dampak tpa bagi lingkungan sekitar

22
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya.Karena hanya dengan karunia- Nya lah kami dapat menyelesaikan riset sederhana dengan judul “ Pengaruh TPA sampah Batu Layang Kota Pontianak terhadap lingkungan di sekitarnya “ Kehadiran makalah ini diharapkan dapat membuka mata kita tentang pengaruh sampah bagi kehidupan kita. Sehingga kita dapat berusaha menjaga lingkungan kita dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah. Dalam penyajian makalah ini, kami memilih untuk menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan menyajikannya secara sistematis, tetapi tidak mengurangi maksud dan tujuan disusunnya makalah ini.Hal ini dimaksudkan agar para pembaca lebih mudah memahami isi dari makalah ini. Tak ada garding yang tak retak.Kami menyadari, dalam makalah ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan.Untuk itu, kepada semua semua pembaca makalah ini, kami mengharapkan sumbang saran atau kritik yang konstruktif, demi perbaikan isi makalah ini pada khususnya dan pendidikan pada umumnya. Tak luput kami ucapkan terima kasih kepada warga Warga TPA dan 2

Upload: juniarnita

Post on 19-Jun-2015

2.955 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

karunianya.Karena hanya dengan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan riset

sederhana dengan judul “ Pengaruh TPA sampah Batu Layang Kota Pontianak terhadap

lingkungan di sekitarnya “

Kehadiran makalah ini diharapkan dapat membuka mata kita tentang pengaruh

sampah bagi kehidupan kita. Sehingga kita dapat berusaha menjaga lingkungan kita dari

dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah.

Dalam penyajian makalah ini, kami memilih untuk menggunakan gaya bahasa

yang sederhana dan menyajikannya secara sistematis, tetapi tidak mengurangi maksud

dan tujuan disusunnya makalah ini.Hal ini dimaksudkan agar para pembaca lebih mudah

memahami isi dari makalah ini.

Tak ada garding yang tak retak.Kami menyadari, dalam makalah ini tidak luput

dari kekurangan-kekurangan.Untuk itu, kepada semua semua pembaca makalah ini, kami

mengharapkan sumbang saran atau kritik yang konstruktif, demi perbaikan isi makalah ini

pada khususnya dan pendidikan pada umumnya. Tak luput kami ucapkan terima kasih

kepada warga Warga TPA dan Petugas Pengawas TPA sampah serta Sri Hartati

sekeluarga yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Pontianak, Maret 2009

Penyusun

2

Page 2: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................3

BAB I............................................................................................................................4

Pendahuluan…………….………………………………………………………….….4

a. Latar Belakang……………………………………………………………..…...4

b. Rumusan Masalah……………………………………………………..………..5

c. Tujuan……………………………………………………………..……………5

BAB II...........................................................................................................................5

a. Tinjauan Pustaka………………………………………………………………..6

b Metode…………………………………………………………………………..7

BAB III………………………………………………………………………………..9

a. Hasil…………………………………………………………………………….9

b. Pembahasan…………………………………………………………………….13

BAB IV………………………………………………………………………………..16

a. Kesimpulan……………………………………………………………………..16

b. Daftar Pustaka…………………………………………………………………..16

LAMPIRAN…………………………………………………………………………..17

3

Page 3: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

BAB I

1.PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilah

sampah, pasti yang terlintas dalam benak adalah setumpuk limbah yang menimbulkan

aroma bau busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa

yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia,

energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung merusak.

Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada

sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak (wikipedia).

Sampah dapat berada pada setiap fase materi yitu fase padat, cair, atau gas.

Ketika dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas, terutama gas, sampah dapat

dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Bila sampah masuk ke

dalam lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah) maka kualitas lingkungan akan

menurun. Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal sebagai

peristiwa pencemaran lingkungan (Pasymi).

Berdasarkan sumbernya sampah terbagi menjadi sampah alam, sampah

manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah

pertambangan. Sedangkan berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi dua yaitu 1)

sampah organik atau sampah yang dapat diurai (degradable) contohnya daun-daunan,

sayuran, sampah dapur dll, 2) sampah anorganik atau sampah yang tidak terurai

(undegradable) contohnya plastik, botol, kaleng dll.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas

industri, misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk

industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-

kira mirip dengan jumlah konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada

laju produksinya. Hal ini lah yang menyebabkan sampah semakin menumpuk di

setiap penjuru kota.

4

Page 4: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

Besarnya timbunan sampah yang tidak dapat ditangani tersebut akan

menyebabkan berbagai permasalahan baik langsung mau pun tidak langsung bagi

penduduk kota apalagi daerah di sekitar tempat penumumpukan. Dampak langsung

dari penanganan sampah yang kurang bijaksana diantaranya adalah berbagai penyakit

menular maupun penyakit kulit serta gangguan pernafasan, sedangkan dampak tidak

langsungnya diantaranya adalah bahaya banjir yang disebabkan oleh terhambatnya

arus air di sungai karena terhalang timbunan sampah yang dibuang ke sungai. Selain

penumpukan di tempat pembuangan sementra (TPS), sampah pun akan semakin

meningkat jumlah nya di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Batulayang kota

Pontianak provinsi Kalimantan Barat pada TPA tersebut sampah sudah

menggununng serta memakan area yang cukup luas.selain itu pengolahan sampah

masih belum dilakukan dengan baik.

Berdasarkan hal itu kami merasa perlu untuk mengangkat masalah ini karena

berhubungan dengan kerusakan alam sekitar dan kesehatan manusia.dampak yang

ditimbulkan dari pencamaran tersebut tidak hanya bisa diselesaikan dalam jangka

waktu yang sebentar melainkan perlu waktu yang lama karena efek negatif yang

ditimbulkan akan bersifat permanen.

B. Rumusaan Masalah

a. Apa perubahan wilayah yang terjadi setelah di buat TPA tersebut ?

b. Apakah TPA sampah Batu Layang kota Pontianak memberikan dampak negatif

bagi lingkungan sekitarnya ?

c. Apakah ada usaha dari pemerintah untuk meminimalisir dampak negatif dari

sampah-sampah tersebut ?

C.Tujuan

a. Mengetahui dampak negatf dari TPA sampah Batu Layang kota Pontianak.

b.Menyalurkan aspirasi masyarakat yang selama ini terganggu dengan adanya TPA

tersebut.

5

Page 5: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

BAB II

A.Tinjauan Pustaka

Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu:

1.   Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,

sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut

menjadi kompos;

2.   Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah

pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,

kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang

laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.  Beberapa sampah anorganik yang dapat

dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman,

kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;

Sampah organik tidak merusak lingkungan, malah dapat bermanfaat untuk

kesuburan tanah. Sedangkan sampah anorganik dapat merusak susunan tanah karena tidak

dapat terurai. Sampah anorganik banyak yang sulit hancur dan sulit diolah. Untuk

mengolah sampah ini memerlukan biaya dan teknologi tinggi.

Sampah anorganik yang sulit diuraikan akan menimbulkan masalah serius dalam

kaitannya dengan pencemaran lingkungan terutama pencemaran tanah, bakteri pengurai

di dalam tanah tidak dapat menguraikan misalnya kaleng, kayu, besi, dan plastik.

Sedangkan untuk sampah organik tidak ada masalah dalam penguraiannya, bakteri

pengurai mampu menguraikannya.

Sampah anorganik yang terbagi menjadi sampah rumah tangga, sampah industri,

dan sampah makhluk hidup. Intensitas pencemarannya sangat tinggi dan selanjutnya

menimbulkan kerugian untuk masyarakat, sampah rumah tangga misalnya setiap hari kita

diposisikan sebagai produsen sampah yang senantiasa memproduksi sampah terus-

menerus. Sampah jenis ini dakan terus bertambah seiring dengan barang kehidupan

sehari-hari yang digunakan.

Pengelolahan sampah yang tidak baik dapat memberikan dampak negatif

terhadap daerah di sekitarnya. Dampak langsung dari penanganan sampah yang kurang

bijaksana diantaranya adalah berbagai penyakit menular maupun penyakit kulit serta

gangguan pernafasan.

6

Page 6: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

Selain dampak yang telah disebutkan tadi, secara tidak langsung sampah yang

menumpuk akan berpengaruh pada perubahan iklim akibat adanya kenaikan temperatur

bumi atau yang lebih dikenal dengan istilah pemanasan global. Seperti yang telah kita

ketahui bahwa pemanasan global terjadi akibat adanya peningkatan gas-gas rumah kaca

seperti uap air, karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrooksida (N2O). Dari

tumpukan sampah ini akan dihasilkan ber ton-ton gas karbondioksida (CO2) dan metana

(CH4). Gas metana (CH4) dapat dirubah menjadi sumber energi yang akhirnya bisa

bermanfaat bagi manusia. Sedangkan untuk gas karbondioksida (CO2), sampai saat ini

belum ada pemanfaatan yang signifikan.

B.Metode

Lokasi :

Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) sampah Batu Layang Kota Pontianak

Kalimantan Barat.

Pelaksanaan :

- Kamis, 5 Maret 2009

- Rabu, 18 Maret 2009

Bahan dan Alat :

- Angket

Cara Kerja :

Menggunakan angket

1. Mencari objek masalah

2. Meninjau lokasi yang dijadikan objek masalah

3. Menyusun permasalahan yang akan diangkat

7

Page 7: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

4. Membuat angket

5. Turun ke lapangan dan menyebar angket ke beberapa penduduk yang tinggal

disekitar TPA samapah Batu Layang

6. Merumuskan hasil angket

7. Membuat membahasan hasil angket

Dengan wawancara :

1. Mencari objek masalah

2. Meninjau lokasi yang dijadikan objek masalah

3. Menyusun permasalahan

4. Membuat daftar wawancara

5. Turun ke lapangan dan melakukan wawancara dengan beberapa sumber

6. Merumuskan hasil wawancara

7. Membuat pembahasan hasil wawancara

8. Membuat laporan dari hasil penelitian dengan menggabungkan hasil angket dan

wawancara

8

Page 8: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

BAB III

A. HASIL

1. Hasil Angket

- Dari 10 angket yang kami sebarkan, 7 dari 10 penduduk setuju ( tidak keberatan )

dengan dijadikannya wilayah mereka menjadi TPA. Hal ini di karenakan

masyarakat di janjikan dengan sarana yang mendukung wilayahnya.

- Kemudian, dari pertanyaan angket no 2 dapat kita simpulkan bahwa 8 orang dari 10

penduduk merasa terganggu sedangkan 2 orang lainnya biasa-biasa saja.

- Mengenai pertanyaan no 3 tentang pengelolahan sampah apakah sudah berjalan

dengan baik, 6 orang menyatakan belum baik, 4 orang mengatakan cukup baik dan

tidak ada yang mengatakan sudah.

- Mengenai pertanyaan no 4, 8 orang menyatakan mengalami gangguan sejak TPA

tersebut berada di wilayah tersebut. Masalah yang timbul pada umumnya sama

yakni masalah kesehatan.

- Kemudian dari pertanyaan no 5, 9 orang menyatakan bahwa tidak ada upaya dari

pemerintah dalam menanggulangi permasalahan yang terjadi di sekitar daerah TPA

tersebut

- Dan dari pertanyaan no 6, harapan masyarakat di antaranya agar pengelolahan

sampah lebih baik dan pemerintah dapat memenuhi janji-janji mereka.

2.Hasil wawancara

a. Dari penduduk yang tinggal di sekitar TPA sampah Batu Layang

Dari hasil wawancara yang kami lakukan terhadap masyarakat yang tinggal disekitar

TPA sampah Batu Layang maka di dapatkan hasil sebagai berikut :

1. Masyarakat merasa sedikit terganggu sejak adanya TPA sampah Batu Layang

tersebut.

Masyarakat merasa terganggu karena

adanya perubahan baik dari aspek

kenyamanan dan aspek kesehatan

masyarakat.

9

Page 9: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

Dari aspek kenyamanan, masyarakat merasa terganggu dengan adanya hirik mudik

truk pengangkut sampah yang walaupun sudah ditutup terpal, namun masih

menyebarkan bau yang tidak sedap saat lewat. Selain itu, jalan-jalan yang menjadi

jalan umum untuk warga juga menjadi rusak karena setiap hari dilewati truk

pengangkut sampah. Jalan-jalan tersebut berlubang-lubang dan becek saat

turunnya hujan.

Masyarakat juga merasa adanya bau yang tidak sedap yang ditimbulkan oleh

TPA sampah tersebut.

Dari aspek kesehatan, masyarakat mengalami gangguan kesehatan. Salah

satunya masyarakat mengalami gatal-gatal. Gatal- gatal tersebut diyakini

masyarakat timbul karena air sumur yang tercemar. Masyarakat mengatakan bahwa

adanya perubahan warna menjadi lebih hitam pada air sumur yang biasa mereka

pakai. Satu-satunya sumber air bersih yang dapat digunakan oleh masyarakat adalah

air sumur. Karena tidak dijumpai adanya Ledeng di wilayah tersebut.

2.Masyarakat merasa adanya ketidakpedulian dari pemerintah

Sebelum dibangunnya TPA tersebut, masyarakat tidak ada yang protes karena

masyarakat di janjikan sarana air bersih berupa Ledeng dan Pos Pelayanan

Kesehatan Masyarakat guna membantu masyarakat jika seandainya ada masalah

kesehatan yang timbul dari pengaruh TPA tersebut.

Namun, sampai sekarang tidak ada satupun yang terealisasikan. Sampai

sekarang, tidak ada Ledeng yang masuk diwilayah tersebut. Sehingga masyarakat

terpaksa menggunakan air sumur yang sudah tercemar.

Di sekitar daerah pemukiman penduduk tidak ditemukan Pos Pelayanan

Kesehatan Masyarakat, sehingga masyarakat perlu pergi jauh untuk mengatasi

masalah kesehatan mereka.

b. Dari seorang pengawas TPA sampah Batu Layang Kota Pontianak yang bernama

bapak Moningka :

Dari hasil wawancara yang kami lakukan terhadap pengawas TPA tersebut maka

didapatkan hasil berikut:

1. Dari pemerintah sudah mengusahakan untuk

meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan dari

limbah TPA tersebut.

10

Bapak Moningka

Page 10: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

Diantaranya pemerintah sudah mengusahakan drainase sebaik mungkin,

dimana air limbah dari TPA tidak keluar dari area tersebut. Air limbah tersebut,

hanya berputar di sekitar TPA itu saja. Namun, pada kenyataannya terjadi konflik

antara masyarakat yang pro dan kontra terhadap adanya TPA tersebut. Dimana

masyarakat yang tidak setuju, mengatakan bahwa penyakit gatal-gatal yang di

alami masyarakat di sebabkan oleh air limbah yang mencemari air parit besar

yang digunakan masyarakat untuk mandi. Namun, menurut bapak Moningka ;

tercemarnya air parit besar tersebut disebabkan karena masyarakat ( pemulung )

sering mengambil barang bekas yang berasal dari TPA dan mencucinya di parit

besar tersebut.

Pemerintah juga mengusahakan drainase terhadap limbah dengan cara

menanam pohon di sekeliling gundukan sampah. Namun, di akui oleh pengawas

tersebut penanaman pohon belum dapat terlaksana di karenakan terhambat

masalah dana.

Pemerintah juga telah mendirikan pabrik gas Methan dimana berfungsi

untuk mencegah adanya bahaya yang ditimbulkan akibat gas Methana yang di

hasilkan oleh penguraian sampah.

Dimana pabrik ini bertujuan untuk

menghasilkan gas ELP yang berguna

sebagai sumber energi pembangkit

listrik.. Namun, pabrik itu masih dalam

tahap percobaan, belum dapat

digunakan berfungsi secara maksimal.

2. Tanggapan Bapak Moningka terhadap pendapat negatif masyarakat mengenai

pengaruh TPA

Menurut bapak Moningka, mengenai perubahan warna air sumur, ini di

sebabkan oleh jenis tanah pada daerah tersebut. Tanah pada daerah tersebut

merupakan tanah gambut.

Mengenai janji pemerintah yang belum terlaksana, bapak Moningka

memang membenarkan adanya ketidaktanggungjawaban pemerintah terhadap

janji. Menurut bapak Moningka, walaupun tidak ada Pos Pelayanan Kesehatan

Masyarakat, dulunya ada petugas kesehatan yang rutin dalam memeriksa

kesehatan masyarakat. Namun, sekarang tidak pernah ada lagi.

3. Mengenai pengelolahan sampah di TPA sampah Batu Layang Kota Pontianak

11

Page 11: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

Sampah memang belum dipisahkan antara organik dan sampah

nonorganik. Sampah setelah di keluarkan dari truk pengangkut sampah, kemudian

di padatkan oleh mesin penggilas sampah. Kemudia apabila sudah sudah padat,

sampah akan ditutup dengan terpal. Lalu di timbun dengan tanah merah. Hal ini

dilakukan secara berlapis-lapis dalam bentuk 4 lapisan.

Namun pada kenyataannya, terhambat oleh masalah biaya, pelapisan tanah

hanya bias dilakukan sebagian pada sampah. Selain itu, mesin pemandat sampah

yang berfungsi hanya satu. Sehingga sampah menjadi terbengkalai

12

Gambar yang menunjukkan adanya pemandatan sampah.

Gambar yang menunjukkan sampah di tutup terpal

Gambar yang menunjukkan gundukkan sampah yang telah di

lapisi tanah

Page 12: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

B.PEMBAHASAN

TPA sampah Batu Layang Kota Pontianak yang dibangun pada tahun 1997

ternyata memberikan perubahan yang besar. Diantaranya wilayah TPA sampah tersebut.

Dulunya merupakan daerah hutan yang lebat dan juga merupakan tanah garapan. Sejak

dijadikan TPA, wilayah tersebut yang dulunya penuh dengan macam-macam tumbuhan

serta menjadi habitat hewan, sekarang berubah menjadi gunung-gunung sampah yang

dapat mencemari tanah di wilayah tersebut. Sangat di sayangkan wilayah yang dipakai

untuk pembuatan TPA adalah lahan yang masih produktif, padahal masih banyak wilayah

yang sudah tidak terpakai lagi. Misalnya wilayah bekas pertambangan.

Kemungkinan wilayah TPA akan

semakin meluas merambat ke hutan-hutan

sekitarnya. Dapat di bayangkan, dalam satu

hari ada sekitar 30 truk pengangkut sampah

yang membawa sampah ke wilayah TPA

tersebut. Maka berapa banyak lagi wilayah

produktif yang akan terancam berubah

dengan adanya TPA tersebut.

Dampak negatif yang di timbulkan sejak adanya TPA tersebut adalah perubahan

lingkungan seperti perubahan wilayah yang telah di jelaskan di paragraph pertama. Selain

itu, adanya masalah kesehatan yang menimpa masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

Dalam hal ini, gangguan kesehatannya berupa gatal-gatal. Bahkan ada juga penduduk

yang sering mengalami sakit perut. Gangguan kesehatan yang terjadi disebabkan oleh

tercemarnya sumber air yang digunakan oleh masyarakat

Tercemarnya sumber air di wilayah tersebut

disebabkan pengelolaan sampah pada TPA kurang baik.

Dari hasil pengamatan kami, tidak adanya pemisahan

antara sampah organik dan sampah non organik pada

TPA tersebut. Sampah hanya dipisahkan oleh pemulung

dan di padatkan hanya dengan menggunakan satu mesin

pemadat sampah.

13

Page 13: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

Selain itu, hanya satu gundukkan sampah saja yang di kelola secara baik.

Sedangkan pada gundukkan sampah lainnya, kurang terkelola dengan baik. Tidak ada

kami lihat drainase pada gundukan sampah tersebut. Hal ini yang menyebabkan

tercemarnya air di wilayah tersebut.

Dampak negatif juga terlihat dari sistem

drainase pada TPA tersebut. Sesuai dengan

pernyataan dari pengawas TPA yang mengataka

bahwa air limbah tidak

akan mengalir ke luar dan

hanya tergenang di TPA

tersebut. Genangan air merupakan tempat perkembangbiakkan nyamuk yang dapat

membahayakan masyarakat.

Selain itu, tumpukkan sampah yang mencapai 3 meter dapat membahayakan

masyarakat sekitar ( pemulung-pemulung ). Sampah yang di tumpuk dalam jangka waktu

yang lama dapat meledak dan runtuh. Seperti

yang terjadi di salah satu TPA yang ada di

Bandung beberapa tahun lalu. Bencana

longsong yang terjadi di TPA tersebut terjadi

karena adanya akumulasi panas dalam

tumpukan sampah yang pada akhirnya

menimbulkan ledakan yang sangat hebat.

Karena ledakan inilah maka sampah-sampah tersebut longsor dan menimbun puluhan

rumah serta pemiliknya. Tak kurang dari 100 orang meninggal karena peristiwa ini.

Dilihat dari lapangan, resiko itu dapat terjadi, karena banyaknya gundukkan sampah yang

terbengkalai.

Usaha yang dilakukan pemerintah guna meminimalisir dampak negatif yaitu :

Dari segi memperbaiki wilayah yang sudah di jadikan tempat penumpukkan sampah,

pemerintah mengusahakan gundukan sampah tersebut ditutup dengan lapisan tanah secara

selang-seling. Sehingga gundukan sampah berubah menjadi seperti gundukkan tanah.

Dari segi kesehatan, usaha pemerintah dalam meminimalisir protes-protes warga

yang merasa terganggu kesehatannya akibat limbah TPA tersebut adalah mengadakan

kontrol dari Dinas Kesehatan.

14

Air drainase yang mengenang

Page 14: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

Untuk mengurangi resiko terjadinya musibah seperti TPA di Bandung, pemerintah

membuat pabrik gas Methan. Dimana pabrik ini menyedot gas dan panas yang

terakumulasi di gundukkan sampah tersebut.

Pabrik Methan yang di dirikan Pemerintah

15

Page 15: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

BAB IV

A. KESIMPULAN

Sampah di TPA sampah Batu Layang Kota Pontianak terdiri atas

sampah organik dan sampah non organik. Pengelolahan sampah di TPA

tersebut tergolong kurang baik, hal ini dapat di lihat dari banyaknya

dampak negatif yang ditimbulkan dari TPA tersebut.

B. DAFTAR PUSTAKA

Bowlang staf litbang hamit 2008. Pemanfaatan Sampah Sebagai Upaya

Mengurangi Pemanasan Global.18 Februari 2008.

Hermawan, Bendi. htpp:///Sampah Organik sebagai Bahan Baku Biogas

Chem-Is-Try. Situs Kimia .htm ( 18 Maret 2009 )

www. Wikipedia. com( 18 maret 2009 )

www. Kompas.com/// Industri Sampah, Masa Depan TPA Bantar

Gerbang.( 17 Maret 2009 )

www. Nasi Kuning .com/// Pengelolahan Sampah Terpadu.(18 Maret 2009 )

16

Page 16: Dampak TPA bagi lINGKUNGAN sekitar

17