analisis dampak sistem kompetisi terhadap … · analisis dampak sistem kompetisi terhadap...

9
ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP KELANJUTAN USAHA OPERATOR SELULER DI TIMOR-LESTE Nicolau Santos Celestino¹, Taufik Hasan², Heroe Wijanto³ ¹Magister Elektro Komunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak Penulisan ini menganalisis dampak sistem kompetisi terhadap kelayakan usaha operator seluler sebagai penanam modal dalam perencanaan jaringan telekomunikasi seluler di Timor-Leste. Tujuan utama analisis ini adalah untuk menentukan berapa jumlah operator optimum yang dibutuhkan oleh Timor-Leste dalam memperebutkan pasar telekomunikasi dari total penduduk yang hanya 1,066,409 orang agar ada keseimbangan pendapatan operator dan jumlah pasar seluler dengan daya beli masyarakat (GDP, Gross Domestic Product) sehingga operator yang menginvestasi modal dalam membangun jaringan telekomunikasi dapat bersaing dan memberikan kualitas jaringan yang memadai dengan tarif yang seimbang dengan kondisi ekonomi masyarakat Timor-Leste. Proses menganalisis jumlah operator yang optimum di Timor-Leste ini adalah dengan pengkajian, analisa dan optimasi berdasarkan data-data yang diperlukan dalam perencanaan jaringan dengan memperhatikan pertumbuhan penduduk dan pertambahan jumlah pelanggan pertahun, demand forecasting, trafik forecasting agar bisa memberikan jawaban bahwa jumlah operator yang memungkinkan untuk beroprasi di Timor-Leste adalah banyaknya operator seluler yang seimbang dengan jumlah penduduk dan daya beli masyarakat. Teknologi 3G digunakan sebagai pemilihan teknologi dalam analisis perencanaan jaringan untuk menjawab tantangan masalah internet yang masih jauh dari jangkauan masyarakat karena cukup mahal dan terbatas pada lingkungan pemerintah, perusahaan swasta dan hanya sejumlah pelanggan dengan menggunakan jasa layanan broadband. Pendekatan teknis dan pendekatan ekonomis mendasari analisis perencanaan jaringan 3G dengan parameter-parameter teknis seperti Link Budget, kebutuhan Mobile Station dan kebutuhan-kebutuhan teknis lain yang diperlukan. Perhitungan ekonomis merupakan dasar dalam analisis sensitivitas ekonomi untuk memperoleh nilai NPV, IRR, Cash Balance dan Payload Period dengan mempetimbangkan tingkat inflasi dan suku bunga bank serta daya beli masyarakat. Analisis sensivitas dalam penulisan ini meyimpulkan bahwa 3 operator seluler adalah operator paling optimum di Timor-Leste. Kata Kunci : SISTEM KOMPETISI,OPERATOR Tugas Akhir - 2012 Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP … · ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP KELANJUTAN USAHA OPERATOR SELULER DI TIMOR-LESTE Nicolau Santos Celestino¹, ... 2008, sekitar

ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP KELANJUTAN USAHAOPERATOR SELULER DI TIMOR-LESTE

Nicolau Santos Celestino¹, Taufik Hasan², Heroe Wijanto³

¹Magister Elektro Komunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

AbstrakPenulisan ini menganalisis dampak sistem kompetisi terhadap kelayakan usaha operator selulersebagai penanam modal dalam perencanaan jaringan telekomunikasi seluler di Timor-Leste.Tujuan utama analisis ini adalah untuk menentukan berapa jumlah operator optimum yangdibutuhkan oleh Timor-Leste dalam memperebutkan pasar telekomunikasi dari total pendudukyang hanya 1,066,409 orang agar ada keseimbangan pendapatan operator dan jumlah pasarseluler dengan daya beli masyarakat (GDP, Gross Domestic Product) sehingga operator yangmenginvestasi modal dalam membangun jaringan telekomunikasi dapat bersaing danmemberikan kualitas jaringan yang memadai dengan tarif yang seimbang dengan kondisiekonomi masyarakat Timor-Leste.

Proses menganalisis jumlah operator yang optimum di Timor-Leste ini adalah dengan pengkajian,analisa dan optimasi berdasarkan data-data yang diperlukan dalam perencanaan jaringan denganmemperhatikan pertumbuhan penduduk dan pertambahan jumlah pelanggan pertahun, demandforecasting, trafik forecasting agar bisa memberikan jawaban bahwa jumlah operator yangmemungkinkan untuk beroprasi di Timor-Leste adalah banyaknya operator seluler yang seimbangdengan jumlah penduduk dan daya beli masyarakat.

Teknologi 3G digunakan sebagai pemilihan teknologi dalam analisis perencanaan jaringan untukmenjawab tantangan masalah internet yang masih jauh dari jangkauan masyarakat karena cukupmahal dan terbatas pada lingkungan pemerintah, perusahaan swasta dan hanya sejumlahpelanggan dengan menggunakan jasa layanan broadband. Pendekatan teknis dan pendekatanekonomis mendasari analisis perencanaan jaringan 3G dengan parameter-parameter teknisseperti Link Budget, kebutuhan Mobile Station dan kebutuhan-kebutuhan teknis lain yangdiperlukan. Perhitungan ekonomis merupakan dasar dalam analisis sensitivitas ekonomi untukmemperoleh nilai NPV, IRR, Cash Balance dan Payload Period dengan mempetimbangkan tingkatinflasi dan suku bunga bank serta daya beli masyarakat.

Analisis sensivitas dalam penulisan ini meyimpulkan bahwa 3 operator seluler adalah operatorpaling optimum di Timor-Leste.

Kata Kunci : SISTEM KOMPETISI,OPERATOR

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi

Page 2: ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP … · ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP KELANJUTAN USAHA OPERATOR SELULER DI TIMOR-LESTE Nicolau Santos Celestino¹, ... 2008, sekitar

AbstractThis paper analyzes the impact of competition system to the business sustainability of mobileoperator in Timor-Leste as an investor in the mobile communications network. The main purposeof this analysis is to determine what the optimum number of operators required by Timor-Lestefor the market sharing to offer the service to the total population of 1,066,409 people toconsidering the balance of income and the number of markets due to the GDP (Gross DomesticProduct) to ensure for the capital investing in building telecommunications networks and provideadequate network quality and affordable price.

The process of analyzing the optimum number of operators in Timor-Leste is through theassessment, analysis and optimization based on the data required in the planning of the networkby determine population growth and customers growth per year, demand forecasting, trafficforecasting to provide answers that the number of operators needed to operate in Timor-Leste isthe number of mobile operators which is balance with the population and purchasing power of thesociety through the GDP and per capita of Timor-Leste.

3G technologies is used as the technology in the analysis of network planning to deal with thechallenges that the internet problem is still far from the reach of society as it is quite expensiveand confined to the government, private companies and only the number of subscribers usingbroadband services. Technical and economical approach to underlying the analysis of the 3Gnetwork planning with the technical parameters such as the Link Budget, Mobile Stationrequirement and other technical requirements are necessary. Economic calculation is the basisfor economic sensitivity analysis to obtain the value of NPV, IRR, Cash Balance and PayloadPeriod by considering that the rate of inflation and interest rates and the purchasing power.

Sensitivity analysis in this paper concludes that the 3 mobile operators is the most optimumoperator in Timor-Leste.

Keywords : SISTEM KOMPETISI,OPERATOR

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi

Page 3: ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP … · ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP KELANJUTAN USAHA OPERATOR SELULER DI TIMOR-LESTE Nicolau Santos Celestino¹, ... 2008, sekitar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang Masalah

Timor-Leste saat ini berada pada rejim monopoli1 dengan kategori operator universal yang

menunjukkan bahwa semua pelayanan telekomunikasi hanya terpusat pada satu operator untuk semua

jaringan telekomunikasi. Pelayanan telpon untuk komunikasi data (Internet dan sms), suara (nasional maupun

internasional) dan leased circuit semua terpusat pada satu operator yaitu Timor Telecom.

Berdasarkan survey yang dilakukan Badan Regulasi Telekomunikasi (ARCOM)2 Timor-Leste pada tahun

2008, sekitar 97% suara dari hasil survey tersebut menginginkan adanya operator telpon seluler baru untuk

melakukan kompetisi dengan Timor Telecom. Dasar utama dari 97% suara menginginkan operator baru

untuk kompetisi dengan Timor Telecom adalah untuk menekan harga panggilan, SMS dan internet yang

terlalu mahal dan memperbaiki kualitas pelayanan di Timor-Leste.

Berdasarkan hasil survey tersebut, untuk menjawab keinginan masyarakat Timor-Leste, pemerintah

Timor-Leste mengeluarkan kebijakan baru untuk melakukan amandemen terhadap perjanjian kontrak yang

ditanda tangani pemerintah Timor-Leste dengan Portugal Telecom International (PTI) pada tahun 2002 untuk

kurun waktu 15 tahun. Mengacu pada kebijakan baru tersebut pemerintah berharap Timor Telecom mau

negosiasi dan duduk bersama pemerintah untuk menjawab apa yang diinginkan masyarakat dalam pelayanan

sistem telekomunikasi di Timor-Leste.

Kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah tersebut menimbulkan pro dan kontra dari banyak kalangan,

dari pemerintah sendiri, dari perusahaan non pemerintah dan juga dari kalangan investor asing yang ada di

Timor-Leste. Alasan yang mendasari pro dan kontra tersebut adalah pasar telekomunikasi. Jumlah penduduk

Timor-Leste yang hanya berjumlah 1 juta orang menjadi tolok ukur bahwa dengan jumlah operator lebih dari

satu akan mengurangi pendapatan operator dan mempengaruhi ekonomi nasional di Timor-Leste. Mengingat

hal ini, ada anggapan bahwa tidak akan ada operator baru yang akan melakukan investasi di Timor-Leste

dalam sektor telekomunikasi. Mempertimbangkan pengalaman internasional (International Best Practise)

dari negara-negara di kawasan pasifik seperti Fiji, Vanuatu, Samoa dan Tonga yang negara dan jumlah

penduduknya lebih kecil dari Timor-Leste memiliki lebih dari satu operator telpon seluler. Hal ini memberi

peluang untuk membuka pasar dari rejim monopoli ke sistim kompetisi di Timor-Leste.

Mengacu pada pendapat pro dan kontra ini, saya ingin mengangkat topik dengan judul “ANALISA

DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP KELANJUTAN USAHA OPERATOR SELULER DI

TIMOR-LESTE” dengan menganalisa sebenarnya berapa operator telpon seluler yang optimum untuk

Timor-Leste dengan jumlah penduduk yang hanya 1 juta orang, topologi wilayah yang berbukit-bukit dan

tempat tinggal penduduk yang terdistribusi di setiap pelosok Timor-Leste.

Operator yang optimum dalam konteks ini adalah jumlah operator yang benar-benar sesuai dengan

jumlah penduduk dan daya beli masyarakat agar jumlah operator seimbang dengan jumlah penduduk.

1 Rejim Monopoli berdasarkan Concession Contract yang ditandatangani pemerintah Timor-Leste

untuk kurun waktu 15 tahun, dari 2002-2017 2 ARCOM-Autoridade Reguladora das Comunicações, didrikan berdasarkan Decree Law 12/2003

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi

Page 4: ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP … · ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP KELANJUTAN USAHA OPERATOR SELULER DI TIMOR-LESTE Nicolau Santos Celestino¹, ... 2008, sekitar

2

Operator optimum akan menjamin adanya keseimbangan dalam pendapatan dan penanaman modal investasi

dalam perencanaan jaringan seluler di Timor-Leste dengan mempertimbangkan demand forecasting, trafik

forecasting, pertumbuhan jumlah pelanggan tiap tahun, topologi daerah dan animo masyarakat terhadap

sistem telpon seluler di Timor-Leste.

1.2 Tujuan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka tujuan utama dari penulisan tesis ini adalah

menentukan jumlah operator yang optimun agar memberikan masukan kepada pemerintah Timor-Leste

dalam menentukan kebijakan untuk memberi ijin baru kepada operator telepon seluler di masa mendatang

agar pendapatan dengan jumlah penduduk serta penanaman modal asing bisa mempunyai keseimbangan

dalam pertumbuhan ekonomi di Timor-Leste.

1.3 Manfaat dan Kegunaan

1.3.1 Manfaat

Manfaat dari penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:

Peningkatan efisiensi pada tingkat pelayanan operator dengan keuntungan yang besar pada

pelanggan pemakai jasa layanan secara langsung.

Penyelenggaraan telekomnikasi di Timor-Leste akan lebih seimbang dan harga akan lebih

kompetitif.

Memberikan perlindungan kepada operator atau investor untuk menjalankan bisnis dalam

jaringan telekomunikasi di Timor-Leste.

Menjaga keseimbangan ekonomi Timor-Leste dalam perluasan jaringan telekomunikasi

secara kompetitif dengan menjamin kualitas pelayanan yang diharapkan masayarakat.

1.3.2 Kegunaan

Analisis pengaruh sistem kompetitsi terhadap kelayakan usaha operator mempunyai kegunaan

dan manfaat sebagai berikut, antara lain untuk;

1. Akademik

Penelitian dan analisis yang diperoleh akan menjadi tolok ukur deviasi perbandingan antara

teori dan prakek sehingga memberikan hasil yang nyata. Pengabungan teori-teori dalam dunia tekno

ekonomi dan perencanaan teknologi dalam suatu optimasi jaringan merupakan aplikasi segi teknologi

dan tekno ekonomi sehingga akan memberikan masukan yang nyata dalam dunia akademik.

2. Pemerintah

Hasil analisis ini akan memberikan masukan kepada pemerintah dalam pengambilan kebijakan

untuk memberikan keseimbangan antara jumlah operator dan investasi dalam pembangunan dan

pengembangan jaringan telekomuniasi di Timor-Leste. Pemerintah berkewajiban untuk ikut andil

dalam penentuan-penentuan kebijakan dalam perencanaan jaringan telekomunikasi dengan

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi

Page 5: ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP … · ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP KELANJUTAN USAHA OPERATOR SELULER DI TIMOR-LESTE Nicolau Santos Celestino¹, ... 2008, sekitar

3

memperhatikan faktor penanaman modal dan prospek bisnis agar memberi perlindungan bisnis kepada

investor dalam sektor telekomunikasi.

3. Masyarakat

Keluaran dari analisis ini akan berdampak positif kepada masyarakat dalam memberikan

kualitas pelayanan karena adanya keseimbangan antara jumlah operator dan jumlah pendapatan yang

diperoleh operator sehingga akan menjamin kinerja pelayanan dengan harga yang terjangkau dan

menjaga performansi jaringan secara berkelanjutan.

1.4 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

Bedasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dan batasan masalah

dalam penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penulisan tesis ini adalah:

Berapa operator yang optimum untuk pasar telekomunikasi di Timor-Leste?

Teknologi apa yang digunakan dalam perencanaan jaringan seluler di Timor-Leste?

Bagaimana proses perhitungan biaya dan pendapatan (Cost Analysis) operator dalam

perencanaan jaringan seluler di Timor-Leste?

Apa pengaruh sistem kompetisi terhadap pendapatan operator seluler di Timor-Leste?

1.4.2 Batasan Masalah

Penulisan tesis ini ada batasan-batasan masalah sebagai berikut:

1. Perancangan jaringan seluler hanya untuk kondisi alam dan topologi Timor-Leste.

2. Optimasi jaringan seluler hanya di batasi dalam konsep perencanaan jaringan yang

berhubungan dengan optimasi jaringan seluler di Timor-Leste.

3. Proses perhitungan pendapatan hanya untuk perencanaan jaringan seluler yang mencakup

wilayah dan penduduk Timor-Leste.

4. Teknologi yang digunakan adalah hanya telknologi 3G.

5. Biaya peralatan dan perangkat yang digunakan adalah harga yang berlaku di Timor-Leste.

6. Perhitungan pendapatan hanya berkisar pada konsep pendekatan biaya perencanaan yang

tidak 100% tepat.

7. Tidak membahas anggaran pengeluaran untuk proses perekrutan karyawan suatu operator.

8. Tidak memperhitungan biaya masuk peralatan jaringan ke Timor-Leste.

9. Aturan-aturan hukum yang mendasari perencanaan jaringan hanya berlaku untuk Timor-

Leste.

10. Tidak membahas faktor-faktor politis kenegaraan yang tidak relevan dengan pembahasan

hasil penelitian

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi

Page 6: ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP … · ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP KELANJUTAN USAHA OPERATOR SELULER DI TIMOR-LESTE Nicolau Santos Celestino¹, ... 2008, sekitar

4

1.5 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif dengan tujuan untuk

menganalisa secara sistematis fakta atau karakteristik pertumbuhan pengguna jasa telepon seluler di Timor-

Leste, perencanaan jaringan dan investasi dalam pembangunan jaringan sehingga dapat membandingkan hasil

pendapatan dari existing operator dan operator-operator seluler lain yang menanamkan modal untuk

pengembangan jaringan telekomunikasi di Timor-Leste.

Menggunakan metode ini diharapkan dapat memberikan diskripsi mengenai berbagai data dan

informasi yang dibutuhkan agar dapat mendukung dalam menggali, menganalisa, mendalami dan

menafsirkan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi agar dapat menganalisis kondisi lapangan

dan bisa memperoleh gambaran sebagaimana yang ditargetkan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa teknik antara lain:

Observasi: Teknik pengumpulan data primer dari existing operator sebagai sumber data utama

berupa tulisan, angka, grafik dan data-data lain yang dipandang perlu untuk menunjang proses

penelitian.

Telaah referensi dan document: Teknik pengumpulan data dengan mencari, mengumpulkan dan

mempelajari dokumen yang berhubungan dengan topik penelitian untuk mendasari ide, gagasan dan

konsep dalam menganalisis data dan kondisi aktual di lapangan.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian untuk penulisan Thesis ini dan pengumpulan data dilakukan di Timor-Leste

dengan mengambil data pada existing operator dan survey lapangan dalam kurun waktu penelitian dari Bulan

Desember 2011 sampai dengan Maret 2012.

1.7 Sistematika Penulisan

Isi keseluruhan thesis ini terdiri dari 5 Bab dengan format sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Pendahulan mencakup latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat dan kegunaan,

rumusan dan batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Teori Penunjang

Bab ini memaparkan beberapa konsep teori yang berhubungan dengan perencanaan

jaringan 3G dengan mengulas teori-teori yang berhubungan dengan sistem analisis

teknikal dan analisis ekonomi dengan tujuan untuk mencapai sensivitas analisis dan profit

ekonomi dalam perencanaan jaringan 3G di Timor-Leste.

BAB III : Pemodelan sistem dan Analisa Kelayakan Operator Seluler

Bab ini berisi tentang model yang digunakan dalam menganalisis Perencanaan Jaringan

3G di Timor Leste dan Analisis Kelayakan Usaha Operator Seluler sebgai pendatang baru

dalam menyediakan jasa layanan seluler di Timor-Leste.

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi

Page 7: ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP … · ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP KELANJUTAN USAHA OPERATOR SELULER DI TIMOR-LESTE Nicolau Santos Celestino¹, ... 2008, sekitar

5

BAB IV : Perencanaan Jaringan 3G dan Analisa Tekno Ekonomi

Bab ini merupakan inti dari penulisan ini di mana membahas analisa teknikal dalam

perencanaan jaringan 3G dan analisa tekno ekonomi dengan melihat demand forecasting,

GDP Timor-Leste dan penetapan Capex dan Opex yang digunakan dalam perencanaan

raringan 3G di Timor Leste

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dari apa yang tercantum dalam rumusan masalah dan

memberikan keseimpulan atas analisa teknikal dan analisa ekonomi sebagai hasil yang

diharapkan serta memberikan beberapa saran dan himbauan yang dipandang perlu dalam

penetapkan kebijakan dalam menentukan jumlah operator seluler di Timor-Leste.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi

Page 8: ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP … · ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP KELANJUTAN USAHA OPERATOR SELULER DI TIMOR-LESTE Nicolau Santos Celestino¹, ... 2008, sekitar

BAB V

PENUTUP DAN KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dengan mengacu pada rumusan masalah dari penulisan thesis ini maka berdasarkan analisa teknis dan

analisa biaya untuk Analisis Sistem Kompetitsi Terhadap Kelanjutan Usaha Bagi Operator Seluler di Timor-

Leste dengan melakukan perencanaan jaringan 3G di Timor-Leste maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Operator yang optimum untuk pasar telekomunikasi di Timor-Leste adalah 3 operator seluler.

2. Sebagai respon permintaan masyarakat terhadap pemerintah melalui kebijakan telekomunikasi

yang baru (New Telecom Policy, 2010) untuk memberikan informasi online yang dapat diakses

oleh semua lapisan masyarakat dengan dengan penyedian layanan internet di setiap pelosok maka

regulator telekomunikasi Timor-Leste mewajibkan teknologi 3G untuk operator seluler selain

GSM bagi operator yang melakukan investasi di Timor-Leste.

3. Berdasarkan perhitungan biaya dan pendapatan (Cost Analysis) operator serta analisa sensivitas

dalam perencanaan jaringan seluler di Timor-Leste untuk kurun waktu 10 tahun maka 3 operator

yang melakukan investasi diperkirakan dapat mengalami BEP rata-rata pada tahun ketiga dengan

laju pertumbuhan yang berbeda. Dengan melakukan analisis untuk 4 operator diperkirakan akan

mengalami BEP rata-rata pada tahun keempat dan kelima. Dalam kondisi ini operator ragu-ragu

untuk melakukan investasi karena tidak lazim dan jika melakukan investasi maka ada pengaruh

terhadap kelanjutan kelayakan usaha yang menyebabkan operator jatuh dan memberikan efek di

mana akan muncul sistem monopoli baru di antara operator-operator dengan modal dominan.

4. Pengaruh sistem kompetisi terhadap pendapatan operator seluler di Timor-Leste akan kompleks

dengan orientasi pada kualitas layanan, kualitas teknis dan unsur-unsur lain dimana pasar akan

memilih kualitas yang terbaik dengan harga yang dapat dijangkau, sebagai ciri kompetisi.

5.2 Saran

1. Menganjurkan kepada pemerintah Timor-Leste melalui dewan menteri untuk mengeluarkan

sebuah kebijakan untuk membatasi jumlah operator seluler dengan mengacu pada analisa teknis

dan analisa biaya di atas untuk melindungi dan menjaga keseimbangan pendapatan bagi investor

dengan mengacu pada daya beli masyarakat.

2. Menetapkan kerangka regulasi untuk tujuan tersebut di atas.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi

Page 9: ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP … · ANALISIS DAMPAK SISTEM KOMPETISI TERHADAP KELANJUTAN USAHA OPERATOR SELULER DI TIMOR-LESTE Nicolau Santos Celestino¹, ... 2008, sekitar

74

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, International Monetary Fund, (2011). “World Economic Outlook”, Ministry of Finance of

Timor-Leste, http://www.mof.gov.tl/?lang=en

2. Anonim, 2009, “Tinjaun Telekomunikasi Indonesia”, Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk,

Jakarta, PT Telkom

3. ARCOM (Communication Regulatory Authority). (2010), “ARCOM Public Opinion Survey”, Dili,

http://www.arcom.tl

4. Arthur H. M. Ross. 1999. Frequency Plans. CDMA Development Group.

http://www.cdg.org/technology/cdma_technology/a_ross/Frequency Plans.asp

5. CDMA Technology. 2003. Ericsson. http://www.ericsson.com/cdmasistems/tech/index.shtml

6. Belajarjadiekonom. (2010), “Persaingan Operator Seluler di Indonesia”

http://belajarjadiekonom.wordpress.com/2010/01/30/persaingan-operator-seluler-di-indonesia-

memberikan-manfaat-bagi-stakeholder/

7. Depkominfo. (2009). “Standar Kualitas Pelayanan Jasa Teleponi Dasar Pada Jaringan Bergerak

Seluler”. http://www.depkominfo.go.id.

8. DNE Timor-Leste, “Total Polulation of Timor-Leste 2010”, Dili, http://dne.mof.gov.tl/

9. Edward Faber, et all, (2003), “Designing business models for mobile ICT services” 16th Bled Electronic

Commerce Conference eTransformation, Bled, Slovenia

10. Eileen M. Trauth and Douglas Pitt, (1992), “Competition in the telecommunication industry” Journal of

Information Technology, page 3-11, Ireland.

11. James K. Glassman, (2001), Competition in Telecommunications and Economic Growth, Massachusetts

Institute of Technology

12. Kamalakis, et all, 2006, “ Demand and Price Evolution Forecasting as Tools for facilitating the

RoadMapping Process of the Photonic Component Industry” World Academy of Science, Engineering

and Technology, 18 2006

13. Lie Eric. (2002), “Competition Policy in Telecommunication”, Geneva, International

Telecommunication Union (ITU).

14. Martin Garner, (2006), “Cellular ARPU Q1 06: trends continue”, Wireless Intelligence,

http://www.wirelessintelligence.com/

15. Peter McBurney and Simon Parsons, (2000), “Forecasting Market Demand for New

Telecommunications Services: An Introduction”, Journal of Information Technology, page 3-11,

England.

16. Petra Schubert and J. Felix Hampe, (2005), “Business Models for Mobile Communities”, in Proceedings

of the 38th Hawaii International Conference on Sistem Sciences, - 2005

17. PT Comunicações. (2011), “Portugal Telecom investor information” Portugal, www.telecom.pt

18. Spyros Panagiotakis, et all, (2005), “Business Models and Revenue Streams in 3G Market”, National and

Kapodistrian University of Athens, Greece.

19. http://www.radio-electronics.com/info/cellulartelecomms/umts/umts-wcdma-network-architecture.php

20. http://www.umtsworld.com/technology/linkbudget.htm

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2012

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi