dasar teori yang mendukung tujuan
TRANSCRIPT
DASAR TEORI YANG MENDUKUNG TUJUAN
Media pembelajaran menurut Trianto (2009: 234-235) adalah sebagai penyampai
pesan dari beberapa sumber saluran ke penerima pesan. Media pembelajaran hanya meliputi
media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran terencana (arti
sempit). Media pembelajaran tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang
kompleks, tetapi bentuk sederhana seperti slide, foto, diagram buatan guru, objek nyata, dan
kunjungan keluar kelas (arti luas).Pada penerapan pembelajaran berbasis TIK, telah
dikembangkan bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran (learning activities types) yang
dibutuhkan untuk mendukung berlangsungnya pembelajaran. Aktivitas pembelajaran yang
dikembangkan disusun untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. Aktivitas yang disusun
disesuaikan antara materi yang dipelajari siswa dengan teknologi yang digunakan. Pada
prinsipnya, bentuk aktivitas pembelajaran disusun untuk membantu dalam membangun
konsep-konsep, prosedur pengetahuan dan menyatakan ungkapan siswa dalam belajar
Nana Sudjana (2004: 93), mendefinisikan eksperimen sebagai metode yang siswanya
mencoba mempraktekkan suatu proses tersebut, setelah melihat atau mengamati apa yang
telah didemonstrasikan oleh seorang demonstrator. Eksperimen dapat juga dilakukan untuk
membuktikan kebenaran sesuatu, misal menguji sebuah hipotesis. Maka dalam penyampaian
materi ini digunakan ilustrasi virtual lab dan animasi gambar agar konsepnya lebih menarik
dan tertangkap di pikiran siswa.
Terminologi Virtual Laboratory atau yang dikenal sebagai dry Laboratory adalah
merupakan bentukan dari kata virtual yang berarti tidak nyata, yang sewaktu-waktu dapat
disimulasikan dengan piranti lunak komputer. Kata virtual biasanya dikaitkan dengan kata
virtual reality, yang berarti “a realistic simulation of an environment, including three
dimensional graphics, by a computer system using interactive software and hardware”,
(Random House ster‟s, 2000 : 23 ). Kata “virtual reality” dapat diartikan sebagai simulasi
yang realistis dari lingkungan, termasuk di dalamnya grafik tiga dimensi dengan sistem
komputer yang menggunakan software dan hardware yang interaktif.
Menurut Miarso (dalam Primayuni, 2004) Sebagai bagian dari sistem pembelajaran,
media mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemampuan atau keterampilan untuk:
a. Membuat konkrit konsep yang abstrak
b. Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat dalam lingkungan belajar.
c. Menampilkan objek yang terlalu besar
d. Menampilkan objek yang tak dapat diamati dengan mata telanjang
e. Mengamati gerakan yang terlalu cepat
f. Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan
g. Membangkitkan motivasi belajar
h. Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar.
i. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi batasan waktu
maupun ruang
j. Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa
Adobe Flash CS 4 memiliki keunggulan dalam hal interaksi, menumbuhkan minat
belajar, dan dapat menumbuhkan sikap self learning (belajar mandiri). Adobe Flash CS 4 /
Flash 10 merupakan perangkat lunak yang biasa dipakai untuk membuat gambar vektor dan
animasi. Kelebihan dari produk unggulan Adobe System ini dapat mentranformasikan
gambar 3 Dimensi dan Animasi secara sempurna. Adobe terbaru ini juga dapat digunakan
sebagai eksperimen typography dari alat yang berbeda untuk mempublikasikan print ke web
di Flash Player 10 tersebut. Produk ini dapat membuat kreatifitas yang belum pernah ada
sebelumnya, pengembang dapat membuat eksperimen tipe yang sinematik. (2010, Tom
Barclay, Senior Manager Marketing untuk Produk Flash Player).
Adobe Flash CS 4 dilengkapi dengan ActionScript yang lebih lengkap dibandingkan
versi sebelumnya yang mampu menampilkan konsep-konsep kimia yang bersifat abstrak
menjadi nyata dengan visualisasi statis maupun dengan visualisasi dinamis (animasi). Dan
memungkinkan dilaksanakannya presentasi informasi dalam bentuk teks, grafik , simulasi ,
animasi , latihan-latihan dan lain-lain. Sehingga mampu membuat suatu konsep kimia
menjadi lebih menarik yang pada akhirnya diharapkan dapat menambah motivasi serta dapat
menumbuhkan minat siswa untuk mempelajari konsep kimia tersebut(Afrizal Mayub,
2004:4).