data lapangan (2)

14
DATA LAPANGAN DAERAH KALI BRUNGKEL, DADAPAYAN KEC. SURUH, KAB. SEMARANG Lapangan kali ini berlokasi dikali Brungkel, Dadapayan, Kec. Suruh, Kab. Semarang. Waktu pelaksanaannya 26 Oktober 2013 sekitar pukul 11.15 WIB. Keadaan cuaca pada saat itu cerah berawan. Pengamatan dilakukan untuk dengan mendeskripsi struktur sedimen yang terdapat di lapangan. Berikut data yang didapat berdasarkan setiap lokasi pengamatan : 1. Lokasi Pengamatan 1 Perlapis Ripple mark

Upload: ronnie-tyrone

Post on 08-Feb-2016

18 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Data Lapangan (2)

DATA LAPANGAN

DAERAH KALI BRUNGKEL, DADAPAYAN KEC. SURUH, KAB.

SEMARANG

Lapangan kali ini berlokasi dikali Brungkel, Dadapayan, Kec. Suruh, Kab.

Semarang. Waktu pelaksanaannya 26 Oktober 2013 sekitar pukul 11.15 WIB.

Keadaan cuaca pada saat itu cerah berawan. Pengamatan dilakukan untuk dengan

mendeskripsi struktur sedimen yang terdapat di lapangan. Berikut data yang didapat

berdasarkan setiap lokasi pengamatan :

1. Lokasi Pengamatan 1

Gambar. 1 Kontak antara ripple mark dengan perlapisan

Morfologi : Berbukit bergelombang (Van Zuidam)

Bentuk lahan : Fluvial Struktural

Litologi : Batupasir sedang (Medium sand)

Perlapisan

Ripple mark

Page 2: Data Lapangan (2)

Struktur sedimen : Perlapisan dan ripple mark

Tingkat pelapukan : Relatif tinggi

Genesa : Ripple terbentuk terlebih dauhulu oleh arus yang

cukup besar dan kuat, dalam selang waktu terendapkan lagi struktur perlapisan

dengan arus yang cukup tenang dan pengendapan yang lama sehingga jarak antar

perlapisannya lebih dari 1 cm

.

2. Lokasi Pengamatan 2

Gambar. 2 Kontak antara cross laminasi, laminasi(bawah) dan perlapisan(atas)

Morfologi : Berbukit bergelombang (Van Zuidam)

Bentuk lahan : Fluvial Struktural

Litologi : Batupasir

Struktur sedimen : Laminasi, cross laminasi dan perlapisan

Tingkat pelapukan : Relatif tinggi

Cross Lamination

Laminasi

Perlapisan

Page 3: Data Lapangan (2)

Genesa : Struktur laminasi terbentuk terlebih dahulu dengan

arus yang tenang dan energi pengendapan yang terjadi sangat cepat sehingga

perlapisannya kurang dari 1 cm, kemudian diatasnya terendapkan struktur cross

laminasi dengan arus yang cukup tinggi yang merupakan perpindahan dari ripple /

gelombang-gelombang secara berurutan yang ukurannya kurang dari 5 cm. Setelah

itu arus berubah jadi tenang yang mengendapkan material pasir dengan

pengendapan yang cukup lama sehingga perlapisan yang terbentuk lebih dari 1

cm.

3. Lokasi Pengamatan 3

Gambar. 3 Hummocky

Morfologi : Berbukit bergelombang (Van Zuidam)

Bentuk lahan : Fluvial Struktural

Hummocky

Page 4: Data Lapangan (2)

Litologi : Batupasir

Struktur sedimen : Hummocky

Tingkat pelapukan : Relatif tinggi

Genesa : Struktur yang terbentuk diatas merupakan struktur

hummocky yang terbentuk dengan arus yang cukup tinggi yang masih dipengaruhi

oleh gelombang yang bolak balik yang terendapkan sangat cepat.

4. Lokasi Pengamatan 4

Gambar. 4 Kontak antara cross laminasi dan laminasi

Morfologi : Berbukit bergelombang (Van Zuidam)

Cross laminasi Laminasi

Page 5: Data Lapangan (2)

Bentuk lahan : Fluvial Struktural

Litologi : Batupasir

Struktur sedimen : Cross laminasi dan laminasi

Tingkat pelapukan : Relatif tinggi

Genesa : Pada gambar diatas terlihat adanya kontak struktur

antara cros laminasi dengan laminasi. Dimana laminasi terbentuk terlebih dahulu

dengan arus tenang dan pengendapannya sangat cepat kemudian diatas

terendapkan struktur cros laminasi yang ukurannya kurang dari 5 cm yang

prosesnya dengan arus yang cukup tinggi dan pengendapannya cepat yang

merupakan perpindahan dari ripple/gelombang-gelombang yang terjadi secara

berurutan.

5. Lokasi Pengamatan 5

Gambar 5. Kontak antara laminasi dan cross lamination

Morfologi : Berbukit bergelombang (Van Zuidam)

Page 6: Data Lapangan (2)

Bentuk Lahan : Fluvial Struktural

Litologi : Pasir

Struktur Sedimen : Laminasi dan cross laminasi

Tingkat Pelapukan : Sedang

Genesa : Laminasi merupakan stuktur perlapisan yang kurang

dari 1 cm. Struktur ini terbentuk akkibat proses diagenesis sedimen yang

cepat dengan media pengendapan yang tenang, sedangkan cross laminasi

terbentuk karena perpindahan gelombang-gelombang pori yang masing-

masing berukuran kurang dari 5 cm.

Page 7: Data Lapangan (2)

PEMBAHASAN

1. Perlapisan

Kami menemukan adanya suatu perlapisan batu pasir yang telah mengalami

deformasi. Dalam proses pengendapan material sedimen yang menghasilkan struktur

perlapisan ini, arus yang membawa material sedimen tersebut merupakan arus yang

tenang. material sedimen yang mengendap kemudian mengalami lithifikasi menjadi

batuan sedimen. Setelah itu, terjadi pengendapan kembali material sedimen yang

ditransport oleh air. Material tersebut terendapkan diatas batuan sedimen yang sudah

terlithifikasi sebelumnya. Sehingga ketika material sedimen yang baru mengendap

tersebut terlithifikasi, akan menghasilkan perlapisan pada betuan sedimen. Karena

ukuran material batuan sedimen tersebut yang berukuran pasir sedang dengan ukuran

¼ mm-1/2 mm, sehingga disimpulkan arus yang terjadi saat pengendapan memiliki

stream power 0.01-0.03.

Arus yang bekerja ketika pembentukan struktur tersebut merupakan arus

traction curren dengan kecepatan arus yang rendah (lower flow regime).

Setelah terbentuknya perlapisan batupasir tersebut, perlapisan tersebut

kemudian terkena oleh gaya deformasi yang mngakibatkan perlapisan tersebut

kemudian menjadi miring.

Page 8: Data Lapangan (2)

Berdasarkan klasifikasi tucker (1981), struktur perlapisan miring ini

merupakan jenis struktur sedimen yang terbentuk saat pengendapan. Hal ini karena

terbentuknya struktur tersebut, disaat proses pengendapan terjadi. Sedangkan

pengaruh gaya deformasi yang mengakibatkan lapisan tersebut menjadi miring terjadi

setelah struktur sedimen tersebut terbentuk

2. Struktur laminasi

Kami menemukan adanya laminasi pada batuan sedimen yang memiliki

ukuran butir pasir sedang (1/4-1/2 mm). struktur laminasi tersebut terbentuk karena

pengaruh arus air yang tenang dan proses diagenesa yang cepat. Pada proses ini, dari

ukuran material sedimen tersebut yang pasir sedang, arus yang membentuk memiliki

stream power 0.01-0.03. Arus yang bekerja ketika pembentukan struktur tersebut

merupakan arus traction curren dengan kecepatan arus yang rendah (lower flow

regime).

Ketika material sedimen tersebut telah mengendap, material tersebut

mengalami lithifikasi dalam waktu yang cepat. Kemudian terendapkan kembali

material sedimen diatasnya yang juga mengalami proses lithifikasi yang cepat.

Sehingga ukuran dari lapisan batupasir tersebut kurang dari 1 cm.

Page 9: Data Lapangan (2)

Berdasarkan klasifikasi tucker (1981), struktur perlapisan miring ini

merupakan jenis struktur sedimen yang terbentuk saat pengendapan. Hal ini karena

terbentuknya struktur tersebut, disaat proses pengendapan terjadi.

3. Struktur Ripple Mark

Ripple mark merupakan salah satu struktur sedimen yang terbentuk akibat

aktivitas erosional. Pengertian ripple itu sendiri adalah suatu bentukan struktur yang

menunjukkan adanya..undulasi berjarak teratur pada permukaan pasir atau pada

permukaan perlapisan batupasir. Perkembangan dari struktur ini adalah cross

lamination, yang merupakan pola struktur laminasi internal yang berkembang saat

migrasi dari struktur ripple.

Pembentukan struktur ripple ini berasal dari adanya suatu arus, misalnya arus

angin yang membawa material-material pasir sebagai material transport kemudian

dengan mekanisme pergerakan arus yang khas mengendapkan material transport tadi

pada front side suatu ripple. Ripple mark dapat dipergunakan dalam penentuan arah

arus dan penentuan top and bottom.

Page 10: Data Lapangan (2)

PENUTUP

1. Kesimpulan

Struktur sedimen yang terbentuk pada batuan sedimen dipengaruhi oleh arus

atau gelombang air dan juga proses pengendapannya. Struktur perlapisan, laminasi,

cross laminasi dan ripple mark termasuk jenis struktur yang terbentuk saat

pengendapan. Arus air atau hidrodinamika pada struktur sedimen berpengaruh pada

saat pengendapan, hal ini karena material sedimen akan terendapkan jika arus air

yang membawanya sudah tidak kuat lagi untuk mentransport juga pengaruh

gelombang air ke material yang telah mengendap, apakah gelombang tersebut

mengenai dan memberikan tekanan terhadap material sedimen tersebut sehingga

berubah bentuk atau tidak mengenai.

2. Saran

-Lebih cermat dan hati-hati ketika dilapangan.

-Menggunakan refrensi untuk mendukung ketika melakukan deskripsi

Page 11: Data Lapangan (2)