dalam meningkatkan pemasaran haji khusus pada...
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMBINAAN JAMA’AH UMRAH MILAD
DALAM MENINGKATKAN PEMASARAN HAJI KHUSUS
PADA PT TAUBA ZAKKA ATKIA (TOURS AND TRAVEL)
JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi
Syarat - Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Disusun Oleh :
ABDUR RAHMAN AL-HUZAIFI
1113053000014
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2017M
iv
ABSTRAK
Abdur Rahman Al-Huzaifi, 1113053000014, Strategi Pembinaan Alumni
Jamaah Umrah Milad Dalam Meningkatkan Pemasaran Haji Khusus Pada
PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta. Dosen Pembimbing Dr.
H. Ahmadih Rojalih Jawab, MA
Haji merupakan ibadah yang diinginkan semua umat muslim diseluruh
dunia, seluruh umat muslim berlomba – lomba mendaftar haji reguler atau plus
untuk mewujudkan impiannya. Akan tetapi proses menunggu yang lama atau
waiting list keberangkatan haji membuat beberapa orang tidak dapat berangkat
dikarenakan waktu yang lama tersebut. Oleh karena itu ada alternative lain untuk
membuat jamaah tetap bisa menuju Makkah dan Madinah yaitu dengan
melaksanakan Ibadah Umrah.
Aspek pembinaan menjadi prioritas utama yang harus dilakukan kepada
setiap jamaah umrah. Pembinaan akan mengarahkan dan mengembangkan para
jamaah umrah dalam pelaksanaan ibadah umrah. Persoalan yang muncul dari
penjabaran diatas mengenai tujuan penyelenggaraan ibadah umrah ialah
bagaimana membina jamaah umrah agar tetap terjaga kemabrurannya dan
bagaimana mengambil manfaat dari pembinaan tersebut. Pelayanan kepada
pelanggan dalam hal ini jamaah merupakan tujuan utama yang tidak dapat
dihindarkan. Tetapi pada kenyataannya tidak banyak penyelenggara ibadah umrah
yang menyelenggarakan pembinaan pasca umrah dalam menjaga kemabruran dan
juga mengambil manfaat dari pembinaan jamaah umrah tersebut.
Penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana strategi dan dampak
strategi pembinaan yang dilakukan oleh Tazkia Tours and Travel Jakarta kepada
jamaah umrah milad dalam meningkatkan pemasaran haji khusus pada PT Tauba
Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta.
Jenis metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
kualitatif yaitu dengan cara observasi atau wawancara langsung dengan
narasumber yang sifatnya interaktif dan memaparkannya sesuai data-data yang
diperoleh di lapangan.
Setelah melakukan penelitian berdasarkan pengamatan di lapangan dan
wawancara, hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi pembinaan yang
diterapkan oleh PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta dalam
meningkatkan pemasaran haji khusus pada PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta adalah meningkatnya pemasaran haji khusus melalui pembinaan
pasca umrah
Kata kunci: Strategi, Pembinaan, Umrah, Haji Khusus.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT yang sampai detik ini
selalu memberikan segala nikmat, rahmat, taufik, hidayah, dan inayahnya yang
tanpa henti dan patut untuk disyukuri. Karena sesungguhnya hanya karena Allah
SWT lah penulis masih bisa terus bernafas dan menyelesaikan skripsi ini. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda besar kita Nabi Muhammad
SAW, serta keluarga, sahabat, dan umatnya. Aamiin.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih ada kendala yang
menghambat langkah penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Namun, berkat do’a,
bimbingan, arahan, semangat, dan motivasi dari berbagai pihak, Alhamdulillah
skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis secara khusus ingin
menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Arif Subhan, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MM. selaku Ketua Jurusan
Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus
sebagai Pembimbing Akademik penulis yang selalu memberikan
motivasi sehingga penulis tetap semangat dalam menjalani proses
penulisan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Sugiharto, MA. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu mendukung dan
memberikan ide-ide kreatif kepada penulis dalam menjalani proses
penulisan skripsi ini.
4. Bapak Dr. H. Ahmadih Rojalih Jawab, MA. selaku Dosen
Pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran,
motivasi, serta ilmunya sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
vi
5. Orang tua tercinta, H. A. Yusli Farsani dan Yunani yang tidak henti-
hentinya memberikan do’a, motivasi, dan fasilitas sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Segenap Pihak PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta,
khususnya Bapak H. Antonio Syafii, H. Prana Tandjudin, Ibu Reny,
Bapak Wawan, Bapak Dery, Kak Fiza, Kak Morissa, Kak Mona dan Mba lis
yang telah dengan ikhlas meluangkan waktunya ditengah
kesibukannya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
7. Segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan
mengajarkan ilmu dan akhlak yang sangat luar biasa sehingga penulis
dapat menyelesaikan studi di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Adik-adik penulis, Ahmad Syibli, Arin Abidah dan Fadlan Faizi yang
selalu mendoakan kakaknya agar terus semangat.
9. Seluruh keluarga besar H. Jufri dan keluarga besar H. Thabrani yang
tidak dapat saya tuliskan satu persatu tanpa mengurangi rasa cinta
saya kepada mereka yang terus memberikan saya do’a dan
motivasinya.
10. Seluruh keluarga besar Jurusan Manajemen Dakwah angkatan 2013
khususnya kepada Gusfia Handayani, M. Taufiq Alwan, Rahmat
Wibowo, Choirunnisa, Elis Sya’adah, Jannatul Ma’wah, Siti Hanna
Wijayati, Dzaki Hawari, Deba Hibatullah, Nawfalsky Bagis
Muhammad Karangpuang, dan Nurhamni Mawaddah yang selalu ada
untuk penulis dikala penulis sedang bosan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
11. Seluruh keluarga besar Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
khususnya kepada kawan – kawan pengurus DEMA FIDIKOM 2016
yang selalu memberikan motivasi setiap harinya sehingga penulis
tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
12. Kelompok KKN HANUSA dan warga Kelurahan Pesanggrahan yang
selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
13. Semua pihak yang telah membantu memberikan kontribusi terhadap
penyelesaian skripsi ini dan tidak dapat disebutkan satu persatu namun
tidak mengurangi rasa hormat penulis. Semoga seluruh kontribusinya
dicatat sebagai amal shaleh oleh Allah SWT, Aamiin.
14. Terakhir, terima kasih saya berikan kepada anda yang membaca
tulisan saya. Tanpa anda, tulisan saya hanyalah kumpulan kertas yang
dicetak. Terima kasih banyak, semoga bermanfaat. Aamiin.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat penelitian ..................................................... 7
D. Metodologi Penelitian ................................................................... 10
E. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 13
F. Sistematika Penulisan ................................................................... 14
BAB II STRATEGI PEMBINAAN JAMAAH UMRAH ............................ 16
A. Strategi .......................................................................................... 16
1. Pengertian Strategi .................................................................. 16
2. Ciri-ciri Strategi ...................................................................... 19
3. Unsur-unsur Strategi ............................................................... 21
4. Tahap-tahap Strategi ............................................................... 22
5. Macam-macam Strategi .......................................................... 28
6. Fungsi Strategi ........................................................................ 29
7. Faktor-faktor Strategi .............................................................. 30
B. Pembinaan Jamaah Umrah ........................................................... 31
1. Pengertian Pembinaan Jamaah Haji dan Umrah ..................... 31
2. Tujuan Pembinaan Jamaah Haji dan Umrah ........................... 35
3. Sasaran Pembinaan Jamaah Haji dan Umrah.......................... 36
ix
4. Haji dan Umrah ....................................................................... 37
C. Strategi Pembinaan Jamaah Haji dan Umrah................................ 43
1. Man (Sumber Daya Manusia) ................................................. 43
2. Money (Uang) ......................................................................... 44
3. Matherials ............................................................................... 44
4. Methods (Metode) ................................................................... 44
BAB III TINJAUAN UMUM ........................................................................... 46
A. Profil PT. Tauba Zakka Atkia ....................................................... 46
B. Visi, Misi dan Kebijakan Mutu dan Arti Lambang Perusahaan ... 47
C. Struktur Organisasi Perusahaan .................................................... 49
D. Deskripsi Struktur ......................................................................... 50
E. Produk, Pelayanan dan Program Tazkia Tours and Travel........... 53
F. Tujuan dan Usaha Tazkia Tours and Travel Jakarta ..................... 58
G. Kondisi Jamaah Tazkia Tours and Travel Jakarta ........................ 60
H. Strategi Pembinaan Jamaah Haji dan Umrah pada Tazkia Tours and
Travel Jakarta ................................................................................ 64
BAB IV STRATEGI PEMBINAAN JAMAAH UMRAH MILAD TAZKIA
TOURS AND TRAVEL JAKARTA ................................................ 70
1. Man (Sumber Daya Manusia) ....................................................... 71
2. Money ............................................................................................ 76
3. Matherials ..................................................................................... 77
4. Methods ......................................................................................... 78
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 80
A. Kesimpulan ................................................................................... 80
B. Saran ............................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 83
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Jamaah Umrah Milad Tazkia 2015 - 2017 Berdasarkan
Daerah Asal ....................................................................................... 62
Tabel 3.2 Data Jamaah Ibadah Umrah Tazkia Tours and Travel 2015 – 2017
Berdasarkan Jenis Kelamin................................................................ 63
Tabel 3.3 Data Jamaah Umrah Milad Tazkia Tour and Travel
Jakarta 2015 – 2017 .......................................................................... 63
Tabel 4.1 Data Jamaah Haji Khusus Tazkia Tour and Travel
Jakarta 2015 – 2017 .......................................................................... 74
Tabel 4.2 Grafik jumlah Jamaah Haji Khusus Tazkia Tour and Travel
Jakarta 2015 – 2017 ......................................................................... 75
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.2 Grafik jumlah jamaah umrah milad Tazkia Tour and Travel
Jakarta 2015 – 2017 ..................................................................... 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Haji merupakan ibadah yang diinginkan semua umat muslim diseluruh
dunia, seluruh umat muslim berlomba – lomba mendaftar haji reguler atau
plus untuk mewujudkan impiannya. Akan tetapi proses menunggu yang
lama atau waiting list keberangkatan haji membuat beberapa orang tidak
dapat berangkat dikarenakan waktu yang lama tersebut. Oleh karena itu ada
alternative lain untuk membuat jamaah tetap bisa menuju Makkah dan
Madinah yaitu dengan melaksanakan Ibadah Umrah. Ibadah umrah
merupakan serangkaian ibadah yang dilakukan setiap saat kapan saja1
Pelaksanaan Ibadah umrah menurut peraturan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 18 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan perjalanan ibadah
umrah dalam BAB I ketentuan umum pasal 1 point 2, disebutkan bahwa2 :
“Penyelenggaraan Ibadah Umrah adalah rangkaian kegiatan
perjalanan ibadah umrah yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan Jemaah umrah, yang dilaksanakan oleh pemerintah dan/ atau
penyelenggara Ibadah Umrah”.
1 Adnan Nawawi, Tuntaskan Praktis Manasik Melaksanakan Umroh dan Haji (Bandar
Lampung : An –Nuur Press, 2015) h. 9 2 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 18 tahun 2015 tentang
penyelenggaraan ibadah umrah , diakses pada tanggal 18 April 2017 dari
https://maluku.kemenag.go.id
2
Ayat Al – Quran yang menyebutkan tentang umrah tercantum dalam surat
Al – Baqarah ayat 158 yang berbunyi :
فا والمروة من شعائر الله فمن حج الب يت أو اعتمر فال جناح عليه إن الص
را فإن الله شاكر عليم أن يطوف بما ومن تطو ع خي
Artinya: “Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syi`ar
Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-
`umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya.
Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati,
maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha
Mengetahui”.
Dalam peraturan menteri tersebut jelas bahwa pemerintah menjamin
dengan adanya penyelenggaraan umrah di Indonesia yang mempunyai
tujuan memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan dengan baik
bagi para jamaah umrah, mendapat pembinaan yang baik sebelum hingga
sesudah ibadah umrah, agar para jamaah dapat tuntunan yang
komprehensif baik pra umrah maupun pasca umrah sesuai dengan ajaran
Islam sehingga umrahnya pun dapat mendapatkan gelar mabrur serta terjaga
kemabrurannya setelah melakukan ibadah umrah sebab mendapatkan
pembinaan yang baik.
Aspek pembinaan menjadi prioritas utama yang harus dilakukan
kepada setiap jamaah umrah. Pembinaan akan mengarahkan dan
mengembangkan para jamaah umrah dalam pelaksanaan ibadah umrah.
3
Persoalan yang muncul dari penjabaran diatas mengenai tujuan ibadah
umrah ialah bagaimana membina jamaah umrah agar tetap terjaga
kemabrurannya, sehingga mereka semakin baik perilaku dan akhlaknya,
bukan saja pada saat akan berangkat umrah, tapi juga pada pasca umrah.
Pelayanan kepada pelanggan dalam hal ini jamaah merupakan tujuan utama
yang tidak dapat dihindarkan3. Dalam kasus ini tentunya melihat
keterlibatan masyarakat dalam pembinaan pasca umrah yang tertuju pada
lembaga-lembaga yang melakukan kegiatan-kegiatan positif demi
melestarikan kemabruran para jamaah umrah. Tetapi pada kenyataannya
tidak banyak penyelenggara ibadah umrah dalam pembahasan ini ialah
Travel umrah menyelenggarakan pembinaan pasca umrah dalam menjaga
kemabruran para jama’ah umrah dan mengambil manfaat dari pembinaan
tersebut.
Dalam sejarahnya PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
mulai melaksanakan kegiatan umrah miladnya pertama kali pada tahun
2015, yang sebelumnya hanya melakukan umrah regular biasa dan umrah
plus wisata religi muslim. Lalu ada inisiatif membuat suatu kegiatan besar
yakni supaya bapak Antonio Syafii selaku pemilik travel bisa melaksanakan
umrah bersama para jamaahnya secara bersama – sama, oleh karena itulah
dibuat acara milad ini untuk mewujudkan acara tersebut4.
3 Dipo Khairul Islami, Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Haji dan Umrah PT.
Margi Suci Minarfa Jakarta Pusat, Skripso. (Ciputat: 2014). H. 3 4 Wawancara dengan Rofiza Orekidasease , bagian produk dan sekretaris tazkia tours and
travel Jakarta 18 April 2017
4
Ada nilai tambah yang membedakan umrah milad ini dengan umrah
regular biasa lainnya, yakni selain berangkat dengan bapak Antonio Syafii,
biasanya akan diadakan program seperti menghafal Al – quran selama 9 hari
dan berbagai program lainnya yang memberdayakan para jamaahnya.
Sehingga manfaat yang dirasakan jamaah tentunya akan lebih luas, selain
mendapatkan manfaat dari perjalanan ibadah umrah itu sendiri, juga
mendapatkan manfaat dari program – program plus yang dikeluarkan dari
pihak travel. Tentunya ini menjadi nilai plus yang membedakan umrah
milad dengan umrah regular lainnya. Berbagai program pengajian dan
tausyiah biasanya juga akan diisi langsung oleh bapak Antonio Syafii.
Cita – cita semua orang yang melaksanakan ibadah umrah tentunya
ingin meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT melalui ibadah umrah
ini, dan yang lebih penting yaitu umrahnya mabrur, yakni umrahnya
diterima oleh Allah SWT. Bisa membawa kebiasaan – kebiasaan baik
selama umrah juga menjadi cita – cita semua orang yang melaksanakan
umrah, bukan hanya bisa melaksanakannya ketika umrah akan tetapi juga
melaksanakannya dalam kehidupan sehari – hari. Hal inilah yang dipandang
penting untuk melakukan pembinaan jamaah umrah setelah selesai
melaksanakan ibadah umrahnya, hal ini juga yang menurut penulis masih
jarang ditemukan, yang pada umumnya travel umrah hanya melaksanakan
pembinaan kepada jamaah hajinya. Akan tetapi seiring berjalan waktu dan
meningkatnya antusias masyarakat Indonesia terhadap perjalanan ibadah
5
umrah maka dari itu dipandang penting untuk merencanakan bagaimana
strategi yang tepat untuk memberdayakan jamaah – jamaah umrah tersebut.
Salah satu alasan mengapa program pembinaan pasca ibadah umrah
ini penting dilakukan oleh setiap travel karena akan menghasilkan manfaat
yang sangat luas bagi seluruh lapisan masyarakat umumnya dan bagi kaum
muslimin khususnya. Jika ibadah haji hanya dapat dilaksanakan satu tahun
satu kali, maka ibadah umrah ini dapat dilakukan berkali – kali dalam
jangka waktu satu tahun tersebut, oleh karena itu manfaat yang
dikembangkan dan diberdayakan tentunya juga akan lebih luas. Bukan
berarti penulis mengesampingkan manfaat dari perjalanan ibadah haji itu
sendiri yang sudah kita rasakan manfaatnya, akan tetapi ingin mengajak
kepada seluruh kaum muslimin untuk sadar akan sebuah potensi besar yang
wajib untuk kita berdayakan.
Maka dari itu PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
sebagai salah satu penyelenggara travel yang sudah mempunyai banyak
jamaah umrah merasa penting untuk memberdayakan jamaah umrahnya
sebagai bagian dari mewujudkan cita - cita jamaah yakni membawa
kebiasaan – kebiasaan baik setelah kepulangan dari ibadah umrahnya. Baik
kegiatan pembinaan secara rutin berkala maupun secara kondisional
sebagai salah satu perwujudan mabrur itu sendiri5.
Dari hasil wawancara diatas, maka sudah tentu PT Tauba Zakka Atkia
(Tours and Travel) Jakarta sebagai salah satu lembaga yang melaksanakan
5Wawancara dengan Rofiza Orekidasease , bagian produk dan sekretaris tazkia travel
Jakarta sekaligus pengawas jamaah umrah milad Tazkia Travel pada selasa, 18 April 2017 jam
19.44
6
pembinaan jamaah setelah umrah dipandang sangat penting untuk
melakukannya. Namun dalam persoalannya adalah apa saja program –
program yang dimiliki oleh PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta dalam pembinaan terhadap jamaah umrahnya? Apa saja kegiatan –
kegiatan yang menegaskan peran PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta sebagai lembaga yang bisa dipercaya untuk membantu menjaga
kemabruran jamaah setelah melaksanakan umrahnya? Lalu apakah program
pembinaan umrah yang dilakukan oleh PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta telah berhasil mengarahkan dan menjaga kemabruran ibadah
jamaahnya? karena tidak sedikit jamaah yang telah melaksanakan umrah
akan tetapi tidak tampak perwujudan kemabruran ibadah umrahnya
sehingga mencerminkan kesan ibadah umrah yang sia – sia. Analisis dari
program serta kegiatan tazkia travel inilah yang perlu diperhatikan
mengenai keberadaannya.
Dari latar belakang permasalahan diatas, menurut penulis hal ini
sangat menarik untuk dibahas pada sebuah penelitian yang akan dituangkan
dalam skripsi, dengan membahas judul “Strategi Pembinaan Jama’ah
Umrah Milad Dalam Meningkatkan Pemasaran Haji Khusus pada PT
Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah dan mempertajam penulisan karya tulis ini
dan guna menghindari over lap (melebar kemana-mana). Maka penulis
7
membatasi penulisan seputar strategi pembinaan terhadap alumni
jama’ah umrah milad yang dilakukan oleh PT Tauba Zakka Atkia
(Tours and Travel) Jakarta dalam meningkatkan pemasaran haji khusus.
2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah di jabarkan di atas maka
perumusan masalah dari penelitian ini yaitu:
a. Apa saja Program-program pembinaan umrah milad PT Tauba
Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta dalam pembinaan terhadap
alumni umrah?
b. Bagaimana bentuk kegiatan dari program-program yang dilakukan
PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta dalam
pembinaan terhadap alumni umrah milad?
c. Bagaimana dampak pembinaan pasca umrah milad terhadap
pemasaran haji khusus?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka ada tujuan yang
ingin dicapai oleh peniliti yaitu :
a. Untuk mengetahui strategi dan bentuk pembinaan yang dilakukan
oleh PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta terhadap
alumni jama’ah umrah.
8
b. Untuk mengetahui dampak pembinaan pasca umrah milad terhadap
pemasaran haji khusus.
c. Untuk menyelesaikan tugas akhir perkuliahan yang didasari Tri
Dharma Universitas.
Tujuan dari penelitian ini bersifat teoritis yang dimaksudkan untuk
mengembangkan ilmu manajemen dalam pengembangan teori maupun
konsep. Pengembangan konsep maupun teori tersebut dilakukan melalui
pengujuan teori serta konsep untuk menjelaskan sebuah fenomena
pembinaan pasca umrah di Indonesia yang masih jarang
diselenggarakan oleh travel – travel di Indonesia.
Terkait hal tersebut, terdapat tiga hal utama yang menjadi
penelitian ini. Pertama, penulis ingin mengetahui secara mendalam
bagaimana strategi pembinaan yang dilakukan oleh PT Tauba Zakka
Atkia (Tours and Travel) Jakarta terhadap alumni jama’ah umrah
miladnya. Kedua, penulis bermaksud untuk mengetahui dan mengkaji
lebih lanjut apa saja yang menjadi program pembinaan yang
diselenggarakan oleh PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
terhadap alumni jama’ah umrah miladnya. Ketiga, penulis ingin
menyelesaikan rangkaian proses studi perkuliahan dengan hasil
penelitian yang bermanfaat untuk peneliti khususnya dan juga bagi
orang banyak umumnya.
9
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat Akademis Memberikan sumbangsih khazanah ilmu
pengetahuan kepada segenap civitas akademika khususnya
mahasiswa Konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh dan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Pengembangan ilmu pengetahuan bidang manajemen haji
dan umrah, khususnya dalam bidang studi manajemen dan menjadi
referensi bagi jurusan manajemen haji dan umrah, Fakultas Ilmu
Dakwah Dan Ilmu Komunikasi yang sudah kurang dari empat tahun
mendidik mahasiswa untuk memiliki kompetensi dalam bidang haji
dan umroh.
b. Manfaat Praktis: Dapat dijadikan pedoman praktis bagi pengelola
lembaga pembinaan jamaah umrah dengan kontribusinya terhadap
dakwah Islam dalam pembinaan dan pelayanan masyarakat. Yang
kelak para mahasiswa yang menjadi alumni akan turun ke lapangan
untuk ikut mensukseskan pelaksanaan ibadah haji dan membentuk
para alumni umrah yang berkualitas.
c. Manfaat Rekomendasi: Memberikan saran yang membangun untuk
tazkia travel Jakarta sehingga dapat dijadikan opsi perbaikan bagi
lembaga tersebut demi perkembangan lembaga ke arah yang lebih
baik ke depannya.
10
D. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian skripsi ini, penulis akan melakukan penelitian
lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan
atau lokasi penelitian6. Dimana penulis melakukan penelitian langsung ke
lapangan guna mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi
ini. Nantinya penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu
penelitian yang memberikan gambaran secara objektif suatu masalah dalam
skripsi ini. Sedangkan tekhnik penulisannya bersifat deskriptif analisis,
yaitu penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara
sistematis terhadap informasi subjek dan objek penelitian7.
1. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah tempat memperoleh keterangan.
Sedangkan objek penelitian yang akan dituju adalah PT Tauba Zakka
Atkia (Tours and Travel) Jakarta. Namun subjek penelitian
kemungkinan akan meluas dengan melibatkan unsur perorangan yang
terlibat dalam proses pelaksanaan peran PT Tauba Zakka Atkia (Tours
and Travel) Jakarta, misalnya pengurus PT Tauba Zakka Atkia (Tours
and Travel) Jakarta.
2. Dasar Penelitian Lokasi
Dasar Penelitian lokasi yang akan penulis gunakan adalah tazkia
travel Jakarta yang beralamatkan di crown palace blok b-01 jl. Prof. Dr.
soepomo, SH No. 231 Tebet, Jakarta Selatan.
6 Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik penyusunan Skripsi
(Jakarta:Rineka Cipta, 2011), h. 96 7 Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta : Salemba Empat, 2016) h. 13
11
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan April – September 2017,
dari mulai pengurusan perijinan sampai tahap pengumpulan data yang
dilakukan secara Incidental (sesuai dengan keperluan melengkapi data).
4. Tekhnik Pengumpulan Data
Peneliti akan melakukan beberapa teknik yang menunjang data dan
informasi terkait penelitian ini, diantaranya yaitu:
a) Interview atau wawancara, merupakan suatu tekhnik pengumpulan
data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data
langsung melalui percakapan atau tanya jawab8.
b) Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal – hal berupa
catatan, transkip, dan buku – buku, surat kabar, majalah dan
sebagainya9. Merupakan jenis data penelitian yang antara lain
berupa : jurnal, surat-surat atau data dalam bentuk laporan
program.10
Dalam hal ini penulis akan melakukan pengumpulan
data yang terdapat di Kantor PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta.
c) Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan
langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan jenis observasi non partisipan,
8 Djaman Satori, Metodologi Penelitian Kualitatis ( Bandung : Alfabeta cv, 2014), h. 46
9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : Rineka
Cipta, 1998), h. 11 10
Sangadji etta memang dan sopiah, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam
Penelitian (Yogyakarta : C.V. ANDI OFFSET, 2010), h. 171
12
yaitu peneliti tidak terlibat secara langsung dan hanya sebagai
pengamat independen11
.
d) Tekhnik Analis Data, setelah keseluruhan data terkumpul maka
langkah selanjutnya penulis menganalisa data tersebut sehingga
ditarik suatu kesimpulan. Untuk memperoleh hasil yang benar dan
tepat dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode
analisa kualitatif yang berupa kata – kata tertulis atau lisan dari
orang – orang dan perilaku yang dapat diamati12
.
Adapun tekhnik yang digunakan dalam analisa kualitatif adalah
tekhnik komparatif yaitu analisa yang dilakukan dengan
membandingkan antara data yang satu dengan yang lainnya, antara
variable yang satu dengan variabel lain untuk mendapatkan kesamaan
suatu metode yang gunanya untuk membandingkan antara data
lapangan dengan teori dari kepustakaan yang kemudian diambil
kesimpulan.
Maksud dari analisa komparatif adalah membandingkan data yang satu
dengan data yang lain dengan menyusun sistematis dan memilah –
milih data yang valid, kemudian hasil pengumpulan data lapangan
tersebut dibandingkan dengan teori pada bab II, apakah ada kesamaan
ataukah ada perbedaan antara data lapangan dengan teori, selanjutnya
setelah dianalisa kemudian ditarik suatu kesimpulan. Dalam penarikan
kesimpulan, penulis menggunakan metode berfikir induktif yang
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan r&d (Bandung, Alfabeta
2010), h. 145 12
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 2014), h. 36
13
merupakan cara berfikir yang berpijak dari fakta – fakta khusus,
peristiwa – peristiwa konkret kemudian disusun generalisasi yang
mempuyai sifat umum13
.
E. Tinjauan Pustaka
Dipo Khairul Islami, “Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Haji
dan Umrah PT. Margi Suci Minarfa Jakarta Pusat” Skripsi mahasiswa
ini membahas masalah program strategi peningkatan kualitas pelayanan
haji dan umrah PT. Margi Suci Minarfa Jakarta Pusat dalam meningkatkan
strategi dalam memberikan pelayanan kepada jamaah haji dan umrah di
perusahaannya.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian kali ini penulis
akan lebih membahas strategi pembinaan alumni jamaah umrahnya yang
pada pembahasannya melihat pada kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembinaan jamaah pasca ibadah
umrah. Persamaannya antara skripsi ini dengan skripsi milik saudara Dipo
Khairul Islami adalah terkait salah satu bidang yang kami jadikan penelitian
yaitu pelayanan.
Tirta Wijaya, “Manajemen Pembinaan Jamaah Pada KBIH
(Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Ulul Albab – Tangerang” Pada
skripsi ini penulis membahas terkait masalah pembinaan yang dilakukan
oleh KBIH Ulul Albab – Tangerang, bagaimana melakukan manajemen
13
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I (Yokyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM, 2004). H. 47
14
yang baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan,, pembinaan serta
perlindungannya kepada jamaah, sehingga memberikan rasa nyaman ketika
beribadah. Pembinaan yang berkualitas menjadi bagian penting yang selalu
diutamakan oleh KBIH Ulul Albab tersebut.
Berbeda dengan penelitian tersebut, penelitian kali ini penulis akan
membahas tentang strategi pembinaan jamaah umrah pada pembahasannya.
Objek yang dituju sebagai penelitian juga berbeda antara penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya. Persamaan yang ada antara kedua srkripsi ini
ialah terkait pembinaan yakni sama – sama mempunyai tujuan bagaimana
mengatur, mengorganisir suatu pembinaan terhadap jamaah supaya manfaat
yang dirasakan semakin besar.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi adalah merupakan hal yang penting
karena mempunyai fungsi untuk menyatakan garis-garis besar dari masing-
masing bab yang saling berkaitan dan berurutan. Dalam penyusunan skripsi
ini penulis membagi pokok bahasan kedalam lima bab. Hal ini dimaksudkan
untuk memperjelas, mempermudah pembaca pada setiap permasalahan yang
dikemukakan. Adapun perincian lima bab tersebut adalah :
BAB I Pendahuluan, bab ini berisi tentang: Latar belakang
Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan
Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
15
BAB II Tinjauan Teoritis, bab ini berisi tentang: Pengertian
Strategi, Pengertian Pembinaan, Pengertian Strategi
Pembinaan (pengertian, fungsi, program), Pengertian
Alumni Jama’ah Umrah, dan Bentuk Pembinaan Alumni
Jama’ah Umrah.
BAB III Gambaran Umum Lembaga, bab ini berisi tentang:
gambaran umum mengenai PT Tauba Zakka Atkia (Tours
and Travel) Jakarta, Visi, Misi dan Tujuan, Struktur
Organisasi, Program Kerja dan Letak Geografis.
BAB IV Temuan dan Analisis Data, bab ini berisi tentang: Program
yang dilakukan tazkia travel Jakarta dalam Pembinaan
Alumni Jama’ah Umrah yang dilakukan.
BAB V Penutup, bab ini berisi tentang: Kesimpulan dan Saran,
Daftar Pustaka, dan Lampiran-Lampiran.
16
BAB II
STRATEGI PEMBINAAN JAMAAH UMRAH
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang terdiri
dari kata stratus yang berarti militer dan ag yang berarti memimpin
yang memiliki arti bahwa strategi adalah seni atau ilmu untuk menjadi
seorang jendral1. Pada awalnya konsep strategi didefinisikan sebagai
berbagai cara untuk mencapai tujuan (ways to achieve ends). Konsep ini
terutama sesuai dengan perkembangan awal penggunaan konsep
strategi yang digunakan dalam dunia militer. Strategi digunakan dalam
dunia militer untuk memenangkan suatu peperangan, sedangkan cara
yang digunakan oleh pasukan untuk memenangkan pertempuran disebut
dengan istilah taktik2.
Secara umum, strategi mempunyai pengertian yaitu sebagai garis
besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan3. Dalam menetapkan strategi, harus didahului oleh analisis
kekuatan lawan meliputi jumlah personal, kekuatan, dan persenjataan,
kondisi lapangan, posisi musuh dan lain sebagainya. Strategi juga dapat
1Gilang Kusuma Rukmana, “Strategi Komunikasi PT. Arminareka Perdana Dalam
Mempromosikan Program Haji Plus dan Umrah”. (Skripsi Program Strata 1 Ilmu Komunikasi
Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015), h. 18 2 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung : Erlangga, 2012) h. 24
3 Syaiful bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi belajar Mengajar (Jakarta : Rineka Cipta,
2010), h.5
17
diartikan sebagai rencana yang menentukan tindakan – tindakan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan4.
Penggunaan kata strategi dalam manajemen atau suatu organisasi
diartikan sebagai “kiat cara atau taktik utama yang dirancang secara
sistematis dalam melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada
tujuan organisasi5. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan
strategi adalah seni atau ilmu yang menggunakan sumber daya untuk
melaksanakan kegiatan tertentu6.
William J. Stanton mendefinisikan strategi sebagai suatu rencana
dasar yang luas dari suatu tindakan organisasi untuk mencapai suatu
tujuan7.
Menurut Chandler and Andrews, strategi adalah “the
determination of long term goals of an enterprise and the adoption of
courses of action and allocation of resources necessary for carrying out
these goals stated in such a way to define what business the company is
in or should be in and the kind a company it is or should be8.
Sedangkan menurut Pearce and Robinson, strategi adalah rencana
manajer yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk
4 Malayu Hasibuan, Manajemen (Jakarta : Bumi Aksara, 2006) h. 102
5 Doni Hendro, “Strategi Yayasan Yatim Piatu Miftahul Ulum Way Halim Permai Dalam
Pembinaan Kemandirian Anak Asuh”. (Skripsi Program Strata 1 Ilmu Manajemen Dakwah
Institut Agama Islam Negeri Raden Intan, Lampung, 2008), h. 15 6 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (On-line),
7 Amirullah, Manajemen Strategi (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2015), h. 4
8 Ismail Solihin, Pengantar Manajemen (Bandung : Erlangga, 2009) h.70
18
berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran –
sasaran perusahaan9.
Morisses juga mendefinisikan strategi adalah untuk menentukan
arah yang harus dituju oleh perusahaan agar misinya tercapai dan
sebagai daya dorong yang akan membantu perusahaan dalam
menentukan produk jasa dan pasarnya di masa depan10
.
Pendapat lain juga mengatakan bahwa strategi adalah suatu
rencana yang disusun dan dikelola dengan memperhitungkan berbagai
sisi dengan tujuan agar pengaruh rencana tersebut bisa memberikan
dampak positif pada organisasi tersebut secara jangka panjang11.
Berdasarkan definisi strategi diatas, maka dapat disimpulan
bahwa strategi adalah proses untuk menentukan cara mengaplikasikan
suatu program yang telah disusun sebelumnya secara struktur guna
mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan atau organisasi.
Strategi sangat dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi
dan bahkan oleh individu dalam mencapai tujuan karena dengan adanya
strategi yang telah dibuat dan direncakan akan mudah untuk mencapai
suatu sasaran yang diperlukan. Dengan penerapan starategi akan
menjadi perusahaan atau organisasi yang dapat bertahan dan
memenangkan persaingan.
Ada beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi
bagi perusahaan atai organisasi, yaitu :
9 Amirullah, Manajemen Strategi (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2015), h. 4
10 Amirullah, Manajemen Strategi (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2015, h. 82
11 Irham Fahmi, Manajemen Strategik (Bandung : Alfabeta. 2014). H.2
19
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju
2. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi
3. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan usaha
untuk mencegah munculnya masalah di masa datang
4. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih
memotivasi mereka pada tahap pelaksananaanya12
Pada dasarnya strategi secara operasional adalah suatu proses
yang telah dikemas sedemikian rupa untuk meraih sesuatu yang
diinginkan. Dengan demikian makna strategi akan lebih jelas jika telah
digabung dengan kalimat lain, karena pada dasarnya strategi merupakan
alat yang dapat digunakan untuk mengolah serta mengatur serta
menyusun suatu rencana.
2. Ciri – ciri Strategi
Robert H. Hayes dan Steven C. Wheelwright telah
mengidentifikasi beberapa ciri utama strategi yang membedakannya
dari jenis perencanaan umum yaitu :
a. Wawasan Waktu (time horizon)
Pada umumnya kata strategi dipergunakan untuk menggambarkan
kegiatan yang meliputi cakrawala waktu yang jauh di depan, yaitu
waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan
juga waktu yang diperlukan untuk mengamati dampaknya.
12
Ismainah, “Strategi Rekrutmen Calon Jamaah Haji di Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji (KBIH) Al-Multazam Sidoarjo”. (Skripsi Program Strata 1 Ilmu Manajemen Dakwah
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2009), h.12
20
b. Dampak (impact)
Dampak sangat berarti yang dapat dilihat dari hasil akhir.
c. Pemusatan upaya (concerfation of effort)
Sebuah strategi yang efektif biasanya mengharuskan pemusatan
kegiatan, upaya, atau perhatian terhadap rentang sasaran yang
sempit dengan memfokuskan perhatian pada kegaiatan yang
dipilih.
d. Pola Keputusan (patern of decions)
Walaupun sebagian perusahaan hanya perlu mengambil sejumlah
kecil keputusan utama untuk menerapkan strategi pilihannya,
kebanyakan strategi mensyaratkan bahwa sederetan keputusan
tertentu diambil sepanjang waktu.
e. Peresapan (persasiveness)
Sebuah strategi mencakup suatu spektrum kegiatan yang luas mulai
dari proses sumber daya sampai dengan operasi harian, konsistensi
sepanjang waktu dalam kegiatan – kegiatan ini mengharuskan
semua tingkatan perusahaan bertindak secara naluri dengan cara –
cara yang akan memperkuat strategi13
Kelima ciri ini menunjukan bahwa strategi merupakan inti
tempat semua kegiatan berputar dan dapat mengendalikan semua
tindakan penting yang menentukan keberhasilan ataupun kegagalan
dalam suatu organisasi.
13
Andy, “Ciri – ciri Strategi” (On – Line), tersedia di : http
//www.fourseasonnews.com/2012/06//ciri-ciri strategi.html (17 Mei 2017), dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
21
3. Unsur – Unsur Strategi
Strategi terdiri dari 5 unsur yaitu :
a. Gelanggang Aktifitas atau arena, merupakan area (produk, jasa,
saluran, distribusi pasar geografis, dan yang lainnya) dimana
organisasi beroperasi. Unsur arena ini merupakan hal yang
ditekankan dalam menetapkan visi atau tujuan yang lebih luas dari
unsur strategi itu sendiri14
.
b. Sarana kendaraan atau vehicles, digunakan untuk mencapai arena
sasaran. Unsur ini harus dipertimbangkan untuk diputuskan oleh
para strategis yang berkaitan bagaimana operasi dapat mencapai
arena sasaran15
.
c. Pembeda yang dibuat atau differentiators, adalah unsur yang
bersifat spesifik dari strategi yang ditetapkan seperti bagaimana
akan menang atau unggul dipasaran.
d. Tahapan rencana yang dilalui staging, merupakan penetapan
waktu dan langkah dari pergerakan strategi atau strategic moves.
Unsur ini menetapkan kecepatan dan langkah – langkah utama
pergerakan dari strategi, bagi pencapaian tujuan atau visi
organisasi.
14
Sofjan Assauri, Strategic Management Sustainable Competitive Adventages (Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2016), h.4 15
Sofjan Assauri, Strategic Management Sustainable Competitive Adventages (Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2016), h.4
22
e. Pemikiran yang ekonomis atau economic logic, merupakan
gagasan yang jelas tentang bagaimana manfaat atau keuntungan
yang dihasilkan.
Unsur – unsur strategi diatas, perlu ditekankan pada
kelengkapan suatu strategi, karena masing – masing unsur akan
mendukung unsur – unsur lainnya.
4. Tahap – tahap Strategi
Penyusunan strategi dilakukan dengan beberapa tahap yaitu :
a. Pengamatan Lingkungan
Pengamatan Lingkungan adalah pemantauan, pengevaluasian
dan penyebaran informasi dari lingkungan eksternal kepada
orang – orang kunci dalam perusahaan. Pengamatan lingkungan
merupakan alat manajemen untuk menghindari kejutan strategis
dan memastikan kesehatan manajemen dalam jangka panjang16
.
b. Perumusan Strategi
Perumusan strattegi adalah pengembangan rencana jangka
panjang untuk manajemen efektif dan kesempatan dan ancaman
lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan. Perumusan
strategi meliputi menentukan misi, menentukan tujuan – tujuan
16
David Thomas L. Wheleen, Manajemen Strategis (Yogyakarta : Andi, 2003), h.9
23
yang dapat dicapai, pengembangan strategi dan penetapan
pedoman kebijakan17
.
1) Menentukan misi
Misi organisasi adalah tujuan dan alasan mengapa
organisasi hidup. Misi yang disusun dengan baik
mendefinisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan
suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain.
2) Menentukan tujuan – tujuan yang dapat dicapai
Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan
merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan
diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika memungkinkan.
Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari
penyelesaian misi.
3) Pengembangan strategi
Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai
misi dan tujuannya.
4) Penetapan pedoman kebijakan
Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk
pengambilan keputusan organisasi secara keseluruhan.
Kebijakan juga merupakan kebijakan luas yang
menghubungkan perumusan strategi dan implementasi.
17
David Thomas L. Wheleen, Manajemen Strategis (Yogyakarta : Andi, 2003), h. 13
24
Kebijakan akan memberikan arahan yang jelas kepada
seluruh manajer organisasi.
Perumusan strategi dilakukan dengan menganalisis situasi.
Analisis situasi mengharuskan para manajer untuk menemukan
kesesuaian strategis antara peluang – peluang eksternal dan
kekuatan – kekuatan internal disamping memperhatikan ancaman
– ancaman dan kelemahan – kelemahan internal.
Tekhnik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan
menjadi kerangka kerja diantaranya :
1) Tahap Input (Masukan)
Dalam tahapan ini, proses yang dilakukan adalah meringkas
informasi sebagai masukan awal, dasar yang diperlukan
untuk merumuskan strategi18
.
2) Tahap Pencocokan
Proses yang dilakukan adalah memfokuskan pada
penghasilan strategi alternatif yang layak dengan
memadukan dengan faktor – faktor eksternal dan internal.
3) Tahap Keputusan
Menggunakan semacam teknik diperoleh dari input sasaran
dalam mengevaluasi strategi alternatif yang telah
diidentifikasikan dalam tahap kedua. Perumusan strategi
haruslah selalu melihat ke arah depan dengan tujuan artinya
18
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep (Jakarta : Salemba Empat, 2002), h. 160
25
peran perencanaan amatlah penting dan memiliki andil yang
besar.
c. Implementasi Strategi
Impelementasi strategi adalah proses dimana strategi dan
kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program,
anggaran, dan prosedur. Untuk mendukung implementasi
strategi yang telah disusun, para manajer devisi dan wilayah
fungsional harus bekerja sama dengan rekan manajer lainnya
dalam mengembangkan program, anggaran, dan prosedur yang
diperlukan19
.
Implementasi strategi sering pula disebut sebagai tindakan
dalam strategi karena implementasi berarti juga mobilisasi untuk
mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan.
Menetapkan tujuan, melengkapi kebijakan, mengalokasikan
sumber daya dan mengembangkan budaya yang mendukung
strategi merupakan usaha yang dilakukan dalam
mengimpelementasikan strategi. Implementasi yang sukses
membutuhkan dukungan disiplin, motivasi dan kerja keras.
Langkah – langkah implementasi strategi yaitu :
1) Membuat Program
Program adalah pernyataan aktivitas – aktivitas atau
langkah – langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan
19
David Thomas L. Wheleen, Manajemen Strategis (Yogyakarta : Andi, 2003), h. 194
26
perencanaan sekali pakai. Program dibuat untuk membuat
strategi dapat dilaksanakan dalam tindakan.
2) Membuat Anggaran
Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam
bentuk satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara
rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh manajemen
untuk merencanakan dan mengendalikan. Merencanakan
sebuah anggaran adalah pengecekan terakhir pihak
manajemen terhadap kelayakan strategi yang dipilihnya.
3) Membuat Prosedur
Prosedur adalah langkah – langkah atau tekhnik –
tekhnik yang berurutan yang menggambarkan secara rinci
bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur
secara merinci berbagai aktivitas yang harus dikerjakan untuk
menyelesaikan program – program perusahaan20
.
Jadi dapat disimpulkan implementasi strategi
merupakan jumlah keseluruhan aktivitas yang dibutuhkan
dalam suatu organisasi untuk melaksanaan strategi.
d. Evalusi dan Pengendalian.
Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melalui
aktivitas – aktivitas dan hasil kerja dimonitor dan kinerja
sesungguhnya diibandingkan dengan kinerja yang diinginkan.
20
David Thomas L. Wheleen, Manajemen Strategis (Yogyakarta : Andi, 2003), h. 18
27
Secara umum proses pengendalian terdiri dari tiga langkah
yaitu :
a. Pengukuran Kerja (Measure The Performance)
Pengukuran kinerja yaitu perbandingan antara standar
dengan pelaksanaan. Perbandingan tersebut hendaknya
berdasarkan pandangan ke depan. Dengan pandangan ke
depan berarti jika ada penyimpangan maka penyimpangan
ini dapat diperbaiki dalam pelaksanaan21
.
b. Membandingkan prestasi dengan standar (Compare The
Performance Match The Standard)
Langkah ini dimaksudkan untuk membandingkan hasil –
hasil yang telah diukur dengan target atau standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Apabila prestasi ini tidak
sesuai dengan standar, manajer berasumsi bahwa segala
sesuatunya telah berjalan secara terkendali.
c. Mengambil Tindakan Korektif (Take Corrective Action)
Tindakan ini dilakukan manakala prestasi rendah dibawah
standar an analisis menunjukan perlunya diambil tindakan.
Para manajer dapat memilih diantara tiga tindakan yang
memungkinkan diantaranya tidak melakukan tindakan apa –
apa, mengoreksi kinerja yang sesungguhnya dan manajer
dapat merevisi standar.
21
Amirullah, Manajemen Strategi (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2015), h. 199
28
5. Macam – Macam Strategi
Strategi yang dibuat perusahaan dapat dibedakan ke dalam tiga
kelompok strategi yaitu :
a. Strategi Korporasi
Menunjukan keseluruhan arah strategi perusahaan dalam arti
sebuah perusahan akan memilih strategi pertumbuhan, strategi
disabilitas, atau strategi pengurangan usaha, serta cara pilihan
strategi disesuaikan dengan pengelolaan berbagai bidang usaha
dan produk yang terdapat di dalam perusahaan.
b. Strategi Bisnis
Merupakan strategi yang dibuat pada level unit bisnis devisi
atau product level dan strateginya lebih ditekankan untuk
meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan
didalam suatu industri tertentu atau segmen pasar tertentu.
c. Strategi Fungsional
Merupakan strategi yang dibuat oleh masing – masing fungsi
organisasi perusahaan dengan tujuan menciptakan kompetisi
yang lebih baik dibanding pesaing sehingga akan meningkatkan
keunggulan bersaing22
.
Jenis strategi disesuaikan dengan bentuk organisasinya,
baik organisasi yang berbentuk profit ataupun nonprofit.
22
Ismail Solihin, Pengantar Manajemen (Bandung : Erlangga, 2009) h. 86
29
6. Fungsi Strategi
Fungsi dari strategi pada dasarnya adalah berupaya agar strategi
yang disusun dan diimplementasikan secara efektiif. Fungsi strategi
adalah :
a. Mengkomunikasikan suatu maksud (visi) yang ingin diicapai
kepada orang lain.
b. Menghubungkan dan mengkaitkan kekuatan atau keunggulan
organisasi dengan peluang dari lingkungannya.
c. Memanfaatkan atau mengeksploitasi keberhasilan atau kesuksesan
yang didapat sekarang, sekaligus menyelidiki adanya peluang –
peluang baru.
d. Menghasilkan dan membangkitkan sumber – sumber daya yang
lebih banyak dari yang digunakan sekarang.
e. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan atau aktivitas
organisasi ke depan.
f. Menanggapi serta bereaksi atas keadaan yang baru diihadapi
sepanjang waktu23
.
Dengan demikian fungsi diatas dapat mempermudah terealisasinya
suatu strategi dalam organisasi, namun dalam pelaksanaannya
dipengaruhi oleh perilaku para individu dalam organisasi itu sendiri.
23
Sofjan Assauri, Strategic Management Sustainable Competitive Adventages (Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2016), h. 7
30
7. Faktor – Faktor Strategi
Suatu strategi harus efektif dan jelas karena ia mengarahkan
organisasi pada tujuannya untuk itu konsep suatu strategi harus
menetapkan faktor – faktor strategi, diantaranya :
a. Lingkungan
Lingkungan tidak pernah berada pada suatu kondisi dan selalu
terjadi perubahan yang berpengaruh sangat luas terhadap
kehidupan manusia. Sebagai individu dan masyarakat tidak hanya
kepada cara berfikir, tetapi juga tingkah laku, kebiasaan,
kebutuhan, dan pandangan hidup.
b. Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi mencakup segala sumber daya dan
kebijakan organisasi yang ada.
c. Kepemimpinan
Seorang pemimpin adalah orang yang tertinggi dalam mengambil
suatu keputusan. Oleh karena itu, pemimpin dalam menilai
perkembangan yang ada dalam lingkungan, baik internal ataupun
eksternal sangat berbeda.
Dengan kesimpulan penulis tentang faktor – faktor strategi ada tiga
yang perlu dijaga diantaranya adalah lingkungan sekitar, lingkungan
organisasi dan kepemimpinan yang harus diberikan oleh PT Tauba
Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta kepada para jamaah umrah
karena dengan menjaga ketiga komponen tersebut akan memudahkan
31
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pihak PT Tauba Zakka
Atkia (Tours and Travel) Jakarta.
B. Pembinaan Jamaah Umrah
1. Pengertian Pembinaan Jamaah Umrah
Pembinaan berasal dari kata bina yang mendapat awalan pe- dan
akhiran-an yang berarti bangun, memperbaiki atau memperbaharui.
Sehingga pembinaan mengandung arti proses, tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara berdaya dan berhasil guna mencapai tujuan24
.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pembinaan
mengandung arti penyempurna, pembaharuan usaha, tindakan dan
persiapan yang akan dilakukan untuk memperoleh hasil yang baik25.
Menurut Majdi Hilali, pembinaan diartikan sebagai membangun
dan mengisi akal dan ilmu yang berguna, mengarahkan hati dengan
berbagai zikir, serta memompa dan menguatkan dengan intropeksi
diri26.
Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)
memberikan pengertian pembinaan yaitu segala upaya pengelolaan atau
penanganan berupa merintis, mengarahkan serta mengembangkan
24
Tata Sukayat, Manajemen Haji, Umrah dan Wisata Agama (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2016), h. 135 25
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (On-line), tersedia di http://kkbbi.web.id/
pembinaan.html(30 Mei 2017), dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah 26
Tata Sukayat, Manajemen Haji, Umrah dan Wisata Agama (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2016), h. 135
32
kemampuan untuk mencapai tujuan dengan mengadakan dan
menggunakan dengan segala dana yang dimiliki27.
Miftah Thaha juga menyatakan bahwa pembinaan adalah suatu
tindakan, proses, hasil atau pemnyataan menjadi lebih baik. Dalam hal
ini menunujukan adanya kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evolusi
atas berbagai kemungkinan, berkembang atau peningkatan atas sesuatu.
Sedangkan Jamaah secara bahasa memiliki beberapa pengertian
antara lain yaitu berkumpul, berkelompok bersama – sama dan
berserikat, jamaah juga diartikan sekelompok manusia yang terikat oleh
sikap, pendirian, keyakinan, dan tugas serta tujuan yang sama28
.
Menurut syari’at, jamaah juga mengandung beberapa pengertian yaitu :
a. Para penganut Islam apabila bersepakat atas suatu masalah dan
para pengikut agama lain diwajibkan mengikuti mereka
b. Masyarakat umum dari penganut islam
c. Kelompok ulama mujahidin
d. Jamaah muslimin apabila menyepakati seorang amir (pemimpin)
e. Para sahabat dalam suatu kelompok khusus29
Islam menganjurkan umat islam menggalang kekompakan dan
kebersamaan yaitu suatu masyarakat yang terdiri dari pribadi – pribadi
muslim yang berpegang pada norma – norma islam, menegakkan
27
Tirta Wijaya, Manajemen pembinaan Jamaah Haji pada KBIH (Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji) Ulul Albab Tangerang (Skripsi Program Strata 1 Ilmu Manajemen Dakwah
Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 24 28
Moh. E. Ayub, Manajemen Masjid (Jakarta : Gema Insani press, 2007), h. 128 29
Moh. E. Ayub, Manajemen Masjid (Jakarta : Gema Insani press, 2007), h. 129
33
prinsip ta’awun (tolong-menolong) dan kerja sama untuk tegaknya
kekuatan bersama demi tercapainya tujuan yang sama.
Menurut Drs. E. Ayub, jamaah adalah sejumlah besar manusia atau
sekelompok manusia yang berhimpun untuk mencapai tujuan yang
sama. Dalam pengertian jamaah umrah adalah Warga Negara Indonesia
yang beragama Islam telah mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah
umrah serta sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan30
.
Dari uraian diatas, bahwa pembinaan jamaah umrah dapat
didefiniskan sebagai kegiatan untuk mengkoordinasikan, mengarahkan,
dan mengembangkan kemampuan bersama – sama dalam kegiatan
umrah demi terlaksananya cita – cita ibadah umrah.
Pembinaan jamaah umrah yang telah ditetapkan oleh pemerintah
terdapat beberapa hal yaitu diantaranya :
a. Pembinaan Sebelum Keberangkatan Umrah
Pembinaan kepada jamaah pra umrah dilakukan oleh pihak
travel baik secara perorangan maupun kelompok31
.
Pembinaan sebelum keberangkatan umrah lebih ditekankan
pada kegiatan manasik umrah. Kegiatan manasik umrah oleh travel
dilakukan secara terpadu, baik manasik ibadah, perjalanan, maupun
30
Departemen Agama RI, Pedoman Penyelesaian Dokumen Perjalanan Haji (Jakarta :
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haii dan Umrah Kementerian Agama RI, 2010), h. 43 31
Tata Sukayat, Manajemen Haji, Umrah dan Wisata Agama (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2016), h. 87
34
kesehatan sebagai bentuk layanan jasa32
. Karena tidak semua
jamaah umrah mengikuti pembinaan yang dilakukan oleh travel itu
sendiri.
Konsekuensi mengikuti pembinaan di luar travel adalah biaya
ditanggung sendiri. Pelaksanaan manasik umrah dilakukan
ditempat travel – travel masing – masing. Tugas pemerintah
mengawasi pembinaan yang dilakukan oleh pihak travel, tidak turut
campur dalam proses pembinaannya kecuali dalam pembinaan haji.
b. Pembinaan Saat Pelaksanaan Umrah
Pembinaan saat pelaksanaan umrah di Tanah Suci
dilaksanakan oleh petugas pembinaan ibadah yang melekat pada
kloter tertentu. Namun secara operasional, kerja tim merupakan
tugas bersama seluruh aparat petugas kloter (TPHI, TPIH I, Karu
dan Karom), pembinaan dilaksanakan dalam bentuk pendampingan
di setiap pelaksanaan, jenis, dan tempat peribadatan terkait dengan
perumrahan kemudian konsultasi perumrahan dan masalah ibadah
lainnya.
Pendampingan jamaah umrah di Arab Saudi dilakukan mulai
dari tiba di Makkah atau Madinah, pencarian hotel atau
pemondokan hingga pelaksanaan ibadahnya. Sedangkan konsultasi
dilakukan ketika ketika para petugas mendampingi jamaah ke
masing – masing tempat penginapan untuk memberikan ceramah
32
Ali Rokhmad, Manajemen Haji Membangun Tata Kelola Indonesia (Jakarta : Media
Dakwah, 2016). H. 150
35
terkait dengan manasik umrah, kemudian dilanjutkan dengan
pemantapan cara menjaga kemambruran umrah33
.
c. Pembinaan Pasca Umrah
Tujuan pembinaan pasca umrah adalah untuk menjaga
kemabruran dan meningkatkan kesalehan individual menuju
kesalehan sosial. Kegiatan ini banyak dilakukan oleh travel, ormas
keagamaan.
Pemerintah melalui Kementerian Agama berupaya
meningkatkan pembinaan jamaah pasca umrah secara konsisten
dan berkesinambungan. Hal ini penting Karena posisi dan potensi
jamaah umrah bagi pembangunan bangsa Indonesia. Diharapkan
setelah menunaikan ibadah umrah tetap terjaga perilaku dan
akhlaknya sebagai warga bangsa yang merupakan umat Islam yang
rahmatan lil ‘alamin sehingga tercipta kemabruran umrah34
.
2. Tujuan Pembinaan Jamaah Umrah
Tujuan yang akan dicapai dengan pembinaan ini adalah agar setiap
jamaah umrah yang akan melaksanakan niatnya menunaikan ibadah
umrah dapat melaksanakannya dengan aman, tertib , lancar, sah dan
sempurna sehingga tujuan ibadah umrahnya tercapai, yakni umrah yang
mabrur dan kemabrurannya berkualitas tinggi.
33
Ali Rokhmad, Manajemen Haji Membangun Tata Kelola Indonesia (Jakarta : Media
Dakwah, 2016). H. 157 34
Achmad Subianto, Menata Kembali Manajemen Haji di Indonesia (Jakarta : Yakamus
dan Gibon Books, 2016), h. 262
36
a. Aman dalam arti bahwa jamaah umrah dapat melaksanakan
perjalanan ibadah dengan tenang, khusyu bebas dari kekhawatiran,
baik terhadap dirinya maupun harta bendanya.
b. Tertib dalam arti bahwa jamaah umrah dapat memenuhi syarat,
rukun, dan wajib umrah sesuai dengan tuntutan agama.
c. Lancar dalam arti bahwa jamaah umrah dapat melaksanakan
ibadahnya dengan baik, bebas dari segala macam dan bentuk
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.
d. Sah dalam arti tidak ada kekurangan dalam ibadah dan tidak ada
kesalahan dalam manasik.
e. Sempurna dalam arti jamaah umrah dapat melaksanakan ibadahnya
selain ibadah wajib juga ibadah keutamaan antara lain ziarah ke
makam Rasulullah SAW dan tempat – tempat ziarah lainnya.
3. Sasaran Pembinaan Jamaah Umrah
Sasaran pembinaan jamaah umrah antara lain :
a. Setiap jamaah umrah agar mampu memahami semua informasi
tentang pelaksasanaan ibadah umrah, baik mengenai manasik,
tuntutan perjalanan, petunjuk kesehatan, dan kemampuan
mengamalkannya pada saat pelaksanaan ibadah umrah di Tanah
Suci35
.
b. Kemampuan jamaah umrah dalam melaksanakan ibadah umrah
secara pribadi dalam regu rombongan sehingga dapat membentuk
35
Departemen Agama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji.
Juklak Pelatihan Calon Haji (Jakarta : Departemen Agama RI, 1995) h.2
37
kloter yang mandiri, kuat, utuh, kompak, dan tangguh karena
kematangan dalam membekali serta mempersiapkan dirinya untuk
menunaikan ibadah.
c. Kesiapan jamaah untuk menunaikan ibadah umrah baik mental,
physic, kesehatan, manasik maupun petunjuk perjalanan ibadah
yang lain. Sehingga kewajiban dapat terlaksana dengan :
1) Tidak terdapat kekurangan dalam ibadah.
2) Tidak terdapat kesalahan dalam manasik.
3) Ibadahnya terlaksana dengan tertib, lancar, sah, dan sempurna.
4) Kualitas kemabrurannya terjamin.
4. Haji dan Umrah
Haji menurut pengertian lughah berarti niat dengan tujuan maksud
dan mengaja36
. Sedangkan menurut istilah haji adalah sengaja
mengunjungi Ka’bah atau Baitullah untuk melakukan beberapa amal
ibadah dengan syarat – syarat tertentu, yakni mengerjakan thawaf sa’I
wukuf di Arafah dan manasik haji lainnya dengan mengikuti tuntunan
Rasulullah SAW37
.
Menurut Fahrudin HS, haji adalah sengaja berkunjung menziarahi
Ka’bah yang terletak di Masjidil Haram di Makkah, dengan niat
menunaikan ibadah haji yaitu rukun Islam yang kelima memenuhi
perintah Allah38
.
36
Hasan Ridwan, Fiqh Ibadah (Bandung : Pustaka Cevia, 2009), h. 24 37
Anggyta Ryandika Rusman. Panduan Praktis Haji dan Umrah (Yokyakarta : Buku
Pintar, 2015), h.6 38
Abdul Rahman Al Zazin. Fikih Empat Madzhab Bagian Ibadah Puasa, Zakat, Haji,
Kurban (Jakarta : Daru l Ulum Press, 1996)h. 11
38
Abdurrahman AL - Azaziri mengatakan haji secara bahasa adalah
menuju kemuliaan, sedangkan menurut istilah adalah amalan – amalan
tertentu dengan cara tertentu pula.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat dipahami bahwa haji
adalah suatu ibadah yang dilakukan dengan mengunjungi Ka’bah, dan
dilakukan pada waktu tertentu dengan syarat – syarat yang telah
ditentukan.
Adapun pengertian umrah adalah kata umrah berasal dari kata
I’timar yang berarti ziarah, yakni menziarahi Ka’bah dan berthawaf
disekelilingnya, kemudian sa’i antara shafa dan marwa serta mencukur
rambut (tahallul) tanpa wukuf di Arafah39
.
Umrah dapat dilaksanakan kapan saja kecuali pada waktu – waktu
yang dimakruhkan yaitu hari arafah, nahar dan tasyrik.
a. Macam – macam Haji dan Umrah
Dalam pelaksanaannya haji terdiri dari tiga macam yaitu :
1) Haji Tamattu
Yaitu melakukan umrah terlebih dahulu dalam bulan haji dan
setelah selesai baru melakukan haji40
.
2) Haji Qiran
Yaitu melaksanakan ibadah haji dan umrah secara bersamaan
pada saat musim haji.
39
Tata Sukayat, Manajemen Haji, Umrah dan Wisata Agama (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2016), h.24 40
Adnan Nawawi, Tuntutan Praktis Manasik Melaksanakan Umrah dan Haji (Bandar
Lampung: Annur Pers, 2015) h. 9
39
3) Haji Ifrad
Yaitu ibadah haji dan umrah dikerjakan secara terpisah,
dimana ibadah haji dilakukan terlebih dahulu kemudian
dilanjutkan dengan umrah pada satu musim haji.
Adapun macam – macam umrah ada 2 yaitu :
1) Umrah Wajib
Adalah umrah yang dilakukan pertama kalinya dalam kaitan
dengan pelaksanaan ibadah haji. Seperti diketahui, dalam
melaksanakan ibadah haji kita diwajibkan untuk melakukan
ibadah haji dan umrah dalam satu kesatuan41
.
2) Umrah Sunnah
Umrah sunnah dapat dilakukan kapan saja mau sebelumnya
atau pun sesudahnya. Ibadah umrah juga boleh dilakukan
diluar musim haji, dimana tata cara pelaksanaannya sama
dengan umrah wajib yang termasuk ibadah haji. Setelah
jamaah bertahallul maka selesailah ibadah umrah sunnah
adapun yang membedakannya adalah dalam mengucapkan
niatnya.
b. Syarat Wajib Umrah
Syarat wajib umrah itu sama yaitu hal – hal yang harus
dipenuhi seorang sebelum melaksanakan ibadah haji42
. Syarat
wajib umrah yaitu :
41
Iwan Gayuh, Buku Pintar Haji dan Umrah (Jakarta : Pustaka Warga Negara 2013), h.
29 42
Hasan Ridwan, Fiqh Ibadah (Bandung : Pustaka Setia). H. 249
40
1) Islam
2) Baligh
3) Berakal Sehat
4) Merdeka (Bukan Hamba Sahaya)
5) Istitha’ah, orang – orang yang mampu secara materil dalam
melakukan perjalanan ibadah umrah, memiliki bekal yang
cukup diperjalanan, sehat jasmani dan rohani, dan menguasai
manasik atau ada yang membimbingnya.
c. Rukun Umrah
Rukun umrah ialah rangkaian amalan yang harus dilaksanakan
ketika ibadah umrah. Adapun rukun umrah sebagai berikut :
1) Ihram, Niat mengerjakan umrah yaitu keadaan suci diri dengan
mengenakan pakaian.
2) Thawaf, yaitu berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh
kali dimula dari Hajar Aswad. Macam – macam tawaf sebagai
berikut :
a) Tawaf qudum yaitu thawaf yang dilakukan ketika seorang
yang akan mengerjakan ibadah umrah datang ke Masjidil
Haram (Makkah).
b) Thawaf ifadhah, yaitu thawaf yang wajib dilaksanakan
oleh setiap jamaah umrah haji untuk memenuhi rukun haji.
c) Thawaf wada’, yaitu thawaf yang dilakukan oleh setiap
jamaah umrah sebelum meninggalkan ka’bah (Makkah).
41
3) Sa’i, yaitu berlari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah
sebanyak tujuh kali.
4) Tahalul, yaitu mencukur atau menggunting rambut sekurang
– kurangnya tiga helai rambut.
5) Tertib, yaitu mendahulukan yang pertama dan secara
berturut – turut sampai pada yang terakhir.
Rukun umrah hampir sama dengan rukun haji hanya yang
membedakan adalah pada ibadah umrah tidak mengerjakan wukuf
di Arafah. Wukuf Arafah masuk dalam rukun haji namun tidak
masuk dalam rukun umrah.
d. Wajib dan Sunah Umrah
Hal – hal yang menjadi wajib umrah adalah sebagai berikut :
1) Ihram
2) Di Miqat Niat dan Ihram
3) Tidak melanggar larangan ihram.
Untuk sunnah umrah itu sebagai berikut :
a) Membaca talbiyah selama ihram sampai melontar jumrah
al – aqabah.
b) Melaksanakan thawaf qudum.
c) Memakai kain warna putih.
d) Shalat dua rakaat sesudah thawaf.
e) Memperbanyak doa dan dzikir.
f) Ziarah ke makam Rasulullah SAW43
.
43
Tata Sukayat, Manajemen Haji, Umrah dan Wisata Agama (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2016), h.17
42
e. Larangan Umrah
Larangan umrah merupakan hal – hal yang tidak boleh
dilakukan ketika melaksanakan ibadah umrah, karena dapat
merusak ibadah umrah. Adapun larangan umrah yaitu :
1) Larangan bagi jamaah laki – laki
Jamaah laki – laki dilarang untuk memakai pakaian yang
berjahit dan memakai tutup kepala. Jamaah laki – laki
diwajibkan memakai pakaian ihram yaitu kain yang berwarna
putih yang tidak berjahit.
2) Larangan bagi jamaah perempuan
Jamaah perempuan dilarang menggunakan penutup muka dan
sarung tangan. Selain itu, pakaian yang digunakan jamaah
perempuan tidak boleh ketat.
3) Larangan bagi laki – laki dan perempuan.
Semua jamaah dilarang menggunakan wewangian, mencabut
dan mencukur bulu badan, memotong kuku, menikah atau
menjadi wali nikah, memburu, membunuh binatang,
berhubungan badan suami istri, berbuat maksiat, dan berkata
yang tidak sepatutnya44
.
Ketentuan – ketentuan diatas seperti rukun, syarat, sunnah
maupun larangan umrah harus dimengerti dan dipahami oleh para
44
Anggyta Ryandika Rusman. Panduan Praktis Haji dan Umrah (Yokyakarta : Buku
Pintar, 2015), h. 17
43
umat muslim terutama para jamaah umrah, agar ibadahnya sah dan
dapat berjalan dengan baik dan lancar.
C. Strategi Pembinaan Jamaah Umrah
Strategi pembinaan jamaah umrah merupakan proses menentukan cara
dalam fungsi actuating yakni pada kegiatan pelatihan dan bimbingan yang
ditujukan kepada para jamaah umrah dengan mencakup beberapa hal
diantaranya :
1. Man (Sumber Daya Manusia)
Manusia memiliki peran yang sangat penting dalam melakukan
beberapa aktifitas, karena manusialah yang menjalankan semua
program yang direncanakan45
Dalam kegiatan dakwah, sumber daya manusia harus memiliki bekal
pengetahuan, pemahaman dan pengalaman agama yang luas dan benar
serta memiliki khasanah ilmu tentang Al-Quran dan hadist, karena
keduanya merupakan landasan pokok dan sumber ajaran Islam yang
harus disampaikan kepada khalayak46
.
Sama halnya dengan sumber daya manusia yang bergerak dibidang
ibadah umrah, dimana pembimbing umrah harus mempunyai
persyaratan diantaranya adalah sudah pernah melaksanakan ibadah
umrah, menguasai materi dan pengembangan wawasan yang relevan
dengan materi yang akan diajarkan, memiliki kemampuan dan
45
Manulang, Dasar – Dasar Manajemen, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1996), h.15 46
Muhammad Munir, Manajemen Dakwah (Jakarta : Kencana, 2006), h.22
44
keterampilan melatih, membimbing, membina jamaah umrah serta
memiliki akhlakul karimah47
.
2. Money (Uang)
Uang digunakan sebagai sarana manajemen dan harus digunakan
sedemikian rupa agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai dengan
baik48
. Dalam setiap kegiatan pembinaan, unsur uang merupakan
sesuatu yang sangat penting, apabila jumlah pemasukan dan
pengeluaran itu seimbang maka pembinaan akan berjalan dengan
lancar.
3. Matherials
Unsur yang ketiga ini berhubungan dengan materials (bahan – bahan)
yakni sarana dan prasarana. Dengan adanya sarana dan prasarana yang
lengkap maka akan mempermudah jamaah dalam mengikuti kegiatan
pembinaan.
4. Methods (Metode)
Metode dapat diartikan cara yang digunakan dalam usaha
mempunyai tujuan. Dengan cara kerja yang baik akan memperlancar
dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan.
Dalam kegiatan dakwah seperti pembinaan jamaah umrah secara
garis besar ada tida pokok metode dakwah yaitu :
47
Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Desain
Pola Penyuluhan dan Bimbingan Jemaah Haji (Jakarta : Departemen Agama RI, 2011), h. 59 48
Manulang, Dasar – Dasar Manajemen, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1996), h. 16
45
a. Bil hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan
kondisi sasaran dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan
mereka, sehingga mudah dimengerti dan mereka tidak merasa
bosan dengan apa yang disampaikan.
b. Mau’idzatul hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat
– nasihat atau menyampaikan ajaran islam dengan rasa kasih
sayang, sehingga apa yang disampaikan dapat menyentuh hati.
c. Mujadalah, yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran atau
tanya jawab dengan cara sebaik – baiknya dengan tidak
memberikan tekanan – tekanan yang memberatkan pada sasaran
dakwah.
46
46
BAB III
TINJAUAN UMUM
A. Profil PT. Tauba Zakka Atkia
PT. Tauba Zakka Atkia berdiri sejak tahun 1994 namun pada awal
berdiri belum memakai Tauba Zakka Atkia karena merupakan bagian dari
Bank Muamalat yang bernama kelompok Bimbingan Haji (KBIH) Koplar
BMI. Pada masa itu masih melayani haji regular selama 2 tahun, sampai
tahun 1996 yang di bimbing langsung oleh Dr. H. Muhammad Syafii
Antonio M.Ec. awal mula KBIH ini adalah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap nasabah yang memiliki tabungan haji di BMI. Seiring
perkembangan jamaah yang semakin meningkat dan mengikat aturan bank,
bahwa tidak boleh memiliki bisnis lain selain tabungan dan penyaluran
dana, maka peluang ini dipergunakan oleh Dr. H. Syafii Antonio M.Ec.
mendirikan perusahaan haji1.
Akhirnya Dr. H. M.Syafii Antonio M.Ec. mendirikan perusahaan haji
dan umroh pada tahun 1997 dengan nama PT. Tazkia Inti Safara dengan
akta pendirian No. 20 tanggal 15 Des 1997 oleh Notaris Mintarsih
Natamihardja, SH di Jakarta. Kemudian tahun 2002 PT. Tazkia Inti Safara
berubah menjadi Tauba Zakka Atkia (Tazkia Travel) dengan akta No. 05
tanggal 10 Mei 2002. Perubahan terakhir dengan Akta No. 13 tahun 2008
1 Rofiza Orekidasease , bagian produk dan sekretaris, Wawancara, 27 Mei 2017
47
oleh notaris Syarif S Tanaudjaja, SH di Jakarta. Pada awal berdirinya PT
Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta beralamat di Jl. Raya Pasar
Minggu No. 16 F Pancoran Jakarta Selatan 12870. Tahun 2008 pindah di Jl.
Soepomo Rukan Crown Palace Blok B-01 No. 231 Tebet Jakarta Selatan
12870.
B. Visi, Misi dan Kebijakan Mutu dan Arti Lambang Perusahaan
1. Visi
“Menjadi lembaga pelayanan haji dan umrah yang terdepan dalam
membantu jamaah dalam melaksanakan haji dan umrah sesuai dengan
sunnah Rasulullah SAW dengan fasilitas yang baik”
2. Misi
a. Membantu jamaah melaksanakan haji dan umrah yang benar sesuai
Sunnah Rasulullah SAW.
b. Memberikan fasilitas yang baik bagi jamaah selama perjalanan agar
dapat melaksanakan haji dan umrah dengan khusyu.
c. Memberikan pembinaan rohani kepada jamaah sehingga dapat
beribadah haji tidak hanya fisik tetapi juga ruh dan kesadaran penuh
akan makna ibadah yang dilakukan
d. Melakukan pembinaan pasca haji dan umrah bagi jamaah untuk
mampu menjaga kemakmuran ibadahnya.
3. Kebijakan Mutu PT. Tauba Zakka Atkia adalah :
“Kami berkomitmen untuk secara konsisten memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan dengan menyediakan jasa Tours and Travel yang
48
berkualitas melalui sumber daya manusia yang berkompeten, inovasi
tiada henti, layanan premium dan bersahabat”
4. Arti lambang Tauba Zakka Atkia
Bangun diamond tersebut dibangun oleh dua huruf Ta. Ta pertama
melambangkan Tazkia yang berarti tumbuh (growth) diatas kesucian
(purifaction). Ta kedua melambangkan Tarbiah yaitu merupakan proses
yang harus ditempuh untuk melahirkan SDI unggul yang dibutuhkan
untuk memperkuat penerapan sistem ekonomi Islam yang diyakini
sebagai satu-satunya jalan untuk mewujudkan kondisi ekonomi yang
diidamkan.Warna dasar biru gelap melambangkan kecerdasan, stabilitas,
ukhuwah, dan berpegangan teguh pada pendirian.
Sebagai budaya lembaga (Corporate Culture), T.A.Z.K.I.A adalah
akronim dari:
T : Tauhid
A : Amanah
Z : Zero Deffect
K : Knowledge Based and Competence
I : Istiqomah and Innovation
A : Achievement Through Team Works
49
C. Struktur Organisasi Perusahaan2
2 Data Internal TAZKIA Travel
Pem
bim
bin
g
Su
am
sud
din
Qod
ri
Sh
aif
urrok
hm
an
Mah
fud
z
Un
an
g F
au
zi
Dir
ektu
r
H.
Pra
na
Ta
nd
jud
in,
SH
,
MM
Dir
ektu
r M
arket
ing &
Tik
etin
g
Ren
i R
ah
ma
wati
HR
D
Lail
a
Kes
ehat
an
Dr.
An
ita
Ek
a
Pra
sest
y
OL
N
Ha
msu
ni
M.R
ya
n
Ab
du
lla
h
OD
N
Wa
wa
n S
En
en
g
Mu
na
wa
ro
h
Mar
ket
ing
Mu
ch
liso
h
Sit
i C
hoir
iya
h
Ko
mis
aris
H.
Mir
na
Sy
afi
i. A
Dir
ektu
r U
tam
a
M. S
ya
fii
An
ton
io
Pro
du
k &
Dev
elo
pm
ent
Fiz
a
Tik
ceti
ng &
To
ur
Arif
in
Maji
da
h K
Ko
mis
aris
Rosa
Din
a
Um
um
Dark
on
i
Ger
i S
usa
nto
Keuangan
Lail
a
Tit
ik H
erli
na
Op
eras
ional
H.
Pra
na
Ta
nd
jud
in,
SH
, M
M
50
D. Deskripsi Struktur
Tata Kerja
1. Marketing
a. Melakukan promosi melalui event untuk menarik minat jamaah.
b. Menerima pendaftaran umroh, baik melalui telepon maupun secara
langsung
c. Menjelaskan secara detail mengenai jenis program yang ditawarkan,
persyaratan dan prosedur untuk umrah.
d. Menerima dokumen persyaratan dari calon jamaah umrah kemudian
di serahkan ke bagian marketing support.
e. Menjaga hubungan baik dengan alumni umrah melalui kegiatan-
kegiatan yang sudah di agendakan.
Di dalam marketing, terdapat marketing support (Walaupun tidak
tercantum dalam bagan) Adapun deskripsi pekerjaannya sebagai berikut :
a. Menerima dokument jama'ah dari Marketing dan meng entry nya ke
SHU (sistem haji umroh)
b. Selalu meng update data jama'ah serta pembayaran sesuai informasi
yang diberikan dari marketing dan keuangan.
c. Memberikan informasi kepada jamaah terkait manasik dan
keberangkatan
2. Operasional Dalam Negeri (ODN)
a. Memeriksa dokumen dari marketing untuk diproses visa.
51
b. Meng entry data pasport ke Bab al-Umra dengan cara di sweep dan
meng upload foto untuk selanjutnya di kirim agar mendapatkan Mofa
c. Memproses mofa untuk mendapatkan visa Saudi Arabia serta
memproses visa lainnya untuk jamaah umrap plus.
d. Membuat laporan Rencana Perjalanan Umrah (RLPU) untuk
diserahkan kepada Departemen Agama (Depag).
e. Mengantar dan menjemput jama'ah umroh di bandara dan
mempersiapkan segala kebutuhannya
f. Mengadakan manasik bagi calon jama'ah umroh (kepanitiaan bergilir
antar bidang)
3. Tiketing & Tour
a. Membuat surat pengajuan booking seat untuk mendapatkan kode
booking jamaah haji dan umrah
b. Mengajukan deposito terhadap booking seat yang di ajukan.
c. Memesan (booking) tiket pesawat berdasarkan data jamaah yang
diberikan oleh bagian operasional dan mengentry nama jamaah
kedalam tiket yang sudah di booking dengan teliti dan benar.
d. Melakukan issue ticket sesuai dengan jadwal pemberangkatan haji dan
umrah.
4. Keuangan
a. Mengatur arus kas dan transaksi harian, bulanan dan tahunan.
b. Menerima pembayaran umrah dari calon jamaah.
52
c. Melakukan pembayaran hotel, tiket, paket wiasta plus kepada pihak-
pihak terkait.
d. Membuat laporan keuangan.
5. HRD
a. Menangani admininstrasi lainnya seperti gaji, tunjangan, invoice,
menangani pajak perusahaan dan pegawai.
b. Merekrut Pegawai Kontrak/Tetap untuk bekerja di PT Tauba Zakka
Atkia (Tours and Travel) Jakarta
6. Produk dan Development
a. Membuat jadwal atau paket sesuai dengan jumlah jamaah yang akan
berangkat.
b. Membuat proposal ke instansi untuk menawarkan paket teredia.
c. Membuat paket keberangkatan sesuai dengan keinginan jamaah, baik
kelas ekonomi, bisnis, maupun eksekutif.
d. Membuat tentative perjalanan haji dan umrah.
e. Mengatur booking hotel dengan pihak yang bersangkutan mengenai
paket yang diminta jamaah, yaitu keinginan jamaah dapat dipenuhi
dengan paket yang ditawarkan.
f. Membuat roomlist dan bus list untuk jamaah yang akan berangkat
7. Bagian Umum
a. Menyiapkan segala kebutuhan perlengkapan untuk Jamaa’ah seperti
koper, kain ihram, mukena, tas kabin, Id card, cover passport, dll.
53
b. Menyiapkan segala kebutuhan perlengkapan untuk kantor.
c. Membuat Puchase Order untuk semua pembelian perlengkapan
jamaa’ah dan kantor
d. Menghandle tugas bagian keuangan dalam menyetorkan uang ke
bank.
8. OLN (Operasional Luar Negeri)
a. Mengkordinasi dan mengkonfirmasi akomodasi dan transportasi
Jamaah selama di Mekkah dan Madinah.
b. Membantu membimbing jamaah selama ibadah Umrah.
E. Produk, Pelayanan dan Program Tazkia Tours and Travel
1. Produk Tazkia Tours and Travel
a) Haji Khusus
Haji khusus merupakan program yang paling awal PT Tauba Zakka
Atkia (Tours and Travel) Jakarta miliki di awal pendiriannya,
memberikan pelayanan dua kali lipat di atas jamaah haji regular
dikarenakan biaya yang cukup mahal. Serta pelaksanaan haji yang
lebih cepat dibandikan dengan haji reguler, yakni maksimal 22 hari.
b) Umrah Reguler
Umrah reguler PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
merupakan program umrah yang hanya berjangka waktu 9 hari,
pelayanan hotel bintang 4 dan 5, dan terdiri dari beberapa paket yaitu
paket umrah shafa, paket umrah marwah dan paket umrah zam –
zam. Dari masing – masing paket tersebut jamaah dapat memilih
54
waktu keberangkatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,
atau dapat meminta waktu sendiri apabila dalam jumlah rombongan
besar.
c) Umrah plus
Merupakan program layanan umrah dari PT Tauba Zakka Atkia
(Tours and Travel) Jakarta, yang membedakannya adalah sebelum
atau sesudah perjalanan umroh jamaah akan diajak berwisata islami
ke berbagai tempat diseluruh dunia, antara lain umrah plus Istanbul,
umrah plus Aqsa, umrah plus Dubai, umrah plus Cairo dan umroh
plus Andalusia. Lama perjalanannya 12 – 13 hari serta pelayanan
hotel bintang 4 & 5.
d) Muslim tour,
Selain ibadah umroh dan haji PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta juga memiliki program muslim tour yaitu berwisata
islami ke destinasi – destinasi islam di seluruh dunia, antara lain tour
explore Turkey, tour Maroko – Andalusia, tour Jepang muslim, tour
Korea muslim, dan tour China muslim. Destinasi – destinasi wisata
muslim tersebut dengan paket hotel bintang 4 dan 5 serta full
makanan halal disetiap kunjungannya.
2. Pelayanan PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta menyediakan
berbagai paket umrah, diantaranya paket umrah reguler shafa dan
55
marwah, paket plus Istanbul, paket plus Dubai, paket plus Aqsa dan
paket plus Cairo.
Syarat yang harus disiapkan oleh jamaah ketika akan mendaftar
sebagai jamaah umrah PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
adalah sebagai berikut:
Persyaratan Umrah
a. Mengisi formulir pendaftaran umrah
b. Membayar DP I USD 1000
c. Passpor asli dengan minimal 3 (tiga) kata (contoh: Muhammad
Abdul Hanif) dan masih berlaku 7 (tujuh) bulan sebelum tanggal
keberangkatan
d. Foto copy KTP yang masih berlaku 1 lembar
e. Buku nikah asli bagi suami-istri
f. Foto berwarna terbaru (latar belakang putih fokus wajah 80% dan
wanita dimohon berjilbab berwarna) dengan ukuran 4 X 6 = 4
lembar
g. Akte lahir asli & foto copy 1 lembar:
- Anak perempuan yang berangkat dengan ayah kandung
- Anak laki-laki yang berangkat dengan ayah kandung
- Wanita di bawah 45 tahun yang berangkat dengan saudara laki-
laki kandung
h. Buku kuning suntik meningitis
i. Handling dan perlengkapan umrah Rp. 1.100.00
56
Jamaah laki-laki mendapatkan:
a. Tas bagasi
b. Buku doa
c. Sabuk
d. Kain ihram
e. Tas selempang
f. Kain bahan Tazkia Travel
Jamaah perempuan mendapatkan:
a. Tas bagasi
b. Manset
c. Kaos kaki
d. Mukena
e. Buku doa
f. Tas selempang
g. Kain bahan Tazkia Travel
Jamaah juga mendapatkan beberapa pelatihan manasik umrah oleh
ustad yang sudah berpengalaman agar jamaah bisa lebih memahami tata
cara manasik umrah yang benar menurut Rasulullah SAW.
Ketika jadwal pemberangkatan, jamaah wajib hadir dibandara 3 jam
sebelum pemberangkatan dan berkumpul di lounge Saphire bandara
Soekarno Hatta. Hal ini dilakukan karena jamaah akan diberikan
pengarahan dan diberi info tentang situasi Saudi Arabia oleh petugas
Tazkia Travel dan pelatihan manasik untuk memperkuat pengetahuan
jamaah umrah tentang manasik sampai waktu take off tiba.
57
Penerbangan menggunakan pesawat Garuda karena PT Tauba Zakka
Atkia (Tours and Travel) Jakarta sudah bekerja sama dengan maskapai
Garuda.
Perjalanan jamaah selama umrah akan ditemani oleh pembimbing
dan tour leader yang sudah berpengalaman.
Tim Pembimbing dan Teknis:
- Dr. H. Muhammad Syafi’I Antonio, M.Ec
- Ir. Hj. Mirna Rafki, MM
- H. Prana Tandjudin, SH, MM
- H. Abdul Mughni, Lc, MHI
- H. Unang Fauzi, Lc, MHI
- H. Syamsuddin Qodri, Lc
- H. Hamsuni Abdullah
- H. Muhammad Ryan Abdullah
- H. Abdul Kahar Said
Adapun pelayanan kepada Jama’ah bila diringkas sebagai berikut:
a) Calon jama’ah umroh medapat pelayanan informasi mengenai
produk perjalanan ibadah umroh yang ada di PT Tauba Zakka Atkia
(Tours and Travel) Jakarta baik dari kantor pusat, telepon dan email
kantor, para agent di setiap daerah ataupun via website.
b) Calon jama’ah umroh mendapat pelayanan melengkapi persyaratan
keberangkatan umroh baik itu kelengkapan visa dan peralatan yang
menunjang keberangkatan seperti kain ihrom, mukena, sabuk,
seragam tazkia, koper dan lainnya.
58
c) Calon jama’ah umroh medapat pelayanan dan bimbingan khusus
ibadah dan tour pada setiap manasik.
d) Jama’ah umroh medapat pelayanan selama melaksanakan ibadah
maupun tour yang dibimbing oleh TL (Tour Leader) dari mulai
keberangkatan ke tanah suci dan negara lainnya untuk plush tour,
hingga kembali lagi ke tanah air.
F. Tujuan dan Usaha PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta :
Kegiatan bimbingan umrah ini bertujuan untuk :
1. Memberikan rasa yakin, tentram dan aman serta suasana yang
penuh semangat dan menyenangkan.
2. Memberikan rasa yakin, tentram dan aman serta suasana yang
penuh semangat dan menyenangkan.
3. Melaksanakan ibadah umrah yang sesuai dengan rukun wajib dan sunnah
ibadah umrah.
4. Menciptakan persahabatan diantara jamaah sehingga dapat tolong
menolong dan bantu - membantu untuk terwujudnya cita-cita yang
suci dan menyempurnakan rukun islam yang mulia.
5. Terciptanya para jamaah umrah yang mandiri. Usaha menciptakan
tujuan tersebut diatas dilakukan dengan kegiatan pembinaan baik di
Tanah Air maupun di Arab Saudi. Usaha kegiatan pembinaan yang
dilakukan sebagai berikut :
a. Di Tanah Air
1) Membantu pengurusan dan penyelesaian dokumen umrah pada
59
Kementerian Agama.
2) Membantu proses pendaftaran dan penyetoran biaya
penyelenggaran Umrah melalui cash atau transfer.
3) Membantu pengurusan visa jamaah umrah
4) Membantu proses pemeriksaan kesehatan.
5) Menyelenggarakan kegiatan manasik umrah sebanyak 1x kali
pertemuan minimal 1 minggu sebelum keberangkatan
dan pembinaan pasca ibadah umrah mel alui
pengaj ian rut in bulanan dan kegiatan – kegia tan
sosial . Kegiatan manasik umrah dilaksanakan mulai dari
pukul 08.00 sampai 12.30 WIB.
6) Memberi informasi tentang perjalanan dan medan umrah.
7) Perlengkapan tambahan berupa pakaian-pakaian seragam dan
buku.
8) Memberikan perlengkapan keberangkatan kepada jamaah
minimal 1 minggu sebelum keberangkatan.
9) Membuat forum pertemuan pasca ibadah umrah
b. Di Tanah Suci
1) Tuntunan ibadah dan pendalaman materi.
2) Rasio 1 : 40 yakni seorang pembimbing memandu 40 orang
jamaah umrah.
3) Bimbingan ziarah ke tempat yang bersejarah di Madinah,
Makkah dan sekitarnya.
4) Transport tambahan yang lebih nyaman.
60
5) Akomodasi dekat dengan Masjidil Haram dan Nabawi.
6) Kegiatan selama di Tanah Suci terprogram dengan jadwal yang
terpantau, diantaranya :
a) Membaca surat yasin bersama dan ceramah agama (siraman
rohani)
b) Berjamaah di Masjidil Haram pada tiap-tiap waktu.
c) Istighasah dan amalan dzikir pada tiap – tiap waktunya.
d) Tawaf sunah setiap hari bagi yang mampu.
e) Melaksanakan sunnah – sunnah umrah bagi yang mau dan
mampu.
Jamaah umrah yang akan mengikuti pembinaan di PT Tauba Zakka Atkia
(Tours and Travel) Jakarta harus yang telah menyertakan persyaratan –
persyaratan diantaranya adalah :
1. Pendaftaran yang telah diisi oleh para jamaah
2. Membayar DP umrah senilai 1000 USD
3. Melampirkan fotokopi KTP dan kartu keluarga
4. Melampirkan buku nikah bagi yang sudah menikah
5. Melampirkan akta kelahiran
6. Melampirkan ijazah terakhir
G. Kondisi Jamaah PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
Pembinaan terhadap jamaah umrah akan terwujud dengan baik dan
dapat mencapai sasaran apabila disesuaikan dengan kondisi para
jamaah.Kondisi jamaah umrah di PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
61
Travel) Jakarta ditinjau dari beberapa aspek sebagai berikut :
1. Ditinjau dari segi umur
Ditinjau dari segi umur jamaah haji dan umrah yang ada di PT Tauba
Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta rata-rata berumur risti (resiko
tinggi) yakni berumur diatas 50 tahun. Berdasarkan data yang ada
pada PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta diperoleh 75 %
berumur diatas 45 tahun dan 25 % dibawah 50 tahun. Hal ini
menunjukan bahwa jamaah yang berumur diatas 45 tahun lebih
banyak daripada dibawah 45 tahun, sehingga kemampuan fisiknya
berkurang akan tetapi memiliki pengalaman berumrah lebih baik
dibanding yang dibawah 45 tahun.
2. Ditinjau dari segi pendidikan
Mengenai pendidikan jamaah umrah PT Tauba Zakka Atkia (Tours
and Travel) Jakarta didominasi oleh lulusan perguran tinggi S1 dan S2
hal ini dikarenakan Tazkia Tours and Travel Jakarta sudah mempunyai
brand marketing yang baik dikalangan akademisi, didukung pula oleh
pemilik PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta ini adalah
seorang akademisi dalam bidang syariah yang cukup terkenal di negara
ini. Mengenai banyak jamaah yang memiliki pendidikan tinggi, banyak
juga pula jamaah yang memiliki pengalaman tentang ibadah umrah ini.
3. Ditinjau dari segi profesi
Rata-rata profesi jamaah umrah PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta adalah para pengusaha, pejabat, PNS dan karyawan
swasta3.
3Wawancara dengan Neng Munawaroh, bagian ODN (Operasional Dalam Negeri), 25
September 2017, Pukul 09 : 20
62
4. Ditinjau dari pengalaman berumrah
Rata-rata ibadah umrah bagi para jamaah merupakan bukan
keberangkatan yang pertama, sehingga para jamaah sudah memiliki
pengalaman melaksanakan ibadah umrah4.
5. Ditinjau dari daerah asal
Jamaah haji dan umrah PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta sebagian besar berasal dari provinsi Sumatera, seperti
palembang, padang, medan dan lain – lain, namun banyak pula jamaah
yang berasal dari dalam pulau Jawa, yakni seperti makassar, dan
daerah jabodetabek.
Tabel 3.1
Data Jamaah Umrah Milad Tazkia 2015 - 2017 Berdasarkan Daerah Asal
Tahun Sumatra Jawa Lainnya*
2015 152 111 84
2016 188 128 84
2017 173 113 90
*) = yang berasal dari luar pulau Jawa dan Sumatera
a. Ditinjau dari jenis kelamin
Jamaah ibadah umrah PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta sebagian besar didominasi oleh kaum laki-laki daripada
perempuan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari table berikut ini :
4 Wawan Setiawan, Bagian Operasional Dalam Negeri, Wawancara, Tazkia Tours and
Travel Jakarta, 28 Mei, 2017
63
Tabel 3.2
Data Jamaah Ibadah Umrah Tazkia Tours and Travel 2015 - 2017
Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun Laki-laki Perempuan
2015 203 144
2016 248 152
2017 192 184
Sumber data: Dokumentasi, Data Jumlah Umrah MILAD TAZKIA
Tours and Travel Jakarta Tahun 2015 - 2017, dicatat tanggal 9 Juni
2017.
Dari berbagai aspek kondisi jamaah dari data beberapa tahun
terakhir maka diperoleh total keseluruhan jamaah umrah milad yang
diberangkatkan adalah :
Tabel 3.3
Data Jamaah Umrah Milad Tazkia Tour and Travel Jakarta 2015 - 2017
Tahun Jumlah Jamaah
2015 397
2016 396
2017 391
Jumlah 1184
Sumber data: Sistem Haji dan Umrah PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta, Data Jumlah Umrah Milad Tazkia Tour and Travel
Jakarta Tahun 2015 - 2017, dicatat tanggal 26 September 2017.
Berdasarkan data diatas, maka jamaah umrah milad yang mengikuti
pembinaan di PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta selama 3
tahun terakhir adalah 1184 jamaah. Lebih jelas perkembangan jamaah
umrah milad di PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta sebagai
berikut :
64
Gambar 3.2
Grafik jumlah jamaah umrah milad PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta 2015 – 2017
400
350
300
250
200
150
100
50
0
2015 2016 2017
Dari data grafik diatas menunjukan bahwa jamaah umrah milad PT
Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta selama 3 tahun terakhir yakni
dari tahun 2015 sampai 2017 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
H. Strategi Pembinaan Jamaah Umrah Pada PT Tauba Zakka Atkia
(Tours and Travel) Jakarta
Strategi pembinaan jamaah umrah milad pada PT Tauba Zakka
Atkia (Tours and Travel) Jakarta merupakan upaya yang dilakukan untuk
mengarahkan jamaah umrah dalam kegiatan pelatihan dan bimbingan
ibadah umrah berdasarkan syariat Islam.
Untuk membentuk kemandirian jamaah dalam melaksanakan ibadah
umrah, maka PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta sangat
menekankan pada kegiatan pembinaan. Untuk dapat mengimplementasikan
kegiatan pembinaan dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik, maka
sangat dibutuhkan strategi yang tepat sebagai langkah-langkah dalam
65
mengambil tindakan perbaikan dan apa-apa yang menjadi harapan untuk
perkembangan PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta itu
sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada PT Tauba Zakka
Atkia (Tours and Travel) Jakarta, maka didapatkan bahwa dalam melakukan
pembinaan PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta telah
menyusun strategi dengan memperhatikan hal – hal berikut :
1. Man (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia yang ada di PT Tauba Zakka Atkia
(Tours and Travel) Jakarta merupakan pembimbing-pembimbing
profesional yang memiliki keahlian atau kompetensi sesuai dengan
bidangnya masing – masing, menggunakan pembimbing – pembimbing
profesional yang memiliki keahlian atau kompetensi supaya pembinaan
yang dilakukan kepada jamaah membawa hasil yang maksimal. Para
pembimbing juga terlebih dahulu diseleksi oleh pihak travel, para
pembimbing berasal dari instansi/lembaga lain atau para pengajar dari
sekolah milik Dr. Antonio Syafii yakni STEI Tazkia. Selain itu, PT
Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta juga melibatkan para
mahasiswa STEI Tazkia pelaksanaan pembinaan. Kriteria mahasiswa
yang diambil untuk membantu para pengurus PT Tauba Zakka Atkia
(Tours and Travel) Jakarta adalah mahasiswa yang sudah memahami
tentang ibadah haji dan mampu menyampaikannya kepada para jamaah.
Hal ini berdasarkan observasi langsung penulis saat melakukan
66
magang selama tiga bulan di PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta. Para mahasiswa tersebut sebelumnya sudah dilatih dan
diseleksi untuk membantu pembinaan umrah di PT Tauba Zakka Atkia
(Tours and Travel) Jakarta 5.
Pengurus lain juga mengatakan bahwa “para mahasiswa tidak
hanya membantu dalam pembuatan miniature dalam kegiatan
pembinaan tetapi juga dalam praktek manasik haji dan umrah, dimana
mereka membantu pengarah dan pemeraga dilapangan manasik umrah
maupun haji”
Para mahasiswa tersebut sebelumnya sudah dilatih dan diseleksi
untuk membantu pelaksanaan pembinaan ibadah umrah di PT Tauba
Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta.
2. Money
Dalam hal ini PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
sudah mampu menjalankan sistem keuangan dan pembayaran yang
memudahkan para jamaah yang ingin menggunakan jasa Tazkia Travel
untuk berangkat umrah. Sarana dan prasana untuk menunjang sistem
keuangan dan pembayaran yang memudahkan para jamaah sudah
lengkap, Sarana dan prasarana merupakan bagian yang terpenting
yang harus dimiliki oleh setiap lembaga atau organisasi baik lembaga
bisnis maupun lembaga sosial termasuk PT Tauba Zakka Atkia
(Tours and Travel) Jakarta yang merupakan lembaga social keagamaan
yang bergerak dalam bidang haji dan umrah.
5 Rofiza Orekidasease , bagian produk dan sekretaris, Wawancara, 27 Mei 2017
67
Kegiatan yang ada di PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta akan mencapai hasil maksimal yang diharapkan apabila
ditunjang dengan adanya sarana dan prasarana. Adapun sarana dan
prasana yang ada di PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
adalah sebagai berikut :
1) Ruang tempat pendaftaran manasik
2) Aula (ruang tempat manasik)
3) Lapangan untuk praktek manasik
4) Peraga manasik diantaranya :
a. Miniatur Ka’bah
b. Miniatur mas’a (tempat sa’i)
c. Miniatur jamarat (sumur jumrah)
5) buku-buku panduan umrah yang disusun sendiri dalam bentuk
tulisan arab ddan latin
6) Poster - poster umrah, diantaranya :
a. Poster masjidil haram
b. Poster jamarat
c. Poster mas’a
7) Pakaian Ihram
8) Sound system
9) Kamera
10) Proyektor
11) Layar Film
68
12) Komputer untuk administrasi dan on-line (reservasi)
13) Pesawat telepon
14) Mesin printer
15) Mobil untuk mengantar barang
16) Koperasi makanan
17) Ruang kantor, meja, kursi, rak penyimpanan dokumen
3. Metode
Metode - metode yang telah ditetapkan dalam bimbingan
kelompok yaitu dengan ceramah, tanya jawab, peragaan, praktek
lapangan, dan konsultasi. PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta juga mengembangakan metode-metode yang diterapkan dengan
memberikan motivasi dan menggunakan pendeketan bahasa6.
Memberikan motivasi yang diterapkan Tazkia Travel disini ialah
menggunakan tenaga ahli yang memang ahli di bidang motivasi
tersebut, sehingga manfaat atau dampak yang dihasilkan bisa maksimal.
Selanjutnya metode terakhir yang digunakan ialah metode pendekatan
bahasa, yang dimaksud dengan pendekatan bahasa disini ialah
menggunakan bahasa daerah tempat jamaah berasal, sehingga
keakraban antara pembimbing dengan jamaah semakin baik.
Menggunakan metode – metode yang telah diterapkan oleh Tazkia
tersebut tidaklah maksimal hasilnya tanpa dibukanya ruang konsultasi
antara pembimbing dan jamaah, dengan dibukanya ruang konsultasi ini
6 Observasi yang dikonfirmasikan dengan wawancara kepada Rofiza Orekidasease ,
bagian produk dan sekretaris, Tazkia Tours and Travel Jakarta, 27 Juni 2017
69
akan menambahkan rasa nyaman kepada jamaah terkait hal – hal yang
belum dimengerti. Hubungan personal antara jamaah dan pembimbing
pun akan terbangun melalui ruang konsultasi ini, tanpa mengganggu
ruang privasi antara jamaah dan pembimbing.
70
BAB IV
STRATEGI PEMBINAAN JAMAAH UMRAH MILAD PT TAUBA
ZAKKA ATKIA (Tours and Travel) JAKARTA
Sebagai lembaga yang bergerak dalam bimbingan ibadah umrah dan
memiliki akreditas yang baik, maka PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta berusaha memberikan pembinaan yang berkualitas kepada para jamaah
umrah, hal ini sesuai dengan visinya yakni menjadi lembaga pelayanan haji
dan umrah yang terdepan dalam membantu jamaah dalam melaksanakan haji dan
umrah sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dengan fasilitas yang baik.
Untuk mencapai tujuan dan mewujudkan visi yang telah dirumuskan,
maka setiap aktivitas yang dilakukan oleh PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta ini sangat membutuhkan suatu pengaturan atau manajerial yang
baik. Bila komponen PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta tersebut
diolah dengan baik maka aktivitas PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta akan berlangsung lancar. Sebab bagaimanapun juga sebuah aktivitas
itu sangat diperlukan sebuah strategi dan pengelolaan yang tepat sehingga
dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Dalam menentukan strategi pembinaan, PT Tauba Zakka Atkia (Tours
and Travel) Jakarta sangat memperhatikan unsur-unsur yang harus ada dalam
pembinaan umrah yaitu seperti man, money, matherials dan methods. Keempat
unsur tersebut merupakan unsur yang paling berpengaruh dalam menentukan
71
baik atau tidaknya kegiatan pembinaan di Tazkia Travel ini. Berdasarkan
perbandingan antara bab II dan bab III menunjukan hal-hal sebagai berikut :
1. Man (Sumber Daya Manusia)
Para pembimbing PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
merupakan sarana terpenting dan utama untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan. Tanpa adanya pengelola atau pembimbing tidak akan
mungkin tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai dan terealisasi.
Berdasarkan data pada Bab III bahwasanya sumber daya manusia pada
bagian pembimbing yang ada di PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta diambil dari kalangan pembimbing yang terpilih, yang
memang dianggap memiliki kapabilitas sebagai seorang pembimbing dan
dibantu para mahasiswa STEI TAZKIA atau yang sedang magang dalam
pelaksanaan umrahnya dan pembinaannya.
Hal tersebut menunjukan bahwasanya PT Tauba Zakka Atkia (Tours
and Travel) Jakarta dalam menentukan dan menyiapkan sumber daya
manusia seperti pembimbing itu sangat memperhatikan kompetensi
keilmuan, keahlian dan keterampilan dalam mengorganisir dan membina
jamaah umrah. Pemilihan pembimbing di PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta ini tidak hanya berhenti pada kriteria orang yang sudah
pernah melaksanakan ibadah umrah saja, menguasai materi yang akan
diajarkan, memiliki kemampuan dan keterampilan melatih, membimbing
dan membina jamaah umrah saja, tanpa memperhatikan apakah
pembimbing itu telah menjadi umrah yang mabrur ataupun memiliki
72
akhlakul karimah. Hal ini sangat sangat berpengaruh bagi jamaah dan efek
yang ditimbulkan, dimana tenaga pembimbing akan selalu berinteraksi
dengan jamaah yang ada di PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta 1
. Hal ini tentu menjadi hal yang berbeda dengan travel lainnya
dimana Travel Tazkia sangat memperhatikan hal terkait pembimbing ini
untuk menjamin pemahaman jamaah terhadap ibadah umrah ini.
Berdasarkan keadaan jamaah dari data penelitian yang diperoleh
penulis bahwasanya jamaah yang ada pada PT Tauba Zakka Atkia (Tours
and Travel) Jakarta 75% berumur diatas 45 tahun dan 25 % dibawah 50
tahun, didominasi lulusan perguruan tinggi, selebihnya berpendidikan SMP,
SMA. Profesinya pada umumnya para pengusaha, pejabat pemerintahan
golongan PNS, didominasi oleh kaum perempuan daripada laki-laki, dan
para jamaah rata-rata sudah memiliki pengalaman haji dan umrah. Dan dari
wawancara penulis dengan pengurus PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta didapatkan keterangan bahwa setiap tahunnya jamaah
yang mengikuti pembinaan selalu meningkat2.
Sedangkan dari wawancara penulis dengan beberapa jamaah umrah
dan pembimbing PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta sebagai
kroscek dari pembinaan yang dilakukan pembimbing, didapatkan bahwa
pembinaan memang memiliki efek yang besar pada saat di Tanah Suci dan
di tanah air, dimana para jamaah dapat memahami tata cara pelaksanaan
1Wawancara Eneng Munawaroh, Bagian Operasional Dalam Negeri, 25 september 2017,
Pukul 09:20 2 Wawancara Eneng Munawaroh, Bagian Operasional Dalam Negeri, 25 September 2017,
Pukul 09 : 30
73
ibadah haji dan umrah, sedangkan setelah kembali ke Tanah Air
pemahaman pembinaan yang diperoleh bukan hanya sekedar dalam segi
ibadah yang dzahir akan tetapi dari segi akhlak juga terus diberikan nasihat
melalui program pengajian bulanan SKB (Sukses Kaya Bahagia) yang rutin
dilaksanakan di minggu ke dua setiap bulannya3. Sehingga keshalehan
pribadi dan sosial yang didapatkan pasca melaksanakan ibadah umrah dapat
terealisasi dengan baik di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Lalu
dampak yang dihasilkan dari pembinaan pasca ibadah umrah terhadap
pemasaran haji khusus ialah, para jamaah haji khusus memastikan
pelayanan haji khusus PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
melalui program umrah milad ini, dengan pelayanan yang hampir sama
dengan haji khusus dimulai dari pengorganisiran sampai pembinaan akan
tetapi dengan harga yang kurang dari umrah bintang lima biasanya,
membuat umrah milad ini menjadi hal yang disukai oleh jamaah. Dari
baiknya pelayanan dan pembinaan pasca umrah milad ini, hal tersebut
membuat pemasaran haji khusus PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta meningkat dalam beberapa tahun terakhir4.
Berikut jumlah jamaah haji khusus yang telah diberangkatkan PT
Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta terhitung dimulai dari tahun
pelaksanaan pertama program umrah milad :
3 Observasi selama kegiatan magang di PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta,
Januari – April 2017 4 Wawancara Eneng Munawaroh, Bagian Operasional Dalam Negeri, 25 September 2017
74
Tabel 1.1
Data Jamaah Haji Khusus PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
2015 – 2017
Tahun Jumlah Jamaah
2015 179
2016 219
2017 224
Jumlah 662
Sumber data: Sistem Haji dan Umrah PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta, Data Jumlah Jamaah Haji Khusus Tahun 2015 - 2017,
dicatat tanggal 26 September 2017.
Berdasarkan data diatas, maka jumlah jamaah haji khusus yang telah
diberangkatkan oleh PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
selama tiga tahun dimulai dari tahun pertama pelaksanaan umrah milad
menunjukan peningkatan jumlah jamaah yang signifikan, hal tersebut
menunjukan pelayanan dan pembinaan pasca umrah milad PT Tauba Zakka
Atkia (Tours and Travel) Jakarta memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam pemasaran haji khusus, yakni dengan meningkatnya jumlah jamaah
haji khusus. Lebih jelas perkembangan jamaah haji khusus di PT Tauba
Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta digambarkan melalui grafik sebagai
berikut :
75
Tabel 1.2
Grafik jumlah Jamaah Haji Khusus PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta
2015 - 2017
300
250
200
150
100
50
0
2015 2016 2017
Dari kondisi ini maka dikatakan PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta cukup berhasil dalam membina jamaah umrah. Keberhasilan
dalam membina jamaah umrah itu sangat dipengaruhi oleh kualitas
pembimbing dan semua unsur yang ada di dalam PT Tauba Zakka Atkia
(Tours and Travel) Jakarta itu sendiri. pemilihan tenaga pelatih atau
pembimbing dilakukan secara intensif dan lebih selektif untuk mendapatkan
pembimbing yang berkualitas, dan hal ini memberikan efek yang sangat
baik kepada jamaah terutama dalam meningkatnya pemasaran haji khusus.
Dengan pembimbing yang memiliki kualitas yang baik maka akan
dengan mudah mempengaruhi dan memberikan rangsangan yang baik
kepada para jamaah untuk mengikuti pembinaan dengan sungguh –
sungguh kepada jamaah.
Untuk mendapatkan pembimbing yang berkualitas baik, maka harus
ada pengawasan terhadap sikap dan perilaku calon pembimbing
tanpa sepengetahuan calon pembimbing dan mengadakan tes bagi calon
76
pembimbing serta memberikan sertifikat layak menjadi pembimbing bagi
calon pembimbing yang telah lulus dalam mengikuti tes maupun dalam
pengawasan.
2. Money
Dalam kegiatan pembinaan umrah, unsur money ini tentu tidak
dapat dipisahkan dengan proses pembinaan dengan adanya unsur
money yang baik tentu dapat menghasilkan pembinaan yang baik pula.
Tazkia Travel dalam unsur money ini sudah mendukung sistem
pembayaran modern yang memudahkan jamaah dalam hal
pembayaran. Pembayaran seperti sistem transfer dengan mengirimkan
bukti pembayaran, pembayaran dengan menggunakan kartu atm di
kantor Tazkia Travel, dan menggunakan kurs dollar menjadi nilai
lebih yang dimiliki Tazkia Travel dengan travel lainnya. Hal ini
menjadi sesuatu yang dapat memudahkan jamaah dalam hal
pembayaran, sehingga proses untuk menunjang segala kegiatan yang
ada di Tazkia Travel dapat berjalan dengan baik. Tetapi yang menjadi
faktor penghambat dalam unsur money pada PT Tauba Zakka Atkia
(Tours and Travel) Jakarta adalah terkait biaya operasional kegiatan
umrah yang cukup mahal. Berdasarkan data yang diperoleh pada
penelitian bahwasanya PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta membebankan biaya rata – rata sekitar Rp. 30.500,000
Perpaket Umrahnya5.
5 Brosur Umrah Tazkia Tours and Travel Jakarta, tanggal 26 September 2017
77
Hal ini cukup memberatkan para jamaah, sehingga jamaah yang
mendaftar umrah adalah jamaah yang memiliki cukup biaya sedangkan
jamaah yang tidak memiliki biaya akan kesulitan mendaftar umrah ini.
Mungkin seharusnya PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta ini
bisa mengurangi angka pembiayan operasional kegiatan umrah ini, sehingga
jumlah kalangan yang ingin mendaftar ini bisa lebih banyak dan lebih luas.
3. Matherials
Unsur yang ketiga ini berhubungan dengan materials (bahan –
bahan) atau sarana dan prasarana. Ditinjau dari segi materials dalam
kegiatan pembinaan pada PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta
terdapat hal – hal yang mendukung dalam kegiatan pembinaan ini, sebagai
berikut adanya sarana dan prasarana yang sangat lengkap, seperti buku-
buku panduan haji dan umrah, poster-poster haji dan umrah, alat peraga,
alat bantu pembinaan dalam bentuk elektonik, dan ruang
kepengurusan maupun ruangan pembinaan jamaah haji dan umrah6.
Dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap maka akan
mempermudah jamaah dalam mengikuti kegiatan pembinaan.
PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta juga memiliki
tempat tersendiri untuk melaksanakan pemberian materi tentang umrah serta
melaksanakan kegiatan manasik umrahnya. Tempat tersebut berada di
daerah Sentul City, Bogor, Jawa Barat. Tempat pembinaan tersebut
merupakan kawasan Andalusia Islamic Center, dimana didalam nya terdapat
6 Obeservasi kegiatan magang di Tazkia Tours and Travel Jakarta, Januari – April 2017
78
STEI (Sekolah Tinggi Ekonomi Islam), Ruang Aula Serbaguna, dan Masjid
Raya Andalusia Center. Akan tetapi tidak selalu saat pembinaan dilakukan
dikawasan sentul ini, jika pembinaan yang diberikan hanya sekedar
pemberian materi saja maka tempat yang digunakan biasanya di hotel –
hotel di kawasan sekitar kantor.
4. Methods
Kelebihan yang ditawarkan Tazkia Travel kepada jamaah adalah dari
segi metode, yang telah diterapkan PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta dalam kegiatan pembinaan ini ialah mempunyai program
pembinaan alumni yang jelas. Program – program tersebut ialah mempunyai
program pengajian rutin SKB (Sukses Kaya Bahagia), mempunyai desa
binaan dengan program microfinance kepada jamaah, dan pelatihan terkait
perbankan bagi jamaah yang berasal dari profesi perbankan. Program
pengajian rutin SKB ini merupakan program rutin yang diadakan setiap
minggu ke dua setiap bulannya, kegiatan ini sudah ditandai dikalender
Tazkia Travel yang dimiliki perusahaan dan juga dibagikan kepada jamaah.
Program ini lebih mengarahkan jamaah kepada perbaikan ekonomi yang
islami melalui pengajian rutin sehingga selain mendapatkan pemahaman
terkait ilmu – ilmu keislaman juga mendapatkan terkait ekonomi. Program
yang kedua yakni program desa binaan yang tergolong cukup jarang
ditemukan di biro travel lain. Program ini merupakan kegiatan perbedayaan
masyarakat melalui program microfinance yakni pelatihan dan konsultasi
keuangan yang bertujuan untuk memperbaiki kehidupan ekonomi
79
masyarakat, kegiatan – kegiatan bakti sosial, dan sebagainya. Sehingga
manfaat dari ibadah umrah tidak hanya dirasakan oleh jamaah saja,
melainkan bisa juga dirasakan oleh masyarakat melalui desa binaaan ini.
Dalam program desa binaan ini sifatnya tidak memaksa kepada jamaah,
akan tetapi bersifat anjuran. Program pembinaan terakhir yang dimiliki
Tazkia Travel untuk jamaah yaitu program pelatihan perbankan, sebenarnya
program ini menyasar kepada jamaah yang berprofesi sebagai perbankan,
akan tetapi bila ada jamaah lain yang ingin mengikuti program ini
diperbolehkan7.
7 Observasi kegiatan magang di Tazkia Tours and Travel Jakarta, Januari – April 2017
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah diuraikan secara rinci pada pembahasan di bab 1, 2, 3
sebelumnya, maka selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan sesuai dengan
rumusan masalah yang telah ditentukan yaitu bagaimana strategi pembinaan
umrah pada PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi yang dilakukan PT Tauba
Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta dalam pembinaan pra dan pasca
jamaah umrah adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai program pembinaan pasca ibadah umrah yang jelas kepada
jamaah. Seperti pengajian SKB (Sukses Kaya Bahagia) rutin setiap
bulan, mempunyai desa binaan dengan program microfinance, dan
program pelatihan perbankan.
2. Menggunakan metode ceramah, tanya jawab, peragaaan, praktek
lapangan, dan konsultasi serta pendekatan motivasi dengan orang –
orang yang berkompeten di bidangnya. Seperti yang telah disebutkan di
bab – bab sebelumnya bahwa dalam metode ceramah, tanya jawab,
peragaaan, praktek lapangan, dan konsultasi serta pendekatan motivasi
PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta ini menggunakan
orang – orang yang berkompeten di bidangnya. Dengan menggunakan
orang – orang yang berkompeten di bidangnya akan membuat hasil dari
81
pembinaan tersebut menjadi lebih baik, sehingga manfaat yang
didapatkan juga lebih besar. Menggunakan cara pembayaran yang
sudah modern, yaitu dengan menggunakan sistem transfer, e – banking
dan pemabayaran melalui dollar.
3. Dampak dari pembinaan jamaah umrah milad ini terhadap pemasaran
haji khusus adalah meningkatnya jumlah jamaah haji khusus yang
berangkat di Travel Tazkia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jamaah
haji khusus yang berangkat dengan jumlah jamaah umrah milad, yang
dari ke dua data tersebut mengalami peningkatan. Sesuai dengan
wawancara yang disebutkan di bab empat bahwa jamaah haji khusus
memastikan pelayanan Tazkia Travel ini melalui umrah milad, dengan
pembinaan umrah milad yang jelas, dipandu dengan pembimbing –
pembimbing yang ahli di bidangnya membuat hasil dari pembinaan ini
berdampak positif kepada jamaah, yang membuat kepercayaan jamaah
untuk menggunakan Tazkia Travel ini tetap terjaga.
B. Saran
Sehubungan telah selesainya penulisan skripsi ini, maka ada beberapa
hal yang dapat penulis sarankan kepada PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
Travel) Jakarta yang secara umum sudah berjalan dengan baik, namun
masih ada yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan, diantaranya ;
1. PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel) Jakarta hendaknya lebih
mengembangkan lagi strategi pembinaan yang dilakukan terhadap para
jamaah umrahnya. Secara umum PT Tauba Zakka Atkia (Tours and
82
Travel) Jakarta ini sudah cukup baik dan dapat memberikan pembinaan
pasca ibadah umrah yang berbeda dengan travel lainnya serta dapat
mengakomodir kecanggihan teknologi dalam pelaksanaan
pembinaannya. Akan tetapi apabila jika tidak diiringi dengan evaluasi
dan inovasi yang berkelanjutan maka kemungkinan kemunduran pada
bidang pembinaan ini mungkin saja bisa terjadi.
2. Menjaga stabilisasi dan optimalisasi pelayanan yang diberikan kepada
jamaah umrah. Hendaknya PT Tauba Zakka Atkia (Tours and Travel)
Jakarta bisa terus memberikan pelayanan yang optimal lebih disiplin
dan lebih baik lagi dalam kegiatan pelayanan dan pembinaan ibadah
umrah dan pasca ibadah umrah kepada jamaah, dengan mengikuti dan
memperhatikan kritik saran yang diberikan oleh jamaah dan pihak –
pihak yang terlibat dalam pelayanan dan pembinaan kepada jamaah.
3. Dalam penelitian ini penulis merasa kurang sempurna, dikarenakan
dalam melakukan penelitian ini seperti wawancara, sibuknya waktu
narasumber, sulitnya mengatur waktu penulis untuk mengambil data di
travel, menemukan banyak kendala. Sehingga data yang didapatkan
kurang sempurna.
83
83
DAFTAR PUSTAKA
Al – Quran dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, (Bandung : Diponegoro,
2010)
Al Zazin, Abdul Rahman, Fikih Empat Madzhab Bagian Ibadah Puasa, Zakat,
Haji, Kurban (Jakarta : Darul Ulum Press, 1996)
Amirullah, Manajemen Strategi (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2015)
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, (Jakarta : 1998)
Assauri, Sofjan, Strategic Management Sustainable Competitive Adventages
(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2016)
Departemen Agama RI, Pedoman Penyelesaian Dokumen Perjalanan Haji
(Jakarta : Direktorat Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah
Kementerian Agama RI, 2010)
Djamarah, Syaiful Bahri, Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta :
Rineka Cipta, 2010)
Departemen Agama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan
Haji. Juklak Pelatihan Calon Haji (Jakarta : Departemen Agama RI, 1995)
Ayub, Moh. E. , Manajemen Masjid (Jakarta : Gema Insani Press, 2007)
Fahmi, Irham, Manajemen Strategik (Bandung : Alfabeta, 2014)
Fathoni, Abdurrahmat, Metodologi Penelitian dan Tekhnik Penyusunan Skripsi,
Rineka Cipta, (Jakarta : 2011)
Gayuh, Iwan, Buku Pintar Haji dan Umrah (Jakarta : Pustaka Warga Negara)
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research Jilid I, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM, (Yokyakarta : 2004)
Hasibuan, Malayu, Manajemen (Jakarta : Bumi Aksara, 2006)
Hendro, Doni, “Strategi Yayasan Yatim Piatu Mitahul Ulum Way Halim Permai
Dalam Pembinaan Kemandirian Anak Asuh”. (Skripsi Program Strata 1
Ilmu Manajemen Dakwah Institut Agama Islam Negeri Raden Intan,
Lampung, 2008)
84
Ismainah, “Strategi Rekrutmen Calon Jamaah Haji di kelompok Bimbingan
Ibadah Haji (KBIH) Al-Multazam Sidoarjo”. (Skripsi Program Strata 1
Ilmu Manajemen Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel,
Surabaya, 2009)
Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah,
Desain Pola Penyuluhan dan Bimbingan Jemaah Haji (Jakarta :
Departemen Agama RI, 2011)
Khairul Islami, Dipo, Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Haji dan Umrah
PT. Margi Suci Minarfa, Jakarta Pusat, Skripsi. (Ciputat : 2014)
Kusuma Rukmana, Gilang, “Strategi Komunikasi PT. Arminareka Perdana
Dalam Mempromosikan Program Haji Plus dan Umrah”. (Skripsi
Program Strata 1 Ilmu Komunikasi Islam Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2015)
Mamang Etta, Sangadji, Metodologi Penelitian : Pendekatan Praktis Dalam
Penelitian, (Yokyakarta : 2010)
Manulang, Dasar – Dasar Manajemen, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1996)
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, (Jakarta : 2014)
Matan dan Terjemeah Riyadhus Shalihin Lengkap – Imam Nawawi – Pustaka
Arafah, (Jawa Tengah : 2015)
Munir, Muhammad, Manajemen Dakwah (Jakarta : Kencana, 2006)
Nawawi, Adnan, Tuntaskan Praktis Manasik Melaksanakan Umrah dan Haji, An
– Nuur Press, (Bandar Lampung : 2015)
R. David, Fred, Manajemen Strategi Konsep (Jakarta : Salemba Empat, 2002)
Ridwan, Hasan, Fiqh Ibadah (Bandung : Pustaka Cevia, 2009)
Rokhmad, Ali, Manajemen Haji Membangun Tata Kelola Indonesia (Jakarta :
Media Dakwah, 2016)
Ryandika Rusman, Anggyta, Panduan Praktis Haji dan Umrah (Yokyakarta :
Buku Pintar, 2015)
Sanusi, Anwar, Metodologi Penelitian Bisnis, Salemba Empat. (Jakarta : 2016)
Satori, Djaman, Metodologi Penelitian Kualitatis, Alfabeta cv, (Bandung : 2014)
Solihin, Ismail, Manajemen Strategik, (Bandung : Erlangga, 2012)
Solihin, Ismail, Manajemen Strategik, (Bandung : Erlangga, 2009)
85
Subianto, Achmad, Menata Kembali Manajemen Haji Indonesia, Yakamus dan
Gibon Books, (Jakarta : 2016)
Sukayat, Tata, Manajemen Haji, Umrah dan Wisata Agama (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2016)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan r&d, Alfabeta,
(Bandung : 2010)
Thomas L. Wheleen, David, Manajemen Strategis (Yogyakarta : Andi, 2003)
Wijaya, Tirta, Manajemen Pembinaan Jamaah Haji Pada KBIH (Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji) Ulul Albaab – Tangerang, (Ciputat : 2011)
Sumber Dari Internet
Andy, “Ciri – ciri Strategi” (On-line), tersedia di :
http//www.fourseasonnews.com/2012/06//ciri – ciri strategi.html (17 Mei
2017 Pukul 20:30), dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
https://maluku.kemenag.go.id
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (On-line)
LAMPIRAN FOTO
Wawancara dengan bagian operasional dalam negeri
PT. TAUBA ZAKKA ATKIA
Wawancara dengan bagian operasional dalam negeri
PT. TAUBA ZAKKA ATKIA
Brosur Umroh PT. TAUBA ZAKKA ATKIA
Brosur Umroh PT. TAUBA ZAKKA ATKIA
Suasana pengajian dan Temu Kangen Alumni Umrah
PT. TAUBA ZAKKA ATKIA
Suasana pengajian dan Temu Kangen Alumni Umrah
PT. TAUBA ZAKKA ATKIA
PEDOMAN WAWANCARA
PANDUAN PENELITIAN :
STRATEGI PEMBINAAN ALUMNI JAMAAH UMRAH MILAD DALAM
MENINGKATKAN PEMASARAN HAJI KHUSUS PADA PT Tauba Zakka
Atkia (TAZKIA TOURS AND TRAVEL) JAKARTA
1. Pengantar
Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang strategi
pembinaan alumni jamaah umrah milad dalam meningkatkan pemasaran haji
khusus pada PT. Tauba Zakka Atkia (Tazkia Tours and Travel) Jakarta. Hasil
penelitian ini akan dianalisis dalam penyusunan skripsi untuk memenuhi syarat
mencapai gelar sarjana social di Fakulltas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Profil Narasumber
Narasumber I
Nama : Rofiza Orekidasease
Jabatan : Sekretaris dan Bagian Produk PT. Tauba Zakka
Atkia (Tazkia Tours and Travel) Jakarta
Narasumber II
Nama : Eneng Munawaroh
Jabatan : Operasional Dalam Negeri PT. Tauba Zakka Atkia
(Tazkia Tours and Travel) Jakarta
3. Daftar Pertanyaan
a. Sekretaris dan Bagian Produk Tazkia Tours and Travel Jakarta
1) Bagaimana Sejarah PT PT. Tauba Zakka Atkia (Tazkia Tours and
Travel) Jakarta bisa didirikan?
“PT. Tauba Zakka Atkia berdiri sejak tahun 1994, pada awal
berdirinya tidak memakai Tauba Zakka Atkia karena itu bagian dari
Bank Muamalat yang bernama kelompok Bimbingan Haji (KBIH).
Ketika itu masih melayani haji regular selama 2 tahun, sampai 1996
masih di bina langsung oleh Dr. H. Muhammad Syafii Antonio maka
peluang ini dipergunakan oleh Dr. H. Syafii Antonio M.Ec.
mendirikan perusahaan haji sendiri”
2) Kapan penyelenggaraan umrah Milad Tazkia Travel ini pertama
dilaksanakan?
“Umrah milad ini dilaksanakan pertama kali tahun 2015, dimana
banyak request dari jamaah yang ingin pergi umrah bersama bapak
Antonio Syafii, dari situ lah dimulai program umrah milad untuk
merealisasikannya”
3) Strategi seperti apa seperti apa yang diterapkan dalam pembinaan
alumni jamaah umrah milad ini?
“Ada beberapa program yang diterapkan dalam pembinaan jamaah
alumni umrah milad tazkia ini, yaitu pengajian SKB di Sentul hari
minggu pukul 08.00 – 10.00 di minggu ke dua setiap bulannya,
training in house dengan lembaga pro lm milik Tazkia Group,
Program 4T (Tahfidz, Tahsin, Tajwid, Tadabbur) Al-Quran di
Andalusia Islamic Centre, bakti sosial melalui kegiatan
microfinance (pemberdayaan ekonomi) desa binaan jamaah, dan
kegiatan – kegiatan sosial lainnya”
4) Kelihatannya menarik, bagaimana respon jamaah terhadap kegiatan
– kegiatan tersebut?
“Cukup baik, dilihat dari cukup banyaknya jamaah yang masih
rutin mengikuti pengajian, dan jamaah juga kadang suka membuat
acara kumpul dan mengundang ustadz dari tazkia”
5) Bagaimana cara supaya jamaah agar selalu tahu tentang kegiatan –
kegiatan tersebut?
“Dalam setiap perjalanan umrah itu biasanya kita buat grup
Whatsapp, Website, biasanya dari situ mereka dapat informasi”
6) Hambatan seperti apa dalam menjalani kegiatan – kegiatan
pembinaan tersebut?
“Hanya hambatan – hambatan kecil, seperti ada perubahan –
perubahan jadwal kegiatan dari biasanya”
7) Terkait desa binaan jamaah itu seperti apa?
“Desa binaan jamaah itu ada didaerah sentul dan bogor, disana ada
kelompok masyarakat yang memang sengaja diberdayakan oleh
jamaah dan pihak tazkia, dimulai dari perbaikan bangunan disana
hingga mengadakan kegiatan – kegiatan sosial”
b. Operasional Dalam Negeri
1) Dari mana para ustadz atau pembimbing – pembimbing umrah
tazkia travel itu berasal?
“Ustadz/pembimbing berasal dari sekolah Tazkia, yang awalnya
dilihat dari pihak travel lalu kemudian diajak umrah untuk
percobaan sebagai pembimbing, apabila bagus maka direkrut”
2) Bagaimana metode pembinaan yang digunakan ustadz kepada
jamaah?
“Metode yang digunakan yaitu metode, ceramah, tanya jawab
3) Bagaimana dengan ustadz atau pembimbing yang berada di
makkah/madinah?
“Ustadz – ustadz yang berada di makkah/madinah umumnya
berasal dari kalangan pelajar yang ingin mencari pekerjaan, disana
mereka direkrut untuk menjadi tour guide jamaah, tetapi pelajar –
pelajar ini tentu yang sudah paham dengan ibadah haji dan umrah”
4) Kebanyakan mereka (ustadz – ustadz ) berasal dari daerah mana di
Indonesia?
“kebanyakan mereka berasal dari Sumatra”
5) Bagaimana dengan keadaan jamaah tazkia itu sendiri, dilihat dari
segi umur, pendidikan, profesi dan gender?
“Hampir sekitar 75% kira – kira berumur diatas 50 tahun, dan
sisanya 25% itu sisanya, kalau pendidikan rata – rata sudah
perguruan tinggi
PNS, pengusaha dan wiraswasta. Dan dari gender kebanyakan itu
jamaah wanita”
6) Bagaimana dengan pengalaman umrah/haji jamaah?
“Rata – rata dari mereka (jamaah) sudah pernah melakukan haji /
umrah sebelumnya”
7) Apakah jamaah dari umrah milad ini banyak juga yang berangkat
haji khusus ?
“oh terbalik, malah mereka (jamaah) yang sudah mendaftar haji
khusus sambil menunggu keberangkatan mereka, mereka akan
mendaftar umrah milad, mereka seperti memastikan pelayanan
seperti apa yang akan mereka dapatkan untuk pelayanan haji
mereka”
8) Lalu bagaimana respon mereka yang sudah mendaftar haji khusus
lalu mengikuti umrah milad ini?
“Rata - rata responnya baik, dan tetap menggunakan haji khusus
tazkia”