dasar keperawatan kelompok 10 bagian 7

22
Bagian 7 Menjelaskan dan membuat pathway system peredaran darah dan darah 67. Identifikasi system pembuluh darah manusia!

Upload: liliana-anggarini

Post on 22-Dec-2015

235 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Dasar Keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

Bagian 7

Menjelaskan dan membuat pathway system peredaran darah dan darah

67. Identifikasi system pembuluh darah manusia!

Page 2: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

Pembuluh Darah

Ada 3 macam pembuluh darah yaitu : arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus) :

Pembuluh Nadi/Arteri Pembuluh Vena Kapiler

Tempat Agak ke dalamDekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)

Kapiler adalah pembuluh darah mikroskopis kecil antara arteri dan vena yang mendistribusikan darah yang kaya oksigen ke jaringan tubuh.

Dinding pembuluh tebal, kuat, dan elastis

Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis

Aliran darah Berasal dari jantung

Aliran darah Menuju jantung

Denyut terasa Denyut tidak terasaKatup Hanya disatu tempat dekat jantung

Katup Disepanjang pembuluh

Bila ada luka Darah memancar keluar

Bila ada luka Darah Tidak memancar

NO. PEMBEDA ARTERI VENA1. Dinding pembuluh Lebih tebal Lebih tipis2. Lumen / saluran Sempit Luas

3. Katup Tidak ada

Ada disepanjang pembuluh, berfungsi untuk mencegah terjadinya arus balik.Sehingga arah aliran hanya ke satu arah

4. Aliran darah Meninggalkan jantung Menuju jantung5. Tekanan darah Kuat Lemah

6. denyutanTerasa, seirama dengan denyut jantung

Tidak ada

Page 3: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

68. Gambarkan dan jelaskan struktur pembuluh darah arteri dan vena!

A. Arteri

1. Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik2. Merupakan pembuluh yang kuat dan elastic3. Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik/vena4. Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung5. Terdiri atas :

1. Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh2. Arteriol yaitu percabangan arteri3. Kapiler :

1. Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena2. Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan

sebuah membran basal6. Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :

1. Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastic3. Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastic

7. Letaknya agak tersembunya dari lapisan kulit8. Denyut terasa9. Membawa darah bersih yang banyak mengandung oksigen kecuali pada arteri

pulmonalis10. Arah aliran keluar dari jantung11. Warna darah lebih merah terang dibandingkan vena

B. Vena

1. Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali2. Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.3. Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi4. Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi

lunaris) dan menjaga agar darah tak berbalik arah.5. Terdiri dari :

1. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.

2. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung.

3. Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.

6. Letak dekat dengan permukaan kulit7. Denyut tidak terasa8. Membawa darah kotor yang mengandung banyak karbondioksida9. Arah aliran menuju jantung, dan lebih mudah membeku

Page 4: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

Arteri

Merupakan pembuluh darah yang berperan sebagai transportasi sel–sel darah yang membawa O2

dari jantung ke jaringan tubuh. Pembuluh darah arteri memiliki tiga lapisan yaitu :

tunika intima yang merupakan lapisan pembuluh darah yang paling dalam yang terdiri dari

sel–sel endotel

tunika media yang merupakan lapisan pembuluh darah bagian tengah yang terdiri dari otot

polos dan jaringan elastis

tunika adventisia atau eksterna yang merupakan lapisan pembuluh darah paling luar. Lapisan

ini mengandung serabut kolagen dan elastis yang berfungsi melindungi dan menguatkan

kedudukan pembuluh darah dengan jaringan sekitarnya.

1. Arteri femoralis kommunis

Merupakan lanjutan arteri iliaka eksterna yang membawa darah ke bagian distal untuk

memperdarahi otot paha, mempunyai ukuran yang paling besar diantara arteri yang

ada pada ekstremitas bawah. Bagian arteri ini bercabang dua yaitu : arteri femoralis

superfisialis dan arteri profunda.

2. Arteri Femoralis Superfisialis

Adalah cabang dari arteri femoralis kommunis yang letaknya lebih ke superfisialis

dimana arteri ini mendarahi otot paha ke bagian luar.

3. Arteri Femoralis Profunda

Adalah cabang yang mendarahi otot paha bagian dalam.

4. Arteri Poplitea

Merupakan pertemuan antara arteri femoralis superfisialis dan profundayang masuk

fosa poplitea menjadi arteri poplitea yang mendarahi otot sekitar lutut.

5. Arteri Tibialis Anterior

Yaitu cabang pertama poplitea yang mengalir sepanjang permukaandari membrane

interoseus di bagian depan kaki, arteri tibialis anterior akan menjadi arteri dorsalis

pedis.

6. Tibio Feronial Trunk

Merupakan cabang kedua arteri poplitea yang memisahkan arteri tibialis posterior dan

arteri femoral.

7. Arteri Tibialis Posterior

Yaitu mendarahi bagian medial dan post dari kaki bawah

8. Arteri Feronial

Page 5: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

Mendarahi lateral dan posterior kaki bagian bawah

9. Arteri Dorsalis Pedis

Bagian distal dari arteri tibialis anterior yang mendarahi otot pergelangan kaki.

Vena

Pembuluh darah vena berperan sebagai Jalur transportasi darah yang membawa CO2 hasil

metabolisme dari jaringan menuju ke jantung. Pembuluh darah vena juga memiliki tiga

lapisan seperti arteri. Lapisan tengah pembuluh darah vena berotot lebih tipis dari lapisan

pembuluhdarah arteri, mudah kempes dan kurang elastis. Oleh karena itu pembuluh darah

vena dalam anggota gerak mengalir secara gravitasi dan berdasarkan pompa otot

1. Vena Femoralis Superfisialis

Adalah cabang dari vena femoralis communis yang letakknya lebih lebih ke

superfisialis, dimana vena ini membawa darah dari otot paha bagian dalam menuju ke

jantung.

2. Vena Femoralis Profunda

Vena femoralis profunda adalah cabang yang membawa darah dari otot paha bagian

dalam.

3. Vena Poplitea

Merupakan pertemuan antara vena femoralis superfisialis dan vena femoralis

profunda yang masuk fosa poplitea, menjadi vena poplitea yang membawa darah dari

otot sekitar lutut.

4. Vena Tibialis Anterior

Adalah cabang pertama poplitea yang mengalir sepanjang permukaan dari membrane

interoseus di bagian depan kaki. Vena tibialis anterior ini akan menjadi vena dorsalis

pedis.

5. Vena Tibialis Posterior

Yaitu vena yang membawa darah dari bagian medial dan posterior dari kaki bawah.

6. Vena Peronial

Yaitu vena yang membawa darah dari lateral dan posterior kaki bagian bawah.

7. Vena Perforator

Yaitu pembuluh darah vena yang menghubungkan antara vena superfisialis dengan

vena dalam.

Page 6: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

Sistem Arteri

Page 7: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

Sistem Vena

Page 8: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

69. Jelaskan peran dan fungsi pembuluh darah dalam tubuh!

Fungsi sirkulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh, :

1. Untuk mentranspor zat makanan ke jaringan tubuh,2. Untuk mentranspor produk-produk yang tidak berguna,3. Untuk menghantarkan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, dan4. Secara umum, untuk memelihara lingkungan yang sesuai di dalam seluruh cairan

jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan berfungsi secara optimal.

Peran dari setiap bagian sirkulasi, adalah sebagai berikut :

1. Pembuluh darah ArteriBerfungsi untuk mentranspor darah ke jaringan di bawah tekanan yang

tinggi. Karena alasan inilah arteri mempunyai dinding pembuluh darah yang kuat, dan darah mengalir dengan kecepatan yang tinggi di arteri.

2. Arteriol merupakan cabang-cabang kecil yang terakhir dari sistem arteriBerfungsi sebagai saluran kendali untuk menentukan darah yang akan

dilepaskan ke kapiler. Arteriol memiliki dinding otot yang kuat sehingga dapat menutup arteriol secara total, atau dengan berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat, sehingga mempunyai kemampuan untuk sangat mengubah aliran darah di dasar setiap jaringan sebagai respons terhadap kebutuhan jaringan.

3. Pembuluh darah Kapiler Berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon,

dan bahan-bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial. Untuk dapat melakukan peran ini, dinding kapiler bersifat sangat tipis dan memiliki banyak pori-pori kapiler yang kecil, yang permeabel terhadap air dan zat bermolekul kecil lainnya.

4. VenulaBerfungsi mengumpulkan darah dari kapiler dan secara bertahap

bergabung menjadi vena yang semakin besar.

5. Pembuluh darah VenaBerfungsi sebagai saluran untuk mengangkut darah dari venula

kembali ke jantung; yang sama pentingnya juga, vena berperan sebagai penampung utama darah ekstra. Karena tekanan di sistem vena sangat rendah, dinding vena sangat tipis. Meskipun demikian, dindingnya mempunyai otot yang cukup untuk dapat berkontraksi atau melebar, dan dengan demikian dapat berperan sebagai penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan, baik dalam jumlah kecil atau besar, bergantung pada kebutuhan sirkulasi.

Page 9: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

70. Susunlah pathway fungsi dan peran darah dalam tubuh!

Fungsi Darah Untuk Tubuh

Darah memiliki banyak fungsi untuk tubuh kita antara lain yaitu :

1. Sebagai Zat Pengangkut

Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

2. Mengangkut Oksigen

Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.

3. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh

Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

4. Mengangkat karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru. 5. Menyebarkan panas ke seluruh tubuh.6. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah

7. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal

8. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.

9. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah

10. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih

11. Menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah

12. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

71. Apa yang dimaksud dengan sirkulasi mikroseluler/mikrosirkulasi, bagaimana terjadinya?

Page 10: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

Mikrosirkulasi adalah sebuah sistem metabolisme dalam tubuh yang terdiri dari serangkaian pembuluh darah berukuran halus (kapiler). Mikrosirkulasi juga merupakan tempat terjadinya kontak dan pertukaran zat antara darah dan jaringan tubuh.

Mikrosirkulasi adalah sirkulasi darah di dalam pembuluh darah terkecil. Terdiri dari arteri, arteriol, kapiler, vena dan venula yang hanya dapat dilihat secara mikroskopis karena berukuran kecil. Arteri disusun oleh otot polos dan mengandung serat kolagen dan serat elastik. Otot polos tersebut akan membesar dan mengecil sesuai dengan kebutuhan oksigen yang diperlukan sehingga dengan adanya otot polos itu dapat menambah setiap aliran darah ke sel yang membutuhkan.

Proses terjadinya sirkulasi mikroselular/mikrosirkulasi :

Pengaturan perfusi jaringan terjadi pada mikrosirkulasi. Di sana, arteriol mengontrol aliran darah ke kapiler. Arteriol mengerut dan relax, variasi diameter dan tonus pembuluh darah, sebagai otot polos pembuluh darah merespon rangsangan yang beragam. Distensi dari pembuluh karena peningkatan tekanan darah adalah stimulus mendasar untuk kontraksi otot di dinding arteri. Akibatnya, mikrosirkulasi aliran darah tetap konstan meskipun perubahan tekanan darah sistemik. Mekanisme ini hadir di semua jaringan dan organ tubuh manusia.

Selain itu, sistem saraf berpartisipasi dalam regulasi mikrosirkulasi. Sistem saraf simpatik mengaktifkan arteriol kecil, termasuk terminal. Noradrenalin dan adrenalin memiliki efek pada alpha dan reseptor adrenergik beta. Hormon lain (katekolamin, renin-angiotensin, vasopressin, dan atrial natriuretic peptide) bersirkulasi dalam aliran darah dan dapat memiliki efek pada mikrosirkulasi menyebabkan vasodilatasi atau vasokonstriksi. Banyak hormon dan neuropeptida diluncurkan bersama neurotransmitter klasik.

Arteriol menanggapi rangsangan metabolik yang dihasilkan dalam jaringan. Ketika metabolisme jaringan meningkat, produk katabolik menumpuk menyebabkan vasodilatasi. Endotelium mulai mengendalikan tonus otot dan jaringan aliran darah arteriol. Fungsi endotel dalam sirkulasi meliputi aktivasi dan inaktivasi sirkulasi hormon dan unsur plasma lainnya. Ada juga sintesis dan sekresi zat vasodilator dan vasokonstriktor untuk memodifikasi lebar yang diperlukan. Variasi dalam aliran darah yang beredar melalui arteriol mampu member respon di endotelium.

The regulation of tissue perfusion occurs in microcirculation. There, arterioles control the flow of blood to the capillaries. Arterioles contract and relax, varying their diameter and vascular tone, as the vascular smooth muscle responds to diverse stimuli. Distension of the vessels due to increased blood pressure is a fundamental stimulus for muscle contraction in arteriolar walls. As a consequence, microcirculation blood flow remains constant despite of changes in systemic blood pressure. This mechanism is present in all tissues and organs of the human body. In addition, the nervous system participates in the regulation of microcirculation.

The sympathetic nervous system activates the smaller arterioles, including terminals. Noradrenaline and adrenaline have effects on alpha and beta adrenergic receptors. Other

Page 11: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

hormones (catecholamine, renin-angiotensin, vasopressin, and atrial natriuretic peptide) circulate in the bloodstream and can have an effect on the microcirculation causing vasodilation or vasoconstriction. Many hormones and neuropeptides are released together with classical neurotransmitters.

Arterioles respond to metabolic stimuli that are generated in the tissues. When tissue metabolism increases, catabolic products accumulate leading to vasodilation. The endothelium begins to control muscle tone and arteriolar blood flow tissue. Endothelial function in the circulation includes the activation and inactivation of circulating hormones and other plasma constituents. There are also synthesis and secretion of vasodilator and vasoconstrictor substances for modifying the width as necessary. Variations in the flow of blood that circulates by arterioles are capable of responses in endothelium.

72. Jelaskan mekanisme pengaturan tekanan darah secara kimiawi dan mekanik!

Tekanan Darah adalah jumlah tenaga darah yang ditekan terhadap dinding Arteri (pembuluh nadi) saat Jantung memompakan darah ke seluruh tubuh manusia.

Terdapat 2 (dua) pengukuran penting dalam Tekanan darah, yaitu Tekanan Sistolik dan Tekanan Diastolik.

Tekanan Sistolik (Systolic Pressure) adalah Tekanan Darah saat Jantung berdetak dan memompakan darah.

Tekanan Diastolik (Diastolic) adalah Tekanan darah saat Jantung beristirahat di antara detakan.

Pengaturan tekanan darah

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:

Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya

Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat

mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah

pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya

dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding

arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan

darah juga meningkat pada saat terjadi “vasokonstriksi”, yaitu jika arteri kecil (arteriola)

untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.

Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini

terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam

dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga

meningkat.

Page 12: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

Sebaliknya, jika:

Aktivitas memompa jantung berkurang

Arteri mengalami pelebaran

Banyak cairan keluar dari sirkulasi

Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil. Penyesuaian terhadap faktor-

faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom

(bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).

Pengaturan Kerja Jantung

a. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat mempengaruhi kerja jantung melalui saraf simpatis

dan parasimpatis. Sistem saraf simpatis yang bersifat “fight or flight” akan

meningkatkan tekanan darah. Sistem saraf simpatis akan merangsang medulla

adrenal untuk mengeluarkan norepineprin dan epineprin. Norepineprin dan

epineprin yang keluar dari ujung saraf simpatis akan berikatan dengan reseptor

α untuk menimbulkan vasokontriksi dan berikatan dengan β2 untuk

menimbulkan vasodilatasi pada pembuluh darah yang memperdarahi otot

rangka. Norepinefrin dan epinefrin juga berikatan dengan β1 untuk

meningkatkan kecepatan denyut jantung.

Stimulasi Sistem saraf parasimpatis menyebabkan vasodilatasi

pembuluh darah.saraf ini mengeluarkan asetylcolin yang memperlambat

kecepatan depolarisasi nodus SA sehingga menimbulkan penurunan frekuensi

denyut jantung. Contohnya adalah nervus vagus (saraf cranial yang ke -10)

memperlambat frekuensi jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi melalui

hantaran impuls ke nodus sino atrial. Saraf simpatis dan parasimpatis pada

jantung mempengaruhi 3 hal yaitu :

1. Kronotopik mempengaruhi frekuensi denyut jantung ;

2. Inotropik mempengaruhi kekuatan dari kontraktilitas otot

jantung ;

3. Dromotopik mempengaruhi kecepatan hantaran impuls pada

jantung.

b. Reflex Kardiovaskular

Page 13: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

Reflex Baroreseptor

Merupakan suatu reflex yang mengontrol tekanan darah

dan regulasi pada denyut jantung. Baroreseptor atau mekanoreseptor

ini sangat sensitive terhadap perubahan tekanan arteri dan regangan

arteri. Baroreseptor ini terletak di arcus aorta dan sinus carotis.

Ketika tekanan darah arteri meningkat dan meregang, reseptor

ini akan dengan cepat mengirim impulsnya ke pusat vasomotor untuk

menghambat pusat vasomotor menyebabkan vasdilatasi pada arteri dan

vena dan menurunkan tekanan darah. Dilatasi pada arteri menyebabkan

tahanan perifer menurun, sedangkan dilatasi pada vena menyebabkan

darah menumpuk pada vena sehingga menghambat aliran darah balik

ke jantung dan mengurangi curah jantung.

Impuls baroreseptor yang sampai ke jantung akan merangsang

sistem saraf simpatis dan parasimpatis tergantung dari perubahan

tekanan yang terjadi. Jika tekanan darah arteri menurun, akan

menyebabkan vasokontriksi dan meningkatkan curah jantung sehingga

tekanan darah pun meningkat.

Reflex Kemoreseptor

Reflex kemoreseptor ini dipengaruhi oleh perubahan tekanan

parsial oksigen dalam arteri, perubahan tekanan parsial

karbondioksida dalam arteri , dan dipengaruhi oleh perubahan ion

hydrogen (pH).

Apabila dalam suatu kondisi tekanan pksigen atau PH darah

turun kadarnya dalam arteri, atau kadar karbondioksida meningkat,

maka reseptor kemoreseptor yang ada di aorta dan pembuluh-

pembuluh darah besar yang ada di leher akan mengirimkan impuls

nya ke pusat vasomotor dan menyebabkan vasokonstriksi. Respon

jantung terhadap stimulasi kemoreseptor ada dua :

1. Mekanisme Reflex Primer

Bradikardi merupakan reflex primer. Bradikardi ini terjadi untuk

merespon penurunan tekanan oksigen, penurunan PH dan

peningkatan tekanan karbondioksida di dalam arteri.

Page 14: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

2. Mekanisme Reflex Sekunder

Reflex sekunder ini selanjut nya akan menyampaikan impulsnya

ke pusat vasomotor, sehingga meningkatkan kerja pernapasan,

yang secara bersamaan denyut jantung pun juga ikut meningkat.

Gambar 9. Sinus Carotikus dan Arcus Aorta

Page 15: Dasar Keperawatan Kelompok 10 Bagian 7

Sumber :

Guyton, Arthur C. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11, Jakarta, Penerbit buku kedokteran EGC. 2007; Hal. 167-168 (alih bahasa : Irawati ; editor edisi bahasa indonesia Luqman Yanuar Rachman)

http://web-kemal.blogspot.com/2012/03/pembuluh-darah.html

http://chagagi.blogspot.com/p/sistem-peredaran-darah-cara-kerja.html

http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-fungsi-darah-untuk-tubuh.html

http://cikucing.blogspot.com/p/struktur-pembuluh-darah.html

http://anidanbiology.blogspot.com/2010/01/perbedaan-pembuluh-darah-arteri-dan.html

http://rzero92.blogspot.com/2012/05/fisiologi-sirkulasi-dan-mikrosirkulasi.html

http://bidanayin.blogspot.com/2009/07/sistem-peredaran-darah.html

http://forensik093.blogspot.com/2012/04/hipertensi-tekanan-darah-tinggi.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Microcirculation

http://biologylearningcenter.blogspot.com/p/pertmuan-3.html