daftar pustaka -...

Download Daftar Pustaka - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-epimulyani... · Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan dengan ... berarti ada hubungan

If you can't read please download the document

Upload: doanmien

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • DAFTAR PUSTAKA

    Andrianto,P. (2005). Kapita selekta dermato venerologi. Jakarta : EGC Penerbit

    Buku Kedokteran.

    Amir,S.N. (2005). 18p. http :// www.usu.ac.id / files / pidato / ppgb / penyakit

    dermatomikosis. Diunduh tanggal 20 Agustus 2010.

    Bag./ SMF Ilmu Kesehatan KulKel FK. Unair. (2007). Atlas penyakit kulit dan

    kelamin. Surabaya : Airlangga University Press.

    Harahap,M. (2000). Ilmu penyakit kulit. Jakarta : Penerbit FKUI.

    Djuanda,A. (2005). Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta : Penerbit FKUI.

    Dahlan,S. M. (2006). Besar sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan.

    Jakarta : PT ARKANS.

    Green,L.W. (1991). Health promotion planning an educational and environment

    approach. United States of America.

    Hastono, S.P. ( 2001 ). Analisis data. Jakarta : FKM - UI.

    Himpunan PerUUan RI.(2003). Tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas)

    UU RI No 23 tahun 2003. Jakarta : Tim Redaksi Nuansa Aulia.

    Hidayat,A.A.A. (2007). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta :

    Penerbit Salemba Medika.

    Khanifiah. (2004). Penelitian tentang hubungan tingkat pendidikan dan

    pengetahuan gizi ibu hamil dengan status gizi ibu hamil di wilayah kerja

    puskesmas wiradesa kabupaten pekalongan : Pekalongan

    Nursalam. (2001). Pendekatan praktis metodologi penelitian ilmu keperawatan.

    Jakarta : Infomedia.

    Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu

    keperawatan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.

    Notoatmojo,S. (2002). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Penerbit Rineka

    Cipta.

  • Notoatmojo,S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : PT Asdi

    Mahasatya.

    Nawawi,H. (2000). Manajemen strategi organisasi non profit bidang pemerintah

    dengan ilustrasi dibidang pendidikan. Yogyakarta .

    Riwidikdo,H. ( 2008 ). Statistik kesehatan. Yogyakarta : Penerbit Mitra Cendikia

    Press.Gajah Mada Universiti Press.

    Sugiono. (2009). Metode penelitian kuantitatif,kualitatif dan R&D. Bandung :

    Penerbit Alfabeta.

    Subaris,H.K. & Kristiawan,H.B. (2009). Intisari epidemiologi. Jogjakarta : Mitra

    Cendikia Press.

    Soekanto, S. (2006). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo

    Persada.

    Silviana. (2008). Penelitian tentang hubungan tingkat pendidikan dan

    pengetahuan gizi ibu dengan kejadian anemia di wilayah kerja

    puskesmas bojong kabupaten pekalongan. Pekalongan.

    Utama,H. ( 2004 ). Dermatomikosis superfisialis. Jakarta : Penerbit FKUI.

  • PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

    FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

    Skripsi, April 2011

    Epi Mulyani

    Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan dengan Kejadian Penyakit

    Dermatomokosis di Poli Kulit dan Kelamin RSUD Kajen Kabupaten

    Pekalongan.

    xii + 5 Bab + 47 Halaman + 6 Tabel + 2 Bagan + 12 Lampiran

    Abstrak

    Penyakit dermatomikosis adalah penyakit pada kulit, kuku, rambut, dan mukosa

    yang disebabkan olen infeksi jamur. Penyakit dermatomikosis merupakan

    penyakit kulit banyak dijumpai pada semua lapisan masyarakat. Faktor yang

    mempengaruhi terjadinya dermatomikosis antara lain iklim yang panas, hygiene

    sebagian masyarakat yang kurang, lingkungan yang padat, sosial ekonomi yang

    rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan

    dan pengetahuan dengan kejadian penyakit dermatomikosis di Poli Kulit dan

    Kelamin RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini adalah

    deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Instruman dalam penelitian

    ini adalah kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi square. Proses penelitian

    telah dilaksanakan pada bulan oktober 2010-januari 2011 di Poli Kulit dan

    Kelamin RSUD Kajen dengan metode aksidental sampling, jumlah sampel 104

    orang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklus. Hasil uji kai kuadrat (chi square)

    antara variabel tingkat pendidikan dengan kejadian penyakit dermatomikosis

    diperoleh p value = 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak berarti ada hubungan antara

    tingkat pendidikan dengan kejadian penyakit dermatomikosis di Poli Kulit dan

    Kelamin RSUD Kajen, sedangkan antara variabel pengetahuan dengan kejadian

    penyakit dermatomikosis diperoleh p value = 0,005 < 0,05 sehingga Ho ditolak

    berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian penyakit

    dermatomikosis di Poli Kulit dan Kelamin RSUD Kajen. Petugas kesehatan

    terutama di poli kulit dan kelamin sebaiknya memberikan pendidikan kesehatan

    tentang penyakit dermatomikosis. Hal-hal yang dapat mencegah terjadinya

    dermatomikosis yaitu dengan meningkatkan perilaku hidup sehat dengan praktek

    hygiene personal dan memelihara lingkungan yang bersih.

    Kata kunci : Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Dermatomikosis

    Kepustakaan : 22 Buku (1991-2009), 1 Website

  • GAMBARAN UMUM RESPONDEN

    Frequency Table

    Umur

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    17-20 tahun

    21-40 tahun

    41-80 tahun

    Total

    3

    83

    18

    104

    2.9

    79.6

    17.5

    100.0

    2.9

    79.6

    17.5

    100.0

    2.9

    82.5

    100.0

    Jenis Kelamin

    Frequency Percent Valid

    Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid

    Laki-laki

    Perempuan

    Total

    57

    47

    104

    55.3

    44.7

    100.0

    55.7

    44.7

    100.0

    55.3

    100.0

    Pekerjaan

    Frequency Percent Valid

    Percent

    Cumulative

    Perrcent

    Valid

    Wiraswasta

    Pegawai

    Petani

    Total

    84

    4

    16

    104

    80.6

    3.9

    15.5

    100.0

    80.6

    3.9

    15.5

    100.0

    80.6

    84.5

    100.0

    Lampiran 8

  • KARAKTERISTIK RESPONDEN

    1. Karakteristik responden berdasarkan umur

    Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Umur Responden

    No Umur Jumlah Persentase (%)

    1.

    2.

    3.

    17 20 tahun

    21 40 tahun

    41 80 tahun

    3

    83

    18

    2,9

    79,8

    17,3

    Total 104 100 %

    2. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin

    Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden

    No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

    (%)

    1.

    2.

    Laki-laki

    Perempuan

    57

    47

    54,8

    45,2

    Total 104 100 %

    3. Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan

    Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden

    No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

    1.

    2.

    3.

    Wiraswasta

    Pegawai

    Petani

    84

    4

    16

    80,7

    3,8

    15,3

    Total 104 100 %

    Lampiran 8

  • Lampiran 6

    Rata-rata Tingkat Pengetahuan Penderita Penyakit Dermatomikosis

    di Poli Kulit dan Kalamin RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan

    Variabel Mean Median Mode Std

    Deviation

    Min Max

    Pengetahuan 17,27 17,00 20 2,822 9 21

    Tabel diatas menunjukkan hasil skoring pengetahuan pasien di Poli

    Kulit dan Kelamin didapatkan nilai terendah adalah 9 dan nilai tertinggi

    21. Sedangkan berdasarkan hasil uji normalitas variabel pengetahuan

    diperoleh angka signifikansi kolmogorov-smirnov sebesar 0,000

    ( 17.

  • INSTRUMEN PENELITIAN

    KUESIONER

    HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN

    KEJADIAN PENYAKIT DERMATOMIKOSIS DI POLI KULIT DAN

    KELAMIN RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN.

    Nama :.

    Umur :.

    Jenis Kelamin :L/P

    Pekerjaan :.

    Nomor Responden :.

    Berat Badan :.

    Petunjuk Pengisian

    Berilah tanda ( ) sesuai pilihan jawaban anda.

    A. Pertanyaan untuk tingkat pendidikan

    1. Pendidikan yang di tamatkan atau sampai lulus

    a. SD

    b. SMP

    c. SMA

    d. Perguruan tinggi ( Akademi, Sarjana, Specialis, Magister )

    Lampiran 5

  • B. Pertanyaan untuk Pengetahuan

    No Pernyataan Benar Salah

    1 Penyakit jamur adalah penyakit yang

    menyerang kulit, kuku, dan rambut yang

    disebabkan oleh infeksi jamur.

    2 Penyakit jamur menyukai bagian tubuh

    yang lembab seperti lipat paha, ketiak.

    3 Selalu cuci tangan dan mandi yang

    bersih merupakan salah satu pencegahan

    penyakit jamur.

    4 Penyakit jamur jika menyerang kulit

    kepala rambut bisa rontok

    5 Berkeringat yang berlebihan dapat

    menyebabkan penyakit jamur.

    6 Jangan bersentuhan langsung dengan

    penderita yang terkena penyakit jamur

    karena dapat tertular.

    7 Udara yang lembab dan panas dapat

    menyebabkan penyakit jamur.

    8 Tanda dan gejala yang khas dari

    penyakit jamur adalah adanya rasa gatal

    jika berkeringat dan terasa cekit-cekit,

    adanya batas yang tegas antara kulit

    sehat dengan kulit yang terkena jamur.

    9 Penyakit jamur merupakan penyakit

    menular.

    10 Ganti pakaian setiap hari dapat

    mencegah terkenanya penyakit jamur.

    11 Menggunakan alas kaki ( sandal/sepatu )

    ditempat umum untuk mencegah

    terkenanya penyakit jamur.

  • 12 Penyakit diabetes millitus dan

    kegemukan dapat menyebabkan

    terjadinya penyakit jamur.

    13 Jangan bertukar handuk dengan orang

    lain karena salah satu cara pencegahan

    terkenanya penyakit jamur.

    14 Lama pengobatan penyakit infeksi

    jamur yang menyerang kuku dalah 9

    12 bulan.

    15 Penyakit jamur bila dibiarkan tidak

    diobati dapat meluas sampai keseluruh

    kulit tubuh dan terjadi pengelupasan

    kulit disertai infeksi sekunder.

    16 Jika banyak keringat sebaiknya

    langsung ganti pakaian karena dapat

    mencegah terjadinya penyakit jamur.

    17 Obati hewan pemeliharaan yang terkena

    penyakit infeksi jamur adalah cara untuk

    mencegah tertularnya penyakit jamur.

    18 Penggunaan obat antibiotik yang terus

    menerus merupakan faktor penyebab

    timbulnya penyakit jamur.

    19 Sabun cuci dapat menyebabkan penyakit

    jamur.

    20 Sebaiknya memakai pakaian yang tebal

    disaat musim panas dan memakai

    pakaian yang tipis disaat musim dingin

    21 Penyakit jamur merupakan penyakit

    keturunan.

    22 Ikan laut dapat menyebabkan penyakit

    jamur.

    23 Kutu yang ada dikepala dapat

    menyebabkan penyakit jamur.

    24 Cacing penyebab dari penyakit jamur.

  • 25 Lama pengobatan penyakit infeksi

    jamur adalah 1 minggu.

    C. Hasil pemeriksaan kerokan kulit.

    DITEMUKAN JAMUR TIDAK DITEMUKAN JAMUR