dampak tpa thd sukosari
DESCRIPTION
dtjfTRANSCRIPT
DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA)
TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI
KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR
A. Latar Belakang Masalah
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan
kausal gejala-gejala muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka
bumi, baik yang fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup serta
permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks
wilayah (Bintarto, 1984). Disiplin ilmu geografi mempunyai cakupan obyek
kajian yang luas mencakup fenomena alam dan manusia, dan keterkaitan
kedua fenomena tersebut. Salah satu yang menjadi objek kajian tentang
masalah lingkungan, terutama masalah sampah padat. Sumber utama
penghasil sampah adalah manusia. Adanya aktifitas manusia dalam
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari berdampak pada peningkatan
produksi sampah yang dihasilkan oleh manusia.
Sampah dalam kehidupan manusia selalu dianggap sebagai suatu hal
yang buruk, kotor, bahkan jorok. Ini terjadi karena sampah merupakan hasil
samping yang kurang bermanfaat dari suatu produk. Keberadaannya bukan
semata-mata karena monopoli negara berkembang yang memacu proses
pembangunan dengan industrialisasinya, tetapi negara maju pun mengalami
perang untuk mengatasi masalah sampah. Pertambahan penduduk yang kurang
terkontrol, faktor sosial budaya masyarakat setempat pun jadi sebab masalah
sampah menjadi menumpuk (Komarudin, 1990:247).
Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup (2003) sampah
merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat maupun cair
berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun
tidak terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke
Lingkungan. Bintarto (1983) mengemukakan bahwa sampah merupakan salah
satu penyebab rusaknya lingkungan. Tidak dapat dipisahkan dari penduduk
tepatnya aktifitas penduduk sebagai produsennya.
Penanganan sampah yang baik di lingkungan masyarakat dan di TPA
akan mengurangi dampak yang negatif terhadap lingkungan, sehingga perlu
adanya suatu rangkaian proses bagaimana sampah yang dihasilkan dapat di
kelola menjadi sampah yang lebih ramah lingkungan dan bahkan
dimanfaatkan lagi untuk kegunaan yang lain. Melalui pengelolaan sampah
yang baik akan menghsilkan barang-barang ekonomis yang tinggi dan kreatif.
Faktor manusia pun juga akan lebih baik, demikian pula dengan kesejahteraan.
Masyarakat akan memiliki kegiatan positif berkaitan dengan pemberdayaan
sampah.
Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) sangatlah penting bagi proses pengolahan sampah ke tahap berikutnya.
Sampah kalau tidak diolah dengan baik akan mengganggu lingkungan, karena
akan menimbulkan bau dan tempat bersarangnya lalat. Jika musim hujan tiba
sampah akan tercampur dengan air kemudian akan meresap kedalam tanah
yang akan mencemari air dan mencemari tanah yang ada dilingkungan sekitar.
Maka dari itu perlu adanya pengolahan yang baik di TPA untuk mengurangi
berbagai dampak negatif yang ada dan bisa bermanfaat bagi masyarakat.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut :
1. Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang dapat menjadi
ancaman bagi kehidupan manusia.
2. Letak suatu TPA sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat
disekitarnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Dengan sistem apa saja pengelolaan sampah di TPA Sukosari?
2. Bagaimana dampak keberadaan TPA Sukosari terhadap lingkungan
masyarakat sekitar?
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian mempunyai tujuan yang akan dicapai sesuai dengan pokok
permasalahan yang telah diungkapkan di atas maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :
“Ingin mengetahui dengan sistem apa saja cara pengelolaan sampah di TPA
Sukosari dan bagaimana dampak keberadaan TPA tersebut terhadap
lingkungan skitarnya?”
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai syarat untuk menempuh ujian akhir tingkat Sarjana (S1) pada
program studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
2. Sebagai pengertian dan tambahan ilmu bagi peneliti sehingga akan
menambah wawasan.
3. Diharapkan untuk informasi bagi orang yang memerlukan dengan
adanya penelitian ini.
E. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian sampah
Sampah adalah sisa konsumsi dari kegiatan manusia sehari-hari yang
berbentuk padat. Sampah dalam bentuk banyak dan tidak terkelola dengan
baik akan menjadi masalah bagi kesehatan manusia. Selain dari baunya
yang tidak sedap dan mengganggu pandangan, sampah juga menjadi
sumber penyakit, penyebab banjir, dan sebagainya. Selain itu sampah
secara terus menerus mengalami peningkatan jumlah tanpa diimbangi oleh
penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk pengelolaan sanpah
tersebut (Sulistinah, 2004:479)
Sampah menurut Hadiwiyito (dalam Kuncoro Sejati, 2006:13-15)
menyatakan bahwa sampah dapat digolongkan menjadi 7 macam yaitu
antara lain ;
a. Sampah berdasarkan asalnya terdiri dari 1. Sampah rumah tangga
yaitu sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga termasuk
sampah dari asrama, rumah sakit, hotel dan kantor, 2. Sampah
industri 3. Sampah pertanian termasuk sampah perkebunan,
kehutanan, perikanan dan peternakan, 4. Sampah perdagangan,
misalnya sampah pasar dan sampah toko, sampah dari hasil
aktivitas pembangunan, 5. Sampah jalan raya.
b. Sampah berdasarkan penggolonganya terbagi menjadi 2 jenis yaitu
1. Sampah seragam. Sampah hasil kegiatan industri umumnya
termasuk dalam golongan ini. Sampah dari kantor sering hanya
terdiri atas kertas, karton, kertas karbon, dan semacamnya yang
masih tergolong seragam atau sejenis. 2. Sampah campuran.
Misalnya, sampah yang berasal dari pasar atau sampah dari tempat-
tempat umum yang sangat beraneka ragam dan bercampur menjadi
satu.
c. Sampah berdasarkan bentuknya terbagi menjadi 3 jenis yaitu 1.
Sampah padatan (solid), misalnya daun, kertas, karton, kaleng,
plastik, dan logam 2. Sampah cairan (termasuk bubur), misalnya
bekas air pencuci, bekas cairan yang tumpah, tetes tebu, dan
limbah industri yang cair. 3. Sampah berbentuk gas, misalnya
karbondioksida, amonia, H2S, dan lainnya.
d. Sampah berdasarkan lokasinya terbagi menjadi 2 yaitu,1. Sampah
kota (urban) yang terkumpul dikota-kota besar.2. sampah daerah
yang terkumpul di daerah-daerah luar perkotaan.
e. Sampah berdasarkan proses terjadinya terdiri dari, 1. Sampah
alami, ialah sampah yang terjadinya karena proses alami. Misalnya
rontokan dedaunan. 2. Sampah nonalami, ialah sampah yang
terjadi karena kegiatan manusia. Misalnya plastik dan kertas.
f. Sampah berdasarkan sifatnya terdiri dari, 1. Sampah organik,terdiri
atas dedaunan, kayu, tulang, sisa makanan ternah, sayur, dan buah.
Sampah ini mudah didegradasi oleh mikroba sehingga sulit untuk
diuraikan.
g. Sampah berdasarkan jenisnya terdiri dari 1. Sampah makanan, 2.
Sampah kebun/pekarangan, 3. Sampah kertas, 4. Sampah
plastik,karet, dan kulit, 5. Sampah kain, 6. Sampah kayu, 7.
Sampah logam, 8. Sampah gelas dan keramik, 9. Sampah abu dan
debu.
2. Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup (2006)
merupakan kegiatan yang terdiri atas pengurangan, Pemilahan,
Pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, pengolahan sampah.
Pengelolaan sampah memiliki 2 konsep yaitu pengurangan sampah dengan
cara 3R (reduce, reuse, recycle) dan penanganan sampah itu sendiri
(seperti proses pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan
pemrosesan akhir).
Pengelolaan Sampah mempunyai tujuan untuk menciptakan lingkungan
yang bersih dan sehat. Hal ini sangat diperlukan masyarakat melindungi
dari gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh adanya pengelolaan
sampah mulai dari proses pengumpulan, pengangkutan sampai ketempat
pembuangan akhir (TPA). Beberapa metode yang terkait dengan
pengelolaan sampah seperti dibakar, ditanam, dibuang kedalam bak
sampah ataupun didaur ulang.
Sampah yang tidak terkelola secara baik dapat menimbulkan berbagai
permasalahan, khususnya dari aspek kesehatan, dilingkungan tempat
tinggal. Dampak yang ditimbulkan oleh adanya pengelolaan sampah yang
kurang baik yaitu salah satunya berpotensi untuk menjadi sumber tempat
perkembangan bibit penyakit (reservoir) (Ehlers and Steal 1958, dalam
Sugiyarti). Pada umumnya media yang baik untuk perkembangbiakan
vektor penyakit bahkan dapat menjadi agen suatu penyakit. Sampah
sebagai reservoir, misalnya untuk penyakit tetanus, botulisme, antrax,
askarodis, dsb. Sampah juga dapat sebagai media perkembangbiakan
vektor penyakit seperti, tikus, lalat, dan kecoak.
3. Pengertian dampak
Pengertian „Dampak‟ secara umum, dalam hal ini adalah segala sesuatu
yang ditimbulkan akibat adanya „sesuatu‟. Dampak itu sendiri juga bisa
berarti, konsekwensi sebelum dan sesudah adanya „sesuatu‟.
F. Kerangka Berfikir
Sampah berasal dari rumah tangga,pasar, kegiatan industri, jalan raya dan
sebagainya setelah terkumpul di Tempat Pembuangan Sementara kemudian
diangkut oleh truk untuk dipindahkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
kemudian setelah sampai di TPA sampah tersebut akan diolah oleh petugas
TPA. Hasil dari pengolahan tersebut yang nantinya akan menunjukan dampak
terhadap lingkungan dan masyarakat.
ASAL
SAMPAH
PENGOLAHAN
SAMPAH
OUTPUT
SAMPAH
POSITIF NEGATIF
DAMPAK
G. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Hipotesis dapat
dipahami sebagai pegangan dalam menentukan arah penelitian. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah “keberadaan TPA berdampak positif terhadap
lingkungan”.
H. Metode Penelitian
1. Tempat dan waktu Penelitian
a) Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TPA Sukosari dan di Desa Sukosari
kecamatan jumantono kabupaten Karanganyar.
b) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan dari bulan oktober
sampai november.
2. Subyek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah penduduk swkitar TPA, apabila
populasi diambil semua sbg subyrk. Apabila populasi > 100 maka sample
diambil antara 10% sampai 25%. Obyek dalam penelitian ini adalah
sampah yang diteliti. Item kues/angket yang ditanyakan adalah dampak-
dampak baik positif maupun negatif. Kalau subyek (responden)
jawabannya hanya positifnya berarti hipotesis diterima < TPA berdampak
positif/bermanfaat bagi masyarakat.
3. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu yang
pertama adalah mengadakan pengamatan secara langsung dilapangan
(observasi). Tujuan dilakukan observasi tersebut untuk mengetahui secara
langsung cara pengelolaan sampah di TPA. Selain itu juga untuk
memperoleh informasi awal dalam kaitannya untuk penentuan daerah
sampel. Metode yang kedua yaitu dokumentasi merupakan penggunaan
data-data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kebersihan Perkotaan
(DKP). Kemudia data jumlah penduduk dan Kknya di kantor pemerintah
desa yang menjadi sampel.
Metode yang ketiga yaitu dengan metode wawancara secara langsung
dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (questioner).
Tujuan dengan menggunakan metode ini yaitu untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan terkait dengan obyek penelitian.
I. Metode Analisis Data
Dalam rangka mencapai tujuan penelitian, diperlukan analisis terhadap data
sebagai suatu upaya selidik taat kaidah untuk mengetahui penyebab dan
bagaimana duduk perkara dari data-data yang telah terkumpul. Penelitian ini
difokuskan pada cara pengolahan sampah di TPA dan dampaknya terhadap
lingkungan sekitarnya, dengan menggunakan metode kualitatif.