dampak perekonomian timor

Upload: pepanc036gk

Post on 09-Oct-2015

343 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dampak Perekonomian Timor

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. Latar Belakang Organisasi internasional merupakan suatu persekutuan negara-negara yang

    dibentuk dengan persetujuan antara para anggotanya dan mempunyai suatu sistem

    yang tetap atau perangkat badan-badan yang tugasnya adalah untuk mencapai

    tujuan kepentingan bersama dengan cara mengadakan kerjasama antara para

    anggotanya. organisasi ini dibentuk melalui suatu perjanjian atau instrumen

    lainnya oleh sedikitnya tiga negara atau lebih sebagai pihak merupakan suatu

    kesatuan yang secara hukum dibedakan dengan kesatuan lainnya dan terdiri dari

    satu atau beberapa badan. Badan dalam hal ini diartikan sebagai gabungan dari

    wewenang-wewenang yang berada dibawah suatu nama

    Pembentukan organisasi internasional sebenarnya sudah lama ada sejak

    negara mengadakan hubungan internasional secara umum dan masing-masing

    negara mempunyai kepentingan. Hubungan internasional secara umum

    melibatkan banyak negara, berbeda dengan hubungan antara dua negara yang

    telah dirintis sejak abad ke-16 melalui pertukaran utusan masing-masing atas

    dasar persetujuan bersama.

    Rencana bergabungya Timor Leste ke dalam ASEAN

    Rencana bergabungnya Timor Leste, disatu sisi merupakan tantangan

    tersendiri bagi ekstensi keanggotaan ASEAN, sementara bagi Timor Leste sendiri

    merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan profil negaranya di kawasan

    disamping keuntungan-keuntungan ekonomi dan politik yang bisa didapat dengan

    menjadi anggota ASEAN. Tantangan ini berasal dari kesenjangan pembangunan

    yang terjadi antara Timor Leste dengan Negara ASEAN lainnya. Negara-negara

    ASEAN sedang berada dalam tahap konsolidasi dimana mereka telah

    menyesuaikan infrastruktur ekonomi dan beberapa lembaga yang diperlukan guna

    sinkronisasi kerja dalam kerangka ASEAN. Sementara, Timor Leste yang baru

    merdeka belum sampai 20 tahun, kini sedang berencana masuk ke ASEAN.

    Dengan profil Negara yang masih terbilang muda dengan bangunan politik,

  • 2

    pemerintahan dan ekonomi yang masih rapuh di kahwatirkan hal ini berpotensi

    menjadi masalah di masa depan dan akan menghambat integrasi ASEAN menjadi

    Komunitas ASEAN di tahun 2015. Namun, hingga saat ini belum ada satu Negara

    ASEAN yang menyatakan keberatannya secara resmi tentang masuknya Timor

    Lest ke ASEAN (Zenab : 2011, www.koranbaru.com, diakses pada tanggal 18 Juli

    2011). Bahkan menurut Indonesia yang di wakili oleh Menlu Mari Natalegawa,

    Indonesia akan membantu Timor Leste dalam menjembantani mas negara

    ASEAN dengan Timor Leste melalui body of Knowledge (pr : 2011,

    www.wartapedia.com, diakses pada tanggal 17 Juli 2011).

    Jika aplikasi Timor Leste ini berjalan mulus sehingga di tahun depan

    Timor Leste bisa mendapatkan status keanggotaannya di ASEAN, maka akan ada

    konsekuensi-konskuensi positif dan negartif yang mengikutinya. Hal ini terjadi

    karena ketika Timor Leste masuk menjadi anggota ASEAN, Timor Leste akan

    terikat dialam mekanisme yang berlaku di ASEAN. Beberapa diantaranya adalah

    dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Secara otomatis, Timor Leste akan

    masuk dalam Area Bebas Perdagangan dengan sesama Negara anggota ASEAN

    serta dengan Cina dalam kerangka ASEAN China Free Trade Area (ACFTA).

    Keuntungannya adalah, Timor Leste bisa memenuhi kebutuhan dalam negerinya

    melalui kegiatan impor dari Negara-negara ASEAN maupun Cina yang tergolong

    relative murah. Sebaliknya, Timor Leste semakin memiliki domain pasar yang

    luas dalam memasarkan produknya ke seluruh Negara-negara ASEAN dan Cina.

    Dalam bidang politik, Timor Leste akan mendapat asistensi dari

    organisasi ini dan Negara-negara tetangga seperti Indonesia dan Filipina dalam

    membantu meningkatkan kapasitas kualitas pemerintahan (good governance),

    penguatan lembaga-lembaga demokrasi serta mendorong Negara itu menjadi

    Negara yang lebih stabil secara politik dan sosial.

    Sementara dalam sektor Keamanan, Timor Leste akan masuk kedalam

    kerangka kerja Amalgamated Security yang dimiliki oleh ASEAN. Dengan

    begitu, Timor Leste akan bekerjasama dengan Negara-negara ASEAN lainnya

    untuk menanggulangi berbagai masalah keamanan seperti perbatasan,

    penyeludupan manusia, pencurian kekayaan laut, terorisme dan isu keamanan

    lainnya.

  • 3

    Timor Leste berpeluang menjadi anggota Anggota ASEAN didukung

    oleh bebebrap faktor, seperti :

    1. Dukungan Indonesia terhadap keanggotaan Timor Leste

    2. Letak Geografis Timor Leste yang berada lebih dekat dengan kawasan Asia

    Tenggara di bandingkan Pasifik Selatan

    3. Belum ada satu Negara ASEAN yang merasa keberatan soal aplikasi

    keanggotaan Timor Leste

    4. Keinginan kuat (political will) dari Pemerintah Timor Leste sendiri yang

    secara konsisten menghendaki negaranya menjadi bagian dari ASEAN

    Poin pertama, dukungan Indonesia terhadap keanggotaan Timor Leste

    merupakan modal awal yang baik. Indonesia sebagai Negara besar dan pendiri

    ASEAN memiliki pengaruh yang besar pula dalam organisasi kawasan ini.

    Apalagi dengan dipilihanya Indonesia sebagai ketua ASEAN untuk masa jabatan

    2011 2012, maka Indonesia kemungkinan besar akan memainkan peranannya

    dan menggunakan pengaruhnya di ASEAN untuk memuluskan rencana Timor

    Leste menjadi anggota ASEAN yang sedianya bisa terwujud di tahun 2012.

    Analisis Regionalisme Asia Tenggara

    Analisis Bidang Ekonomi

    Untuk tahapan awal perlu kita sepakati secara pemahaman bahwa ASEAN

    adalah sebuah organisasi regional kawasan yang lahir dengan akumulasi

    kepentingan negara-negara pendirinya akan kebutuhan ekonomi sehingga dalam

    implementasi kebijakan setiap langkah ASEAN pada tahapan awal tentu memberi

    perhatian yang lebih besar untuk wacana yang menyangkut ekonomi. Hal ini

    terlihat dengan kebijakan awal yang berdampak besar yang disepakati ASEAN

    pada KTT ke-4 di Singapura tahun 1992 tentang AFTA (ASEAN Free Trade

    Area).

    AFTA yang dibentuk dengan tujuan utama meningkatkan daya saing

    negara ASEAN di pasar internasional dan diharapkan untuk meningkatkan

    perdagangan perdagangan intrakawasan ternyata tidak terimplementasi dengan

    sempurna. Godaan untuk menjalin sebuah kerja sama baik bilateral maupun

    multilateran negara-negara Anggota ASEAN dengan negara maupun organisasi di

  • 4

    luar kawasan ASEAN seperti Amerika, Inggris, Uni Eropa, negara-negara Asia

    Pasifik, negara-negara Asia Timur seperti Cina, Jepang, dan Korea, ternyata jauh

    lebih menggoda. Sampai kemudian ada kita mengenal forum EAEC (East Asian

    Economical Caucus), ASEAN+3, ASEAN+1, bahkan ASEAN+6.

    Fakta-fakta menyimpang seperti ini lah yang kemudian menjadi cikal

    bakal tidak berhasilnya AFTA dalam implementasi praktisnya walaupun telah

    diratifikasi sejak 2003 silam. Jelas Asean Free Trade Area (AFTA) telah tidak

    relevan lagi diterapkan mengingat inkonsistenan yang terjadi pada negara-negara

    anggota yang seharusnya menerapkannya dengan baik. Menurut saya, hal ini

    terjadi karena belum terjalinnya semangat kekitaan atau solidaritas yang kuat

    antar sesama negara ASEAN untuk mewujudkan kemajuan sector ekonomi

    regional. Paradigma Realis yang bergerak di atas label negara masing-masing

    masih sangat kuat dalam pola pikir negara-negara anggota ASEAN dalam

    implementasi kebijakan ekonominya.

    Berangkat dari kegelisahan-kegelisahan inilah kemudian dibentuk ASEAN

    Economic Community (AEC) sebagai salah satu pilar ASEAN Community (AC)

    untuk lebih mewujudkan implementasi yang maksimal dalam pedagangan bebas

    untuk memajukan perekonomian regional ASEAN. Kegelisahan yang sangat besar

    ini kemudian segera dibalut dengan diratifikasinya lebih dulu blue print AEC

    untuk menyelematkan sector perekonomian regional sebelum terpuruk lebih jauh,

    mengingat negara-negara di kawasa Asia Tenggara ini sangat menaruh perhatian

    lebih besar dalam bidang ekonomi.

    Analisis Bidang Politik

    Pada fase awal pembentukan organisasi ASEAN, kepentingan politik

    nasional setiap bangsa dan negara pendiri diberikan secara berdaulat pada masing-

    masing negara anggota sehingga secara sederhana dipahami bahwa ASEAN

    walaupun berwajah organisasi regional di berbagai bidang kerja sama, tapi dalam

    implementasinya hanya bergerak di bidang ekonomi karena tidak memiliki

    wewenang untuk saling mencampuri urusan politik dan stabilitas nasional dalam

    negeri setiap negara anggota, meskipun kesadaran akan dampak konflik lokal itu

  • 5

    pada nantinya akan memicu konflik kawasan region Asia Tenggara disadari oleh

    setiap negara anggota.

    Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan kepentingan, dan

    perkembangan kebutuhan setiap negara anggota ASEAN, integrasi ASEAN

    disadari tidak hanya dibutuhkan dalam bentuk kerja sama yang berpusat dalam

    bidang ekonomi saja, tetapi juga dalam bidang politik, social, dan juga budaya.

    Karena itu, pada tahun 1994 dibentuk lah ARF (Asean Regional Forum) sebagai

    forum dalam membahas pemeliharaan kestabilitasan dan keamanan di Asia

    Pasifik. Semangat utama pembentukan forum ini mengalami perkembangan pada

    Pertemuan Tingkat Menteri di Vientiene, Laos pada Juli 2005 silam dari

    Confidence Building Measures menuju Confidence Building Measures dan

    Preventive Diplomacy (Pembangunan Rasa Saling Percaya sekaligus Pencegahan

    konflik dan Eskalasi Konflik dalam Kawasan).

    Dalam ARF di kancah forum internasional, badan bentukan ASEAN ini

    mengalami proses pembiasan dengan ruang lingkup yang terlalu lebar sehingga

    focus utama pembahasannya kerapkali melebar ke ruang lingkup yang semestinya

    tidak trjamah. Meski keberadaannya pada awal pembentukan sangat membantu

    dalam transformasi pemikiran dalam bidang politik, tapi lambat laun forum ini

    semakin tak tentu arah. Indonesia yang memiliki cukup peranan dalam forum ini

    sebagai pihak yang dipercayai untuk mengepalai berbagai pertemuan-pertemuan

    pembahasan wacana global kerap kali membahas tentang hal yang tidak

    bersentuhan secara langsung dengan region ASEAN, misalnya saja masalah

    Palestine-Israel, Iran-AS, Asia Pasifik-Australia-New Zealand, meski wacana-

    wacana yang telah saya sebutkan tadi tentu memiliki dampak meski sedikit

    terhadap ASEAN. Tapi jiak ditinjau dari segi urgenitasnya, masih banyak wacana

    lokal region yang mesti dibahas, kasus Burma misalnya, Thailand, Indonesia-

    Filipina, Indonesia-Malaysia, dan masih banyak lagi.

    ARF ini aktif diimplementasikan kala ASEAN masih berlandaskan

    Deklarasi Bangkok yang memang sangat lemah dalam hal justifikasi hukum

    kelegalan organisasi, sehingga untuk memperbaiki kebiasan yang terjadi

    dibutuhkan sebuah Charter/Piagam sebagai konstitusi organisasi untuk dipatuhi

    oleh setiap negara anggota. Disinilah kemudian peranan ASEAN Charter dengan

  • 6

    tujuan utama yakni menjadikan ASEAN sebagai organisasi regional yang

    memiliki legal personality (berlandaskan hukum) dan berorientasi pada

    kepentingan mastarakat dalam kawasan.

    Setelah berlandaskan hukum yang kuat dan berorientasi pada kepentingan

    masyarakat kawasan, ASEAN secara tidak langsung melebarkan sayap praktik

    dan tanggung jawabnya kehampir seluruh sector kehidupan masyarakat region

    Asia Tenggara. Untuk Implementasi ini, diwujudkanlah ASEAN Community (AC)

    dengan tiga pilarnya yakni ASEAN Economic Community (AEC), ASEAN Security

    Community (ASC), dan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) yang

    direncenakan akan diimplementasikan dalam Wajah Visi ASEAN 2015 pada

    tahun 2015 nanti.

    Jadi, dalam pengimplementasiannya, pada tahun 2015 nanti, tidak akan

    ada lagi yang dikenal sebagai rakyat Indonesia, rakyat Malaysia, rakyat Vietnam,

    rakyat Thailand, yang ada hanya rakyat ASEAN, masyarakat ASEAN dalam satu

    wilayah ASEAN dengan wajah Komunitas ASEAN. Semangat kekitaan atau

    solidaritas yang lemah yang meruntuhkan keefektifan AFTA inilah yang hendak

    diperkuat oleh ASEAN Community agar dalam perdagangan internasional,

    perdagangan regioanal kawasan Asia Tenggara dapat selamat dari serangan

    perekonomian pihak lain yang kuat dan mengancam. Konsep ASEAN Community

    ini berprinsip bahwa dalam menghadapi serangan luar secara bersama itu tentu

    akan lebih efektif daripada menghadapinya secara sendiri-sendiri per Negara.

    Selain itu, dalam bidang politik antar negara kawasan pun dengan adanya

    konsep ASEAN Community ini maka permasalahan konflik internal negara juga

    menjadi permasalahan region, sehingga diyakini proses penyelesaiannya akan

    lebih maksimal dan bijak karena ditelaah secara kritis oleh banyak negara.

    Semangat persaudaraan akan terjalin dengan sangat erat jika ASEAN Community

    ini diterapkan secara maksimal.

    ASEAN Community dengan tiga pilar utamanya yang sangat ideal adalah

    sebuah solusi yang sangat ideal dalam mempersiapkan kawasan Asia Tenggara

    untuk menghadapi persaingan global di berbagai bidang, tentunya jika

    dilaksanakan secara maksimal. Namun, seperti yang kita ketahui bersama, negara-

    negara anggota ASEAN sangat beragam. ASEAN memiliki Singapura yang

  • 7

    sangat maju dalam hal industrinya dengan populasi penduduk kaya sebanyak

    55.000 jiwa dengan asset mencapai US$ 1 juta per individu pada tahun 2005.

    ASEAN juga memiliki Indonesia yang masih memiliki 30 juta masyarakat miskin

    pada sensus tahun 2001. Ada juga Thailand yang memiliki ketidakstabilan

    pemerintahan selama 32 tahun terakhir. Dan Burma yang masih dalam intervensi

    Militer yang kuat atau kah Vietnam yang masih dipengaruhi paham komunis

    dalam sistem pemerintahannya.

    Implikasi Hubungan Australia Timor Leste

    Keinginan Timor Leste untuk menjadi bagian dalam ASEAN yang

    dibuktikan dengan diserahkannya aplikasi Negara ini ke perwakilan Indonesia

    yang sedang menjabat sebagai ketua ASEAN periode 2011, membuktikan

    kesungguhan Timor Leste untuk mengarahkan politik luar negerinya ke kawasan

    Asia Tenggara ketimbang Pasifik Selatan.

    Hubungan Timor Leste Australia, yang secara tradisional merupakan

    Negara sahabat akan mengalami penurunan intensitas dalam bidang ekonomi dan

    politik. Seperti yang telah ditulis diatas, ketika Timor Leste meletakkan Asia

    Tenggara sebagai kiblat dalam politik Luar Negerinya, maka ia akan memenuhi

    kepentingan nasionalnya termasuk kebutuhan pangan, dan investasi melalui

    kerangka organisasi regional ASEAN. Dengan sendirinya, akan terjadi

    pengurangan impor terhadap dan produk-produk teknologi tinggi seperti barang

    elektronik, alat-alat kesehatan dan barang manufakur otomotif beserta

    aksesorisnya yang berasal dari Australia. Dengan berkurangnya impor dari

    Australia, ketergantungan Timor Leste terhadap Australia pun berkurang.

    Ketergantungan yang semakin berkurang secara ekonomi terhadap Australia akan

    memberi dampak bagi pengaruh politik Australia dalam politik domestik Timor

    Leste. Akan ada beberapa pemain dalam politik domestik Timor Leste yang

    menggeser pengaruh politik Australia. Diantaranya adalah Indonesia dan Cina.

    Kedua Negara ini secara politik mewakili kekuatan regional Asia yang akan

    memperebutkan pengaruh di Timor Leste. Factor ekonomi tetap menjadi alasan

    utama mengapa kedua pemain asal Asia ini akan berusaha terlibat dalam urusan

    dalam negeri Timor Leste. Dengan begitu, Australia akan mencari strategi baru

  • 8

    untuk mereposisikan keberadaannya di Timor Leste. Australia akan bermain di

    sektor-sektor yang lebih sensitif termasuk keamanan domestik dan regional.

    Dalam hal ini, tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini kerjasama pertahanan dan

    keamanan antara Timor Leste Australia terbukti relatif berhasil dengan

    meredam konflik horizontal yang sempat mengguncang Timor Leste beberapa

    tahun belakangan ini.

    Bergabungnya Timor Leste kedalam ASEAN jika nanti disetujui, tidak

    dimaksudkan untuk menggantikan posisi Australia oleh ASEAN. Karena

    keduanya merupakan dua entitas yang berbeda. Dimana yang pertama adalah

    Negara dan yang kedua adalah Organisasi Regional. Namun, penurunan pengaruh

    ini bisa dilihat sebagai berkurangnya depedensi Timor Leste dari Australia kepada

    interdepedensi Timor Leste dengan Negara-negara Asia Tenggara didalam

    kerangka organisasi Regional, ASEAN.

    Hubungan Dagang Timor Leste Australia

    Dengan melihat data-data impor Timor Leste dari Australia, dapat

    dikatakan bahwa, pertama Australia merupakan salah satu partner utama dagang

    Timor Leste. Kedua, hubungan dagang kedua Negara ini sangat penting dan

    bermanfaat bagi Timor Leste sehingga nilai impornya mengalami kenaikan dari

    tahun 2006 hingga 2010. Ketiga, dalam beberapa barang impor, Timor Leste

    tergantung kepada Australia.

    Sebagai partner dagang utama Timor Leste, Australia mengambil posisi

    sebagai penyedia barang-barang industry untuk memenuhi kebutuhan dalam

    negeri Timor Leste. Dengan melihat data impor yang ada, nilainya memang

    tidaklah cukup besar bagi Australia, namun secara politis ini dapat digunakan

    untuk meningkatkan ketergantungan Timor Leste terhadap Australia.

    Ketergantungan secara ekonomi oleh Timor Leste terhadap barang-barang impor

    Australia akan menaikkan posisi tawar Australia dihadapan Timor Leste.

    Sementara, bagi Timor Leste sendiri, ketergantungannya terhadap produk-produk

    impor asal Australia yang kebanyakan merupakan barang industri dengan

    teknologi tinggi merupakan hal yang tidak terhindarkan karena Australia satu-

  • 9

    satunya Negara maju terdekat yang bisa memenuhi kebutuhan produk teknologi

    tinggi tersebut.

    Hal inilah yang kemudian bisa menjelaskan mengapa nilai impor Timor

    Leste dari Australia terus meningkat tiap tahun. Kebutuhan dalam negeri yang

    belum bisa dipenuhi sendiri, pilihan paling rasional dalam memenuhi kebutuhan

    produk berteknologi tinggi hingga kedekatan hubungan bilateral dengan Australia,

    merupakan beberapa alasan yang membuat Timor Leste memilih Australia

    sebagai tujuan utama impor kebutuhan produk-produk berteknologi tinggi.

    Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan produk-produk berteknologi tinggi,

    Australia menjadi satu-satunya sumber impor utama, khususnya untuk barang-

    barang medis, alat berat, produk-produk hasil industri otomotif dan aksesorisnya.

    Pilihan ini dilihat rasional jika produk-produk itu harus diimpor jauh-jauh dari

    Jepang, Korea atau bahkan Eropa maupun Amerika Serikat. Sekalipun ada, nilai

    impornya tetap berada di bawah Ausralia.

    Hal inilah yang menjelaskan betapa secara ekonomi dan perdagangan antar

    Negara, Australia memiliki pengaruh yang besar bagi Timor Leste. Pengaruh

    ekonomi akibat ketergantungan Timor Leste terhadap produk-produk teknologi

    tinggi asal Australia inilah yang dijadikan alat politik (political tools) oleh

    Australia untuk mempengaruhi Timor Leste.

    Kepentingan Nasional Timor Leste dalam ASEAN

    Dengan mengamati dinamika kawasan Asia Tenggara yang terus

    menampakkan dirinya pada tataran internasional, Timor Leste melihat berbagai

    kesempatan besar yang bisa didapat darinya jika menjadi bagian darinya. ASEAN

    yang merupakan organisasi regional. Terlepas dari banyak kekurangannya tetapi

    organisasi tersebut tetap diakui sebagai salah satu organisasi regional yang paling

    maju perkembangannya dalam tahap integrasi bahkan memiliki hubungan dengan

    banyak organisasi regional didunia, terutama Uni Eropa yang merupakan

    organisasi regional paling sukses dalam mengintegrasikan kawasannya.

    Dengan jumlah penduduk yang relatif banyak, memiliki hubungan dan

    akses yang luas dengan Negara dan organisasi internasional lainnya, menjadikan

    ASEAN sebagai masa depan Timor Leste, dimana Timor Leste berharap bahwa

  • 10

    kepentingan nasionalnya dapat dipenuhi melalui organisasi tersebut. Timor Leste

    melihat bahwa dengan masuknya Negara itu ke ASEAN, Timor Leste memiliki

    akses untuk mencari bahan-bahan kebutuhan pokoknya yang lebih murah baik

    dari Negara-negara ASEAN seperti Indonesia, Vietnam atau Thailand ataupun

    partner dagang ASEAN seperti Cina. Dalam hal finansial, Singapura merupakan

    rujukan yang rasional. Bahkan untuk beberapa produk-produk teknologi tinggi

    dimana Timor Leste sangat tergantung dari Australia dapat diperoleh dari Cina

    dengan harga yang lebih murah namun tetap dengan kualitas international brand.

    Secara umum, kepentingan nasional Timor Leste di ASEAN adalah

    kepentingan ekonomi dan kepentingan politik. Dalam hal ekonomi, seperti yang

    telah disinggung diatas, Timor Leste berkepentingan untuk mengamankan

    kebutuhan dalam negerinya dengan mencari alternatif produk yang terjangkau dari

    Negara-negara ASEAN ataupun juga partner dagang ASEAN seperti Cina.

    Produk yang terjangkau akan banyak membantu pemerintah Timor Leste dalam

    menekan anggaran belanja negaranya per tahun sehingga bisa dialokasikan ke pos

    lain seperti pendidikan atau kesehatan ataupun untuk membuka lapangan kerja

    baru.

    Dalam bidang politik, politik luar negeri Timor Leste yang berorientasi

    kawasan dilihat sebagai reidentifikasi posisinya sebagai bagian dari Negara-

    negara Asia Tenggara dan bukan Pasifik Selatan. Disamping itu, penegasan ini

    juga semakin memperkuat kebijakan politik luar negerinya yang lebih berkiblat ke

    Asia Tenggara dibanding ke Pasifik Selatan, termasuk Australia maupun Selandia

    Baru. Kepentingan politik Timor Leste dalam ASEAN adalah juga untuk

    menaikkan profilnya di kawasan tersebut dan ikut berpartisipasi dalam dinamika

    politik kawasan. Aktualisasi diri ini merupakan strategi kebijakan jangka panjang

    Timor Leste yang berusaha menjalin hubungan baik dengan Negara-negara

    ASEAN sehingga tujuann jangka panjang seperti stabilitas negaranya bisa terjaga

    secara relatif. Asistensi dari Negara-negara ASEAN juga merupakan hal yang

    dicari Timor Leste dalam rangka membantu Negara itu untuk membangun sebuah

    sistem pemerintahan yang baik dengan ditopang oleh lembaga-lembaga Negara

    yang demokratis dan patuh hokum.

  • 11

    Kedua bidang ini, yakni ekonomi dan politik merupakan tujuan utama

    mengapa Timor Leste ingin bergabung ke ASEAN. Dalam jangka panjang, apa

    yang diharapkan oleh Timor Leste terhadap ASEAN adalah stabilitas ekonomi,

    politik dan juga keamanan dalam negeri yang berikutnya akan mempengaruhi

    stabilitas kawasan sehingga Timor Leste mampu membangun negaranya dengan

    lebih baik lagi untuk menjadi Negara yang lebih makmur, sejahtera, adil dan aman

    dimasa yang akan datang.

    Dampak Politik dan Ekonomi Timor Leste jika menjadi Anggota ASEAN

    Rencana masuknya Timor Leste ke ASEAN memiliki dampak positif dan

    negatif. Dampak positif itu sendiri bagi Timor Leste memiliki dimensi Politik dan

    Ekonomi. Dimensi politiknya adalah profil Timor Leste semakin meningkat

    didunia internasional karena didongkrak dengan profil ASEAN. Melalui ASEAN,

    Timor Leste dapat melakukan diplomasi multilateral dengan negara lain yang

    secara kapasitas politik dan ekonomi lebih besar dari Timor Leste. Dengan kata

    lain, secara politik posisi tawar-menawar Timor Leste di dunia Internasional

    semakin meningkat. Dimensi ekonominya, Timor Leste dapat mengimpor barang-

    barang yang lebih murah baik dari negara-negara ASEAN maupun Cina yang

    merupakan partner dagang utama ASEAN ketimbang dari Portugal atau Australia.

    Timor Leste pun bisa mengekspor hasil produk dalam negerinya ke sesama negara

    ASEAN tanpa beban bea cukai termasuk ke Cina. Disamping itu, melalui

    mekanisme ASEAN, Timor Leste akan dibantu dalam mendorong terciptanya

    pemerintah yang baik (good Governance) dengan sistem politik dan sosial yang

    lebih stabil.

    Rencana masuknya ASEAN ini juga sedikit banyaknya akan berdampak

    pada hubungan Timor Leste Australia. Politik luar negeri Timor Leste yang

    lebih banyak berkiblat ke Asia Tenggara, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

    nasionalnya di kawasan itu. Dengan demikian jika Timor Leste bisa memenuhi

    kebutuhan akan barang manufaktur dan bahan pangan dari ASEAN, maka impor

    Timor Leste akan sedikit menurun dari Australia. Menurunya nilai impor dari

    Australia berarti tingkat ketergantungan Timor Leste terhadap Australia dalam

    ekonomi perdagangan antar negara pun turut menurun. Tingkat ketergantungan

  • 12

    ekonomi terhadap sebuah negara lain akan berimbas pada menurunnya tingkat

    ketergantungan secara politik pula. Hal ini berlaku pula dalam hubungan Timor

    Leste Australia. Tingkat ketergantungan Timor Leste secara ekonomi yang

    menurun akan diikuti pula dengan menurunnya tingkat ketergantungan secara

    politik terhadap Australia. Jika beberapa tahun lalu ketika terjadi konflik

    horizontal di Timor Leste dan Ramos horta langsung meminta bantuan ke

    Australia, maka kemungkinan besar hal itu tidak akan terjadi lagi dimasa yang

    akan datang. Timor Leste bisa saja lebih memilih meminta advises dari sesama

    negara anggota ASEAN atau ASEAN itu sendiri. Jika dimasa depan Timor Leste

    tidak mampu mengimbangi hubungannya dengan ASEAN disatu sisi dan

    Australia disisi lain, maka kemungkinan konflik kepentingan bisa saja tercipata

    dari situasi ini.

    Proposal Timor Leste ini sedikit mendapat hambatan karena beberapa

    faktor, diantaranya adalah gap development antara negara itu dengan negara-

    negara ASEAN lainnya. Kesenjangan pembangunan ini dikahwatirkan dimasa

    yang akan datang karena dapat menimbulkan masalah. Timor Leste belum

    memiliki tatanan pemerintah yang rapi, bangunan politik dan ekonomi yang kuat

    serta belum berkembangnya lembaga-lembaga demokratis. Para syarat ini

    diperlukan karena jika suatu saat ada konflik yang terjadi, bisa diselesaikan secara

    demokratis melalui lembaga-lembaga pemerintah yang adil dan demokratis pula.

    Namun, kesenjangan ini di nafikan oleh Indonesia karena menurut Indonesia,

    Timor Leste akan dibantu untuk memperkecil kesenjangan tersebut selama

    beberapa tahun sebelum mendapat status penuh anggota ASEAN.

    Selain itu, rezim di Timor Leste dituntut untuk menjunjung tinggi prinsip-

    prinsip demokrasi. Kekuatiran ASEAN adalah jika Timor Leste jatuh ke tangan

    Rezim yang anti demokratis dan Otoriter seperti Myanmar. Jika hal ini terjadi,

    maka akan menjadi masalah baru lagi bagi ASEAN dimasa depan dan akan

    menurunkan kredibilitas ASEAN sebagai organisasi regional yang berbasiskan

    demokrasi.

    Jika Timor Leste dalam beberapa tahun lagi menjadi anggota ASEAN,

    hendaknya ia bisa menjaga keseimbangan hubungannya dengan Australia disatu

    pihak dan ASEAN di pihak lain. Karena bagaimana pun juga, Australia

  • 13

    merupakan mitra tradisional Timor Leste yang sejak awal kemerdekaan banyak

    membantu Timor Leste keluar dari kemelut politik dan Sosial paska referndum.

    Lagi pula, yang tidak tergantikan dari Australia hingga saat ini adalah peranannya

    dalam membantu Timor Leste memelihara stabilitas dalam negeri Timor Leste.

    Kerjasama strategis ini kedepannya lebih ditingkatkan dan diperluas tidak hanya

    dalam keamanan domestik saja tetapi juga kedua negara boleh bekerjasama dalam

    menangani kejahatan penyeludupan manusia, pencurian ikan serta terorisme.

    Timor Leste harus konsisten dalam usahanya untuk mendapatkan

    keanggotaanya di ASEAN. Beberapa prasyarat yang diperlukan harus di penuhi.

    Hal ini tidak hanya baik bagi ASEAN, namun juga baik bagi Timor Leste sendiri.

    Pemerintah Timor Leste harus memiliki komitmen untuk mmbangun

    pemerintahannya sebagai pemerintahan yang demokratis dengan lembaga-

    lembaga negara yang kuat serta profesional. Pemerintah Timor wajib mendorong

    negaranya menjadi negara yang taat hukum, bebas korupsi dan membiarkan

    lembaga swadaya masyarakat tumbuh dikalangan masyarakat sebagai wadah

    aspirasi mayarakat kepada pemerintah Timor. Dengan begitu, gap development

    dalam bidang pemerintahan lebih sedikit berkurang.

    Menyongsong akan bergabungnya negara muda Timor-Leste dalam

    komunitas ASEAN, belum lama ini Presiden Timor-Leste menulis artikel dalam

    bahasa Inggeris di suratkabar mingguan BUSINESS TIMOR edisi 54/23-29 Mei

    2011 (hal 16) seputar apa dan mengapa Timor-Leste harus segera bergabung

    dengan ASEAN. Pandangan Ramos Horta dalam artikel ini erat kaitannya dengan

    kunjungan PM Xanana Gusmao Maret yang baru lalu ke Jakarta, dimana Presiden

    RI Susilo Bambang Yudhoyono telah memberi sinyal bahwa Timor-Leste

    memperoleh dukungan dari Jakarta dan akan diadvokasi untuk dapat segera

    bergabung dalam komunitas ASEAN.

    Perkembangan yang terjadi kemudian justeru datang dari Singapore yang

    secara diplomatis menyampaikan pandangannya bahwa Timor-Leste dengan

    kondisinya saat ini belum siap dengan segala dinamika yang ada di dalam

    ASEAN.

    Sebelum merespons hal ini Presiden Ramos Horta telah berkunjung ke

    Kamboja dan bertemu PM Hunsen yang juga secara terus terang dan terbuka

  • 14

    mendukung sepenuhnya keinginan Timor-Leste untuk segera bergabung dengan

    ASEAN.

    Dan kemudian? Ya, artikel menarik yang mengalir jernih dari Presiden

    Timor-Leste ini saya terjemahkan secara bebas kedalam bahasa Indonesia dengan

    tidak mengurangi ataupun menambahi materinya yang asli dalam bahasa Inggeris.

    Nah kawan-kawan, silakan membaca artikel ini dan jangan

    lupa memberikan pandangan kalian meski hanya 1 inci sekalipun.

    Keinginan kami untuk bergabung dengan ASEAN bukanlah hal baru.

    Dalam 10 tahun terakhir, kami telah menunjukkan tekad yang kuat untuk

    bergabung dengan organisasi ini.

    Secara geografis, kami sangatlah Asia Tenggara. Dan Indonesia telah

    menunjukkan visi, "a real sense of history" dan kenegarawanannya yang telah

    dengan sungguh-sungguh mengadvokasi kami pada awal tahun ini untuk menjadi

    anggota ASEAN.

    Malaysia, Thailand, Kamboja, Brunei, Filipina, Kamboja dan Myanmar

    juga telah menyatakan dukungannya. Ketika saya mengunjungi Kamboja

    beberapa minggu yang lalu, saya diberitahu oleh Perdana Menteri Hun Sen yang

    akan memegang tongkat estafet Pimpinan ASEAN tahun 2012 bahwa mereka

    sudah membuat aturan tambahan untuk mengakomodasi Timor-Leste sebagai

    anggota ke-11. Perdana Menteri Hun Sen mengatakan dengan terus terang : "Jika

    Indonesia mendukung Timor-Leste bergabung dengan ASEAN sekarang,

    mengapa salah satu dari kami keberatan?" Bahkan Myanmar telah menyatakan

    dukungan bagi keanggotaan Timor-Leste meskipun kita tetap kritis tentang

    catatan hak asasi manusia rezim yang berkuasa di Myanmar sekarang. Tapi

    Singapura, sementara setuju dengan keanggotaan Timor-Leste di ASEAN,

    tapi keberatan untuk keanggotaan awal, dengan alasan Timor-Leste belum siap

    untuk menyerap banyak tantangan dan kompleksitas di lingkungan ASEAN. Di

    bawah ini saya berpendapat mengapa Timor-Leste siap bergabung dengan

    ASEAN.

    SOSIAL, EKONOMI, POLITIK DAN KONDISI KEAMANAN.

  • 15

    Menurut laporan terbaru UNDP tahun 2011 tentang Pembangunan

    Manusia, Indeks Pembangunan Manusia di Timor-Leste untuk tahun 2010 adalah

    0.502, ini berarti masuk dalam kategori medium dalam pembangunan manusia.

    Pada tahun 2005, Indeks Pembangunan Manusia adalah 0.428 dan pada awal

    kemerdekaan pada tahun 2002 adalah 0.375.

    Kami telah bergerak lebih maju dari beberapa anggota lama ASEAN

    seperti Kamboja, Laos, dan Myanmar, dan kami hanya berada di belakang

    Vietnam untuk pembangunan manusia. Dari 169 negara, Timor-Leste berada di

    ranking 120 di atas Laos (122), Kamboja (124) dan Myanmar (132).

    Timor-Leste juga berperingkat lebih tinggi dibandingkan Papua New

    Guinea (137) dan sebagian besar negara Sub-Sahara Afrika; terutama Kenya

    (128), Nigeria (142), Angola (146) dan Mozambik (165)

    Pendaftaran Sekolah melonjak tajam dari 63 persen pada tahun 2006

    menjadi 82,7 persen pada 2009. Beberapa daerah yang padat penduduk seperti

    Oecusse, Manatuto dan Atauro dalam 2 tahun terakhir ini telah bebas buta aksara.

    Singkatnya, Timor-Leste akan terbebas dari buta aksara pada tahun 2015.

    Timbulnya hubungan internasional secara umum tersebut pada hakekatnya

    merupakan proses perkembangan hubungan antar negara, karena kepentingan dua

    negara saja tidak dapat menampung kehendak banyak negara. Negara-negara

    melalui organisasi itu akan berusaha untuk mencapai tujuan yang menjadi

    kepentingan bersama dan kepentingan ini menyangkut bidang kehidupan

    internasional yang sangat luas. bidang-bidang tersebut menyangkut kepentingan

    banyak negara maka diperlukan peraturan internasional (international regulation)

    agar kepentingan masing-masing negara dapat terjamin. )

    Perkembangan organisasi internasional terutama, lebih merupakan suatu

    jawaban atas kebutuhan nyata yang timbul dari pergaulan internasional ketimbang

    karena pertimbangan filosofi atau ideologi mengenai gagasan pemerintah dunia

    pertumbuhan pergaulan internasional. Dalam arti perkembangan hubungan-

    hubungan antara rakyat yang beragam, merupakan suatu ciri konstan dari

    paraibana yang matang, kemajuan dalam bidang mesin-mesin komunikasi yang di

    tambah dengan hasrat untuk berdagang demi menciptakan suatu tingkat hubungan

    yang pada akhirnya memerlukan pengaturan melalui cara-cara kelembagaan.

  • 16

    Dalam perkembangannya berdiri organisasi-organisasi internasional, secara umum

    organisasi internasional dapat dibedakan menjadi organisasi internasional yang

    bersifat universal dan organisasi internasional yang bersifat regional.

    Kepentingan serta kebutuhan negara berdaulat dan merdeka (independent

    States and constituting a lagelly organization state) tidak cukup hanya diselsaikan

    maupun di koordasi oleh lembaga atau organisasi internasional yang bersifat

    universal saja. Akan lebih mudah jika semua hubungan internasional dalam

    belahan dunia tertentu diatur secara terbatas (tidak menyeluruh), yaitu dengan

    kerjasama secara regional. Kerjasama demikian lebih berdekatan serta kebutuhan

    ekonomi dan kebudayaan tidak terlalu jauh berbeda. Hal ini sesuai dengan

    pendapat Oppenheim yang mengatakan bahwa

    In view of the wide geographic, economic, and cultural differences

    obtaining between state, the scope of rules capable of universal application must

    necessarily be more limited than in the relation of indivuals within the State.

    Theses diversities between community of interest, but such particular

    internastional law between two or more states presupposes the existence and must

    be interpreted in the light of principles of international law binding on all States.

    Di wilayah Asia Tenggara terdapat organisasi regional yaitu ASEAN

    (Association of South East Asian Nation). ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus

    1967, dengan bertemunya kelima menteri luar negeri di wilayah Asia Tenggara

    yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapore dan Thailand di Bangkok yang

    kemudian umum dikenal dengan deklarasi Bangkok.) Berdirinya organisasi

    ASEAN ini berdasarkan pada Pasal 33 dan Pasal 52 sampai dengan Pasal 54 The

    United Nation Charter Specifically Recognize Regional Arrangements.

    ASEAN didirikan dengan fondasi perlakuan yang sama untuk

    mempromosikan kerjasama regional di wilayah asia selatan dengan

    prinsip equality and partnership and thereby to contribute toward peace, progress

    and prosperity in the region. pendiri ASEAN sepakat untuk menetapkan tujuan

    dari ASEAN sebagaimana tertuang dalam deklarasi Bangkok 1969 sebagai

    berikut:

    1. to accelerate the economic growth;

    2. to promote regional peace and stability; and

  • 17

    3. to promote active collaboration and mutual assistance on matters of common

    interest in the growth of economic, social, cultural, technical,scientific, and

    administrative fields.

    Seiring dengan perkembangannya, negara lain di Asia Tenggara

    bergabung bersama ASEAN. Brunei Darussalam adalah negara non-pemrakarsa

    pertama yang bergabung pada tanggal 7 Januari 1984. Seminggu setelah hari

    kemerdekaannya. Perlu waktu 11 tahun untuk ASEAN kembali menerima anggota

    baru. Vietnam yang menjadi anggota yang ke tujuh pada tanggal 28 Juli 1995.

    Laos dan Myanmar menyusul dua tahun berikutnya menjadi anggota ASEAN,

    yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Masalah politik menyebabkan keinginan

    Kamboja untuk bergabung terhambat. Akhirnya mereka bergabung pada tanggal

    16 Desember 1998.

    ASEAN dalam program kerjanya baik dengan sesama negara anggotanya

    maupun dengan negara-negara lain, melakukan kerja sama perdagangan bebas

    atau yang dikenal dengan Free Trade. Perdagangan bebas ini sendiri telah mulai

    digagas oleh ASEAN pada tahun 1977, yaitu dengan menyepakati the

    ASEAN Preferential Trade Association (PTA) berdasarkan PTA ini, negara-

    negara anggota ASEAN sepakat untuk memberikan keuntungan-keuntungan

    perdagangan bagi negara-negara yang berada dalam ASEAN.

    Rintangan-rintangan yang timbul dalam perdagangan disepakati akan

    dikurangi terhadap produk-produk tertentu melalui kesepakatan PTA. Pada

    awalnya anggota diizinkan untuk secara menentukan sukarela produk-produk

    yang mana mereka akan setuju untuk diberikan konsesi. pendekatan ini

    selanjutnya ditinggalkan dan pengurungan untuk semua produk diberikan. Pada

    tahun 1987 dalam pertemuan di Manila, negara-negara anggota ASEAN sepakat

    untuk mengingkatkan PTA guna meningkatkan perdagangan intra ASEAN yang

    kemudian dibuat dalam ASEAN free trade area.

    Dalam perjanjian-perjanjian tersebut meliputi baik barang (goods) jasa

    (services), dan Investasi (investation). Dimana kesemua bidang tersebut harus

    diikuti oleh semua anggota ASEAN. Walaupun dalam prinsipnya suatu negara

    anggota berhak menolak untuk ikut serta dalam suatu kegiatan seperti tertuang

  • 18

    dalam ASEAN Charter 2007, tetapi pada saat permohonan masuknya suatu negara

    ke dalam ASEAN akan diberikan persyaratan-persyaratan tertentu yang mana

    salah satunya ikut serta dalam AFTA.

    Penurunan Tarif dalam AFTA terbagi menjadi dua bagian yaitu ASEAN 6

    yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Philipina, Thailand dan Brunei

    Darusalam, dan CLMV yang terdiri dari Camboja, Laos, Myamar dan Vietnam.

    ASEAN 6 telah nenurunkan tarifnya hingga 0 sampai dengan 5 persen terhadap

    99% produk yang termuat dalam Common Effective Prefential

    Tariff (CEPT) Inclusion List sedangkan negara anggota ASEAN yang tergabung

    dalam CLMV akan mencapai 0 sampai dengan 5 persen pada tahun 2015.

    Kini hampir semua negara di Asia Tenggara telah bergabung dengan

    ASEAN, negara yang belum bergabung adalah Papua Newguena dan Timor

    Leste. keinginan mereka untuk bergabung mendapatkan tentangan beberapa

    negara atas dasar penghormatan terhadap Indonesia. Timor Leste tadinya

    merupakan salah satu provinsi di Indonesia, Meskipun begitu mereka telah

    undang dalam beberapa pertemuan dengan status sebagai pemerhati (observer).

    pemerintah Timor Leste sendiri menargetkan mereka akan bergabung dengan

    ASEAN pada tahun 2012.[16])

    Dengan berdirinya Timor Leste sebagai negara baru, Timor Leste mencoba

    menempatkan dirinya dengan aktif ikut serta dalam berbagai organisasi-organisasi

    baik internasional maupun regional, Timor Leste telah menjadi anggota PBB pada

    tanggal 27 September 2002[17]) dan bergabung dalam organisasi persatuan bahasa

    portugues CPLP (Comunidade dos Paises de Lingua Portuguesa) serta pada tahun

    2005 Timor Leste bergabung dengan World Tourism Organization (UNWTO)[19])

    Guna semakin memajukan dan mengenalkan kedudukan Timor Leste di

    dunia internasional Timor Leste berkeinginan bergabung denganAccosiation of

    South East Asian Nations (ASEAN). Untuk bergabung dalam ASEAN terdapat

    syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon negara anggota, sebagaimana

    tertuang dalam pasal 6 Piagam ASEAN 2007.

    Untuk memenuhi salah satu persyaratan yang terdapat dalam Piagam

    ASEAN. Timor Leste pada tahun 2011 secara resmi menyerahkan surat

    permohonan keanggotaannya. Hingga kini keinginan Timor Leste tersebut masih

  • 19

    di evaluasi, beberapa negara menghawatirkan dengan bergabungnya Timor Leste

    sebagai anggota ASEAN akan menghambat program kerja ASEAN dan terutama

    menghambat program ASEANeconomic, yang dicandangkan akan mulai

    diberlakukan pada tahun 2015.

    Bergabungnya Timor Leste kedalam ASEAN membawa keuntungan dan

    kerugian tersendiri bagi Timor leste. Bergabungnya Timor leste kedalam ASEAN

    akan memberikan keuntungan berupa adanya sekutu untuk berjuang bersama, arus

    barang yang masuk ke Timor Leste akan lebih bervariatif dan dengan harga yang

    lebih murah, mengingat adanya perdagangan bebas diantara aggota ASEAN,

    penduduk Timor Leste yang telah memasuki usia kerja dapat mencari peluang

    kerja di negara-negara ASEAN, lebih banyak invenstasi asing yang masuk ke

    Timor Leste. Sedangkan kerugian tersebut lebih kepada tidak mampunya bersaing

    pengusaha Timor Leste dengan Pengusaha negara-negara ASEAN.

    Timor Leste selama ini lebih bergantung pada ekspor non hayati yaitu

    minyak bumi, sedanuntuk ekpor lain timor leste belum dapat memaksimalkannya,

    seperti kopi, kelapa, kemiri dan kacang-kacangan lain. Berdasarkan hasil survey

    yang dilakukan oleh Foreign Trade, ekspor Timor Leste berada di urutan ke dua

    ratus sepuluh dengan nilai ekspor sebesar 10.000.000 dolar Amerika sedangkan

    impor Timor Leste berada di urutan ke seratus Sembilan puluh tujuh dengan nilai

    impor sebesar 202.000.000 dolar Amerika. dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa

    perbandingan akpor impor Timor Leste yakni 1 : 20,2. Melihat pada perbandingan

    bidang ekspor impor Timor Leste memliki perbandingan yang cukup jauh

    berbeda. Menurut Marty Lagawa selaku menteri luar negeri Indonesia

    mengatakan bahwa perdagangan ekspor impor di Timor Leste lebih didominisasi

    oleh ekspor Indonesia, hampir semua kebutuhan pokok dari beras, susu, kedelai

    dan sayur mayor di impor dari Indonesia. tingkat ketimpangan tersebut telah

    terjadi sebelum Timor Leste bergabung kedalam ASEAN. serta kesiapan hukum

    Timor Leste yang belum memadai untuk menghadi perdagangan bebas yang

    terdapat didalam ASEAN Free Trade Area.

    Melihat pada telah bertahun-tahun anggota-anggota ASEAN persiapkan

    dan dikenalkan dengan akan adanya perdagangan bebas, barulah kemudian

    program-program tersebut mulai diberlakukan secara efektif. Hal tersebut

  • 20

    memberikan negara-negera tersebut waktu untuk mempersipkan dan membangun

    baik bidang hukum, ekonomi, sosial dalam negara mereka terlebih dahulu. akan

    tetapi dalam masuknya Timor Leste nanti ke dalam keangotaan ASEAN, Timor

    Leste diharapkan untuk langsung bergabung dalam perdagangan bebas yang

    tergabung dalam CLMV.[24]) Ketika perundang-undang di Timor Leste sendiri

    belum memfokuskan perkembangan kearah perdagangan bebas. Dalam syarat

    yang harus dipeuhi oleh Timor Leste dengan memiliki Peraturan perundang-

    undang mengenai persaingan usaha, hak kekayaan intelektual, dan perlindungan

    konsumen. Saat ini ketiga undang-undang tersebut belum akan dibahas terlebih

    dahulu, bahkan belum disiapkan rancangannya. Kekurangan yang dimiliki tidak

    hanya pada kedua bidang tersebut tetapi juga bidang-bidang hukum lain, baik

    berupa pengaturan di bidang ekpor impor, perlindungan terhadap perdagangan

    curang seperti dumping, subsidi, serta pada perundang-undangan yang telah ada

    terkait dengan kualitas makan atau produk, qarantina yang terdapat di Timor Leste

    harus memenuhi standar yang terdapat di ASEAN.

    Melihat pada kondisi-kondisi tersebut penulis tertarik untuk menulis

    Pengaruh Kesiapan Hukum Timor Leste Untuk Menghadapi Perdagangan Bebas

    yang terdapat dalam Asean Free Trade Area sebagai Dampak Bergabung dalam

    Keanggotaan Association of South East Asian Nations (ASEAN

    Permasalahan

    1. Bagaimana kesiapan hukum perdagangan Timor Leste dalam memasuki

    perdagangan bebas yang terdapat dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area) ?

    2. Bagaimana Upaya hukum Timor Leste dalam meningkatkan peraturan

    perundang-undangan yang terkait dengan perdagangan untuk menghadapi

    perdagangan bebas AFTA ?

    Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian masalah

    tersebut diatas yaitu :

    1. Tujuan

  • 21

    a. Untuk mengetahui bagaimana kesiapan Timor Leste untuk menghadapi pola

    Ekonomi perdagangan bebas yang terdapat di dalam ASEAN.

    b. Untuk mengetahui kesiapan-kesiapan Timor Leste untuk mengahdapi segala

    konsekuensi terhadap penyesuain perundang-undangan untuk dapat siap

    melaksanakan kegiatan-kegaitan yang terdapat dalam program ASEAN.

    2. Kegunaan

    Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memenuhi segi prakis dan

    teoritis yaitu :

    a. Segi praktis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

    masukan bagi para suatu Negara (Timor Leste) dan msayratakat luas tentang

    suatu organisasi regional khususnya ASEAN.

    b. Segi teoritis, yaitu dari penelitian ini diharapkan dapat menambah

    pengetahuan, informasi, bacaan, literatur dan referensi mengenai masalah

    hukum organisasi internasional

    Kerangka Konseptual

    Kerangka konseptual merupakan kerangka yang menggambarkan

    hubungan antara konsep-konsep khusus, yang ingin atau akan diteliti. Pada

    umumnya kerangka konseptual mengutamakan definisi yang ada dari suatu

    permasalahan atau dengan kata lain konseap ini merupakan uraian mengenai

    hubungan-hubungan dengan fakta tersebut. kerangka konseptual dalam penulisan l

    skripsi ini, antara lain :

    Keanggotaan berasal dari kata anggota yang diartikan sebagai orang atau

    badan yang menjadi bagian atau masuk dalam suatu golongan (perserikatan,

    dewan, panitia,Keanggotaan sendiri merupakan hal atau kedudukan sebagai

    anggota merupakan Negara yang baru merdeka tersebut telah memenuhi semua

    syarat-syarat perserikatan bangsa-bangsa.

    Hukum adalah keseluruhan kaidah (norma) nilai mengenai suatu segi

    kehidupan masyarakat, yang maksudnya mencapai kedamaian dalam

    masyarakat. Arti lain dari istilah hukum adalah peraturan atau adat yang secara

    resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah, atau

  • 22

    otoritas. Undang-undang, peraturan tersebut untuk mengatur pergaulan hidup

    masyarakat.

    Black law Dictionary mendefinisikan Perdagangan bebas (Free Trade)

    sebagai Buying and selling, importing and exporting of goods and services, not

    capital or labor, that has no limits or quotas or barriers or unbalanced tariffs.

    Perdagangan bebas ini merupakan suatu sistem yang usung oleh World Trade

    Organizations (WTO) untuk menghilangkan segala bentuk hambatan yang timbul

    dalam perdagangan internasional.

    ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan suatu kerja sama regional di

    Asia Tenggara untuk menghapuskan trade barriers anatar negara anggota

    ASEAN. AFTA terdiri dari kesepuluh anggota dan terbagi menjadi dua kelompok,

    yaitu enam negara penandatangan CEPT, dan empat negara yang bergabung

    kemudian.) AFTA yang tertuang dalamFramework Agreement on Enhancing

    Economic Cooperation yang menyatukan berbagai skema atau perangkat kerja

    sama ekonomi yang selama ini ada dan mengarahkannya ketujuan yang lebih

    jelas. Framework agreement ini mencakup kerja sama dalam bidang perdagangan,

    industry, mineral, komunikasi, penelitian dan pengembangan, ahli teknologi,

    promosi wisata, pengembangan sumber daya manusia, energy dan kerjasama di

    bidang ekonomi lainnya.

    Dampak merupakan benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat

    baik negatif maupun positif. Arti lain dari kata dampak diartikan sebagai pengaruh

    suatu penyelenggaraan kegiatan terhadap perekonomian baik dampak positif

    maupun negatif.