dasar teori bangunan

20
Dasar Teori Bangunan : Rumah August 23, 2008 fisuharoh Leave a comment Go to comments Berikut adalah sedikit pengetahuan buat para “Civilers muda”. Menurutku, ilmu ini seharusnya sudah diberikan kepada para mahasiswa pada mata kuliah semester pertama, tapi ternyata tidak. Beruntunglah bagi teman-teman yang kuliah di Universitas ternama, yang kemungkinan besar sudah mengetahuinya. Tapi jikalau tidak pun, tidak masalah. Materi ini TIDAK saya dapatkan dari dosen maupun buku di perpustakaan, tetapi dari buku yang berjudul “Panduan Lengkap Membangun Rumah”, yang saya beli dengan uang saku sendiri dengan harga yang cukup lumayan, 70-ribu rupiah. Yah, iseng-iseng sih, soalnya liburan satu bulan di rumah sangat membosankan, kalau hanya dihabiskan dengan tidur-tiduran. Semoga saja pihak penerbit tidak menuntut saya lantaran yang saya lakukan ini bisa dikategorikan dalam masalah pembajakan. ^_^ Ok, kita mulai dari bagian-bagian inti dari rumah. Rumah terdiri dari : Pondasi Beton bertulang (Sloof, Kolom, Ring Balok, Balok dan Plat Beton)

Upload: ndang-rizal

Post on 01-Jul-2015

743 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Teori Bangunan

Dasar Teori Bangunan : Rumah

August 23, 2008 fisuharoh Leave a comment Go to comments

Berikut adalah sedikit pengetahuan buat para “Civilers muda”. Menurutku, ilmu ini seharusnya sudah diberikan kepada para mahasiswa pada mata kuliah semester pertama, tapi ternyata tidak. Beruntunglah bagi teman-teman yang kuliah di Universitas ternama, yang kemungkinan besar sudah mengetahuinya. Tapi jikalau tidak pun, tidak masalah.

Materi ini TIDAK saya dapatkan dari dosen maupun buku di perpustakaan, tetapi dari buku yang berjudul “Panduan Lengkap Membangun Rumah”, yang saya beli dengan uang saku sendiri dengan harga yang cukup lumayan, 70-ribu rupiah. Yah, iseng-iseng sih, soalnya liburan satu bulan di rumah sangat membosankan, kalau hanya dihabiskan dengan tidur-tiduran. Semoga saja pihak penerbit tidak menuntut saya lantaran yang saya lakukan ini bisa dikategorikan dalam masalah pembajakan. ^_^

Ok, kita mulai dari bagian-bagian inti dari rumah. Rumah terdiri dari :PondasiBeton bertulang (Sloof, Kolom, Ring Balok, Balok dan Plat Beton)Dinding, danAtap

Sebagai tambahan (tapi penting), dalam pembuatan rumah ada yang namanya pekerjaan plafon, kusen dan lantai. Selain itu, rumah juga harus dilengkapi dengan instalasi listrik, sanitair dan instalasi air. Mari kita bahas satu per satu.

PondasiPondasi adalah landasan dasar suatu rumah atau bangunan lainnya. Kekuatan suatu rumah salah

Page 2: Dasar Teori Bangunan

satunya ditentukan oleh pondasi. Dengan pondasi, kestabilan suatu bangunan terhadap beban dan gaya-gaya (baik luar maupun dalam, baik vertikal maupun horizontal) dapat terjamin.Secara umum, terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal digunakan bila bangunan yang berada di atasnya tidak terlalu besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi ini juga bisa dipakai untuk bangunan umum lainnya yang berada di atas tanah yang keras. Yang termasuk dalam pondasi dangkal ialah pondasi batu kali setempat, pondasi lajur batu kali, pondasi tapak/pelat setempat (beton), pondasi lajur beton, pondasi strouspile dan pondasi tiang pancang kayu.

Sedangkan pondasi dalam ialah pondasi yang dipakai pada bangunan di atas tanah yang lembek. Pondasi ini juga dipakai pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar (jarak antarkolom 6m) dan bangunan bertingkat. Yang termasuk didalamnya antara lain pondasi tiang pancang (beton, besi, pipa baja), pondasi sumuran, pondasi borpile dan lain-lain.

Page 3: Dasar Teori Bangunan

Beton BertulangBeton Bertulang adalah satuan lingkup pekerjaan. Yang termasuk dalam pekerjaan ini yaitu sloof, kolom, ring balok, balok dan plat beton. Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horizontal di atas pondasi. Gunanya ialah untuk meratakan beban yang diterima kolom menuju pondasi. Sehingga setiap beban yang diterima suatu kolom, akan tersebar merata pada seluruh pondasi. Selain itu, sloof berfungsi sebagai pengikat antara dinding pondasi dengan kolom.Lalu, apa yang dimaksud dengan kolom itu? Kolom beton (tiang beton) adalah beton bertulang yang diletakkan dengan posisi vertikal. Kolom berfungsi sebagai pengikat pasangan dindng bata dan penerus beban dari atas menuju sloof yang kemudian diterima oleh pondasi.Kemudian ring balok. Ini merupakan beton bertulang yang terletak di atas pasangan bata. Berfungsi sebagai tumpuan konstruksi atap dan pengikat pasangan bata bagian atas agar pasangan bata tidak runtuh.Selanjutnya yaitu balok. Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan yang akan beban-beban.Sedangkan yang terakhir yaitu Plat beton, yang fungsinya sebagai lantai pada bangunan bertingkat.

DindingDahulu dinding berfungsi sebagai struktur penahan beban atas menuju pondasi. Tetapi sekarang fungsi itu tidak kita terapkan lagi. Sekarang dinding hanyalah sebagai penutup dan pelindung dari cuaca luar. Gampangan-nya, suatu rumah tidak akan roboh jika tidak ada dindingnya. Walaupun demikian, dinding penting sebagai :Pemisah antar-ruangPenahan cahaya, angin, hujan, banjir dan lain sebagainyaPemberi nilai fungsi artistik

Page 4: Dasar Teori Bangunan

AtapPekerjaan atap terdiri dari tiga bagian, yaitu kuda-kuda, rangka atap dan penutup atap (genteng). Kuda-kuda merupakan susunan rangka batang yang berfungsi sebagai pendukung beban atap. Kuda-kuda terdiri dari :Reng (5/3)Gording (8/12)Kaso/Usuk (5/7)Nok/Bubungan (8/12)

Sepertinya mudah memahami materi di atas. Memang saya berusaha membuatnya lebih mudah dipahami dan enak dibaca (walaupun ada yang masih belum paham dengan apa yang saya berikan tadi). Tapi yang perlu saya pesankan kepada para pembaca, bahwa dalam membangun rumah tidak semudah yang kalian pahami di atas. Di dalam setiap pembuatan bagian-bagian rumah, terdapat hitungan-hitungan yang harus dilakukan dengan teliti. Dan juga membutuhkan “insting” seorang Engineer, supaya bisa memutuskan masalah yang diluar perencanaan tapi pasti akan terjadi.

Page 5: Dasar Teori Bangunan

PRINSIP DASAR MEMBUAT RUMAH TAHAN GEMPA

Dengan melihat perkembangan bahan bangunan yang digunakan untuk membangun rumah, rata-rata saat ini dinding rumah banyak yang menggunakan bata ataupun batako, sehingga perlu diperhatikan sekali pengetahuan dasar dasar teknis cara membangun rumah yang benar.Yang dimaksud disini adalah agar rumah yang sudah dibangun bila terjadi pergerakan tanah atau gempa tidak runtuh seketika.Kalau kita amati sebagian besar korban gempa akibat dari tertimpah bangunan yang roboh, baik itu gempa Yogya,Jawa Barat, Sumatera Barat.

Sebaiknya permerintah dalam menerbitkan IMB (Izin Mendirikan Bangunan), untuk bagunan umum dan bangunan dua lantai keatas sudah memperhatikan perhitungan struktur tahan gempa.

Memang untuk membuat bangunan Tahan Gempa selain butuh waktu perencanaan yang rumit dan lama, biaya pengerjaan juga lebih besar, akan tetapi bila dibanding dengan banyaknya korban saat terjadi Gempa, biaya pembangunan tersebut sangat kecil.

SEKILAS TEORI BANGUNAN TAHAN GEMPA

Bentuk suatu bangunan dalam perencanaan “Bangunan Tahan Gempa” pada dasarnya akan mempengaruhi hal-hal sebagai berikut :

-          Tingkat kesulitan dalam perencanaan atau analisa

-          Sifat dan Kelakuannya saat dilanda gempa

Tingkat Kesulitan dalam perencanaan , terutama bentuk bangunan yang tidak teratur (tidak simetris), karena bentuk bangunan yang tidak teratur memerlukan analisa dinamis, juga sangat sulit menentukan perilaku dan menentukan analisa dinamis.

Sifat dan Kelakuan Struktur, struktur-srtuktur dengan bentuk yang sederhana dan simetris mempunyai ketahanan yang paling baik terhadap gempa.

Sebab utama dapat diperkirakan dengan lebih baik perilaku strukturnya dan lebih rendah dektilitas struktur yang dituntut bila dibandingkan dengan struktur-srtuktur yang bentuknya tidak teratur.

Tetapi perlu diketahui, meskipun bentuk dari suatu bangunan simetris, tetapi masih belum bisa menjamin perilakunya memuaskan sewaktu dilanda Gempa.Hal ini bisa terjadi apabila kita tidak memperhatikan elemen-elemen strukturnya dalam perencanaan.

Page 6: Dasar Teori Bangunan

JENIS JENIS STRUKTUR BANGUAN TAHAN GEMPA

1. STRUKTUR JENIS A

Adalah portal-portal beton bertulang dengan tembok sebagai panel-panel pengisi yang direncanakan untuk ikut menahan beban gempa melalui aksi composit, struktur ini juga mengandung tembok-tembok yang terbuat dari mutu bahan yang lebih rendah yang tidak diperhitungkan sebagai unsur penahan beban lateral, tembok penahan beban lateral direncanakan untuk menahan beban gempa secara elastic pada waktu terjadi gempa, akan tetapi akan rusak berat saat terjadi gempa yang sangat kuat, tetapi dengan dipasangnnya kolom-kolom praktis dan tulangan jangkar secukupnya kedalam semua tembok, maka pada peristiwa keruntuhan tembok secara tak terkendali akibat beban geser dapat di cegah, sehingga ancaman jiwa bagi para penguhuni gedung dapat dibatasi, dalam hal ini beban gempa hanya dipikul oleh portal-portal.

2. STRUKTUR JENIS B

Adalah portal-portal beton bertulang dengan tembok pengisi walaupun tidak dipisahkan dari portal, tetapi tidak dianggap ikut berperan dalam menahan beban gempa, tetapi mempengaruhi perilaku struktur terhadap gempa.

Portal-portal yang direncanakan untuk menahan seluruh beban gempa dan beban gravitasi, di beri pendetailan yang memungkinkan struktur tersebut berperilaku secara daktail. Hal ini membatasi peluang bagi struktur untuk runtuh pada gempa-gempa yang kuat.

Tinggi Stuktur Jenis B tidak boleh melampaui 7 tingkat atau 25 meter dengan penempatan tembok-tembok yang simetris

3. STRUKTUR JENIS D

Adalah portal-portal beton bertulang, dimana tembok-tembok dan panel-panel pengisi kaku lainnya dipisahkan secara nyata dari strukturnya untuk mencegah agar tidak terjadi perubahan perilaku struktur terhadap gempa.

Portal-portal direncanakan sedemikian rupa,sehingga apabila mengalami beban gempa yang melampaui taraf beban gempa rencana menurut peraturan, pelelehan akan terjadi sebagian pada balok-balok , perilaku demikian menjamin terjadinya pemencaran energi gempa.

Tulisan diatas adalah sekilas mengenai teori-teori dalam perencanaan Bangunan Tahan Gempa, bagi pembaca yang mempunyai latar belakang pendidikan teknik sipil sudagh tidak asing mengenai teori-teori diatas,

MEMBANGUN RUMAH SESUAI STANDAR TEKNIS YANG ADA

Membangun rumah dengan standar teknis yang benar adalah membangun berdasarkan peraturan-pertaran yang ada, Seperti Peraturan Beton Bertulang Indonesia, Peraturan Muatan Indonesia, dan Peraturan-peraturan lainnya.

Page 7: Dasar Teori Bangunan

Kalau Kita amati sebagian besar bangunan rumah yang runtuh adalah bangunan-bangunan yang tidak mengikuti perturan teknis yang ada, seperti bangunan tidak menggunakan sloof beton, kolom beton, ring balk beton, kalaupun ada yang menggunakan demensi dan tulangan juga mutu betonnya tidak sesuai. Seperti contoh gambar dibawah ini :

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membangun rumah lantai satu dengan teknis yang benar sebagai berikut :

Struktur Rumah :

1. fondasi

2. Sloof

3. Kolom

4. Ring balk

Cara pengerjaan pada pembesian kolom sloof, balok, ring balk :

1. Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, karat lepas serta bahan-bahan lain yang mengurangi daya rekat.

2. Tulangan harus diikat dengan benar sehingga saat pengecoran tidak berubah.3. Cetakan harus kuat, agar tidak brubah saat pengecoran.4. sambungan dan pertemuan antara kolom,sloof,ring balk, sperti gambar dibawah :

Page 8: Dasar Teori Bangunan

Untuk campuran beton sebaiknya menggunakan campuran 1 semen : 1,5 Pasir : 2,5 split. Atau campuran 1 semen : 2 Pasir : 3 Split .

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pembuatan beton adalah komposisi dari masing masing material, terutama jumlah split, terkadang tukang akan mengurangi jumlah split, karena bila splitnya kurang pengadukan lebih gampang (bila di kerjakan dengan manual), Pasir diusahakan tidak bercampur tanah, untuk menentukan kadar tanah pada pasir adalah dengan cara ambil pasir satu genggam, pasir yg di genggam tadi masukan kedalam air (pasir tetap dalam genggaman) bila jumlah yang terlarut diair lebih banyak, sebaiknya pasir tersebut di cuci, yaitu dengan cara pasir tersebut disiram air menggunakan selang secara terus menerus agar Lumpur (debu) terlaurut.

Dan juga perlu diperhatikan prinsip dasar agar rumah tersebut tahan terhadap gempa , setiap struktur dari bangunan harus terikat dengan baik, seperti fondasi dengan sloof, sloof dg kolom dan dinding, kolom dengan ring balk dan seterusnya,

Usahakan jarak kolom dengan kolom lainnya tidak lebih dari 3 meter, begitu juga jarak sloof dengan ringbalk, seperti sket dibawah ini :

STRUKTUR RUMAH LANTAI 1 DAN 2

By Denawi Usman

Page 9: Dasar Teori Bangunan

Pada Bangunan Rumah ada beberapa nama-nama struktur (bagian) yang menompang rumah agar dapat berdiri. Adapun bagian – bagian tersebut adalah sebagai berikut :1. Bowplank2. Lantai kerja3. Onderlah4. Fondasi5. Sloof6. Dinding7. Plesteran dan Acian8. Trasram9. Kolom10. Ringbalk11. Plat lantai12. Balok13. Kuda-kuda14. Gording dan Balok nok15. Papan suri dan kerpus16. Begesting.

ONDERLAH (SUSUNAN BATU BELAH)

Onderlah adalah susunan batuh belah (batu kali) yang terletak di bawah fondasi yang berfungsi untuk menambah daya dukung tanah, biasanya dipasang pada lokasi galian yang berlumpur, bila galian untuk fondasi tanahnya kering tidak perlu diberi onderlah ataupun lantai kerja.Untuk menghitung volume onderlah yaitu panjang x lebar x tinggi onderlah, untuk tinggi onderlah dalam satu lapis yaitu 20 cm, rata-rata onderlah dipasang satu lapis, seperti gambar dibawah ini.

 

Page 10: Dasar Teori Bangunan

FONDASI UNTUK RUMAH

Yang dimaksud dengan fondasi pada bangunan gedung adalah suatu struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah yang berfungsi memikul bangunan yang berada diatasnya.

Fondasi merupakan bagian struktur dari bangunan yang penting sekali , karena selain harus memikul bangunan juga harus memenuhi persaratan – persaratan antara lain :Harus cukup kuat untuk menahan geser akaibat muatan tegak kebawahDapat menyesuaikan pergerakan tanah tidak stabil.Tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca.Tahan terhadap pengaruh bahan kimia

Sehingga dalam merencanakan pembangunan rumah perlu sekali diperhatikan kwalitas bahan untuk pembuatan fondasi, karna apabila ada kegagalan dalam pembuatan fondasi, untuk melakukan perbaikan membutuhkan biaya yang mahal dan sangat sulit untuk dilakukan , dan juga kegagalan fondasi akan berakibat pada struktur-struktur yang ada diatasnya,.Untuk merencanakan suatu Fondasi bangunan diperlukan penyelidikan tanah yang biasanya di sebut soil test, pada intinya soil test untuk mengetahui pada kedalaman berapa daya dukung tanah, dan untuk menentukan type fondasi yang di pakai, tetapi saya tidak melanjutkan penjelasan tersebut , disini saya hanya akan menjelaskan Fondasi-fondasi yang umum dipakai dalam pembangunan rumah lantai satu atau lantai dua, karana pada umumnya untuk membangun rumah tinggal lantai satu atau dua tidak begitu diperlukan penyelidikan tanah (soil test), kecuali lantai tiga atau lantai dua untuk umum.

 

JENIS – JENIS FONDASI 

Fondasi ada bermacam-macam :1.Fondasi Stal yaitu fondasi batu kali yang menerusFondasi pilar yaitu fondasi batu kali yang dipasang setempat, dipasang pada sudut- sudut bangunan atau dibawah kolom biasanya sering disebut oleh tukang-tukang adalah fondasi Ompak.2.Fondasi Telapak (foot plat) yaitu fondasi konstruksi beton , yang dipasang pada sudut- sudut bangunan atau dibawah kolom , fondasi tersebut sering digunakan pada bungunan lantai dua dan lantai tiga.

3.Fondasi sumuran

4.Fondasi Tiang

Dan Banyak lagi type-type fondasi , disini saya hanya menjelaskan type fondasi pada item satu sampai dengan item tiga , karna fondasi fondasi tersebut sering digunakan pada bangunan bangunan rumah biasa.

Page 11: Dasar Teori Bangunan

1.Fondasi Staal / Fondasi batu kali menerus.

Pada umumnya bangunan bangunan lantai satu dilokasi tanah yang baik banyak digunakan .Bentuk fondasi stal seperti Gambar dibawah, sedangkan ukuran yang biasa digunakan adalah tinggi fondasi 70 cm lebar atas 30 cm lebar bawah 70 cm , bahan yang digunakan adalah batu kali yang di belah dengan campuran 1 semen : 3 Pasir , kenapa batu kali perlu di pecah, agar ikatan antara batu kali dan campuran (semen pasir) biar merekat dengan kuat.

Contoh Gambar Fondasi Stal (Batu kali).

 

 

Fondasi Pilar Batu kali.

Fondasi Pilar biasanya dipakai kolom atau tiang yabng berdiri sendiri, seperti kolom pada tiang teras, karena system fondasinya setempat, sering juga disebut dengan fondasi ompak.Bahan campuran sama dengan pasangan fondasi batul kali menerus (staal).Dibawah ini contoh Fondasi Pilar.

Page 12: Dasar Teori Bangunan

 

 

 

 Pada Gambar Denah fondasi pilar diatas, antara fondasi pilar dihubungkan dengan sloof.

 

Material yang dibutuhkan untuk 1 buah fondasi ompak seperti pada ukuran diatas adalah :

Volume onderlah :

0.9 x 0.9 x 0.2 = 0.162 m3

Kebutuhan batu kali = 0.162 x 1.2 = 0.1944 m3

 

Page 13: Dasar Teori Bangunan

Volume fondasi:

(0.7+0.3)/2 x 2 x 0.7 = 0.7 m3

Kebutuhan material  campuran 1 pc : 3 pasir  :

Batu kali = 0.7 x 1.2 = 0.84 m3

Semen    = 0.7 x 202 kg = 141.2/40=3.5 zak

Pasir      = 0.7 x 0.485 m3 = 0.4 m3

Campuran tidak harus 1:3, ada beberapa macam kombinasi campuran, dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

Sedangkan untuk upah dapat melihat analisa baik pekerjaan akan diborongkan atau harian . 

 

 

FONDASI SUMURAN

Adalah Fondasi yang berbetuk sumuran, sering digunakan untuk lokasi yang daya dukung tanahnya kecil. Kedalaman galian untuk fondasi tersebut rata-rata diatas 2 meter, Pembuatannya hampis sama dengan cara membuat sumur menggunakan bis beton, kemudian dicor beton atau dengan pasangan batu kali. Fondasi sumuran tidak saya jelaskan secara terperinci, karena jarang digunakan untuk rumah tinggal biasa.

Dasar konstruksi dari fondasi sumuran sama dengan konstruksi fondasi pilar, hanya dalam konstruksi ini pilar-pilar diganti dengan sumuran, sumuran terbuat dari pipa – pipa besar yang dibuat dari beton biasa atau beton bertulang, pipa – pipa tersebut biasanya disebut dengan bis beton.Dalam perdagangan dapat diperoleh bis beton dengan ukuran yang bervariasi, sesuai dengan kebutuhan .

Page 14: Dasar Teori Bangunan

 

 

FONDASI PLAT/FONDASI TELAPAK.

Fondasi Telapak (foot plat) Biasanya dipakai pada bangunan lantai 2 keatas, akan tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan pada bangunan rumah lantai 1 (melihat kondisi tanah), akan tetapi sangat jarang sekali digunakan.pada tulisan ini saya membahas mengenai Fondasi untuk bangunan lantai dua yang sering digunakan .Pada bangunan rumah tinggal lantai 2, fondasi yang digunakan adalah kombinasi antara Fondasi Staal (batu kali menerus) dengan fondasi Plat seperti Denah Fondasi pada gambar 4.3.03. letak fondasi plat yaitu pada kolom-kolom utama.Bahan yang digunakan adalah Besi beton diameter (d) 10 mm dengan campuran untuk beton adalah : 1 semen : 2 Pasir : 3 Split (krikil) atau 1 Semen : 1,5 Pasir :2,5split.Untuk pasir gunakan yang tidak mengandung tanah dan split pakai ukuran ½ ( satu dua), agar hasil dari pengecoran beton tersebut baik, sedangkan alasan penggunaan split ½ ,agar beton yang dihasilkan tidak keropos.

KOLOM BETON UTAMA & PRAKTIS

Kolom pada Struktur Rumah tinggal ada dua macama. Kolom Utamab. Kolom Praktis

a. Kolom Utama.

Page 15: Dasar Teori Bangunan

Yang dimaksud dengan Kolom Utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak Kolom Utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).

b. Kolom Praktis

Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.