bab ii konsep dasar a. pengertian -...

66
7 BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding rahim (Mansjoer, A, 2001 ). Post operasi sectio caesaria adalah keadaan dimana telah dilakukan operasi atau pembedahan untuk melahirkan janin (Mansjoer, A, 2001). Letak sungsang merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah atau presentasi bokong (Sulaiman S, 2004). Jadi post partum sectio caesaria atas indikasi letak sungsang adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu dimana kelahiran janinnya dilakukan dengan membuka dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan atau insisi atas indikasi Letak sungsang yang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Ada beberapa jenis dan klasifikasi Letak sungsang : 1. Letak bokong Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas.

Upload: trinhnhan

Post on 12-Mar-2019

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

7

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan

membuka dinding perut dan dinding rahim (Mansjoer, A, 2001 ).

Post operasi sectio caesaria adalah keadaan dimana telah dilakukan

operasi atau pembedahan untuk melahirkan janin (Mansjoer, A, 2001).

Letak sungsang merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai

bagian yang terendah atau presentasi bokong (Sulaiman S, 2004).

Jadi post partum sectio caesaria atas indikasi letak sungsang adalah

masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu dimana

kelahiran janinnya dilakukan dengan membuka dinding perut dan dinding

rahim dengan sayatan atau insisi atas indikasi Letak sungsang yang

merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala berada

di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.

Ada beberapa jenis dan klasifikasi Letak sungsang :

1. Letak bokong

Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas.

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

8

2. Letak sungsang sempurna

Letak bokong dimana kedua kaki ada di samping bokong ( letak bokong

kaki sempurna ( lipat kejang ).

3. Letak sungsang tidak sempurna

Adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga

kaki atau lutut.

B. Anatomi dan Fisiologi

1. Anatomi organ dan reproduksi wanita

Organ reproduksi wanita terbagi atas organ eksterna dan organ

interna. Organ eksterna berfungsi dalam kopulsi, sedangkan organ

interna berfungsi dalam ovulasi, sebagai tempat fertilitas sel telur dan

perpindahan blastosis, dan sebagai tempat implantasi, dapat dikatakan

berfungsi untuk pertumbuhan dan kelahiran janin.

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

9

Gambar 1: Organ Reproduksi Eksterna pada wanita.(Sumber: Winkjosastro, 2005)

a. Organ eksterna, terdiri atas :

1). Mons pubis

Mons pubis atau mons veneris adalah bantalan berisi lemak yang

terletak dipermukaan anterior simphisis pubis. Setelah pubertas

kulit mons pubis tertutup rambut ikal yang membentuk pola

distribusi tertentu (escutcheon).

2). Labia mayora

Merupakan dua buah lipatan kulit dengan jaringan lemak

dibawahnya yang berlanjut ke bawah sebagai perluasan dan mons

pubis dan menyatu menjadi perineum. Pada wanita menjelang

dewasa ditumbuhi oleh pubis lanjutan dan mons veneris. Secara

embirologis labia mayora homolog dari skrotum pada pria. Setelah

melahirkan beberapa kali, labia mayora menjadi tidak terlalu

menonjol dan pada usia lanjut biasanya menjadi keriput, panjang

labia mayora 7–8 cm, lebar 2–3 cm, tebal 1–1,5 cm, dan agak

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

10

meruncing pada ujung bawah. Pada nullipara kedua sisi labia

terletak berdekatan sehingga menutupi sama sekali jaringan

dibawahnya. Sedangkan multipara labia mayora bisa terbuka lebar.

Labia mayora berlanjut menjadi monspubis dibagian posterior,

sedangkan pada daerah medial bergabung menjadi komisura

posterior. Pada labia mayora banyak terdapat kelenjar minyak.

Dibawah kulitnya terdapat jaringan ikat pada yang kaya akan

serabut elastin dan jaringan lemak, tetapi hampir tidak ditemukan

unsur otot. Pada bagian bawah kulit terdapat gumpalan lemak yang

merupakan bagian terbesar labia, pada jaringan lemak ini terdapat

suatu pleksus venosus yang sebagai akibat trauma eksternal dapat

robek dan membentuk hematoma.

3). Labia minora

Jaringan berwarna kemerahan yang kedua sisinya menyatu pada

ujung atas vulva disebut labia minora atau nimfe. Labia minora

merupakan dua buah lipatan tipis kulit yang terletak disebelah

dalam labia mayora. Labia mayora adalah lipatan jaringan yang

tipis dan bila terbuka terlihat lembab dan kemerahan, menyerupai

selaput mukosa. Jaringan ini ditutupi oleh epitel gepeng berlapis

dengan banyak tonjolan papila, tidak ditemukan folikel rambut

namun banyak folikel sebasea dan kadang–kadang terdapat

kelenjar keringat.

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

11

4). Klitoris

Klitoris identik dengan penis pada pria, kira–kira sebesar kacang

hijau sampai cabai rawit dan ditutupi oleh frenulum klitoris–klitoris

terdiri dari :

a). Glans

Glans terdiri dari sel–sel berbentuk fusi tormis

b). Korpus

Terdapat dua korpora kavernosa, dimana pada dindingnya

terdapat serabut otot polos

c). Krura

Bentuknya tipis dan panjang berawal dipermukaan inferior

ramus iskiopubis menyatu tepat dibawah pertengahan arkus

pubis membentuk korpus klitoris. Panjang klitoris jarang

melebihi 2 cm bahkan dalam keadaan ereksi sekalipun dan

posisinya sangat berlipat karena tarikan labia minora. Akibatnya

ujung klitoris mengarah ke bawah dan menuju liang vagina.

5). Vulva

Vulva adalah bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong,

berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir

kecil, sampai ke belakang dibatasi perineum.

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

12

6). Vestibulum

Merupakan daerah berbentuk buah amandel yang dibatasi labia

minora dilateral dan memanjang dari klitoris diatas hingga

fourchet dibawah. Vestibulum adalah jaringan fungsional pada

wanita yang berasal dari urogenital pada embrio. Pada tahap

kematangan terdapat 6 buah lubang uretra, vagina, 2 saluran

kelenjar bartholini dan kadang kala terdapat duktus dari kelenjar

vestibularis mayor yaitu kelenjar bartholini. Kelenjar ini terletak

dibawah otot konstriktor vagina dan kadang kala ditemukan

tertutup sebagian oleh bulbus vestibularis.

7). Introitus vagina

Introitus vagina adalah pintu masuk ke vagina. Dilindungi oleh

labia minora, dapat dilihat jika bibir kecil dibuka oleh selaput dara

(hymen).

8). Selaput dara (hymen)

Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya

berlubang membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata atau

fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

13

hymen imperforate, hymen akan robek pada koitus apalagi setelah

bersalin. Sisanya disebut kuruntula hymen atau sisa hymen.

9). Orifisium uretra eksterna (lubang kemih)

2/3 bagian bawah uretra terletak tepat diatas dinding depan vagina

dan bermuara pada meatus uretra. Meatus uretra terletak pada

garis tengah vestibulum 1–1,5 cm dibawah arkus pubis, letaknya

dekat dengan bagian atas liang vagina dan biasanya terlihat

menonjol berkerut–kerut.

10). Perineum

Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata–rata 4

cm. Jaringan yang menopang perineum adalah diafragma peluis

dan urogenital. Perineum terdiri dari otot yang dilapisi dengan

kulit menjadi penting karena perineum dapat robek selama

melahirkan

b. Organ interna

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

14

Gambar 2: Organ Reproduksi Internal pada wanita.(Sumber: Winkjosastro, 2005).

1). Vagina

Vagina merupakan saluran fibromuskuler elastis yang membentang

keatas dan kebelakang mulut vulva hingga uterus. Dinding anterior

vagina memiliki panjang kurang lebih 7,5 cm dan dinding

posteriornya 9 cm. Vagina mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai

saluran keluar dari uterus, dilalui sekresi uterus, dan kotoran

menstruasi, sebagai organ kopulasi dan sebagai jalan lahir saat

persalinan.

Dinding vagina terdiri dari 4 lapisan :

a). Lapisan epitel gepeng berlapis, pada lapisan ini tidak terdapat

kelenjar tetapi cairan akan merembes melalui epitel untuk

memberikan kelembaban.

b). Jaringan efektif areoler yang dipasok pembuluh dengan baik.

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

15

c). Jaringan otot polos berserabut longitudinal dan sirkuler.

d). Lapisan luar jaringan ikat fibrosa berwarna putih.

Fornik berasal dari kata latin yang artinya selokan. Pada tempat

servik menjulur kedalam kubah vagina terbentuk sebuah selokan

melingkar yang mengelilingi serviks. Fornik ini terbagi menjadi

4 bagian. Fornik posterior, anterior dan dua buah fornik lateral.

2). Uterus

Uterus merupakan organ muskuler yang sebagian tertutup oleh

peritoneum atau serosa. Bentuk uterus menyerupai buah pir yang

gepeng. Uterus wanita yang tidak hamil terletak pada rongga

panggul antara kandung kemih di anterior dan rektum di posterior.

Uterus wanita nullipara panjang 6–8 cm, dibandingkan dengan 9-

10 cm pada wanita multipara. Berat uterus wanita yang pernah

melahirkan antara 50–70 gram, sedangkan wanita yang belum

pernah melahirkan beratnya 80 gram atau lebih.

Uterus terdiri atas :

a). Fundus uteri

Merupakan bagian uterus proksimal, disitu kedua tuba fallopi

berinsersi ke uterus. Didalam klinik penting diketahui sampai

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

16

dimana fundus uteri berada oleh karena tuanya kehamilan dapat

diperkirakan dengan perabaan fundus uteri.

b). Korpus uteri

Merupakan bagian uterus yang terbesar, rongga yang terdapat

pada korpus uteri disebut kavum uteri. Dinding korpus uteri

terdiri dari 3 lapisan yaitu serosa, muskola, dan mukosa.

Mempunyai fungsi utama sebagai janin berkembang.

c). Servik uteri

Servik merupakan bagian uterus dengan bagian khusus, terletak

dibawah istimus. Servik memiliki serabut otot polos, namun

terutama terdiri atas jaringan kolagen, ditambah jaringan elastin

serta pembuluh darah. Kelenjar ini berfungsi mengeluarkan

secret yang kental dan lengket dari kanalis servikalis. Jika

saluran kelenjar serviks tersumbat dapat terbentuk kista retensi

berdiameter beberapa millimeter yang disebut sebagai folikel

nabhotian.

Secara histolik uterus terdiri atas :

a). Endometrium di corpus uteri dan endoserviks uteri

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

17

Merupakan bagian terdalam dari uterus yaitu lapisan mukosa

yang melapisi rongga uterus pada wanita yang tidak hamil.

Endometrium terdiri atas epitel kubik, kelenjar–kelenjar dan

jaringan dengan banyak pembuluh darah yang berkeluk–keluk.

Ukuran endometrium bervariasi yaitu 0,5 mm hingga 5 mm.

Endometrium terdiri dari epitel permukaan, kelenjar

danjringan mesenkim antar kelenjar yang ada didalamnya

banyak terdapat pembuluh darah.

Epitel permukaan endometrium terdiri dari satu lapisan sel

kolumner tinggi, bersilia dan tersusun rapat. Kelenjar uterine

terbentuk tubuler merupakan invaginasi dari epitel, kelenjar ini

menghasilkan cairan alkalis encer yang berfungsi menjaga

rongga uterus tetap lembab.

b). Miometrium

Miometrium merupakan jaringan pembentuk sebagian besar

uterus dan terdiri atas kumpulan otot polos yang disatukan

jaringan ikat dengan banyak serabut elastin didalamnya.

Menurut Schwalm dan Dubnauszky, 1996 banyak serabut otot

pada uterus sedikit demi sedikit berkurang ke arah kaudal,

sehingga pada serviks otot hanya merupakan 10% dari massa

jaringan. Selama masa kehamilan terutama melalui proses

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

18

hipertrofi, miometrium sangat membesar, namun tidak terjadi

perubahan yang berarti pada otot di serviks.

c). Lapisan serosa, yakni peritorium visceral

Uterus sebenarnya terapung–apung dalam rongga peluis

dengan jaringan ikat dan ligamentum yang menyokongnya.

Ligamentum yang memfiksasi uterus adalah :

(1). Ligamentum cardinal sinistra et dextra (mackenrodt)

Yaitu ligamentum yang terpenting mencegah suplai uetrus

tidak turun, terdiri atas jaringan ikat tebal dan berjalan dari

serviks dan puncak vagina kearah lateral dinding pelvis.

Didalamnya banyak pembuluh darah antara lain vena dan

arteri uterina.

(2). Ligamentum sakro uterinium sinistra et dextra

Yaitu ligamentum yang menahan uterus agar tidak banyak

bergerak, berjalan dari serviks bagian belakang, kiri dan

kanan, kearah sacrum kiri dan kanan.

(3). Ligamentum rotundum sinistra et dextra

Yaitu ligamentum yang menahan uterus dalam antefleksi

dan berjalan dari sudut uetri kiri dan kanan, ke daerah

inguinal kiri dan kanan.

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

19

(4). Ligamentum latum sinistra et dextra

Yaitu ligamentum yang meliputi tuba, berjalan dari uterus

kearah sisi, tidak banyak mengandung jaringan ikat.

Dibagian dorsal ligamentum ini ditemukan indung telur

(ovarium sinistra et dextra).

(5). Ligamentum infundibula pelvicum

Yaitu ligamentum yang menahan tuba fallopi berjalan dari

arah infundibulum ke dinding pelvis. Didalamnya terdapat

urat – urat saraf. Saluran–saluran limfe, arteri dan vena

ovarica. Istmus adalah bagian uterus antara servik dan

mudah sekali digeser dari dasarnya atau digerakkan

didaerah plika vesiaka uterine. Uterus diberi darah oleh

arteri uterine sinistra et dextra yang terdiri dari ramus

eksenden dan desenden. Pembuluh darah yang lain yang

memperdarahi uterus adalah arteri ovarica sinistra et

dextra. Inversasi uterus terdiri atas sistem saraf simpatis,

parasimpatis dan serebrospinal. Yang dari sistem

parasimpatis ini berada dalam panggul disebelah kiri dan

kanan os sacrum, berasal dari saraf sacral 2, 3 dan 4 dan

selanjutnya memasuki pleksus frankenhauser yang dari

sistem simpatis masuk kedalam rongga panggul sebagai

pleksus hipogastrikus melalui bifurkasia aorta dan

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

20

promontorium tenus kebawah dan menuju pleksus

frankenhauser. Serabut saraf tersebut memberi intervasi

pada miometrium dan endometrium. Kedua sistem

simpatik dan parasimpatik mengandung unsur motorik dan

sensorik. Simpatik menimbulkan kontraksi dan

vasokontriksi, sedangkan parasimpatik mencegah

kontraksi dan menimbulkan vasodilatasi.

3). Tuba fallopi

Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu

uterina hingga suatu tempat didekat ovarium dan merupakan

jalanovum mencapai rongga uterus. Panjang tuba fallopi antara 8-

14 cm, tuba tertutup oleh peritoneum dan lumennya dilapisi oleh

membran mukosa.

Tuba fallopi terdiri atas :

a). Pars interstisialis

Bagian yang terdapat di dinding uterus

b). Pars ismika

Merupakan medial tuba yang sempit seluruhnya

c). Pars ompularis

Bagian yang terbentuk agak lebar tempat konsepsi terjadi

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

21

d). Pars infundibulum

Bagian ujung tuba yang terbuka kearah abdomen dan

mempunyai fimbria. Fimbria penting artinya bagi tuba untuk

menangkap telur untuk kemudian menyalurkan kedalam tuba.

4). Ovarium

Ovarium merupakan orga yang berbentuk seperti buah amandel,

fungsinya untuk perkembangan dan pelepasan ovum, serta sintesis

dan sekresi hormon steroid. Ukuran ovarium, panjang 2,5–5 cm,

lebar 1,5–5 cm, dan tebal 0,6–1 cm, setelah menopause ovarium

sangat kecil. Normalnya ovarium terletak pada bagian atas rongga

panggul dan menempel pada lekukan dinding lateral pelvis diantara

iliaka eksternal yang divergen dan pembuluh darah hipogastrik

fossa ovaroca weldeyer. Ovarium melekat pada ligamentum latum

melalui mesovarium.

Struktur umum pada ovarium dapat dibedakan menjadi:

a). Korteks

Ketebalannya sesuai dengan usia dan menjadi semakin tipis

dengan bertambahnya usia. Dalam lapisan inilah ovarium dan

folikel de graaf. Bagian yang paling luar dari korteks yang

kusam dan keputih – putihan dikenal sebagai tunika albuginea,

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

22

dimana permukaannya terdapat lapisan tunggal epitel muboid

yaitu epitel germinal dari waldeyer.

b). Medulla

Terdiri atas jaringan penyambung longgar yang

berkesinambungan dengan yang dari mesovarium. Terdapat

sejumlah besar arteri dan vena dalam medulla dan sejumlah

kecil serat otot polos yang berkesinambungan, serat otot

berfungsi dalam pergerakan ovarium.

Ovarium disuplai oleh saraf simpatis dan saraf parasimpatis.

Saraf simpatis berasal dari ovarica yang menyertai pembuluh

ovarica, beberapa berasal dari pleksus yang mengelilingi cabang

ovarica dari arteri uterina.

2. Anatomi dan fisiologi abdomen

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

23

Gambar 3. Anatomi Abdomen

(dr Bambang Widjanarko, SpOG, 2010)

a. Kulit

Gambar 4. Lapisan Abdomen

(dr Bambang Widjanarko, SpOG, 2010)

1) Lapisan Epidermis

Epidermis, lapisan luar, terutama terdiri dari epitel skuamosa

bertingkat. Sel-sel yang menyusunya secara berkesinambungan

dibentuk oleh lapisan germinal dalam epitel silindris dan

mendatar ketika didorong oleh sel-sel baru kearah permukaan,

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

24

tempat kulit terkikis oleh gesekan. Lapisan luar terdiri dari

keratin, protein bertanduk, Jaringan ini tidak memiliki pembuluh

darah dan sel-selnya sangat rapat.

2) Lapisan Dermis

Dermis adalah lapisan yang terdiri dari kolagen jaringan fibrosa

dan elastin. Lapisan superfasial menonjol ke dalam epidermis

berupa sejumlah papilla kecil. Lapisan yang lebih dalam terletak

pada jaringan subkutan dan fasia, lapisan ini mengandung

pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf.

3) Lapisan subkutan

Lapisan ini mengandung sejumlah sel lemak, berisi banyak

pembuluh darah dan ujung syaraf. Lapisan ini mengikat kulit

secara longgar dengan organ-organ yang terdapat dibawahnya.

Dalam hubungannya dengan tindakan SC, lapisan ini adalah

pengikat organ-organ yang ada di abdomen, khususnya uterus.

Organ-organ di abdomen dilindungi oleh selaput tipis yang

disebut peritonium. Dalam tindakan SC, sayatan dilakukan dari

kulit lapisan terluar (epidermis) sampai dinding uterus.

b. Fasia

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

25

Gambar 5. Bagian Fasia

Di bawah kulit fasia superfisialis dibagi menjadi lapisan lemak

yang dangkal, Camper's fasia, dan yang lebih dalam lapisan fibrosa,.

Fasia profunda terletak pada otot-otot perut. menyatu dengan fasia

profunda paha. Susunan ini membentuk pesawat antara Scarpa's fasia

dan perut dalam fasia membentang dari bagian atas paha bagian atas

perut. Di bawah lapisan terdalam otot, maka otot abdominis

transverses, terletak fasia transversalis. Para fasia transversalis

dipisahkan dari peritoneum parietalis oleh variabel lapisan lemak..

Fascias adalah lembar jaringan ikat atau mengikat bersama-sama

meliputi struktur tubuh

c. Otot perut

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

26

Gambar 6. Lapisan Otot Perut

(dr Bambang Widjanarko, SpOG, 2010)

1) Otot dinding perut anterior dan lateral

Rectus abdominis meluas dari bagian depan margo costalis di

atas dan pubis di bagian bawah. Otot itu disilang oleh beberapa

pita fibrosa dan berada didalam selubung. Linea alba adalah pita

jaringan yang membentang pada garis tengah dari procecuss

xiphodius sternum ke simpisis pubis, memisahkan kedua

musculus rectus abdominis. Obliquus externus, obliquus

internus dan transverses adalah otot pipih yang membentuk

dinding abdomen pada bagian samping dan depan. Serat

externus berjalan kea rah bawah dan atas ; serat obliquus

internus berjalan keatas dan kedepan ; serat transverses (otot

terdalam dari otot ketiga dinding perut) berjalan transversal di

bagian depan ketiga otot terakhir otot berakhir dalam satu

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

27

selubung bersama yang menutupi rectus abdominis.

2) Otot dinding perut posterior

Quadrates lumbolus adalah otot pendek persegi pada bagian

belakang abdomen, dari costa keduabelas diatas ke crista iliaca,

(Gibson, J. 2002).

3. Fisiologi post partum

Perubahan fisiologi post partum menurut (Farre, 2002) antara lain :

a. Involusio

Yaitu proses fisiologi pulihnya kembali alat kandungan ke keadaan

sebelum hamil, terjadi karena masing–masing sel menjadi lebih kecil

karena systoplasmanya yang berlebihan dibuang.

1). Involusio uterus

Terjadi setelah plasenta lahir, uterus akan mengeras karena

kontraksi dan reaksi pada otot–ototnya, dapat diamati dengan

pemeriksaan tinggi fundus uteri.

a). Setelah plasenta lahir hingga 12 jam pertama TFU 1–2 jari

dibawah pusat.

b). Pada hari ke–6 TFU normalnya berada dipertengahan simpisis

pubis dan pusat.

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

28

c). Pada hari ke–9 TFU sudah tidak teraba.

2). Involusio tempat melekatnya plasenta

Setelah plasenta dilahirkan, tempat melekatnya plasenta menjadi

tidak beraturan dan ditutupi oleh vaskuler yang kontraksi serta

trombosis pada endometrium terjadi pembekuan skar sebagai

proses penyembuhan luka. Proses penyembuhan luka pada

endometrium ini memungkinkan untuk implantasi dan

pembentukan plasenta pada kehamilan yang akan datang

b. Lochea

Yaitu kotoran yang keluar dari liang senggama dan terdiri dari

jaringan–jaringan mati dan lendir berasal dari rahim dan liang

senggama.

Menurut pembagiannya :

1). Lochea rubra

Berwarna merah, terdiri dari lendir dan darah, terdapat pada hari

kesatu dan kedua.

2). Lochea sanguinolenta

Berwarna coklat, terdiri dari cairan bercampur darah dan pada hari

ke 3–6 post partum.

Page 23: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

29

3). Lochea alba

Berwarna putih/ jernih, berisi leukosit, sel epitel, mukosa servik

dan bakteri atau kuman yang telah mati, pada hari ke 1–2 minggu

setelah melahirkan.

4. Adaptasi fisik

a. Tanda–tanda vital

Suhu meningkat, dehidrasi karena perubahan hormonal tetapi bila

suhu diatas 380C dan selama 2 hari dalam 10 hari pertama post partum

perlu dipikirkan kemungkinan adanya infeksi saluran kemih,

endometritis dan sebagainya. Pembengkakan buah dada pada hari ke 2

atau ke 3 post partum dapat menyebabkan kenaikan suhu, walaupun

tidak selalu.

b. Adaptasi kardiovaskuler

1). Tekanan darah stabil, penurunan tekanan darah sistolik ± 20

mmHg dapat terjadi pada saat ibu berubah posisi berbaring

keduduk. Keadaan sementara sebagai kompensasi kardiovaskuler

terhadap penurunan tekanan dalam rongga panggul dan

pendarahan.

Page 24: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

30

2). Denyut nadi berkisar 60–70 kali permenit, berkeringat dan

menggigil mengeluarkan cairan yang berlebihan dari sisa–sisa

pembakaran melalui kulit sering terjadi terutama malam hari.

c. Adaptasi traktus urinarius

Selama proses kehamilan persalinan kandung kemih mengalami trauma

yang dapat mengakibatkan oedem dan menghilangkan sensitifitas

terhadap tekanan cairan. Perubahan ini dapat menyebabkan tekanan yang

berlebihan dan pengosongan yang tidak sempurna. Biasanya ibu

mengalami ketidakmampuan untuk buang air kecil selama 2 hari pertama

setelah melahirkan.

d. Adaptasi sistem gastrointestinal

Diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali normal meskipun

kadar progesteron menurun setelah melahirkan, namun asupan makanan

juga mengalami penurunan selama 1–2 hari.

e. Adaptasi sistem endokrin

Perubahan buah dada, umumnya produksi ASI baru berlangsung pada

hari ke 2–3 post partum, buah dada tampak besar, keras dan nyeri.

f. Adaptasi sistem muskuloskeletal

Page 25: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

31

Otot dinding abdomen teregang secara bertahap selama kehamilan

mengakibatkan hilangnya kekenyalan otot. Keadaan ini terlihat jelas

setelah melahirkan dinding perut tampak lembek dan kendor.

g. Perineum

Setelah partus perineum menjadi kendor karena sebelumnya meregang

oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari ke 5

perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun

tetap lebih kendor dari keadaan sebelum melahirkan (nuliparia).

h. Laktasi

Setelah partus, pengaruh menekan dari esterogen dan progesterone

terhadap hipofisis hilang penuh hormon–hormon hipofisis kembali antara

lain, laktogenic hormone (prolaktin) yang akan menghasilkan pula

mammae yang telah dipersiapkan pada masa hamil terpengaruh akibat

kelenjar–kelenjar susu dilaksanakan. Umumnya produksi air susu baru

berlangsung betul pada hari ke 2–3 post partum.

5. Adaptasi fungsional

Ada 3 fase pada ibu post partum, yaitu :

a. Fase taking in (fase dependent)

1) Selama 1–2 hari pertama, dependensi sangat dominan pada ibu dan

ibu lebih memfokuskan pada dirinya sendiri.

Page 26: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

32

2) Beberapa hari setelah melahirkan akan menangguhkan

keterlibatannya dalam tanggung jawab sebagai ibu dan ia lebih

mempercayakan kepada orang lain dan ibu akan lebih baik

meningkatkan kebutuhan akan nutrisi dan istirahatnya.

3) Menunjukkan kegembiraan yang sangat, misalnya menceritakan

tentang pengalaman kehamilan, melahirkan dan rasa

ketidaknyamanan.

b. Fase taking hold (fase independent)

1) Ibu sudah menunjukkan perluasan fokus perhatiannya yaitu dengan

memperlihatkan bayinya.

2) Ibu mulai tertarik melakukan perawatan pada bayinya.

3) Ibu mulai terbuka menerima pendidikan kesehatan bagi dirinya dan

bayinya.

c. Fase letting go (fase interdependent)

Fase ini merupakan suatu keadaan menuju peran baru

1) Ketidaktergantungan dalam merawat diri dan bayinya lebih

meningkat.

2) Mengenal bayi bahwa bayi terpisah dari dirinya.

(Bobak, 2004)

Page 27: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

33

6. Macam – macam pembedahan sectio caesaria

Sectio caesaria dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu :

a. Sectio caesaria klasik (Menurut sanger)

Lebih mudah dimulai dari insisi segmen bawah rahim dengan

indikasi:

1). Sectio caesaria yang diikuti dengan sterilisasi

2). Terdapat pembuluh darah besar sehingga diperkirakan akan terjadi

robekan segmen bawah rahim dan perdarahan

3). Pada letak lintang

4). Kepala bayi telah masuk pintu atas panggul

Keuntungan :

Mudah dilakukan karena lapangan operasi relatif luas

Kerugian :

Page 28: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

34

Kesembuhan luka operasi relatif sulit, kemungkinan terjadi ruptur

uteri pada kehamilan berikutnya lebih besar, kemungkinan terjadi

perlekatan dengan dinding abdomen lebih besar.

b. Sectio caesaria transperitoneal profunda (Menurut Kehrer)

Sectio caesaria yang merupakan persalinan dengan morbiditas dan

mortalitas rendah adalah persalinan yang paling konservatif.

Indikasi dari ibu :

1). Primigravida dengan kelainan letak

2). Primipara tua dengan disertai : kelainan letak, disproporsi sefalo

pelvik

3). Terdapat kesempitan panggul

4). Komplikasi kehamilan yaitu preeklamsi–eklamsi

Indikasi dari bayi :

a). Fetal distress / gawat janin

b). Malpresentasi dan malposisi kedudukan janin

c). Kegagalan persalinan vakum

Keuntungan :

Page 29: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

35

Segmen bawah rahim lebih tenang, kesembuhan baik, tidak banyak

menimbulkan perlekatan.

Kerugian :

Terdapat kesulitan pada waktu mengeluarkan janin, terjadi perluasan

luka insisi dan menimbulkan perdarahan.

c. Sectio caesaria ekstraperitonial (Menurut Water / Latzco)

Operasi tipe ini tidak banyak dikerjakan lagi karena perkembangan

antibiotika, dan untuk menghindarkan kemungkinan infeksi yang

dapat ditimbulkannya. Tujuannya menghindari kontaminasi kavum

uteri oleh infeksi yang terdapat diluar uterus.

7. Indikasi sectio caesaria

a. Plasenta previa sentralis dan lateralis (posterior)

b. Panggul sempit

Holmer mengambil batas terendah untuk melahirkan janin vias

naturalis ialah CV : 8 cm. Panggul depan CV : 8 cm dapat dipastikan

tidak dapat melahirkan janin yang normal, harus diselesaikan dengan

sectio caesaria, CV antara 8–10 cm bileh dicoba dengan partus

percobaan, baru setelah gagal dilakukan sectio caesaria sekunder.

c. Disproporsi sefalo pelvik yaitu ketidakseimbangan antara ukuran

kepala dengan panggul.

Page 30: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

36

d. Ruptur uteri mengancam

e. Partus lama

f. Partus tidak maju

g. Distorsia servik

h. Preeklamsi dan hipertensi

i. Mal presentasi janin :

1. Letak lintang

Greenhill dan easman sama–sama sependapat :

a. Bila ada kesempitan panggul, maka sectio caesaria adalah cara

yang terbaik dalam segala letak lintang dengan janin, hidup

dan besar biasa.

b. Semua primigravida dengan letak lintang harus ditolong

dengan sectio caesaria, walau tidak ada perkiraan panggul

sempit.

c. Multipara dengan letak lintang dapat lebih dulu ditolong

dengan cara- cara lain.

2. Letak sungsang

Macam – macam letak sungsang :

Page 31: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

37

Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan

beberapa bentuk letak sungsang sebagai berikut :

a. Letak sungsang murni (frank breech)

Terjadi bila diperiksa teraba bokong, kedua kaki menjungkit

keatas sampai kepala bayi, kedua kaki bertindak sebagai spalk

b. Letak bokong kaki sempurna (complete breech)

Terjadi bila diperiksa teraba bokong, kedua kaki berada

disamping bokong

c. Letak bokong tak sempurna (incomplete breech)

Terjadi bila diperiksa teraba bokong, disamping bokong teraba

satu kaki

d. Letak kaki (incomplete breech lain)

Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau

lutut, dapat dibedakan : letak kaki bila kaki terendah, letak

lutut bila lutut terendah

(Ida Bagus, 1998)

Page 32: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

38

C. Etiologi

Penyebab letak sungsang dapat berasal dari :

1. Sudut ibu

Keadaan rahim : rahim arkuatus, septum pada rahim, uterus

duplek, mioma bersama kehamilan, keadaan placenta : placenta letak

rendah, placenta previa, keadaan janin lahir : Kesempitan panggul,

deformitas tulang panggul, terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan

perputaran ke posisi kepala.

2. Sudut janin

Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak

sungsang : Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat, Hidrosefalus atau

anensephalus, Kehamilan kembar, Hidronion atau oligohidronion,

Prematuritas.

Dalam keadaan normal, bokong mencari tempat yang lebih luas

sehingga terdapat kedudukan letak kepala. Disamping itu kepala janin

merupakan bagian terbesar dan keras, serta paling berat melalui hukum gaya

berat, kepala janin akan menuju ke arah pintu atas pinggul. Dengan

gerakan kaki janin, ketegangan ligamentum rotundum dan kontraksi

braxon hicks, kepala janin berangsur-angsur masuk ke pintu atas

panggul.

(Manuaba, 1998)

Page 33: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

39

D. Manifestasi klinik

1. Pernafasan

a. Pernafasan meningkat karena hipoventilasi, posisi salah, pembalut ketat

pada dada dan abdomen atas, kegemukan.

b. Kecepatan pernafasan turun karena pengaruh obat : anestesi, narkotika,

sedative.

2. Tekanan darah

a. Meningkatkan jika dalam keadaan cemas, nyeri, distensi, kandung

kemih.

b. Tekanan darah turun jika terjadi shock karena kehilangan cairan atau

hemoragi.

3. Suhu

a. Terjadi kenaikan karena reksi stress

b. Suhu turun karena dinginnya ruang operasi dan ruang pemulihan

4. Nadi

a. Meningkat karena nyeri, cemas, dilatasi perut

b. Kecepatan nadi turun karena kebanyakan dosis digitalis

5. Kenyamanan

Page 34: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

40

a. Terdapat nyeri, mual, tumpah

b. Sikap tidur nyaman dan memperlancar ventilasi

(Long, 1996)

E. Fase – fase penyembuhan luka

1. Fase I (termasuk respon inflammatory) berlangsung selama 3 hari

a. Penutupan luka (darah membeku)

b. Fagositosis jaringan rusak dan bakteri

c. Pembentukan arus darah ke luka

2. Fase II berlangsung 3–14 hari setelah bedah

a. Kolagen dikumpulkan

b. Regenarasi sel epitel

c. Luka, granulasi jaringan

3. Fase III berlangsung dari minggu kedua sampai minggu keenam

a. Tambahan pengumpulan kolagen

b. Pembuluh darah terjepit

c. Luka : pertumbuhan jaringan menarik tinggi

4. Fase IV berlangsung beberapa bulan setelah bedah

Page 35: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

41

a. Kolagen menciut dan memadat

b. Luka : membentuk ceruk parut, tipis dan putih

(Long, 1996)

F. Jenis Sectio Caesaria

Menurut Mochtar Rustam (1998) jenis-jenis sectio caesarea adalah :

1. Abdomen (Sectio Caesarea Abdominalis)

a. Sectio caesarea transperitonealis

1) Sectio Caesarea klasik atau korporal dengan insisi memanjang pada

korpus uteri kira-kira sepanjang 10 cm.

2) Sectio Caesarea ismika atau profunda dengan insisi pada segmen

bawah rahim (low cervical transversal) kira-kira 10 cm.

b. Sectio Caesarea ekstra peritonealis, yaitu tanpa membuka peritoneum

parietalis, yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis, dengan demikian

tidak membuka kavum abdominal.

2. Vagina (Sectio Caesarea vaginalis)

G. Tehnik Sectio Sesaria

1. Teknik Seksio Sesarea Transperitonealis Profunda

Daver Catheter di pasang dan wanita berbaring dalam letak

tredelenburg ringan. Diadakan insisi pada dinding perut pada garis

Page 36: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

42

tengah dari simfisis sampai beberapa cm di bawah pusat. Setelah

peritorium dibuka, dipasang spekulum perut dan lapangan operasi

dipisahkan dari rongga perut dengan satu kasa panjang atau lebih.

Peritoneum pada dinding uterus depan dan bawah dipegang dengan piset,

plikovesitas. Uterina dibuka dan insisi diteruskan melintang jauh ke

lateral. Kemudian kandung kencing depan uterus didorong ke bawah

dengan jari. Pada segmen bawah uterus yang sudah tidak ditutup lagi

oleh peritoneum serta kandung kencing yang biasanya sudah menipis,

diadakan insisi melintang selebar 10 cm dengan ujung kanan dan kiri

agak melengkung ke atas untuk menghindari terbukanya cabang-cabang

arteria uterine. Karena uterus dalam kehamilan tidak jarang memutar ke

kanan, sebelum membuat insisi, posisi uterus diperiksa dahulu dengan

memperhatikan ligamenta rocundo kanan dan kiri, di tengah-tengah insisi

diteruskan sampai dinding uterus terbuka dan ketuban tampak, kemudian

luka yang terakhir ini dilebarkan dengan gunting berujung tumpul

mengikuti sayatan yang telah dibuat terlebih dahulu. Sekarang ketuban

dipecahkan dan air ketuban yang keluar diisap. Kemudian spekulum

perut diangkat dan lengan dimasukkan ke dalam uterus di belakang

kepala janin dan dengan memegang kepala dari belakang dengan jari-jari

tangan penolong. Diusahakan lahirnya kepala melalui lubang insisi. Jika

dialami kesulitan untuk melahirkan kepala janin dengan tangan, dapat

dipasang dengan cunan boerma. Sesudah kepala janin badan kemudian

dilahirkan dilanjutkan muka dan mulut lalu dibersihkan. Tali pusat

Page 37: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

43

dipotong dan bayi diserahkan pada orang lain. Diberikan suntikan 10

satuan oksitosin dalam dinding uterus atau intravena, pinggir luka insisi

dipegang dengan beberapa Cunam ovum dan plasenta serta selaput

ketuban dikeluarkan secara manual. Tangan untuk sementara dimasukkan

kedalam rongga uterus untuk mempermudah jahitan luka, tangan ini

diangkat sebelum luka uterus ditutup. Jahitan otot uterus dilakukan dalam

dua lapisan yaitu lapisan pertama terdiri atas kahitan simpul dengan

catgut dan dimulai dari ujung yang satu ke ujung yang lain (jangan

mengikutsertakan desidua), lapisan kedua terdiri atas jahitan menerus

sehingga luka pada miometrium tertutup rapi.

Keuntungan pembedahan ini:

a. Perdarahan luka insisi tidak seberapa banyak

b. Bahaya peritonitis tidak besar

c. Parut pada uterus umumnya kuat, sehingga bahaya ruptura uteri

dikemudian hari tidak besar, karena dalam masa nifas segmen bawah

uterus tidak seberapa banyak mengalami konraksi seperti korpus

uteri sehingga luka dapat sembuh lebih sempurna (Lukito Husodo,

ilmu kebidanan 2005)

2. Teknik Seksio Sesarea Korporal

Setelah dinding perut dan peritoneum pariatale terbuka pada garis

lengan dipasang beberapa kain kasa panjang antara dinding perut dan

dinding uterus untuk mencegah masuknya air ketuban dan darah ke

Page 38: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

44

rongga perut. Diadakan insisi pada bagian tengah korpus uteri sepanjang

10-12 cm dengan ujung bawah di atas batas plika vegika uterine.

Diadakan lubang kecil pada batang kantong ketuban untuk menghisap air

ketuban sebanyak mungkin, lubang ini kemudian dilebarkan dan janin

dilahirkan dengan tarikan pada kakinya. Setelah anak lahir korpus uteri

dapat dilahirkan dari rongga perut untuk memudahkan tindakan-tindakan

selanjutnya. Sekarang diberikan suntikan 10 satuan oksitosin dalam

dinding uterus intravena dan plasenta serta selaput ketuban dikeluarkan

secara manual kemudian dinding uterus ditutup dengan jahitan catgut

yang kuat dalam dua lapisan, lapisan pertama terdiri atas jahitan simpul

dan kedua jahitan menerus. Selanjutnya diadakan jahitan menerus dengan

catgut lebih tipis yang mengikutsertakan peritoneum serta bagian luar

miomtrium dan yang menutupi jahitan yang terlebih dahulu dengan rapi.

Akhirnya dinding perut ditutup secara biasa (Wiknjosastro, 2002).

3. Teknik seksio sesarea klasik

a. Mula-mula dilakukan desinfeksi pada dinding perut dan lapangan

operasi dipersempit dengan kain suci hama

b. Pada dinding perut dibuat insisi mediana mulai dari atas simfisis

sepanjang 12 cm sampai di bawah umbilikus lapis demi lapis

sehingga kavum peritonial terbuka.

c. Dalam rongga perut di sekitar rahim dilingkari dengan kasa

laparotomi

Page 39: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

45

d. Dibuat insisi secara tajam dengan pisau pada segmen atas rahim

(SAR) kemudian diperlebar secara sagital dengan gunting.

e. Setelah kavum uteri terbuka, selaput ketuban dipecahkan. Janin

dilahirkan dengan meluksir kepala dan mendorong fundus uteri.

Setelah janin lahir seluruhnya, tali pusat dijepit dan dipotong

diantara kedua penjepit.

f. Plasenta dilahirkan secara manual. Disuntikkan 10 U oksitosin ke

dalam rahim secara intra demal.

g. Luka insisi SAR dijahit kembali

Lapisan I : Endometrium bersama miometrium dijahit secara

jelujur dengan benang catgut kronik

Lapisan II : hanya miometrium saja dijahit secara simopul (karena

otot SAR sangat tebal) dengan catgut kronik

Lapian III : peritoneum saja, dijahit secara simpul dengan benang

catgut biasa.

h. Setelah dinding selesai dijahit, kedua adneksa dieksplorasi

i. Rongga perut dibersihkan dari sisa-sisa darah dan akhirnya luka

dinding perut dijahit (Ilmu bedah kebidanan, 2000).

4. Teknik seksio histerektomi

a. Setelah janin dan plasenta dilahirkan dari rongga rahim, dilakukan

hemostasis pada insisi dinding rahim, cukup dengan jahitan jelujur

atau simpul.

Page 40: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

46

b. Untuk memudahkan histerektomi, rahim boleh dikeluarkan dari

rongga pelvis

c. Mula-mula ligamentum rotundum dijepit dengan cunam kocher dan

cunam oschner kemudian dipotong sedekat mungkin dengan rahim,

dan jaringan yang sudah dipotong diligasi dengan benang catgut

kronik, bladder flap yang telah dibuat pada waktu seksio sesarea

transperitoneal profunda dibebaskan lebih jauh ke bawah dan lateral.

Pada ligamentum latum belakang lubang dengan jari telunjuk tangan

kiri di bawah adneksa dari arah belakang. Dengan cara ini ureter

akan terhindar dari kemungkinan terpotong.

d. Melalui lubang pada ligamentum ini, tuba falopi, ligamentum utero

ovarika, dan pembuluh darah dalam jaringan terebut dijepit dengan 2

cunam oscher lengkung dan di sisi rahim dengan cunam kocher.

Jaringan diantaranya kemudian digunting dengan gunting Mayo.

Jaringan yang terpotong diikat dengan jahitan transfiks untuk

hemotasis dengan catgut.

e. Jaringan ligamentum latum yang sebagian besar adalah vaskuler

dipotong secara tajam ke arah serviks. Setelah pemotongan

ligamentum latum sampai di daerah serviks, kandung kencing

disisihkan jauh ke bawah dan samping

f. Pada ligamentum kardinale dan jaringan paraservikal dilakukan

panjepitan dengan cunam oscher lengkung secara ganda, dan pada

tempat yang sama di sisi rahim dijepit dengan cunam kocher lurus.

Page 41: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

47

Kemudian jaringan diantaranya digunting dengan gunting Mayo.

Tindakan ini dilakukan dalam beberapa tahap sehingga ligamentum

kardinale terpotong seluruhnya. Puntung ligamentum kardinale

dijahit transfiks secara ganda dengan benang catgut khronik.

g. Demikian juga ligamentum sakro-uterine kiri dan kanan dipotong

dengan cara yang sama, dan iligasi secara transfiks dengan benang

catgut khronik.

h. Setelah mencapai di atas dinding vagina serviks, pada sisi depan

serviks dibuat irisan sagital dengan pisau, kemudian melalui insisi

tersebut dinding vagina dijepit dengan cunam oscher melingkari

serviks dan dinding vagina dipotong tahap demi tahap. Pemotongan

dinding vagina dapat dilakukan dengan gunting atau pisau. Rahim

akhirnya dapat diangkat.

i. Puntung vagina dijepit dengan beberapa cunam kocher untuk

hemostasis. Mula-mula puntung kedua ligamentum kardinale

dijahitkan pada ujung kiri dan kanan puntung vagina, sehingga

terjadi hemostasis pada kedua ujung puntung vagina. Puntung vagina

dijahit secara jelujur untuk hemostasis dengan catgut khromik.

Puntung adneksa yang telah dipotong dapat dijahitkan digantungkan

pada puntung vagina, asalkan tidak terlalu kencang. Akhirnya

puntung vagina ditutup dengan retro-peritonealisasi dengan

menutupkan bladder flap pada sisi belakang puntung vagina.

Page 42: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

48

j. Setelah rongga perut dibersihkan dari sisa darah, luka perut ditutup

kembali lapis demi lapis, (Winkjosastro, 2002).

H. Komplikasi

Komplikasi akibat sectio caesaria antara lain :

a. Infeksi Puerperal (nifas)

Infeksi post operasi terjadi apabila sebelum keadaan pembedahan sudah

ada gejala–gejala infeksi intra partum / ada faktor–faktor yang merupakan

gejala infeksi :

1) Infeksi bersifat ringan, kenaikan suhu beberapa hari saja

2) Sedang dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi, disertai dengan

dehidrasi dan perut sedikit kembung

3) Berat dengan peritonitis sepsis ileus paralitik. Hal ini sering kita jumlah

pada partus terlambat, dimana sebelumnya telah terjadi infeksi

intraportal karena ketuban yang telah lama

Penanganannya adalah dengan pemberian cairan elektrolit dan antibiotik

yang adekuat dan tepat.

b. Perdarahan

Page 43: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

49

Rata–rata darah hilang akibat sectio caesaria 2 kali lebih banyak daripada

yang hilang dengan kelainan melalui vagina. Kira–kira 800–1000 ml yang

disebabkan oleh banyaknya pembuluh darah yang terputus dan terbuka,

atonia uteri dan pelepasan pada plasenta.

c. Emboli pulmonal

Terjadi karena penderita dengan insisi abdomen kurang dapat mobilisasi

dibandingkan dengan melahirkan melalui vagina (normal).

d. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila

reperitonialisasi terlalu tinggi.

e. Kemungkinan rupture uteri spontan pada kehamilan mendatang.

(Rustam, 1998)

I. Pengkajian fokus

Pengkajian fokus pada klien post sectioo caesaria menurut Doenges, 2001,

antara lain :

1. Biodata

a. Identitas pasien

Yang berisi : Nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, agama, status

perkawinan, pendidikan, pekerjaan, alamat.

b. Penanggung jawab

Page 44: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

50

Yang berisi : Nama, umur, pekerjaan, hubungan dengan pasien.

2. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama

Pasien mengeluh nyeri pada daerah sekitar jahitan sectio caesaria

b. Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengeluh nyeri pada daerah luka jahitan operasi

c. Riwayat penyakit dahulu

1) Apakah pernah dilakukan sectio caesaria sebelumnya

2) Apakah ada abortus pada kehamilan sebelumnya

3) Apakah ada perdarahan pada kehamilan sebelumnya

4) Apakah mempunyai riwayat hipertensi

5) Apakah mempunyai riwayat diabetes mellitus

6) Apakah mempunyai riwayat jantung

7) Apakah mempunyai riwayat asma

d. Riwayat penyakit keluarga

1) Apakah didalam keluarga ada yang pernah mengalami sectio caesaria

2) Apakah didalam keluarga pernah mengalami abortus

Page 45: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

51

3) Adakah didalam keluarga pernah mengalami perdarahan / anemia

4) Adakah didalam keluarga mempunyai riwayat hipertensi, diabetes

mellitus, asma, jantung

e. Riwayat kehamilan

G P A

f. Riwayat persalinan

g. Riwayat haid / menstruasi

1) Menarche pada umur

2) Siklus haid (teratur 28 hari)

3) Gangguan menstruasi (dismenorea, amenorea, dll)

3. Pola kesehatan fungsional

a. Sirkulasi

Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira–kira 600–800 ml

4. Integritas ego

Page 46: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

52

a. Dapat menunjukkan labilitas emosional dari kegembiraan sampai

ketakutan, marah dan menarik diri

b. Klien / pasangan dapat memiliki kepercayaan atau salah terima peran

dalam pengalaman kelahiran

c. Mungkin mengekspresikan ketidakmampuan untuk menghadapi situasi

baru

5. Eliminasi

a. Kateter mungkin terpasang

b. Bising usus tidak ada, samar atau jelas

6. Makanan / cairan

Abdomen lunak dengan tidak ada distensi pada awal

7. Neurosensori

Kerusakan gerakan dan sensasi dibawah tingkat anesthesia spiral epidural.

8. Nyeri / ketidaknyamanan

a. Mungkin mengeluh ketidaknyamanan dari berbagai sumber : misalnya

trauma bedah / insisi, nyeri penyerta, distensi kandung kemih / abdomen,

efek–efek anestesia

b. Mulut sering kering

Page 47: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

53

9. Pernafasan

Bunyi paru jelas dan vesikuler

10. Keamanan

a. Balutan abdomen dapat tampak sedikit noda atau kering atau utuh

b. Jalur parenteral, bila digunakan paten, dan sisi bebas eritema, bengkak

dan nyeri tekan

11. Pemeriksaan Diagnostik

a. Jumlah darah lengkap, hemoglobin (Hb) / hematokrit (Ht) : mengkaji

perubahan dan kadar praoperasi dan mengevaluasi efek kehilangan

darah pada pembedahan

b. Urinalisasi kultur urine, darah, vagina, dan lokhea : pemeriksaan

tambahan didasarkan pada kebutuhan individual

Page 48: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

54

Page 49: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

55

J. PATHWAYS

Sumber: Bobak, 2004Carpenito, 2000Doenges, 2001Sarwono Prawirohardjo,1999

Efek sekunder

Efek anestesi

Kesadaran menurun

Penumpukansekret di jalannafas

Reflek batukmenurun

Reflek menelan

Faktor indikasi

Sectio caesaria

Letak sungsang

Persalinan

Tindakan pembedahan Spontan

Post sectio caesaria

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Taking in

Dependen butuh

perlindungan

Kelemahan fisik

Taking hold

Belajar perubahan

baru

Kurang informasi

Letting go

Mampu

menyesuaikan

dengan keluarga

Laktasi

Penurunan hormon

estrogen dan

progesteron

Peningkatan

hormon prolaktin

Uterus

Kontraksi uterus

meningkat

Gangguan rasa

Penurunan hormon

estrogen

Penurunan tonus

otot dan motilitas

usus turun

Luka post

Sectio Caesaria

Reflek hisap

Puttingmenonjol

Adekuat

Bayi menolak

Putting lecet

Reflek hisaplemah

Tidak Adekuat

Jaringan

terputus

Jaringan

terbuka

Nyeri

Terputusnya

kontinuitas jaringan

Pintu masuk kuman

Invasi bakteri

Terdapat sayatan

pada luka

Jaringan terbuka

Pembuluh darah

terbuka

Reflek hisap

Puttingmenonjol

Adekuat

Bayi menolak

Putting lecet

Reflek hisaplemah

Tidak Adekuat

Page 50: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

56

K. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul pada post partum section caesaria

antara lain :

1. Tidak efektifnya bersihnya jalan nafas berhubungan dengan akumulasi

sekret dari pengaruh anestesi.

2. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan trauma pembedahan,

efek anestesi, efek hormonal, distensi kandung kemih (Doenges, 2001).

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya insisi pembedahan dan

terputusnya kontinuitas jaringan sekunder akibat pembedahan (Doenges,

2001).

4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh

terhadap bakteri sekunder pembedahan (Carpenito, 2000).

5. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah dalam

pembedahan (Doenges, 2001).

6. Gangguan eliminasi BAB : konstipasi berhubungan dengan penurunan

tonus otot sekunder terhadap anestesi, kurang masukan, nyeri perineal /

rektal (Doenges, 2001).

7. Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan perpisahan dengan bayi

(Carpenito, 2000).

Page 51: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

57

8. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik (Doenges,

2001).

9. Kurang pengetahuan mengenai perubahan fisiologis, periode pemulihan

dan kebutuhan perawatan diri berhubungan dengan kurangnya informasi

(Doenges, 2001).

L. Fokus intervensi

Fokus intervensi untuk mengatasi diagnosa keperawatan antara lain :

Dx. 1. Tidak efektifnya bersihnya sekresi jalan nafas berhubungan dengan

akumulasi sekret dari pengaruh anestasi.

Tujuan : - Untuk mempertahankan kepatenan jalan nafas,

- Ventilasi/ oksigenasi adekuat

Kriteria hasil : - bunyi nafas baik

- klien tidak mengalami penumpukkan secret

- klien dapat melakukan batuk efektif

Intervensi :

1. Monitor tanda-tanda vital

Rasional :

Page 52: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

58

Menentukan intervensi selanjutnya.

2. Atur posisi tidur pasien dengan kepala miring tanpa bantal

Rasional :

Posisi ini akan memudahkan dalam pembuangan sekret.

3. Ajarkan pasien cara batuk efektif dan nafas dalam

Rasional :

Membantu untuk mengeluarkan sekret yang menumpuk.

4. Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan

Rasional :

Untuk menentukan kebutuhan oksigen yang diperlukan.

Dx. 2. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan trauma

pembedahan, efek anestesi, efek hormonal, distensi kandung kemih

(Doengoes, 2001).

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri berkurang/ hilang.

Kriteria hasil : - Klien mengungkapkan berkurangnya nyeri

- Klien tampak rileks, mampu tidur / istirahat dengan tepat

Intervensi :

1. Tentukan karakteristik dan lokasi ketidaknyamanan.

Rasional :

Page 53: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

59

Membedakan karakteristik khusus dari nyeri, membantu membedakan

nyeri pasca operasi dan terjadinya komplikasi (misalnya :ileus, retensi

kandung kemih atau infeksi, dehidens luka).

2. Evaluasi tekanan darah (TD) dan nadi.

Rasional :

Nyeri dapat menyebabkan gelisah serta TD dan nadi meningkat.

3. Anjurkan penggunaan teknik pernafasan dan relaksasi dan distraksi.

Rasional :

Merilekskan otot dan mengalihkan perhatian dan sensori nyeri.

4. Anjurkan ambulasi diri.

Rasional :

Menurunkan pembentukan gas dan meningkatkan peristaltik untuk

menghilangkan ketidaknyamanan.

5. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi

Rasional :

Meningkatkan kenyamanan.

Page 54: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

60

Dx. 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya insisi pembedahan

dan terputusnya kontinuitas jaringan sekunder akibat pembedahan

(Doengoes, 2001).

Tujuan : Setelah dilakukan tinadakan keperawatan kilen dapat meningkatkan

dan melakukan aktivitas sesuai kemampuan tanpa disertai nyeri.

Kriteria hasil : Klien dapat mengidentifikasi faktor – faktor yang menurunkan

toleransi aktivitas.

Intervensi :

1. Kaji respon klien terhadap aktivitas

Rasional :

Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada klien dalam keluhan,

kelemahan, keletihan yang berkenaan dengan aktivitas.

2. Catat tipe anestesi yang diberikan pada saat intra partus pada waktu klien

sadar

Rasional :

Pengaruh anestesi dapat mempengaruhi aktivitas klien.

3. Anjurkan klien untuk istirahat

Rasional :

Page 55: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

61

Dengan istirahat dapat mempercepat pemulihan tenaga untuk beraktivitas,

klien dapat rileks.

4. Bantu dalam pemenuhan aktivitas sehari – hari sesuai kebutuhan

Rasional :

Dapat memberikan rasa tenang dan aman pada klien karena kebutuhan

aktivitas sehari – hari dapat terpenuhi dengan bantuan keluarga dan

perawat.

5. Tingkatkan aktivitas secara bertahap

Rasional :

Aktivitas sedikit demi sedikit dapat dilakukan oleh para klien sesuai yang

diinginkan, meningkatkan proses penyembuhan dan kemampuan koping

emosional.

Dx. 4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan

tubuh terhadap bakteri sekunder pembedahan (Carpenito, 2000).

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan infeksi tidak terjadi.

Kriteria hasil : - Tidak ada tanda–tanda infeksi (rubor, color, dolor, tumor dan

fungsiolaesa)

- Tanda–tanda vital normal terutama suhu (36-370 C)

Page 56: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

62

Intervensi :

1. Monitor tanda – tanda vital

Rasional :

Suhu yang meningkat dapat menunjukkan terjadinya infeksi (color).

2. Kaji luka pada abdomen dan balutan.

Rasional :

Mengidentifikasi apakah ada tanda – tanda infeksi dan adanya pus.

3. Menjaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan klien, rawat luka dengan

tekhnik antiseptik.

Rasional :

Mencegah kontaminasi silang / penyebaran organisme infeksius.

4. Catat / pantau kadar Hb dan Ht.

Rasional :

Resiko infeksi post partum dan penyembuhan buruk meningkat bila kadar

Hb rendah dan kehilangan darah berlebihan.

5. Kolaborasi pemberian antibiotik.

Rasional :

Page 57: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

63

Antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi.

Dx. 5. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah

dalam pembedahan (Doengoes, 2001).

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan defisit volume cairan dapat

diminimalkan.

Kriteria hasil : - Membran mukosa lembab

- Kulit tidak kering

- Hb : 12 gr.

Intervensi :

1. Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran.

Rasional :

Dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasikan

pengeluaran cairan / kebutuhan pengganti dan menunjang intervensi.

2. Berikan bantuan pengukluran berkemih sesuai kebutuhan, misalnya :

privasi, posisi duduk, air yang mengalir dalam bak, mengalirkan air hangat

diatas perineum.

Rasional :

Page 58: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

64

Meningkatkan relaksasi otot perinela dan memudahkan upaya

pengosongan.

3. Catat munculnya mual / muntah

Rasional :

Masa post op, semakin lama durasi anestesi semakin besar resiko untuk

mual. Mual yang lebih dari 3 hari, post op mungkin dihubungkan untuk

mengontrol rasa sakit atau terapi obat lain.

4. Periksa pembalut, banyaknya perdarahan.

Rasional :

Perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hemoragi.

5. Kolaborasi pemberian cairan sesuai program

Rasional :

Mengganti cairan yang telah hilang.

Dx. 6. Gangguan eliminasi BAB : Konstipasi berhubungan dengan penurunan

tonus otot sekunder terhadap anestesi, kurang masukan, nyeri perineal /

rectal (Doengoes, 2001).

Page 59: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

65

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi gangguan

eliminasi BAB : Konstipasi.

Kriteria hasil : Klien mendapatkan kembali pola eliminasi biasanya / optimal

dalam 4 hari pasca partum.

Intervensi :

1. Auskultasi terhadap adanya bising pada keempat kuadran.

Rasional :

Menentukan kesiapan terhadap pemberian makan per oral.

2. Palpasi abdomen, perhatikan distensi atau ketidaknyamanan.

Rasional :

Menandakan pembentukan gas dan akumulasi atau kemungkinan ileus

paralitik.

3. Anjurkan cairan oral adekuat (6-8 gelas / hari), peningkatan diet makanan

serat.

Rasional :

Cairan dan makanan serat (buah-buahan dan sayuran) dapat merangsang

eliminasi dan mencegah konstipasi.

Page 60: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

66

4. Anjurkan latihan kaki dan pengencangan abdominal, tingkatkan ambulasi

dini.

Rasional :

Latihan kaki mengencangkan otot–otot abdomen dan memperbaiki

motilitas abdomen.

5. Kolaborasi pemberian pelunak feses

Rasional :

Melunakkan feses, merangsang peristaltik, dan membantu mengembalikan

fungsi usus.

Dx. 7. Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan perpisahan dengan bayi

(Carpenito, 2000).

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan laktasi efektif.

Kriteria hasil : - Klien membuata suatu keputusan

- Klien dapat mengidentifikasi aktivitas yang menentukan atau

meningkatkan menyusui yang berhasil.

Intervensi :

Page 61: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

67

1. Kaji isapan bayi, jika lecet pada puting.

Rasional :

Menentukan kemampuan untuk memberikan perawatan yang tepat.

2. Anjurkan teknik Breast Care dan menyusui yang efektif.

Rasional :

Memperlancar laktasi.

3. Anjurkan pada klien untuk memberikan ASI eksklusif.

Rasional :

ASI dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi sebagai pertumbuhan

optimal.

4. Berikan informasi untuk rawat gabung.

Rasional :

Menjaga, meminimalkan tidak efektifnya laktasi.

5. Anjurkan bagaimana cara memeras, menangani, menyimpan dan

mengirimkan / memberikan ASI dengan aman.

Rasional :

Menjaga agar ASI tetap bisa digunakn dan tetap higienis bagi bayi.

Page 62: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

68

Dx. 8. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik

(Doengoes, 2001).

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan defisit keparawatan tidak

terjadi.

Kriteria hasil : - Klien mendemonstrasikan teknik–teknik untuk memenuhi

kebutuhan perawatan diri.

- Klien mengidentifikasi / menggunakan sumber–sumber

yang tersedia.

Intervensi :

1. Pastikan berat / durasi ketidaknyamanan.

Rasional :

Nyeri dapat mempengaruhi respons emosi dan perilaku sehingga klien

mungkin tidak mampu berfokus pada perawatan diri sampai kebutuhan

fisik.

2. Tentukan tipe–tipe anestesia

Rasional :

Page 63: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

69

Klien yang telah menjalani anestesia spinal dapat diarahkan untuk

berbaring datar dan tanpa bantal untuk 6–7 jam setelah pemberian

anestesia.

3. Ubah posisi klien setiap 1–2 jam

Rasional :

Membantu mencegah komplikasi bedah seperti flebitis

4. Berikan bantuan sesuai kebutuhan (perawatan mulut, mandi, gosokan

punggung dan perawatan perineal)

Rasional :

Memperbaiki harga diri, meningkatkan perasaan kesejahteraan.

5. Berikan pilihan bila mungkin (jadwal mandi, jarak selama ambulasi).

Rasional :

Mengizinkan beberapa otonomi meskipun tergantung pada bantuan

profesional.

6. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi

Rasional :

Menurunkan ketidaknyamanan, yang dapat mempengaruhi kemampuan

untuk melaksanakan perawatan diri.

Page 64: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

70

Dx. 9. Kurang pengetahuan berhubunagn dengan mengenai perubahan

fisiologis, periode pemulihan, perawatan diri dan kebutuhan

perawatan diri (Doengoes, 2001).

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien mengerti tentang

perubahan fisiologis, periode pemulihan, perawatan diri dan

kebutuhan perawatan bayi.

Kriteria hasil : Klien mengungkapkan pemahaman tentang perubahan

fisiologis, kebutuhan–kebutuhan individu hasil yang

diharapkan.

Intervensi :

1. Kaji kesiapan dan motivasi klien untuk belajar.

Rasional :

Penyuluhan diberikan untuk membantu mengembangkan pertumbuhan

Ibu, maturasi dan kompetensi.

2. Kaji keadaan fisik klien

Rasional :

Page 65: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

71

Ketidaknyamanan dapat mempengaruhi konsentrasi dalam menerima

penyuluhan.

3. Berikan informasi tentang perubahan fisiologis dan psikologis yang

normal.

Rasional :

Membantu klien mengenali perubahan normal.

4. Diskusikan program latihan yang tepat sesuai ketentuan.

Rasional :

Program latihan dapat membantu tonus otot–otot, meningkatkan sirkulasi,

menghasilkan gambaran keseimbangan tubuh dan meningkatkan perasaan

sejahtera.

5. Demonstrasikan teknik–teknik perawatan diri

Rasional :

Membantu orang tua dalam penguasaan tugas–tugas baru.

Page 66: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-trisarwoin... · bagian yang terendah atau presentasi bokong ... berfungsi

72