dasar penyelidikan klb

Upload: forman-novrindo-sidjabat

Post on 02-Mar-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    1/23

    I. Pengantar Kejadian Luar Biasa (KLB)

    A. Pengertian KLB

    Wabah adalah kejadian yang melebihi keadaan biasa pada satu/sekelompok

    masyarakat tertentu, atau lebih sederhana peningkatan frekuensi penderita penyakit,pada populasi tertentu, pada tempat dan musim atau tahun yang sama (Last, 1983)

    ntuk penyakit!penyakit endemis (penyakit yang selalu ada pada keadaan biasa),

    maka "L# didefinisikan sebagai $ suatu peningkatan jumlah kasus yang melebihi

    keadaan biasa, pada %aktu dan daerah tertentu&

    'ada penyakit yang lama tidak munul atau baru pertama kali munul di suatu

    daerah (non!endemis), adanya satu kasus belum dapat dikatakan sebagai suatu "L#&

    ntuk keadaan tersebut definisi "L# adalah $ suatu episode penyakit dan timbulnya

    penyakit pada dua atau lebih penderita yang berhubungan satu sama lain& ubungan

    ini mungkin pada faktor saat timbulnya gejala (onset of illness), faktor tempat (tempat

    tinggal, tempat makan bersama, sumber makanan), faktor orang (umur, jenis kelamin,

    pekerjaan dan lainnya)&raian tentang batasan Wabah atau "L# tersebut di atas terkandung arti adanya

    kesamaan pada iri!iri orang yang terkena, tempat dan %aktunya& ntuk itu dalam

    mendefinisikan "L# selalu dikaitkan dengan %aktu, tempat dan orang& *elain itu

    terlihat bah%a definisi "L# ini sangat tergantung pada kejadian (insidensi) penyakit

    tersebut sebelumnya (#arker, 19+9 "elsey, et al&, 198-)&

    .i ndonesia definisi %abah dan "L# diaplikasikan dalam ndang!undang

    Wabah sebagai berikut $

    Wabah $ adalah peningkatan kejadian kesakitan/kematian, yang meluas seara epat

    baik dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit, dan dapat menimbulkan

    malapetaka&

    "ejadian Luar #iasa ("L#) $ adalah timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian

    dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna seara

    epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun %aktu tertentu (ndang!

    undang Wabah, 1980)&

    erlihat adanya perbedaan definisi antara Wabah dan "L#& Wabah harus

    menakup jumlah kasus yang besar, daerah yang luas dan %aktu yang lebih lama,

    dengan dampak yang timbulkan lebih berat&

    .i ndonesia dengan tujuan mempermudah petugas lapangan dalam mengenali

    adanya "L# telah disusun petunjuk penetapan "L#, sebagai berikut $

    1& 2ngka kesakitan/kematian suatu penyakit menular di suatu keamatan

    menunjukkan kenaikan 3 kali atau lebih selama tiga minggu berturut!turut ataulebih&

    & 4umlah penderita baru dalam satu bulan dari suatu penyakit menular di suatu

    "eamatan, menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih, bila dibandingkan

    dengan angka rata!rata sebulan dalam setahun sebelumnya dari penyakit menular

    yang sama di keamatan tersebut itu&

    3& 2ngka rata!rata bulanan selama satu tahun dari penderita!penderita baru dari suatu

    penyakit menular di suatu keamatan, menjukkan kenaikan dua kali atau lebih,

    bila dibandingkan dengan angka rata!rata bulanan dalam tahun sebelumnya dari

    penyakit yang sama di keamatan yang sama pula&

    0& Case Fatality Rate (567) suatu penyakit menular tertentu dalam satu bulan di

    suatu keamatan, menunjukkan kenaikan : atau lebih, bila dibandingkan 567penyakit yang sama dalam bulan yang lalu di keamatan tersebut&

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    2/23

    & Proportional rate penderita baru dari suatu penyakit menular dalam %aktu satu

    bulan, dibandingkan dengan proportional rate penderita baru dari penyakit

    menular yang sama selama periode %aktu yang sama dari tahun yang lalu

    menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih&

    -& "husus untuk penyakit!penyakit "holera, 5aar, 'es, .6/.** $

    *etiap peningkatan jumlah penderita!penderita penyakit tersebut di atas, disuatu daerah endemis yang sesuai dengan ketentuan!ketentuan di atas&

    erdapatnya satu atau lebih penderita/kematian karena penyakit tersebut di

    atas& .i suatu keamatan yang telah bebas dari penyakit!penyakit tersebut,

    paling sedikit bebas selama 0 minggu berturut!turut&

    +& 2pabila kesakitan/kematian oleh keraunan yang timbul di suatu kelompok

    masyarakat&

    8& 2pabila di daerah tersebut terdapat penyakit menular yang sebelumnya tidak

    ada/dikenal&

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    3/23

    B. Metodologi Penyelidikan KLB

    ingkat atau pola dalam penyelidikan "L# ini sangat sulit ditentukan, sehingga

    metoda yang dipakai pada penyelidikan "L# sangat ber;ariasi& ? Langkah!langkah 'enyelidikan "L#

    1 'ersiapan penelitian lapangan

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    4/23

    II. Persiapan Penelitian Lapangan

    *ebelum penyelidikan "L# dilaksanakan perlu adanya persiapan dan renana

    kerja& 'ersiapan lapangan sebaiknya dikerjakan seepat mungkin, dalam 0 jam

    pertama sesudah adanya informasi ("elsey&, 198-), =reg (198) dan #res (198-)

    mengatakan bah%a persiapan penelitian lapangan meliputi $

    1& 'emantapan (konfirmasi) informasi&

    nformasi a%al yang didapat kadang!kadang tidak lengkap, sehingga diperlukan

    pemantapan informasi untuk melengkapi informasi a%al, yang dilakukan dengan

    kontak dengan daerah setempat& nformasi a%al yang digunakan sebagai arahan

    untuk membuat renana kerja (plan of ation), yang meliputi informasi sebagai

    berikut $

    a& 2sal informasi adanya "L#& .i ndonesia informasi adanya "L# dapat

    berasal dari fasilitas kesehatan primer (laporan W1), analisis sistem

    ke%aspadaan dini di daerah tersebut (laporan W), hasil laboratorium, laporan

    7umah sakit (Laporan ".!7*) atau masyarakat (Laporan *!)&b& =ambaran tentang penyakit yang sedang berjangkit, meliputi gejala klinis,

    pemeriksaan yang telah dilakukan untuk menegakan diagnosis dan hasil

    pemeriksaannya, komplikasi yang terjadi (misal kematian, keaatan&

    "elumpuhan dan lainnya)&

    & "eadaan geografi dan transportasi yang dapat digunakan di daerah/lokasi

    "L#&

    & 'embuatan renana kerja

    #erdasar informasi tersebut disusun renana penyelidikan (proposal), yang

    minimal berisi $

    a& ujuan penyelidikan "L#

    b& .efinisi kasus a%al

    & ipotesis a%al mengenai agent penyebab (penyakit), ara dan sumber

    penularan

    d&

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    5/23

    &

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    6/23

    III.Pemastian Diagnosis Penyakit Dan Penetapan KLB

    A. Pemastian diagnosis penyakit

    5ara diagnosis penyakit pada "L# dapat dilakukan dengan menookan

    gejala/tanda penyakit yang terjadi pada indi;idu, kemudian disusun distribusifrekuensi gejala klinisnya&

    5ara menghitung distribusi frekuensi dari tanda!tanda dan gejala!gejala yang ada

    pada kasus adalah sebagai berikut $

    1& #uat daftar gejala yang ada pada kasus

    & itung persen kasus yang mempunyai gejala tersebut

    3& *usun ke ba%ah menurut urutan frekuensinya

    5ontoh $

    "L# dengan jumlah kasus orang, diketahui kasus dengan gejala panas orang,

    nyeri sendi 08 orang, diare 0 orang& .istribusi gejala klinis adalah sebagai berikut $

    No. ejala klinis !umla" kasus #rekuensi ($)

    1 'anas 1

    >yeri sendi 08 9-

    3 .iare 0 9

    B. Penetapan KLB

    'enetapan "L# dilakukan dengan membandingkan insidensi penyakit yang

    tengah berjalan dengan insidensi penyakit dalam keadaan biasa (endemik), pada

    populasi yang dianggap berisiko, pada tempat dan %aktu tertentu&

    .alam membandingkan insidensi penyakit berdasarkan %aktu harus diingatbah%a beberapa penyakit dalam keadaan biasa (endemis) dapat ber;ariasi menurut

    %aktu (pola temporal penyakit)& 'enggambaran pola temporal penyakit yang penting

    untuk penetapan "L# adalah, pola musiman penyakit (periode 1 bulan) dan

    keenderungan jangka panjang (periode tahunan C pola maksimum dan minimum

    penyakit)& .engan demikian untuk melihat kenaikan frekuensi penyakit harus

    dibandingkan dengan frekuensi penyakit pada tahun yang sama bulan berbeda atau

    bulan yang sama tahun berbeda (5.5, 19+9)&

    "riteria kerja untuk penetapan "L# yang digunakan adalah sebagai berikut $

    1& 2ngka kesakitan/kematian suatu penyakit menular di suatu keamatan

    menunjukkan kenaikan 3 kali atau lebih selama tiga minggu berturut!turut ataulebih&

    & 4umlah penderita baru dalam satu bulan dari suatu penyakit menular di suatu

    "eamatan, menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih, bila dibandingkan

    dengan angka rata!rata sebulan dalam setahun sebelumnya dari penyakit menular

    yang sama di keamatan tersebut itu&

    3& 2ngka rata!rata bulanan selama satu tahun dari penderita!penderita baru dari suatu

    penyakit menular di suatu keamatan, menjukkan kenaikan dua kali atau lebih,

    bila dibandingkan dengan angka rata!rata bulanan dalam tahun sebelumnya dari

    penyakit yang sama di keamatan yang sama pula&

    0& Case Fatality Rate (567) suatu penyakit menular tertentu dalam satu bulan di

    suatu keamatan, menunjukkan kenaikan : atau lebih, bila dibandingkan 567penyakit yang sama dalam bulan yang lalu di keamatan tersebut&

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    7/23

    & Proportional rate penderita baru dari suatu penyakit menular dalam %aktu satu

    bulan, dibandingkan dengan proportional rate penderita baru dari penyakit

    menular yang sama selama periode %aktu yang sama dari tahun yang lalu

    menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih&

    -& "husus untuk penyakit!penyakit "holera, 5aar, 'es, .6/.** $

    *etiap peningkatan jumlah penderita!penderita penyakit tersebut di atas, disuatu daerah endemis yang sesuai dengan ketentuan!ketentuan di atas&

    erdapatnya satu atau lebih penderita/kematian karena penyakit tersebut di

    atas& .i suatu keamatan yang telah bebas dari penyakit!penyakit tersebut,

    paling sedikit bebas selama 0 minggu berturut!turut&

    +& 2pabila kesakitan/kematian oleh keraunan yang timbul di suatu kelompok

    masyarakat&

    8& 2pabila di daerah tersebut terdapat penyakit menular yang sebelumnya tidak

    ada/dikenal&

    "L# tersembunyi, sering terjadi pada penyakit yang belum dikenal atau penyakit

    yang tidak mendapat perhatian karena dampaknya belum diketahui& *ebagai ontoh

    adalah suatu "L# penyakit 6og di London& "ejadian penyakit tersebut telah dimulai

    pada tahun 19, tetapi tidak mendapat perhatian karena dampak penyakit tersebut

    belum diketahui& 'erhatian terhadap penyakit ini baru dimulai setelah adanya

    informasi peningkatan jumlah kematian di suatu masyarakat& asil penyelidikan "L#

    mengungkapkan bah%a peningkatan tersebut karena penyakit 6og (

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    8/23

    I%. Identi&ikasi Kasus atau Paparan

    dentifikasi kasus penting dilakukan untuk membuat perhitungan kasus dengan

    teliti& asil perhitungan kasus ini digunakan selanjutnya untuk mendeskripsikan "L#

    berdasarkan %aktu, tempat dan orang dengan lebih teliti& "etelitian dalammengidentifikasikan kasus sangat diperlukan untuk dasar deskripsi "L# berdasarkan

    %aktu, tempat dan orang (

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    9/23

    %. Deskripsi KLB

    1& .eskripsi "asus #erdasarkan Waktu&

    'enggambaran kasus berdasarkan %aktu pada periode %abah (lamanya "L#

    berlangsung), yang digambarkan dalam suatu kur'a epidemik&"ur;a epidemik adalah suatu grafik yang menggambarkan frekuensi kasus

    berdasarkan saat mulai sakit (onset of illness) selama periode %abah& "ur;a ini

    digambarkan dengan aDs horiBontal adalah saat mulainya sakit dan sebagai aDis

    ;ertikal adalah jumlah kasus&

    "ur;a epidemik dapat digunakan untuk tujuan $

    a&

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    10/23

    () =ambar di ba%ah ini menampilkan kur;a epidemik dengan tipe propagated&

    ipe kur;a ini terjadi pada "L# dengan ara penularan kontak dari orang ke

    orang& erlihat adanya beberapa punak& 4arak antara punak sistematis, "urang

    lebih sebesar masa inkubasi rata rata penyakit tersebut&

    =ambar $ .istribusi kasus 5ampak menurut tanggal mulai mulai sakit di .esaWiromartan "eamatan

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    11/23

    Metode masa inkuasi rata*rata$

    'ertama, identifikasi punak "L# ( 4uni)& "edua, dari punak "L# dihitung

    ke belakang selama masa inkubasi rata!rata rubella 18 hari (minimum 10 hari C

    maksimum 1 hari)& .iperoleh %aktu paparan yang paling mungkin + 4uni (gambar

    0)&

    =ambar 0& .istribusi kasus 7ubella menurut hari mulai sakit di *un 5ity 1!9 4uni

    (dikutip dari 5.5, 19+9)

    & .eskripsi kasus berdasarkan tempat

    ujuan menyusun distribusi kasus berdasarkan tempat adalah untuk mendapatkan

    petunjuk populasi yang rentan kaitannya dengan tempat (tempat tinggal, tempat

    pekerjaan)& asil analisis ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber

    penularan& 2gar tujuan terapai, maka kasus dapat dikelompokan menurut daerah

    ;ariabel geografi (tempat tinggal, blok sensus), tempat pekerjaan, tempat (lingkungan)pembuangan limbah, tempat rekreasi, sekolah, kesamaan hubungan (kesamaan

    distribusi air, makanan), kemungkinan kontak dari orang ke orang atau melalui ;ektor

    (5.5, 19+9 6riedman, 198)&

    "esalahan yang sering terjadi adalah pemikiran bah%a pengelompokan kasus

    berdasarkan tempat adalah berdasarkan tempat tinggal, sehingga sering tidak

    didapatkan hasil yang nyata& *ebagai ontoh suatu "L# #ruellosis pada manusia,

    jika dilakukan pengelompokan kasus berdasarkan tempat tinggal tak akan

    mendapatkan sesuatu, tetapi pengelompokan berdasarkan tempat pekerjaan mungkin

    akan memberikan petunjuk tentang sumber penularan (5.5, 19+9)&

    'enilaian ;ariasi geografik dari suatu paparan infeksi harus memperhitungkan

    distribusi populasi (area speifi attak rate), maka kesimpulan mengenai perbedaanrisiko daerah harus dinyatakan dalam rateukan jumla" kasus.

    'ada tabel 1 ditampilkan suatu ontoh analisis kasus!kasus menurut tempat yang

    dikunjungi atau dilalui& erlihat bah%a attack ratepada daerah 2 jauh lebih besar dari

    daerah #& etapi setelah kasus!kasus di daerah # ditabulasikan menurut orang yang

    mengunjungi dan minum air di daerah 2 terlihat bah%a attack rate!nya hampir sama&

    2nalisis "L# berdasarkan tempat dianggap telah dilakukan dengan baik apabila

    angka insidens daerah yang diduga sebagai sumber infeksi, berbeda seara bermakna

    dengan angka rata!rata (5.5, 19+9)&

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    12/23

    abel 1& 2ngka serangan diare menurut *umber 2ir

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    13/23

    berdasarkan pekerjaan dilakukan jika di antara kasus jenis pekerjaan tertentu

    ditemukan berulang!ulang&

    *eperti pada analisis berdasarkan tempat, kesimpulan mengenai perbedaan risiko

    sifat!sifat orang harus dinyatakan dalam rateukan jumla" kasus&

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    14/23

    %I. Penanggulangan sementara

    "adang!kadang ara penanggulangan sementara sudah dapat dilakukan atau

    diperlukan, sebelum semua tahap penyelidikan dilampaui& 5ara penanggulangan ini

    dapat lebih spesifik atau berubah sesudah semua langkah penyelidikan "L#dilaksanakan&

    "eepatan keputusan ara penanggulangan sangat tergantung dari diketahuinya

    etiologi penyakit, sumber dan ara penularannya (=oodman et al&, 199), sebagai

    berikut $

    Sumer dan ara penularan

    +

    ,

    I-

    L

    -

    I

    ,

    A

    /

    ,a"u ,idak

    'enyelidikan F

    'enanggulangan FFF

    'enyelidikan FFF

    'enanggulangan F

    ,

    I

    D

    A

    K

    'enyelidikan FFF

    'enanggulangan FFF

    'enyelidikan FFF

    'enanggulangan F

    "eterangan $

    'enyelidikan $ Luasnya penyelidikan yang dilakukan

    'enanggulangan $ .asar dari penerapan seara epat ara!ara penanggulangan

    anda F $ ingkat indikasi responseF $ 7endah

    FF $ *edang

    FFF $ inggi

    1& 4ika etiologi telah diketahui sumber dan ara penularannya dapat dipastikan maka

    penanggulangan dapat dilakukan tanpa penyelidikan yang luas& *ebagai ontoh

    adanya kasus epatitis 2 di 7umah sakit, segera dapat dilakukan

    penanggulangannya yaitu memberikan imunisasi pada penderita yang diduga

    kontak, sehingga penyelidikan hanya dilakukan untuk menari orang yang kontak

    dengan penderita (

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    15/23

    penyelidikan yang luas tentang etiologinya& *ebagai ontoh $ suatu "L#

    ?rganophosphate pada tahun 198-& .iketahui bah%a sumber penularan adalah

    roti, sehingga ara penanggulangan segera dapat dilakukan dengan mengamankan

    roti tersebut& 'enyelidikan "L# masih diperlukan untuk mengetahui etiologinya

    yaitu dengan pemeriksaan laboratorium, yang ditemukan parathion sebagai

    penyebabnya (@tBel et al&, 198+)&

    0& 4ika etiologi dan sumber atau ara penularan belum diketahui, maka

    penanggulangan tidak dapat dilakukan& .alam keadaan ini ara penanggulangan

    baru dapat dilakukan sesudah penyelidikan& *ebagai ontoh $ 'ada "L# Legionare

    pada tahun 19+-, ara penanggulangan baru dapat dikerjakan sesudah suatu

    penyelidikan yang luas mengenai etiologi dan ara penularan penyakit tersebut

    (6rase et al&, 19++)&

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    16/23

    %II. Identi&ikasi sumer penularan dan keadaan penyea KLB

    2& dentifikasi sumber penularan

    ntuk mengetahui sumber dan ara penularan dilakukan dengan $

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    17/23

    %III. Perenanaan penelitian lain 0ang sistematis

    =oodman et al (199) mengatakan bah%a "L# merupakan kejadian yang alami

    (natural), oleh karenanya selain untuk menapai tujuan utamanya penyelidikan

    epidemiologi "L# merupakan kesempatan baik untuk melakukan penelitian&

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    18/23

    I1.Penyusunan rekomendasi

    A. Penanggulangan KLB

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    19/23

    1. Sistem sur'eilans

    2gar dapat menge;aluasi terhadap tindakan penanggulangan yang dijalankan dan

    menegah timbulnya komplikasi atau kematian, maka diperlukan sistim penemuan

    kasus dan kasus komplikasi seara dini& *istim berlaku selama periode "L# atau

    periode yang diduga komplikasi akan terjadi& *istim sur;eilans penyakit dimasyarakat (menggunakan tenaga masyarakat, kader) biasanya lebih dapat

    dipergunakan untuk memantau kasus baru dan komplikasinya (#res, 198-)&

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    20/23

    1I.Penyusunan laporan KLB

    asil penyelidikan epidemiologi hendaknya dilaporkan kepada pihak yang

    ber%enang baik seara lisan maupun seara tertulis& Laporan seara lisan kepada

    instansi kesehatan setempat berguna agar tindakan penanggulangan dan pengendalian

    "L# yang disarankan dapat dilaksanakan& Laporan tertulis diperlukan diperlukan agarpengalaman dan hasil penyelidikan epidemiologi dapat dipergunakan untuk

    meranang dan mereapkan teknik!teknik sistim sur;eilans yang lebih baik atau

    dipergunakan untuk memperbaiki program kesehatan serta dapat dipergunakan untuk

    penanggulangan atau pengendalian "L#&

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    21/23

    1II. Beragai kendala yang k"as pada penyelidikan epidemiologi KLB

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    22/23

    Lati"an

    1& 'ada suatu "L# ampak di "eamatan < "abupaten " 'ropinsi 4 tanggal 1

    4uli didapatkan data gejala klinis penderita sebagai berikut $

    >o&

    "a!sus

    =ejala klinis >o&

    "a!su

    =ejala klinis

    panas batuk pilek rash

  • 7/26/2019 Dasar Penyelidikan KLB

    23/23

    & .i ba%ah ini tersaji data situasi penyakit malaria di "abupaten 4epara 'ropinsi

    4a%a engah, selama tahun 199+ C $

    Bulan !umla" kasus

    3445 3446 3444 7888 7883 7887

    4anuari 01 + 18 3+ 0- 6ebruari 80 ++ +- 33 0+ 31