daftar isi -...
TRANSCRIPT
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
DAFTAR ISI
PENGANTAR
I. PENGERTIAN…………………………………………………………………………. 2
II. RINGKASAN………………………………………………………………………….. 3
III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN AGUSTUS 2018 ………………………...... 4
A. Gambaran Kondisi Cuaca Global Dan Regional……………………………………….. 4
1. Anomali SST dan SOI ……………………………………………………………... 4
2. Dipole Mode Index ….……………………………………………………………... 5
3. Madden Julian Oscillation (MJO)…………………………………………………... 5
4. Suhu Muka Laut…………………………………………………………………….. 7
5. Monsun……………………………………………………………………………… 9
6. Gradien Angin Lapisan Atas………………………………………………………... 11
7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM …………………………………….. 14
B. Gambaran Kondisi Cuaca Lokal………………………………………………………... 15
1. Angin………………………………………………………………………………... 15
2. Kelembaban Udara………………………………………………………………….. 16
3. Suhu Udara………………………………………………………………………….. 17
4. Jarak Pandang Mendatar……………………………………………………………. 18
5. Curah Hujan………………………………………………………………………… 19
6. Keadaan Cuaca…………………………………………………………………........ 21
7. Kalender Cuaca…………………………………………………………………....... 22
IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM …………………………………………………….. 23
V. PRAKIRAAN …………………………………………………………………………. 24
A. PRAKIRAAN HUJAN ………………………………………………………………… 24
1. Prakiraan Curah Hujan September 2018..…………………………………….……. 24
2. Prakiraan Sifat Hujan September 2018…..……………..………………………….. 25
B. INFORMASI KELAUTAN...…………………………………………………………... 26
1. Tinggi Gelombang Signifikan ...…………………………………………………… 26
2. Pasang Surut ……………………………………………………………………….. 27
Lampiran ……..……...……………………………………………………………………... 29
| 2
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
I. PENGERTIAN
A. SIFAT HUJAN
Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu
bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.
B. NORMAL CURAH HUJAN
Normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan
selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara berkala.
C. STANDAR NORMAL CURAH HUJAN BULANAN
Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing-
masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari Februari 1981 s.d Februari 2010,
Februari 1981 s.d Februari 2010, Juni 1981 s.d Juni 2010, dan seterusnya.
D. INTENSITAS CURAH HUJAN
KRITERIA CH CH/hari CH/Jam
Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm
Lebat 50 - 100 mm 10 - 20 mm
Sedang 20 - 50 mm 5 - 10 mm
Ringan 5 - 20 mm 1 - 5 mm
E. CUACA EKSTRIM
Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat
mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam peraturan
KBMKG tentang Prosedur Standar Operasional Peringatan Dini, Pelaporan dan
Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim yang termasuk kategori ekstrim antara lain adalah:
a. Angin kencang diatas 25 knots
b. Angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan lebih
dari 34,8 knots
c. Hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/ hari atau 20 mm/jam
d. Hujan es yang mempunyai garis tengah minimum 5 mm dan berasal dari awan
Cumulunimbus
e. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim yang kurang dari 1000 meter
f. Suhu Udara Ekstrim yang mencapai 30C atau lebih di atas nilai normalnya.
| 3
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
II. RINGKASAN
Secara umum, kondisi fenomena cuaca secara global pada Agustus 2018
menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah Indonesia nilainya ≥ 29 0C. Suhu muka
laut di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino 3.4) berkisar antara 0.3 0C s.d 0.4 0C
yang menunjukkan suhu lebih rendah dibandingkan keadaan normalnya. Indeks SOI pada
bulan Agustus 2018 sebesar -8 s.d 3 yang menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern
Oscillation) pada bulan Agustus berada pada kondisi netral. Nilai OLR rata-rata bulan
Agustus 2018 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 s.d 260 W/m2. Sedangkan di
wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 240 s.d 260 W/m2. Hal ini
menunjukkan tutupan awan di wilayah Kalimantan Selatan pada bulan Agustus relatif
sedikit. Posisi gerak semu matahari pada bulan Agustus berada di Belahan Bumi Utara.
Pusat tekanan tinggi terdapat di sebagian besar Belahan Bumi Selatan dan sebagian kecil
Belahan Bumi Utara sementara pusat tekanan rendah berada di sebagian besar Belahan
Bumi Utara dan sebagian kecil Belahan Bumi Selatan. Kondisi ini mengakibatkan masa
udara terpusat ke wilayah Belahan Bumi Utara, yang menandakan berlangsungnya monsun
Australia. Kondisi ini mengakibatkan berlangsungnya musim kemarau di beberapa wilayah
Indonesia khususnya Kalimantan Selatan. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan
bahwa akumulasi curah hujan pada bulan Agustus 2018 untuk wilayah Kalimantan Selatan
berkisar antara 0 s.d 270 mm.
Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Agustus 2018 arah
angin dominan bertiup dari arah Utara (337,5° s.d. 22,5°) dengan kecepatan angin terbanyak
adalah 4-7 knot dan kecepatan angin maksimum mencapai 15 knot. Kelembaban maksimum
harian berkisar antara 90 s.d 98%, dan kelembaban udara minimum harian berkisar antara
41 s.d 64%. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 30.4 s.d 35.8 0C, dan suhu udara
minimum harian berkisar antara 21.4 s.d 24.8 0C. Jarak pandang mendatar rata-rata perjam
pada umumnya > 8 km. Hasil pengukuran curah hujan kumulatif bulan Agustus 2018 adalah
sebesar 44.6 mm bersifat Bawah Normal dengan hari hujan sebanyak 4 hari. Kondisi cuaca
didominasi oleh kejadian Asap sebanyak 17 kali.
| 4
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN AGUSTUS 2018
A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL
1. Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 dan Southern Oscillation Index
(SOI)
Pada bulan Agustus 2018 anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator
bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara 0.3 0C s.d 0.4 0C yang menunjukkan suhu lebih
rendah dibandingkan keadaan normalnya, sedangkan nilai suhu muka laut di akhir bulan
Agustus sebesar 0.26. Indeks SOI pada bulan Agustus 2018 sebesar -8 s.d 3 yang
menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) pada bulan Agustus berada pada
kondisi netral.
Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4 (Sumber: http://www.bom.gov.au)
Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index) (Sumber: http://www.bom.gov.au)
| 5
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
2. Dipole Mode Index (DMI)
Nilai DMI bulan Agustus 2018 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah. Pada
dasarian I (-0.23 s.d -0.13), dasarian II dan dasarian III (-0.35). Pada awal hingga akhir
bulan Agustus 2018 DMI dominan bernilai negatif yang menunjukan arah pergerakan uap
air dari Samudera Hindia bagian Barat menuju Samudera Hindia bagian Timur sehingga
menambah potensi pertumbuhan awan di wilayah Indonesia bagian Barat.
Tabel 1. Nilai DMI Bulan Agustus 2018
No. Tanggal DMI
1 1-5 Agustus 0.05
2 6-12 Agustus 0.16
3 13-19 Agustus -0.18
4 20-26 Agustus -0.17
5 27-31 Agustus -0.08
Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks (Sumber: http://www.bom.gov.au)
3. Madden Julian Oscillation (MJO)
a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut
Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang
terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan salah
satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai OLR
yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut,
sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan.
| 6
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Agustus 2018
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness)
Nilai OLR rata-rata bulan Agustus 2018 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 –
260 W/m2. Nilai rata-rata OLR terendah 180 - 200 W/m2 terdapat di Perairan Aceh dan
Sumatera Utara. Nilai rata-rata OLR tertinggi 240 - 260 W/m2 terdapat di wilayah Pulau
Jawa, Laut Jawa, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Laut Banda dan Laut Arafuru. Dapat dikatakan bahwa secara umum
tutupan awan di wilayah Indonesia relatif banyak di bagian Utara ekuator, sedangkan di
Selatan ekuator tutupan awan sedikit. Di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar
antara 240 – 260 W/m2. Hal ini menunjukkan bahwa tutupan awan selama bulan Agustus
2018 relatif sedikit.
b. Fase Madden Julian Oscillation (MJO)
Pada bulan Agustus 2018 MJO bergerak dari fase 6 hingga 7 (Western Pacific). Pada
dasarian I, MJO bergerak di sekitar fase 6 dan 7 (Western Pacific). Pada dasarian II dan
dasarian III umumnya MJO terpantau tidak aktif. Kondisi ini menunjukkan selama bulan
Agustus 2018 MJO tidak mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia.
| 7
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Gambar 5.Fase MJO Agustus 2018
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.Last40days.gif)
4. Suhu Muka Laut
Secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan Agustus 2018 di perairan
Indonesia dengan nilai ≥ 29 0C dengan suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia
berada di Samudra Hindia Barat Sumatera, Perairan Maluku Utara, dan Samudera Pasifik
Utara Papua. Suhu muka laut yang hangat menunjukkan banyaknya kandungan uap air atau
berpotensi menghasilkan penguapan yang tinggi. Uap air yang dihasilkan dari penguapan
tersebut merupakan sumber utama bagi pembentukan awan-awan hujan, khususnya di
sekitar wilayah dengan suhu muka laut yang sangat tinggi.
| 8
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut Agustus 2018
(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.png)
Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut Agustus 2018
(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monanomv2.png)
Anomali suhu muka laut bulan Agustus 2018 di sebagian besar wilayah perairan
Indonesia berkisar antara -1.5 s.d 1 0C. Secara umum anomali suhu muka laut di wilayah
Indonesia sama dengan normalnya. Anomali suhu muka laut di Samudera Hindia Selatan
Jawa bernilai negatif. Sedangkan anomali suhu muka laut di sekitar Maluku Utara bernilai
positif. Anomali suhu muka laut bernilai positif atau di atas normal memberikan dampak
terhadap bertambahnya uap air di wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan
| 9
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
intensitas curah hujan di wilayah tersebut. Sementara wilayah dengan anomali negatif
memberikan dampak terhadap berkurangnya uap air di wilayah tersebut.
5. Monsun
Posisi gerak semu matahari pada bulan Agustus berada di Belahan Bumi Utara. Pusat
tekanan tinggi terdapat di sebagian besar Belahan Bumi Selatan dan sebagian kecil Belahan
Bumi Utara sementara pusat tekanan rendah berada di sebagian besar Belahan Bumi Utara
dan sebagian kecil Belahan Bumi Selatan. Kondisi ini mengakibatkan masa udara terpusat
ke wilayah Belahan Bumi Utara, yang menandakan berlangsungnya monsun Australia.
Kondisi ini mengakibatkan berlangsungnya musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia
khususnya Kalimantan Selatan.
Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut Agustus 2018
(Sumber: ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif)
Nilai rata-rata tekanan permukaan laut bulan Agustus 2018 dapat dilihat pada Gambar
8. Daerah tekanan tinggi berada di Benua Australia (1025.0 hPa). Daerah tekanan rendah
berada di Benua Asia (997.5 hPa). Di wilayah Indonesia rata-rata tekanan permukaan laut
berkisar antara 1010.0 – 1015.0 hPa.
Berdasarkan Gambar 9 rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan Agustus di wilayah
Indonesia bagian Selatan angin bertiup dari arah Tenggara hingga Selatan. Sedangkan di
Indonesia bagian Utara angin dominan bertiup dari arah Tenggara hingga Barat Daya.
Terdapat wilayah pertemuan angin atau konvergensi di Riau hingga ke Selat Malaka.
Belokan angin atau shearline terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
| 10
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua Barat. Tidak
terdapat daerah netral di wilayah Indonesia. Berdasarkan kondisi normal angin bulan
Agustus, daerah pertemuan angin (konvergensi) umumnya berada di wilayah Bangka,
Lampung, Selat Karimata, dan Kalimantan Barat. Pola angin berupa pertemuan angin atau
konvergensi serta belokan angin atau shearline dapat memicu pengangkatan massa udara
yang berpotensi membentuk awan hujan di wilayah tersebut.
Gambar 9. Normal Angin Lapisan 3000 ft dan Rata-rata angin 3000ft Agustus 2018
(Sumber: http://www.esrl.noaa.gov/ dan BMKG)
| 11
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
6. Gradien Angin Lapisan Atas
a. Dasarian Pertama
Pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan Agustus 2018, dari peta gradien terlihat
wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 3 s.d
7 sel tekanan rendah yaitu di Daratan Tiongkok, Teluk Benggala, Laut Tiongkok Selatan,
Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih
1 s.d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 3 sistem tekanan rendah yang aktif di
Samudera Pasifik yakni siklon tropis “Jongdari”, "Shanshan", dan “Yagi”. Badai tropis
Jongdari aktif mulai dari 25 Juli s.d 02 Agustus 2018 dengan tekanan minimum 965 mb dan
kecepatan maksimum 75 knot, siklon ini aktif di Laut Timur Tiongkok dan bergerak ke
Barat Laut, dan punah di Laut Tiongkok Timur. Badai tropis Shanshan aktif mulai dari 03
Agustus s.d 10 Agustus 2018 dengan tekanan minimum 970 mb dan kecepatan maksimum
70 knot, siklon ini aktif di Samudera Pasifik Timur Laut Filipina dan bergerak ke Utara dan
bergerak ke Timur Laut, dan punah di Samudera Pasifik Timur Jepang. Badai tropis Yagi
aktif mulai dari 08 Agustus s.d 13 Agustus 2018 dengan tekanan minimum 990 mb dan
kecepatan maksimum 40 knot, siklon ini aktif di Samudera Pasifik Timur Filipina dan
bergerak ke Barat, dan punah di Perairan Tiongkok.
Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I Agustus 2018
Pola angin di wilayah Indonesia sebelah Utara ekuator pada umumnya bertiup dari
arah Selatan – Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 0 – 45 knot, sedangkan di
sebelah Selatan ekuator dari arah Timur – Selatan dengan kecepatan berkisar antara 0 – 30
knots. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Laut Tiongkok Selatan,
Laut Jawa, Laut Flores, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara. Daerah konvergensi tersebut
dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di
sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Aceh,
| 12
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Selatan, Maluku, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi
cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 2 hari hujan dengan intensitas ringan.
b. Dasarian Kedua
Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan Agustus 2018, dari peta gradien terlihat
wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 2 s.d
7 sel tekanan rendah yaitu di Teluk Benggala, Laut Tiongkok Selatan, Laut Tiongkok
Timur, Timur Laut Philipina, dan Samudera Pasifik Bagian Barat. Di wilayah ekuator
Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 3 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 6 sistem
tekanan rendah yang aktif di wilayah Laut Filipina yakni siklon tropis “Leepi”, siklon tropis
“Bebinca” yang aktif di wilayah Laut Tiongkok Timur, siklon tropis “Hector” yang aktif di
wilayah Laut Filipina, siklon tropis “Rumbia” yang aktif di wilayah Samudera Pasifik
Bagian Barat, siklon tropis “Soulik” yang aktif di wilayah Samudera Pasifik bagian Barat,
dan siklon tropis “Cimaron” yang aktif di Samudera Pasifik. Badai tropis Leepi aktif mulai
dari tanggal 12 Agustus s.d tanggal 14 Agustus 2018 dengan tekanan minimum 990 mb dan
kecepatan maksimum 50 knot, siklon ini aktif di Laut Filipina dan punah di Laut Tiongkok
Timur. Badai tropis Bebinca aktif mulai dari tanggal 13 Agustus s.d tanggal 17 Agustus
2018 dengan tekanan minimum 990 mb dan kecepatan maksimum 30 knot, siklon ini aktif
di Laut Tiongkok Timur dan punah di Laut Tiongkok Selatan. Badai tropis Hector aktif
hanya dalam satu hari yaitu pada tanggal 14 Agustus 2018 dengan tekanan minimum 998
mb dan kecepatan maksimum 40 knot, siklon ini aktif di Laut Filipina dan punah di tempat
yang sama. Badai tropis Rumbia aktif mulai dari tanggal 15 Agustus s.d tanggal 16 Agustus
2018 dengan tekanan minimum 990 mb dan kecepatan maksimum 40 knot, siklon ini aktif
di Samudera Pasifik bagian Barat dan punah di tempat yang sama. Badai tropis Soulik aktif
mulai dari tanggal 16 Agustus s.d tanggal 22 Agustus 2018 dengan tekanan minimum 950
mb dan kecepatan maksimum 85 knot, siklon ini aktif di Samudera Pasifik Bagian Barat
dan punah di Samudera Pasifik. Badai tropis Cimaron aktif mulai dari 19 Agustus s.d 23
Agustus 2018 dengan tekanan minimum 994 mb dan kecepatan maksimum 45 knot, siklon
ini aktif di Samudera Pasifik dan punah di wilayah yang sama.
| 13
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II Agustus 2018
Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara ekuator pada umumnya bertiup dari
arah Tenggara – Barat Daya, dengan kecepatan angin 0 – ≥ 45 knots, sedangkan di bagian
Selatan ekuator angin bertiup dari arah Timur – Selatan dengan kecepatan 0 – 40 knots.
Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di wilayah Barat Sumatera,
Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Selat Malaka, Laut Sulawesi, dan Utara Papua. Daerah
konvergensi menyebabkan banyaknya pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan
lebat di wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Kepulauan
Riau, Kalimantan Barat, Maluku Utara, dan Papua Barat. Hasil Pantauan Stasiun
Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 1 hari
hujan dengan intensitas ringan.
c. Dasarian Ketiga
Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Agustus 2018, dari peta gradien terlihat
disekitar equator wilayah Indonesia didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 2 s.d 7
sel tekanan rendah yaitu Samudera Hindia, Samudera Pasifik, India, Teluk Benggala, dan
Asia. Di wilayah equator Indonesia tercatat kurang lebih 2 s.d 4 sel sirkulasi tertutup (eddy).
Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di wilayah Samudera Pasifik yakni siklon
tropis “Jebi”. Badai tropis Jebi aktif mulai dari 28 Agustus 2018 dan masih belum punah
hingga awal bulan September 2018. Siklon ini aktif di Samudera Pasifik dan bergerak ke
arah Barat dengan tekanan minimum yang terpantau hingga akhir Agustus 2018 adalah 915
mb dan kecepatan maksimum 105 knot.
| 14
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III Agustus 2018
Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah
Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan angin 0 – 45 knots, sedangkan di bagian Selatan
angin bertiup dari arah Tenggara – Selatan dengan kecepatan 0 – 45 knots. Daerah
pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Utara Maluku, Laut Natuna,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Utara Sulawesi, Barat
Sumatera, dan Utara Papua. Daerah konvergensi menyebabkan banyaknya pertumbuhan
awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan terjadinya hujan di wilayah tersebut.
Shearline (belokan angin tajam) terjadi di wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Maluku, Papua Barat, Kepulauan Riau, Barat Sumatera, dan Aceh. Hasil Pantauan Stasiun
Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 4 hari
hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring
Mission)
Satelit TRMM merupakan salah satu satelit yang mengamati curah hujan di wilayah
tropis secara realtime. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah
hujan pada bulan Agustus 2018 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 0 – 270
mm. Akumulasi curah hujan ≥ 150 mm terjadi di sebagian besar wilayah Kab. Tanah
Bumbu, sedangkan akumulasi curah hujan ≤ 150 mm terjadi di seluruh bagian wilayah
Kalimantan Selatan bagian Barat dan Selatan, serta sebagian besar wilayah Kab. Balangan,
kab. Tabalong dan Kab. Kotabaru. Akumulasi curah hujan bulan Agustus 2018 berdasarkan
citra satelit TRMM dapat dilihat pada Gambar 13.
| 15
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Gambar 13. Akumulasi Curah hujan Bulan Agustus 2018
(Sumber: https://giovanni.gsfc.nasa.gov/giovanni/)
B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL
1. Angin
Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Agustus 2018 arah
angin dominan bertiup dari arah Utara (337,5° – 22,5°) dengan persentase sebesar 21,5 %.
Kecepatan angin terbanyak adalah 4 - 7 knot dengan persentase 32,8% sedangkan kecepatan
angin maksimum mencapai 15 knot. Distribusi angin pada bulan Agustus 2018 berdasarkan
arah dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 14.
| 16
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Gambar 14. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominan Agustus 2018
2. Kelembaban Udara
Gambar 15.Grafik Profil Kelembaban Udara Harian Agustus 2018
Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan Agustus 2018 berkisar antara 71 -
90%, kelembaban maksimum harian berkisar antara 90 – 98%, dan kelembaban udara
minimum harian berkisar antara 41 - 64%. Kelembaban minimum terjadi pada tanggal 20
sebesar 41% dan kelembaban maksimum terjadi pada tanggal 26 dan 29 sebesar 98%. Profil
kelembaban harian bulan Agustus 2018 dapat dilihat pada Gambar 15.
Profil kelembaban udara rata-rata per-jam mencapai nilai maksimum terjadi antara
jam 04.00 – 07.00 WITA dengan nilai berkisar antara 91 – 94 %, sedangkan kelembaban
| 17
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
udara minimum terjadi antara jam 12.00 - 15.00 WITA dengan nilai berkisar antara 53 -
55%. Detail profil kelembaban rata-rata per jam bulan Agustus 2018 dapat dilihat pada
Gambar 16.
Gambar 16.Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam Agustus 2018
3. Suhu Udara
Profil suhu udara rata-rata harian bulan Agustus 2018 berkisar antara 24.8 – 29.3 0C,
suhu udara maksimum harian berkisar antara 30.4 – 35.8 0C, dan suhu udara minimum
harian berkisar antara 21.4 – 24.8 0C. Suhu udara maksimum adalah sebesar 35.8 0C terjadi
pada tanggal 20. Sedangkan suhu minimum 21.4 0C terjadi pada tanggal 17. Profil suhu
udara harian bulan Agustus 2018 dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Harian Agustus 2018
| 18
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Profil suhu udara rata - rata perjam bulan Agustus 2018 dapat dilihat pada Gambar 18.
Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 07.00 WITA.
Nilai maksimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara 32.1 – 32.7 0C terjadi antara
pukul 12.00 – 15.00 WITA. Nilai minimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara jam
04.00 – 07.00 WITA dengan suhu berkisar 23.2 – 23.8 0C. Profil suhu udara rata-rata
perjam bulan Agustus 2018 dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rat Perjam Bulan Agustus 2018
4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility)
Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata perjam di Bandara Syamsudin
Noor Banjarmasin bulan Agustus 2018 umumnya > 8 km. Jarak pandang maksimum ( > 9
km) terjadi pada pagi hingga malam hari antara pukul 10.00 – 20.00 WITA. Visibility mulai
menurun (< 9 km) antara pukul 21.00 - 09.00 WITA. Kondisi ini dikarenakan udara kabur
(mist) atau udara kabur (haze) pada dini hari. Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility) rata
- rata harian bulan Agustus 2018 dapat dilihat pada Gambar 19.
| 19
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Gambar 19. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Agustus 2018
Selama bulan Agustus 2018, jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong
ekstrim (< 1000 m) terjadi sebanyak 5 kali dimana jarak pandang mendatar mencapai 800
meter pada tanggal 11 dan 26, 700 meter pada tanggal 18, 600 meter pada tanggal 24, serta
500 meter pada tanggal 26. Kondisi ini terjadi akibat adanya udara kabur (mist) pada dini
hari di wilayah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Grafik Jarak Pandang Mendatar
(visibility) Ekstrem bulan Agustus 2018 dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 20. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem Agustus 2018
5. Curah Hujan
Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulan Agustus 2018 adalah
sebesar 44.6 mm dengan hari hujan sebanyak 4 hari. Pada dasarian I dan II tidak terjadi
| 20
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
hujan, dan dasarian III jumlah curah hujan adalah 44.6 mm dengan 4 hari hujan. Curah
hujan harian tertinggi sebesar 40.5 mm yang terjadi pada tanggal 29 Agustus 2018. Curah
hujan normal (rata-rata 30 tahun) bulan Agustus sebesar 121 mm. Dibandingkan dengan
normalnya, curah hujan bulan Agustus 2018 bersifat Bawah Normal. Grafik curah hujan
harian bulan Agustus 2018 dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21. Grafik Curah Hujan Harian Agustus 2018
Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun
Meteorologi Syamsudin Noor selama bulan Agustus 2018 menyatakan bahwa total curah
hujan maksimum perjam sebesar 12.0 mm terjadi pukul 15.00 WITA dan jumlah curah
hujan maksimum mutlak yakni sebesar 40.5 mm yang terjadi pada tanggal 29 Agustus
2018. Grafik kejadian hujan harian bulan Agustus 2018 dapat dilihat pada Gambar 22.
| 21
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Gambar 22. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam Bulan Agustus 2018
6. Keadaan Cuaca
Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan Agustus 2018 di Stasiun
Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca signifikan kejadian Hujan sebanyak 4 kali,
Petir 2 kali, Asap sebanyak 17 kali, Visibility kurang dari 1000m ada 5 kali dan suhu udara
ekstrim 1 kali kejadian. Kondisi cuaca signifikan didominasi oleh kejadian Asap sebanyak
17 kali.
Gambar 23. Grafik Cuaca Signifikan Bulan Agustus 2018
| 22
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
7. Kalender Cuaca
Gambar 24. Kalender Cuaca Bulan Agustus 2018
| 23
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM
DASARIAN I
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
NIHIL
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
NIHIL
d. Jarak Pandang Mendatar
NIHIL
DASARIAN II
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
NIHIL.
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
Pada tanggal 20 Agustus 2018 tercatat suhu maksimum sebesar 35.8 0C. Hal ini
dikarenakan kurangnya tutupan awan pada tanggal tersebut.
d. Jarak Pandang Mendatar
Pada tanggal 11 dan 18 Agustus 2018 tercatat jarak pandang mendatar minimum masing-
masing mencapai 800 dan 700m yang dikarenakan udara kabur (mist).
DASARIAN III
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
NIHIL
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
NIHIL.
d. Jarak Pandang Mendatar
Pada tanggal 24, 25, dan 26 Agustus 2018 tercatat jarak pandang mendatar minimum
masing-masing mencapai 600, 800, dan 500m yang dikarenakan udara kabur (mist).
| 24
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
V. PRAKIRAAN
A. PRAKIRAAN HUJAN
1. Prakiraan Curah Hujan September 2018
Prakiraan akumulasi curah hujan September 2018 di wilayah Kalimantan Selatan
secara umum dalam kategori rendah antara 20 - 100 mm. Untuk curah hujan menengah 101
– 150 mm diprakirakan di Kab. Tanah Laut (Kintap/ Kebun Raya), Kab. Kotabaru
(Stamet Stagen, PL Utara/ Gunung Ulin), Kab. Tabalong (Murung Pudak/ Maburai), Kab.
Tanah Bumbu (Kusan Hulu/ Sungai Rukam, Kusan Hilir/ Mudalang, Kr. Bintang/
Manunggal). Untuk curah hujan menengah 151 – 200 mm diprakirakan di Kab. Tanah
Bumbu (Angsana/ Kr. Indah). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor
Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 51 - 100 mm. Prakiraan curah hujan bulan
September 2018 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 25.
Gambar 25. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan Bulan September 2018
(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)
| 25
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
2. Prakiraan Sifat Hujan September 2018
Prakiraan sifat hujan September 2018 di wilayah Kalimantan Selatan berdasarkan
data Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi Bawah Normal. Sifat
hujan di normal diperkirakan di Kab. Tanah Laut (Jorong, SMPK Pelaihari), Kab.
Kotabaru (Stamet Stagen, PL Utara/ Gunung Ulin), Kab. Banjar (Danau Salak/ Gn. Sari),
Kab. Barito Kuala (Mandastana/ Karang Indah, Rantau Badauh/ Sei Bamban,
Tabunganen/ Sei Jingah Besar), Kab. Tapin (Tapin Utara/ Rantau Kiwa), Kab. Hulu
Sungai Selatan (Kandangan/ Tibung Raya, Kalumpang/ Tambingkar, Padang Batung/
Durian Rabung), Kab. Hulu Sungai Tengah (Labuan Amas Utara/ Kasarangan, SMPK
Pantai Hambawang, Hantakan, Batang Alai Utara/ Ilung, Barabai/ Mandingin, Batu
Benawa/ Pagat, Batang Alai Selatan/ Kapar), Kab. Hulu Sungai Utara (Banjang), Kab.
Tabalong (Upau/ Masingai I), Kab. Tanah Bumbu (Kusan Hulu/ Sungai Rukam, Kusan
Hilir/ Mudalang), Kab. Balangan (Juai/ Mungkur Uyam), Kota Banjarmasin
(Banjarmasin Utara/ Surgi Mufti). Sifat hujan atas normal diperkirakan di Kab. Tapin
(Bungur), Kab. Hulu Sungai Tengah (Pandawan). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi
Syamsudin Noor Banjarmasin diprakirakan sifat hujan dalam kondisi Bawah Normal.
Prakiraan sifat hujan September 2018 dapat dilihat pada Gambar 26.
Gambar 26. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan September 2018
(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)
| 26
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
B. INFORMASI KELAUTAN
1. Tinggi Gelombang Signifikan
Gambar 27. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan September
Rata-rata tinggi gelombang signifikan pada bulan September di wilayah perairan
Kalimantan Selatan berkisar antara 0.2 hingga 1.2 meter. Rata-rata gelombang signifikan
tertinggi berada di wilayah Laut Jawa dan dominan dari arah Tenggara. Sedangkan untuk
rata- rata maksimum tinggi gelombang signifikan pada bulan September antara 0.4 hingga
1.8 meter dari arah Tenggara dengan gelombang tertinggi di wilayah perairan Laut Jawa.
Gambar 28. Rata-rata Maksimum Tinggi Gelombang Signifikan Bulan September
| 27
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
2. Pasang Surut
Informasi prakiraan pasang surut bulan September 2018 dibagi menjadi beberapa
wilayah yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito,
Sungai Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang,
Kampung Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran.
| 28
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
TIM REDAKSI
Pelindung : Irman Sonjaya, M. Si
Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin
Penanggungjawab : Riza Arian Noor, S.Si, M.Ling
Kepala Seksi Observasi Dan Informasi
Anggota Tim : 1. Purwo Aji Setiawan
2. Rianita Sekar Utami
3. Uli Mahanani
4. Herin Hutri Istyarini
5. Adhitya Prakoso
6. Rezky Yunita
7. Rizqi Nur Fitriani
8. Utari Randiana
9. Bayu Kencana Putra
10. Rimelda Yuni Hasteti
11. Muhammad Shaa Imul Qadri
12. Siti Fadhilatunnisa
| 29
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Lampiran 1
Pasang Surut Air Laut Bulan September 2018
| 30
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
| 31
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
| 32
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
| 33
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
| 34
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
| 35
Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2018
Lampiran 2
Alamat Website Informasi Meteorologi
- BMKG
www.bmkg.go.id
- BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor
http://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id
- Prakiraan Cuaca Harian Provinsi Kalimantan Selatan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraan
- Informasi Meteorologi Penerbangan
http://aviation.bmkg.go.id
- Informasi Meteorologi Kelautan
http://maritim.bmkg.go.id
- Informasi Titik Panas (hotspot)
http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=31
- Informasi Potensi Kebakaran Lahan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/peringatan/kebakaran-hutan