dampak masyarakat berobat ke luar negeri terhadap

118
DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT DI KOTA MEDAN SKRIPSI Oleh IRDA YANTI NIM. 141000202 PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2019 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI

TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN

RUMAH SAKIT DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Oleh

IRDA YANTI

NIM. 141000202

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019

Universitas Sumatera Utara

Page 2: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI

TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN

RUMAH SAKIT DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Oleh

IRDA YANTI

NIM. 141000202

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019

Universitas Sumatera Utara

Page 3: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

i

Universitas Sumatera Utara

Page 4: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

ii

Telah diuji dan dipertahankan

Pada tanggal: 23 April 2019

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Destanul Aulia, S.K.M., M.B.A., M.Ec., Ph.D.

Anggota : 1.Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, M.K.M.

2. Puteri Citra Cinta AsyuraNasution, S.K.M., M.P.H.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

iii

Pernyataan Keaslian Skripsi

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul “Dampak

Masyarakat Berobat Ke Luar Negeri Terhadap Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit di Kota Medan” beserta seluruh isinya adalah benar karya saya

sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam

daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang

dijatuhkankepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Medan, 23 April 2019

Irda Yanti

Universitas Sumatera Utara

Page 6: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

iv

Abstrak

Masyarakat Kota Medan lebih suka mencari perawatan medis ke Malaysia dan

Singapura dibandingkan ke Jakarta. Data dari Bandara Polonia dan Kualanamu

International Airport di Kota Medan bahwa jumlah masyarakat yang berasal dari

KotaMedan berobat keluar negeri 4192 orang tahun 2017 dan meningkat menjadi

5484 (23,6%) tahun 2018. Masyarakat Kota Medan yang berobat ke luar negeri,

bagi negara yang asal maupun negara tujuan mempunyaidampak positif dan

negatif, baik bagi rumah sakit maupun layanan kesehatan. Jenis penelitian

kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilaksanakan di RSUP H.

Adam Malik Medan, RSU Haji Medan. RSU Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB, dan

RS St Elisabeth. Informan berjumlah 4 orang terdiri dari 1 orang direktur, 2 Kabid

Pelayanan, 1 orang Bidang Humas. Data dikumpulkan melalui wawancara dan

oberservasi. Data dianalisis secara reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan. Hasil penelitian bahwa masyarakat berobat ke luar negeri pada

umum tidak menimbulkan dampak, dimana kunjungan dan pendapat rumah sakit

tidak mengalami penurunan, perbaikan pelayanan kesehatan menggunakan sistem

akreditas, tetapi citra negatif rumah sakit luar negeri lebih baik. Dampak positif

yaitu berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, upaya memudahkan

pelayanan rumah sakit dan dukungan teknologi kedokteran masih dalam tahap

menuju ke arah yang baik. Dampak negatif terhadap pelayanan tidak ada

persaingan negatif, tidak ada perbedaan pelayanan kesehatan masyarakat mampu

dan tidak mampu, ketidakmampuan dan pemerintah dalam membina daya saing

rumah sakit, pemerintah dominan menentukan arah dan kebijakan. Namun timbul

dampak negatif berupa persepsi bahwa adanya kepercayaan dan keyakinan

kualitas pelayanan kesehatan di luar negeri lebih baik. Menimbulkan dampak

positif mengenai kemajuan kualitas layanan kesehatan, dan tidak menimbulkan

dampak positif mengenai penyediaan pelayanan kesehatan berkualitas,

peningkatkan teknologi bidang kedokteran, perhatian pemerintah terhadap rumah

sakit dan pendidikan belum didukung dengan dana yang memadai.Kesimpulan

masyarakat Kota Medan berobat ke luar negeri dapat menimbulkan dampak

negatif dan positif bagi pelayanan kesehatan dan rumah sakit. Disarankan rumah

sakit milik Kementrian, Pemerintah Kota Medan,TNI Polri dan Swasta lebih

memprioritaskan sektor kesehatan terutama menyediakan fasilitas kesehatan

modern untuk mendukung pelayanan kesehatan.

Kata kunci : Dampak, rumah sakit, luar negeri

Universitas Sumatera Utara

Page 7: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

v

Abstract

The people of Medan City prefer to seek medical care to Malaysia and Singapore

compared to Jakarta. Data from Polonia and Kualanamu International Airport

airports in Medan City that the number of people from the city of Medan treated

abroad 4192 people in 2017 and increased to 5484 (23.6%) in 2018. The people

of Medan City treated overseas, for the country origin and destination countries

have positive and negative impacts, both for hospitals and health services. Type of

qualitative research with phenomenology approach. The study was conducted at

the H. Adam Malik General Hospital in Medan, Medan Hajj Hospital. Tk

Hospital II PutriHijauKesdam I/BB, and St. Elisabeth Hospital. The informants

numbered 4 people consisting of 1 director, 2 Kabid of Services, 1 person in the

Public Relations Division. Data is collected through interviews and conservation.

Data is analyzed by data reduction, data presentation, and conclusion. The

results of the study that the public went abroad for treatment in general did not

cause an impact, where hospital visits and opinions did not experience a decline,

improvement in health services using an accreditation system, but the negative

image of overseas hospitals was better. The positive impact is trying to improve

the quality of health services, efforts to facilitate hospital services and medical

technology support are still in the stage of going in a good direction. The negative

impact on the service has no negative competition, there are no differences in the

health services of the capable and inadequate community, the inability and the

government in fostering the competitiveness of hospitals, the dominant

government determines direction and policy. However, a negative impact arises

from the perception that there is better trust and confidence in the quality of

health services abroad. Having a positive impact on the progress of the quality of

health services, and not having a positive impact on the provision of quality

health services, improving technology in the medical field, the government's

attention to hospitals and education has not been supported by adequate funds.

Conclusions of the people of Medan City seeking treatment abroad can have a

negative and positive impact on health services and hospitals. Suggested hospitals

owned by the Ministry, Medan City Government, Indonesian National Armed

Forces Police and the private sector prioritize the health sector especially

providing modern health facilities to support health services.

Keywords: Impact of services, hospitals, overseas

Universitas Sumatera Utara

Page 8: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

vi

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kesehatan, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Dampak Masyarakat Berobat

ke Luar Negeri terhadap Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit di Kota

Medan” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat (SKM).

Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan,

namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan saran serta kerjasama dari

berbagai pihak secara moril maupun materil. Oleh karena itu dalam kesempatan

ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes., selaku Ketua Departemen Administrasi dan

Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara.

4. Destanul Aulia, S.K.M., M.B.A., M.Ec., Ph.D.selaku Dosen Pembimbing

yang telah memberikan banyak saran, bimbingan, dan arahan dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini.

5. Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, M.K.M. selaku Dosen Penguji I yang telah

memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

vii

6. Puteri Citra Cinta Asyura Nasution, S.K.M., M.P.H., selaku Dosen Penguji II

yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penulisan

skripsi ini.

7. Seluruh dosen khususnya para dosen Departemen Administrasi dan

Kebijakan Kesehatan dan seluruh staf di FKM USU yang telah memberikan

bekal ilmu selama penulis menjalani pendidikan.

8. Direktur dan seluruh pegawai yang terkait di RSUP H. Adam Malik, RS Tk.

II Putri Hijau, RS Haji Medan dan juga RS Santa Elisabeth Medan yang telah

membantu dalam proses penelitian.

9. Orang tua tercinta,Saparuddin dan Nurhayati Simangunsong S.Pd. serta

seluruh keluarga besar yang menjadi penyemangat dan selalu mendukung

serta mendoakan penulis tiada hentinya selama penulisan skripsi ini.

10. Seluruh sahabat seperjuangan di FKM USU yang telah membagi ilmu dan

waktunya selama penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam

penulisan skripsi ini, baik dari segi isi maupun bahasa. Hal ini tidak terlepas dari

keterbatasan, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan

penelitian selanjutnya.

Medan, 23 April 2019

Irda Yanti

Universitas Sumatera Utara

Page 10: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

viii

Daftar Isi

Halaman

Halaman Persetujuan i

Halaman Penetapan Tim Penguji ii

Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi iii

Abstrak iv

Abstract v

Kata Pengantar vi

Daftar Isi ix

Daftar Tabel xi

Daftar Gambar xii

Daftar Lampiran xii

Daftar Istilah xiv

Riwayat Hidup xv

Pendahuluan 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 10

Tujuan Penelitian 11

Tujuan umum 11

Tujuan khusus 12 Manfaat Penelitian 12

Tinjauan Pustaka 13

Medical Tourism 13

Pelayanan Kesehatan 13

Mutu dan Kepuasan Layanan Kesehatan 20

Sudut pandang pasien/publik 22

Sudut pandang penyalur layanan kesehatan 23

Sudut pandang penyandang biaya 23

Sudut pandang pemilik perlengkapan layanan kesehatan 23

Sudut pandang manajemen layanan kesehatan 23

Kesenjangan Pelayanan Kesehatan 24

Kesenjangan antara keinginan pelanggan serta tinjauan administrasi (Gapbetween the customer‟s expectations and

the manajemen perceptions) 24

Kesenjangan antara pendapat pimpinan melalui perincian

mutu layanan (Gap between management perceptions and

service qualityspecification) 25

Perbedaan antara penyampaian layanan serta hubungan eksternal (Gapbetween service quality specifications and

service delivery) 25

Perbedaan antara penyampaian layanan serta hubungan

Universitas Sumatera Utara

Page 11: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

ix

eksternal (Gapbetween service delivery and external

communications) 26

Perbedaan antara layanan yang dirasakan serta layanan yang

diingnkan (Gap between perceived service and expected service). 27

Dampak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri terhadap Pelayanan

Kesehatan Rumah Sakit di Kota Medan 27

Landasan Teori 30 Kerangka Berpikir 32

Metode Penelitian 34

Jenis Penelitian 34

Lokasi dan Waktu Penelitian 35

Lokasipenelitian 35

Waktupenelitian 35

Subjek Penelitian 35

Definisi Konsep 36

Metode Pengumpulan Data 37

Metode Analisis Data 38

Hasil Penelitian dan Pembahasan 41

Gambaran Umum Lokasi Penelitian 41

Rumah Sakit Haji Medan 41

Rumah SakitTk II Putri Hijau Kesdam I/BB 41

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik 42

Rumah Sakit St. Elisabeth 42

Karakteristik Informan 43

Dampak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri terhadap Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Kota Medan 44

Analisis Dampak Rumah Sakit 44

Tidak Adanya Dampak Negatif bagi RS di Kota Medan terhadap

Pariwisata Kesehatan 45

Terdapat Dampak Positif bagi RS di Kota Medan terhadap

Pariwisata Kesehatan 52

Analisis DampakSistem Pelayanan Kesehatan 59

Terdapat Adanya Dampak Negatif terhadap Sistem Pelayanan

Kesehatan 59

Terdapat Adanya Dampak Positif terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan 68

Keterbatasan Penelitian 75

Kesimpulan dan Saran 77

Kesimpulan 77

Saran 78

Daftar Pustaka 80

Lampiran 83

Universitas Sumatera Utara

Page 12: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

x

Daftar Tabel

No Judul Halaman

1 Karakteristik Informan 44

Universitas Sumatera Utara

Page 13: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

xi

Daftar Gambar

No Judul Halaman

1 Kerangka berpikir penelitian 33

Universitas Sumatera Utara

Page 14: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

xii

Daftar Lampiran

Lampiran Judul

1 Lembar Persetujuan Menjadi Informan 83

2 Pedoman Wawancara 84

3 Matriks Hasil Wawancara 86

4 Tabel Rekap Wawancara 90

5 Permohonan Izin Penelitian 94

6 Surat Balasan Izin Peneltian 95

7 Surat Selesai Penelitian 98

8 Dokumentasi 102

Universitas Sumatera Utara

Page 15: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

xiii

Daftar Istilah

Askes Asuransi Kesehatan

BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

IFRS International Financial Reporting Standards

Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat

JKN Jaminan Kesehatan Nasional

KKP Kantor Kesehatan Pelabuhan

Menkes RI Menteri Kesehatan Republik Kesehatan

PERSI Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia

PPK Pelaksana Pelayanan Kesehatan

PNS Pegawai Negeri Sipil

RS Rumah Sakit

SDM Sumber Daya Manusia

SJSN Sistem Jaminan Sosial Nasional

Universitas Sumatera Utara

Page 16: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

xiv

Riwayat Hidup

Penulis bernama IrdaYanti, lahir padatanggal 16 Oktober 1996 di Kota

Tanjungbalai. Penulis bersuku bangsa Batak dan Beragama Islam.Penulis

merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Saparudin dan Ibu Nurhayati

Simangunsong, S.Pd.

Jenjang pendidikan formal penulis dari TK DAAR Alfalah Tanjungbalai

Tahun 2001. Pendidikan sekolah dasar di SD Swasta Suwardi Salim Tanjungbalai

Tahun 2002-2008, sekolah menegah pertama di SMP Negeri 2 Tanjungbalai

Tahun 2008-2011, sekolah menengah atas di SMAN 1 TanjungbalaiTahun 2011-

2014, selanjutnya penuli smelanjutkan pendidikan di Program Studi S1 Kesehatan

Masyarakat Minat Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan di Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Medan, April 2019

Irda Yanti

Universitas Sumatera Utara

Page 17: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

1

Pendahuluan

Latar Belakang

Pariwisata Kesehatan atau medical tourism merupakan bentuk baru dari

pelayanan medis dengan mendapatkan pelayanan kesehatan ke suatu negara

tertentu dengan secara bersamaan menjadi turis (Aulia, 2016).Perkembangan

sistem kesehatan dan persaingan serta adanya dampak globalisasi kesehatan

dunia, tidak menutup kemungkinan terjadinya pemanfaatan pelayanan kesehatan

di negara lain. Medical tourism menjadi suatu fenomena bagi rumah sakit di luar

negeri didukung dokter spesialis yang lengkap dan teknologi kesehatan yang

canggih untuk mendukung pelayanan pasien (Putra, 2014).

Medical tourism membawa tren yang sangat menjanjikan ke depannya.

Industri pelayanan jasa medis secara global menghasilkan pendapatan (profit)

bagi negara bersangkutan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gandan

Frederick (2010), Amerikapernah melakukan proyeksi pendapatan yang

dihasilkan dari segmen pariwisata kesehatan ini yaitu mencapai US$ 80 miliar per

tahun pada Tahun 2017. Nilai tersebut menunjukkan bahwa negara sekelas

Amerika juga telah serius menggarap segmen ini dan diharapkan mampu

menopang perekonomian negara adidaya tersebut.Hal ini juga berarti bahwa

globalisasi di bidang kesehatan merupakan keuntungan bagi Amerika dalam

industri pariwisata.

Negara Asia sendiri, dengan pemeran utama yakni Malaysia, Thailand,

India dan Singapura dikatakan akan dapat memegang kendali sekurang-kurangnya

80% dari Asia market share.Penelitian George dan Nedela (2008) menjelaskan

Universitas Sumatera Utara

Page 18: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

2

India memproyeksikan pendapatan dari pariwisata medis sebesar US$ 2,3

juta pada tahun 2012.Selain negara India, Malaysia juga tidak ketinggalan dalam

mengelola peluang ini untuk menjaring pasien berobat ke negaranya.Pemerintah

Malaysia tahun 2009 menargetkan pendapatan dari pariwisata kesehatan sebesar

USD 3,2 milyar dengan membentukMalaysia Healthcare Travel Council (MHTC)

dengan keberhasilan tahun 2013 menerima 770.134 pasien asing dan menerima

pendapatan USD 216 juta (Wong, 2014). Indonesia adalah pangsa pasar yang

potensial bagi Malaysia.Tercatat angka mendekati US$ 1 miliar setiap tahunnya

dikeluarkan oleh konsumen dari Indonesia untuk menikmati pengobatanpenyakit

di Malaysia (Rosalina, 2015).

Fakta mengungkapkan bahwa beberapa tahun belakangan ini ditemui suatu

tren atau keinginan masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri.Gusti (2011)

memperhitungkan penduduk Indonesia yang melakukan perawatan kesehatan ke

luar negeri dapatmenguras Rp100 triliun per tahun. Total itu didapatkan dari data

Bank Dunia Tahun 2004 mengutarakan bahwa devisa Indonesia yang ke luar

negeri dari orang sakit yang berobat mencapai sampai Rp 70 triliun.

Jumlah pasien yang berobat ke Malaysia yang terbesar adalah masyarakat

dari Indonesia. Pada Tahun 2010 sebesar 261.117 orang atau 70.11% pasien dari

Indonesia datang berobat ke Malaysia. Pada Tahun 2011 jumlah pasien yang

berobat meningkat menjadi 335.150 orang. Walaupun banyak masyarakat dari

luar Malaysia datang untuk berobat menyebabkan persentase masyarakat

Indonesia yang berobat menurun yaitu 68,64% disebabkan semakin ramai

pasienberobat dari negara lainnya yang datang ke Malaysia (Aulia, 2016).

Gencarnya iklan tentang layanan kesehatan diluar negeri yang membanjiri

Universitas Sumatera Utara

Page 19: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

3

pasar Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat kita. Hingga saat ini

Indonesia belum memiliki regulasi yang jelas yang membatasi atau melarang

iklan layanan kesehalan negara lain. Program peningkatan kualitas pelayanan di

luar negeri sudah di mulai sejak lama dengan menerapkan sistem pelayanan

benar-benar berupaya memberikan kepuasan kepada pasien. Pihak rumah sakit

juga meneliti tingkat kepuasan pasien secara berkala. Masyarakat di Negara-

negara itu telah menikmati pelayanankesehatan yang berkualitas. Selain

itu,terdapat undang-undang dan peraturanyang tegas tentang pengaturan

pelayanankesehatan (Salawati, 2010).

Masyarakat Indonesia memiliki berbagai alasan untuk memanfaatkan

pengobatan ke luar negeri, antara lain dapat dilihat dari aspek akibat atau efek,

pilihan, teknologi, pengeluaran, jasa, serta lainnya. Dengan adanya kondisi

ini muncul berbagai anggapan terhadap kejadian yang membawa publik perlu

berbesar diri serta konsisten berkeyakinan atas potensi layanan kesehatan di luar

negeri lebih baik daripada di dalamnegeri (Wattimena, 2014).

Padahal perkembangan keahlianserta kemajuan pada sektor kesehatan di

Indonesia tidaklah jauh bertentangan dibandingkan melalui kondisi di luar negeri.

Berlimpahnya spesialis serta kemudahan memikat yang dimiliki Indonesia, namun

minim difungsikan maupun minim dimanfaatkan oleh publik, lebih-lebih

kelompok yang sanggup secara keuangan.Kejadian ini tentunya kurang pro atas

peningkatan model perspektif kehidupan negara kita (Benjamin, 2014).

Kendala-kendala yang timbul pada manajemen pelayanan medik di rumah

sakit tanah air memiliki enam kendala pada tata laksana fasilitas layanan

Universitas Sumatera Utara

Page 20: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

4

kesehatan yaitu: 1) pegawai, utamanya pegawai medis ahli masih terbatas serta

belum merata,2) belumseluruhnya rumahsakitmengaplikasikan system organisasi

akibat keterbatasan kriteria kemampuan yang ada, 3) pelayanan yang belum

sinkron pada tolak ukur, 4) keinginan akan mempunyai perlengkapan berkualitas

tanpa memperkirakan kemampuan serta efektivitas, 5) tindakan serta karakter

kemampuan pegawai medis yang minim membantu metode layanan medis

maupun Rumah Sakit menjadisatu organisasi, juga 6) tindakan dan integritas

petinggirumah sakit yang sedikit tegas didalam implementasilayanan medis

(Djuhaeni, 2014).

Penelitian Benjamin (2014) mengatakan bahwa berdasarkan analisis hasil

terhadap 10 informan yang pernah melakukan pengobatan penyakitke luar negeri

melalui pengiriman persoalan paninjauan dan reaksi peserta dilakukan per email

ditemukan dua bagian pengkajian, yakni 1) Penyajian kesehatan, yang memiliki

empat topik, yakni tingkat layanan kesehatan, partisipasi kelompoklayanan

kesehatan, etika atas layanan kesehatan, dan instrument layanan kesehatan; dan 2)

Keinginan orang sakit, yang memiliki dua topik, yakni kesehatan orang sakit dan

kesejahteraan orang sakit. Hasil penelitian menjelaskan bahwa alasan masyarakat

Indonesia menjalankan pemeriksaan kesehatan serta penyembuhan ke luar negeri

dikarenakan atas evaluasi terhadap layanan kesehatan di negeri sendiri yang

minim membantu.Mutu , partisipasi kelompok, etika, serta fasilitasnya minim bisa

dipercaya dan kurang menyenangkan. Rewards, keamanan, konsistensi, kewajiban

serta berpengalaman ialah komponen yang perlu dipertimbangkan dalam

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Kota Medanialah salah satu kota terbesar di Indonesia serta yang terdekat

Universitas Sumatera Utara

Page 21: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

5

ke negara Malaysiaserta penduduknya yang tinggal terdiri dari berbagai etnis.

Jumlah sarana prasarana kesehatan rumah sakit Tahun 2017 sebanyak 74 meliputi

60 rumah sakit umum dan 14 rumah sakit khusus (Pemerintah Kota Medan,

2018). Masyarakat Kota Medan lebih suka mencari perawatan medis ke Malaysia

dan Singapura dibandingkan ke Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. Sebagian

besar alasannya adalah karena Malaysia lebih dekat ke Kota Medan daripada

Jakarta. Berdasarkan data yang dihimpun dari Bandara Polonia dan Kualanamu

International Airport di Kota Medan diperoleh data jumlah masyarakat yang

berasal dari Kota Medan berobat keluar negeri selama Tahun 2017 sebanyak

4.192 dan Tahun 2018 mengalamai peningkatan sebanyak 5.484 (23,6%). Kondisi

ini menjelaskan bahwa setiap tahun jumlah pengunjung ke Malaysia dan

Singapura mengalami peningkatkan atau bertambah setiap tahunnya (KKP Kelas I

Medan, 2018).

Masyarakat Kota Medan yang berobat ke luar negeri, bagi negara yang

asal maupun negara tujuan mempunyaidampak positif dan negatif, baik bagi

rumah sakit maupun layanan kesehatan.Dampak layanan kesehatan rumah sakit

ini dapat dikaitkan dengan teori Gorys Kerap dalam Soemarwoto (2004) bahwa

dampak merupakan akibat yang berpengaruh dari seseorang atau kelompok orang

ketika menerapkan kewajiban serta keadaannya setara atas kedudukannya di

dalam kelompok sehingga akan mendatangkan reaksi terhadap peralihan baik

konkret ataupun minus.

Pendapat Bies dan Zacharia (2007) bahwa masyarakat yang berobat ke

luar negeriakan membawa dampak persaingan yang negatif kepada sistem

pelayanan kesehatan di rumah sakit asal. Kondisi ini karena agar dapat bersaing

Universitas Sumatera Utara

Page 22: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

6

dengan negara tujuan, terjadi tekanan terhadap sistem pelayanan kesehatan negara

asal yang mungkin memberikan dampak yang kurang baik, misalnya rumah sakit

haruslah memberikan pelayanan kesehatan dengan harga murah sehingga dapat

berdampak negatif terhadap kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien. Pasien

merasa puas akan datang berkunjung kembali ke rumah sakit.

Aulia (2016) berpendapat bahwa masyarakat yang berobat ke luar negeri

berdampak terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit yang terjadi antara lain

jumlah pasien semakin berkurang sehingga mempengaruhi pendapatan rumah

sakit di negara asal, wujud persaingan yang negatif dalam sistem pelayanan

kesehatan, perbedaan pelayanan kesehatan di masyarakat mampu dan tidak

mampu, ketidakmampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan,

ketergantungan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit di luar negeri dan

kegagalan pemerintah dalam membina daya saing rumah sakit. Sedangkan

dampak positifantara lain peningkatan terhadap sistem pelayanan kesehatan,

menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan harga mudah

dijangkau, peningkatkan teknologi bidang kedokteran, perhatian terhadap rumah

sakit, dan pendidikan tenaga kesehatan.

Berdasarkan survei awal melalui wawancara dengan 2 orang pasienyang

berangkat ke luar negeri yaitu Hospital Lam Wah EE Penang Malaysia untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan dengan gangguan lambung dan tyroid. Kedua

pasien tersebut adalah bersuku Melayu dan ibu rumah tangga yang juga berprofesi

sebagai Pegawai Kedinasan di Kota Medan dan pernah berobat ke Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan.Keberangkatan pasien didampingi

Universitas Sumatera Utara

Page 23: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

7

bersama suami dan saudara yang pernah berobat ke rumah sakit tersebut.

Setelah sampai ke rumah sakit mereka langsung mendapatkan pelayanan

di ruang pendaftaran bagian Registrasi. Salah satu pasien sudah pernah

mendapatkan pelayanan kesehatan sedangkan satu lagi belum pernah berobat ke

rumah sakit tersebut. Pada Bagian Pendaftaran, pasien yang sudah pernah berobat

hanya menunjukkan Kartu Berobat Sebelumnya dan passport untuk mendaftarkan

diri dan disesuaikan dengan data diri pasien di rumah sakit, sedangkan pasien

yang belum pernah berobat harus melakukan registrasi dari awal dan menentukan

dokter spesialis sesuai penyakit maupun keinginan pasien. Pasien tidak menunggu

lama di bagian pendaftaran karena tenaga kesehatan cukup banyak dan langsung

memberikan penjelasan tentang alur prosedur pelayanan yang akan diikuti mulai

dari pemilihan dokter sampai ke ruang praktek dokter. Kondisi di ruang

pendaftaran cukup banyak tetapi didukung dengan tenaga kesehatan yang

memadai.Sewaktu memasuki rumah sakit terasa nyaman karena tidak tercium

aroma khas rumah sakit seperti bau obat-obatan.

Pasien pertama kali datang berkunjung dan belum mengenal lokasi rumah

sakit akan diarahkan dan diantar oleh petugas kesehatan lainnya. Sebelum

mendapatkan pelayanan kesehatan, pasien menunggu antrian sesuai dengan

nomor yang diberikan oleh perawat yang bertugas di ruang dokter tersebut. Lama

waktu mendapatkan pelayanan di ruang praktek dokter sesuai dengan nomor urut

pendaftaran dan banyak jumlah pasien. Sebelum mendapatkan pelayanan

kesehatan terlebih dahulu dokter menanyakan keluhan penyakit pasien dan

langsung memeriksa bagian yang dikeluhkan seperti lambung dan leher.Peralatan

yang digunakan terkesan lebih modern dibandingkan dengan fasilitas di rumah

Universitas Sumatera Utara

Page 24: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

8

sakit di Kota Medan.

Pasien merasa puas terhadap kompetensi dokter dalam mendiagnosa

penyakit karena dokter sudah dapat menentukan gejala-gejala penyakit yang

dirasakan pasien selama ini.Sikap dokter dan perawat ramah dan sopan saat

memberikan pelayanan kesehatan.Setelah dokter memeriksa dan mendiagnosa

penyakit, lalu diberikan resep untuk dibawa ke ruang Apotek yang terletak di

lantai bawah.

Pasien juga mengatakan bahwa setelah mendapatkan pelayanan kesehatan

tersebut, muncul keinginan untuk memeriksa seluruh bagian tubuh (medical check

up) disebabkan keinginan yang kuat akibat dari pelayanan kesehatan yang

profesional dan berkualitas, sehingga kedua pasien ingin mendapatkan pelayanan

kesehatan kembali. Pasien tidak merasa keberatan dengan dana yang cukup besar

harus dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan karena sesuai dengan

harapan atau keinginan agar cepat sembuh dari penyakit serta mengetahui gejala-

gejala penyakit yang akan muncul dari hasil medical check up tersebut serta

informasi tentang pencegahan dan penanganan keluhan penyakit yang dialami.

Kepercayaan dan keinginan masyarakat terhadap layanan kesehatan keluar

negeri semakin pesat, menjadi kepedulian Supriyanto selaku Dirjen Bina Upaya

Kemenkes RI. Supriyanto menuturkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia

yang memutuskan berobat di luar negeri meyakini mutu penyembuhan di luar

negeri tidak diragukan lagi dibandingkan pada rumah sakit di negeri sendiri.

Kualitas penyembuhan di Indonesia sesungguhnya tidak jauh berbeda.Namun, di

negeri ini kualitas layanan kesehatan serta kesejahteraan orang sakit masih

rendah.Bukan dari penyembuhan yang kurang baik. Akan tetapi, dengan cara apa

Universitas Sumatera Utara

Page 25: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

9

layanan yang ada menjadi lebih baik (optimal) (Gusti, 2011).

Selanjutnya wawancara dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi

Kota Medan sebagai rumah sakit pendidikan berstatus Kelas B menjadi salah satu

rumah sakit tertua di Kota Medan dan memiliki jumlah orang untuk berobat yang

jumlahnya masih banyak karena sebagai rumah sakit rujukan di era BPJS, dan

juga ada pasien yang pernah berobat juga pergi berobat ke negara

Malasyia.Informan yang diwawancarai memiliki jabatan sebagai Kepala Bidang

Penunjang Medik tentunya memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang

pelayanan kesehatan rumah sakit. Informan mengatakan bahwa dampak pelayanan

kesehatan rumah sakit terhadap masyarakat Kota Medan berobat ke luar negeri

dapat merugikan rumah sakit itu sendiri, seharusnya dana masyarakat untuk biaya

bepergian berobat ke luar dapat menjadi masukan bagi pendapatan daerah seperti

biaya pasport, penginapan dan lainnya. Berdasarkan jawaban mengenai dampak

positif masyarakat yang berobat ke luar negeri dapat menyebabkan rumah sakitdi

Kota Medanperlu membenahi diri terutama dalam aspek kualitas pelayanan

kesehatan dan ketersediaan sarana serta prasarana.

Adanya persepsi masyarakat bahwa pelayanan kesehatan di luar negeri

tidak bertele-tele atau prosesnya cepat dibandingkan pelayanan kesehatan rumah

sakit di Kota Medan menyebabkan timbulnya persepsi pelayanan kesehatan di

luar negeri lebih bermutu.Pendapatan dokter spesialis di luar negeri memang

sangat tinggi sehingga mereka tidak diwajibkan untuk membuka praktek lainnya

atau memiliki kerja rangkap di rumah sakit lain sehingga dokter di luar negeri

lebih fokus dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kesejahteraan

tenaga dokter spesialis dalam bekerja belum sebanding dengan pendapatan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 26: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

10

diperolehnya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga ke depan perlu

dipertimbangkan kesejahteraan tenaga kesehatan agar memiliki motivasi kuat

untuk memajukan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit.

Dampak lainnya pada rumah sakit ialah dapat menyebabkan tenaga

kesehatan yang profesional akan pindah ke rumah sakit lainnya seperti ada

seorang perawat pindah ke rumah sakit Jepang karena diiming-imingi pendapatan

yang menggiurkan bagi seorang profesi perawat.Untuk itu setiap rumah sakit di

Kota Medan perlu membenahi diri dalam pengelola sumber daya yang ada agar

masyarakat berkomitmen dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan di daerahnya

sendiri tanpa harus bepergian ke luar negeri.

Berlandaskan penjelasan tersebut, selanjutnya penulis tertarik mengambil

topik mengenaiDampak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri terhadap Pelayanan

Kesehatan Rumah Sakit di Kota Medan.

Perumusan Masalah

Keinginan dan harapan terhadap layanan kesehatan yang bermutu

menyebabkan sebagian masyarakat Kota Medan berobat ke luar negeri. Salah satu

faktor penyebabnya adalah gencarnya iklan layanan kesehatan dan kemudahan

akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di luar negeri sehingga dapat

menimbulkan kesan bahwa pelayanan kesehatan rumah sakit luar negeri lebih

baik karena didukung teknologi kedokteran canggih dari pada di Kota Medan.

Pasien yang berobat tentunya mampu membayar biaya perawatan penyakit hingga

sembuh dengan biaya mahal.Medical tourism ini dapat berdampak terhadap

menurunkan income rumah sakit di Kota Medan.Padahal pelayanan kesehatan

rumah sakit di Kota Medan tidak berbeda jauh dari rumah sakit luar negeri karena

Universitas Sumatera Utara

Page 27: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

11

berlimpahnya tenaga medis professional dan didukung peralatan kedokteran

canggih. Hasil survei awal diperoleh bahwa pasien yang berobat ke Hospital Lam

Wah EE Penang Malaysia merasa puas terhadap pelayanan kesehatan, mulai dari

waktu masuk rumah sakit (ruang pendaftaran), menjalani perawatan dan saat

pulang ke tanah air. Pasien pada awalnya hanya ingin berobat tentang penyakit

yang di derita tetapi karena timbul kepercayaan yang kuat sehingga ingin

memanfaatkan fasilitas lainnya seperti melakukan check up kesehatan dengan

biaya yang cukup tinggi.Kondisi ini berdampak terhadap loyalitas pasien untuk

berkunjung kembali ke rumah sakit tersebut apabila ada keluhan penyakit.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk

mengetahui dampak masyarakat berobat ke luar negeri terhadap pelayanan

kesehatan rumah sakit di Kota Medan dengan melihat :

(1). Bagaimana dampak positif dan negatif masyarakat berobat ke luar negeri

terhadap rumah sakit dan,

(2). Bagaimana dampak positif dan negatif masyarakat berobat ke luar negeri

terhadap pelayanan kesehatan.

Tujuan Penelitian

Tujuan umum. untuk menganalisis dampak masyarakat berobat ke luar

negeri terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit di Kota Medan.

Tujuan khusus.untuk menganalisis dampak positif dan negatif

masyarakat berobat ke luar negeri terhadap pelayanan kesehatan dan rumah sakit

di Kota Medan.

Manfaat Penelitian

Hasil dari kajian ini diharapkan bisa membagikan keuntungan atas

Universitas Sumatera Utara

Page 28: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

12

sejumlah aspek, yakni:

1. Bagi pengkaji, diharapkan bisa bermanfaat untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan, menambah wawasan, dan pola pikir pengetahuan tentang dampak

pelayanan kesehatan rumah sakit terhadap masyarakat berobat ke luar negeri di

Kota Medan.

2. Bagi instansi terkait, terutama rumah sakit swasta maupun negeri diharapkan

bisa sebagai materi evaluasi bagi mengambil ketentuan tatkalamempercepat

peningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang profesional mampu bersaing

secara kompetitifdi Kota Medansehingga mampu bersaing secara kompetitif

dimanca negara dalam bidang kesehatan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan bisa dijadikan menjadi materi kajian atau

literatur buat mendukung, menambah wawasan, maupun untuk pengembangan

penelitian selanjutnya yang berhubungan dampak pelayanan kesehatan rumah

sakit terhadap masyarakat berobat ke luar negeri.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

13

Tinjauan Pustaka

Medical Tourism

Medical tourism adalah tempat orang sering bepergian jauh ke luar negeri

untuk mendapatkan perawatan medis, gigi dan bedah sekaligus berwisata ke

negara lain (Aulia, 2016). Medical tourism menjadi semakin meningkat pilihan

yang populer untuk pasien yang ingin mengakses prosedur (biasanya melalui

pembayaran out-of pocket) yang tampaknya tidak tersedia bagi mereka di negara

asal mereka. MacReady (2007) percaya bahwa akan ada kecenderungan terjadinya

medical tourism; industri ini akan tumbuh sekitar 20% di seluruh dunia. Ini bisa

terjadi karena faktor sosial ekonomi sebagai faktor pendukungnya.

Pelayanan Kesehatan

Notoatmodjo (2012) memberikan pendapat bahwa perbuatan seseorang

terhadap layanan kesehatan dipengaruhi tiga aspekyakni :

1. Karakteristik predisposisi (Predisposing Charcteristic)

Setiap pribadi mempunyai keinginan yang berlainan demi menggunakan

layanan kesehatan dikarenakan adanya variasi-variasi spesifik demografi,

bentuk kemasyarakatan serta harapan mengenai kesehatan yang akan

membantunya memulihkan penyakit.

2. Karakteristik Penunjang (Supports Characteristic)

Karateristik ini menjabarkan dengan cara apa pribadi ketika menggunakan

layanan kesehatan mesti dibopong elemen berbeda yaitu:komponenpencarian,

keterjangkauanmaupun memudahkan memperoleh layanan kesehatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

14

3. Karakteristik kepentingan (Interests Charateristic)

Kepentingan menjadikan aturan serta stimulus kelangsungan

perlumemanfaatkanlayanan kesehatan jika aspek predisposing dan aspek

supports membantu. Maka kebanyakan bisa disampaikan bahwa Interest

characteristic mewujudkan pemutus akhir pada perseorangan selama

memanfatkan layanan kesehatan.

Mengikuti Evans (1984) sebagaimana dikutip oleh Thabrany (2008),

dibandingkan atas keperluan hidup manusia yang lain kepentingan layanan

kesehatan memiliki tiga ciri utama yang khusus. Ketiga karakter utama tersebut

yakni:

1. Uncertainty

Uncertainty ataupun ketidakpastian membuktikan bahwa keperluan

akanlayanan medis tidak mampu ditentukan, baik keadaan, kedudukannya,

ataupun besarnya dana yang diperlukan. Karakter inilah yang menjadikan

munculnya respons pengelolaan system asuransi pada layanan medis.Sistem

asuransi menghimpun (pooling) efek perorangan sebagai akibat kalangan

maupun dari suatu kalangan kecil terhadap kalangan yang bertambah

berkembang.Melaluipooling efek itu terhadap pihak (seraya memberi bayaran)

bahwa akibat tiap pribadi menjadi kecil/ringan dan jelas risiko dipikul serentak

menurut periodik.

2. Asymetry of information

Sifat kedua, asymetry of information menyatakan bahwa pengguna layanan

kesehatan berpengaruh atas keadaan yang jauh makin terbelakang sekalipun

Pemberi Pelayanan Kesehatan(PPK) memahami jauh semakin besarnya akan

Universitas Sumatera Utara

Page 31: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

15

fungsi dan tingkat layanan yang "dijualnya". Konsekuensi dari sifat ini,

pengguna sendiri mungkin selaku "mangsa" PPK.Seperti pendapat institutional

dari karakter ini ialah pengelolaan dan peninjauan dari penguasa maupun

pembayar perlu melindungi pelanggan yang lemah. Metode penyelesaian

kapitasi antara lain bermaksud perlu menangani permasalahan penjelasan

asimetri ini.

3. Externality

Externality bermakna bahwa penggunaan layanan medis bukan sekedar

berdampak "pemesan/pemakai/pengguna" melainkan pula tidak

pelanggan.Begitu pula akibat kepentingan layanan kesehatan bukan hanya

tentang pribadi pemesan.Misalnya ialah pengguna rokok yang memiliki akibat

makin besar atas yang tidak perokok. Sebab buktiini,layanan kesehatan

memerlukan bantuan saat beraneka strukturnya. Sebab olehnya, anggaran

layanan kesehatan bukan pula sebagai kewajiban pribadi seseorang, melainkan

pula sebagai kewajiban bersama (publik).

Penerapan bidang perniagaan atas bagian kesehatan untuk memperhatikan

bawaan ataupun karakter tertentu bidang kesehatan, keadaan ini

menimbulkandugaan terbatas pada bidang perniagaan belum berlangsung maupun

belum sama sekali berjalan jikalau diterapkan bagi bidang kesehatan. Petunjuk

utamatersebut ialah seperti :

1. Keadaan penyakit tak terduga

Biasanya seseorang yang berlebihan dapat beranggapan perihal penyakit

apapun yang akan dirasakannya di masa mendatang. Karena dari itu pula tak

diketahui pasti layanan kesehatan apapun yang ia butuhkan. Adanya ketidak

Universitas Sumatera Utara

Page 32: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

16

pastian (uncertainty) ini penting seseorang mengalami suatu efek (efect) akan

sakit dan sebabnya serta dampak mesti menyatakan dana penyembuhan.

Kekhawatiranadanya efek inilah yang menarikseseorang perlu akan menurut

bergabung menanggungnya, yakni pada satu sistem asuransi.

2. Consumer ignorance

Karakter yang amat utama ialah besarnya kecanduan pengguna atas penyedia

(provider) layanan kesehatan.Bermula akibat lazimnya pengguna terbilang

tiada mengetahui luasnya akanmodel peninjauan serta penyembuhan yang

dibutuhkannya.Providerlah yang memutuskan model serta volume layanan

yang ingin digunakan bagi pengguna. Ada kalanya ketetapan profesional

tersebut sama sekali lepas dari pengarahan anggaran maupun kesanggupan

melunasi si penderita.

3. Sehat maupun layanan kesehatan menjadi kewajiban

Para petinggi maupun ahli bidang sosial terlibat ekonom maupun profesional

kesehatan beranggapan bahwa sandang, pangan, papan maupun hidup sehat

ialah komponen kepentingan dasar seseorang yang mesti terus-menerus

diupayakan akan dipenuhi, terbebas dari kapasitas seseorang akan

membayarnya. Ini mengakibatkan penyaluran layanan kesehatan kadang kala

sekaligus dilakukan karena dasar kebutuhan (need) maupun bukan atas dasar

kemampuan membayar (demand).

4. Eksternalitas

Karakter spesifik lainnya ialah akibat eksternal yang ada saat pelaksanaan

layanan kesehatan.Saat ekonomi ditegaskan bahwa social marginal benefit

yang didapat dari immunisasi jauh bertambah dominan dari pada private

Universitas Sumatera Utara

Page 33: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

17

marginalbenefit pada pribadi tersebut.Asal mulanya, berdasarkan perkiraan

ekonomi, pemerintah harus melindungi agar program seperti imunisasi

berhasilterselenggara, untuk dapat timbul kondisi demand seseorang (tatkala

arti keinginan menuntaskan) tidak banyak dibandingkan

bersama demand mendapatkan layanan kuratif yang tidak memiliki dampak

eksternal.Sebenarnya dampak eksternal tertera ragam antar beragam bentuk

layanan kesehatan.Pelayanan yang termasuk pencegahan biasanya memiliki

eksternalitas besar, sehingga termasuk menjadi "komoditi masyarakat"

maupunpublic good. Sedangkan layanan kuratif, semakin bertambah layanan

yang bermaksud kosmetika, eksternalitasnya umumnya kecil layanan ini

terkadang disebut sebagai private good. Terdapat anggapan yang menyebutkan

bahwa layanan kesehatan yang berkarakter public good seyogyanya

memperoleh tunjangan maupun bahkan disediakan bagi pemerintah secara

gratis.Sedangkan layanan kesehatan yang termasuk menjadiprivate

good seharusnya dibayar maupun dibiayai pribadi untuk penerapannya ataupun

bagi bagian swasta.

5. Motif non-profit

Meskipun saat penerapan terdapat industri kesehatan yang mendapat manfaat,

sebagaimana contohnya rumah sakit terpilih milik swasta, selaku ideal

mendapat manfaat paling besar (profit maximization) tidak lain sasaran penting

layanan kesehatan. Anggapan kebanyakan yang selaku tradisional dianut ialah

"pribadi tak pantas menangkap keuntungan dari kesulitan orang lain".

Dasarnya layanan kesehatan pada mulanya diselenggarakan atas motif sosial,

contohnyadalam sistem Yayasan.Akan tetapi saat ini timbul pergantian

Universitas Sumatera Utara

Page 34: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

18

orientasi, terpenting selepas pemilik modal serta dunia bisnis

memandangbagian kesehatan menjadi kesempatan pemodalan yang komersial.

6. Padat karya

Otomatisasi jelas tidak menerapkanlayanan kesehatan semakin terbuka dari

input kemampuan manusia. Keinginan spesialisasi serta superspesialisasi

mengakibatkan bagian kemampuan padalayanan kesehatan semakin besar,

sebagai contohnya pelayanan RS. Uraian anggaran rumah sakit contohnya

mengungkapkan bahwa bagian karyawan tersebut dapat menggapai sekitar 40-

60% dari totalitas biaya.Ini bermakna bahwa bidang kesehatan ialah bidang

yang berkarakter padat karya.

7. Mix outputs

Keistimewaan lain ialah besarnya beragam "komoditi" yang dibuat dari

beraneka ragam perencanaan kesehatan. Yang digunakan untuk orang sakit

ialah satu bagian layanan: beberapa pengamatan diagnosis, pemeliharaan,

pengobatan serta pengarahan kesehatan. Bagian terkandung beragam

membawa seseorang serta banyak bergantung atas ragam penyakit. Kondisi ini

membawa dampakkajian demand terhadap layanan kesehatan menjadi

kompleks. Selain layanan kesehatan, usahakesehatan terus

menimbulkan keluaran berbeda, yakni hasil penelitian juga pembelajaran serta

edukasi kemampuan kesehatan.

8. Usaha kesehatan menjadi pemakaian serta pendanaan

Pada masa singkat, usaha kesehatan muncul selaku bagian yang konsumtif,

tidak membagikan return on investment secara pasti.Untuk karena itu, ada

kalanya bidangkesehatan ada atas rangkaian rendah ketika perbandingan

Universitas Sumatera Utara

Page 35: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

19

mengedepankan pengembangan, lebih - lebih apabila fokus pengembangan

ialah perkembangan perniagaan.Akan tetapi jika penyesuaian pengembangan

pada kesimpulannya ialah pengembangan manusia, bahwa pengembangan

bidang kesehatan sebenarnya ialah satu kapitalisasi, paling tidak selama waktu

panjang. Bagi waktu sempit pula, untuk warga employed di upaya produktif,

pengembangan kesehatan jelas membagikan return on investment yang bisa

ditakar.

Mengikuti prinsip Grossman (1972) diikuti sama Adisasmito

(2008), demand buatpelayanan kesehatan mempunyai sebagian kondisi yang

melainkan melalui ancangan lama demand pada bidang berbeda, yakni:

1. Yang dikehendaki publik maupun pelanggan ialah kesehatan tidak layanan

kesehatan. Layanan kesehatan membuatderive demand menjadi keluaran perlu

mewujudkan kesehatan. Keperluan rakyat bertambah, kesakitan semakin

berbelit-belit, dan peralatan kedokteran maupun pemeliharaan yang semakin

maju mengharuskan tersedianya dana akan kapitalisasi, operasional, dan

perlindungan.

2. Publik tak mengambil kesehatan dari pekan selaku membisu,publik

mewujudkannya, memanfaatkankan batas bagi upaya pengembangan

kesehatan, disisi memanfaatkan layanan kesehatan.

3. Sehat bisa dijadikan menjadi bakal pemodalan sebab bertahan lama dan tidak

terdeprisiasi bersama langsung.

4. Sehat mampu dijadikan menjadi bakal pemakaian sekalian menjadi bahan

pemodalan.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

20

Beberapa sudut pandang keterlibatan pemerintah dalam pelayanan

kesehatan:

1. Akan melengkapi layanan khalayak, dimana perseorangan belum memperoleh

dorongan kepada pengamananterhadap independen. Ketentuan bidang swasta

terkadang memandang ditemukannya ekternalitas positif yang berkaitan serta

pemeriksaan kesehatan terkemuka bagi penguasa (Semisal : Pencegahan

masalah infeksi menular).

2. Bidang dimana metode pasar belum berupaya maupun belum berhasil

menjalankan tugasnya menurut realistis serta berkeadilan, kontribusi penguasa

sebagai kewajiban.

3. Guna melindungi keseimbangan serta memperhatikan kewenangan (Equity and

Right) ialah di luar capaian mekanisme pasar (Drez’e and Sen, 2002).

Mutu dan Kepuasan Layanan Kesehatan

Atas ketentuannya satu komoditas mau perlengkapanataupun pelayanan

dianggap berkualitas apabila melengkapi standard : a) Setakar beserta

keinginanserta pemanfaatan, b) Memenuhi kemauan pelaksanaan, c) Setakar

melalui ketetapan yang ditetapkan, d) Setakar melalui ketetapan ketentuanyang

berlangsung, dan e) Hemat (Pohan, 2009).

Akan tetapi, dalam kemajuan berikutnya melalui kajiann diduga

terdapatnya aspek kualitas layanan yang sama - sama bertautan satu sama lainnya

yang disambungkan dengan kesenangan konsumen. Bagi Parasuraman (1990)

menyatakan aspek terkemuka dipusatkan jadi 5 perspektif (ukuran) mutu bantuan

/ layanan, yakni :

Universitas Sumatera Utara

Page 37: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

21

1. Real (nyata); melingkupi kinerja materi melalui sarana, kelengkapan, pegawai

serta peralatan koneksi.

2. Greatness (kehebatan); yaitu kompetensiakan melakukan bantuan yang sudah

pernah ditentukan menurut stabil serta bisa diyakinkan (akurat).

3. Responsive (sigap); yakni keinginan guna mendukung klien (konsumen) serta

mempersiapkan bantuan/ layanan yang cepat,akurat serta sigap.

4. Certainty (kejelasan); mencakup keahlian serta keakraban para pegawai serta

keahlian mereka perlu membangkitkan harapan juga keteguhan, kebiasaan

serta kelakuan bisa diyakini yang dimiliki karyawan, terhindar dari efek

maupun keragu-raguan.

5. Empaty (empati); mencakup penafsiran pembagian kepedulian sebagai pribadi

terhadap konsumen, keringanan tatkala melaksanakan hubungan yang baik,

serta mengetahui keinginan konsumen.

Berbagai macam penjelasan dibagikan para peneliti kepada mutu

layanan.Parasuraman (1988) memahami mutu menjadi satu wujud tindakan,

berkaitanakan tetapi berbeda pada kesenangan, yang membuat hasil dari

perpaduan antara kesempatan serta kemampuan aktual.Akan tetapi mutu layanan

serta kepuasan dibentuk dari keadaan yang berselisih. Kemudian disebutkan

bahwa pemahaman yang paling umum dari perbedaan mutu layanan serta

kesenangan bahwa mutu layanan mewujudkan suatu susunan tindakan, evaluasi

dilaksanakan pada batas lama, selama kesenangan membentuk tingkatan dari

negosiasi yang jelas.Variasi antara mutu layanan sertakesenangan menjurus pada

model diskonfirmasi yang dioperasionalkan. Saat memperkirakan mutu layanan

yang dibandingkan ialah apa yang sebaiknyadicapai,

Universitas Sumatera Utara

Page 38: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

22

tatkalasaatmenakarkesenangan yang dibandingkan ialah apa yang konsumen

patutdiperoleh.

Kepuasan ialah tahap perasaan seseorang maupun publik sesudah

membandingkan buatan yang dirasakan serta keinginannya. Jikalau buatan yang

dirasakannya sesuai maupunmelewatikeinginannya, akan tampak perasaan lega,

meskipun akan tampak perasaan menyesal maupun kekecewaan andaikan buatan

yang dinikmatinya belum pantas pada harapannya (Pohan, 2009). Tjiptono (2004)

menuturkan bahwa mutu ada kaitan yang melekat atas kesenangan

klien.Mutumenganjurkan suatu motivasi terhadap klien selama mewujudkan

jalinan ikatan yang berpengaruh dengan industri.Pada waktu yang lama, susunan

semacam ini mengharuskanindustry akan mengetahui seksama keinginan klien

dengan kepentingan mereka.Melalui begitu industri bisa menambah kesenangan

klien serta upaya memaksimumkan keahlian klien yang memuaskan serta

meminimumkan maupun mengabaikan keahlian klien yang kurang

memuaskan.Pada gilirannya kesenangan klien berhasil menciptakan komitmen

maupun kepatuhan klien terhadap indutri yang mempersembahkan mutu yang

menyenangkan. Sudut pandang kualitas layanan kesehatan bagi L.D Brown serupa

dikutip oleh Pohan (2009) yaitu:

Sudut pandang pasien/publik.Orang sakit/publik memandang layanan

kesehatan yang berkualitas menjadi layanan kesehatan yang bisa mencukupi

keperluan yang dirasakannya serta dilakukan melalui aturan yang beraturan serta

beradab, akurat, kritis serta dapat memulihkan keluhannya dan mencegah

bertumbuhnya maupun meningkatnya kesakitan.

Sudut pandang penyalur layanan kesehatan. Penyalur layanan

Universitas Sumatera Utara

Page 39: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

23

kesehatan (provider) melibatkan layanan kesehatan yang berkualitas serta

ketersediaan alat, metode kegiatan maupun protokol, keleluasaan pekerjaan ketika

melaksanakan layanan kesehatan sesuai pada teknologi kesehatan mutakhir, serta

dengan cara apa keluaran (outcome) maupun hasil layanan kesehatan itu.

Sudut pandang penyandang biaya.Penyandang biaya maupun asuransi

kesehatan berpendapat bahwa layanan kesehatan yang berkualitas menjadi satu

layanan kesehatan yang berdaya guna maupun tepat guna.Orang sakit diharapkan

mampu disembuhkan pada jangka batas seminim mungkin sehingga anggaran

layanan kesehatan bisa menjadi berdaya guna. Akhirnya usaha untukpeningkatan

kesehatan sertapencegahan penyakit akan digalakkan agar pemanfaatanlayanan

kesehatan pemulihan akan menurun.

Sudut pandang pemilik perlengkapan layanan kesehatan.Pemilik

perlengkapan layanan kesehatan beranggapanakan layanan kesehatan yang

berkualitas mewujudkan layanan kesehatan yang menimbulkan penghasilan yang

bisa melingkupi anggaran operasional maupun perlindungan, namun pada biaya

layanan kesehatan yang masih tercapai bagi orang sakit/publik, yakni pada

peringkat anggaransaat belum ditemukan keberatan pasien dan publik.

Sudut pandang manajemen layanan kesehatan.Manajemen layanan

kesehatan meskipun tak spontan membagikan layanan kesehatan, turut

bertanggungjawab ketika persoalan kualitas layanan kesehatan. Kepentingan akan

pengawasan, administrasi pembiayaan serta pengadaan akan membagikan kendala

serta terkadang manajemen layanan kesehatan belum mengikuti pengutamaan

sehingga tampakpermasalahan pada layanan kesehatan. Pemfokusan kepedulian

kepada sejumlah aspek kualitas layananan kesehatan terpilih, akan mendukung

Universitas Sumatera Utara

Page 40: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

24

manajemen layanan kesehatan saat membuat prioritas saat mempersiapkan segala

yang jadi keperluan serta keinginan orang sakit dan pemberi layanan kesehatan.

Kesenjangan Pelayanan Kesehatan

Parasuraman (1990) berpendapat bahwa selisih (kesenjangan) antara jasa

layanan yang dinikmati dan yang diinginkan berlangsung akibatadanya :

Kesenjangan antara keinginan pelanggan serta tinjauan administrasi

(Gapbetween the customer’s expectations and the manajemen

perceptions).Aspek administrasi tidak senantiasa mempunyai persepsi yang akurat

terhadap apa yang diharapkan bagi konsumen maupun dengn cara apa evaluasi

konsumenterhadap upaya layanan yang disediakan bagi perseroan. Menjadi

contoh : administrasi berpendapat bahwa konsumen mengevaluasi kualitas

layanan rumah sakit dari kualitas (mutu) konsumsi yang disediakan, namun

sesungguhnya yang diinginkan para konsumen ialah sigap serta kekariban dari

kemampuan medis. Oleh sebabitu administrasi penting mengerahkan

keteranganperlu memastikankarakterlayanan yang diduga berguna bagi

konsumen. Parasuraman pada kajiannya mengutarakan tiga aspek yang bisa

menghasilkan gap satu ini, yakni:

1. Pimpinan menjadi pemilik ketentuan belum memanfaatkan ataupun justru

belum memanfaatkan hasil pengkajian pasar terhadap barang yang

ditawarkannya.

2. Belum adanya hubungan yang berdaya guna antara pegawai yang terus

berdekatan bersama pelanggan serta bagian pimpinan menjadi penetap

kebijaksanaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

25

3. Terlampau banyak tahapan birokrasi yang ada antara pegawai yang tepat

berdekatan bersama pelanggan dan pimpinan menjadi penetap kebijaksanaan.

Kesenjangan antara pendapat pimpinan melalui perincian mutu

layanan (Gap between management perceptions and service

qualityspecification). Administrasi barangkali belum melakukan tolak ukur mutu

yang nyata, maupun tolak ukur mutu setelah nyata akan tetapi belumrealistik,

maupun tolak ukur mutu sudah jelas serta realistik namun administrasi belum

berupaya buat mengelola tolak ukur kualitasnya. Keadaan ini akan menyebabkan

pegawai belum mengerti akan prosedur perusahaan serta ketidak yakinan terhadap

tindakan administrasi, yang kemudian menjatuhkan hasil kinerja pegawai.

Misalnya : Adanya kemauan administrasi akan membagikan respons yang sigap

terhadap telepon yang diterima, akan tetapi belum menyiapkan operator telepon

dalam jumlah yang memadai; adanya strategi-strategi yang belum jelas,

dikomunikasikan dengan buruk terhadap pegawai. Gap ini bisa timbul akibat:

1. Belum adanya maupun kurangnya tanggung jawab dari pimpinan bahwa mutu

layanan mewujudkan pokok dari strategi prosedur sasaran.

2. Ketidakpercayaan pimpinan bahwa keinginan konsumen tersebut bisa dicapai.

3. Kesulitan sumberdaya, baik perlengkapan ataupun perseorangannya.

Organisasi dalam menentukan kriteria tidak memperhitungkan apa yang

seandainya sebagai tolak ukur pelanggan terhadap pelayanan tersebut.

Perbedaan antara penyampaian layanan serta hubungan eksternal

(Gapbetween service quality specifications and service delivery).Tolak ukuryang

tinggi wajib didukung untuk sumber daya, serta akibat yang dibutuhkan demi

mendukung karyawan saat mempersembahkanlayanan yang baik terhadap

Universitas Sumatera Utara

Page 42: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

26

konsumen. Banyaknya komponen yang menyebabkan pembagian layanan, sebagai

keterampilan serta kemampuan pegawai, perlakuan pegawai, perlengkapan yang

dipakai, kontribusi rewards. Gap ini disebabkan akibat beberapa aspek, yakni:

1. Pegawai belum memahamiapa yang diharapkan akibat pimpinan maupun

pemimpin mereka dari layanan yang mereka berikan juga dengan cara apa

menyelenggarakan keinginan tersebut.

2. Terdapat tolak ukur yang sama - sama kontradiktif satu dengan lainnya.

3. Ketidaksesuaian antara keterampilan maupun kemahiran pegawai serta

kegiatan/tanggungjawab yang diembannya.

4. Ketidaksesuaian antara instrumen yang disediakan pada profesi.

5. Ketidakjelasan dari metode evaluasi pekerjaan dan metode bonus.

6. Ketidaksanggupan pegawaiuntuk fleksibel terhadap kondisi yang ada (rule by

the book).

7. Pimpinan dan pegawai belum sanggup berkarya menjadi satu barisan yang

solid.

Perbedaan antara penyampaian layanan serta hubungan eksternal

(Gapbetween service delivery and external communications).Keinginan

konsumendiakibatkan oleh komitmen yang diutarakan penyedia bantuan dengan

hubungan eksternal serupa para wiraniaga, selebaran brosur, promosi, serta

lainnya.Hasil layanan yang efektif bisa mengecewakan pelanggan kalau

hubunganpemasaran perusahaan menjadikan mereka mempunyai ambisi yang

sangat keras sehingga tidak realistis lagi.Misal selebaran penginapanmenunjukkan

kondisi yang indah dan kebenarannya begitu pengunjung datang ke penginapan

tersebut, mereka mendapatkan tempat yang sederhana. Gap ini berlangsung akibat

Universitas Sumatera Utara

Page 43: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

27

beberapa keadaan, yakni:

1. Ketidakcocokan interaksi antar unit, yaitu antara depertemen periklanan serta

departemen layanan, antara penjualan dengan pelayanan, antara unitSDM,

pemasaran serta pelayanan.

2. Menyampaikan jaminan yang amat berlebihan.

Perbedaan antara layanan yang dirasakan serta layanan yang

diingnkan (Gap between perceived service and expected service).Kesenjangan

ini berlaku andaikan bagian administrasi gagal menyelesaikan beberapa maupun

lebih dari empat perbedaan tersebut di atas.Kesenjangan inilah yang memicu rasa

ketidakpuasan konsumen.

Dampak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri terhadap Pelayanan

Kesehatan Rumah Sakit di Kota Medan

Dampak ialah efek yang meningkat dari seseorang maupun golongan

orang di saatmelaksanakan kewajiban dan jabatannya sesuai dengan statusnya

dalam masyarakat, sehingga akan menyebabkan dampak terhadap peralihan baik

positif maupun negatif. Dampak juga dapat diartikan sebagai suatu peralihan yang

timbul pengaruh suatu kesibukan.Aktifitas tersebut bisa berwatak bersahaja baik

kimia, fisik maupun biologi dan pekerjaan bisa pula dilakukan bagi manusia

(Soemarwoto, 2004).

Impakbagi Hosio (2007) ialah peralihan jelas atas tingkah laku maupun

tindakan yang dihasilkan akibat keluaran kebijakan. Berdasarkan pengertian

tersebut bahwa pengaruh membuat suatu transisi yang nyata akibat dari keluarnya

strategi terhadap tindakan dan perbuatan.Sedangkan menurut Islamy (2001),

impak strategi ialah pengaruh dan hasil yang ditonjolkan atas dilaksanakannya

Universitas Sumatera Utara

Page 44: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

28

strategi.Teori dampak perubahan sosial ekonomi dapat dijadikan sebagai landasan

untuk mengkaji dampak pelayanan kesehatan rumah sakit terhadap masyarakat

berobat ke luar negeri.

Menurut Bies dan Zacharia (2007) mengatakan jika masyarakat berobat ke

luar negeri dibiarkan terus terjadi tanpa adanya perubahan sistem pelayanan

kesehatan di negara asal, maka lama kelamaan sistem pelayanan kesehatan negara

asal akan tergantung pada rumah sakit luar negeri sebagai tempat tujuan

masyarakat berobat. Kondisi kesehatan para pasien berobat ke luar negeri akan

bergantung kepada rumah sakit tujuan masyarakat berobat.

Dampak negatif yang sering dikaitkan dengan masyarakat berobat ke luar

negeri adalah jika sebuah negara membiarkan pasien berobat ke luar negeri

terjadi, ini berarti negara membiarkan terjadinya ketidakadilan dalam

menyediakan pelayanan kesehatan. Masyarakat yang mampu ditinjau dari

pendapatan yang tinggi akan mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas di

luar negeri, sedangkan masyarakat yang tidak mampu terpaksa harus

mendapatkan pelayanan kesehatan yang kurang memuaskan di negara sendiri.

Banyak masyarakat kehilangan kepercayaan untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan dari negara sendiri sehingga berkeinginan berobat ke luar

negeri karena lebih memilih untuk menjalani perawatan kesehatan ke luar negeri,

negara asal kurang membina daya saing antara rumah sakit di negeri itu

sendiri.Kondisi ini tentunya dapat diartikan sebagai ketidakmampuan negara asal

dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang baik bagi seluruh lapisan

masyarakat.

Di sisi lain, masyarakat berobat ke luar negeri dapat memberikan manfaat

Universitas Sumatera Utara

Page 45: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

29

bagi negara asal dan tujuan. Menurut Bookmandan Bookman (2007) bahwa

apabila pemanfaatan pelayanan kesehatan ke luar negeri dikelola antara ke dua

negara asal dan tujuan dapat memberikan keuntungan bagi kedua pihak serta bagi

pasien. Negara penerima akan mendapatkan keuntungan dari kedatangan pasien

dari negera lain, sedangkan dari negara asal akan mendapatkan manfaat akibat

dari banyak pasien yang memerlukan dan membutuhkan perawatan dapat dibantu

oleh rumah sakit negara tujuan.

Helble (2010) dalam kajiannya mengenai dampak medical tourism

terhadap negara berkembang berpendapat bahwa medical tourism berkaitan

dengan teknologi canggih dalam bidang kedokteran, kemudahan terbaik dalam

bidang kedokteran dan pelayanan kesehatan yang terbaik dan bermutu.Dengan

adanya medical tourism, pemerintah sepatutnya lebih meningkatkan perhatian

terhadap kekurangan pelayanan di rumah sakit di negaranya.

Permasalahan lain yang sering dikeluhkan masyarakat di Kota Medan

mengenai pelayanan kesehatan yang kurang memuaskan. Menurut Sarifuddin

(2009) bahwa kencederungan masyarakat dalam mencari pelayanan kesehatan ke

pulau Penang disebabkan mutu pelayanan kesehatan di Kota Medan yang

rendah.Oleh karena itu perlunya pihak pemerintah memperhatikan pendidikan

tenaga kesehatan untuk meningkatkan profesional berprofesi agar masyarakat

berobat ke luar negeri dapat berkurang atau dapat diminimalisasi.

Medical tourism merupakan bagaimana kemampuan negara tujuan untuk

menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan dengan harga yang

mudah dijangkau masyarakat, agar masyarakat membutukan pelayanan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

Page 46: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

30

tidak pergi ke luar negeri, maka sistem pelayanan kesehatan di dalam negeri harus

berupaya menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan harga

mudah dijangkau masyarakat.

Landasan Teori

Konsep peralihan sosial menjadi asal permulaan keluarnya konsep

mengenai efek sosial dan ekonomi.Fardani (2012:6) mengutarakan bahwa

efeksosial ialah sebuah sistem reaksi maupun akibat yang timbul akibat adanya

sesuatu keadaan.Akibat yang dituju ialah pengaruh yang terbentuk atas publik,

baik akibat suatu keadaan itu memengaruhi publik maupun situasi lainnya

didalam masyarakat.Transformasi sosial yang terjadi di masyarakat serta memicu

pengaruh menurut ekonomi.

Pengaruh ekonomi menurut Cohen pada Dwi (2015) terdiri dari, a)

Pengaruh terhadap penghasilan, b) pengaruh terhadap kegiatan ekonomi, dan c)

pengaruh terhadap pengeluaran. Dari sini makin diperjelas bahwa pengaruh

ekonomi dijelaskan menjadi pengaruh dari suatu peralihan yang timbul

dilingkungan.Dari sini dampak ekonomi dijelaskan sebagai akibat dari suatu

perubahan yang terjadi dilingkungan.Diperkuat pendapat Setyaningsih (2014)

bahwa pengaruh sosial ekonomi bisa dilihat dari sisi positif dan negatif sehingga

bisa makin seimbang saat melakukan evaluasi.

Sebagian penelitian menjelaskan bahwa dampak pelayanan kesehatan

rumah sakit terhadap masyarakat berobat ke luar negeri dapat ditinjau dari sisi

positif dan negatif.Menurut Jhonson dan Garman (2010) bahwa masyarakat

berobat ke luar negeri menyebabkan sedikit jumlah penderita yang memerlukan

Universitas Sumatera Utara

Page 47: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

31

perawatan di rumah-rumah negara asal.Bies dan Zacharia (2007) berpendapat

bahwa mendasari atas pemikiran bahwa adanya masyarakat yang berobat ke luar

negeri memberikan dampak menurunkan pendapat rumah-rumah sakit di negara

asal.

Helble (2010) dalam kajiannya mengenai medical tourism yang terjadi di

berbagai negara melihat bahwa medical tourism sebagai alternatif yang baik

pasien dari negara asal yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan berkualitas di negara mereka sendiri.Situasi ini terutama mengenai

pasien yang tidak mempunyai insuran atau harus menunggu lama untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan. Namun demikian, hal ini mungkin

mendatangkan dampak negatif adalah negara asal dari para pasien mungkin

semakin tidak mempunyai insentif untuk memperbaiki tahap proses pelayanan

kesehatan yang berkualitas.

Dampak negatif lainnya dokter terbaik rumah sakit akan pindah ke luar

negara. Menurut Horowitz et al (2007) bahwa hal ini dapat terjadi karena para

dokter merasa mengobati pasien luar negeri merupakan prestasi. Dokter

mengangap itu suatu pekerjaan dokter profesional dan berpeluang untuk

meningkatkan pendapatan mereka.Pandangan tersebut menyebabkan semakin

banyak para dokter dan perawat yang bekerja di luar negeri.

Selain pendapat negatif terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit

terhadap masyarakat berobat ke luar negeri, juga ada beberapa kesan positif

berdasarkan pendapat para ahli.Menurut Bookman dan Bookman (2007)

masyarakat berobat ke luar negeri menyebabkan terjadinya persaingan yang luas

Universitas Sumatera Utara

Page 48: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

32

antara rumah sakit, tidak saja antara rumah sakit di dalam negeri juga serta rumah

sakit di luar negeri. Persaingan yang positif ini menyebabkan perhatian terhadap

rumah sakit akan semakin diprioritaskan. Senada dengan pendapat Rambe (2006)

dengan adanya masyarakat berobat ke luar negeri, rumah sakit-rumah sakit di

Kota Medan akan berbenah diri untuk meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan, menggunakan teknologi canggih, meningkatkan kemudahan pelayanan,

dan menyediakan pelayanan yang harganya mudah dijangkau masyarakat.

Berlandaskan penjelasan di atas, bahwa keseluruhan dampak pelayanan

kesehatan rumah sakit di Kota Medan dapat dikaji dari dampak positif antara lain

wujud persaingan yang negatif dalam sistem pelayanan kesehatan, perbedaan

pelayanan kesehatan di masyarakat mampu dan tidak mampu, ketidakmampuan

pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan, ketergantungan kualitas

pelayanan kesehatan rumah sakit di luar negeri dan kegagalan pemerintah dalam

membina daya saing rumah sakit. Sedangkan dampak negatif yaitu peningkatan

terhadap sistem pelayanan kesehatan, menyediakan pelayanan kesehatan yang

berkualitas dengan harga mudah dijangkau, peningkatkan teknologi bidang

kedokteran, perhatian terhadap rumah sakit, dan pendidikan tenaga kesehatan.

Kerangka Berpikir

Mengenai kerangka pikir pada penelitian ini menggambarkan bahwa yang

diteliti adalah dampak pelayanan kesehatan rumah sakit terhadap masyarakat Kota

Medan berobat ke luar negeri.

Universitas Sumatera Utara

Page 49: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

33

Gambar 1. Kerangka berpikir penelitian

Dampak Masyarakat Kota Medan

Berobat ke Luar Negeri

1. Dampak positif

2. Dampak negatif

Rumah Sakit

Kota Medan

Sistem Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit Kota Medan

1. Dampak positif

2. Dampak negatif

Universitas Sumatera Utara

Page 50: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

34

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Cresswell (2012) mendefinisikan pendekatan kualitatif yaitu“Qualitative research

focuses on the process that is occurring as well as the product or outcome.

Researchers are particulars interested in understanding how things occurs.”

Definisi ini menerangkan bahwa penelitian kualitatif difokuskan pada proses yang

terjadi dalam penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian kualitatif tidak

dapat dibatasi.

Disamping itu, peneliti merupakan bagian yang penting dalam penelitian

untuk memahami gejala sosial terjadi dalam proses penelitian. Pendekatan dalam

penelitian kualitatif adalah fenomenologi merupakan penelitian kualitatif yang

berakar pada filosofi dan psikologi, dan berfokus pada dampak pelayanan

kesehatan rumah sakit terhadap masyarakat Kota Medan berobat ke luar negeri.

Dalam penelitian ini, penulis memilih pendekatan ini karena ingin

mendalami secara detail, intensif dan komprehensif bagaimana dampak

masyarakat berobat ke luar negeri terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit di

Kota Medan. Aktivitas penelitian yang dilakukan melalui serangkaian kegiatan

mengumpulkan, menggambarkan dan menafsirkan data tentang situasi yang

dialami yang tampak dalam proses yang sedang berlangsung dan pada awalnya

tidak diketahui peneliti. Melalui desain ini dapat diperoleh gambaran fenomena,

fakta dampak masyarakat berobat ke luar negeri terhadap pelayanan kesehatan

rumah sakit di Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 51: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

35

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian. Penelitian akan dilakukan di Rumah Sakit Kelas B di

Kota Medan. Alasan pemilihan lokasi penelitian, karena cukup banyak

masyarakat Kota Medan berobat ke luar negeri untuk penyembuhan dan

perawatan penyakit. Alasan lain pemilihan lokasi penelitian rumah sakit kelas B

adalah jumlah rumah sakit kelas A di Kota Medan hanya 1 saja yaitu RSUP H.

Adam Malik Medan sehingga digunakan lokus rumah sakit kelas B. Rumah sakit

yang menjadi tempat penelitian yaitu RSUP H. Adam Malik Medan, RSUD Dr.

Pirngadi Medan, RSU Haji Medan, dan RSU Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB

Medan, sedangkan RS Coloumbia Asia tidak membalas surat izin penelitian.

Waktu penelitian. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan terhitung dari

bulan Agustus 2018 sampai dengan selesai. Diawali dengan pelaksanaan, survei

pendahuluan, persiapan proposal penelitian, penelitian, persiapan sidang.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang diwawancarai dan dimintai informasi

oleh pewawancara yang diperkirakan menguasai masalah penelitian dan

memahami data informasi ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Informasi

adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan

bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan

menggunakannya untuk membuat keputusan (Kumorotomo dan Margono, 2011).

Sesuai dengan pendekatan penelitian yang dilakukan yaitu pendekatan

kualitatif, maka penentuan informan didasarkan pada kriteria sesuai dengan tujuan

penelitian. Informan ditetapkan secara purposive berdasarkan pertimbangan

bahwa mereka dianggap dapat memberikan data dan informasi dampak

Universitas Sumatera Utara

Page 52: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

36

masyarakat berobat ke luar negeri terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit di

Kota Medan .

Melalui pertimbangan faktor kebutuhan akan data dan informasi, faktor

dukungan sumber daya yang dimiliki peneliti dan informan. Menurut Creswell

(2012) bahwa subjek penelitian yang digunakan pada penelitian model

fenomenologi minimal 3 sampai 10 subjek dalam satu fenomena karena pernah

berobat atau membawa keluarganya ke rumah sakit luar negeri. Pada penelitian ini

jumlah informan sebanyak 5 orang pegawai rumah sakit di Kota Medan yang

lebih banyak memahami dan mengetahui tentang dampak masyarakat berobat ke

luar negeri terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit di Kota Medan. Informan

penelitian terdiri dari kepala bidang keperawatan rumah sakit, kepala bidang

penunjang medik rumah sakit, sekretaris rumah sakit dan direktur rumah sakit.

Definisi Konsep

Untuk mempermudah dalam pengolahan data dan pembahasan, maka

dirumuskan definisi konsep penelitian yaitu:

1. Pelayanan kesehatan adalah upaya rumah sakit dalam memberikan pelayanan

kesehatan yang terbaik kepada masyarakat yang datang berkunjung didukung

tenaga kesehatan yang profesional dan sarana dan prasarana.

2. Rumah sakit adalah suatu wadah pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara paripurna dengan pelayanan rawat

inap, rawat jalan dan rawat darurat.

3. Dampak positif pelayanan kesehatan rumah sakit adalah upaya rumah sakit

membenahi diri dalam menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas agar

masyarakat tidak berobat ke luar negeri berdasarkan aspek wujud persaingan

Universitas Sumatera Utara

Page 53: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

37

yang negatif dalam sistem pelayanan kesehatan, perbedaan pelayanan

kesehatan di masyarakat mampu dan tidak mampu, ketidakmampuan

pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan, ketergantungan kualitas

pelayanan kesehatan rumah sakit di luar negeri dan kegagalan pemerintah

dalam membina daya saing rumah sakit.

4. Dampak negatif pelayanan kesehatan rumah sakit adalah akibat yang dapat

terjadi karena masyarakat memilih berobat ke luar negeri berdasarkan aspek

aktivitas rumah sakit di Kota Medan dalam meningkatkan sistem pelayanan

kesehatan, menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan harga

murah dijangkau, peningkatkan teknologi bidang kedokteran, perhatian

terhadap rumah sakit dan pendidikan tenaga kesehatan.

Metode Pengumpulan Data

Standar khusus pengumpulan data yang perlu dipenuhi sesuai dengan

karakteristik penelitian kualitatif sesuai menurut Moleong (2011), yakni

melakukan setidak-tidaknya triangulasi metode dan triangulasi sumber data.

Triangulasi metode dilakukan dengan cara wawancara mendalam yang terstruktur

dan telaah dokumen sehingga kebenaran data yang diperoleh melalui suatu

metode dapat dicek dengan data yang diperoleh melalui metode lain. Selain itu,

penulis juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek

kebenaran informasi tersebut. Sedangkan triangulasi sumber data dilakukan

dengan cara wawancara beberapa informan sehingga didapat data yang relevan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data

primer dan data sekunder melalui teknik teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 54: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

38

1. Dokumentasi

Dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau sesuatu yang menjadikan

tentang sesuatu subjek dokumentasi dapat berisi deskripsi-deskripsi,

penjelasan-penjelasan, bagan alir, daftar-daftar, catatan hasil komputer, contoh-

contoh objek dari sistem informasi. Dokumentasi yang diambil di Pusat Biro

Statistik, dan Kantor Imigrasi Kelas I Sumatera Utara atau sesuai dengan judul

penelitian agar bermanfaat untuk mengetahui, menganalisis, menafsirkan

bahkan untuk meramalkan dampak sosial pelayanan kesehatan rumah sakit.

Dokumentasi juga dapat diperoleh dari buku-buku dan bahan referensi lainnya.

2. Wawancara

Wawancara mendalam (indepth-interview) merupakan cara untuk mendalami

hasil observasi. Wawancara mendalam awalnya dilakukan secara umum

kemudian secara khusus adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

dengan informan atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa

menggunakan pedoman (guide) wawancara, pewawancara dan informan yang

terlibat dalam kehidupan sosial. Melalui wawancara mendalam akan

keterlibatannya dalam kehidupan informan. Wawancara mendalam peneliti

bertatap muka langsung dengan informan.

Metode Analisis Data

Bogdan dan Biklen seperti yang dikutip oleh Moleong (2011) mengatakan

bahwa analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

Universitas Sumatera Utara

Page 55: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

39

penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain.

Secara umum, proses analisis data kualitatif didasarkan pada reduksi dan

interpretasi data. Sesuai teori dari Cresswell (2012) analisis data dilakukan dengan

rangkaian tahapan sebagai berikut:

1. Reduksi data

Mengumpulkan yang didapat dan menyederhanakan informasi tersebut,

memilih hal-hal pokok dan memfokuskannya pada hal-hal penting, mencari

tema atau pola dari laporan atau data yang didapat di lapangan. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberi gambaran yang lebih tajam

tentang hasil pengamatan, disamping mempermudah peneliti untuk mencari

data yang diperlukan.

2. Display (penyajian data)

Menyajikan berbagai informasi dari data setelah dianalisis sehingga

memberikan gambaran seluruhnya atau bagian-bagian tertentu dari penelitian

yang dilakukan.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Kegiatan analisis data dimaksudkan untuk mencari makna dan membuat

kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan dengan mencari pola, tema,

hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul dan hipotesis kerja. Pada

mulanya kesimpulan tersebut tentunya masih sangat tentatif, kabur dan

diragukan. Akan tetapi, dengan bertambahnya data dan melalui verifikasi yang

terus dilakukan selama penelitian berlangsung maka kesimpulan tersebut

Universitas Sumatera Utara

Page 56: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

40

menjadi lebih mendalam dan akurat. Dengan teknik analisa kualitatif, peneliti

akan menjabarkan hasil penelitian dan melakukan pembahasan hanya dengan

menguraikannya dalam kalimat-kalimat.

Universitas Sumatera Utara

Page 57: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

41

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Wilayah penelitian merupakan hal yang diperlukan untuk memberikan

pendalaman pemahaman mengenai permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut.

Berikut gambaran mengenai rumah sakit di Kota Medan sebagai lokasi penelitian

yaitu Rumah Sakit Haji Medan, Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB,

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik, dan Rumah Sakit St. Elisabeth.

Rumah Sakit Haji Medan. Rumah sakit berlokasi di RS

Haji Kompl Medan Estate Permai Tegalrejo didirikan dengan landasan hasrat

untuk menciptakan sarana pelayanan kesehatan bernuansa Islami yang

mengutamakan mutu dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh kebutuhan

pelanggan. Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara diresmikan

oleh Presiden Republik Indonesia tanggal 4 Juni 1992. Sejak tanggal 29 Desember

2011 Rumah Sakit Umum Haji Medan secara resmi telah dikelola oleh

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera

Utara Tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011. Rumah Sakit Umum Haji Medan

Provinsi Sumatera Utara saat ini mempunyai 254 tempat tidur untuk rawat inap,

hampir dua kali lipat sewaktu. Visi rumah sakit adalah Rumah Sakit Unggulan

dan Pusat Rujukan dengan Pelayanan Bernuansa Islami, Ramah Lingkungan,

Berdaya Saing sesuai Standart Nasional, dan Internasional.

Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB. Rumah Sakit Tk II Putri

Hijau Kesdam I/BB Medan berlokasi di Jalan Putri Hijau No. 17 Medan

merupakan rumah sakit kebanggaan prajurit di wilayah Kodam I/BB dan

Universitas Sumatera Utara

Page 58: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

42

sekaligus sebagai rumah sakit rujukan wilayah barat Indonesia (Medan sekitarnya)

dengan didukung sarana dan prasarana yang semakin memadai dan tenaga dokter

spesialis dan sub spesialis yang semakin lengkap. Hingga sekarang Rumah Sakit

Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB telah terakreditasi 5 pelayanan dasar sesuai dengan

sertifikat akreditasi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :

HK.03.05/III/760/11 tanggal 17 Maret 2011 dengan Kelas B. Visi Rumah Sakit

Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan yaitu “Menjadi Rumah Sakit dambaan

warga TNI dan masyarakat di kawasan Barat Negara Kesatuan Republik

Indonesia.”

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik. Rumah sakit ini berlokasi

di Jl. Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan Kotamadya Medan Provinsi Sumatera

Utara. RSUP H. Adam Malik mempunyai 16 pelayanan medis spesialistik dan

subspesialistik yang luas, sehingga RSUP H. Adam Malik termasuk rumah sakit

Kelas A. Rumah sakit memprioritaskan Keselamatan Pasien dengan PATEN

(Pelayanan Cepat, Akurat, Terjangkau, Efisien, Nyaman). Visi rumah sakit adalah

menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Nasional Terbaik dan Berkualitas

di Indonesia pada 2019. Visi rumah sakit adalah menjadi pusat rujukan pelayanan

kesehatan, pendidikan dan penelitian yang mandiri dan unggul di Sumatera tahun.

2019

Rumah Sakit St. Elisabeth. Rumah sakit swasta ini berlokasi di Jalan

Haji Misbah No. 7 Kecamatan Medan Maimun Provinsi Sumatera Utara dengan

Kelas B. Rumah Sakit ini adalah milik Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth

Medan dengan motto “Ketika Aku Sakit Kamu Melawat Aku”. Rumah Sakit ini

telah dilengkapi berbagai prasarana yang terdiri dari Poli Umum, Spesialis, Unit

Universitas Sumatera Utara

Page 59: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

43

Gawat Darurat (UGD), Intensive Care Unit (ICU). Masing-masing unit dilengkapi

dengan fasilitas sesuai kebutuhan pelayanan. Visi rumah sakit adalah “menjadikan

kehadiran Allah di tengah dunia dengan membuka tangan dan hati untuk

memberikan pelayanan kasih yang menyembuhkan orang-orang sakit dan

menderita sesuai dengan tuntutan zaman”.

Karakteristik Informan

Informan dalam penelitian ini merupakan pegawai yang bekerja di empat

rumah sakit terdiri dari tiga rumah sakit pemerintah yaitu Rumah Sakit Haji

Medan, Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB, RSUP H. Adam Malik dan satu rumah

sakit swasta yaitu Rumah Sakit St Elisabeth Medan. Informan telah bekerja

minimal satu tahun dan memiliki pengalaman tentang pelayanan kesehatan rumah

sakit. Informan memiliki pemahaman yang baik terhadap dampak pelayanan

kesehtan rumah sakit terhadap masyarakat Kota Medan berobat ke luar negeri

karena pernah atau sedang menduduki jabatan penting di rumah sakit seperti

direktur, kepala bidang dan bidang promosi kesehatan rumah sakit.

Informan yang dijadikan sebagai narasumber dalam penelitian ini terdiri

dari empat orang terdiri dari tiga perempuan dan satu orang laki-laki dan berstatus

sebagai pegawai tetap pada rumah sakit swasta dan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

pada rumah sakit pemerintah. Karakteristik informan berdasarkan umur dengan

interval 25 sampai 58 tahun, masa kerja 1 sampai dengan 28 tahun. Informan

mempunyai jabatan berkaitan sesuai dengan tema yang akan dikaji. Untuk

mempermudah dalam menganalisis masing-masing dikoding menjadi Informan J,

Informan R, Informan N dan Informan M.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

44

Tabel 1

Karakteristik Informan

Inisial/ Kode Umur

(Thn)

Jenis

Kelamin

Masa

Kerja (Thn) Jabatan Instansi

Informan J

58 Laki-laki 28 Kabid Pelayanan

Medik

RS Haji

Medan

Informan R

25

Perempuan

1 Pegawai Bidang

Humas

Tk II

Putri

Hijau

Kesdam

I/BB

Informan N

47

Perempuan

4 Ka. Bidang

Pelayanan Medik

RSUP H.

A. Malik

Informan M 52 P Perempuan 25 Direktur RS St

Elisabeth Medan

RS St

Elisabeth

Medan

Sumber: Data Hasil Penelitian, 2019

Dampak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri terhadap Pelayanan

Kesehatan Rumah Sakit Kota Medan

Tema yang dikaji dalam penelitian adalah dampak masyarakat berobat ke

luar negeri terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit Kota Medan berdasarkan

dampak rumah sakit dan dampak sistem pelayanan kesehatan.

Analisis Dampak Rumah Sakit

Dampak rumah sakit terdiri dari tidak adanya dampak negatif bagi rumah

sakit di Kota Medan terhadap pasien berobat ke luar negeri ditinjau dari aspek

kunjungan pasien, pendapatan rumah sakit, serta perpindahan tenaga kesehatan.

Dan dilihat dari adanya dampak positif bagi rumah sakit di Kota Medan terhadap

pasien berobat ke luar negeri di tinjau dari aspek peningkatan persaingan rumah

sakit, peningkatan teknologi kedokteran, kemudahan pelayanan rumah sakit serta

penyediaan pelayanan rumah sakit yang berkualitas.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

45

Tidak Adanya Dampak Negatif bagi RS di Kota Medan terhadap

Pariwisata Kesehatan. Hasil wawancara peneliti terhadap informan ditemukan

bahwa tidak adanya dampak negatif bagi rumah sakit di Kota Medan terhadap

masyarakat yang berobat ke luar negeri ditinjau dari aspek jumlah pasien, jumlah

pendapatan rumah sakit, penutupan rumah sakit, perbaikan pelayanan kesehatan,

perpindahan tenaga kesehatan.

Jumlah Kunjungan Pasien. Hasil wawancara terhadap informan

berdasarkan pertanyaan “Bagaimana dampak masyarakat berobat ke luar negeri

terhadap jumlah pasien di rumah sakit ini?”. Diperoleh respon informan seperti

jawaban berikut:

“…Gak ada pengaruhnya sama kami, gak ada, hanya berapa

persen sih itu kesana. Yang sangat berpengaruh sama kami ya

regulasi daripada system pelayanan kita JKN itu sangat berpengaruh, kalau yang ke luar negeri itu ya gak berpengaruh

berapa persen sih itu yang kesana gak berpengaruh” (Informan 1).

Didukung dengan respon dari :

“Kalau dampak nya sih sebenarnya ee tidak terlalu mempengaruhi

karna kan hanya sedikit sih. Tidak signifikan kali mempengaruhi

jumlah pasien yang ada di rumah sakit kalau misalkan ada pasien

yang ingin pergi berobat ke luar negeri karena bias kita lihat sih

dari perekonomian masyarakat Indonesia kan gak semua mampu

untuk berobat ke luar negeri. Nah jadi tidak terlalu mempengaruhi

untuk jumlah pasien tetapi yang sangat mempengaruhi ya mungkin

kita merasa rumah sakit kita ee kurang memadai fasilitasnya

dalam hal ee penyakit pasien yang ingin pergi ke luar negeri”.

(Informan 2).

Didukung dengan respon dari :

“Jadi kalau masalah kunjungan pasien ke luar negeri itu udah lama yaa.

Nah jadi sebelum era JKN juga pasiennya udah kesana. Nah itu kita juga

masih tidak ada masalah karena kan mungkin eee orang-orang tertentu

lah yang bisa berobat ke luar negeri kan gak semua level golongan

masyarakat. Menengah ke atas. Nah pasien kita cukup banyak karena dulu

sebelum era JKN ini tidak ada rujukan berjenjang jadi siapapun bisa

Universitas Sumatera Utara

Page 62: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

46

langsung ke rumah sakit tipe A pusat rujukan tersier yang terakhir

sebelum era JKN kan tidak ada berjenjang jadi dari puskesmas pun bisa

langsung ke Adam Malik. Kalau sekarang justru itu terasanya itu sejak

era JKN jadi dampak dari pada masyarakat dulu yang pergi ke luar

negeri itu kita sih gak terasa” (Informan 3).

Didukung dengan respon dari :

“Kalau dari sisi ini sebenarnya gak terlalu signifikan juga lah ya

berkurang melulu” (Informan 4).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para informan menyatakan

masyarakat Kota Medan berobat keluar negeri tidak memberikan dampak negaif

terhadap kunjungan pasien karena RS di Kota Medan pasiennya sebahagian besar

adalah pasien BPJS yang mempengaruhi jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit

di Kota Medan, kalaupun ada tetapi tidak signifikan. Hal ini disebabkan sistem

pelayanan yang diselenggarakan rumah sakit yaitu sistem Jaminan Kesehatan

Sosial yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

melalui pembayaran iuran setiap bulan. Peserta BPJS dapat menikmati pelayanan

kesehatan mulai dari fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sampai rujukan

ke rumah sakit secara berjenjang mulai dari rumah sakit Kelas D, C, B dan A.

Masyarakat yang berobat ke luar negeri adalah orang-orang tertentu yang

memiliki penghasilan yang cukup besar untuk mendanai biaya keberangkatan

sampai pengobatan penyakitnya.

Pendapatan Rumah Sakit. Hasil wawancara terhadap informan

berdasarkan pertanyaan “Bagaimana dampak masyarakat berobat ke luar negeri

terhadap jumlah pendapatan rumah sakit ini ?”. Diperoleh respon informan seperti

jawaban berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 63: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

47

“Kalau dampak sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi pendapatan

rumah sakit karena pasien yang berasal dari Kota Medan adalah perserta

JKN mencapai 80 hampir 90%”. (Informan 1).

Didukung dengan respon dari :

“Tidak mempengaruhi juga, karena kan pasien yang tadi saya bilang

hanya sedikit. Nah karna kan banyak juga nih pasien ee di luar dari

pasien umum ya. Kita kan masi ada pemasukan misalnya dari pasien

BPJS, dari pasien ee KIS dan lainnya dan ada juga pasien umum yang gak

mesti kita rujuk atau kita sarankan ke luar negeri dan kita sanggup untuk

ee melayani masyarakat tersebut iyakan”. (Informan 2).

Didukung dengan respon dari :

“Jumlah pendapatan ya itu tadi mulai terasanya itu sejak era JKN ini

otomatiskan pasien yang tadinya kita layani di atas 1000/hari nah

sekarang itu paling banyak itu 800an. Itu jelas 20% berkurang pasiennya

dari poli rawat jalan itu paling jelas kita lihat ya. Nah seperti itu. Cuman

kalo mengenai rawat inapnya itu tidak terlalu bermakna sekali sih

pengurangannya malah kita ini sering apa namanya eee penuh tempat

tidur. Tapi kalau rawat jalan yang terasa karena mereka itu tidak boleh

langsung berjenjang ini sejak era JKN ya. Jadi tidak ada pengaruhnya

dari masalah berobat ke luar negeri” (Informan 3).

Didukung dengan respon dari :

“Tapi kami kek nya kami gak terlalu berdampak dan justru sekarang ini

nya dengan adanya BPJS ini yang kami lebih, lebih besar dampak nya iya

kan ketimbang medical tourism tapi kita prihatin artinya kenapa ya kok

perilaku orang Indonesia itu kok bukan nya gak bisa disini gitu ya kan.

Apakah memang mereka karena jalan-jalan nya makanya saya

sebenarnya perlu di ini kan bener-bener apakah mereka memang karena

mau jalan-jalan nya sebagai sambil sambil atau mereka merasa tidak

puas dengan pelayanan”. ( Informan 4).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para informan menyatakan

masyarakat Kota Medan berobat keluar negeri tidak mempengaruhi dampak

negative terhadap pendapatan rumah sakit di Kota Medan. Rumah sakit di Kota

Medan memperoleh masukan dari pasien BPJS, asuransi kesehatan swasta

lainnya dan pasien umum yang membayar biaya perawatan tanpa mengunakan

Universitas Sumatera Utara

Page 64: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

48

asuransi manapun. Mereka inilah yang menjadi sumber pendapatan rumah sakit

untuk membiayai biaya operasional rumah sakit. Berbeda dengan pendapat Aulia

(2016) mengatakan bahwa masyarakat yang berobat ke Malaysia dapat

mengurangi pendapatan rumah sakit di Sumatera Utara,

Perbaikan Pelayanan Kesehatan. Hasil wawancara terhadap informan

berdasarkan pertanyaan “Bagaimana dampak masyarakat berobat ke luar negeri

terhadap rumah sakit untuk memperbaiki pelayanan kesehatan?”. Diperoleh

respon informan seperti jawaban berikut:

“Termotivasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Ditambahkan lagi rumah sakit kita memiliki sistem akreditas

rumah sakit sehingga rumah sakit meningkatkan mutu pelayanan

kesehatannya”.(Informan 1).

Didukung dengan respon dari :

“Pasti ada. Mungkin karena eee tidak memadai dan ee tidak lengkap nya

fasilitas dirumah sakit. Pasti ada keinginan rumah sakit baik itu swasta

maupun negeri untuk melengkapi fasilitas kita. Cuma ya itu tadi kita kan

ada rumah sakit negeri ya kita harus memohon bantuan, menunggu

bantuan dari pemerintah. Kalau seandainya juga pemerintah kurang

dalam memperhatikan dalam hal kelangkapan fasilitas pastinya rumah

sakit yaa akan tetap begitu-begitu saja tidak ada perkembangan”.

(Informan 2).

Didukung dengan respon dari :

“Yaa sebenarnya kita tentunya dengan peningkatan mutu ya. Nah jadi

salah satunya kita terjamin mutunya itu dengan dilakukannya akreditasi.

Nah jadi kita dari dulu kan sudah berapa kali eee akreditasi mulai dari

proses pertama akreditasi itu untuk yang 5 pelayanan kemudian tahun

2013 ya kalau gak salah itu yang 16 pelayanan kemudian tahun 2015 kita

terakreditasi KARS Nasional kemudian ini kita baru-baru ini di tahun

2018 baru kita terakreditasi JCI Internasional. Nah jadi masyarakat kita

kan taunya peningkatan mutu itu setelah rumah sakit itu terakreditasi.

Yang paling penting itu lah peningkatan mutu dan kita memenuhi sarana

prasarana fasilitas kesehatan” (Informan 3).

Universitas Sumatera Utara

Page 65: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

49

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para informan menyatakan

masyarakat Kota Medan berobat ke luar negeri memberikan dampak terhadap

peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit di Kota Medan harus membenahi diri

dalam memenuhi pelayanan yang berkualitas. Hal ini mungkin disebabkan sistem

pelayanan rumah sakit Kota Medan mengharuskan setiap rumah sakit yang

bekerjasama dengan BPJS harus diakreditasi untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan agar pasien merasa puas. Ditambahkan lagi, setiap rumah

sakit sangat tergantung terhadap kebijakan pemerintah untuk mengikuti regulasi

yang selalu direvisi untuk meningkatkan kualtias pelayanan kesehatan. Menurut

penelitian Aulia (2016) mengatakan dengan adanya pengobatan ke luar negeri

dapat diketahui bahwa masyarakat ingin mendapatkan pelayanan yang baik,

sehingga rumah-rumah sakit Sumatera utara harus memperbaiki diri terutama

dalam hal pelayanan kesehatan

Ungkapan informan lainnya mengatkan bahwa:

“Setiap dokter spesilias di rumah sakit dapat bekerja di tiga rumah sakit

kalau di luar negeri cuma satu rumah sakit sehingga full time memberikan

layanan kesehatan sehingga membuat mereka maju”. (Informan 4).

Pelayanan kesehatan kepada pasien terutama pasien rawat inap sangat

ditentukan kualitas dan ketersediaan dokter spesialis di rumah sakit. Jika

ketersediaan dokter tersebut tidak ada atau sudah dijumpai menyebabkan pasien

memilih rumah sakit lainnya yang memiliki dokter spesialis sesuai dengan

penyakit yang diderita. Pada rumah sakit di Kota Medan, tempat kerja dokter

spesialis dapat di tiga rumah sakit sehingga keberadaannya tidak selalu siap

melayani pasien di satu rumah sakit saja.

Universitas Sumatera Utara

Page 66: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

50

Perpindahan dokter ke rumah sakit luar negeri. Hasil wawancara

terhadap informan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana dampak masyarakat

berobat ke luar negeri terhadap perpindahan dokter ke rumah sakit luar negeri?”.

Diperoleh respon informan seperti jawaban berikut:

“Gak ada. Dari sini gak ada. Malah dokter kami ini menjadi konsultan

disana. Bukan pindah, dipanggil menjadi konsultan. Gak ada dokter kita

pindah ke luar negeri”. (Informan 1)

Didukung dengan respon dari :

“Dokter terbaik pasti inginnya pindah ke tempat yang lebih baik gitu kan.

Nah pastinya rumah sakit akan sulit meee apa namanya mencari dokter

yang lebih baik dari yang sebelumnya kan itu sih dampak negatifnya kalau

misalkan dokter pindah ke rumah sakit yang lain. Karena kita udah

merasa sekarang cari dokter yang bagus itu dan professional susah gitu.

Gak hanya dengan modal STR, SIP gitu tapi dengan skill dan

pengalaman gitu dia”. (Informan 2).

Didukung dengan respon dari :

“Iyaa..iyaa selama ini belum ada. Memang kan kalo apa namanya itu

surat izin praktek itu diberikan di 3 rumah sakit jadi mereka ini bebas

boleh melayani tetapi kita kan juga punya aturan ini kan rumah sakit kita

untuk pegawai yang kemenkes yang merupakan pegawai tetap kita itu

harus melaksanakan eee pelayanan di luar rumah sakit itu di atas jam

kerja seperti itu. Jadi mereka boleh praktek di luar atau mereka boleh

misalnya melakaukan pelayanan di rumah sakit swasta tetapi di atas jam

kerja”. (Informan 3).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para Informan menyatakan

berobat ke luar negeri tidak menyebabkan dokter dan perawat berpindah untuk

bekerja ke luar negeri tidak adanya dampak negatif bagi rumah sakit di Kota

Medan berobat keluar negeri yang dapat memengaruhi kinerja rumah sakit di

Kota Medan apabila tenaga kesehatan pindah ke negera lain. Dokter yang

memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik susah mencari gantinya pada

Universitas Sumatera Utara

Page 67: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

51

masa sekarang ini mungkin jumlah dokter spesialis yang disenangi pasien

jumlahnya sedikit. Dokter yang ingin pindah tugas ke luar negeri prosesnya

panjang sehingga kasus perpindahan tersebut jarang terjadi. Sedangkan tenaga

kesehatan lainnya seperti perawat kemungkinan cukup tinggi karena difasilitasi

oleh pemerintah dengan gaji yang sangat besar dibandingkan gaji di rumah sakit

Kota Medan.

Namun berbeda respon dari :

“Kalau perawat sih ada yaa. Karena kan itu di fasilitasi oleh pemerintah.

Kan antara government to government dari pemerintah jepang kan

banyak di cari tenaga perawat itu kan ke luar ke Indonesia dari Amerika

ke mana. Jadi contoh aja dari tapi biasanya itu dari institusi pendidikan

nya ya kan. Dari rumah sakit ada kami ada beberapa perawat kami yang

kemudian mengambil kesempatan untuk di rekrut ke jepang. Ya kalau

perawat ada lah tapi kalau dokter saya lihat gak lah karena mungkin

dokter juga sulit kan untuk kerja di luar eee seperti Malaysia Singapur itu

kan kalau enggak ada aviliasi ke Inggris kan mereka gak ini dokter kita.

Jadi kalau perawat sih ada tapi ya sama aja sekarang malah persaingan

di dalam di Indonesia malah lebih besar untuk rekrut perawat karena

kesempatan untuk bekerja di luar negeri itu kan proses nya panjang”

(Informan 4).

Dari hasil wawancara terhadap 4 informan rumah sakit yaitu kabid Pelayanan

Medik rumah sakit Haji Medan, pegawai Bidang Humas rumah sakit Tk II Putri

Hijau Kesdam I/BB Medan, Ka. Bidang Pelayanan Medik RSUP H. Adam Malik

Medan dan juga Direktur RS St. Elisabeth Medan dapat di simpulkan bahwa

Masyarakat yang berobat ke luar negeri tidak memberikan dampak negatif bagi

rumah sakit Kota Medan terhadap pasien berobat ke luar negeri di lihat dari aspek

kunjungan pasien rumah sakit di Kota Medan karena sebahagian besar pasien

adalah peserta JKN. Dilihat dari aspek pendapatan rumah sakit berobat ke luar

negeri tidak memberikan dampak negatif terhadap pendapatan RS di Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

52

Dilihat dari aspek perpindahan tenaga kesehatan ditemukan bahwa berobat ke luar

negeri tidak menyebabkan dokter dan perawat berpindah untuk bekerja ke luar

negeri. Dan juga dilihat dari aspek perhatian pimpinan bahwa berobat ke luar

negeri tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap perhatian pimpinan

kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan pendidikan tenaga kesehatan.

Terdapat Dampak Positif bagi RS di Kota Medan terhadap

Pariwisata Kesehatan. Hasil wawancara peneliti terhadap informan ditemukan

adanya dampak positif bagi rumah sakit di Kota Medan terhadap masyarakat

berobat ke luar negeri ditinjau dari aspek peningkatan persaingan rumah sakit,

peningkatan teknologi kesehatan, peningkatan kemudahan rumah sakit, dan

penyediaan pelayanan berkualitas adanya dampak positif bagi RS di Kota Medan

terhadap pariwisata kesehatan diuraikan di bawah ini.

Peningkatan Persaingan Rumah Sakit. Hasil wawancara terhadap

informan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana dampak positif masyarakat berobat

ke luar negeri dalam peningkatan persaingan di rumah sakit ini?”. Diperoleh

respon informan seperti jawaban berikut:

“Yaa kita intropeksi rumah sakit jadi motivasi. Ya kan kita kadang-kadang

kan selalu terlintas dugaan asumsi kita karena mutu pelayanan sini

kurang baik kita terangsang untuk memperbaiki mutu pelayanan salah

satunya kita akreditasi. Sekarang kita akreditasi versi 2012 mungkin kita

nanti bisa JCI macam Adam malik. Adam Malik itu udah JCI udah sama

standarnya macam di luar negeri. Sekarang kan pengaruh advertising

dari luar negeri padahal bukan nya jelek-jelek kali rumah sakit sini”

(Informan 1).

Universitas Sumatera Utara

Page 69: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

53

Didukung dengan respon dari :

“Ya mungkin kita lebih termotivasi untuk lebih baik lagi meningkatkan

pelayanan. Kita harus lebih ee memotivasi dokter, perawat, serta

administrasinya agar lebih lagi untuk melayani pasien. Jadi pasien itu gak

mesti dia merasa harus berobat ke rumah sakit lain. Khususnya pelayanan

itu aja” (Informan 2).

Didukung dengan resspon dari :

“Kita lebih termotivasi untuk lebih baik lagi meningkatkan pelayanan

kesehatan terutama setelah adanya sistem akreditas rumah sakit bertujuan

menetapkan status kinerja rumah sakit yang berkualtias. Rumah sakit

dapat meningkatkan kualitas tenaga kesehatan dengan menyelenggarakan

pelatihan supaya citra rumah sakit lebih baik”. (Informan 3).

Ungkapan di atas tidak berbeda jauh dengan pernyataan informan dari

rumah sakit swasta sebagai berikut.

“Antar rumah sakit di Kota Medan juga saling bersaing karena memiliki

kebijakan yang berbeda-beda seperti persaingan perekrutan tenaga

kesehatan”. (Informan 4).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para Informan menyatakan

bahwa adanya dampak positif bagi rumah sakit Kota Medan terhadap masyarakat

yang berobat keluar negeri menyebabkan peningkatan persaingan dalam

memberikan pelayanan kesehatan rumah sakit di Kota Medan menuju arah yang

lebih baik lagi. Setiap rumah sakit memiliki kebijakan seperti visi dan misi untuk

memberikan kepuasan terhadap pasien dan menjadi rumah sakit yang unggul

dalam memberikan pelayanan kesehatan. Keinginan bersaing antar rumah sakit

sudah menjadi kebijakan rumah sakit agar dikenali dan digemari masyarakat

untuk menarik minat sehingga bersedia memanfaatkan pelayanan di rumah sakit

tersebut. Rumah sakit di Kota Medan berusaha meningkatkan mutu pelayanan

seperti meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dengan memberikan

pelatihan, memberikan komunikasi efektif kepada pasien dan merekrut SDM

Universitas Sumatera Utara

Page 70: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

54

yang kompeten sehingga nantinya pasien merasa puas atas layanan rumah sakit.

Sejalan dengan penelitian Aulia (2016) bahwa pada awalnya terjadi persaingan

antara rumah sakit asal masyarakat berobat ke Malaysia, kemudian rumah sakit

juga berusaha mengimbangi fasilitas dan pelayanan kesehatan rumah sakit di

Malaysia.

Peningkatan Teknologi Kedokteran. Hasil wawancara terhadap informan

berdasarkan pertanyaan “Bagaimana dampak positif masyarakat berobat ke luar

negeri dalam meningkatkan teknologi kedokteran yang selalu berubah-ubah?”.

Diperoleh respon informan seperti jawaban berikut:

“Yaaa, sekarang kita di rumah sakit itu ya selalu harus mengikuti

perkembangan teknologi kedokteran, kita selalu memperbaharui

peralatan-peralatan pendukung untuk kesehatan. Semua itu kembali

kepada dana pemerintah. Kalau kita maunya itu ya canggih gitu loh. Kita

selain alatnya canggih. Dulu kita gak punya scan. Scan kita cuma 19 slice

di Penang sudah ada 36 slice. Kita beli 36 slice orang itu MRI kita juga

usahakan beli, cuma kembalikan lagi kepada kemampuan pemerintah

mendukung”. (Informan 1).

Didukung dengan respon dari :

“Ya itu tadi kita. Contoh nya kayak kami rumah sakit putri hijau ini kan

rumah sakit pemerintah di bawah naungan TNI-AD pastinya kami juga

tidak bisa semena-mena untuk misalnya membeli peralatan ini dan itu.

Kami harus semuanya sesuai dengan prosedur apa dikasi oleh

pemerintah apa yang bisa kami ajukan dan itu diberikan kepada kami ya

itu yang kami terima tapi kalau seandainya juga pemerintah kurang

memperhatikan yaa rumah sakit ini tidak akan maju-maju gitu”.

(Informan 2).

Didukung dengan respon dari :

“Sekarang ini, rumah sakit selalu harus mengikuti perkembangan

teknologi kedokteran karena peralatan tersebut sebagai penunjang

kemampuan dokter dan tenaga kesehatan lainnya”. (Informan 3).

Universitas Sumatera Utara

Page 71: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

55

Ungkapan di atas tidak berbeda jauh dengan pernyataan informan dari

rumah sakit swasta sebagai berikut.

“Ya memang mau gak mau ya dampak positifnya kita coba lah untuk bisa

juga ee apa ya membeli alat yang mendekati sana lah. Luar negeri itu

banyak banget ini nya ee kelebihan nya dalam investasi alat mereka gak di

pajak in jadi gampang meng investasi kalau kita investasi ada kenak pajak

kan jadi berat kita kan dan tarif sana, ee jadi susah kita mau bersaing

dengan luar negeri kalau dalam hal investasi mereka membebaskan pajak

kalau untuk investasi investasi alat kedokteran.”. (Informan 4).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para informan menyatakan

adanya dampak positif bagi rumah sakit Kota Medan berobat keluar negeri

menyebabkan keinginan rumah sakit untuk memiliki peralatan kesehatan sesuai

teknologi masa kini atau sesuai dengan fasilitas kesehatan di rumah sakit luar

negeri. Empat dari tiga rumah sakit yang yang menjadi kajian merupakan rumah

sakit pemerintah sehingga mereka mengharapkan dukungan dana dari

pemerintah supaya rumah sakit memiliki fasilitas kesehatan yang modern untuk

mendukung pelayanan kesehatan yang berkualtias. Jika ini diharapkan mungkin

memerlukan waktu yang cukup lama, upaya rumah sakit untuk memberikan

pelayanan kesehatan bermutu dengan meningkatkan kemampuan dan

keterampilan tenaga kesehatan agar supaya pasien dapat merasa puas dan nyaman

setelah mendapat perawatan atau pengobatan penyakitnya.

Kemudahan Pelayanan Rumah Sakit. Hasil wawancara terhadap

informan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana dampak positif masyarakat berobat

ke luar negeri dalam meningkatkan kemudahan pelayanan rumah sakit ini?”.

Diperoleh respon informan seperti jawaban berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 72: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

56

“kan pertama dari apanya dari human nya dari SDM, baik itu dari

dokternya dari sarana alatnya, perangkat-perangkat yang bergabunglah

didalam satu itu supaya pelayanan itu memang betul-betul prima karena

kan semua rumah sakit pelayanan nya kan harus prima. Tapi kalau gak di

dukung dengan sarana nya gimana dia mau prima SDM nya kurang. Itu

lah yang menyatakan SDM itu harus tinggi gitu”. (Informan 1).

Didukung dengan respon dari :

“Menurut saya yaa..supaya di era BPJS ini dengan jumlah pasien yang

cukup banyak perlu dukungan dengan fasilitas dan SDM yang memadai,

artinya berkualtias”. (Informan 2).

Didukung dengan respon dari :

“Iya….kemudahan pelayanan rumah sakit memang sudah

diberikan….tetapi terkadang pasien masih ada yang mengeluh tentang

kemudahan pelayanan…kita disini kan sesuai dengan kebijakan

pemerintah…jadi pemerintah sebagai pihak yang paling berwewenang

perlu mengkaji lebih dalam dalam menerapkan aturan main agar pasien

betul-betul merasa puas dengan layanan di rumah sakit..gitu” (Informan

3).

Didukung dengan respon dari :

“Kecepatan pelayanan yang mereka harap ya, hasilnya cepat, hasilnya

akurat, dokter selalu ada itu nya sebetulnya senyum, dokternya ramah, ee

bisa di tanya, kemudian ee apa ya kemudian di rawat inap ya saya

nangkep nya dia berharap itu ee dokter yang satu bisa ee ada tim lah gitu

luar negeri kan itu menang nya. Kalau kita kan dokter antar dokter kita

kan jarang mau duduk sama membicarakan pasien. Ya salah satu

kendalanya kenapa gak bisa begitu karena memang dokternya banyak

lari-lari kesana kemari”. (Informan 4).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para Informan menyatakan

adanya dampak positif bagi rumah sakit Kota Medan berobat keluar negeri

menyebabkan rumah sakit dapat meningkatkan kemudahan pelayanan kesehatan

kepada pasien. Sesuai dengan kebijakan pemerintah bahwa setiap rumah sakit

terakreditasi supaya dapat memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan

kepada pasien dan rumah sakit tetap mencari berbagai upaya agar mengelola

Universitas Sumatera Utara

Page 73: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

57

pelayanan kesehatan prima untuk mendukung program BPJS tahun 2019 seluruh

masyarakat Indonesia sudah menjadi peserta seperti kerjasama antara dokter

spesialis untuk saling berbagai pengalaman dan berdiskusi saling memberikan

masukan dalam pengelolaan penyakit pasien.

Penyediaan Pelayanan Berkualitas Rumah Sakit. Hasil wawancara

terhadap informan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana dampak positif

masyarakat berobat ke luar negeri dalam menyediakan pelayanan kesehatan

berkualitas di rumah sakit ini?”. Diperoleh respon informan seperti jawaban

berikut:

“Kalau pelayanan kesehatan yang berkualitas ya harus di tunjang dengan

penunjang yang berkualitas juga. Itulah sarana tadi, sarana alat tadi itu

lah dia menunjang untuk ke situ. Karena kalau pun human nya sudah di

tempat kan kalau sarana nya gak ada juga cemana kita mau ngapain. Toh

kita juga gak bisa berjalan”. (Informan 1).

Didukung dengan respon dari :

“Perlunya rumah sakit dan pemerintah utamanya saling mendukung dan

bersama-sama berkomitmen memajukan rumah sakit”. (Informan 2).

Didukung dengan respon dari :

“kembali lagi pertama sekali kan kalau untuk menentukan kualitas itu kan

kita harus melihat apa yang di sebut dengan kualitas mungkinkan eee apa

namanya mulai dari penampilan rumah sakit bagaimana sih gedung

fisiknya kan itu yang paling di lihat orang oh ternyata dia ada perubahan

yang tadinya kotor sekarang udah bersih itu kan sudah menunjukkan

adanya peningkatan kualitas. Yang kedua mungkin dari segi skill ya kan

jadi yang tadinya belum bisa di layani disini sekarang kita sudah bisa”.

(Informan 3).

Didukung dengan respon dari :

Universitas Sumatera Utara

Page 74: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

58

“Berupaya merubah tampilan fisik rumah sakit dan kualitas tenaga

kesehatan dan menyerupai peralatan rumah sakit luar negeri serta

kemampuan berkomunikasi efektif oleh tenaga kesehatan”. (Informan 4).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para informan menyatakan

adanya dampak positif bagi rumah sakit Kota Medan berobat keluar negeri

menyebabkan rumah sakit membenahi diri agar pelayanan rumah sakit Kota

Medan dalam proses memajukan pelayanan kesehatan yang bermutu agar

masyarakat memiliki persepsi bahwa rumah sakit di Kota Medan dapat bersaling

dengan rumah sakit dari lainnya.

Dari hasil wawancara terhadap 4 informan rumah sakit yaitu kabid

Pelayanan Medik rumah sakit Haji Medan, pegawai Bidang Humas rumah sakit

Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan, Ka. Bidang Pelayanan Medik RSUP H.

Adam Malik Medan dan juga Direktur RS St. Elisabeth Medan dapat di

simpulkan bahwa Masyarakat yang berobat ke luar negeri terdapat dampak positif

bagi rumah sakit Kota Medan terhadap pasien berobat ke luar negeri di lihat dari

aspek dalam peningkatan persaingan rumah sakit di Kota Medan untuk lebih baik

lagi. Pasien yang berobat ke luar negeri memberikan dampak positif dalam aspek

peningkatan teknologi kesokteran rumah sakit Kota Medan guna untuk

menyetarakan fasilitas rumah sakit luar negeri perlu adanya dukungan penuh dari

pemerintahan. Jika dilihat dari aspek kemudahan pelayanan berobat ke luar negeri

memberikan dampak positif dalam meningkatkan kemudahan pelayanan rumah

sakit yang ada di Kota Medan dalam meningkatkan SDM yang prima dan

didukung dokter spesialis yang saling bekerja sama. Dan juga berobat ke luar

negeri memberikan dampak positif terhadap rumah sakit Kota Medan dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 75: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

59

proses menyediakan pelayanan berkualitas menuju peningkatan mutu pelayanan

rumah sakit.

Analisis Dampak Sistem Pelayanan Kesehatan

Dampak sistem pelayanan kesehatan terdiri dari adanya dampak negatif

terhadap sistem pelayanan kesehatan ditinjau dari aspek persaingan dalam sistem

pelayanan kesehatan, perbedaan pelayanan masyarakt mampu dan tidak mampu,

ketidakmampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan,

ketergantungan kualitas pelayanan kesehatan serta kegagalan pemerintah dalam

membina daya saing rumah sakit dan di lihat dari adanya dampak positif terhadap

sistem pelayanan kesehatan ditinjau dari aspek peningkatan sistem pelayanan,

pelayanan berkualitas dengan harga mudah dijangkau, peningkatan teknologi

bidang kedokteran, serta perhatian pimpinan kepada tenaga kesehatan.

Terdapat adanya Dampak Negatif terhadap Sistem Pelayanan

Kesehatan. Hasil wawancara peneliti terhadap Informan di temukan adanya

dampak negatif terhadap sistem pelayanan kesehatan rumah sakit Kota Medan

berobat ke luar negeri ditinjau dari aspek persaingan sistem pelayanan kesehatan,

perbedaan pelayanan kesehatan di masyarakat mampu dan tidak mampu,

ketidakmampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan rumah

sakit, ketergantungan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit di luar negeri,

dan kegagalan pemerintah dalam membina daya saing rumah sakit.

Universitas Sumatera Utara

Page 76: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

60

Persaingan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan. Hasil wawancara

terhadap informan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana persaingan yang negatif

dalam sistem pelayanan kesehatan di Kota Medan?”. Diperoleh respon informan

seperti jawaban berikut:

“Persaingan negatif itu tidak di bolehkan. Kita ada kode etik rumah sakit

namanya tidak ada persaingan antara rumah sakit ini dengan yang lain,

tidak boleh. Rumah sakit ini menjelekkan ini tidak boleh cuma rumah sakit

hanya memberikan yang terbaik”. (Informan 1).

Didukung dengan respon dari :

“Yaa sebenarnya kami tidak di perbolehkan yang namanya memperoleh

pasien dengan cara yang ee dalam tanda kutip yang negative gitu kan.

Karena mau tidak mau data kita kan akan diminta oleh dinas kesehatan

mengenai jumlah pasien, penyakit pasien, dan itu akan terlihat gitukan.

Kalau kita juga asal-asalan membuat kan pasien dan kita memaksa orang

untuk jaadi pasien kita misalnya untuk mencari uang masuk yaa kan.

Income. Menurut saya sih itu gak bagus. Rumah sakit pasti tidak akan

melakukan hal itu”. (Informan 2).

Didukung dengan respon dari :

“Peluang kita itu kan kita melihat, persaingan dengan adanya persaingan

itu jadi memotivasi kita untuk bekerja lebih baik sebenarnya itu jadi

dengan banyak nya ee masyarakat yang ke luar negeri untuk mendapatkan

akses kesehatan yang lebih baik tentunya kan kita merasa kenapa mereka

bisa, apa yang di perlukan masyarakat. Nah itu lah menjadi motivasi kita

untuk perbaikan ke depan. Kita pernah eee cari tahu kenapa masyarakat

ini lebih suka keluar dari pada didalam.Ternyata kan hanya satu

jawabannya mereka tu apa ee respontime cepat, dokter nya ramah ee

mau di ajak ngobrol kemudian mereka merasa dihargai komunikasi yang

bagus nah itu kemaren itu kita sudah berbenah untuk itu. Jadi semoga lah

ke depan nya kita lebih baik lagi karena kan kita juga sudah JCI jadi yaaa

lebih baik lagi lah kedepannya”. (Informan 3).

Didukung dengan respon dari :

“Yaa kalau untuk persaingan yang negative sih gak ada lah ya

karena kan kita punya kode etik rumah sakit. Lagian juga masyarakat atau

pasien tau lah, sembari juga kita perbaiki pelayanan kita agar pasien juga

merasa puas gak jenuh di rumah sakit. Ya kita buat semaksimal mungkin

lah untuk menarik orang berobat di rumah sakit kita”. (Informan 4).

Universitas Sumatera Utara

Page 77: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

61

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para Informan mengatakan

adanya dampak negatif terhadap sistem pelayanan kesehatan rumah sakit Kota

Medan. Berobat keluar negeri menyebabkan persaingan negatif antara pelayanan

kesehatan di rumah sakit Kota Medan dengan rumah sakit luar negeri terhadap

minat kunjungan pasien untuk memilih rumah sakit yang berkualitas. Rumah

sakit memberikan pelayanan kesehatan seperti apa adanya tanpa harus saling

memberikan penjelasan kepada pasien tentang rumah sakit lainnya dengan

berbagai kekurangannya dan keterbatasannya. Rumah sakit memiliki kode etik

bahwa setiap rumah sakit tidak saling menghina citra dan kinerjanya agar rumah

sakitnya lebih diminati masyarakat.

Perbedaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Mampu dan Tidak

Mampu. Hasil wawancara terhadap informan berdasarkan pertanyaan

“Bagaimana perbedaan pelayanan kesehatan di masyarakat mampu dan tidak

mampu di Kota Medan?”. Diperoleh respon informan seperti jawaban berikut:

“Sama aja. Standard pemberian pelayanan kesehatan itu tidak

membedakan antara yang mampu dengan tidak mampu. Jadi standar

pelayanan itu sama antara orang miskin dengan orang kaya yang

membedakan itu hanya fasilitas ruangan nya saja. Kalau kelas III ya gak

ada tv gak ada ac cuma kipas angin aja. Nanti kalo VIP ada ac ada tv

fasilitas itu. Beda nya hanya di fasilitas jadi jangan punya persepsi”.

(Informan 1).

Didukung dengan respon dari :

“Semua yang mampu dan tidak mampu sama rata baik BPJS maupun

umum dia sama semua tetap kami layani sebagaimana dia seorang pasien.

Tidak ada perbedaan mau di orang kaya atau miskin atau menengah gitu

gak ada. Atau dia dari kalangan jenderal tidak ada semuanya sama”

(Informan 2).

Didukung dengan respon dari :

Universitas Sumatera Utara

Page 78: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

62

“Enggak. Gak ada lah di bedakan. Semua nya sama baik itu umum

maupun yang kurang mampu itu istilahnya sama. Pelayanan nya tetap

sama di buat gak ada di beda-bedain karena itu hak pasien. Pasien itu

mempunyai hak tersendiri. Terkecuali fasilitas lah ya karena juga melihat

kondisi nya kan. Kalau dia opname kan ruangan nya yang membedakan.

Karena kan ada kelas-kelas nya dari kelas III sampai kelas VIP. Karena

juga dari BPJS kan sudah ada pembedaan nya kan kelas III, II, I. gak bisa

langsung kelas III naik ke kelas I kan gak mungkin. Gak boleh. Tapi untuk

pelayanan semua nya sama” (Informan 3).

Didukung dengan respon dari :

“Ya sebenarnya gak ada lah bedanya. Kecuali memang ada ruangan-

ruangan nya kan. Harga ruangan kan. Nah, harga ruangan itu kan

fasilitas ya, fasilitas itu ya jelas lah dia mau fasilitas yang mewah, enak,

Ac yang begini-begini dia bayar mahal. Uda pastilah yang kurang mampu

tidak akan mengambil itu. Kan begitu. Kalau dimana-mana di luar negeri

juga ada seperti itu ya akn. Mau yang private, mau yang semi private,

mau yang ee public ya kan misalnya yang loss gitu kan ada. Eeee itu kan

yang akhirnya membuat dokter juga punya tarif yang berbeda untuk di

setiap ruangan itu. Nah barangkali memang secara tidak langsung

berdampak kalau di sana senyum nya lebih lebar di sini senyum nya agak

kecut ya kan. Walau pun sebenarnya tidak boleh ya. Sehingga contoh kami

di sini kalau honor visit memang kami masih beda-beda kan kayak kelas I

kelas II. Tapi kalau untuk beberapa tindakan yang rawat jalan kami tidak

beda-beda kan lagi satu tariff aja semua jadi gak ada tarif kelas I kelas

II”. (Informan 4).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para Informan mengatakan

adanya dampak negatif terhadap system pelayanan rumah sakit Kota Medan

berobat keluar negeri bahwa rumah sakit tidak membedakan pelayanan kesehatan

bagi masyarakat mampu dan tidak mampu. Rumah sakit tetap konsisten

menerapkan sistem pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan

kesehatan yang berkualitas dan memuaskan pasien. Namun pasien yang mampu

secara financial akan cenderung kembali memilih berobat ke luar negeri di

banding rumah sakit di Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 79: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

63

Ketidakmampuan Pemerintah dalam Menyediakan Pelayanan

Kesehatan Rumah Sakit. Hasil wawancara terhadap informan berdasarkan

pertanyaan “Bagaimana ketidakmampuan pemerintah dalam menyediakan

pelayanan kesehatan rumah sakit di Kota Medan?”. Diperoleh respon informan

seperti jawaban berikut:

“Sebenarnya pemerintah bukan gak mampu untuk yang begitu. Pemerintah

udah menyiapkan sarana nya seperti ee sudah memberikan

kewewenangan yang luas. Apa mau kalian minta, itu lah kalau pemerintah

kan gitu model dia. Minta alat itu yang mau gimana, mau yang secanggih

mana, cuman sekarang masalahnya person nya sanggup gak bisa

memegang kendali yang itu. Di beli pun yang terlalu tinggi person nya

gak sanggup. Sama aja. Pemerintah sudah ngasi lepas. Pemerintah sudah

termasuk hebat sudah melepas itu. Pemerintah itu dengan sendirinya

sudah memberikan kewewenangan yang lebih tinggi gitu”. (Informan 1).

Didukung dengan respon dari :

“Pemeriintah perlu meninjau langsung ke rumah sakit tentang apa-apa

yang perlu diperbaharui dan dilengkapi untuk mendukung pelayanan

berkualitas”. (Informan 2).

Ungkapan informan lainnya hampir serupa mengenai belum maksimalnya

pemerintah penyediaan pelayanan di rumah sakit yaitu:

“Sistem kebijakan pemerintah perlu dikaji agar dokter tidak memiliki

praktek di 3 sip lainnya karena mengganggu pelayanan kesehatan di

rumah sakit lain. (Informan 3).

“Ya masi terkait dengan sistem itu tadi lah. Sepanjang masi, masi tidak

menerapkan suatu kebijakan satu tempat praktek itu lah salah satu ee itu

menurut saya ketidakmampuan ya kan. Dokter di rumah sakit pemerintah

tidak ee merasa tidak cukup gaji pemerintah buat mereka ya kan.

Sehingga mereka praktek di tempat lain tapi kalau misalkan pemerintah

bisa memberikan penghasilan yang cukup untuk mereka pasti kemudian di

terapkan lagi 1 rumah sakit pasti mereka tetap akan gak kemana mana

lagi”.(Informan 4).

Universitas Sumatera Utara

Page 80: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

64

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para Informan mengatakan

adanya dampak negatif terhadap sistem pelayanan kesehatan di Kota Medan

terhadap masyarakat berobat keluar negeri bahwa pemerintah belum mendukung

dan memprioritas kelengkapan fasilitas kesehatan di rumah sakit. Pemerintah

juga belum mampu menyediakan tenaga kesehatan yang mahir dalam

mengoperasional fasilitas-fasilitas kesehatan modern saat ini. Keterbatasan ini

menyebabkan rumah sakit khususnya rumah sakit pemerintah belum memiliki

fasilitas yang memadai untuk mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Hal ini mungkin disebabkan keterbatasan anggaran karena pemerintah bukan

hanya ingin memajukan sektor kesehatan tetapi juga sektor lainnya.

Ketergantungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit di Luar

Negeri. Hasil wawancara terhadap informan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana

ketergantungan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit di luar negeri?”.

Diperoleh respon informan seperti jawaban berikut:

“sebetulnya kalau masyarakatnya cerdas gak tergantung itu kesana. Sama

dengan kita merantau pun kita kedaerah lain kita akan pulang ke

kampung kita sendiri. Cuma dia emang lagi euporia karna dia mendengar

kabar disana bagus karna informasi yang ada. Makanya di rumah sakit

ada namanya PKMS untuk memberikan penyuluh kesehatan kepada

masyarakat karena dirumah sakit itu ada kesehatan pribadi, ada

pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit itu lah yang

memebrikan informasi tentang pelayanan-pelayanan yang tersedia di

rumah sakit itu” (Informan 1)

Didukung dengan respon dari :

“Seandainya ini masyarakat kota medan ini di atas rata-rata pastinya

lebih memilih untuk berobat di luar negeri karena apa tadi. Karena

fasilitsnya canggih, teknologi nya canggih, tapi karena keterbatasan

ekonomi dan ee apa makanya mereka lebih memilih berobat di rumah

sakit pemerintah. Kalau kita Tanya masyarakat tentang fasilitas di rumah

sakit kita ini atau rumah sakit lainnya pasti mereka menjawab masih

Universitas Sumatera Utara

Page 81: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

65

cukup gitu gak ada yang di atas atau dibawah masih cukup lah masi

lumayan lah”. (Informan 2).

Didukung dengan respon dari :

“Mungkin tergantung kepuasan mereka kalau mereka merasa puas disana

pelayanan disana otomatis mereka balik kesana. Tetapi kan kita bisa lihat

juga ya itu tadi gak semua level masyarakat bisa kesana karena ini

menyangkut biaya transportasi juga lumayan kan gitu bukan hanya biaya

pelayanan kesehatannya sendiri”. (Informan 3).

Didukung dengan respon dari :

“Timbul rasa percaya bahwa pelayanan kesehatan rumah sakit luar

negeri lebih baik daripada rumah sakit di Kota Medan, Perlu di rumah

sakit Kota Medan menyediakan suati bidang penyuluhan untuk

memberikan penyuluh kesehatan kepada masyarakat tentang fasilitas di

rumah sakit yang bersangkutan”. (Informan 4).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para Informan mengatakan

adanya dampak negatif terhadap sistem pelayanan kesehatan rumah sakit Kota

Medan berobat keluar negeri bahwa masyarakat yang memanfaatkan pelayanan

kesehatan di rumah sakit luar negeri dengan karakter berpendapatan di atas rata-

rata (tinggi). Masyarakat juga lebih percaya bahwa pelayanan kesehatan di luar

negeri lebih berkualitas daripada di negara sendiri sehingga mereka memilih

untuk berobat ke sana. Salah satunya lelebihan rumah sakit di luar negeri adalah

kemampuan dokter dapat berbaur dengan pasien cukup lama dengan saling

berkomunikasi sehingga pasien terkesan merasa dekat dengan dokter tersebut

yang dapat membuat mereka merasa senang dan nyaman.

Kegagalan Pemerintah dalam Membina Daya Saing Rumah Sakit. Hasil

wawancara terhadap informan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana kegagalan

pemerintah dalam membina daya saing rumah sakit di Kota Medan sehingga

Universitas Sumatera Utara

Page 82: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

66

masyarakat berobat ke luar negeri?”. Diperoleh respon informan seperti jawaban

berikut:

“Kalau kita menyalahkan pemerintah kayak nya gak cocok, gak pas

karena pemerintah itu sudah semaksimal mungkin mengarahkan itu.

Kalau untuk tingkat-tingkat daerah kayak masing-masing kan kalau kita

kan rujukan nya kalau kayak sumatera rujukan nya ke Jakarta untuk mau

lebih canggih nya lagi ke Jakarta. Jakarta itu alatnya uda canggih-

canggih itu udah imbang-imbang dengan yang mana di luar negeri gak

ada bedanya. Kalau itu sih. Kalau di Adam malik uda hampir, udah

setimpal gak salah cuma kalau kita tinggal, tinggal itu lah. Orang yang

kesana ini, sampe sana, kadang kan sarana itu dengan ada peraturan

kayak BPJS jadi minta ini dulu, massuk dulu kesini ya gak kayak biasanya

kan. Kalau biasanya kan kalau luar negeri begitu masuk kan langsung

begitu bisa di kerjain orang itu kan. Kalau ini kan enggak. Ini kan melalui

prosedur dulu, nah di situ orang malas menunggu, menunggu untuk di

kerjain itu lama. Itu aja sih sebenarnya”. (Informan 1)

Didukung dengan respon dari :

“Yaaa itu tadi kalo tanggapan kami terhadap pemerintah karena

kurangnya perhatian terhadap rumah sakit yang ada di kota Medan ini

yaa jadi banyak juga masyarakat yang tidak percaya untuk berobat di

kota kita ya kan. Gak usah lah ke luar negeri banyak sih yang percaya ke

pengobatan alternatif malahan. Alternatif daripada pelayanan yang ada

di rumah sakit kota medan karena itu kurang nya pelayanan, fasilitas dan

juga oknum-oknum yang ada di rumah sakit yang mungkin juga kurang

ramah atau kurang berbaur dengan pasien, kurang nya sosialisasi”.

(Informan 2)

Didukung dengan respon dari :

“Kalau dari saya dari pemerintah harusnya apa ya bersosialisasi lah ya

bahwa kita tu di, mungkin kami itu di bantu oleh pemerintah setempat ya

bahwa ada rumah sakit pusat rujukan tersier, rumah sakit vertical, rumah

sakit dari UPT Kemenkes gitu yang kita punya pelayanan unggulan,

punya SDM yang kompeten, punya fasilitas yang cukup memadai,

sebenarnya mungkin pemasaran nya aja ya seperti itu. Mungkin

pemerintah bisa bantu kita seperti itu”. (Informan 3).

“Eeem kegagalan pemerintah dalam membina daya saing yaaa. Yaa

menurut saya itu tadi pasien berobat ke luar negeri berarti kita pihak

rumah sakit kan gagal, apalagi pemerintah nya berarti kan kita gagal

kenapa pasien pergi kesana yaa karena kan kembali lagi dari segi

pelayanan kita yang mungkin jauh berbeda dengan luar sehingga kalau

Universitas Sumatera Utara

Page 83: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

67

pergi ke sana itu pasien merasa puas di layani nya. Yaa gitu tadi lah”.

(Informan 4).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para informan mengatakan

adanya dampak negatif terhadap sistem pelayanan kesehatan rumah sakit Kota

Medan karena pemerintah sendiri belum mampu memberikan daya saing rumah

sakit yang unggul. Rumah sakit Kota Medan memiliki sumber daya manusia yang

profesional belum merata, dan fasilitas kesehatan belum memadai sehingga

pelayanan kesehatan belum mampu bersaing dengan pelayanan rumah sakit lain.

Sesuai dengan kajian yang dilakukan Aulia (2016) mengatakan bahwa dampak

negatif masyarakat berobat ke Malaysia lama kelamaan masyarakat akan

tergantung kepada pengobatan ke luar negeri untuk kesembuhan penyakit dan

menunjukkan ketidakberhasilan pemerintah Sumatera Utara dalam membina daya

saing antara rumah sakit unggulan di Sumatare Utara.

Dari hasil wawancara terhadap 4 informan rumah sakit yaitu kabid

Pelayanan Medik rumah sakit Haji Medan, pegawai Bidang Humas rumah sakit

Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan, Ka. Bidang Pelayanan Medik RSUP H.

Adam Malik Medan dan juga Direktur RS St. Elisabeth Medan dapat di

simpulkan bahwa Masyarakat yang berobat ke luar negeri terdapat adanya

dampak negatif bagi rumah sakit Kota Medan terhadap sistem pelayanan

kesehatan pasien berobat ke luar negeri di lihat dari aspek dalam persaingan

dalam sistem pelayanan kesehatan rumah sakit Kota Medan dan luar negeri. Jika

dilihat dari aspek pasien mampu atau masyarakat menengah ke atas lebih

cenderung memilih berobat ke luar negeri dibanding rumah sakit yang ada di

Kota Medan karena pasien yang berobat ke luar negeri lebih menyenangi sistem

pelayanan rumah sakit di luar negeri pasien yang merasa puas dan ketergantungan

Universitas Sumatera Utara

Page 84: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

68

dengan sistem pelayanan kesehatan luar negeri memberikan dampak negatif

terhadap rumah sakit Kota Medan. Berobat ke luar negeri memberikan dampak

negatif terhadap kegagalan pemerintah dalam membina daya saing rumah sakit di

Kota Medan.

Terdapat Dampak Positif terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan.

Hasil wawancara penulis terhadap informan terdapat adanya dampak positif

terhadap system pelayanan kesehatan masyarakat berobat ke luar negeri ditinjau

dari aspek peningkatan terhadap sistem pelayanan kesehatan, menyediakan

pelayanan kesehatan rumah sakit yang berkualitas dengan harga mudah dijangkau

bagi masyarakat, peningkatkan teknologi bidang kedokteran untuk mendukung

pelayanan kesehatan rumah sakit, perhatian pemerintah terhadap rumah saki dan

perhatian pimpinan terhadap pendidikan tenaga kesehatan seperti ungkapan

informan di bawah ini.

Peningkatan terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan. Hasil wawancara

terhadap informan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana peningkatan terhadap

sistem pelayanan kesehatan rumah sakit di Kota Medan?”. Diperoleh respon

informan seperti jawaban berikut:

“Udah prima. Standard pelayanan nya sudah prima kalau untuk standard

pelayanannya ya. Karena kan di suruh menuju standard pelayanan yang

prima yang harus sudah terakreditasi”. (Informan 1).

Didukung dengan respon informan berikut :

“Sebetulnya kita mulai dari mahasiswa-mahasiswa kedokteran mereka

kan calon dokter eee seharusnya mereka tu belajar apa sih yang membuat

masyarakat kota medan kurang tertarik untuk berobat di dalam negeri

atau di rumah sakit umum. Ya itu tadi mungkin dokternya kurang

professional. Selain fasilitas kita gak boleh juga menyalahin fasilitas kita

juga melihat ee bagaimana sih pelayanan seorang perawat, seorang

dokter terhadap pasien. Jadi mulai dari generasi-generasi baru lah. Kita

harus lebih meningkatkan kemampuan skill. Bukan hanya tamat tapi tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 85: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

69

tahu apa-apa. Jadi siap untuk dipakai baik di dalam negeri kalau bisa di

luar negeri yaa kan. Di kota sendiri khususnya”. (Informan 2).

Didukung dengan respon informan berikut :

“Disini kita kan sesuai misi kita. Misi kita kan meningkatkan kompetensi

SDM secara berkesinambungan itu salah satunya. Nah dengan

meningkatkan kompetensi memberikan kebebasan ke mereka mungkin

untuk mengambil sekolah lanjutannya, atau pelatihan, dan lainnya itu

otomatiskan bisa meningkatkan sumber daya nya satu yang kedua

pemenuhan itu tadi fasilitas yang tadi saya bilang gitu kalau mislanya

sarana prasarana kita terpenuhi, fasilitas kita terpenuhi atau alat

kesehatan kita terpenuhi otomatiskan mutu nya bisa terjamin obat-obatan

juga ya” (Informan 3)

Ungkapan informan lainnya tidak berbeda jauh bahwa peningkatan sistem

pelayanan kesehatan rumah sakit sedang dalam proses menuju ke arah yang lebih

baik yaitu:

“Sistem pelayanan kesehatan menuju ke arah standard pelayanan yang

prima dengan menerapkan sistem akreditas rumah sakit kami tetap

berupaya lah ya artinya supaya bisa menyamai luar negeri ya kan. Sistem

pelayanan nya. Makanya kami oke lah akreditasi, oke akreditasi kita

ikutin ya kan” (Informan 4).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para Informan mengatakan

adanya dampak positif peningkatan terhadap sistem pelayanan kesehatan karena

masyarakat Kota Medan berobat keluar negeri sehingga rumah sakit berupaya

untuk meningkatkan sistem pelayanan melalui akreditas rumah sakit. Rumah

sakit berupaya memaksimalkan kemampuan tenaga kesehatan, ketersediaan

fasilitas kesehatan dalam mendukung pelayanan kesehatan berkualitas.

Universitas Sumatera Utara

Page 86: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

70

Penyediaan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Berkualitas dengan

Harga Mudah Dijangkau Masyarakat. Hasil wawancara terhadap informan

berdasarkan pertanyaan “Bagaimana menyediakan pelayanan kesehatan rumah

sakit yang berkualitas dengan harga murah dijangkau bagi masyarakat di Kota

Medan?”. Diperoleh respon informan seperti jawaban berikut:

“Sebenarnya rumah sakit kalau gak pakai BPJS ya tumpur, kalau dari

umum gak akan cukup itu pasien yang dari umum. Seberapa lah

kemampuan dari umum itu, mungkinkah dalam satu hari ada kita bilang

taksiran sampai 50 kan enggak. Jadi kalau BPJS itu ya gitu sistem nya

timbal balik. Harusnya timbal balik. Bukan merugikan nya BPJS itu

sebenarnya karena ada timbal balik nya itu lah yang diharapkan.

Biasanya gitu peranan nya”. (Informan 1)

Didukung dengan respon informan berikut :

“Di luar dari pasien umum ya. Kita kan masi ada sistem BPJS, pasien

dari KIS dan lainnya. Dengan adanya KIS itu kan jadi mempermudah

masyarakat untuk berobat juga”. (Informan 2)

Didukung dengan respon informan berikut :

“Yaa kita juga sekarang sudah ada JKN ya jadi ya dengan sistem yang

sekarang kan di harapkan dapat mempermudah pasien nya sebenarnya.

Ya walaupun tidak semua jenis penyakit atau hal tertentu di cover oleh

JKN kan sebenarnya dengan adanya sistem ini kan bagus tujuan nya kan

supaya tidak terlalu berlebihannya pemakaian sumber daya nya. Biar

tidak pemborosan dan alur pengobatan nya juga tepat sasaran. Walaupun

di Era yang sekarang sistem nya rujukan berjenjang jadi ya mungkin

berdampak juga ke masyarakatnya”. (Informan 3)

“Kita sekarang juga melihat begini ee BPJS ini kan sistem pembayaran

nya kan beda. Karena kan dia sistem perspektif. Nah kita mencoba

sekarang artinya pasien umum pun bisa kita ee tarik untuk tidak pakai

BPJS nya sebagai pasien umum dengan harga yang lebih murah.

Sekarang bagaimana kita dengan pola BPJS itu kita berlakukan untuk

pasien umum. Itu lah dia yang sekarang sedang kami upaya kan supaya

pasien umum itu menarik untuk ke sini. An termasuk juga barangkali

menarik daripada ke luar negeri. Itu lah salah satu cara nya membuat

paket-paket, menghitung benar-benar jadi tidak berlebihan. Evaluasi tarif

lah ya kan. Tapi lagi-lagi kenapa penang bisa lebih murah itu tadi mereka

tidak di kenakan pajak. Itu”. (Informan 4).

Universitas Sumatera Utara

Page 87: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

71

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para Informan mengatakan

bahwa adanya dampak positif terhadap penyediaan pelayanan kesehatan rumah

sakit berkualitas dengan harga mudah dijangkau masyarakat karena masyarakat

Kota Medan berobat keluar negeri tidak memiliki dampak yang berarti karena

sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mengharuskan peserta

membayar iuran setiap bulan dengan harga yang tidak terlalu memberatkan

masyarakat. Ditambahkan lagi masyarakat tidak mampu mendapatkan Kartu

Indonesia Sehat dengan tidak membayar iuran setiap bulan. Menurut pendapat

Aulia (2016) mengatakan bahwa kebanyakan masyarakat yang kunjungan untuk

berobat ke Malaysia diharapkan rumah sakit Sumatera Utara dapat meningkatkan

pelayanan berkualitas dan menawarkan pelayanan dengan harga rendah.

Peningkatkan Teknologi Bidang Kedokteran Untuk Mendukung

Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit. Hasil wawancara terhadap informan

berdasarkan pertanyaan “Bagaimana peningkatkan teknologi bidang kedokteran

untuk mendukung pelayanan kesehatan rumah sakit di Kota Medan?”. Diperoleh

respon informan seperti jawaban berikut:

“Ketersediaan teknologi bidan kedokteran canggih sudah ada kemajuan.

Bagi rumah sakit pemerintah perlu dukungan dari pihak pemerinah dalam

melengkapi fasilitas alat kedokteran ”. (Informan 1,2, 3).

Ungkapan informan lainnya mengakatan bahwa:

“Beruupaya menyediakan fasilitas alat kedokteran sesuai dengan

pendapatan rumah sakit”. (Informan 4).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para Informan mengatakan

adanya dampak positif system pelayanan kesehatan terhadap peningkatkan

teknologi bidang kedokteran untuk mendukung pelayanan kesehatan rumah sakit

dimana rumah sakit Kota Medan berusaha menyediakan peralatan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

Page 88: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

72

canggih seperti yang ada di rumah sakit luar negeri untuk mempermudah dan

mendukung diagnosa penyakit pasien. Rumah sakit berstatus pemerintah sangat

mengharapkan agar sektor kesehatan lebih diprioritaskan dari pada sektor

lainnya. Sedangkan rumah sakit swasta tentunya harus menyediakan dana yang

cukup untuk membeli peralatan kedokteran yang canggih dengan harga yang

sangat mahal. Namun peningkatkan peralatan canggih sudah mulai dimiliki

rumah sakit dalam mendukung pelayanan kesehatan seperti CT Scan yang 132

slice, terapy cancer.

Perhatian Pemerintah terhadap Rumah Sakit. Hasil wawancara terhadap

informan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana perhatian pemerintah terhadap

rumah sakit di Kota Medan?”. Diperoleh respon informan seperti jawaban

berikut:

“Pemerintah telah memberikan dukungan yang maksimal, tetapi

pemerintah juga belum mampu memfasilitasi kebutuhan rumah sakit untuk

memberikan pelayanan kesehatan berkualitas. Rumah sakit harus

berupaya optimalkan sumber ada yang ada”. (Informan 1,2, ).

Didukung dengan respon informan berikut :

“Peran pemerintah itu sangat penting ya. Central dalam infrastruktur.

Jadi kalau pemerintah kita pun gak peduli ya not, gimana rumah sakit

mau maju kalau pemerintah nya gak peduli. Tapi sejauh ini juga sudah

baik lah dalam mendukung rumah sakit tinggal kita aja menjalani nya

gimana, merawat nya gimana. Ya kembali lagi kepada kita”. (Informan 3).

Ungkapan informan lainnya sebagai berikut.

“Pemerintah telah mengawasi dalam standar pelayanan minimun agar

masyarakat merasa puas berobat di rumah sakit”. (Informan 4).

Universitas Sumatera Utara

Page 89: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

73

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para informan mengatakan

bahwa adanya dampak negatif terhadap perhatian pemerintah rumah sakit Kota

Medan berobat keluar negeri karena perhatian pemerintah kepada rumah sakit

belum sepenuhnya dapat dikatakan berhasil dalam mendukung pelayanan

kesehatan berkualitas. Rumah sakit berupa meningkatkan kualitas pelayanan

rumah sakit berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) agar setiap rumah

sakit mengoptimalkan pelayanan berbasis masyarakat. Pemerintah juga

melakukan pengawasan mutu melalui akreditas rumah sakit dan memberikan

kesempatan bagi manajemen rumah sakit mengelola rumah sakit secara mandiri

untuk meningkatkan pelayanan kesehatan agar dapat bersaing dengan rumah sakit

lainnya.

Perhatian pimpinan terhadap Pendidikan Tenaga Kesehatan. Hasil

wawancara terhadap informan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana perhatian

pimpinan terhadap pendidikan tenaga kesehatan rumah di sakit Kota Medan?”.

Diperoleh respon informan seperti jawaban berikut:

“Karena pimpinan nya juga berganti-ganti sekarang itu yang kami belum

tau. Karena kan direktur nya ganti-ganti. Dan ini juga sampai sekarang

Plt belum ada ini. Masi ganti-ganti belum ada yang defenitif sbelum ini

pun Plt dan sebelum itu juga Plt juga jadi belum ada defenitif jadi

bingung mengarahkan nya kemana. Kalau untuk kesana sih arahan nya

setiap ada yang mau pelatihan sih di kasi. Tetap dijalankan. Pendidikan

berkala kayak nya sih belum ada lah untuk itu”.(Informan 1).

Didukung dengan respon informan berikut :

“Kalau di rumah sakit ini Ka.Rumkit nya selalu untuk mengingatkan

anggotanya dalam sosialisasi tentang fasilitas contohnya sama kami kan

humas sosialisasi keluar bahwasanya rumah sakit kami punya ini dan

segala macam dan dalam pelayanan untuk perawat misalkan mereka ee

pemimpin lebih menekankan untuk lebih murah senyum, lebih ramah dan

lebih mengganggap bahwasanya pasien itu adalah bagian dari keluarga

kita. Tetap ada turun tangan dari pimpinan kepada tenaga pelayanan

kesehatan”. (Informan 2).

Universitas Sumatera Utara

Page 90: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

74

Didukung dengan respon informan berikut :

“Yang tadi saya bilang kita kan ada visi. Visi kita menjadi pusat rujukan

nasional menjadi ee rumah sakit pendidikan dan pusat rujukan nasional

yang bermutu di Sumatera pada tahun 2019 itu visi. Nah misinya kan

meningkatkan kompetensi SDM secara berkesinambungan nah jadi

bagaimana cara kita. Kita disini ada satu bidang bagian itu yang

mengurusi pendidikan pelatihan dan penelitian. Jadi dari Direktorat SDM

itu ada namanya bagian Diklit pendidikan dan penelitian. Pendidikan itu

disitu ada pendidikan pelatihan jadi kita memasukkan anggaran jadi

program pendidikan pelatihan ini kita masukkan dalam anggaran rumah

sakit. Misalnya dari ee sumber daya kita yang dokter 400 perawat yang

1000 sekian kita punya prioritas mana yang mau kita sekolahkan tahun

ini, tahun depan, tahun berikutnya”. (Informan 3).

Didukung dengan respon informan berikut :

“sebenarnya kami berharaap bisa memberikan perhatian lebih untuk

pendidikan bukan hanya pelatihan, pendidikan, baik pendidikan formal

untuk peningkatan strata mereka ya tetapi kami pun gak bisa eee

semuanya kan harus minta ke yayasan. Beberapa waktu yang lalu ada,

dari strata D3 kami bantu ke S1untuk biaya pendidikan ada tetapi ini

kemaren kami dapat dari yayasan „Aduh kayak nya kami agak kesulitan

dengan sistem BPJS sekarang, dana agak seret ya kan, perputaran dana

ini, jadinya untuk dana pendidikan jadinya kita harus tahan dulu gitu”.

(Informan 4).

Dari matrik jawaban di atas diketahui bahwa para informan mengatakan

bahwa adanya dampak positif terhadap masyarakat Kota Medan berobat keluar

negeri karena perhatian pimpinan terhadap pendidikan tenaga kesehatan pada

umumnya sudah baik sesuai dengan visi dan misi rumah sakit untuk mewujudkan

pelayanan kesehatan berkualtias kepada pasien. Rumah sakit memberikan

berbagai sosiliasi dan pelatihan secara berkala untuk meningkatkan kompetensi

tenaga kesehatan.

Dari hasil wawancara terhadap 4 informan rumah sakit yaitu kabid

Pelayanan Medik rumah sakit Haji Medan, pegawai Bidang Humas rumah sakit

Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan, Ka. Bidang Pelayanan Medik RSUP H.

Universitas Sumatera Utara

Page 91: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

75

Adam Malik Medan dan juga Direktur RS St. Elisabeth Medan dapat di

simpulkan bahwa Masyarakat yang berobat ke luar negeri terdapat dampak positif

bagi rumah sakit Kota Medan terhadap sistem pelayanan kesehatan pasien

berobat ke luar negeri di lihat dari aspek dalam peningkatan sistem pelayanan

rumah sakit Kota Medan memebrikan dampak positif menuju standar pelayanan

prima serta meningkatkan skill SDM professional serta kompeten. Pemerintah

diharapkan mampu menyediakan pelayanan kesehatan rumah sakit yang

berkualitas dengan harga mudah dijangkau masyarakat dengan adanya sistem

JKN membawa dampak positif terhadap rumah sakit Kota Medan serta

memberikan dampak positif terhadap peningkatan teknologi bidang kedokteran

untuk mendukung pelayanan kesehatan rumah sakit di Kota Medan.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Kelas B di Kota Medan. Alasan

pemilihan lokasi penelitian, karena cukup banyak masyarakat Kota Medan

berobat ke luar negeri untuk penyembuhan dan perawatan penyakit. Alasan lain

pemilihan lokasi penelitian rumah sakit kelas B adalah jumlah rumah sakit kelas

A di Kota Medan hanya 1 saja yaitu RSUP H. Adam Malik Medan sehingga

digunakan lokus rumah sakit kelas B. Rumah sakit yang menjadi tempat

penelitian yaitu RSUP H. Adam Malik Medan, RSUD Dr. Pirngadi Medan, RSU

Haji Medan, dan RSU Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan, sedangkan RS

Coloumbia Asia tidak membalas surat izin penelitian sehingga tidak

dapatdilakukan penelitian di Rumah Sakit tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 92: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

76

Keterbatasan Penelitian berikutnya ialah kurangnya subjek dalam penelitian

melalui pertimbangan faktor kebutuhan akan data dan informasi, factor dukungan

sumber daya yang dimiliki peneliti dan informan bahwa subjek penelitian yang

digunakan pada penelitian model fenomenologi minimal 3 sampai 10 subjek

dalam satu fenomena karena pernah berobat atau membawa keluarganya ke rumah

sakit luar negeri. Pada penelitian ini jumlah informan sebanyak 5 orang pegawai

rumah sakit di Kota Medan yang lebih banyak memahami dan mengetahui tentang

dampak masyarakat berobat ke luar negeri terhadap pelayanan kesehatan rumah

sakit di Kota Medan. Informan penelitian terdiri dari kepala bidang keperawatan

rumah sakit, kepala bidang penunjang medik rumah sakit, sekretaris rumah sakit

dan direktur rumah sakit.

Universitas Sumatera Utara

Page 93: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

77

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat menyimpulkan:

1. Masyarakat Kota Medan yang berobat ke luar negeri pada umumnya tidak

menimbulkan dampak negatif bagi rumah sakit di Kota Medan terhadap

psriwisata kesehatan. Kunjungan masyarakat dan pendapat rumah sakit tidak

mengalami penurunan. Dampak terhadap perbaikan pelayanan kesehatan

tidak berarti dimana rumah sakit memiliki sistem akreditas, dimana minimal

setiap 2 tahun sekali rumah sakit diakreditasi apakah sudah menerapkan

indikator pelayanan kesehatan yang bermutu. Dampak negatifnya adanya

persepsi negatif bawah citra rumah sakit luar negeri lebih baik daripada

rumah sakit Kota Medan dalam hal keramahan dan komunikasi yang baik

dengan pasien.

2. Masyarakat Kota Medan yang berobat ke luar negeri menimbulkan dampak

positif terhadap rumah sakit di Kota Medan dengan berupaya meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan kebjikan pemerintah. Aspek

kemudahan pelayanan rumah sakit sesuai dengan kebijakan pemerintah

dengan menerapkan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan dukungan

teknologi kedokteran masih dalam tahap menuju ke arah yang baik karena

perlu dukungan dari pemerintah.

3. Masyarakat Kota Medan yang berobat ke luar negeri pada umum tidak

menimbulkan dampak negatif terhadap persaingan pelayanan kesehatan

antara rumah sakit di Kota Medan. Rumah sakit menerapkan kode etik tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 94: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

78

saling mencari kekurangan rumah sakit lain. Aspek lainnya yang tidak

menimbulkan dampak negatif adalah perbedaan pelayanan kesehatan

masyarakat mampu dan tidak mampu, ketidakmampuan dan pemerintah

dalam membina daya saing rumah sakit dimana sistem pelayanan kesehatan

di Kota Medan sesuai dengan sistem JKN, pemerintah dominan menentukan

arah dan kebijakan rumah sakit. Namun timbul dampak negatif berupa

persepsi bahwa adanya medical tourism menimbulkan kepercayaan dan

keyakinan bahwa kualitas pelayanan kesehatan di luar negeri lebih baik dari

daripada di Kota Medan.

4. Masyarakat Kota Medan yang berobat ke luar negeri menimbulkan dampak

positif terhadap peningkatan sistem pelayanan kesehatan dimana sistem

akreditas rumah sakit dapat memajukan kualitas layanan kesehatan. Aspek

yang tidak menimbulkan dampak positif adalah penyediaan pelayanan

kesehatan berkualitas, peningkatkan teknologi bidang kedokteran, perhatian

pemerintah terhadap rumah sakit dan pendidikan belum didukung dengan

dana yang memadai.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan kepada:

1. Rumah sakit milik Kementerian Kesehatan

Diharapkan manajemen rumah sakit mengoptimalkan kinerja tenaga

kesehatan dengan melakukan berbagai pelatihan di tempat kerja (whorkshop)

untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk merubah

persepsi masyarakat bahwa kualitas pelayanan kesehatan di luar negeri lebih

Universitas Sumatera Utara

Page 95: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

79

baik dari daripada di Kota Medan.

2. Rumah sakit Pemerintah Kota Medan

Diharapkan pemerintah lebih memprioritas sektor kesehatan terutama

menyediakan fasilitas kesehatan modern untuk mendukung pelayanan

kesehatan untuk mengubah citra rumah sakit Kota Medan telah memiliki

peralatan yang tidak berbeda jauh dengan luar negeri.

3. Rumah sakit milik TNI

Manajemen rumah sakit meningkatkan komitmen tenaga kesehatan dalam

memberikan pelayanan keseahtan kepada masyarakat Kota Medan.

4. Rumah sakit swasta

Manajemen rumah sakit memprioritas ketersediaan alat-alat kedokteran yang

canggih untuk dapat bersaing dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi

masyarakat Kota Medan.

3. Tenaga kesehatan

Diharapkan tenaga kesehatan dapat mengembangkan dirinya dengan

penambah wawasan dan pengetahuan untuk mendukung pelayanan prima di

rumah sakit.

Universitas Sumatera Utara

Page 96: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

80

DaftarPustaka

Aulia, D. (2016). Pelancongan perobatan dari sumatera utara ke Semenanjung Malaysia: tren faktor penyumbang dan impact (Tesis, University Kebangsaan Malaysia) Diakses dari http://web.usm.my/km

Adisasmito, W. (2008). Kebijakan standar pelayanan medik dan diagnosis related group (DRG), kelayakan penerapannya di Indonesia. (Skripsi, Universitas Indonesia) Fakultas Kesehatan Masyaraka, Jakarta.

Benjamin Inge W. (2014). Menelusuri arus pemeriksaan kesehatan dan

pengobatan ke luar negeri. Jurnal Widya Medika Surabaya, 2(1),1-14

Bies, W., & Zacharia, L. (2007). Medical tourism: Outsourcing surgery.

Mathematical and Computer Modelling, 46(7-8), 1144-1159.

Bookman, M. (2007).Medical Tourism in Developing Countries. New York:

Palgrave Macmillan.

Connell, J. (2006). Medical tourism: Sea, sun, sand and surgery. Tourism

Management 27(6):1093–1100.

Creswell,J.W.(2012).Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif dan.mixed

(Cetakan ke-2). Yogyakarta: PustakaPelajar.

Djuhaeni, H. (2014). Manajemen pelayanan medik di rumah sakit. Bandung:

Pustaka Universitas Pajajaran.

Dreze, J., &Sen, A. (2002).India Development and Participation, Oxford

University Press: New Delhi.

Gan, L. L., & Frederick, J. R. (2011). Consumers‟ attitudes toward medical

tourism. Available at SSRN 1837062.

Helble, M. (2010). The movement of patients across borders: challenges and opportunities for public health. Vol. 89 (1), Doi: [10.2471/BLT.

10.076612].

Horowitz, M. D., Rosensweig, J. A., & Jones, C. A. (2007).Medical tourism:

globalization of the healthcare marketplace. Journal Medscape General

Medicine, 9(4), 33.

Hosio, J. E. (2007). Kebijakan publik dan desentralisasi. Yogyakarta: Laksbang.

Universitas Sumatera Utara

Page 97: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

81

Islamy, I. (2001). Prinsip-prinsip perumusan kebijakan negara. Bumi Aksara:

Jakarta.

KKP Kelas I Medan.(2018).Laporan Keberangkatan Masyarakat Berobat Ke

Luar Negeri.

Kumorotomo W. dan Margono A.S. (2011). Sistem Infromasi Manajemen Dalam

Organisasi-Organisasi Publik:Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Moleong, L.J. (2011).Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi. Bandung: PT.

Remaja Rosda karya.

Notoatmodjo, S. (2012).Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera

Utara. 2017.Diakses dari http://dinkes.sumutprov.go.id/v2/download.html.

Parasuraman, A., Zeithalm, V., dan Berry L. (1988). SERVQUAL: A Multiple

item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality.

Journal of Retaliling, 64, 12-40.

Parasuraman, A., Zeithalm, V.,,et.al. (1990). Delivering Quality Service, The Free

Press,London, Canada: Maxwell Macmillan.

Pohan, Imbalo S. (2009). Jaminan mutu layanan kesehatan: Dasar – dasar

pengertian dan penerapan. Jakarta: Buku Kedokteran. EGC.

Purjanto, Kuntjoro, Adi. (2017, 27 Juli). Peran PERSI dalam Mengembangkan

Produktifitas dan Efisiensi Rumah Sakit di Era JKN dan MEA. Diakses 10

September 2018, dariwww.pdpersi.co.id/kanalpersi/...rakernas13 persi/

materi_drkuntjoro_adi_purjanto.pdf.

Putra, I Putu Wibawa. (2014). Potensi pengembangan medical tourism di Rumah

Sakit BaliMéd Denpasar.(Tesis, Universitas Gadjah Mada). Diakses 10

September 2018, dari :http: //etd.repository.ugm.ac.id/index.php?

mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&

buku_id=73732&obyek_id=4.

Salawati, L.(2010). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat

Banda Aceh mencari pengobatan ke Luar Negeri. Jurnal Kedokteran Syiah

Kuala, 10(2), 71-76

Sarifuddin, AB. (2009).Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan

Universitas Sumatera Utara

Page 98: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

82

neonatal. Jakarta: PT. BPSP.

Thabrany, H. (2005). Dasar-dasar asuransi kesehatan bagian A. Jakarta:

PAMJAKI.

Tjiptono, Fandy. (2004). Manajemen jasa. Yogyakarta: Andi.

Wattimen, I. (2014). Menelusuri arus pemeriksaan kesehatan dan pengobatan

keluar negeri. Jurnal Ners LENTERA, 2, 48-56.

Wong, Kee Mun dkk. 2014. Medical Tourism Destination SWOT Analysis: A

Case Study of Malaysia, Thailand, Singapore and India.

Doi:10.1051/shscont/20141201037.

Universitas Sumatera Utara

Page 99: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

83

Lampiran 1.Lembar Persetujuan Menjadi Informan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia menjadi

informan dalam penelitian yang dilakukan oleh saudari Irda Yanti yang berjudul

Dampak Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Terhadap Masyarakat Kota

Medan Berobat Ke Luar Negeri.

Saya memahami bahwa penelitian tidak akan berakibat negatif terhadap

diri saya dan akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti serta hanya digunakan

untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu saya bersedia menjadi informan

dalam penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana

mestinya.

Medan,................2018

Tertanda

(.......................)

Universitas Sumatera Utara

Page 100: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

84

Lampiran2. Pedoman Wawancara

Dampak Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Terhadap Masyarakat Kota Medan

Berobat ke Luar Negeri

Hari/Tgl/Bln/Thn : …………………..........

Identitas Diri

Inisial : …………………

Umur :…………………Tahun

Jenis Kelamin : …………………

Masa Kerja : …………………Tahun

Jabatan :.................................

Instansi :………………………..

Alamat :………………………..

No. Hp :………………………..

Pertanyaan: Dampak Rumah Sakit

Dampak Negatif

1. Bagaimana dampak masyarakat berobat ke luar negeri terhadap jumlah pasien

di rumah sakit ini ?

2. Bagaimana dampak masyarakat berobat ke luar negeri terhadap jumlah

pendapatan rumah sakit ini ?

3. Bagaimana dampak masyarakat berobat ke luar negeri terhadap rumah sakit

akan ditutup?

4. Bagaimana dampak masyarakat berobat ke luar negeri terhadap rumah sakit

untuk memperbaiki pelayanan kesehatan?

5. Bagaimana dampak masyarakat berobat ke luar negeri terhadap perpindahan

dokter ke rumah sakit luar negeri?

DampakPositif

Pertanyaan

1. Bagaimana dampak positif masyarakat berobat ke luar negeri dalam

peningkatan persaingan di rumah sakit ini?

2. Bagaimana dampak positif masyarakat berobat ke luar negeri dalam

meningkatkan teknologi kedokteran yang selalu berubah-ubah?

3. Bagaimana dampak positif masyarakat berobat ke luar negeri dalam

meningkatkan kemudahan pelayanan rumah sakit ini?

Universitas Sumatera Utara

Page 101: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

85

4. Bagaimana dampak positif masyarakat berobat ke luar negeri dalam

menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas di rumah sakit ini?

Dampak Sistem Pelayanan Kesehatan

Dampak Negatif

Pertanyaan:

1. Bagaimana persaingan yang negatif dalam sistem pelayanan kesehatan di Kota

Medan?

2. Bagaimana perbedaan pelayanan kesehatan di masyarakat mampu dan tidak

mampu di Kota Medan?

3. Bagaimana ketidakmampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan

kesehatan rumah sakit di Kota Medan?

4. Bagaimana ketergantungan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit di luar

negeri?

5. Bagaimana kegagalan pemerintah dalam membina daya saing rumah sakit di

Kota Medan sehingga masyarakat berobat ke luar negeri?.

DampakPositif

Pertanyaan

1. Bagaimana peningkatan terhadap sistem pelayanan kesehatan rumah sakit di

Kota Medan?

2. Bagaimana menyediakan pelayanan kesehatan rumah sakit yang berkualitas

dengan harga mudah dijangkau bagi masyarakat di Kota Medan?

3. Bagaimana peningkatkan teknologi bidang kedokteran untuk mendukung

pelayanan kesehatan rumah sakit di Kota Medan?

4. Bagaimana perhatian pemerintah terhadap rumah sakit di Kota Medan?

5. Bagaimana perhatian pimpinan terhadap pendidikan tenaga kesehatan rumah

di sakit Kota Medan?

Universitas Sumatera Utara

Page 102: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

86

Lampiran 3.Matrik Wawancara Dampak Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit

Terhadap Masyarakat Kota Medan Berobat ke Luar Negeri.

Tema 1 : tidakada dampak negative bagi RS di Kota Medan terhadap pariwisata

kesehatan

Sub Tema :

1. Berobat ke luar negeri tidak

memberikan dampak terhadap

kunjungan pasien karena RS di

Kota Medan pasiennya

sebahagian besar adalah pasien

BPJS

Kategori :

1. Tidak ada pengaruhnya terhadap

jumlah kunjungan pasien

2. Sistem JKN yang lebih

berpengaruh

3. Hanya orang tertentu/menengah

keatas yang mampu berobat ke

luar negeri

4. Tidak terlalu signifikan

Sub Tema:

2. Berobat ke luar negeri tidak

memberikan dampak terhadap

pendapatan RS di Kota Medan.

Kategori :

1. Tidak berpengaruh

2. Tidak mempengaruhi juga

3. Tidak terlalu bermakna pasien

rawat inap

4. Tidak melihat itu berdampak

Sub Tema :

3. Berobat ke luar negeri

memberikan dampak tehadap

peningkatan kualitas pelayanan

RS di Kota Medan.

Kategori :

1. Rumah sakit terakreditasi

sehingga rumah sakit tetap

meningkatkan mutu pelayanan

2. Bantuan pemerintah untuk

memperhatian kelengkapan

fasilitas

3. Berusaha meningkatkan mutu

dan memenuhi sarana prasarana

fasilitas kesehatan

4. Doktersiap sedia(onside)

Sub Tema:

4. Berobat ke luar negeri tidak

menyebabkan dokter dan

perawat berpindah untuk

bekerja ke luar negeri

Kategori :

1. Tidak ada perpindahan tenaga

kesehatan

2. Merasa terganggu bila ada

dokter pindah ke luar negeri

3. Belum ada tenaga kesehatan

yang pindah ke luar negeri

4. Kalau perawat ada itu pun di

fasilitasi oleh pemerintah.

Universitas Sumatera Utara

Page 103: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

87

Tema 2 : Ada dampak positif bagi RS di Kota Medan terhadap pariwisata kesehatan

Sub Tema:

1. Berobat ke luar negeri

memberikan dampak positif

terhadap RS Kota Medan

dalam peningkatan persaingan

rumah sakit untuk lebih baik

lagi

Kategori :

1. Menjadi terangsang untuk memperbaiki

mutu pelayanannya

2. Termotivasi untuk menjadikan rumah

sakit lebih baik lagi

3. Peluang kita melihat persaingan dengan

adanya persaingan itu memotivasi kita

untuk bekerja lebih baik.

4. Masing-masing rumah sakit punya

kebijakan berbeda-beda. Antar rumah

sakit juga bias melihat adanya

persaingan perekrutan tenaga.

Sub Tema :

2. Pasien yang berobat ke luar

negeri memberikan dampak

positif dalam meningkatkan

teknologi kedokteran RS Kota

Medan guna untuk

menyamakan fasilitas RS luar

negeri perlu adanya dukungan

penuh dari pemerintahan.

Kategori :

1. Mengikuti perkembangan teknologi

perlu adanya dukungan dari pemerintah

2. Meningkatkan keterampilan tenaga

kesehatan

3. Berusaha menyamakan fasilitas dengan

rumah sakit yang ada di luar negeri

Sub Tema:

3. Berobat ke Luar negeri

memberikan dampak dalam

meningkatkan kemudahan

pelayanan rumah sakit yang

ada di Kota Medan.

Kategori :

1. Meningkatkan SDM prima dan fasilitas

di lengkapi dari pemerintah

2. Meningkatkan dukungan fasilitas dan

SDM berkualitas dari pemerintah

3. Sesuai dengan kebijakan pemerintah

yang cepat tanggap

4. Hasilnya maksimal (cepat) didukung

dokter spesialis yang

salingbekerjasama

Sub Tema:

4. Berobat ke luar negeri

memberikan dampak terhadap

RS Kota Medan dalam proses

menyediakan pelayanan

berkualitas menuju

peningkatan mutu pelayanan

Rumah Sakit

Kategori :

1. Proses menuju pelayanan yang

berkualitas

2. Berkomitmen memajukan rumah sakit

3. Menuju peningkatan mutu pelayanan

4. Berupaya menyetarakan pelayanan

kesehatan di luar negeri

Universitas Sumatera Utara

Page 104: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

88

Tema 3 : Ada DampakNegatif terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan

Sub Tema:

1. Berobat ke luar negeri

memberikan dampak negative

terhadap persaingan dalam

system pelayanan kesehatan

RS Kota Medan dan luar negeri

Kategori :

1. Adanya persaingan antar RS Kota

Medan dan luar negeri terhadap minat

pasien untuk memilih RS yang

berkualitas

2. Memotivasi kinerja lebih baik lagi

Sub Tema :

2. Pasien yang mampu atau

menengah ke atas lebih

cenderung memilih berobat ke

luar negeri dibanding RS Kota

Medan

Kategori :

1. Tidak membedakan antara pasien

mampu dan tidak mampu karena system

JKN

2. Perbedaannya hanya di kelasnya saja

Sub Tema :

3. Pasien yang berobat ke luar

negeri lebih menyenangi

system pelayanan RS di luar

negeri dari pada rumah sakit di

Kota Medan

Kategori :

1. Belum didukung SDM yang handal

2. Kurangnya perhatian pemerintah dalam

kelengkapan fasilitas

3. Pemerintah masih menerapkan kebijakan

SIP di 3 tempat praktek

Sub Tema :

4. Pasien yang merasa puas dan

ketergantungan dengan system

pelayanan kesehatan luar

negeri memberikan dampak

negative terhadap RS Kota

Medan sendiri

Kategori :

1. Masyarakat yang cerdas tidak akan

tergantung yankes luar negeri

2. Masyarakat yang pendapatan di atas

rata-rata memilih berobat di luar negeri

3. Tergantung kepuasan masyarakat

4. Masyarakat lebih percaya rumah sakit

luar negeri

Sub Tema :

5. Berobat ke luar negeri

memberikan dampak negative

terhadap kegagalan pemerintah

dalam membina daya saing

rumah sakit di Kota Medan.

Kategori :

1. Prosedur menunggu yang lama

2. Kurangnya perhatian terhadap rumah

sakit yang ada di kota Medan sehingga

banyak masyarakat yang tidak percaya

untuk berobat ke rumah sakit atau malah

memilihp engobatan alternative

3. Dari segi pelayanan yang mungkin jauh

berbeda dengan luar sehingga pasien

merasa puas di layaninya di luar negeri.

Universitas Sumatera Utara

Page 105: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

89

Tema 4 : Ada Dampak Positif terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan

Sub Tema :

1. Berobat ke luar negeri memberikan dampak

positif terhadap peningkatan system

pelayanan kesehatan RS Kota Medan

Kategori :

1. Menuju standart pelayanan prima

2. Meningkatkan skill SDM

professional

3. Meningkatkan kompetensi SDM

4. Usaha terus dalam perbaikan system

pelayanan kesehatan.

Sub Tema :

2. Pemerintah menyediakan pelayanan

kesehatan rumah sakit yang berkualitas

dengan harga mudah dijangkau dengan

adanya system JKN membawa dampak

positif terhadap RS Kota Medan

Kategori :

1. Sudah di cover oleh JKN

Sub Tema :

3. Berobat ke luar negeri memberikan dampak

positif terhadap peningkatan teknologi

bidang kedokteran untuk mendukung

pelayanan kesehatan rumah sakit Kota

Medan

Kategori :

1. Teknologi canggih yang belum

merata di rumah sakit medan .

2. Dalam usaha peningkatan dari

pemerintah

3. Upaya dalam meningkatkan

peralatan kedokteran

4. Berusaha untuk membeli peralatan

yang canggih seperti yang di luar .

Sub Tema :

4. Berobat ke luar negeri memberikan dampak

negative terhadap perhatian pemerintah RS

Kota Medan

Kategori :

1. Sudah adanya pantauan dan

kunjungan dari pemerintah tetapi

tidak semuanya dapat di fasilitasi

2. Perlu adanya perhatian pemerintah

terhadap RS Kota Medan

Sub Tema :

5. Berobat ke luar negeri tidak memberikan

dampak yang signifikan terhadap perhatian

pimpinan kepada tenaga kesehatan untuk

meningkatkan pendidikan tenaga kesehatan

Kategori :

1. Meningkatkan kompetensi SDM

secara berkisambungan

2. Melakukan pelatihan-pelatihan

3. Keterbatasan biaya dari rumah sakit

untuk melakukan pendidikan berkala

kepada karyawannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 106: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

90

Lampiran 4. TabelRekapWawancara

No Indikator J R N M

DAMPAK

NEGATIF

RUMAH

SAKIT

NEGATIF

1. Jumlah

Kunjungan

Pasien

Gak ada

pengaruhny

a, sistem

JKN yang

berpengaruh

tidak terlalu

mempengaru

hi karna kan

hanya sedikit

sih

tidak ada

masalah karena

kan mungkin

eee orang-

orang tertentu

lah yang bisa

berobat ke luar

negeri

Tidak

terlalu

signifikan

2. Pendapatan

Rumah Sakit

Tidak

berpengaruh

Tidak

mempengaru

hi juga

tidak terlalu

bermakna

pasien rawat

inap

Tidak

melihat

itu

berdampa

k

3. Perbaikan

Pelayanan

Kesehatan

Rumah sakit

terakreditasi

sehingga

rumah sakit

tetap

meningkatk

an mutu

pelayanan

Bantuan

pemerintah

memperhatik

an

kelangkapan

fasilitas

Berusaha

peningkatan

mutu dan kita

memenuhi

sarana

prasarana

fasilitas

kesehatan

Dokter

siap sedia

(onside)

4. Perpindahan

Tenaga

Kesehatan

Gak ada Merasa

terganggu

Belum ada Perawat

ada

karena di

fasilitasi

oleh

pemerinta

h

POSITIF

5. Persaingan

Rumah Sakit

terangsang

memperbaik

i mutu

pelayanan

Termotivasi

untuk lebih

baik

Motivasi rumah

sakit

6. Teknologi

Kedokteran

Mengikuti

perkembang

an teknologi

perlu

Perlu

dukungan

pemerintah

Meningkatkan

keterampilan

tenaga

kesehatan

Berusaha

menyama

kan

fasilitas

Universitas Sumatera Utara

Page 107: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

91

dukungan

pemerintah

dengan

rumah

sakit di

luar

negeri

7. Kemudahan

Pelayanan

Rumah Sakit

Meningkatk

an SDM

prima dan

fasilitas

dilengkapid

ari

pemerintah

Meningkatka

n dukungan

fasilitas dan

SDM

berkualitas

dari

pemerintah

Sesuai dengan

kebijakan

pemerintah dan

sudah cepat

Hasilnya

maksimal

(cepat)

didukung

dokter

spesialis

salingbek

erjasama

8. Penyediaan

Pelayanan

Berkualitas

Rumah Sakit

Proses

menuju

pelayanan

berkualitas

Berkomitme

n

memajukan

rumah sakit

Menuju

peningkatkan

mutu pelayanan

Berupaya

menyerup

ai

pelayanan

kesehatan

di luar

negeri

DAMPAK

PELAYANA

N

KESEHATA

N

NEGATIF

9. Persaingan

Yang Negatif

Dalam Sistem

Pelayanan

Kesehatan

Persaingan

negatif itu

tidak

dibolehkan

Tidak

diperbolehka

n

Memotivasibek

erjalebihbaik

Persainga

n negative

tidak ada

10. Perbedaan

Pelayanan

Kesehatan

Masyarakat

Mampu dan

Tidak Mampu

Tidakmemb

edakanantar

a yang

mampudeng

antidakmam

pu

Tidak ada di

rumah sakit

Tidakdibedaka

n

Tidak

membeda

kan

11. Ketidakmamp

uan

Pemerintah

dalam

Menyediakan

Pelayanan

Kesehatan

Rumah Sakit

Belum

didukung

SDM yang

handal

Pemerintah

kurang

memfasilitas

i

Pemerintah

kurang

memperhatikan

kelengkapan

fasilitas

Pemerinta

h

menerapk

ankebijak

an SIP di

3

tempatpra

ktek

Universitas Sumatera Utara

Page 108: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

92

12. Ketergantung

an Kualitas

Pelayanan

Kesehatan

Rumah Sakit

di Luar

Negeri

Masyarakat

cerdas tidak

tergantung

yankes luar

negeri

Masyarakat

pendapatan

atas rata-rata

memilih

berobat di

luar negeri

Tergantung

kepuasan

masyarakat

Masyarak

at lebih

percaya

rumah

sakit luar

negeri

13. Kegagalan

Pemerintah

dalam

Membina

Daya Saing

Rumah Sakit

Prosedur

menunggu

(lama)

Kurangnya

perhatian

Kurang mampu Gagal

POSITIF

14. Peningkatan

terhadap

Sistem

Pelayanan

Kesehatan

Menuju

standardpel

ayanan

prima

Meningkatka

n skil SDM

professional

Meningkatkan

kompetensi

SDM

Usaha

dalam

perbaikan

15. Penyediaan

Pelayanan

Kesehatan

Rumah Sakit

Berkualitas

dengan Harga

Mudah

Dijangkau

Masyarakat

Sudah di

cover oleh

BPJS

Adanya

BPJS dan

KIS

Adanya JKN Adanya

BPJS

16. Peningkatkan

Teknologi

Bidang

Kedokteran

Untuk

Mendukung

Pelayanan

Kesehatan

Rumah Sakit

Didukung

teknologi

canggih

belum

merata

Dalam usaha

peningkatan

dari

pemerintah

Upaya

meningkatkan

peralatankedokt

eran

Berusaha

membeli

alat

canggih

17. Perhatian

Pemerintah

Terhadap

Rumah Sakit

Sudahbagus

tetapi tidak

semua tidak

dapat

difasilitasi

Kurangnya

perhatian

terhadap

rumah sakit

Pemerintah

kurang peduli

Tidak ada

bantuan

18. Perhatian

Pimpinan

Terhadap

Pendidikanb

erkala

belum ada

Sosialisasi

dan

menganjurka

Meningkatkan

kompetensi

SDM secara

Pelatihan,

pendidika

n, baik

Universitas Sumatera Utara

Page 109: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

93

Pendidikan

Tenaga

Kesehatan

n tenaga

kesehatan

senyum,

sapa, ramah

berkesinambun

gan

pendidika

n formal

(memfasil

itas

jenjang

pendidika

n tinggi)

Universitas Sumatera Utara

Page 110: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

94

Lampiran 5.Permohonan Izin Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 111: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

95

Lampiran 6.Surat Balasan Izin Peneltian

95

Universitas Sumatera Utara

Page 112: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

96

Universitas Sumatera Utara

Page 113: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

97

Universitas Sumatera Utara

Page 114: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

98

Lampiran 7.SuratSelesaiPenelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 115: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

99

Universitas Sumatera Utara

Page 116: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

100

Universitas Sumatera Utara

Page 117: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

101

Universitas Sumatera Utara

Page 118: DAMPAK MASYARAKAT BEROBAT KE LUAR NEGERI TERHADAP

102

Lampiran 8.Dokumentasi Penelitian

Universitas Sumatera Utara