darah putih

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Darah merupakan komponen dari sistem transport tubuh. Darah merupakan jaringan yang terbentuk dari cairan yang terdiri dari dua bagian besar yaitu plasma darah dan sel - sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah(eritosit), sel darah putih(leukosit), dan trombosit. Sel-sel darah putih sendiri terdiri dari neutrofil, eusinofil, basofil, monosit dan limfosit. Pada sel darah putih dapat dilakukan pemeriksaan hitung jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis leukosit. Pada praktikum kali ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan pemeriksaan jumlah dan jenis leukosit. Agar apabila menjadi dokter kelak dapat bermanfaat dalam melakukan diagnosis dengan baik. 1.2.Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pemeriksaan hitung jumlah leukosit. 2. Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit. 1

Upload: andreas-jonathan

Post on 11-Nov-2015

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bahan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1.Latar BelakangDarah merupakan komponen dari sistem transport tubuh. Darah merupakan jaringan yang terbentuk dari cairan yang terdiri dari dua bagian besar yaitu plasma darah dan sel - sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah(eritosit), sel darah putih(leukosit), dan trombosit. Sel-sel darah putih sendiri terdiri dari neutrofil, eusinofil, basofil, monosit dan limfosit. Pada sel darah putih dapat dilakukan pemeriksaan hitung jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis leukosit.Pada praktikum kali ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan pemeriksaan jumlah dan jenis leukosit. Agar apabila menjadi dokter kelak dapat bermanfaat dalam melakukan diagnosis dengan baik.1.2.Tujuan Praktikum1. Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pemeriksaan hitung jumlah leukosit.2. Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit.

BAB IIDASAR TEORI2.1.LeukositLeukosit adalah bagian darah yang berwarna putih dan merupakan unit mobil dari sistem pertahanan terhadap infeksi yang terdiri dari granuler dan agranuler. Di mana granuler meliputi basofil, eusinofil, neutrofil. Sedangkan agranuler meliputi limfosit dan monosit.Sel darah putih mempuyai beberapa fungsi yaitu :1. Fungsi defensive : mempertahan tubuh terhadap benda asing termasuk kuman penyebab infeksi.2. Fungsi reparative: memperbaiki atau mencegah kerusakan terutama kerusakan vaskuler. Leukosit yang memegang peranan adalah basofil yang mengasilkan heparin, sehingga pembentukan thrombus pembuluh darah dapat dicegah.(digilib.unimus.ac.id)Macam-macam leukosit :Bergranullaa. Neutrophil,Berfungsi membantu melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan jamur dan mencerna benda asing sisa-sisa peradangan. Diameternya antara 12-15 m. Jumlahnya sekitar 55 - 70 % dari total sel darah putih. Merupakan salah satu jenis sel darah putih yang bergranulla, dimana granullanya berwarna merah namun hanya sedikit diseluruh sitoplasma, dengan jumlah nukleus terdiri dari tiga lobe atau lebih dimana masig-masing lobe hanya dihubungkan oleh filament sehingga terlihat seperti terpisah.

b. EosinophilBerfungsi membunuh parasit, merusak selsel kanker dan berperan dalam respon alergi.Jumlah eosinophil dalam sel darah putih yaitu sekitar 1 - 3 %, dimana diameternya sama dengan diameter neutrophil yaitu 12 - 15 m. Jumlah nukleusnya terdiri dari dua lobe yang keduanya juga terhubung oleh filament. Granulla eosinophil berwarna merah kekuningan, dalam sitoplasma jumlahnya sedikit sehingga nucleus masih dapat dilihat jelas.

c. BasophilFungsinya berperan dalam respon alergi. Diameter basophil lebih kecil dari neutrophil dan basophil yaitu sekitar 9-10 m. Jumlahnya0,4-1% dari total sel darah putih. Granullanya berwarna merah kebiruan dalam sel jumlahnya sangat banyak hampir menutupi semua sel, sehingga nucleus yang jumlah lobe dua dan terhubung oleh filament tidak dapat dilihat jelas.

Tak Bergranullaa. MonocytesBerfungsi mencerna sel-sel yang mati atau yang rusak dan memberikan perlawanan imunologis terhadap berbagai organisme penyebab infeksi. Nuleusnya terdiri dari dua lobe yang menyatu. Jumlah monocytes sekitar 2 - 8 % dalam sel darah putih dengan diameter antara 16-20 m.

b. LymphocytesFungsinya memberikan perlindungan terhadap infeksi virus dan bisa menemukan dan merusak beberapa sel kanker dan membentuk sel-sel yang menghasilkan antibodi atau sel plasma. Nukleusnya berbentuk bulat hamper memenuhi sel atau dengan kata lain hanya ada satu lobe. Jumlahnya sekitar 20-40% dalam sel darah putih, dengan diameter 8-10 m.

(ittelkom.ac.id)2.2.Pemeriksaan LeukositA.Hitung LeukositHitung leukosit menyatakan jumlah sel-sel leukosit perliter darah (System International Units = SI unit) atau per satu mmk darah.Untuk penerapan hitung leukosit ada dua metode, manual dan elektronik. Pada umumnya metode elektronik belum digunakan secara umum, mungkin baru di laboratorium besar, sehingga cara manual masih memegang peranan penting. Metode elektronik tidak dibicarakan. Dasar pemeriksaannya adalah darah diencerkan dengan larutan asam lemah, yang menyebabkan sel-sel erotrosit hemolisis serta darah menjadi encer, sehingga sel-sel leukosit mudah dihitung.

Perhitungan:

Jumlah leukosit keempat kotak besar dibagi 0,4 kemudian dikalikan 20Nilai Normal : Nilai normal 4500-10000 sel/mm3 Neonatus 9000-30000 sel/mm3 Bayi sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm3 Anak 10 tahun 4500-13500/mm3 Ibu hamil rata-rata 6000-17000 sel/mm3 Postpartum 9700-25700 sel/mm3 (Chernecky, CC, 2008)B.Hitung jenis LeukositHitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit. Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total (sel/l).Untuk melakukan hitung jenis leukosit, pertama membuat sediaan apus darah yang diwarnai dengan pewarna Giemsa, Wright atau May Grunwald. Amati di bawah mikroskop dan hitung jenis-jenis leukosit hingga didapatkan 100 sel. Tiap jenis sel darah putih dinyatakan dalam persen (%). Jumlah absolut dihitung dengan mengalikan persentase jumlah dengan hitung leukosit, hasilnya dinyatakan dalam sel/L.Tabel 2. Hitung Jenis LeukositJenisNilai normal

Basofil0,4-1%40-100/mm3

Eosinofil1-3%100-300/mm3

Neutrofil55-70%(2500-7000/mm3)Bayi Baru Lahir 61%Umur 1 tahun 2%Segmen 50-65% (2500-6500/mm3)Batang 0-5% (0-500/mm3)

Limfosit20-40%1700-3500/mm3BBL 34%1 th 60%6 th 42%12 th 38%

Monosit2-8%(200-600/mm3)

(Chernecky, CC, 2008)BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN3.1.Hitung Jumlah LeukositA.Alat dan Bahan1. Larutan pengencer Turk2. Etanol 95 %3. Pipet leukosit4. Bilik hitung improved Neubauer dan kaca penutup5. Mikroskop6. CounterB.Langkah KerjaMenghisap darah dengan pipet leukosit sampai angka 0,5Menghapus darah yang melekat pada ujung pipetDengan pipet yang sama menghisap larutan truk sampai angka 11Mencampur secara horisontalMembuang tetesan pertama sebanyak 2-3 tetesMenuangkan dalam bilik hitung yang telah ditutup dengan kaca penutup dan diletakkan di mikroskopMenunggunya selama 3 menitMelakukan perhitungan sel leukosit dengan perbesaran obyektif 10 x.

3.2.Hitung Jenis LeukositA.Alat dan Bahan1. Larutan cat Giemsa2. Larutan penyangga fosfat pH 6,43. Rak pengecatan4. Kaca obyek5. Spreader6. Pipet7. Mikroskop8. Counter atau table hitungB.Langkah KerjaMembuat apusan darah. Meletakkan setetes kecil darah di kaca obyek dengan batang pengaduk, kira-kira 1 cm dari tepi kaca.Memposisikan spreader membentuk sudut 25 terhadap kaca obyek tempat darah diteteskan. Geser ke belakang, kea rah tetesan darah hingga darah menyentuh spreader. Setelah darah menyentuh spreader, menggeser spreader kembali ke depan dengan gentle dan cepat.Mengeringkan pada suhu kamarMelakukan pengecatan. Meletakkan di rak pengecatan dengan sediaan apus menghadap ke atas. Menggenangi dengan cat Giemsa selama 1 menit. Menambahkan larutan penyangga dalam jumlah yang sama banyak, kemudian biarkan selama 25 menit.Mencuci sediaan pada air mengalir dan keringkanSesudah kering menempatkan pada mikroskop. Mengatur perbesaran mikroskop dari perbesaran lemah hingga perbesaran kuat untuk menentukan counting area.Menghitung jenis leukosit di counting area dari satu lapang pandang ke lapang pandang berikutnya dengan arah gerakan teratur.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA.Hitung jumlah leukosit

Jumlah leukosit:95/0,4 X 20 = 4750 Leukosit/mm3B.Hitung jenis leukositMacam SelJumlah

Basofil5%

Eosinofil3%

Batang1%

Segmen44%

Limfosit38%

Monosit9%

Jumlah100%

Pada praktikum fisiologi kali ini, adalah praktikum tentang pemeriksaan leukosit. Pada pemeriksaan ini, dilakukan dua pemeriksaan yaitu pemeriksaan jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit. Pada kedua pemeriksaan ini, specimen yang digunakan adalah darah EDTA. Yang pertama adalah pemeriksaan jumlah leukosit. Prinsip pemeriksaan ini adalah eritosit dilisiskan dalam larutan asam lemah, sehingga tinggal leukosit dan menghitungnya. Praktikan memasang alat penghisap pada pipet leukosit, dan mempipetkan darah hingga tanda 0,5. Lalu membersihkan ujung pipet, praktikan mempipetkan larutan pengencer hingga tanda 11. Setelah itu dikocok untuk melisiskan eritrosit. Kemudian campuran tersebut diteteskan pada bilik hitung pada mikroskop yang telah disiapkan. Pada praktikum ini, bilik hitung yang digunakan adalah improved Neubauer. Namun, sebelum diteteskan ke bilik hitung, membuang 2-3 tetes pertama, lalu tetesan berikutnya diteteskan pada bilik hitung dan dibiarkan dahulu agar mengendap. Lalu praktikan mengamati dan menghitung leukosit di kotak besar di keempat sudut bilik hitung yang masing-masing terdiri 16 kotak kecil. Setelah menghitung leukosit pada keempat kotak besar, jumlah yang didapat adalah 95. Jumlah ini dibagi dengan 0,4 lalu dikalikan dengan 20, maka hasil yang didapat adalah 4750 leukosit/mm3. Hasil ini apabila dilihat pada dasar teori, adalah normal yaitu antara 4500-10000 leukosit/mm3.Apabila jumlah leukosit kurang atau di bawah nilai normal disebut leukopenia. Penurunan jumlah leukosit dapat terjadi pada penderita infeksi tertentu, terutama virus, malaria, alkoholik, SLE, reumaotid artritis, dan penyakit hemopoetik(anemia aplastik, anemia perisiosa). Leokopenia dapat juga disebabkan penggunaan obat terutama saetaminofen, sulfonamide, PTU, barbiturate, kemoterapi kanker, diazepam, diuretika, antidiabetika oral, indometasin, metildopa, rimpamfin, fenotiazin, dan antibiotika.(penicilin, cefalosporin, dan kloramfenikol)Sedangkan apabila jumlah di atas nilai normal disebut leukositosis. Leukositosis dapat terjadi secara fisiologik maupun patologik. Leukositosis yang fisiologik dijumpai pada kerja fisik yang berat, gangguan emosi, kejang, takhikardi paroksismal, partus dan haid. Peningkatan leukosit juga dapat menunjukan adanya proses infeksi atau radang akut, misalnya pneumonia, meningitis, apendisitis, tuberkolosis, tonsilitis, dll. Dapat juga terjadi miokard infark, sirosis hepatis, luka bakar, kanker, leukemia, penyakit kolagen, anemia hemolitik, anemia sel sabit , penyakit parasit, dan stress karena pembedahan ataupun gangguan emosi.Pemeriksaan berikutnya adalah hitung jenis leukosit. Prinsip pemeriksaan ini adalah menetapkan persentase jenis leukosit yang ada dalam darah. Untuk melakukan pemeriksaan ini, praktikan membuat apusan darah. Setelah melakukannya sesuai langkah kerja, hasil yang didapat adalah Basofil 5%, eosinofil 3%, batang 1%, segmen 44%, limfosit 38%, monosit 9%. Berdasarkan data tersebut, hasil perhitungan untuk basofil melebihi angka normal. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh adanya kesalahan pada saat pengamatan, atau memang specimen yang digunakan basofilnya melebihi angka normal. Pada neutrofil segmen, di bawah angka normal. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh adanya kesalahan pada saat pengamatan atau memang specimen yang digunakan segmennya di bawah angka normal. Pada basofil angka akan meningkat apabila terjadi inflamasi, leukemia, tahap penyembuhan infeksi atau inflamasi. Sedangkan angka akan turun turun apabila terjadi stress, reaksi hipersensitivitas, kehamilan, hipertiroidisme. Pada neutrofil, angka akan meningkat apabila terjadi inflamasi, kerusakan jaringan, penyakit Hodgkin, leukemia mielositik, hemolytic disease of newborn, kolesistitis akut, apendisitis, pancreatitis akut, pengaruh obat. Sedangkan nilai akan turun apabila terjadi infeksi virus, autoimun/idiopatik, pengaruh obat-obatan. Pada Eosinofil, angka akan meningkat apabila terjadi umumnya pada keadaan atopi/ alergi dan infeksi parasit. Dan akan turun apabila terjadi stress, luka bakar, syok, hiperfungsi adrenokortikal. Pada monosit angka akan meningkat apabila terjadi infeksi virus, parasit, anemia hemolitik, SLE< RA, sedangkan turun apabila terjadi leukemia limfositik, anemia aplastik. Pada limfosit angka akan meningkat apabila terjadi infeksi kronis dan virus. Dan angka akan turun apabila terjadi kanker, leukemia, gagal ginjal, SLE, pemberian steroid yang berlebihan.

BAB VKESIMPULAN Sel darah putih mempuyai beberapa fungsi yaitu :Fungsi defensive : mempertahan tubuh terhadap benda asing termasuk kuman penyebab infeksi.Fungsi reparative: memperbaiki atau mencegah kerusakan terutama kerusakan vaskuler. Leukosit yang memegang peranan adalah basofil yang mengasilkan heparin, sehingga pembentukan thrombus pembuluh darah dapat dicegah. Leukosit atau sel darah putih terdiri dari agranuler ( limfosit dan monosit) dan granuler( eosinofil, basofil, dan neutrofil) Nilai normal jenis-jenis leukosit yaitu Basofil 0,4-1% (absolut 40-100 sel/mm3), Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3), Netrofil batang 0-5% (absolut 0-500 sel/mm3), Netrofil segmen 55-70% (absolut 2500-7000 sel/mm3), Limfosit 20-40% (absolut 1750-3500 sel/mm3), Monosit 2-8% (absolut 200-800 sel/mm3).

DAFTAR PUSTAKA http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-ambarwatig-5298-2-bab2.pdf http://www.ittelkom.ac.id Chernecky CC & Berger BJ. Laboratory Tests and Diagnostic Procedures 5th edition. Saunders-Elsevier, 2008

13