dampak psikologis amputasi

4
Frankl (dalam Hasibuan, 2009) menyatakan bahwa menderita cacat sudah pasti menyebabkan stres dan menimbulkan perasaan-perasaan kecewa, tertekan, susah, sedih, cemas, marah, malu, terhina, rendah diri, putus asa, hampa, dan tidak bermakna serta penghayatan-penghayatan yang tidak menyenangkan lainnya. Seorang penderita diabetes yang telah diamputasi mengaku, kondisinya yang tidak bisa berjalan dan selalu menyusahkan orang membuatnya malu dan merasa tidak berguna, namun ia menyadari bahwa ia tidak boleh berlama- lama seperti ini. Ia sadar ia harus menerima kenyataan fisiknya, namun ia mengatakan bahwa semuanya membutuhkan waktu (dalam Hasibuan, 2009). Semua penghayatan penderita diabetes setelah diamputasi di atas tentu saja bervariasi pengaruhnya pada individu yang satu dengan individu yang lainnya. Hal itu tergantung pada seberapa baik proses penyesuaian yang mereka lakukan. Penyesuaian diri merupakan proses yang akan terjadi ketika individu mengalami perubahan dalam kehidupannya, begitu juga dengan penderita diabetes yang

Upload: eka-setiawan

Post on 24-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sjnc

TRANSCRIPT

Frankl (dalam Hasibuan, 2009) menyatakan bahwa menderita cacat sudahpasti menyebabkan stres dan menimbulkan perasaan-perasaan kecewa, tertekan,susah, sedih, cemas, marah, malu, terhina, rendah diri, putus asa, hampa, dan tidakbermakna serta penghayatan-penghayatan yang tidak menyenangkan lainnya.Seorang penderita diabetes yang telah diamputasi mengaku, kondisinya yangtidak bisa berjalan dan selalu menyusahkan orang membuatnya malu dan merasatidak berguna, namun ia menyadari bahwa ia tidak boleh berlama-lama seperti ini.Ia sadar ia harus menerima kenyataan fisiknya, namun ia mengatakan bahwasemuanya membutuhkan waktu (dalam Hasibuan, 2009).Semua penghayatan penderita diabetes setelah diamputasi di atas tentu sajabervariasi pengaruhnya pada individu yang satu dengan individu yang lainnya.Hal itu tergantung pada seberapa baik proses penyesuaian yang mereka lakukan.Penyesuaian diri merupakan proses yang akan terjadi ketika individu mengalamiperubahan dalam kehidupannya, begitu juga dengan penderita diabetes yangmengalami cacat akibat suatu penyakit komplikasi diabetes. Penderita diabetesakan mengalami perubahan dalam hidupnya. Perubahan dalam kehidupan akanmemunculkan berbagai masalah yang kalau tidak diselesaikan akan memunculkankeputusasaan dan krisis psikologis lainnya (Holmes & Holmes, dalam Irmayanti,2008).Keputusasaan dan krisis psikologis yang dialami penderita komplikasidiabetes yang kakinya diamputasi akan menjadi suatu pengalaman hidup yangtraumatis, sehingga akan membuat penderita diabetes melakukan penyesuaian diriterhadap pengalaman tersebut. Kubler-Ross (dalam Santrock, 1997) menyatakan,dalam melakukan penyesuaian diri terhadap pengalaman hidup yang traumatis,individu akan melalui beberapa tahapan. Individu yang mengalami suatuUniversitas Sumatera Utarapengalaman hidup yang traumatis, awalnya ia akan mengalami denial, yaitu suatutahap yang di dalamnya individu secara sadar ataupun tidak, menolak realita yangada. Tahap selanjutnya adalah anger, tahap yang didalamnya individu yangmengalami kemarahan terhadap fakta yang terjadi. Kemarahan ini dapat ditujukankepada siapa saja, apakah dirinya sendiri, orang-orang sekitar yang dekatdengannya, dan bahkan Tuhan. Tahap selanjutnya adalah bargaining. Dimanapada tahap ini individu mencoba untuk melakukan tawar-menawar dan negosiasiuntuk berkompromi dengan kenyataan. Selanjutnya individu akan mengalamitahap depression. Tahap ini ditandai dengan adanya kesedihan dan ketakutan yangmendalam, hadirnya perasaan akan adanya ketidakpastian, dan adanyapenyesalan. Individu yang memasuki tahap ini sebenarnya sudah mulai menerimakenyataan yang ada, dan rasa sedih yang timbul sesungguhnya adalah usaha untukmemisahkan diri dari orang-orang yang dicintai. Tahap terakhir adalahacceptance. Tahap ini ditandai dengan adanya penerimaan terhadap kenyataansecara objektif.Menurut Schneiders (1964) penyesuaian diri adalah suatu proses yangmencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan individu agarberhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustrasi,konflik-konflik serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan daridalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individuberada.Selama rentang kehidupan, manusia akan selalu mengalami perubahan.Penyesuaian diri yang efektif terukur dari seberapa baik seseorang mengatasiUniversitas Sumatera Utaraperubahan dalam hidupnya. Menurut Haber dan Runyon (1984), penyesuaian diriyang efektif adalah menerima keterbatasan-keterbatasan yang tidak bisa berubahdan secara aktif memodifikasi keterbatasan yang masih bisa diubah.Universitas Su