daftar - ditjen cipta karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinck_des09.pdfkencang pemda lewat...

32

Upload: vantu

Post on 25-May-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan
Page 2: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

http://ciptakarya.pu.go.idDaftar Isi

Koferensi Sanitasi Nasional (KSN) 2009Momentum Pembaharuan Pembangunan Sanitasi!

Berkaca Pada Renstra 2005 - 2009 Air Minum Optimistis Hadapi Renstra 2010 - 2014

Berita Utama

Sistem Pelayanan Air Minum IndonesiaApa Kabar ?

Liputan Khusus Info Baru 2

Liputan Khusus7 Sistem Pelayanan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK) Enrekang Patut Dicontoh

Inovasi 113 Antara Pak Sastro, Dikun dan Anggodo

Inovasi 315 Tips Jitu Memilih dan Merawat Perangkat Elektronik Perkantoran

Info Baru 118 Bersiaplah Menghadapi Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim !!!

Info Baru 324 MAPAM XI, Ajang Konsolidasi PDAM se Indonesia

Resensi27 Kisah Sukses Pemanfaatan Sampah

219

2

Page 3: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Suara Anda

Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkaitbidang Cipta Karya ke email [email protected]

atau di saran dan pengaduan www.pu.go.id

Edito

rial

1

Halo Pak..saya randy,pembaca situs internet mengenai SNI..Informasi yang telah bapak muat di internet,sangat membantu sekali..Ternyata depot air isi ulang tidak perlu memerlukan SNI..Jadi saya ingin mengetahui izin apa yg harus dimiliki depot ?? Dimana pengurusannya ?? Dan berapa biayanya ?? Terima kasih banyak atas bantuan nya ya pak...

Rudy Makmur

jawaban

Menanggapi pertanyaan Bapak Rudy melalui website pada tanggal 29 November 2009, tentang Depot Air Isi Ulang, kami memberikan penjelasan sebagai berikut:

1. Untuk usaha Depot Air Isi Ulang, terdapat peraturan-peraturan yang mengatur jenis usaha tersebut, yang salah satunya adalah Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 651/MPP/Kep/2004 tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya.2. Banyak varian pengolahan air yang digunakan dalam Depot Air Isi Ulang, namun berdasarkan pengamatan di lapangan, salah satu yang paling banyak ditemui adalah pengolahan air jenis Reverse Osmosis (RO) yang belum terdapat SNI nya (dapat digunakan standar internasional lainnya yang dianggap setara (seperti ISO, JIS, BS, NZS, dan lain-lain). Untuk jenis pengelolaan air RO ini, pemerintah telah mengeluarkan aturan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan.3. Penerapan SNI adalah berlaku di seluruh Indonesia dan bersifat sukarela. Akan tetapi dalam hal berkaitan dengan keselamatan,keamanan, kesehatan,pelestarian fungsi lingkungan hidup dan atau pertimbangan ekonomi atau tercantum dalam dokumen kontrak dapat diberlakukan wajib oleh instansi teknis yang terkait.4. Sebagai informasi tambahan, sudah banyak NSPM (Norma, Standar, Pengaturan, Manual) terkait dengan Usaha Depot Air Isi Ulang selain Kepmen Perindag tersebut di atas, antara lain sebagai berikut: Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 907 tahun 2002 tentang Standar Kualitas Air Minum dan Tata Cara Pengawasan, SNI 12-42589-2004 tentang Gelas Plastik Untuk Air Minum, SNI 19-4370-2004 tentang Botol Plastik Untuk Air Minum dalam Kemasan, SNI 01-3553-2006 tentang Air Minum dalam Kemasan.

Demikian jawaban dari kami, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Subdit Data dan InformasiDirektorat Bina Program DJCK

Memupuk Optimisme Hadapi Renstra 2010 - 2014

Acungan jempol pantas dilayangkan pada sektor air minum Ditjen Cipta Karya. Berbagai kebijakan mengenai Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) seperti program restrukturisasi utang, penyehatan PDAM, pemberian jaminan utang, pinjaman luar negeri sampai dengan dana insentif mulai membuahkan hasil.

Hal ini terlihat target Renstra Ditjen Cipta Karya 2005-2009 dengan peningkatan kapasitas produksi sebesar 15 ribu liter/detik rampung dalam kurun waktu tiga tahun. Sehingga pada midterm review renstra yang dilakukan pada 2007 angka tersebut dinaikkan menjadi 39.879 liter/detik. Hal tersebut bisa kita baca sebagai optimisme pemerintah untuk memperluas lagi penyediaan air minum bagi masyarakat Indonesia.

Dalam edisi akhir tahun ini, kita akan membedah bagaimana optimisme sektor air minum melalui kebijakan-kebijakan yang ada maupun yang diambil dalam Renstra 2010-2014 nanti. Untuk lebih mengetahui lebih dalam mengenai hal tersebut, redaksi telah melakukan wawancara dengan Direktur Pengembangan Air Minum Ditjen Cipta Karya Tamin M Zakaria.

Untuk lebih mengetahui pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum saat sebelumnya, redaksi juga melakukan wawancara dengan Mantan Direktur Pengembangan Air Minum periode 2005-2007 Poedjosanto.

Masih terkait dengan air minum, dalam edisi kali ini, terdapat cerita mengenai pengembangan SPAM IKK di Kabupaten Enrekang. Dimana Bupati Enrekang memiliki komitmen tinggi dalam sistem penyediaan air minum di daerahnya.

Tak lupa kita juga berbagi tips bagaimana merawat dan memilih berbagai perangkat elektronik perkantoran. Selain itu, cerita mengenai Konferensi Sanitasi Nasional 2009 juga akan kita kupas. Masalah perubahan iklim yang menjadi isu dunia saat ini juga kita sajikan dalam edisi Desember kali ini. Tanpa kita sadari masalah perubahan iklim ini telah menyentuh kehidupan kita sehari-hari, seperti suhu yang semakin panas, penyakit demam berdarah dan malaria semakin meningkat dan juga semakin tingginya curah hujan. Itu semua merupakan dampak dari perubahan iklim.

Selain itu cerita mengenai Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum (MAPAM) di Batam juga menarik untuk disimak. Ajang pertemuan PDAM se Indonesia ini juga menghasilkan Ketua Perpamsi yang baru. Redaksi juga mengucapkan Selamat Hari Bakti PU ke-64 dan tak lupa Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2010.

Selamat membaca dan berkarya!

Foto :IPA SPAM IKK Turatea, Kabupaten Jeneponto, Su-lawesi Selatan

Page 4: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Ber

ita U

tam

a

2

Penyediaan air minum dengan kapasitas produksi sebesar 15 ribu liter/detik menjadi target Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum bidang air minum dalam kurun 2005 – 2009. Namun belum genap tiga tahun, target tersebut sudah bisa terlampaui sehingga pada midterm review Renstra yang dilakukan pada 2007 angka

tersebut dinaikkan menjadi 39.879 liter/detik. Hal itu bisa kita baca sebagai optimisme pemerintah untuk memperluas lagi penyediaan air minum bagi masyarakat Indonesia.

Berkaca Pada Renstra 2005 - 2009

Air Minum Optimistis Hadapi Renstra 2010 - 2014

Optimisme yang dimaksud karena 39.879 liter/detik diyakini akan didapat dari pengembangan penyediaan

air minum selain dari APBN, antara lain APBD/PDAM, swasta, dan masyarakat. Pembagian itu merupakan implementasi peran Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan (Turbinwas) dan pembangunan yang melekat dalam jati diri Ditjen Cipta Karya.

Setelah bekerja lebih keras untuk

menggapai target yang diperbaharui itu, akhirnya Ditjen CK kandas di angka 33.707 liter/detik atau 85% dari yang seharusnya. Apalagi ditambah dengan outcomenya yang masih sekitar 55% atau 15 juta jiwa. Namun capaian jiwa tersebut ternyata hanya Pemerintah Daerah yang mampu menjawabnya. Belum lagi jika melihat idle capacity yang ada sebanyak 52% dari 33,7 ribu liter/detik.

Direktur Pengembangan Air Minum Tamin M. Zakaria Amin saat diwawancarai Redaksi beberapa waktu lalu mengungkapkan, target yang dibebankan APBN pada Tahun Anggaran 2009 bahkan melebihi target yaitu 6.320 liter/detik. TA 2009 juga bahkan terjadi peningkatan dalam pemanfaatan sebesar 4,3 juta jiwa, bandingkan dengan TA 2008 yang hanya menggapai 1, juta jiwa dengan capaian kapasitas yang hampir sama. Perlu dicatat,

Page 5: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Ber

ita U

tam

a

3

dalam TA 2009 pemerintah menggelontorkan dana stimulus fiskal bidang air minum, dan mata anggaran 999 sebagai insentif bagi PDAM yang lancar membayar utang, dan on top.

Faktornya tak lain karena dalam Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tidak utuh dipenuhi, misalnya Pemda yang belum menyediakan jaringan distribusi sampai ke konsumen. Walaupun terlihat kelambanan pemerintah daerah dalam memenuhi jaringan distribusi tersebut, namun Tamin optimistis sambil berjalan Pemda akan memenuhinya dalam kurun 2 – 3 tahun setelah unit produksi dibangun pemerintah pusat dalam hal ini Ditjen Cipta Karya. Rencanan Program dan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) menjadi kunci menjawabnya.

Upaya Percepat PemanfaatanBukan tanpa upaya menghadapi situasi

demikian. Ditjen Cipta Karya mendorong Dana Daerah untuk Program Bersama (DDUPB) yang berasal dari propinsi, kabupaten/kota, maupun PDAM sendiri sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Sebagai pengikat daerah, pemerintah melalui RPIJM menjaring komitmen Pemda dengan konsekuensi tegas untuk tahun 2010 dan selanjtunya akan ‘membintangi’ DIPA untuk tiap usulan program daerah yang tidak termaktub dalam RPIJM.

“Dalam waktu 2 – 3 tahun, diharapkan unit produksi yang sudah dibangun akan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan jaringan distribusi yang dibiayai Pemda melalui DDUPB-nya,” kata Tamin.

Selain itu, APBN juga akan membantu daerah untuk membangun Jaringan Distribusi Utama (JDU) yang mengalirkan air minum yang telah diolah di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) ke daerah pelayanan. Langkah ini akan dimulai TA 2010 karena menyadari biaya membangun jaringan distribusi lebih besar dibandingkan dengan pembangunan unit produksi.

Upaya lain, pemerintah akan membukan keran Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang air minum untuk DDUPB guna mempercepat pelaksanaan pembangunan jaringan distribusi. “Kebijakan itu dilakukan mengingat banyaknya idle capacity yang harus segera dimanfaatkan masyarakat. Namun tentu saja target utamanya adalah Masyarakat berpenghasilan Rendah (MBR) di daerah perdesaan dan semi urban (ibukota

kecamatan),” tutur Tamin.Sedangkan di wilayah perkotaan,

pemerintah mendorong PDAM meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan melalui skema bantuan perbankan sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pemberian jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum. Perpes tersebut mengamanatkan bahwa mengatur tata cara penyampaian tagihan, ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme pembayaran subsidi bunga yang diatur dengan Peraturan Menteri

Keuangan (PMK). Menteri Keuangan juga mengatur bank-bank yang dapat memberikan kredit investasi kepada PDAM berdasarkan permohonan bank yang bersangkutan. Sampai berita ini diturunkan, PMK tersebut diinformasikan sudah ditandatangani. Sebuah angin segar bagi PDAM untuk bergerak lebih cepat.

Permasalahan pengembangan SPAM selama ini tidak terlepas dari karakteristik sebagai berikut; pertama, big investment at the beginning, karena investasi awal begitu besar untuk membangun SPAM dari

Direktur PAM, Ditjen Cipta Karya, Tamin MZ. Amin didampingi kasubdit Investasi Airi Minum Alex A. Chalik meninjau IPA Desa Kuala, Riau, hasil kerjama Dinas PU Provinsi Riau dan Pusat Koperasi Karyawan Prov. Riau

Page 6: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Ber

ita U

tam

a

4

mulai unit air baku, unit produksi, unit jaringan distribusi, sampai unit pelayanan. Kedua, negative cashflow at the beginning, resiko ini harus dibayar karena karakter awal pembangunan biasanya terhambat pada distribusi yang dibanguan secara bertahap sehingga PDAM belum bisa memetik hasil yang diinginkan setelah besarnya biaya pembangunan unit produksi. Inilah yang

didorong pemerintah pusat agar Pemda segera membangun jaringan distribusinya. Ketiga, long term payback period (pengembalian jangka panjang), karena karakteristik yang demikian, pemerintah memfasilitasinya dengan Perpres No. 29/2009 tersebut di atas dengan jangka waktu peminjaman 8 – 10 tahun dari bank – bank yang diatur dalam PMK sebagai

turunan Perpres 29/2009.

Pembelajaran 2010; Mengikat Kencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan jaringan distribusi. Jika dalam kurun waktu 3 tahun Pemda tidak bisa mewujudkan komitmennya, dana akan dialihkan untuk

Fasilitasi Perbankan untuk 12 PDAM

Masyarakat memanfaatkan air minum dari SPAM IKK Bajo Luwu Utara, Sulsel

Page 7: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Ber

ita U

tam

a

5

Pemda yang lebih siap. Belajar dari tahun-tahun sebelumnya,

manajemen pembangunan seperti yang diarahkan Menteri Pekerjaan Umum, pekerjaan persiapan seperti penyiapan lahan dan DED (Detail Engineering Design) harus segera dilakukan agar proses tender juga bisa lebih cepat. Tamin bangga dengan capaian bidang air minum yang selama tiga tahun berturut-turut sejak 2007 – 2009 berhasil melaksanakan pekerjaan persiapan lebih awal.

Tahun 2009 menandai diawalinya kebijakan percepatan pelayanan air minum, atau yang dikenal dengan Program 10 juta sambungan rumah (SR). Mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla sendiri yang meluncurkan kebijakan ini. Kebijakan tersebut disambut Ditjen Cipta Karya dengan perencanaan di perkotaan, semi perkotaan (IKK) dan perdesaan, kemudian diikuti oleh Programming yang matang mencakup pembiayaan dari APBN (rupiah murni dan Pinjaman Luar Negeri), APBD/PDAM, Perbankan, obligasi, trade credit, dan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Semua sumber pendanaan tersebut bermuara pada target pemenuhan 10 juta SR dengan kapasitas kurang lebih 65 ribu liter/detik, sedangkan pemerintah bermain di wilayah APBN dengan target sekitar 10 ribu liter/detik.

Capaian bidang Air Minum Tahun Anggaran 2009

Dua bocah warga Takalar menikmati layanan air minum dari SPAM IKK Takalar

Page 8: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Ber

ita U

tam

a

6

Pemerintah mancatatkan target sekitar 9.470 liter/detik dalam Renstra PU 2010 – 2014. Angka tersebut lebih realistis dengan pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas antara Pemda (PDAM) dan Pusat (Ditjen Cipta Karya). Dengan kemudahan yang semakin nyata melalui penjaminan pinjaman perbankan, PDAM harus lebih mandiri.

Fakta di atas adalah bukti kuat untuk mengatakan bahwa pengembangan air minum dalam waktu lima tahun terakhir tidak hanya masalah fisik, namun perlu penguatan peraturan perundangan. Resolusi paling realistis pada lima tahun ke depan adalah percepatan pelayanan air minum dan kemandirian PDAM dengan

Progres saat ini : Penyusunan Bussines Plan Perbankan sudah selesai di 11 lokasi (Kab Tasikmalaya, Kab. Kudus, Kab. Kuningan, Kab. Lombok Timur, Kab. Sukaharjo, Kab. Klaten, Kab. Wonosobo, Kab. Cilacap, Kab. Banyumas, Kota Bekasi, dan Kota Tegal)

Pendampingan terhadap 20 PDAM yang bekerjasama dengan Perbankan melalui INDII (Indonesia Infrastructure Initiative)

dukungan peraturan seperti Undang-Undang No. 7/2004 tentang Sumber Daya Air, Peraturan Pemerintah No. 16/2005, Perpres No.29/2009, Perpres No.67/2005 dan beberapa Peraturan Menteri Pekerjaan Umum sebagai pendukungnya.

“Dengan sosialisasi peraturan perundangan tersebut, ada peningkatan perhatian Pemda yang dibuktikan dengan semakin banyaknya partisipasi kabupaten/ kota dalam RPIJM. Saat ini tercatat ada 415 kabupaten kota atau 86% telah berpartisipasi dengan rincian yang sudah komprehensif 28%, multisektor 45%, dan singlesector 27%,” jelas Tamin.

Bantuan teknis Setelah dievaluasi terdapat beberapa

fakta menyangkut kemampuan operator. Bisa dicontohkan seperti ketidaksiapan operator di tingkat pemda, sehingga IPA terbangun tidak berfungsi optimal. Akibatnya menjadi tambahan beban bagi PDAM yang tidak dalam kondisi sehat. Sehingga Ditjen Cipta Karya sejak tahun 2007 memberikan bantuan teknis, bantuan program dan bantuan manajemen.

Hingga saat ini sudah ada 230 PDAM mendapatkan bantuan teknis dan bantuan program, sedangkan bantuan manajemen sejak tahun 2008 telah dilakukan pelatihan billing system kepada 81 PDAM dan penyusunan laporan keuangan kepada 112 PDAM. (bcr)

Page 9: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Lipu

tan

Khu

sus

7

Kabupaten Enrekang berada di jantung Jasirah Sulawesi Selatan yang dalam peta batas wilayah yang memang

bentuknya seperti jantung. Pegunungan Latimojong yang memanjang dari Utara ke Selatan rata-rata memiliki ketinggian ± 3.000 meter di atas permukaan laut. Pegunungan ini memagari Kabupaten Enrekang di sebelah timur, sedangkan di sebelah baratnya membentang Sungai Saddang dari utara ke selatan. Pengendalian airnya menentukan pengairan Saddang yang berada dalam wilayah Kabupaten Pinrang dengan aliran pengairan sampai ke Kabupaten Sidenreng Rappang.

Dengan kondisi geografis dan topografis yang seperti itu, Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di kabupaten tersebut mengandalkan SPAM Ibukota Kecamatan (SPAM IKK), untuk menjangkau seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Enrekang.

Acungan jempol, patut kita berikan kepada Bupati Enrekang La Tinro La Tunrung. Komitmen ia terhadap sektor air minum sangat luar biasa. Asal tahu saja, dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dikucurkan untuk sektor air minum sebesar Rp 20 miliar dari total keseluruhan yaitu Rp 60 miliar. “Tahun 2009 ini kita siapkan Rp 20 miliar,” katanya dengan ringan saat menerima kunjungan Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono awal Desember lalu.

Bak gayung bersambut, Dirjen Cipta Karya pun mengapresiasi komitmen Bupati Enrekang. Ditjen Cipta Karya siap memberikan bantuan Rp 12 milyar untuk membantu penyaluran air baku atau jaringan transmisi SPAM IKK di Kabupaten

Enrekang, Sulsel pada 2010 nanti. Hal ini untuk menambah pemenuhan kebutuhan air bersih yang menjangkau sampai dengan Kecamatan Malua dan Alla Kabupaten Enrekang.

“Ini harus dilihat sebagai suatu yang upaya luar biasa. Kita harus mengapresiasi dan mendorong agar air bisa minum ini bisa diterima oleh masyarakat sampai ke pelosok. Kita akan sediakan air baku dan jaringan transmisinya, sementara pak bupati konsentrasi ke sistem pendistribusiaannya ,” katanya saat mengunjungi IKK Baraka, Kabupaten Enrekang.

Saat ini, pelayanan air minum di Enrakeng berpusat di IKK Baraka. IKK Baraka merupakan daerah pembangunan

Sistem Pelayanan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK)Enrekang Patut Dicontoh

Jika pasokan air baku selesai, maka pada 2010 siap untuk didistribusikan ke kecamatan Baraka, Anggraja,

Enrekang dan Cakke.

Dirjen CIpta Karya berfoto bersama pegawai PDAM beserta Bupati Enrekang saat meninjau SPAM IKK

Page 10: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

8

Lipu

tan

Khu

sus

kegiatan SPAM IKK yang melayani air minum di empat lokasi yaitu IKK Baraka, IKK Malua, IKK Cakke dan IKK Kalosi-Sudu, dengan jumlah penduduk sebesar 73.248 jiwa.

Pada akhir tahun ini target pemasangan pipa air baku yang tinggal 300 meter dari Sungai Pasuli selesai. Jika selesai, maka pasokan air IKK Baraka akan meningkat menjadi 70 liter/detik. Selain dari Sungai Pasuli, juga bersumber dari mata air Bongso, kaki gunung Latimojong.

Jika pasokan air baku selesai, maka pada 2010 siap untuk didistribusikan ke kecamatan Baraka, Anggraja, Enrekang dan Cakke. Sehingga setelah itu dengan bantuan pusat sebesar Rp 12 miliar Pemerintah Kabupaten Enrekang menambah lagi jaringan distribusi ke Kecamatan Malua dan Alla.

Masyarakat di Kabupaten Enrekang, terutama di kawasan IKK Baraka merasa sangat terbantu dengan adanya SPAM IKK Baraka. Dahulu masyarakat masih mengandalkan pipa-pipa untuk menyalurkan air dengan mengandalkan letak gravitasi. “Sekarang lebih mudah dan lebih teratur aliran airnya,” kata Ibnu salah satu penduduk setempat.

SPAM IKK Sistem Pengembangan Air Minum Ibu

Kota Kecamatan (SPAM IKK) merupakan salah satu jurus jitu untuk askses air minum secara lebih luas. Betapapun penyediaan air minum melalui layanan PDAM merupakan hal ideal, namun tetap saja sistem tersebut

tidak mampu memberikan akses kepada semua lapisan masyarakat.

Hal itu disebabkan beberapa faktor. Ditinjau dari segi topografi dan geografi di mana masyarakat Indonesia tersebar lebih banyak berada di perdesaan, yakni 125 juta jiwa (60,2%) banyak daerah yang tergolong sulit untuk dijangkau sistem perpipaan PDAM.

Dari sisi kemampuan ekonomi, angka 60,2% itu termasuk golongan yang penghasilannya rendah atau 39 juta jiwa tergolong miskin (BPS, 2006).

Varian daerah permukiman miskin bertambah bila kawasan tersebut termasuk rawan air lantaran air tanahnya payau (asin), gambur atau berwarna. Dan, bila ditinjau dari segi kapasitas air yang dibutuhkan masyarakat yang belum terlayani SPAM banyak yang skalanya kecil.

Karena itu, diperlukan suatu sistem penyediaan air minum yang secara tepat bisa dilaksankan sesuai kebutuhan layanan dengan kualitas sesuai standar teknis kesehatan. Sistem pengembangan SPAM yang dibutuhkan dalam kasus seperti ini dikenal dengan SPAM Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK).

Desain program SPAM IKK memang untuk jenis layanan air minum yang terbatas. Meski demikian, kualitas air minum yang dihasilkan SPAM model ini terjaga standar mutunya atau sama dengan kualitas produk PDAM.

Instalasi Pengolahan Air (IPA) pada IKK

yang pada umumnya berkapasitas kecil, sehingga sampai dengan batas 20 l/d banyak menggunakan IPA Paket. Memang IPA Paket ini tidak serupa dengan IPA Konvensional yang terbuat dari beton yang umumnya dimiliki oleh PDAM. Namun, seperti disinggung di muka, IPA Paket tetap memiliki jaminan kualitas sesuai spesifikasi yang ditetapkan baik ditinjau dari mutu pabrikan, perakitan, usia teknis, maupun kualitas air minum yang dihasilkan dan dengan kontinuitas produksi sesuai dengan yang ditetapkan.

Program SPAM IKK diperuntukkan bagi kawasan yang belum mempunyai prasarana SPAM, semisal IPA, dan terdapat sumber air baku dengan kapasitas yang mencukupi sepanjang tahun. Program IKK juga akan dilakukan di daerah yang pernah dikembangkan IKK pada masa lalu tapi belum mempunyai IPA.

Penyediaan air minum bagaimanapun memerlukan dana yang tidak kecil. Peran swasta diperlukan dalam bentuk kerja sama pengembangan aspek bisnisnya atau berkontribusi melalui program social corporate responsibility yang diarahkan ke bidang air minum.

Kerja sama semua pihak semacam itu relevan dengan era otonomi daerah. Karena itu, SPAM IKK, selain mengedepankan pemberdayaan, juga mengarusutamakan pendekatan desentralisasi atau otonomi; partisipatif; keterpaduan program pembangunan; penguatan kapasitas kelembagaan. (dvt/berbagai sumber)

Page 11: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

9

Lipu

tan

Khu

sus

Kebocoran air tetap tinggi, kondisi perusahaan buruk (banyak tunggakan terhadap pinjaman investasi), pelayanan tidak 24 jam perhari (sering penggiliran aliran), pasokan

air kecil, kualitas air kadang-kadang kotor/keruh,kesulitan memperluas daerah pelayanan dalam cakupan pelanggan, tarif air masih tinggi (dibanding misalnya dengan Singapura dengan kondisi pelayanan yang jauh lebih memuaskan). Jadi apa saja yang telah kita

kerjakan dalam penyelenggaran air minum selama lebih dari 30 tahun?

Sistem Pelayanan Air Minum Indonesia

Apa Kabar ?

Page 12: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

10

Lipu

tan

Khu

sus

ada Bantuan Teknis kepada PDAM berupa bantuan program dan bantuan manajemen, namun menurut Poedjas kebijakan ini sudah terlambat, atau mengapa tidak dilakukan sejak dulu. Ia mengkhawatirkan program-program yang ada saat ini diterima mereka ilo – ilo (sambil lalu, red), karena tidak mendasar. Hal mendasar yang perlu diajarkan kepada para pengelola air minum di daerah, menurut Poedjas, adalah aspek teknologi.

Meskipun operator air minum di daerah sudah banyak yang sarjana teknik, namun karena kebijakan sentralistik yang kuat pada era Orde Baru, maka tak heran jika mereka tidak diberikan kesempatan mengenyam pengalaman dan berlatih karena semuanya dipegang pusat.

Uneg – uneg di atas wajar saja diungkapkan Poedjas karena dia lahir dari era Orde Baru yang sentralistik. Namun di era itu ia adalah ahli di bidang teknologi air minum. Salah satu karya mengagumkan yang hingga saat ini masih dipakai menjadi acuan model water treatment plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA)

adalah IPA Kedasih. Kedasih adalah akronim dari Keluaran Direktorat Air Bersih. Ciri menonjol dari IPA model Kedasih adalah bangunannya berupa segi enam, seperti yang diterapkan di IPA Benteng Jambi. Dulu, IPA Benteng dibangun oleh Belanda, namun berkat kepiawaian Poedjas dengan menggabungkan konsep Kedasih, kapasitas IPA tersebut meningkat 10 kali lipat dari sebelumnya. (lebih jauh mengenai IPA Kedasih dapat dibaca di artikel lain dalam Edisi ini).

Tak dipungkiri, Poedjas adalah peletak dasar teknologi IPA Paket yang lebih murah, efisien, dan mudah dalam pemeliharaan. Awalnya ia tak menduga bisa merancang konsep IPA seperti itu. Atas Instruksi Sekretaris Jenderal Pekerjaan Umum Radinal Moochtar saat itu, Poedjas diamanahi membina beberapa pabrikan IPA Paket. Dari sinilah kemudian keluhan itu berawal, dari seorang wakil Pusat bernama Poedjas yang harus mensosialisasikan bagaimana pengoperasian dan perawatan IPA Kedasih, ternyata tidak didukung dengan

Kurang lebih demikian uneg-uneg Ir. Peodjastanto, CES., DEA, mantan Direktur Pengembangan Air Minum

Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam kurun waktu 2005 – 2007, kepada Redaksi Buletin Cipta karya di Jakarta beberapa waktu lalu. Pembangunan sistem air minum di Indonesia (terutama di perkotaan) dimulai pada tahun 1960-an yang sebagian besar merupakan hibah dari luar negeri terutama untuk kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Pontianak, Padang, dan Semarang. Pada periode tahun 1970-an sejalan dengan perubahan pemerintah dan politik di Indonesia, pembangunan didasarkan pada Pelita (Pembangunan Lima Tahunan) yang didasarkan pada suatu kebijakan Pemerataan Pembangunan dan berdasarkan target/besaran (biasanya jumlah lokasi atau jumlah unit tertentu misalnya liter/detik). Pelita ini berkelanjutan sempai dengan 6 periode.

Namun ia melihat beberapa hal yang masih menjadi pekerjaan rumah para pemangku kebijakan saat ini dan masa mendatang. Sebut saja misalnya, kebijakan yang belum menyentuh pembangunan pasca-konstruksi, aspek engineering, peraturan perundangan, manajemen institusional, investasi, hingga pengkajian dan penerapan kebijakan.

Pembangunan pasca-konstruksi

Kebijakan air minum sejak dulu diakui Poedjastanto selalu mengarah ke pembangunan konstruksi, tidak pernah ada kebijakan yang mengarah pada pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) pasca-konstruksi. Akibat kebijakan ini, infrastruktur yang dibangun banyak yang tidak dijalankan dengan benar dan baik, padahal seperti halnya listrik, infrastruktur air minum bersifat fisik – dinamik yang tetap harus dijalankan untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.

Poedjas menilai saat itu Dep. PU dengan sangat gagahnya datang ke Pemda membawa semen dan besi untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), tanpa mempedulikan Pemda sanggup mengoperasikan atau tidak. Mestinya saat itu Pemda juga diwejang agar merawat prasarana tersebut dengan baik agar memberikan keuntungan bagi masyarakat dan bagi Pemda sendiri dengan meningkatnya PAD. Saat ini memang sudah

Anak-anak SD Marunda Jakarta Utara asyik bermain air bersih. Sekitar 47% (Capaian sampai 2009) masyarakat kota di Indonesia baru terlayani air minum perpipaan.

Page 13: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

11

Lipu

tan

Khu

sus

kebijakan dan regulasi yang memadai pada saat itu. Bahkan untuk mencetak buku saja tak mendapat dukungan. Akhirnya bisa ditebak, aksi pribadi Poedjas yang sporadis ke daerah-daerah tidak mendapat tanggapan serius, karenanya dia berharap adanya kebijakan nasional untuk itu.

Aspek engineeringPengembangan yang sangat intensif

untuk unit produksi, bahkan pada periode 1980-an telah menghasilkan Standar Instalasi Pengolah Air di Indonesia yang dikemudian hari disebut IPA Kedasih. Sementara itu untuk sistem distribusi (untuk pengembangan penugasannya tidak ditugaskan kepada poedjas tetapi kepada staf lain) yang sebetulnya lebih menentukan keberlanjutan sistem yang dibangun untuk menyalurkan pelayanan air minum pada masyarakat, justru sama sekali tidak berkembang, bahkan masih berpegang pada rekayasa engineering yang sangat primitif ortodox dan tetap belum berkembang sampai abad 20an.

Poedjas juga menyayangkan rekayasa

unit distribusi tidak pernah mendapatkan/mencari umpan balik/feed back dari kinerja di lapangan. Sehingga praktis tidak terjadi pengembangan/penyempurnaan rekayasa unit distribusi sampai akhir abad 20.

Pada gilirannya Poedjas mengusulkan, pertama, adanya evaluasi kinerja jaringan distribusi air minum di seluruh Indonesia. Kedua, pembenahan/pelengkapan sistem jaringan distribusi sesuai kaidah teknik sistem air minum, misalnya menyangkut ketersediaan reservoir, pompa yang memadai untuk dioperasikan 24 jam sehari dari aspek debit dan head di setiap titik pengambilan air, sistem energy/PLN dan atau genset sebagai standby.

Pada tahun 2004, saat Poedjastanto ditugasi sebagai Direktur Pengembangan Air Minum, ia melakukan pemeriksaan terhadap jaringan distribusi nasional dan hasilnya semua jaringan distribusi tersebut tidak lengkap. Akibatnya masyarakat tidak bisa menikmati ketersediaan air minum selama 24 jam sehari.

Pada bagian lain, ketika ditanya

kecenderungan kebijakan pemerintah yang membagi wilayah kewajiban penyediaan unit produksi dan air baku sedangkan pemerintah daerah wajib atas distribusinya, Poedjas mengatakan secara alami unsur politis berimbas juga ke sektor air minum. Ia menyebut pembangunan unit produksi sebagai superstruktur dibandingkan dengan unit distribusi yang tak terlihat, padahal aspek ini sangat penting karena menyalurkan air minum dengan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas pada masyarakat.

Lebih rinci, Poedjas menerangkan langkah pembenahan yang harus dilakukan untuk memperbaiki pelayanan air minum di Indonesia dari sisi engineering. Ia menyebut pengembangan engineering sistem jaringan distribusi air minum sesuai dengan kaidah hidraulika saluran tertutup bertekanan (pendekatan yang lama masih didasarkan pada transfer masa yang diekspresikan dengan debit dan dikendalikan dengan diameter pipa). Hal ini menurutnya mengarah pada konsep saluran terbuka bertekanan atmosfer yang tidak dapat dibenarkan pada sistem distibusi air minum. Seharusnya didasarkan pada keseimbangan/pengelolaan energi yang merupakan driving force aliran fluida dalam saluran tertutup bertekanan. Diameter pipa menjadi kurang menentukan terhadap besaran debit (untuk diameter yang sama dan dengan tekanan berlainan akan mengahasilkan debit yang berbeda, pada pengertian primitif ortodoks energi tidak diperhitungkan sehingga untuk diameter yang sama diperoleh debit yang sama).

Diperlukan juga penerapan teknologi informatika yang menjamin sistem kontrol yang akurat dan cepat (pengendalian secara manual hampir tidak dimungkinkan karena masalah jarak yang panjang dan waktu selang yang pendek kecuali dilakukan penyetelan instrumen dan kalibrasi secara periodik yang didukung oleh SDM yang kompeten dan komittied, hal mana sangat sulit unutk diperoleh pada saat ini), sehingga dapat memenuhi kaidah hidraulika saluran tertutup bertekanan yang sangat dinamis (arah aliran dapat berbalik 180 derajat dalam waktu yang sangat cepat), hal mana tidak pernah diperhitungkan dalam konsep hidraulika jaringan distribusi pada masa sebelumnya. Dari pernyataan di atas tidaklah mengherankan apabila sistem aliran air minum di jaringan distribusi kita tidak dapat diketahui akurasinya.

Anak-anak SD Marunda Jakarta Utara asyik bermain air bersih. Sekitar 47% (Capaian sampai 2009) masyarakat kota di Indonesia baru terlayani air minum perpipaan.

Page 14: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Lipu

tan

Khu

sus

12

untuk menyusun berbagai pedoman teknik dan standar tentang teknik teknologis, teknik manajemen, teknik keuangan, dan taknik investasi untuk dapat diterapkan di lapangan. Begitu juga dengan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BP2SPAM) melakukan pengkajian (analisis, evaluasi, dan rekomendasi) tentang kebijakan umum dan kebijakan operasional sistem penyediaan air minum sejak tahun 1960-2000-an untuk bisa memberikan masukan kepada Menteri Pekerjaan Umum tentang kebijakan air minum secara nasional untuk periode saat ini dan yang akan datang.Pengorbanan Poedjastanto untuk air minum di Indonesia memang besar, dan dambaan terakhirnya adalah terbitnya Undang-Undang Air Minum. Ia mengaku sudah mengajukan rencana tersebut kepada Menteri PU dan sudah ditembuskan kepada pihak-pihak terkait. Untuk menjawab permasalahan air minum di Indonesia, salah satu yang ditunggu adalah aksi pihak-pihak terkait tersebut untuk mengkaji ulang dan menindaklanjuti rencana UU Air Minum atau paling tidak revisi PP 16 tahun 2005. Untuk yang terakhir barangkali perlu wacana lebih lanjut atau wacana tandingan sebelum bicara revisi PP 16 Tahun 2005 tentang SPAM. Apakah PP tersebut memang layak direvisi atau sudah cukup sempurna untuk mengatur pengembangan SPAM di Indonesia. (bcr)

Kebocoran AirSelain menyinggung aspek engineering,

kepada Redaksi Poedjas juga menjelaskan angka kebocoran air minum yang selama ini turut andil besar dalam kinerja PDAM yang menyebabkan kurang sehat dan bahkan sakit. Kebocoran sistem air minum di Indonesia menurut catatan yang dia dapatkan rata-rata mencapai 40 %.

Jika yang dimaksudkan kebocoran sistem air minum adalah menyemburnya air dari pipa, Poedjas mengilustrasikan jika terjadi di Jakarta. Dua PDAM di Jakarta yang dikuasai oleh pihak asing ini menurut laporan mengalami kebocoran sekitar 40% dan memiliki kapasitas produksi air minum mencapai 18 m3 per detik. Jika angka kebocoran 40% itu benar, maka kebocoran air akan mencapai sekitar 7 m3 per detik atau setara dengan 6 juta m3 air untuk kebocoran selama 10 hari. Dan jika luas provinsi DKI Jakarta sekitar 600 km2 atau 600 juta m2, maka dalam waktu 10 hari provinsi DKI akan tergenang air setinggi sekitar 10 cm atau setinggi mata kaki manusia! Pertanyaannya, apakah selama ini kenyataan itu pernah terjadi?

Dari ilustrasi di atas Poedjas menyimpulkan bahwa yang dimaksud kebocoran sistem air minum bukanlah seperti pengertian orang awan yaitu air menyembur keluar pipa, melainkan kebocoran lainnya. Akan tetapi karena sistem air minum adalah sistem yang pada dasarnya adalah suatu sistem teknik, maka kelemahan sistem teknik – dan/atau kelemahan tata cara operasi yang tidak sesuai dengan kaidah hidrolika – dapat menimbulkan kekacauan pada sistem non teknik lainnya, seperti keuangan, manajemen, hukum, maupun politik. Oleh karena itu dalam pengertian internasional saat ini kebocoran air minum disebut juga NRW= Non Revenued Water (Air yang tidak tertagih dalam bentuk uang/tarif).

Poedjastanto,Mantan Direktur Pengembangan Air MinumDirektorat Jenderal Cipta Karya

Berdasar pengertian di atas apabila kapasitas produksi air minum secara nasional yang tercatat saat ini mencapai 135 m3/detik dan NRW 40% yang setara dengan sekitar 50 m3/detik (setara 4 juta m3/hari), maka apabila tarif rata-rata air minum di Indonesia sekitar Rp. 2000/m3 , maka jumlah air yang tidak tertagih adalah sebesar Rp. 8 milyar/hari atau setara dengan Rp. 240 milyar/bulan atau sekitar Rp.2,8 trilyun/tahun! Suatu angka yang fantastis bukan?! Angka tersebut adalah angka yang tidak masuk dalam manajemen pembukuan BUMD/PDAM se-Indonesia (ada sekitar 350 PDAM). Oleh karena itu NRW ini merupakan masalah besar yang memerlukan penanggulangan yang komprehensif dari sisi hukum, politik, sosial ekonomi, manajemen, dan teknologi serta budaya.

Mengakhiri ceritanya tentang kebocoran air minum, Poedjas menambahkan bahwa kekacauan pada sistem nonteknik yang sebenarnya adalah kondisi simtomatik, bukan akar permasalahan/kekacauan. Oleh karena itu diperlukan reengineering, retooling dan redesign teknik secara komprehensif, sebagai suatu tindakan atau solusi yang mendasar.

Dambakan Undang-Undang Air Minum

Direktorat pengembangan Air Minum b e r k e w a j i b a n

Page 15: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

13

Inov

asi 1

Syahdan, seorang insinyur dari Departemen Pekerjaan Umum datang ke Desa Adil, Kecamatan Makmur,

Kabupaten Sejahtera. Ia menawarkan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat pembangunan sistem air minum dan pemasangan pipa untuk disalurkan ke setiap rumah. Pak RT menganjurkan Tukang Insinyur tersebut pergi ke Rumah Pak Sastro. Dengan gagah, tukang Insinyur tersebut berkata,”Apakah Pak Sastro mau kami bangunkan sistem air minum dan pemasangan pipa di desa Bapak?, Pak Sastro dengan cepat menyambar tawaran tersebut. ”Silakan, Pak Insinyur!”. Tapi mendadak Pak Insinyur mengatakan bahwa Pak Sastro dan warga lainnya yang menikmati harus membayar. Pak sastro kontan menolaknya.

Pak Sastro berkilah jika selama ini apa yang ia dan masyarakat Desa Adil gunakan adalah air dari sungai dan sumur, “Itu semua investasi Gusti Allah,” ujar Sastro. Jika pada suatu ketika Pak Sastro berhalangan, ia menyuruh Dikun, si pengangkut air untuk mengambilkan air dan mengisi penuh

jambannya di rumah. Ia lantas memberikan upah Dikun dengan sepiring nasi lengkap dengan sayur lodeh dan tempe goreng. Mendengar kisah itu, Tukang Insinyur menangkap sinyal ada kemauan Pak Sastro untuk membayar pihak ketiga, yang penting kebutuhan airnya tercukupi.

Tapi suatu ketika Dikun mengajukan kenaikan upah karena pikulannya patah dan baju yang sering ia pakai robek dan membahayakan pundaknya untuk memikul. Akhirnya, Pak Sastro merelakan untuk membayar juga aspek prasarana Dikun berupa pakaian dan pikulannya. Tukang Insinyur menyimpulkan bahwa Pak Sastro mau membayar ekuiti berupa distribusi air minum ke rumahnya. Sedangkan air yang di sungai dan sumur (unit produksi) merupakan subsidi (karunia) dari Allah.

Inilah yang dilakukan Pemerintah melalui Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum dengan memberikan subsidi kepada pemda melalui pembangunan unit produksi. Namun jumlah yang mampu diberikan masih

terbatas, karenanya Pemda diminta mencari biaya sendiri dengan meminjam kepada Departemen Keuangan, maupun investor luar (swasta) untuk membangun unit distribusi.

Pada situasi Pemda tidak memiliki dana untuk pengembangan, maka datanglah Anggodo dengan kendaraannya yang bernama KPS (Kerjasama Pemerintah Swasta). Namun Anggodo lebih memilih unit produksi ketimbang distribusi. Otak bisnis Anggodo memang canggih, dia tidak mau ambil resiko kehilangan air di hilir, yang dia tahu dia jual air dari hulu yang langsung dapat dihitung. Sedangkan unit distribusi diserahkan kepada Pemerintah dengan aparatnya yang permasalahannya lebih pelik, banyak godaan di kanan dan kirinya.

Tukang Insinyur geleng-geleng kepala, posisi yang diambil Anggodo terbalik. Mestinya pemerintah tetap mengambil alih unit dsitribusi, sedangkan Dikun dan Anggodo ambil alih unit dsitribusi, karena merekalah yang memiliki jiwa dagang yang profesional. (bcr)

Antara Pak Sastro, Dikun dan Anggodo(Sebuah Analogi Investasi Air Minum)

Page 16: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Bagi yang kinerjanya baik akan mendapat apresiasi berupa PU award (PKPD-PU), ada PU award propinsi, dan kabupaten/kota. Intinya semua adalah supaya kita menjadi bangga, dan cinta kepada infrastruktur PU, jika kita bisa membangun infrastruktur ke - PU - an ini dengan baik, pada gilirinnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan mereka. (bcr/dvt)

Inov

asi 1

14

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengungkapkan bahwa infrastrukur bidang Pekerjaan

Umum (PU) dirasa sangat penting untuk mendukung pembangunan nasional, pertumbuhan ekonomi, yang akhirnya dapat mensejahterakan masyarakat. Dengan demikian, bidang tugas Departemen Pekerjaan Umum tidak hanya oleh pemerintah

pusat saja tapi justru yang paling besar dilakukan bersama Pemerintah Daerah. Demikian diungkapkan Djoko Kirmanto pada malam anugerah PKPD-PU 2009 awal Desember 2009 lalu. Untuk itu setiap tahun Dep. PU akan memberikan apresiasi terhadap pemerintah daerah baik propinsi, kabupaten maupun kota yang mempunyai kinerja baik terhadap pembangunan infrastruktur PU.

Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah bidang Pekerjaan Umum (PKPD-PU) 2009

Infrastruktur PU untuk Kesejahteraan Rakyat

Tabel Pemenang PKPD-PU 2009 di 3 (Tiga) kategori

NO. BIDANG SUB BIDANG KATEGORI NOMINATOR NILAI PER INGKAT

Gianyar 93 IWakatobi 90 IIMerauke 85 IIIBlitar 90 ITomohon 85 IIBukit Tinggi 80 IIIJawa Tengah 86.14 ISulawesi Selatan 83.95 IIDI. Yogyakarta 82.43 IIISragen 87.28 IPemalang 85.39 IIKulonprogo 82.11 IIIJawa Tengah 84.91 IDI. Yogyakarta 83.28 IIJawa Barat 82.4 IIIBadung 84.25 IBintan 83.98 IIBogor 81.15 IIIMedan 85.8 IBalikpapan 84.29 IIMalang 82.83 IIISurabaya 88.85 IPalembang 85.95 IIDenpasar 84.39 IIIBanjarmasin 84.84 IBalikpapan 82.33 IISurakarta 78.95 IIIMataram 82.02 IBontang 82.13 IIBuleleng 82.1 IIIGresik 80.37 IPonorogo 65.39 IILuwu Utara 55.86 III

JASA KONSTRUKSI Pembinaan Jasa Konstruksi

A.

C.

B.

CIPTA KARYA Penyelenggaran Permukiman

Kabupaten/Kota

Provinsi

Kabupaten

SUMBER DAYA AIR Pengelolaan Sumber Daya Air

BINA MARGA Penyelanggaraan Jalan dan Jembatan Provinsi

Kabupaten

Kota

Kota Metropolitan

Kota Besar

Kota Sedang/Kecil

PEKERJAAN UMUM

Kota

KabupatenPenyelenggaraan Penataan RuangPENATAAN RUANG

Page 17: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Inov

asi 3

15

Tips Jitu Memilih dan Merawat

Perangkat ElektronikPerkantoranOleh: Irvandi, S.Kom *)

Saat ini banyak sekali produk elektronik yangberedar di pasaran. Harga yang ditawarkanpun beragam mulai dari yang murah hinggayang paling mahal. Selain itu, kemasan atautampilan produk pun semakin hari kian menarik dan elegan. Namun itu semua tentunya tidak menjamin kualitas produk tersebut sesuai dengan yang kita harapkan.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk memilih produk elektronik yang pas dengan kebutuhan dan kantong kita.

Memilih Monitor LCD Untuk memilih produk Monitor Liquid Crystal Display (LCD) yang tepat, sebaiknya Anda mengetahui parameter yang mendefinisikan perbedaan antar monitor LCD yang ada saat ini. Berikut key fitur yang dapat anda ketahui untuk memilih monitor berjenis LCD. Aspect Ratio-Standar proposi lebar-tinggi monitor komputer adalah 4:3, tapi format yang lebih lebar sekarang sudah dapat dijumpai, seperti 16:9 atau 16:10. Format monitor yang lebih lebar ini dapat membantu pekerjaan yang berhubungan dengan data dan angka. Juga ideal untuk

pekerjaan membuat dan mengedit video. Viewing Angle-Monitor LCD memiliki sudut pandang (viewing angle) yang lebih kecil. Melihat monitor dari sudut pandang tertentu, atau menggeser monitor, dapat menyebabkan perubahan yang signifikan pada brightness, contrast bahkan warna. Response Time-Fitur ini merujuk pada waktu yang dibutuhkan sebuah piksel untuk berubah dari putih ke hitam atau sebaliknya. Semakin kecil nilai response time, semakin baik kualitas monitor tersebut. Dulu response time monitor LCD dianggap kurang baik karena hanya 16 ms (milliseconds) sehingga tidak dapat menampilkan gambar yang bergerak cepat. Tapi sekarang sudah banyak monitor LCD yang memiliki response time 2 ms. Contrast Ratio, yaitu perbandingan

brightness pada posisi paling putih dan paling hitam. Nilai contrast ratio yang besar menujukkan kemampuan monitor tersebut untuk menampilkan detail dan warna gambar yang berkualitas. Koneksitas, monitor LCD adalah perangkat digital sehingga sinyal analog (Video Graphics Array/VGA) harus dikonversi terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Sebagian besar monitor LCD dilengkapi input analog, meski ada juga yang dilengkapi baik VGA ataupun DVI (Digital Video Interface). Resolusi, monitor LCD memiliki resolusi standar (native resolution) 1024×768. Tapi untuk mendapatkan gambar tajam berkualitas, sebaiknya Anda tetap menggunakan resolusi asli atau standar tadi.

Penyebab Terjadinya Paper Jammed Paper jammed, kasus ini dapat dikenali dengan adanya kertas yang tersangkut didalam printer. Hal ini tentu sangat mengganggu, apalagi tengah diburu waktu.Kertas yang terlampau banyak pada paper tray merupakan penyebab utama terjadinya paper jammed, oleh karenanya setiap pengguna printer sebaiknya tidak memasukan kertas ke dalam paper tray sampai penuh,seperlunya saja. Pastikan

Page 18: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Inov

asi 3

16

juga sebelum memasukkan kertas ke dalam paper tray. kertas tersebut tidak menempel satu sama lain, hal ini biasanya terjadi saat kertas baru dibuka dari kemasan, atau terlipat karena ini juga menyebabkan kertas tersangkut. Tidak semua kertas bisa digunakan pada printer, misalnya saja kertas yang terlampau tebal hanya bisa ditangani oleh merek dan jenis printer tertentu. Oleh karenanya baca dengan seksama buku manual printer dan

cari tahu kertas jenis apa saja yang bisa digunakan pada printer tersebut.

Kebersihan printer juga menjadi pemicu paper jam. Untuk itu, khusus untuk printer ink jet, setelah semua disambungan ke printer dilepas. perlahan bukalah printer dan bersihkan bagian dalamnya. Cermati roda maupun gir yang ada didalamnya dan coba bersihkan dengan menggunakan kain lembut dan blower, atau bila perlu alkohol juga bisa digunakan untuk lebih menjamin kebersihan printer. Jika ragu saat hendak melakukan langkah ini, sebaiknya ajak rekan yang lebih

mengerti, jangan sampai niat baik malah burujung pada kerusakan yang lebih parah pada printer.

Merawat Harddisk 1. Perawatan Harddisk secara Fisik Selalu bersihkan Komputer anda.Untuk membersihkan bagian luar bisa digunakan cairan pembersih khusus atau dengan kain lap saja. Namun untuk bagian dalam harus digunakan kuas yang berukuran kecil agar

dapat masuk ke bagian yang sempit. Kenapa bagian dalam komputer harus dibersihkan? karena terlalu banyak debu yang menempel dapat menyebabkan gangguan. Misal debu di kipas prosesor dan di heatsink akan menyebabkan proses pembuangan panas dari prosesor terhambat sehingga membuat komputer bersuhu lebih tinggi yang dapat mengakibatkan sistem mudah hang atau restart. Debu yang menumpuk di slot I/O atau RAM juga dapat menyebabkan short listrik Anda harus menggunakan Stabilizer gunanya untuk menyetabilkan tegangan listrik

yang masuk pada komputer anda, karena listrik pada PLN itu sebenarnya tidak stabil sehingga dapat merusakPersonal COmputer (PC) kita. Bahkan jika anda betul-betul ingin menjaga PC kita kita bisa menggunakan UPS (Uninteruptable Power Supply). Gunakan kipas secukupnya usahakan kipas prosesor anda sudah sesuai dengan jenis prosesor yang dipakai. Dan gunakan kipas sirkulasi di bagian depan sebagai pemasok udara dingin dan bagian belakang

sebagai pembuang udara panas. Dan segera ganti kipas Anda apabila sudah melebihi dari lifetimenya (kadaluwarsa). Usahakan untuk selalu menutup casing komputer dengan baik jangan sampai ada hewan yang masuk misalnya cicak atau kecoak karena ini dapat berakibat fatal selain itu casing yang terbuka akan membuat debu mudah masuk.

2. Perawatan Harddisk secara software Defrag secara berkala Harddisk, karena windows dalam menulis data di sebuah

Page 19: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

17

Inov

asi 3

hardisk dilakukan secara acak. Dan untuk merapihkan kembali susunan file-file tersebut dengan jalan defragment. Dengan tersusunnya file-file tersebut maka kecepatan komputer untuk membaca data akan semakin tinggi. Dapat digunakan software defragmentasi dari windows atau software lain misal Speedisk (Norton Utilities). Uninstall software yang tidak terpakai karena semakin banyak software yang terinstall maka akan semakin memperberat kinerja sebuah komputer. Apabila Anda terhubung dengan jaringan dan sharing file maka berhati-hatilah dalam men-share folder penting. Usahakan untuk tidak men-share sebuah drive data atau system karena ini sangat berbahaya. Untuk keamanan data, buatlah backup data anda di tempat lain (jika ada dan memungkinkan dapat menggunakan drive eksternal). Hapus shortcut yang tidak terpakai, karena semakin banyak shortcut maka proses start dan shutdown windows akan semakin lama.

Memilih casing PC Memilih casing PC yang tepat merupakan langkah penting dalam merakit komputer Anda.Casing menentukan jumlah komponen PC yang dapat anda miliki, dan juga menentukan bagaimana suhu yang beroperasi di PC Anda. Serta yang tak kalah pentingnya adalah menentukan tampilan sebuah PC. Berikut saya informasikan beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih casing PC:a. Seberapa besar ukuran casing tersebut. Jika anda tidak memiliki ruang yang cukup luas akan lebih baik untuk memilih jenis casing yang relatif kecil.b. Ruang internal atau ruang dalam casing itu sendiri. Hal ini sangat penting karena menentukan berapa banyak komponen yang dapat dimasukkan ke dalam PC Anda. Tidak ada gunanya membeli casing yang lebih kecil kemudian tidak dapat menempatkan video card baru yang memiliki 3 fan di dalamnya. c. Anda mungkin ingin

menambahkan

beberapa DVD atau CD burner juga tetapi untuk melakukan hal ini dibutuhkan ruang yang lebih banyak pada casing. Satu hal yang harus diperhatikan adalah overheating. Jika Anda memasukkan beberapa komponen yang menghasilkan panas ke dalam casing yang kecil maka anda akan mendapatkan masalah dengan overheating.d. Casing tersebut harus mendukung motherboard. Mungkin terdengar seperti sesuatu yang sederhana, tapi pastikan motherboard anda secara fisik akan cocok dengan casing.e. Pertimbangkan sistem pendingin casing. Jika anda berencana untuk melakukan over-clocking komputer anda, maka akan perlu banyak pendingin untuk menghindari kerusakan pada komponen. Pendinginan yang cukup berarti memasang kipas (fan) di lebih banyak tempat. Untuk kasus tersebut maka anda memerlukan casing yang mendukung instalasi dari beberapa fan pendingin.f. Pemilihan cassing tidak sesederhana yang dibayangkan,memang perlu banyak

pertimbangan untuk mendapatkan hasil rakitan yang berpeforma maksimal.

Memilih Printer Yang perlu diperhatikan

dalam memilih printer adalah keperluan atau

kegunaan dari printer tersebut. Apakah untuk

keperluan perkantoran,administrasi,percetakan,ataupun

desain grafis?a. Resolusi Printer

Untuk mencetak teks seperti keperluan perkantoran ,anda

tidak memerlukan printer dengan resolusi yang terlalu tinggi. Tetapi jika

keperluan anda untuk percetakan maupun desain grafis,silahkan mempergunakan

printer dengan resolusi tinggi. Karena, printer dengan resolusi akan menentukan kualitas cetak.b. Output Cetakan Jika anda akan mencetak gambar atau foto,maka lebih baik anda menggunakan printer inkjet. Jika anda ingin mencetak teks,akan lebih baik kualitasnya jika anda menggunakan printer laser jet.c. Kecepatan Jika yang keperluan dalam penggunan printer memerlukan kecepatan,maka printer laser jet adalah pilihan yang tepat.Sesuaikan Dengan Koneksi MotherboardUntuk saat ini,koneksi menggunakan port USB lebih diminati dari pada koneksi dengan mengunakan port pararel. Karena teknologi USB lebih fleksibel dalam pemasangan,dan lebih cepat dalam transfer data. Tetapi,tidak semua motherboard mendukung (di lengkapi) dengan port USB, kecuali menggunakan USB card (tambahan).d. Dana Printer laser adalah pilihan yang tepat untuk keperluan yang mengutamakan kecepatan dan kualitas percetakan dengan teks. Tetapi, dana untuk pembelian pun juga cukup besar. Demikinan juga dengan biaya pemakaian menggunakan toner.Harga printer maupun toner untuk laser jet,dapat lima kali lipat dibandingkan dengan printer jenis ink jet.Jadi,kebutuhan, dana, dan kualitas adalah tiga hal pokok yang harus benar-benar diperhatikan dalam memilih printer yang tepat.

*) Staf Subdit Data dan Informasi Direktorat Bina Program DJCK

Page 20: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Pernahkah Anda merasa kalau beberapa tahun belakanganini suhu bumi ini bertambah panas secara ekstrim? Ataupernahkah Anda merasa kalau curah hujan itu semakinmeningkat yang kemudian meningkatkan banjir di berbagaiwilayah? Atau sadarkah Anda jika sekarang ini tingkatpenyakit seperti demam berdarah dan malariasemakin meningkat?

BERSIAPLAH MENGHADAPI PEMANASAN GLOBAL DAN

PERUBAHAN IKLIM !!!Oleh: Dian Harwitasari *)

18

Info

Bar

u 1

Page 21: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Beberapa peristiwa tersebut merupakan akibat dari pemanasan global yang terjadi di bumi kita. Disadari atau

tidak suhu rata-rata di bumi ini semakin lama memang semakin panas. Berdasarkan beberapa penelitian 12 tahun belakangan ini, satu dekade terakhir ini merupakan tahun-tahun terpanas di bumi. IPCC (International Panel on Climate Change), komite peneliti bentukan PBB, memperkirakan bahwa pada tahun 2050 temperatur global akan naik 2-3 derajat celcius. Terjadinya pemanasan global ini terkait dengan efek gas rumah kaca yang sangat erat hubungannya dengan aktifitas manusia. Faktor utama penyebab pemanasan global ini adalah gas-gas rumah kaca yang berasal dari peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik. Sektor-sektor tersebut merupakan penghasil utama karbondioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NO) dan CFC yang merupakan kontributor utama efek gas rumah kaca. Pemanasan global tentunya berdampak buruk bagi kehidupan di bumi. Dampak yang paling terlihat sebagai akibat dari pemanasan global adalah meningkatnya permukaan air laut di dunia sebagai akibat dari mencairnya gletser es di kutub utara dan selatan. IPCC (2007) memprediksikan dalam waktu 100 tahun nanti, permukaan air laut akan meningkat sebanyak 0.09 – 0.88 meter. Meningkatnya level air laut ini dapat mengancam kawasan pesisir karena akan meningkatkan bahaya banjir, erosi pada daerah pantai, merusak bangunan penahan ombak, menenggelamkan pulau-pulau kecil, meningkatkan kadar garam pada air bersih di daerah muara dan mengancam ekosistem pantai. Pemanasan global tidak hanya menyebabkan kenaikan permukaan air laut, namun juga membawa dampak pada berubahnya pola iklim di dunia. Perubahan iklim atau Climate Change ini membawa dampak pada perubahan iklim di berbagai wilayah di dunia dimana menimbulkan fenomena cuaca yang kacau seperti curah hujan yang tidak menentu, aliran panas dingin yang ekstrim, arah angin yang berubah drastis dan sebagainya. Dampak global yang jelas terlihat akibat dari perubahan iklim ini adalah terjadinya

musim kemarau yang semakin panjang yang mengakibatkan kekeringan di berbagai tempat di dunia, seperti di benua Afrika. Bahkan di beberapa daerah juga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena semakin langka. Dampak yang lain adalah meningkatnya curah hujan sehingga meningkatkan potensi terjadinya banjir. Tidak hanya sampai disitu, dampak lain yang juga bisa muncul akibat perubahan iklim ini adalah meningkatnya potensi wabah penyakit yang disebarkan oleh serangga seperti demam berdarah dan malaria. Lalu, muncul pertanyaan apakah yang perlu kita lakukan sekarang untuk menghadapi pemanasan global dan perubahan iklim? Ada dua hal yang harus kita lakukan dalam menghadapi efek dari pemanasan global yaitu mitigasi dan adaptasi. Kedua hal tersebut mendesak harus segera dilakukan karena mau tidak mau pemanasan global ini akan semakin membahayakan kondisi bumi dan umat manusia. Mitigasi terhadap pemanasan global ini bertujuan untuk mengurangi faktor penyebab pemanasan global yaitu emisi gas rumah kaca. Dengan berkurangnya emisi gas rumah kaca di dunia maka laju pemanasan global ini dapat ditekan. Sedangkan adaptasi terhadap pemanasan global bertujuan untuk mengurangi efek buruk yang ditimbulkan oleh pemanasan global. Mitigasi dan adaptasi harus berjalan bersamaan dan dituangkan dalam suatu kebijakan sebagai respon untuk menghadapi pemanasan global. Mitigasi terhadap pemanasan global ini pada dasarnya bersifat global, memerlukan usaha yang panjang, waktu yang lama dan komitmen dari semua negara di dunia, karena semua negara di dunia bertanggungjawab terhadap meningkatnya jumlah gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam rangka mitigasi untuk penghasil efek gas rumah kaca dan tentu saja untuk menyelamatkan bumi dari efek pemanasan global adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi konsumsi daging

Apa hubungannya berhenti mengkonsumsi daging dengan efek rumah kaca? Percaya atau tidak, sebagian besar gas rumah kaca dihasilkan dari gas metan yang dihasilkan oleh kotoran. PBB mengemukakan bahwa industri peternakan di seluruh dunia

Info

Bar

u 1

19

Page 22: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Adaptasi terhadap pemanasan global ini dapat bersifat reaktif terhadap efek yang sudah terjadi maupun antisipasi terhadap kemungkinan efek yang akan terjadi di masa depan. Adaptasi ini merupakan hal yang mendesak perlu dilakukan karena efek dari pemanasan global ini berjalan begitu cepat tanpa kita sadari. Beberapa negara di dunia telah melakukan adaptasi seperti Thailand yang sedang berusaha untuk melindungi kawasan pantainya dari ancaman kenaikan permukaan air laut, Inggris memperkuat sistem pengendalian banjir di sepanjang Sungai Thames serta Chicago di Amerika Serikat yang tengah mengembangkan atap bangunan yang mampu menyerap sedikit panas sehingga bisa menurunkan suhu dan gelombang panas. Mau tidak mau pemanasan globaldan perubahan iklim telah terjadi di bumi kita. Sekarang yang bisa kita lakukan adalah mengurangi dampak buruknya dan mengurangi faktor penyebabnya agar tidak bertambah buruk di masa depan. Negara-negara di dunia kini mulai berkomitmen untuk menghadapi permasalahan pemanasan global dan perubahan iklim yang ditandai dengan peran aktif dan komitmen mereka dalam konferensi perubahan iklim yang telah dilakukan pada tahun 2007 di Bali, Indonesia dan pada tahun 2009 di Kopenhagen, Denmark.

Konferensi ini menghasilkan kesepakatan antar negara-negara di dunia untuk menekan laju pertumbuhan emisi gas rumah kaca dan beradaptasi menghadapi efek pemanasan global dan perubahan iklim. Hasil konferensi ini nantinya akan diterjemahkan dalam kebijakan setiap negara untuk menghadapi pemanasan global dan perubahan iklim.

Namun kita tidak perlu menunggu hingga kebijakan pemanasan global itu terealisasi, kita juga dapat berkontribusi dalam mitigasi dan adaptasi terhadp pemanasan global. Untuk itu kita dapat mulai melakukan hal-hal kecil di lingkungan sekitar kita yang dapat berkontribusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Jadi, mulailah dari sekarang untuk turut berpartisipasi menghadapi pemanasan global dan perubahan iklim karena efeknya sangat mengancam kehidupan umat manusia.

*) Staf Subdit Kawasan Metropolitan Direktorat Pengembangan Permukiman

Info

Bar

u 1

20

mempunyai kontribusi sebanyak 18% terhadap terjadinya pemanasan global. Sebagai gambaran, jumlah CO2 dari kotoran yang dihasilkan oleh seekor sapi selama 1 tahun adalah sama dengan jumlah CO2 yang dihasilkan oleh mobil bepergian menempuh jarak 70.000km. dengan kita mengurangi konsumsi daging maka setidaknya kita bisa mengurangi jumlah kebutuhan sapi yang harus disediakan oleh industri peternakan.

2. Membatasi emisi karbondioksida

Hal ini dilakukan dengan mencari sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga matahari, angin , air dan lain-lain. Selain itu kita dapat melakukannya dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan beralih ke penggunaan kendaraan umum, sepeda atau berjalan kaki. 3. Menanam lebih banyak pohon Penghijauan sangat perlu dilakukan karena tanaman hijau menyerap banyak gas CO2 dan menyimpannya dalam jaringannya. Berdasarkan sebuah penelitian, setia acre pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari mengendarai mobil selama setahun. Memperbanyak jumlah ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan dapat pula membantu mengurangi gas CO2 terutama di kawasan perkotaan sebagai akibat dari penggunaan kendaraan bermotor. 4. Mengelola sampah dengan menerapkan konsep 3R (reduce,

Direktur Pengembangan Air Minum, Tamin Zakaria (kanan) saat melakukan gerakan menanam500 pohon di Bekasi.

reuse dan recycle). Pengelolaan sampah dengan konsep 3R diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Konsep 3R ini menekankan pada pengurangan pemakaian bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan, pengurangan pemakain tisu, kertas maupun kantong plastik, menggunakan kembali barang-barang yang masih bagus dan bisa digunakan serta mendaur ulang barang. Sebagai gambaran, di Indonesia pada tahun 1995, rata-rata orang yang tinggal di kawasan perkotaan menghasilkan sampah 0.8 kg per hari dan terus meningkat hingga 1 kg per hari pada tahun 2000, sehingga diperkirakan timbunan sampah pada tahun 2020 untuk tiap orang per hari adalah sebesar 2,1 kg. Diperkirakan 1 ton sampah padat menghasilkan sekitar 50 kg gas metana yang merupakan salah satu emisi gas rumah kaca. Jika dikalkulasi maka dapat diperkirakan pada tahun 2020 Indonesia dapat menghasilkan gas metana sekitar 9500 ton per tahun, dengan asumsi sampah yang dihasilkan sekitar 190 ribu ton per tahun (Kompas, 2009). Jika mitigasi lebih bersifat global, maka adaptasi terhadap efek pemanasan global ini sifatnya lebih lokal yang disesuaikan dengan permasalahan dan kondisi negara tersebut. Adaptasi akan menekan dampak dari pemanasan global dengan meningkatkan daya tahan lingkungan dan masyarakat. Adaptasi dilakukan dengan berbagai tingkatan dari skala individu, kelompok masyarakat, regional hingga skala nasional.

Page 23: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

21

Info

Bar

u 2

Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) kembali diselenggarakan untuk kedua kalinya oleh Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS) pada tanggal 8-10 Desember 2009 lalu di Hotel Millenium, Jakarta. Seperti pada konferensi tahun yang lalu, KSN ini merupakan upaya advokasi pembangunan sanitasi di Indonesia bagi pencapaian target pembangunan nasional. Dengan tema “Mempercepat Pembanguan Sanitasi untuk Memenuhi Pelayanan Dasar Masyarakat” KSN 2009 ini mengupas kondisi sanitasi yang terjadi di Indonesia dengan berbagai kendalanya.

KSN kali ini dibuka oleh Wakil Presiden Boediono di Istana Wakil Presiden pada hari Selasa 8 Desember 2009.

Turut hadir Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad, Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bapennas) Armida Alisjahbana, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Terdapat beberapa event yang dilakukan dalam KSN 2009 kali ini, seperti talkshow para menteri, pemberian penghargaan kepada kota pioner percepatan sanitasi, pameran sanitasi, diskusi media, pemutaran film, Rakernas AKOPSI (Aliansi Kota Peduli Sanitasi), penampilan para duta sanitasi, diskusi inovasi pengelolaan persampahan dan air limbah, drainase perkotaan, sanitasi sekolah serta kunjungan ke lapangan. Wakil Presiden Indonesia Boediono menaruh perhatian besar dalam masalah

Koferensi Sanitasi Nasional (KSN) 2009Momentum Pembaharuan Pembangunan SanitasiOleh: Indah Raftiarty *)

Menteri PU, Djoko Kirmanto (kedua dari kanan), Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih (kedua dari kiri) menerima penghargaan dalam acara Konferensi Sanitasi Nasional 2009.

Page 24: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

kebutuhan. Menurut Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmato ada tiga hal yang menjadi target dari pembangunan sanitasi lima tahun ke depan. Yang pertama adalah terwujudnya kondisi bebas Buang Air Besar Sembarangan hingga akhir tahun 2014 yang ditandai tersedianya akses terhadap sistem pengelolaan air limbah terpusat (off-site) bagi 10 persen total penduduk, baik 5 persen terpusat di kota, 5 persen terpusat secara komunal. Kedua, Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan (PPSP) mentargetkan tersedianya akses terhadap pengelolaan sampah bagi 80 persen rumah tangga di daerah perkotaan. Sedangkan yang ketiga, PPSP mentargetkan menurunnya luas genangan sebesar 22.500 hektar di 100 kawasan strategis perkotaan. Sanitasi membutuhkan perhatian semua pihak. Sanitasi adalah urusan wajib semua stakeholders mulai dari pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, wakil rakyat, masyarakat, organisasi non pemerintah, dan dunia usaha

22

Info

Bar

u 2

sanitasi ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah percepatan pelaksanaan peningkatkan akses sanitasi bagi masyarakat, di mana sanitasi merupakan salah satu sasaran dalam Millenium Development Goals (MDGs) 2015. Boediono menambahkan bahwa potensi kerugian akibat buruknya sanitasi mencapai Rp 58 triliun per tahun. Potensi kerugian ini berdasarkan studi dari Water and Sanitation Program yang dilakukan Bank Dunia. ”Pemerintah sudah meningkatkan perhatian terhadap pentingnya sanitasi dengan mengarusutamakan sanitasi dalam proses pembangunan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Selain itu juga peningkatan alokasi anggaran penyediaan pelayanan sanitasi dasar,” ujarnya. Seperti kita ketahui, sanitasi merupakan sektor yang memelukan perhatian lebih dari berbagai pihak. Sanitasi di negara berkembang masih memerlukan perhatian yang cukup banyak mengingat masih rendahnya akses masyarakatnya terhadap sanitasi dasar.

Cakupan sanitasi di Indonesia dibanding negara-negara tetangga di Asia Tenggara bisa dibilang kurang baik. Pemerintah Indonesia memegang komitmen mencapai Millenium Development Goals (MDGs) yaitu dengan menargetkan sedikitnya 59,1 persen penduduk Indonesia dapat mengakses sanitasi dasar yang layak mulai 2015. Sejak tahun 2007, pemerintah khususnya Departemen Pekerjaan Umum Ditjen Cipta Karya terus melakukan upaya peningkatan dukungan pembangunan sanitasi melalui peningkatan tentang sanitasi di berbagai kalangan termasuk di kalangan pejabat pemerintah baik di tingkat pusat, provinsi maupun di tingkat kota/kabupaten. Tahun 2008 pun yang kemudian ditetapkan sebagai tahun sanitasi internasional (International Year of Sanitation/IYOS) membuat mata berbagai pihak terbuka untuk sadar dan peduli akan sanitasi. Saat ini sebanyak 24 kota telah memiliki strategi sanitasi kota sebagi upaya awal membangun sanitasi perkotaan secara lebih terkoordinasi, komprensif dan tanggap

Menteri PU, Djoko Kirmanto didampingi Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih (kiri) menyaksikan salah satu pameran dalam acaraKoferensi Sanitasi Nasional (KSN) 2009

Page 25: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Info

Bar

u 2

23

Sanitasi tidak hanya sebatas retorika saja tetapi harus diimplementasikan mulai oelh semua stakeholder yang ada,

baik masyarakat, Lembaga Swadaya Masayrakat (LSM) pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Dirjen Cipta Karya, Budi Yuwono (paling kiri) dan Deputi Sarana dan Prasarana BAPPENAS Deddy Supriadi Priatna bersama Bupati/walikota penerima penghargaan sebagai kabupaten/kota peduli sanitasi

(pihak swasta). Tugas utama pemerintah kabupaten/kota adalah menyusun kebijakan tentang arah, rencana dan target perbaikan sanitasi di daerahnya masing-masing. Dalam hal ini pemerintah kabupaten/kota harus dapat memastikan bahwa upaya perbaikan sanitasi yang dilakukan tak terkoordinasi dengan baik. KSN 2009 ini merupakan momentum untuk pembangunan sanitasi nasional. Sanitasi tidak hanya sebatas retorika saja tetapi harus diimplementasikan oleh semua stakeholder yang ada, baik masyarakat, Lembaga Swadaya Masayrakat (LSM) pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Kita harus menjadi “pelaku” sanitasi untuk pembaharuan.

Pesan Sanitasi dari Para Duta Sanitasi Dalam kampanye sanitasi, Ditjen Cipta karya menggunakan media anak sebagai titik sentral untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah. Anak berperan sebagai pembawa berita dan penyampai pesan. Media anak digunakan karena memiliki kacamata polos dan jujur. Selain itu, anak merupakan segmen masyarakat yang paling rentan terhadap dampak buruk lingkungan termasuk sanitasi sehingga sangat tepat untuk dijadikan kampanye sanitasi. Para duta sanitasi dari berbagai daerah di Indonesia yang menjadi ikon kampanye sanitasi dan berperan sebagai penyampai pesan dihadirkan dalam acara KSN 2009 ini. Duta Sanitasi Cilik tersebut berasal dari Sumatera Selatan, Solo, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Selatan. Pada acara ini mereka mencoba menyampaikan keadaan pembangunan sanitasi sampai saat ini melalui program-program Direktorat Jenderal Cipta Karya yang telah dilaksanakan dan sedang dilaksanakan lewat bahasa mereka.

Allysa (15) salah satu Duta Sanitasi yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan mengatakan bahwa kesehatan lingkungan dimulai dari diri sendiri jika kita sendiri malas untuk hidup sehat dan bersih maka kita tidak akan peduli apakah lingkungan kita sudah sehat atau bersih. “Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memulai hidup sehat seperti tidak membuang sampah dan BAB sembarangan, cuci tangan pakai sabun sesudah buang air dan sebelum

makan, dan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal kita,” katanya.

Perempuan dalam Sanitasi Secara keseluruhan, hasil pencapaian pembangunan sanitasi di Indonesia saat ini memang belum terlalu menggembirakan. Hal ini disebabkan karena dahulu pembangunan sanitasi hanya bersifat target oriented dan tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat. Namun saat ini pelibatan masyarakat, terutama perempuan dalam pembangunan sanitasi telah banyak dilakukan dan pelibatan perempuan banyak membantu mencapai hasil yang baik. Partisipasi perempuan dalam pembangunan semakin bergeser ,yang dulunya semata-mata menjadi “objek pembangunan” sekarang telah menjadi “subjek pembangunan” seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran gender di masyarakat. Gender mainstreaming dalam pembanguanan juga menjadi keharusan. Kontribusi perempuan dalam urusan sanitasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sangat diperlukan. Berdasarkan survey dari Bank Dunia 2006, perempuan menempatkan masalah sanitasi di urutan kedua prioritasnya dibandingkan kaum pria yang menempatkan urusan ini di prioritas kedelapan.

Sampai saat ini, masih banyak ruang publik di Indonesia yang belum menyediakan sarana sanitasi yang aman, nyaman, dan sehat bagi perempuan. Untuk itu kita butuh pembuat kebijakan yang responsive terhadap kebutuhan sanitasi, terutama kebutuhan sanitasi perempuan. Namun penyediaan sarana tidak ada artinya tanpa perilaku hidup bersih. Untuk itu perilaku hidup bersih perlu diajarkan sejak dini, baik kepada anak perempuan maupun laki-laki. Pelibatan perempuan dalam pembangunan sanitasi merupakan suatu keharusan untuk menghasilkan pembangunan sanitasi yang tanggap akan kebutuhan dan berkelanjutanPerempuan sebagai penerus nilai dan norma-norma dalam keluarga dan kelompok strategis dalam masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai media pembawa perubahan dan pelaku pembaharuan (agent of change) untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dengan sanitasi yang baik. Hal ini bisa mulai dari hal kecil seperti seperti penyediaan jamban yang sehat dalam rumah tangga. Jika perempuan mampu menjadi pembawa perubahan yang baik dalam lingkungan keluarganya maka akan tercapai perbaikan kualitas hidup dalam diri keluarga dan juga masyarakat. *) Staf Subdit Data dan Informasi, Direktorat Bina Program DJCK

Page 26: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Tanggal 29 November hingga 3 Desember kemarin dapat dipastikan perhatian seluruh tukang ledeng, seluruh jajaran PDAM di Indonesia, bahkan juga para stakeholdernya,

tertuju ke Pulau Batam di Riau Kepulauan.

MAPAM XI, Ajang KonsolidasiPDAM se Indonesia

Di kota pulau yang saling berhadapan dengan Singapura itu berlangsung Musyawarah Antar Perusahaan

Air Minum (MAPAM) ke-11. Tema MAPAM XI yakni ”Meningkatkan Profesionalisme PDAM Menjawab Peluang dan Tantangan Pembangunan Berkelanjutan di Bidang Air Minum dan Pencapaian MDGs“. Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum (MAPAM) Seluruh Indonesia adalah forum pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (Perpamsi) yang diselenggrakan sekali dalam empat tahun. Mapam mempunyai wewenang antara lain menetapkan tata tertib MAPAM serta menilai pertanggungjawaban DPP Perpamsi yang telah menyelesaikan masa baktinya. MAPAM XI yang dilaksanakan di Batam awal bulan lalu memiliki arti yang sangat strategis, tidak saja bagi kalangan PDAM dan

Perpamsi, namun juga bagi sektor air minum Indonesia secara menyeluruh. Sejumlah agenda krusial seperti penurunan angka kehilangan air, pencapaian target 10 juta sambungan rumah, implementasi regulasi di bidang keungan sampai penilaian kinerja perusahaan dibahas dalam forum tertinggi organisasi air minum di Indonesia ini. Selain itu, dalam MAPAM XI akan membahas tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi tersebut, Program Kerja (Rencana Strategis), serta melakukan pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Perpamsi periode masa bakti tahun 2009-2013. Pemilihan Ketua Umum DPP Perpamsi dilakukan oleh wakil-wakil dari setiap PDAM di seluruh Indonesia, dimana satu PDAM memiliki satu suara. Apabila kita melihat hasil pembangunan bidang air minum Ditjen Cipta Karya pada

periode yang lalu maka kita dapat melihat telah banyak hasil pembangunan yang telah dilakukan di bidang air minum dan sanitasi, walaupun masih banyak lagi yang perlu ditingkatkan. Dari hasil evaluasi BPKP pada akhir tahun 2008 menunjukkan bahwa upaya yang telah dilakukan secara nyata telah dapat meningkatkan jumlah PDAM sehat dari hanya 38 PDAM sehat awal tahun 2005, maka pada akhir tahun 2008 telah terdapat 104 PDAM sehat, dan diperkirakan pada akhir tahun 2009 akan meningkat menjadi 140 PDAM sehat. Disamping itu, angka kebocoran air minum secara nasional telah berhasil ditekan dari 37% menjadi 33% pada akhir tahun 2008. Selama perioda yang lalu Ditjen Cipta Karya telah dapat meningkatkan kapasitas produksi air minum dari 141 m3/dt, dengan jumlah SR 6 Juta unit, dengan cakupan pelayanan 40%

Info

Bar

u 3

24

Dirjen Cipta Karya, Budi Yuwono mendampingi Ketua Perpamsi Ahmad Mardju Kodri memberikan penghargaan kepada Wakil Walikota Padang.

Page 27: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Info

Bar

u 3

25

di perkotaan pada awal tahun 2005 telah kita tingkatkan menjadi 160 m3/dt, dengan jumlah SR sebanyak 8 juta unit, dengan cakupan pelayanan 47% pada akhir tahun 2009. Meskipun demikian masih banyak tantangan yang dihadapi kedepan dalam hal air minum. Menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto terdapat enam hal tantangan air minum kedepannya, pertama, pemenuhan sasaran Millenium Development Goals (MDGs) yaitu bahwa kita sepakat untuk dapat melayani separuh dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan akses air minum dan sanitasi pada tahun 2015. Kedua,

Pemenuhan sasaran yang dicanangkan dalam RPJMN 2010-2014 termasuk didalamnya upaya Penyehatan PDAM dan peningkatan cakupan pelayanan air minum di perkotaan. Ketiga, kebutuhan air minum yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat, terutama didaerah perkotaan. Keempat, pemenuhan terhadap standar kuantitas, kualitas dan kontinuitas pelayanan yang dituntut untuk semakin baik. Kelima, menurunnya kuantitas dan kualitas air baku akibat tekanan penggunaan lahan, pencemaran lingkungan dan perubahan iklim.

Keenam, perlindungan hak konsumen yang harus diupayakan untuk menjadi semakin baik. Menghadapi tantangan dan berbagai kondisi kinerja pelayanan dalam pengembangan sistem penyediaan air minum saat ini, kita harus tetap optimis dan tetap realistis agar persoalan di bidang air minum dapat diatasi secara inovatif dan kreatif melalui langkah strategi operasional yang tepat. Dengan melihat kondisi yang ada, kiranya agenda utama yang harus kita laksanakan bersama dalam pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum (SPAM) adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan. Ke depan Pemerintah telah mencanangkan percepatan peningkatan cakupan pelayananan melalui Program Percepatan Pelayanan Air Minum melalui peningkatan SR hingga tahun 2015, yang didukung dengan jaminan penyediaan air baku oleh Pemerintah. Untuk mendukung program tersebut, beberapa strategi yang perlu diperhatikan dan kita laksanakan bersama antara lain: i) Meningkatkan kinerja PDAM agar menjadi penyelenggara yang sehat sehingga memiliki kapasitas manajemen dan keuangan untuk menjaga keber lanjutan dan meningkatkan cakupan layanan, dan

ii) Memobilisasi seluruh sumber dana baik dari perbankan, dunia usaha dan masyarakat untuk pengembangan SPAM.

Langkah-langkah operasional yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan strategi tersebut yaitu :

Pertama, Meningkatkan Efisiensi PDAM melalui penurunan angka kehilangan air dan peningkatan kompetensi SDM di PDAM. Oleh karenanya perlu disepakati bahwa penurunan angka kehilangan air merupakan salah satu prioritas dalam peningkatan efisiensi. Kami percaya bahwa PDAM telah berupaya keras dalam hal ini. Pemerintah akan mendukung upaya tersebut

dalam langkah kongkrit berupa Bantuan Teknis Penyehatan PDAM. Kedua, Tarif yang berlaku perlu segera disesuaikan agar dapat memenuhi prinsip pemulihan biaya. Pemerintah daerah perlu segera menyelesaikan proses restrukturisasi tarif sesuai dengan formula yang telah digariskan dalam PP No. 16 tahun 2005 dan Permendagri No. 23 Tahun 2006. Ketiga, Mempercepat Penyelesaian Utang PDAM kepada Pemerintah. PDAM yang memiliki tunggakan utang agar segera melakukan penyelesaian utang sesuai dengan PMK No. 120 Tahun 2008. Sampai saat ini baru 93 PDAM dari 175 PDAM yang menunggak yang telah merespon kebijakan dengan menyusun Bisnis Plan sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan.

Mantan Menteri Koordinator Perekenomian era Kabinet Gotong Royong Dorodjatun Kuntjoro Jakti (tengah) bersama Ketua Perapamsi periode sebeumnya (Akhmad Mardju Kodri) memberikan pengarahan di depan peserta MAPAM XI di Batam

Page 28: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Info

Bar

u 3

26

Oleh karenanya, melalui sambutan ini saya mengingatkan kepada seluruh PDAM yang belum memproses penyelesaian utangnya agar segera mengajukan permohonan penyelesaian utang. Keempat, memperluas akses terhadap sumber-sumber pembiayaan di luar PDAM dan pemerintah. Keterbatasan kapasitas pembiayaan PDAM dan pemerintah untuk pengembangan pelayanan air minum, perlu disiasati secara cermat dan kreatif. Sudah saatnya PDAM memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan lain seperti pinjaman perbankan, obligasi, sekuritas maupun mekanisme legal lainnya yang berlaku di lembaga keuangan. Untuk mendukung hal ini Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penting dengan terbitnya Perpres No. 29 tahun 2009 Tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat Dalam rangka Percepatan Penyediaan Air Minum. Untuk pedoman teknis kelayakan investasi, Menteri Pekerjaan Umum telah menerbitkan Permen PU No. 21 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Kelayakan Investasi Pengembangan SPAM oleh PDAM. Untuk itu PDAM agar memanfaatkan seluas-luasnya kesempatan ini dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan : i) Meningkatkan kinerjanya agar menjadi PDAM yang sehat ii) Menyelesaikan tunggakan utang kepada Pemerintah iii) Menerapkan tarif pemulihan biaya (full cost recovery) dan iv) Menyiapkan dokumen kelayakan investasi Kelima, Peran serta swasta dan masyarakat perlu ditingkatkan untuk menutupi ketimpangan antara kebutuhan investasi air minum dengan alokasi pembiayaan. Pada saat ini alokasi pembiayaan tahunan untuk air minum yang berasal dari APBN maupun APBD belum mencukupi kebutuhan investasi. Oleh sebab itu diperlukan komitmen bersama agar terciptanya iklim investasi yang kondusif untuk menarik minat swasta. Dalam hal ini, Pemerintah terus mengupayakan fasilitasi dan memberikan bantuan teknis bagi peningkatan kerjasama pemerintah dengan swasta. Disamping itu, tidak kalah pentingnya untuk mendorong agar masyarakat di perkotaan maupun di perdesaan yang berada di luar jangkauan PDAM agar mampu menyediakan air minum secara mandiri

baik dilakukan secara perorangan maupun komunal melalui bentuk koperasi atau bentuk kelembagaan masyarakat lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, PDAM bersama Pemerintah dapat berperan serta dalam memberikan bantuan/bimbingan untuk dapat terealisasinya penyediaan air minum secara mandiri oleh masyarakat. Keenam, jaminan kesediaan air baku dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Pemerintah pusat, propinsi maupun pemerintah kota dan kabupaten sesuai dengan kewenangannya berkewajiban melakukan hal tersebut melalui langkah operasional yang meliputi : perlindungan daerah tangkapan air, manajemen terpadu daerah aliran sungai, pengendalian pencemaran air, penertiban ijin penggunaan air serta upaya antisipasi penyediaan sumber air baku untuk masa yang akan datang.

Ketua Perpamsi dan Perpamsi Award Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum (MAPAM) Seluruh Indonesia ke-11 berhasil memilih dan menetapkan Dr. Ir. Syaiful, D.E.A., Direktur Utama PDAM Kota Palembang sebagai Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) periode 2009 – 2013. Syaiful unggul atas kandidat incumbent Ir. H. Achmad Marju Kodri, Direktur Utama PDAM Kota Tangerang pada pemilihan yang berlangsung di Ballroom Hotel Pacific Palace. Satu calon lainnya, Ir. Moh. Selim, Direktur Utama PDAM Kota Surabaya mengundurkan diri sebelum pemilihan dimulai, karena tidak mendapat izin dari Wali Kota Surabaya. Pemilihan Ketua Umum Perpamsi diikuti 321 peserta wakil dari setiap PDAM di seluruh Indonesia. Syaiful yang juga Ketua Panitia MAPAM XI, meraih 255 suara, Kodri 65 suara, dan 1 suara abstain.

”Sebagai Ketua Umum Perpamsi, misi yang harus dijalankan yakni mendukung pemerintah dalam pencapaian sasaran Millennium Development Goals bagi sektor air minum, dan program penyelesaian utang PDAM,” ujar Syaiful saat dikonfirmasi lewat ponsel, kemarin malam. Dosen tetap Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya ini memulai karir di PDAM sebagai Direktur Teknik pada tahun 1999. Ia menjadi Direktur Utama pada tahun 2004. Pria kelahiran Palembang, 3 Oktober 1959 ini menyelesaikan studi sarjana teknik kimia di Universitas Sriwijaya, dan menempuh pendidikan pascasarjana hingga jenjang doktor bidang kimia di Perancis. Selain menjadi dosen, ia juga pernah menjabat Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Sriwijaya Selain itu, dalam kesempatan tersebut Perpamsi juga memberikan 10 award kepada Pemda/Pemko yang telah berhasil menyelenggarakan penyediaan air bersih dengan baik. Di antaranya Jayapura, Kuningan, Madiun, Minahasa Utara, Jambi, Padang, Palembang, Pare-pare, Pematang Siantar, dan Pontianak. Sementara untuk PDAM dengan jumlah pelanggan terbanyak (100 ribu ke atas) diraih oleh Surabaya. Di posisi kedua ada PDAM Sumatera Utara dan PDAM Banjarmasin berada di posisi ketiga. Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono mengatakan, saat ini pelayanan PDAM di Indonesia sudah mengalami banyak peningkatan sejak empat tahun terakhir. Namun, kata dia, masih banyak hal yang perlu dievaluasi dan ditingkatkan. ”Saat ini baru sekitar 30 persen dari 350 PDAM di Indonesia yang dinyatakan baik secara administrasi dan manajemen. Sisanya masih dalam kategori tidak sehat,” kata Budi Yuwono. (dvt/berbagai sumber)

Suasana pelaksanaan MAPAM XI untuk memilih Ketua PERPAMSI baru di Batam 29 Niopember - 3 Desember 2009

Page 29: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Res

ensi

27

Masalah sampah memang kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat. Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum Ditjen Karya sejak 2007 telah melakukan kegiatan

percontohan 3R (reduce, reuse, recycle) di beberapa lokasi. Disamping kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, juga ada kegiatan serupa yang dilaksanakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pihak-pihak lain. Beberapa kegiatan yang berhasil dipantau sejak tahun 2006 dan yang dianggap cukup berhasil dicatat dan dituangkan dalam buku dengan judul “Kisah Sukses Pemanfaatan Sampah”. Buku setebal 103 halaman ini memberikan contoh 20 kisah sukses pemerintah daerah, LSM maupun pihak swasta dalam hal pengelolaan sampah. Beberapa diantaranya seperti pengelolaan sampah terpadu di Kabupaten Sragen, pengelolaan sampah mandiri ala Sukunan Yogyakarta, penerapan sistem pengelolaan sampah rumah tangga dengan metode Takakura (Takakura Home Methode) dan lain sebagainya. Kita ambil contoh pengelolaan sampah Ala Sukunan masyarakat Sleman Yogyakarta. Prinsip pengelolaan sampah di Sukunan, Sleman adalah dengan menggerakkan seluruh warga masyarakat untuk ikut serta mengelola sampah. Dimulai dari anak-anak, remaja/pemuda sampai ibu rumah tangga telah dilakukan sosialisasi. Sosialisasi dilakukan dari anak-anak sekolah, membuat perlombaan melukis di tong sampah dan juga menggerakkan para wanita untuk membuat kerjinan dari sachet-sachet produk kopi, minuma dan lain-lain. Proses pengelolaan sampah Ala Sukunan ini dilakukan secara mandiri dengan melibatkan masyarakat dengan tahapan yang cukup

panjang. Pendekatan kepada masyarakat dilakukan mulai dari ibu PKK, pemuda dan murid-murid sekolah. Lain lagi cerita tentang pengelolaan sampah rumah tangga kawasan Perumnas Monang-Maning Desa Tegal Kertha Denpasar Barat. Kegiatan pengelolaan sampah di Perumnas Monang-Maning melibatkan berbagai pihak diantaranya para pemulung melalui suatu kelompok usaha bersama, ibu rumah tangga melalui composting skala rumah tangga dan pengelolaan sampah skala kawasan melalui pembangunan depo (eco center). Disamping itu, dalam Perumnas Monang-Maning juga membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sumber Rejeki yang merupakan sebuah kelompok pengangkut sampah yang sekaligus berprofesi sebagai pemulung yang secara resmi dipekerjakan oleh Desa Tegal Kertha. Hal tersebut adalah secuil dari beberapa kisah sukses pemanfaatan sampah yang ada dalam buku Kisah Sukses Pemanfaatan Sampah ini. Dengan berbagai kisah diatas diharapakan dapat menjadi contoh untuk dapat direplikasikan. Selain itu mudah-mudahan contoh tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bersama untuk program penanganan sampah di masa yang akan datang. Dengan telah adanya Undang-undang No. 18/2008 tentang pengelolaan sampah dan juga dengan adanya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan. Untuk itu pengurangan sampah yang dimulai di sumbernya merupakan hal yang harus segera dimulai dan digalakkan. Buku ini diharapakan dapat mendorong hal tersebut. Semoga… (dvt)

Kisah SuksesPemanfaatan

Sampah

Page 30: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Sepu

tar K

ita

28

Tiga Desember selalu memliki makna tersendiri bagi DepartemenPekerjaan Umum (PU). Karena pada tanggal ini-lah di tahun 1945telah gugur “tujuh martir” pahlawan Departemen PU yang dengangigih mempertahankan Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat yangpada saat itu menjadi pusat penyelenggaraan Pemerintah RepublikIndonesia sekaligus simbol kedaulatan negara.Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan hal tersebut saat menjadiInspektur Upacara Peringatan Hari Bhakti PU ke-64 di kantorDepartemen PU Jakarta, Kamis (3/12).Tema yang diusung pada peringatan Hari Bhakti PU tahun 2009 yaitu “Dengan Semangat Sapta Taruna Kita Lanjutkan PenyelenggaraanInfrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman Untuk MendukungTerwujudnya Indonesia Sejahtera”.

UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI BHAKTI PU KE-64

Presiden Resmikan 6 Infrastruktur PU Bidang Cipta Karya Di Maluku

Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)meresmikan operasionalisasi 6 infrastruktur bidang Cipta KaryaDept Pekerjaan Umum (PU) senilai lebih dari senilai Rp 20,25 miliardi Ambon Maluku, Rabu (25/11). Dalam peresmian tersebut SBYdidampingi Menteri PU Djoko Kirmanto dan Gubernur Maluku KarelAlbert Ralahalu.Infrastruktur Bidang Cipta Karya yang diresmikan yaitu 6 proyekSistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Ohoitel di MalukuTenggara Barat, Desa Uweth di Seram Bagian Barat, Desa Uwendi Seram Bagian Barat, Desa Sehati dan Desa Haruru di MalukuTengah serta di Ibukota Kecamatan Saumlaki di Maluku TenggaraBarat. “Pembangunan infrastruktur berfungsi untuk mendorongpertumbuhan ekonomi serta bentuk pelayanan publik yang baikterhadap masyarakat dari pemerintah,” ucap SBY.

Ditjen Cipta Karya bersama Satmingkal PU lainnya semarakkanPameran Konstruksi Indonesia (KI) 2009 3-6 Desember 2009. Dalampameran tersebut Ditjen Cipta Karya menampilkan beberapa hasilpembangunan bidang Cipta Karya seperti penataan dan revitalisasikawasan Panglima Besar Jenderal Sudirman, pengelolaan airlimbah Denpasar (Denpasar Sewerage), pipa air minum bawah lautKabupaten Probolinggo sampai dengan penanggulangan bencanaalam.Pameran yang diikuti lebih dari 40 peserta tersebut dibuka olehMenteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Kamis (3/12) . Pada tahun ini Seminar danPameran KI mengambil tema, “Menuju Konstruksi Indonesia yangBerkualitas dengan Menekankan pada Kesehatan dan KeselamatanKerja”.

Cipta Karya Semarakkan Pameran Konstruksi Indonesia 2009

Page 31: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

HARI BHAKTI PU ke-64, 3 Desember 2009

Tanggal 3 Desember 1945 telah gugur “tujuh martir” pahlawan Departemen PU yang dengan gigihmempertahankan Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat sebagai Pemerintah RI sekaligus simbol kedaulatan negara.

“Dengan Semangat Sapta Taruna Kita Lanjutkan Penyelenggaraan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan PermukimanUntuk Mendukung Terwujudnya Indonesia Sejahtera”.(Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto)

Page 32: Daftar - Ditjen Cipta Karyaciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/bulletinCK_des09.pdfKencang Pemda Lewat RPIJM Besaran DDUPB tidak asal cantum, tapi diharapkan berdasarkan atas kebutuhan

Segenap Pimpinan danStaf Direktorat Jenderal Cipta Karya

Mengucapkan

SelamatHari Raya Natal 2009

& Tahun Baru 2010