bab iv data dan pengolahan data - … · data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data...

19
BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 DATA Data yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah data-data yang dikumpulkan dari kegiatan Core Orienting di lokasi proyek Grasberg Contact Zone. Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data Oriented Core, dan data kekasaran dari permukaan bidang diskontinu. Data RQD dan Oriented Core menggunakan form data standar dari Call and Nicholas, Inc (CNI). Adapun data Oriented Core CNI mencakup tipe batuan, orientasi bidang diskontinu, tipe dan ketebalan filling material yang terdapat pada bidang diskontinu dan kekerasan batuan. 4.1.1 Data Rock Quality Designation (RQD) Dalam pengambilan data RQD, dilakukan pengukuran terhadap hal-hal berikut : a. Drill interval Drill interval adalah kedalaman satu kali pengeboran yang dihitung dari collar. b. Length of core recovery Merupakan panjang total core yang diperoleh pada satu kali pengeboran. c. Whole core length Merupakan panjang total dari seluruh core pieces dalam satu interval pengeboran. Core pieces adalah panjang core utuh yang lebih besar dari diameter core. Sementara core yang panjangnya kurang dari diameter dianggap sebagai broken core. d. Number of whole pieces Merupakan jumlah core pieces yang terdapat dalam satu interval pengeboran. 54

Upload: vuongbao

Post on 20-Aug-2018

227 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

BAB IV

DATA DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 DATA

Data yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah data-data yang

dikumpulkan dari kegiatan Core Orienting di lokasi proyek Grasberg Contact

Zone. Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data

Oriented Core, dan data kekasaran dari permukaan bidang diskontinu. Data

RQD dan Oriented Core menggunakan form data standar dari Call and

Nicholas, Inc (CNI). Adapun data Oriented Core CNI mencakup tipe batuan,

orientasi bidang diskontinu, tipe dan ketebalan filling material yang terdapat

pada bidang diskontinu dan kekerasan batuan.

4.1.1 Data Rock Quality Designation (RQD)

Dalam pengambilan data RQD, dilakukan pengukuran terhadap hal-hal

berikut :

a. Drill interval

Drill interval adalah kedalaman satu kali pengeboran yang dihitung

dari collar.

b. Length of core recovery

Merupakan panjang total core yang diperoleh pada satu kali

pengeboran.

c. Whole core length

Merupakan panjang total dari seluruh core pieces dalam satu interval

pengeboran. Core pieces adalah panjang core utuh yang lebih besar

dari diameter core. Sementara core yang panjangnya kurang dari

diameter dianggap sebagai broken core.

d. Number of whole pieces

Merupakan jumlah core pieces yang terdapat dalam satu interval

pengeboran.

54

Page 2: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

e. Length of broken zone

Length of broken zone adalah panjang total dari seluruh broken core

yang ada.

f. Length of > 0.4 meter core

Merupakan panjang total dari seluruh core pieces yang memiliki

panjang lebih besar dari 0.4 meter atau 40 cm.

g. Length of > 0.2 meter core

Merupakan panjang total dari seluruh core pieces yang memiliki

panjang lebih besar dari 0.2 meter atau 20 cm

h. Length of > 2 x core diameter

Merupakan panjang total dari seluruh core pieces yang memiliki

panjang lebih besar dari 2 x diameter core. Dalam pengeboran pada

program Core Orienting ini pada umumnya memakai drill bit

dengan diameter HQ3 (61.11 mm), maka panjang yang dianggap

sebagai 2 x diameter adalah ≥ 13 cm.

i. Length of < H2

Length of < H2 adalah panjang core yang memiliki kekerasan kecil

dari 2 menurut klasifikasi kekerasan Deere.

55

Page 3: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

Klasifikasi kekerasan material menurut Deere dapat dilihat pada

Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1

Klasifikasi Kekerasan Material Menurut Deere

j. Average hardness

Merupakan rata-rata kekerasan core dalam satu interval pengeboran.

Klasifikasi kekerasan Deere juga dipakai pada penentuan kekerasan

rata-rata ini.

k. Number of joint set

Merupakan perkiraan awal mengenai jumlah joint set yang ada pada

tiap interval.

56

Page 4: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

Berikut ini merupakan contoh data RQD yang dikumpulkan di lapangan,

yang telah di-input ke dalam program Microsoft Excel. Data RQD yang

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B Tugas Akhir ini.

Tabel 4.2 Data RQD

57

Page 5: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

4.1.2 Data Oriented Core

Dalam kegiatan Core Orienting dilakukan pengumpulan data-data

berikut :

a. Refference angle

Merupakan sudut antara reference line dengan bottom line diukur

berlawanan arah jarum jam.

b. Depth from start of run

Kedalaman bidang diskontinu untuk masing-masing interval

pengeboran. Kedalaman diukur dari top of hole ke setiap bidang

diskontinu yang ada dalam tiap interval pengeboran.

c. Rock type

Merupakan tipe batuan pada bagian di mana bidang diskontinu

berada.

d. Structure

Pengamatan struktur meliputi tipe struktur (joint, bedding, fault, dan

sebagainya) dan pengukuran untuk mendapatkan orientasi dari

struktur atau bidang diskontinu tersebut. Untuk mengetahui orientasi

sebenarnya dari bidang diskontinu, dilakukan pengukuran angle to

core axis dan circumference angle.

e. Filling material

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui tipe filling material yang

terdapat pada permukaan bidang diskontinu, dan ketebalan dari

filling material tersebut.

f. Drill run depth from collar

Merupakan interval pengeboran, diukur dari collar.

g. Slickensided

Slickensided merupakan salah satu tanda bahwa bidang diskontinu

telah mengalami pergerakan. Ada atau tidaknya slickenside dicatat

dalam form data Core Orienting.

h. Fracture type

Ada 2 macam input data fracture type, yaitu natural fracture,

mechanical fracture. Hal ini untuk membedakan antara bidang

diskontinu yang alami yang sudah ada di alam dengan bidang pecah

yang terjadi karena proses pengeboran atau pengukuran. Dalam

58

Page 6: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

laporan Tugas Akhir ini, data yang dipakai hanya natural fracture

saja.

i. Confidence

Merupakan tingkat kepercayaan dari pengukuran yang dilakukan.

Selang kepercayaan yang dipakai mulai dari 4 untuk excellent

confidence hingga 1 untuk poor confidence. Dalam laporan Tugas

Akhir ini, data yang dipakai hanya hasil pengukuran dengan

confidence 3 atau 4 saja.

j. Difference angle

Merupakan sudut yang menunjukkan selisih antara posisi bottom line

dari satu interval pengeboran dengan bottom line pada interval

pengeboran lainnya. Sudut ini dapat digunakan sebagai indikator

tingkat kepercayaan dari hasil pengukuran.

k. Initials

Initials adalah inisial nama dari Core Orientor yang melakukan

pengukuran.

l. Remark

Pada bagian ini dibuat catatan-catatan penting selama pengukuran.

Misalnya jika suatu interval tidak dapat diukur, maka perlu dicatat

kenapa hal itu terjadi.

Selengkapnya penjelasan mengenai prosedur Core Orienting dapat

dilihat pada Lampiran A.

59

Page 7: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

Berikut ini merupakan contoh data Oriented Core hasil pengukuran di

lapangan, yang telah di-input ke dalam program Microsoft Excel :

Tabel 4.3

Data Oriented Core

4.1.3 Data Perhitungan RMRbasic’

Adapun data-data yang diperlukan untuk menentukan nilai RMRbasic’

antara lain kuat tekan batuan utuh, nilai RQD, dan data orientasi dan

karakteristik kekar. Data kuat tekan batuan utuh diperoleh dari hasil uji

point load yang dilakukan oleh PT SUCOFINDO terhadap sampel yang

diperoleh dari tempat pengeboran yang sama dengan pengeboran Core

Orienting. Nilai RQD diperoleh dari hasil pengukuran panjang inti bor

(core) yang diukur langsung di lapangan. Cara perhitungan dan contoh

hasil perhitungan RQD yang diperoleh dapat dilihat pada Bab 4.2.1.

60

Page 8: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

Data orientasi dan karakteristik kekar untuk penentuan nilai RMRbasic’

diperoleh dari kegiatan Core Orienting. Data-data karakteristik kekar

tersebut adalah :

1) Orientasi kekar relatif terhadap sumbu bor (core axis)

Pengolahan data dengan program komputer dcorcnv terhadap

data orientasi kekar relatif terhadap sumbu bor (core axis) dan

data suvey lubang bor Maxibore akan menghasilkan data

orientasi kekar sebenarnya. Selanjutnya dari data orientasi kekar

akan ditentukan parameter spasi kekar. Spasi kekar merupakan

salah satu parameter pembobotan yang diperlukan untuk

menghitung nilai RMRbasic’.

2) Jenis dan tebal material pengisi kekar

Dari data jenis dan ketebalan material pengisi kekar akan

ditentukan parameter pembobotan untuk masukan RMRbasic’

yaitu celah (separation/aperture), material pengisi

(infilling/gouge), dan tingkat kelapukan (weathering).

3) Profil kekasaran permukaan kekar.

Contoh data masukan dan perhitungan RMRbasic’ dapat dilihat pada

Tabel 4.7. Sedangkan data masukan dan hasil perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran C.

4.1.4 Data Perhitungan SMR

Data-data yang diperlukan dalam penentuan nilai SMR antara lain nilai

RMRbasic’, dip dan dip dir kekar, dip dan dip dir lereng, dan metode

penggalian yang dilakukan di lereng P3 West Grasberg. Penjelasan

tentang data masukan RMRbasic’ dapat dilihat pada Bab 4.1.3. Data dip

dan dip dir kekar yang dipergunakan pada perhitungan nilai SMR adalah

dip dan dip dir masing-masing joint set setiap interval (run) pengeboran.

Penentuan joint set dilakukan dengan bantuan program komputer DIPS

v5.1.

Data dip dan dip dir lereng P3 West Grasberg diperoleh dari data Divisi

Geoteknik Grasberg PT Freeport Indonesia. Lereng ini memiliki dip

61

Page 9: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

dan dip direction masing-masing sebesar 75° dan N220°E. Dalam proses

penambangannya, lereng ini ditambang dengan metode penggalian

peledakan presplitting sehingga untuk faktor F4 dikenakan bobot +10.

4.2 PENGOLAHAN DATA

Data yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah data yang berasal

dari kegiatan Core Orienting di lereng P3 West Grasberg dengan lubang bor

GCZ-81-01 dan GCZ-82-01. Koordinat lubang bor, arah pengeboran dan

kedalaman pengeboran dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4

Koordinat, Arah dan Kedalaman Lubang Bor

Azimuth Inklinasi EOHEasting Northing Elevasi (m) (NE) ( º) (m)

GCZ-81-01 733464 9550658 4210 127 -70 650GCZ-82-01 733346 9551597 4089 175 -70 650

Lubang Bor Koordinat

4.2.1 Perhitungan Nilai RQD

Nilai RQD ditentukan untuk setiap interval (run) pengeboran.

Pengeboran dilakukan dengan interval (run) 3 m dengan menggunakan

mata bor berdiameter 61.11 mm. Berikut ini contoh perhitungan RQD

yang dilakukan pada inti bor dari lubang GCZ-81-01. Pada interval (run)

pengeboran 129.8 m sampai 132.8 m diperoleh jumlah panjang inti bor

yang lebih besar dari dua kali diameter inti adalah 2.84 m, dengan total

panjang pengeboran 3 m. Dari data ini dilakukan perhitungan nilai RQD

sebagai berikut :

Length of core pieces >2 core diameterRQD = 100%

Total length of core run

∑ ××

RQD = 100% 94%3.0 m

2.82 m× =

Dari perhitungan di atas maka diperoleh nilai RQD untuk lubang bor

GCZ-81-01 pada interval pengeboran 129.8 m sampai 132.8 m adalah

62

Page 10: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

94.7%. Contoh data masukan dan perhitungan RQD untuk lubang bor

GCZ-81-01 dapat dilihat pada Tabel 4.5. Sedangkan data masukan dan

hasil perhitungan RQD ketiga lubang bor selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran B.

Tabel 4.5

Contoh Data dan Perhitungan RQD GCZ-81-01 From To Length Of Core Length Of >2x(m) (m) Recovery (m) Core Diam. (m)

428.50 430.10 1.60 1.47430.10 431.90 1.60 0.00431.90 434.90 2.60 1.11434.90 437.90 3.00 2.54437.90 440.90 3.00 2.64440.90 443.90 3.00 1.42443.90 446.90 3.00 0.78

4.2.2 Perhitungan Nilai RMRbasic’

Sebelum perhitungan RMRbasic’ dilakukan, terlebih dahulu harus

diketahui orientasi sebenarnya dari masing-masing kekar. Orientasi yang

diperoleh dari kegiatan Core Orienting masih berupa orientasi kekar

relatif terhadap sumbu bor (core axis). Untuk mengkonversi data

orientasi kekar relatif terhadap sumbu bor (core axis) menjadi data

orientasi kekar sebenarnya diperlukan bantuan program komputer

dcorcnv_ez. Program ini dikembangkan oleh Call and Nicholas, Inc

(CNI). Ada dua jenis data masukan yang diperlukan program komputer

dcorcnv_ez yaitu raw data format dan survey data.

Raw data format dibuat dari data Microsoft Excel yang berisi data-data

pengukuran di lapangan termasuk didalamnya data orientasi kekar relatif

terhadap sumbu bor (core axis). Pengukuran orientasi kekar dari inti bor

(core) tersebut menghasilkan dua variabel utama yaitu angle to core axis

(α) dan circumference angle (β). Angle to core axis (α) merupakan dip

kekar relatif terhadap core axis. Sedangkan circumference angle (β)

merupakan dip direction kekar relatif terhadap core axis. Data

63

Page 11: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

pendukung lainnya yang terdapat di dalam raw data format adalah

reference angle (R). Reference angle (R) merupakan besar sudut antara

garis referensi dengan garis bottom dari inti bor. Penjelasan dan prosedur

pengukuran nilai angle to core axis (α) dan circumference angle (β),

reference angle (R), garis referensi, dan garis bottom dapat dilihat pada

Lampiran A.

Survey data berisi data arah sumbu bor (core axis) yang diperoleh dari

survey lubang bor dengan alat Maxibor dan dinyatakan dengan bearing

dan inklinasi. Survey Maxibor dilakukan untuk mengetahui arah

sebenarnya dari lubang bor. Survey ini diperlukan karena arah lubang

bor tidak selalu lurus dan sesuai dengan arah yang direncanakan semula.

Alat Maxibor merekam kedudukan dari lubang bor setiap interval 3 m.

Kedua data di atas selanjutnya diolah dengan menggunakan program

komputer dcorcnv_ez.

4.2.2.1 Pembobotan Parameter Kekuatan Batuan Utuh

Data kuat tekan batuan utuh diperoleh dari hasil uji point load

yang dilakukan oleh PT SUCOFINDO terhadap sampel batuan

yang diperoleh dari hasil pengeboran yang sama dengan

pengeboran core orienting. Selanjutnya nilai Point Load Index

(PLI) diberi bobot berdasarkan Tabel 3.3 untuk menentukan

parameter kekuatan batuan utuh. Nilai Point Load Index (PLI)

dan hasil pembobotan parameter kekuatan batuan utuh dapat

dilihat pada Lampiran C.

4.2.2.2 Pembobotan RQD

Nilai RQD setiap interval (run) pengeboran diberi bobot

berdasarkan Tabel 3.4 untuk menentukan parameter drill core

quality RQD. Nilai Rock Quality Designation (RQD) dan hasil

pembobotannya dapat dilihat pada Lampiran C.

64

Page 12: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

4.2.2.3 Pembobotan Parameter Spasi Kekar

Pengertian spasi kekar menurut ISRM adalah jarak tegak lurus

antara bidang kekar yang berdekatan dalam satu set kekar.

Pengukuran spasi kekar tidak bisa dilakukan secara langsung di

lapangan. Hal ini dikarenakan jarak antar kekar yang

berdekatan yang diperoleh dari pengukuran di lapangan adalah

jarak di sepanjang sumbu bor (core axis) yang tidak selalu

tegak lurus terhadap bidang kekar. Hal ini sangat ditentukan

oleh arah dari sumbu bor (bearing dan inklinasi).

Perhitungan spasi kekar dari data Core Orienting ditentukan

dari dip relatif terhadap sumbu bor (angle to core axis) dan

jarak antara dua kekar berdekatan dalam satu set. Gambaran

mengenai perhitungan spasi kekar tersebut dapat dilihat pada

Gambar 4.1 berikut ini.

Gambar 4.1

Penentuan Spasi Kekar dari Core Orienting

65

Page 13: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

Berdasarkan gambar di atas, spasi antara kekar 1 dan kekar 2

dapat dihitung dengan persamaan berikut :

1 2'sin2

S S α α+⎛ ⎞= ⎜ ⎟⎝ ⎠

di mana :

S = spasi kekar

S’ = jarak antara dua kekar berdekatan dalam satu

set di sepanjang sumbu bor

α1 & α2 = sudut lancip yang dibentuk oleh perpotongan

bidang kekar dengan sumbu bor

Pengukuran spasi kekar dilakukan pada setiap kekar dalam satu

set. Pada setiap set kekar akan diperoleh spasi rata-rata dari set

kekar tersebut. Jika pada satu interval pengeboran terdapat

lebih dari satu set kekar, maka spasi kekar yang digunakan

dalam pembobotan dalam penentuan RMRbasic’ adalah spasi

kekar rata-rata minimum. Selanjutnya nilai spasi kekar tersebut

diberi bobot berdasarkan Tabel 3.5. Nilai spasi kekar dan hasil

pembobotannya dapat dilihat pada Lampiran C.

4.2.2.4 Pembobotan Parameter Kondisi Kekar

Parameter kondisi kekar diperhitungkan dari lima karakteristik

kekar yaitu panjang kekar (kemenerusan), celah, kekasaran,

material pengisi dan kelapukan kekar. Metode Core Orienting

tidak dapat menentukan apakah kekar-kekar dalam kondisi

menerus atau tidak, sehingga dibuat suatu asumsi bahwa semua

kekar menerus. Sementara itu empat karakteristik kekar lainnya

diperkirakan dari tipe dan ketebalan material pengisi dan profil

kekasaran permukaan kekar yang diamati di lapangan.

Beberapa asumsi lain yang digunakan dalam pembobotan

parameter kondisi kekar adalah sebagai berikut :

1. Tebal material pengisi mewakili jarak atau celah antara

kedua permukaan kekar

66

Page 14: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

2. Kelapukan kekar diwakili oleh jenis material pengisi

dengan penjelasan seperti terlihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hubungan Jenis Material Pengisi dengan Kelapukan Kekar

Deskripsi Pengamatan Kondisi Kekar Tidak ada, kuarsa Unweathered Pirit bebas lempung Slightly weathered Anhidrit, kalsit, lempung Moderately weathered Softening lempung Highly weathered

Nilai parameter kondisi kekar diberi bobot berdasarkan Tabel

3.6. Selanjutnya nilai bobot kondisi kekar ditentukan pada

setiap interval pengeboran dengan mengambil kondisi kekar

yang paling jelek atau kekar yang memberikan nilai bobot

minimum. Kondisi kekar dan hasil pembobotannya dapat

dilihat pada Lampiran C.

4.2.2.5 Pembobotan Parameter Kondisi Air Tanah

Nilai pembobotan parameter kondisi air tanah berdasarkan

Tabel 3.7. RMRbasic’ adalah nilai RMRbasic dengan parameter

kondisi air diasumsikan kering. Hal ini disebabkan oleh

keterbatasan informasi yang dimiliki tentang tekanan air tanah

maupun aliran airnya. Jadi, dalam perhitungan nilai RMRbasic’,

parameter kondisi air tanah diberi bobot 15.

4.2.2.6 Perhitungan Nilai RMRbasic’

Nilai RMRbasic’ ditentukan untuk setiap interval (run)

pengeboran. Nilai RMRbasic’ diperoleh dengan menjumlahkan

nilai bobot yang telah diberikan untuk setiap parameternya.

Berikut ini adalah contoh perhitungan RMRbasic’ interval (run)

pengeboran 24.9 m sampai 27.9 m lubang bor GCZ-81-01. Tipe

batuan adalah Limestone dengan nilai Point Load Index (PLI)

2.58 Mpa dan nilai RQD adalah 65.3%. Interval ini terdiri dari

tiga set kekar dengan spasi kekar 0.22 m. Jarak antara

67

Page 15: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

68

permukaan kekar adalah 0.1 – 1 mm, permukaan sedikit kasar,

material pengisi lunak dengan tebal kurang dari 5 mm,

mengalami kelapukan yang sedang dan kondisi air tanah

dianggap kering. Bobot yang diberikan untuk masing-masing

parameternya adalah 13 untuk RQD, tujuh untuk PLI, sepuluh

untuk parameter spasi kekar, sebelas untuk parameter kondisi

kekar, dan 15 untuk parameter kondisi air tanah.

Lalu dari data-data tersebut dihitung nilai RMRbasic’ yaitu :

RMRbasic’ = (bobot PLI + bobot RQD + bobot spasi + bobot

kondisi kekar + bobot air tanah)

RMRbasic’ = (13 + 7 + 10+ 11 + 15) = 56

Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai RMRbasic’ untuk

lubang bor GCZ-81-01 pada interval pengeboran 24.9 m

sampai 27.9 m adalah 56.

Contoh data masukan dan perhitungan RMRbasic’ untuk lubang

bor GCZ-81-01 dapat dilihat pada Tabel 4.7. Sedangkan data

lengkap perhitungan RMRbasic’ kedua lubang bor dapat dilihat

pada Lampiran C.

Page 16: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

69

Contoh Perhitungan Nilai RMRbasic’ pada Lubang Bor GCZ-81-01 Tabel 4.7

Page 17: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

4.2.3 Perhitungan Nilai SMR

Penentuan nilai SMR dilakukan untuk masing-masing joint set pada

setiap interval (run) pengeboran. Untuk setiap kriteria faktor koreksi F1,

F2, dan F3, Romana membagi nilai besaran faktor koreksi yang dipakai

ke dalam dua jenis kasus yaitu kasus untuk jenis longsoran bidang dan

kasus untuk jenis longsoran guling. Jenis longsoran yang berpeluang

terjadi lebih besar daripada jenis longsoran lainnya menjadi dasar kasus

mana yang dipakai dalam menentukan nilai SMR pada daerah tersebut.

Pada penelitian Tugas Akhir ini, pemilihan kasus yang dipakai untuk

menentukan besaran nilai faktor koreksi F1, F2, dan F3 adalah

berdasarkan pada kasus mana nilai besaran faktor koreksi F1, F2, dan F3

terletak pada kolom yang lebih dekat atau pada kolom “sangat tidak

menguntungkan” seperti terdapat pada Tabel 3.9.

Contoh perhitungan SMR yang dilakukan pada lubang GCZ-81-01 pada

interval 24.9 m sampai 27.9 m yaitu sebagai berikut :

Terdapat 14 kekar dengan tiga set orientasi utama kekar. Penggunan

program komputer DIPS v5.1 diperlukan untuk menentukan orientasi

utama dari kekar-kekar tersebut. Orientasi (dip/dip dir) dari joint set 1

adalah 22/247, untuk joint set 2 adalah 14/104 dan untuk joint set 3

adalah 35/313. Dip/dip dir lereng adalah 75/220.

Berikut ini adalah sedikit gambaran penentuan orientasi utama kekar

menggunakan program komputer DIPS v5.1 :

70

Page 18: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

Gambar 4.2

Contoh Penentuan Orientasi Utama Kekar Menggunakan DIPS v5.1

Penentuan nilai faktor koreksi F1, nilai |αj-αs| dan |αj-αs-180| untuk joint

set 1 adalah 27 dan 153, untuk joint set 2 adalah 116 dan 296 dan untuk

joint set 3 adalah 93 dan 87. Sedangkan nilai faktor koreksi F1 untuk

joint set 1 adalah 0.15, untuk joint set 2 adalah 0.15 dan untuk joint set 3

adalah 0.15.

Penentuan nilai faktor koreksi F2, nilai |βj| untuk joint set 1 adalah 22,

untuk joint set 2 adalah 14 dan untuk joint set 3 adalah 35. Sedangkan

nilai faktor koreksi F2 untuk joint set 1 adalah 1, untuk joint set 2 adalah

1 dan untuk joint set 3 adalah 1.

Penentuan nilai faktor koreksi F3, nilai (βj – βs) dan (βj + βs) untuk joint

set 1 adalah -53 dan 97, untuk joint set 2 adalah -61 dan 89 dan untuk

joint set 3 adalah -40 dan 110. Sedangkan nilai faktor koreksi F3 untuk

joint set 1 adalah -60, untuk joint set 2 adalah -60 dan untuk joint set 3

adalah -60.

Pada lereng P3 West Grasberg ini digunakan metode peledakan

presplitting, sehingga nilai faktor koreksi F4 untuk joint set 1, joint set 2,

dan joint set 3 masing-masing adalah 10, 10, dan 10. Sedangkan nilai

71

Page 19: BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA - … · Data yang dikumpulkan langsung di lapangan adalah data RQD, data ... Jenis dan tebal material pengisi kekar Dari data jenis dan ketebalan

RMRbasic‘untuk joint set 1 adalah 56, untuk joint set 2 adalah 56 dan

untuk joint set 3 adalah 56.

Setelah data-data tersebut terkumpul, maka dilakukan perhitungan nilai

SMR yaitu sebagai berikut :

SMR = RMRbasic’ – (F1 x F2 x F3) + F4

SMRjoint set 1 = 56 – [0.15 x 1 x (-60)] + 10 = 75

SMRjoint set 2 = 56 – [0.15 x 1 x (-60)] + 10 = 75

SMRjoint set 3 = 56 – [0.15 x 1 x (-60)] + 10 = 75

Maka dari perhitungan di atas dapat diperoleh nilai SMR untuk joint set

1 adalah 75, untuk joint set 2 adalah 75 dan untuk joint set 3 adalah 75

pada interval pengeboran 24.9 m sampai 27.9 m. Nilai SMR ini ekivalen

dengan kelas massa batuan bagus (good). Contoh data dan perhitungan

SMR untuk lubang bor GCZ-81-01 dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut

sedangkan data lengkap perhitungan SMR kedua lubang bor dapat dilihat

pada Lampiran D.

Tabel 4.8

Contoh Perhitungan Nilai SMR pada Lubang Bor GCZ-81-01

72