tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

29
Mata pelajaran : Keperawatan Dasar Dosen : Ns. WA ODE FITRI NINGSIH, S.Kep MAKALAH KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN PADA KRONIS DISUSUN OLEH : AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA 1 KELOMPOK 2 : INDRA DEVI HASRUN PIPINK APRILIA PUTRI DESI ANDRIANI MASTA ANDRIANI SITTI MAIMUNAH

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 28-Jul-2015

76 views

Category:

Data & Analytics


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

Mata pelajaran : Keperawatan DasarDosen : Ns. WA ODE FITRI NINGSIH, S.Kep

MAKALAH

KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN PADA KRONIS

DISUSUN OLEH :

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAHKABUPATEN MUNA

(RAHA)2014/2015

KATA PENGANTAR

1

KELOMPOK 2 :

INDRA DEVI

HASRUN

PIPINK APRILIA PUTRI

DESI ANDRIANI

MASTA ANDRIANI

SITTI MAIMUNAH

Page 2: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas Rahmatnya sehingga kami

dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang Kebutuhan Dasar

Manusia Rasa Aman dan Nyaman (Nyeri).

Terima kasih kami ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang

diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini

merupakan hasil diskusi kelompok kami dengan materi eliminasi. Pembahasan di dalamnya

kami dapatkan dari kuliah, browsing internet, diskusi anggota, dll.

Dengan pemahaman berdasarkan pokok bahasan masalah kebutuhan dasar

eliminasi pada manusia. Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan

saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya.

yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami

yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi temanteman dan

kami khususnya.

Raha, 23 Februari 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

2

Page 3: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

Kata Pengantar........................................................................................................................1

Daftar isi .................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ...................................................................................................................4

B.Tujuan Penulisan ................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengerti dan Fisiologi Nyeri .............................................................................................5

B.Makna dan Persepsi Nyeri ................................................................................................5

C.Toleransi dan Reaksi Nyeri ...............................................................................................7

D. Jenis dan bentuk Nyeri ....................................................................................................7

E. Faktor yang mempengaruhi nyeri ....................................................................................9

F. Mengukur Intensitas Nyeri .............................................................................................10

G. Asuhan Keperawatan ......................................................................................................11

H. Diagnosa Keperawatan ...................................................................................................13

I. Implementasi ....................................................................................................................13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................................20

B. Saran ..............................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................21

BAB I

3

Page 4: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Belakangan ini, kehidupan sehari-hari kita sering merasakan nyeri yang

membuat ketidak nyamanan dalam hidup kita,sebagian dari individu merasa tidak

kwatir terhadap nyeri,dan sebgian individu merasa cemas,takut terhadap nyeri

itu.banyak diantara individu yang tidak bisa menyelesaikan masalah ketidak

nyamanan ini,untuk itu saya membuat makalah ini, untuk memberi petunjuk bagi

pembaca dalam menyelesaikan masalah ketidak nyamanan yaitu nyeri.

1.2 TUJUAN

Makalah ini betujuan untuk menerangkan, membuktikan, menjelaskan, serta

menerapkan konsep dasar nyeri dalam menyelesaikan masalah ketidak nyamanan.

1.3 MANFAAT

Menambah wawasan tentang konsep dasar nyeri dan  menerapkan dalam

kehidupan

BAB II

4

Page 5: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Muenurut LONG,1996 ,Nyeri adalah perasaan yang tidk nyaman,sngt

subjektif ,dan hanya orng yang mengalami yang dapt mengungkapkan dan

menjelaskanya perasaan tersebut. Menurut PRIHARJO,1992, perasaan tidak

nyaman baik ringan maupun berat

2.2 FISIOLOGI NYERI

Bagaiman nyeri merambat dan di persepsikan oleh individu masih belum

sepenuhnya di mengerti.akan tetapi, bisa tidaknya nyeri diraskan dan hingga derajat

mana nyeri tersebut mengganggu di pengaruhi oleh interaksi antaras sistem

algesia,transmisi saraf serta insiterpretasi stimulus.

o Nosisepsi

Reseptor yang bertugas merambat sensasi nyeri disebut nosiseptor,

nosiseptor merupakan ujung-ujung saraf perifer yang bebas.reseptor nyeri tersebut

dapat di rangsang oleh stimulus mekanisme, suhu, atau kimawi, sedangkan proses

fisiologi terkait nyeri di sebut nosisepsi.

  Prose tersebut Terdiri atas  4 fase:

1. Transduksi adanya rangsangan yang membahayakan(bhn kimia, suhu,

listrik) memicu pelepasan mediator biokimia yang mensensitisasi nosiseptor

2. Transmisi, fase ini terdiri dari 3 bagian:

Pada bagian pertama: nyeri merambat dari Seraput saraf perifer ke medula

spinalis.serabut nosiseptor yang terlibat adalah serabut C, yang

mentransmisikan nyeri tumpuldan menyakitkan .dan serabut A-delta yang

mentransmisikan nyeri tajam.

Bagian ke dua:transmisi nyeri dari Medula spinalis ke otak dan talamus

melalui spinotalamic tract (stt) yang membawa informasi mengenai sifat dan

lokasi dari stimulus ke stimulus.

Bagian ke tiga:sinyal dari stimulus tadi di teruskan  ke korteks sensor

motorik,tempat nyeri di persepsikan.

3. Persepsi,pada fase ini kita mulai menyadari adanya nyeri ,sehingga

munculnya berbagi prilaku kognitif untuk mengurangi komponen

sensorik,dan afektif nyeri

4. Modulasi(sistem desenden) pada fase ini neuron di batang otak mengirim

sinyal-sinyal ke medula spinalis ,dan melepaskan subtansi (opioid,serotonin,

5

Page 6: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

)yang akan menghambat impuls aseden yang membahayakan di bagian

medula spinalis

Teori gate kontrol

Banyak teori yang menjelaskan fisiologi nyeri ,namun yang paling

sederhana adalah teori gate control(Melzeck dan well)

Teori ini menjelaskan bahwa subtansi gelatinosa pada medula spinalis

bekerja layaknya pintu gerbang yang memungkinkan atau menghalangi masuknya

implus nyeri ke otak.

Berikut Teori Transmisi Nyeri

JENIS TEORI RESPON FISIOLOGI

PEMISAHAAN(SPEcifity)

Resepror nyeri tertentu akan menyalaurkan implus sraf nyeri ke

otak,proses ini tdk memperhitungkan aspek fisiologi persepsi

dan respon nyeri

Pola(pattem)

Nyeri terjadi karena efek gabungan dari intensitas stimulus,dan

jumlah implus pada ujung dorsal medula spinalis,ini tdk

termasuk aspek fisiologi

Teori gate control

Nyeri terjadi karena efek gabungan dari intensitas stimulus,dan

jumlah implus pada ujung dorsal medula spinalis,ini tdk

termasuk aspek fisiologi

Transmisi dan inhibisi

Stimulus yang mengenal nosiseptor memulai transmisi implus

saraf.inhibisi implus nyeri menjadi efektif oleh adanya :

1)implus menuju serabut  besar yang membelok implus pada

searbut serabut lambat 2)sistem supresif oplat endogen

2.3 MAKNA NYERI

                     Berbahaya atau merusak

6

Page 7: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

                     Menunjukan adanya komplikasi (infeksi)

                     Memerlukan penyembuhan

                     Menyebabkan ketidak mampuan

                     Merupakan hukuman akibat dosa

                     Merupakan sesuatu yang harus di tolerensi

2.4 PERSEPSI NYERI

Persepsi nyeri, tepatnya pada area korteks (fungsi evaluatif kognitif)muncul

akibat stimulus menuju saraf spinnotalamikus dan talamiko kortikalis.

Bersifat:

   Objektif

   Sangat kompleks

   Persepsi nyeri bisa berkurang atau hilang pada periode stes berat atau emosi

Contoh: penderita luka bakar derajat III tidak akan merasa nyeri walaupun

cederanya sangat hebat.

2.5 TOLERANSI NYERI

Toleransi terhadap nyeri terkait dengan intensitas nyeri yang membuat

seseorang mampu menahan rasa nyeri seblum minta pertolongan.

Toleransi yang tinggièindividu mampu menahan nyeri yang berat sebelum

mencari pertolongan

2.6 REAKSI NYERI

Setiap orang memberikan reaksi yang berbeda terhadap nyeri, diantaranya:

    Takut

    Gelisa

    Optimis

    Menangis

    Mengerang

    Menjerit

    Mondar mandir

    Mengepal tangan,dll

Faktor reaksi nyeri

Makna nyeri bagi individu

Tingkat persepsi nyeri

7

Page 8: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

                  Pengalaman masa lalu

                  Nilai budaya

                  Harapan sosial

                  Kesehatan fisik dan mental

                  Sikap orang tua

                  Lokasi nyeri

                  Perassan takut

usia

2.7 JENIS DAN BENTUK NYERI

    Jenis nyeri

      Nyeri perifer, nyeri ini ada tiga jenis:

1. Nyeri supersial, rasa nyeri yang muncul akibat ranagsangan pada kulit dan mukosa.

2. Nyeri viseral, yakni nyeri yang muncul akibat stimulasi pada reseptor nyeri pad

abdomen, kranium, dan toraks.

3. Nyeri alih, yakni nyeri yang dirasakan pada daerah yang jauh dari jaringan

penyebab nyeri.

4. Nyeri sentral, yakni nyeri yang muncul akibat stimulasi pada medula spinalis,

batang otak, dan talamus.

5. Nyeri psikogenik, nyeri yang tidak di ketahui penyebab fisiknya, nyeri ini timbul

akibat pikiran si penderita sendiri.

    Bentuk nyeri

Nyeri akut

1) Berlangsung tdk lebih dari 6 bulan

2) Gejalanya mendadak

3) Penyebab dan lokasi nyeri sudah di ketahui

4) Ditandai dengan penegangan otot dan kecemasan

Nyeri kronis

1) Berlangsung lebih dari 6 bulan

2) Sumber nyeri bisa di ketahui/tidak

3) Hilng tmbul

4) Tidak dapat di sembuh

5)   Pengindraan nyeri lebih mendalam

6) Sulit menunjukan lokasi

8

Page 9: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

Dampaknya:

  Mudah tersinggung

   Kurang perhatian.

  Sering putus asa

Perbedaan nyeri akut dan kronis

Karateristik Nyeri akut Nyeri kronis

Pengalaman Suatu kejadian, jika klien baru

mngalami episode nyeriSuatu situasi, status eksistensi nyeri.

SumberSebab eksternal  atau penyakit yang

berasal dari dalam

Sumber nyeri tidak diketahui; klien sukar

menentukan  sumber nyeri karena

penginderaan nyeri yang sudah lebih

dalam

Serangan MendadakBisa mendadak atau bertahap,

tersembunyi

Durasi Transien(sampai 6 bulanBeberapa bulan hingga beberapa tahun

Pernyataan

nyeri

Daerah nyeri umumnya diketahui

dengan pasti. Klien yang

mengalami nyeri ini sering kali

merasa takut dan khawatir dan

berharap nyeri dapat segera teratasi.

Nyeri ini dapat hilang setelah area

yang mengalami gangguan kembali

pulih.

Daerah yang nyeri dan yang tidak,

intensitasnya menjadi sukar di evaluasi.

Klien yang mengalami nyeri ini kerap

merasa tidak aman karena mereka tidak

tahu apa yang mereka  rasakan. Dari hari

ke hari klien mengeluh mengalami

keletihan, insomnia, anokresia, depresi, 

putus asa, dan sulit mengontrol emosi

Gejala krinisPola respon khas,dengan gejala

yang lebih jelas

Bervariasi,kdng hllng,kdng bertmbah

parah

Perjalanan Biasanya melaporkan kekeurngn

gejala setelah beberapa waktu

Berlngsung terus

9

Page 10: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

2.8 FAKTOR NYERI

         Etni dan nilai budaya

Latar belakang etnik dan budaya merupakan faktor yang memengaruhi

reaksi terhadap nyeri dan ekspresi nyeri.

Cntoh: individu dari buday tertentu cenderung mengukapkap nyeri yang mereka

rasakan,sedngkan budaya lain lebih memilih untuk menahan, mereka tidak ingin

merepotkan orang lain.

        Tahap perkembangan

Anak-anak cendrung kurang mampu mengungkapkan nyeri yang mereka

rasakan, dibandingkan dengan orang dewasa, dan lansia lebih tinggi karena penyakit

yang di derita.

         Lingkungan dan individu pendukung

Lingkungan yang bising, tingkat kebisingan yang tinggi, pencahayaan dan

aktivitas yang tinggi, serta dukungan dari orang terdekat.

Contoh: individu yang sendiri, tanpa keluarga atau teman-teman akan cenderung

merasakan nyeri yang lebih berarti.

        Pengalaman nyeri sebelumnya

Pengalaman masa lalu  memengaruhi kepekaan terhadap nyeri.individu yang

pernah merasakan atau melihat penderit nyeri  merasa terancam dengan nyeri yang

akan terjadi.

        Ansietas dan stres

Ansietas sering kali menyertai peristiwa nyeri yang terjadi.ancaman yang

tidak jelas asalnya dan ketidak mampuan mengontrol nyeri atau peristiwa

sekililingnya dpat mempeberat persepsi nyeri.

2.9 MENGUKUR INTENSITAS NYERI

10

Page 11: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

Hayword (1975) Alat mengukur nyeri painometer. Intensitas nyeri sifatnya

subjektif dipengaruhi oleh:

Tingkat kesadaran

Konsentrasi

Jumlah distrasi

Tingkat aktivitas

  Harapan keluarga

Skala nyeri Hayward

Skala Keterangan

0 Tidak nyeri

1-3 Nyeri ringan

4-6 Nyeri sedang

7-9 Sangat nyeri,msh bisa di kontrol

10 Sngt nyeri tidak bisa di kontrol

McGill(Mcgill’scale)

Mengukur nyeri dengan menggunakan 5 angka:

0 = tidak nyeri

1 = nyeri ringan

2 = nyeri sedang

3 = nyeri berat

4 = nyeri sngt berat

5 = nyeri hebat

3.1 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI NYERI

o Pengkajian

Pengkajian nyeri yang akurat sangat penting, untuk itu perawata perlu mengkaji

semua faktor yang memengaruhi nyeri:

                  Fisiologi

                  Psikologi

11

Page 12: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

                  Perilaku

                  Emosinal

                  sosiokltural

   Pengkajian nyeri terdiri dua komponen utama:

1. Riwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien

2.  Observasi langsung pada respon perilaku fisiologi klien

Tujuan pengkajianèuntuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman

subjektif

Mnmonik pengkajian nyeri

P Provoking/pemicu yang menimbulkan nyeri

Q Qualiti /kualitas nyeri (TUMPUL/TAJAM)

R Regio/daerah = perajalanan

S Severity/keganasan = intensitas

T Tme/waktu = serangan, lama, kekerapan, sebab

Riwayat nyeri

                     Lokasi : Menentukan lokasi nyeri yang spesifik

                     Intensitas nyeri : Menggunakan skala intensitas

                     Kualitas nyeri : Rasa yang di tmbulkan

                     Pola : waktu, durasi, kekambuhan interval nyeri

                     Faktor presipitasi : Aktivitas tertentu dapat memicu  munculnya nyeri

                     Gejala yang menyertai : Mual, muntah, pusing, diare

                     Pengaruh pda aktivitas sehari-hari : Tidur, nafsumakan, konsentrsi, pekerjaaan,

hubgn pernikahan, aktivitas di rumah, emosional

                     Sumber koping : Pengaruh agama atau budaya

                     Respon efektif : Takut, lelah, depresi.

3.2 OBSERVASI RESPON PRILAKU & FISIOLOGI

12

Page 13: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

Respon nonverbal yang bisa dijadikan indikator nyer :

Ekspresi wajah:

                     Menutup mata rapat-rapat

                     Menggigit bibir bawah

                     Respons vokalis

                     Erangan

                     Manangi

                     Berteriak 

                     Gerakan tubuh

                     Menendang-nendang

                     Mebolak balikan tubuh

Respon fisiologi

    Nyeri akut:

                     Peningkatan tekanan darah,nadi,pernapasan

                     Diaforesis

                     Dilatasi pupil

                     Jika nyeri belangsung lama,saraf  simpatik telah beradaptasi,respon fisiologi

tersebut mungkin akan bekurang atau bahkan tdak ada

3.3 PENETAPAN DIAGNOSA

Menurut NANDA(2003), diagnosa keperawatan untuk klien yang

mengalami nyeri atau ketidak nyamanan adalah:

    Nyeri akut

    Nyeri kronis

Saat menulis pernyataan diagnoesa ,perawat harus menyebuttkan

lokasinya(nyeri pegelangan kaki kanan)

3.4 PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

Tujuan asuhan keperawatan untuk klien yang mengalami

ketidaknyaman atau nyeri bervariasi,bergantung pada diagnosis dan batasan

karakteristiknya.

    Nyeri akut

Trauma pada perineum slm persalinan atau kelahiran

13

Page 14: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

Trauma jaringan dan refleks spasme otot

Inflamasi (saraf, sendi, tenton, otot)

Efek kanker

Kram abdomen,diare,muntah

Inflamasi dan spasme otot polos

Trauma jaringan dan spsme otot reflex

Demam

Respons alergi

Iritan kimia

Kriteria hasil individu akan menyampaikan kepuasan setelah tindakan

peredam nyeri yang diberikan.

Intervensi  umum

kaji faktor yang menurunkan toleransi nyeri (ketidak percayaan orang lain, kurang

eletihan, kehidupan yang menonton)

kurangi atau hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri

    Ketidak percayaan orang lain

o     sampaikan penerimaan anda atas respons klien terhadap nyeri

o     akui nyeri yang klien rasakan

o     jelaskan pada klien bahwa bahwa anda mengkaji nyeri karena ingin memahami

nyeri yang klien rasakan dengan baik (bukan untuk memastikan bahwa nyeri benar-

benar terjadi)

o     jelaskan tentang konsep nyeri sebagai pengalaman yang bersifat pribadi

o     diskusikan alasan mengapa klien dapat mengalami peningkatan atau penurunan

nyeri

o     Kurang pengetahuan

dorong kelurga untuk memberikan perhatian ,juga pada saat nyeri sedanag tidak

terjadi

jelaskan mengenai mengenai penyebab nyeri kepada klien,jika penyebabnya

diketahui

jelaskan lamanya nyeri akan berlangsung,jika dsiketahui secara pasti,

jelaskan tentang pemeriksaan diagnosa dan prosedur  yang akan dilakukan secara

rinci

o   Keletihan

Tentuka penyebab keletihan

14

Page 15: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

Jelaskan bahwa nyeri dpat mendukung terjadinya stres

Beri kesempatan klien untuk istirahat pada siang hari

Konsultasi dengan dokter untuk meningkatkan dosis obat

o   Kehidupan yang mononton

Diskusikan bersama klien dan keluarga mengenai manfaat terapieutik dari

metode distraksi

Jelaskan bahwa distraksi biasanya akan meningkatkan intensitas nyeri

Variasika lingkungan

Ajarka beberapa metode distraksi

    Kolaborasi bersama klien untuk menentukan metoda mana yang digunakan untuk

mengurangi intensitas nyeri

            Pertimbangkan kemauan klien,hal yang disukai,kontraindikasi,dll

            Jelaskanberbagai metode pereda nyer

            Diskusikan metoda nyeri yang akan di pakai

            Beri pereda nyeri yang optimal

o     Kaji respons pasien terhadap obat-obat pereda nyeri

o     Kurangi atau hilangi efek smping narkotika umum

o     Bantu keluarga merespons positif terhadap pengalaman nyeri

o     Kaji pengetahuan keluarga dan respons terhadap nyeri

Beri klien kesempatan untuk mendiskusikan ketakutan, kemarahan, dll

Libatkan keluarga dalam prosedur untuk menurunkan nyeri

Berika informasi kepada klien setelah nyeri hilang

Dorrong klien untuk mendiskusikan nyeri yang dialami

Beri pujian untk kesabarn pasien

Lakukan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi

Rasional

Jika klien harus meyakinkan tenaga kesehatan bahwa dia merasa nyeri, kecemasan

akan semakin meningkat dan persepsi nyeri

Klien yang mendapatkan penjelasan tentang sensasi sesungguhnya yang akan ia

rasakan sebelum menjalani prosedur yang menyakitkan

15

Page 16: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

Penelitian membuktikan bahwa otak manusia akan menyekresikan endorfin yang

menghilangkan rasa nyeri

  Penggunaan metode pereda nyeri noninvansin

Individu dewasa dan anak-anak yang mengalami nyeri merasa tubuh dan

kehidupanya kehilangan konrol

Tidur yang tdk cukup dapt menurunkan individu untk menolerin nyeri

Penataan nyeri seharusnya dilakukan secara agresif dan individual

Intervensi nonfarmakologi menjadi pendekatan tindakan utama untuk nyeri

3.5 MANAJEMEN NYERI TERDIRI DARI :

1) Farmakologis (kolaborasi)-------penggunaan analgetik

Mengganggu penerimaan/stimuli nyeri dan interpretasinya dengan menekan fungsi

talamus & kortek serebri.

2) Pengelolaan non farmalogi

Teknik masase

Tidakan keperawatan dengan cara masase,dilakukan pada daerah superfesial

atau otot, tulang. Hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat

terganggunya sirkulasi.

Tujuan

1) Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang dimasase

2) Meningkatkan relaksasi

Alat dan bahan:

1) Minyak untuk massase

2) handuk

Prosedur kerja

1) Jelaskan prosedur yang akan dilakuakn

2) Cuci tangan

3) Lakukan mesase pada daerah yang dirasakan nyeri slma 5-10 menit

4) Lakukan dengan telapak tngan dan jari dengan tekanan halus

         gerakan tangan selang seling (tekanan pendek, cepat, bergantian tangan) pinggang

o        Teknik remasan( menguap otot bahu)èbahu

o        Gerakan menggesek dengan ibu jari dan memutarèpunggung dan pinggang

o        Teknik eflurasi dengan kedua tanganèpunggung dan pinggang

16

Page 17: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

o        Teknik petrisasi, menekan punggung secara horizontal

o        Tknik tekanan menyikat dengan menggunakan ujung jari daerah pinggang

Kompres panas basah

Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien yang mengalani nyeri,resiko terjadi infeksi

luka,dan kerusakan fisik

TUJUAN

                     Memperbaiki sirkulasi

                     Mengilangkan edema

                     Meningkatkan drainasrpus

                     Mengurangi rasa nyeri

Kompres basah pada luka terbuka

1)     Gunkan srung tangan

2)     Bsahi kasa steril dengan larutan pada magkuk kecil lalu peras

3)     Letakan perassan kasa pada daerah luka

4)     Tutup basa basah denga kering

5)     Tutup dengn balutan atau displester

6)     Cuci tngan

7)     Catat keadaan luka.drainase.warna,integritas,dan respon pasien

Kompres panas basah dengan buli-buli

1)     Buli-buli diisi air/larutan hangang buli-buli 1/3-2/3 bagian

2)     Di bungkus dengan kantong buli-buliah

3)     Letakan pada deerah luka

4)     Catt

5)     Cuci tngan

Kompres menggunakan elektrikal pad

1)    Periksa tegangan listrik

2)    Pasang stop kontak

3)    Atur panas

4)    Letakan electrical pad pada bagian yang akan di kompres

5)    Catt

17

Page 18: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

6)    Cuci tngan

Kompres dingin basah

Tidakan untuk memberikan rasa dingin dengan menggunkan lap atau kain yang di

celupkan ke dalam air dingin,dilakukan pada paha

Tujuan

     Menurunkan suhu tubuh pada penderita nyeri

Alat dan bahan

      Baskom berisi air dingin

      Pengalas

       Kain

       Termometer

Cara kerja

   Jelaskan prosedur pda pasien

    Cuci tngan

      Ukur suhu tubuh

o        Pasang pengalas di bawah tempat yang akan di kompres

o        Basahi kain dengan air dingin

o        Letakan kainyang telah di basahi pada daerah aksila,dahi,atau lipatan paha

o        Cuci tangan

Rendam

Digunakan cairn hangat yang dapat dilakukan pada daerah tangan, kaki, glutea,

pada seluruh tubuh yng mengalmi gngguan integritas, sirkulasi, ketegangan otot, dan luka

kotor.

Tujuan

                     Mengendor oto,tendon,dan ligamen

                     Menghilngkan nyeri dan peradangan

                     Mempercept penyembuhab jaringan

                     Memperbaiki sirkulasi

                     Membersihkan luka kotor

18

Page 19: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

Sentuhan terapeutik

Teori ini mengatakan bahwa individu yang sehat mempunyai keseimbangan energi antara

tubuh dengan lingku;ngan luar. Orang sakit berarti ada ketidakseimbangan energi, dengan

memberikan sentuhan pada klien, diharapkan ada transfer energi dari perawat ke klien.

Akupresur

Pemberian penekanan pada pusat-pusat nyeri.

Guided imagery

Meminta klien berimajinasi membayangkan hal-hal yang menyenangkan,

tindakan ini memerlukan suasana dan ruangan yang tenang serta konsentrasi dari

klien. Apabila klien mengalami kegelisahan, tindakan harus dihentikan. Tindakan

ini dilakukan pada saat klien merasa nyaman dan tidak sedang nyeri akut.

Distraksi

Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan sampai sedang.

Distraksi visual (melihat TV atau pertandingan bola), distraksi audio (mendengar

musik), distraksi sentuhan (massase, memegang mainan), distraksi intelektual

(merangkai puzzle, main catur)

Anticipatory guidence

Memodifikasi secara langsung cemas yang berhubungan dengan nyeri. Contoh

tindakan: sebelum klien menjalani prosedur pembedahan, perawat memberikan

penjelasan/informasi pada klien tentang pembedahan, dengan begitu klien sudah

punya gambaran dan akan lebih siap menghadapi nyeri

Hipnotis

Membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif. 

Biofeedback

Terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu informasi tentang

respon nyeri fisiologis dan cara untuk melatih kontrol volunter terhadap respon

tersebut. Terapi ini efektif untuk mengatasi ketegangan otot dan migren, dengan

cara memasang elektroda pada pelipis.

Stimulasi kutaneus

Cara kerja dari sistem ini masih belum jelas, salah satu pemikiran adalah cara ini

bisa melepaskan endorfin, sehingga bisa memblok stimulasi nyeri. Bisa dilakukan

dengan massase, mandi air hangat, kompres dengan kantong es dan stimulasi saraf

elektrik transkutan (TENS/ transcutaneus electrical nerve stimulation). TENS

merupakan stimulasi pada kulit dengan menggunakan arus listrik ringan yang

dihantarkan melalui elektroda luar.

19

Page 20: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Nyeri merupakan suatu gejala yang bersifat ojektif. Hanya orang yang

merasakan yang bisa mengungkapkan. Kebutuhan dasar manusia untuk memenuhi

rasa yang tidak nyaman atau nyeri ini, perawat perlu memperhatiakn, mengkaji

konsep dasar nyeri pada klien yangmengalami gngguan keamaman.

3.2 Saran

Semoga dengan memahami konsep dasar nyeri ini. Kita bisa menerapkan

dan membagi ilmu dalam menyelesaikan masalah gengguan tidak nyaman ini dalan

kehidupan.

20

Page 21: Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

DAFTAR PUSTAKA

Elvi,2012.Makalah Konsep Dasar Nyeri.

http:///C:/Users/WIN7/Downloads/makalah%20konsep%20dasar%20nyeri%20_

%20elvimonasari.htm . (Diakses pada tanggal 19 November 2012).

AliSadikin,2010.Asuhan Keperawatan. http:///C:/Users/WIN7/Downloads/Teknik

%20Relaksasi%20dan%20Distraksi%20Asuhan%20Keperawatan%20_%20Ali

%20Sadikin%20Skep.,Ns.htm . (Diakses pada tanggal 20 November 2013)

21