daftar pertanyaan-sleep disorder

2
Daftar Pertanyaan 1.Bagaimana hubungan Gangguan tidur pada lansia dengan penurunan kualitas hidup lansia? Pada lansia yang mengalami gangguan tidur, misalnya susah tidur di malam hari, atau tidur mereka tidak nyenyak dan sering terbangun di tengah malam, mereka akan sering mengantuk di siang hari. Hal ini dapat membahayakan para lansia ini karena mereka menjadi lebih gampang jatuh. Selain itu, daya tahan tubuh mereka kurang. Akibatnya, mereka menjadi lebih mudah terserang penyakit. Bila mereka jatuh sakit, ataupunpun mengalami fraktur akibat jatuh, tentu saja kualitas hidup mereka akan menurun. 2. Apa yang menjadi standar ukuran polisomnografi? Standar ukuran polisomnografi: - Kontinuitas tidur keseimbangan antara tidur dan bangun dalam 1 malam Kontinuitas baik bila waktu tidur lebih panjang daripada waktu bangun. Sedangkan kontinuitas buruk bila waktu tidur mengalami interupsi/ sering terbangun di tengah malam. - Efisiensi tidur Perbandingan antara waktu tidur sebenarnya dengan waktu yang dihabiskan lansia di tempat tidur. - Arsitektur tidur Jumlah dan distribusi setiap stadium tidur dalm tiap malamnya (dihitung dalam menit). 3.Apa yang dimaksud dengan katapleksi, paralisis tidur, dan halusinasi hipnogogik? - Katapleksi hilangnya tonus otot secara mendadak dan lengkap sehingga pasien jatuh tetapi tidak disertai adanya kehilangan kesadaran. - Paralisis tidur

Upload: linda-yuliandari

Post on 02-Jan-2016

79 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daftar Pertanyaan-Sleep Disorder

Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana hubungan Gangguan tidur pada lansia dengan penurunan kualitas hidup lansia?Pada lansia yang mengalami gangguan tidur, misalnya susah tidur di malam hari, atau tidur mereka tidak nyenyak dan sering terbangun di tengah malam, mereka akan sering mengantuk di siang hari. Hal ini dapat membahayakan para lansia ini karena mereka menjadi lebih gampang jatuh. Selain itu, daya tahan tubuh mereka kurang. Akibatnya, mereka menjadi lebih mudah terserang penyakit. Bila mereka jatuh sakit, ataupunpun mengalami fraktur akibat jatuh, tentu saja kualitas hidup mereka akan menurun.

2. Apa yang menjadi standar ukuran polisomnografi?Standar ukuran polisomnografi:- Kontinuitas tidur

keseimbangan antara tidur dan bangun dalam 1 malamKontinuitas baik bila waktu tidur lebih panjang daripada waktu bangun.Sedangkan kontinuitas buruk bila waktu tidur mengalami interupsi/ sering terbangun di tengah malam.

- Efisiensi tidur Perbandingan antara waktu tidur sebenarnya dengan waktu yang dihabiskan lansia di tempat tidur.

- Arsitektur tidur Jumlah dan distribusi setiap stadium tidur dalm tiap malamnya (dihitung dalam menit).

3. Apa yang dimaksud dengan katapleksi, paralisis tidur, dan halusinasi hipnogogik?- Katapleksi

hilangnya tonus otot secara mendadak dan lengkap sehingga pasien jatuh tetapi tidak disertai adanya kehilangan kesadaran.

- Paralisis tidur Hilangnya tonus otot sementara sehingga pasien tidak dapat bergerak, terjadi pada peralihan antara tidur dan terjaga, sering terjadi menjelang pagi.

- Halusinasi hipnogogik Halusinasi yang ”hidup” secara audio maupun visual, sering menakutkan, terjadi pada peralihan antara tidur dan terjaga.

Page 2: Daftar Pertanyaan-Sleep Disorder

4. Gangguan tidur yang bagaimana yang terjadi pada penderita depresi?Penderita depresi dapat menderita gangguan tidur berupa insomnia ataupun hipersomnia. Mereka dapat menjadi susah sekali tidur, atau tidur tidak nyenyak, tetapi dapat pula menjadi kebanyakan tidur.

5. Bagaimana gangguan tidur yang terjadi pada pasien dementia?Pada pasien-pasien dementia, terjadi tidur malam yang tidak nyenyak, mereka sering terbangun di tengah malam dan bangun lebih dini. Akibatnya, mereka menjadi mengantuk di siang hari dan sering tertidur sejenak.

6. Pada pasien yang mengalami insomnia saat akan memulai tidur saja, therapi apa yang cocok untuknya? Contoh obatnya?Pada pasien seperti ini, dapat kita berikan obat golongan Benzodiazepin short acting, karena hanya untuk memberikan efek supaya pasien mudah memulai tidurnya. Efek obat ini antara lain sebagai muscle relaxant, hipnotik, dan anxiolitik. Contoh dari obat golongan ini adalah Midazolam dan Triazolam. Triazolam lebih banyak dipakai daripada Midazolam meskipun dalam dosis tinggi dapat menyebabkan agitasi pada pasien lansia karena Midazolam agak sering menimbulkan delirium. Oleh karena itu, Midazolam agak dihindari.