daerah tumbuh 1
DESCRIPTION
jurnalTRANSCRIPT
![Page 1: daerah tumbuh 1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf987d550346d03397ef7e/html5/thumbnails/1.jpg)
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting dalam
kehidupan dan pekembangbiakan suatu spesies. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
secara terus-menerus sepanjang daur hidup, tergantung pada tersedianya meristem, hasil
asimilasi, hormon dan substansi pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang mendukung. Secara
empiris, pertumbuhan tanaman dapat dikatakan sebagai suatu fungsi dari genotipe X lingkungan
(internal dan eksternal) (Fahn, 1992).
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat balik dalam ukuran
pada semua sistem biologi. Pertumbuhan ini digambarkan dengan kurva yang sigmoid. Proses
pertumbuhan ini diatur oleh pesan hormonal dan respon dari lingkungan (panjang hari,
temperatur rendah, perubahan persediaan air). Pertumbuhan berikutnya disebut diferensiasi,
yang didefinisikan sebagai pengontrolan gen dan hormonal serta lingkungan yang merubah
struktur dan biokimiawi perubahan ini terjadi pada hewan dan tanaman saat berkembang
(Kaufman, dkk., 1975).
Pertumbuhan primer untuk memperpanjang sumbu tubuh dan perkembangan sekunder
adalah untuk meningkatkan diameter sumbu. Pertumbuhan sekunder dalan akar akan terjadi
penebalan sekunder kambiumnya besar dari benang-benang meristem dalam jaringan
prokambium atau jaringan perenkimatis yang terletak pada kelompok-kelompok floem primer
dan pusat stele (Heddy, 1987).
Letak pertumbuhan adalah pada meristem apikal, lateral, dan interkalar. Pertumbuhan
ujung cenderung menghasilkan pertambahan panjang, pertumbuhan lateral menghasilkan
pertambahan lebar. Pertambahan panjang batang terjadi di meristem interkalar, memerlukan
tambahan sumber hormon pertumbuhan dan mempunyai jumlah sel ataupun aktifitas sel yang
rendah (Campbell, dkk., 1999).
Daerah meristematis pucuk batang mengalami pertumbuhan primer seperti yang terjadi
pada akar. Namun, caranya lebih kompleks karena tidak hanya proliferasi aksis batang namun
juga pembentukan organ lateral lainnya. Pembelahan sel pada batang umumnya terjadi pada
internodus paling atas. Selama periode pertumbuhan aktif, meristem ujung batang yang tipis,
berdinding lembut dan isodiametris, aktif melakukan proliferasi sel. Pemanjangan sel
diperpanjang sepanjang internodus. Semakin jauh dari internodus maka kecepatan pemanjangan
![Page 2: daerah tumbuh 1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf987d550346d03397ef7e/html5/thumbnails/2.jpg)
semakin lambat. Daerah pemanjangan di belakang ujung batang biasanya 10 cm panjangnya
(Loveless, 1991).
Proses pemanjangan tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit lebih tua di
bawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan sel dan pemanjangan sel
dalam ruas tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan yang terus menerus sehingga mendorong
ke arah pemanjangan batang dan tunas (Campbell, dkk, 1999).
Pada batang yang sedang tumbuh, daerah pembelahan sel batang lebih jauh letaknya dari
ujung daripada daerah pembelahan akar, terletak beberapa sentimeter dibawah ujung (Salisbury
dan Ross, 1992).
Sel-sel inisial membentuk sel-sel pada ujung akar yang bersifat meristematis. Pembelahan
sel terjadi secara longitudinal dan beberapa ke arah lateral yang menyebabkan akar berbentuk
silindris (Campbell, dkk., 1999).
Selanjutnya sel-sel dekat ujung akar aktif berproliferasi, dimana terletak tiga zona sel
dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan (zona pembelahan sel, zona pemanjangan
dan zona pematangan). Zona pembelahan sel meliputi meristem apikal dan turunannya, yang
disebut meristem primer (terdiri dari protoderm, prokambium dan meristem dasar). Meristem
apikal yang terdapat di pusat zona pembelahan menghasilkan sel-sel meristem primer yang
bersifat meristematik. Zona pembelahan sel bergabung ke zona pemanjangan (elongasi). Di sini
sel-sel memanjang sampai sepuluh kali semula, sehingga mendorong ujung akar, termasuk
meristem ke depan. Meristem akan mendukung pertumbuhan secara terus-menerus dengan
menambahkan sel-sel ke ujung termuda zona pemanjangan tersebut (Campbell, dkk., 1999).
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu pada :
Hari/Tanggal : Senin, 8 Oktober 2012
Waktu : Pukul 15.00- 17.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biodiversity F-MIPA UNTAD
![Page 3: daerah tumbuh 1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf987d550346d03397ef7e/html5/thumbnails/3.jpg)
B. Alat dan bahan
a. Alat
1. Karet gelang
2. Kardus
3. Tabung gelas
4. Mistar
b. Bahan
1. Kecambah Kacang hijau (Phaseolus radiatus)
2. Tinta cina
3. Tissu
C. Prosedur kerja
a. Daerah tumbuh pada akar
1. Mengambil 10 buah kecambah yang akarnya lurus dengan panjang 2 cm. Memberikan tanda
mulai dari ujungnya dengan tinta cina 10 garis dengan interval 1 mm
2. Dengan menggunakan karet gelang kecambah itu diletakkan pada kedudukan tegak pada
lempeng kaca yang telah di balut dengan kertas filter.
3. Mengambil 10 buah kecambah dan diberi tanda garis 10 mm dari ujung akar sebagai kontrol dan
diletakkan seperti nomor 2
4. Memasukkan kedalam tabung gelas yang terisi sedikit air, kemudian ditutup agar ruangan dalam
tabung tetap lembab
5. Setelah 24 jam, jarak masing-masing interval diukur. Membandingkan dengan kontrol.
Kemudian membuat grafik pertumbuhan pada tiap interval
b. Daerah tumbuh pada akar
1. Memilih 20 tanaman yang batangnya lurus. Epikotil tanaman tersebut diberi tanda garis 10 buah
dari ujung dengan interval 2 mm. Perlakuan pada 10 tanaman yang dipilih dan memberikan label
pada tanaman nomor 1 sampai dengan 10
2. Sebagai kontrol pada 10 tanaman yang lain diberi satu tanda pada 20 mm dari ujung dan
memberi label tanaman nomor 1 sampai dengan 10
![Page 4: daerah tumbuh 1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf987d550346d03397ef7e/html5/thumbnails/4.jpg)
3. Meletakkan semua tanaman pada tempat yang gelap
4. Setelah 24 jam, jarak masing-masing interval diukur kemudian pertambahan rata-rata dari tiap
interval di gambar pada grafik
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pengamatan batang kecambah pada tempat terang
Kecambah Interval tiap garis (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Io 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
1. I1 0,3 0,3 0,4 0,4 0,4 0,3 0,2 0,2 0,2
2. I2 0,2 0,2 0,3 0,3 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
3. I3 0,3 0,25 0,25 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
4. I4 0,25 0,25 0,3 0,3 0,25 0,25 0,2 0,2 0,2
5. I5 0,2 0,2 0,25 0,3 0,3 0,4 0,2 0,2 0,2
Tabel 2. Pengamatan batang kecambah pada tempat gelap
Kecambah Interval tiap garis (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8
Io 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
1. I1 0,2 0,25 0,25 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
2. I2 0,4 0,5 0,6 0,4 0,4 0,2 0,2 0,2 0,2
3. I3 0,25 0,25 0,3 0,2 0,3 0,35 0,3 0,3 0,2
4. I4 0,25 0,25 0,2 0,2 0,25 0,25 0,25 0,2 0,2
5. I5 0,2 0,25 0,25 0,25 0,2 0,25 0,3 0,35 0,2
![Page 5: daerah tumbuh 1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf987d550346d03397ef7e/html5/thumbnails/5.jpg)
Tabel 3. Pengamatan akar kecambah pada tempat terang
Kecambah Interval tiap garis (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Io 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
1. I1 0,2 0,2 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
2. I2 0,1 0,15 0,15 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1`
3. I3 0,1 0,1 0,1 0,2 0,1 0,2 0,1 0,1 0,1
4. I4 0,2 0,15 0,2 0,15 0,25 0,25 0,1 0,1 0,1
5. I5 0,1 0,1 0,2 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Tabel 4. Pengamatan akar kecambah pada tempat gelap
Kecambah Interval tiap garis (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8
Io 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
1. I1 0,2 0,25 0,25 0,2 0,2 0,1 0,1 0,1 0,1
2. I2 0,1 0,15 0,15 0,2 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1`
3. I3 0,2 0,2 0,15 0,15 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
4. I4 0,2 0,2 0,1 0,15 0,15 0,1 0,1 0,1 0,1
5. I5 0,15 0,15 0,2 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
B. Pembahasan
![Page 6: daerah tumbuh 1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf987d550346d03397ef7e/html5/thumbnails/6.jpg)
Dalam percobaan ini dilakukan untuk mengetahui daerah tumbuh pada akar dan batang dari
kecambah kacang hijau Phaseolus radiatus . 10 kecambah kacang hijau Phaseolus
radiatus diberikan tanda pada akar, satu diantaranya sebagai kontrol dan 10 kecambahkacang
hijau Phaseolus radiatus diberikan tanda pada batang serta satu diantaranya pula sebagai kontrol
dengan menggunakan tinta. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap daerah tumbuh
pada akar 24 jam dan batang 48
jam kacang hijau (Phaseolusradiatus) selama 48 jam menunjukkan adanya pertambahan panjang
pada akar dan batang kecambah kacang hijau (Phaseolus radiatus). Proses pemanjangan tunas
terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit lebih tua di bawah ujung tunas tersebut. Proses
pemanjangan akar terkonsentrasi pada sel-sel dekat ujung akar, dimana terletak tiga zona sel
dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan. Dari ujung akar ke arah atas terdapat zona
pembelahan sel yang meliputi meristem apical dan turunannya, zona pemanjangan, dan zona
pematangan. Hasil praktikum menunjukkan variasi pertambahan panjang tiap lokus batang dan
akar.
Berdasarkan hasil pengamatan kecambah ditempat terang dengan interval awal 0,2
mengalami perubahan hal ini ditunjukkan dengan adanya pertambahan panjang pada tiap batang
kecambah. Untuk kecambah 1 daerah yang mengalami pertambahan panjang terletak pada titik 1
yaitu 0,3, titik 2 yaitu 0,3, titik 3 yaitu 0,4 dan titik 4 yaitu 0,4 dengan total interfal 2,9. Untuk
kecambah 2 daerah yang mengalami pertambahan panjang yaitu titik 3 dan 4 dengan
pertambahan panjang masing-masing 0,3, total interfal 2,9. Untuk kecambah 3 daerah yang
mengalami pertambahan panjang pada titik 1 yaitu 0,3 titik 2 dan 3 masing-masing yaitu 0,25
dengan total interfal 2,2. Untuk kecambah 4 daerah yang mengalami pertambahan panjang yaitu
titik 1, 2, 5, 6 pertambahan panjang masing-masing 0,25 dan titik 3 dan 4 pertambahan panjang
masing-masing 0,3 dengan total interfal 2,4. Untuk kecambah 5 daerah yang mengalami
pertambahahan panjang pada titik 3 yaitu 0,25, titik 4 dan 5 yaitu 0,3 dan titk 6 yaitu 0,4 dengan
total interval 2,45
Untuk pengamatan batang kecambah pada tempat gelap juga mengalami pertambahan
panjang hal ini dapat dilihat pada kecambah 1 pada titik 2 dan 3 yaitu 0,25 dengan total interfal
2,1, pada kecambah 2 pada titik 1, 4 dan 5 masing-masing yaitu 0,4, titik 2 yaitu 0,5 dan titik 3
yaitu 0,6 dengan total interfal 3,3, pada kecambah 3 pertambahan panjang pada titik 1 dan 2
yaitu 0,25, pada titik 3, 5, 7 dan 8 yaitu 0,3 dan titik 6 yaitu 0,35 dengan panjang interfal 2,65.
![Page 7: daerah tumbuh 1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf987d550346d03397ef7e/html5/thumbnails/7.jpg)
Pada kecambah 4 pertambahan panjang pada titik 1, 2, 5, 6 dan 7 yaitu 0,25 dengan total interval
2,25. Pada kecambah 5 pertambahan panjang pada titik 2, 3, 4 dan 6 yaitu 0,25, titik 7 yaitu 0,3
dan titik 8 yaitu 0,35 dengan total interfal 2,45. Berdasarkan uraian hasil pengamatan diatas
pertambahan panjang pada batang lebih banyak bertambah panjang pada tempat gelap hal ini
disebabkan karena pada tempat yang terang cahaya dapat menghalangi kerja auksin (auksin tidak
aktif) dan menghambat pertumbuhan. Sehingga, pertumbuhan kecambah di tempat gelap lebih
cepat dari pada di tempat terang.Pertumbuhan bagian batang yang tidak terkena cahaya lebih
cepat dari pada bagian batang yang terkena cahaya. Hal ini disebabkan pada daerah yang tidak
terkena cahaya, terjadipenimbunan auksin yang lebih banyak sehingga pertumbuhannya lebih
cepat, sedangkan daerah yang terkena cahaya, auksinnya kurang aktif. Tetapi terdapat juga
tanaman yang intervalnya tetap terus hal ini disebabkan karena tinta yang meleleh sehingga
mempersulit dalam mengukur interval tiap garis.
Untuk pengamatan akar pada tempat terang dengan interval awal 0,1 juga mengalami
perubahan pertambahan panjang hal ini ditunjukkan pada kecambah 1 titik 1 dan 2 yaitu 0,2
dengan total interval 1,2 pada kecambah 2 titik 2 dan 3 yaitu 0,15 dengan total interval 1,1, pada
kecambah 3 pada titik 4 dan 6 yaitu 0,2 dengan total interval 1,2, pada kecambah 4 pada titik 1
dan 3 masing-masing 0,2, titik 2 dan 4 masing-masing 0,15,dan titik 5 dan 6 masing-masing
0,25 dengan total interval 1,6, pada kecambah 5 pada titik 3 yaitu 0,2 dengan total interval 1,1.
Untuk pengamatan akar kecambah pada tembat gelap dengan interval awal 0,1 juga
mengalami perubahan pertambahan panjang hal ini di tunjukan pada kecambah 1 titik 1, 4, 5
yaitu 0,2, titik 2 dan 3 yaitu 0,25 dengan total interval 1,6, pada kecambah 2 pada titik 2 dan 3
yaitu 0,15, titik 4 yaitu 0,4 dengan total interval 1,2, pada kecambah 3 pada titik 1 dan 2 yaitu
0,2, titik 3 dan 4 yaitu 0,15 dengan total interval 1,3, pada kecambah 4 pada titik 1 dan 2 yaitu
0,2, titik 4 dan 5 yaitu 0,15 dengan total interval 1,3, pada kecambah 5 pada titik 1 dan 2 yaitu
0,15 dengan total interval 1,1. Berdasarkan hasil pengamatan pada akar, akar lebih bertambah
panjang pada tempat gelap hal ini disebabkan karena adanya pengaruh hormon auksin pada
meristem apikal akar yang terus membelah dan memanjang yang didukung oleh ruang yang
gelap, sehingga memperlancar kerja hormon auksin karena tidak terurai oleh cahaya.
Aktivitas meristem apeks batang mengakibatkan batang tumbuh memanjang yang kemudian
disebut pertumbuhan primer. Namun sebenarnya, meristem apikal atau meristem apeks juga
terdapat pada bagian ujung akar sehingga seharusnya pada akar kecambah juga terjadi
![Page 8: daerah tumbuh 1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf987d550346d03397ef7e/html5/thumbnails/8.jpg)
pertambahan panjang, tetapi pada percobaan kali ini, pada daerah tumbuh akar ada yang tidak
mengalami pertambahan. Hal ini mungkin disebabkan karena karena lunturnya tinta sebagai
penanda, kerusakan jaringan pada saat memberikan tinta dan kesalahan dalam pengukuran.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini yaitu :
1. daerah tumbuh dari batang dan akar dari kecambah kacang merah Phaseolusradiatus adalah
pada bagian ujung batang dan ujung akar. Karena adanya meristem apikal tepatnya meristem
apeks pada bagian tumbuhan tersebut.
2. bahwa daerah pertambahan panjang pada batang dan akar
kacang hijau Phaseolusradiatus terdapat pada daerah ujung batang dan ujung akar.
3. Batang kecambah yang diletakkan pada daerah terang pertumbuhannya
4. lebih lambat dibandingkan dengan kecambah ditempat gelap. Karena kerja hormon auksin
menjadi tidak aktiv saat terkena cahaya.
5. Adanya perbedaan pertumbuhan antara tumbuhan pada akar dan
batang yang disimpanpada tempat yang gelap dengan tumbuhan yang disimpan di tempat yang
terang.
B. Saran
Diharapkan kepada praktikan untuk praktikum selanjutnya harus lebih teliti
lagi dalam melakukan percobaan agar hasil yang diperoleh lebih akurat lagi.
![Page 9: daerah tumbuh 1](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072011/55cf987d550346d03397ef7e/html5/thumbnails/9.jpg)
TINJAUAN PUSTAKA
Campbell, N. A., Reece, J. B. dan Mitchell, L.G., 1999, Biologi, Erlangga, Jakarta.
Fahn, A., 1992, Anatomi Tumbuhan Edisi ke 3, UGM University, Yogyakarta.Gardner, F. P., Pearce, R. B. dan Mitchell, R. L., 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya, UI
Press, Jakarta.
Harjadi, S. S., 1979, Pengantar Agronomi, Gramedia, Jakarta.Heddy, S., 1987, Biologi Pertanian, Rajawali Press, Jakarta.
Kaufman, P. B., Labavitch, J., Prouty, A. A. dan Ghosheh, N. S., 1975, Laboratory Experiment in Plant Physiology, Macmillan Publishing Co., Inc, New York.
Loveless, A. R., 1991, Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Salisbury, F. B. dan Ross, C. W., 1992, Fisiologi Tumbuhan Jilid III, ITB, Bandung