bab ii gamb umum potensi sda kab pekalongan

29
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Geografis Propinsi Jawa Tengah terdiri dari 35 kabupaten/kota, 17 diantaranya terdapat di wilayah pesisir meliputi 13 kabupaten/kota di wilayah pantai utara dan lima kabupaten di wilayah pantai selatan. Secara geografis Propinsi Jawa Tengah memiliki garis pantai sepanjang 791,76 km yang terdiri dari pantai utara sepanjang 502,69 km dan pantai selatan sepanjang 289,07 km. Wilayah penelitian Studi Penanganan Abrasi di Pantura Jawa Tengah tahun 2004 terletak di Kabupaten Batang, Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan. Panjang pantai masing-masing Kabupaten adalah sebagai berikut: Kabupaten Batang 38,75 Km, Kota Pekalongan 5,7 Km dan Kabupaten Pekalongan 8 Km. Secara geografis letak dari masing-masing wilayah penelitian adalah sebagai berikut: Kabupaten Batang terletak pada koordinat 6 o 51’ 46” – 7 o 11’ 47” Lintang Selatan dan 109 o 40’ 19” – 110 o 03’ 06” Bujur Timur. Kota Pekalongan terletak pada koordinat 6 o 50’ 42” – 6 o 55’ 44” Lintang Selatan dan 109 o 37’ 55” – 109 o 42’ 19” Bujur Timur. Kabupaten Pekalongan terletak pada koordinat 6 o 83’– 7 o 23’ 19” Lintang Selatan dan 109 o 49’– 109 o 78’ Bujur Timur. Secara ringkas batas wilayah dapat dilihat pada tabel berikut : Hal II - 1

Upload: siddhi-saputro

Post on 14-Aug-2015

383 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

BAB IIGAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

A. Gambaran Umum Geografis

Propinsi Jawa Tengah terdiri dari 35 kabupaten/kota, 17 diantaranya

terdapat di wilayah pesisir meliputi 13 kabupaten/kota di wilayah pantai

utara dan lima kabupaten di wilayah pantai selatan. Secara geografis

Propinsi Jawa Tengah memiliki garis pantai sepanjang 791,76 km yang

terdiri dari pantai utara sepanjang 502,69 km dan pantai selatan

sepanjang 289,07 km.

Wilayah penelitian Studi Penanganan Abrasi di Pantura Jawa Tengah

tahun 2004 terletak di Kabupaten Batang, Kota Pekalongan dan Kabupaten

Pekalongan. Panjang pantai masing-masing Kabupaten adalah sebagai

berikut: Kabupaten Batang 38,75 Km, Kota Pekalongan 5,7 Km dan

Kabupaten Pekalongan 8 Km.

Secara geografis letak dari masing-masing wilayah penelitian adalah

sebagai berikut:

Kabupaten Batang terletak pada koordinat 6o 51’ 46” – 7o 11’ 47”

Lintang Selatan dan 109o 40’ 19” – 110o 03’ 06” Bujur Timur.

Kota Pekalongan terletak pada koordinat 6o 50’ 42” – 6o 55’ 44” Lintang

Selatan dan 109o 37’ 55” – 109o 42’ 19” Bujur Timur.

Kabupaten Pekalongan terletak pada koordinat 6o 83’– 7o 23’ 19”

Lintang Selatan dan 109o 49’– 109o 78’ Bujur Timur.

Secara ringkas batas wilayah dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1Batas Wilayah di Tiga Kabupaten/Kota

Kabupaten/

kotaUtara Timur Selatan Barat

Kab. Batang Laut Jawa Kab. Kendal Kab. Banjarnegara

Kota Pekalongan danKab. Pekalongan

Kota Pekalongan Laut Jawa Kab. BatangKab. Pekalongan dan Kab. Batang

Kab. Pekalongan

Hal II - 1

Page 2: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

Kab. Pekalongan Laut Jawa

Kota Pekalongan dan Kab. Batang

Kab. Banjarnegara Kab. Pemalang

Sumber: Profil Daerah Kabupaten dan Kota Jilid 3, tahun 2003

Hal II - 2

Page 3: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

1. Pembagian wilayah administratif

Secara administratif Kabupaten Batang terdiri dari 12 kecamatan, 236

desa dan 9 kelurahan, Kota Pekalongan terdiri dari 4 (empat)

kecamatan dan 46 kelurahan. Sedangkan Kabupaten Pekalongan terdiri

dari 19 kecamatan, 270 desa dan 12 kelurahan.

2. Luas wilayah

Luas wilayah dari masing-masing wilayah pengkajian yaitu:

Kabupaten Batang mempunyai luas wilayah 788,64 km2,

Kota Pekalongan mempunyai luas wilayah seluas 45,25 km2

Kabupaten Pekalongan mempunyai luas wilayah seluas 836,13

km2 dan

3. Perincian penggunaan lahan

Pada wilayah penelitian Kabupaten Batang, Kota Pekalongan dan

Kabupaten Pekalongan kehidupan sebagian besar masyarakat

tergantung pada sektor pertanian. Namun demikian setiap tahunnya

terjadi penurunan luas lahan sawah yang disebabkan karena semakin

bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan kebutuhan akan

perumahan meningkat. Perincian penggunaan lahan dari masing-

masing wilayah penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2Penggunaan Lahan Sawah di Tiga Kabupaten/Kota yang Diteliti

Tahun 2002

Penggunaan LahanKab.

Batang

Kota Pekalonga

n

Kab. Pekalongan

Pengairan teknis Pengairan ½ teknis Pengairan sederhana Pengairan desa/non

PU Tadah hujan

7.7617.7849.1092.1781.727

1.4720000

14.4611.8521.7342.6995.329

Jumlah 22.559 1.472 26.138 Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka 2003.

Penggunaan lahan sawah dibagi menjadi sawah pengairan teknis,

pengairan setengah teknis, pengairan sederhana, pengairan desa/non

PU, tadah hujan, pasang surut dan lebak, polder dan lainnya.

Kabupaten Batang lahan sawah sebagian besar digunakan untuk sawah

Hal II - 3

Page 4: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

pengairan sederhana. Sedangkan untuk Kota Pekalongan semua lahan

sawah yang ada merupakan lahan sawah dengan pengairan teknis dan

untuk Kabupaten Pekalongan sebagian besar digunakan untuk lahan

sawah dengan pengairan teknis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 2.2.

Sedangkan penggunaan lahan bukan sawah pada wilayah penelitian

terdiri dari bangunan pekarangan, tegal/huma, padang rumput,

tambak, hutan rakyat/negara, perkebunan dan lainnya. Penggunaan

lahan bukan sawah di Kabupaten batang sebagian besar (34,82%)

digunakan untuk tegal/kebun. Sedangkan untuk Kota Pekalongan

sebagian besar digunakan untuk bangunan pekarangan sebesar

82,27% dari total lahan bukan sawah, dan Kabupaten Pekalongan

sebagian besar lahan bukan sawah berupa hutan rakyat dan negara

sebesar 46,49% dari total lahan bukan sawah. Untuk mengetahui lebih

rinci luas penggunaan lahan bukan sawah tersebut dapat dilihat pada

tabel 2.3.

Tabel 2.3Penggunaan Lahan Bukan Sawah di Tiga Kabupaten/Kota yang Diteliti

Tahun 2002

Penggunaan LahanKab.

Batang

Kota Pekalonga

n

Kab. Pekalongan

Lahan Bukan Sawah Bangunan/pekarangan Tegal/kebun Ladang/huma Padang rumput Sementara tdk

diusahakan Hutan rakyat Hutan negara Perkebunan

negara/swasta Lain-lain Rawa-rawa Tambak Kolam/Tebat/Empang

11.15419.614

0134

01.35412.5338.1232.930

2128

4

2.488175

007000

2107074

0

12.25611.125

1.223397

2482

26.2392.5992.580

0550

22

Jumlah 56.336 3.024 57.475

Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka 2003.

Hal II - 4

Page 5: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

B. Gambaran Umum Demografis

1. Jumlah dan kepadatan penduduk.

Jumlah penduduk Kabupaten Batang tercatat sebanyak 674.638 jiwa

dengan kepadatan 855 jiwa per Km2 dan jumlah rumah tangga

sebesar 161.223 rumah tangga. Kota Pekalongan memiliki jumlah

penduduk sebesar 130.276 jiwa dengan tingkat kepadatan paling

tinggi sebesar 5.824 jiwa per Km2. walaupun memiliki tingkat

kepadatan paling tinggi, namun Kota Pekalongan memiliki jumlah

rumah tangga paling sedikit yaitu sebanyak 62.393 rumah tangga.

Sedangkan Kabupaten Pekalongan memiliki jumlah penduduk dan

jumlah rumah tangga paling banyak dibandingkan wilayah penelitian

lainnya yaitu sebesar 816.712 jiwa dan 188.542 rumah tangga

dengan kepadatan sebanyak 977 jiwa per Km2. Untuk selengkapnya

data potensi kependudukan masing-masing wilayah penelitian dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.4Jumlah Penduduk, Jenis Kelamin, kepadatan dan Jumlah Rumah

Tangga

Kabupaten/ Kota

Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan (jiwa per Km2)

Rumah TanggaLaki-laki Perempuan Jumlah

Kab. Batang 335.581 339.057 674.638 855 161.223

Kota

Pekalongan

130.276 133.264 263.540 5.824 62.393

Kab.

Pekalongan

406.555 410.157 816.712 977 188.542

Sumber: Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan Dalam Angka 2002, Profil Daerah Kabupaten dan Kota jilid 3

2. Penduduk menurut lapangan usaha.

Jika dilihat dari sektor lapangan usaha yang paling banyak digeluti

oleh masyarakat Kabupaten Batang adalah pertanian tanaman

pangan baik sebagai buruh tani maupun petani sendiri sebesar

37,47% (120.488 jiwa). Selain itu, sebesar 1,2 % (7.675 jiwa) jumlah

penduduk Kabupaten Batang bekerja di bidang perikanan di wilayah

administrasi Kabupaten Batang. Hal ini menunjukkan besarnya

Hal II - 5

Page 6: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

sumberdaya manusia yang menjadi potensi utama dalam

pembangunan Kabupaten Batang khususnya dalam bidang perikanan.

Keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Hal II - 6

Page 7: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

Tabel 2.5Banyaknya Penduduk Berumur 15 th Ke Atas Menurut Wilayah

Administrasi dan Lapangan Usaha Berdasarkan Hasil SP 2000 di Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan akhir Tahun 2002

No. Lapangan Usaha

Kab. Batang (jiwa)

Kota Pekalongan

(Jiwa)

Kab. Pekalongan

(jiwa)1. Pertanian tanaman

pangan120.488

2.587 91.188

2. Perkebunan 6.226 - 2.987

3. Perikanan 7.675 - 6.011

4. Peternakan 1.752 - 1.603

5. Pertanian lainnya 16.105 - 7.796

6. Industri pengolahan 35.670 17.070 63.391

7. Perdagangan 45.490 1.071 67.981

8. Jasa 55.219 814 88.747

9. Angkutan 7.417 942 5.683

10

.

Lainnya25.522

1.856 28.927

Jumlah 321.56

4

24.340 364.314

Sumber: Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Pekalongan Dalam Angka 2002

Berdasarkan tabel 2.5, diketahui bahwa sebesar 9,23 % (24.340 jiwa)

dari jumlah penduduk Kota Pekalongan bekerja di wilayah

administrasi Kota Pekalongan. Dari tabel diatas diketahui pula bahwa

lapangan kerja yang paling banyak digeluti oleh penduduk Kota

Pekalongan adalah pada sektor industri sebesar 70,13% (17.070 jiwa),

yang memiliki lebih banyak pekerja laki-laki dibandingkan pekerja

perempuan. Sedangkan lapangan usaha pertanian pada wilayah

kajian ini hanya sebesar 10,63% penduduk yang bekerja pada

lapangan usaha ini.

Sedangkan untuk Kabupaten Pekalongan, diketahui bahwa sebagian

besar penduduk bekerja pada sektor pertanian tanaman pangan yaitu

sebesar 25,03% (91.188 jiwa) dan sebesar 1,65 % penduduk (6.011

jiwa) bekerja pada bidang perikanan di wilayah administrasi

Kabupaten Pekalongan. Hal ini menunjukkan besarnya sumberdaya

Hal II - 7

Page 8: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

manusia yang menjadi potensi utama dalam bidang perikanan cukup

besar.

C. Gambaran Umum Ekonomi

Tabel di bawah ini menunjukkan besarnya PDRB Kabupaten Batang, Kota

Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan berdasarkan kontribusi masing-

masing bidang usaha.

Tabel 2.6Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Batang, Kota Pekalongan

dan Kabupaten Pekalongan Tahun 2001

Bidang UsahaKabupaten

BatangKota

PekalonganKabupaten Pekalongan

1. Pertanian 523.449.101 206.306.939 523.449.1012. Pertambangan dan Air

Bersih26.233.607 - 26.233.607

3. Industri 901.850.217 395.961.837 901.850.217

4. Listrik, Gas dan Air Bersih

18.208.641 13.761.508 18.208.641

5. Bangunan 128.238.190 121.643.730 128.238.1906. Perdagangan, Hotel &

Restoran586.893.678 356.547.330 586.893.678

7. Pengangkutan dan Komunikasi

108.149.819 110.244.374 108.149.819

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

128.208.073 125.459.557 128.208.073

9. Jasa-Jasa 386.896.262 176.396.588 386.896.262PDRB 2.808.127.587 1.506.321.863 2.808.127.587

Sumber: Pendapatan Regional Jawa Tengah 2001

Tabel diatas menunjukkan PDRB dari ke-tiga wilayah penelitian yang

dijabarkan menurut lapangan usaha. Untuk Kabupaten Batang, bidang

usaha yang memberikan kontribusi paling besar adalah sektor industri,

sedangkan bidang usaha yang memberikan kontribusi paling kecil adalah

sektor listrik, gas dan air bersih.

Sedangkan untuk Kota Pekalongan pada tahun 2001 bidang usaha yang

memberikan kontribusi terbesar bagi PDRB Kota Pekalongan adalah

industri, sedangkan yang memberikan kontribusi paling kecil adalah

bidang usaha listrik, gas dan air bersih.

Sama halnya dengan Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan, pada

Kabupaten Pekalongan bidang usaha yang memberikan kontribusi paling

Hal II - 8

Page 9: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

banyak terhadap PDRB adalah bidang usaha industri, sedangkan yang

memberikan kontribusi paling sedikit adalah bidang usaha listrik, gas dan

air bersih.

Hal II - 9

Page 10: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

D. Gambaran Potensi Pantai dan laut Kabupaten/Kota yang Diteliti

1. Kabupaten Batang

a. Potensi pantai

Kabupaten batang mempunyai panjang garis pantai 38,75 km

selebar 4 mil (Sumber: Makalah Dinas Perikanan dan Kelautan Kab.

Batang, 2002). Daerah pesisir Kabupaten Batang berada di

Kecamatan Batang, Tulis, Subah, Limpung dan Gringsing.

Permasalahan pantai Batang relatif sama dari tahun ke tahun, yaitu

terjadinya penyumbatan muara pada Kali Gabus, Kali Boyo, Kali

Sambong, dan Kali Anyar. Penyumbatan ini antara lain disebabkan

oleh sampah lokal yang berasal dari daerah hulu.

Pantai Klidang Lor/Muara Sungai Sambong

Sungai Sambong yang bermuara di Klidang Lor, Kecamatan

Batang, Kabupaten Batang dimanfaatkan sebagai alur pelayaran

perahu nelayan dan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Klidang Lor.

Secara geografis Muara Sambong terletak pada 06o52’45.1” LS

dan 109o44’59.4” BT. Lahan pinggir pantai di sisi barat muara

merupakan permukiman, pertambakan dan fasilitas PPI/TPI,

sedangkan di sebelah timur dimanfaatkan sebagai areal

pertambakan dan kawasan wisata.

Geomorfologi pantai Klidang Lor merupakan pantai berpasir yang

bercampur dengan Lumpur. Kemiringan dasar pantai berkisar

0,004 sampai 0,005, termasuk dalam kategori pantai yang

landai. Menurut hasil studi yang dilakukan oleh Bappeda Batang

tahun 2000, kedalaman pantai kurang dari 2 m berada pada

jarak + 200 m dari garis pantai, sedangkan kedalaman kurang

dari 3 m berada pada jarak + 1.200 m dari garis pantai.

Sedimen pantai yang mengendap berwarna hitam dipengaruhi

oleh sedimen daerah hulu yang dibawa arus sungai. Kualitas air

tercemar dan berwarna hitam karena adanya sampah lokal yang

berasal dari daerah hulu. Kondisi ini sangat memprihatinkan,

apalagi pada sisi timur dimanfaatkan sebagai kawasan wisata.

Hal II - 10

Page 11: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

Pada mulut muara sungai dibangun jetty dengan panjang + 300

m. Permasalahan yang ada di lokasi pantai ini adalah tingginya

sedimentasi sungai yang mengganggu alur pelayaran,

penanganan yang selama ini dilakukan adalah dengan

pengerukan rutin oleh Dinas Perikanan dan Kelautan.

Faktor pasang surut juga mempengaruhi lahan permukiman

penduduk dan jalan. Pada saat pasang tinggi, lahan dan jalan di

sekitar PPI Klidang Lor menjadi tergenang. Namun demikian

pengaruh pasang disini tidak mempengaruhi adanya intrusi air ke

persawahan atau sumber air karena daerah udik dari sungai

Sambong berupa irigasi teknis yang dapat menekan laju intrusi

pada saat musim kering (Sarana Antar Nusa Perekayasa, 2000).

Pantai Celong

Lokasi pantai berada di Dukuh Mangunsari, Desa Kedawung,

Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang. Secara geografis Pantai

Celong terletak pada 06o54’56.6” LS dan 109o56’05.9” BT. Lahan

di sekitar pantai dimanfaatkan sebagai lahan permukiman,

perkebunan/hutan, TPI/PPI, dan jalan rel kereta api. Geomorfologi

pantai Celong merupakan pantai berpasir dan berbatu.

Untuk Pantai Celong, permasalahan yang dihadapi adalah

masalah sedimentasi yang mengganggu alur pelayaran dan

pendangkalan di kolam labuh TPI/PPI setempat. Pendangkalan

biasanya terjadi pada saat bertiupnya angin barat pada bulan

Desember-Januari. Sedangkan pada saat bertiup angin timur,

sedimen terangkut kearah barat namun karena terhalang

breakwater TPI/PPI, tidak semua sedimen yang mengendap

terangkut keluar kolam labuh.

TPI Roban dan TPI Seklayu

Selain TPI yang berada di Pantai Klidang Lor dan Pantai Celong, di

Kabupaten Batang terdapat pula TPI Roban yang berada di

Hal II - 11

Page 12: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

Kecamatan Tulis dan TPI Seklayu yang berada di Kecamatan

Gringsing.

Permasalahan yang dihadapi oleh kedua TPI ini antara lain

adalah sering terjadinya pendangkalan di alur sungai (Makalah

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang, 2002).

b. Potensi Mangrove

Kabupaten Batang memiliki garis pantai sepanjang 38,75 Km.

Berdasarkan Laporan Kegiatan Evaluasi dan Pemantauan Bakau

tahun 2000 menunjukkan bahwa areal hutan bakau di wilayah

pantai Kabupaten Batang seluas 59,50 Ha yang terdiri dari 51,00 Ha

dalam kondisi baik sedangkan 8,50 Ha dalam kondisi kritis.

Rusaknya tanaman bakau disebabkan oleh beberapa faktor antara

lain tekanan dari meningkatnya jumlah penduduk dan

pembangunan, penebangan tanaman bakau untuk areal dan

perluasan tambak, untuk kebutuhan ekonomis (kayu bakar atau

dijual) dan faktor alam. Selain bakau Kabupaten Batang juga

mempunyai potensi trumbu karang yang sebagian besar penduduk

memberi nama karang maeso.

c. Potensi Perikanan Laut dan Darat

Perikanan laut di Kabupaten Batang terdapat di empat kecamatan

yaitu Kecamatan Batang, Tulis, Limpung dan Grinsing, dengan

tingkat produksi pada tahun 2001 sebesar 18.757.010 kwintal

senilai Rp. 52.890.115.200,- (tabel 2.7.).

Terdapat 10.563 orang yang menggantungkan hidupnya di sub

sektor ini, terdiri dari nelayan musiman sebanyak 1.687 orang,

nelayan pandega 8.430 orang dan nelayan juragan sebanyak 446

orang, dengan menggunakan armada penangkapan jenis kapal

motor sebanyak 183 buah dan motor tempel sebanyak 347 buah.

Potensi ikan segar Kabupaten Batang yang merupakan komoditas

eksport sangat baik seperti udang tambak, udang laut, kakap

merah, bawal putih, ikan remang, rajungan dan ikan asin. Tahun

2001 produksi ikan segar tersebut sebanyak 1.711.451 kg senilai Rp

17.010.405.235,- Di sektor pengolahan ikan Kabupaten Batang

Hal II - 12

Page 13: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

menghasilkan ikan-ikan olahan berupa pindang, ikan asin dan ikan

asap atau panggang. Produksi ikan olahan tahun 2001 mencapai

25.585.822 kg senilai Rp 151.387.614.900,- . Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 2.7.

Tabel 2.7Data Potensi Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang Tahun

2001

No.

Jenis Berat (1000 kg) Harga (Rp)

Produksi Perikanan Th. 2001

1 Perikanan Laut 18.757.010 52.890.115.200

Komoditas Eksport Th. 2001

1 Udang Tambak 81.124 3.636.691.000

2 Udang Laut 18.802 786.410.760

3 Kakap Merah 381.179 5.278.939.575

4 Bawal 85.153 715.167.100

5 Remang 259.964 1.403.856.000

6 Ikan Asin 881.848 5.138.429.800

7 Rajungan 3.381 50.911.000

Jumlah 1.711.451 17.010.405.235

Produksi Ikan Olahan Th. 2001

1 Pindang 6.887.475 47.182.302.700

2 Asin 8.818.483 50.384.297.900

3 Panggang 3.765.784 24.191.492.600

4 Segar 6.387.080 28.629.521.700

Jumlah 25.858.822 150.387.614.90

0

Sumber : Dinas Perikanan Batang 2002

Produksi perikanan laut di Kabupaten Batang paling banyak

(16.081.343 kg) jika dibandingkan dengan produki perikanan

tambak, kolam, perairan umum dan mina padi. Jumlah seluruh

produksi perikanan di Kabupaten Batang sebanyak 16.596.224 kg.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel di bawah.

Tabel 2.8Rekapitulasi Produksi dan Nilai Produksi Ikan Laut,

Tambak, Perairan Umum, Kolam dan Mina Padi di Kabupaten Batang Tahun 2002

No Produksi Nilai Produksi (Kg)

1. Laut 16.081.3432. Tambak 341.211

Hal II - 13

Page 14: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

3. Kolam 81.7094. Perairan Umum 74.2575. Mina Padi 17.704Jumlah 16.596.224

Sumber : Kabupaten Batang dalam Angka 2002

d. Perikanan Darat

Selain hasil perikanan laut, pada Kabupaten Batang terdapat pula

perikanan darat yang berada di empat kecamatan yaitu Kecamatan

Batang, Tulis, Subah, Limpung dan Kecamatan Gringsing seluas

247,75 hektar. Semuanya melibatkan 229 orang petani tambak.

Nilai produksi perikanan darat tersebut pada tahun 2001 sebanyak

868.565 kwintal senilai Rp 12.952.436.100,-. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 2.9.

Tabel 2.9Perikanan Darat Kabupaten Batang

No Perikanan DaratProduksi (1000

Kg)Nilai Produksi

(Rp.)1. Ikan Tambak 115.765 888.311.5002. Udang Tambak 295.323 10.937.961.2503. Ikan Kolam 341.461 243.166.2504. Perairan Umum 116.016 882.997.100

jumlah 868.565 12.952.436.100Sumber : Kabupaten Batang dalam Angka 2002

2. Kota Pekalongan

a. Potensi Pantai

Panjang garis pantai Kota Pekalongan sesuai dengan pengukuran

pada peta GIS adalah + 6 km. Secara administratif, pesisir Kota

Pekalongan berada di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara,

meliputi Kelurahan Bandengan, Kelurahan Kandang-panjang,

Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Krapyak Lor dan Kelurahan

Degayu.

Permasalahan pantai yang dihadapi oleh Kota Pekalongan berada di

dua lokasi utama yaitu Pantaisari/Pasir Kencana dan Pantai

Slamaran.

Pantaisari/Pasir Kencana

Hal II - 14

Page 15: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

Pantaisari/Pantai Pasir Kencana berada di wilayah Kelurahan

Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.

Penggunaan lahan di sepanjang pantai membentang dari barat

ke timur adalah kawasan perikanan darat/kawasan tambak,

kawasan industri, kawasan wisata, kawasan pelabuhan dan

kawasan permukiman. Selain itu, pada lokasi pantai ini juga

terdapat krematorium (tempat pembakaran jenazah).

Penggunaan lahan pada lokasi ini didominasi oleh kawasan

perikanan darat/tambak dan permukiman.

Pada Pantaisari ini bermuara sungai Pekalongan. Muara Sungai

Pekalongan difungsikan sebagai Pelabuhan Perikanan Nusantara

(PPN) dengan bangunan pelindung berupa jetti. Keberadaan

bangunan ini berpengaruh terhadap kondisi pantai sekitar.

Terutama pada saat terjadinya angin timur yang akan

mengeluarkan sedimen di daerah pantai terhalang oleh

bangunan pelindung yang menyerupai jetti, sedangkan angin

barat yang akan membawa sedimen ke daerah pantai akan

menambah suplai sedimen yang ada.

Dari kondisi yang ada, permasalahan yang dihadapi pantai Pasir

Kencana adalah erosi pantai, banjir pasang dan limpasan pasir.

Terhadap permasalahan erosi pantai, sudah pernah ditangani

oleh pemkot dengan membangun seawall dari buis beton.

Namun hasil yang diperoleh belum optimal bahkan di beberapa

titik lokasi, bangunan tersebut banyak yang terguling/roboh.

Pantai Slamaran

Pantai Slamaran berada di wilayah Kelurahan Krapyak Lor,

Kecamatan Pekalongan utara, Kota Pekalongan. Penggunaan

lahan di sepanjang pantai membentang dari barat ke timur

adalah kawasan perikanan darat/kawasan tambak, kawasan

wisata, kawasan pelabuhan dan kawasan permukiman, yang

masih didominasi oleh kawasan perikanan darat/tambak dan

permukiman. Pada lokasi ini bermuara sungai Sibulan dan

Susukan.

Hal II - 15

Page 16: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

Dari kondisi yang ada, permasalahan yang dihadapi Pantai

Slamaran adalah dominan sedimentasi dan garis pantai relatif

stabil dinamis. Faktor pasang surut mempengaruhi lahan

permukiman penduduk dan jalan. Pada saat pasang tinggi, lahan

dan jalan di sekitar permukiman menjadi tergenang. Kondisi ini

sudah diatasi oleh Pemkot dengan membuat pintu klep otomatis

penahan banjir rob.

b. Potensi Mangrove

Potensi mangrove di Kota Pekalongan ditemui pada sisi barat sungai

Pekalongan, sedangkan pada sisi timurnya yaitu di wilayah pantai

Slamaran justru terjadi penambahan daratan (abrasi). Pengaruh dari

abrasi di wilayah pantai Kota Pekalongan ini pernah

melenyapkan/menghancurkan sebagian rumah-rumah penduduk

dan juga tambak-tambak yang mulai hilang karena abrasi.

Keberadaan Hutan Bakau di wilayah pesisir dan pantai Kota

Pekalongan, sudah tidak ada, tanaman bakau yang ada hanya di

pematang-pematang saluran air/pematang tanah dan jumlahnya

sedikit. Keadaan laut di wilayah pesisir dan pantai Pekalongan yang

pada akhir-akhir ini cukup memprihatinkan adalah semakin

tingginya rob (Air Laut Pasang), yang sering menggenangi jalan-

jalan, pekarangan penduduk pada saat-saat tertentu.

c. Potensi Perikanan Laut dan Darat

Kota Pekalongan yang terletak di Wilayah Pantai Utara sebelah Barat

Propinsi Jawa Tengah memiliki jumlah penduduk 263.540 jiwa. Dari

jumlah penduduk tersebut terdapat 29.078 jiwa yang bekerja

disektor Perikanan (Tabel 2.10), dari tabel ini terlihat bahwa 11,09%

penduduk Kota Pekalongan bekerja di sektor Perikanan. Sedangkan

apabila dilihat berdasarkan jenis pekerjaannya pada sektor

perikanan sebagian besar penduduk Kota Pekalongan sebagai

nelayan sebanyak 22.705 orang dan yang paling sedikit sebagai

pedagang ikan hias sebanyak 35 orang.

Tabel 2.10Jumlah Tenaga Kerja Menurut Jenis Pekerjaan

Hal II - 16

Page 17: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

di Sektor Perikanan Kota Pekalongan Tahun 2001

No Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang)

1 Pemilik kapal 294

2 Nelayan 22.705

3 Pengolah Ikan 98

4 Bakul ikan di TPI 246

5 Bakul ikan di Pasar 89

6 Bakul ikan hias 35

7 Petani tambak 118

8 Petani ikan 43

9 Buruh perikanan 5.450

Jumlah 29.078

Sumber: Kota Pekalongan dalam angka 2002

Di wilayah Kota Pekalongan terdapat Pelabuhan Perikanan

Nusantara Pekalongan (PPNP) dengan TPI yang terbesar di wilayah

Jawa Tengah. TPI Kota Pekalongan terdiri dari 2 unit tempat

pelelangan, dengan nilai produksi tahun 2001 mencapai 71.550.645

Kg, dengan nilai Rp. 206.394.885.000,- (tabel 2.11.). Produksi ikan

ini mengalami peningkatan yang cukup besar pada sekitar bulan

Agustus, September dan Oktober.

Tabel 2.11Produksi dan Nilai Hasil Perikanan Laut

Perbulan di TPI Kota Pekalongan Tahun 2001

No Bulan Produksi(Kg)

Nilai(Rp)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Januari

Pebruari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

4.441.895

3.413.671

4.649.265

6.186.732

5.117.696

5.557.574

5.551.124

8.603.219

8.583.663

8.809.395

6.886.397

3.780.014

12.758.341.000

487.714.000

15.770.381.000

20.826.029.000

16.692.859.000

17.136.291.000

19.585.892.000

20.889.124.000

19.488.008.000

22.420.214.000

18.870.820.000

11.468.212.000

Jumlah 71.550.645 206.394.885.000

Sumber: Data Perikanan 2002

Hal II - 17

Page 18: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

Tabel 2.12Rekapitulasi Produksi dan Nilai Produksi Ikan Laut,

Tambak, Perairan Umum, Kolam dan Mina Padi di Kota Pekalongan

No Produksi Nilai Produksi (Kg)

1. Laut 50.881.5662. Tambak 60.4003. Kolam 76.2034. Perairan Umum 17.3075. Mina Padi -Jumlah 51.035.476

Sumber : Kota Pekalongan dalam Angka 2002

Sedangkan jumlah kapal penangkapan ikan yang tercatat berada di

wilayah Kota Pekalongan adalah sebanyak 696 unit dengan jumlah

armada terbanyak adalah jenis purse seine sebanyak 419 unit (tabel

2.13).

Tabel 2.13Jumlah Kapal Penangkap Ikan Yang Melelangkan Ikan

di TPI Kota Pekalongan Tahun 2001

No BulanPurse Seine

(Unit)

Mini Purse Seine(Unit)

Cotok/Cantrang

(Unit)

Gill Net(Unit)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Januari

Pebruari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

160

132

192

232

208

164

221

436

226

403

212

149

80

210

471

886

219

364

194

66

166

156

123

10

189

110

268

281

305

213

351

206

219

144

116

58

26

33

53

44

46

52

69

47

126

57

42

44

Jumlah 2.775 2.945 2.360 639

Sumber: Kota Pekalongan dalam angka 2002

Tabel 2.14Jumlah Kapal Penangkap Ikan Kota Pekalongan

Menurut Jenis Alat Tangkap Tahun 2001

No Jenis Pekerjaan Jumlah(Unit)

1 Purse Seine 419

Hal II - 18

Page 19: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

2 Mini Purse Seine 86

3 Long Line 78

4 Gill Net 61

5 Cantrang / Cotok 48

6 Prawe 4

Jumlah 696

Sumber: Kota Pekalongan dalam angka 2002

Untuk kegiatan pengolahan ikan, terdapat 2 jenis pengolahan yaitu

Tradisional yang terdiri dari ikan asin, segar, pindang, panggang,

terasi dll, dan Modern yang terdiri dari fillet Beku dan Kaleng. Pada

Kota Pekalongan terdapat pengusaha pengolah ikan sebanyak 96

orang dengan jenis pengolahan ikan yang paling banyak adalah ikan

asin sebanyak 30 orang (lihat tabel 2.15). Untuk pengembangan

Perikanan Tangkap di wilayah Kota Pekalongan yang terletak

diseberang Timur PPNP terdapat lokasi Pengembangan PPNP seluas

30 Ha. Di lokasi tersebut oleh Departemen Perikanan dan Kelautan

akan dikembangkan suatu kegiatan Industri Perikanan Terpadu yang

meliputi fasilitas pendaratan ikan, pelelangan tambat labuh, industri

pengolahan ikan dan distribusi hasil perikanan.

Tabel 2.15Jumlah Pengolah Ikan Menurut Jenis Olahan

di Kota Pekalongan Tahun 2001

No Jenis OlahanJumlah Pengolah

(Orang)1

2

3

4

5

Ikan Asin

Ikan Pindang

Ikan Segar

Ikan Panggang (Pengasapan)

Terasi

30

11

10

19

26

Jumlah 96 Sumber: Kota Pekalongan dalam angka 2002

3. Kabupaten Pekalongan

a. Potensi Pantai

Menurut data administratif, Kabupaten Pekalongan terdiri dari 270

Desa, dan 6 Desa diantaranya merupakan desa pantai (sumber: Peta

GIS). Kabupaten Pekalongan memiliki panjang pantai + 10 km,

Hal II - 19

Page 20: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

dengan luas pantai + 2 km2 (sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan,

2001). Secara administratif, pesisir Kabupaten Pekalongan berada di

wilayah:

Kecamatan Wonokerto, meliputi desa: Wonokerto Kulon,

Apiapi dan Desa Pecakaran.

Kecamatan Tirto, meliputi Desa Jeruksari

Kecamatan Siwalan, meliputi Desa Depok dan Semut

Wilayah pantai di kabupaten Pekalongan yang mengalami kerusakan

adalah Pantai Suter yang berada di Desa Depok, Kecamatan

Siwalan, kabupaten Pekalongan. Lokasi pantai ini berada pada 06 o

50 ’ 27.6 ” LS dan 109 o 36 ’ 06.9 ” BT sekitar 6,7 km dari jalan raya

pantura Jawa Tengah.

Secara geomorfologis, pantai Suter termasuk pantai yang berpasir.

Pantai Suter mempunyai potensi sebagai kawasan wisata pantai dan

areal pertambakan. Kualitas air laut dan kondisi pantai dan laut di

sekitarnya relatif belum tercemar. Lokasi pantai berada di antara

dua sungai besar yaitu Sungai Sragi di sebelah abrat dan Sungai

Sipait di timur.

Permasalahan yang dihadapi pantai Suter adalah erosi pantai

sehingga garis pantai mengalami kemunduran. Indikasi awal tampak

dari bekas tanaman pohon kelapa yang sudah tumbang (pokok

pohon) berada di perairan laut.

Penyebab kerusakan adalah berubahnya pola arus dan

hidrodinamika pantai di sekitar lokasi dikarenakan adanya bangunan

pantai yang menjorok ke laut. Bangunan pantai yang berada dekat

dengan lokasi pantai Suter adalah bangunan jetti pada muara

sungai Sipait di sebelah timur Pantai Suter.

b. Gambaran Mangrove

Luas hutan mangrove di Kabupaten Pekalongan + 1 ha yang berada

di Desa Semut, Desa Wonokerto Kulon, Desa Apiapi, Desa Pecakaran

Kecamatan Wonokerto, Desa Depok Kecamatan Siwalan, dan Desa

Jeruksari Kecamatan Tirto. Pada daerah tersebut sebagian besar

Hal II - 20

Page 21: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

memiliki kerapatan penutup vegetasi berkisar antara 25 – 50%

(jarang), kecuali pada Desa Wonokerto Kulon Kecamatan Wonokerto

yang memiliki kerapatan penutup vegetasi kurang dari 25% (jarang

sekali). Jenis vegetasi pada hutan mangrove yang berada di

Kebupaten Pekalongan berupa bakau hitam.

c. Potensi Perikanan Laut dan Darat

Potensi sumber daya perikanan dibedakan menjadi dua yaitu

sumber daya manusia dan sumber daya alam. Tersedianya sumber

daya manusia dan alam yang dapat dieksploitasi merupakan salah

satu faktor yang penting dalam usaha peningkatan produksi

perikanan.

Dilihat dari sumber daya manusia yang bergerak di bidang

perikanan dapat dirinci sebagai berikut:

Hal II - 21

Page 22: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

Tabel 2.16Sumber Daya Manusia dan Sarana yang Bergerak di Bidang Perikanan

pada Kabupaten Pekalongan

No Mata PencaharianJumlah

(jiwa dan buah)

%

1. Nelayan Perairan Laut Juragan Pandega

9.823 76,72453

9.3702. Nelayan Perairan Umum 868 6,783. Petani Tambak 579 4,524. Petani Ikan Air Tawar 1179 9,215.6.

Bakul/Pengolah IkanArmada1. Kapal motor2. Motor tempel3. Perahu layar

354

21477

-

2,76

7. Jumlah alat tangkap ikan1. purseine2. purseine mini3. paying4. cantrang5. pukat pantai6. trammel net

201

119369

2181

Jumlah SDM 12.803 100 Sumber : Kab. Pekalongan Dalam Angka 2002, Dinas Perikanan dan Kelautan Tahun

2001

Sarana penangkapan ikan yang ada di Kabupaten Pekalongan atau

yang biasa disebut armada penangkapan sebagian besar

merupakan motor tempel sebanyak 477 buah dan yang berupa

kapal motor (Purse Seine) sebanyak 20 buah. Sarana tempat

pelelangan ikan yang terdapat di Kabupaten Pekalongan yaitu TPI

Wonokerto dan TPI Jambean.

Sumber daya alam yang berkaitan dengan sektor perikanan yang

dimiliki Kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.17Sumber Daya Alam yang Tersedia di Kabupaten Pekalongan

No.

Sumber Daya Alam Panjang/Luas

1 Panjang Pantai 10 km2 Luas Pantai 2 km2

3 Tambak 550,30 Ha4 Kolam 14,27 Ha5 Mina Padi 12 Ha6 Perairan Umum 225,60 Ha

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Tahun 2001

Hal II - 22

Page 23: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

Hal II - 23

Page 24: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

Tabel 2.18Rekapitulasi Produksi dan Nilai Produksi Ikan Laut,

Darat dan Sungai di Kabupaten Pekalongan

No Produksi Nilai Produksi (Kg)

1. Laut 1.939.6142. Darat 712.4203. Sungai 138.600Jumlah 2.790.634

Sumber : Kabupaten Pekalongan dalam Angka 2002

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa produksi perikanan di

Kabupaten Pekalongan sebagian besar adalah produksi ikan laut

sebesar 1.939.614 kg, sedangkan untuk produksi ikan darat hanya

sebesar 712.420kg.

Hal II - 24

Page 25: Bab II Gamb Umum Potensi Sda Kab Pekalongan

Laporan Pendahuluan

Hal II - 25