dasar teori 1 kolestrol

8
Dasar Teori Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh terutama didalam hati. Kolesterol merupakan lemak yang penting, namun jika terlalu berlebihan dalam darah dapat membahayakan kesehatan. Kolesterol adalah komponen dari membran sel dan merupakan prekusor untuk hormon steroid dan asam empedu yang disintesis oleh sel-sel tubuh dan diserap dengan makanan. Kolesterol diangkut dalam plasma melalui lipoprotein, yaitu kompleks antara lipid dan apolipoproteins (Swastini dan Astuti, 2007). Kolesterol merupakan jenis steroid yang paling dikenal. Dengan 27 karbon, kolesterol dibiosintesis dari lanosterol. Kolesterol terdapat dalam semua sel hewan terutama terkonsentrasi dalam otak dan sumsum tulang belakang. Kolesterol diperoleh dari hasil sintesis didalam hati. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein dan lemak (Baron, 1995). Kolesterol ( C27H45OH ) adalah alkohol steroid yang ditemukan dalam lemak hewani / minyak, empedu, susu, kuning telur. Kolesterol sebagian besar disintesiskan oleh hati dan sebagian kecil diserap dari diet. Keberadaan kolesterol dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / Kristal lempengan yang akan mempersempit / menyumbat pembuluh darah. (Sutejo A.Y. 2006 ). Kolesterol ditemukan dalam sel darah merah, membran sel dan otot. 70 % kolesterol di esterifikasikan ( dikombinasikan dengan asam lemak ) dan 30 % dalam bentuk bebas. (Keerlefever Joyce, 2007 ).

Upload: lulussaraswati

Post on 08-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

kimia klinik

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Teori 1 Kolestrol

Dasar Teori

Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan seperti lilin yang diproduksi

oleh tubuh terutama didalam hati. Kolesterol merupakan lemak yang penting, namun jika terlalu

berlebihan dalam darah dapat membahayakan kesehatan. Kolesterol adalah komponen dari

membran sel dan merupakan prekusor untuk hormon steroid dan asam empedu yang disintesis

oleh sel-sel tubuh dan diserap dengan makanan. Kolesterol diangkut dalam plasma melalui

lipoprotein, yaitu kompleks antara lipid dan apolipoproteins (Swastini dan Astuti, 2007).

            Kolesterol merupakan jenis steroid yang paling dikenal. Dengan 27 karbon, kolesterol

dibiosintesis dari lanosterol. Kolesterol terdapat dalam semua sel hewan terutama terkonsentrasi

dalam otak dan sumsum tulang belakang. Kolesterol diperoleh dari hasil sintesis didalam hati.

Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein dan lemak (Baron, 1995).

Kolesterol ( C27H45OH ) adalah alkohol steroid yang ditemukan dalam lemak hewani /

minyak, empedu, susu, kuning telur. Kolesterol sebagian besar disintesiskan oleh hati dan

sebagian kecil diserap dari diet. Keberadaan kolesterol dalam pembuluh darah yang kadarnya

tinggi akan membuat endapan / Kristal lempengan yang akan mempersempit / menyumbat

pembuluh darah. (Sutejo A.Y. 2006 ). Kolesterol ditemukan dalam sel darah merah, membran sel

dan otot. 70 %

kolesterol di esterifikasikan ( dikombinasikan dengan asam lemak ) dan 30 % dalam bentuk

bebas. (Keerlefever Joyce, 2007 ).

gambar struktur kolesterol

Kolesterol bersifat tidak larut dalam air sehingga diperlukan suatu alat transportasi untuk

beredar dalam darah yaitu apoprotein yang merupakan salah satu jenis protein. Kolesterol akan

Page 2: Dasar Teori 1 Kolestrol

membentuk kompleks dengan apoprotein sehingga membentuk suatu ikatan yang disebut

lipoprotein. Lipoprotein ini dibagi menjadi 4 jenis :

a) kilomikron: Komponen utamanya adalah trigliserida ( 85– 90 %) dan kolesterolnya hanya

6%. Fungsinya adalah mentransfer lemak dari usus dan tidak berpengaruh dalam proses

arteriosklerosis.

b) VLDL ( Very Low Density Lipoprotein ) = Pre Beta Lipoprotein, terdiri dari protein ( 8 –

10% ) dan kolesterol ( 19% ) dibentuk di hati dan sebagian di usus. Fungsinya adalah

mengangkut triasil – gliserol.

c) LDL ( Low Density Lipoprotein ) = Beta Lipoprotein

Komponen terdiri dari protein 20 % dan kolestrol 45 %

Fungsinya mentransfer kolesterol dalam darah ke jaringan perifer dan memegang peranan

mentrasfer fosfolipid membran sel, dibutuhkan untuk pembentukan hati dari sisa-sisa

VLDL, diambil oleh sel sasaran melalui endositosis yang diperantarai reseptor.

d) HDL (High Density Lipoprotein ) = Alpha Lipoprotein

Disebut juga Alpha-1-Lipoprotein dibentuk oleh sel hati dan usus. Fungsinya

Mentranspot kolesterol dari perifer ke hati dimana zat tersebut dimetabolisasi dan

diekskresi. ( E.N Kosasih, 2008 ).

Kolesterol dalam tubuh mempunyai fungsi yang penting, diantaranya adalah

a) Sebagai pelindung otak, 11 % dari berat otak adalah kolesterol.

b) Bersama zat gizi lainnya kolesterol dan sinar matahari membentuk vitamin D.

c) Merupakan zat esensial untuk membran sel.

d) Merupakan bahan pokok untuk pembuatan garam empedu yang diperlukan untuk

pencernaan makanan.

e) Bahan baku pembentukan hormon steroid, misalnya progesterone dan estrogen pada

wanita, testosteron pada laki-laki.

f) Untuk mencegah penguapan air pada kulit

g) Membawa lemak keseluruh tubuh melalui peredaran darah.

Macam-macam Pemeriksaan Kolesterol

Page 3: Dasar Teori 1 Kolestrol

1. Metode Lieberman – Burchad

Prinsip : kolesterol dengan asam asetat anhidrida dan asam sulfat pekat membentuk warna

hijau kecoklatan. Absorben warna ini sebanding dengan kolestrol dalam sampel.

Metode kolorimetri langsung dengan reagen Lieberman – Burchad penyerapan

chromaphores yang dihasilkan dari kolesterol dan ester kolestrol berbeda. Ester

kolesterol menghasilkan warna yang lebih banyak dibandingkan dengan kolesterol

non ester dan mempunyai bias 10 – 15 % ketika analisa dilakukan berdasarkan

standart kolesterol non ester. Metode ini memerlukan kerja keras disebabkan

karena ester kolesterol harus dihidrolisa dan kolestrol diekstraksi. Tujuan ekstrsksi

ini mencegah adanya zat-zat pengganggu yang akan mempengaruhi hasil,

contohnya hemoglobin dan billirubin.

2. Metode Modifikasi Dari Reaksi Zank dan Modifikasi Dari Klungsoyr

Prinsip : Alkohol yang digunakan untuk mengendapkan protein dan membebaskan alkohol dari

esternya. Reaksi warna timbul dengan mereaksikan kolesterol dengan ferichoride, warna yang

timbul ditentukan secara fotometri / kalorimetri.

3. Metode CHOD – PAP

Prinsip : kolesterol ditemukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi.

Indikator quinoneimine terbentuk dari hydrogen peroksida dan 4

aminianypyrine dengan adanya phenol peroksidase.

Reaksi :

Page 4: Dasar Teori 1 Kolestrol

Metode ini (enzimatis) memperlihatkan linearitas yang baik sampai dengan 500 mg/dl. Sample

dengan nilai yang lebih dari 500 mg/dl harus dianalisis ulang setelah pengenceran dengan Natrium

klorida (NaCl). Tahap reaksi awal metode enzimatis adalah hidrolisis ester kolesterol untuk

membentuk kolesterol bebas. Tahap berikutnya adalah tahap oksidasi yang menggunakan oksigen

untuk menghasilkan hydrogen peroksida (H2O2), melalui pembentukan oksidasi berwarna yang

direduksi. Faktor yang mengganggu pada pemeriksaan adalah pada sampel yang keruh, lipemik,

ikterik, atau mengalami hemolisis. Billirubin menyebabkan interferensi negative dalam metode

enzimatis karena billirubin bereaksi dengan H2O2 sehingga mengurangi jumlah peroksida yang

tersedia untuk membentuk komplek berwarna. Billirubin juga menimbulkan gangguan langsung

karena penyerapannya ada di sekitar 500 nm. Gangguan ini dapat dikurangi dengan mengukur

konsumsi oksigen secara elektrokimia.

Nilai kolesterol dalam darah yang dianjurkan adalah < 200 mg/dL, untuk resiko sedang

sebesar 200-239 mg/dL, dan untuk resiko tinggi ≥ 240 mg/dL.

Table 1. Nilai rujukan untuk kolesterol

USIA (Tahun) NILAI RUJUKAN (mg/dL)

< 29 < 200

30 – 39 < 225

40 – 49 < 245

> 50 < 265

(Suryaatmaja,M ,2004).

Berikut ini adalah penyakit akibat tingginya kadar kolesterol:

Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia adalah peninggian kadar kolesterol di dalam darah. Tingginya kadar

kolesterol darah merupakan problem yang serius karena merupakan salah satu faktor resiko

utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiko

terjadinya aterosklerosis atau PJK akan meningkat bila kadar kolesterol darah meninggi. Telah

dibuktikan pula bahwa dengan menurunkan kadar kolesterol darah dapat mengurangi resiko

tersebut (Bahri, 2004).

Page 5: Dasar Teori 1 Kolestrol

PJK

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian yang utama didunia

dengan 16,7 juta kematian per tahunnya dan cenderung mengalami peningkatan . Di Indonesia,

36 juta penduduk menderita penyakit ini dan 80% diantaranya meninggal akibat serangan

jantung mendadak. Penyakit jantung koroner disebabkan oleh pembentukan plak di dalam arteri

pembuluh darah jantung. Plak terdiri atas kolesterol, kalsium dan bahan lain di dalam pembuluh

darah jantung (arteri koronaria) serta arteri ditempat lain. Proses ini disebut dengan pengerasan

arteri atau atherosclerosis atau ateroma (Davidson, 2003).

Atherosclerosis

Kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma. Kolesterol juga

menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam

hal ini timbul plak pada dinding arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang.

Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke (Davidson, 2003).

Atherosclerosis dapat menyerang arteri pada otak, jantung, ginjal dan organ vital lainnya.

Apabila astherosclerosis terjadi pada arteri yang mensuplai darah ke otak maka akan

menyebabkan terjadinya stroke, dan bila terjadi pada arteri coronaria dapat menimbulkan

penyakit jantung iskemia yang dapat menyebabkan kematian (Fitriani Lumonggo, 2007).

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, A.T. 2004. Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi , [Online].   Tersedia : http

://www.library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri.pdf

Baron, D.N (1995), Patologi Klinik, Edisi keempat. Jakarta: Penerbit Buku  Kedokteran EGC.

Davidson, C. 2003. Seri kesehatan : Bimbingan Dokter Pada penyakit Jantung Koroner. Jakarta:

Dian Rakyat

EN Kosasih. 2008. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik. Jakarta : Karisma Publising

Group

Fitriani Lumonggo. 2007. Atherosclerosis. Departemen Patologi Anatomi, Fakultas kedokteran :

Universitas Sumatera Utara.

Kee, JoyceLeFever. 2007. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium &Diagnostik. Edisi 6. Jakarta:

EGC.

Page 6: Dasar Teori 1 Kolestrol

Suryaatmaja,M.dkk. 2004. Tabel Konversi satuan SI konvensional dan nilai rujukan dewasa –

anak parameter laboratorium klinik. Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik

Indonesia. Jakarta

Sutedjo, A.Y. (2006). Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta:

Amara Books

Swastini, D.A dan Astuti, K.W. 2007. Buku Ajar Mata Kuliah Farmakognosi.Jurusan Farmasi Fakultas

MIPA Universitas Udayana: Bukit Jimbaran