daftar isi halaman judul · 2017. 4. 1. · surat pernyataan keaslian.....v kata pengantar ... gaji...
TRANSCRIPT
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERSYARATAN GELAR SARJANA ............................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
PENGESAHAN PANITIA PENGUJI .............................................................. iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN............................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
ABSTRAK ........................................................................................................ xii
ABSTRACT ....................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 7
1.3 Ruang Lingkup Masalah ................................................................. 7
1.4 Orisinalitas Penulisan ....................................................................... 8
1.5 Tujuan Penelitian............................................................................ 10
1.5.1 Tujuan umum ....................................................................... 10
1.5.2 Tujuan khusus ...................................................................... 10
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................... 11
1.6.1 Manfaat teoritis .................................................................... 11
1.6.2 Manfaat praktis ...................................................................... 11
1.7 Landasan Teoritis .......................................................................... 12
1.8 Metode Penelitian .......................................................................... 19
x
1.8.1 Jenis penelitian ..................................................................... 19
1.8.2 Jenis pendekatan .................................................................... 20
1.8.3 Sifat penelitian ...................................................................... 20
1.8.4 Sumber data .......................................................................... 21
1.8.5 Teknik pengumpulan data .................................................... 22
1.8.6 Teknik penentuan sampel penelitian ..................................... 22
1.8.7 Pengelolaan dan analisis data ................................................ 23
BAB II TINJAUAN UMUM PEKERJA, PERLINDUNGAN HUKUM,
DAN UPAH
2.1 Tinjauan Umum Pekerja ................................................................... 24
2.1.1 Pengertian Pekerja ................................................................... 24
2.1.2 Macam – Macam Pekerja ........................................................ 25
2.2 Tinjuan Umum Perlindungan Hukum ............................................ 28
2.2.1 Pengertian Perlindungan Hukum .......................................... 28
2.2.2 Pengertian Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja ............. 30
2.3 Tinjauan Umum Upah ..................................................................... 32
2.3.1 Pengertian Upah ...................................................................... 32
2.3.2 Komponen Upah ...................................................................... 40
BAB III KETERLAMBATAN PEMBAYARAN UPAH KEPADA
PEKERJA PADA PERUSAHAAN UD. GEAN RAYA
3.1 Gambaran Umum Perusahaan UD.Gean Raya ......................... 42
xi
3.2 Pelaksanaan Pembayaran Upah Kepada Pekerja Pada
Perusahaan UD.Gean Raya .................................................... .. 43
3.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan
Pembayaran Upah Kepada Pekerja Pada Perusahaan UD. Gean
Raya ........................................................................................... 51
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA YANG
MENGALAMI KETERLAMBATAN PEMBAYARAN UPAH
4.1 Hak dan Tanggung Jawab Pekerja dan Perusahaan UD. Gean
Raya ........................................................................................... 56
4.2 Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja yang Mengalami
Keterlambatan Pembayaran Upah Pada Perusahaan UD. Gean
Raya….. ..................................................................................... 62
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................... 68
5.2 Saran .................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 71
DAFTAR RESPONDEN ........................................................................... 74
xii
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA YANG MENGALAMI KETERLAMBATAN PEMBAYARAN UPAH PADA
PERUSAHAAN UD. GEAN RAYA
Oleh :
I Dewa Ayu Sri Arthayani
ABSTRAK
Manusia dihargai harkat dan martabatnya apabila ia bekerja jadi pada dasarnya semua manusia haruslah bekerja guna menunjang kehidupannya. Tujuan yang paling mendasar bagi para pekerja untuk bekerja adalah memperoleh upah sebagai imbalan atas tenaga yang ia keluarkan. Keterlambatan pembayaran upah kepada pekerja merupakan hal yang kerap terjadi di suatu perusahaan entah itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Seperti yang terjadi pada perusahaan UD. Gean Raya. UD. Gean Raya. Keterlambatan pemberian upah ini terjadi pada bulan Januari 2016, yang mengakibatkan para karyawan baru bisa mendapatkan upahnya pada Pebuari 2016. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi keterlambatan pembayaran upah serta bentuk perlindungan hukum terhadap pekerja yang mengalami keterlambatan pembayaran upah.
Dalam penulisan ini metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis empiris dengan pendekatan perundang undangan dan pendekatan fakta.
Hasil dari penelitian ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi keterlambatan pembayaran upah pada perusahaan UD. Gean Raya yaitu Adanya persaingan usaha yang ketat antara perusahaan UD. Gean Raya dengan perusahaan lain yang sejenis, akibat dari persiangan usaha tersebut UD.Gean Raya mengalami penurunan jumlah pemesanan, kesulitan UD. Gean Raya dalam membeli bahan baku produksi, terjadinya pengaturan keuangan yang kurang baik didalam perusahaan. Bentuk perlindungan hukum terhadap pekerja yang mengalami keterlambatan upah yaitu Perlindungan ekonomis, dengan memberikan upah keterlambatan upah tersebut pada bulan selanjutnya sehingga pada bulan selAnjutnya pembayaran upah menjadi dua kali lipat. Diharapkan dari faktor – faktor yang mempengaruhi keterlambatan pembayaran upah tersebut perusahaan bisa memperbaiki sehingga keterlambatan pembayaran upah bisa dihindari dan perusahaan UD. Gean Raya menaati peraturan dengan membayarkan denda karena keterlambatan pembayaran upah kepada para pekerja.
Kata kunci: Pekerja, Perlindungan hukum, Upah
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pekerjaan merupakan kebutuhan hidup manusia disamping kebutuhan
yang lain seperti kebutuhan ekonomi, psikis dan biologis. Manusia dihargai harkat
dan martabatnya apabila ia bekerja jadi pada dasarnya semua manusia haruslah
bekerja guna menunjang kehidupannya. Dalam kehidupan ini manusia
mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam. Dan setiap manusia memiliki
caranya tersendiri untuk bekerja guna bertahan hidup dan memenuhi semua
kebutuhannya. Secara umum perlindungan seperti menjamin setiap hak yang
dimiliki oleh tenaga kerja ditegaskan dalam Pasal 27 ayat (2) Undang - Undang
Dasar 1945 (selanjutnya disingkat UUD 1945) yang menyebutkan, bahwa tiap-
tiap warga negara Indonesia berhak atas pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan,
dan kesamaan untuk mendapatkan kesempatan serta perlakuan tanpa adanya
diskriminasi untuk mencapai kesejahteraan tenaga kerja itu sendiri maupun
keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan dunia usaha.
Dengan bekerja seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Manusia bekerja bukan sebagai obyek atau sebagai faktor produksi melainkan
sebagai subyek yaitu pelaku dalam proses produksi maupun sebagai manusia
pribadi dengan segala harkat dan martabat yang dimilikinya. Tujuan yang paling
mendasar bagi para pekerja untuk bekerja adalah memperoleh upah sebagai
imbalan atas tenaga yang ia keluarkan, dan upah bagi pekerja sebagai akibat dari
perjanjian kerja yang merupakan faktor utama, karena upah merupakan sasaran
2
penting bagi pekerja guna menunjang kesejahteraan hidupnya, diantaranya
menghidupi pekerja dan keluarganya demi kelangsungan hidup.1 Baik pekerjaan
yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain. Pekerjaan yang
diusahakan sendiri maksudnya bekerja atas modal dan tanggung jawab sendiri
sedangkan bekerja pada orang lain maksudnya bekerja dengan bergantung pada
orang lain, yang memberi perintah dan mengutusnya karena pekerja/buruh harus
tunduk dan patuh pada orang lain.
Bekerja dengan orang lain menyebabkan adanya perjanjian kerja,
perjanjian kerja antara pekerja dengan perusahaan. Pasal 1601 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (selanjutnya disingkat KUHPerdata) memberikan
pengertian tentang Perjanjian Kerja yaitu suatu perjanjian dimana pihak kesatu (si
buruh) mengikat dirinya untuk di bawah perintah pihak yang lain, si majikan
untuk suatu waktu tertentu melakukan pekerjaan dengan menerima upah. Ciri
khas perjanjian kerja adalah “di bawah perintah pihak lain” di bawah perintah ini
menunjukan bahwa hubungan antara pekerja dan pengusaha adalah hubungan
bawahan dan atasan. Pengusaha sebagai pihak yang lebih tinggi secara sosial-
ekonomi memberikan perintah kepada pihak pekerja/buruh yang secara sosial-
ekonomi mempunyai kedudukan yang lebih rendah untuk melakukan pekerjaan
tertentu, adanya wewenang perintah inilah yang membedakan antara perjanjian
kerja dengan perjanjian lainnya.2
1 Darwan Prinst, 2000, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Cet. II, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, h.213.
2 Lalu Husni, 2005, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.55.
3
Dari perjanjian kerja tersebut menciptakan adanya hak dan kewajiban dari
masing – masing pihak. Karena perjanjian kerja terdiri dari tiga unsur yaitu
adanya pekerja, adanya perintah dan adanya upah. Dengan perjanjian kerja
tersebut menimbulkan prestasi bagi masing – masing pihak seperti perusahaan
memberikan sesuatu, memberikan sesuatu disini dalam bentuk upah kepada para
pekerja yang telah bekerja kepada perusahaan tersebut. Kemudian para pekerja
melakukan prestasi berbuat sesuatu, berbuat sesuatu disini adalah bekerja untuk
perusahaan tempat dimana para pekerja tersebut bekerja. Dalam perjanjian kerja
ini sudah pasti di sepakati oleh kedua belah pihak, syarat sah nya perjanjian kerja
sebagai bagian dari perjanjian pada umumnya, maka perjanjian kerja harus
memenuhi syarat sahnya perjanjian yang sebagaimana diatur dalam pasal 1320
KUHPerdata, ketentuan yang di tertuang pula dalam Pasal 52 ayat (1) Undang –
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (selanjutnya disingkat
UU Ketenagakerjaan) yang menyebutkan bahwa perjanjian kerja dibuat atas dasar
kesepakatan kedua belah pihak, kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan
hukum, adanya pekerjaan yang diperjanjikan, pekerjaan yang diperjanjikan tidak
boleh bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan ketentuan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
Dalam perjanjian kerja sudah seharusnya setiap pihak menjalankan
perjanjian tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga tidak merugikan pihak
lainnya. Apabila salah satu pihak melakukan kesalahan dengan tidak
mengindahkan perjanjian tersebut maka terjadilah wanprestasi. Wanprestasi yang
kerap terjadi dalam perjanjian kerja yaitu adanya keterlambatan dalam
4
pembayaran upah. Gaji atau upah merupakan suatu penerimaan sebagai suatu
imbalan dan pemberian jasa kepada penerima jasa, untuk suatu pekerjaan atau jasa
yang telah dan akan dilakukan yang berfungsi sebagai jaminan kelangsungan
kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi yang dinyatakan atau
dinilai dalam uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan undang-undang dan
peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja
dan penerima kerja.3 Pada Pasal 88 UU Ketenagakerjaan ditegaskan bahwa setiap
pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan. Dalam pengertiannya bahwa jumlah upah yang
diterima oleh pekerja/buruh dari hasil pekerjaanya mampu memenuhi kebutuhan
hidup pekerja/buruh beserta keluarganya secara wajar, antara lain meliputi
kebutuhan ekonomi yaitu sandang pangan dan papan kemudian kebutuhan psikis
yaitu pendidikan, kesehatan dan rekreasi dan kebutuhan biologis yaitu
perkawinan.
Keterlambatan pembayaran upah kepada pekerja merupakan hal yang
kerap terjadi di suatu perusahaan entah itu perusahaan besar maupun perusahaan
kecil. Pengertian perusahaan menurut Molengraaf bahwa perusahaan adalah
keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar
untuk mendapatkan penghasilan, dengan cara memperniagakan barang-barang
menyerahkan barang-barang atau mengadakanperjanjian-perjanjian perdagangan.4
3Ibid, h.142.
4 Abdul R. Saliman, 2014, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, h.82.
5
Keterlambatan pembayaran upah ini sudah tentu jelas mempengaruhi pekerja baik
di bidang ekonomi dan kesejahteraan pekerja itu sendiri. Karena dengan
keterlambatan pembayaran upah tersebut para pekerja tidak dapat memenuhi
kebutuhan dirinya maupun keluarga dari pekerja. Seperti yang pernah terjadi pada
UD. Gean Raya. UD. Gean Raya merupakan perusahaan yang sedang giat-giatnya
meningkatkan produksinya, perusahaan ini bergerak dibidang jual beli kayu,
kusen dan mebel. Perusahaan yang berdiri sejak 26 Desember 2005 ini bertempat
di Jalan Bukit Indah 2 Nomor 8 Denpasar. Jumlah karyawan pada perusahaan ini
sebanyak 24 orang yang dibagi menjadi dua golongan yaitu karyawan bawah dan
staf. Untuk karyawan bawah ini merupakan pekerja yang bergerak dibidang
pemotongan kayu dan pembuatan mebel, dari kayu yang masih utuh hingga di
potong-potong sesuai dengan pesanan dan pembentukan mebel, untuk pekerja
yang bergerak dibidang pemotongan kayu sebanyak 13 orang. Kemudian pekerja
yang bergerak di bidang kusen sebanyak 4 orang. Dan untuk para staf yang
mengurus semua pemesanan, pengiriman dan pengaturan keuangan sebanyak 7
orang. Perusahaan ini pernah mengalami masa sulit sehingga terjadinya
keterlambatan pada pembayaran upah kepada pekerjanya. Keterlambatan
pembayaran upah ini terjadi pada bulan Januari 2016, yang mengakibatkan para
karyawan baru bisa mendapatkan upahnya pada Pebuari 2016.
Adanya kasus inilah yang menjadi alasan mengapa perlunya perlindungan
hukum terhadap tenaga kerja ketika bekerja. Terlebih permasalah pengupahan,
perusahaan wajib membayar upah kepada para pekerjanya secara teratur sejak
terjadinya hubungan kerja sampai dengan berakhirnya hubungan kerja. Karena
6
para pekerja memiliki hak untuk menuntut. Pekerja yang bekerja pada suatu
perusahaan tentu bertanggungjawab terhadap perusahaan tempat dimana ia
bekerja, lalu bagaimana dengan tanggung jawab pihak perusahaan itu sendiri
terhadap pekerja yang bekerja pada perusahaan tersebut. Perlindungan terhadap
tenaga pekerja dimaksudkan untuk menjamin hak dasar pekerja dan keluarganya
dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha.
Bedasarkan urain-uraian tersebut, maka telah menjadi keperluan akan
adanya suatu perlindungan terhadap perkerja yang merupaka faktor terpenting
pada suatu perusahaan. Maka penulis mengangkat permasalahan tersebut dalam
skripsi yang berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja yang
Mengalami Keterlambatan Pembayaran Upah Pada Perusahaan UD. Gean
Raya”
1.2 Rumusan Masalah
Didalam penulisan skripsi ini sesuai dengan judul yang dikemukanan
diatas, maka timbullah beberapa permasalahan yang dianggap perlu untuk
mendapat penyelesaian dan penjelasan lebih lanjut, diantaranya
1. Faktor – faktor apa yang mempengaruhi keterlambatan pembayaran upah
kepada pekerja pada Perusahaan UD. Gean Raya?
2. Bagaimanakah bentuk perlindungan hukum terhadap pekerja yang
mengalami keterlambatan pembayaran upah pada Perusahaan UD. Gean
Raya?
1.3 Ruang Lingkup Masalah
7
Di dalam penyusunan skripsi maka perlu kiranya ditentukan secara tegas
batasan materi yang akan diuraikan dalam tulisan tersebut. Hal ini tentunya untuk
mencegah agar materi atau isi uraiannya tidak menyimpang dari pokok
permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini. Adapun ruang lingkup
permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut: Pada permasalahan yang
pertama faktor – faktor apa yang mempengaruhi keterlambatan pembayaran upah
kepada pekerja pada UD. Gean Raya, ruang lingkup pembahasan meliputi :
pelaksanaan pembayaran upah kepada pekerja, dan faktor – faktor yang
mempengaruhi keterlambatan pembayaran upah kepada pekerja. Permasalah yang
kedua bagaimanakah bentuk perlindungan hukum terhadap pekerja yang
mengalami keterlambatan pembayaran upah pada perusahaan UD. Gean Raya,
ruang lingkup pembahasan meliputi : hak dan tanggung jawab para pekerja yang
bekerja pada suatu perusahaan, serta hak dan tanggung jawab perusahaan dan
bentuk perlindungan hukum terhadap pekerja yang mengalami keterlambatan
pembayaran upah.
1.4 Orisinalitas Penelitian
Dengan ini penulis menyatakan bahwa tulisan yang berjudul Perlindungan
Hukum Terhadap Pekerja Yang Mengalami Keterlambatan Pembayaran Upah
Pada Perusahaan UD. Gean Raya adalah sepenuhnya hasil dari pemikiran dan
tulisan yang ditulis oleh penulis sendiri. Berdasarkan penelusuran di internet pada
tanggal 25 September 2016 telah ditemukan dua (2) judul skripsi yang berkaitan
dengan perlindungan hukum ketenagakerjaan. Adapun judul-judul tersebut
adalah:
8
No. Judul Skripsi Penulis Rumusan Masalah
1. Perlindungan
Hukum Terhadap
Tenaga Kerja Yang
Bekerja Melebihi
Waktu Jam Kerja
Pada Perusahaan
(PT. Bali Suci
Tours & Travel)
I Gusti Ngurah
Eka Prasetia
Dananjaya, SH,
Fakultas Hukum
Universitas
Udayana, Tahun
2015
1. Bagaimana bentuk
perlindungan hukum bagi
tenaga kerja yang bekerja
melebihi waktu jam kerja pada
Perusahaan PT. Bali Suci Tours
& Travel?
2. Hambatan apa yang terjadi
dalam proses pelindungan
hukum bagi tenaga kerja yang
bekerja melebihi waktu jam
kerja Pada Perusahaan PT. Bali
Suci Tours & Travel?
2. Perlindungan
Hukum Terhadap
Tenaga Kerja
Perempuan Pada
Malam Hari Di
Hotel Kelas Melati
(Studi Di Hotel
Jayagiri Denpasar)
Feranika
Anggasari
Jayantri, SH,
Fakultas Hukum
Universitas
Udayana, Tahun
2016
1. Bagaimanakah pelaksanaan
perlindungan hukum terhadap
tenaga kerjaperempuan yang
bekerja pada malam hari di
Hotel Jayagiri Denpasar?
2. Apakah hambatan yang
dihadapi dalam pelaksanaan
perlindungan hukum,terhadap
tenaga kerja perempuan yang
bekerja pada malam hari pada
9
Hotel Jaya Giri Denpasar?
Oleh karena itu judul yang penulis angkat jelas berbeda dengan judul-judul diatas.
Sehingga skripsi yang penulis angkat tentu masih original dalam artian belum ada
yang menulis skripsi dengan Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Yang
Mengalami Keterlambatan Pembayaran Upah Pada Perusahaan UD. Gean Raya.
1.5 Tujuan Penelitian
Setiap pembahasan pasti memiliki tujuan tertentu karena dengan adanya
tujuan yang jelas maka akan memberikan arah yang jelas pula untuk mencapai
tujuan tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada bidang
penelitian yang di lakukan oleh penulis.
2. Untuk perkembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum.
3. Melatih kemampuan penulis dalam usaha menyatakan pikiran ilmiah
secara tertulis.
b. Tujuan Khusus
Terkait dengan tujuan umum di atas maka skripsi ini memiliki tujuan
khusus yang ingin dicapai, yaitu:
1. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi keterlambatan
pembayaran upah kepada pekerja.
10
2. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap pekerja yang mengalami
keterlambatan pembayaran upah.
1.6 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat membantu perkembangan ilmu hukum
khususnya dibidang ketenagakerjaan, memberikan wawasan bagi akademisi
tentang bagaimana perlindungan hukum terhadap pekerja yang mengalami
keterlambatan pembayaran upah pada perusahaan UD. Gean Raya.
b. Manfaat Praktis
Bagi praktisi, penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan penjelasan bagi pembaca tentang perlindungan hukum terhadap
pekerja yang mengalami keterlambatan pembayaran upah pada perusahaan UD.
Gean Raya. Kemudian sebagai bentuk nyata kegiatan penelitian yang penulis
lakukan untuk mendapat bahan informasi, serta sebagai suatu pemecahan masalah
terhadap permasalah-permasalahan hukum yang penulis hadapi, khususnya
mengenai perlindungan hukum pekerja yang mengalami keterlambatan
pembayaran upah.
1.7 Landasan Teoritis
Didalam pembahasan penelitian ini sebelumya perlu kiranya dikemukakan
suatu landasan teoritis yang menjadi landasan berfikir dan berkaitan dengan
pokok permasalahan yang akan dibahas menurut UU Ketenagakerjaan pada
11
Ketentuan umum, pekerja atau buruh merupakan setiap orang yang bekerja
dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelumya, selama dan sesudah
masa kerja disebut ketenagakerjaan, dalam hal ini berkaitan pada tenaga kerja
yang merupakan setiap orang yang mampu untuk melakukan setiap pekerjaan
guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan diri
sendiri maupun untuk masyarakat lainnya.
Tidak dapat dipungkiri dalam suatu hubungan ketenagakerjaan pasti
terdapat adanya hubungan antara pekerja dan pengusaha yang saling menuntut
adanya hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dalam hubungan kerja tersebut
tentu saja ada suatu perjanjian antara pekerja dan perusahaan. Adapun asas-asas
dalam suatu perjanjian yang terdapat dalam KUHPerdata yaitu asas
konsesualisme, asas pacta sunt servanda dan asas kebebasan berkontrak.
1. Asas Konsensualisme, artinya bahwa suatu perikatan itu terjadi sejak saat tercapainya kata sepakat antara kedua belah pihak. Bedasarkan Pasal 1320 Ayat (1) KUHPerdata, dinyatakan bahwa salah satu syarat sahnya perjanjian adalah kesepakatan kedua belah pihak. Dimana kesepakatan tersebut dapat dibuat secara lisan maupun tulisan.
2. Pacta Sunt Servanda, artinya semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Bedasarkan Pasal 1338 KUHPerdata.
3. Asas Kebebasan Berkontrak adalah suatu asas yang sangat penting di dalam hukum perjanjian, kebebasan ini adalah perwujudan dari kehendak bebas, pancaran hak asasi manusia. Namun kebebasan kontrak tersebut tetap dibatasi oleh tiga hal yaitu : tidak dilarang oleh undang-undang tidak bertentangan dengan kesusilaan dan tidak bertentangan dengan ketertiban umum5 UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 menyebutkan, bahwa : “tiap- tiap warga
negara Indonesia berhak atas pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan”. Di dalam
5 Titik Triwulan Tutik, 2010, Hukum Perdata dan Sistem Hukum Nasional, Prenda Media
Group, Jakarta, h.227.
12
ketentuan pasal ini ada dua hal penting dan mendasar yang merupakan hak setiap
warga negara Indonesia yaitu hak memperoleh pekerjaan dan hak untuk
memperoleh penghidupan yang layak. Suatu pekerjaan tidak mempunyai nilai
ekonomi saja. Tetapi juga harus mempunyai nilai kelayakan bagi manusia yang
tinggi.suatu pekerjaan baru memenuhi semua itu bila keselamatan dan kesehatan
kerja sebagai pelaksaannya adalah terjamin.
Upaya peningkatan perlindungan hukum terhadap pekerja dapat
memberikan kontribusi positif terhadap usaha peningkatan disiplin dan
produktivitas pekerja. Peraturan Perusahaan dibuat untuk menjadi pegangan bagi
perusahaan maupun karyawan yang berisikan tentang hak-hak dan kewajiban
masing-masing pihak dengan tujuan memelihara hubungan kerja yang baik dan
harmonis antara pengusaha dan pekerja, dalam usaha bersama meningkatkan
kesejahteraan pekerja dan kelangsungan usaha perusahaan.
Dalam hubungan hukum yang terjadi akibat interaksi antara subyek
hukum secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan adanya relevansi
serta adanya akibat-akibat hukum itu sendiri. Sehingga pada akhirnya suatu
hubungan hukum tersebut dapat berjalan dengan seimbang serta adil dalam arti
setiap subyek hukum mendapatkan apa yang menjadi haknya serta dapat
menjalankan kewajiban yang dibebankan kepadanya, maka hukum tampil sebagai
aturan main yang mengatur, melindungi serta menjaga hubungan tersebut. Teori
perlindungan hukum merupakan teori yang mengkaji dan menganalisis tentang
wujud atau bentuk atau tujuan perlindungan, subjek hukum yang dilindungi serta
13
objek perlindungan yang diberikan oleh hukum kepada subjeknya.6 Pada dasarnya
teori perlindungan hukum merupakan teori yang berkaitan pemberian pelayanan
kepada masyarakat. Kemudian menurut pandangan Philipus M.Hadjon,
perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan terhadap subyek
hukum dalam bentuk perangkat hukum baik yang bersifat preventif (pencegahan)
maupun yang bersifat represif (setelah adanya sengketa), baik yang tertulis
maupun tidak tertulis. Dengan kata lain perlindungan hukum sebagai suatu
gambaran dan fungsi hukum, yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan
suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan, dan kedamaian, perlindungan
hukum bagi rakyat sebagai tindakan pemerintah yang bersifat preventif dan
represif.7
Pengertian perlindungan pekerja adalah perlindungan yang diberikan
dalam lingkungan kerja itu sendiri, dengan jalan memberikan tututan, maupun
dengan jalan meningkatkan pengakuan hak-hak asasi manusia, perlindungan fisik
dan teknis serta sosia dan ekonomi melalui norma yang berlaku. Berkaitan dengan
perlindungan hukum terhadap warga Negara di bidang perburuhan, Imam
soepomo membagi perlindungan buruh menjadi tiga macam yaitu:
1. Perlindungan ekonomis, yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan dengan usaha – usaha memberikan kepada pekerja penghasilan yang cukup memenuhi keperluan sehari – hari baginya beserta keluarganya, termasuk dalam hal pekerja tersebut tidak mampu bekerja karena suatu diluar kehendaknya.
6 Salim HS, 2014, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis dan Disertasi, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, h.263
7 Philipus M.hadjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Bina Ilmu Surabaya, h.2.
14
2. Perlindungan sosial yaitu perlindungan yang berkaitan dengan usaha kemasyarakatan yang tujuannya memungkinkan pekerja itu mengenyam dan mengembangkan kehidupannya sebagai manusia pada umunya dari sebagai anggota masyarakat dan anggota keluarga.
3. Perlindungan teknis yaitu satu jenis perlindungan yang berkaitan dengan usaha – usaha untuk menjaga pekerja dari bahaya kecelakaan yang dapat ditimbulkan oleh alat kerja atau oleh bahan yang diolah yang dikerjakan di perusahaan.8
Pengertian Upah pada Pasal 1 angka 30 UU Ketenagakerjaan memberikan
pengertian bahwa upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pekerja kepada
pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi
pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau
akan dilakukan. Hak untuk menerima upah timbul pada saat adanya hubungan
kerja dan berakhir pada saat hubungan kerja putus. Pasal 88 ayat 1 UU
Ketenagakerjaan menyebutkan setiap pekerja/buruh berhak memperoleh
penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Untuk
maksud tersebut, pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan untuk
melindungi pekerja/buruh. Kebijakan pengupahan meliputi :
a. Upah minimum
b. Upah kerja lembur
c. Upah tidak masuk kerja karena berhalangan
d. Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar
pekerjaannya
8 Zaeni Asyahdie, 2007, Hukum Kerja (Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan
Kerja), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.86
15
e. Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya
f. Bentuk dan cara pembayaran upah
g. Denda dan potongan upah
h. Hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah
i. Struktur dan skala pengupahan yang proporsional
j. Upah untuk pembayaran pesangon
k. Upah untuk perhitungan pajak penghasilan
Beberapa teori yang perlu diperhatikan yaitu teori yang digunakan dalam
menetapkan upah, yaitu:
a. Teori upah normal, oleh David Ricardo
b. Teori undang – undang upah besi oleh Lassale
c. Teori dana upah oleh Stuart Mill Senior
Sedangkan pengertian perusahaan dalam UU Ketenagakerjaan dijelaskan
dalam Pasal 1 angka 6 yaitu:
a. Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang
perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik
swasta maupun nnegara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan
membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
b. Usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan
mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain.
16
Dalam UU Ketenagakerjaan menjelaskan tentang hak dan kewajiban
seorang tenaga pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya dimana Undang-
undang tersebut berfungsi untuk melindungi dan membatasi status dari hak dan
kewajiban para tenaga pekerja dari para pemberi kerja yang sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan dalam ruang lingkup kerja. Karena kewajiban tenaga
kerja merupakan hak pengusaha atau pemberi kerja, dan sebaliknya bahwa
kewajiban pengusaha merupakan hak dari para pekerja.
Pengertian Tanggung Jawab secara harafiah dapat diartikan sebagai
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya jika terjdi apa-apa boleh dituntut,
dipersalahkan, diperkarakan atau juga berarti hak yang berfungsi menerima
pembebanan sebagai akibat sikapnya oleh pihak lain.9 Kemudian pengertian
mengenai tanggung jawab sosial suatu perusahaan atau Corporate Social
Responsibility merupakan suatu komitmen usaha untuk bertindak secara etis,
beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan
dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan komunitas lokal. Selain itu,
Corporation Social Responsibility juga merupakan konsep bahwa organisasi dan
perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan. Bentuk tanggung jawab yang ada disesuaikan dengan objeknya
masing-masing.10
9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta, h.1006.
10 Aan Masjumam Kharul Khaer, 2015, “ Tanggung Jawab Perusahaan”, URL :
https://aanmasjumam.wordpress.com/2015/01/22/tanggung-jawab-perusahaan/. diakses tanggal 18 Oktober 2016
17
1.8 Metode Penelitian
Sebagaimana di ketahui bahwa dalam penulisan suatu karya ilmiah salah
satu komponen penentu sebagai syarat adalah metode yang di pergunakan untutk
pencarian data dari karya tulis tersebut, dalam hal ini adalah metode penelitian.
Adapun yang dimaksud dengan metode penelitian adalah “mengamati secara
langsung atau menyelidiki ke lapangan dalam artian membandingkan anatara teori
dan praktik. Sedangkan menurut Soetrisno Hadi yang dimaksud dengan
metodelogi ialah suatu cara atau metode untuk memberikan garis-garis yang dan
mengajukan syarat-syarat yang yang sangat keras, yang maksudnya ialah agar
menjaga ilmu pengetahuan yang dicapai dari suatu research dapat mempunyai
harga ilmiah yang setinggi-tingginya.11
a. Jenis Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini menggunakan jenis penelitian yuridis
empiris, yaitu suatu penelitian yang mengkaji hukum tertulis dengan fakta fakta
yang ada di lapangan. Pendekatan empiris (hukum sebagai kenyataan sosial,
kultural atau das sein), karena dalam penelitian ini digunakan data primer yang
diperoleh dari lapangan.
b. Jenis Pendekatan
11 Sutrisno Hadi, 1979, Metodelogi Research, Yayasan Penerbit Fakultas Psykologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, h.4.
18
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan fakta dan pendekatan
perundang-undangan. Pendekatan fakta dilakukan dengan cara mengadakan
penelitian berupa data-data dan wawancara langsung pada suatu instansi atau
lembaga yang menjadi obyek penelitian dalam hal ini adalah UD. Gean Raya.
Sedangkan dalam metode pendekatan perundang-undangan peneliti perlu
memahami unsur-unsur dalam peraturan perundang-undangan yang diperuntukan
sebagai dasar dalam menganalisis penelitian hukum ini.
c. Sifat Penelitian
Penelitian ini memiliki sifat penelitian Deskriptif. Menurut Hidayat syah
penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menemukan
pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa
tertentu.12 Sedangkan menurut Punaji Setyosari ia menjelaskan bahwa penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala
sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan
angka-angka maupun kata-kata.13
d. Sumber Data
Data yang diteliti dalam skripsi ini yaitu :
12 Hidayat syah, 2010, Pengantar Umum Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Verivikatif, Suska Pres, Pekanbaru, h.17 .
13 Punaji Setyosari, 2010, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Kencana, Jakarta, h.25.
19
a. Data Primer merupakan data yang bersal dari data lapangan, data lapangan
itu diperoleh dari pada responden, responden merupakan orang atau
masyarakat yang terkait secara langsung dengan masalah.14 Sehingga data
yang diperoleh dengan melakukan penelitian pada UD Gean Raya.
b. Data Sekunder adalah data yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder dan tersier. Bahan hukum premier yang bersumber dari
peraturan perundang-undangan dan dokumen hukum, bahan hukum
sekunder yang bersumber dari buku-buku ilmu hukum dan tulisan-tulisan
lainnya dan bahan hukum tersier yaitu data yang terdiri dari kamus-kamus
baik bahasa inggris maupun bahasa indonesia, merupakan bahan yang
memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan
bahan hukum sekunder.15 Dengan kata lain bahwa Data Sekunder
merupakan data yang tingkatannya kedua, bukan yang utama. Misalnya,
data tentang hasil musyawarah yang dilakukan oleh para pihak yang
bersengketa.
e. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam menyusun skripsi ini
adalah terhadap data primer dengan cara memperoleh data yang berkaitan dengan
14 H.Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, 2013, Penerapan Teori Hukum Pada
Penelitian Tesis dan Disertasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.25.
15 Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, h.202.
20
pokok pembahasan dari responden yang dipandang mengerti dan menggunakan
teknik studi dokumen dan teknik wawancara dengan megajukan pertanyaan-
pertanyaan kepada responden yang telah dipersiapkan sebelumnya tetapi dapat
dilakukan variasi-variasi pertanyaan disesuaikan dengan situasi ketika melakukan
wawancara. Maksud dari wawancara tersebut mengkonstruksi mengenai: orang,
kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-
lain.16 Hal ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum terhadap
tenaga kerja di UD. Gean Raya.
f. Teknik Penentuan Sampel Penelitian
Penelitian ini menggunakan non probability sampling. Menurut Sugiyono
non probability sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.17 Dari keempat bentuk-bentuk non probability sampling, penelitian ini
menggunakan bentuk purposive sampling. Pemilihan sekelompok subjek dalam
purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai
sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui
sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan
kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian.
g. Pengelolaan dan Analisis Data
16 H.Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, 2013, op.cit. h.26.
17Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung, h.60
21
Pengelolaan data adalah kegiatan merapikan data hasil dari pengumpulan
data sehingga siap dipakai untuk dianalisa.18 Analisis data secara kualitatif.
Setelah data diperoleh melalui penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan
maka data tersebut diolah secara kualitatif berdasarkan fakta yang ada untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan dalam skripsi ini. Landasan teori
bermanfaat sebagai pemandu agar fokus dengan fakta yang ada di lapangan.
18 Bambang Waluyo, 2002, Penelitian Hukum dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta,
h.72.