dampak perubahan iklim dan strategi adaptasi … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan...

62
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN, NUSA TENGGARA TIMUR ANGGA PRIMA SUKMA DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Upload: hoangnhi

Post on 08-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI

MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI KABUPATEN

TIMOR TENGAH SELATAN, NUSA TENGGARA TIMUR

ANGGA PRIMA SUKMA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI

MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI KABUPATEN TIMOR

TENGAH SELATAN, NUSA TENGGARA TIMUR

Karya Ilmiah

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan

Pada Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

ANGGA PRIMA SUKMA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 3: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

RINGKASAN

ANGGA PRIMA SUKMA. Dampak Perubahan Iklim dan Strategi Adaptasi

Masyarakat Sekitar Hutan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara

Timur. Dibimbing oleh DIDIK SUHARJITO dan NIKEN

SAKUNTALADEWI

Perubahan iklim ditandai dengan adanya perubahan curah hujan, suhu,

musim hujan dan kemarau dalam jangka waktu yang lama. Perubahan ini

memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat.

Perhatian utama perubahan iklim adalah dampak negatif seperti banjir, tanah

longsor, erosi tanah, kekeringan, dan gagal panen yang menyebabkan kerentanan

masyarakat. Masyarakat ini harus beradaptasi dengan perubahan di lingkungan

sekitar mereka agar dapat bertahan hidup.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari pemahaman

masyarakat terhadap perubahan iklim, mengidentifikasi dan mengklasifikasi

dampak perubahan iklim terhadap kehidupan masyarakat, serta untuk mempelajari

strategi adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim. Penelitian dilakukan di

Desa Nenas dan Desa Bena, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa

Tenggara Timur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat tidak

mengerti apa yang dimaksud dengan perubahan iklim. Apa yang masyarakat

pahami adalah bahwa ada perubahan musim (hujan dan kemarau) yang tidak

menentu. Perubahan musim yang tidak terduga memberikan kesulitan bagi

masyarakat untuk menjadwalkan waktu tanam. Musim yang ekstrim (baik musim

hujan dengan curah hujan tinggi dan kemarau panjang) memberikan dampak

negatif secara langsung dan tidak langsung, kepada masyarakat dan lingkungan

sekitarnya seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, ketersedian air yang terbatas,

dan akhirnya dapat menurunkan produksi pertanian. Dampak negatif lain dari

perubahan iklim adalah masalah kesehatan masyarakat, padang rumput dan semak

kering yang rentan kebakaran.

Masyarakat telah melakukan beberapa strategi untuk beradaptasi seperti

penanaman pohon untuk pengendalian banjir, penyesuaian pola tanam waktu

tanam, mengubah spesies tanaman pertanian, membangun sumur, dan dengan

bantuan dari Pemerintah Daerah untuk membangun saluran irigasi, serta

pembuatan bak penampung air bersih. Strategi adaptasi yang diimplementasikan

oleh masyarakat di desa penelitian sebagian besar merupakan adaptasi reaktif dan

antisipatif.

Kata kunci: perubahan iklim, dampak, strategi adaptasi

Page 4: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

SUMMARY

ANGGA PRIMA SUKMA. Impacts of Climate Change and Forest Community

Adaptation Strategy in Southern Central Timor District, East Nusa Tenggara.

Supervised by DIDIK SUHARJITO and NIKEN SAKUNTALADEWI

Climate change is indicated by the change in precipitation, temperature,

rainy and dry seasons within a long period of time. This change gives impacts to

the natural resources and the lives of the communities. The main concern is the

negative impacts of the climate change, such as floods, landslides, soil erosion,

drought, and failure of food harvest that cause the vulnerability of the

communities. These communities have to adapt with the changes in their

surrounding environment in order for them to survive.

This research aimed to get pictures of the communities’ understanding of

climate change, identify and classify the impacts of climate change on the lives of

the communities, as well as to study their adaptation strategies to survive. The

research is conducted in Nenas and Bena Villages, Southern Central Timor

District, East Nusa Tenggara Province.

The results showed that most of the communities did not understand what

it meant by climate change. What they did understand was that there was an

uncertain changes in seasons (the rainy and dry seasons). This unpredictable

seasons gave difficulties for the communities to schedule the planting time. The

extreme weather (both the long period of wet season and the heavy rainfall) gave

negative impacts, directly and indirectly, to the communities and its surrounding

environment, such as flood, landslides, drought, limited water availability, and

ultimately decreased the agricultural productions. Other negative impacts of the

climate change were communities’ health problems, and dry grasslands and scrub

that were prone to fires.

The communities had done some strategies to adapt, such as tree planting

for flood control, adjustment of cropping pattern and planting time, changed the

agricultural species, built wells, and with the help of the local governments they

constructed irrigation and reservoir. Adaptation strategies implemented by the

communities in the research villages were mostly reactive and anticipative

adaptation.

Keywords: climate change, impact, and adaptation strategy

Page 5: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

Judul Skripsi : Dampak Perubahan Iklim dan Strategi Adaptasi

Masyarakat Sekitar Hutan di Kabupaten Timor Tengah

Selatan, Nusa Tenggara Timur

Nama Mahasiswa : Angga Prima Sukma

NRP : E14070090

Menyetujui,

Komisi pembimbing

Ketua Anggota

Dr. Ir. Didik Suharjito, MS Dr. Ir. Niken Sakuntaladewi, MSc

NIP. 19630401 199403 1 001 NIP.19630305 198903 2 003

Mengetahui,

Ketua Departemen Manajemen Hutan

Fakultas Kehutanan

Dr. Ir. Didik Suharjito, MS

NIP. 19630401 199403 1 001

Tanggal lulus:

Page 6: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Dampak

Perubahan Iklim dan Strategi Adaptasi Masyarakat Sekitar Hutan di Kabupaten

Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur adalah benar-benar karya saya

sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan

sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, April 2012

Angga Prima Sukma

E14070090

Page 7: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Blora, Jawa Tengah pada tanggal 3 Agustus 1989

sebagai anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Sudiyono dan Suwarti.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis dimulai dari SDN Kepoh 2

dari tahun 1995 sampai dengan 2001, dilanjutkan SMPN 1 Randublatung yang

diselesaikan pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan studi ke SMAN 1

Randublatung dan diselesaikan pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis

lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB, kemudian

diterima sebagai mahasiswa Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan,

Institut Pertanian Bogor.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif mengikuti beberapa kegiatan

organisasi dan kepanitiaan di kampus, antara lain adalah sebagai anggota Forest

Manajement Student Club (FMSC) tahun 2009-2010, anggota Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) Sepak bola tahun 2007-2010, anggota UKM Futsal tahun

2007-2008, anggota dalam kepanitiaan E-GREEN tahun 2009. Selain di

organisasi, penulis juga pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Silvikultur

pada tahun 2010 dan magang di Perum Perhutani KPH Ngawi pada tahun 2009.

Penulis pernah melakukan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH)

jalur Kamojang-Sancang Barat, Praktik Pengelolaan Hutan (PPH) di Hutan

Pendidikan Gunung Walat dan KPH Cianjur, Jawa Barat serta Praktik Kerja

Lapang (PKL) di IUPHHK-HA PT. Indexim Utama, Kalimantan Tengah.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB,

penulis menyusun skripsi yang berjudul Dampak Perubahan Iklim dan Strategi

Adaptasi Masyarakat Sekitar Hutan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa

Tenggara Timur di bawah bimbingan Dr. Ir. Didik Suharjito, MS dan Dr. Ir.

Niken Sakuntaladewi, MSc.

Page 8: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

karunia rahmat dan nikmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Dampak Perubahan Iklim dan Strategi

Adaptasi Masyarakat Sekitar Hutan di Kabupaten Timor Tengah Selatan,

Nusa Tenggara Timur. Tidak lupa shalawat serta salam selalu penulis

sampaikan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabatnya. Karya

ilmiah ini disusun sebagai syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana

Kehutanan di Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dan strategi

adaptasi masyarakat sekitar hutan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa

Tenggara Timur terhadap perubahan iklim. Hasil penelitian ini diharapkan

dapat menjadi masukan kepada pengambil kebijakan dalam mengantisipasi

dampak perubahan iklim dalam jangka panjang.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, masukan dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Bogor, April 2012

Penulis

Page 9: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan segala

kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih

kepada Pusat Penelitian Perubahan Iklim dan Kebijakan, Badan Litbang

Kehutanan yang telah membiayai semua penelitian ini sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Segala kelancaran dalam penyelesaian skripsi juga tidak terlepas

dari peran pihak-pihak yang selalu mendukung. Untuk itu, penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Didik Suhardjito, MS selaku Pembimbing I dan Dr. Ir. Niken

Sakuntaladewi selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan,

bimbingan, saran dan masukan sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

2. Bapak, Ibu dan kedua adik tercinta, serta seluruh keluarga yang telah

memberikan semangat, do’a, kasih sayangnya dan dukungan kepada penulis

dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

3. Ir. Oemijati Rachmatsjah, MS selaku penguji dan Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr

selaku ketua sidang atas masukan dan sarannya selama ujian komprehensif.

4. Pak Simon Sasi di Desa Nenas sekeluarga, Pak Ba’i di Desa Bena sekeluarga,

Kepala Dusun 3 Desa Benu, Pak Budi, Adit SVK’44 atas bantuannya selama

pengambilan data di NTT.

5. Teman-teman tercinta di wisma Combikita Dheni, Gofir, Si Po, Hariadi,

Novan, Bakri, Rio, Rinto, Bagus, Mas Fit, Mudo, Mas Andi atas doa dan

dukungannya.

6. Teman-teman MNH’44 dan khususnya Sukma, Dewanti, Santi atas bantuan,

semangat, dukungan dan kebersamaan kalian.

7. Teman-teman di FOSIMAPERA Blora terimakasih atas dukungan dan

doanya.

Bogor, April 2012

Penulis

Page 10: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 2

1.3 Tujuan .................................................................................................. 2

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perubahan Iklim ................................................................................... 4

2.2 Strategi Adaptasi .................................................................................. 5

2.3 Masyarakat Sekitar Hutan ..................................................................... 6

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian .............................................................................. 8

3.2 Definisi Operasional ............................................................................. 9

3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................ 11

3.4 Bahan dan Alat ..................................................................................... 11

3.5 Metode Pengambilan Data .................................................................... 13

3.6 Data Yang Dikumpulkan ...................................................................... 13

3.7 Metode Pengolahan Data dan Analisis .................................................. 14

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografis dan Topografi .......................................................... 15

4.2 Iklim ..................................................................................................... 16

4.3 Kondisi Demografi ............................................................................... 17

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pemahaman Masyarakat Sekitar Hutan Mengenai Perubahan Iklim ...... 19

5.2 Dampak Perubahan Musim Ekstrim ...................................................... 22

5.3 Strategi Adaptasi Masyarakat ............................................................... 28

Page 11: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 36

6.2 Saran .................................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 38

LAMPIRAN

iv

Page 12: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Metode pengolahan dan analisis data ................................................... 14

2. Luas penggunaan lahan di Desa Nenas ................................................. 16

3. Jenis mata pencaharian di Desa Nenas dan Desa Bena ......................... 18

4. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Nenas dan Desa Bena ................ 18

5. Kalender musim sebelum tahun 1990, rentang tahun 1990 sampai

2009 serta pada tahun 2010 .................................................................. 20

6. Klasifikasi dampak langsung dan dampak turunan di Desa Nenas ........ 27

7. Klasifikasi dampak langsung dan dampak turunan di Desa Bena .......... 28

8. Klasifikasi adaptasi yang dilakukan masyarakat ................................... 34

Page 13: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Kerangka pemikiran ............................................................................. 11

2. Peta sebaran desa di Kecamatan Fatumnasi (lokasi penelitian: Desa

Nenas berwarna kuning) ...................................................................... 12

3. Peta sebaran desa di Kecamatan Amanuban Selatan (lokasi penelitian:

Desa Bena berwarna kuning) ............................................................... 12

4. Grafik rata-rata curah hujan Desa Nenas periode 2000-2010 ................ 21

5. Grafik rata-rata curah hujan Desa Bena periode 2000-2010 .................. 22

6. Mata pencaharian utama masyarakat Desa Nenas ................................. 23

7. Mata pencaharian utama masyarakat Desa Bena .................................. 24

8. Masyarakat Desa Bena yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air

bersih pada musim kemarau ................................................................. 26

9. Bangunan fisik sebagai solusi terhadap kekurangan air ........................ 29

10. Pembuatan sumur galian dan sumur sementara di sekitar sungai

sebagai upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air .................. 30

11. Pohon asam (kiri) sebagai salah satu alternatif untuk menambah

penghasilan keluarga saat musim kemarau dan buah asam yang siap

untuk dijual (kanan) ............................................................................. 33

Page 14: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Kuesioner identitas responden .............................................................. 41

2. Daftar pertanyaan kuesioner ................................................................. 42

3. Dokumentasi di lapangan ..................................................................... 44

4. Data curah hujan bulanan Desa Nenas.................................................. 47

5. Data curah hujan bulanan Desa Bena ................................................... 48

Page 15: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan iklim merupakan isu global yang disebabkan adanya perubahan

pada parameter iklim seperti suhu, curah hujan, kelembaban udara, angin, kondisi

awan, presipitasi maupun radiasi matahari (Aliadi et al. 2008). Salah satu

penyebab perubahan iklim yang terjadi adalah kejadian pemanasan global.

Pemanasan global terjadi akibat dari peningkatan efek rumah kaca yang

disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer

(Handoko et al. 2008). Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (GRK)

merupakan masalah penting yang harus diatasi melalui kegiatan mitigasi dan

adaptasi perubahan iklim. Di sisi lain sumber penyerap GRK, yaitu hutan semakin

berkurang dari sisi kualitas dan luasnya (Indartik et al. 2009).

Hutan merupakan bagian penting dari usaha global untuk menghadapi

perubahan iklim. Hutan yang menyediakan beragam bahan baku dalam bentuk

makanan, jasa ekosistem, bahan bakar dan material, sangat diperlukan manusia di

masa depan dalam menghadapi perubahan iklim (Locatelli et al. 2009). Kondisi

hutan yang berkurang baik kualitas dan luasnya memberikan pengaruh terhadap

masyarakat di sekitarnya. Menurut Hilman (2007), perubahan iklim dapat

memberikan dampak serius terhadap kerusakan hutan seperti kebakaran, jika

hutan tidak dikelola dengan baik.

Dewasa ini dampak perubahan iklim memberikan pengaruh yang cukup

signifikan diberbagai sektor seperti kehutanan, pertanian, kesehatan, perikanan

dan sektor lainnya. Pada umumnya dampak negatif yang paling dirasakan di

sektor-sektor tersebut. Menurut Hilman (2007), Indonesia sudah rentan terhadap

risiko bencana alam, seperti banjir, longsor, erosi, badai tropis, kekeringan, dan

akan menghadapi risiko yang lebih besar lagi ke depan akibat perubahan iklim.

Wilayah Indonesia memiliki keragaman kondisi sumber daya alam dengan

tingkat kesejahteraan masyarakat yang berbeda sehingga rentan dan beresiko

terhadap perubahan iklim. Berbagai studi kasus tentang dampak dan strategi

adaptasi terhadap perubahan iklim sudah banyak dilakukan, seperti penelitian

Page 16: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

2

yang dilakukan Kaimuddin (2000) tentang kajian dampak perubahan iklim dan

tataguna lahan terhadap keseimbangan air, Sakuntaladewi (2010), yang meneiliti

dampak perubahan musim dan strategi adaptasi pengelolaan, Ardia (2005)

dampak keragaman iklim El Nino Southern Oscillation (ENSO) terhadap

pengeluaran rumah tangga petani, dan Hilman (2007) mengenai rencana aksi

nasional dalam menghadapi perubahan iklim. Penelitian mengenai dampak

perubahan iklim masih menjadi permasalahan yang perlu dibahas. Oleh karena

itu, diperlukan penelitian mengenai dampak perubahan iklim dan strategi adaptasi

yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar hutan atau masyarakat lokal. Meskipun

sudah ada beberapa penelitian yang membahas dampak perubahan iklim namun

masih belum memberikan gambaran tentang dampak perubahan iklim yang

dirasakan oleh masyarakat sekitar hutan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka penelitian ini

mencoba menggali informasi mengenai dampak perubahan iklim dan kemampuan

adaptif masyarakat dalam mengembangkan strategi penanggulangan dari

fenomena perubahan iklim.

1.2 Perumusan Masalah

Perubahan iklim memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap

kehidupan masyarakat dan lingkungan. Dampak langsung seperti musim yang

tidak menentu, banjir, longsor, erosi, kekeringan, gagal tanam dan gagal penen

sudah dirasakan masyarakat di daerah kering. Dampak-dampak negatif tersebut

mempengaruhi pola kehidupan masyarakat daerah kering seperti di Kabupaten

Timor Tengah Selatan. Respon masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim

adalah dengan melakukan adaptasi. Strategi adaptasi seperti pembuatan saluran

irigasi, pembuatan sumur untuk mengatasi kekeringan merupakan salah satu

contoh konkret yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim.

1.3 Tujuan

Tujuan dilakukan penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui pemahaman masyarakat terhadap perubahan iklim.

2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi dampak perubahan iklim terhadap

kehidupan masyarakat.

3. Mempelajari strategi adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim.

Page 17: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

3

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Memberikan informasi tentang adaptasi masyarakat di dalam hutan ataupun

sekitar hutan terhadap perubahan iklim dan musim ekstrim.

2. Mengatahui dampak perubahan musim ekstrim yang dirasakan masyarakat

daerah kering.

3. Sebagai masukan kepada pengambil kebijakan dalam mengantisipasi dampak

perubahan musim dalam jangka panjang.

Page 18: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perubahan Iklim

Perubahan iklim global sebagai implikasi dari pemanasan global telah

mengakibatkan ketidakstabilan atmosfer di lapisan bawah terutama yang dekat

dengan permukaan bumi. Perubahan temperatur atmosfer menyebabkan kondisi

atmosfer kian tidak stabil dan menimbulkan terjadinya anomali-anomali terhadap

parameter cuaca yang berlangsung lama. Dalam jangka panjang anomali-anomali

parameter cuaca tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim.

Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim tersebut diantaranya

adalah: a) Meningkatnya frekuensi bencana alam/cuaca ekstrim seperti tanah

longsor, banjir, kekeringan, dan badai tropis b) Mengancam ketersediaan air c)

Mengakibatkan pergeseran musim dan perubahan pola hujan d) Menurunkan

produktivitas pertanian e) Peningkatan temperatur akan mengakibatkan kebakaran

hutan f) Mengancam biodiversitas dan keanekaragaman hayati (Susandi et al.

2008). Beberapa daerah tertentu di Indonesia sangat rentan terhadap berbagai

bahaya perubahan iklim antara lain seperti kekeringan, banjir, tanah longsor, dan

kenaikan permukaan air laut. Hal ini sangat signifikan pengaruhnya terhadap

kehidupan masyarakat dan keadaan sumberdaya alam (Lietmann 2009).

Pemanasan yang terjadi pada sistem iklim bumi merupakan hal yang jelas

terasa, seiring dengan banyaknya bukti dari pengamatan kenaikan temperatur

udara dan laut, pencairan salju dan es di berbagai tempat di dunia, dan naiknya

permukaan laut global. Pemanasan global dapat menyebabkan terjadi perubahan

yang signifikan dalam sistem fisik dan biologis. Perubahan seperti peningkatan

intensitas badai tropis, perubahan pola angin, mempengaruhi masa reproduksi

hewan dan tanaman, distribusi spesies dan ukuran populasi, frekuensi serangan

hama dan wabah penyakit. Selain itu, pemanasan global juga dapat mempengaruhi

berbagai ekosistem yang berlokasi tinggi dan ekosistem-ekosistem pantai (IPCC

2007). Perubahan iklim terjadi karena banyaknya CO2 di atmosfer. Keadaan ini

memberikan dampak terhadap ekosistem hutan dan kehidupan manusia, terutama

mereka yang berdomisili di negara berkembang yang kondisi sosial ekonominya

Page 19: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

5

dan penghidupannya bergantung pada hutan. Hasil penelitian di berbagai negara

antara lain menunjukkan adanya perubahan fenologi dan produktivitas tumbuhan,

pergerakan spesies, jumlah populasi tumbuhan pohon, merebaknya serangga, dan

perubahan distribusi spesies (Ayres et al. 2009).

2.2 Strategi Adaptasi

Konsep-konsep kunci dalam kajian adaptasi sosial budaya adalah perilaku

adaptif (adaptive behavior), tindakan strategis (strategic action) dan strategi

adaptasi (adaptive strategy). Perilaku adapatif menunjukkan bentuk perilaku

menyesuaikan cara-cara pada tujuan, mencapai kepuasan, melakukan pilihan-

pilihan secara aktif maupun pasif. Tindakan strategis lebih spesifik menunjuk

pada perilaku aktif yang dirancang untuk mencapai tujuan. Sedangkan strategi

adaptasi menunjuk pada tindakan spesifik yang dipilih oleh individu dalam proses

pengambilan keputusan dengan suatu derajat keberhasilan yang dapat

diperkirakan (Bates 2001).

Indonesia sekarang ini sudah rentan terhadap risiko bencana alam, seperti

banjir, longsor, erosi, badai tropis, kekeringan, dan akan menghadapi risiko yang

lebih besar lagi ke depan akibat perubahan iklim. Apabila langkah-langkah

penanganan yang konkret tidak segera dilaksanakan, maka target-target

Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) untuk bidang-bidang

yang berkaitan dengan kemiskinan, kelaparan, dan kesehatan akan sulit dicapai.

Adapun kemungkinan target-target pembangunan yang telah tercapai selama

puluhan tahun ini juga terancam (Hilman 2007). Oleh karena itu, adaptasi

perubahan iklim harus diimplementasikan dalam kerangka pembangunan

berkelanjutan dengan mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan ekologi.

Agenda adaptasi perubahan iklim difokuskan pada area yang rentan

terhadap perubahan iklim, yakni sumber daya air, pertanian, perikanan, pesisir dan

laut, infrastruktur dan pemukiman, kesehatan, dan kehutanan. Berdasarkan tujuan

pembangunan, maka agenda adaptasi dalam strategi pembangunan perlu disusun

dalam rentang waktu yaitu:

1. Bersifat segera

Membangun kemampuan dan ketahanan dalam menghadapi anomali iklim

atau variabilitas iklim saat ini. Pertama dengan program pengurangan resiko

Page 20: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

6

bencana terkait iklim melalui program penghutanan kembali, penghijauan

terutama di kawasan hutan atau lahan yang kritis, baik di hulu maupun di hilir

(kawasan pesisir) dengan keterlibatan masyarakat. Kedua peningkatan kesadaran

dan penyebarluasan informasi perubahan iklim dan informasi adaptasi pada

berbagai tingkat masyarakat terutama untuk masyarakat yang rentan sebagai

tindakan kesiapsiagaan dini dan peningkatan kesadaran tentang bencana iklim

yang semakin meningkat.

Selanjutnya dengan peningkatan kapasitas pengkajian ilmiah tentang

perubahan iklim dan dampaknya, upaya pengendaliannya serta mengembangkan

model proyeksi perubahan iklim jangka pendek, menengah dan panjang untuk

skala lokal atau regional. Peningkatan kapasitas untuk mengintegrasikan

perubahan iklim dengan mengutamakan adaptasi perubahan iklim kedalam

perencanaan, perancangan infrastruktur, pengelolaan konflik, dan pembagian

kawasan air tanah untuk institusi pengelolaan air. Pengarus-utamaan adaptasi

perubahan iklim kedalam kebijakan dan program di berbagai sektor (dengan fokus

pada penanggulangan bencana, pengelolaan sumberdaya air, pertanian, kesehatan

dan industri).

2. Jangka menengah dan panjang

Pengembangan sistem infrastruktur, tata-ruang, sektor-sektor yang tahan

dan tanggap terhadap perubahan iklim. Selain itu, program pengembangan

penataan kembali tata ruang wilayah pada kawasan pantai perlu dilakukan

(Hilman 2007).

2.3 Masyarakat Desa Hutan

Masyarakat desa hutan merupakan masyarakat yang dalam bersikap,

berpikir dan bertindak selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan

yang ada secara turun-temurun (Kepdirjen No.109/Kpts/V/1997). Sedangkan

pengertian masyarakat menurut Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2005 adalah

kumpulan orang yang mempunyai kepentingan sama yang tinggal di daerah

yuridiksi yang sama.

Masyarakat dalam pengertian sosiologi tidak dipandang sebagai suatu

kumpulan individu-individu semata. Masyarakat merupakan suatu pergaulan

Page 21: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

7

hidup, oleh karena manusia hidup bersama. Seleksi masyarakat pengguna hutan

dapat dilakukan dengan memperhatikan 2 hal, yaitu pengertian tentang

masyarakat dan tipologi masyarakat. Masyarakat (community) adalah sekumpulan

orang yang mendiami suatu tempat tertentu, yang terikat dalam suatu norma, nilai

dan kebiasaan yang disepakati bersama oleh kelompok yang bersangkutan.

Tipologi masyarakat adalah pengelompokan masyarakat, baik berdasarkan sumber

mata pencaharian masyarakat (misalnya masyarakat petani, masyarakat

perkebunan, masyarakat nelayan, masyarakat hutan), maupun berdasarkan

wilayah tinggalnya (masyarakat desa atau rural community, dan masyarakat kota

(Afri et al. 2008).

Page 22: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Dewasa ini, dampak perubahan iklim sudah dirasakan masyarakat di

beberapa daerah kering di Indonesia. Dampak perubahan iklim tersebut antara lain

seperti suhu bertambah panas, musim yang tidak menentu, kesulitan prediksi

tanam, dan perubahan arus laut. Menurut Aldrian et al. (2011), aktivitas manusia

yang melakukan pembakaran bahan bakar fosil, perubahan penggunaan lahan,

menyebabkan efek gas rumah kaca (CO2, CH4, N2O) semakin meningkat. Hal ini

berdampak pada peningkatan suhu global, pencairan lapisan es, kenaikan

permukaan laut, dan perubahan curah hujan. Perubahan tersebut mengakibatkan

dampak negatif berupa kebakaran hutan, kekeringan, kenaikan muka laut, puting

beliung, longsor, banjir, rusaknya infrastruktur, dan muncul penyakit.

Pengaruh negatif dari perubahan iklim sangat dirasakan masyarakat yang

hidupnya bergantung dengan sumberdaya alam seperti petani. Sebagian besar

masyarakat lokal (petani) tidak memahami mengenai perubahan iklim, namun

masyarakat selalu mengalami dampak negatif dari perubahan iklim. McKay

(2009), menyatakan bahwa dengan memahami pengaruh negatif perubahan iklim

dan dampaknya, petani dapat menyiapkan diri dan beradaptasi. Petani telah

menghadapi beragam kondisi iklim, namun beberapa strategi mungkin tidak lagi

berhasil karena cuaca yang semakin tidak menentu. Petani butuh tambahan

informasi yang dikomunikasikan secara efektif agar bisa beradaptasi terhadap

perubahan iklim. Menurut Susandi et al. (2008), dampak-dampak yang

ditimbulkan oleh perubahan iklim diantaranya adalah: a) Meningkatnya frekuensi

bencana alam/cuaca ekstrim seperti tanah longsor, banjir, kekeringan, dan badai

tropis b) Mengancam ketersediaan air c) Mengakibatkan pergeseran musim dan

perubahan pola hujan d) Menurunkan produktivitas pertanian e) Peningkatan

temperatur akan mengakibatkan kebakaran hutan.

Dampak perubahan iklim diklasifikasikan dalam dampak langsung dan

dampak turunan. Dampak langsung dimaksudkan sebagai dampak yang langsung

terjadi terhadap lingkungan dan dapat dilihat serta dirasakan. Sedangkan dampak

Page 23: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

9

turunan merupakan akibat dari dampak terhadap lingkungan yang terjadi beberapa

waktu kemudian dan dapat dirasakan langsung baik bagi rumah tangga maupun

kelompok (Yayasan Pelangi Indonesia 2009).

Dampak perubahan iklim secara langsung dapat mempengaruhi

masyarakat sekitar hutan yang hidupnya bergantung dari sumberdaya alam.

Menurut IPCC (2007) komunitas yang paling miskin akan menjadi yang paling

rentan terhadap dampak dari perubahan iklim, sebab mereka akan sulit untuk

melakukan usaha untuk mencegah dan mengatasi dampak dari perubahan iklim

dengan kurangnya kemampuan.

Pengaruh perubahan iklim memaksa masyarakat beradaptasi dengan

tujuan untuk mengurangi dampak yang diakibatkan dari perubahan iklim.

Adaptasi adalah suatu penyesuaian dalam sistem manusia atau alam dalam

menanggapi rangsang iklim yang sebenarnya atau yang diperkirakan atau efeknya,

yang meringankan kerusakan atau mengeksploitasi kesempatan-kesempatan yang

meguntungkan (McCarthy et al. 2001).

Menurut Handoko et al. (2008), adaptasi pertanian yang dapat dilakukan

antara lain: peningkatan luas areal tanam, meningkatkan produktivitas makanan,

meningkatkan intensitas tanam, dan mengurangi tingkat konsumsi per kapita per

tahun. Aspek penting dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim adalah

bagaimana menemukan cara-cara adaptasi yang membutuhkan biaya terendah

sehingga dapat membantu masyarakat khusunya masyarakat miskin dalam

melakukan adaptasi yang dibutuhkan.

1.2 Definisi Operasional

a. Perubahan iklim merupakan perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu,

curah hujan, kelembaban, angin dan awan (Aldrian et al. 2011). Beberapa

indikator perubahan iklim ditunjukkan dengan adanya perubahan curah

hujan, peningkatan suhu udara, dan perubahan musim (hujan dan kemarau)

yang tidak menentu. Adanya perubahan dari beberapa indikator tersebut

dapat memberikan dampak negatif terhadap sumberdaya alam dan

manusia.

b. Pemahaman masyarakat terhadap perubahan iklim berdasarkan pada

pemahaman mereka terhadap perubahan curah hujan, peningkatan suhu

Page 24: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

10

udara, dan perubahan musim (hujan dan kemarau) yang dirasakan. Hal ini

ditunjukkan dengan adanya indikator yang digunakan seperti kalender

musim (bulan basah dan bulan kering), kenaikan suhu udara, tanda-tanda

alam dan curah hujan bulanan.

c. Dampak negatif dari perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap

kehidupan masyarakat, maka dari itu masyarakat perlu beradaptasi dalam

upaya menguarangi dampak negatif yang ditimbulkan. Adaptasi yang

dilakukan masyarakat umumnya untuk menghadapi perubahan curah

hujan, peningkatan suhu udara, dan perubahan musim yang tidak menentu.

Bentuk adaptasi yang dipilih masyarakat berupa adaptasi reaktif dan

antisipatif. Adaptasi reaktif yang dilakukan berupa pembuatan bangunan

fisik (saluran irigasi, bak air berih, dan sumur galian), penanaman pohon

atau bambu disekitar aliran sungai. Sedangkan adaptasi antisipatif yang

dilakukan masyarakat berupa adanya larangan menebang pohon, larangan

untuk sistem bertani tebas tebang bakar, dan larangan untuk membakar

hutan. Secara keseluruhan sumber pendanaan adaptasi yang dilakukan

masyarakat beragam ada yang swadaya masyarakat, individu, dan bantuan

dari pemerintah atau pihak luar. Berdasarkan uraian di atas, alur kerangka

pemikiran dalam penelitian ini dapat disajikan dalam Gambar 1.

Page 25: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

11

Gambar 1 Kerangka pemikiran.

3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011.

Pengambilan data dilakukan di Desa Nenas, Kecamatan Fatumnasi dan Desa

Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi

Nusa Tenggara Timur.

3.4 Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang dipergunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Peta wilayah desa (Gambar 2 dan Gambar 3)

2. Alat tulis

3. Kuisioner

4. Kamera

Pemahaman masyarakat mengenai perubahan iklim

Perubahan Iklim

Perubahan curah hujan

Perubahan musim yang

tidak menentu

Peningkatan suhu udara

Dampak Langsung

Banjir

Longsor

Kebakaran hutan

Kekeringan

Dampak Turunan

Pendapatan

menurun

Produksi menurun

Strategi Adaptasi

Masyarakat

Adaptasi Reaktif Adaptasi Antisipatif

Page 26: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

12

Gambar 2 Peta sebaran desa di Kecamatan Fatumnasi (lokasi

penelitian: Desa Nenas berwarna kuning).

Gambar 3 Peta sebaran desa di Kecamatan Amanuban Selatan

(lokasi penelitian: Desa Bena berwarna kuning).

Legenda : Batas wlayah

Legenda : Batas wlayah

Skala 1:164.000

Page 27: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

13

3.5 Metode Pengambilan Data

Metode dalam pengambilan sampel dilakukan pemilihan secara purposive

sampling terhadap responden yang terkait dengan dampak perubahan iklim yaitu

masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Pemilihan sampel berdasarkan pada

masyarakat yang tinggal di hulu dan hilir DAS Noelmina. Jumlah responden yang

diambil sebanyak 30 orang dalam satu desa. Metode ini diambil dengan

mempertimbangkan faktor-faktor yang ada di lapangan seperti akses di lapangan,

waktu dan cuaca yang tersedia dalam pengumpulan data di lapangan.

Teknik pengambilan data yang dilakukan dalam kegiatan penelitian

dengan cara sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu mengumpulkan data melalui pengamatan terhadap kegiatan

dan keadaan di daerah penelitian secara langsung.

2. Studi pustaka, sebagai keperluan untuk menunjang penelitian dengan

mempelajari literatur, laporan, skripsi penelitian, data instansi pemerintah

yang berhubungan dengan strategi adaptasi dan dampak terhadap perubahan

iklim.

3. Teknik wawancara terhadap tokoh-tokoh masyarakat dan perwakilan instansi

pemerintah terkait.

3.6 Data yang dikumpulkan

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dengan metode wawancara dan observasi lapangan. Sedangkan

data sekunder diperoleh dari instansi terkait dan studi literatur.

Data primer yang dikumpulkan meliputi:

a. Data identitas responden yaitu: nama, umur, pendidikan, pekerjaan.

b. Data kalender musim lokasi penelitian.

c. Data tentang dampak perubahan musim terhadap sumber daya

alam, sosial ekonomi masyarakat.

d. Data tentang strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat terhadap

perubahan iklim.

Data sekunder yang dikumpulkan meliputi:

a. Data mengenai tentang kondisi umum lokasi penelitian (letak, luas,

iklim, geografi dan topografi).

Page 28: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

14

b. Data monografi desa di lokasi penelitian yang meliputi: jumlah

penduduk, pendidikan, mata pencaharian.

3.7 Metode Pengolahan Data dan Analisis

Data yang didapat diolah dengan tabulasi. Data kualitatif ditulis secara

deskriptif dengan menguraikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang

ditemukan. Hasil data yang sudah terkumpul diinterpretasikan dan dideskripsikan

dalam bentuk teks, gambar dan tabel untuk kemudian dibahas mengenai dampak

perubahan iklim terhadap lingkungan dan strategi adaptasi kehidupan masyarakat.

Tabel 1 Metode pengolahan dan analisis data

No Jenis Data Metode Pengolahan dan Analsis

1. Jenis-jenis dampak perubahan iklim terhadap lingkungan

hutan dan kehidupan

masyarakat

a. Klasifikasi jenis-jenis dampak terhadap kondisi sumberdaya hutan, sumberdaya

manusia dan kondisi lingkungan

pemukiman dan fasilitas umum b. Analisis deskriptif

2. Jenis adaptasi dan hambatan

masyarakat dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan

iklim

a. Klasifikasi bentuk adaptasi

b. Klasifikasi bentuk-bentuk adaptasi sesuai jenis sumber pendanaan

c. Klasifikasi kendala sosial dan ekonomi

beradaptasi

d. Analisis deskriptif

Sumber: Sylviani dan Sakuntaladewi (2010)

Page 29: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

15

BAB IV

KONDISI UMUM

4.1 Kondisi Geografis dan Topografi

Desa Nenas merupakan salah satu desa di Kecamatan Fatumnasi yang

berada dekat dengan kawasan Cagar Alam Gunung Mutis. Desa ini berada pada

ketinggian 1200-1400 mdpl. Desa Nenas terletak di 09° 35,383´LS dan 124°

12,561´BT dengan luas wilayah sebesar 69,53 Km². Batas-batas wilayah Desa

Nenas secara administrasi adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Nuapin, Kecamatan Fatumnasi

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bonleu, Kecamatan Miumafo Barat

d. Sebelah Barat berbatasan Desa Noebesi, Kecamatan Nunbena

Wilayah Desa Nenas secara umum berbukit-bukit dan dataran tinggi atau

pegunungan yang memiliki tingkat kemiringan cukup tinggi. Lahan yang ada di

Desa Nenas sebagian besar merupakan hutan lahan kering sekunder yang

ditumbuhi oleh semak-semak dan pohon cemara. Sawah-sawah masyarakat Desa

Nenas berada dekat dengan aliran sungai yang memiliki kelerengan cukup rendah.

Sedangkan kebun ataupun ladang-ladang masyarakat berada di bukit-bukit dengan

kelerengan yang cukup tinggi. Ladang masyarakat biasa ditanami dengan tanaman

sayuran seperti wortel, daun bawang, kacang tanah, bawang bombay, ubi jalar, ubi

kayu dan buah-buahan.

Berdasarkan tata guna lahan Desa Nenas, yang mendominasi wilayah desa

adalah hutan lahan kering sekunder dengan persentase mencapai 66,01 %.

Sedangkan tata guna lainnya seperti hutan lahan kering primer memiliki luas

mencapai 26,88 %, semak belukar 6,87 %, pertanian lahan kering 0,13 %, dan

pemukiman 0,10 %. Tata guna lahan Desa Nenas secara lengkap disajikan dalam

Tabel 2.

Page 30: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

16

Tabel 2 Luas penggunaan lahan di Desa Nenas

No. Pengunaan Lahan Luas

(ha) (%)

1 Pemukiman 7 0,10

2 Pertanian lahan kering dan semak 9 0,13

3 Semak belukar 462 6,87

4 Hutan lahan kering primer 1.808 26,88

5 Hutan lahan kering sekunder 4.440 66,01

Total 6.726 100,00

Sumber: BPKH wilayah XIV Nusa Tenggara Timur (2006) dalam BPDAS Kupang (2010)

Desa Bena merupakan salah satu desa yang berada di ketinggian kurang

dari 500 m dpl. Desa Bena terletak di Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten

Timor Tengah Selatan. Luas wilayah Desa Bena sebesar 14 Km². Jarak desa dari

ibukota kabupaten adalah 59 Km. Batas-batas wilayah Desa Bena secara

administrasi adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Polo, Desa Batnun, Kecamatan

Amanuban Selatan

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Timor

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kupang

Secara umum wilayah di Desa Bena berupa dataran rendah. Penggunaan

lahan yang ada di Desa Bena meliputi persawahan, ladang dan savana untuk

penggembalaan ternak. Kondisi vegetasi di sekitar desa berupa semak, tumbuhan

duri, pohon asam serta tumbuhan lontar. Hasil hutan yang dapat dimanfaatkan

masyarakat seperti buah asam, buah, daun, nira dan kayu dari pohon lontar.

4.2 Iklim

Kondisi Desa Nenas berada di daerah yang cukup tinggi dengan curah

hujan mencapai 300 mm per bulan menyebabkan Desa Nenas mudah terkena erosi

dan longsor. Jumlah hujan basah yang ada di Desa Nenas berkisar 6-7 bulan. Suhu

rata-rata harian di Desa Nenas mencapai 25°C. Data curah hujan dalam 10 tahun

terakhir yang terhimpun di stasiun pengamatan yang berlokasi Kasetnana,

Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) secara lengkap tercantum dalam

Page 31: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

17

Lampiran. Sedangkan Desa Bena memiliki curah hujan yang tidak begitu tinggi.

Musim kemarau atau kondisi bulan kering di Desa Bena lebih banyak dibanding

penghujan. Data BMKG dalam 10 tahun terakhir menunjukkan bulan kering rata-

rata mencapai 5 bulan. Musim kering tinggi dimulai pada bulan Juni hingga

Oktober. Hal tersebut membuat masyarakat Desa Bena kesulitan air saat musim

kemarau dan tidak jarang mereka harus berjalan 2 km-3 km untuk mendapatkan

air. Data rata-rata curah hujan Desa Bena yang berlokasi di stasiun Panite secara

lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.3 Kondisi Demografi

Jumlah penduduk yang ada di Desa Nenas sebanyak 2.112 jiwa yang

terdiri dari laki-laki 998 jiwa dan perempuan 1.114 jiwa dengan jumlah Kepala

Keluarga (KK) sebanyak 446 KK. Sedangkan jumlah penduduk yang ada di Desa

Bena sebanyak 2.829 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.416 jiwa dan perempuan

1.413 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 767 KK (Data Monografi

Desa 2010).

Sebagian besar masyarakat Desa Nenas dan Desa Bena bermata

pencaharian sebagai petani baik petani lahan kering maupun lahan basah. Selain

itu mata pencaharian sebagai pengusaha kecil (kios, pedagang) di Desa Bena

cukup banyak, hal ini karena akses jalan yang sudah bagus. Berikut data mata

pencaharian masyarakat Desa Nenas dan Desa Bena disajikan pada Tabel 3.

Page 32: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

18

Tabel 3 Jenis mata pencaharian di Desa Nenas dan Desa Bena

No. Mata Pencaharian Utama Jumlah (KK)

Desa Nenas Desa Bena

1 Petani 357 473

2 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 16 67

3 Dokter swasta 4 3

4 Pensiunan 4 13

5 Pengusah kecil/menengah (kios /

warung, pedagang ternak, penjual kain tenun)

7 46

6 Dukun terlatih 3 10

7 TNI/POLRI 9 1

8 Nelayan - 60

9 Lain-lain 46 94

Jumlah 446 767

Sumber: Data Monografi Desa Nenas (2010) dan Desa Bena (2009)

Pendidikan masyarakat di desa penelitian rata-rata tamat Sekolah Dasar

(SD). Tingkat pendidikan masyarakat di desa penelitian secara lengkap dapat

dilihat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4 Tingkat pendidikan masyarakat Desa Nenas dan Desa Bena

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa)

Desa Nenas Desa Bena

1 Tidak tamat SD 85 100

2 SD/sederajat 1097 1376

3 SLTP/sederajat 542 985

4 SLTA/sederajat 361 274

5 Perguruan tinggi 27 94

Jumlah 2112 2829

Sumber: Data Monografi Desa Nenas (2010) dan Desa Bena (2009)

Page 33: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

19

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pemahaman Masyarakat Sekitar Hutan Mengenai Perubahan Iklim

Perubahan iklim dirasakan oleh setiap responden, meskipun sebagian

besar responden belum mengerti istilah perubahan iklim itu. Tingkat pendidikan

masyarakat yang sebagian besar tamat Sekolah Dasar (SD) dan lokasi desa yang

terpencil menyebabkan istilah perubahan iklim belum dimengerti oleh

masyarakat. Masyarakat mengerti bahwa musim sudah berubah, mereka kesulitan

dalam memprediksi masa tanam dan suhu udara yang bertambah panas. Kondisi

tersebut sangat memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupan dan

pertanian masyarakat.

Perubahan iklim yang terjadi telah mengakibatkan kerugian yang cukup

signifikan terhadap sebagian besar masyarakat petani di desa penelitian. Hal

tersebut sesuai dengan yang disampaikan Soebijoto (2009), bahwa perubahan

iklim telah merugikan sebagian besar masyarakat petani di Indonesia. Banyak

petani kesulitan menentukan musim tanam karena prediksi mereka terhadap

musim hujan sering meleset. Petani terkadang tidak menyangka jika musim hujan

berlangsung singkat. Bagi para petani rentang musim hujan mempengaruhi

pertimbangan memilih jenis tanaman yang akan ditanam. Perubahan rentang

waktu musim hujan dan curah hujan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan

hewan yang menjadi hama tanaman.

5.1.1 Penilaian responden terhadap curah hujan

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Desa Nenas dan Desa

Bena menunjukkan bahwa terjadi peningkatan curah hujan rata-rata bulanan yang

paling tinggi pada tahun 2010. Pada tahun 2010 terjadi musim yang ekstrim, yakni

musim hujan berlangsung selama 10 bulan dengan intensitas hujan tinggi dimulai

pada bulan Oktober sampai dengan April. Pada tahun 2010 musim kemarau hanya

terjadi 2 bulan dan masih terdapat curah hujan dengan intensitas rendah. Berbeda

dengan tahun 1990 sampai dengan tahun 2009 curah hujan terjadi selama 7 bulan.

Sementara musim kemarau pada rentang tahun 1990-2009 hanya terjadi 5 bulan,

Page 34: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

20

yang dimulai pada bulan Mei sampai dengan September. Musim kemarau yang

terjadi pada bulan Mei masih terdapat curah hujan rendah, namun pada bulan

selanjutnya tidak terdapat hujan. Sedangkan sebelum tahun 1990 curah hujan

terjadi selama 6 bulan.

Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan musim (hujan dan

kemarau) sehingga mengakibatkan kalender musim menjadi berubah. Hal ini

berdampak pada jadwal musim (musim tanam) masyarakat menjadi tidak

menentu. Kalender musim sebelum dan sesudah tahun 2010 disajikan lengkap

pada Tabel 5.

Tabel 5 Kalender musim sebelum tahun 1990, rentang tahun 1990 sampai 2009

serta pada tahun 2010

Tahun Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

2010 xxx xxx xx xxx xx x x xx xx xxx xxx xxx

’90-‘09 xxx xxx xx xx x xx xxx xxx

< ’90 xxx xxx xx x xx xxx xxx

Keterangan : x : intensitas hujan rendah

xx : intensitas hujan sedang

xxx : intensitas hujan tinggi

Hasil dari kalender musim masyarakat tidak berbeda dengan data curah

hujan per bulan dan per tahun dari stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan

Geofisika (BMKG) Lasiana Kupang, yang menunjukkan bahwa telah terjadi

perubahan musim dengan curah hujan yang berbeda (lihat pada Gambar 4 dan

Gambar 5). Rata-rata curah hujan Desa Nenas pada periode 2000-2005 musim

kemarau mulai datang pada Juni, sedangkan periode 2006-2010 musim kemarau

mulai bulan Juli (lihat Gambar 4). Pada periode tahun 2000-2005 musim kemarau

terjadi selama 5, sedangkan periode 2006-2010 hanya terjadi selama 4 bulan.

Sedangkan musim hujan yang ekstrim terjadi pada tahun 2010 dengan intensitas

hujan tinggi yang terjadi di Desa Nenas dan Desa Bena. Pada tahun 2010 musim

hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi terjadi pada bulan Januari-Mei

dan bulan Oktober-Desember. Data hujan bulanan Desa Nenas secara lengkap

dapat dilihat pada Lampiran 4.

Musim hujan

Musim kemarau

Page 35: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

21

Gambar 4 Grafik rata-rata curah hujan Desa Nenas periode 2000-2010.

Perubahan musim yang tidak menentu juga dirasakan di Desa Bena.

Grafik rata-rata curah hujan bulanan periode tahun 2000-2005 di Panite

menunjukkan bahwa musim kemarau terjadi selama 5 bulan, sedangkan periode

2006-2010 terjadi selama 6 bulan. Sedangkan musim hujan pada periode tahun

2006-2010 terjadi pada bulan Desember sampai Mei (lihat Gambar 5). Hal ini

dapat dilihat pada data curah hujan bulanan tahun 2010 yang menunjukkan bahwa

terdapat curah hujan cukup tinggi sehingga terjadi musim hujan yang cukup lama

yakni selama 9 bulan (lihat lampiran 4). Perubahan musim hujan dan kemarau

yang tidak menentu tersebut sangat menyulitkan petani yang mengandalkan

tanaman musiman. Hal ini dapat dilihat pada musim kemarau tahun 2008 dan

2009 yang masing-masing terjadi selama 7 dan 8 bulan. Sedangkan musim

kemarau pada tahun 2010 terjadi hanya 3 bulan, hal ini menunjukkan bahwa

musim yang ada di Desa Bena sudah tidak menentu. Musim hujan maupun

kemarau yang tidak stabil dapat menyebabkan tanaman musiman mudah terserang

hama atau hasil tidak maksimal.

Page 36: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

22

Gambar 5 Grafik rata-rata curah hujan Desa Bena periode 2000-2010.

5.1.2 Penentuan datangnya musim hujan dan kemarau

Para petani di desa penelitian sudah tidak lagi menggunakan kalender

musim dalam menentukan jadwal menanam. Mereka mulai menanam dengan

melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Masyarakat Desa Nenas atau

desa bagian hulu memiliki suatu kearifan lokal yang unik untuk menentukan

musim tanam yakni dengan mengamati tanda-tanda alam. Tanda alam tersebut

seperti suara ayam hutan yang berkokok pada sore hari, pohon mangga yang

mulai berbunga atau berbuah dan suara burung hujan (koloulan) yang digunakan

masyarakat untuk mengetahui musim hujan datang.

Tanda alam yang digunakan masyarakat Desa Bena atau desa bagian hilir

dalam menentukan musim hujan adalah dengan mempertimbangkan suara air laut.

Apabila suara air laut terdengar keras, maka hujan akan segera turun. Selain itu,

beberapa masyarakat ada yang melakukan perhitungan bulan atau rasi bintang

untuk menentukan waktu musim tanam.

5.2 Dampak Perubahan Musim Ekstrim

Perubahan musim yang ekstrim akan mempengaruhi ketersedian air untuk

kebutuhan hidup masyarakat dan pertanian. Ketersediaan air merupakan variabel

utama yang mempengaruhi petani untuk memutuskan jadwal tanam, jadwal panen

Page 37: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

23

serta kegiatan lain dalam mengelola tanaman. Adanya keterbatasan air

menjadikan petani sangat tergantung pada curah hujan dalam menentukan jadwal

menanam (Ardia 2005). Kondisi perubahan musim yang tidak menentu tersebut

berdampak pada masyarakat petani sangat bergantung pada kondisi alam

sekitarnya. Dampak tersebut berpengaruh terhadap masyarakat Desa Nenas dan

Desa Bena yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Sebanyak 80 %

masyarakat Desa Nenas mata pencahariannya merupakan petani, baik lahan

kering maupun lahan basah. Sedangkan untuk mata pencaharian lain seperti

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 3,59 %, pengusaha kecil 1,57 %, TNI atau

POLRI sebanyak 2,02 % serta lain-lain sebanyak 12,78 %.

Gambar 6 Mata pencaharian masyarakat Desa Nenas (2010) (data diolah).

Sedangkan di Desa Bena sebanyak 61,67 % masyarakatnya bermata pencaharian

sebagai petani. Adapun sumber mata pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil

(PNS) mencapai 8,74 %, nelayan mencapai 7,82 %, pengusaha kecil 6 persen dan

lain-lain sebanyak 14,83 %.

Page 38: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

24

Gambar 7 Mata pencaharian masyarakat Desa Bena (2010) (data diolah).

5.2.1 Dampak dari curah hujan yang tinggi

Dampak perubahan musim yang tidak menentu dan curah hujan tinggi

memberikan dampak terhadap sektor pertanian dan lingkungan. Selain itu keadaan

topografi yang berbukit dan cukup curam merupakan salah satu daerah yang

rawan terhadap dampak curah hujan yang tinggi. Hal ini akan menjadi rawan

bencana apabila kondisi tutupan lahannya yang sudah banyak terbuka atau beralih

fungsi lahannya. Kondisi ini dialami oleh masyarakat Desa Nenas yang berada di

hulu sungai Noelmina, yang memiliki topografi cukup curam. Lokasi ladang

masyarakat Desa Nenas yang berada dibukit-bukit dengan lahan yang cukup

terbuka menjadi rawan ketika curah hujan yang tinggi datang. Sektor yang paling

rentan terhadap dampak curah hujan yang tinggi adalah pertanian masyarakat

seperti gagal tanam jagung, ladang-ladang masyarakat mengalami longsor dan

area sawah yang terkikis karena banjir.

Curah hujan yang tinggi pada akhir tahun 2009 dan tahun 2010

menyebabkan sungai (nono) Kofi meluap sehingga beberapa sawah masyarakat

terkena banjir. Akibatnya banyak tanaman padi yang rusak sehingga hasil

produksi menurun. Dampak lain yang dirasakan akibat curah hujan yang tinggi

berupa longsor, petani gagal tanam jagung, dan ladang masyarakat mengalami

erosi. Selain itu curah hujan yang tinggi pada tahun 2010 juga memaksa petani

hanya mengandalkan hasil tanaman sayuran seperti wortel, daun bawang, ubi

kayu, buncis, kacang merah dan ubi jalar.

Page 39: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

25

Curah hujan yang tinggi juga berpengaruh terhadap stok madu yang

dihasilkan petani madu. Apabila musim hujan cukup tinggi mereka tidak

memanen hasil madu di hutan karena banyak air yang tercampur dalam madu

sehingga menurunkan kualitas madu. Petani madu Desa Nenas memiliki jadwal

untuk memanen madu yakni pada bulan April, Mei dan Juni yang merupakan

bulan-bulan kering. Madu merupakan mata pencaharian sampingan bagi

masyarakat untuk menambah pengasilan mereka. Harga madu yang mencapai Rp

100.000,- sampai Rp 200.000,- per botol ukuran 1 liter menjadi alasan masyarakat

untuk mencari madu.

Hal yang sama juga di alami oleh masyarakat petani Desa Bena yang

merupaka desa bagian hilir Das Noelmina. Pada tahun 2010 sampai awal tahun

2011 mereka gagal menanam jagung dan hasil panen padi menurun karena curah

hujan yang tinggi. Selain itu, Desa Bena juga mengalami dampak banjir yang

menyababkan sebagian Dusun Tiga tergenang air. Kondisi topografi yang datar

dan berada di hilir sungai mengakibatkan rawan terhadap banjir apabila curah

hujan yang tinggi terjadi di wilayah ini. Kondisi lain yang dapat menyebabkan

banjir melanda Desa Bena adalah perubahan kondisi DAS oleh masyarakat seperti

pengelolaan agroekosistem lahan yang minim upaya konservasi, sistem ternak

lepas dengan minim pengawasan, dan kebiasaan membakar pada periode tertentu.

Banjir yang melanda Dusun Tiga mengakibatkan beberapa rumah-rumah

masyarakat, kandang ternak dan pekarangan tergenang oleh air. Selain itu,

menurut keterangan responden banjir yang terjadi pada April 2011 mengakibatnya

puluhan hektar sawah masyarakat Desa Bena terendam oleh air. Area persawahan

padi masyarakat yang sudah menguning rusak atau ambruk karena dihantam

banjir tersebut. Kondisi ini mengakibatkan hasil produksi tanaman berkurang

sampai 40% per hektar.

5.2.2 Dampak dari musim kemarau ekstrim

Pada saat musim kemarau masyarakat Desa Nenas tidak begitu kesulitan

untuk mendapatkan air untuk kebutuhan rumah tangga dikarenakan Desa Nenas

(daerah hulu) dikelilingi Cagar Alam Gunung Mutis. Keberadaan Cagar Alam ini

sangat membantu dalam menjaga sumber mata air saat musim kemarau. Dampak

musim kemarau ekstrim hanya dirasakan dalam pemeliharaan tanaman pertanian.

Page 40: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

26

Menurut responden, mereka harus mengambil air dari sumber mata air dekat

gunung untuk keperluan pertanian. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan

oleh Suryatmojo (2006), yang menjelaskan bahwa peran hutan terhadap

pengendalian air salah satunya yakni dalam pengendalian aliran (hasil air).

Sampai saat ini masih dipercayai bahwa hutan yang baik mampu mengendalikan

daur air artinya hutan yang baik dapat menyimpan air selama musim hujan dan

melepaskannya di musim kemarau. Kepercayaan ini didasarkan atas masih

melekatnya dihati masyarakat bukti-bukti bahwa banyak sumber-sumber air dari

kawasan hutan yang baik tetap mengalir pada musim kemarau.

Hal ini berbeda dengan Desa Bena yang kondisi hutannya berupa hutan

lahan kering yang di dominasi oleh semak belukar dan pohon duri. Apabila

musim kemarau terjadi dalam kurun waktu 6 sampai 7 bulan dapat menyebabkan

sumber mata air kering, kekurangan air untuk pertanian dan kebutuhan rumah

tangga, serta rumput-rumput dan semak mengering. Akibatnya memberikan

dampak terhadap berkurangnya pakan ternak masyarakat dan rawan terjadi

kebakaran. Beberapa masyarakat di Desa Bena harus jalan berkilometer untuk

mendapatkan air. Masyarakat biasanya mengambil air di sumber mata air

menggunakan gerobak roda dua yang diisi dengan jerigen ukuran 5 liter. Satu

gerobak yang digunakan dapat memuat antara 20-28 jerigen.

Gambar 8 Masyarakat Desa Bena yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih

pada musim kemarau.

Page 41: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

27

5.2.3 Klasifikasi Dampak Langsung dan Turunan

Tanda-tanda perubahan iklim terjadi secara perlahan dan terjadi secara

ekstrim serta menimbulkan dampak yang signifikan. Dampak yang ditimbulkan

diklasifikasikan ke dalam dampak langsung dan dampak turunan. Dampak

langsung dimaksudkan sebagai dampak yang langsung terjadi terhadap

lingkungan dan dapat dilihat serta dirasakan. Sedangkan dampak turunan

dimaksudkan sebagai akibat dari dampak terhadap lingkungan yang terjadi

beberapa waktu kemudian dan dapat dirasakan langsung. Jenis klasifikasi dampak

tersebut akan membedakan bagaimana strategi adaptasi yang digunakan (Yayasan

Pelangi Indonesia 2009). Berikut tabel klasifkasi dampak perubahan musim yang

terjadi di lokasi penelitian.

Tabel 6 Klasifikasi dampak langsung dan dampak turunan di Desa Nenas (hulu)

Fenomena Dampak

Langsung Turunan

Perubahan musim yang

tidak menentu

a. Banjir

1. Sawah sekitar sungai

rusak/terkikis banjir

2. Tanaman padi pada

rusak

b. Gagal tanam jagung c. Ladang masyarakat

terkena erosi sehingga

Kondisi tanaman sayuran rusak

d. Longsor

e. Kekurangan air untuk pertanian ladang

f. Tanaman, rumput dan

semak mengering

Curah hujan tinggi

mengakibatkan jalan

atau akses rusak

sehingga membuat jumlah frekuensi

pemasaran menurun

Curah hujan tinggi

mengakibatkan masyarakat tidak

memanen madu (hasil

hutan) sehingga menyebabkan stok madu

masyarakat untuk dijual

menurun

Dampak dari fenomena musim yang tidak menentu yang dialami

masyarakat Desa Nenas secara langsung pada diatas merupakan dampak dari

curah hujan yang tinggi dan musim kemarau yang pajang. Poin (a) sampai dengan

(d) pada dampak langsung merupakan beberapa dampak yang melanda ketika

curah hujan yang tinggi terjadi di Desa Nenas. Sedangkan poin (e-f) merupakan

dampak yang di alami masyarakat ketika musim kemarau yang panjang.

Sementara dampak turunan yang dialami masyarakat Desa Nenas merupakan

dampak yang dialami setelah terjadi curah hujan yang tinggi atau musim hujan.

Page 42: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

28

Dampak dari fenomena musim yang tidak menentu yang dialami

masyarakat Desa Bena secara langsung dan turunan disajikan secara lengkap pada

Tabel 7.

Tabel 7 Klasifikasi dampak langsung dan dampak turunan Desa Bena (hilir)

Fenomena Dampak

Langsung Turunan

Perubahan musim yang

tidak menentu

a. Banjir menyebabkan

1. Sawah sekitar sungai

rusak/terkikis banjir, sehingga tanaman

padi rusak

2. Air menggenangi sebagian rumah

warga dan

pekarangan karena air hujan

3. Beberapa ternak

kecil hanyut

b. Kekurangan air untuk

pertanian

c. Frekuensi melaut nelayan menurun

d. Tanaman, semak menjadi

kering sehingga akan

rawan kebakaran e. Sumber mata air kering

a. Sawah rusak yang

berakibat pada produksi

menurun sehingga pendapatan petani

menjadi menurun

Akibat genangan air

masyarakat mudah terkena diare,

Muntaber, karena

pencemaran air akibat dari kotoran ternak

yang terendam air,

kesulitan air bersih

b. Pendapatan petani menurun

c. Pendapatan nelayan

menurun

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa masyarakat Desa Bena

mengalami dampak langsung seperti banjir, kekurangan air, frekuensi melaut

menurun, dan kekeringan. Dampak langsung pada poin (a) merupakan dampak

dari adanya curah hujan tinggi yang melanda Desa Bena. Hal ini memberikan

dampak turunan antara lain pendapatan petani menurun, masyarakat tekena

penyakit, dan kesulitan air bersih. Sedangkan poin (b-e) pada dampak langsung

merupakan dampak dari musim kemarau panjang.

5.3 Strategi Adaptasi Masyarakat

Upaya adaptasi terhadap perubahan iklim diharapkan fokus pada area yang

rentan terhadap perubahan iklim seperti sumber daya air, pertanian, perikanan,

infrastruktur, pemukiman, kesehatan, dan kehutanan. Program pengurangan resiko

bencana terkait iklim melalui program penghutanan kembali, penghijauan

terutama di kawasan hutan atau lahan yang kritis, baik di hulu maupun di hilir

Page 43: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

29

(kawasan pesisir) dengan keterlibatan masyarakat sangat penting. Selain itu,

peningkatan kesadaran dan penyebarluasan informasi perubahan iklim dan

informasi adaptasi pada berbagai tingkat masyarakat terutama untuk masyarakat

yang rentan sebagai tindakan kesiapsiagaan dini dan peningkatan kesadaran

tentang bencana iklim yang semakin meningkat (Hilman 2007).

Secara naluri masyarakat baik di hulu (Desa Nenas) maupun di hilir (Desa

Bena) memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan musim yang

terjadi. Masyarakat berusaha untuk bertahan terhadap dampak yang ditimbulkan

dari fenomena perubahan musim. Hasil tanaman pertanian yang tidak maksimal

memaksa para petani untuk mengganti tanaman jagung dengan tanaman ubi kayu,

wortel, daun bawang, semangka, sayuran-sayuran, dan cabe. Hasil tanaman

pengganti akan dijual untuk menambah penghasilan hidup.

5.3.1 Strategi adaptasi terhadap kekurangan air

Masyarakat sudah merasakan bahwa ketersediaan air di desa mulai

berkurang pada saat musim kemarau panjang. Masyarakat kesulitan air untuk

kegiatan pertanian dan untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini membuat Pemerintah

Daerah mengambil tindakan untuk mengatasi keterbatasan air di musim kemarau.

Pemerintah Daerah membangun sarana bak penampung air dan saluran irigasi.

Pembangunan bak penampung air bersih berfungsi menampung air dari sumber

mata air yang dapat digunakan untuk kebutuhan hidup masyarakat ketika musim

kering. Sedangkan saluran irigasi difungsikan sebagai irigasi sawah petani ketika

musim kemarau datang, sehingga kegiatan pertanian tetap berjalan dengan baik.

Gambar 9 Bangunan fisik sebagai solusi terhadap kekurangan air.

Page 44: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

30

Selain bantuan dari pemerintah tersebut, masyarakat juga membuat sumur

galian pada tempat yang memiliki sumber mata air dan di sekitar sungai.

Masyarakat di Desa Nenas membuat sumur di kaki-kaki gunung yang terdapat

sumber mata air. Sumur yang digali masyarakat memiliki kedalaman 5-10 meter.

Hal yang sama dilakukan masyarakat di Desa Bena, mereka membuat sumur

galian dengan kedalaman 10-15 meter. Terdapat 10 sumur dengan kedalaman

mencapai 15 meter di Desa Bena. Apabila musim kemarau panjang, hanya ada 8

sumur yang dapat dimanfaatkan. Sedangkan 2 sumur lainnya tidak dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat karena airnya berubah menjadi asin. Keadaan ini

memaksa masyarakat untuk mengambil air di sungai. Berdasarkan keterangan dari

responden ada 4 titik sungai di dekat desa yang sering dimanfaatkan oleh

masyarakat (lihat Gambar 10).

Gambar 10 Pembuatan sumur galian dan sumur sementara di sekitar sungai

sebagai upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air.

Masyarakat harus berjalan sejauh 1-2 kilometer untuk mencapai sumur

galian di sungai. Alat yang digunakan untuk mengambil air berupa jerigen-jerigen

kecil yang berukuran 5 liter. Masyarakat mengangkut jerigen tersebut dengan

menggunakan gerobak atau memanggul. Sumur galian di sekitar sungai yang

dibuat bersifat sementara dan digunakan pada saat musim kemarau saja. Kegiatan

ini dilakukan oleh semua masyarakat desa penelitian ketika musim kemarau

panjang.

Perubahan musim yang terjadi sangat mempengaruhi ketahanan pangan

masyarakat. Kondisi ini memaksa masyarakat beradaptasi untuk menyesuaikan

dengan perubahan musim, baik musim hujan maupun kemarau. Adapun inisiatif

Page 45: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

31

dari masyarakat atau kelompok untuk melakukan strategi adaptasi masyarakat

agar keberadaan air tetap terjaga yakni dengan penanaman pohon beringin.

Menurut kepercayaan masyarakat desa pohon beringin dapat menyimpan air,

sehingga Pemerintah Desa menganjurkan untuk menanamnya di kebun-kebun

masyarakat. Program penanaman di Desa Bena misalnya mendapat bantuan dari

Balai Konservasi Sumber Daya Hutan (BKSDH) setempat berupa bibit tanaman

pohon untuk ditanam di pekarangan masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah

satu upaya untuk menghijaukan desa agar masyarakat tidak kesulitan air ketika

musim kemarau.

5.3.2 Strategi adaptasi untuk menanggulangi banjir

Dampak banjir merupakan masalah yang cukup signifikan bagi masyarakat

dan lingkungan. Banjir yang terjadi di kedua desa penelitian mengakibatkan

sawah rusak dan rumah tergenang air. Sawah masyarakat yang berada dekat

dengan sungai mengalami dampak yang cukup parah. Adapun beberapa upaya

masyarakat untuk mengurangi dampak banjir berupa penanaman pohon bambu

disekitar sungai, pembuatan rumah panggung, dan pembuatan bangunan penahan

dari batu. Masyarakat Desa Nenas misalnya melakukan strategi adaptasi dengan

menanam pohon bambu disekitar sungai sebagai upaya untuk mengurangi laju air

sungai, sehingga apabila curah hujan tinggi air dapat ditahan oleh pohon bambu.

Selain itu, masyarakat Desa Nenas juga membuat bangunan penahan dari batu

yang berfungsi untuk menahan tanah agar tidak longsor. Sedangkan strategi

adaptasi masyarakat di Desa Bena untuk menanggulangi banjir, yakni dengan

meninggikan rumah atau pembuatan rumah panggung.

Upaya strategi adaptasi untuk menanggulangi banjir merupakan gerakan

yang dilakukan oleh masyarakat dan Pemerintah Desa. Adaptasi seperti

penanaman misalanya merupakan gerakan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa

yang kemudian dilaksanakan oleh setiap masyarakat. Beberapa tahun terakhir

kegiatan ini berjalan dengan baik dan Pemerintah Desa setempat menetapkan

aturan agar masyarakat menjaga kondisi hutan serta memperketat larangan

menebang pohon di sekitar sungai. Sedangkan adaptasi yang dilakukan seperti

membuat rumah panggung dilakukan secara individu, selain itu ada beberapa

yang mendapat bantuan dari masyarakat lainnya. Dari urain diatas bahwa terlihat

Page 46: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

32

peran Pemerintah Desa sangatlah penting dalam mengantisipasi dan

menanggulangi dampak dari perubahan iklim, sehingga masyarakat dapat

bertahan dalam menghadapi dampak perubahan iklim nantinya.

5.3.3 Strategi adaptasi untuk meningkatkan pendapatan

Perubahan musim yang tidak menentu mengakibatkan pendapatan petani

menurun. Hal ini mengakibatkan biaya yang dikeluarkan untuk pertanian lebih

tinggi daripada saat musim normal. Secara langsung kondisi ini memaksa petani

untuk menambah penghasilan selain dari hasil pertanian. Masyarakat Desa Bena

memanfaatkan buah asam dari hutan dan pohon lontar dari mulai batang, daun,

buah dan nira. Nira pohon lontar dimanfaatkan untuk membuat gula merah yang

akan dijual. Sedangkan masyarakat Desa Nenas memanfaatkan hasil hutan non

kayu seperti madu sebagai alternatif untuk meningkatkan pendapatan. Selain itu,

ketika hujan tinggi masyarakat petani Desa Nenas tidak menanam jagung

melainkan memanfaatkan hasil dari ubi kayu, ubi jalar, wortel serta daun bawang

untuk kebutuhan hidup. Mereka menjual hasil pertanian yang dapat diambil dari

ladang. Sementara itu, para ibu ada yang membuat kerupuk dari ubi kayu untuk

dijual dengan tujuan menambah penghasilan keluarga.

Pada saat musim kemarau tidak banyak petani di Desa Bena yang

menanam jagung, melainkan beberapa petani mengganti tanaman jagung dengan

semangka dan sayuran seperti kangkung darat, bayam, tomat serta cabe. Hal ini

dilakukan petani karena hasil yang cukup bagus pada saat musim kemarau. Selain

itu alasan petani memilih buah semangka karena harga jualnya yang lumayan

tinggi. Para petani Desa Bena mengganti tanaman jagung dengan semangka sejak

5 tahun terakhir. Kegiatan lain yang dilakukan masyarakat ketika musim kemarau

adalah pengambilan buah asam dari kebun dan hutan-hutan sekitar. Kegiatan ini

merupakan tradisi masyarakat Timor yang sudah sejak lama dilakukan masyarakat

(Gambar 11). Pengambilan buah asam dalam beberapa tahun terakhir sering

menjadi pilihan masyarakat untuk menambah pendapatan. Buah asam yang

diperolah dijual kepada para pengepul untuk menambah penghasilan.

Page 47: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

33

Gambar 11 Pohon asam (kiri) sebagai salah satu alternatif untuk menambah penghasilan keluarga saat musim kemarau dan buah asam yang

siap untuk dijual (kanan).

5.3.4 Klasifikasi strategi adaptasi masyarakat

Adaptasi yang dilakukan di desa penelitian bersifat individu, kelompok

atau masyarakat. Adaptasi yang dilakukan secara responsif atau reaktif dan dalam

bentuk tertentu. Menurut McCarthy (2001), adaptasi reaktif adalah adaptasi yang

dilakukan setelah dampak perubahan iklim teramati. Sedangkan adaptasi

antisipasi atau proaktif dilakukan sebelum dampak perubahan iklim teramati.

Masyarakat beradaptasi dengan tujuan untuk mengurangi dampak dari perubahan

musim yang tidak menentu.

Bentuk adaptasi yang dilakukan secara individu (dengan dan tanpa

bantuan pemerintah) di Desa Bena seperti membangun rumah panggung untuk

mengatasi genangan air akibat dari banjir. Beberapa strategi adaptasi lain yang

secara swadaya dilakukan masyarakat Desa Nenas adalah menanam pohon

beringin dan bambu disekitar sungai. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

mencegah terjadinya longsor. Pemerintah daerah memberikan bantuan untuk

kegiatan adaptasi guna penanggulangan dampak perubahan iklim skala tinggi.

Strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat secara lengkap dapat dilihat pada

Tabel 8.

Page 48: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

34

Tabel 8 Klasifikasi adaptasi yang dilakukan masyarakat

Fenomena Dampaknya Adaptasi Sumber

Pendanaan /

Para pelaku Reaktif Antisipatif

Perubahan

musim yang

tidak

menentu

a. Banjir

mengakibatkan

Sawah sekitar

sungai rusak, mengakibatkan

beberapa rumah

warga tergenang b. Longsor di

daerah yang

berbukit

a. Penanaman

bambu disekitar

sungai,

Pembuatan rumah

panggung

b. Pembuatan bangunan

penahan dari

batu

- Adanya

aturan

mengenai

larangan untuk

menebang

pohon asam dan

pohon

umur

panjang

a. Swadaya

masyarakat

Dan biaya

dari individu /

perorangan

b. Bantuan dari

PemDa

c. Ladang

masyarakat

mengalami erosi sehingga Kondisi

tanaman sayuran

rusak d. Kekurangan air

untuk pertanian

ladang yang

mengakibatkan pendapatan

menurun

e. Sumber mata air

kering

c. Masyarakat

mengadalkan

tanaman seperti ubi kayu,

wortel, ubi jalar

d. Pembuatan irigasi untuk

pertanian,

Mengganti

tanaman jagung dengan

semangka,

sayuran dan cabe

e. Pembuatan

sumur galian ataupun

pembuatan bak

untuk air bersih

dari sumber mata air

- Adanya

larangan

untuk membakar

hutan

- Larangan sistem

bertani

dengan

tebas tebang

bakar

-

c. Biaya

individu /

sendiri

d. Bantuan dari

pemerintah

setempat

Ada juga dengan

biaya

sendiri / individu

e. Bantuan

dari PemDa

Tabel di atas menunjukkan adaptasi yang dilakukan sangat bervariasi

antara lain berupa bangunan fisik (bronjong, pembuatan bak untuk menampung

air bersih, pembuatan rumah panggung dan irigasi pertanian), perubahan jenis

tanaman dari jagung menjadi wortel, program penanaman pohon beringin serta

bambu di sepanjang aliran sungai. Adaptasi ini merupakan adaptasi yang

dilakukan masyarakat setelah terjadi dampak perubahan iklim yang terjadi

(adaptasi reaktif).

Page 49: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

35

Sedangkan adaptasi antisipatif yang dilakukan oleh masyarakat di kedua

desa yakni adanya larangan untuk menebang pohon asam, pohon yang umur

panjang, dan membakar hutan. Larangan ini berada dalam pengawasan lembaga

adat desa dan dalam beberapa tahun terakhir diberlakukan hukuman yang semakin

ketat bagi pihak yang melanggar. Sebagai contoh, apabila seseorang menebang 1

pohon akan mendapat denda sebesar 1 ternak babi dan uang senilai ± Rp

250.000,-. Selain itu ada larangan untuk sistem pertanian dengan tebas tebang

bakar yang diterapkan di Desa Nenas dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini

dilakukan karena sudah banyak area hutan di sekitar desa yang terbuka. Menurut

masyarakat kondisi ini mengakibatkan desa bertambah panas dan masyarakat

mulai kesulitan air untuk pertanian ladang.

Sumber pendanaan adaptasi yang dilakukan masyarakat beragam, ada

yang berasal dari individu, swadaya masyarakat dan bantuan Pemerintah Daerah.

Apabila dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim cukup besar, adaptasi

yang dilakukan masyarakat adalah dengan meminta bantuan dari Pemerintah

Daerah. Adaptasi yang cukup berhasil yakni penanaman pohon yang dilakukan

dengan swadaya masyarakat.

Page 50: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

40

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa fenomena perubahan iklim tidak dipahami oleh semua

masyarakat desa penelitian. Masyarakat menyadari bahwa musim (hujan dan

kemarau) sudah berubah, sehingga menyebabkan masyarakat kesulitan dalam

prediksi tanam. Fenomena perubahan iklim yang dirasakan masyarakat

mengakibatkan dampak negatif, baik secara langsung maupun turunan terhadap

sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. Dampak negatif tersebut antara lain

petani gagal menanam jagung, sawah rusak karena banjir, ladang terkena longsor,

produksi tanaman menurun, masyarakat mudah terkena penyakit, ternak mati

terkena penyakit, frekuensi melaut nelayan berkurang, dan pendapatan menurun.

Masyarakat secara langsung maupun tidak langsung sudah melakukan

adaptasi terhadap perubahan iklim, baik dengan dan tanpa adanya bantuan dari

pemerintah. Masyarakat mempunyai kemampuan beradaptasi dengan berbagai

cara seperti penyesuaian waktu tanam dan pola tanam, mencari alternatif sumber

penghasilan dari hutan maupun mengganti jenis tanaman, pembutan bangunan

teknis (sumur galian, rumah panggung, bak penampungan air, saluran irigasi)

serta penanaman pohon. Strategi adaptasi masyarakat pada umumnya dilakukan

dengan merespon dampak yang terjadi dan dirasakan. Mereka melakukan adaptasi

untuk menanggulangi dampak perubahan musim tidak menentu dalam jangka

panjang.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat diberikan beberapa

saran, sebagai berikut:

1. Informasi tentang iklim, cuaca, potensi dampak perubahan iklim di harapakan

dapat mencapai sampai ke desa-desa, sehingga masyarakat akan lebih siap

untuk mengurangi resiko akibat dari perubahan iklim tersebut.

Page 51: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

41

2. Bantuan dari Pemerintah Daerah seperti bangunan fisik (irigasi dan bak air

bersih), penanaman pohon di lahan terbuka yang dapat mengatasi masalah

utama yakni kekurangan air untuk pertanian dan kebutuhan sehari-hari perlu

ditingkatkan dan dengan program berkelanjutan agar lebih efektif dalam

penanganan perubahan iklim yang terjadi.

Page 52: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

42

DAFTAR PUSTAKA

Aldrian E., Karmini M., Budiman. 2011. Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

di Indonesia. Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara, Kedeputian

Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

(BMKG). Jakarta.

Aliadi A., Affianto A., Hanif F., Sudarsono D., Dewi SU., Hidayat R., Syaf R.,

Taher M., Azis MA., Rustanto., Rifai M., Berliani H., Manurung T. 2008.

Perubahan Iklim, Hutan dan REDD: Peluang atau Tantangan?. CSO

Network on Forestry Governance and Climate Change, The Partnership for

Governance Reform. Bogor.

Ardia AW. 2005. Dampak Keragaman Iklim El Nino Southern Oscillation

(ENSO) Terhadap Pengeluaran Rumah Tangga Petani di Propinsi Sulawesi

Tengah [disertasi]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian.

Awang SA., Widayanti WT., Himmah B., Astuti, A., Septiana RM., Solehudin. Novenanto A. 2008. Panduan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa

Hutan (LMDH). Montpellier, France: French Agricultural Research Centre

for International Development (CIRAD), Bogor, Indonesia: Center for

International Forestry Research (CIFOR), dan Yogyakarta, Indonesia:

PKHR Fakultas Kehutanan UGM.

www.cifor.org/lpf/docs/Panduan%20Pemberdayaan%20LMDH.pdf [10

November 2011]

Ayres M., Karnosky D., Thompson I. 2009. Forest Responses and Vulnerabilities

to Recent Climate Change dalam Adaptation of Forests and People to

Climate Change (Risto Seppala, Alexander Buck, Pia Katila, editor).

IUFRO World Series Volume 22.

www.iufro.org/download/file/6584/5019/02_Chapter_pdf. [10 November

2011]

Bates DG. 2001. (second edition). Human Adaptive Strategies: Ecology, Culture,

and Politics. Allyn and Bacon. Massachusetts.

BMKG. 2010. Data Curah Hujan Bulanan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Lasiana. Kupang.

Handoko I., Sugiharto Y., dan Syaukat Y. 2008. Keterkaitan Perubahan Iklim dan

Produksi Pangan Strategis: Telaah Kebijakan Independen dalan Bidang

Perdagangan dan Pembangunan. Seameo Biotrop. Bogor.

Hilman M. 2007. Rencana Aksi Nasional Dalam Menghadapi Perubahan Iklim.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Jakarta.

Indartik, Djaenudin D., Ginoga KL. 2009. Faktor Penentu Keberhasilan

Implementasi Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan:

Studi Kasus Riau. Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 6 No. 2

Juni 2009: 83-98.

Page 53: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

43

IPPC. 2007. Impact, adaptation and vulnerability. Contribution of Working

Group II to the Fourth Assessement Report of the Environmental Panel on

Climate Change (IPCC). Cambridge University Press, Cambridge, UK.

973 p.

Lietmann J. 2009. Berinvestasi untuk Indonesia yang lebih Berkelanjutan:

Analisa Lingkungan Indonesia. Seri CEA, Kawasan Asia Timur dan

Pasifik. Washington DC. Bank Dunia.

Locatelli B., Kannined M., Brockhaus M., Carol JP., Colfer., Murdiyarso D.,

Santoso H. 2009. Menghadapi masa depan yang tak pasti: Bagaimana

Hutan dan manusia beradaptasi terhadapa perubahan iklim. Prespektif

Kehutanan no. 5. CIFOR. Indonesia.

McCarthy JJ., Canziani OF., Leary NA., Dokken DJ., White KS. 2001. Climate

Change 2001: Impact, Adaptation and Vulnerability. Cambridge

University Press. Cambridge, UK.

McKay B. 2009. Radio: Sarana Petani Bertukar Strategi Adaptasi. Salam. Jakarta.

Peraturan Pemerintah nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan.

www.dephut.go.id/files/6_07.pdf. [10 November 2011]

Soebijoto H. Selasa, 3 November 2009. Perubahan Iklim Rugikan Masyarakat

Petani. Jakarta. Kompas.com.. www.kompas.com [8 Oktober 2011]

Suryatmojo H. 07 December 2006. Peran Hutan Sebagai Penyedia Jasa

Lingkungan.Yogyakarta.

http://www.ksdh.ugm.ac.id/admin/PERAN%20HUTAN-JASLING.pdf

[30 Desember 2011]

Susandi A., Herlianti I., Tamamadin M., Nurlela I. 2008. Dampak Perubahan

Iklim Terhadap Ketinggian Muka Laut Di Wilayah Banjarmasin. Jurnal

Ekonomi Lingkungan Vol.12/No.2/2008.

Sylviani dan Sakuntaladewi N. 2010. Dampak Perubahan Musim Dan Strategi

Adaptasi Pengelolaan Dan Masyarakat Desa Sekitar Taman Nasional

Baluran. Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 7/No. 3/2010:

155-177

Yayasan Pelangi Indonesia. 2009. Perubahan Iklim. Save Our Climate.

www.pelangi.or.id. [30 Desember 2011]

Page 54: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

44

LAMPIRAN

Page 55: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

41

Lampiran 1 Kuesioner identitas responden

KUESIONER PENELITIAN

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI

MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI KABUPATEN TIMOR

TENGAH SELATAN, NUSA TENGGARA TIMUR

No. Responden :

Tanggal :

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur : tahun

3. Jenis kelamin : L/P

4. Pendidikan terakhir :

5. Alamat :

6. Jumlah Anggota Keluarga: Jiwa

7. Mata Pencaharian Kepala Keluarga

Sifat Pekerjaan Bidang Pekerjaan * Jenis Pekerjaan **

Pokok

Sambilan

Keterangan : *) Misalnya : tani, buruh tani, pedagang, pegawai negeri (PNS), dll.

**) Misalnya : pertanian tanaman pangan, pertanian perkebunan,

berdagang barang konsumsi (kelontong), warung makan/kedai, dll.

Page 56: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

42

Lampiran 2 Daftar pertanyaan kuesioner

II. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN

1. Kalender musim dan dampak perubahan iklim

a. Apakah sudah ada perubahan musim hujan dan kemarau? Bagaimana

bentuk perubahan musim tersebut? hujan bgaimana & kemarau

bgaimana?

b. Apakah pernah terjadi Musim ekstrim (hujan sepanjang

tahun/kemarau panjang)? Jelaskan (bentuk musim ekstrin, tahun

berapa, dan berapa lama)?

c. Bagaimana dampak perubahan musim/musim ekstrim

1. Terhadap SDA/lingkungan (kualitas air, terhadap tanah,

terhadap tanaman/hutan, luas areal penggembalaan?

2. Terhadap sosial ekonomi dan penghidupan masyarakat

(pertanian, makanan ternak , pendapatan, kesehatan dsb)

d. Seberapa Besar dampak perubahan iklim terhadap sumberdaya alam

dan sosial ekonomi masyarakat?

e. Tanda-tanda alam seperti apa saja yang masih dipercaya masyarakat

dalam menentukan datangnya musim hujan?

2. Jenis strategi adaptasi

a. Jenis adaptasi yang dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim?

Alasannya kenapa?

b. Mengapa bentuk adaptasi tersebut yang dipilih?

c. Darimana biaya adaptasi? Individu/keluarga, desa, pemda?

Page 57: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

43

II. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK INSTANSI TERKAIT

1. Data Desa

a. Monografi desa.

b. Peta desa.

c. Tata guna lahan yang ada di desa (luas sawah, ladang dll).

d. Apa aturan/larangan yang diterapkan dalam pemanfaatan sumberdaya

alam?

e. Sumber daya alam apa saja yang berpotensi untuk meningkatkan

kehidupan masyarakat?

f. Data iklim desa.

Page 58: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

44

Lampiran 3 Dokumentasi di lapangan

Gambar 1 Kondisi hutan desa dengan vegetasi hutan yang masih terjaga

dengan baik di Desa Nenas (1200 m-1400 m dpl).

Gambar 2 Kondisi Hutan Desa dengan vegetasi berupa semak dan pohon-pohon

duri di sekitar Desa Bena ( kurang dari 500 m dpl).

Page 59: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

45

Gambar 3 Salah satu sungai di Desa Bena pada musim kemarau.

Gambar 4 Masyarakat sangat mengalami kesulitan dalam mengolah lahan

pertanian ketika musim kemarau.

Page 60: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

46

Gambar 5 Upaya masyarakat dalam menanggulangi longsor dengan

kegiatan penanaman Kaliandra di Desa Nenas.

Page 61: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

47

Lampiran 4 DATA HUJAN BULANAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Lokasi : Kesetnana

Lintang : 09o 51' 35" LS

No. Stasiun : 471e

Bujur

: 124o 15' 30" BT

Ketinggian : 882 m dpl

Kecamatan : Mollo Selatan

Curah hujan dalam satuan milimeter (mm)

Tahun Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jumlah

2000 284 307 469 512 376 52 0 0 0 156 283 125 2564

2001 509 135 686 130 0 62 0 0 57 245 317 225 2366

2002 814 387 306 289 30 0 0 0 84 0 222 390 2522

2003 230 289 353 69 0 0 0 0 0 157 266 1166 2530

2004 101 158 101 161 28 37 25 0 7 27 202 147 994

2005 93 248 35 34 29 64 195 10 12 7 47 95 869

2006 274 415 166 42 82 10 5 68 0 14 212 489 1777

2007 235 399 436 99 25 243 0 0 0 105 137 457 2136

2008 595 593 651 40 0 0 0 0 0 0 699 645 3223

2009 180 215 172 301 154 0 0 10 2 0 220 343 1597

2010 202 270 156 331 305 56 57 57 98 247 427 558 2764

JUMLAH 3517 3416 3531 2008 1029 524 282 145 260 958 3032 4640 23342

RATAAN 320 311 321 183 94 48 26 13 24 87 276 422 2122

Ket: Data curah hujan Desa Nenas

47

Page 62: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI … · memberikan dampak terhadap sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat. ... sebagian besar masyarakat tidak mengerti . apa yang dimaksud

0

Lampiran 5 DATA HUJAN BULANAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Lokasi : Panite

Lintang :

No. Stasiun :

Bujur

:

Ketinggian : 60 meter dpl

Kecamatan : Amanuban Selatan

Curah hujan dalam satuan milimeter (mm)

Tahun Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jumlah

2000 239 115 105 246 972 0 0 0 0 0 255 104 2036

2001 209 181 173 51 0 0 0 0 0 49 662 257 1582

2002 137 140 108 54 75 0 0 0 0 0 0 85 599

2003 202 212 342 69 0 0 0 0 0 157 266 435 1683

2004 260 476 440 130 28 27 0 0 0 0 70 142 1573

2005 186 150 238 190 66 8 0 0 0 30 2 80 950

2006 211 151 218 134 48 0 0 0 0 0 85 220 1067

2007 145 278 380 231 200 123 0 0 0 0 0 344 1701

2008 210 251 222 13 0 17 10 0 0 0 127 203 1053

2009 50 23 104 24 0 4 0 0 0 0 9 128 342

2010 124 110 25 255 209 5 43 114 68 155 45 381 1534

JUMLAH 1973 2087 2355 1397 1598 184 53 114 68 391 1521 2379 14120

RATAAN 179 190 214 127 145 17 5 10 6 36 138 216 1284

Ket: Data Curah hujan Desa Bena

48