darsus pebruari 2013 - ppmai.id · pdf filement maulid nabi besar mu- ... yang isinya pidato...
TRANSCRIPT
DARSUS EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013
Inggris: "Kita tidak sedih karena kita mengalami kekejaman dan penganiayaan. Kita tidak sedih ketika tempat untuk Jalsah Salanah dibakar.
K e s e d i h a n k i t a y a n g sebenarnya terletak pada fakta bahwa perbuatan jahat tersebut dilakukan dengan mengatasnamakan Nabi Suci
Muhammad saw. Nabi yang diutus sebagai sumber rahmat dan kasih sayang bagi semua umat manusia. Kesedihan kita terletak pada kenyataan bahwa serangan berisi kebencian tersebut telah mencemarkan
nama Islam yang murni," jelas Khal i fah Is lam dalam m e n g o m e n t a r i a k s i pembakaran di area Jalsah Salanah Perayaan Seabad Ahmadiyah Bangladesh.
Bersambung ke hal. 10
Khalifah Islam: “Muslim Ahmadi Harus Menerangi Dunia Dengan Cahaya Nabi Suci Muhammad saw.”
Kanada: Perdana Menteri Kanada Stephen Harper
memilih markas Jemaat Ahmadiyah Kanada yang terletak di Maple untuk mengumumkan pembentukan Kantor Kebebasan Beragama Kanada pada Senin (18/02).
Dalam kesempatan itu PM Stephen Harper mengumum-kan seorang kepercayaannya untuk memimpin kantor terse-but yang bernama Dr Andrew
Bennett. Dr Andrew Bennett adalah
pensiunan pegawai sipil di Ottawa dengan latar belakang di Privy Council Office, Export Development Kanada dan kantor Pengelolaan Sumber Daya Alam Kanada.
Dr Bennett memiliki gelar doktor dalam ilmu politik dari Universitas Dalhousie dan telah terlibat aktif di berbagai kegiatan berkenaan dengan kebebasan dalam beragama.
Bersambung ke hal. 10
Pemimpin Kanada Resmikan Kantor Kebebasan Beragama Di Markas Ahmadiyah
Kampnye ‘Muhammad Nabi Perdamaian’
Respon Elegan Ahmadiyah Amerika
Hal. 5
Tim Tanggap Darurat Bencana Wilayah Bekasi
Aksi Bantu Korban Banjir DAM Citarum
Hal. 12
Jakarta : Jemaat Ahmadiyah Wilayah DKI Jakarta berhasil mengge‐lar Jalsah Salanah 2013 selama tiga hari, dari hari Jum’at (15/02) hingga Minggu (17/02) di sebuah kawasan wisata.
Jalsah kali ini dihadiri oleh lebih dari 600 orang peserta yang berasal dari beberapa Jemaat Lokal yang ada di Wilayah DKI Jakarta. Sfa [][]
Galeri Photo Hal. 11
Penerbit: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Pemimpin Umum: Sekum PB, Pemimpin Redaksi: C. Sofyan Nurzaman, Editor: Rakeeman RAM Jumaan, Staff Redaksi: Dildaar Ahmad Dartono, Sukma Fadhal Ahmad, Ruhdiyat Ayyubi Ahmad Setting: Sukma Fadhal Ahmad, Distribusi: Zafarudin, Alamat Redaksi: Jl. Balikpapan I No. 10 Jakarta 10130. Fax: 0251-8617360 SMS Centre DARSUS 0813 1594 5751 email: [email protected], [email protected] Situs: www.darsus.info. Redaksi menerima naskah essai, opini, tinjauan buku, maupun berita-berita dari Jemaat di Indonesia. Percetakan: Gunabhakti Grafika.
SMS Centre DARSUS 0813 1594 5751
Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 2
Alamat e mail DARSUS: [email protected]
editorial
PIN BB 2A060ACC
Ketika untuk pertamakalinya wahyu diturunkan oleh Allah Ta’ala melalui perantaraan Malaikat Jibril kepada Nabi Muham‐mad saw., berbunyi; ‘Iqraa’, yang artinya ‘Bacalah’. Kalamullah yang bernada perintah itu adalah sebuah nubuwatan bahwa di masa yang akan datang nanti Al Quran dan karya‐karya tulis lainnya akan memberikan sumbangan terbesar bagi penyebaran dan penyiaran ilmu‐ilmu ruhani serta rahasia‐rahasia Ilahi.
Empatbelas abad kemudian, nubuwatan dari surah Al Alaq itu benar‐benar sempurna dengan diutusnya Imam Mahdi, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. ke dunia ini, dengan menyan‐dang julukan Sultanul Kalam (Raja Pena).
Memang sudah ditakdirkan bahwa Hadhrat Imam Mahdi as. itu memiliki kemampuan menulis yang luar biasa. Hebatnya lagi, karya tulis yang dihasilkannya itu memiliki daya pikat yang tinggi dan memiliki Quatun Qudsiyah (daya pensucian) bagi siapa pun yang membacanya.
Sejarah dunia mencatat, jutaan orang telah menikmati karya tulis‐karya tulis itu dan telah membuat mereka bersujud di ha‐dapan Allah Ta’ala. Orang‐orang itu (para Ahmadi) bersyukur karena telah menyaksikan Maha Pencipta‐nya dan menemukan kebenaran sejati melalui perantaraan karya‐karya agung Hadhrat Imam Mahdi as. tersebut.
Khusus di Indonesia, karya‐karya agung Hadhrat Imam Ma‐hdi as. belum semuanya bisa dinikmati kelezatan rohaninya. Mungkin, hanya sekitar 20 persen dari karya‐karya Hadhrat Ma‐sih Mau’ud as. itu sudah diterjemahkan. Sementara puluhan persen lainnya masih berbahasa asli, yaitu bahasa Urdu.
Sebagaian pihak berpendapat bahwa faktor yang paling ber‐peran dalam masalah ini adalah penterjemah. Tapi apakah benar demikian?
Sejauh ini kita harus akui bahwa Jemaat Ahmadiyah Indone‐sia masih kekurangan penterjemah yang pakar bahasa Urdu. Sejatinya memang seorang pakarlah yang dianggap layak dalam menterjemahkan karya‐karya Masih Mau’ud as. Pasalnya, dalam karya tulis Hadhrat Masih Mau’ud as. bahasa yang digunakan adalah bahasa sastrawi, yang memerlukan pendala‐man khusus guna mencerna maksudnya. Hal ini penting agar kita tidak salah menangkap maksud dari penjelasan Hadhrat Imam Mahdi as.
Benar sekali, kita membutuhkan orang‐orang, khususnya kaum muda, untuk dibentuk menjadi penterjemah yang pakar bahasa Urdu. Namun kita pun jangan lupa bahwa pusat mem‐pelajari bahasa Urdu itu ada di negeri orang, yaitu India. Ten‐tunya membutuhkan perencanaan matang, dana yang tidak sedikit dan orang muda bermental baja, yang tidak mudah men‐yerah ketika berada di negeri orang. Untuk tujuan ini membu‐
tuhkan dukungan dan kekompakan dari seluruh anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia dan bukan hanya sebatas rencana dan berwacana.
Tapi jika mengacu pada pandangan rohani, ternyata kebutu‐han akan penterjemah yang pakar bahasa Urdu ini bukan ma‐salah besar. Justru yang menjadi pondasi dari semua itu adalah ketakwaan dari setiap Ahmadi.
Sejarah Jemaat Ahmadiyah di seluruh dunia mencatat, para Ahmadi awwalin di suatu negara umumnya sangat kesulitan untuk mempelajari karya tulis Hadhrat Imam Mahdi as. yang tertulis dalam bahasa yang asing bagi mereka. Biar demikian, praktek keseharian Ahmadi malah memperlihatkan prilaku mu‐lia seperti yang dimaksudkan oleh Sang Sultanul Kalam.
Hal ini membuktikan kebenaran dari fatwa Hadhrat Imam Mahdi as. yang bersabda, akar dari segala sesuatu itu adalah takwa, jika takwa itu ada maka segalanya akan ada.
Tidak heran, dalam Jemaat Ahmadiyah sangat mudah mene‐mukan orang yang tidak berpendidikan sama sekali namun memiliki ilmu pengetahuan dan keislaman yang luar biasa. Tern‐yata, modal utama dari orang‐orang seperti ini adalah Ketak‐waan.
Ketakwaan telah membuat mereka belajar keras untuk men‐getahui segala ajaran Islam yang disampaikan oleh Hadhrat Imam Mahdi as.
Ketakwaan pula yang membuat mereka akhirnya berilmu tinggi dan sanggup menjalankan segala perintah Allah Ta’ala dan Nabi Besar Muhammad saw. serta mentaati segala pera‐turan dalam Islam dan Jemaat Ahmadiyah.
Kita, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, menjadi saksi betapa ketakwaan itu menentukan takdir baik bagi banyak orang di Indonesia.
Yakinlah, ketakwaan itu telah membuat para Ahmadi aw‐walin dari Indonesia berhasil menyampaikan ajaran Islam Ahmadiyah dan menjadikan kita semua sebagai Pengikut Imam Mahdi Akhir Zaman, Penerus Perjuangan Suci Nabi Muhammad saw.
Hanya jiwa ketakwaan para Ahmad awwalin itulah yang membuat mereka kuat menempuh aneka kesusahan di negeri orang, demi mempelajari ajaran Islam yang disampaikan oleh Hadhrat Imam Mahdi as.
Kita mesti berterima kasih kepada para Ahmadi awwalin itu yang telah membawa pesan kebenaran Islam Ahmadiyah ke Indonesia dan kini kita sedang nikmati kelezatannya itu.
Perlu digaris bawahi, upaya menterjemahkan karya‐karya Hadhrat Masih Mau’ud as. adalah sebagai upaya melestarikan ajaran otentiknya. Dari ratusan ribu utusan Allah Ta’ala, mung‐kin‐sekali lagi mungkin, hanya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. yang ajaran‐ajarannya diwariskan dalam bentuk karya tulis. Red [][]
Kebutuhan Pakar Bahasa Urdu dan Ketakwaan
3 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Internasional
Bangladesh: Sejarah mencatat, Jemaat Ahmadiyah mencapai Bangladesh pada tahun 1905 setelah seorang pria mukhlis bernama Ahmad Kabir Noor Muhammad dari Chittagong menyatakan beri-man kepada Imam Mahdi a.s., Penerus Perjuangan Suci Nabi Besar Muhammad saw.
Baiatnya Ahmad Kabir Noor Muhammad menjadi-kannya sebagai orang Bangla-desh pertama yang beriman atas datangnya Imam Mahdi a.s.
Setelah Ahmad Kabir baiat, selanjutnya menyusul Rais Uddin Khan dari Kishor-ganj dan istrinya, Azizatun-nisa, bergabung ke dalam Je-maat Ahmadiyah.
Pada tahun 1909, seorang cendekiawan bernama Muba-
rak Ali Bogra pergi ke Qadian, lalu setelah itu men-yatakan diri pula masuk Je-maat Ahmadiyah.
Kemajuan pesat Ahmadi-yah di Bangladesh terjadi pada tahun 1912, ketika seorang ulama kharismatik dari Brah-manbaria yang bernama Mau-lana Syed Muhammad Abdul Wahid menyatakan beriman dan menerima kedatangan Imam Mahdi, Hadhrat Ahmad a.s.
Baiatnya Maulana Syed Muhammad Abdul Wahid membuat ribuan orang berga-bung ke dalam Jemaat Ahmadiyah. Dan satu tahun setelahnya (1913), berdirilah Jemaat Ahmadiyah Bangla-desh.
Sejak saat itu Jemaat Ahmadiyah di Bangladesh
mendapat aneka kemajuan. Kini di Bangladesh Jemaat
Ahmadiyah telah ada di 425 kota dan desa dengan jumlah cabang sebanyak 103.
Tahun 2013 ini, Jemaat Ahmadiyah Bangladesh genap berusia 100 tahun. Dalam menyambut hari bersejarah itu, Jemaat Ahmadiyah Bang-ladesh merencanakan mengge-lar Jalsah Salanah di area p e r k e m a h a n p r a m u k a Mouchak Scout Ground, Gazipur pada hari Jum’at (08/02) hingga Minggu (10/02). Namun sebelum acara itu digelar, ulama anti Ahmadiyah yang tergabung dalam partai Jamaah Islami melakukan provokasi yang b e r b u n t u t p a d a a k s i pembakaran area Jalsah pada hari Rabu (06/02).
Berdasarkan laporan, para ulama anti Ahmadiyah mela-kukan aksi provokasinya sejak beberapa hari sebelumnya. Mereka menggunakan mo-ment Maulid Nabi Besar Mu-hammad saw. untuk menye-barkan kebencian terhadap para pengikut Imam Mahdi as.
Pada hari Minggu (03/02) diadakan pertemuan yang bertema Khatam e Nubuwat, yang isinya pidato kebencian dan ajakan untuk menghenti-kan rencana dari Jemaat Ahmadiyah Bangladesh menggelar acara Jalsah Salanah Perayaan Seabad Je-maat Ahmadiyah Bangladesh.
Situs berita New Age memberitakan, sekelompok ulama menghasut penduduk setempat untuk membenci Ahmadiyah dan te l ah melakukan konvoy besar menuju lokasi Jalsah.
Aksi ini dipimpin ulama anti Ahmadiyah seperti Mullah Safir Uddin, Mufti Masudul Karim, Nehaj Uddin, Sharifur Rahman, Mullah Fazlur Rahman, Nasir Uddin, Siraj Uddin, Mufti Sirajul Islam, Nasir Uddin Khan dan Abdullah Al Mamun.
Jalsah Seratus Tahun Ahmadiyah Bangladesh
Sukses Besar Walau
Dibawah Tekanan
Dokumentasi Jalsah Bangladesh Tahun 2011
4 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Internasional
Puncak dari segala provo-kasi ulama anti Ahmadiyah di Bangladesh adalah aksi pem-bakaran tenda-tenda Jalsah dengan segala perlengka-pannya oleh ribuan massa anti Ahmadiyah selepas shalat Maghrib pada hari Rabu (06/02).
Saksi mata menyebut, massa datang dengan meng-gunakan puluhan truk dan diduga berasal dari berbagai wilayah. Mereka mempersen-jatai diri dengan senjata-senjata laras panjang dan membawa obor.
Sebelum aksi pembakaran itu terjadi, kelompok massa lainnya selama berjam-jam telah memblokir jalan raya Dhaka-Tangail. Anehnya, aparat kepolisian setempat
sama sekali tidak mengambil tindakan kepada massa anti Ahmadiyah.
Ketika fakta bahwa aparat membiarkan aksi an t i Ahmadiyah terungkap, pejabat kepolisian setempat yang di-wakili Inspektur Polisi Kumar Sanjit Roy membantah. Ia mengatakan bahwa aparat kepolisian menolak atas tudu-han bahwa polisi tidak mem-berikan keamanan. Bahkan Inspektur Kumar mengklaim pasukannya telah menem-bakan enam peluru dari sena-pan untuk mengatasi situasi.
Sementara itu, juru bicara Jemaat Ahmadiyah Bangla-desh Tabshir Choudry menye-butkan aparat kepolisian sama sekali tidak menggubris permintaan permohonan
keamanan dari Jemaat Ahmadiyah padahal sebelum-nya kepolisian berjanji akan mengamankan acara Jalsah.
Menurut Tabshir Choudry, pemerintah telah menyetujui lokasi yang berjarak sekitar 40 km sebelah utara dari ibukota itu menjadi lokasi yang aman untuk penyelenggaraan Jalsah.
"Kami mendapat per-setujuan dari pemerintah untuk menyelenggarakan tiga hari pertemuan yang diikuti oleh lebih dari 10.000 anggota kami, termasuk 200 tamu asing," katanya.
Massa berhasil membakar seluruh fasilitas yang diper-siapkan untuk menyambut para tamu Imam Mahdi a.s.
Tapi di luar dugaan ulama anti Ahmadiyah, ternyata aksi
massa itu sama sekali tidak menyurutkan para Ahmadi Bangladesh untuk menghenti-kan Perayaan Seabad Jemaat Ahmadiyah Bangladesh.
Dalam jangka waktu satu hari setelah aksi pembakaran itu Jemaat Ahmadiyah Bang-ladesh berhasil menggelar Jalsah Salanah di lokasi Markaz Nasional mereka, di Jalan Bakshibazar, Dhaka.
Tidak sampai di situ, acara Jalsah Salanah Bangladesh pun dibuka dan ditutup lang-sung oleh Khalifah Islam me-lalui siaran langsung MTA Internasional. (Sumber berita: Ahmadiyya Times, New Age, AFP, The Daily Star, Daily Dawn Pakistan) Sfa [][]
Selandia Baru: Kunjung-an 40 orang lebih delegasi Jemaat Ahmadiyah Selandia Baru pada Minggu (18/02) ke perkampungan suku Maori di Marae Ruaihona, Te Teko, Bay of Plenty, ternyata diakui oleh kepala suku setempat sebagai penggenapan dari nubuwatan para leluhur mereka.
Menurut ketua suku Maori, nubuwatan itu menye-but bahwa akan datang para pengikut Nabi Perdamaian dari Timur ke Te Kooti (sebutan untuk pemimpin
suku Maori) untuk menyam-paikan pesan perdamaian.
Ketua suku Maori semakin yakin terhadap penggenapan dari nubuwatan tersebut karena delegasi dari Jemaat Ahmadiyah Selandia Baru itu secara khusus menghadiahi Te Kooti kitab suci Al Quran, yang merupakan sumber ajaran damai yang dibawa oleh Nabi dari Timur.
Kitab Suci yang dihadiahi kepada Te Kooti telah diterje-mahkan ke dalam bahasa Te Reo Maori.
Ia akhirnya mengakui
bahwa para tamunya tersebut adalah pengikut Nabi yang berasal dari Timur tersebut, yaitu Nabi Besar Muhammad Rasulullah saw., Pendiri Agama Islam.
Sementara itu, acara sam-butan terhadap delegasi Je-maat Ahmadiyah Selandia Baru diadakan secara resmi dengan prosesi upacara pen-yambutan khas suku Maori, yang dikenal dengan istilah powhiri. Upacara ini dipimpin langsung oleh para pemimpin suku Maori.
Dalam prosesi penyambu-tan itu, para Ahmadi disambut dengan Karanga, sebuah pi-dato penyambutan yang disampaikan oleh seorang wanita yang menandakan bahwa para tamu telah diter-ima dengan baik. Kemudian mereka dipersilahkan untuk berjalan melintasi bagian bawah Marae (bangunan yang berfungsi sebagai majelis pertemuan bagi suku Maori) dan memasuki Wharenui (rumah adat suku Maori).
Setelah berada di dalam
Wharenui, mereka disambut lagi dengan sebuah pidato sambutan dari kepala suku Maori yang isinya kesiapan dari tuan rumah untuk men-yambut para tamu. Pidato sambutan ini disebut Whaiko-rero.
Di akhir pidato, sebuah lagu tradisional yang dikenal dengan sebutan 'Waiata' dinyanyikan oleh tuan rumah suku Maori. Selanjutnya para Ahmadi dihidangkan berbagai makanan khas suku Maori.
Dalam kunjungan itu, para kepala suku Maori menerima baik kunjungan para Ahmadi. Tidak sampai di situ mereka pun telah membuka pintu un-tuk kunjungan Jemaat Ahmadiyah di masa yang akan datang.
Seorang tokoh agama setempat, Mr. Rangi berjanji akan menyediakan referensi dari Te Kooti yang menyebut prihal kedatangan Nabi Per-damaian itu.
Di kalangan suku Maori ini, Matthew Howell dan is-trinya Vicky Howell tercatat sebagai Ahmadi pertama. Setelah menjadi Muslim, Mat-thew Howell menambahkan nama Abu Bakar di depan namanya. (Sumber berita: Ahmadiyya Times) Sfa [][]
Tabligh Islam ke Suku Maori:
Pesan dari Nabi Perdamaian
Para Ahmadi melakukan Hongi (salam persahabatan ala suku Maori)
Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Internasional
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
5
Amerika Serikat : Dalam upaya merespon secara beradab dan elegan propa-ganda negatif yang diarahkan kepada Nabi Suci Muhammad saw. Jemaat Ahmadiyah Amerika Serikat meluncurkan kampanye nasional bertajuk ‘Muhammad Nabi Per-damaian’.
Kampanye ini diadakan secara serentak pada bulan Maret di 73 Jemaat Lokal yang ada di Amerika Serikat.
Target dari kampanye damai tersebut adalah mem-berikan kesempatan kepada masyarakat Amerika untuk memahami perihal pandangan Nabi Besar Muhammad saw. terhadap hak asasi manusia, hak-hak perempuan, perang dan perdamaian, serta toler-ansi beragama dan menjaga keharmonisan di masyarakat.
Dalam praktek dari kam-panye ‘Muhammad Nabi Per-damaian’ itu seluruh Jemaat
Lokal yang ada di Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah acara. Acara itu sendiri akan terbuka bagi umum dan masyarakat luas bebas mengi-kutinya.
Di acara tersebut dis-ediakan buku biografi Nabi Muhammad saw. dan akan dibagikan kepada setiap pen-gunjung secara gratis. Selain itu dibagikan pula soft copy dari Al Quran yang telah di-terjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Sebagai pendukung lain-nya dari kampanye ini Jemaat Ahmadiyah Amerika Serikat meluncurkan pula website MuhammadFactCheck.org, yang ber tu juan untuk memberikan sanggahan yang akurat dan rinci terhadap propaganda negatif dan puluhan tuduhan tidak berdasar kepada Nabi Besar Muhammad saw.
Wakil Presiden Jemaat
Ahmadiyah Amerika Serikat, Dr Nasim Rehmatullah menyebut bahwa pendidikan dan pemahaman adalah jembatan yang di atasnya Islam didirikan. Hanya dengan pendidikan dan pemahaman semua manusia dapat hidup bersama secara d a m a i d a n s a l i n g menghormati.
Menurutnya, atas dasar itulah kampanye ‘Muhammad Nabi Perdamaian’ ini dilun-
curkan oleh Jemaat Ahmadi-yah Amerika Serikat.
Dr Nasim Rehmatullah secara terbuka mengumumkan untuk mengundang seluruh warga Amerika untuk m e n g h a d i r i k a m p a n y e ‘Muhammad Nabi Per-damaian’ dan dipersilahkan untuk memberikan berbagai pertanyaan seputar Nabi Mu-hammad saw., Ajaran Islam dan Al Quran. (Sumber berita: Ahmadiyya Times) Sfa [][]
Kampnye ‘Muhammad Nabi Perdamaian’
Respon Elegan
Ahmadiyah Amerika
6 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Internasional
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Inggris: Berkenaan den-gan perayaan Hari Mushlih Mau’ud yang ke-127 tahun, Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad ber-sabda:
"Kita tidak merayakan tanggal kelahiran Khalifah K e d u a , m e l a i n k a n merayakan pemenuhan nubuwat Hadhrat Masih Mau’ud as.yang diterima pada tanggal 20 Februari 1886. Pemenuhan nubuwat ini adalah bukti dan kebenaran Hadhrat Masih Mau'ud a.s."
Pada tahun 2013 ini, wa-hyu yang diterima Pendiri Jemaat Ahmadiyah yang mengabarkan akan lahirnya Mushlih Mau’ud (Anak Di-janjikan) telah berusia 127
tahun. Perjalanan sejarah Jemaat
Ahmadiyah mengabadikan bahwa pada tanggal 20 Februari 1886, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as.telah menerima wahyu ilahi yang memberitahukan bahwa anak yang sangat berbakat dan saleh akan lahir baginya. Nubuwat ini kemudian dikenal sebagai nubuwat 'Mushlih Mau’ud', y a n g b e r a r t i ' A n a k Dijanjikan'.
D a l a m p e me n u h a n nubuwat agung ini, pada tanggal 12 Januari 1889, Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad r .a . dilahirkan.
Selanjutnya pada tahun 1914, 'Anak Dijanjikan' itu
terpilih sebagai Khalifah Kedua dari Silsilah Khilafat Jemaat Ahmadiyah. Sejak s a a t i t u p e r i o d e kepemimpinan spiritualnya berlangsung selama 52 tahun sampai kewafatannya pada tahun 1965.
D u n i a k e m u d i a n menyaksikan, Hadhrat Mirza Bash i rudd in Mah mu d Ahmad r.a. terbukti menjadi pemimpin yang memiliki kebijaksanaan, keberanian dan kesalehan yang tidak terbatas. Khilafatnya sarat dengan prestasi yang tidak terhitung jumlahnya dan telah berhasil menyebarkan pesan yang benar dan damai dari Ajaran Islam ke pelosok penjuru dunia.
Sepanjang hidupnya, Khalifatul Masih II sangat m e n j u n j u n g t i n g g i perdamaian, cinta, dan toleransi sebagai pilar dari ajaran Islam dan hal ini terlihat dari tafsir beliau, Tafsir Kabir Al Quran.
Mengomentari ketinggian derajat dari ‘Anak Dijanji-kan’, Hadhrat Khalifatul Masih V atba. bersabda bahwa jangka waktu 52 ta-hun masa kepemimpinan Hadhrat Mushlih Mau’ud r.a. menjadi bukti yang jelas
dari kebenaran nubuwatan yang turun kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s.
Menurut Hadhrat Khali-fah, pidato-pidato dan berba-gai tulisan yang menggam-barkan kepedihan hati beliau r.a. yang bercita-cita me-menangkan Islam dan men-yebarkan status yang benar dari akhlaq Nabi Besar Mu-hammad saw. ke seluruh dunia, menjadi bukti nyata akan ketinggian derajat Hadhrat Mushlih Mau’ud a.s.
Hadhrat Khalifah ber-sabda bahwa karakteristik yang didefinisikan dalam nubuwatan itu semuanya terpenuhi dalam diri Hadhrat Mushlih Mau’ud a.s.
Sementara itu, Perayaan 127 tahun Hari Mushlih Mau’ud dirayakan secara serentak di seluruh dunia oleh Jemaat Ahmadiyah. Dalam kesempatan itu para Ahmadi mengucapkan rasa syukur kepada Allah Ta’ala atas karunia-Nya yang telah menggenapi nubuwatan yang turun kepada Hadhrat Masih Mau’ud as.sebagai bentuk dari dukungan-Nya terhadap kebenaran Beliau as.(Sumber berita: Ahmadi-yya Times) Sfa [][]
"Kita tidak merayakan tanggal kelahiran Khalifah Kedua, melainkan
merayakan pemenuhan nubuwat Hadhrat Masih Mau’ud as.yang diterima pada tanggal 20 Februari 1886. Pemenuhan
nubuwat ini adalah bukti dan kebenaran Hadhrat Masih Mau'ud a.s."
7 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Press Realese
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba., menyerukan kepada semua Muslim Ahmadi untuk berdoa bagi penderitaan dunia Muslim. Hadhrat Khalifah bersabda bahwa mayoritas dunia Islam terbelah dengan konflik dan berdiri di ambang bencana.
Hadhrat Khalifatul Masih V atba. menyampaikan hal tersebut dalam Khutbah Jum’at di Mesjid Baitul Futuh, di Morden, London pada Jum’at (01/02).
Dalam kesempatan itu, Hadhrat Khalifah menyoroti situasi genting dan putus asa yang sedang dialami dunia Muslim.
Beliau atba. berpesan bahwa biar pun Jemaat Ahmadiyah saat ini tengah menjadi target penyerangan dari Muslim garis keras, na-mun para Ahmadi di seluruh dunia harus mendoakan selu-ruh umat agar mendapat pe-tunjuk untuk mengetahui ajaran yang benar dan penuh kedamaian dari Islam.
Khalifah Islam bersabda: "Sebagian besar orang
yang memusuhi kita melakukan penentangan karena kurangnya peng-etahuan dan ketakutan mereka terhadap ulama ekstremis. Akan tetapi karena mereka mengasosiasikan diri mereka demi Nabi kita, Nabi Muhammad saw., maka kita harus berdoa demi mereka. "
Sementara itu, meng-omentari berbagai kerusuhan yang sedang terjadi di dunia Muslim saat ini, Hadhrat Khalifah bersabda:
"Mayoritas negara-negara Muslim sedang menghadapi kesulitan serius akibat konflik meningkat dan perpecahan, bahkan mereka berdiri di ambang kehancuran total. Para pemimpin dan politisi tidak bertindak dengan keadilan, atau dengan rasa takut kepada Allah Ta’ala di dalam hati mereka, sementara beberapa anggota masyarakat yang mengeksp res ikan cintanya kepada negara mengekspresikan cintanya
dengan cara yang berbahaya. Semoga Al lah Ta’a la memberikan para pemimpin Muslim dan rakyatnya kemampuan untuk bertindak dengan adil. Jika mereka gagal melakukannya maka apa pun kebebasan yang saat ini sedang dinikmati oleh negara-negara Islam akan segera berakhir dan mereka mungkin akan benar-benar tertekan. "
Menyinggung Khutbah Jum’at yang disampaikan beliau atba. sendiri pada Jum’at sebelumnya, Hadhrat Khalifah bersabda bahwa dirinya telah memperkirakan para ulama ekstrimis di Pakistan akan mengadakan unjuk rasa dengan dalih m e m p e r i n g a t i t a n g g a l k e l a h i r a n N a b i S u c i Muhammad saw. dan akan menggunakan kesempatan tersebut sebagai alasan untuk
menyiksa dan menjelek-jelekkan Pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah.
H a d h r a t K h a l i f a h menga takan , kemudian muncul peristiwa yang telah diperkirakan sebelumnya.
Khalifah Islam bersabda: " U n j u k r a s a d a n
pertemuan telah diadakan di jalan-jalan kota Rabwah oleh ulama ekstrimis di mana m e r e k a m e l e m p a r k a n penghinaan dan kata-kata kotor terhadap Jemaat Muslim Ahmadiyah. Anti Ahmadiyah memiliki kebebasan mutlak untuk mengatakan apa pun yang mereka suka, sementara kita Muslim Ahmadi bahkan tidak memiliki hak untuk menggunakan nama Allah dan Rasul-Nya. Semoga Allah merahmati bangsa Pakistan sehingga dapat terbebas dari
pengaruh orang-orang yang disebut ulama."
Selanjutnya Hdahrat Khalifah bersabda bahwa s e m u a u p a y a u n t u k menghancurkan Ahmadiyah telah ditakdirkan akan mengalami kegagalan.
"Para ulama ekstremis akan terus menghina kita dan menempatkan rintangan di jalan kita dalam upaya untuk menggagalkan kita. Biarlah jelas bahwa semua upaya tersebut akan selalu gagal, pada kenyataannya semua penentangan yang kita hadapi akan menjadi sarana bagi kemajuan Jemaat kita," sabda Khalifah Islam.
Selanjutnya, isi khutbah yang disampaikan oleh Hadhrat Khalifah sebagian besar mengulas tentang status mulia dari Nabi Besar Muhammad saw., seperti yang dijelaskan dalam tulisan-tulisan Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as.dari Qadian.
Hadhrat Khalifah mengutif dari buku Barahin Ahmadiyah yang menyatakan bahwa Hadhrat Masih Mau'ud a s . d i s e b u t o l e h N a b i Muhammad Rasulullah saw. sebagai Murrabi Azim yang dikirim untuk reformasi dunia.
Di akhir khutbah, Hadhrat Khalifah mengutuk semua kelompok dan organisasi yang telah memfitnah Islam.
"Ada banyak organisasi yang telah berbuat salah dengan cara memfitnah Allah, Rasul-Nya dan agama Islam. K i ta , J emaa t Mus l im Ahmadiyah, harus terus bekerja mengimplementasikan ajaran nyata dan murni dari Islam walau pun berlawanan secara langsung dengan kelompok-kelompok yang berniat menodai nama murni Islam. Tindakan mereka itu s e b e n a r n y a s e d a n g dieksploitasi oleh musuh-musuh Islam. Semoga Allah Ta’ala memberikan dunia Muslim kebebasan dari unsur-unsur ekstremis seperti i tu . ” (Sumber ber i ta : Ahmadiyya Times) Sfa [][]
"Sebagian besar orang yang memusuhi kita melakukan penentangan karena kurangnya
peng‐etahuan dan ketakutan mereka terhadap ulama ekstremis. Akan tetapi karena mereka mengasosiasikan diri mereka demi Nabi kita, Nabi Muhammad saw., maka kita harus
berdoa demi mereka. "
8 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Internasional
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Amerika Serikat: Berita tentang Muslim di Afrika Barat biasanya berfokus pada konflik, apakah itu konflik antara kelompok radikal Islam melawan pasukan pemerintah
di Mali atau pemboman gereja oleh sekelompok teroris di Nigeria. Namun hal itu tidak b e r l a k u b a g i J e m a a t Ahmadiyah di Ghana. Dalam perjalanan panjang sejarah Jemaat Ahmadiyah di Ghana, mereka berhasil menghindari konflik seperti itu dan malah berhasil menciptakan suasana harmonis.
Prestasi panjang yang ber-hasil diukir oleh Jemaat Ahmadiyah itu akan menjadi bahan penelitian seorang profesor sejarah di Sekolah Tinggi Seni dan Ilmu Pengetahuan di Universitas I n d i a n a B l o o m i n g t o n , bernama Jhon Hanson.
Prof. John Hanson telah mendapa tkan beas i swa penelitian dari Gerda Henkel Foundation Jerman untuk
menelit i peran Jemaat Ahmadiyah di Ghana.
Yayasan Gerda Henkel sendiri berbasis di kota Düsseldorf, Jerman. Yayasan ini didirikan pada tahun 1976 d e n g a n t u j u a n u n t u k mendukung proyek-proyek akademik internasional dalam b i d a n g H u m a n i o r a (Humaniora adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih b e r b u d a y a ) , d e n g a n penekanan pada sejarah seni, sejarah dan kajian Islam.
Yayasan ini telah menjalin hubungan kerjasama formal dengan berbagai universitas di Eropa dan Amerika Utara, termasuk Princeton dan universitas Stanford.
Rencananya Prof. John Hanson akan meneliti peran Jemaat Ahmadiyah dalam mendukung pendidikan, kesehatan dan keterlibatan lainnya demi kemajuan teknologi, khususnya di Ghana.
Prof. John Hanson terpilih sebagai salah satu dari 33 National Humanities Center Fellows pada tahun 2009. P e n e l i t i a n n y a t e n t a n g Ahmadiyah juga telah didanai oleh yayasan Rockefeller, Fulbright dan Universitas Indiana.
Ia pernah menjabat sebagai direktur Studi Afrika U n i v e r s i t a s I n d i a n a Bloomington Program 1999-2 0 0 7 d a n m e n e r i m a penghargaan John W. Ryan Award.
Prof. John Hanson saat ini sedang menyelesaikan proyek buku ber judul " I s lam Transnasional dan Masyarakat Sipil di Ghana, Afrika Barat: Jemaat Muslim Ahmadiyah Muslim, 1921-sekarang". (Sumber berita: Ahmadiyya Times dan Indiana University News) Sfa [][]
Ahmadiyah Ghana Jadi Objek Penelitian
Ghana: Sekolah SMA Ahmadiyah yang terletak di Kumasi, Ghana, mencatatkan diri sebagai juara umum dalam Kejuaraan Atletik Su-per Zonals untuk yang keem-patkalinya dari masa lima kali penyelenggaraan.
Sekolah yang dikenal den-gan sebutan Real AMASS ini merajai seluruh cabang atletik yang dilombakan, baik untuk kategori pria mau pun wanita. Peserta perlombaan itu sendiri tercatat berasal dari 100 seko-lah setingkat SMA yang ada di wilayah Ashanti.
Prestasi itu tercatat men-jadi rekor baru dalam sejarah olahraga di Ghana dan men-jadikan SMA Real AMASS di atas angin dan dianggap tidak memiliki lawan yang setim-pal.
Kepala Sekolah SMA Real AMASS, Yakub Abubakar, menyebut bahwa prestasi yang diraih oleh siswa-siswanya itu
membuat iri sekolah lain. Bahkan rekan-rekan sepro-
fesinya mengatakan, jika SMA Real AMASS bertand-
ing dengan sekolah lain maka yang terlihat bagaikan per-tandingan antara Goliat mela-wan Daud.
Beberapa kepala sekolah rekan Yakub menyarankan agar para siswanya untuk tidak lagi bertanding dilevel SMA dan menaikan level bertanding mereka di tingkat professional.
Memang SMA Real AMASS telah menghasilkan beberapa tokoh olahraga nasional terbaik selama bertahun-tahun. Salah satu atlet terbaik 2012 Ghana, yaitu Atsu Nyamadi, berasal dari sekolah ini dan telah memperoleh beasiswa sekolah d i N e o s h o C o u n t y Community College di Kansas, Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. (Sumber berita: Ahmadiyya Times, gbc Ghana News dan Joy Online) Sfa [][]
Sering Jadi Juara Umum SMA Ahmadiyah Tidak Punya Lawan Setimpal
Salah seorang atlet professional Ghana yang merupakan alumni SMA Real AMASS bernama Atsu Nyamadi
Prof. John Hanson
9 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Internasional
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Sierra Leone: Presiden Sierra Leone, Dr Ernest Bai Koroma menyebut Jemaat Ahmadiyah adalah satu or-ganisasi yang memperlihat-kan contoh terbaik dalam hal menegakan disiplin. Hal itu ia simpulkan setelah sering meli-hat perilaku para Ahmadi se-lama mengikuti acara Jalsah Salanah atau pun ketika mereka sedang menegakkan shalat.
Ungkapan bernada pujian itu disampaikan Presiden Koroma di depan peserta Jal-sah Salanah Jemaat Ahmadi-yah Sierra Leone yang ke-52 di Kota Bo pada Jum’at (08/02).
Presiden Korona dalam pidato sambutannya berkata bahwa tanpa disiplin, kemak-muran tidak akan diperoleh oleh suatu bangsa.
“Kemakmuran tidak akan datang dari langit, mem-bangunkan Anda dan memberikan kemakmuran di piring perak," kata Presiden Korona. "Sikap disiplinlah yang dibutuhkan untuk membuat in i ter jadi ,” tambahnya.
Memang menegakkan kedisiplinan di Sierra Leone menjadi salah satu program yang digalakan oleh Presiden yang terpilih untuk yang kedua kalinya itu, demi tercapainya kemakmuran bangsa. Presiden Korona s e d a n g g i a t m e n g -kampanyekan slogan ‘Agenda for Prosperity’ (agenda untuk kemakmuran).
Presiden Korona mengata-kan keberhasilan dari kam-panye itu terlihat dari mulai
disiplinnya para pedagang dan pengendara Okada (ojek motor) yang sangat banyak terdapat di Sierra Leone.
"Kita harus mengikuti contoh dari para pedagang dan pengendara Okada yang menjadi disiplin,” jelas Presiden Korona.
Ia pun menyampaikan bahwa di kantor-kantor, di sektor kesehatan, pendidikan dan di setiap sektor publik lainnya sikap disiplin mulai ditegakkan.
Menurutnya usaha me-negakkan disiplin itu memer-lukan kerja keras dan dukun-gan dari semua pihak. “Tidak ada negara yang dapat berubah dengan sihir," ungkap Presiden.
Presiden Koroma lebih lanjut berpesan agar sikap d i s i p l i n i t u s e l a l u dipertahankan. Tidak seperti yang terjadi di waktu-waktu yang lalu, ketika seorang w a r g a S i e r r a L e o n e berkunjung ke Amerika Serikat atau Inggris misalnya, mereka berperilaku sangat disiplin. Hal ini dikarena masyarakat dikedua negara itu sangat disiplin dan relatif tidak memiliki peluang untuk
melanggar hukum. "Tapi segera ketika
mereka mendarat di Lungi (nama bandar udara di Freetown, ibukota Sierra Leone) mereka mula i m e n u n j u k k a n c i r i - c i r i k e t i d a k d i s i p l i n a n d a n pelanggaran hukum," kata Presiden Koroma.
Presiden Korona meminta agar prilaku seperti itu mulai dihentikan mulai saat ini.
Dalam kesempatan itu, Presiden Korona juga men-yampaikan rasa terima kasihnya kepada Jemaat Ahmadiyah yang berperan
besar dalam pembangunan fisik dan karakter di nega-ranya.
Presiden mengatakan Jemaat Ahmadiyah terus memainkan peran penting dalam menyebarkan cinta di seluruh Sierra Leone. Ia pun menambahkan bahwa bangsa Sierra Leone menghargai pekerjaan baik yang dilakukan Jemaat Ahmadiyah dalam sek to r keseha tan dan pendidikan. (Sumber berita: Ahmadiyya Times, Awareness Times) Jarrah Kawusu-Konte & Sfa [][]
Jalsah Salanah Sierra Leone
Jemaat Ahmadiyah Contoh Terbaik
Tegakkan Kedisiplinan
Presiden Sierra Leone, Dr Ernest Bai Koroma
Presiden Korona di upacra pembukaan Jalsah Salanah Sierra Leone ke‐52
10 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Sambungan
Sambungan dari hal 1 Komentar itu disampaikan
Khalifah Islam secara lang-sung melalui siaran MTA In-ternasional dari mesjid Baitul Futuh, Morden, London, Ing-gris saat pelaksanaan penutu-pan Jalsah Salanah Perayaan Seabad Jemaat Ahmadiyah Bangladesh, pada Minggu (10/03).
Pada kesempatan itu Khalifah Islam pun menyam-paikan sikap islami yang diperagakan para Ahmadi dalam menghadapi dekade penganiayaan yang terus ber-lanjut dan semakin brutal.
Hadhrat Khalifah bersedih dan prihatin terhadap aksi-aksi para teroris dan ekstrimis lain-nya yang terus menerus meno-dai nama Islam. Aksi mereka itu, menurut Hadhrat Khali-fah, pada dasarnya bertujuan hanya untuk memenuhi tujuan politik mereka sendiri dan demi kepentingan pribadi be-laka.
Aksi-aksi terorisme dan ekstremisme di Bangladesh
menyebabkan kerusakan yang besar dan menghambat kemajuan bangsa.
Khalifah Islam meng-atakan, orang-orang yang menamakan diri ulama agama telah mengambil keuntungan dari orang yang tidak bersalah dengan aksi-aksi radikalisme mereka serta mencuci otak orang-orang awam melalui berbagai informasi yang salah. Para ulama seperti itu hanya termotivasi oleh keserakahan dan nafsu untuk kekuasaan saja. Maka tugas dari Ahmadi adalah menyelamatkan orang-orang dari ajakan jahat dari para ulama seperti itu dengan cara menyampaikan ajaran Islam yang sebenarnya.
“Jadi tugas Muslim Ahmad i un tuk meng-informasikan ajaran Islam yang sebenarnya kepada orang-orang,” tegas Khalifah Islam.
Hadhrat Khalifah bersabda Muslim Ahmadi harus menerangi dunia dengan cahaya Nabi Suci Muhammad saw., yang dikirim sebagai
rahmat bagi seluruh umat manusia.
Khalifah Islam me-negaskan pu la bahwa semangat pengorbanan itu diperlukan untuk mem-bersihkan Bangladesh dari elemen ekstremisme. Dan tugas dari Jemaat Muslim Ahmadiyah di seluruh dunia lah untuk memimpin gerakan r e v o l u s i d a m a i g u n a menghilangkan segala bentuk penganiayaan, kebencian dan ketimpangan yang marak terjadi di dunia ini.
"Kita mungkin relatif kecil dari segi jumlah, tapi suatu hari nanti akan datang ketika minoritas Jemaat Ahmadiyah yang cinta damai ini, akan menghilangkan segala bentuk kekejaman, kebencian dan penindasan dari muka bumi. Dan kita akan mencapai hal ini bukan dengan cara paksaan atau tekanan, tetapi melalui cinta dan perdamaian."
Da lam pesan yang inspiratif dan emosional untuk para Muslim Ahmadi Muslim
itu, Hadhrat Khalifatul Masih V, Mirza Masroor Ahmad atba. bersabda:
"Pemerintah dapat mem-berikan pembatasan atau m e m b e r i k a n h u k u m a n terhadap Jamaah kita, namun mereka tidak pernah bisa menghapus akidah Islam dari hati kita, bahwa 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya'."
Di akhir penyampaian pidato, Hadhrat Khalifah men-yampaikan pesan yang dituju-kan khusus kepada para Ahmadi dari Bangladesh.
Hadhrat Khalifah berseru: "Hai, Muslim Ahmadi di
Bangladesh, penganiayaan tidak boleh mematahkan se-mangat Kalian atau membuat Kalian takut. Pengorbanan yang Kalian lakukan hari ini akan terukir dalam sejarah Bangladesh." (sumber berita: Ahmadiyya Times) Sfa
Sambungan dari hal. 1 PM Harper secara terbuka
mengakui bahwa pembentu-kan kantor Kebebasan Ber-agama Kanada telah terinspi-rasi oleh Jemaat Ahmadiyah.
Menurut PM Harper, Je-maat Ahmadiyah telah mem-berikan contoh terbaik dalam menghargai keragamaan dan pluralisme di saat mereka se-dang mengalami pen-ganiayaan yang mengerikan
dan kekejaman. "Saya berterima kasih atas
contoh yang Anda peragakan. K o m u n i t a s i n i t e l a h menghadapi penganiayaan yang menger ikan dan kekejaman. Namun terlepas dari itu semua, Anda menginspirasi kami dengan m e m b e r i a n d i l p a d a pembentukan martabat kami. Anda memperkuat komitmen Kanada untuk keragaman dan
pluralisme,” jelas PM Harper. Di hadapan 500 orang
tamu undangan yang hadir, PM Harper menegaskan b a h w a d i b a w a h kepemimpinannya Kanada akan konsisten untuk melawan segala aksi pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
"Di Pakistan, Muslim Ahmadiyah, Syiah, Kristen, Sikh dan Hindu mendapat penganiayaan dan kekerasan,” kata PM Harper.
Ia pun mengatakan, Ka-nada tidak akan tinggal diam melihat semua bentuk pen-ganiayaan, kekejaman dan ketidakadilan.
PM Harper kemudian menyebut mantan Perdana Menteri Kanada John Diefen-baker yang telah berjasa mele-takan dasar hukum kebebasan dan toleransi dan yang terkenal selalu menentang segala aksi penganiayaan terhadap minoritas agama.
"Mantan Perdana Menteri John Diefenbaker, yang merupakan salah satu pejuang
hak asasi manusia terbesar dalam sejarah kita, mencatat realitas ketika ia mengenalkan piagam Hak Asasi Kanada yang berbunyi: ’Saya seorang, Kanada yang bebas merdeka, bebas berbicara tanpa rasa takut, bebas menyembah Tuhan dengan cara saya sendiri, bebas untuk berdiri demi apa yang saya yakini benar, bebas untuk menentang apa yang saya percaya salah, bebas untuk memilih orang-orang yang akan memerintah negara saya. Ini warisan kebebasan, saya berjanji untuk menegakkan demi diriku sendiri dan semua umat manusia'," terang PM Harper. (Sumber berita: Ahmadiyya Times dan Vaughan Citizen) Sfa [][]
11 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Galeri Photo
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
12 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Nasional
Bekasi: Sebagai bagian dari upaya menunaikan ajaran Pendiri Islam, Nabi Besar Muhammad Rasulul-lah saw. yang bersabda: ‘Sesama Muslim adalah ber-saudara, seibarat seluruh bagian anggota tubuh, jika yang satu sakit, maka bagian tubuh yang lain pun akan merasakanya, ’ Jemaat Ahmadiyah di Wilayah Bekasi mengirimkan sejum-lah relawan ke lokasi ben-cana banjir DAS Citarum pada Sabtu (19/01).
Tim Relawan Jemaat Ahmadiyah Wilayah Bekasi yang tergabung dalam Tim Relawan Tanggap Darurat Bencana itu diterjunkan dilo-kasi bencana Desa Bojong Sari, Kabupaten Bekasi.
Desa ini termasuk daerah yang paling parah terkena dampak dari jebolnya bendungan yang menam-pung air dari sungai Cita-rum. Ketinggian air di Desa Bojong mencapai ketinggian antara 1 hingga 2 meter den-gan cakupan wilayah yang sangat luas sehingga wilayah ini nampak seperti lautan yang tak berujung.
Akibat banjir ini ribuan penduduk desa mengungsi ke lokasi-lokasi yang agak tinggi. Namun di beberapa lokasi lainnya ada pula pen-duduk desa yang memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Para pen-duduk yang bertahan di tem-pat tinggalnya ini beralasan bahwa berdasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ketika mereka mengungsi ke tempat-tempat
pengungs i an t e rnya ta kondisinya tidak jauh lebih baik. Mereka terbengkalai, tidak ada yang mengurus dan memperhatikan, karena pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dibentuk pe-merintah daerah setempat bergerak lambat.
Di Desa Bojong Sari ini Tim Relawan dari Jemaat Ahmadiyah Wilayah Bekasi mendistribusikan nasi bung-kus dan obat-obatan ke lo-kasi bencana.
Derasnya aliran air dan jarak jangkauan yang cukup jauh, serta lokasi yang sulit dicapai membuat para rela-wan bekerja sangat keras. Dengan menggunakan perahu yang terbuat dari ren-tetan ban-ban dan papan kayu, para relawan membagi-bagikan bantuan kepada penduduk Desa Bojong Sari.
Di hari-hari berikutnya, Tim Relawan berhasil mendistribusikan bantuan lebih banyak dan variatif lagi, seperti bantuan ribuan nasi bungkus, aksi pengo-batan massal dan bantuan baju-baju layak pakai.
Pada hari Minggu (24/01), Tim Relawan mem-bantu masyarakat setempat membersihkan sarana-sarana umum lainnya.
Di Desa Bojong Sari ini tercatat ada 150 orang lebih anggota Jemaat Ahmadiyah. (kontributor: Bashir Ahmad) Sfa [][]
Tim Tanggap Darurat Bencana Wilayah Bekasi
Aksi Bantu Korban Banjir DAM Citarum
13 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Nasional
Manokwari‐Papua Barat: Mubaligh Jemaat Ahmadiyah yang
bertugas di Manokwari, Papua, Mln. Tatep Wahyu R. mendapat kesem‐patan mengikuti pelatihan ‘Siaga Bencana’ yang diadakan oleh OXFAM yang bekerjasama dengan PERDU dan Ikatan Geologi Indonesia pada awal Desember yang lalu.
Di acara pelatihanitu Mln. Tatep didaulat menjadi wakil dari Hu‐manity First Indonesia dan bergabung dengan para peserta lainnya yang berasal dari berbagai instansi yang ada di Papua. Tercatat pelati‐han itu diikuti oleh 30 orang peserta. Sfa [][]
Mln. Tatep Wahyu R. (lingkaran kuning) mewakili HFI di acara pelatihan Siaga Bencana 2013 di
Gunung Kidul-DIY: Se-jak September 2011, Athfal dari Jemaat Ahmadiyah Gunung Kidul, DIY rutin mengadakan acara Pekan
Athfal yang digelar setiap minggu pertama dan ketiga setiap bulannya di pusat Missi Jemaat Ahmadiyah Gunung Kidul.
Dalam acara Pekan Athfal itu, mereka mendapat pen-didikan agama Islam seperti belajar baca Al Quran, meng-hafal Juz Amma, melaksana-
kan Shalat Tahajud berja-maah, dan menyimak pela-jaran agama Islam lainnya yang disampaikan oleh Mln. Ahmad Saddad.
Pada bulan November 2012 yang lalu, para Athfal yang sudah mengusai hafalan surat-surat Juz Amma menda-pat tugas untuk menjadi imam Shalat Tahajud.
Ternyata dibalik penunju-kan mereka memimpin Shalat Tahajud berjamaah, bertujuan untuk mendidik para Athfal tersebut agar terbiasa menjadi pemimpin atau imam, baik dalam melaksanakan ibadah shalat mau pun dalam ke-hidupan sehari-hari.
Apalagi d i Jemaat Ahmadiyah ini memiliki disiplin yang ketat perihal shalat berjamaah dan laran-gan untuk menjadi ma’mum di belakang ghair Ahmadi.
“Mereka tidak boleh ma’mum pada ghair, maka anak-anak Ahmadi disiapkan mentalnya untuk menjadi imam,” kata Mln. Ahmad Saddad. Sfa [][]
Athfal Gunung Kidul Dilatih Jadi Pemimpin
14 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret Nasional
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Jambi: Dalam ceramah agama yang disampaikan M u b a l i g h A h m a d i y a h Wilayah Jambi, Mln. Ahmad Jaelani, disimpulkan bahwa merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad saw. pada dasarnya bertujuan agar setiap Muslim bisa meneladani segala akhlaq mulia Nabi Mu-hammad saw. dan menerap-kannya dalam kehidupan se-
hari-hari. Mln. Ahmad Jaelani pun
berpendapat, Islam diciptakan untuk membawa perdamaian dan keselamatan.
Oleh karenanya, menurut Mln. Ahmad Jaelani, seorang Muslim itu harus selalu mem-bawa manfaat atau faedah bagi orang lain dan tidak bo-leh merugikan atau menyakiti sesama.
Perayaan Maulid Nabi
Besar Muhammad saw. di Jemaat Ahmadiyah Kota Jambi kali ini membuat terobosan positif, yaitu den-gan mengatur acara lebih ter-buka kepada masyarakat umum.
Dalam acara ini tercatat ada 30 orang lebih tamu dari kalangan ghair Ahmadi setem-pat dan aparat keamanan hadir mengikuti acara.
Pengurus mesjid Al Bara-kah, Ustadz Udin yang ikut hadir berkomentar bahwa ia selama ini mendengar Ahmadiyah memiliki Kalimah Shahadat yang lain dengan umat Islam pada umumnya. Namun setelah mendengar kata sambutan dari pembawa acara, Rian Ahmadi, Ustadz Udin yakin bahwa Ahmadiyah itu ajarannya sama dengan
ajaran Islam yang ia anut. “Kami selama ini menden-
gar isu miring tentang Jemaat Ahmadiyah, tapi setelah mendengar penuturan dari bapak pembawa acara dan ketua Jemaat Ahmadiyah Jambi ternyata isu tersebut tidak benar yang mengatakan bahwa Ahmadiyah mempun-yai Shahadat lain dan di luar Islam. Ternyata Jemaat Ahmadiyah itu sama seperti kami, tidak mempunyai Sha-hadat lain dan tidak di luar Islam,” jelas Ustadz Udin.
Sementara itu, Pejabat Ketua RT setempat mengata-kan, pada dasarnya para staf pemerintahan mengharapkan agar semua masyarakat, baik Ahmadiyah maupun bukan Ahmadiyah, tidak mudah ter-propokasi oleh orang-orang luar yang akan menghancur-kan Ukhuwah Islamiyah serta hubungan sosial di tengah masyarakat. Ia berharap kondisi keamanan di wilayah-nya agar selalu terjaga dengan baik.
Perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad saw. tahun ini mengambil tema: ‘Melalui Maulid Nabi Besar Muham-mad saw. Kita Tingkatkan Taqwa dan Ukhuwah Islami-yah’. (kontributor: Zaidi) Sfa [][]
Siratun Nabi di Jambi:
“Islam Diciptakan untuk Membawa Perdamaian dan Keselamatan” Mln. Ahmad Jaelani
S i n g a p a r n a -Tasikmalaya: Aneka keber-hasilan yang diraih oleh Je-maat Ahmadiyah ketika berada di bawah kepemimpi-nan rohani Hadhrat Khalifatul Masih II, Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad r.a. menjadi bukti telah sempurnanya nubuwatan Al Quran, sabda-sabda Nabi Besar Muhammad saw. dan wahyu yang diterima oleh Imam Mahdi as.tentang Putra Dijanjikan.
Keterangan te rsebu t disampaikan Mln. Yahya Su-mantri di acara peringatan hari Mushlih Mau’ud yang ke-127 tahun di mesjid Baiturrahiim, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya pada Minggu (17/02).
Pada kesempatan tersebut Mln. Yahya Sumatri mengan-jurkan kepada para Ahmadi untuk lebih banyak berdoa kepada Allah Ta’ala agar diberikan karunia menjadi Khadim-khadim Islam dan Pecinta Nabi Agung Muham-mad saw.
Mln. Yahya juga meng-himbau agar setiap Ahmadi menjadi orang yang men-jalankan perintah Al Quran untuk selalu taat kepada Ni-zam Khilafat, tujuannya su-paya selalu terjaga berada dalam Nizam Khilafat.
Dalam acara tersebut diadakan pula prosesi baiat terhadap 13 orang yang men-
yatakan diri beriman kepada Imam Mahdi as.Sfa [][]
Hari Mushlih Mau’ud di Singaparna
Bukti Sempurnanya Nubuwatan
Mln. Yahya Sumantri
15 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Nasional
Manislor-Kuningan : Apalah artinya cinta jika hanya ucapan yang keluar dari mulut belaka. Cinta bu-kan sekedar ungkapan lisan saja, tapi harus dengan pem-buktian nyata dan membu-tuhkan pengorbanan. Jika kita cinta kepada Nabi Suci Muhammad saw., maka buk-tikanlah dengan amal dan perbuatan nyata!
Ungkapan yang bersifat tantangan itu adalah intisari dari ceramah Mubaligh Ahmadiyah Wilayah III Cire-bon, Mln. Buldan Burhanud-din, di acara Siratun Nabi Muhammad saw. di Jemaat Ahmadiyah Manislor pada Rabu (20/02).
Dalam ceramahnya Mln. Buldan mengajak para Ahmadi untuk meniru akhlaq mulia Nabi Besar Muham-mad saw. dengan amal nyata sebagai realisasi ungkapan cinta terhadap Nabi saw.
Hampir seluruh isi ce-ramah Mln. Buldan mema-parkan seputar gaya hidup sehat yang berpedoman pada syariat dan akhlak mulia Nabi Besar Muhammad saw.
Mln. Buldan menjelaskan bahwa Nabi Suci Muhammad saw. bukan hanya seorang hamba Allah Ta’ala yang memiliki ketaatan yang tinggi. Beliau saw. pun meru-pakan seorang pemimpin yang berjuang dengan santun, sabar, dan ikhlas; suami, ayah, tetangga, dan sahabat yang dicintai karena kelu-huran akhlaqnya. Pantas jika Allah Ta’ala mengabadikan dan menuliskan julukan mu-lia kepada Beliau saw. seba-gai Uswatun Hasanah (suri teladan yang baik) di dalam Kitab Suci Al Quran.
“Sebagai umat Nabi Mu-hammad saw. kita harus menjalankan sunnahnya agar mendapat ridha Allah Ta’ala. Dengan melaksanakan sun-nah-sunnahnya akan menum-buhkan kecintaan kepada Beliau saw.,” jelas Mln. Buldan.
Menurut Mln. Buldan,
karena keluhuran akhlaq Be-liau saw., Allah Ta’ala telah menjadikan semua perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi Suci saw. sebagai landasan hokum kedua bagi umat Is-lam setelah Kitab Suci Al Quran.
“Ayo! Kita laksanakan sunnah-sunnah Rasulullaah saw., dari yang kecil hingga yang besar,” seru Mln. Buldan Burhanuddin menu-tup ceramahnya.
Sementara itu, Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Manislor, Mln Khaeruddin Atmaja mengajak para Ahmadi di Manislor untuk mencintai dan menunjung tinggi marta-bat Nabi Suci Muhammad saw.
“Siapa lagi yang akan mencintai Rasulullaah saw., kalau bukan kita. Siapa lagi yang akan menjunjung tinggi martabat Rasulullaah saw., kalau bukan kita. Buktikan semangat kecintaan kita kepada Beliau saw. dalam bentuk berkhidmat kepada Jemaat. Buktikan!,” tegas Mln. Khaeruddin Atmaja.
Acara Siratun Nabi Mu-hammad saw. di Jemaat Ahmadiyah Manislor ini dila-kukan secara marathon di seluruh kelompok Jemaat Ahmadiyah yang ada di Ma-nislor. Rangkaian acara dimulai dari kelompok Mas-jid Al Barakah yang dihadiri oleh 459 orang anggota ke-mudian di Al Ihsan (100 orang), At Taqwa (165 orang), Al Hidayah (100 orang), Baiturrahman (188 orang), Al Jihad (172 orang), Al Hikmah (570 orang), dan berakhir di Masjid An-Nur (500 orang).
Bila yang hadir dari masing-masing kelompok ini
ditotalkan, maka jumlahnya mencapai 2.254 orang.(Kontributor LV) Sfa [][]
Siratun Nabi Di Manislor
‘Buktikan Cintamu!’
16 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Khutbah Jum’at
Pampangan-Sumatera Barat: Agar semakin eratnya
Ukhuwah Islamiyah dan tali silaturahmi antar sesama
Ahmadi di Jemaat Ahmadiyah Pampangan, Sumatera Barat, Pengurus Jemaat Ahmadiyah setempat mengadakan acara Wisata Tarbiyat ke beberapa lokasi wisata pada hari Minggu (10/02).
Kegiatan Wisata Tarbiyat ini adalah yang pertama ka-linya dilaksanakan setelah 15 tahun lamanya tidak mengada-kan acara serupa.
Dalam Wisata Tarbiyat ini, para Ahmadi mengunjungi objek wisata Istano Basa Pa-garuyung, Batusangkar, dan Tanjung Mutiara Danau Sing-karak.
Di Danau Singkarak pani-tia mengadakan sejumlah per-mainan yang diperuntukan bagi anak-anak Ahmadi Je-maat Pampangan.
(Kontributor: Hendry Donovan) Sfa [][]
Wisata Tarbiyat Ahmadiyah Pampangan
Ajang Pererat Ukhuwah Islamiyah
Sadasari-Majalengka: Menyambut seruan Khalifah Islam, yang mentargetkan sebanyak 50% Ahmadi ber-penghasilan tetap di seluruh dunia bergabung ke dalam program Al Wasiyat, Jemaat Ahmadiyah Sadasari, Ma-jalengka, mengadakan Pekan Wasiyat pada Kamis (28/02).
Dalam Pekan Wasiyat ini Mubaligh Jemaat Ahmadiyah
Sadasari, Mln. Abdul Basith N.A, berkesempatan menyam-paikan ceramah bertemakan Gerakan Al Wasiyat.
Menurut Mln. Basith, Gerakan Al Wasiyat bertujuan untuk mewujudkan sistem ekonomi dunia guna meme-cahkan masalah kemiskinan global yang sekaligus mening-katkan keimanan, pengorba-nan dan ketakwaan terhadap
Allah Ta’ala. Selain penyampaian ma-
teri, di acara ini pun digelar pemilihan Majelis Musian (juru taksir) untuk Jemaat Lokal Sadasari. Pada pemili-han ini, Karmin J terpilih se-bagai Ketua Majelis Musian Jemaat Sadasari. Adapun pe-jabat sekretaris yang terpilih adalah Yasir Arfan dan Kus-nadi sebagai bendahara.
Di Jemaat Sadasari sendiri himbauan untuk menjadi ang-gota Al Wasiyat sedang giat-giatnya di promosikan kepada para Ahmadi. Para Ahmadi yang sudah berpenghasilan tetap minimal Rp. 500.000,- perbulan diharapkan mau menjadi anggota Al Wasiyat ini.
Guna menyukseskan pro-gram ini, pengurus Jemaat Lokal Sadasari diwajibkan menjadi anggota Al Wasiyat. Tujuannya agar para pengurus itu bisa menjadi contoh yang baik bagi para anggota lain-nya. (Kontributor: Abdul Mu-jeeb) Sfa [][]
Pekan Wasiyat Jemaat Sadasari
Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Sadasari, Mln. Abdul Basith NA
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
17 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari- Hikmah Khalifah
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Seseorang bertanya berkenaan dengan kesaksian atas tuduhan perbuatan zina, akibat-akibatnya, dll.
Hadhrat Mushlih Mau’ud r.a. menjawab: ”Sebenarnya hukuman diberikan di dunia ini bertujuan untuk mencegah timbulnya fitnah, karena sebetulnya ini adalah tugas Maaliki yaumiddiin (Raja hari pembalasan). Islam menetapkan hukuman di dunia ini semata-mata bertujuan agar fitnah bisa dicegah, sebagaimana jika dalam satu kasus, fitnah tidak bisa dibuktikan sepenuhnya, maka dalam kasus seperti itu, tidak diberikan hak untuk menghukum seseorang.
Jika keempat saksi sudah dipersembahkan dalam satu kasus tuduhan atas perbuatan zina, maka si tersangka harus dijatuhi hukuman, sekalipun pada kenyataannya si tersangka itu tidak bersalah, tetap dia harus dihukum. Seringkali terjadi dalam banyak pengadilan, di mana seorang hakim memutuskan bersalah kepada seorang tersangka lalu menghukumnya, karena adanya saksi sudah dianggap cukup untuk menghukum seseorang, meskipun kenyataannya tersangka tadi tidak bersalah.
Dalam beberapa kasus, satu saksi pun sudah dianggap cukup (untuk menetapkan seseorang bersalah -Pent). Misalnya ketika saya sedang berjalan, saya melihat Zaid sedang memukuli Bakar. Untuk kasus tersebut, tidak diperlukan adanya empat saksi, karena sebagai seorang hakim, saya bisa memberikan hukuman atas dasar kesaksian saya sendiri.
Sebenarnya kasus kejahatan yang di dalamnya melazimkan adanya empat saksi dalam ajaran Islam adalah kejahatan yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan dan dalam kasus-kasus seperti itu seorang hakim pun tidak diberikan wewenang untuk memanggil sendiri para saksi, sebelum orang yang bersangkutan mempersembahkan dirinya sendiri sebagai penuntut (pengadu) dan tidaklah dibenarkan
jika hanya memberikan pernyataan bahwa “Kami adalah saksi untuk kasus ini, ingin supaya si fulan diperkarakan”.
Tapi jika setelah sidang dimulai, satu dari antara mereka (keempat saksi) mengingkari tuduhannya, maka yang tiga orang sisanya akan mendapatkan hukuman. Hal serupa terjadi pada zaman Hadhrat Umar r.a. Ya, bisa saja terjadi, jika sebelum terjadinya sidang, salah seorang saksi mengingkari kesaksiannya, maka ketiga orang saksi lainnya berhak untuk menarik kembali kesaksiannya dengan memberikan pernyataan bahwa saat ini kami tidak mau memberikan kesaksian. Tapi jika s e b e l u m n y a m e r e k a s u d a h memberikan kesaksian atas tuduhan perbuatan zina, lantas saksi yang ke empat mengingkarinya, maka ketiga saksi tadi akan di berikan hukuman.
Begitulah yang terjadi pada zaman Hadhrat Umar r.a. Jika ketiga orang saksi sudah memberikan kesaksian, tapi dalam kesaksian orang ke empat dijumpai hal-hal yang meragukan, maka berdasarkan itu, ketiga orang saksi tadi akan dijatuhi hukuman. Tujuan sebenarnya adalah syariat menghendaki supaya perkara perkara tersebut tidak disebarkan.”
Selanjutnya d isampaikan pertanyaan: ”Apakah melaporkan
sesuatu hal (kasus-Pent) kepada seorang qadli (hakim) itu sama halnya dengan melontarkan tuduhan? Atau hanya dengan menyebar luaskannya kepada orang-orang saja?
Hadhrat Mushlih Mau’ud r.a. menjawab: ”Melaporkan suatu kasus adalah lain permasalahannya, karena berdasarkan laporan itu, orang lain tidak bisa ditetapkan bersalah. Lain halnya, jika laporan terjadinya kasus itu diangkat ke pengadilan, tapi tidak disertai bukti dengan menghadirkan empat orang saksi, maka itu adalah kejahatan dan syar iat te lah menetapkan hukuman baginya.”
Disampaikan lagi pernyataan berikutnya: ”Apakah ada perintah untuk merahasiakan kesaksian demikian dari orang lain?”
Hadhrat Mushlih Mau’ud r.a. men-
jawab: ”Hal ini terbukti pada peristiwa yang terjadi pada masa Hadhrat Umar r.a. bahwa orang lain diperbolehkan untuk mendeng-arkannya, karena terbukti, pada kesempatan itu hadir pula Hadhrat Ali r.a., sebagaimana diriwayatkan, mereka berkata kepada Hadhrat Umar r.a: ‘Karena ketiga saksi ini adalah para sahabat Rasulullah saw., mohon kiranya agar mereka tidak diberikan hukuman (dimaafkan-Pent).’ Hadhrat Umar bersabda: ‘Saya harus menegakkan fatwa Hadhrat Rasul Karim saw.’
Permasalahannya adalah ketiga saksi itu telah memberikan kesaksian untuk mendukung satu tuduhan, tapi saksi yang keempat mengatakan: ‘Memang saya melihat kejadian itu, tapi saya tidak yakin apakah perempuan itu wanita lainkah atau istrinya sendiri. Kesaksian tersebut telah membuat ketiga saksi tadi mendapatkan hukuman.’
(Majalah mingguan Al Badr
Qadian 7-14 februari 2013 vol. 62 hal. 9 Penerjemah:Mahmud Wardi)
18 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013
Perlombaan Berkorban Para Ahmadi
Catatan : Pemuatan Kutipan Khotbah Jum’at ini adalah perintah Amir Nasional JAI kepada Redaksi DARSUS atas instruksi dari Wakilul A’la, London; DARSUS bertanggungjawab penuh bila ada kekeliruan dan kesalahan komunikasi dalam sinopsis Khotbah Jum'at ini.
kutip
an kh
utbah
jum’at
Kutipan Khutbah Jum'at
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba), Di Masjid Baitul Futuh,
Morden Inggris 4 Januari /Sulh 2013 / 1392
EDA
RA
N K
HU
SUS
UN
TUK
KA
LAN
GA
N S
END
IRI |
SEJ
AK
197
8 | I
SSN
190
7-77
93
Hadhrat Khalifah Bersabda, bahwa Orang‐orang yang memfit‐nah kita sering sekali mengucapkan kata‐kata yang bisa kita dengar dalam pidato‐pidatonya bahwa Qadian atau Mirzai atau apa pun yang biasa mereka sebut tentang kita, [katanya para Ahmadi] ber‐korban hanya untuk kepentingan para pemimpin mereka sendiri saja sementara pengikutnya [para Ahmadi] tidak diperhatikan.
Fitnah para ulama atau ormas lainnya seperti itu tidak hanya ter‐dapat di sub benua (India) saja tetapi dapat dilihat juga di Afrika.
Ketika Jemaat mengalami per‐tumbuhan pesat orang‐orang yang suka memfitnah kita pun meningkat dan mereka mencoba untuk menciptakan perpecahan di dalam Jemaat dengan bantuan orang‐orang munafik.
Dengan karunia Allah Ta’ala kita akan menyaksikan pertolongan‐Nya dan akan selalu menolong kita selama kita menjalin hubungan yang kuat dengan‐Nya.
Hadhrat Khalifatul Masih V atba. bersabda bahwa Beliau atba. Tidak pernah merasa ragu dengan cara seperti apa rencana itu akan sempurna.
Sungguh menakjubkan bagai‐mana Allah Ta’ala menanamkan
dalam hati para Ahmadi untuk berlomba‐lomba dalam berkorban.
Selanjutnya Hadhrat Khalifah memberikan beberapa contoh yang memperlihatkan perlombaan ber‐korban yang tengah terjadi di kalan‐gan para Ahmadi.
Amir Jemaat Ahmadiyah Nigeria melaporkan bahwa suatu hari ketika dia dan Ahmadi lainnya pulang setelah bertugas mengumpulkan berkarung‐karung biji‐bijian dari sebuah desa dan melewati sebuah desa Ahmadi lainnya, ia melihat beberapa Khuddam yang sedang menunggu untuk menghentikan mereka. Waktu itu sekitar pukul 10.00 malam. Khuddam itu menceritakan kepada rombogan bahwa mereka sudah menunggu sepanjang malam karena Sadr L a j n a h d a r i J em a a t n y a memerintahkan mereka untuk memberikan biji‐bijian tersebut.
Lajnah Imailah di sana telah mengumpulkan candah dari hasil kerja keras mereka sendiri dan telah mengumpulkan biji‐bijian itu untuk diberikan sebagai pembayaran candah.
Seorang Mubaligh Ahmadiyah dari Burkina Faso melaporkan bahwa kepala desa dari sebuah desa mengatakan, sebelum dirinya menjadi Ahmadi hasil panennya tidak sebanyak sekarang ini. Setelah menjadi Ahmadi dia mem‐persembahkan pengorbanan dengan membayar candah. Berkat membayar candah, ia yang sebelumnya hanya mampu memberikan satu karung, tapi tahun ini ia berhasil memberikan tujuh karung.
Seorang Ahmadi lainnya dari Tanzania menulis, dulu ia membayar candah ala kadarnya. Namun setelah dinasehati oleh Mubaligh ia kemudian membayar candah dengan benar. Dia mendapat karunia besar dari Allah Ta’ala. Sekarang ia telah membayar candah dengan dawam dan nilai candahnya terus meningkat.
Ahmadi itu mengaku bahwa sebelumnya ia tidak memiliki harta kekayaan sama sekali, tapi sekarang dia telah memiliki pabrik pengola‐han minyak bunga matahari, dapat membangun sebuah rumah dan bisa melanjutkan kuliahnya hingga ia mendapat gelar PhD. Sekarang pun ia tercatat sebagai anggota Al Wasi‐yat.
Seorang Ahmadiyang tercatat sebagai anggota Musi dari Kerala India, memiliki kotak‐kotak berbeda untuk setiap candah. Suatu waktu di hadapan petugas pengumpul can‐dah ia membuka kotak‐kotak terse‐but dan menemukan sejumlah ke‐kurangan. Lalu ia meminta kepada istrinya untuk menglengkapi jumlah uang candah yang kurang itu. Di samping itu ia pun memberikan tambahan sebesar 165.000 rupee. Dengan karunia Allah Ta’ala, sekarang pengorbanan Waqfi Jadid‐nya sudah mencapai 780.000 rupee (sekitar Rp. 156 juta)
Seperti biasa, pengumuman tahun baru Waqfi Jadid diumumkan setelah khutbah Jum’at. Dengan karunia Allah Ta’ala di tahun ke‐55 ini jumlah perjanjian Tarikh Jadid mencapai jumlah di £ 5,010,000 mengalami peningkatan sebesar £ 317,000 dari tahun sebelumnya.
Urutan negara‐negara yang menduduki posisi 10 besar penjanji Tarikh Jadid juga diumumkan.
Di akhir penyampaian khutbah, Hadhrat Khalifah menganjurkan para Ahmadi untuk selalu berdoa bagi keselamatan para Ahmadi lain‐nya di seluruh pelosok dunia. Situasi Jemaat Ahmadiyah di Libya pun diberitakan sedang genting saat ini. Tidak ada pemerintahan yang tepat di negara tersebut. Setiap daerah berada di bawah pengaruh organisasi tertentu atau masyarakat adat. Polisi telah menangkap para Ahmadi dan berdasarkan informasi mereka sedang mengalami penyiksaan. Sfa [][]
Khutbah Jum’at
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
19 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Khutbah Jum’at
Mimpi dan Kesaksian Para Sahabat Hadhrat Masih Mau’ud as.
Catatan : Pemuatan Kutipan Khotbah Jum’at ini adalah perintah Amir Nasional JAI kepada Redaksi DARSUS atas instruksi dari Wakilul A’la, London; DARSUS bertanggungjawab penuh bila ada kekeliruan dan kesalahan komunikasi dalam sinopsis Khotbah Jum'at ini.
kutip
an kh
utbah
jum’at
Kutipan Khutbah Jum'at Hadhrat Khalifatul Masih V (atba),
Di Masjid Baitul Futuh, Morden Inggris
11 Januari /Sulh 2013 / 1392
EDA
RA
N K
HU
SUS
UN
TUK
KA
LAN
GA
N S
END
IRI |
SEJ
AK
197
8 | I
SSN
190
7-77
93
Dalam khutbah kali ini Hadhrat Khalifatul Masih V atba. menyampaikan kisah mimpi benar dan baiatnya para Sahabat Imam Mahdi a.s.
Yang pertama diulas adalah mimpi yang dialami oleh Hadhrat Dr Abdul Majeed Khan Sahib r.a. Mimpi itu dialaminya beberapa tahun setelah Hadhrat Masih Mau’ud as.wafat. Diceritakan Dr Abdul Majeed Khan dalam mimpinya melihat Nabi Suci Muhammad saw., Masih Mau’ud as.dan Hadhrat Umar bin Khattab r.a. berada di rumahnya. Dalam mimpi itu mereka semua terlihat sangat bahagia. Waktu itu Dr Majeed diperkenalkan kepada mereka oleh Masih Mau’ud as.dan ia menyaksikan Masih Mau’ud as.dan Nabi Suci Muhammad saw. memiliki banyak kesamaan dalam berbagai hal.
Selanjutnya Hadhrat Ghulam Hussain Bhatti Sahib r.a. Dia menceritakan tentang seorang temannya yang sangat tulus dan saleh bernama Lal Din Sahib yang dilihatnya dalam mimpi sedang berada di istana Nabi Muhammad saw. dan ia mengucapkan salam
kepada Nabi Suci Muhammad saw. Nabi Suci Muhammad saw. yang sedang duduk di kursi membalas salamnya dan segera memanggil Lal Din Sahib supaya lebih dekat. Di sisi kanannya duduk orang lain di kursi dan Nabi saw. mengatakan: 'Lal Din Anda mengenali orang ini? Dia adalah Mahdi.
Kemudian Hadhrat Mian Sonay Khan Sahib r.a. menceritakan bahwa kerbau keluarga mereka memiliki anak dan sesuai adat kebiasaan di desanya keluarganya membuat puding dari beras yang dicampur dengan susu kerbau y a n g d i a m b i l u n t u k p e r t ama k a l i n y a s e t e l a h melahirkan. Kemudian kue pudding itu dibawa ke kuil untuk diberikan kepada orang‐orang.
Istri Sonay Khan Sahib yang membuat puding itu dan memberikan beberapa potong kepada ayah dan pamannya, tetapi mereka menolak dengan mengatakan bahwa Sonay Khan telah menjadi kafir. Lalu seorang pengunjung datang dan ia juga ditawarkan puding. Lalu orang itu berdoa dan memakan pudding itu, kemudian ia berkata ‘Sonay Sahib apa yang telah Hadhrat Masih Mau'ud as.ajarkan kepadamu?’
Hadhrat Maulvi Fazal Ilahi Sahib r.a. baiat pada tahun 1892. Waktu itu dia datang ke Amritsar untuk mencari tahu tentang Ahmadiyah. Dia berdoa dengan sungguh‐sungguh di hari‐hari terakhir bulan Ramadan guna mendapat petunjuk dari Allah Ta’ala tentang kebenaran Masih Mau’ud as.dan ia pun melakukan shalat Istakhara. Saat itu ia menyaksikan ketika akan melaksanakan shalat, ia merasa tidak sedang menghadap ke arah kiblat yang tepat hal ini
disebabkan siang hari menjadi redup karena ada gerhana matahari.
Hadhrat Mistri Din Muhammad Sahib r.a. menceritakan, suatu malam di benaknya muncul pikiran, orang‐orang yang mengambil baiat di masa‐masa awal tentu nama mereka telah didokumentasikan di register dan ia merasa menyesal karena ketinggalan. Malam itu ia bermimpi melihat Masih Mau’ud as.sedang duduk dengan pena di tangannya dan buku daftar di pangkuannya, lalu Hadhrat Masih Mau’ud as.bertanya Mistri Sahib apa namanya dan apa profesinya.
Ame e r K h a n S a h i b menceritakan bahwa ia pernah melihat sebuah mimpi di mana Sheikh Hamid Ali Khan Sahib terlihat melayani para tamu Hadhrat Masih Mau’ud as.dengan buah kurma kering dari Arab. Lalu, saat ia menyajikan kurma‐kurma itu, kurma‐kurma itu menjadi besar dan lezat dan Hamid Ali Sahib berkata, ‘kurma‐kurma kering dari Arabia ini dipersembahkan untuk anda setelah kelezatannya ditolak.’
Diakhir khutbah, Hadhrat Khalifatul Masih V atba. mengu‐mumkan kewafatan Abdul Majeed Dogar dari Swedia dan Malik Ahmad Shafiq dari Virginia, Amerika Serikat.
Abdul Majeed Dogar wafat pada 23 Desember dalam usia 82 tahun. Kakek beliau dan ayah be‐liau keduanya mendapat kehor‐matan sebagai sahabat Hadhrat Masih Mau’ud as. Ayahanda Dogar Sahib, Master Ciragh Muhammad adalah guru Hadhrat Khalifatul Masih III r.h. dan Hadhrat Khali‐fatul Masih IV r.h. Sfa [][]
20 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Khutbah Jum’at
Membangkitkan Semangat Waqf e Nou
Catatan : Pemuatan Kutipan Khotbah Jum’at ini adalah perintah Amir Nasional JAI kepada Redaksi DARSUS atas instruksi dari Wakilul A’la, London; DARSUS bertanggungjawab penuh bila ada kekeliruan dan kesalahan komunikasi dalam sinopsis Khotbah Jum'at ini.
kutip
an kh
utbah
jum’at
Kutipan Khutbah Jum'at Hadhrat Khalifatul Masih V (atba), Di Masjid Baitul Futuh, Morden Inggris 18 Januari / Sulh 2013/1392
Hadhrat Khalifatul Masih V atba. membacakan ayat‐ayat dalam Kitab Suci Al Quran yang berkenaan dengan mewaqafkan keturunan demi agama, dianta‐ranya:
“Ingatlah ketika perempuan dari Imran berkata, “Wahai Tu‐hanku, sesungguhnya aku telah nazarkan supaya apa yang ada dalam kandunganku berbakti un‐tuk Engkau. Maka terimalah dia dari padaku; sesungguhnya Eng‐kaulah yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (3:36)
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama‐sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesung‐guhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa penda‐patmu!" ia menjawab: "Hai ba‐pakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk diantara orang‐orang yang sabar.” (37:103)
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan yang mengajak manusia kepada kebajikan dan menyuruh mereka mengerjakan
yang baik dan melarang dari keja‐hatan. Dan mereka itulah orang‐orang yang berbahagia.” (3:105)
“Dan tidak mungkin bagi orang mukmin keluar semuanya. Maka mengapa tidak keluar dari setiap golongan mereka satu rombongan supaya mereka memperdalam ilmu agama, dan agar mereka memperingatkan kaum mereka, apabila kembali kepada mereka supaya mereka takut dari kesesa‐tan.” (9:122)
Kemudian Hadhrat Khalifah menjelaskan bahwa alasan utama untuk mengikuti semua perintah yang terdapat dalam ayat‐ayat di atas adalah supaya kita berada di antara orang‐orang yang menyelamatkan dunia dari kehancuran.
Untuk memenuhi persyaratan ini, Allah Ta’ala mendirikan Jemaat Ahmadiyah melalui Al Masih Yang Dijanjikan. Jemaat ini adalah satu‐satunya komunitas di mana orang melihat kaum ibu berdoa dengan penuh semangat membebaskan anak yang belum lahir dari b e l e n g g u d u n i a d a n mendedikasikan untuk melayani Tuhan dan berdoa agar pengorbanan ini diterima.
Hanya dalam Jemaat Ahmadi‐yah seorang ayah mendidik anak‐anak mereka sedemikian rupa dan ketika anak‐anak itu mencapai masa remaja, mereka siap sedia untuk setiap pengorbanan. Anak‐anak menulis kepada Khalifah lalu berkata, 'Janji yang pertama adalah janji orang tua saya, sekarang saya membuat janji saya sendiri, saya siap untuk mengorbankan diri ke manapun Hudhur memilih. Hudhur akan selalu menemukan saya di antara mereka yang sabar dan yang memiliki tekad serta mereka yang tidak mengingkari janji orang tua
mereka.’ Hadhrat Khalifatul Masih meng
‐atakan, hari ini beliau ingin mengingatkan bahwa ketika Hadhrat Khalifatul Masih IV r.h. memprakarsai rencana Waqf‐e‐Nou, ini adalah dengan harapan dan doa agar kelompok orang‐orang yang mengkhidamati agama itu akan senantiasa ada dan aliran air tidak akan pernah terputus.
Para penterjemah akan tersedia untuk Jemaat, Para pekerja Tabligh dan Tarbiyat akan tersedia bagi Jemaat dalam jumlah yang banyak, dan departemen‐departemen lain dari nizam Je‐maat juga akan memiliki para pe‐waqaf zindegi yang tersedia setiap saat. Hal ini hendaknya tertanam dalam pikiran.
Para orang tua jangan me‐lepaskan tanggung jawabnya sete‐lah mewaqafkan anak‐anak mereka [untuk Waqf e Nou]. Tak diragukan lagi, hasrat untuk me‐waqafkan anak itu patut dipuji dan tiap tahun ribuan permohonan untuk mewaqafkan anak‐anak dibuat.
Bagaimanapun juga, ketika waqaf dibuat, maka tanggung jawab orang tua bertambah. Per‐siapan‐persiapan awal harus dibuat oleh para orang tua. Den‐gan berperan sebagai contoh bagi anak‐anak mereka, mereka harus menghubungkan anak‐anak mereka dengan Tuhan dan harus menanamkan signifikansi dan arti penting nizam Jemaat dalam diri anak‐anak mereka semenjak usia dini, agar pemikiran‐pemikirannya tidak berbelok. Agar ketika mereka mencapai usia yang telah mengerti dan ikut serta dalam program‐program Jemaat, hal ini akan mendarah daging dalam diri mereka bahwa mereka hanya un‐tuk mengkhidmati agama.
EDA
RA
N K
HU
SUS
UN
TUK
KA
LAN
GA
N S
END
IRI |
SEJ
AK
197
8 | I
SSN
190
7-77
93
21 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Khutbah Jum’at
Catatan : Pemuatan Kutipan Khotbah Jum’at ini adalah perintah Amir Nasional JAI kepada Redaksi DARSUS atas instruksi dari Wakilul A’la, London; DARSUS bertanggungjawab penuh bila ada kekeliruan dan kesalahan komunikasi dalam sinopsis Khotbah Jum'at ini.
kutip
an kh
utbah
jum’at
EDA
RA
N K
HU
SUS
UN
TUK
KA
LAN
GA
N S
END
IRI |
SEJ
AK
197
8 | I
SSN
190
7-77
93
Adalah penting untuk menanamkan kepada anak‐anak Waqf e Nou bahwa mereka itu [mempersembahkan diri mereka hanya] untuk mengkhidmati agama.
Kebanyakan anak Waqf e Nou hendaklah masuk Jamiah. Fakta‐fakta dan jumlah angka di hada‐pan Hadhrat Khalifarul Masih menunjukkan bahwa selain di Pakistan jumlah mahasiswa Jamiah adalah sedikit.
Ada 1.033 mahasiswa Jamiah di Jamiah Pakistan. Di India ber‐jumlah 93, Hadhrat Khalifatul Ma‐sih merasa mungkin ini tidak tepat dengan jumlah yang beliau minta untuk diberikan informasinya.
Laporan Juni 2012 menunjuk‐kan ada 70 mahasiswa di Jerman, sekarang mereka mempunyai 80 mahasiswa; termasuk mahasiswa dari negara‐negara Eropa yang lain.
Kanada memiliki 55 maha‐siswa, jumlahnya mungkin sudah bertambah, termasuk mahasiswa dari Amerika.
UK memiliki 120 mahasiswa, jumlahnya mungkin sudah ber‐tambah. Di sini [UK] juga termasuk mahasiswa dari negara‐negara Eropa lainnya.
Di Ghana telah dibuka Jamiah baru yang menyediakan pendidi‐kan tingkat Syahid, ada 12 maha‐siswa di sini dan ada 23 maha‐siswa di Bangladesh.
Jumlah mahasiswa Jamiah ke‐seluruhan adalah 1.400 sedangkan jumlah keseluruhan anak Waqf e Nou hampir 28.000.
Lapangan di hadapan kita adalah seluruh dunia, dan ini mak‐sudnya bukan [hanya] semua be‐nua atau semua negara di dunia, bahkan kita harus mencapai setiap kampung di dunia ini. Sedikit mubaligh tidak dapat melaksana‐kan tugas ini.
Ketika mereka masih kanak‐kanak, anak‐anak sangat antusias dan bahagia menjadi Waqf e Nou. Bagaimanapun juga, lingkungan Eropa, teman‐teman, sahabat‐sahabat dll. mengalihkan per‐
hatian mereka dari Jamia kepada mata kuliah‐mata kuliah pendidi‐kan yang lain. Ketika mereka lulus dari DSCE/secondary schooling, pilihan mereka berubah. Ke‐cenderungan beberapa anak bisa juga dilihat semenjak dini, seperti beberapa tertarik kepada sains. Tentu anak‐anak seperti itu harus didukung, tetapi mayoritas memilih untuk mata kuliah yang berlainan mengikuti yang lain se‐cara buta setelah dari secondary school.
Anak‐anak belum cukup dapat mengambil keputusan ketika mereka mencapai apa yang dise‐but Tahun ke‐10 di negara ini dan di USA, dan Australia disebut grade ke‐10.
Jika tarbiyat dari orang tua tertanam dalam diri anak‐anak sejak awal bahwa dia termasuk dalam Waqf e Nou dan apapun yang ia miliki adalah milik Jemaat, maka akan ada perhatian untuk berkonsultasi dengan pusat ketika mereka memilih mata kuliah.
Seperti telah disebutkan sebe‐lumnya, saat ini hanya para orang tua Ahmadi yang mewaqafkan anak‐anak mereka dengan seman‐gat, tetapi tidak bisa dikatakan juga bahwa mayoritas menaruh perhatian khusus terhadap tarbi‐yat mereka.
Orang tua dari anak Waqf e Nou harus bercermin seberapa banyak mereka berusaha untuk memperindah pemberian wakaf sebelum mempersembahkannya kepada Jemaat dan seberapa be‐sar mereka menghormati kewaji‐ban‐kewajibannya.
Di negara ini terdapat semua cara kebebasan, untuk ini, diperlu‐kan pengawasan dan perhatian yang khusus. Orang tua janganlah tidak menaruh keperdulian, baik di Asia maupun di Afrika.
Merupakan kewajiban kedua orang tua untuk melakukan usaha khusus berkenaan dengan hal ini.
Hadhrat Khalifatul Masih men‐gatakan bahwa anak‐anak Waqf e Nou usia 13 dan 12 tahun agar mulai berpikir tentang diri mereka
sendiri dan merenungkan tentang pentingnya mereka, tidak hanya gembira bahwa mereka adalah Waqf e Nou.
Mereka akan mengerti tentang pentingnya mereka ketika mereka menyadari tujuan‐tujuan mereka. Begitu juga mereka yang berusai 15 dan 16 tahun, harus memiliki pemahaman yang sangat baik mengenai kepentingan dan tang‐gung jawab‐tanggung jawab mereka.
Tidak ada keserakahan duniawi yang akan membuat mereka tersandung dalam janji mereka. Beberapa orang telah menyatakan kebera tantentang standar pendidikan di sini dan di Jerman. Ini adalah keberatan sepenuhnya tak berdasar.
Keluhan yang muncul, setelah lulus dari Jamiah siswa tidak fasih berbahasa Arab. Jamiah tidak hanya fokus pada bahasa dan berbagai mata pelajaran yang diajarkan di sana. Jika beberapa siswa cenderung untuk bahasa, Insya Allah, mereka akan diarahkan.
Dengan kasih karunia Allah Ta’ala pendidikan Jamiah didasarkan pada studi yang luas. Anggota Waqf e Nau setiap hari harus membaca buku‐buku agama, bahkan hingga beberapa halaman. Anggota Waqf e Nau 100% harus mendengarkan khotbah Jumat. Setelah Hadhrat Khalifatul Masih menemukan bahwa hanya 10% anak Waqf e Nou hadir di kelas dan mendengarkan secara teratur maka Beliau atba. Menganjurkan kepada orang tua agar memberikan perhatian khusus terhadap hal ini. Beliau memerintahkan agar para pengurus membuat program interaktif bagi Waqf e Nou. Sfa & Ataul Ghalib Yudi Hadiana
22 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013 Khutbah Jum’at
Mimpi Para Sahabat Masih Mau’ud a.s.
Catatan : Pemuatan Kutipan Khotbah Jum’at ini adalah perintah Amir Nasional JAI kepada Redaksi DARSUS atas instruksi dari Wakilul A’la, London; DARSUS bertanggungjawab penuh bila ada kekeliruan dan kesalahan komunikasi dalam sinopsis Khotbah Jum'at ini.
kutip
an kh
utbah
jum’at
Kutipan Khutbah Jum'at Hadhrat Khalifatul Masih V (atba), Di Masjid Baitul Futuh, Morden Inggris 25 Januari / Sulh 2013/1392
Hadhrat Khalifatul Masih V atba. bersabda: “Meskipun saat ini kita masih menyaksikan tanda‐tanda Allah Ta’ala, para sahabat Hadhrat Masih Mau’ud as.mendapatkan kemurahan hati langsung dari sahabat beliau saw. Mereka mendapatkan bimbingan di dalam mimpi mereka. Beberapa di antara mereka melihat mimpi yang di dalamnya Nabi Karim saw. dan Hadhrat Masih Mau’ud as.nampak seperti satu orang. Khutbah hari ini didasarkan pada mimpi‐mimpi benar beberapa sahabat yang dibimbing oleh Nabi Suci Muhammad saw. dalam mimpi‐mimpi mereka untuk menerima Hadhrat Masih Mau’ud a.s.”
Selanjutnya Hadhrat Khalifah mengulas mimpi Hadhrat Mirza Muhammad Afzal Sahib r.a. yang baiat pada tahun 1895 dan secara pribadi melihat Hadhrat Masih Mau’ud as.pada tahun 1904. Hadhrat Mirza Muhammad Afzal menceritakan bahwa ketika dir‐inya masih sangat muda, aya‐handa beliau, Hadhrat Munshi Jalal ud Din sahib, yang termasuk ke dalam 313 sahabat Hadhrat
Masih Mau’ud a.s., melihat se‐buah mimpi yang memberi kabar suka selama tiga malam. Sebagai akibatnya, Hadhrat Munshi Sahib mempercayakan anaknya yang masih muda kepada seorang te‐man dan pergi untuk mencari Imam Mahdi. Saat itu Qadian hampir tidak dikenal, tetapi entah bagaimana ayah beliau sampai di kota Batala. Seseorang di sana menyuruhnya untuk melanjutkan ke Qadian, maka beliau kembali ke rumah.
Ketika beliau masih di ketenta‐raan, beliau dikirim ke Kabul. Dalam kepulangannya, beliau pergi ke Qadian dengan sangat malu dan ketika beliau dihadapkan kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s., Beliau as.bertanya ‘Apakah anda Munshi Jalal ud Din yang sama, yang biasa menulis [surat] dari Kabul?’
Kemudian kisah Hadhrat Mu‐hammad Abdullah Sahib r.a. yang baiat tahun 1902 dan secara pri‐badi bertemu dengan Hadhrat Masih Mau’ud as.pada tahun 1903. Beliau menceritakan bahwa apapun yang ia punya, adalah me‐lalui doa‐doa Hadrat Masih Mau’ud as.yang wajah beberkat‐nya ia lihat di dalam mimpi ketika dirinya masih kecil.
Dalam mimpi ia terbang ke arah timur seperti burung. Ia ke‐mudian melihat seorang suci yang rambut dan janggutnya dicelup dengan inai [pewarna]. Hadhrat Muhamad Abdullah menceritakan bahwa ketika ia melihat Hadhrat Masih Mau’ud as.tahun 1903, ia menyaksikan wajahnya persis seperti yang telah dilihatnya dalam mimpi.
Lalu kisah Hadhrat Mian Meeran Bakhs Sabih r.a. baiat ta‐hun 1900. Ia menceritakan bahwa dirinya terinspirasi untuk menjadi
seorang Ahmadi ketika sauda‐ranya, yang bernama Ghulam Ra‐sul, yang tidak terpelajar, menjadi seorang Ahmadi. Di hari‐hari awal berdiskusi tentang agama dengan saudaranya itu, ia biasa menyebut dia seorang pendusta, tetapi suatu kali di rumah, ia merasa heran bahwa meskipun saudaranya tidak terpelajar, tetapi poin‐poinnya meyakinkan.
Suatu kali saudaranya itu memberikan beberapa selebaran untuk dibaca, yang memberi pen‐garuh besar terhadap dirinya. Ia banyak berdoa. Suatu malam ia melihat sebuah mimpi yang di dalamnya dirinya melihat seorang suci sedang membaca sebuah buku di luar rumahnya, orang suci itu berkata kepadanya bahwa ini adalah buku ‘Mirza Sahib’ yang telah ia bawa untuk Meeran Bakhs Sahib. Ketika orang suci itu mem‐berikan buku tersebut kepadanya, ia berkata bahwa hurufnya kecil sedangkan ukuran huruf selebaran‐selebaran Mirza Sahib itu besar‐besar. Dikatakan kepadanya bahwa Mirza Sahib telah mem‐publikasikan buku itu dengan hu‐ruf yang kecil.
Keesokan harinya beliau mele‐wati toko milik Ghulam Rasul dan melihat seorang laki‐laki sedang duduk di sana sambil membaca sebuah buku. Beliau bertanya itu buku apa. Ghulam Rasul mengam‐bil buku itu dari laki‐laki tersebut dan memberikannya kepada Meeran Bakhs Sahib lalu mengata‐kan bahwa ia telah membawa buku itu untuknya dan Meeran Bakhs ahib menjawab bahwa ia telah menerima buku tersebut di dalam mimpi pada malam sebe‐lumnya.
Meeran Bakhs Sahib membaca kedua bagian dari buku ‘Izala Au‐ham’ dan tidak ada keraguan lagi,
EDA
RA
N K
HU
SUS
UN
TUK
KA
LAN
GA
N S
END
IRI |
SEJ
AK
197
8 | I
SSN
190
7-77
93
23 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Sambungan
Hadhrat Sheikh Atta Mu‐hammad Sahib r.a. mencerita‐kan bahwa ia melihat sebuah mimpi yang di dalamnya Hadhrat Masih Mau’ud as.sedang berjalan‐jalan di jalan lebar di Batala dan memberi Atta Sahib uang 1 rupee. Beliau as.melintasi gambar Ratu (Victoria) dan
mengatakan kepadanya untuk menyimpan uang tersebut di tempat penyimpanan barang berharga. Belakangan, Hadhrat Masih Mau’ud as.mentabirkan mimpi terse‐but bahwa Sang Ratu tidak menerima Islam.
Selanjutnya Hadhrat Khali‐fah bersabda bahwa Hadhrat
Masih Mau'ud as.melindungi Islam dan Nabi Suci Muham‐mad Rasulullah saw. semen‐tara umat Muslim dan ulama‐ulama mereka memihak yang lain.
“Hari ini mereka mengada‐kan arak‐arakan untuk mem‐peringati Maulid Nabi saw., padahal kebahagiaan sejati
adalah dalam menyebarkan pesan beliau saw. dan men‐yampaikan shalawat dan salam kepada beliau saw. Ataul Ghalib Yudi Hadian, Fadhal Ahmad Nuruddin, Sfa [][]
3. Surat Keterangan atau Surat Sponsor atau Surat Re-komendasi Kerja
4. Dan data diri lainnya, seperti Surat Nikah, Akta Kelahiran atau SIM sebagai data tambahan untuk penye-suaian data. Visa
Visa adalah sebuah do-kumen yang dikeluarkan oleh sebuah negara yang mem-berikan seseorang izin untuk masuk ke negara tersebut dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu.
Kebanyakan negara mem-butuhkan kepemilikan visa asli untuk dapat masuk bagi w a rg a n eg a r a a s i ng , meskipun ada skema lain (lihat paspor untuk skema lainnya). Visa biasanya dis-tempel atau ditempel di
paspor penerima. Syarat pembuatan Visa
ke India, antara lain: 1. Paspor minimal masa
berlaku 6 bulan saat keber-angkatan + lampirkan paspor lama
2. Foto 4 x 6 = 3 lembar ( berwarna dan terbaru )
3. Ticket PP OK / Print Out
4. Surat Sponsor dari Pe-rusahaan, dalam bahasa Ing-gris
5. Lampirkan SIUP jika memiliki usaha sendiri
6. Rekening Koran / Tabungan 3 bulan terakhir
7. Copy Kartu Keluarga 8. Isi Form aplikasi secara
O n l i n e d i w e b s i t e www.indianvisaonline.gov.in
9. Surat Undangan dalam rangka Bisnis. Undangan harus di fax langsung dari
India ke Kedutaan India di Jakarta sebelum Visa diproses, harus mencantum-kan contact 2 orang di Indo-nesia dan 2 orang di India.
10. Bagi anak berusia 18 tahun ke bawah, tanda tangan kedua orang tua di lembar
form aplikasinya dan lam-pirkan surat sponsor dari kedua orang tuanya dan copy KTP orangtuanya. Bersam-bung…. Sfa [][]
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un Telah Meninggal Dunia:
MAYOR TNI AU FAISAL HUSEIN dalam usia 42 tahun
Pada hari Rabu Tanggal 26 Desember 2012 di RS AU Halim Perdana Kusumah Jakarta Semasa Hidupnya Almarhum Tercatat Sebagai Anggota Jemaat Ahmadiyah Depok
Semasa Hidup Almarhum Dikenal Sangat Mukhlis dan Memiliki Pengkhidmatan yang Tinggi Terhadap Jemaat dan Negara Republik Indonesia
Semoga Allah Ta’ala Menerimanya di Surga Keridhoan-Nya. Amin
Kantor Kedutaan Besar Kedubes India di Indonesia Jakarta Alamat Jl..HR Rasuna Said Kav S-1, Kuningan Jakarta 12950
Nomor Telepon : 021 520 4150
24 Volume VIII, Nomor 2 & 3, Edisi Pebruari-Maret 2013
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Jalsah Salanah adalah tradisi tahunan yang ada dalam Jemaat Ahmadiyah. Tradisi ini petunjuk dari Al-lah Ta’ala kepada Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as.Tujuannya agar para Ahmadi memiliki kecendrun-gan terhadap kehidupan akhi-r a t d a n m e m p e r o l e h ketaqwaan yang tinggi terha-dap Allah Ta’ala.
Jalsah Salanah untuk per-tamakalinya diadakan pada bulan Desember 1891, dan berlangsung selama tiga hari, yaitu dari tanggal 27 hingga 29, di Qadian, India. Jalsah pertama ini hanya dihadiri oleh 75 orang saja.
Namun seiring dengan kemajuan pesat yang sedang dialami oleh Jemaat Ahmadi-yah, Jalsah Salanah di Qadian ini, di setiap tahunnya, diikuti oleh puluhan ribu Ahmadi yang datang dari berbagai belahan dunia.
Bagi para Ahmadi yang bukan berasal dari Negara India, mengikuti Jalsah Salanah Qadian berarti me-masuki kawasan negara lain, dan hal ini mengharuskannya untuk melengkapi diri dengan dokumen pribadi yang sudah ditentukan, seperti buku paspor dan visa kunjungan ke suatu negara.
Bagi seseorang yang se-dang berkunjung ke negara lain, maka paspor adalah un-sure pokok. Tanpa memiliki paspor seorang warga asing yang berada di suatu negara
akan mendapat ancaman hu-kuman yang sangat berat. Oleh sebab itu, dokumen pri-badi berupa buku paspor menjadi hal yang paling penting untuk dipersiapkan. Dalam kolom Guide To Qadian kali ini, DARSUS akan memberikan informasi seputar paspor dan visa seba-gai bagian dari persiapan bagi para Ahmadi dari Indonesia yang memiliki niat untuk mengikuti Jalsah Salanah Qadian. Semoga tulisan ini memberikan manfaat. Paspor
Surat Perjalanan Republik
Indonesia (SPRI/Paspor) adalah dokumen milik negara yang harus dilindungi dan dijaga keberadaannya. Pe-megang paspor bertanggung jawab penuh atas paspor yang dimilikinya. Paspor berlaku untuk masa 5 (lima) tahun sejak tanggal dikeluarkan.
Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara.
Paspor berisi biodata pemegangnya, yang meliputi antara lain, foto pemegang,
tanda tangan, tempat dan tanggal kelahiran, informasi kebangsaan dan kadang-kadang juga beberapa informasi lain mengenai identifikasi individual. Ada kalanya pula sebuah paspor mencantumkan daftar negara yang tidak boleh dimasuki oleh si pemegang paspor itu. Sebagai contoh, dahulu pemegang paspor Indonesia sempat dilarang berkunjung ke negara Israel dan Taiwan.
P a s p o r b i a s a n y a diperlukan untuk perjalanan internasional karena harus ditunjukkan ketika memasuki perbatasan suatu negara, walaupun di negara tertentu ada beberapa perjanjian di mana warga suatu negara tertentu dapat memasuki negara lain dengan dokumen selain paspor. Paspor akan diberi cap (stempel) atau disegel dengan visa yang dilakukan oleh petugas negara tempat kedatangan.
Kini pembuatan paspor bisa dilakukan di kantor-kantor imigrasi yang sudah ada di setiap kabupaten dan kota se-Indonesia. Bahkan dengan semakin majunya teknologi yang diterapkan, pembuatan paspor menjadi sangat mudah melalui online.
Persyaratan pembuatan paspor diantaranya:
1. KTP asli dan Photo-copy KTP
2. Kartu Keluarga dan Photocopy Kartu Keluarga di atas kertas ukuran A4 Bersambung ke hal. 23
Bagian ke 2