d2_4

20
PT PLN (PERSERO) WILAYAH LAMPUNG AREA CABANG KOTABUMI RANTING BUMIABUNG 1 MONITOR JARINGAN LISTRIK (MONJALI) LISTRIKLISTRIK DISTRIBUSI BAB I LATAR BELAKANG Olimpiade Sains dan Teknologi merupakan kegiatan akhir dari Program OJT Berbasis Project yang diselenggarakan oleh Pusdiklat. Olimpiade Sains dan Teknologi ini merupakan suatu kegiatan dimana para siswa prajabatan peserta OJT berbasis Project dapat menyampaikan ide-ide ataupun gagasan-gagasan yang timbul dari hasil pengamatan, pengalaman serta pemahaman terhadap hasil pelaksanaan kegiatan yang mereka lakukan pada saat menjalankan OJT. Ide-ide ataupun gagasan-gagasan yang akan disampaikan tersebut diharapkan mampu memberikan nilai tambah tersendiri bagi Unit untuk dapat membantu permasalahan yang ada sehingga apabila diimplementasikan ide-ide ataupun gagasan-gagasan tersebut dapat membantu proses pekerjaan di Unit . Mengingat pentingnya fungsi sebuah gardu distribusi dalam penyaluran energi listrik dari sistem pembangkit hingga ke konsumen. Maka sangat diperlukan suatu sistem monitor gardu ditribusi yang baik untuk memonitor 511 buah gardu distribusi yang ada di PLN Rayon Bumi Abung agar tetap andal dan efisien dalam melayani kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, para siswa OJT berbasis project angkatan 28 mengusulkan sebuah aplikasi yang diberi nama Sistem Monitor Jaringan Listrik Distribusi ( SI MONJALI). Aplikasi ini berisikan informasi pengukuran gardu, posisi gardu, kondisi kelengkapan gardu distribusi dan juga dilengkapi dengan pengingat jadwal pengukuran gardu yang perlu diperbaharui dan pemetaan pohon sebagai pengembangan. Dengan aplikasi monitor jaringan distribusi ini maka diharapkan penjadwalan monitor gardu distribusi dapat berjalan berkala dan rapi, validasi data hasil pengukuran dapat dimonitor kebenarannya, dan data teknik untuk seluruh aset distribusi dapat terpantau kondisinya telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Upload: muhammad-najib-lubis

Post on 18-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sto pln

TRANSCRIPT

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA CABANG KOTABUMI RANTING BUMIABUNG

    1

    MONITOR JARINGAN LISTRIK (MONJALI)

    LISTRIKLISTRIK DISTRIBUSI

    BAB I

    LATAR BELAKANG

    Olimpiade Sains dan Teknologi merupakan kegiatan akhir dari Program OJT

    Berbasis Project yang diselenggarakan oleh Pusdiklat. Olimpiade Sains dan Teknologi

    ini merupakan suatu kegiatan dimana para siswa prajabatan peserta OJT berbasis

    Project dapat menyampaikan ide-ide ataupun gagasan-gagasan yang timbul dari hasil

    pengamatan, pengalaman serta pemahaman terhadap hasil pelaksanaan kegiatan yang

    mereka lakukan pada saat menjalankan OJT. Ide-ide ataupun gagasan-gagasan yang

    akan disampaikan tersebut diharapkan mampu memberikan nilai tambah tersendiri bagi

    Unit untuk dapat membantu permasalahan yang ada sehingga apabila

    diimplementasikan ide-ide ataupun gagasan-gagasan tersebut dapat membantu proses

    pekerjaan di Unit .

    Mengingat pentingnya fungsi sebuah gardu distribusi dalam penyaluran energi

    listrik dari sistem pembangkit hingga ke konsumen. Maka sangat diperlukan suatu

    sistem monitor gardu ditribusi yang baik untuk memonitor 511 buah gardu distribusi

    yang ada di PLN Rayon Bumi Abung agar tetap andal dan efisien dalam melayani

    kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, para siswa OJT berbasis project angkatan 28

    mengusulkan sebuah aplikasi yang diberi nama Sistem Monitor Jaringan Listrik

    Distribusi ( SI MONJALI).

    Aplikasi ini berisikan informasi pengukuran gardu, posisi gardu, kondisi

    kelengkapan gardu distribusi dan juga dilengkapi dengan pengingat jadwal pengukuran

    gardu yang perlu diperbaharui dan pemetaan pohon sebagai pengembangan. Dengan

    aplikasi monitor jaringan distribusi ini maka diharapkan penjadwalan monitor gardu

    distribusi dapat berjalan berkala dan rapi, validasi data hasil pengukuran dapat

    dimonitor kebenarannya, dan data teknik untuk seluruh aset distribusi dapat terpantau

    kondisinya telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    2

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    BAB II

    ISU STRATEGIK

    2.1 Kondisi Kelistrikan Rayon Bumi Abung

    Sistem jaringan tenaga listrik Ranting Bumi Abung bertanggung jawab

    menyuplai listrik ke seluruh pelanggan wilayah Kabupaten Lampung Utara. Dalam

    proses pelayanan pelanggan sehari-hari, kerja dari Rayon Bumi Abung dibantu 2

    (dua) Kantor Pelayanan (Kapel), diantaranya adalah:

    a. Kantor Pelayanan Abung Timur.

    b. Kantor Pelayanan Negara Ratu.

    Dalam kondisi normal, Rayon Bumi Abung memperoleh pasokan energi listrik

    dari 2 Gardu Induk (GI) yaitu GI Kota Bumi dan GI Bukit Kemuning dan disalurkan

    melalui 9 penyulang, sebagai berikut:

    Tabel 1. Daftar penyulang PT PLN Rayon Bumi Abung

    No Nama Penyulang Suplay GI

    Panjang

    Penyulang

    (kms)

    Jumlah

    Gardu

    (buah)

    Jumlah

    Pelanggan

    1 P. Songket

    Trafo I

    GI Kotabumi

    96,51 48 6117

    2 P. Ulos 235,9 118 23493

    3 P.Batik 136 85 14.936

    4 P. Tapis 24,79 63 11.610

    5 P. Lurik

    Trafo II

    GI Kotabumi

    28,43 45 9391

    6 P. Tenun 179,66 102 18249

    7 P. Tajung 113,5 48 9450

    8 P. Sutra 5,1 1 1

    9 P. Kopi GI Bukit Kemuning 16 2485

    Total 526 95732

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    3

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    Pihak-pihak yang terlibat dalam bidang distribusi Rayon Bumi Abung antara

    lain: Karyawan PLN, Tenaga Outsourching dan PT. Multijaya Adyakarya sebagai

    pihak III (Divisi Pemeliharaan dan Pelayanan Teknik).

    2.2 Permasalahan Yang Dihadapi

    Dari hasil pengamatan selama OJT di Rayon Bumi Abung, bidang distribusi

    Rayon Bumi Abung terdapat beberapa permasalahan yang timbul. Masalah-

    masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut dengan menggunakan Fishbone

    diagram.

    Gambar 2.1 Fishbone diagram masalah keandalan gardu

    Dari beberapa hal tersebut di atas maka dapat dilihat beberapa faktor yang

    menimbulkan permasalahan di PLN Rayon Bumi Abung, seperti:

    Kurangnya perhatian untuk memonitor validasi data ukur dan kondisi gardu

    distribusi.

    Keandalan Gardu

    Method

    Material

    Man

    Machine

    Lupa

    Tidak

    mengetahui

    jadwal

    Kurang disiplin

    Program

    Sebelumnya

    sudah tidak

    berjalan

    Database masih

    kurang baik

    Menunggu hasil

    pengukuran

    pihak III

    Ada Gardu

    Overload

    Pengkuran

    Stock material

    Tidak ada

    Masih

    menggunakan

    Excel

    Pengukuran

    berdasrkan

    permintaan PSB

    Penggantian

    program CIS-

    AP2T

    Dokumentasi

    kurang baik

    Dokumentasi

    kurang baik

    Dokumentasi

    kurang baik

    Dokumentas

    pengukuran

    kurang baik

    Kurang data

    pendukung

    Validasi data

    tidak secara

    berkala

    Analisa kondisi

    gardu

    Material

    dilapangan tidak

    standar

    Tidak ada

    inventaris

    material

    Data Pengkuran

    sebelumnya tidak

    terdokumentasi

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    4

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    Tabel 2.1 Perbandingan Jumlah Data Pengkuran dan Gardu

    Kurangnya dokumentasi yang digunakan sebagai bahan monitor kondisi

    gardu distribusi.

    Stok material gardu distribusi yang tidak tersedia, sehingga apabila terjadi

    gangguan petugas hanya dapat memodifikasi material yang ada sebagai

    pengganti material yang rusak untuk mengatasi pemadaman yang cukup

    lama.

    Lambatnya proses pasang baru yang diakibatkan oleh tidak updatenya data

    teknik dan data beban gardu distribusi. Sehingga menyebabkan kadang-

    kadang ada biro (pihak III) yang komplain kepada karyawan dan tenaga

    outsourching.

    Besarnya peran biro (Pihak III) dalam melakukan proses pasang baru

    sehingga menimbulkan kesan pada para calon pelanggan bahwa biaya

    pemasangan baru PLN cukup mahal. Sedangkan apabila calon pelanggan

    yang ingin melakukan pengurusan sendiri maka waktunya akan lama.

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    Jum

    lah

    Dat

    a

    TENUN ULOS BATIK TAPIS SONGKET TAJUNG LURIK KOPI SUTRA

    Jumlah Gardu 102 101 85 63 48 48 45 18 1

    Jumlah Data 139 91 95 99 46 47 57 18 2

    Perbandingan Jumlah Data dan Gardu

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    5

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    Luasnya wilayah kerja distribusi Rayon Bumi Abung dan kondisi jalan yang

    buruk guna menempuh gardu distribusi yang akan ditempuh.

    Tabel 2.2. Perbandingan Jumlah Panjang Jaringan dan Gardu

    Kurangnya pengawasan dan menajemen pada pihak yang terlibat dalam

    bidang teknik terutama di bidang distribusi

    Belum adanya sistem maupun aplikasi yang mengingatkan tentang monitor

    kondisi gardu dan validasi data ukur gardu.

    TAPIS BATIK SONGKET TENUN LURIKTAJUNG

    KTB

    Jumlah Gardu 63 85 48 102 45 2

    Panjang Jaringan 24,79 136 98,51 179,66 28,48 25,5

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    180

    200

    Pan

    jan

    g Ja

    rin

    agn

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    6

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    BAB III

    PERUMUSAN OPPORTUNITY FOR IMPROVEMENT DAN PEMBAHASAN

    Strategi merupakan tindakan yang bersifat senantiasa meningkat dan terus

    menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh

    para pelanggan di masa depan. Terjadinya kecepatan inovasi yang baru dan perubahan

    pola konsumen maka memerlukan sebuah alternatif untuk mengatasi permasalahan unit.

    Dari permasalahan yang ada maka dapat dirumuskan SWOT guna mengatasi

    permasalahan jaringan distribusi yaitu sebagai berikut:

    Strengths :

    1. Adanya Kantor Pelayanan (KAPEL) yang membantu Rayon Bumi Abung dalam

    melayani kebutuhan pelanggan di daerah yang jauh.

    2. Banyaknya jumlah personel PT. Multi Jaya Adyakarya ( PT MJA ) yang

    membantu proses pelayanan gangguan dan pemeliharaan.

    3. Mempunyai standard konstruksi gardu distibusi dan mempunyai standard

    bagaimana sebuah gardu distribusi dikatakan overload dan beban gardu

    dikatakan seimbang.

    4. Dukungan sistem IT yang sudah terintegrasi dengan baik.

    Weakness:

    1. Kurangnya pengawasan dan menejemen pada pihak yang terlibat dalam bidang

    teknik terutama di bidang distribusi seperti pengawasan bagi kinerja PT MJA.

    2. Belum adanya sistem maupun aplikasi yang mengingatkan tentang monitor

    kondisi gardu dan validasi data ukur gardu.

    3. Tidak ada skala prioritas gardu yang akan diukur dan dipelihara dalam

    melakukan inspeksi gardu.

    4. Stok material gardu distribusi yang tidak tersedia. Apabila terjadi gangguan

    hanya dapat memodifikasi material yang tersedia walaupun tidak sesuai standar,

    sebagai pengganti material yang rusak untuk mengatasi pemadaman cukup lama.

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    7

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    Opportunity:

    1. Masih banyaknya gardu yang underload dan normal yang bebannya mengalami

    pincang sehingga dapat diatur dengan baik agar dapat mengurangi losses di

    gardu maupun membantu trafo overload yang ada disekitarnya.

    2. Tingginya minat masyarakat untuk menjadi pelanggan baru PLN.

    3. Sistem jaringan yang sederhana masih menggunakan sistem radial.

    4. Tidak adanya perusahaan yang bergerak di bidang penyedia energi listrik hingga

    ke konsumen.

    Threat:

    1. Banyaknya begal (preman) untuk beberapa wilayah.

    2. Masih maraknya pencurian listrik dan sambungan liar di masyarakat sehingga

    menyebabkan perencanaan beban gardu distribusi menjadi kurang baik.

    3. Tidak adanya penjadwalan ukur gardu distribusi yang baik sehingga

    menyebabkan banyak gardu yang overload dan beban tidak seimbang

    4. Tidak ada validasi data dan data pengkuran yang baik, sehingga sulit dalam

    mengevaluasi dan melakukan perencanaan.

    5. Luasnya wilayah kerja distribusi Rayon Bumi Abung dan kondisi jalan yang

    buruk guna menempuh gardu distribusi yang akan dituju.

    Pada analisa menggunakan matriks SWOT, ada beberapa strategi yang diperoleh

    untuk permasalahan di Ranting Bumi Abung yaitu:

    Strategi SO :

    Menggunakan kekuatan jumlah personel PT MJA dalam memonitor jaringan

    distribusi dan memelihara banyaknya gardu distribusi yang underload dan

    normal tapi bebannya pincang sehingga dapat mengurangi losses di gardu

    maupun membantu trafo overload yang ada disekitarnya. Service Product

    Development.

    Strategi WO:

    Belum adanya sistem maupun aplikasi yang mengingatkan tentang monitor

    kondisi gardu dan validasi data ukur gardu dan banyaknya gardu yang underload

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    8

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    dan normal yang bebannya mengalami pincang maka dibutuhkan proses monitor

    dan sistem penjadwalanSystem Development

    Strategi ST:

    Dengan adanya kantor pelayanan dan jumlah personil PT MJA maka dapat

    memonitor gardu-gardu distribusi yang posisinya jauh dari kantor ranting dan

    memelihara gardu yang overload.

    Strategi WT:

    Mengurangi dampak penurunan kinerja dan gangguan gardu distribusi akibat

    jarangnya melakukan monitor dan tidak adanya penjadwalan ukur gardu secara

    berkala yang menyebabkan makin banyaknya gardu distribusi yang

    overload.Service Product Development

    Tabel 3.1. SWOT matrik permasalahan Ranting Bumiabung

    Berdasarkan analisis terhadap permasalahan, maka dibutuhkan suatu sistem

    Service Product Development untuk memonitor kondisi dan membantu penjadwalan

    ukur gardu distribusi yang tersebar di seluruh wilayah kerja Rayon Bumi Abung

    dengan nama Sistem Monitoring Jaringan Listrik Distribusi atau disebut Si Monjali

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    9

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    BAB IV

    USULAN ACTION FOR IMPROVEMENT

    Setelah ditentukan Opportunity for Improvement (OFI) maka dapat dibuat usulan

    dan langkah kerja untuk Action for Improvement (AFI). Beberapa langkah AFI yang

    akan diusulkan sebagai berikut :

    4.1 Langkah Kerja

    Dalam mengimplementasikan usulan yang akan dilaksanakan, maka membuat

    program kerja dan menetapkan target yang akan dicapai. Langkah langkah kerja

    yang dilaksanakan sebagai berikut :

    1. Plan (Rencanakan)

    Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil

    yang sesuai dengan spesifikasi.

    2. Do (Kerjakan)

    Implementasi proses.

    3. Check (Cek)

    Memantau dan mengevaluasi proses serta hasil terhadap sasaran dan

    spesifikasi kemudian melaporkan hasilnya.

    4. Act (Tindak lanjuti)

    Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti

    juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaiki

    sebelum implementasi berikutnya.

    4.2 Perencanaan

    Berdasarkan analisis terhadap permasalahan, maka dibutuhkan suatu aplikasi

    untuk memonitor kondisi dan membantu penjadwalan ukur gardu distribusi yang

    tersebar di seluruh wilayah kerja Rayon Bumi Abung. Konsep dasar aplikasi monitor

    jaringan distribusi adalah mengumpulkan data teknis gardu dan historis,

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    10

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    Monitoring

    Jaringan Distribusi

    Input Data

    1. Data Kondisi Gardu

    dan Jaringan

    2.Pengkuran

    Data

    1.Kondisi Gardu

    2.Pengkuran

    3. Penjadwalan

    Pengingat Jadwal

    Pengkuran

    Print Out Data

    tidak

    Ya

    menganalisa dan menjadwalan pengukuran gardu distribusi. Dalam kegiatan sehari-

    hari kondisi trafo sebenarnya sudah dapat diantisipasi, jika dokumentasi data tersebut

    sudah ada, namun data-data tersebut belum memiliki wadah dalam pengolahan

    sehingga dalam menganalisa dan penjadwalan pengkuran sering terjadi masalah.

    Bahan bahan yang yang diperlukan untuk mendukung program ini adalah sebagai

    berikut.

    Tabel 4.1 Bahan Pendukung Aplikasi Si Monjali

    Gambar 4.1 Flowchart dan tampilan program

    No Nama Material Harga Satuan

    Volume Jumlah

    (Rupiah) Bahan Harga

    1 Kartu Monitoring Buah 500 25 12500

    2 Print Buah 500 25 12500

    3 Lak Ban Buah 10000 1 10000

    4 Plastik Buah 4500 1 4500

    5 Opersional Liter 6000 2 12000

    Jumlah Rp 51500

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    11

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    Melalui aplikasi monitor jaringan listrik distribusi masalah penjadwalan,

    dokumentasi dan pemantaun kondisi sekitar jaringan distribusi dapat termonitoring.

    Aplikasi ini digunakan pada jaringan intranet bagian teknik Ranting BumiAbung.

    4.3 Sistem Monitor Jaringan Listrik Distribusi (Si MONJALI)

    Sistem Monitor Jaringan Listrik Distribusi merupakan aplikasi yang membantu

    dalam menjadwalkan pengukuran dan memonitor kondisi fisik gardu distribusi. Untuk

    memonitor tidak hanya pada kondisi gardu saja, tetapi pada kondisi tiang untuk

    meningkatkan keandalan. Kondisi sekitar tiang sangat mempengaruhi semua sistem

    jaringan distribusi, baik dari sisi lingkungan dan kondisi.

    Dalam menggunakan aplikasi ini maka penanggung jawab aplikasi diwajibkan

    memasukkan data hasil pengukuran gardu, Selanjutnya aplikasi ini akan menganalisa

    pembebanan trafo dan juga kondisi trafo dengan beberapa parameter antara lain:

    Apabila beban trafo yang diinput ke aplikasi lebih besar sama dengan 80 %

    maka akan muncul keterangan overload, dan apabila beban trafo yang diinput

    dibawah 30 % maka akan muncul keterangan underload.

    Apabila nilai arus minimum antara fasa R,S,dan T dibagi arus maksimum antara

    fasa R,S,dan T dikali 100 lebih kecil dari 90 % maka akan muncul keterangan

    beban tidak seimbang.

    Untuk mengetahui pengunaan Sistem Monitoring Jaringan Listrik Distribusi di

    lingkuangan PT. PLN (Persero) maka dapat dianalisa menggunakan analisis SWOT.

    Berikut adalah analisa SWOT dari Si Monjali:

    Strengths :

    Dalam segi dokumentasi akan terlihat lebih baik

    Penjadwalan monitoring dan analisa bisa lebih cepat.

    Kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan sambungan baru lebih cepat

    Isi data pengukuran gardu yang lengkap ditambahkan dengan informasi posisi

    gardu dan juga informasi kondisi komponen gardu disribusi.

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    12

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    Weaknesses :

    Pada wilayah wilayah tertentu peta masih belum lengkap dan belum terupdate.

    Banyak gardu masih belum terpetakan dengan GPS.

    Opportunities :

    Komitmen PLN menjadi World Class Company dan World Class

    Service,sehingga diperlukan inovasi strategis guna meningkatkan layanan, citra

    positif di mata masyarakat, standarisasi sesuai SOP, keamanan dan keselamatan

    pekerja, lingkungan, dan aset perusahaan.

    Mengurangi adanya unsur-unsur yang berbahaya.

    Threats:

    Pengukuran dan penjadwalan tidak ada prioritas .

    Koneksi internet tidak baik

    Pemetaan pada jaringan distribusi untuk lingkup yang lebih luas dan beragam

    Kecepatan pelayanan.

    Sumber daya manusia dalam pelakasanaan SOP standarisai.

    Dari analisa SWOT dapat ditemukan sisi kelebihan dan kelemahan bahkan

    menemukan banyak tantangan dan hambatan sehingga untuk kedepannya akan dibuat

    rencana jangka pendek, dan jangka panjang.

    Untuk meningkatkan sistem Monitor Jaringan Distribusi maka ditambahkan

    fungsi Pemetaaan Pohon dan penjadwalan inspeksi tiang pada aplikasi. Aplikasi

    tersebut diharapkan dapat melakukan penjadwalan inspeksi tiang untuk pemangkasan

    pohon.

    Tabel 4.2 SWOT Sistem Monitoring Jaringan Listrik Distribusi

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    13

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    Monitoring

    Jaringan Distribusi

    Input Data Pengkuran

    Gardu

    1. Data Kondisi Gardu

    dan Jaringan

    2.Pengkuran

    Data

    1.Kondisi Gardu

    2.Pengkuran

    3. Penjadwalan

    Pengingat Jadwal

    Pengkuran

    Print Out Data

    tidak

    Ya

    Input Data

    Pemeriksaan Tiang

    1. Data Kondisi Tiang

    dan Jaringan

    2.Pengkuran

    Pengingat Jadwal

    Pengkuran

    Data

    1.Kondisi Gardu

    2.Pengkuran

    3. Penjadwalan

    Ya

    Tidak Tidak

    Gambar 4.2 Flowchart penambahan dan tampilan program

    4.4 Kartu Monitor Gardu

    Kartu monitor gardu merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan oleh

    penanggung jawab aplikasi untuk mengawasi petugas ukur gardu mengingat

    pengukuran gardu dan memonitor gardu distribusi di seluruh wilayah PLN Rayon

    Bumi Abung dilakukan oleh PT Multi Jaya Adyakarya (PT MJA).

    Gambar 4.3 Kartu Monitor Gardu dan kegiatan pemasanga di gardu

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    14

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    4.5 Standard Operasional Prosedur (SOP)

    Standard operasi prosedur (SOP) dalam penggunaan aplikasi Monitor Jaringan

    Distribusi yaitu sebagai berikut :

    1. Supervisor Distribusi menugaskan salah satu karyawan sebagai penanggung

    jawab aplikasi monitor jaringan distribusi.

    2. Penanggung jawab aplikasi setiap hari kerja harus membuka aplikasi monitor

    jaringan distribusi untuk memonitor kondisi dan dan validasi pengukuran beban

    gardu distribusi.

    3. Apabila ada data gardu yang belum dilakukan pengukuran ataupun data monitor

    gardu yang tidak valid (berumur di atas 4 bulan) maka penanggung jawab

    meminta kepada PT.MJA untuk melakukan pengukuran gardu dan memonitor

    kondisi gardu.

    4. Pihak PT MJA diharuskan mengisi tanggal, nama dan paraf pemeriksa pada

    kartu monitor gardu yang terdapat pada gardu distribusi.

    5. Penanggung jawab wajib melakukan validasi data ke aplikasi monitor jaringan

    distribusi setelah memperoleh hasil pengukuran dari PT MJA

    6. Penanggung jawab perlu melakukan pengecekan ulang akan hasil pengukuran

    gardu dari PT MJA dan mencek kartu monitor gardu guna memastikan telah

    dilakukannya pengukuran.

    7. Apabila hasil validasi data aplikasi monitor jaringan distribusi menyatakan ada

    gardu distribusi yang over load total, over load fasa, ataupun ada kelengkapan

    gardu distribusi yang tidak standar. Maka penanggung jawab wajib melaporkan

    data hasil pengukuran dan monitor gardu kepada supervisor distribusi Rayon

    Bumi Abung untuk dikaji lebih lanjut agar bisa mendapatkan penanganan yang

    lebih diprioritaskan.

    Untuk mempermudah memahami langkah langkah standard operasi prosedur

    (SOP) dalam penggunaan aplikasi Monitor Jaringan Distribusi maka dapat dilihat

    pada diagram alur dibawah ini:

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    15

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    Gambar 4.4 Alur proses Monitor Gardu

    4.6 Perkiraan Pencapaian

    Dengan penggunaan aplikasi ini maka PLN dapat mengefisienkan fungsi dari

    tenaga outsourching yang bertugas untuk mengawasi dan mencatat data hasil

    pengukuran yang dilakukan oleh pihak PT MJA ataupun biro yang mempunyai

    kepentingan dalam proses pasang baru. Dengan asumsi gaji untuk tenaga

    Outsourching sebesar Rp 800.000

    Melihat solusi yang ditawarkan aplikasi maka keuntungan yang diperoleh dari

    PT PLN rayon Bumi abung dari penggunaan aplikasi ini hanya berupa percepatan

    dan efisiensi kinerja di bidang distribusi seperti:

    Penjadwalan dan monitoring gardu distribusi secara berkala. Dimana setiap

    gardu diperintahkan untuk diukur dan dimonitoring setiap 4 bulan sekali

    Dengan adanya aplikasi ini maka akan mendukung percepatan proses

    pemasangan baru tenaga listrik dengan semakin akuratnya data teknik beban

    sebuah gardu distribusi dan penyulang

    Selain itu penggunaan aplikasi ini juga, dapat melakukan penghematan dari dari

    beberapa material gardu distribusi antara lain :

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    16

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    Tabel 4.3 Harga material Gardu distribusi

    No Nama Material Harga Satuan

    Volume Jumlah

    (Rupiah) Bahan Harga

    1 Transformator 50 KVA Buah 38.039.000 1 3.8039.000

    2 FCO 5 A Buah 1.000 3 3.000

    3 NH Fuse 250 A Buah 23.000 6 138.000

    Jumlah 38.180.000

    Tabel 4.4 Harga upah pemasangan material Gardu distribusi

    No Nama Material Harga Satuan

    Upah Jumlah

    (Rupiah) Bahan Harga

    1 Transformator 50 KVA Buah 600.000 1 600.000

    2 FCO 5 A Buah 20.355 3 61.065

    3 NH Fuse 250 A Buah 10.000 6 60.000

    Jumlah 721.065

    Dengan menggunakan aplikasi ini maka akan berdampak bagi PLN Rayon Bumi

    Abung berupa

    Kepercayaan pelanggan akan pelayanan PLN yang cepat dan terpercaya.

    Keakuratan hasil pengukuran dan monitoring gardu sehingga dapat

    mempermudah dalam proses memperioritaskan gardu distribusi mana yang

    perlu mendapatkan pemeliharaan.

    Kondisi Sebelum penggunaan aplikasi ini maka sebuah gardu distribusi yang

    misal berkapasitas 100 MVA tahun 2004 kemudian sejak mulai tahun 2011

    transformator ini sudah dibebani overload dengan beban diatas 100 persen. Akan

    tetapi, apabila sejak tahun 2011 trafo ini tidak menadapat pemeliharaan khusus

    maka apabila di tahun 2012 trafo ini mengalami gangguan dan tak dapat digunakan

    lagi maka=> Trafo Baru=> Rp 50.000.000 (umur maks 20 tahun). Maka dengan

    kondisi penggunaan trafo telah digunakan selama 8 tahun => Rp 2.500.000 x 8 =

    Rp 20.000.000 sisa harga Trafo => Rp 30.000.000

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    17

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    Tabel 4.5 Harga upah pemasangan material Gardu Sisipan

    Item Pemasangan Harga

    Trafo 100 s/d 250 kVA/20 KV/B.2 Rp.600.000

    Lightning Arrester 24 KV Rp.61.065

    Cut Out 20 KV + Fuse Rp.61.065

    AAAC 70 mm2 Rp. 14.580

    Cross Arm UNP.10 - 2500 u/Arrester,Cut Out Rp. 34.210

    Tap Connector 35 - 70 / 35 -70 mm2 Rp. 23.100

    Double Arm Band Rp. 23.100

    Rangka Tempat Dudukan Trafo (lengkap) Rp. 215.000

    LV. Panel 2 Jurusan Rp. 340.000

    Cross Arm UNP.8 - 2500 u/Pegangan LV Panel Rp. 34.210

    Single Arm Band Rp. 46.200

    NYY 1 x 150 mm2 Rp. 26.6420

    NYY 1 x 70 mm2 Rp. 38.5000

    Bimetal Terminal Lug 150 mm2 Rp. 30.800

    Bimetal terminal Lug 70 mm2 Rp. 77.000

    Plat Tanda Bahaya Rp. 9.300

    Pipa 2 jurusan + Puding TM Rp. 45.000

    Arde lengkap Rp. 11.6410

    Beton manset tiang portal Rp. 702.660

    Total Rp. 3.393.632.-

    Kondisi setelah penggunaan aplikasi ini maka sejak trafo tersebut overload

    pada keterangan sistem akan menampilkan keterangan overload dan akan timbul

    perintah untuk melaporkan kepada Spv distribusi agar diberikan pemeliharaan

    khusus. Sehingga Asman teknik mengeluarkan SPK untuk mengadakan uprating

    kapasitas trafo atau pengadaan trafo sisipan. Misalkan mengadakan transformator

    sisipan maka kita harus mengeluarkan rincian sebagai berikut:

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    18

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    Jika mengadakan pemeliharaan sehingga dapat menghemat kerugian akibat

    kerusakan trafo sebesar Rp 30.000.000 ,-untuk sebuah trafo dengan anggaran

    pemeliharaan sebesar Rp 3.393.632.-

    4.7 Program Kerja

    Dengan selesainya uji coba Sistem Monitoring Jaringan Listrik Distribusi, dapat

    disusun suatu rencana kegiatan yang disesuiakan dengan rentang waktu

    perencanaan.Program-program kerja adalah sebagai berikut:

    4.7.1 Program Jangka Pendek

    Program yang dilakukan dalam jangka waktu dekat yaitu:

    1. Setelah dipasangnya Kartu Monitoring dapat dilakukan penjadwalan dan

    pencataan berkala.

    2. Diterapkan pada lokasi yang tertentu, terutama pada trafo yang memiliki

    nilai ketidakseimbangan tinggi ,sehingga dapat dilakukan penyeimbangan

    beban trafo.

    Target:

    1. Penjadwalan pengkuran gardu dan pemetaan pohon pada penyulang

    penyulang yang kondisinya kritis.

    2. Diterapkan pada lokasi yang tertentu, terutama pada trafo yang memiliki

    nilai ketidakseimbangan tinggi ,sehingga dapat dilakukan penyeimbangan

    beban trafo.

    3. Diterapkan pada penyulang, terutama pada penyulang yang memiliki

    panjang jaringan dan kondisi jaringan yang perlu diperhatikan ,sehingga

    dapat dilakukan penjadwalan prioritas.

    4.7.2 Program Jangka Panjang

    Program yang dilakukan dalam jangka waktu panjang, karena memiliki

    proses yang bertahap dan berkelanjutan yaitu:

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    19

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    1.Penerapan Kartu monitoring pada seluruh jaringan distribusi.

    2.Pemetaan pohon dan jaringan secara lengkap.

    3.Standarisasi SOP pengkuran, inspeksi dan penjadwalan

    Target:

    1. Penjadwalan pengkuran gardu dan pemetaan pohon pada penyulang

    penyulang yang kondisinya kritis.

    2. Diterapkan pada lokasi yang tertentu, terutama pada trafo yang memiliki

    nilai ketidakseimbangan tinggi ,sehingga dapat dilakukan penyeimbangan

    beban trafo.

    Dari program jangka panjang dan jangka pendek tersebut di atas diharapkan

    akan terus terjadi penyempurnaan terhadap Sistem Aplikasi ini, karena kondisi di

    lapangan memungkinkan kita mengetahui kelebihan dan kelemahan lebih banyak

    dari apa yang kita tuangkan, hal yang diperhatikan juga tentunya dengan investasi

    yang sedikit lebih mahal untuk mencapai layanan masyarakat yang prima dan bisa

    berstandar.

  • PT PLN (PERSERO)

    WILAYAH LAMPUNG

    AREA KOTABUMI RAYON BUMIABUNG

    20

    MONITOR JARINGAN LISTRIK ( MONJALI )

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 KESIMPULAN

    Dari pembahasan Action for improvement pada bab sebelumnya telah dipaparkan

    bahwa sistem monitor jaringan listrik distribusi (Si MONJALI) dapat membantu

    mengatasi PLN Rayon Bumi Abung dalam mengatasi permasalahan seperti:

    1. penjadwalan ukur gardu distribusi dapat dilakukan secara rutin dengan

    melakukan pengukuran gardu sebanyak 10 gardu perhari sehingga data

    pengukuran seluruh gardu distribusi dapat diperbarui setiap 2 bulan.

    2. Validasi hasil pengukuran gardu distribusi dari PT MJA dapat terus terpantau

    dengan memantau kartu monitor yang dipasang di gardu dan juga inspeksi

    secara acak untuk memastikan hasil pengukuran sesuai.

    3. Pemeliharaan gardu distribusi dapat diatur dengan melihat kondisi gardu yang

    mana perioritas dan mana yang hanya perlu mendapatkan pemeliharaan biasa

    dengan melihat mana gardu yang over load, beban pincang, ataupun mana

    gardu yang menggunakan material tidak standar.

    5.2 SARAN

    Demi kesempurnaan aplikasi ini dan juga untuk menambah nilai manfaat

    terhadap kerja bidang distribusi Rayon Bumi Abung maka kami menyarankan:

    1. Agar aplikasi ini ditambahkan dengan parameter peta pohon, mengingat

    tingginya tingkat gangguan penyulang rayon Bumi Abung yang diakibatkan oleh

    tanam tumbuh.

    2. Sebaiknya peringatan/penanda jadwal monitor gardu distribusi dapat

    ditampilkan ke handphone penanggug jawab aplikasi, petugas ukur gardu, dan

    juga supervisor distribusi.