dasar neraca energi
TRANSCRIPT
DASAR NERACA ENERGI
Neraca energi adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan
energi dalam sebuah sistem. Neraca energi dibuat berdasarkan pada hukum pertama
termodinamika. Hukum pertama ini menyatakan kekekalan energi, yaitu energi tidak
dapat dimusnahkan atau dibuat, hanya dapat diubah bentuknya. Perumusan dari
neraca energi suatu sistem mirip dengan perumusan neraca massa. Namun demikian,
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu sistem dapat berupa sistem
tertutup namun tidak terisolasi (tidak dapat terjadi perpindahan massa namun dapat
terjadi perpindahan panas) dan hanya terdapat satu neraca energi untuk suatu sistem
(tidak seperti neraca massa yang memungkinkan adanya beberapa neraca
komponen). Suatu neraca energi memiliki persamaan:
Energi masuk = Energi keluar + Energi akumulasi
Tidak seperti neraca massa yang memiliki variabel produksi, neraca energi tidak
memiliki variabel produksi. Hal ini disebabkan energi tidak dapat diproduksi, hanya
dapat diubah bentuknya. Namun demikian, bila terdapat suatu jenis energi diabaikan,
misalnya bila neraca dibuat dengan hanya memperhitungkan energi kalor saja, maka
persamaan neraca energi akan menjadi
Kalor masuk + Kalor produksi = Kalor keluar + Kalor akumulasi
dengan Kalor produksi bernilai negatif jika kalor dikonsumsi. Neraca energi
digunakan secara luas pada bidang ilmu murni seperti fisika, biologi, kimia dan
geografi.
Kandungan energi sebuah benda berhubungan erat dengan keadaan benda
yang bersangkutan; perubahan kandungan energi benda dapat menyebabkan
misalnya: perubahan temperatur, perubahan fasa, dan juga perubahan ikatan kimia.
Kandungan energi sebuah benda atau sebuah sistem dapat berubah jumlah dan
bentuknya, akibat interaksi ataupun tanpa interaksi benda tersebut dengan benda lain
atau lingkungan.
1.1 Sistem dan Sifat-Sifat Dasar
Sebuah sistem adalah satu bagian alam semesta yang diberi perhatian dalam
penyelesaian masalah. Bagian lain dari alam semesta yang mungkin dapat
berhubungan dengan sistem dinamakan lingkungan (environment atau surrounding).
Kontak sistem dengan lingkungan dapat berupa perpindahan massa, perpindahan
energi atau perpindahn massa dan energi.
Sebuah sistem dikatakan sistem terbuka, jika sistem tersebut menerima
masukan massa atau melepaskan massa keluar sistem, walaupun jumlah uap
komposisi massa dalam sistem mungkin tidak mengalami perubahan. Sebuah sistem
disebut sistem tertutup, jika sistem tersebut tidak mengalami pemasukan atau
pengeluaran massa. Sebuah sistem tertutup mungkin mengalami pemasukan atau
pengeluaran energi, yang dapat berupa panas, kerja, listrik atau magnet. Sebuah
sistem tertutup disebut sistem terisolir, jika sistem tersebut tidak mengalami
pemasukan dan pengeluaran massa dan energi dalam bentuk apapun. Sebuah sistem
terbuka maupun tertutup didefenisikan sistem adiabatik, jika sistem tersebut tidak
mengalami pemasukan atau pengeluaran energi dalam bentuk panas.
Energi dapat tersimpan dalam sebuah benda atau berpindah dari satu benda
ke benda lain. Sifat milik benda digolongkan pada sifat ekstensif yang tergantung
jumlah massa benda, dan sifat intensif yang tidak tergantung pada jumlah massa
benda. Contoh sifat intensif: temperatur, tekanan, densitas, kapasitas panas.
1.2 Energi Tersimpan dalam Benda
Energi yang tersimpan dalm benda ada bermacam-macam. Enegi kinetik (Ek)
adalah energi yang dimiliki benda (bagian sistem atau keseluruhan sistem)
sehubungan dengan gerak relatifnya terhadap benda atau bagian lain yang ikut
menyusun sistem yang bersangkutan. Nilai energi per satuan massa :
Ek = ½ . v2
v = kecepatan linier gerak benda, m/s.
Energi potensial (Ep), dua tipe energi potensial yang penting untuk diperhitungkan di
dalam sistem pemroses kimia-fisik adalah:
a. Energi potensial sehubungan dengan posisi benda di dalam medan gravitasi:
Ep = g.z
g = percepatan gravitasi, 9,8 m/s2
z = ketinggian benda terhadap permukaan bumi.
b. Energi potensial sehubungan dengan perubahan bentuk atau volum:
Ep = P.V
P = tekanan yang diderita benda karena desakan benda di
sekitarnya, N/m2
V = volum spesifik benda, m3/kg.
Energi dalam (U) adalah energi yang dimiliki benda untuk mempertahankan
struktur molekul-molekul penyusunnya, serta mempertahankan gerakan-gerakan
translasi, vibrasi, dan rotasi molekul-molekul tersebut. Sedangkan yang disebut
entalpi adalah sebuah besaran yang diturunkan secara matematik, yaitu kemudahan
untuk menuliskan (U + PV) yang sering muncul bersamaan.
1.3 Energi yang Berpindah
Energi sistem dapat bertambah atau berkurang melalui cara berikut:
1. Energi yang terbawa dalam materi yang masuk atau keluar sistem.
2. Panas (Q) yang masuk atau keluar sistem melalui dinding sistem akibat
perbedaan temperatur sistem dengan lingkungan.
3. Kerja (W) yang berpindah melalui dinding sistem sebagi akibat :
a. Perbedaan tekanan sistem dan lingkungan, yang diwujudkan dengan
perubahan volum sistem
b. Perbedaan tekanan lingkungan dengan sistem di tempat masukan, dan
perbedaan tekanan sistem dengan lingkungan di tempat keluaran
c. Kerja poros yaitu yang berhubungan dengan perpindahan momentum
antar sistem dengan lingkungan, misalnya kerja pompa, kompresor atau
turbin.
1.3.1. Termofisika
Termofisika berhubungan dengan perubahan kandungan energi benda
(sistem) berkaitan dengan peristiwa fisik: perubahan temperatur, perubahan fasa atau
pelarutan/pencampuran dua senyawa atau lebih tanpa disertai reaksi.
1.3.2. Kpasitas Panas
Jika sebuah benda dipanasi atau didinginkan, maka perubahan kandungan
energinya teramati sebagai perubahan temperatur. Hubungan antara perubahan
kandungan energi benda dengan temperatur dapat dinyatakan umumnya dengan
persamaan berikut:
a. Jika pemanasan dilakukan pada volum tetap (proses isometrik)
dU = Cv.dT
b. Jika pemanasan dilakukan pada tekanan tetap (isobar)
dH = Cp.dT
Kapasitas panas secara termodinamika didefinisikan sebagai berikut:
a. Cp = [dH/dT]p; banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikan temperatur
benda pada tekanan tetap
b. Cv = [dU/dT]v; banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan
temperatur benda pada volume tetap
Khusus untuk senyawa yang memiliki sifat mendekati gas ideal berlaku:
Cp = Cv + R
Cp = 7/2. R untuk gas beratom dua, seperti N2, O2
R = tetapan gas universal
= 8,314 J/(mol.K)
= 1,987 cal/(mol.K)
= 0,082 L.atm/(mol.K)
1.3.3. Panas Laten
Panas laten berkaitan dengan perubahan kandungan energi benda yang
mengakibatkan perubahan fasa, seperti: penguapan, pengembunan, peleburan dan
juga bentuk kristal. Perubahan fasa di dalam pemrosesan gas alam kebanyakn hanya
melibatkan penguapan dan pengembunan.
1.4 Perhitungan Panas Sensibel
Jika sebuah sistem mengalami perubahan temperatur T1 menjadi T2, maka
perubahan entalpi sensibel dapat dihitung dengan menggunakan:
a. Kapasitas panas rata-rata pada selang temperatur yang sesuai
ΔHs = m.Cprata2.(T2-T1)
Dengan: m = jumlah mol (massa) benda
b. Integrasi Cp(T)dt; dengan batas T1 ke T2
ΔHs = m.∫Cp(T).dT
ΔHs = m.[a.(T2-T1) + b.(T22-T1
2)/2 + c. (T23-T1
3)/3]
Jika Cp = a + bT +ct2
ΔH = ∫T 1
T 2
Cp dT = a.(T2-T1) + b(T 2
2−T 12)
2