dari sosialisasi disiplin pns: pejabat yang tidak ... · pp no. 53 tahun 2010 tentang disiplin...

3
Dari Sosialisasi Disiplin PNS: Pejabat yang tidak memberikan HD bisa dihukum Dikirim oleh humas1 pada 23 Desember 2010 | Komentar : 0 | Dilihat : 13810 Pembukaan sosialisasi oleh Rektor Yogi Sugito Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), merupakan hal sangat mendesak yang harus dilakukan Universitas Brawijaya (UB), guna mewujudkan World Class Entrepreneurial University (WCEU). Namun hingga kini di UB, masih ada sebagian orang yang ketika sudah mendapatkan predikat Pegawai Negeri Sipil (PNS), cenderung menurun tingkat kedisiplinannya. Demikian ungkap Rektor Prof Dr Ir Yogi Sugito ketika membuka Sosialisasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 53 tahun 2010 di Hotel UB, Rabu (22/12). Kegiatan yang diikuti lebih dari 200 orang pejabat eselon di lingkungan UB itu, difasilitasi oleh Bagian Kepegawaian Biro Administrasi Umum (BAU) UB. Lebih lanjut disampaikan Rektor, saat ini UB telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan integritas, kinerja dan kedisiplinan PNS di UB. Salah satunya adalah dengan menerapkan finger print, meski dirinya mengakui, belum ada tindak lanjut dari penerapan aturan ini, bilamana jumlah presensi seorang pegawai kurang dari ketentuan jam kerja yang ditetapkan pemerintah. Karenanya Rektor Yogi Sugito mengharapkan agar peraturan PP No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil mampu menjawab berbagai permasalahan yang dialami oleh instansi pemerintah khususnya di Perguruan Tinggi Pemerintah (PTP) dalam hal pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) pegawai PNS/CPNS. Bertindak sebagai pembicara dalam sosialisasi, Asisten Deputi Penegakan Integritas SDM Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Endang Susilowati SH dan Kasubdit Perancangan Perundang-undangan III Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Bambang Hari Sasmato SH. Materi sosialisasi meliputi PP 53 tahun 2010 dan Juklak Juknis PP 53 tahun 2010. Selain dikemas secara panel, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan dialog dan tanya jawab.

Upload: hadieu

Post on 29-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dari Sosialisasi Disiplin PNS: Pejabat yang tidak ... · PP No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil mampu menjawab berbagai permasalahan yang ... melakukan dialog

Dari Sosialisasi Disiplin PNS: Pejabat yang tidak memberikan HD bisa dihukum

Dikirim oleh humas1 pada 23 Desember 2010 | Komentar : 0 | Dilihat : 13810

Pembukaan sosialisasi oleh Rektor Yogi Sugito

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), merupakan hal sangat mendesak yang harus dilakukan Universitas Brawijaya (UB), guna mewujudkan World Class Entrepreneurial University (WCEU). Namun hingga kini di UB, masih ada sebagian orang yang ketika sudah mendapatkan predikat Pegawai Negeri Sipil (PNS), cenderung menurun tingkat kedisiplinannya. Demikian ungkap Rektor Prof Dr Ir Yogi Sugito ketika membuka Sosialisasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 53 tahun 2010 di Hotel UB, Rabu (22/12). Kegiatan yang diikuti lebih dari 200 orang pejabat eselon di lingkungan UB itu, difasilitasi oleh Bagian Kepegawaian Biro Administrasi Umum (BAU) UB.

Lebih lanjut disampaikan Rektor, saat ini UB telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan integritas, kinerja dan kedisiplinan PNS di UB. Salah satunya adalah dengan menerapkan finger print, meski dirinya mengakui, belum ada tindak lanjut dari penerapan aturan ini, bilamana jumlah presensi seorang pegawai kurang dari ketentuan jam kerja yang ditetapkan pemerintah. Karenanya Rektor Yogi Sugito mengharapkan agar peraturan PP No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil mampu menjawab berbagai permasalahan yang dialami oleh instansi pemerintah khususnya di Perguruan Tinggi Pemerintah (PTP) dalam hal pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) pegawai PNS/CPNS.

Bertindak sebagai pembicara dalam sosialisasi, Asisten Deputi Penegakan Integritas SDM Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Endang Susilowati SH dan Kasubdit Perancangan Perundang-undangan III Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Bambang Hari Sasmato SH. Materi sosialisasi meliputi PP 53 tahun 2010 dan Juklak Juknis PP 53 tahun 2010. Selain dikemas secara panel, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan dialog dan tanya jawab.

Page 2: Dari Sosialisasi Disiplin PNS: Pejabat yang tidak ... · PP No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil mampu menjawab berbagai permasalahan yang ... melakukan dialog

Endang Susilowati SH

Endang yang pada kesempatan itu mengupas pasal-pasal penting tentang disiplin PNS ini menyatakan, PP No. 53 tahun 2010 pengganti PP No. 30 tahun 1980 merupakan jawaban untuk menghilangkan citra negatif PNS di mata publik eksternal. Peraturan ini, ungkap Endang, memberikan kewenangan kepada pejabat struktural dan pejabat yang setara, memberikan hukuman disiplin bagi staf di bawahnya. "Pejabat struktural harus mampu membuat berita acara pemeriksaan (BAP), harus tahu cara membongkar pelanggaran disiplin dan bagaimana memberikan hukuman disiplin," tambahnya. Peraturan ini, tambah Endang, juga memuat tentang hukuman yang bisa diberikan kepada pejabat struktural bila yang bersangkutan 'membiarkan' terjadinya pelanggaran disiplin staf dibawahnya.

Kedisiplinan Pegawai dan Hukuman Disiplin (HD)

Bambang Hari Sasmato SH

Sementara itu, Bambang Hari Sasmato yang menjelaskan juklak dan juknis PP 53 menyatakan, disiplin PNS merupakan kesanggupan PNS untuk mentaatai kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan, yang apabila tidak dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Terdapat tiga jenis tindakan disiplin. Disiplin preventif, tindakan yang dilakukan untuk mendorong PNS mentaati standar dan norma sehingga tidak terjadi pelanggaran. Disiplin korektif, tindakan setelah terjadinya pelanggaran. Tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut. Terakhir, disiplin progresif, sebagai tindakan pencegahan terhadap pengulangan pelanggaran.

Terdapat 17 kewajiban yang harus ditaati PNS/CPNS. Dari jumlah itu terdapat empat hal yang merupakan kewajiban ini, meliputi menaati peraturan perundang-undangan, mentaati ketentuan jam kerja dan masuk kerja, mentaati ketentuan kedinasan serta kewajiban untuk bekerja dengan jujur serta cermat untuk kepentingan negara. Sementara larangan bagi PNS/CPNS dalam PP ini berjumlah 15 butir.  Tiga diantaranya merupakan larangan inti, meliputi menyalahgunakan wewenang, menjadi perantara untuk kepentingan orang lain/diri sendiri dengan menggunakan kewenangan orang lain, serta menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan.

Tingkat hukuman terbagi atas tiga tingkat. Untuk pelanggaran waktu ketidakhadiran misalnya, kategori hukuman ringan dengan ketidakhadiran 5 s/d 15 hari kerja tanpa keterangan, berupa pemberian teguran lisan, teguran tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis. Hukuman sedang dengan ketidakhadiran 16 s/d 30 hari kerja tanpa keterangan, berupa penundaan Kenaikan Gaji Berkala, penundaan Kenaikan Pangkat dan penurunan pangkat paling lama 1 tahun. Hukuman berat dengan ketidakhadiran 31 hari kerja ke atas, berupa penurunan pangkat paling lama 3 tahun, penurunan jabatan, pembebasan jabatan dan pemberhentian.[nun]

 Artikel terkait