068.77 -
Total Km 841.20 890.25 988.45 1,096.40 1,214.77 1214.77 -Panjang Jalan Kabupaten Menurut Tipe Permukaan- Aspal Km 149.20 159.50 202.80 251.15 291.02 313.04 -- Kerikil Km 241.60 260.35 309.75 334.85 354.85 375.88 -- Pembukaan Jalan Baru (Jalan Tanah) Km 304.40 324.40 329.90 364.40 422.90 379.85
-Total Km 695.20 744.25 842.45 950.40 1,068.77 1,068.77 -
Kegiatan Pembangunan Jalan (Eksisting) - Aspal Km 149.20 10.30 43.30 48.35 39.87 22.02 313.04 - Kerikil Km 241.60 18.75 49.40 25.10 20.00 41.03 395.88 - Pembukaan Jalan Baru Km 304.40 20.00 5.50 34.50 58.50 20.00 442.90
Total Km 695.20 49.05 98.20 107.95 118.37 83.05 1,151.82 2 Pembangunan Jembatan
- Jumlah Jembatan Unit 114 116 128 134 148 172 -- Penanganan Jembatan Unit 114 1 12 6 13 24 170
Sumber : Dinas PU Bina Marga dan Pengairan, Tahun 2010 -
Total Penangan Sampai Akhir Tahun 2009
No Jenis Data Tahun
Satuan
Moda Transportasi
Selain prasarana transportasi, sarana transportasi kendaraan bermotor
merupakan sarana pendukung kelancaran arus orang dan barang dari
dan ke Kabupaten Dharmasraya. Data jumlah kendaraan ini masih
berupa data gabungan dari data Kabupaten Sawahlunto Sijunjung lama.
Terminal
Terminal di Kabupaten Dharmasraya hanya berupa terminal bayangan
(tempat parkir sementara) seperti terdapat di Kecamatan Sungai
Rumbai. Terminal ini melayani angkutan umum baik angkutan umum
dalam kota maupun angkutan umum dalam propinsi.
BAB 4 _ POTENSI KABUPATEN DHARMASRAYA 37