dapus malaria

5
DAFTAR PUSTAKA 1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III, edisi IV. FKUI. Jakarta, 2006 2. Putera H D. Malaria Serebral (Komplikasi): Suatu Penyakit Imunologis. Jurnal Kedokteran Yarsi Edisi V. Penerbit YARSI, Jakarta. 2002. 3. Cyrus H. Simanjuntak, P.R. Arbani. Cermin 6 Dunia Kedokteran No. 55, 1989 status malaria di Indonesia 4. Zein U. Penanganan Terkini Malara Falciparum. Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2005 5. Drh. Suhintam Pusarawati, M.Kes dan dr. Indah S. Tantular, M.Kes, PhD. Diagnosis makroskopis malaria pewarnaan giemsa dan Acridine orange. Bagian Parasitologi FK Unair. Surabaya, 2010 6. Pedoman penatalaksanaan malaria di Indonesia. Jakarta: Depkes, 2008 1

Upload: hana-fachir

Post on 30-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

daftar pustaka

TRANSCRIPT

Page 1: Dapus Malaria

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III, edisi IV. FKUI. Jakarta, 2006

2. Putera H D. Malaria Serebral (Komplikasi): Suatu Penyakit Imunologis. Jurnal

Kedokteran Yarsi Edisi V. Penerbit YARSI, Jakarta. 2002.

3. Cyrus H. Simanjuntak, P.R. Arbani. Cermin 6 Dunia Kedokteran No. 55, 1989

status malaria di Indonesia

4. Zein U. Penanganan Terkini Malara Falciparum. Divisi Penyakit Tropik dan

Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara. 2005

5. Drh. Suhintam Pusarawati, M.Kes dan dr. Indah S. Tantular, M.Kes, PhD.

Diagnosis makroskopis malaria pewarnaan giemsa dan Acridine orange. Bagian

Parasitologi FK Unair. Surabaya, 2010

6. Pedoman penatalaksanaan malaria di Indonesia. Jakarta: Depkes, 2008

7. Dr. Emiliana Tjitra MSc. Hubungan Beratnya Penyakit Malaria Falciparum

dengan Kepadatan Parasit pada Penderita Dewasa Cermin Dunia Kedokteran No.

55, 1989

8. Sinclair D, Zani B, Donegan S. Artemisinin-based combination therapy for

treating uncomplicated malaria (Review). Cochrane review, 2009

9. François Nosten and Nicholas J. White. Artemisinin-Based Combination

Treatment of Falciparum Malaria. Am. J. Trop. Med. Hyg., 77(Suppl 6), 2007, pp.

181–192

1

Page 2: Dapus Malaria

10. Gunawan S. Epidemiologi Malaria. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria,

Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC,

2000; Hal: 1-15

11. Rampengan TH. Malaria Pada Anak. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria,

Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC,

2000; Hal: 249-60.

12. Nugroho A & Tumewu WM. Siklus Hidup Plasmodium Malaria. Dalam

Harijanto PN (editor). Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan

Penanganan. Jakarta: EGC, 2000; Hal: 38-52.

13. Harijanto PN, Langi J, Richie TL. Patogenesis Malaria Berat. Dalam: Harijanto

PN (editor). Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan

Penanganan. Jakarta: EGC, 2000; Hal: 118-26

14. Harijanto PN. Malaria. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III, edisi IV.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2006; Hal: 1754-60

15. Pribadi W. Parasit Malaria. Dalam: gandahusada S, Ilahude HD, Pribadi W

(editor). Parasitologi Kedokteran. Edisi ke-3. Jakarta, Fakultas Kedokteran UI,

2000, Hal: 171-97

16. Abdoerrachman. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 2. Jakarta : Bagian IKA FKUI, 1989;

655-9

17. Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FKUI,

2001; 409-16)

2

Page 3: Dapus Malaria

18. Societe de Pathologie infectieuse de langue francaise. Management and

prevention of imported Plasmodium falciparum malaria: recommendations for

clinical practise 2007. Paris: SPILF, 2007

19. Julien Zwang, Piero Olliaro, Hubert Barennes, et al . Efficacy of artesunate-

amodiaquine for treating uncomplicated falciparum malaria in sub-Saharan

Africa: a multi-centre analysis. Malaria Journal 2009, 8:203

20. WHO. Guidelines for the treatment of malaria second edition, 2010

21. Anupkumar R Anvikar, Bhawna Sharma, Bhartendu H Shahi, et al. Artesunate-

amodiaquine fixed dose combination for the treatment of Plasmodium falciparum

malaria in India. Malaria Journal 2012, 11:97

22. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di

Indonesia. Jakarta, 2006; Hal:1-12, 15-23, 67-68

23. Munthe CE. Malaria serebral: Laporan Kasus. Cermin Dunia Kedokteran

2001;131:5-6

24. Kakkilaya BS. Central nervous system involvement in P. Falciparum malaria.

(available at www.malariasite.com, diakses tanggal 5 Agustus 2008

25. Akhyar Y. Malaria. Fakultas Kedokteran Universitas Riau. RSUD Arifin Achmad

Pekanbaru, Riau 2008

3