dalam pembentukan akhlak siswa di sd integral...

124
EFEKTIVITAS FULL DAY SCHOOL DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL HIDAYATULLAH SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: TRI OKTAVIANI NIM: 111-12-137 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: buidang

Post on 02-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

EFEKTIVITAS FULL DAY SCHOOL

DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA

DI SD INTEGRAL HIDAYATULLAH SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

TRI OKTAVIANI

NIM: 111-12-137

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

Page 2: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

i

EFEKTIVITAS FULL DAY SCHOOL

DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA

DI SD INTEGRAL HIDAYATULLAH SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

TRI OTAVIANI

NIM: 111-12-137

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

Page 3: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

ii

Page 4: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. TentaraPelajar 02 Telp.(0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721 Website : http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail : [email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : -

Hal : Naskah Skripsi

Saudara Tri Oktaviani

Kepada:

Yth. Dekan FTIK Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Tri Oktaviani

NIM : 111-12-137

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : Efektivitas Full Day School dalam Pembentukan Akhlak

Siswa di SD Integral Hidayatullah Salatiga.

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 09 Maret 2017

Pembimbing

Rasimin, S.Pd.I, M.Pd.

NIP. 19750713 200901 1011

Page 5: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

iv

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. TentaraPelajar 02 Telp.(0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721 Website : http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail : [email protected]

SKRIPSI

EFEKTIVITAS FULL DAY SCHOOL DALAM PEMBENTUKAN

AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL HIDAYATULLAH SALATIGA

DISUSUN OLEH

TRI OKTAVIANI

NIM: 111-12-137

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 21 Maret 2017 dan telah dinyatakan

memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji:

Ketua Penguji : Dr. Fatchurrohman, M.Pd. __________________

Sekretaris Penguji : Rasimin, S.Pd.I, M.Pd. __________________

Penguji I : Mufiq, M.Phil. __________________

Penguji II : Drs. Badwan, M.Ag. __________________

Salatiga, 24 Maret 2017

Dekan FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP: 19670121 199903 1 00

Page 6: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

v

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. TentaraPelajar 02 Telp.(0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721 Website : http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail : [email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

بسم هللا الرحمن الرحيم

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Tri Oktaviani

NIM : 111-12-137

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : Efektivitas Full Day School dalam Pembentukan Akhlak Siswa di

SD Integral Hidayatullah Salatiga

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 06 Maret 2017

Penulis

Tri Oktaviani

NIM: 111-12-137

Page 7: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

vi

MOTTO

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan

(al Baqarah: 286)

Gagal Itu Biasa.

Terus Berusaha....Itu Yang Luar Biasa!!!! (penulis)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

(al Insyirah: 6)

Page 8: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak dan Ibu tercinta yang tiada lelah mengarahkan putrimu ini, yang

senantiasa memberikan dukungan, semangat, serta do‟a yang tulus

sehingga putrimu dapat menyelesaikan studi.

2. Kakakku tersayang, mas Krismanto Al Rosyid, terimakasih untuk motivasi

dan arahannya serta bantuan moril beserta materiilnya. Karena beliaulah

aku bisa duduk di bangku kuliah, merasakan pendidikan yang luar biasa di

masa-masa kuliah, serta tahu bagaimana perjuangan hidup itu. Karena

syarat yang beliau ajukan jugalah akhirnya aku harus tetap berjuang

hingga dapat menyelesaikan studi ini.

3. Mbak Yafisa Woro Hesti, mbak Naskah Mila Nurbaya, serta mas Nur

Jayadi terimakasih banyak atas nasihat serta dukungannya, karena belajar

dari pengalaman kalianlah aku bisa seperti ini.

4. Imamku yang terkasih, M. Basyir Ali Muthohar yang senantiasa setia dan

sabar membimbing, mengarahkan, memberikan dukungan, motivasi, kasih

sayang, memberikan bantuan secara moril dan materiil, serta selalu

mendoakanku hingga aku berhasil menyelesaikan studi ini. Terimaksih

banyak duhai imamku.

5. Adek-adek ponakanku yang maniiis,,,,Nadila Az Zahra, Umair Abdillah al

Fatih, Aqila Marsa Tibra, kalianlah penyemangatku dan penghiburku

dikala letih menghampiri.

Page 9: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

viii

6. Terimakasih penulis sampaikan kepada Mas Sabiq, dan teman karibku

Mbak Zafi untuk segala motivasi, bimbingan bahkan sampai berkenan

meminjami buku, dan meminjami laptop.

7. Rekan-rekan saat PPL, KKL, dan KKN yang berjuang bersama dalam suka

dan duka untuk menyelesaikan tugas.

8. Rekan-rekan seperjuangan di kampus IAIN Salatiga.

9. Almamaterku tercinta IAIN Salatiga.

Page 10: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

ix

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الّرمحن الّرحيم

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWTatas limpahan rahmat

dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun masih

jauh dari sempurna. Shalawat dan salam, semoga senantiasa tercurah limpah

kepada Nabi Agung Muhammad Saw.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Ibu Siti Ruhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pedidikan Agama Islam.

4. Bapak Rasimin, S.Pd.I, M.Pd. selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dra. Ulfah Susilawati, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang

telah membimbing dan mengarahkan selama kuliah.

6. Bapak/Ibu dosen dan seluruh karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga yang telah memberikan pelayanan kepada penulis.

7. Kepala sekolah, guru, dan segenap keluarga besar SD Integral Hidayatullah

Salatiga yang membantu dan memberikan pelayanan penelitian hingga

penyelesaiaan skripsi ini.

Page 11: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

x

8. Seluruh siswa-siswi SD Integral Hidayatullah Salatiga yang telah

menginspirasi dan memotivasi penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

9. Suamiku, orang tuaku beserta seluruh keluargaku yang telah mendo‟akan

dan membantuku dalam menyelesaikan studi di Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

Semoga amal baik yang telah beliau-beliau berikan, menjadi ladang

amal dan mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Tiada

kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali kalimat hamdalah karena

skripsi ini dapat terselesaikan meskipun belum sempurna, semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat.

Salatiga, 06 Maret 2017

Penulis

Tri Oktaviani

NIM: 111-12-137

Page 12: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

xi

ABSTRAK

Oktaviani, Tri. 2017. Efektivitas Full Day School dalam Pembentukan Akhlak

Siswa di SD Integral Hidayatullah Salatiga. Skripsi. JurusanPendidikan

Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Rasimin, S.Pd.I, M.Pd

Kata Kunci: Efektivitas, Full Day School, dan Akhlak.

Latar belakang penelitian ini adalah semakin hilangnya nilai-nilai agama,

semakin deras arus pergeseran dan kemerosotan moral yang menimbulkan

kegelisahan masyarakat, sehingga lembaga pendidikan sebagai penanggung jawab

dalam memberikan pendidikan, menjaga dan memperkokoh moral bangsa harus

mampu meningkatkan mutu dari pendidikan, salah satunya dengan

penyelenggaraan belajar sehari penuh (full day school), dalam program ini tidak

hanya memberi pengetahuan saja tetapi juga memberikan pendalaman tentang

agama sebagai media pembentukan akhlak. SD Integral Hidayatullah Salatiga

merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berusaha meningkatkan mutu

pendidikan dengan menyelenggarakan full day schoolsebagai media pembentukan

akhlak. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah:

(1)Bagaimana pelaksanaan full day school di SD Integral Hidayatullah Salatiga.

(2)Bagaimana efektivitas full day school dalam pembentukan akhlak siswa di SD

Integral Hidayatullah Salatiga.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan

kualitatif. Sumber data primer adalah siswa-siswi yang mengikuti full day school

di SD Integral Hidayatullah Salatiga. Pengumpulan data melalui metode

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan cara mereduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan

dengan teknik triangulasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan full day school di SD

Integral Hidayatullah Salatiga dalam membentuk akhlak siswa dilakukan melalui

metode pembiasaan, metode keteladanan, metode pemberian nasihat, metode

pendampingan, metode appersepsi, metode telaah ayat dan hadis, serta metode

pendekatan alam. Pembentukan akhlak melalui full day school berjalan dengan

efektif dan lancar.

Page 13: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................... I

LEMBAR BERLOGO...................................................................... Ii

PERSETUJAN PEMBIMBING...................................................... Iii

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................... Iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................ V

MOTTO............................................................................................. Vi

PERSEMBAHAN............................................................................. Vii

KATA PENGANTAR ...................................................................... Ix

ABSTRAK......................................................................................... Xi

DAFTAR ISI...................................................................................... Xiii

DAFTAR TABEL............................................................................. Xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... Xvii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1

A. Latar Belakang……………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah………………………………………....... 4

C. Tujuan Penelitian…….……………………………………... 5

D. Kegunaan Penelitian....……………………………………… 5

E. Penegasan Istilah..…...……………………………………… 6

F. Metode Penelitian………………………………………….... 8

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian....…………………….... 8

2. Kehadiran Peneliti.....…………………………………… 9

3. Lokasi Penelitian...............……………………………… 10

Page 14: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

xiii

4. Subjek Penelitian...........................…………………….... 10

5. Sumber Data..............…………………………………… 11

6. Metode Pengumpulan Data...……………………………

7. Analisis Data.........................……………………………

8. Pengecekan Keabsahan Data...…......……………………

9. Tahap-Tahap Penelitian........……………………………

G. Sistematika Penulisan..............…......……………......………

12

14

15

16

17

BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………........ 19

A. Sistem Full Day School......…………………………………. 19

1. Pengertian Full Day School..…………………………… 19

2. Tujuan Full Day School………..……………………….. 20

3. Kurikulum Full Day School…………………………….. 21

4. Faktor Penunjang dan Penghambat Full Day School…… 21

B. Pembentukan Akhlak………..………………………............ 23

1. Pengertian Pembentukan Akhlak ………………………. 23

2. Pembagian Akhlak dalam Islam.....……………………... 26

3. Tujuan Pembentukan Akhlak ……………………......…. 29

4. Metode Pembentukan Akhlak........……………………... 30

5. Faktor-Faktor Pembentukan Akhlak..............…...……… 32

C. Penelitian yang Relevan............…………………………….. 34

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN....... 37

A. Sejarah Singkat SD Integral Hidayatullah Salatiga ……........ 37

1. Berdirinya SD Integral Hidayatullah Salatiga.....……….. 37

2. Identitas Sekolah....................……………………......…. 38

Page 15: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

xiv

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah......……………………... 38

4. Struktur Organisasi Sekolah...........................…...……… 40

5. Data Sekolah..................................................…...……… 40

6. Kurikulum Sekolah........................................…...……… 45

B. Pelaksanaan Full Day School dalam Pembentukan Akhlak... 46

C. Efektivitas Full Day School dalam Pembentukan Akhlak...... 51

BAB IV PEMBAHASAN.....……………………………….....…… 54

A. Pelaksanaan Full Day School dalam Pembentukan Akhlak

Siswa di SD Integral Hidayatullah Salatiga………………… 54

1. Tujuan Pelaksanaan Full Day School di SD Integral

Hidayatullah Salatiga..………………………………..… 54

2. Kurikulum Full Day School di SD Integral Hidayatullah

Salatiga………......……………………..…..................... 55

3. Indikator Capaian dari Pelaksanaan Full Day School di

SD Integral Hidayatullah Salatiga………….......……..… 55

4. Proses Pelaksanaan Full Day School di SD Integral

Hidayatullah Salatiga..………………………………..… 56

5. Metode Full Day School di SD Integral Hidayatullah

Salatiga………......……………………..…..................... 62

6. Sarana Prasarana Pelaksanaan Full Day School di SD

Integral Hidayatullah Salatiga………….......……..…...... 63

7. Aplikasi Full Day School dalam Pembentukan Akhlak

di SD Integral Hidayatullah Salatiga.......................…..… 64

Page 16: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

xv

8. Faktor Penunjang dan Penghambat Full Day School di

SD Integral Hidayatullah Salatiga………........................ 66

B. Efektivitas Full Day School dalam Pembentukan Akhlak

Siswa di SD Integral Hidayatullah Salatiga........……..…...... 67

1. Kurikulum yang Mendukung........………………………. 67

2. SDM dari Pendidik yang Mumpuni.....…...........………... 67

3. Sarana Prasarana dan Fasilitas yang Kontributif............... 68

4. Metode yang Sesuai........................……………………... 68

5. Lingkungan yang Kondusif............................…...……… 69

6. Wali Siswa yang Mendukung............................................ 69

7. Akhlak yang Terbentuk.....................……………………

BAB V PENUTUP.............................................................................

70

72

A. Kesimpulan……………………………………...................... 72

B. Saran………………………………………............................ 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 17: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1: 3.1 Data Guru SD Integral Hidayatullah Salatiga .................................40

Tabel 2: 3.2 Data Siswa SD Integral Hidayatullah Salatiga ...............................42

Tabel 3: 3.3 Data Siswa Kelas Madin .................................................................43

Tabel 4: 3.4 Data Sarana Prasarana Sekolah .......................................................44

Page 18: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Nilai SKK

2. Lembar Penunjukan Pembimbing

3. Lembar Konsultasi

4. Lembar Permohonan Izin Penelitian

5. Lampiran 1 : Transkrip Wawancara I

6. Lampiran 2 : Transkrip Wawancara II

7. Lampiran 3 : Transkrip Wawancara III

8. Lampiran 4 : Transkrip Wawancara IV

9. Lampiran 5 : Transkrip Wawancara V

10. Lampiran 6 : Transkrip Wawancara VI

11. Lampiran 7 : Catatan Observasi I

12. Lampiran 8 : Catatan Observasi II

13. Lampiran 9 : Catatan Observasi III

14. Lampiran 10: Catatan Obsrvasi IV

15. Lampiran 11: Catatan Observasi V

16. Lampiran 12: Catatan Observasi VI

17. Lampiran 13: Catatan Observasi VII

18. Lampiran 14: Foto Hasil Penelitian

Page 19: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berpredikat sebagai lembaga pendidikan, berarti memiliki tanggung jawab yang

besar yakni tidak hanya dituntut dapat memberikan pendidikan saja, melainkan

juga mampu menjaga dan memperkokoh moral bangsa. Selain itu pengembangan

kepribadian dan akhlak anak merupakan salah satu tugas pokok bagi lembaga

pendidikan.

Lembaga pendidikan merupakan suatu jasa pendidikan serta proses pelayanan

untuk mentransfer pengetahuan, sikap dan perilaku-perilaku yang baik. Sebab

kemajuan bangsa dimasa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi oleh

sektor pendidikan, dengan bantuan pendidikan setiap individu akan dapat

berkembang menjadi lebih baik. Lewat pendidikan pula semua orang

mengharapkan agar semua bakat dan kemampuan serta perilaku yang dimiliki bisa

dikembangkan secara maksimal (Hamalik, 2008: 26).

Mutu dari pendidikan sangatlah diharapkan oleh para orang tua baik pendidikan

secara umum maupun pendidikan agama. Di dalam ajaran Islam, pendidikan

agama mendapat perhatian lebih untuk selalu dikembangkan, seperti yang

disebutkan dalam surah at-Taubah ayat 122 yang berbunyi:

Page 20: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

2

Artinya:“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang),

mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang

untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi

peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya

mereka itu dapat menjaga dirinya.”

Ayat di atas memberikan pengertian kepada kita bahwa dalam ajaran Islam

terdapat perintah untuk pendidikan agama, baik dari keluarga maupun dari orang

lain. Sehingga orang tua atau keluarga sebagai penentu utama pendidikan

seharusnya dapat menentukan pendidikan yang terbaik untuk anaknya yaitu yang

memiliki muatan lebih tentang keagamaan.

Saat ini banyak sekali lembaga pendidikan yang memperdalam materi agama agar

para peserta didiknya bisa menjadi generasi bangsa yang memiliki akhlak dan

karakter yang mulia. Semua itu dilakukan untuk menjaga peserta didiknya dari

kemerosotan moral dan degradasi akhlak bangsa. Dewasa ini kenakalan remaja

berkembang begitu luas sehingga banyak terjadi perbuatan-perbuatan asusila yang

terjadi seperti banyaknya pencurian, pembunuhan, penggunaan narkoba, seks

bebas dan perkelahian anak sekolah. Akibatnya perbuatan-perbuatan tersebut

menimbulkan keresahan di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dan faktor

yang mendominasi terjadinya kemerosotan di atas adalah karena kurangnya

Page 21: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

3

pemahaman dan penghayatan terhadap akhlak, semakin hilangnya nilai-nilai

agama dalam kehidupan dan semakin deras arus pergeseran atau dekadensi moral

yang terjadi dikalangan masyarakat secara umum serta hilangnya loyalitas

terhadap Islam (Mahmud, 2004: 62).

Selain itu, peran aktif dan kreatif guru sangat dituntut untuk dapat menunjang

pembelajaran agama sebagai media pembentukan akhlak peserta didik, semua itu

dapat dilakukan melalui keteladanan dan praktek nyata di lingkungannya

(sekolah). Tanggung jawab dalam menyiapkan generasi yang akan datang harus

dipikirkan dan direncanakan secara matang oleh seorang guru beserta orang tua

agar terlahirlah generasi yang unggul, yakni generasi yang berprestasi sekaligus

berakhlak mulia.

Saat ini banyak sekali lembaga pendidikan yang mengadakan program belajar

sehari penuh bagi peserta didiknya atau yang sering dikenal dengan sebutan full

day school. Program ini bertujuan untuk membina akhlak dan membentuk

kepribadian yang baik pada peserta didiknya. Dalam program tersebut tidak hanya

memberi pengetahuan saja akan tetapi juga disertai pembentukan akhlak agar

peserta didik terbiasa melakukan perilaku-perilaku yang baik dan berakhlak mulia

dalam kehidupan sehari-hari.

Full day school adalah salah satu program unggulan yang dirintis oleh beberapa

sekolah. Program ini merupakan sebuah model pendidikan alternatif, dimana

peserta didik sehari penuh berada di sekolah untuk melakukan proses

pembelajaran dan proses beribadah. Dengan tersedianya waktu yang cukup lama

di lingkungan sekolah peserta didik perlahan-lahan akan terbiasa dengan

Page 22: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

4

kehidupan yang mandiri, menumbuhkan sikap kebersamaan dan kesadaran

beribadah serta sikap positif lainnya yang dapat menjadikan mereka lebih baik.

Sekolah Dasar Integral Hidayatullah Salatiga merupakan suatu lembaga

pendidikan yang mengintegrasikan ilmu, amal, dan keikhlasan yakni

menumbuhkan potensi ruhiyah, aqliyah, dan jasadiyah. Yang menerapkan

kurikulum integral berbasis tauhid yaitu mengintegrasikan nilai-nilai tauhid

kedalam kegiatan pembelajaran, dan menjadikan program full day school sebagai

media dalam mewujudkan kurikulum tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian secara

mendalam tentang “Efektivitas Full Day School dalam Pembentukan Akhlak

Siswa di SD Integral Hidayatullah Salatiga.”

B. Rumusan Masalah

Mengingat luasnya masalah, penelitian ini difokuskan pada sistem pembelajaran

full day school di SD Integral Hidayatullah Salatiga.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan full day school dalam pembentukan akhlak

siswa di SD Integral Hidayatullah Salatiga?

2. Bagaimana efektivitas full day school dalam pembentukan akhlak

siswa di SD Integral Hidayatullah Salatiga?

Page 23: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

5

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan full day school dalam pembentukan

akhlak siswa di SD Integral Hidayatullah Salatiga.

2. Untuk mengetahui efektivitas full day school dalam pembentukan

akhlak siswa di SD Integral Hidayatullah Salatiga.

D. Kegunaan Penelitian

a. Teoritis

1) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran,

khususnya bagi sekolah yang menerapkan full day school.

2) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan

teoritis dalam mengintegrasikan pembentukan akhlak dalam

penerapan full day school.

b. Praktis

1) Bagi Peneliti

Untuk menambah cakrawala berpikir dan memperluas pengetahuan

serta mendapat pengalaman praktis selama proses penelitian.

2) Bagi Guru

Sebagai sumbangan bagi para guru di SD Integral Hidayatullah

Salatiga untuk membantu dan mendukung dalam pembentukan

akhlak peserta didik melalui penerapan full day school.

Page 24: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

6

3) Bagi Kepala Sekolah

Sebagai masukan dalam meningkatkan intensitas supervisi dan

pengambilan keputusan dalam mengintegrasikan pembentukan

akhlak melalui penerapan full day school.

4) Bagi Kemenag

Sebagai rujukan dalam menentukan kurikulum pendidikan.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari salahnya persepsi dan memudahkan pemahaman

dalam skripsi ini, maka penulis berusaha menjelaskan dari berbagai istilah

pokok yang terkandung dalam judul tersebut, yaitu:

1. Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata “efektif” yang mengandung pengertian

dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan

dengan hasil yang telah dicapai. Menurut pendapat Mahmudi dalam

bukunya Manajemen Kinerja Sektor Publik mendefiniskan efektivitaas

sebagai berikut: “Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan

tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian

tujuan, maka semakin efektif suatu organisasi, program atau kegiatan

(Mahmudi, 2005: 92).

Page 25: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

7

2. Full Day School

Kata Full Day School berasal dari bahasa Inggris, full artinya penuh,

day artinya hari, dan school artinya sekolah (Echols dan Shadily, 2010:

259). Jadi pengertian full day school adalah sekolah sepanjang hari atau

proses belajar mengajar yang dilakukan mulai pukul 07.00-15.30. Dengan

demikian sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa,

disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan

pendalaman materi.

3. Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha sungguh-sungguh

dalam rangka membentuk akhlak anak, dengan sarana pendidikan dan

pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan dengan

sungguh-sungguh dan konsisten. Pembentukan akhlak ini dilakukan

berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha pembinaan, bukan

terjadi dengan sendirinya. Potensi rohaniah yang ada dalam diri manusia,

termasuk akal, nafsu amarah, nafsu syahwat, fitrah, kata hati, intuisi dibina

secara optimal dengan cara dan pendekatan yang tepat (Nata, 2013: 133).

4. Sekolah Dasar (SD) Integral Hidayatullah Salatiga

Sekolah yang terletak di Jl.Dliko Indah XVII/236 B Blotongan

Kecamatan Sidorejo Lor Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah ini

merupakan lembaga pendidikan yang menerapkan kurikulum integral

berbasis tauhid yang mengintegrasikan antara ilmu, amal, dan keikhlasan.

Sekolah Dasar Integral Hidayatullah Salatiga ini merupakan salah satu

Page 26: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

8

lembaga pendidikan yang berbeda dengan sekolah dasar pada umumnya

yang menyelenggarakan program unggulan yaitu full day school. Dimana

melalui full day school tersebut diharapkan mampu membentuk akhlakul

karimah (akhlak mulia) siswa sebagai wujud aplikasi kurikulum sekolah.

F. Metode Penelitian

Metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

cara atau suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan

dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu objek atau

subjek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya

(Ruslan, 2010: 24).

Metodologi di sini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang

dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian diartikan sebagai

upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh

fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis

untuk mewujudkan kebenaran (Mardalis, 2002: 24). Adapun komponen

dalam metode penelitian ini adalah:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dilihat dari jenisnya, penelitian ini tergolong penelitian kualitatif

dengan tujuan membangun makna berdasarkan data-data lapangan.

Penelitian ini disebut penelitian lapangan (field research) yaitu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif, penelitian deskriptif ini

Page 27: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

9

merupakan penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang

terdapat atau terjadi dalam sebuah lapangan, atau suatu wilayah tertentu.

Data yang terkumpul diklasifikasikan atau dikelompokkan menurut jenis,

sifat, atau kondisinya. Sesudah datanya lengkap, kemudian dibuat

kesimpulan (Arikunto, 2010: 3).

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini

adalah pendekatan psikologi, maksudnya adalah pendekatan yang meliputi

aspek-aspek kejiwaan yang ada dalam pribadi anak. Pendekatan ini

mencoba meneliti dan mempelajari sikap dan tingkah laku manusia

sebagai gambaran dari gejala-gejala kejiwaan seseorang.

Dalam penelitian ini dideskripsikan peneliti dengan memperhatikan

semua peristiwa yang terjadi dan selalu berusaha mengungkap kesadaran

dari subjek penelitian. Pendekatan ini digunakan dengan tujuan untuk

melihat sejauh mana efektivitas full day school dalam pembentukan

akhlak siswa SD Integral Hidayatullah Salatiga.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti merupakan instrumen yang paling penting dalam

penelitian kualitatif. Kehadiran peneliti di lapangan sangat penting dan

diperlukan secara optimal. Peneliti merupakan salah satu instrumen yang

secara langsung mengamati, mewawancarai, dan mengobservasi objek

yang diteliti.

Dalam penelitian ini, peneliti merupakan pengamat penuh yaitu

mengamati keefektifan full day school dalam pembentukan akhlak siswa

Page 28: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

10

di SD Integral Hidayatullah Salatiga. Selain itu, kehadiran peneliti juga

diketahui oleh lembaga pendidikan yang dijadikan sebagai objek

penelitian secara formal melalui surat ijin tertulis dari lembaga pendidikan

peneliti (IAIN Salatiga).

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Integral Hidayatullah Salatiga.

Penulis mengambil lokasi penelitian di SD Integral Hidayatullah Salatiga

karena sekolah ini berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain, yakni

melaksanakan pembelajaran dengan nilai-nilai keIslaman dan menjadikan

full day school sebagai media alternatif dalam mewujudkan kurikulum

integral berbasis tauhid.

4. Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah siswa-siswi full day school SD

Integral Hidayatullah Salatiga. Penelitian ini tidak menggunakan

responden tetapi memilih informan karena pendekatan penelitian ini

adalah kualitatif. Informan dalam penelitian ini berasal dari:

a. Kepala Sekolah SD Integral Hidayatullah Salatiga, yaitu orang

yang mengatur dan mengontrol berjalannya proses pembelajaran

dalam full day school.

b. Waka Diniyyah SD Integral Hidayatullah Salatiga, yaitu orang

yang mengatur dan mengontrol berjalannya proses pembelajaran

dalam kelas madin (KBM sore).

Page 29: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

11

c. Guru kelas full day school SD Integral Hidayatullah Salatiga, yaitu

sebagai pengganti orang tua peseta didik di sekolah sehingga

mengetahui dengan betul perkembangan dan keadaan peserta didik

selama di sekolah.

d. Orang tua siswa-siswi SD Integral Hidayatullah Salatiga, sebagai

pengawas perkembangan perilaku peserta didik saat berada di luar

sekolah.

e. Siswa-siswi SD Integral Hidayatullah Salatiga. Dalam penelitian

ini siswa dan siswi yang mengikuti full day school merupakan

subjek utama dalam penelitian ini.

5. Sumber Data

Setiap penelitian memerlukan data karena data merupakan sumber

informasi yang memberikan gambaran utama tentang ada tidaknya

masalah yang akan diteliti (Afifudin dan Saebani, 2009: 117).

Dilihat dari segi sumber perolehan data, atau dari mana data tersebut

berasal secara umum dalam penelitian dikenal ada dua jenis data, yaitu

data sekunder dan data primer.

Data primer merupakan jenis data yang digali dan diperoleh dari

sumber utamanya (sumber asli), baik berupa data kualitatif atau data

kuantitatif. Dalam penelitian ini data primer terkait proses pelaksanaan full

day school dalam pembentukan akhlak siswa di SD Integral Hidayatullah

Salatiga dan keefektifannya.

Page 30: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

12

Sedangkan data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali

melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangannya,

baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif. Jenis data ini sering

juga disebut data eksternal. Dalam penelitian ini adalah dokumen-

dokumen yang terkait dengan SD Integral Hidayatullah Salatiga. (Teguh,

2001: 121-122).

6. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan

beberapa teknik atau metode pengumpulan data. Metode pengumpulan

data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Dalam pelaksanaannya digunakan teknik pengamatan langsung

yaitu teknik pengumpulan data, dimana peneliti mengadakan

pengamatan yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan responden yang diamati tidak terlalu

besar (Sugiyono, 2008: 145).

Penelitian menggunakan metode observasi untuk mengetahui

secara langsung apa yang terdapat di lapangan tentang keefektifan

full day school dalam pembentukan akhlak di SD Integral

Hidayatullah Salatiga.

b. Wawancara

Metode ini sering disebut interview yang berbentuk pengajuan

pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada sumber data dan

Page 31: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

13

dilakukan dengan bentuk tanya jawab secara sistematis dan

berdasarkan tujuan penelitian (Rimbun dan Efendi, 1995: 192).

Dengan wawancara ini kreativitas pewawancara sangat diperlukan.

Pewawancara bertujuan untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan

full day school dalam pembentukan akhlak di SD Integral

Hidayatullah Salatiga. Dalam penelitian ini yang menjadi informan

atau yang diwawancarai dalam proses pembentukan akhlak siswa

adalah Kepala Sekolah SD Integral Hidayatullah Salatiga, Waka

Diniyyah SD Integral Hidayatullah Salatiga, guru atau wali kelas,

wali murid atau orang tua, dan siswa-siswi yang mengikuti full

day school.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data sehingga

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen

tertulis, gambar maupun elektronik (Sukmadinata, 2010: 221).

Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dokumen

sekolah seperti data tentang sejarah berdirinya sekolah, struktur

organisasi, data guru dan siswa, visi dan misi sekolah, kurikulum

sekolah, data sarana prasarana serta proses palaksanaan

pembelajaran full day school di SD Integral Hidayatullah Salatiga.

7. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

Page 32: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

14

lapangan dan dokumen dengan cara mengorganisasikan data dalam

kategori dan menjabarkan dalam unit-unit kemudian disusun dalam

pola data yang penting, setelah itu disimpulkan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Aktivitas dalam analisis

data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas. Untuk menganalisis data yang diperoleh,

penyusun menggunakan analisis deskriptif yang dikembangkan

oleh Milles dan Hubberman dengan tiga langkah sebagai berikut

(Sugiyono, 2008: 26):

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan pemilihan, penyederhanaan, dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di

lapangan, sehingga menjadi lebih fokus sesuai dengan obyek

penelitian. Reduksi data berlangsung selama proses penelitian

sampai tersusunnya laporan akhir penelitian.

b. Penyajian Data

Penyajian data terdiri dari sekumpulan informasi yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data dalam skripsi ini merupakan

penggambaran seluruh informasi tentang efektivitas full day school

dalam pembentukan akhlak bagi siswa.

Page 33: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

15

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan suatu kegiatan konfigurasi yang

utuh. Setelah analisis dilakukan, maka penulis dapat

menyimpulkan masalah yang telah ditetapkan oleh penulis. Dari

hasil pengolahan dan penganalisisan data ini kemudian diberi

interpretasi terhadap masalah yang akhirnya digunakan oleh

penulis sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.

8. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini dengan

menggunakan teknik “triangulasi”, yaitu teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data tersebut. Teknik triangulasi bisa dilaksanakan dengan cara

(Moleong, 2002: 178) yaitu :

a. Check Recheck, dengan hal ini dilakukan dengan pengulangan

kembali terhadap informasi yang diperoleh.

b. Cross Checking, dalam hal ini dilakukan checking antara metode

pengumpulan data yang diperoleh, misalnya dari data wawancara

dipadukan dengan observasi,kemudian dipadukan dengan dokumen

dan sebaliknya, sehingga ditemukan data yang valid dan sesuai

kenyataan.

9. Tahap-tahap Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 34: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

16

a. Pra Lapangan

Tahap pra lapangan meliputi menyusun rancangan penelitian,

menentukan fokus penelitian, menghubungi lokasi penelitian,

mengurus perijinan, penelusuran awal, dan menilai keadaan

lapangan penelitian, memilih dan memanfaatkan informan,

menyiapkan perlengkapan penelitian, dan yang menyangkut

persoalan etika penelitian.

b. Pekerjaan Lapangan

Tahap pekerjaan lapangan meliputi memahami latar penelitian dan

persiapan diri, memasuki lapangan dan pengumpulan data atau

informasi yang terkait dengan fokus penelitian serta pencatatan

data.

c. Analisis Data

Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis terhadap data-data yang

dikumpulkan. Peneliti menggunakan teknik analisis data yang

dikemukakan oleh Milles dan Huberman yaitu mereduksi data,

penyajian data, dan menarik kesimpulan.

d. Penulisan Hasil Laporan

Dalam tahap ini, penulis menuangkan hasil penelitian secara

sistematis sehingga dapat dipahami dan diikuti alurnya oleh

pembaca.

G. Sistematika Penulisan

Page 35: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

17

Sistematika penulisan skripsi yang disusun terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian

awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, lembar

berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan

kelulusan, halaman pernyataan orisinalitas, halaman motto dan persembahan,

halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar

tabel, dan halaman daftar lampiran.

Bagian inti atau isi dalam penelitian ini, penulis menyusun ke dalam lima bab

yang rinciannya adalah sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan memuat latar belakang masalah, fokus penelitian dan

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah,

metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II: Kajian pustaka dijelaskan tentang kajian tentang sistem full day scool,

kajian tentang pembentukan akhlak, dan kajian tentang penelitian yang relevan.

Bab III: Paparan data dan temuan penelitian berisi tentang gambaran data yang

meliputi sejarah singkat SD Integral Hidayatullah Salatiga, pelaksanaan full day

school dalam pembentukan akhlak siswa dan efektivitas full day school dalam

pembentukan akhlak siswa.

Bab IV: Pembahasan disajikan data tentang analisis pelaksanaan pembentukan

akhlak dengan full day school SD Integral Hidayatullah Salatiga dan efektivitas

full day school dalam pembentukan akhlak siswa SD Integral Hidayatullah

Salatiga.

Bab V: Penutup berisi kesimpulan dan saran.

Page 36: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

18

Bagian akhir dari skripsi ini, memuat: Daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan

daftar riwayat hidup penulis.

Page 37: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sistem Full Day School

1. Pengertian Full Day School

Kata Full Day School berasal dari bahsa Inggris, full artinya penuh,

day artinya hari, dan school artinya sekolah (Echols dan Shadily, 2010:

259). Jadi pengertian full day school adalah sekolah sepanjang hari atau

proses belajar mengajar yang dilakukan mulai pukul 07.00-15.30. Dengan

demikian sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa,

disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan

pendalaman materi.

Full Day School merupakan pendidikan sepanjang hari, dimana

aktivitas anak lebih banyak dilakukan di sekolah daripada di rumah.

Meskipun begitu, proses pembelajarannya tidak hanya di dalam kelas saja

akan tetapi juga dilaksanakan di luar sekolah atau di tempat lain seperti di

masjid, di perpustakaan, atau di laboratorium. Sehingga pergaulan anak

tetap dapat terpantau sehingga kepribadianpun terjaga. Semuanya berada

di bawah pengawasan dan bimbingan guru.

Full Day School memiliki beberapa keuntungan, diantaranya

kesempatan belajar siswa lebih banyak, guru dapat mengatur waktu agar

lebih kondusif, orang tua siswa terutama yang sibuk berkarir akan lebih

tenang karena anaknya ada di sekolah sepanjang hari dan berada dalam

Page 38: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

20

pengawasan guru. Dalam full day school lamanya waktu belajar

tidak dikhawatirkan menjadikan beban karena sebagian waktunya

digunakan untuk kegiatan-kegiatan informal.

(www.informasiguru.com/2016/08/PengertiandanMaknaFullDaySchool.ht

ml diakses pada Jum‟at 25 November 2016).

2. Tujuan Full Day School

Berikut adalah beberapa alasan sekolah menerapkan full day school

yang dijelaskan dalam Baharuddin (2010: 223-224):

1) Banyaknya aktivitas orang tua berakibat pada kurangnya

perhatian untuk anaknya terutama yang berhubungan dengan

aktivitas anak sepulang dari sekolah.

2) Kemajuan IPTEK yang begitu cepat, sehingga apabila tidak

dicermati akan membawa dampak negatif, terutama dari teknologi

komunikasi. Dengan banyaknya program televisi serta

menjamurnya Play Station (PS) membuat anak-anak lebih

menikmati untuk duduk di depan televisi atau bermain play

station daripada harus belajar.

3) Upaya untuk meningkatkan efisiensi waktu belajar.

4) Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat, dari

masyarakat agraris menuju masyarakat industri yang mana

perubahan tersebut jelas mempengaruhi pola pikir masyarakat

yang berorientasi terhadap materi.

Page 39: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

21

3. Kurikulum Full Day School

Kurikulum yang diterapkan dalam model full day school adalah

integrated curriculum yaitu perpaduan kurikulum pendidikan nasional

dengan kurikulum Departemen Agama, dengan adanya perpaduan

kurikulum tersebut maka proses belajar membutuhkan waktu yang lama.

Kurikulum integrated ini digunakan dalam rangka untuk mengembangkan

integrasi antara kebutuhan kehidupan jasmani dengan rohani, yakni

mengintegrasikan antara iman, ilmu, dan amal

(www.jenterasemesta.or.id/2016/08/full-day-school-konsep-dan-

kurikulum.htmldiakses Jumat, 25 November 2016).

4. Faktor Penunjang dan Penghambat Full Day School

Di antaranya faktor-faktor pendukung itu diantaranya adalah

(tamimsyafii.blogspot.co.id/2016/10/kebijakan-full-day-school.html

diakses pada Jumat, 25 November 2016):

1) Kurikulum

Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses

pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas

pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan,

memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, ruang lingkup,

urutan isi, serta proses pendidikan (Sukmadinata, 2006: 4).

Page 40: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

22

2) Manajemen Pendidikan

Manajemen atau pengelolaan adalah kemampuan dan

keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan, baik

bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai

tujuan organisasi. Dengan adanya manajemen yang efektif dan

efisien, maka sangat menunjang dalam pengembangan lembaga

pendidikan yang dapat tercapai secara optimal (Sudjana, 2004:

17).

3) Sarana dan Prasarana

Sarana pembelajaran atau fasilitas merupakan kelengkapan yang

menunjang belajar peserta didik di sekolah. Lengkap tidaknya

fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.

Sekolah yang menerapkan full day school, diharapkan mampu

memenuhi sarana penunjang kegiatan pembelajaran yang relevan

dengan kebutuhan siswa.

4) Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam penerapan full day school, guru dituntut untuk selalu

memperkaya pengetahuan dan keterampilan serta harus

memperkaya diri dengan metode-metode pembelajaran yang tidak

membuat siswa bosan. Guru harus mempunyai kualifikasi sebagai

tenaga pengajar, karenanya harus memiliki kemampuan

profesional dalam proses pembelajaran, agar pencapaian mutu

yang diharapkan akan mencapai target (Sudjana, 2004: 374)

Page 41: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

23

Adanya faktor pendukung, juga diiringi oleh faktor penghambat.

Adapun faktor penghambat dalam penerapan full day school,

antara lain adalah masih banyak kekurangan-kekurangan yang

dihadapi sekolah untuk meningkatkan mutunya, mayoritas karena

keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan yang dapat

menghambat kemajuan sekolah. Selain itu, faktor siswa, pegawai

atau tenaga teknis, dan dana, serta kualitas guru juga sangat

berpengaruh terhadap kelangsungan proses belajar mengajar pada

penerapan full day school.

B. Pembentukan Akhlak

1. Pengertian Pembentukan Akhlak

Secara etimologi, kata akhlak berasal dari bahasa Arab. Jamak

dari khuluqun yang berarti budi pekerti,perangai, tingkah laku atau

tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan

kata khalkun yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan

khaliq berarti Pencipta dan makhluk yang berarti yang diciptakan

(Zahruddin AR & Hasanuddin, 2004: 1).

Sedangkan secara terminologi, berdasarkan pendapat beberapa

pakar mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut:

Page 42: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

24

a. Ibn Miskawaih

Akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa seseorang

yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa

melalui proses pemikiran atau pertimbangan terlebih dahulu

(Abdullah, 2006: 4).

b. Imam Al Ghazali

Akhlak adalah suatu sikap yang mengakar dalam jiwa yang

darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang,

tanpa perlu pikiran dan pertimbangan. Jika sikap itu yang darinya

lahir perbuatan yang baik maka disebut akhlak terpuji. Dan jika

lahir darinya perbuatan buruk,maka disebut akhlak tercela

(Zahruddin AR & Hasanuddin, 2004: 4).

c. Sidi Gazalba

Akhlak adalah tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari

nilai baik dan buruk, menurut yang digariskan agama. Tindakan

yang mengandung nilai akhlak itu adalah tindakan yang dilakukan

dengan sadar dan disengaja (Gazalba, 1973: 538).

Dari beberapa definisi di atas jika diperhatikan dengan seksama tampak

bahwa seluruh definisi akhlak tersebut sama maksudnya dan saling melengkapi

yaitu sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam perbuatan lahiriah

yang dilakukan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran lagi dan sudah

menjadi kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan disengaja sehingga lahir

Page 43: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

25

perbuatan baik yang disebut akhlak terpuji, dan perbuatan tercela yang disebut

akhlak tercela.

Pada kenyataannya di lapangan, usaha-usaha pembinaan atau

pembentukan akhlak melalui berbagai lembaga pendidikan dan melalui berbagai

macam metode terus dikembangkan. Hal ini menunjukkan bahwa akhlak memang

perlu dibina, dan pembinaan ini ternyata membawa hasil berupa terbentuknya

pribadi-pribadi muslim yang berakhlak mulia.

Dengan demikian, pembentukan akhlak dapat diartikan sebagai usaha

sungguh-sungguh dalam rangka membentuk akhlak anak, dengan sarana

pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh dan konsisten. (Nata, 2013: 133).

Islam adalah agama yang sangat mementingkan akhlak daripada masalah-

masalah lain. Karena misi Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan

akhlak. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa berbagai perbuatan ibadah tidak

lain merupakan sarana untuk mencapai akhlak yang baik, dan Rasulullah

merupakan contoh atau suri tauladan yang baik dalam hal ini. Karena yang

membimbing dan membina terciptanya akhlak beliau adalah Allah SWT.

Disebutkan dalam surah al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:

Page 44: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

26

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”

Allah bahkan memuji akhlak Rasulullah melalui firman-Nya dalam surah al-

Qalam ayat 4 yang berbunyi:

Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

2. Pembagian Akhlak dalam Islam

Menurut M. Yatimin Abdullah (2006: 4-6) secara garis besar akhlak

dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

a. Akhlak kepada Allah SWT

Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan

yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk Allah.

Adapun cara manusia mendekatkan dirinya kepada Allah antara

lain:

1) Mentauhidkan Allah yakni tidak memusyrikkanNya kepada

sesuatu apapun.

2) Beribadah kepada Allah yakni melaksanakan ibadah untukNya

3) Bertakwa kepada Allah yakni melaksanakan semua

perintahNya dan meninggalkan semua yang dilarangNya.

4) Zikrullah yakni ingat kepada Allah.

5) Bertawakal yakni berserah diri kepada Allah.

Page 45: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

27

b. Akhlak kepada Sesama Manusia

Akhlak kepada sesama manusia merupakan sikap seseorang

terhadap orang lain. Adapun akhlak terhadap sesama manusia

dibagi menjadi 4 yaitu:

1) Akhlak kepada Orang Tua atau Guru

Semua orang wajib berbakti kepada kedua orang tuanya,

setelah takwa kepada Allah. Karena orang tua telah bersusah

payah memelihara, mengasuh, mendidik hingga kita menjadi

orang yang berguna dan bahagia. Sedangkan seorang guru

adalah pengganti orang tua ketika berada di sekolah, sehingga

kita harus berakhlak kepada guru seperti halnya berakhlak

kepada orang tua.

Adapun perbuatan yang harus dilakukan seorang anak kepada

orang tua atau gurunya meliputi: mendoakannya, taat kepada

segala perintahnya selagi tidak bertentangan dengan agama,

menghormati, sopan santun, merendahkan diri kita,

menjaga,menyayangi dan selalu melindunginya.

2) Akhlak kepada Saudara

Dengan saudara kita harus berakhlak baik. Saudara itu tidak

sebatas pada saudara kandung, tetapi juga saudara sebangsa,

seagama, dan sesama manusia. Adapun akhlak yang perlu

dilakukan dengan saudara meliputi: adil terhadap saudara

Page 46: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

28

dalam segala hal, mencintai dan menyayangi sebagaimana

mencintai dan menyayangi diri sendiri.

3) Akhlak kepada Teman

Teman adalah orang paling setia menemani bermain dan

belajar. Adapun akhlak kepada teman antara lain: saling

menasehati dalam kebaikan, saling menyayangi dan

menghargai, saling membantu dan tolong menolong, saling

jujur dan memaafkan.

4) Akhlak kepada Tetangga

Tetangga adalah orang yang tinggalnya berdekatan dengan

tempat tinggal kita, dimana mereka selalu mengetahui

keadaan orang terdekatnya lebih dulu dibandingkan dengan

saudara yang rumahnya berjauhan. Dalam ajaran agama

Islam, akhlak kepada tetangga adalah sebagai berikut: tidak

menyakiti hati tetangga baik berupa ucapan atau perbuatan,

selalu berbuat baik dan menasihati jika lalai, selalu menolong

jika membutuhkan pertolongan, menengok jika sakit, dan

saling berbagi.

c. Akhlak kepada Alam atau Lingkungan

Alam adalah segala sesuatu yang berada di langit dan bumi

beserta isinya, selain Allah. Manusia sebagai khalifah diberi

kesempatan oleh Allah untuk mengelola bumi dan mengelola alam

Page 47: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

29

semesta ini. Oleh karena itu manusia mempunyai tugas dan

kewajiban terhadap alam sekitarnya.

Berakhlak dengan alam dapat dilakukan manusia dengan

melestarikannya, seperti: tidak membuang sampah sembarangan,

tidak menebang pohon secara liar, tidak memburu hewan secara

liar, melakukan reboisasi, membuat cagar alam dan suaka

margasatwa, serta memelihara lingkungan dengan baik.

3. Tujuan Pembentukan Akhlak

Pembentukan akhlak sejalan dengan pendidikan Islam yaitu

Alquran dan hadis, dimana orang yang berpegang teguh kepada

dua dasar tersebut diharapkan dapat mewujudkan kehidupan yang

sejahtera di dunia dan akhirat. Proses pembentukan akhlak

bertujuan untuk melahirkan manusia yang berakhlak mulia. Akhlak

seseorang akan dianggap mulia jika perbuatannya mencerminkan

nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran.

Menurut Ali Abdul Halim Mahmud (2004:160) tujuan

pembentukan akhlak setidaknya mencakup antara lain:

a. Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu

beramal shaleh.

b. Mempersiapkan insan beriman dan shaleh yang menjalani

kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, melaksanakan apa yang

diperintahkan agama dengan meninggalkan apa yang diharamkan.

Page 48: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

30

c. Mempersiapkan insan beriman dan shaleh yang bisa berinteraksi

secara baik dengan sesamanya, baik dengan orang muslim

maupun non muslim.

d. Mempersiapkan insan beriman dan shaleh yang mampu dan mau

mengajak orang lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma‟ruf

nahi munkar, dan berjuang fii sabilillah demi tegaknya agama

Islam.

e. Mempersiapkan insan beriman dan shaleh yang merasa bangga

dengan persaudaraannya sesama muslim dan selalu memberikan

hak-hak persaudaraan.

f. Mempersiapkan insan beriman dan shaleh yang merasa bahwa dia

adalah bagian dari seluruh umat Islam yang berasal dari daerah,

suku, dan bangsa.

g. Mempersiapkan insan beriman dan shaleh yang merasa bangga

dengan loyalitasnya kepada agama Islam dan berusaha sekuat

tenaga demi tegaknya Islam di muka bumi.

4. Metode Pembentukan Akhlak

Adapun metode pendidikan akhlak yang dapat membentuk

akhlak seseorang menjadi lebih baik adalah melalui (Aly, 1999:

177-204):

a. Keteladanan

Metode keteladanan berarti suatu metode pendidikan dengan cara

memberikan contoh, baik berupa tingkah laku, sifat, cara berpikir,

Page 49: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

31

dan sebagainya kepada peserta didik. Keteladanan merupakan

salah satu metode pendidikan yang diterapkan Rasulullah dan

paling banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan menyampaikan

misi dakwahnya. Ahli pendidikan banyak berpendapat bahwa

pendidikan dengan teladan merupakan metode yang paling

berhasil. Hal ini disebabkan seorang anak yang baru beranjak

dewasa lebih banyak meniru daripada melakukan hal yang

dipikirkan. Oleh karena itu, siswa cenderung meneladani gurunya

dan menjadikannya sebagai tokoh identifikasi dalam segala hal.

b. Pembiasaan

Pembiasaan merupakan proses penanaman kebiasaan. Metode

pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat

penting untuk diterapkan dalam mendidik peserta didik.

c. Memberi Nasihat

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hery Noer Aly mengatakan

bahwa yang dimaksud dengan nasihat adalah penjelasan

kebenaran dan kemaslahatan dengan tujuan menghindarkan orang

yang dinasihati dari bahaya serta menunjukkannya ke jalan yang

mendatangkan kebahagiaan dan manfaat. Dalam metode ini

pendidik mempunyai kesempatan yang luas untuk mengarahkan

peserta didik kepada berbagai kebaikan dan kemaslahatan.

Page 50: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

32

5. Faktor-Faktor Pembentukan Akhlak

Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

pembentukan akhlak ada tiga aliran yang sudah amat populer,

yakni aliran nativisme, aliran empirisme, aliran konvergensi (Nata,

2013: 165).

Menurut aliran nativisme bahwa faktor yang paling

berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor

pembawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa

kecenderungan, bakat, akal, dan lain-lain. Jika seseorang sudah

memiliki pembawaan atau kecenderungan kepada yang baik maka

dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik. Aliran ini tampak

kurang menghargai atau kurang memperhitungkan peranan

pembinaan atau pembentukan dan pendidikan.

Kemudian menurut aliran empirisme bahwa faktor yang

sangat berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah

faktor dari luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan

pendidikan yang diberikan. Jika pembinaan dan pendidikan yang

diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak itu. Demikian

juga sebaliknya. Aliran ini tampak begitu percaya kepada peranan

yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan pengajaran.

Akan tetapi berbeda dengan pandangan aliran konvergensi,

aliran ini berpendapat pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor

internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor dari luar yaitu

Page 51: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

33

pendidikan atau pembentukan dan pembinaan yang dibuat secara

khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial. Fitrah atau

kecenderungan ke arah yang baik yang ada di dalam diri manusia

dibina secara intensif melalui berbagai metode. Aliran yang ketiga

ini tampak sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini dapat dipahami dari

surat an-Nahl ayat 78 yang berbunyi:

Artinya:“dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu

dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi

kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.

Ayat tersebut memberikan petunjuk bahwa manusia

memiliki potensi untuk dididik, yaitu penglihatan, pendengaran

dan hati sanubari. Potensi tersebut harus disyukuri dengan cara

mengisinya dengan ajaran dan pendidikan. Menurut Hamzah

Ya‟kub faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya akhlak

atau moral pada prinsipnya dipengaruhi dan ditentukan oleh dua

faktor utama yaitu faktor intern dan faktor ekstern (Ya‟qub, 1993:

57).

Page 52: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

34

a. Faktor intern yang terdiri dari instink (naluri), kebiasaan,

keturunan, keinginan atau kemauan keras, dan hati nurani.

b. Faktor ekstern yang terdiri dari lingkungan, pengaruh keluarga,

pengaruh sekolah, dan pendidikan masyarakat.

C. Penelitian yang Relevan

Banyak penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan

penelitian ini, diantaranya adalah:

Asep Rumliyani mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun

2010 dengan judul “ Efektivitas Pembelajaran PAI Melalui Media Lagu di

Taman Kanak-Kanak „Aisyiyah Notoprajan Yogyakarta .” Hasil skripsi ini

menyimpulkan bahwa pembelajaran PAI melalui media lagu merupakan

salah satu cara yang efektif karena satu lagu dapat diintegrasikan dengan

lebih dari satu aspek. (Rumliyani, 2010: 72)

Siti Nurhalimah mahasiswi Jurusan Tarbiyah Program Studi

Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga tahun 2012 dengan judul,

“Efektivitas Sistem Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an (Di Pondok Pesantren

Roudlotu „Usysyaaqil Qur‟an Rowosari, Rowopolo, Kec. Tuntang, Kab.

Semarang.” Hasil skripsi ini menyimpulkan bahwa sistem pendidikan

tahfidzul Qur‟an di pondok Roudlotu Usysyaaqil tersebut sangat efektif

sehingga target yang telah ditentukan dengan menghafal al Qur‟an selama

5-6 tahun santri bisa tercapai. (Nurhalimah, 2012: 72)

Page 53: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

35

Yunani mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Jurusan Tarbiyah di STAIN Ponorogo tahun 2009 dengan judul

“Pelaksanaan Program Full Day School Di MI Muhamadiyyah Dolopo

Madiun.” Hasil skripsi ini menyimpulkan bahwa dengan program full day

school dilaksanakan untuk membantu siswa dalam mengatasi

permasalahan dalam belajarnya. Program ini difokuskan pada materi yang

diUANkan (Matematika, IPA, Bahasa Indonesia), dilakukan secara

klasikal dengan pembelajaran aktif. Dari hasil program full day school

yang telah dilakukan, dapat dilihat MI Muhammadiyah Dolopo mengalami

perubahan yang signifikan dalam kemajuan mutu pendidikan. (Yunani,

2009: 76)

Annisa Nurul Azizah mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2014

dengan judul “Program Full Day School Dalam Pengembangan

Kemandirian Siswa Kelas IV di SDIT Insan Utama Bantul Yogyakarta.”

Hasil skripsi ini menyimpulkan bahwa program full day school untuk

mengembangkan kemandirian yakni dengan melalui kegiatan pramuka

setiap hari Jum‟at, kegiatan market day, kegiatan mutaba‟ah

yaumiah(kontrol kehidupan sehari-hari di rumah dengan lembar dari

sekolah), serta kegiatan intrakulikuler yang terintegrasi dengan mapel

yang dikerjakan secara mandiri. (Azizah, 2014: 87)

Page 54: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

36

Lilies Widyowati mahasiswi Program Pascasarjana Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2014 dengan judul “Pengembangan

Kurikulum Tepadu Sistem Full Day School (Studi Multi Kasus Di SD

Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang, SDIT Ihsanul Fikri Kota

Magelang dan SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring Magelang).” Hasil tesis

ini menyimpulkan implementasi kurikulum merupakan integrasi secara

fungsional antara aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

(Widyowati, 2014: 159)

Dari uraian di atas, terdapat perbedaan mendasar dengan beberapa

penelitian terdahulu, yaitu terletak pada penekanannya terhadap proses

pembentukan akhlak siswa. Penelitian ini menekankan pada efektivitas

full day school dalam membentuk akhlak siswa di SD Integral

Hidayatullah Salatiga.

Page 55: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

37

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Sejarah Singkat SD Integral Hidayatullah Salatiga

1. Berdirinya SD Integral Hidayatullah Salatiga

Berdirinya SD Integral Hidayatullah Salatiga diawali dengan

berdirinya Yayasan Imaduddin Salatiga pada tahun 1998. Yang mana

yayasan ini merupakan lembaga sosial, dakwah, dan ekonomi yang

didirikan oleh organisasi Islam bernama Hidayatullah. Dengan

program ini organisasi Hidayatullah telah mendirikan berbagai

Yayasan dan Pondok Pesantren yang tersebar di wilayah-wilayah di

Indonesia.

Sejak Rapat Kerja (Raker) organisasi Hidayatullah pada tahun

2000, mulai dicanangkan empat program pokok yang sebelumnya

hanya tiga program yaitu sosial, dakwah, dan ekonomi. Maka pada

Raker ini dilengkapi dengan satu program lagi yaitu program

pendidikan. Adapun dalam program pendidikan, dicanangkan untuk

mendirikan lembaga pendidikan yang berjenjang. Program ini adalah

sebagai wujud keprihatinan kader dalam organisasi Hidayatullah

terhadap kegersangan agama terutama akhlak para generasi masa

depan.

Maka pada tahun 2000 hingga 2006, Yayasan Imaduddin

Salatiga dengan tekad para perintis-perintisnya, berhasil mendirikan

lembaga pendidikan yang berjenjang berturut-turut yakni terdiri dari

Page 56: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

38

Taman Penitipan Anak (TPA), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),

Raudhotul Athfal (RA) Yaa Bunayya, dan Sekolah Dasar (SD)

Integral Hidayatullah Salatiga.

Kepala sekolah pertama SD Integral Hidayatullah adalah

Bapak Syakur Muhtar M.Pd.I selama tiga tahun sampai mendapat ijin

operasional, kemudian dilanjutkan oleh Bapak Tumidi S.Pd.I tahun

2009-2016, selanjutnya kini tahun 2016/2017 yang diamanahi sebagai

kepala sekolah adalah Bapak Wuryantoro S.Pd.I.

2. Identitas Sekolah

Sekolah Dasar (SD) Integral Hidayatullah Salatiga beralamat

di Jl. Dliko Indah Gg.XVII/236 B Blotongan Kecamatan Sidorejo Lor

Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah dengan kode pos 50715 dan kode

wilayah 0298. Status sekolah adalah swasta, yang berdiri pada tahun

2006 dan mendapat ijin beroperasi pada tahun 2010, dengan identitas

sekolah NIS 20361524, NSS 102036204037 mempunyai luas

bangunan panjang 20 m dan lebar 20 m milik sendiri. Jarak sekolah ke

pusat kecamatan kira-kira 1 km, dan dari pusat otoda kira-kira 5 km.

Bentuk sekolah adalah terpadu yang terakreditasi B dibawah naungan

Yayasan Imaduddin Hidayatullah Salatiga.

Page 57: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

39

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

a. Visi

Terbentuknya generasi Islami unggul yang memiliki

kecerdasan intelektual, kematangan emosional, ketaatan spiritual.

b. Misi

Menyelenggarakan pendidikan Islam secara integral dalam

aspek ruhiyah, aqliyah, dan jismiyah.

c. Tujuan

Sekolah Dasar (SD) Integral Hidayatullah Salatiga, memiliki

tujuan membentuk karakter atau sikap dasar siswa, dibagi dalam 3

macam karakter yaitu:

1) Karakter Keagamaan

a) Memiliki pemahaman menyeluruh tentang Iman,Islam, dan

Ihsan.

b) Tumbuh kesadaran menjalankan ibadah shalat, berdoa, dan

dzikir.

c) Senang membaca dan memahami alQuran.

d) Hafal al Quran juz 30 dan juz 29 sebagai penjajagan.

e) Tumbuh semangat berakhlakul karimah.

f) Terbentuknya adab dalammenuntut ilmu.

2) Karakter Keilmuan

a) Tumbuh kesadaran bersikap dan bertingkah laku

berdasarkan ilmu.

Page 58: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

40

b) Tumbuh semangat belajar, rasa ingin tahu tinggi dan senang

melakukan observasi dan eksplorasi.

c) Tumbuh sikap gemar membaca, menulis, berbicara, berfikir

logis, kreatif, dan inovatif.

3) Karakter Kemandirian

a) Tumbuh jiwa kepemimpinan dan kemandirian.

b) Terampil mengembangkan potensi sesuai minat dan bakat

yang dimiliki.

4. Struktur Organisasi

Ketua Yayasan : Ust. Sukap

Kepala Sekolah : Wuryantoro, S.Pd.I

Waka Kurikulum : Suyono, S.Pd

Waka Kesiswaan : Ust. Krismanto Al Rosyid

Waka Sarpras : Tumidi, S.Pd.I

Waka Dinniyah : Ust. Krismanto Al Rosyid

Bendahara : Novia S., S.Pd dan Siti Nur Amin, S.Pd

Sekretaris : Eka Anisawati, S.Pd.I

Tata Usaha : Ali Shodiqin, S.Pd.I

5. Data Sekolah

a. Data Guru

Tabel 3.1 Data Guru di SD Integral Hidayatullah Salatiga

No. Nama Guru Status

Kepegawaian

Jenis PTK

Page 59: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

41

1. Wuryantoro, S.Pd.I GTY Kepala

Sekolah

2. Umi Kulsum, S.Pd.I GTY Guru Kelas 1

3. Eka Anisawati, S.Pd GTY Guru Kelas 1

4. Siti Nur Amin, S.Pd GTY Guru Kelas 2

5. Novia Sudarsih, S.Pd GTY Guru Kelas 3

6. EnggarWahyudi, S.Pd.I GTY Guru Kelas 4

7. Thohir Wijaya, S.Pd.I GTY Guru Kelas 5

8. Suyono, S.Pd GTY Guru Kelas 6

9. Krismanto Al Rosyid GTY Guru Mapel

10. M. Ali Shodiqin, S.Pd.I GTY Guru Mapel

11. Nor Komariah, S.Pd.I GTY Guru Mapel

12. Tumidi, S.Pd.I GTY Guru Mapel

13. Sutarso PNS Guru Mapel

14. Sujiyanto Hari Rujito PNS Guru Mapel

15. Hayu A‟la GTY Guru Madin

16. Dewi Inayati GTY Guru Madin

17. Zainal Muvid GTY Guru Madin

18. Sayekti Kunti GTY Guru Madin

19. Umar A. GTY Guru Madin

Sumber: Profil SD Integral Hidayatullah Salatiga th. 2016/2017

Tenaga pengajar di SD Integral Hidayatullah Salatiga adalah

merupakan alumni dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta serta

Page 60: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

42

alumni pesantren yang memiliki dedikasi tinggi untuk memajukan

pendidikan. Selain itu, secara umum tenaga pengajar juga harus

memiliki kualifikasi pemahaman Islam yang baik dengan

mengikuti kajian Islam yang diselenggarakan oleh sekolah di

bawah naungan yayasan, dapat membaca dan menulis al qur‟an

dengan baik, hafal al qur‟an minimal 2 juz, memahami psikologi

anak, berakhlak mulia, dan terampil.

Tenaga pengajar di SD Integral Hidayatullah Salatiga

dibedakan antara guru pagi dengan guru sore (diniyyah). Guru pagi

adalah yang tertulis di atas selain guru madin, sedangkan guru

diniyyah adalah yang tertulis guru Madin.

b. Data Siswa

Tabel 3.2 Data Siswa SD Integral Hidayatullah Salatiga

No. Kelas Banyak Siswa

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. I 15 5 20

2. II 10 10 20

3. III 13 15 28

4. IV 1 8 9

5. V 6 4 10

6. VI 8 6 14

JUMLAH 101

Sumber: Profil SD Integral Hidayatullah Salatiga th. 2016/2017

Page 61: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

43

Dari data siswa diatas dapat dilihat bahwa keadaan siswa di

SD Integral Hidayatullah mengalami naik turun. Hal tersebut

disebabkan karena pada tahun ini terdapat banyak anak pindahan

dari sekolah lain. Namun jika dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya sudah mengalami kenaikan jumlah siswa yang cukup

baik, yang mulai terlihat oleh masyarakat dengan output yang

dihasilkan selama ini.

Tabel 3.3 Data Siswa Kelas Madin

No. Nama Kelas Jumlah Siswa

1. Kelas Ibtida‟ 28 siswa

2. Kelas Ula 9 siswa

3. Kelas Wustho 10 siswa

4. Kelas Ulya 14 siswa

Sumber: hasil wawancara Waka Diniyyah

Dari data di atas dapat dipaparkan oleh peneliti bahwa antara

kelas pagi dan kelas pagi dibedakan. Kelas yang digunakan di

kelas sore bukan lagi kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6, tetapi menggunakan

penamaan kelas diniyyah yaitu kelas ibtida‟, ula, wustho, dan ulya.

Dari jumlah setiap kelaspun juga tidak sama dengan kelas pagi

karena kelas sore penempatan kelas disesuaikan dengan

kemampuan siswa.

Page 62: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

44

c. Data Sarana Prasarana Sekolah

Sarana prasarana merupakan faktor penunjang terlaksananya

proses pembelajaran. Adapun sarana prasarana di SD Integral

Hidayatullah Salatiga adalah:

1) SD Integral Hidayatullah Salatiga berdiri di atas tanah seluas

kira-kira 400 m2 dengan bangunan berlantai dua yang

digunakan untuk:

Tabel 3.4 Data Sarpras SD Integral Hidayatullah Salatiga

No. Nama Barang Jumlah Keadaan

1. Ruang KBM 6 ruang Baik

2. Ruang Kantor Guru

Putra

1 ruang Baik

3. Ruang Kantor Guru

Putri

1 ruang Baik

4. Ruang Perpustakaan 1 ruang Baik

5. Ruang UKS 1 ruang Baik

6. Ruang

Laboratorium

1 ruang Baik

7. Ruang Tata Usaha 1 ruang Baik

8. Ruang Mushola 1 ruang Baik

9. Ruang Aula 1 ruang Baik

10. Ruang Dapur 1 ruang Baik

11. Kamar Mandi/WC 5 ruang Baik

Page 63: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

45

12. Ruang penjaga

sekolah

1 ruang Baik

Sumber: Profil Sarpras SD Integral Hidayatullah Salatiga

2) Memiliki mushola sebagai tempat kegiatan keagamaan,

seperti: sholat dhuha, wirid dan dzikir, sholat dhuhur, sholat

ashar, dan lain-lain.

3) Memiliki ruang aula yang dipergunakan untuk parenting,

wisuda Islami, uji terbuka hafalan al qur‟an, pesantren

ramadhan,dan kegiatan yang lain.

4) Selain sarana prasarana yang berupa bangunan, di SD Integral

Hidayatullah juga memberikan beberapa fasilitas yaitu

privatisasi siswa-siswi, biro konsultasi, serta lingkungan

pesantren. Yang mana dengan adanya lokasi sekolah yang

berada di lingkungan pesantren ini akan memberikan

keuntungan tersendiri yakni lebih terminimalisir hal negatif

dan akan menunjang dampak positif.

6. Kurikulum Sekolah

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SD

Integral Hidayatullah Salatiga, bahwa di SD Integral Hidayatullah

Salatiga selain menggunakan kurikulum Depdiknas juga

menerapkan kurikulum khas SD Integral Hidayatullah yaitu

kurikulum integral berbasis tauhid yaitu mengintegrasikan nilai-

nilai tauhid kedalam kegiatan pembelajaran.

Page 64: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

46

“Tujuan kami menerapkan kurikulum integral berbasis

tauhid yaitu dengan pengintegrasian nilai-nilai tauhid ke dalam

kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik tidak hanya

mampu memahami pembelajaran saja, akan tetapi juga dapat

mengetahui nilai keIslaman yang terkandung serta dapat

mengamalkannya.”(hasil wawancara dengan bapak Wuryantoro

selaku Kepala Sekolah pada Senin, 16 Januari 2017).

Hal tersebut merupakan tujuan dan harapan diterapkannya

kurikulum integral berbasis tauhid di SD Integral Hidayatullah.

Dengan kurikulum itu siswa-siswi akan mengetahui nilai

keIslaman yang terkandung di setiap kegiatan pembelajaran

sehingga kemudian diaplikasikan dalam kehidupan mereka.

Materi pelajaran umum yang diajarkan di SD Integral

Hidayatullah Salatiga yaitu pendidikan agama, pendidikan

kewarganegaraan, bahasa indonesia, matematika, ilmu

pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni budaya dan

keterampilan, pendidikan olahraga dan kesehatan, bahasa jawa,

bahasa inggris, dan bahasa arab.

Sedangkan materi tambahan yang membedakannya dengan

sekolah yang lain yaitu baca tulis al qur‟an, tahfidz al qur‟an,

tahfidz hadits, tahfidz doa, halaqoh, dzikir pagi dan sore, ibadah,

dan ekstrakurikuler yang terdiri dari kepanduan, bela diri, renang,

menggambar, science club (SC), dan teknologi informasi (TI).

Page 65: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

47

B. Pelaksanaan Full Day School dalam Pembentukan Akhlak Siswa

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan full day school di SD

Integral Hidayatullah Salatiga dibagi menjadi dua yaitu:

a. Kelas Pagi: dilaksanakan mulai jam 07.00-13.00 WIB untuk pelajaran

umum.

b. Kelas Sore: dilaksanakan mulai jam 13.00-15.30 untuk kelas madin

(penguatan agama).

“KBM di SD ini memang sengaja dibedakan mbak, kelas pagi untuk

pelajaran umum dari jam 7 sampai jam 1 siang dan kelas madin dari

jam 1 sampai setengah 4. Selain waktu yang dibedakan, tenaga pengajar

dan penempatan kelas siswa juga berbeda disesuaikan target yang

ditentukan oleh Waka Diniyyah yang mengurusi Madin. Tujuannya

agar lebih spesifik dan anak lebih fokus dan maksimal dalam mengikuti

pembelajaran.” (hasil wawancara dengan Bapak Wuryantoro, selaku

Kepala Sekolah SD Integral Hidayatullah Salatiga pada Senin, 16

Januari 2017).

Dari keterangan Bapak Wuryantoro ini dapat disimpulkan bahwa

ada klasifikasi untuk kelas pagi dengan kelas madin terkait tenaga

pengajar, waktu, serta kelasnya. Tujuan pengklasifikasian tersebut

adalah agar peserta didik lebih fokus dan maksimal dalam mengikuti

pembelajaran. Hal yang sama juga disampaikan oleh Ust. Rosyid selaku

Waka Diniyyah.

“iya mbak, memang benar. KBM dibedakan, pagi untuk umum dan sore

dikhususkan untuk penguatan agamanya. Kemudian juga untuk gurunya

juga beda dengan guru pagi, karena kelas madin dikhususkan pada

pelajaran agama saja. Tujuannya agar lebih spesifik dalam pengelolaannya

dan siswa tidak bosan jika gurunya beda.” (hasil wawancara dengan Waka

Diniyyah SD Integral Hidayatullah Salatiga pada Rabu, 18 Januari 2017).

“kelas madin itu punya nama-nama kelas sendiri, bukan lagi dengan nama

kelas 1, 2, 3,dst..tetapi dengan 4 kelas saja yang terdiri kelas ibtida‟ yang

paling rendah tingkatan kelasnya, ula, wustho, dan ulya adalah yang paling

Page 66: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

48

tinggi tingkatannya. Pembagiannya itu berdasarkan target pencapaian

dalam hafalan. Jadi bisa saja anak yang sebenarnya sudah kelas 5 di kelas

pagi menjadi kelas ula atau bahkan ibtida‟ di kelas madin. Tujuannya agar

memudahkan mereka dalam perbaikan dan evaluasi. Selain itu, sebagai

motivasi bagi dirinya.” (hasil wawancara dengan Waka Diniyyah SD

Integral Hidayatullah pada Rabu, 18 Januari 2017).

SD Integral Hidayatullah Salatiga menerapkan full day school (selanjutnya

disingkat FDS) dengan tujuan untuk membentuk generasi Islami yang

unggul sebagaimana visi dan misinya. Peserta didik tidak hanya memiliki

kecerdasan intelektual saja, melainkan cerdas secara emosional beserta

spiritual.

“Mengapa FDS ini diterapkan, karena menurut kami, seorang siswa itu

tidak hanya sebatas butuh materi-materi umum saja sebagaimana SD pada

umumnya, tapi juga butuh materi-materi agama yang mana lebih

dibutuhkan bagi perkembangannya dan akan berguna untuk diaplikasikan

didalam kehidupannya dalam rangka menghadapi masa depan mereka.”

“Contohnya; sholat berjamaah, sholat tepat waktu, hafal doa dan wirid,

dengan begitu siswa yang mengikuti FDS akan terbiasa melakukan hal-hal

positif. Apalagi jika terpantau oleh guru, sehingga selanjutnya jika sudah

biasa maka akan dilakukan dengan kesadaran mereka sendiri tanpa

pantauan lagi.”

“Kemudian di sekolah ini juga diadakan agenda setelah ujian semester

untuk mengisi waktu senggang setelah tes semester dengan “pasar

kejujuran”, teknisnya kami para bapak ibu guru menyiapkan dagangannya,

kemudian anak-anak yang membeli dengan mengambil sendiri barangnya,

membayar sendiri, dan mengambil uang kembalian sendiri. Tanpa

pantauan kami. Dan itu sudah terlaksana 2x dan alhamdulillah dari

perhitungan harga dengan uang yang didapat bisa sama, tidak kurang tidak

lebih. Nah, itu berarti bahwa anak-anak kami jujur. Harapannya kedepan

anak-anak sendiri yang menyiapkan dagangan juga yang membeli,

kemudian hasil yang diperoleh tidak sama lagi dengan harga barang tapi

justru lebih. Artinya disini mengalami peningkatan akhlak anak jujur juga

ikhlas bersedekah.”(hasil wawancara dengan Kepala Sekolah pada Senin,

16 Januari 2017).

Demikian keterangan dari Kepala Sekolah SD Integral

Hidayatullah Salatiga, kemudian peneliti simpulkan bahwa peserta didik

Page 67: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

49

yang mengikuti FDS menjadi terbiasa melakukan hal positif karena

pembiasaan dan bimbingan dari bapak ibu guru. Sehingga tertanam

akhlakul karimah dalam diri peserta didik.

Adapun agenda pasar kejujuran untuk melatih kejujuran peserta

didik ini diadakan satu semester sekali karena biasanya di sekolah ini tidak

diperbolehkan jajan di sekolah, bahkan di sekolah ini tidak disediakan

warung atau kantin seperti sekolah pada umumnya. Hal tersebut

dimaksudkan agar peserta didik terbiasa makan sehat, dan membiasakan

diri untuk berhemat.

“Disini memang disengaja tidakdisediakan warung atau kantin mbak. Juga

tidak diperbolehkan jajan di luar saat berada di sekolahan, tujuannya agar

anak tidak boros dan tidak jajan sembarangan.”(hasil wawancara dengan

Kepala Sekolah pada Senin, 16 Januari 2017).

Di dalam pelaksanaan FDS, banyak sekali metode-metode yang

digunakan para pengajar, baik pada kelas pagi maupun kelas madin. Agar

saat KBM berlangsung, peserta didik merasa senang dan lebih

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Tenaga pengajar di SD

Integral Hidayatullah Salatiga dituntut lebih kreatif agar peserta didik

tidak merasa bosan dan dapat berkonsentrasi dengan baik sehingga

maksimal dalam mengikuti KBM. Metode yang sering digunakan antara

lain metode keteladanan, metode pemberian nasehat, metode

pembiasaan,metode bercerita, metode diskusi, metode hafalan. Terdapat

juga metode pendampingan saat jam istirahat. Metode pendampingan ini

ditujukan bagi peserta didik yang dinilai belum mencapai target kelas atau

Page 68: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

50

yang sedang mengalami masalah. Metode telaah ayat atau hadis juga

sering digunakan terutama pada kelas madin. Gambaran pelaksanaan

metode telaah ayat dan hadis dapat disimpulkan dari petikan catatan

lapangan berikut.

“Di dalam satu kelas terdapat beberapa siswa dengan satu guru, guru itu

membacakan arti dari ayat kemudian setelah selesai anak-anak secara

bersama membaca juga arti ayat tersebut. Setelah selesai, guru mulai

menerangkan kandungan atau intisari dari ayat tersebut menggunakan

buku pedoman. Dan anak-anak mendengarkan dengan seksama. Dan

setelah selesai secara bergantian diuji guru dengan kepahamannya.”(hasil

observasi kelas diniyyah pada Kamis, 19 Januari 2017).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode telaah ayat dan

hadis adalah metode untuk menerangkan kandungan ayat dan hadis dengan

menyimak penjelasan dari guru melalui buku panduan.

Kemudian peneliti menemukan di kelas 3 terdapat penataan bangku

yang berhadapan dengan 4 siswa-siswi duduk berhadapan. Sebagaimana

yang diungkapkan oleh bu Novia, wali kelas 3 bahwa itu adalah metode

tutor sebaya.

“Memang tempat duduk di kelas 3 sengaja saya buat begitu mbak. Itu

adalah salah satu metode saya. 4 anak itu terdiri dari 2 anak yang kurang

dan 2 anak yang lebih pandai. Mereka berhadap-hadapan, harapan saya

dengan begitu anak yang kurang tersebut dapat terbantu oleh anak yang

pandai itu. Metode itu bisa disebut metode tutor sebaya.”(hasil wawancara

dengan guru kelas 3, ibu Novia S. pada Rabu, 18 Januari 2017).

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa metode tutor

sebaya adalah metode pembelajaran dengan cara memberdayakan siswa

yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, untuk memberikan bantuan

kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran

yang dipelajarinya. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat

Page 69: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

51

menghilangkan kecanggungan, rasa malu, dan selain itu bahasa teman

sebaya lebih mudah dipahami, sehingga terbangun suasana belajar

kelompok yang bersifat kooperatif.

C. Efektivitas Full Day School dalam Pembentukan Akhlak Siswa

Penerapan FDS di SD Integral Hidayatullah Salatiga dalam upaya

membentuk akhlak siswa merupakan aplikasi dari kurikulum sekolah

yakni integral berbasis tauhid. Melalui KBM yang diintegrasikan dengan

nilai-nilai tauhid, diharapkan mampu menghasilkan generasi-generasi yang

cerdas akan ilmu sekaligus cerdas akan hati.

Dengan diterapkannya FDS ini dinilai sangat efektif dalam rangka

membentuk akhlak siswa, apalagi dengan penambahan dan penguatan

agama, yang materi-materinya berkaitan langsung dengan akhlak.

Sehingga siswa akan lebih memahaminya sekaligus terbiasa dan kemudian

mengaplikasikannya dalam kehidupan.

“sangat efektif, dengan diterapkannya pendidikan agama dalam FDS, yang

mana isi-isi materi berkaitan langsung dengan akhlak, contoh: ketika

belajar hadis atau ayat akan dijelaskan kandungannya, sehingga anak

menjadi tahu akhlak yang baik dan yang harus dijalankan.”(hasil

wawancara dengan Kepala Sekolah pada Senin, 16 Januari 2017).

Selain sesuai dengan kurikulum sekolah, keefektifan FDS dalam

pembentukan akhlak juga didukung oleh program unggulan yang

ditawarkan di sekolah ini.

Page 70: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

52

Adapun keunggulan tersebut antara lain:

a. Pendidikan yang dirancang berbasis tauhid Islam.

b. Pendidikan Karakter Anak yang tidak sebatas teori, tetapi aplikatif dan

mudah diterapkan anak .

c. Bertujuan menjadikan SD Integral Hidayatullah sebagai Sekolah

Ramah Anak, yang mengedepankan Pendidikan Karakter Positif,

menjauhkan dari pendidikan kekerasan verbal maupun kekerasan fisik

pada anak.

d. Mengenal Sang Maha Pencipta melalui pendekatan alam.

Dengan adanya FDS yang dilaksanakan di SD IntegralHidayatullah

Salatiga, telah mendapatkan respon positif dari orang tua wali siswa yang

menyekolahkan anak mereka di SD ini. Mereka mengungkap bahwa

perkembangan anak-anak mereka jauh lebih baik dari sebelumnya,

terutama dalam halagama dan akhlaknya.

“Sebelum bersekolah di SD, anak saya belum terbiasa dengan sholat 5

waktu, masih harus ngoyak-oyak. Kadang sudah saya oyak-oyak masih

beralasan, yang masih ngantuklah, capeklah...apalagi kalau sholat shubuh.

Harus berkali-kali dibangunkan. Tapi sekarang alhamdulillah tanpa saya

ingatkan lagi dia sudah dengan sendirinya sholat mbak. Pernah suatu hari

dia ketiduran, saya lupa membangunkannya karena sedang sibuk, lalu tiba-

tiba dia terperanjat dan bangun. Lalu mengatakan “jam berapa ini...aku

belum sholat.” Lalu dia bergegas untuk wudhu dan sholat. Saya yang

menyadari hal itu merasa senang dan bangga melihat dia sudah

bertanggung jawa atas kewajibannya, tidak lagi diingatkan apalagi dioyak-

oyak.”(hasil wawancara dengan orang tua siswa, ibu Mila pada Kamis, 19

Januari 2017).

Page 71: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

53

Dari keterangan bu Mila ini dapat disimpulkan bahwa anak tetap

melaksanakan kewajibannya dengan tidak meninggalkan sholat dan sholat

tepat waktu seperti yang dibiasakan di sekolah.

Peserta didik di SD Integral Hidayatullah Salatiga mengaku merasa

senang megikuti pembelajaran sehari penuh di sekolah (FDS), menurut

mereka di sekolah lebih senang dan nyaman karena banyak teman. Selain

itu, banyak ilmu yang diperoleh.

“Aku malah lebih suka di sekolah, karena banyak temannya. Terus bisa

tambah ilmu. Tidak terasacapek kalau di sekolahan kok.”(hasil wawancara

dengan siswa, Nadila Azzahra kelas 3 (kelas pagi), kelas wustho (kelas

diniyyah), pada Kamis, 19 Januari 2017).

Disimpulkan bahwa peserta didik lebih betah dan senang berada di

sekolah. Jadi meskipun belajar di sekolah sehari penuh, dari pagi hingga

sore, tidak membuat peserta didik bosan atau lelah. Justru mereka merasa

lebih senang berada di sekolah. Hal tersebut terjadi karena banyaknya

kegiatan sekolah yang menyenangkan bagi siswa, selain banyak teman,

para guru juga memberikan bimbingan dengan sepenuh hati, sehingga

siswa betah berada di sekolah. Adapun dengan siswa yang merasa betah

dan senang berada di sekolah tersebut, menjadikan keuntungan bagi

sekolah yang menerapkan pembelajaran full day school, dengan demikian

pelaksanaan akan berjalan dengan optimal.

Page 72: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

54

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Full Day School dalam Pembentukan Akhlak Siswa di

SD Integral Hidayatullah Salatiga

Sebagaimana data temuan penelitian dan paparan data penelitian

melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara terhadap objek penelitian

dapat dideskripsikan.

1. Tujuan Penerapan Full Day School di SD Integral Hidayatullah

Salatiga

Penerapan FDS di sekolah ini memiliki beberapa tujuan antara lain:

a. Memaksimalkan waktu belajar siswa, sekaligus meringankan beban

belajar siswa sebab siswa sudah cukup dengan belajar di sekolah

sehari penuh dengan didapatkannya materi-materi agama, maka

siswa tidak harus belajar lagi di Taman Pendidikan Al Qur‟an

(TPQ), sehingga waktu bersosialisasi dengan keluarga setelah

pulang sekolah lebih banyak.

b. Menjembatani dampak negatif yang muncul dari aktivitas siswa

sepulang sekolah bagi mereka yang kurang mendapat perhatian

orangtuanya karena sibuk bekerja hingga sore.

c. Menghindarkan dampak negatif dari penyalahgunaan kemajuan

IPTEK.

d. Meminimalisir pengaruh buruk dari perubahan sosial budaya yang

terjadi di masyarakat.

Page 73: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

55

2. Kurikulum Full Day School di SD Integral Hidayatullah Salatiga

Penerapan Full Day School (FDS) di SD Integral Hidayatullah

Salatiga merupakan wujud aplikasi dari visi dan misi sekolah yaitu

membentuk generasi Islami yang unggul, yang tidak hanya sekedar

memiliki kecerdasan intelektual saja, melainkan juga memiliki

kematangan emosional dan ketaatan spiritual. Yang diselenggarakan

melalui pendidikan Islami secara integral dalam berbagai aspek,

sebagaimana kurikulum yang diterapkan yaitu “kurikulum integral

berbasis tauhid”. Dengan demikian diharapkan melalui diterapkan dan

dilaksanakannya FDS di sekolah dasar ini, dapat menyeimbangkan

antara pembelajaran umum dengan pembelajaran agama. Sehingga

siswa tidak hanya sebatas mendapat materi-materi umum seperti SD

pada umumnya, namun di SD Integral Hidayatullah Salatiga ini

memberi porsi lebih banyak untuk materi agama yang lebih

dibutuhkan bagi perkembangan akhlak siswa serta berguna untuk

diaplikasikan di kehidupannya dalam rangka menghadapi masa depan.

3. Indikator Pelaksanaan Full Day School di SD Integral

Hidayatullah Salatiga

Adapun indikator yang hendak dicapai dalam pelaksanaan full day

school di SD Integral Hidayatulah Salatiga yaitu:

a. Cerdas Intelektual berarti mencapai batas ketuntasan minimal

untuk semua mata pelajaran, gemar membaca dan menulis.

Page 74: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

56

b. Matang Emosional berarti memiliki kepekaan dan kepedulian

sosial, kecakapan berkomunikasi dengan baik, mampu bekerja

sama dalam kelompok, memiliki budaya bersih, disiplin dan

percaya diri.

c. Taat Spiritual berarti memiliki aqidah yang lurus dan kuat,

menumbuhkan motivasi dan kesadaran menjalankan ibadah shalat,

puasa, berdoa, dan berdzikir, terampil dan gemar membaca al

Quran, mampu menghafal minimal Juz „Amma dan doa sehari-hari,

mampu menghafal Hadis Arba‟in An Nawawi, mampu menjadi

imam shalat, berbusana sesuai syariat Islam.

4. Proses Pelaksanaan Full Day School di SD Integral Hidayatullah

Salatiga

a. Kelas Pagi: berlangsung dari jam 07.00-13.00 WIB

Di SD Integral Hidayatullah Salatiga, siswa masuk jam 07.00

WIB sudah dengan wudhunya. Para siswa diperintahkan berwudhu

dari rumah jika akan berangkat ke sekolah. Tujuannya agar siswa

terbiasa menjaga kesucian mereka, karena itu merupakan salah satu

sunnah rosul, selain itu dengan wudhu dari rumah maka siswa telah

memiliki perbaikan niat sejak awal (sebelum sampai ke sekolah),

dan akan diberikan keselamatan di perjalanan menuju ke sekolah.

Serta dengan sudah memiliki wudhu, maka siswa tidak harus

berwudhu lagi sehingga tidak akan mengurangi efisiensi waktu.

Page 75: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

57

Siswa setibanya di sekolah akan disambut bapak ibu guru.

Siswa laki-laki akan bersalaman dan mengucapakan salam sapa

kepada bapak guru, sedangkan siswa perempuan akan bersalaman

dengan ibu guru. Hal ini adalah wujud interaksi antara guru

terhadap siswanya sebagai bentuk kepedulian guru terhadap

siswanya dan kepatuhan siswa terhadap gurunya.

Selanjutnya siswa masuk kelas, bukan untuk mengikuti

pembelajaran tetapi untuk menaruh tas dan bersiap untuk

melaksanakan shalat dhuha di mushala sekolah. Pelaksanaan sholat

dhuha diikuti oleh seluruh siswa, dan dipimpin oleh salah satu

siswa, pemilihan ini melalui jadwal bergilir setiap kelas. Tujuannya

untuk melatih keberanian dan kepercayaan diri para siswa, dengan

ia menjadi imam shalat di depan teman-temannya, artinya ia harus

dapat memberi contoh bagi teman yang lain, dengan shalat

khusyu‟, lancar dan baik bacaannya, benar gerakannya. Sehingga

dengan begitu siswa terbiasa dengan sholat yang baik dan benar

sebagi bekal bagi dirinya kelak. Seusainya shalat dhuha dilanjutkan

dengan wirid, berdzikir, dan berdoa bersama. Hal ini agar siswa

terbiasa berdzikir, dan berdoa setelah selesai shalat.

Kemudian baru setelah selesai shalat dhuha, siswa masuk kelas

masing-masing untuk mengikuti pembelajaran (umum). Sebelum

masuk kelas siswa melepas sepatu dan meletakkannya di rak

sepatu dengan rapi. Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di

Page 76: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

58

kelas, guru dan siswa mengawali dengan berdoa bersama. Setelah

itu guru menanyakan kabar, memberi motivasi, serta mengabsensi

kehadiran siswa. Di dalam setiap KBM yang berlangsung guru

selalu memberikan appersepsi sebelum masuk kepada pelajaran,

dengan memasukkan nilai-nilai tauhid di dalamnya. Sehingga

siswa bertambah ketauhidannya dan selanjutnya dapat

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh

appersepsi yang peneliti temukan antara lain:

a. Pada materi pelajaran IPA tentang pernafasan, maka guru akan

memasukkan dengan adanya kekuasaan Allah yang telah

memberikan alat pernafasan bagi kehidupan kepada semua

makhluk hidup.

b. Pada materi pelajaran PKn tentang sopan santun, dengan

memasukkan hadis tentang menjaga lisan.

c. Pada materi pelajaran IPS tentang gotong royong, guru

menjelaskan bahwa gotong royong juga merupakan perintah

Allah.

Selain itu, adanya pembelajaran luar sekolah, siswa diajak guru

untuk belajar keluar sekolahan untuk melihat langsung sekaligus

mengetahui ciptaan Allah melalui pendekatan alam tersebut.

Disinilah poin penting yang ditemukan di SD Integral Hidayatullah

Salatiga, yang mana di sekolah inilah siswa tahu dan paham nilai-nilai

tauhid yang diintegrasikan dalam materi pelajaran.

Page 77: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

59

b. Kelas Sore (Madin): berlangsung dari jam 13.00-15.30 WIB

Demikian juga KBM yang berlangsung dari jam 13.00-

15.30 WIB. Siswa setelah melaksanakan ibadah shalat dhuhur

berjama‟ah dan makan siang, akan dilanjutkan dengan mengikuti

pembelajaran di kelas Madin (Madrasah Diniyyah). Kelas Madin

ini merupakan kelas yang dikhususkan untuk pembelajaran dengan

penambahan dan penguatan materi-materi agama Islam. Materi

yang diajarkan adalah penguatan agama melalui Tahfidzul Qur‟an,

Tahfidzul Hadis, Tahfidzul Doa, dan Baca Tulis al Qur‟an (BTQ).

Materi di kelas Madin memang hampir keseluruhan adalah tahfidz

atau hafalan, hal ini adalah sebagai bekal awal dakwah bagi siswa.

Meskipun begitu, di kelas Madin yang didominasi dengan materi

hafalan, dalam pelaksanannya tidak seformal ketika pembelajaran

di pagi hari. Pelaksannaannya yang tidak formal dengan

didampingi guru yang berbeda, menjadikan siswa lebih enjoy dan

tidak merasa bosan, ditambah dengan pembelajaran yang dapat

dilaksanakan dimana saja, tidak harus berada di kelas. Siswa

diberikan kebebasan memilih tempat belajar untuk memberi

kesempatan siswa lebih senang dan bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran. Siswa dapat memilih belajar di halaman sekolah, di

aula, di mushala, di perpustakaan, bahkan bisa juga di kebun atau

sawah sesuai kesenangan mereka, yang tentunya disepakati

bersama dalam satu kelas. Hal ini juga melatih siswa untuk dapat

Page 78: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

60

berdemokrasi dan bekerja sama sekaligus berlatih bertanggung

jawab.

Seperti di KBM pagi, di kelas Madin ini juga

mengintegrasikan nilai tauhid di dalam materi pelajaran. Jika di

kelas pagi guru biasanya mengintegrasikan nilai-nilai tauhid

melalui pemberian appersepsi, sedangkan di kelas madin guru

biasanya mengintegrasikan nilai tauhid di sela-sela hafalan dan

murojaah, siswa diajak guru untuk menelaah kandungan ayat atau

hadis yang sedang dipelajari dengan memasukkan nilai-nilai tauhid

di dalamnya dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh siswa.

c. Waktu Istirahat: berlangsung jam 09.00-09.30 dan jam 12.15-

13.00 WIB

Adapun waktu istirahat di SD Integral Hidayatullah

Salatiga ada 2 yaitu yang pertama jam 09.00-09.30 WIB dan yang

kedua jam 12.15-13.00 WIB. Pada saat jam istirahat siswa dapat

memakan bekal yang dibawa dari rumah juga bermain dengan

teman-temannya. Di sekolah ini tidak disediakan warung atau

kantin sekolah, yang disediakan adalah makanan siang di sekolah

bagi yang tidak membawa bekal dari rumah. Siswa dilarang untuk

jajan saat berada di lingkup sekolahan. Hal ini dimaksudkan agar

membiasakan siswa makan-makanan yang sehat, membiasakan

mereka tidak boros dan berlatih hemat. Selain itu, terjalinnya

kebersamaan karena mereka dapat merasakan bahwa semua sama,

Page 79: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

61

sehingga tidak akan membuat siswa membeda-bedakan dengan

yang lainnya. Hal lainnya yang dapat membentuk akhlak siswa

adalah membiasakan makan dengan baik yakni mencuci tangan,

dan berdoa sebelum dan setelah makan, makan dengan tangan

kanan, dan makan dengan duduk.

Selain itu, pada waktu istirahat digunakan pula oleh bapak

ibu guru wali kelas untuk pendampingan dan bimbingan. Metode

ini digunakan dalam menyikapi siswa yang belum sesuai sikap atau

capaian target ketuntasan dalam kelas. Biasanya metode ini

dilakukan dengan guru memanggil siswa yang belum sesuai

tersebut untuk ditanya dan kemudian dibimbing. Hal ini sebagai

wujud kepedulian guru terhadap siswanya. Melalui metode ini

siswa akan lebih dekat dengan guru sekaligus termotivasi untuk

melakukan halpositif sehingga terbentuklah akhlak yang baik.

5. Metode Pelaksanaan Full Day School dalam Pembentukan

Akhlak Siswa

Adapun metode-metode yang sering digunakan bapak ibu

guru, sebagaimana metode membentuk akhlak dalam Aly dalam

buku Ilmu Pendidikan Islam, antara lain:

a. Metode Pembiasaan adalah metode membiasakan siswa untuk

berwudhu dari rumah, melaksanakan sholat dhuha, shalat

berjamaah, shalat tepat waktu, berdoa sebelum dan setelah

Page 80: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

62

melakukan sesuatu, menutup aurat, bersikap sopan, berbicara baik,

jujur, sederhana, disiplin, rapi, menjaga kebersihan, dan lain-lain.

b. Metode Keteladanan mtode dengan guru memberikan contoh atau

teladan dalam hal baik, seperti memakai busana sesuai syariat

Islam, rapi, dan bersih, datang ke sekolah tepat waktu, berkata

lembut, tidak membentak, shalat berjama‟ah dan shalat tepat

waktu, serta menepati janji kepada siswa.

c. Metode Pemberian Nasihat yaitu guru selalu memperhatikan

perkembangan siswanya, akan memberikan nasihat yang baik demi

kebaikan para siswanya. Pemberian nasihat yang dimaksud adalah

memberi penjelasan dalam hal positif dan menunjukkan kebenaran

agar siswa yang dinasehati menjadi lebih baik.

Selain itu, di dalam KBM yang berlangsung terdapat pula

metode di bawah ini:

a. Metode Pendampingan adalah metode yang digunakan guru SD

Integral Hidayatullah Salatiga dalam menyikapi siswanya yang

belum sesuai dalam sikap atau belum mencapai target yang

ditetapkan.

b. Metode Appersepsi adalah metode yang digunakan guru SD

Integral Hidayatullah Salatiga dalam mengintegrasikan nilai-nilai

tauhid Islam sebelum memasuki materi pembelajaran.

c. Telaah Ayat dan Hadis adalah metode yang digunakan guru SD

Integral Hidayatullah Salatiga dalam menjelaskan kandungan atau

Page 81: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

63

intisari dari ayat dan hadis tertentu yang sedang dipelajari.

Biasanya telaah ayat atau hadis dengan menggunakan buku

panduan yang dipakai.

d. Metode Pendekatan Alam adalah metode yang digunakan guru

dengan pengamatan langsung sekaligus pengenalan Sang Pencipta

melalui pendekatan alam tersebut.

6. Sarana Prasarana Pelaksanaan Full Day School dalam

Pembentukan Akhlak Siswa

Sarana prasarana di SD Integral Hidayatullah Salatiga

sudah cukup untuk menunjang terlaksananya FDS dalam

membentuk akhlak siswa. Di sekolah ini telah disediakan beberapa

fasilitas sebagai penunjang pelaksanaan FDS, antara lain:

disediakannya makan siang disekolah, ruang kelas yang memadai

atau pemberian kesempatan belajar dimana saja, tenaga pengajar

yang sesuai bidangnya, serta buku-buku yang memadai, seperti

buku pelajaran, buku kumpulan hadis arba‟in an nawawi, buku

doa-doa, al quran, buku panduan wirid dan dzikir.

7. Aplikasi Full Day School dalam Pembentukan Akhlak Siswa

Ketaatan Beribadah diwujudkan dengan shalat tepat waktu,

shalat berjamaah, membiasakan berdoa sebelum dan setelah

melakukan sesuatu, berdzikir dan wirid setelah shalat, menutup

aurat sesuai syariat, gemar membaca dan menghafal al quran dan

Page 82: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

64

hadis, berpuasa, bersedekah, menjadi imam shalat, dan menjaga

kesucian.

Disiplin dan Tertib diwujudkan melalui masuk sekolah

tepat waktu, shalat tepat waktu, bangun tidur pagi, memakai

seragam sesuai ketentuan sekolah, mengikuti pembelajaran dengan

baik, merapikan kelas dan peralatan belajar seusai belajar.

Rapi diwujudkan dengan memakai seragam dan sepatu

dengan rapi, meletakkan sepatu di rak sepatu, merapikan peralatan

sekolah setelah selesai belajar, duduk dengan tenang dan rapi.

Bersih diwujudkan dengan membuang sampah di tempat

sampah, melaksanakan jadwal piket, mengikuti kerja bakti

membersihkan lingkungan sekolah, membiasakan mandi,

berwudhu, memotong kuku, mencuci tangan, dan memakai baju

besih.

Jujur diwujudkan melalui mengadakan pasar kejujuran,

guru membiasakan untuk menepati janji kepada siswa, berkata apa

adanya, tidak mencontek saat ujian atau ulangan, mengembalikan

barang yang bukan miliknya.

Hemat dan Sederhana diwujudkan dengan tidak adanya

kantin sekolah, siswa membawa bekal dari rumah, tidak pamer,

memakai seragam sekolah.

Page 83: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

65

Mandiri diwujudkan dengan mengerjakan tugas dengan

mandiri, tidak mengandalkan teman atau orang tua, mengerjakan

segala hal sendiri.

Tanggung Jawab diwujudkan melalui selalu mengerjakan

tugas dan PR yang diberikan sekolah, ijin jika tidak masuk sekolah,

diberikan kepercayaan untuk menjadi koordinator kelas, menjadi

imam sholat, dan memimpin berdoa.

Percaya Diri diwujudkan melalui dilatih memimpin sholat,

memimpin berdoa menjadi koordinator kelas. Tolong menolong

dan Dermawan diwujudkan melalui membantu teman yang

kesulitan belajar dengan metode tutor sebaya, meminjami pensil

atau peralatan belajar jika ada teman yang tidak membawa, adanya

sedekah (shomari: shodaqoh lima ratus perhari).

Sopan Santun diwujudkan melalui makan sambil duduk

dengan tangan kanan, berbicara yang baik, menghindari kata-kata

kotor, membiasakan mengucapkan terimakasih, permisi, maaf,

meminta ijin jika akan meminjam atau keluar kelas, menghormati

yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.

Peduli terhadap alam dan lingkungan diwujudkan melalui

menjaga kebersihan lingkungan, merawat tanaman, tidak memetik

tanaman sembarangan, tidak merusak sarana yang disediakan,

membuang sampah pada tempat sampah.

Page 84: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

66

8. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Full Day School

dalam Pembentukan Akhlak Siswa

a. Faktor Pendukung

Yaitu kurikulum yang sesuai, SDM guru yang mumpuni, sarana

prasarana yang cukup, serta berada di lingkungan pesantren

sehingga akan memberikan keuntungan tersendiri yakni lebih

meminimalisir hal negatif dan akan menunjang dampak positif.

Selain itu, faktor yang mendukung terlaksananya FDS dalam

pembentukan akhlak adalah adanya interaksi aktif antara orang tua

dengan guru sehingga dapat bersama-sama bekerja sama dalam

mengawasi perkembangan anak.

b. Faktor Penghambat

Yaitu karakteristik siswa yang berbeda disebabkan berasal dari

latar belakang yang berbeda. Terutama bagi anak pindahan dari

sekolah lain yang belum terbiasa dengan FDS di SD Integral

Hidayatullah Salatiga, yang sebelumnya tidak ia dapati di sekolah

yang dahulu.

Kemudian, kurangnya kesadaran orang tua terhadap pentingnya

perkembangan akhlak anak, sehingga tidak adanya komunikasi

yang terjalin antara guru dengan orang tua dan mengakibatkan

ketidaksamaan persepsi yang pada akhirnya menjadikan hilangnya

kerja sama yang baik.

Page 85: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

67

B. Efektivitas Full Day School dalam Pembentukan Akhlak Siswa di SD

Integral Hidayatullah Salatiga

1. Kurikulum yang Mendukung

Kurikulum Integral Berbasis Tauhid yang diterapkan di SD Integral

Hidayatullah Salatiga sangat mendukung terlaksananya full day school

dalam membentuk akhlak siswa. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai

tauhid ke dalam setiap kegiatan belajar mengajar, menjadikan siswa

tidak sekedar mengetahui materi saja, melainkan juga mengetahui

nilai-nilai Islam yang terkandung di dalam materi atau kegiatan belajar

mengajar yang berlangsung, sehingga mudah diaplikasikan oleh siswa.

2. Sumber Daya Manusia dari Para Pendidik yang Mumpuni

Para pendidik atau tenaga pengajar di SD Integral Hidayatullah

Salatiga adalah dari alumni perguruan tinggi negeri dan swasta, serta

dari alumni pesantren yang memiliki dedikasi tinggi terhadap

kemajuan pendidikan. Selain itu, para pendidik telah memiliki kualitas

pemahaman Islam yang baik, berakhlak mulia, terampil, dan mampu

memahami perkembangan siswa. Melalui metode keteladanan dari

para pendidiknya, maka siswa akan menjadikan para pendidik sebagai

panutannya.

3. Sarana Prasarana dan Fasilitas yang Kontributif

Sarana prasarana dan fasilitas yang disediakan SD Integral

Hidayatullah Salatiga yang menerapkan full day school dalam

pembentukan akhlak siswa dinilai cukup memberikan konstribusi.

Page 86: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

68

Menunjang bukan berarti harus lengkap dan mewah. Melainkan yang

dimaksud menunjang adalah yang dapat memenuhi kebutuhan siswa,

dalam hal ini yaitu untuk pembentukan akhlak siswa.

Adapun sarana prasarana dan fasilitas yang menunjang tersebut

antara lain penyediaan buku-buku yang lengkap sesuai kebutuhan

siswa, menyediakan makan di sekolah, menyediakan ruang yang

cukup, serta adanya program bimbingan dan pendampingan dari para

pendidik.

4. Metode yang Sesuai

Penggunaan metode-metode dari para pendidik di SD Integral

Hidayatullah Salatiga dapat menunjang pelaksanaan full day school

dalam pembentukan akhlak siswa.

Adanya metode pembiasaan, siswa akan terbiasa dengan hal positif

yang dibiasakan di sekolah; dengan motode keteladanan, siswa akan

mencontoh dan menirunya; melalui metode pemberian nasihat, siswa

akan terhindar dari hal negatif dan mengerjakan hal positif; sedangkan

metode pendampingan akan membuat siswa merasa diperhatikan

sehingga akan selalu melakukan hal yang baik, serta metode-metode

lain yang diterapkan di SD Integral Hidayatullah Salatiga yang

membuat siswa tidak merasa bosan dan senang mengikuti full day

school di sekolah.

Page 87: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

69

5. Lingkungan yang Kondusif

Lokasi SD Integral Hidayatullah Salatiga yang berada di lingkungan

pesantren akan memberikan keuntungan tersendiri yaitu meminimalisir

hal negatif dan menunjang hal positif.

Dengan demikian, adanya lokasi sekolah di lingkungan pesantren

dinilai lebih kondusif dan mendukung dengan penerapan full day

school dalam membentuk akhlak siswa.

Selain itu, adanya pembelajaran yang dilakukan di luar sekolah seperti

di kebun, sawah, atau halaman sekolah, yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk belajar langsung, melihat secara langsung

sekaligus mengenal Sang Pencipta melalui pendekatan alam.

6. Wali Siswa yang Mendukung

Adapun respon orang tua terhadap pelaksanaan full day school di SD

Integral Hidayatullah Salatiga yaitu sangat menyetujui adanya FDS

yang dilaksanakan di sekolah, hal itu dibuktikan melalui interaksi aktif

orang tua kepada guru dan diwujudkan dengan kerja sama yang baik

antara orang tua dan guru. Diantara keuntungannya adalah orang tua

merasa terbantu dalam mengawasi perkembangan anaknya terutama

dengan pendidikan akhlak. Apalagi setelah mengetahui output yang

dihasilkan bahwa anaknya tidak hanya memiliki banyak pengetahuan

umum, tetapi diperkuat dengan pengetahuan agama serta mengalami

banyak perubahan dalam akhlak yang menjadi lebih baik.

Page 88: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

70

7. Akhlak yang Terbentuk

FDS yang diterapkan di SD Integral Hidayatullah Salatiga banyak

membentuk akhlak siswa, diantaranya yaitu:

a. Akhlak kepada Allah diwujudkan melalui ketaatan beribadah

seperti shalat tepat waktu, shalat berjamaah, menutup aurat, gemar

berdoa, gemar membaca dan menghafal al quran, berdzikir,

berpuasa, menjadi imam shalat, dan memiliki aqidah yang lurus

dan kuat.

b. Akhlak kepada Manusia diwujudkan melalui kepedulian sosial,

sopan santun, berkomunikasi dengan baik, mampu bekerja sama,

jujur, menjaga lisan dari perkataan kotor, disiplin, tanggung

jawab, tepat waktu, percaya diri, sederhana, hemat, tolong

menolong, menghormati yang tua, dan menyayangi yang muda.

c. Akhlak kepada Alam dan Lingkungan diwujudkan melalui

kepedulian terhadap alam dan lingkungan seperti, menjaga

kebersihan, merawat tanaman, meletakkan sepatu dengan rapi di

rak sepatu, tidak merusak sarana yang disediakan, melaksanakan

tugas piket, membuang sampah pada tempatnya, merapikan buku

dan kelas selesai belajar.

Efektivitas FDS dalam pembentukan akhlak siswa tercermin dari

akhlak yang terbentuk di atas. Dengan akhlak yang ditanamkan pada

siswa tersebut maka dapat dikatakan bahwa siswa telah menunjukkan

semangat dan senang belajar, memiliki kepedulian sosial, dan taat

Page 89: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

71

beribadah, sehingga terpenuhi indikator pencapaian yaitu cerdas

intelektual, matang emosional, dan taat spiritual.

Page 90: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaaan full day school di SD Integral Hidayatullah Salatiga

dalam membentuk akhlak siswa dilakukan melalui metode pembiasaan,

metode keteladanan, metode pemberian nasihat, metode pendampingan,

metode appersepsi, metode telaah ayat dan hadis, serta metode

pendekatan alam.

2. Pembentukan akhlak melalui full day school berjalan dengan efektif dan

lancar.

B. Saran

1. Kemenag: untuk selalu mengembangkan kurikulum pendidikan, sistem

full day school dapat dijadikan rujukan untuk pengembangan

kurikulum.

2. Kepala Sekolah: untuk selalu mengembangkan sistem full day school

yang sudah berjalan agar lebih optimal dan banyak memberikan

konribusi positif lainnya.

3. Guru atau Pendidik: untuk selalu berusaha mengembangkan diri,

memperkaya diri dengan pengetahuan, keterampilan, dan

profesionalisme seorang pendidik serta memaksimalkan kerja sama

dengan orang tua wali siswa.

Page 91: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

73

4. Orang Tua Wali Siswa: dapat lebih aktif dalam berinteraksi dan bekerja

sama dengan guru. Memperkaya diri dengan pengetahuan dan

keterampilan dengan harapan dapat memberikan pendidikan yang

optimal kepada anak, sebab orang tua merupakan pendidik utama bagi

anak.

5. Siswa: selalu melaksanakan pembelajaran di sekolah dengan sebaik-

baiknya, tetap menjalankan hal positif dimanapun berada.

Page 92: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

74

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatimin. 2006. Studi Akhlak Dalam Persepktif Al Quran. Jakarta:

Amzah.

Afifudin dan Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: CV. Pustaka Setia.

Aly, Hery Noer. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT.Logos Wacana Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

AR, Zahruddin dan Hasanuddin. 2004. Pengantar Ilmu Akhlak. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Azizah, Annisa Nurul. 2014. Program Full Day School dalam Pengembangan

Kemandirian Siswa Kelas IV di SDIT Insan Utama Bantul Yogyakarta.

Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.

Baharuddin. 2010. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar

Ruzz Media.

Echols, John M. dan Hassan Shadily. 2010. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT

Gramedia Pustakatama.

Gazalba, Sidi. 1973. Sistematika Filsafat (Pengantar Teori Nilai). Jakarta: Bulan

Bintang.

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP.

Mardalis. 2004. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposional. Yogyakarta:

Bumi Aksara.

Moleong, Lexy J., 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Nata, Abuddin. 2013. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nurhalimah, Siti. 2012. Efektivitas Sistem Pembelajaran Tahfidzul Qur‟an di

Pondok Pesantren Roudlotu „Usysyaaqil Qur‟an Rowosari, Rowopolo,

Page 93: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

75

Kec. Tuntang, Kab. Semarang. Skripsi. Salatiga: Jurusan Tarbiyah

STAIN Salatiga.

Rimbun, Masri Singa dan Sofian Efendi. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta:

LP3ES.

Rumliyati, Asep. 2010. Efektivitas Pembelajaran PAI Melalui Media Lagu di

Taman Kanak-Kanak „Aisyiyah Notoprajan Yogyakarta. Skripsi.

Yogyakarta: Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relation&Komunikasi. Jakarta:

PT Raja Grafindo.

Sudjana, Nana. 2004. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah

Production.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nata Syaodih. 2006. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik.

Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Teguh, Muhammad. 2014. Metodologi Kuantitatif untuk Analisis Ekonomi dan

Bisnis. Jakarta: Rajawali Press.

Widyowati, Lilies. 2014. Pengembangan Kurikulum Terpadu Sistem Full Day

School (Studi Multi Kasus di SD Muhamadiyah 1 Alternatif Kota

Magelang, SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang dan SD Terpadu Ma‟arif

Gunungpring Magelang. Skripsi. Salatiga: Program Pascasarjana

STAIN Salatiga.

Yunani. 2009. Pelaksanaan Program Full Day School di MI Muhamadiyah

Dolopo Madiun. Skripsi. Ponorogo: Jurusan Tarbiyah Program Studi

PAI STAIN Ponorogo.

Ya‟qub, Hamzah. 1993. Etika Islam. Bandung: Diponegoro

tamimsyafii.blogspot.co.id/2016/10/kebijakan-full-day-school.html diakses pada

Jumat, 25 November 2016.

www.informasiguru.com/2016/08/PengertiandanMaknaFullDaySchool.html

diakses pada Jumat, 25 Nbovember 2016.

www.jenterasemesta.or.id/2016/08/full-day-school-konsep-dan-kurikulum.html

diakses pada Jumat, 25 November 2016.

Page 94: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Tri Oktaviani

NIM : 111-12-137

Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/Pendidikan Agama Islam

Dosen PA : Dra. Ulfah Susilawati, M.Si.

No Nama Kegiatan Tanggal Penyelenggara Status Nilai

1. Opak STAIN Salatiga

Dengan Tema;

“Progresifitas Kaum

Muda, Kunci Perubahan

Indonesia”.

05-07 September

2012

STAIN Salatiga Peserta

3

2. Orientasi Pengenalan

Akademik Dan

Kemahasiswaan (OPAK) Jurusan

Tarbiyah IAIN Salatiga

Dengan Tema;

“Mewujudkan Gerakan

Mahahaiswa Tarbiyah

Sebagai Tonggak

Kebangkitan Pendidikan

Indonesia “.

08-09 September

2012

HMJ Tarbiyah

STAIN Salatiga

Peserta

3

3. Orientasi Dasar

Keislaman (ODK)

Dengan Tema;

“Membangun Karakter

Keislaman Bertaraf

Internasional Di Era

Globalisasi Bahasa”.

10 September

2012

CEC, ITTAQO

STAIN Salatiga

Peserta

2

4. Entepreneurship dan

Perkorasian 2012

dengan Tema; “Explore

Your Entrepreneurship

Talent”

11 September

2012

KSEI dan

Mapala

Mitapasa

STAIN Salatiga

Peserta

2

5. Achievment Motivation

Training Dengan AMT,

“Bangun Karakter Raih

Prestasi”.

12 September

2012

STAIN, JQH,

LDK Darul

Amal

Peserta

2

Page 95: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

6. Library User Education

(Pendidikan Pemakai

Perpustakaan)

13 September

2012

UPT

Perpustakaan

STAIN Salatiga

Peserta

2

7. MTQ Umum IV

Mahasiswa, Pesantren,

SMA sederajat se-

Salatiga dan sekitarnya.

Dengan Tema; “Melalui

MTQ Tingkatkan

Prestasi, Syi‟arkan

Akhlak Qur‟ani”.

JQH STAIN

Salatiga

Peserta

2

8. Pra Youth Leadership

Training, dengan

tema:”Surat Cinta

Pembasmi Galau”.

06 Oktober 2012 KAMMI

Komisariat

Salatiga

Peserta

2

9. IBTIDA‟ LDK Darul

Amal STAIN Salatiga,

dengan tema:

“Intelektual Muda

Muslim, Genggam

Dunia Gapai Akhirat”.

20-21 Oktober

2012

LDK Darul

Amal STAIN

Salatiga

Peserta

2

10. Islamic Public Speaking

Training (IPST)

25 Oktober 2012 LDK Darul

Amal STAIN

Salatiga

Peserta

2

11. Aktualisasi Bahasa

Arab Dalam Menjaga

Khazanah Keilmuan

Islam Mutakhir

27-28 Oktober

2012

ITTAQO

STAIN Salatiga

Peserta

2

12. Dialog Publik dan

Silaturahim Nasional,

dengan tema:

“Kemanakah Arah

Kebijakan BBM?

Mendorong Subsidi

BBM untuk Rakyat”.

10 November

2012

Pergerakan

Mahasiswa

Islam Indonesia

(PMII) Kota

Salatiga

Panitia

8

13. Tabligh Akbar Bertajuk;

“Tafsir Tematik Dalam

Upaya Menjawab

Persoalan Israel dan

Palestina. Landasan QS.

Al-Fath: 26-27”

1 Desember 2012 JQH STAIN

Salatiga

Peserta

2

14. Seminar Nasional dalam

rangka Pelantikan

Pengurus Himpunan

23 Februari 2013 HMI Cabang

Salatiga

Peserta

Page 96: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

Mahasiswa Islam

Cabang Salatiga Periode

2013-2014, dengan

tema: ”Kepemimpinan

dan Masa Depan

Bangsa”.

8

15. Seminar Nasional

dengan tema:

“Ahlussunnah

Waljamaah dalam

Perspektif Islam

Indonesia”.

26 Maret 2013 Dewan

Mahasiswa

STAIN Salatiga

Panitia 8

16. Seminar Nasional,

dengan tema:

“HIV/AIDS Bukan

Kutukan Dari Tuhan”.

13 Maret 2013 Dewan

Mahasiswa

STAIN Salatiga

Peserta

8

17. Public Hearing, dengan

tema: “Optimalisasi

Kinerja Lembaga

Melalui Kritik dan

Saran Mahasiswa”.

02 April 2013 Senat

Mahasiswa

STAIN Salatiga

Peserta

2

18. Bedah Buku, dengan

tema: “Berhenti Kerja

Semakin Kaya”.

05 April 2013 Komunitas

Pengusaha

Muslim Salatiga

(KOMPAS)

Peserta

2

19. Seminar Pendidikan

Hmj Tarbiyah Stain

Salatiga dengan tema;

“Menimbang Mutu dan

Kualitas Pendidikan di

Indonesia”.

02 Mei 2013 HMJ STAIN

Salatiga

Peserta

2

20. TAFSIR TEMATIK

dengan Tema; “Sihir

dalam Perspektif Al-

Qur‟an Dan Hukum

Negara”

04 Mei 2013 JQH STAIN

Salatiga

Peserta

2

21. Seminar Nasional

Kristologi dan Tabligh

Akbar, dengan tema:

“Membangun

Pemahaman Agama

Menuju Khoirul

Ummah”.

20 Mei 2013 MUI Kota

Salatiga

Peserta

8

22. MILAD LDK XI

dengan tema: “Satukan

Cinta dalam Dekapan

14 Juni 2013 LDK STAIN

Salatiga

Peserta

2

Page 97: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

Ukhuwah Menuju Umat

Madani”.

23. Akhirussanah Ma‟had

STAIN Salatiga dengan

tema: “Pesantren

Sebagai Wadah

Perkembangan Karakter

Pemuda Islam yang

Berakhlaqul Karimah

dan

Bernalar Ilmiah”.

30 Juni 2013 Ma‟had STAIN

Salatiga

Panitia

3

24. GARDIKA (Gema

Ramadhan di Kampus)

pada Pesantren Kilat di

SMPN 9 Salatiga

25-31 Juli 2013 LDK STAIN

Salatiga

Pemateri 4

25. TEKAD II LDK Darul

Amal STAIN Salatiga

28 September

2013

LDK STAIN

Salatiga

Peserta 2

26. IBTIDA‟ LDK Darul

Amal STAIN Salatiga

19-20 Oktober

2013

LDK STAIN

Salatiga

Panitia

3

27. Musabaqah Lughoh

„Arobiyah (MLA)

dengan tema; “Ajang

Eksistensi Diri Melalui

Intelektual Berbahasa

Arab”.

19 Mei 2014 ITTAQO

STAIN Salatiga

Panitia

3

28. Surat Keputusan tentang

Pengangkatan Tenaga

Pendidik dan

Kependidikan SD

Integral Hidayatullah

Salatiga

27 Juni 2014-30

November 2015

SD Integral

Hidayatullah

Tenaga

Pendidik

8

29. Kuliah Umum Institut

Ibu Profesional (IIP),

dengan tema: “Bincang

Pendidikan Yang Muda

Berani Beda”.

7 Desember 2014 IIP Kota

Salatiga,

jarimatika,

Muslim Home-

Schooling

Nusantara

Peserta

2

30. Seminar Pendidikan,

dengan tema: ”Cara

Tepat Mengajarkan Al

Qur‟an pada Anak”.

08 Maret 2015 SD Integral

Hidayatullah

Salatiga

Panitia

3

31. Seminar Nasional HMJ

KPI, dengan tema:

“Peran Media Massa

terhadap Kelestarian

Lingkungan Hidup.”

19 Oktober 2015 HMJ KPI IAIN

Salatiga

Peserta

8

Page 98: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

32. Surat Keterangan

pengajar di MI Ma‟arif

Wonogiri Magelang.

25 Januari-28

Februari 2016

MI Ma‟arif

Wonogiri

Magelang

Pengajar

3

33. Nusantara Mengaji

300.000 Khataman Al

Qur‟an “Serentak Se-

Indonesia Untuk

Keselamatan Dan

Kesejahteraan Bangsa.”

08 Mei 2016 DEMA dan

JQH IAIN

Salatiga

Peserta

3

JUMLAH TOTAL NILAI 118

Salatiga, 01 Februari 2017

Mengetahui

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Achmad Maimun, M.Ag.

NIP. 19700510 199803 1 003

Page 99: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM
Page 100: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM
Page 101: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM
Page 102: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM
Page 103: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM
Page 104: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 1: Transkrip Wawancara I

Narasumber I : Kepala Sekolah (Bapak Wuryantoro, S.Pd.I)

Waktu : Senin, 16 Januari 2017

1. Apakah yang melatar belakangi diterapkannya FDS di SD Integral

Hidayatullah Salatiga?

FDS ini diterapkan, karena menurut kami seorang siswa itu tidak

hanya sebatas butuh materi-materi umum saja sebagaimana SD pada

umumnya, tapi juga butuh materi-materi agama yang mana lebih

dibutuhkan bagi perkembangannya dan akan berguna untuk

diaplikasikandi dalam kehidupannya dalam rangka mengahadapi masa

depan mereka. Selain itu, sebagai wujud aplikasi dari visi, misi, serta

kurikulum di sekolah ini.

2. Apakah visi dan misi SD Integral Hidayatullah Salatiga?

Visi: terbentuknya generasi Islami unggul yang memiliki kecerdasan

intelektual, kematangan emosional, ketaatan spiritual.

Misi: menyelenggarakan pendidikan Islam secara integral dalam

aspek ruhiyah, aqliyah, dan jismiyah.

3. Bagaimanakah kurikulum yang diterapkan di SD Integral Hidayatullah

Salatiga?

Kurikulum di SD Integral Hidayatullah ini yaitu menggunakan

kurikulum integral berbasis tauhid yakni mengintegrasikan nilai-nilai

tauhid ke dalam setiap kegiatan belajar mengajar.

4. Apakah tujuan diterapkannya FDS di sekolah ini?

Mengimbangi kurikulum Dinas agar anak tidak hanyak mendapat

pengetahuan umum saja, tapi juga mendapat pengetahuan agama yang

lebih mendalam; memaksimalkan waktu belajar siswa; menyiasati

atau sebagai media alternatif bagi siswa agar tidak terlalu terbebani

ketika pulang sekolah tidak harus belajar lagi di TPQ tinggal

bersosialisasi dengan keluarga saja; agar anak terbiasa melakukan hal-

hal positif yang dilaksanakan di sekolah seperti shalat berjamaah,

shalat tepat waktu, dll.

5. Apa saja materi yang diajarkan dalam FDS?

Materi yang diajarkan di kelas pagi seperti kurikulum dari Dinas

seperti pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa

indonesia, matematika, IPA, IPS, bahasa inggris, bahasa jawa, bahasa

arab, pendidikan jasmani, keterampilan. Kemudian di kelas madin ada

tahfidz quran, tahfidz hadis, tahfidz doa, BTA, Siroh Nabawi. Selain

Page 105: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

KBM yang berlangsung di kelas banyak kegiatan yang lain seperti

sholat dhuha, halaqoh, dll.

6. Berapakah jumlah pengajar dalam FDS di SD Integral Hidayatullah

Salatiga?

Jumlah keseluruhan ada 19 guru, tapi ada klasifikasi guru yang

mengajar di kelas pagi dengan kelas madin. Hal tersebut dimaksudkan

agar pengajaran lebih spesifik dan optimal serta menghindari

kejenuhan siswa jika gurunya sama terus.

7. Bagaimanakah dengan sarana prasarana di sekolah, apakah sudah

menunjang dalam pelaksanaan FDS?

Di sekolah tentu sudah mengusahakan untuk mempersiapkan sarpras

sebaik mungkin sebagai upaya dalam mendukung pelaksanaan FDS,

seperti menyediakan makan siang di sekolah, buku-buku panduan

yang lengkap, sserta pemilihan guru yang berbeda dengan guru pagi.

8. Bagaimana proses pelaksanaan FDS di SD Integral Hidayatullah Salatiga?

di dalam KBM terdapat pengklasifikasian yaitu kelas pagi untuk

pembelajaran umum dan kelas madin untuk pendalaman agama. Di

kelas pagi, meskipun pembelajaran dengan materi umum, tapi di

sekolah ini tetap memasukkan nilai-nilai agama di dalamnya.

Sedangkan di kelas madin yang memang khusus pembelajaran agama,

maka pengintegrasian nilai tauhid/agama itu melalui telaah kandungan

ayat atau hadist. Di samping itu, dilaksanakan pembiasaan dalam

ketaatan beribadah, pembiasaan melakukan hal yang baik. Kemudian

di sekolah ini juga diadakan pasar kejujuran setelah ujian semester

untuk melatih siswa terbiasa jujur.

9. Mengapa dalam pelaksanaan FDS di SD Integral Hidayatullah Salatiga

ada pengklasifikasian?

KBM di SD ini memang sengaja dibedakan mbak, kelas pagi untuk

pelajaran umum dari jam 7 sampai jam 1 siang dan kelas madin dari

jam 1 sampai setengah 4. Selain waktu yang dibedakan, tenaga

pengajar dan penempatan kelas siswa juga berbeda disesuaikan target

yang ditentukan oleh Waka Diniyyah yang mengurusi Madin.

Tujuannya agar lebih spesifik dan anak lebih fokus dan maksimal

dalam mengikuti pembelajaran.

10. Menurut bapak, apakah penerapan FDS ini efektif dalam pembentukan

akhlak siswa?

Sangat efektif, dengan diterapkannya pendidikan agama dan

mengintegrasikan nilai-nilai tauhid/ agama di dalam KBM, yang mana

isi materi akan berkaitan langsung dengan akhlak. Sehingga siswa

lebih paham dan mudah mengaplikasikan dalam kesehariannya.

Page 106: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

11. Apakah melalui diterapkannya FDS, akhlak siswa menjadi lebih baik?

Bagaimana aplikasinya?

Insya Allah, lebih baik. Karena dengan berada di sekolah lebih lama

akan berada di bawah pengawasan bapak ibu guru. Selain itu anak

akan dibiasakan melakukan hal-hal yang positif sehingga anak akan

memiliki akhlak yang lebih baik.

12. Akhlak apa saja yang ditanamkan pada siswa?

Akhlak kepada Allah dengan ketaatan beribadah: sholat berjamaah,

menutup aurat, berdoa, demar membaca dan menghafal al quran;

akhlak kepada manusia: menghormati guru, saling berbagi, tolong

menolong, dll; akhlak kepada lingkungan: membuang sampah pada

tempatnya.

13. Metode apakah yang diterapkan untuk menanamkan akhlak siswa?

Metode pembiasaan, metode teladan, metode nasihat, metode

pendampingan, metode telaah ayat dan hadist.

14. Apakah faktor yang mempengaruhi pelaksanaan FDS di sekolah ini?

Kurikulum, guru, fasilitas, keadaan anak

15. Bagaimana tanggapan orang tua wali siswa terhadap diterapkannya FDS?

Sangat setuju, selama ini orang tua tidak ada yang komplain terhadap

pelaksanaan FDS. Justru mereka mendukungnya, karena mereka

terbantu dalam memantau anak melalui koordinasi langsung dengan

guru.

Page 107: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 2: Transkrip Wawancara II

Narasumber II : Waka Diniyah (Ustadz Krismanto Al Rosyid)

Waktu : Rabu, 18 Januari 2017

1. Apakah benar KBM pagi dengan sore dibedakan, Ustadz?

iya mbak, memang benar. KBM dibedakan, pagi untuk umum dan

sore dikhususkan untuk penguatan agamanya. Kemudian juga untuk

gurunya juga beda dengan guru pagi, karena kelas madin dikhususkan

pada pelajaran agama saja. Tujuannya agar lebih spesifik dalam

pengelolaannya dan siswa tidak bosan jika gurunya beda.kelas madin

itu punya nama-nama kelas sendiri, bukan lagi dengan nama kelas 1,

2, 3,dst..tetapi dengan 4 kelas saja yang terdiri kelas ibtida‟ yang

paling rendah tingkatan kelasnya, ula, wustho, dan ulya adalah yang

paling tinggi tingkatannya. Pembagiannya itu berdasarkan target

pencapaian dalam hafalan.jadi bisa saja anak yang sebenarnya sudah

kelas 5 di kelas pagi menjadi kelas ula atau bahkan ibtida‟ di kelas

madin. Tujuannya agar memudahkan mereka dalam perbaikan dan

evaluasi. Selain itu, sebagai motivasi bagi dirinya.

2. Mengapa kelas sore dinamakan kelas madin?

Karena kelas sore adalah kelas untuk spesialisasi pembelajaran agama

yakni untuk pendalaman agama.

3. Apa tujuan diadakannya kelas madin?

Agar lebih maksimal siswa dalam memahami pembelajaran agama,

meningkatkan kualitas agama siswa sesuai dengan kurikulum sekolah,

menguasai materi-materi di kelas madin.

4. Bagaimanakah kurikulum di kelas madin?

Menggunakan kurikulum integral berbasis tauhid yang

mengintegrasikan nilai tauhid ke dalam KBM.

5. Apa saja materi yang diajarkan di kelas madin?

Tahfidz qur‟an, tahfidz hadits, tahfidz doa, BTQ

6. Mengapa kelas madin diampu oleh guru yang berbeda dengan guru pagi?

Tujuannya agar lebih spesifik dalam pengelolaannya sehingga bisa

lebih optimal dan siswa tidak akan bosan jika gurunya beda.

7. Dimanakah biasanya KBM dilaksanakan?

Untuk KBM madin ini tidak seformal di kelas pagi, artinya

pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam kelas, tapi bisa juga di

halaman sekolah, di perpustakaan, di mushola, bahkan bisa juga di

kebun atau sawah sesuai minat siswa. Dengan begitu siswa lebih

enjoy dan bersemangat dalam belajar.

Page 108: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

8. Menurut Ustadz, apakah anak-anak tidak merasa jenuh dan capek jika

harus mengikuti kelas madin?

Oh tidak, mereka justru antusias dan bersemangat dalam mengikuti

KBM.

9. Terkait dalam pembentukan akhlak, bagaimana proses pelaksanaan dalam

KBM di kelas madin?

Anak-anak diminta menghafal ayat/hadits/doa, kemudian saat

murojaah hafalan guru akan menjelaskan isi kandungan yang terdapat

dalam ayat atau hadits tersebut, jadi siswa bukan hanya hafal tapi

mereka tahu maksud ayat tersebut sehingga mudah untuk

diaplikasikan.

10. Metode apa yang biasa di gunakan?

Metode nahawwan untuk menyamakan bacaan qur‟an, metode telaah

ayat dan hadits, metode hafalan, metode pembiasaan, metode teladan,

dll.

11. Terkait sarana prasarana, apakah di SD ini sudah mendukung

terlaksananya KBM madin?

Untuk sarpras, saya rasa sudah cukup. Tergantung bagaimana kita

memanfaatkan yang ada itu. Saat ini yang terpenting sudah tersedia

buku-buku panduan, disediakan pula makan siang di sekolah.

12. Apa saja faktor yang mendorong pembelajaran di kelas madin?

Kurikulum, guru, lingkungan pesantren

13. Apa saja faktor penghambatnya?

Kemajemukan siswa yaitu dari input yang berbeda.

14. Menurut ustadz, apakah pembelajaran madin efektif dalam pembentukan

akhlak siswa? Bagaimana aplikasinya?

Sangat, dengan anak mengerti isi kandungan dalam materi di

pembelajaran madin maka anak akan lebih dalam pemahaman akan

agama dan itu berkaitan dengan akhlak.

15. Bagaimana respon orang tua siswa terhadap pelaksanaan kelas madin,

yang man menjadikan siswa harus berada di sekolah hingga sore?

Sangat menerima, bahkan antusias. Dibuktikan dengan interaksi aktif

dengan guru dalam meningkatkan kualitas anak.

Page 109: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 3: Transkrip Wawancara III

Narasumber III : Guru Kelas

Waktu : Rabu, 18 Januari 2017

1. Metode apakah yang bapak/ ibu terapkan dalam KBM yang membuat

siswa tidak merasa bosan berada di sekolah hingga sore?

Tentunya metode yang kami gunakan banyak mbak. Ada metode

cerita, metode diskusi, metode pesan berantai, metode tutor sebaya,

dll.

2. Menurut bapak/ibu apakah KBM ini efektif dalam pembentukan akhlak

siswa?

Iya efektif mbak, karena melalui KBM yang berlangsung selalu

diintegrasikan dengan nilai tauhid yang berkaitan dengan akhlak

siswa.Biasanya kami memasukkan nilai tauhid itu saat appersepsi.

Jadi sebelum menjelaskan materi pelajarankami memasukkan nilai

tauhid yang terkait. Misal: pada materi PKn tentang sopan santun, bisa

memasukkan hadis tentang menjaga lisan atau pelajaran IPA tentang

tumbuhan bisa dengan pengamatan langsung kemudian dimasukan

nilai tauhid yang berisi tumbuhan diciptakan oleh Sng Pencipta,

sehingga dengan begitu siswa akan bertambah pemahaman agama dan

dapat diaplikasikan dalam perilakunya.

3. Apakah sarana prasarana yang disediakan di sekolah sudah menunjang?

Sudah cukup mbak

4. Apakah faktor penunjang?

Kurikulumnya sesuai, guru, lingkungan sekolah, dukungan orang tua

5. Apalah faktor yang menghambat?

Latar belakang siswa yang berbeda, siswa pindahan dari sd lain.

Page 110: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 4: Transkrip Wawancara IV

Narasumber IV: Guru Madin

Waktu : Kamis, 19 Januari 2017

1. Apa saja materi yang diajarkan?

Tahfidz qur‟an, tahfidz hadits, tahfidz doa, BTQ

2. Apakah metode yang bapak/ibu terapkan dalam pembelajaran madin?

Metode nahawwan, metode telaah ayat

3. Dimana biasanya bapak/ibu mengajar?

Bisa dimana saja, kadang di kelas kadang di musholah, halama sekolah,

depan kelas, perpustakaan, bisa juga di sawah.

4. Apakah menurut bpak/ibu peserta didik merasa jenuh karena harus belajar

dari pagi sampai sore?

Jika dilihat dari antusias dan semangat siswa-siswa, saya ras tidak jenuh.

Justru mereka kebanyakan senang berada di sekolah.

5. Langkah apakah yang bapak/ibu terapkan menghadapi siswa yang merasa

jenuh atau lelah?

Karena di kelas madin ini tidak seformal di kelas pagi, maka kami

biasanya lebih santai dan fleksibel dalam melaksanakan pembelajaran agar

siswa tidak jenuh karena kami tahu mereka sudah belajar dari pagi. Maka

bisa dengan belajar di luar kelas.

6. Apakah sarana prasarana sudah mendukung pembelajaran?

Sudah

7. Menurut bapak/ ibu faktor apakah yang menunjang?

Sarpras, kurikulum, lingkungan pesantren, kurikulum sesuai

8. Apakah faktor yang menghambat?

Siswa yang berbeda tingkat hafalannya

9. Apakah efektif KBM kelas madin dalam membentuk akhlak siswa?

Efektif, melalui telaah ayat dan hadits.

10. Bagaimana kiat bapak/ibu dalam membentuk akhlak pada pembelajaran

madin ini?

Mengamalkan dari apa yang diajarkan dari telaah ayat dan hadits dengan

ketedanan.

Page 111: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 5: Transkrip Wawancara V

Narasumber V : Orang tua siswa

Waktu : Kamis, 19 Januari 2017

1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu terhadap FDS di SD Integral

Hidayatullah Salatiga?

Saya merasa terbantu dalam mengawasi perkembangan akhlak anak

saya.

2. Bagaimana proses pelaksanaan FDS dalam membentuk akhlak siswa di

SD Integral Hidayatullah Salatiga?

Anak dibiasakan untuk taat beribadah, gemar membaca dan menghafal

al quran, dll.

3. Apakah bapak/ibu merasa terbantu dengan adanya pembelajaran FDS di

SD Integral Hidayatullah Salatiga dalam pembentukan akhlak?

Ya, sangat terbantu

4. Apakah putra/putri bapak/ibu sudah memiliki akhlak yang baik saat berada

di rumah?

Sudah mbak, lebih baik. Cukup menggembirakan.

5. Apakah perkembangan akhlak putra/putri bapak/ibu sudah baik setelah

menngikuti FDS di SD Integral Hiyatullah Salatiga?

Sudah cukup baik mbak

6. Apakah putra/putri bapak/ibu sudah berperilaku sopan, jujur, dan suka

menolong serta berbuat baik saat ada di luar sekolah?

Sudah

7. Apakah saat berada di rumah putra/putri bapak/ibu tetap menjalankan

ibadah atau kebiasaan beragama seperti yang diajarkan di sekolah?

Tetap melaksanakan

8. Menurut bapak/ibu bagaimana efektivitas FDS dalam membentuk akhlak

siswa di SD Integral Hidayatullah Salatiga?

Cukup puas karena anak mendapatkan pendidikan yang maksimal

9. Apakah bapak/ibu merasa nyaman dengan adanya pembelajaran FDS ini?

Sangat nyaman

10. Apakah ada yang perlu diperbaiki pada FDS di SD Integral Hidayatullah

Salatiga dalam pembentukan akhlak siswa?

Ditingkatkan lebih baik, tetapi yang telah berjalan sudah cukup baik.

Page 112: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 6 : Transkrip Wawancara VI

Narasumber VI : Siswa yang mengikuti FDS

Waktu : Kamis, 19 Januari 2017

1. Bagaimana perasaan adek belajar sehari penuh di sekolah?

Senang dan tidak capek. Karena di sekolah menyenangkan, kalau libur

aja pengen sekolah.

2. Apa saja yang diajarkan bapak/ibu guru selama di sekolah?

Pelajaran, doa-doa, hadis, alquran

3. Apakah adek merasa kesulitan saat melakukan kegiatan atau pembelajaran

yang ada di sekolah?

Tidak, kalau tidak faham langsung bertanya pada guru

4. Apakah adek terbiasa shalat berjamaah dan selalu murojaah hafalan

setelah selesai shalat?

Iya, biasanya kalau di sekolahan murojaahnya

5. Apakah adek juga selalu mendoakan orang tua selesai shalat?

Iya selalu

6. Apakah adek terbiasa menutup aurat?

Iya, di rumah juga. Kan aurat kalau dilihat orang dosa

7. Apakah adek terbiasa berdoa sebelum dan setelah melakukan sesuatu?

Iya, mau dan sesudah makan, mau dan bangun tidur, mau naik

kendaraan, masuk dan keluar kamar mandi

8. Bagaimana sikap adek jika bertemu bapak/ibu guru?

Mengucapkan salam, bersalaman, mengucapkan permisi jika guru

duduk

9. Bagaimana sikap adek jika melihat teman atau orang lain mengalami

kesulitan?

Menolongnya atau membantunya

10. Bagaimana sikap adek jika mengetahui ada teman yang tidak membawa

peralatan belajar/pensil?

Page 113: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

Meminjaminya

11. Bagaimana sikap adek jika melihat ada sampah yang berserakan?

Membuangnya di tempat sampah atau menyapunya

12. Bagaimana sikap adek terhadap orang yang lebih muda?

Menghormatinya

13. Bagaimana sikap adek terhadap orang yang lebih tua?

Menyayanginya, menasehati, mengajak belajar bersama, berbagi

14. Apakah jika di rumah adek tetap melaksanakan seperti yang adek lakukan

di sekolah? (shalat berjamaah, menutup aurat, berdoa, suka menolong,

jujur, disiplin)

Tetap

15. Apakah adek tepat waktu masuk sekolah?

Iya, jam tujuh sampai di sekolah

16. Bagaimana sikap adek jika ada teman yang mencontek saat ulangan?

Dibilangkan bu guru

17. Apakah setelah belajar adek selalu merapikan buku dan peralatan belajar

kembali?

iya

18. Apakah adek selalu bangun tidur sebelum subuh?

Kadang-kadang

19. Apakah adek selalu menjaga kebersihan?

Iya, mandi, memotong kuku, menggosok gigi

20. Jika akan meminjam, apa yang akan adek lakukan?

Meminta ijin terlebih dahulu

Page 114: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 7 : Catatan Observasi I

Waktu : Selasa, 17 Januari 2017

Lokasi : SD Integral Hidayatullah Salatiga

Aspek : pelaksanaan pembentukan akhlak melalui pembiasaan keagamaan

Deskripsi data:

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembentukan

akhlak melalui pembiasaan keagamaan. Dari hasil observasi tersebut terungkap

bahwa siswa melaksanakan shalat berjamaah dengan tertib dan rapi. Bahkan dari

yang peneliti lihat, saat shalat dhuha diimami oleh salah satu siswa. Shalat

berjamaah yang dilakukan adalah shalat dhuha, shalat dhuhur, dan shalat ashar.

Selain itu, siswa juga sudah terbiasa wirid, berdzikir, dan berdoa setelah shalat. Di

dalam KBM siswa selalu mengawali dan mengakhiri dengan berdoa, siswa juga

gemar membaca dan menghafal al quran, hadis, dan doa. Siswa juga mengenakan

pakaian yang menutup aurat sesuai syariat Islam. Hal tersebut menunjukkan

bahwa siswa sudah berakhlak kepada Allah.

Interpretasi:

Dalam kaitannya dengan kebiasaan keagamaan seperti shalat berjamaah,

membaca dan menghafal al quran atau hadis, gemar berdoa, dzikir, wirid, serta

menutup aurat merupakan indikator yang menunjukkan bahwa siswa telah

memiliki akhlak yang baik terhadap Allah, yakni dengan beribadah dan

mengerjakan perintahNya. Hal demikian dibutuhkan bimbingan, arahan, dan

keteladanan dari guru sehingga siswa akan selalu bersemangat dalam

melaksanakan kebiasaan tersebut.

Page 115: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 8: Cacatan Obsevasi II

Waktu : Senin, 16 Januari 2017

Aspek : pelaksanaan pembentukan akhlak melalui pembiasaan sopan santun.

Deskripsi data:

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembentukan

akhlak melalui pembiasaan bersopan santun. Dari hasil observasi, terungkap

bahwa siswa telah memiliki sikapatau perilaku yang sopan dan santun. Yang

diwujudkan melalui mengucapkan salam dan sapa ketika bertemu teman, guru,

dan karyawan; mengucapkan permisi saat hendak lewat di depan orang,

mengucapkan maaf ketika melakukan kesalahan, mengucapkan terima kasih

ketika mendapatkan sesuatu atau diberi sesuatu. Maka dapat dikatakan bahwa

siswa memiliki akhlak mulia dengan sikap sopan dan santun tersebut.

Interpretasi:

Dalam kaitannya dengan pembiasaan bersopan santun ini,guru senantiasa

selalu memberikan keteladanan kepada siswa, agar siswa meniru dan

meneladaninya. Saat siswa lupa atau belum melakukannya maka guru dengan

lapang dada memberikan contoh dengan melakukannya terlebih dahulu atau

dengan menegur atau mengingatkannya dengan cara yang baik.

Page 116: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 9: Catatan Observasi III

Waktu : Senin, 16 Januari 2017

Aspek : pelaksanaan pembentukan akhlak dalam kepedulian sosial

Deskripsi data:

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembentukan

akhlak dalam aspek kepedulian sosial. Dalam observasi dapat diketahui bahwa

siswa telah memiliki kepedulian sosial yang cukup baik. Siswa diketahui setiap

hari mau menyisihkan uang lima ratus rupiah untuk shodaqoh yang diadakan oleh

sekolah. Dengan shomari (shodaqoh lima ratus perhari tersebut agar siswa terlatih

untuk gemar bersedekah dan meningkatkan kepedulian sosialnya, selain itu siswa

juga terbiasa dengan perilaku tolong menolong dan bekerja sama. Yakni dengan

meminjami teman alat tulis apabila teman tidak membawa atau mau berbagi

makanan dan mampu bekerja sama dengan teman yang lain.

Interpretasi:

Dalam kaitannya dengan pembiasaan dalam kepedulian sosial ini,

diharapkan guru mampu menyertai siswa dalam pelaksanaannya, yakni dengan

membimbing dan mengarahkan siswa untuk selalu meningkatkan kepedulian

sosialnya. Selain itu, guru senantiasa mengajak siswa untuk lebih peduli akan

lingkungan dan sekitarnya melalui sedekah tersebut.

Page 117: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 10: Catatan Observasi IV

Waktu : Rabu, 18 Januari 2017

Aspek : pelaksanaan pembentukan akhlak dengan pembiasaan menjaga

kebersihan dan kerapian

Deskripsi data:

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembentukan

akhlak melalui pembiasaan dalam menjaga kebersihan dan kerapian. Dari

observasi terungkap bahwa siswa telah terbiasa untuk menjaga kebersiha dan

kerapian. Hal ini terlihat dari lingkungan sekolah yang bersih, siswa juga sudah

terbiasa membuang sampah pada tempat sampah, mengerjakan tugas piket yang

dijadwalkan dalam setiap kelas, ikut kerja bakti membersihkan halam sekolah,

meletakkan sepatu di rak sepatu, dan selalu merapikan peralatan belajar dan

bangku setelah selesai belajar.

Interpretasi:

Dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembentukan akhlak dalam

pembiasaan menjaga kebersihan dan kerapian, guru perlu untuk selalu

memperhatikan pembiasaan itu. Karena tanpa bimbingan dan arahan, hal itu bisa

saja tidak ditaati. Dengan adanya jadwal dan aturan yang konsisten, pembiasaan

itu akan lebih dilaksanakan dengan baik.

Page 118: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 11: Catatan Observasi V

Waktu : Kamis, 19 Januari 2017

Aspek : metode dalam pembentukan akhlak

Deskripsi data:

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui metode yang digunakan dalam

membentuk akhlak siswa. Dari hasil observasi ini diketahui bahwa metode yang

biasa digunakan sudah tepat, metode itu adalah metode pembiasaan, seperti

pembiasaan beribadah, pembiasaan bertutur kata yang sopan dan baik,

pembiasaan peduli lingkungan, dan sebagainya. Kemudian metode keteladanan,

guru memberikan keteladanan dalam hal yang positif kepada siswa seperti

menepati janji kepada siswa ini adalah cara agar siswa mencontoh hal tersebut

dengan menepati janji dan tidak suka berbohong. Metode pemberian nasihat,

dengan menegur atau mengarahkan siswa untuk melakukan hal positif. Selain itu,

terdapat pula metode-metode dalam KBM seperti metode nahawwan untuk

menyamakan bacaan quran, metode tutor sebaya, metode diskusi, dan metode

telaah ayat dan hadits.

Interpretasi:

Dalam kaitannya dengan metode dalam membentuk akhlak siswa, guru

dituntut lebih kreatif dalam mengembangkan diri juga dalam menggunakan

metode yang tepat. Dengan begitu siswa akan lebih merasa senang dan

bersemangat dalam mengikuti setiap kegiatan belajar mengajar dan pembentukan

akhlak. Siswa juga akan terbiasa dengan pembiasaan yang diterapkan disekolah

yang kemudian kebiasaan itu akan tertanam pada diri siswa.

Page 119: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 12: Catatan Observasi VI

Waktu : Kamis, 19 Januari 2017

Aspek : sarana prasana dan lingkungan yang mendukung pelaksanaan

pembentukan akhlak

Deskripsi data:

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui sarana prasana dan lingkungan sekolah.

Dari observasi yang dilakukan diketahui bahwa sarana prasarana yang ada sudah

cukup dengan ruang untuk kegiatan belajar yang cukup, buku yang lengkap,

disediakannya makan siang di sekolah, serta lingkungan yang mendukung. Selain

itu, di sekolah ini berada di lingkungan pondok pesantren, hal itu memiliki

keuntungan tersendiri demi terwujudnya pembentukan akhlak yakni lebih

kondusif. Di sekolah ini juga tidak ditemukan kantin atau warung sekolah, hal

tersebut agar siswa makan makanan yang sehat dan melatih siswa untuk berhemat.

Interpretasi:

Dalam kaitannya dengan sarana prasarana dan lingkungan yang mendukung

pelaksanaan pembentukan akhlak tersebut, tetap dibutuhkan peran guru dalam

mengawasi dan membimbing siswa agar selalu melakukan hal yang positif.

Page 120: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 13: Catatan Observasi VII

Waktu : Selasa, 17 Januari 2017

Aspek : perubahan akhlak siswa pindahan dari sekolah dasar lain

Deskripsi data:

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui perubahan akhlak siswa

pindahan dari sekolah dasar lain. Dari hasil observasi tersebut terungkap bahwa

pindahan dari sekolah lain yang sebelumnya tidak ada sistem pembelajaran full

day school yang belum terbiasa dengan pembelajaran sampai sore, dan masih

sering berperilaku kurang baik seperti mengejek teman, membuat kegaduhan di

kelas, atau bahkan membolos sudah mengalami perubahan dari cara dia bersikap.

Sekarang dia sudah lebih bisa menghargai temannya, suka berbagi, tidak lagi

membuat kegaduhan di kelas, dan tidak lagi membolos. Perubahan itu berkat

proses pembentukan akhlak yang terus menerus dilaksanaan oleh sekolah melalui

sistem pembelajaran full day school.

Interpretasi:

Dalam kaitannya dengan proses pembentukan akhlak pada observasi ini,

menunjukkan bahwa banyak hal yang telah dilakukan oleh pihak sekolah dalam

membimbing siswa agar memiliki akhlak yang mulia.

Page 121: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

LAMPIRAN 14: Foto Hasil Penelitian

Shalat Berjamaah Wirid, Dzikir, Berdoa selesai shalat

KBM di kelas KBM di Luar Kelas

kebersamaan saat makan kerjasama dalam outbond

Page 122: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

metode tutor sebaya siswa di perpustakaan

mengatur kerapian berbaris siswa siswa terbiasa akan kerapian

siswa terampil akan komputer siswa terampil berkreasi

Page 123: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

siswa melaksanakan tugas piket siswa sedang diperiksa kebersihan kuku

papan pajangan siswa kreativitas siswa

pembiasaan shodaqoh siswa pendampingan siswa jam istirahat

Page 124: DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SD INTEGRAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1655/1/skripsi.pdf · NIP. 19750713 200901 1011 . iv KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Tri Oktaviani

Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang/ 29 Oktober 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Lopait Rt 07/01 Kec. Tuntang Kab. Semarang

Nama Ayah : Suroto

Nama Ibu : Istiayah

Nama Suami : M. Basyir Ali Muthohar

Riwayat Pendidikan :1.RA Miftahul Huda Lopait (Tahun 1999-2000)

2. SD Negeri Lopait (Tahun 2000-2006)

3. SMP N 2 Tuntang (Tahun 2006-2009)

3. MAN Salatiga (Tahun 2009-2012)

4. IAIN Salatiga (Tahun 2012-2017)

Riwayat Pekerjaan :1. Pernah mengajar di Bimbel Laa Tansa Salatiga

2. Pernah mengajar TPQ Al Amien Salatiga

3. Pernah mengajar Madin Nurussa‟adah Tuntang

4. Pernah mengajar di SD IH Salatiga

5. Pernah mengajar Home Schooling di Salatiga

6. Proses mendirikan lembaga Rumah Belajar