?.d/ f7j/ -...
TRANSCRIPT
?.D/ f7J/ /-? HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA
WANITA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN
Oleh :
SITI MUFUCHAH r··~. l ,f
NIM
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKUL T AS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1427 H / 2006
HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA WANITA
DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi
syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
?embimbin~J I
Oleh
SITI MUFLICHAH
NIM : 102070025931
Dibawah Bimbingan
D@1;L forlbii,: 5,,,,1"'1~ L' $i
NIP. 150 215 283
Pembirnbing 11, (
~1lffi/~ Ora. Aficla.bJ\'1as~~.~LJ0_. 1~c1
NIP 1so·22s ns
FAKULTAS PSll<OLOG\
UNIVERSITAS \SLAM NEGERI SYARIF HIDAY1\TU\_L)\H
JAl<ARTA
1427 HI 2006
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA WANITA
DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN telah diujikan pada sidang Munaqosyah
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada
tanggal 20 November 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Jakarta, 20 November 2006
Sidang Munaqosyah !
Ketua Panitia Merangkap Anggota Ii ... w~. \, . '"-. i \
Ora. Netty\Hartati M.Si NIP. 150 215 938
'
Pe/nguji I ' . \v;,: ....
. / I
Ora. N~ttY'~artati, M.Si NIP.1502'15938
\_i
Pembimbing I
Anggota
Ora. Hj Fadhilah Suralaga, M. Si NIP.150215283
Sekertaris Mer.a.i:ii:Jkap Anggota
NIP. 150 238
Pembimb1ng II "
---4.A··";,~ r/ ~"'/2'/'y ,.,,,~. ,,--
Ora. Afidah rvlas'ud, M. Pd NIP. 150 228 775
"Bila didunia ini ada surga,
surga itu adalah pernikahan yang bahagia.
Bila didunia ini ada neraka,
Neraka itu adalah pernikahan yang gagal"
-Marie Von Ebner-
Karya sederhana ini dipersembahkan untuk setiap pribadi unik
yang dapat memberikan karunia terbaik mereka untul< dunia
(C) Siti Muflichah (0) x + 78 Hal
ABSTRAKSI
(A) Fakultas Psikologi (B) Oktober 2006
(E) Pernikahan adalah dasar pertama bagi pertahanan suatu rumah tangga dalam masyarakat. Pernikahan itu sendiri memiliki makna yang tinggi baik secara agama maupun kultural, terutama pada masyarakat Indonesia yang sampai saat ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kebudayaan dan adat istiadat ketimuran. Dalam suatu hubungan tali pernikahan dibutuhkan banyak sekali penyesuaian yang harus dilakukan suami maupun istri agar mereka dapat memperoleh kepuasan dalam pernikahan. Salah satu penyesuaian yang harus dilakukan adalah pembagian peran, yang terkadang menjadi lebih su\it dilakukan karena peran ganda yang dijalani oleh istri. \bu bekerja memliki peran ganda yang harus dijalaninya didua lingkungan kehidupannya. Mereka harus memenuhi tuntutan dan harapan terhadap masing-masing tugas peran yang mereka tempati baik sebagai seorang istri, ibu yang mengurus rumah tangga, ibu dari anak-anak maupun sebagai pekerja. Tuntutan dan harapan peran tersebutlah yang berpeluang dapat membuat konflik bagi para ibu bekerja. Karena suatu konflik terjadi ketika seseorang menempati dua atau lebih peran secara bersamaan dan ketika sa\ah satu harapan peran bertentangan dengan harapan peran yang lainnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat korelasi antara konflik peran ganda wanita dengan kepuasan pernikahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dan subyek penelitian ada\ah ibu bekerja yang tinggal di Asrama POLRI ci\eduk sebanyak 36 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. lnstrumen yang digunakan adalah skala konflik peran ganda dan skala kepuasan pernikahan.
Berdasarkan hasil analisa data, terlihat bahwa hubungan variabel konflik peran ganda wanita dengan variabel kepuasan pernikahan memiliki nilai koefisien korelasi sebesar -0, 127. Hal ini menunjukkan arah hubungan negatif dan lemah. Nilai signifikansinya ada\ah 0,459>0,05. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan negatif yang signifikan antara konflik peran ganda wanita dengan kepuasan pernikahan.
(F) 26 Bahan Bacaan (1968-2004) + 3 situs internet.
KATA PENGANTAR
Pada tahta kebesaran-Mu Ya Rabb, kami anyam kata-kata pujian alas ni'mat yang tetap mengguyur meski kami masih belajar taat pada-Mu. Maka izinkanlah penulis untuk mengucapkan Hamdalah, dengan pujian kepada Allah 'Azza wa Jal/a karena alas berkah, rahmah, taufiq, hidayah dan inayah-Nya maka selesailah karya sederhana ini. Seraya menundukkan hati sejenak mengucapkan shalawat salam yang dirangkaikan dipusara agung Rasulullah SAW berikut keluarganya yang suci, sahabatnya yang terpilih hingga umatnya yang sabar terutama para ulama selaku pewaris pusaka Islam rahmatan Iii- 'ala min.
Hanya karena kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul "Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Wanita dengan Kepuasan Pernikahan". Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu prasyarat dalam menempuh ujian Sarjana Strata satu pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terwujud berkat dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si selaku Oekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Para PUOEK Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ora. Hj. Fadhilah Suralaga, M.Si. Pembimbing I, terimakasih alas arahan dan bimbingannya yang menyenangkan.
4. Ora. Afidah Mas'ud, M.Pd. Pembimbing 11, terimakasih alas bimbingan dan koreksinya yang sangat detail.
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah dengan ikhlas mentransfer pengetahuan, mengembangkan wawasan dan turut serta mewarnai pola pikir dan pola laku penulis.
6. Orang tuaku, salam ta'zhim untuk ibu dan bapakku alas kasih, do' a, kesabaran serta dukungan moril serta materiil yang telah diberikan.
7. Kakakku tercinta, Lies dan keluarga (k' Rustam juga sicantik Ayya kecil). Terimakasih alas dukungannya yang tetap baik moril maupun materil dan kasih yang persuasive dengan penuh keikhlasan. Semoga kebaikan, kebahagiaan dan keberkahan selalu menyertai kalian.
8. Seluruh mahasiswa Fakultas Psiko\ogi angkatan 2002, khususnya semua teman-teman kelas A (k' lmung, Liza, Yanti, Yani, !es, Ucie, May, Yu2n, Rose, k' Bhay, k' Nita di!). Terimakasih untuk kasih, dukungan, waktu kebersamaan, pelajaran hidup dan kegembiraan. Do'aku selalu menyapa hidup ka\ian ....
9. Para karyawan dan staf akademik Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Terimakasih alas pelayanan akademik yang telah diberikan selama ini:
10. Para responden, terimakasih atas kesediaannya membantu dalam proses penelilian ini.
11. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Karena sedemikian banyaknya orang yang melebarkan ketulusannya dan memberikan bantuan dalam proses penelitian ini.
Penulis hanya berharap semoga semuanya mendapatkan balasan terbaik dan terindah dari Allah Yang Maharahman dan Maharahim.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih bayak kekurangan dan kelemahan, oleh karenanya penulis dengan senang hati dan terbuka untuk menerima saransaran dan kritik yang bersifat konstruktif dari semua pihak. Akhirnya, penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Jakarta, 19 Oktober 200b
Penulis
(Siti Muflichah)
DAFTAR ISi
HALAMAN JUDUL
HALAMANPERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO iv
DEDIKASI v
ABSTRAKSI vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISi viii
DAFT AR T ABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN '(
BAB 1 PENDAHULUAN 1-10
1.1 Latar Belakang Penelitian .................... . . .......... 1
"·.2 ldentifikasi Masalah .............. . ........ 6
1. 3 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1 Pembatasan Masalah .......................... . . .......... 6
1.3.2 Perumusan Masalah ......................... . . ...... 7
1.4 Tujuan Penelitian... .. . .. . .. . . . ........... . . ....... 8
1.5 Manfaat Penelitian .......................... . ..8
1.6 Sistematika Penulisan .................................................... 9
BAB 2 KAJIAN KEPUSTAKAAN 11-37
2.1 Pernikahan
2.1.1 Pengertian Pernikahan ............................................. 11
2.1.2 Tujuan Pernikahan .................................................... 13
2.1.3 Kepuasan Pernikahan ............................................. 17
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan
Pernikahan .......... . ............ 19
2.2 Konflik Peran Ganda Wanita
2.2.1 Pengertian Pe ran ....................................... . . ... 22
2.2.2 Konflik Peran ....................... .................. . ... 23
2.2.3 Peran Ganda Wanita.................................. . .. 28
2.2.4 Wanita Bekerja ......................................................... 30
2.2.5 Wanita Bekerja dalam Perspektif Islam ........................ 33
2.3 Kerangka Berfikir ................................................................ 35
2.4 Hipotesis ....................................................................... 37
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 38-53
3.1 Pendekatan dan Metodologi penelitian ............... . . ....... 38
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......... . . ...... 38
3.3 Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi dan Sampel .......................................... .41
3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel ...................................... 4'1
3.4 lnstrumen Pengumpul Data
3.4.1 Skala Kanflik Pe ran Ganda ..................................... .42
3.4.2 Skala Kepuasan Pernikahan .................................... .44
3.5 Teknik Uji lnstrumen
3.5.1 Uji Validitas .......................................................... .46
3.5.2 Uji Relicibilitas ....................................................... .47
3.6 Uji lnstrumen Penelitian
3.6.1 Skala Kanflik Peran Ganda...... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .47
3.6.2 Skala Kepuasan Pernikahan.... .. .. . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . .. .49
3.7 Teknik Analisa Data........ . ...... 51
3.8 Prosedur Penelitian ....... . . ...... 52
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA 54-71
4.1 Gamba ran Um um Respanden ................................................. 54
4.2 Presentasi Data
4.2.1 Deskripsi Statistik .................................................... 56
4.2.2 Kategarisasi Skar Penelitian
4.2.2.1 Kategarisasi Skar Tingkat Kanflik Peran
Ganda Wanita .......................................... 57
4.2.2.2 Kategarisasi Skar Tingkat
Kepuasan Pernikahan. .. .. . . . . . .. . . . . . . . . . . . ....... 59
4.2.2.3 Kategari Skar Tingkat Kanflik Peran
ganda Wanita Berdasarkan usia .................. 61
4.2.2.2 Kategari Skar Tingkat Kepuasan
Pernikahan Berdasarkan Usia ..... . . ......... 62
4.2.2.3 K.ategari Skar Tingkat Kanflik Peran
Berdasarkan Lama Bekerja ......................... 63
4.2.2.4 Kategari Skar Tingkat Kepuasan Pernikahan
Berdasarkan Lama Bekerja ......................... 64
4.2.2.5 Kategari Skar Tingkat Kanflik Peran Ganda
Wanita Berdasarkan Jumlah Anak ................ 66
4.2.2.6 Kategari Skar Tingkat Kepuasan Pernikahan
Berdasarkan Jumlah Anak .................. .
4.2.3 Uji Prasyarat .......... .
...... 67
. ... 68
4.2.4 Pengujian Hipatesis ................................................. 70
BAB 5 Kesimpulan, Diskusi dan Saran 72-75
5.1 Kesimpulan ..................................................................... 72
5.2 Diskusi. ......................................................................... 73
5.3 Saran ........ . ...................................................... ........... 74
DAFT AR PUSTAKA ........................................................................... 76
LAMPI RAN
. ,
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
1. Karakteristik-karakteristik yang kondusif terhadap
tingkat kepuasan pernikahan yang tinggi.................................. 19
2. Blue print skala konflik peran ganda (pra try out)........ ... ...... ....... 43
3. Skor item ska la konflik peran ganda......................................... 44
4. Blue print ska la kepuasan pernikahan (pra try out)....................... 45
5. Skor item ska la kepuasan pernikahan........ .... .. ..... .. .. .... .... .. .. .... 46
6. Blue print ska la konflik peran gand a (pa sea try out)...................... 48
7. Blue print skala kepuasan pernikahan (pasca try out)................... 50
8. Responden berdasarkan usia....... .... .... .. .. .... .. .. ..... .. .. .. . .. .. ... .... 54
9. Responden berdasarkan lama bekerja...... ...... ...... ...... ... ...... ... ... 55
10. Respond en berdasarkan jumlah anak.. .... .... .. .... .. ...... .... .. ... .... .. 56
11. Statistik deskriptif............................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57
12. Penyebaran skor respon konflik peran ganda .............................. 59
13. Penyebaran skor respon kepuasan pernikahan. .. .. . . .. . . . . .. .. . . . . . . 60
14. Tingkat konflik peran ganda berdasarkan usia........ ...... ......... 61
15. Tingkat kepuasan pernikahan berdasarkan usia ......................... 62
16. Tingkat konflik peran ganda berdasarkan lama bekerja..... .... .. .. .. 63
17. Tingkat kepuasan pernikahan berdasarkan lama bekerja .............. 65
18. Tingkat konflik peran ganda berdasarkan jumlah anak .................. 66
19. Tingkat kepuasan pernikahan berdasarkan jumlah anak.... 67
20. Uji normalitas................. .... .... .. . ................................. 69
21.Uji korelasi. ........................................................................ 70
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data penelitian.
2. Has ii out put validitas skala konflik peran ganda (SPSS versi 11.0 for
windows).
3. Hasil out put validitas skala kepuasan pernikahan (SPSS versi 11.0 for
windows).
4. 1-\asil out put reliabilitas skala konflik peran ganda (SPSS versi 11.0 for
windows).
5. Hasil out put reliabilitas skala kepuasan pernikahan (SPSS versi 11.0 for
windows).
6. Kategori skor responden.
7. Hasi! out put analisis deskriptif (SPSS versi 11.0 for windows)
8. Has ii out put uji norrnalitas (SPSS versi 11.0 for windows)
9. Has ii out put uji korelasi (SPSS versi 11.0 for windows)
10. Surat izin penelitian
11. lnstrumen penelitian
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pernikahan merupakan salah satu kejadian penting yang akan dihadapi oleh
manusia da!am perjalanan hidupnya. Pernikahan itu sendiri memiliki makna
yang tinggi baik secara agama maupun kultural, terutama pada masyarakat
Indonesia yang sampai saat ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
kebudayaan dan adat istiadat ketimuran. Pernikahan juga salah satu kejadian
yang diharapkan oleh individu pada saat dewasa karena dengan pernikahan
banyak )<ebutuhan yang dapat terpenuhi seperti kebutuhan biologis, finansial,
psikologis dan emosional.
Sebagaimana layaknya suatu hubungan, mereka yang terikat tali pernil<ahan
tentu mengharapkan kepuasan dalarn pernikahannya. Proses pencapaian
kepuasan pernikahan bukanlah hal yang mudah karena hidup bersama
dalam ikatan pernikahan membutuhkan banyak sekali penyesuaian. Salah
satu penyesuaian yang harus dilakukan adalah pembagian peran, yang
terkacang pada masa sekarang menjadi lebih sulit dilakukan karena peran
ganda yang disandang istri.
2
Kemajua11 zama11 dan perubaha11-perubahan dalam tatanan nilai masyarakat
telah membuka kesempatan pada wa11ita Indonesia khususnya yang tinggal
dikota-kota besar untuk maju dan berkembang. Sehingga, peluang wa11ita
untuk memperoleh pendidikan maupun membina karir semakin terbuka lebar.
Partisipasi wanita di lapangan pekerjaanpun telah banyak dijumpai dalam
berbagai bidang pekerjaa11 baik yang secara tradisional dianggap sesuai
dengan ciri-ciri feminin wanita maupun dibidang non tradisional yang lebih
banyak didominasi o!eh pria. Banyak wanita memilih untuk-berkarya diluar
rumah alas dasar keinginan sendiri dan bukan karena terpaksa dengan
tujuan yang beragam pula seperti untuk mengaktualisasikan diri, kebutuhan
fi11a11sial, mencari pengalaman, memanfaatkan ilmu, memanfaatkan waktu
luang, menambah rasa percaya diri dan lain sebagainya.
Di Indonesia, sebagaimana terjadi dise/uruh dunia, semakin banyak wanita
yang bekerja diruang publik. Simajuntak dalam program Seri Loka Karya
Kesehatan Perempuan mengungkapkan bahwa Tingkat Partisipasi Kerja
(TPK) perempuan terus meningkat dari 29,3% pada tahun 1961 menjadi
32,2% ditahun 1980 dan menjadi 40,5% pada tahun 2000 dan terus
meningkat setiap tal1unnya.
3
Bagi wanita yang telah menikah, peran ganda yang dilakoninya dapat
menimbulkan masalah seperti konflik antar peran yang dijalaninya sehingga
dimungkinkan akan 111eni111bulkan konflik dalam pernikahannya akibat
l<elebihan beban tanggung jawab yang harus dipikulnya. Disatu pihak wanita
dituntut untiJk rnenjadi istri da'n ibu rumah tangga yang mengurus segala hal
yang berkaitan dengan rumah, sesuai dengan norma dan harapan
masyarakat dan dipihak lain ia juga dituntut dan diharapkan untuk
111ena111pilkan unjuk kerja yang baik sesuai dengan tuntutan tempat dimana ia
bekerja. Belum lagi tuntutan dirinya sebagai individu yang ingin memenuhi
keinginan pribadinya.
Seorang wanita yang berperan sebagai istri, ibu rumah tangga, ibu dari anak
anak dan pekerja memiliki harapan-harapan peran pada masing-masing
perannya. Harapan-harapan peran tersebut sering harus ditampilkan pada
saat yang bersamaan. Maka pad a situasi seperti tersebut diatas, wanita
berperan ganda sering mengalami konflik peran. Karena konflik peran terjadi
ketil<a seseorang menempati dua atau lebih peran secara bersamaan dan
ketika salah satu harapan peran bertentangan dengan harapan peran yang
lainnya (Sarbin dan Allen dalam Linzey & Aronson, 1968).
Tuntutan dan harapan peran tersebutlah yang dapat membuat konflik bagi
ibu yang bekerja diluar rumah. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Merton
(dalam Frieze, dkk., 1978) yang mengatakan bahwa bertambahnya peran
bagi wanita akan memperbesar munculnya konflik dalam hidupnya.
4
Blumstein dan Schwartz dalam Strong & De Vault (1989) mengatakan bahwa
wanita yang_memutuskan untuk bekerja diluar rumah berarti dapat
mengurangi kualitas peran dalam pernikahan dan mengurangi waktu untuk
bersama keluarga yang kemudian pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
kualitas pernikahannya.
Banyak persoalan dalam penikahan yang dialami oleh para ibu rumah tangga
yang bekerja di luar rumah, seperti bagaimana mengatur waktu dengan
suami dan anak hingga mengurus tugas-tugas rumah tangga dengan baik.
Ada yang dapat menikmati peran gandanya, namun ada yang merasa
kesulitan hingga akhirnya persoalan-persoalan rumit dalam rumah tangga
kian berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu ada pula tekanan
yang timb.ul sebagai akibat dari pelaksanaan peran ganda itu sendiri.
Memang, kemampuan "manajemen waktu dan rumah tangga" merupakan
salah satu kesulitan yang paling sering dihadapi oleh para ibu bekerja.
Pekerjaanpun, dapat menjadi sumber ketegangan dan sires yang besar bagi
para ibu bekerja. Mulai dari peraturan kerja yang kaku, atasan atau pimpinan
yang tidak bijaksana, beban kerja yang berat, ketidakadilan yang dirasakan
5
ditempat kerja, rekan-rekan yang sulit bekerja sama, waktu kerja yang sangat
panjang, atau pun ketidaknyamanan psikologis yang dialami akibat dari
problem·sosial-politis di tempat kerja. Situasi demikian akan membuat sang
ibu menjadi amat lelah, sementar~ kehadirannya masih sangat dinantikan
oleh keluarga di rumah. Kelelahan psikis dan fisiklah yang sering membuat
mereka sensitif dan emosional, baik terhadap anak-anak maupun terhadap
suami. Keadaan ini biasanya makin intens, kala situasi dirumah tidak
mendukung - dalam arti, suami dan anak-anak yang sudah besar kurang bisa
bekerja >ama untuk sekedar meringankan pekerjaan rumah tangga.
Sehingga, konflik peran yang dialami oleh ibu bekerja dapat menghambat
kepu<isan dalam hidupnya (Jacinta, 2002).
Untuk dapat menjalankan peran gandanya, diperlukan koordinasi dan
l<omun1kasi yang efektif dengan suami dan anak-anak agar tidak terjadi
l<ebingungan dan konflik dalam diri wanita berperan ganda. Bila tidak pandai
menentukan prioritas serta kurang mampu mengkoordinasikan peran-peran
yang dimilikinya, maka akan dapat menimbulkan masalah. Situasi tersebut
dapat berpeluang besar mengakibatkan kehidupan rumah tangga menjadi
terasa tidak memuaskan karena konflik-konflik yang muncul dalam diri wanita
tersebut.
Bertolak dari pemikiran diatas, maka penulis dalam penelitian ini tertarik
untuk membuat penelitian yang berjudul Hubungan Antara Kemampuan
Mengatasi Konflik Peran Ganda Wanita dengan Kepuasan Pernikahan.
1.2 ldentifikasi Masalah
Dengan mengacu pada latar belakang permasalahan diatas, dapat
diidentifikasi beberapa masalah yang dapat muncul, yaitu:
6
1. Apakah bekerjanya istri diluar rumah dapat menjadi sumber konflik utama
dalam rumah tangga?
2. Seberapa besar kontribusi konflik peran yang dihadapi wanita berperan
ganda terhadap ketidakpuasan dalam suatu pernikahan?
3. Apakah konflik peran ganda wanita memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan pernikahan?
4. Apakah ada hubungan antara konflik peran ganda wanita dengan
kepuasan pernikahan?
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis memberikan hatasan permasalahan dengan
tujuan untuk menghindari terjadinya perluasan materi yang akan dibahas.
Pokok masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. l<onflik peran ganda yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan
kesulitan yang dialami seseorang karena menjalani dua atau \ebih
harapan atau tuntutan peran yang saling bertentangan satu sama lain.
Peran-peran tersebut adalah pernn yang dijalani ibu bekerja yang
memiliki aktivitas didalam dua lingkungan kehidupan yaitu lingkungan
keluarga (ruang domestik) sebagai istri, sebagai ibu rumah tangga,
sebagai ibu dan lingkungan pekerjaan (ruang publik) sebagai pekerja.
2. l<epuasan pernikahan adalah perasaan subyektif akan kebahagiaan,
kepuasan dan pengalaman menyenangkan yang dialami oleh
masing-masing pasangan suami istri dengan mempertimbangkan
keseluruhan aspek dalam pernikahan. Aspek-aspek kepuasan
pernikahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu afeksi,
kepercayaan, equalitarian, komunikasi, seks, kehidupan sosial, tempat
tinggal dan keuangan keluarga.
3. Subyek dalam penelitian ini adalah adalah wanita berkeluarga dan
bekerja yang tinggal di Asrama POLRI Cileduk-Tangerang.
1.3.2 Perumusan Masalah
Agar tidak terjadi perbedaan interpretasi dan pemahaman masalah yang
penul.s bahas, maka perlu penulis merumuskan permasalahannya
7
sebagai berikut : Apakah ada hubungan antara konflik peran ganda wanita
dengan kepuasan pernikahan?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang hubungan
antara konflik peran ganda wanita dengan kepuasan pernikahan.
8
1.5 Manfaat Penelitian
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi
perkembangan ilmu psikologi, khususnya psikologi wanita dan dapat menjadi
sumber data tambahan bagi pengembangan studi tentang ibu bekerja,
sebuah kelompok yang semakin meningkat jumlahnya didalam masyarakat
yang memiliki karakteristik dan tanggung jawab peran yang kompleks.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi ibu rumah tangga yang bekerja untuk meningkatkan kepuasan dalam
pernikahannya dan juga untuk membantu mengidentifikasi masalah-masalah
yang dihadapi dalam suatu pernikahan dimana istri memiliki peran ganda.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan
APA style. Kaidah penulisan yang didasarkan dan mengacu pada pedoman
penyusunan dan penulisan skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2004).
Untuk mempermudah pembahasan dan agar penulisan skripsi ini lebih
terfokus dan sistematis, maka penulis mengklasifikasikan permasalahan
dalarn beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
9
BABI Pendahuluan yang memberikan gambaran secara umum dan
menyeluruh tentang skripsi ini dengan menguraikan tentang latar
belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian juga
kaidah penulisan.
BAB II , Merupakan kerangka konsep penulisan yaitu tinjauan kepustakaan
yang membahas tentang pernikahan, konflik peran ganda wanita,
juga membahas tentang kerangka berfikir dan terakhir yaitu
hipotesa.
BAB Ill Metodologi penelitian yang membahas tentang pendekatan dan
metode penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional,
pengambilan sampel, instrumen pengumpul data, teknik uji
IO
instrumen, uji instrumen penelitian, teknik analisa data dan terakhir
membahas mengenai prosedur penelitian.
BAB IV Merupakan pokok bahasan dalam skripsi ini, yaitu gambaran umum
responden dan presentasi data.
BAB V Merupakan bagian paling akhir dalam skripsi ini yang terdiri dari
kesimpu/an diskusi dan saran.
BJ\B 2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Pernikahan
2.1.1 Pengertian Pernikahan
11
Pernikahan merupakan pola yang normal bagi kehidupan orang dewasa.
Menurul Tumanggor, dkk (2004) kata "pernikahan" berasal dari bahasa Arab
yaitu "nakaha-nikahan" yang berarti lazawwaj (berpasangan), sehingga kata
ini memiliki arti yang sama dengan kata a/-Zawaj. Dua kata-ini banyak dipakai
oleh al-Qur'an dan al-Hadits. Meskipun dua kata tersebut dianggap memiliki
kesamaan makna, tampaknya terdapat perbedaan persepsi dikalangan para
fuqaha. Mereka sependapat bahwa kata zawaj hanya digunakan untuk akad
saja; berbeda halnya dengan kata nikah, orang Arab mempergunakan kata
nikah untuk tiga makna; akad, hubungan intim dan kumpul saling menyatu.
Didalam bc.b I pasal 1 Undang-undang No 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan
(UUP), merumuskan pengertian perkawinan atau pernikahan yaitu sebagai
"ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami
istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia
dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa" (Departemen Agama,
2004).
12
Pernikal1an bukan hanya hubung_an yang sah dimata Tuhan, tetapi sah juga
dimata 1i1asyarakat dan sah menurut hukum negara. Menurut Duvall & Miller
(1985) perrikahan adalah salah satu bentuk interaksi antara pria dan wanita
yang sifatnya paling intim. Pernikahan sebagai suatu hubungan antara pria
dan wanita yang diakui dalam masyarakat dalam peranannya sebagai suami
istri. Didalam pernikahan hubungan seksual disahkan dan dimiliki pula
kesempatan untuk melahirkan, mengasuh dan membesarkan anak secara
bertanggung jawab serta memantapkan pembagian tugas dalam pasangan
terse but.
Berdasarkan dari pengertian-pengertian pernikahan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pernikahan adalah hubungan antara pria dan wanita yang
diakui dan diatur oleh seperangkat pranata sosial dan agama yang
mencerminkan hak dan kewajiban antara pasangan yang terlibat dalam
pernikahan tersebut.
13
2.1.2 Tujuan Pernikahan
Pernikahan bukan sekedar saling cint<.1 mencintai antara dua insan manusia,
bukan pula tuntutan kebutuhan biologis seksual semata. Dahulu tujuan
pernikahan adalah untuk meneruskan adat istiadat dan nilai-nilai yang dianut
oleh masyarakat. Tetapi dengan sejalannya waktu, maka hal tersebut
bergeser pada rasa ingin berbagi dari pasangan yang memiliki ikatan kasih
sayang secara timbal balik dan peran dalam pernikahan juga semakin
berubah dan tidak sekaku sebelumnya, sehingga kebahagiaan pernikahan
dapat tercapai (Nevids & Rath us dalam Fajar, 2001 ). Meski demikian,
kebahagiaan ini tentunya bersifat relatif dan subyektif. Jelasnya, suatu hal
yang dapat menjadi kebahagiaan seseorang belum tentu menjadi
kebahagiaan orang lain.
Abdullah Nasikh Ulwan (1983) menerangkan bahwa tujuan dari sebuah
pernikahan adalah:
1. Melestarikan keturunan
Sebagaimana Allah telah mensiratkan dalam al-Qur'an surat an-Nisa :
ayat 1;
• G..,j' j' .. ~<: US, I'.',·~ · ...... ~ _j J::;'-' .J~
Arti: "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Allah
menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyal< ... "
DisiJ1i terlihat bahwa Allah SWT memberi sinyal dan tanda bahwa
manusia diciptakan oleh Allah untuk berpasang-pasangan dan dengan
adanya pasangan tersebut kita memiliki keturunan dan diharapkan
dengan adanya keturunan tersebut kita dapat mempertahankan
kelangsungan kehidupan berikutnya.
14
Rasulullah saw juga sangat mencintai dan bangga terhadap umatnya
yang berketurunan banyak. Terlebih bila dilahirkan dari benih suami yang
sha)ih dan istri yang shalihah, yang akan menambah jumlah populasi
orang mu'min di dunia.
2. Memelihara nasab
Pernikahan mempunyai makna tersendiri bagi seseorang, yakni dalam
pengakuan sosial alas eksistensi dan status dirinya. Karena
bagaimanapun juga seseorang manusia didalam pergaulan sosialnya
dengan orang lain membutuhkan status keturunannya. Secara
psi~ologispun anak yang dilahirkan tanpa melalui pernikahan akan
merasa malu dan tertekan aib yang diembannya. Disinilah pernikahan
bertujuan untuk memelihara nasab yang nantinya berdampak pada
psikologis maupun sosiologis.
3. Menyelamatkan masyarakat dari dekadensi moral
15
Dekadensi moral yang terjadi pada dewasa ini sudah sedemikian
kompleksnya, dimana-mana sering kita temukan pergaulan bebas tanpa
batas yang secara norma positif maupun norma agama sudah tidal< dapat
dibenarkan lagi. lronisnya lagi dekadensi moral sudah mewabah dinegara
kita yang secara kalkulasi merupakan umat Islam terbesar didunia yang
seharusnya memiliki tatanan nilai yang baik bagi pergaulan sosialnya.
Oleh karena itu, 14 abad yang lalu Rasullah SAW telah mengingatkan
para pemuda-pemudi untuk senantiasa menjaga dirinya dari segala fitnah
rnelalui jalan pernikahan, ini dilakukan dalam rangka menghindari
dekadensi moral tersebut.
4. Sebagai media pernbentukan rurnah tangga ideal dan pendidikan anak
Pernikahan juga digunakan sebagai ajang pernbentukan rurnah tangga
ideaL dan pendidikan anak. Karena ketika seseorang telah berikrar dalam
sebuah ikatan pernikahan, maka tujuan selanjutnya adalah membentuk
rumah tangga sakinan mawaddah wa rahmah. Dan suami-istri merniliki
JG
tanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak
keturunan mereka.
5. Membebaskan masyarakat dari berbagai penyakit
Rahasia dibalik pernikahan adalah menjaga dan memelihara manusia dari
perbuatan seperti binatang yang menyalurkan kebutuhan biologis
seks.ualnya semaunya tanpa ada aturan dan batasan. Dengan menikah,
secara tidak langsung akan menyebabkan seseorang terhindar dan
memiliki rasa aman dari berbagai penyakit kelamin, karena dengan
menikah seseorang tetah secara sah untuk berhubungan seksual dengan
lawan jenisnya dan dengan begitu, diharapkan dia tidak akan berganti
ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual dan terhindar dari
penyakit-penyakit kelamin.
6. Kete}langan jiwa dan spiritual
Selain itu, tujuan pernikahan adalah memberikan rasa ketenangan jiwa
dan spiritual. Pernikahan dapat memenuhi kebutuhan fitrah manusia
untuk saling melengkapi antara suami dan istri sehingga dapat
menumbuhkan ketentraman dan ketenangan jiwa. Betapa tidal< jika kita
telah melakukan per:iikahan, maka bukan mustahil adanya sebuah
kerjasama antar suami dan istri. Salah satu kerjasama adalah dengan
cara membuat ketenangan dan kenyamanan didalam keluarga. Suami
dan istri akan mengalami ketenangan jiwa dan spiritual karena adanya
kasih sayang dan saling memahami satu sama lain.
7. Menuml::uhkan kasih sayang o!ang tua kepada anak
17
Bagi mereka yang berakal, tentu meyal<ini benar bahwa perasaan psikis
tersebut memiliki efek mendalam dan positif dalam proses pemelil1araan
dan pendidikan anak yang juga merupakan kontrol sekaligus sebagai
pembangkit mereka kearah hidup mulia serta masa depan yang cerah.
2.1.3 Kepuasan Pernikahan
Seperti selayaknya berada dalam suatu hubungan, tiap-tiap individu yang
berada dalam hubungan pernikahan juga menginginkan adanya kepuasan
dalam hubungan mereka. Duvall & Miller (1985) mengatakan bahwa jilrn
pernikahan berjalan dengan baik, maka kepuasan yang diberikannya lebih
besar dibandingkan dengan kepuasan yang diberikan oleh dimensi--dimensi
lain dalam kehidupan.
l<epuasan pernikahan in'1 tampaknya memiliki arti yang agak berbeda bagi
suami dan istri. Bagi suami, umumnya kepuasan pernikahan ini berarti
terpenuhinya perasaan dihargai, kesetiaan dan perjanjian terhadap masa
depan dari hubungan tersebut. Sedangkan bagi istri, kepuasan pernikahan
berarti terpenuhinya rasa arnan secara ernosional, kornunikasi dan
terbinanya intirnasi (Duvall & Miller, 1985).
18
Sedangkan rnenurut Gray little & Burks (1983) kepuasan pernikahan
merupakan perasaan subyektif yang dialami oleh pasangan suarni istri
terhadap pernikahan mereka secara keseluruhan maupun terhadap aspek
aspek yang spesifik dalarn hubungan pernikahannya. Mengingat bahwa
kepuasan pernikahan ini bersifat subyektif, maka hal-hal yang rnernbuat satu
pasangan bahagia, belum tentu mernbuat pasangan lain juga rnerasa
bahagia.
Adapun definisi tentang kepuasan penikahan yang dipakai dalarn peneiitian
ini adalah teori yang dikemukakan oleh Hawkins seperti dikutip oleh Olson &
Harnilto.i (1983) yaitu, kepuasan pernikahan merupakan perasaan subyektif
akan kebahagiaan, kepuasan dan pengalaman menyenangkan yang dialami
oleh masing-masing pasangan dengan mempertimbangkan keseluruhan
aspek dalam pernikahan tersebut. la menambahkan bahwa kepuasan
pernikahan ini bergerak pada sebuah kontinum dari sangat puas sampai
pada sangat tidak puas.
20
Baik suami maupun istri, mengembangkan karakteristik yang kondusif
terhadap tingkat kepuasan pernikahan yang tinggi atau rendah sebelum
mereka menikah. Namun seperti juga terhadap faktor kepribadian yang tidak
dapat diuba_~· tidak ada yang dap?t dilakukan untuk mengu[)ah apa yang
telah terjadi dimasa lalu kecuali berusaha memahami dan menyesuaikan diri.
l<arakteristik pernil<ahan saat inilah yang merupakan dasar yang kuat bagi
kepuasan pernikahan.
Bell (1971) menjelaskan sejumlah faktor-faktor yang berkaitan dengan
kepuasan pernikahan, yaitu:
1. Kepuasan didapat karena adanya kesesuaian antara peran diri dan peran
pasangan yang mereka jalankan dalam pernikahan.
Seseorang yang menikah akan dihadapkan pada peran-peran yang
mengandung sejumlah alternatif tingkah laku yang telah ditentukan
(budaya setempat). Bila ia mempu berperan sesuai dengan harapan
harapan atau ketentuan-ketentuan yang ada, maka ia tidak akan
menghadapi banyak masalah. Tetapi, masalah akan timbul bila keinginan
pribaciinya tidak sesuai dengan harapan-harapan dan ketentuan
ketentuan yang ada atau tidak sesuai dengan keinginan pasangannya.
2. Setiap pihak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan kepribadian
masing-masing.
21
Pernikahan cenderung menekankan peran sebagai pasangan dan bu:,an
sebagai individu. Kesamaan dan kesepakatan diantara pasangan
merupakan hal penting, namun demikian individualitas masing-masing
pihak juga merupakan hal.yang penting. , .
3. Masing-masing pihak merupakan sumber afeksi bagi pihak yang lain.
Melalui cinta dan afeksi, pasangan dapat melestarikan perasaan saling
membutuhkan dan sifat timbal balik dalam hubungan cinta. Hal tersebut
dapat memuaskan kebutuhan ego masing-masing pihak. Bila seseorang
melihat pasangannya bul<an sebagai orang yang dapat memberi dan
diberi·afeksi, maka kel1idupan pernil<al1an akan terasa hampa.
4. Masing-masing pihak mendapatkan kepuasan dari adanya hubungan
antar peran-peran yang mereka jalani.
Bukan hanya ekspresi individual yang diperlukan, tetapi pasangan juga
perlu untuk berinteraksi dalam menjalankan peran-peran mereka sebagai
suami istri.
Kepuasan pernikahan juga dipengaruhi oleh terpenuhinya harapan yang
dimiliki masing-masing pasangan tentang pemikahan yang mereka jalani.
Bila harapan itu bersifat terlalu ideal, namun pada kenyataannya jauh
berbeda dari harapan tersebut, maka akan dapat timbul ketidakpuasan
terl1adar:i pernikahan (Hall & Marion, 1985).
2.2 Konflik Peran Ganda Wanita
2.2.1 Pengertian Peran
Berbagai ahli telah mendefinisikan peran, diantaranya adalah Myers (1988)
yang mendefinisikan peran sebagai: . .. ' . " .... a set of norms that defines how people in a given social position
ought to behave" (hal 192).
Sedangkan definisi peran menurut Shaw & Costanzo (1982) adalah:
" .. the function a person performs when occupying a particular characteristic (positions) within a particular social context" (hal 296).
22
Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa yang 9imaksud dengan
peran adalah suatu pola tingkah laku yang dimiliki individu sebagai pernilik
posisi tertentu dalam masyarakat.
Dalam sebuah peran terdapat sejumlah harapan-harapan dari masyarakat
yang berlaku untuk peran terse but yang disebut jug a sebagai role expectation
atau harapan peran. Sehubur1gan dengan harapan peran, Sarlito (2003)
mengemukakan bahwa harapan peran adalah harapan-harapan orang lain
(pada umumnya) tentang perilaku yang pantas, yang seyogyanya ditunjukkan
oleh seorang yang memiliki peran tertentu.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa suatu harapan peran merupakan
harapan masyarakat terhadap seorang pemegang peran untuk menampilkan
tingkah laku tertentu sesuai dengan peran yang dimilikinya. Sebagai contoh,
yang bersamaan, baik dari individu sendiri maupun dari lingkungan, tetapi
bersifat bertentangan.
24
Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa konflik
peran merupakan kesulitan yang dialami seseorang karena _menjalani dua
atau lebih harapan atau tuntutan peran yang saling bertentangan satu sama
lain.
Myers (1988) membagi konflik peran menjadi tiga, yaitu:
1. Konflik antara individu dengan peran
Pertentangan antara kepribadian atau sikap individu dengan harapan atau
tuntutan dari perannya, misal: seorang polisi harus menangkap seorang
pencuri yang ternyata adalah keponakannya. Polisi ini akan mengalami
konflik peran antara membantu keponakannya atau menjalankan tugas.
2. Konflik antar peran (intrarole conflict)
Ketegangan yang ditimbulkan oleh tuntutan atau harapan yang
bertentangan mengenai bagaimana suatu peran harus dilakukan. Salah
satu contohnya adalah seorang anak yang dituntut untuk selalu
membantu adiknya oleh ibunya, sedangkan ayahnya melarang ia
membantu adiknya supaya adiknya menjadi mandiri. Hal ini akan
menimbulkan konflik peran karena ada harapan yang bertentangan.
25
3. Konflik dalam peran (interrole conflict)
Ketegangan atau konflik yang terjadi karena tuntutan dari dua peran yang
berbeda yang harus dilakukan secara bersamaan, misalnya: konflik yang
dialami ibu yang bekerja, pad<;t saat yang sama ia harus berperan sebagai
pekerja dan ibu rumah tangga.
Dari uraian diatas, konflik peran yang dialami wanita berperan ganda adaiah
jenis interrole conflict, dimana tekanan dari peran pekerjaan tidak sesuai
dengan tekanan dari peran keluarga.
Menurut Frieze, dkk,. (1978) wanita yang berperan ganda sering menghadapi
banyak masaiah seperti :
1. Role conflict, yaitu konflik antara perannya sebagai pekerja dan sebagai
ibu rumah tangga.
2. Role overload, yaitu kesulitan mengatur waktu karena peran-peran yang
dimilikinya menuntut waktu yang tidak sedikit (akibat beban kerja yang
terlalu banyak).
3. Role discontinuity, yaitu adanya peran yang tidak berkesinambungan,
dimana kehidupan wanita berubah sepanjang waktu dan pergantian
tuntutan perannya membutuhkan penyesuaian yang tidak mudah
schingga dapal menimbulkan slres:s.
26
Setiap ibu yang bekerja sangat mungkin mengalami ketiga hal tersebut
diatas. Untuk menjalani satu peran saja, seseorang mungkin mengalami role
overload (kelebihan beban karena satu peran), misalnya karena tuntutan
peran tersebut terlalu banyak. Sedangkan seseorang tidak mungkin hidup
ha·nya dengan satu peran saja, sehing;ia kemungkinan terjadinya konflik
peran juga selalu ada. Terlebih lagi kehidupan seseorang selalu berubah
sejalan bertambahnya usia, sehingga tentu saja perannya juga selalu
berubal 1. Dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa ibu bekerja memang
memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk mengalami konflik peran.
Kerch G' a/ (dalam Linzey & Aronson, 1968) mengemukakan bahwa setiap
orang pada satu waktu atau saat yang sama menjalani suatu posisi dalam
suatl' sistem yang berbeda-beda sesuai apa yang ditetapkan lingkungannya.
Dengan kata lain, setiap orang menjalani beberapa posisi yang berbeda
sehingga harus melakukan penyesuaian terhadap peran yang berbeda
tersebut. Apabila terdapat kesulitan dalam menyesuaikan tuntutan antara
peran yang dimiliki seorang ibu bekerja, maka ia memerlukan cara untuk
clapat mengorganisir peran-peran tersebut, sehingga dapa! mengurangi atau
menghilangkan konflik yang ada.
Linton (dalam Linzey & Aronson, 1968) mengajukan beberapa cara
mengorganisir peran ganda:
27
1. f<adang-kadang hanya satu peran yang aktif dibawakan pada saat
tertentu, sedangkan peran~pe'.an lainnya menjadi peran yang latent.
Misalnya seorang ibu rumah tangga adalah seorang karyawan ketika ia
berada dikantor, sedangkan perannya sebagai ibu rumah tangga menjadi
pera,n yang latent.
2. Mungkin saja terjadi penggabungan dua peran atau lebih. Misalnya
seseorang mengatakan:" sebagai seorang l<aryawan, saran saya .... tetapi
sebagai seorang ibu saya menganjurkan ..... ". Penggabungan dua peran
ini disebut Sarbin sebagai fenomena role-casting.
3. Multiperan mungkin dibawakan secara bergantian pada suatu periode
tanpa adanya kata-kata yang menunjukkan pergantian peran secara
eksplisit. Contohnya adalah seorang dokter memberikan saran sebagai
tem~n dan pada saat berikutnya memberi saran sebagai seorang dokter,
tanpa adanya kata-kata yang menunjukkan terjadinya pergantian peran.
f<emampuan memecahkan konflik peran berhubungan dengan penyesuaian
diri seseorang. Bila orang tersebut dapat menempatkan diri dalam berbagai
lingkun9an maka tingkah perannya disebut efisien, Jayak dan tepat. Menurut
Sarbin (dalam Linzey & Aronson, 1968) pemecahan konflik peran yang
efisien tergantung pada ketepatan individu menempatkan dirinya dalam
28
berbagai lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah kejadian
kejadian yang menimbulkan input yang kemudian memungkinkan seseorang
menyimoulkan status yang dimilikinya dan peran apa yang ia bawakan.
2.2.3 PERAN GANDA WANITA
Lewis (dalam Frieze, dkk., 1978) menjelaskan mengenai beberapa peran
utarna yang dimiliki oleh wanita berperan ganda yaitu ibu bekerja yang
memiliki aktivitas didalarn dua lingkungan kehidupan yaitu lingkungan
keluarga (ruang domestik) dan lingkungan pekerjaan (ruang publik), yaitu:
1. Peran sebagai istri
Peran sebagai istri diperoleh ketika seorang wanita secara sah mengikat
diri dengan seorang laki-laki melalui ikatan pernikahan. Bagi kebanyakan
pasangan, pernikahan ditandai de11gan adanya saling berbagi
pengetahuan, perhatian secara fisik dan ernosional, kepernilikan hal-ha!
yang bersifat material, tempat tinggal bersama dan tanggung jawab
terl1adap anak-anak yang mereka miliki.
Sebagai seorang istri, wanita harus memiliki sikap hidup yang mantap. la
l1arus bisa mendampingi suami dalam situasi bagaimanapun jug8 dan
disertai dengan rasa kasih sayang, kecintaan, loyalitas dan kesetiaan
pada partner hidupnya. Juga dapat menclorong suami untuk berl\arir
dengan cara yang sehat (Kartini,'1992).
29
Peran ini dianggap mewakili peran individu sebagai wanita dewasa yang
berkaitan dengan peran-peran lainnya sebagai pengurus rumah tangga
dan ibu dari anak-anak.
2 .. Peran sebagai ibu rumah "tangga
Wanita yang te/ah menikah diharapkan untuk melakukan tugas-tugas
rumah tangga atas dasar cinta serta atas dasar suatu tugas dan
kewajiban yang harus dilaksanakan.
Menu rut Kartini (1992) dalam ha/ ini terdapat re/asi-relasi form a! dan
semacam pembagian kerja. Dimana suami terutama sekali bertindak
sebagai pencari nafkah dan sebagai istri, wanita berfungsi sebagai
pengurus rumah tangga. Tetapi, acapkali juga istri berperan sebagai
pencari nafkah.Yang terpenting ada/ah kemampuan seorang perempuan
membagi waktu dan tenaga agar sega/a urusan rumah tangga dapat
berjalan dengan baik.
3. Peran sebagai ibu
Peran sebagai seorang ibu merupal<an ha/ yang unik bagi wanita karena
merupakan suatu "peristiwa biologis" yang hanya bisa dialami o/eh
wanita yaitu melahirkan anak. Seorang ibu bertanggung jawab untuk
memberikan perhatian secara fisik maupun emosiona/ kepada ana1<-
anaknya. mampu menciptakan iklim psikis yang gembira, bahagia dan
bebas. Sehingga suasana rumah tangga menjadi semarak dan bisa
mernberi rasa aman.
4. Peran sebagai pekerja
30
Sebagai pekerja, wanita akan dituntut untuk mernenuhi kewajiban
perannya sebagai pekerja sesuai dengan jenis pekerjaannya dengan
melakukan seluruh tugas-tugasnya dengan baik sesuai dengan jam kerja
yang telah ditentukan.
2.2.4 Wanita Bekerja
Dewasa, ini, wanita mendapat kesempatan yang rnakin besar untuk
memperolel1 pendidikan tinggi dan sejalan dengan itu kesempatan untuk
bekerjapun semakin terbuka lebar. Wanita Indonesia saat ini lebih berani
untuk bersuara dan juga bersikap untuk menunjukkan kemampuan
terbaiknya demi tercapainya keadaan yang lebih baik.
Kedengarannya memang idealis, tetapi wanita juga mempunyai keinginan
untuk mengembangkan kemampuan dan ilmu yang dimilikinya. Hal ini bisa
di!akukan dengan bekerja, baik itu bekerja di luar rumah atau berkantor di
rumah. Selain itu, faktor ekonomi sedikit banyak juga r.iempengaruhi seorang
ibu bekerja mengingat makin meningkatnya kebutuhan keluarga terutarna
biaya untuk anak.
Banyak hal_ya.ng dijadikan alasan bagi wanita untuk masuk kedalam dunia
kerja Jacinta (2002) men(lemukakan beberapa alasan mengapa wanita
termotivasi untuk bekerja, yaitu:
1. Kebutuhan finansial
3 l
Seringkali kebutuhan rumah tangga yang begitu besar dan mendesak,
membuat suami dan istri harus bekerja untuk bisa mencukupi kebutuhan
sehari-hari. Kondisi tersebut membuat sang istri tidak punya pilihan lain
keCL,ali ikut mencari pekerjaan di luar rumah, meskipun "hati" nya tidal<
ingin bekerja. Kepuasan akan penghasilan yang diperoleh serta
kebutuhan finansial dalam keluarga berperan dalam memotivasi wanita
untu'( bekerja.
2. Kebutuhan sosial-relasional
Ada pula ibu-ibu yang tetap memilih untuk bekerja, !<arena mempunyai
kebutuhan sosial-relasional yang tinggi dan tempat kerja rnereka sangat
mencukupi kebutuhan mereka tersebut. Dalam diri mereka iersimpan
suatu kebutuhan akan penerimaan sosial, akan adanya identitas sosial
yang diperoleh melalui komunitas kerja. Bergaul dengan re!\an-rekan di
kantor menjadi agenda yang lebih menyenangkan dari pada tinggal
32
dirumah. Faktor psikologis seseorang serta keadaan internal keluarga,
turut mempengaruhi seorang ibu untuk tetap mempertahankan
pekerjaannya.
, 3. Kebutuhan aktualisasi diri
Abraham Maslow pada tahun 1960 mengembangkan teori hierarki
kebutuhan, yang salah satunya mengungkapkan bahwa manusia
mempunyai kebutuhan akan aktualisasi diri dan menemukan makna
hidupnya melalui aktivitas yang dijalaninya.
Bekerja adalah salah satu sarana atau jalan yang dapat dipergunakan
oleh manusia dalam menemukan makna hidupnya. Dengan berkarya,
berkreasi, mencipta, mengekspresikan diri, mengembangkan cliri clan
oran1 lain, membagikan ilmu dan pengalaman, menemukan sesuatu,
menghasilkan sesuatu, serta menclapatkan penghargaan, penerimaan,
prestasi adalah bagian dari proses penemuan dan pencapaian
kepenuhan diri.
Kebutuhan akan aktualisasi diri melalui profesi ataupun karir, merupal,an
salah satu pilihan yang banyak diambil oleh para wanita di zarnan
sekarang ini. Terutama clengan makin terbukanya kesempatan yang sama
pacla wanita untuk meraih jenjang karir yang tinggi.
4. Lain-lai•1
Pada beberapa kasus, ada pula ibu bekerja yang memang jauh lebih
menyukai dunia kerja ketimbang hidup dalam keluarga. Mereka merasa
lebih rile.ks dan nyaman jika s~dang bekerja dari pada di rumah sendiri.
Dan pada kenyataannya, mereka bekerja agar dapat pergi dan
menghindar dari keluarga. Kasus ini memang dilandasi oleh persoalan
psikologis yang lebih mendalam, baik terjadi di dalam diri orang yang
bersangkutan maupun dalam hubungan antar anggota keluarga.
2.2.5 Wanita Bekerja dalam Perspektif Islam
33
Wanita merupakan bagian potensial dan memiliki peranan penting da!am
kehidupan. Tugas wanita yang paling utama dan tidak ada pertentangannya
adalah mendidik generasi penerus bangsa yang telah dipersiapkan oleh Allah
baik secara fisik maupun jiwa. Dengan alasan apapun seperti materi atau
modernisasi, wanita wajib untuk tidak melupakan tugas mulia ini.
Dr. Qar<;lhawi (2002) mengatakan bahwa wanita bekerja atau melakukan
aktivitas diluar rumah dibolehkan Uaiz). Diantara aktivitas wanita iaiah
memePhara rumah tangganya, membahagiakan suami dan membenluk
keluarga yang tentram, damai, penuh cinta dan kasih sayang. Namun
demikian, tidak berarti bahwa wanita bekerja di luar rumah itu diharamkan
syara'. Karena tidak seorangpun yang dapat mengl1aramkan :o;e<watu tanpa
34
adanya nash syara' yang sahih periwayatannya dan sharih Uelas)
petunjuknya.
Islam lelah menetapkan urusan mencari nafkah adalah kewajiban laki-laki
bukan kewajiban wanita. Tetapi jika si wanila menghendakinya, makil
diperbolel1kan bekerja jika diizinkan oleh suaminya atau ayahnya jika belum
menikah.
Menurut Dr. Qardhawi (2002), terdapat beberapa kewajiban bagi wanita yang
bekerja diluar rumah menurut ajaran Islam, yaitu sebagai ~erikut:
1. Hendaklah pekerjaannya itu sendiri disyari'alkan. Artinya pel<erjaannya itu
tidak haram atau bisa mendatangkan sesuatu yang haram. Seper ti wanita
yang bekerja untuk melayani lelaki bujang, wanita yang menjadi sekertaris ,
khusus bagi seorang direktur yang karena alasan kegiatan rnereka sering
berkhaiwat (berduaan) atau menjadi penari yang merangsang nafsu atau
bekerja di bar-bar untuk menghidangkan minuman keras dan pekerjaan
yang semisal demikian diatas.
2. Memenuili adab wanita muslimah ketika diluar rumail dalam berpakaian,
berjalan, berbicara dan melakukan gerak-gerik. Seperti beberapa Firman
Allah SWT:
35
·' ' ·· ,., · · . ' u· ' ' . " -~·· -- ' , . -·1 . . . · '· ' - - 1' '· ' '"Jll'· w\ ,.,,_.,, • .l..w .-.~-.. ·• • j ·"~ '"""'-" • • ca,,::,.J WU.<l o.o..\J • " • ' ....,,..--,,) O:!." j ....,,,...,..j.,,- " u:".J ". LJ:A 0 " ' ' ,, ' J
Arti :"Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, "hendaklah mereka
· menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak
daripadanya ..... " (an-Nur: 31)
.~ '.' ,,. - '()1§' , . '' ' '~ . "'1·~-· J~'. " ..... 11~' C:lj "'~ W "• • j • <LI u. 'U.l.::l . • .- .lJ '-' U' 1 a '> • '-"" .J~ ~ v-....r-;.. ~"-if!~ .. .. ........ .
Arti: " ... maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga
berk~inginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah
perkataan yang bail<" (al-Ahzab 32).
3. Janganlah pekerjaan atau tugasnya diluar rumah mengabaikan
kewajiban-kewajibannya dalam rumah tangga, seperti kewajibannya
terhadap suami atau anak-anaknya yang merupakan kewajiban dan turias
utamanya sebagai seorang istri.
2.2 f<erangka Berfikir
Pernika[1an adalah dasar pertama bagi pertahanan suatu rumah tangga
dalam masyarakat. Pasangan suami istri yang bersangkutan tentu
menginginkan pernikahan yang langgeng seumur hidup dan memperoleh
kepuasan atau kebahagiaan dalam pernikahan mereka. Kepuasan daiarn
pernikahan tidak akan muncul dengan sendirinya, tetapi harus diusahakan
dan diciptakan oleh kedua individu tersebut.
36
Dalam suatu l1ubungan tali pernik_ahan dibutuhkan banyak sekali
penyesuaian yang harus dilakukan suami maupun istri agar mereka dapat
memperoleh kebahagiaan dalam pernikahan. Salah satu penyesuaian yang
harus dliakukan adalah pembagian peran, yang terkadang menjadi lebih sulit
dilakukan karena peran ganda yang dijalani oleh istri.
Wanita sebagai ibu rumah tangga yang bekerja dituntut memberikan
keterlibatan yang penuh dalam menjalankan perannya sebagai istri, ibu
rumah tangga dan ibu dari anak-anaknya. Tuntutan peran sebagai ibu rumah
tangga yang dapat saja bertubrukan dengan tuntutan perannya sebagai
pekerja tidak jarang menuntut enersi maupun waktu dan pikirannya. Keadaan
tersebuf diperkirakan akan menimbulkan masalah baru yaitu konflik peran
yang secara langsung akan turut mempengaruhi kondisi pernikahan dan
keluarga mereka.
Kehidupan wanita yang berperan ganda menuntut gerak yang serba terburu-·
buru dan sibuk. Dimana hal tersebut menimbulkan suatu pola hidup yang
serba kompleks dan membutuhkan adanya keseimbangan, penyesuaian dan
l1ubungan keluarga yang memuaskan. Sebaliknya, bila hal tersebut tidal\
tercapai dapat mengakibatkan berkurangnya perasaan puas terhadap
pernikal1an, keluarga dan kehidupan rumal1 tangga yang tidak hanya
dirasakan oleh wanita tetapi juga dirasakan oleh suami dan mungkin juga
oleh seluruh anggota keluarga (Hurlock, 1980).
Bekerja bagi seorang ibu memberikan pengaruh yang kontradiktif dalam
kehidupan yang ia jalani. Disatu pihak dapat meningkatkan kualitasnya
sebagai manusia dan dipihak lain bekerja dapat menjadi sumber konflik
dalam kehidupan pernikahannya yang dapat menyebabkan timbulnya rasa
ketidakpuasan dalam kehidupan pernikahannya.
2.5 Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teoritis diatas, penulis merumuskan hipotesis
penelitian dalam bentuk pernyataan yaitu:
H Ada hubungan negatif yang signifikan antara konf/ik peran ganda
wanita dengan kepuasan pernikahan.
37
H 0 : Tidak ada hubungan negatif yang signifikan antara konflik peran ganda
wanita dengan kepuasan pernikahan.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1 Pendekatan dan Metode penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif secara tipikal dikaitkan dengan proses induksi
enumeratif, yaitu menarik kesimpulan berdasarkan angka dan melakukan
abstraksi berdasarkan generalisasi (Creswell dalam Alsa, 2003)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang
meliputi kegiatan pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau
menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang
berjalan dari suatu penelitian.Dan jenis penelitian yang digunakan adalah
jenis penelitian korelasional untuk menentukan tingkat hubungan variabel
variabel yang berbeda dalam suatu populasi (Sevilla, dkk., 1993).
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Yang merupakan
variabel bebas adalah konflik peran ganda wanita dan variabel terikat clalam
penelitian ini adalah kepuasan pernikahan
39
Adapun definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah:
-1 _ Konflik Peran Ganda
Konflik peran ganda yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan
kesulitan yang dialami seseorang karena menjalani dua atau lebih
· harapan atau tuntutan peran yang saling bertentangan satu sama lain.
Peran-peran tersebut adalah peran yang dijalani ibu bekerja yang memiliki
aktivitas didalam dua lingkungan kehidupan yaitu lingkungan keluarga
(ruang domestik) sebagai istri, sebagai ibu rumah tangga, sebagai ibu dan
lingkungan pekerjaan (ruang publik) sebagai pekerja,
Penyusunan skala pengukuran konflik peran ganda wanita dalam
penelitian ini diadaptasi dari skala konflik peran ganda yang disusun oleh
Imelda Luki Arinta (1993) (dalam Saifuddin, 2004), Ska]a ini
diklasifikasikan berdasarkan teori Lewis tentang peran utama yang dimiliki
oleh wanita berperan ganda,
Aspek-aspek yang akan diukur adalah 1) peran sebagai istri dan
diturunkan menjadi dua indikator yaitu komunikasi dan interaksi dengan
suami juga pandangan suami terhadap peran ganda wanita: 2) peran
sebagai ibu rumah tangga dan diturunkan menjadi dua indikator yaitu
bantuan pekerjaan rumah tangga dan waktu untuk keluarga;
3) peran sebagai ibu dan diturunkan. menjadi dua indikator yaitu
pengasuhan anak dan komunikasi dan interaksi dengan anak; 4) peran
sebagai pekerja dan diturunkan menjadi dua indikator yaitu menentukan
prioritas dan tekanan karir dan_keluarga. --- ..... ._
2. Kepuasan Pernikahan
KepLnsan pernikahan adalah perasaan subyektif akan f;ebahagiaan,
kepuasan dan pengalaman menyenangkan yang dialami oleh masing-
masing pasangan suami istri dengan mempertimbangkan keseluruhan
aspel< dalam pernikahan.
40
Skala kepuasan pernikahan dalam penelitian ini disusun oleh penulis dan
bersandar pada teori Duvall & Miller tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pernikahan karakter pada masa kini. Menurut
Duvall & Miller, kepuasan pernikahan dapat dilihat dari beberapa aspek
yaitu afeksi, kepercayaan, equalitarian, komunikasi, seks, kehidupan
sosial, tempat tinggal dan keuangan keluarga.
3.3 Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi dan Sampel
41
Gay (1976) mendefinisikan populasi sebagai kelompok dimana peneliti akan
menggener9Jj90~sikan hasil penelitiannya (dalam Sevilla, dkk., 1993). Populasi
dalam penelitian ini sebanyak 102 orang dan mereka adalah wanita
berkeluarga dan bekerja yang tinggal di Asrama POLRI Cileduk -Tangerang.
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 orang. Jumlah sampel
penelitian ini dianggap memenuhi syarat penelitian, karena menurut Gay
(1976) (dalam Sevilla, dkk.,1993) untuk tipe penelitian korelasi ukuran
minimum yang dapat diterima adalah tidak l<urang dari 30 orang yang
merupakan jumlah minimal sampel untuk dapat melakukan perhitungan
statistil< yang akurat.
3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Menurut Suharsimi (2003), metode Purposive sampling yaitu cara
pengambilan subyek atau sampel didasarkan alas tujuan tertentu dengan
syarat pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
42
Kriteria yang diberikan penulis dalam penelitian ini adalah:
1. War')a Asrama POLRI Ciledug Rt. 002/Rw. 02, Rt.004/Rw.02 dan
Rt.005/Rw.02.
2. Beragama Islam.
3. · Wanita yang tel ah bekerja dan berkeluarga.
4. Memiliki pasangan/suami yang juga bekerja diluar rumah.
5. Bekerja diluar rumah secara tetap.
6. Memiliki minimcil satu anak.
7. Pendidikan minimal SMU/sederajat.
3.4 lnstrumen Pengumpul Data
3.4.1 Skala Konflik Peran Ganda
Skala konflik peran ganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
yang diadaptasi dari sl<ala konflil< peran ganda yang disusun oleh Imelda Luki
Arinta (1993) (dalam Saifuddin, 2004).
Penulis menyusun skala konflik peran ganda berdasarkan teori Lewis tentang
peran utama yang dimiliki oleh wanita yang berperan ganda. Untuk
penyebaran item secara lebih jelas dapat dilihat pada label 3.1 dibawah ini:
43
Tabel 3.1
Blue print Skala Konflik Peran Ganda (Pra Try Out) ,-Item
I Aspek lndikator clmlh
Favorable Unfavorable --- --· -> Komunikasi·dan
interaksi dengan 24,30,27 42,53,49 6 I suami. I , 1
1.Peran -----
I sebagai istri > Pandangan suami
terhadap peran 19,35,6, 17 56,21,33,8 8
ganda wanita.
-- ----2. Peran > Bantu an
pekerjaan rumah. 5,12,2 31,34,60
--~-J sebagai ibu
rum ah ------·--· > Waktu untuk
I tangga keluarga. 32,37,3,47 7,51,45,23 8
----- -> Pengasuhan anak. 9,48,43,44 39,25,46,29 8
3. Per an -------> Komunikasi dan
sebagai ibu 28,38, 15, interaksi dengan 59,'16,10,13 8
I 57 anak.
-I > Menentukan
-8~ 4. Pe·an 54,4,58,55 36,50, 14,20
sebagai prioritas.
---·-·-> Tekanan karir dan pekerja 52,40,41, 1 I 26.22.18.11 8 I
tekanan keluarga. ---- ---------------- --------
Jumlah 30 I
30 60 ----- ------
'14
Skala ini menggunakan 4 alternatif jawaban dengan meniadakan jawabar,
netral (N), Hal ini untuk menghindari subyek melakukan proteksi dengan
' selalu memberikan jawaban netral. Skor akhir sampel adalah skor total dari
jawaban pada setiap pernyataan. Yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-
kadang (KO), Tidak Pernah (TP).
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dari pemyataan-
pernyataan kuisioner diberi skor berdasarkan pada label 3.2 dibawah ini :
Tabel 3.2
Skor Item Skala Konfiik Peran Ganda
Skala Favorable Unvaforab le ----------··------ ·-Selalu (SL) 4 1
Sering (SR) 3 2 --· -· ·---~·-·
Kadang-kadang (KO) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4
- - ·---·
3.4.2 Skala Kepuasan Pernikahan
Skala kepuasan pernikanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
yang disusun oleh penulis. Adapun untuk skala kepuasan pernikahan,
disandarkan berdasarkan teori Duvall & Miller tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pernikahan karakter pada masa kini. Untuk
penyebaran item, secara lebih jelas dapat dilihat pada label 3.3 dibawah in!.
45
Tabel 3.3
Blue Print Skala Kepuasan Pernikahan (Pra Try Out)
Item Aspek Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Afeksi 5, 19,6,52, 10 3,31,37,14,57 10 ' .- --··"-· ..
2: Kepercayaan 1,32,29,47 24,8,33,59 8 -
· 3. Equalitarian 2,58,35,39 45,7,51,20 8
4. Komunikasi 42,23,55, 18,27 4,38,49, 11,61 10
5. Seksual 36,46,25 56, 16,30 6 --
6. Kehidupan sosial 9,34,13,50 44,54,22,43 8 - ------······-
7. Tempat tinggal 12,41,60 53,28,48 6 -···- ---·-··-
8. Keu1ngan keluarga 15,26,62 21,17,40 6 ---·-
Jumlah 31 31 62 I
Skala ini menggunakan 4 alternatif jawaban dengan meniadakan jawaban
netral (N), Hal ini untuk menghindari subyek melakukan proteksi dengan
selalu memberikan jawaban netral. Skor akhir sampel adalah skor total dari
jawaoan pada setiap pernyataan. Yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S),
Tidal< Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dari pernyataan-
pernyataan kuesioner diberi skor berdasarkan pada label 3.4 dibawah ini:
46
Tabel 3.4
Skar Item Skala Kepuasan pernikahan --
Skala Favorable Unvaforable ·-·" -··---
Sangat Sesuai (SS) 4 1
Sesuai (S) 3 2 ---
"Tidak Sesuai (TS) .
2 3
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4
3_5 Teknik Uji lnstrumen
3.5.1 Uji validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu skala psikologi
mampu menghasilkan data yang akurat dan sesuai clengan tujuan ukurnya. ,
Validitas skala psikologi banyak yang clisanclarkan pacla relevansi isi
pernyataan yang clisusun berdasarkan rancangan yang tepat. Dalam
penelitian ini, pengujian kualitas item clilakukan clengan menggunakan
formula Pearson (Saifucldin, 2004) clengan rumus :
f<eterangan
i : skor item
x : skor skala
11 : banyaknya subyek
47
3.5.2 Uji reliabilitas
Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran diperoleh hasil
yang relatif sama. Untuk menguji reliabilitas alat pengumpul data dalam
penelithn ini menggunakan analisa c.ari Alfa Cronbach (Saifuddin, 2004)
dengan rumus :
a= -- 1---[ K J[ I/u'] K-1 S/
Keterangan :
a = Realibilitas
K = Jumlah belah tes
Sj 2 = Vari ans belahan j; j =1,2 ..... k
Sx2 = Varians skor tes
3.6 Uji lnstrumen Penelitian
3.6.1 Skala Konflik Peran Ganda
Item dari skala konflik peran ganda sejumlah 60 buah diujicobakan pada
sampel ibu bekerja (n=36). Dari has ii analisis tern ya ta 27 item gugur a tau
lidak valid yaitu:
49
----· ·----·· 1·-------1 >- Menentukan *54,4, 36,50, 3 5
4. Pe ran prioritas. *58,55 *14,20
sebagai >- Tekanan karir *52,*40, 26,22,
pekerja dan tekanan 4 4 I 41,*1 *18, 11
keluarga. . . . ----~ .... ·-.
Jumlah 30 30 33 27
Ket : *Valid pada taraf signifikansi pada level 0,05
Pengujian reliabilitas skala konflik peran ganda ini menggunakan analisis ,
Alpha Cronbach. Hasilnya menunjukkan koefisien realibilitas Alpha sebesar
0,854.
3.6.2 Skala Kepuasan Pernikahan
Item dari skala konflik peran ganda sejumlah 62 buah diujicobakan pada
sampel ibu bekerja (n=36).
Dari hasil analisis ternyata 25 item gugur atau tidak valid yaitu:
4,7,9, 13, 15, 16, 19,25,27,28,29,35,40,42,46,47,50,52,53,55,56,58,59,60,62.
Dan diperoleh 37 item valid yaitu:
1,2,3,5,6,8, 10, 11, 12, 14, 17, 18,20,21,22,23,24,26,30,31,32,33,34,36,37,38,39,
41,43,44,"5,48,49,51,54,57,61.
13crikul /J/uo print skala kcpuasan pernikahan pasca try out dapal clilihat pacla
label 3.6
50
Tabel 3.6
Blue print Skala Kepuasan Pernikahan (Pasca try out)
r Item Juml
I Aspek
Favorable Unfavorable Valid , - -~~
1., Afeksi --··-- *5, 19,*6', *3,*31,*37,
52,*10 *14,*57
2. Kepercayaan *1 ,*32 ,29 ,4 7 *24,*8,*33,59 ·--··-·----- . -3. Equalitarian *2,58,35, *39 *45, 7,*51,*20
4. Komunikasi 42,*23,55, 4,*38,*49,
*18,27 *11,*61
5. Seksual *36,46,25 56, 16,*30 --·-· 6. Kehidupan
9,*34, 13,50 *44,*54,*22,*43 sosial
7. Tempat tinggal *12,*41,60 53,28,*48
8. Keuangan
keluarga 15,*26,62 *21,*17,40
Jumlah 31 31
Ket : *Valid pada taraf signifikansi pada level 0,05
- 8
5 -----
5 --
6
I ---2
5
3
3 ---I
37
2 I
3
3
4
4
3
3
3
25
Pengujian reliabilitas skala kepuasan pernikahan ini menggunakan analisis
Alpha Cronbach. Hasilnya menunjukkan koefisien realibilitas Alpha sebesar
0,936.
51
3.7 Teknik Analisa Data
A11alisis data merupakan tahap yang sangat penting dalam suatu penelitian.
!<arena dengan analisis ini, data yang diperoleh dari lapangan diolah
sehingga memiliki makna atau arti yang berguna dalam memecahkan
masalah penelitian. Data-data mentah yang telah dikumpulkan, kemudian
disusun sedemikian rupa sehingga berguna untuk menguji hipotesis yang
ada.
Mengingat bahwa penelitian ini bersifat korelasional dan menggunakan teknik
statistik parametrik, maka teknik perhitungan yang sesuai dengan metode
tersebut adalah dengan menggunakan Pearson product moment (Suharsimi,
2003). Perhitungan korela:o.i dilakukan menurut rumus:
Keterangan:
r., : Angka indeks korelasi 'r' product moment.
n : Jumlah subyek
2.:.11 : Jumlah has ii perkalian antara skor X dan Y
L: x : Jumlah seluruh skor X
2:: r : Jumlah seluruh skor Y
52
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan penghitungan program
statistik: Pake! Statistik Untuk llmu Sosial (SPSS versi 11.0 for Windows).
3.8 Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Dimulai dengan perumusan masalah dan menentukan variabel
penelitian.
b. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan
landasan teoritis yang tepat.
c. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan
digunakan dalam penelitian ini.
d. Menentukan lokasi penelitian.
2. Tahap pengambilan data
a. ~ lemberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta
kesediaan subyek untuk mengisi skala penelitian.
b. Melaksanakan pengambilan data dengan memberikan skala penelitian
y01ng telah disiapkan kepada subyek penelitian.
)4
BAB4
PRESENT ASI DAN ANALISIS DAT A
4.1 Gambaran Umum Responden
Responden·dalam penelitian ini adalah ibu bekerja yang tinggal di Asrama
POLRI Cileduk Rt. 02/ Rw.04, RT. 04/ Rw.04 dan Rt. 05/ Rw. 04 dengan
jumlah keseluruhan responden sebanyak 36 orang.
Gambaran umum responden penelitian berdasarkan usia, dapat diilustrasikan
pacla tabel berikut :
~·
Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Usia
Usia/ Th Frekuensi
< 30 4
31-40 16
41-50 14
51-60 2 ·-
,. __ Jumlah 36
--
% --
11, 1
44,4
38,9
5,6 I
100 .I
Dilihat clari segi usia, penelitian ini didominasi responden yang berus1a antara
31-40 tahun. Dan terbagi dalam 2 kategori masa dewasa dini clan dewasa
maclya.
55
Gambaran umum responden penelitian berdasarkan lama bekerja, clapat
cliilustrasikan pacla label berikut :
Tabel 4.2
Responclen Berclasarkan Lama Bekerja
.. ..
Lama Bekerja/ Th Frekuensi %
.. ------ 5-10 . 3 8,3
11-15 7 19,4
16-20 6 16,7
21-25 10 27,8 I
26-30 8 22,2
I -
31-35 2 5,6 ··--···J
Jumlah 36 100 I ··--J
Dilihat clari lama bekerjanya responclen cukup bervariasi. Secara keseluruhan
responclen telah bekerja selama lebih clari 4 tahun, sehingga mereka telah
meras~kan keuntungan clan kerugian berkerja clan mengurus rumah ta11gga
pacla waktu yang bersamaan. Selain itu mereka juga telah mengembangkan
pola penyesuaian diri terhaclap situasi peran ganda yang mereka jalani.
Gambaran umum responden penelitian berdasarkan jumlah anak, clapat
diilustrasikan pacla tabel berikut :
56
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Jumlah Anak
Jumlah Anak Frekuensi % I 1 3 8,3
2 14 38,9
3 15 41,6 ' ....... ~.
4 4 11, 1
Jumlah 36 100
Dan dilihat dari segi jumlah anak yang dimiliki responden, penelitian ini
didominasi oleh responden yang memiliki 3 orang anak. Jumlah anak dalam
hal ini dapat berhubungan dengan tingkat kebutuhan seseorang. Tingkat
kebutuhan tersebut akan memberikan warna bagi motivasi dan tindakan
seseorang secara individu dalam bekerja.
4.2 Presentasi Data
4.2.1 Deskripsi Statistik
Berikut ini· penulis akan menguraikan hasil perhitungan statistil' skor
responden penelitian dengan penyajian dalam bentuk label sebagai berikut:
57
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif
Skor Skor Variabel Penelitian N Mean Stan
·-----1 dar Deviasi I
Min Max
~----
Konflik Per.ar:i.Ganda 36 40 111 ,,.,, I ' ----"---- - ----
Kepuas<'n Pernikahan 36 70 127 105.52 ··--··
L___ ________________________
14.25
' ..... I
I I
--------- --- ___ ; 16.70
4.2.2 Kategorisasi Skor Penelitian
4.2.2.1 Kategorisasi Skor Tingkat Konflik Peran Ganda Wanita
Sebelu111 111elakukan uji hipotesis, penulis menentukan tingkat konflik peran
ganda dan kepuasan responden terlebih dahulu. Pengkategorisasian yang
dilakukan menggunakan kategorisasi jenjang ordinal, yaitu mene111patkan
individu kedalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang
menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Saifuddin, 2004).
Secara teoritis, skala konflik peran ganda terdiri dari 33 item dengan 4
allernatif jawaban yang diberi skor 1 sa111pai dengan 4. Dengan dernikian
1er1tangan skor tere11dah yang mungkin diperoleh responden adalah 33 (llasil
dari ·1 x 33) dan skor tertinggi adalah 132 (hasil dari 4 x 33). Skor teriinggi
111enunjukkan diagnosis tingkat konflik peran yang tinggi dan skor terendah
111enunjukkan diagnosis tingkat konflik peran yang rendah. Sehi~1gga luas
58
jarak sebenarnya adalah 132 - 33 = 99. Oengan demikian, seliap satuan
deviasi standarnya bernilai er= 99/6 = 16 dan mean teoritisnya adalah ,u -
(33 x 2) + (33 x 3) I 2 = 82.
Penulis menggolongkan kedalam 3 kategori diagnosis tingkat ko11flik peran
ganda, yaitu: rendah, sedang dan tinggi.
Deng an norm a kategorisasi (Saifuddin, 2004 ):
Rendah X < (fl - 1,0er)
Sedang :()1-1,0er):SX <(,u+1,0er)
Tinggi :(;1+1,0er):SX
l<eterangan : X = skor subyek fl= mean teoritis er =sta11dar deviasi
Berdasarkan penyebaran skor respon konflik peran ganda dalam pe11elitian
ini, tingkat konflik peran ganda responden dapat digambarkan seperti dalam
label berikut:
Tabel 4.5
Penyebaran Skor Respon Konflik Peran Ganda
Skor Kategori Frekuensi ----- ·-· ·-x < 66 Rend ah 5 ---------- ---- - ···--------------- --
66 $ X< 98 Sedang 28
98 $ x Tinggi. 3 . ~-~-- .......
Jumlah 36 '--·
-% I ···--·--·---·~--1 13,89
i -.------- -I
! 77,78
8,33
100 -
I --1 ---
59
Berdasarkan label diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden
penelitian tergolong subyek yang mengalami tingkat konflik peran ganda
clalam kategori sedang.
4.2.2.2 Kategorisasi Skor Tingkat Kepuasan Pernikahan
Adapun skala kepuasan pernikahan terdiri dari 37 item dengan 4 alternatif
jawaban yang diberi skor 1 sampai dengan 4. clengan demikian re11t211ga11
skor terend2h yang mu11gki11 diperoleh responden adalah 37 (hasil clmi 1 x
37) clan skor tertinggi aclalah 148 (hasil dari 4 x 37). Skor tertinggi
me11u11jukkan diagnosis tingkat kepuasan pernikahan yang sangat puas clan
skor terendah menunjukkan diagnosis tingkat kepuasan pernikahan yang
sangat tidal< puas. Sehingga luas jarak sebenarnya adalah 148 - 37 = 111.
Deng an demikian, setiap satuan deviasi standarnya bernilai a-= 111 /6 = 18.
clan mean teoritisnya adalah /I = (37 x 2) + (37 x 3) I 2 = 92
60
Penulis menggolongkan kedalam 4 kategori diagnosis tingkat kepuasan
pernikahan, yaitu sangat tidak puas, tidak puas, puas dan sangat puas.
Oengan norma kategorisasi (Saifuddin, 2004):
Sang at tidak puas X s ( ;1 - 1,5 CT)
Tidakpuas :(p -1,5q)<;= X s(;1 -OCT)
Puas :(p +OCT) < X S(p +1,5CT)
Sangat puas :(;1 +1,5CT)<
Keterangan : X = skor subyel\ p =mean teoritis CT =standar deviasi
Berdasarkan penyebaran skor respon kepuasan pernikahan dalam penelitian
ini, tingkat kepuasan pernikahan responden dapat digambarkan seperti
dalam label berikut:
Tabel 4.6
Penyebaran Skor Respon Kepuasan Pernikahan --
-1
Skor Kategori Frekuensi ,.. -
Xs65 Sangat tidak puas 0 0 ---
65 < x s 92 Tidak puas 9 25 - ---
92 <X s 119 Pu as 21 58,33-- -1 ~·. --- --- ----·--
' 119 < x Sangat puas 6 --------- ----------1-----
---- -I 16.67 I
Jumlah j 36 I 160-----, ----------------- ---- ------·-·_j __ .... ·-··- - -
Berdasarkan tabel diatas, penelitian ini didominasi responden yang tergolor-.g
puas dalam pernikahannya.
62
dengan usia 41-50 tahun dan 2 responden (5,56%) dengan usia 5·1-60 th
rnerniliki tingkat konflik peran ganda rendah.
4.2.2,4 Kategorisasi Skor Tingkat Kepuasan Pernikahan Berdasarkan
Usia Responden -.- ...... ~
Berikut ini penulis akan rnenguraikan skor tingkat kepuasan pernikahan
berdasarkan usia responden peneliiian dengan penyajian dalam bentuk label
sebagai berikut :
Tabel 4.8
Tingkat Kepuasan Pernikahan Berdasarkan Usia
Sangat Ti~_gk~t Kepuasan Pernikahan .~---- -- ·11
Tidak Sangat I Jurnlah I% Tidak Puas I %
Puas I% Puas I% I Puas I% I
--- -----~------ --------~-- _,, _______ ,_._, _______ -----1
2 2 4 I
Usia/Th
<30 0 (5.56%) (5.56%)
0 (11.11 %) I
,, ___________ --1------·- ------·-------·----------- ____ ,,,_,, "" "''"'"""! 7 9
0 16 I
(19,44%) (25%) (4'1.44%) I 31-40 0
" ____ ,,_,,_,,,,_,, - --- - - ------! 10 4 14 I,
(27,78%) I (11,11%) (38,89%) I . . ... . . --- ------------ ... _. ---- - ______ j___ . - -I
0 0 41-50
---- _____________ , __ _
51-60 o o o 2 2 I
(5.56%) (5.56%) I -~--~--"'·-------- --·---··--·------·---·· ____ ,, ____ ---- - ----- .. -·----·------·----- ---- ·----- ------- ,.., ------
9 21 6 36 I Jurnlah O
(25%) (58,33%) I (16,67%) (100°;,,) . " - --- ----------- __________ ,,_,,,, ______________ ,, __ _J
63
Dilihat dari segi us1a, diketahui bahwa sebagian responden tergolong puas
dalam pernikahannya dengan prosentase 58,33 %. Terdapat 2 responden
(5,56 %) dengan usia kurang dari 30 th dan 7 responden (19,44%) dengan
rentang usia 31-40 th tergolong tidak puas dalam pernikahannya. Selanjutnya
4 responden ·(4·1, 11 %) dengan· reritang usia 41-50 th dan 2 responden
(5,56 %) dengan rentang usia 31-40 th tergolong sangat puas dalam
pernikahannya.
4.2.2.5 Kategorisasi Skor Tingkat Konflik Peran Ganda Wanita
Berdasarkan Lama Bekerja
Berikut ini penulis akan menguraikan skor tingkat konflik peran gancla wanita
berclasarkan lama bekerja responden penelitian clengan penyajian clalam
bentuk label sebagai berikut :
Tabel 4.9
Tingkat Konflik Peran Gancla berclasarkan Lama Bekerja
..
Lama Tingkat Konflik Peran Ganda
Bekerjarrh Tinggi I% Sedang I% Rendah /%_
3 5-10 0 0
(8,33%) . ·--------
3 4 11-15 0
(8,33%) (11,11%) ---··-··· '-·
6 16-20 0 0
(16,67%) .
I I
l I
Jur 111:11 I% ~
I
(8 ,33%) i I ·------·--·.
7 ··1 (1
(1
9,44%) I - -----J 6 I
6,67%) j
10 21-25 0
(27,78%)
5 26-30 0
(13,89%) .
31-35 0 0
. -·--·-·--~ -- ··--·- --
3 28 Jumlah
(8,33 %) (77,78 %) - .
0
3
(8,33%) .
2
(5,56%)
5
(13,89 %)
10 I
(27.78%) I ···-~--· ..... _,,.--j
8 I (22,22%) -------
2
(5,56%)
36
L (100%) ···-----·-J
64
Dilihat dari segi lama bekerja, diketahui bahwa sebagian responden memiliki
tingkat konflik peran ganda dalam taraf sedang dengan prosentase sebesar
77,78 %. Terdapat 3 responden (8,33%) yang telah bekerja antara ·11-15 th
merniliki tingkat konflik peran ganda tinggi, 3 responden (8,33%) yang telah
bekerja antara 26-30 th dan 2 responden (5,56%) yang telah bekerja antara
31-35 th memiliki tingkat konflik peran ganda rendah.
4.2.2.6 Kategorisasi Skor Tingkat Kepuasan Pernikahan Berdasarkan
Lama Bekerja
Berikut ini penulis akan menguraikan skor tingkat kepuasan pernikahan
berdasarkan lama bekerja responden penelitian dengan penyajian dalam
bentuk label sebagai berikut :
65
Tabel 4.10
Tingkat Kepuasan Pernikahan Berdasarkan Lama Bekerja
-~----·--· ---····----·-----Ti"ngkat Kepuasan Pernikahan Lama
----1
I Bekerja
Sangat [ Tidak
Tidak /Th Puas I%
- - -P-uas I% . --- ---- ---·----·---- ... "'·-----·-·--
3 5 -10 0
(8,33%) ----·--- .. _ ----------
5 11-15 0
(13,89%) ~-
1 16-20 0
(2,78%) ----
0 21-25 0
-0
26-30 0
0 31-35 0
---9
Jumlah 0 (25%)
L ____ ·-
~-t Puas I%
Puas I%
----- ----------
0 0 I
I
Jumlah I% I I i
3
(8,33%) i -------- - --- - - -- ------~---·------ ----- -- -- --1
2
(5,56%)
5
(13,89%)
9
(25%)
3
(8,33%)
2
(5,56%) -21
(58.33%)
0
0
1 1
(2,78%)
5 I (13,89%)
I
0 l I
6 ------1-
7 I
(19.44%) I ----1
6 I 11667%) I \ ' ,
10
(27,78%) i --------------!
8 I (22,22%)
2
I ----~:56%) -1 36 I
(16,67 %) L..------~---
(100%) i -- - _J
Dilihat dari segi lama bekerja, diketahui bahwa sebagian responden tergolong
puas dalam pernikahannya dengan prosentase 58,33 %. Terdapat 3
respond en (8, 33%) dengan lama bekerja antara 5-10 th, 5 respond en
(13,89%) dengan lama bekerja antara 11-15 th dan 1 responcJe11 (2J8%)
dengan lama bekerja 16-20 th tergolong tidak puas dalam pernikahannya.
66
Sela11jutnya 1 responden (2,78%) dengan lama bekerja a11tara 21-25 th dan 5
respo11de11 (13,89 %) denga11 lama bekerja a11tara 26-30 th tergolo11g sa11gat
puas dalam pernikaha1111ya.
4.2.2. 7 K<!.te.,gorisasi Skor. Tjngkat Ko11flik Pe ran Ganda Wanita
Berdasarkan Jumlah Anak
Berikut i11i penulis akan menguraikan skor tingkat konflik peran ga11cla wanita
berdasarka11 jumlah anal< respo11den pe11elitian denga11 penyajian clalam
be11tuk label sebagai berikut :
Tabel4.11
Tingkat Konflik Peran Ganda berdasarkan Jumlah Anal<
I --··--·-··-----
' Jumlah
a11ak
1
1-2 -
I 3
4
Jumlah
-··
~--····-·-- --------------------------~---··-···· ·-1 Tingkat Konflik Peran Ganda . I
_ Jurnlah I %1 I ~
Tinggi I%
0
~-2
(5,56%)
0
---·~---
1
(2,78%)
3
(8,33 %)
.
Sedang I% 1-- Rend ' 3
0
ah/%
-··3 ·---1 (8,3
-~ .
3%) (8,33%) I ---i----,-----1
12
(33,33%) -
13
(36,11%) ----·--·-----3
(8,33%)
28
(77,78%) ~-----
0
2
(5,56 O/o) --
0
5
i 1 t''" I
I (38,89%) I l
15 I
I
I
(41,67 %) ' --- 4 ---1
(11,11%) i 36 ---1
(13,8 I.. ______
9%) - _(:00%) _J
Dilihat berdasarkan jumlah anak, diketahui bahwa sebagian responden
memiliki tingkat konflik peran ganda dalam taraf sedang dengan prosentase
sebesar 77,78 %. Terdapat 2 responden (5,56%) yang memiliki 3 anak da11 1
responden (2,78%) yang memiliki 4 anak tergolong dalam tingkat konflik
peran ganda tinggi. Selanjutnya, 3_ reponden (8,33%) yang memiliki 1 anak
dan 2 responden (8,33%) yang memiliki 3 anak tergolong dalam tingkat
konflik peran ganda rendah.
4.2.2.8 Kategorisasi Skor Tingkat Kepuasan Pernikahan Berdasarkan
Jumlah Anak
Berikut ini penulis akan menguraikan skor kepuasan pernikahan berclasarkan
jumlah anak responclen penelitian clengan penyajian dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.12
Tingkat Kepuasan Pernikahan berclasarkan Jumlal1 Anak
Jumlah
Anak
..
1
1------·---
L.2
Tingkat Kepuasan Pernikahan
Sang at Tidak
Ticlak Puas I%
Puas I%
0 0
----1
0 (2,78%)
.
Puas I%
3
(8,33%)
9
(25%) . . .
Sangat Jum
Puas I%
0 r(S, ----!---·-·
4 I
3---1 33%) ! .......... ! 14 i
(11,11%) 1.-~~· 8~~o)_j
6 7 3 0
(16,67%) (19,44%) ·-~---~--~· ··- .
2 2 4 0
(5,56%) (5,56%)
9 21 Jumlah 0
(25%) (58,33%) ~--··
2
(5,56%)
0
6
(16,67 %)
68
r--~-·-----.
5 I
I ~1: I
I
I
( 11 '
7 %) I --~-! 4 I
I 1 ·1%) '
3
~%) J (10
Dilihat berdasarkan juml2h anal<, diketahui bahwa sebagian respoden
tergolong puas dalam pernikahannya dengan prosentase 58,33 %. Terdapat
1 responden (2,78%) yang memiliki 2 anal<, 6 responden (16,67%) yang
memiliki 3 anal< dan 2 respo'lden (5,58%) yang memiliki 4 anal< tergolong
tidak puas dalam pernikahannya. Selanjutnya 4 responden (11, 11 °le) yang
memiliki 2 anal< dan 2 responden (5,56%) yang memiliki 3 anak
tergolong sangat puas dalam pernikahannya.
4.2.3 Uji Prasyarat
Salah sa'u teknik yang mendasari teknik parametrik dalarn pe11ggunaan
metode statistik adalah menggunakan asumsi sebaran data incluk <1tau
populasi mengikuti sebaran normal. Sedangkan, jika bentuk data rnerniliki
sebaran bebas maka perhitungan datanya menggunakan analisis statistik
nonparametrik.
Dari hasil. perhitungan clengan menggunakan SPSS versi 11.0 for wil/cfows,
cliperoleh hasil seperti pacla label berikut:
Tabel 4.13
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Konflik Peran Ganda
N 36 Normal Parameters a.b Mean 78.9167
-·-··"·-· Std. Deviation 14.25758 Most Extreme Absolute .123 Differences Positive .083
Negative - t23 Kolmogorov-Smirnov Z .736 Asymp. Sig. (2-tailed) .651
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
69
~----
l<epuasan ~ I
Pernika.han 36
105.5278 16.70156
193
.099
- 193
1 161
.135
Berdasarkan label diatas, untuk skala konflik peran ganda, didapat angka
Sig. Kolmogorof-Smirnov (0,651) lebih besar dari pada taraf signifikansi yang
ditetapka11, yaitu 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel dalam
penelitian ini diambil dari populasi yang berdistribusi normal.
Dan untuk skala kepuasan pernikahan, didapat angka Sig. Kolmogorof.·
Smirnov (0, 135) lebih besar dari pad a taraf signifikansi yang ditetapkan, yaitu
0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel dalam penelitian ini diambil
dari populasi yang berdistribusi normal.
70
4.2.4 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dianalisis secara statistik dengan 111enggunakan ru111us korelasi
product 1110111ent dari Pearson. Berdasarkan hasil perhitungan denga11
111enggunakan SPSS versi 11.0 for windows, diperoleh hasil seperti pada
label berikut
Konflik Peran Ganda
Kepuasan Pernikahan
Tabel 4.8
Uji Korelasi
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Konflik Peran Kepuasan Ganda Pernikahan
1 -127
459
36 36 ·--
-.127 1
.459 36 36
Berdasarkan label diatas, terlihat bahwa hubungan variabel konflik peran
ganda wanita dengan variabel kepuasan pernikahan 111e111iliki nilai koefisien
korelasi sebesar -0, 127. Hal ini 111enunjuKkan arah hubungan negatif dan
le111ah. Nilai signifikansinya adalah 0,459 > 0,05. Berarti, kedua variabel
tersebut tidak 111e111iliki hubungan yang signifikan.
Maka dala111 penelitian ini hipotesis nihilnya (H 0 ) diterima, yang berarti kedua
variabel tersebut yaitu konflik peran ganda wanita dengan kepuasan
pernikahan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Karena koefisien
korelasi menunjukkan nilai negatif, artinya tidak terdapat hubungan negatif
yang signifikan antara konflik peran ganda wanita dengan kepuasan
pernikahan.
71
72
BABS
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Tidak terdapat hubungan negatif yang signifikan antara konflik peran ganda
wanita dengan kepuasan pernikahan. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa
penghayatan ada atau tidak adanya konflik peran ganda wanita tidak
berhubungan dengan pernghayatan puas atau tidak puasnya suatu
pernikahan yang dirasakan oleh ibu bekerja.
5.2 Diskusi
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan negatif yang
signifikan antara konflik peran ganda wanita dengan kepuasan pernikahan.
Hal ini ditunjukkan oleh penghitungan korelasi Pearson product moment
terhadap skor variabel konflik peran ganda wanita dengan skor variabel
kepuasan pernikahan.
Penulis melihat bahwa ketiadaan hubungan negatif yang signitikan antara
konflik peran ganda wanita dengan kepuasan pernikahan dalam penelitian ini
mungkin terjadi karena sebagian besar responden merasa pekerjaan at.lalah
penting atau cukup penting untuk membantu finansial keluarga.
pengembangan diri menerapkan pendidikan yang sudah didapat dan lain-
lain. Disamping itu, pernikahan dan kehidupan rumah tangga adalah
kehidupan yang mereka inginkan sebagai seorang wanita, sehingga kedua
dunia ini merupakan hal yang sama-sama bernilai bagi mereka.
Tidak adanya hubungan negatif antara konflik peran ganda wanita dengan '
kepuasan pernikahan dalam penelitian ini juga menjelaskan bahwa terda~.at
faktor lain yang lebih menentukan perasaan puas atau tidaknya suatu
pernikahan. Dalam menilai dampak ibu bekerja terhadap pernikahan baik
yang bersifat positif atau negatif, perlu diperhatikan serangkaian faktor lai11
yang juga berperan. Hoffman (1984) (dalam Nainggolan, dkk, 1996)
menyebutkan terdapat sejumlah variabel perantara yang berperan dalarn
menunjukkan bagaimana seorang ibu memandang kehadiran dirinya dalarn
bekerja dan berkeluarga yaitu kepuasan bekerja, stres emosional berperan
ganda dan rasa bersalah terhadap anak.
Beberapa penelitian terdahulu, juga menyatakan bahwa ibu rumah tangga
yang bekerja memiliki efek yang sangat kecil terhadap kepuasan pernikahan
Gardner (1980) mengemukakan sebuah studi tentang wanita bekerja bahwa
ibu bekerja tampaknya memiliki sebuah kehidupan baru, dimana wan1ta
tersebut tidak berpikir bahwa mereka mengabaikan keluarganya clengan
bekerja. Mereka berpikir bahwa dengan bekerja mereka justru clapat
memperbaiki kehiclupan keluarganya. Mereka juga merasa lebih enejik dan
kompeten karena turut menjadi sumber penghasilan dalam keluarga. Studi
lain masih menyangkut kebahagiaan kehidupan para ibu bekerja. yang
-dilakukan oleh Walters clan McKenry (1985) (dalam Jacinta, 2002)
menunjukkan, bahwa mereka cenclerung merasa bahagia selama para ibu
bekerja tersebut dapat lebih melakukan penyesuaian clalam kehidupan
keluarga dan kehiclupan kerja secara harmonis.
5.3 Saran
Berclasarkan proses yang telah dijalani clan pemaparan hasil penelitian.
Dibawah ini penulis menarasikan beberapa saran praktis terkait clengan
penelitian dan saran untuk mahasiswa atau peneliti lain yang ingin
mengembangkan penelitian ini lebih lanjut:
1. Sangat menarik untuk melakukan penelitian lebih mendala1r. yang
melibatkan aspek-aspek seperti : Memasukkan aspek panclangan wanita
terhaclap pekerjaannya, clalam arti apakah ia melihat pekerjaan sebagai
sesuatu yang primer atau sekunder sifatnya dan juga memperhatikan
apakah pandangannya terhadap rumah tangga juga demikia11.
75
2. Bila ingin menggunakan skala konflik peran ganda, sebaiknya di!akul<an
penyesuaian pada pernyataan-pernyataannya agar sesuai dengan
karakteristik peran subyek yang ingin diteliti.
3. Penelitian ini menggunakan sampel yang relatif kecil sehingga hasitnya
hanya dapat digeneratisasi.kaf! pada sebagian kecil ibu bekerja. Maka
untuk penelitian setanjutnya, jumlah sampel pertu diperbesar supaya
mendapat hasil yang lebih representatif.
76
DAFT AR PUST AKA
Alsa, A. ,(2003). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya -
dalam penelitian psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bell, R. L. (1971 ). Marriage & f=aniily Interaction. (3°1 Ed). I Ilion is : The Porsey
Press.
Departemen Agama. (27 Juli 2006). Undang-undang Perl<mvinan.
http://www.depag.go.id/index.php?menu=produk_hukum&opt=detail&id=
14.
Duvall, E.M. & Miller, B.C. (1985). Marriage and Family Development. (6t 11
Erl). New York: Harper & Row Publisher, Inc.
Fajar, P. (2001). lntensi Untuk Menikah pada Pria Gay. Skripsi swfana
Psi/wlogi Universitas Indonesia. Depok.
J Frieze, l.H., Jacquelynne, E.P., Paula, B.J. (1978). Women & Sex Roles; A
Social Psychological Perspective. New York: Norton Company, Inc.
Gardner, L. (1980). How to Survive as A Working Mother. London: The
Pitnam Press.
Goldman & Milman. (ed). (1969). Modern women: Her Psyche & Sexuality.
lllionis: Charles C. The mas Publisher.
Gray-Little, B. & Nancy, B. (1983). Power and Satisfaction in Marriage. A
Review and Critique. Psychological Bulletin. 93(3). 513-533.
77
Hall, E. & Marrion, P. (1985). Adult development and Aging. New York: John
Willey& Sons Inc.
Hurlock, G.B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendeirntan
Sepanjang Rentang Kehidupan. (Edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
Jacinta, F .R. (28 Mei 2002). Vl(anija Bekelja.http://www.epsikologi.com/wanita ~-- .. "·~'
bekerja.html
v Kartini, K. (1992). Psilwlogi Wanita. Bandung: CV. Mandar Maju.
Lindzey, G & Aronson.(ed). (1968). The Handbook of Social Psychology
Massachussetts: Addison-Wesley Publishing Company.
Myers, D.G. (1988). Social Psychology Michigan: McGraw Hill.
Nainggolan, R.M.1., Sulaiman, J., & P. Widyastuti (1996). Studi Kasus
tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan untuk Berhenti
Bekerja pada Wanita Setelah Kelahiran Anak Pertama. Jurnal Psilwlogi
dan Masyarakat 2 (1 ). 75-,107.
Olson, H,, David. & Hamilton. (1983). Families: what makes them works.
Baver/y Hills: Sage Publisher.
Sarlito, W.S. ( 2003). Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT rajaGrafindo
Persada.
Sevilla, G.C,, Jesus, AO,, Twila, G.f',, Bella, P.R. & Gabriel, G.U. (1993).
Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: U/-Press.
Shaw, M & Costanzo, P.R. (1982). Theories of Social Psychology, (2"d Eel).
Singapore: McGraw Hill.
78
Si111a11ju11tak, P.J. Kebijakan Pengaturan Tenaga Kerja Perernpuan. Program
Seri Loka karya Kesehatan Perernpuan. Jakarta: YLKI da11 The Ford
Fondation.
Strong, B. & De vault. (1989). The Marriage & Family Experiences. (4 111 Ed).
St Paul: West Publishing Co.
: ---· .... ~. Suharsirni, A. (2003). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka cipta.
Saifuddi11, A. (2004). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Tu111a11ggor, R., Aripi11, J. da11 Ridho, K. (2004). Perilalw Nikah Beda Agama.·
Fenomena Masyarakat Jakarta. Jakarta: Lernbaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah.
Ulwan, A. U. (1983). Perkawinan, masalah Orang Muda, Orang Tua dan
Negara. Jakarta: Gema lnsani Press.
Qa rd h awi, Y. (7 Jun i2002). http://media.is net. o rg/islarn/Qa rd hawi/Ko nte 111 porer/
WanitaKerja. html.
Voyda11of, P. (1987). Work & Family Life. California: Sage Publicatins, Inc.
Zahratun,N., dkk. (2004). Pedoman Penyusunan dan Penulisan Slmpsi.
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatuliah.
Lampiran SKALA KONFLIK PERAN GAN DA
NO 1-"·' I"" r L.;."'l'I {A I KM.l'i I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 16 19 20 21 2.2 l 1 4 3 4 2 4 4 2 1 4 1 1 1 1 3 4 1 1 3 1 1 4 1 I
2 2 1 4 3 4 4 4 2 1 4 I 1 1 4 4 1 4 4 3 4 4 2 4 3 2 1 2 2 2 2 1 3 2 4 4 1 3 3 2 4 2 3 1 3 3 1 4 2 3 2 2 4 2 1 4 2 1 1 2 2 3 4 4 3 4 2 3 1 1 5 2 1 3 3 1 1 1 2 2 1 4 1 3 1 2 1 1 3 1 3 4 4 6 2 2 2 1 3 3 1 4 2 3 4 1 2 4 1 4 1 4 2 2 4 1 7 1 1 1 2 1 1 1 4 2 3 4 1 3 4 1 4 1 3 1 3 4 1 8 4 2 1 2 2 1 3 4 2 3 3 2 3 2 2 4 1 4 1 2 4 4 9 2 3 1 2 1 1 1 4 2 4 1 1 3 4 2 3 1 4 1 3 4 1 10 3 2 2 2 2 2 1 3 4 1 3 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 11 1 2 1 1 1 2 1 4 4 4 1 1 4 4 1 3 4 4 2 4 4 1 12 1 1 2 1 1 1 1 4 1 4 4 1 3 4 1 4 1 4 1 3 4 1 13 2 1 1 1 1 1 1 4 2 2 3 1 2 4 2 3 1 4 1 1 4 3 14 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 3 1 3 3 2 3 2 3 1 3 3 1 15 1 1 2 2 4 1 1 4 1 3 4 1 3 4 4 3 1 4 1 2 4 1 16 2 1 2 4 3 2 1 3 3 4 3 1 4 2 3 4 2 1 1 4 4 1 17 1 1 1 3 1 1 2 4 2 4 1 1 2 3 2 3 1 3 1 3 4 2 18 1 1 1 2 2 1 1 4 2 4 2 1 3 2 3 2 1 1 1 4 3 1 19 2 1 1 2 1 1 3 4 1 3 4 1 3 4 2 4 1 3 3 3 4 4 20 1 1 2 2 2 1 1 4 2 2 1 1 3 1 2 3 4 1 1 1 4 1 21 2 1 4 2 2 2 1 4 2 3 3 1 1 3 2 3. 4 3 1 4 3 2 22 1 2 1 3 2 • 1 2 4 1 4 1 1 4 4 1 4 1 1 1 4 4 1 23 2 1 4 1 2 4 3 3 4 4 3 1 4 1 4 4 4 1 1 4 1 1 24 2 1 3 3 2 - 1 1 4 2 3 3 1 3 4 3 2 1 2 1 2 4 1 25 1 2 2 2 1 1 1 4 3 3 1 1 3 ~ 2 3 1 4 1 4 4 1 26 4 4 2 2 2 1 2 4 3 3 4 1 4 3 1 4 1 4 1 3 4 1 27 2 1 2 1 2 1 1 4 3 3 3 1 3 4 4 3 1 4 2 3 3 1 28 1 3 1 1 3 3 1 4 4 4 2 1 4 4 2 3 4 4 2 4 4 1 29 2 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 1 2 3 1 3 1 3 1 1 3 3 30 2 3 1 2 3 1 2 4 2 4 2 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 1 31 1 1 1 1 3 1 1 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 1 1 32 2 2 1 2 1 2 2 4 1 2 1 1 3 3 1 3 2 2 3 3 1 4 33 3 1 4 2 4 12 4 1 2 3 3 4 1 3 4 2 3 4 1 1 3 1 34 2 2 4 3 3 ; 3 4 2 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 35 1 1 1 2 1 '1 I 1 2 2 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 3 1 1 36 2 2 4 3 4 I 4 2 4 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 3 4 2
' t::SU 111"'1. r :r; l'ol J A 1 rv-.n
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 i 42 43 44 45 46 4 1 1 1 3 4 1 2 1 3 3 4 1 4 1 4 1 2 3 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 1 4 4 2 1 3 2 4 2 4 1 4 1 2 2 1 ' 1 2 4 3 2 2 4 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 1 2 3 1 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 2 1 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 1 1 1 1 3 1 2 4 3 3 4 4 1 1 3 4 1 1 4 1 2 1 2 1 3 2 1 4 1 2 3 2 3 1 4 4 1 3 3 2 2 1 1 3 2 2 2 3 4 1 3 3 2 1 3 1 4 1 4 4 1 4 1 1 4 1 2 4 2 1 4 3 3 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 ,3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 4 2 4 4 4 2 4 1 4 2 3 4 1 4 1 1 4 1 1 3 2 1 4 3 1 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 1 2 1 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 1 2 1 4 4 4 4 2 3 1 4 4 1 4 2 2 3 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 4 1 1 4 1 4 1 4 4 1 4 1 1 4 1 1 4 1 1 4 4 3 3 1 4 2 4 3 2 4 1 4 4 1 4 1 1 3 1 1 4 2 1 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 1 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 3 2 1 4 3 4 1 4 2 1 3 1 3 3 4 2 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 3 1 2 1 2 1 1 3 4 1 1 3 2 1 3 4 3 2 4 2 2 2 3 3 3 2 4 4 1 3 2 2 4 2 1 4 2 3 4 3 2 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 2 1 I 2 3 1 1 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 4 3 4 3 2 1 4 1 4 2 4 3 2 1 3 2 2 3 4 1 4 1 1 2 4 3 2 3 1 4 4 2 4 1 2 4 1 2 4 2 2 3 3 3 4 1 1 4 3 1 4 3 2 3 1 1 1 2 1 3 1 1 1 2 2 1 4 1 1 3 1 2 4 3 3 1 4 1 1 4 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 4 1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 4 4 3 1 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 3 4 3 2 4 4 4 4 1 3 2 1 4 1 2 4 3 2 3 2 3 2 1 1 2 2 1 2 1 2 4 1 1 1 2 1 3 1 3 4 2 2 4 4 4 1 1 4 1 3 4 2 3 4 3 3 1 4 2 2 4 1 1 4 4 4 4 4
3 2 1 3 4 4 11 2 3 4 3 4 1 4 4 I 3 3 2 1 3 2 2 1 1 3 2 1 4 4 4 4 2 3 3 4 4 1 4 2 I 2 3 4 2 4 1 1 4 4 2 3 1 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 4 1 1 3 2 2 3 2 1 3 3 4 2 4 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 4 1 2 4 3 2 3 2 1 4 4 3 2 1 3 2 3 3 2 1 3 2 3 2 4 2 1 2 1 2 1 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 1 2 1 3 1 4 1 1 2 2 1 1 2 2 2 4 2 1 2 1 4 3 1 ! 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 1 4 1 4 4 4 2 4 2 4 r 3 3 1 4 3 4 2 4 1 3 4 2 4 2 2 3 4 2 2 1 4 1 1 2 '2 1 2 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 2 4 2 1 4 4 2 3 2 4 2 2 4 2 3 3 2 2 4 3 2 4 3
Lampiran SKALA KEPUASAN PERNIKAHAN
NO BUTIR PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 s 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 4 1 1 2 2 1 2 1 4 4 3 4 3 1 3 1 1 3 2 3 3 2 4 3 2 2 1 2 4 2 1 3 1 2 4 3 3 1 4 2 4 1 2 4 2 2 2 4 2 2 1 1 2 1 1 2 4 2 2 1 3 2 4 2 1 2 1 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 2 1 3 2 3 2 2 3 4 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 4 7 4 4 2 3 2 4 1 4 4 4 3 4 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 9 4 4 4 1 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
10 4 4 3 4 3 3 4 1 4 2 2 2 3 3 3 4 1 2 2 3 1 3 3 11 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 1 4 3 1 4 1 3 2 4 1 1 1 4 12 3 4 3 2 4 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 13 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 14 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 2 2 3 4 2 3 3 3 15 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 16 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3 3 17 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 18 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 19 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 20 3 4 2 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 2 4 21 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 22 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 1 1 . 2 2 1 1 2 3 23 4 4 2 4 2 4 ' 1 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 24 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 " 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 25 4 4 4 1 4 4 . 3 I 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 4 4 3 3 3 3 4 1 4 2 2 2 2 3 3 4 1 2 2 3 1 3 3 27 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 1 4 2 1 4 1 3 2 4 1 1 1 4 28 3 4 3 2 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 29 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 30 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 2 2 3 4 2 3 3 3 31 3 3 3 1 3 3 . 3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 32 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3 3 33 4 4 4 4 4 3 .1 I 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 34 3 4 3 3 3 3 " 1 2 4 3 3 4 4 4 3 2 2 3 4 2 3 3 35 4 3 4 4 3 3 ;2 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 4 2 3 36 3 4 3 2 2 3 '1 I 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3
. r I If"< '"IM' N x 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 3 1 4 3 2 3 3 4 3 1 2 J 4 3 4 185 3 1 2 3 2 3 3 4 3 1 2 3 4 1 4 160 3 2 3 1 2 3 3 2 4 3 4 3 4 1 3 148 4 2 1 2 2 4 2 1 2 2 3 3 3 2 3 129 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 206 1 3 2 1 2 4 1 4 4 1 4 3 4 3 3 146 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 1 4 3 3 2 193 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 195 3 1 4 3 2 3 3 4 3 1 2 3 4 3 4 189 1 1 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 168 4 1 3 1 4 1 1 1 3 1 4 4 4 1 3 159 3 3 1 J 4 3 2 3 3 4 1 3 3 3 3 189 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 190 3 1 4 1 4 3 3 4 1 1 4 3 4 1 4 182 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 177 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 180 3 1 4 3 2 3 3 4 3 1 1 3 4 4 4 185 3 3 4 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 4 187 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 210 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 159 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 204 1 3 , 1 2 4 1 4 4 2 1 3 3 3 4 135 4 3 2 4 3 3 4 • 3 3 4 4 4 3 3 2 201 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 196 3 1 4 3 2 3 3 4 3 1 3 3 1 3 4 186 1 1 2 3 3 3 3 4 1 2 3 3 1 3 3 161 4 1 3 1 4 1 1 1 2 1 ' 4 1 1 3 147 3 3 1 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 192 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 207 3 1 4 1 4 3 3 4 1 1 3 3 1 1 4 176 3 3 3 3 3 3 3 . 3 4 3 3 3 4 3 3 182 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 188 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 192 3 3 1 4 1 4 4 il 4 1 4 4 4 4 1 182 4 3 3 3 3 3 3 " 4 3 3 2 2 3 3 184 3 1 3 3 2 3 3 Q 4 3 4 2 1 3 3 173
· ..
Lampiran
Validitas Skala Konflik Peran Ganda
Corrolatrons Corrola!lons
JmlhX VAR00001 Jmll'X VAR00002
JmlhX Pearson Correlation 1 .346' Jmll1X Pearson Correlation I 410"
Sig (2·tai!ed) 039 Sig_ (2-1a1led) .013
N 36 36 N 36 36
VAR00001 Pearson Correlation 346' 1 Sig_ (2-lailed) 039 -N . -·~··«.~ .. 36 36
VAR00002 Pearson Correlation 410· 1 819. (2-tailed) 013 N 36 36
'. Correlation is significant at the 0.05 level (2-!ailed} •. Correlntion is s1gniflcanl al the 0.05 level (2-tailed)
Correlations Correlations
JmlhX VAR00003 JmlhX VAR00004
JmlhX Pearson Correlation 1 .411' JmfhX Pearson Correlation I 079
Sig. (2-!ailed} 013 Sig_ (2-1ailed) 647
N 36 36 N 36 36
VAR00003 Pearson Correlation 411' 1 Sig {2-tailed) 013 N 36 36
VAR00004 Pearson Correla1ion 079 1
s's (2-tailed) 647 N 36 36
' Corre!a!ion 1s s1gmf1cant at the o OS level (2-tailed).
Correlations Correlatlons
JmlhX VAROOOOS JmltlX VAR00005 Jmll1X Pearson Correlation 1 396' Jm!hX Pearson Correla{!on 1 505"
Sig (2-lai!ed) 017 Sig. (2·tailed) 002 N 36 36 N 36 36
VAR00005 Pearson Correlat1on 39G' 1 V1iROOOOG Pearson Correlation 505' ---, Sig (2-lailed) 017 Sig (2-1mlcd} 002 N 36 36 N 36 36
Correlalmn 15 s1onificant at H'C 0 05 love! (2-tnilcr!) Correla!lon 1s s1gn1f1can1 al the 0-Cd level (2-ta1f0d}
Correlations ~·
JmlhX I VAR00007 JmlllX Pearson Correlation 1~471" Sig. {2-!ailed) 004
N 3G 36 !-----------~--
Pearson Correlation --VAHOOOO? 471' 1
Sig (2-tailed) 004 N 36 I 36
•• Correlation is s·1gn·1ftcant at the 0.01 level (2-lailed)
Correlations Correlations
JrnlhX VAR00008
JrnlhX Pearson Correlation 1 .066 Sig. (2·tai!ed) .703
JrnlhX VAR00009 JrnlhX Pearson Correlation 1 .394"
Sig. (2·\ailed) .017 N 36 36
N 36 36 VAR00009 Pearson Correlation .394" 1 VAROOOOB Pearson Correlation .066 1 Sig_ (2-tailed) .017
Sig (2-tailed) .703 N 36 36 N 36 36 ' Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations Corrolatlons
JmlhX VAR00010 JmlhX VAR00011 J111ll1X Pearson Correlation 1 434•· JrnlllX Pearson Corre!al1on 1 .178
Sig. (2·\ailed) 008 Sig {2-tailcd) 298
N 36 36 VAR00010 Pearson Correlation 434" 1
N 36 36 i--------·-··---- - --
VAR00011 Pearson Correla11on 178 1
Sig (2-!ailed) 008 Sig (2-tailed) 298
' 36 36 N 36 36
". Correlation is significant al the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
JmlhX VAR00012 .
JmlhX VAR00013
JmlhX Pearson Correlation 1 .439' Jrnl!1X Pearson Correlation 1 .142
t'T (2-tailed) 007 N 36 36
VAR00012 Pearson Correlation -439" 1 Sig (2-tailed) 007
Sig. (2-tai!ed) .409 N 36 36 --··-·--Pearson Correlation
., VAR00013 .142
Sig (2-tailed) .409 N 36 36
N 36 36 .. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-talled).
Correlations Correlations
JmlhX VAR00014 JmlhX VAR00015 JmlhX Pearson Correlation 1 .403' JmlhX Pearson Correlation 1 .410·
Sig (2-tai!ed) .015 Sig_ (2-tai!ed) .013
N 36 36 N 36 36 V/\R00014 Pearson Correlation <103' 1 VAR00015 Pearson Correlation 410" 1
Sig (2-tailed) 015 Sig (2-tailed) .013 N 36 36 N 36 36
'.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ' Correl<J!ion is significant at the 0.05 level (2-talled)
Correlations Corra!ations
JmlhX VAR00016 JmlhX VAR00017
JmlhX Pearson correlation 1 _354• JmlhX Pearson Correlation 1 .420'
Sig. (2-tailed) .029 Sig. (2-taited) .011
N 36 36 N 36 36 VAR00016 Pearson Correlation 364' 1 VAR00017 Pearson Correlation 420' 1
S'g (2·tailed) 029 S'g (2-ta1led) .011
N 36 36 N 36 36
._Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). . Correlation 1s s1gn1ficant at the 0.05 level {2·tailed) .
---· ..... ~. Correlations Correlations
JmlhX VAR00018 JmlhX VAR00019 JmihX Pearson Correlation 1 _375• JmlhX Pearson Correlation 1 .439 ..
Sig. (2-tailed) 024 Sig. {2-tailed) .007
N 36 36 N 36 36 -VARoo01s Pemson Correlation 375· 1 VAR00019 Pearson Correlalion .439" 1
Sig {2-lailed) 024 Sig (2·ta1led) 007 N 36 36 N 36 36
'. Co1relal1on 1s si<Jniricant at the 0.05 level (2-tailed) " Correlation ts significant al lhe 0.01 level (2-tailed)
Correlations Correlations
JmlhX VAR00020 JmlhX VAR00021 .Jrn1!1X Pearson Correlation 1 161 JmlllX Pearson Correlallon 1 .366'
S19. (2-tailed) 347 Sig (2-1ailed) 028 N 36 36 N 36 36 -·· """--Pf;3~on Correlatiorl-
-------------V/,R00020 161 1 VAH00021 Pearson Correlation .366' 1
Sig (2-tailed) 347 Sig {2-tailed) 028 N 36 36 N 36 36
Correlation is significant at the 0.05 level (2-talled).
Correlations Correlations
JmlhX VAR00022 JmlhX VAR00023 Jm1!1X Pearson Correlat1on 1 043 JmlhX Pearson Correlation 1 393•
Sig (2-taifed) 006 Sig (2-tai!ed) 016 N 36 36
·vAR00022 .. Pearson Correlation 0·13 1 N 36 36
1-- /AR00023 Pearson Correlation 393· 1 Sig (2-tailed) 006 Sig (2-latled) 016 N 36 36 N 36 36
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
Correlations Corre!atlon --JmlhX VAR00024 Jmlh VAR00025
Jmlt1X Pearson Correlation 1 025 Jm1nA Pearson correlation 1 079 Sig (2-tailed) 884 Sig. (2+taifed) 647 N 36 36
VAR00024 Pearson Correlation 025 1 N 36 36
~
VAR00025 Pearson Correlation .079 1 Sig (2-lailed) 884 Sg. (2-lailed) .647
-N 36 36 N 36 36
JmlhX
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (2-talled)
N
JmlhX
36
VAR00026 .010
956
36 VAR60026-Pcarson Correlation- -----010-- ·
!:>ig (2-lailed) 956
N 36 36
Corre!atJ6ns
---~ ..... -. JmlhX VARoo028 JmlhX Pearson Correlation 1 .392·
Sig. (2-tal!ed) .018 ,. 36 36
VAR00028 Pearson Correlation 392· 1 Sig. (2-tailed) .018
N 36 36
Correlal1on 1s significant at !he 0.05 level (2-tailed)
Correlations
,JmlhX V/\R00030 JmlhX Pearson Correlation 1 .099
Sig. (2-tailed) 567 N 36 36 ------·-·
VAR00030 Pearson Correlation 099 1
Sig {2-tmled) 567
N 36 36
Correlations
JmlhX VAR00032 JmlhX Pearson Correlation 1 .158
Sig. (2-!ailed) .356 N 36 36
V/Jf00032-- Pearson Correlation 158 1 Sig. (2-!ailed) 356 N 36 36
Correlations
JmlhX VAR00034 JmlhX Pearson Correlation 1 .158
Sig. (2-tailed) .357 N 36 36
Vt:;-Rooo34 Pearson Correlation ------
158 1 Sig. (2-lailed) .357 N 36 36
Jrnll1X
Correlations
Pearson Correlation
819. (2-tailed}
N
S•g (2-1ailed)
N
Jrnll1X 1
36 ·--·-----·----<110"
013
36
Correlalton is significan\ al the 0.05 level (2-\ailed)
Correlations
JmlhX JmlhX Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 36 VAR00029 Pearson CorrelaTion _345·
Sig (2-lailed) 030 N 36
Correla!1on 1s s1gmfican1 al !he 0.05 level (2·!at!ed)
Correlations
JmlhX JmlhX Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 36 ·-v1\Kooo31 Pearson Correlation .380'
s,g (2·tailed) 022 N 36
VAR00027 .410·
.013
36 1
36
VAR00029 .345•
.039
36
1
36
VAR00031
.380'
.022
36 -----1
36
Corret<it1on is significant at the O 05 level (2-tailed)
Corrolntlon:1
JmlhX VAR00033 Jmil1X Pearson Correlation 1 .368'
Sig. (2-tailed) .027 N 36 36
"VAR00033 ---Pearson Correlation .368' 1 Sig (2-lailed) 027 N 30 36
Corre1a11on is s1gmf1canl at the 0.05 level (2-lailed)
Correlations
JmlhX VAR00035 JmlhX Pearson Corrclat1on 1 .240
Sig. (2-tailed) .159 N 36 36
VAR00035 Pearson Correlation 240 -----1
Sig. (2-tailed) .159 N 36 36
Correlations Correlations
JmlhX VAR00036 JmlhX VAR00037
JmlhX Pearson Correlation 1 .171 JmlhX Pemson Corrolat"lon 1 ,484°•
Sig. (2·\ailed) .320 Sig. (2-tailod) .003
N 36 36 N 36 36 - -VAR00036 Pearson Correlation .171 1 VAR00037 Pearson Correlation 484' 1
Sig. (2-tai!ed) .320 Sig. (2-tailed) .003
N 36 36 N 36 36
... Correlation is sigmncanl al the 0.01 level {2·ta1led)
Correlations Correlations
JmlhX YAROP038 JmlhX VAR00039 JmlllX. PearSbrfCorrelation 1 .375. Jm!hX Pearson Correlatior 1 ,335•
Sig. (2-talled) .024 Sig. (2-tailed) .046 N 36 36 N 36 36
VAR00038 F ~arson Correlation ,375• 1 V/\R00039 Pearson Correlatloi ,335• 1 Sig. {2-tai!ed) . 024 Sig . (2·1ailed) .046 N 36 36 N 36 36
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tai!ed). • Correl<ition is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Corrolations Corre!atlons
JmlhX VAR00040 JmlhX VAR00041 JrnlhX P0 arson Correlalion 1 .466 .. JmlhX Pearson Correlation 1 .040
Sig. (2-tai!ed) .004 Sig. (2-tailed) .817 N 36 36 N 36 36
VAR00040 Pearson Correlation .466 .. 1 VAR00041 Pearson Correlation .040 1 Sig. (2-!ailed) 004 Sig. (2-tailed) .817 N 36 36 N 36 36 ..
Ccrrcl!11ion is s1gnillcw1l al l110 0.01 level (2-lnilad)
Correlatlons Correlations
JrnlhX VAR00042 JmlhX Pearson Correlation 1 .592 ..
Jn1lhX VAR00043 JrnlhX Pearson Correlatior 1 .241
Sig. (2-tailed) 000 N 36 36
VA°RD0042 Pearson Corre1a11on 592" 1
Sig. (2-tailed) 000
N 36 36
Sig. (2-tailed) .156
N 36 36
VAR00043 Pearson Correlatio1 .241 1
Sig. (2·1ailed) .156
•• Correlation is significant at the o 01 level {2-tailed) N 36 36
Corrofations
JrnlhX VAR00044 JmlhX Pearson Correlation 1 .122
Sig. (2-talled) .478
N 36 36
VAR00044 Pearson Correlation .122 1
Sig (2-tailed) .478
N 36 36
Correlations Correlations
JmlhX VAR00045 JmlhX VAR00046
Jmll1X Pearson Correlation 1 430·· Jml11X Pearson Correla!lon 1 .201
Sig. (2-tailed) 003 Sig (2-tailed) 239 N 36 36 N 36 36
vr~Rooot.s Pearson Correlation 480" 1 VAR00046 Pearson Correla\lon .201 1 Sig. (2-tailed) 003 Sig. {2-tailed) .239 N 36 36 N 36 36
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Corralations Correlat!ons
JmlhX VAR00047 JrnlhX VAH00048 JmihX Pearson Correlation 1 .405' JmlhX Pearson Correlation 1 .167
Sig. (2-tailed) .014 Sig. (2-tailed) .332 N 36 36 N 36 36
VAR00047 Pearson Correlation 405' 1 VAR00048 Pearson Correlation 167 1 Sig (2-tailed) 014 Sig (2-tailed) 332 N 36 36 N 36 36
- Correlal1on is significant al Ille 0.05 level (2-lailed)
Correlations Correlations
JmlhX VAR00049 JmlhX VAROOOSO JrnlhX Pearson Correlation 1 364' JmlhX Pearsori Correlation 1 -.062
Sig_ (2-tailed) .029 Sig. (2-tailed) .720 N 36 36 N 36 36
VAR000<19 Pearson Correlal1on 364' 1 VAROOOSO ------ ------
Pearson Correlation - 062 1 Sig. (2-tailed) .02'1 Sig. (2-tailed) 720 N 36 36 N 36 36
'. Correlalton is significant at lhe 0.05 level (2-tai1ed)
Correlations
JrnlhX VAR00051 JmlhX Pearson Correlation 1 .070
Sig_ (2-tailed) 605 N 36 36
-VARciCJQ"51 Pearson Correlation 070 1 Sig. (2-tailed) 685 N 36 36
Correlations
JmlhX VAR00052 JmlhX Pearson Correlation 1 .350'
Sig. (2-!ailed) .036 N 36 36
VAR00052 Pearson Correlation .350" 1 Sig. (2-tailed) 036 N 36 36
' Correlation : significant at the 0.05 level {2-tailed).
Corre!atlons Correlations
JmlhX VAR00053 JmlhX V/1R00054 JmlhX Pearson Correlation 1 .206 Jmll1Y. Pearson Correlation 1 .390'
Sig. (2-lailed) 228 Sig (2·t<11led) .019
N 36 36 VAf~00053 Pearson Correlation 206 1
Sig (2-tailed) 228
N 36 36
N ,_ ___ 3_6-----+-----~-VAR00054 Pearson Correlal1on ,390· 1 1
Sig (2-lailed) .019 I N 36 36
Correlalion is significant at the 0.05 level (2-tarled)
Corrolations Correlations
JmlhX VAR00055 JmlhX Pearson Cor"r'~lallon 1 230
Sig (2-1ailed) 177
JmlhX
I VAR00056
JmlhX Pearson Correlation 1 -.041 Sig (2·1a1led) I 814
N 36 36 ----.-· .. ~ VAH000!;5- Pearson Correlation 230 1
510 (2-lailed) 177 N '.If> 36
N 361----~ "VAR-000"56·- Pearson Correlatmn -.041 1
619 (2-tai!ed) 8 !4 !
N Jli JG
Correlations Correlations
JmlhX VAR00057 JmlhX VAR00058 f JmlllX Pearson Correlation 1 .203
Sig_ {2-tailed) 234 N 36 36
VAROoo57~i)(;'n,SOn Corre!atiOri-----------
203 1 Sig (2-tailed) 234 N 36 36
JrnlhX Pearson Correlation 1 _, Sig. (2-!ailed)
N 36 VARO(i658--PearSOnC:-;;rreia11on-·
-----·---420'
S1g (2-tailed} 011 N 36 36
Correlation is significant at the 0 05 level (2-\ailed)
Correlations Correla Hons
-· JmlhX VAR00059 Jm1hX VAROOOGO
JmlhX Pearson Correla1ion 1 -.070 JmlhX Pearson Correlation -; 1-17 Sig_ (2-tailed) 684 Sig. (2-tailed) .497 N 36 36 N 3& 36
VAR00059 Pearson Correlation -.070 1 VAROOOOO Pearson Correlation 117 1 Sig. (2-tailed) .684 Sig (2-tailed) .497
N 35 36 N 36 36
Lampi ran
Validitas Skala Kepuasan Pernikahan
Correlutions
JrnlhY VAR00001 JmlhY Pearson Correlation 1 .375'
Sig (2-tailed)
N 36 --
VAHOQ001 Pearson COfrelat1on 375' Si!) (2·luifed) 0?.4
N 36
C(1<1t''l,1ti11111~; s1gmf1cm1t <i! Ille O OS level (?.-to1Jcd)
Corrolatlous
---
024
36
1
36
Jmil1Y I VAR00003 ~.---
Jrnl!iY Pc;irson Correlal1on ' I 480" Sig {2-lai!ed) 003 N 36 36
-·v;;J~Oo·oo3··pearson Corre1a11on --- -480·· 1
Sig {2-lailed) 003 N 36 36
•• Cwrcl;111on 1s s1g1 if1canl at !he 0 01 level (2·t<l1fc(J)
Correlations
JmlhY VAROOOOS JmlhY Pearson Correlation 1 .513"
Sig_ (2-1a'iled) 001 N 36 36
-v~\i~-{io'OOfi--pe~rsonCOrrcl'1!ion --------· 51J" 1
819 (2-tai!ed) 001 N 36 36
.. Corre!at1on 1s significant at !he 0_01 level (2-tailed)
Correlations
JmlhY VAR00007 JmlhY Pearson Correlation 1 .281
Sig. (2-!ailed) .097
N 36 36 VAR.600o7 Pearson Correlation 261 1
Sig (2-!aifed) 097
N 36 36
Correlations
JmlhY VAR00002 JmlhY Pearson Correlation 1 .599"
Sig_ (2-ta1Jed) .000
N 36 36 VAR60002 Pearson Correlation 599' 1
Sig (2-tailcd) 000 N 36 36
Cor1t~l;1lron is s1gn1f1cant a11he r1_01 !eve! (2·1ailod)
Corrolntlons
JnilhY VAR00004 Jmll\Y Pearson Correlation 1 •.030
Sig (2-tailed) 860 N 36 36
VAR00064- Pearson Corrclalion • 030 1 Sig (2-!ailed) 860 N 35 36
Correlations
JmlhY VAR00006 Jmlt1Y Pearson Correlation 1 390'
Sig (2·1ailed) 019
N 36 36 - ····--· -------l/AHOOOOG Pearson Correlation .3\)0' 1 Sig (2-tailed) 019 N 36 36
C.-mela1iOll 1S SIQrllfiCan\ at !Ile 0 05 level (2·!ailed)
Correlations
Jml!lY Vi\f-<00008 Jmlt1Y Pearson Correl<Jlion ' oas··
Sig. (2-tai!cd} .000
N 36 36 ------Vi\f-<OOOO!l Pcmson Corrcla!ion 605" ' Sig (2-tailcd) 000 N 36 36
'---•· Corrclat1011 ts significant nt ttie O 01 levBI (2-lailed)
Correlations Correlations
JmlhY VAR00009 JmlhY VAR00010 JmlhY Pea, son Correlation 1 .079 JmlhY Pearson Correlation 1 557•·
Sig. (2·tailed) .649 Sig (2-!ailed) 000 N 36 36
"'VAR00008----~ Fiears-on Corre!al1on ·--·~-~-
.079 1
S'g (2-tai!ed) .649
N 36 36
N 36 36 --VAROD010 Pearson Correlation .557' 1
Sig (2-talled) .000
N 36 36
Correlation is significant a! the 0.01 level (2-tailed).
•• ~COf,f~latlons Correlations
JmlhY VAR00011 JmlhY VAR00012 JmlhY Pearson Correlation 1 733•• JmlhY Pearson Correlation 1 536"
Sig. (2-!alled) .000 Sig, (2-tailed) .001
N 36 36 N 36 36 VAR00011 Pearson Correlation 783' 1 VAR00012 Pearson Corre!at1on .536' 1
Sig (2-tailed) 000 Sig (2-tailed) .001
N 36 36 N 36 36
•• Correlation is significant at the O 01 level (2-tailed) • Correlation rs s1grnficant at the O 01 level (2-tailed).
CorrCJlations Correlations
JmlhY VAR00013 Jm!hY VAR00014
JmlhY Pearson Correlalion 1 178 JmlhY Pearson CorrelalJOn 1 692"
:;1g (2-tniled) 299 Sig (2-tailed) 000
N 36 36 N 3f> 36 ·----~ ....... --------~- ---
V/\1~000 I '.l · -f,·;:;1f"7;(_;;1 Corrclnl1011 . -~·--·--- -----
1i'fl 1 V/\f{(J00!4 Pearson Correlation G92'
Firg (2·trnled) 269 Sig (2-tailed) .000
N 36 36 N 36 36
Correla11on 1s sigrnf1car.t al !he 0_01 level (2-tai!ed)
Correlations Correlations
JmlhY \~AR00015 JmlhY Pearson Correlal1on 1 131
JmlhY VAR00016 Jmll1Y P0,1rson Corrcl01!ion 1 651'
:;19 (:~-tn1lod) 446 Sig. (2-lailed) .000
N 36 36 ·-VAR00(1 ·; S Pearson Correlation
-----131 1
N 36 36 VAR0001G 1:iearson Correlation
~·
651" 1
S19 (2-!rnlcd) '1'16 Sig (2·lrnled) 000
N 36 36 N 36 36
Correlation is significant al the 0.01 level (2·tailed)
Correlations Correlations
JmlhY VAR00017 JmlhY VAROOO!fl
JmlhY Pearson Correlation 1 381" Jmll1Y Pearson Corrnlalion 1 637 ..
Sig. (2-tai!ed) 022 N 36 36
VAROD017 .r:iearson Correlation .381" 1 Sig (2-taifed) .022
Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
VAROOOHI Pearson Correlalion .637 .. 1 Sig (2-tuiled) .000 N 36 3G
N 36 36 ··-•• Corre1;1t1on is signif1can! at the 0.01 level (2-li'.liled).
• Corrcl<Jt1on 1s s1g111f1cant at the 0.05 level (2-!a1Jed)
Corrofatfons Correlations
JmlhY VAR00019 JmlJ1Y VAR00020
Jmll1Y Pearson Correlation 1 252 JmlhY Pearson Correlalion 1 642 ..
Sig_ {2-tai!ed) .138 Sig. (2-lailed) .000
N 36 36 N 36 36
vAR0001£1 Pearson Correlation 252 1 VAR00020 Pearson Correlalion 642" 1
Sig. (2-tai!ed) 138 Sig. (2-ta'ilod) 000
N 36 36 N 36 36
Correlation 1s s1gnrr1canl at the O,Ol levol (2-tailed)
Corrclatlons Corrolations
JmlhY VAR00021 JmlhY VAR00022 JnifllY Pearson.Core.elation 1 .707 .. JmlhY Pearson Correlation 1 .601··
Sig. (2-tailed) 000 Sig (2-li11ICd) 000
N 36 36 N 36 36 --VAii'00021 ___ Pearson Correlation .707" 1 VAl'l:00022 Pearson Correlalion 001· 1
Sig (2-taiJed) 000 Sig_ {2-1ailed) 000 N 36 36 N 36 36
• Correl<Jt1on is significant at the O 01 Jevcl (2-!ai!ed) ..
Correlation rs s19n1f1can! at tho 0.01 level (2-la1IC(J)
Corrolatlons Correlations
Jrn!hY VAR00023 Jmll1Y VAR00024 JrnlhY f>C<Jrson Corrcl<ilion 1 330· Jmll1Y Pearson Correlation 1 537••
SqJ (2-tailed) 049 Sig. (2-lailed) 001 N 36 36 N 36 36 -----·--- -- -- ---------·
VAf~OOO?J Pe<irson Correla!1on 330· 1 ----·- ·------
··-rearsc;nc0rrc1ation------- -------VAH00024 537' ' $19 (2-!ailed) 049 s,g (2-!ailed) 001 N 36 36 N 36 36
' Correl<ition is significant at the 0.05 level (2-tailed) " Corre!a!!on 1s significant at the O 01 level (2-tailed}
Correlations Correlations
JmlhY VAR00025 Jm!l1Y VAR00026 JmlllY Pearson Correlation 1 .314 JmlhY Pearson Correlalion 1 .403'
Srg. (2-tailed) 062 Sig_ (2-tailed) 015 N 36 36
VAR00025 Pearson Correlation ---314 1
N 36 -~ VAR00026 Pearson Corre!alion .403' 1
Sig (2-tailed) 062 Sig (2-tailed) 015
N 36 36 N 36 36
Correlalion is significant at !he 0.05 level (2·!rnled)
Correlations Correlntlons
JmlhY VAR00027 JmfhY VAR00028 JmlhY Pearson Correl81ion 1 208 JmlhY Pearson Correlation 1 .195
S19 (2·1ailed) 088 S19 (2-!ailod) 254 N 36 36 N 36 36
-i/AR600;;7 Pearson Correlation 280 1 VAR00028 -- Pearson Correlatlon 195 1 Sig (2-1rnfed) 080 s,g (2-tailed) 254 N 36 36 N 36 36
Corrolntlons Corro!ations
--JmlllY VAR00029 Jml!lY VAH00030
JmlllY Pearson Correlal1on 1 216 Jmlli"f f'carson Corrclal1on 1 .SSG"
Sig (2-!ailed) 207 Si[]. (2-lniled) 000
N 36 36 N 36 36 ·-·-·--vAR.00029 Pearson Correlation 216 1
Sig {2-tailed) 207
N 36 36
VAf~Q(jQ'JQ -·------- ·---·-·- ------Pearson Correlation
550"\ 1
S<g (2-tailed) .00() N 36 36 ..
Corrcla11on 1s s1gr11f1canl al the 0.01 level (2-1a1led)
Correlations Correlations
-. ., ..... ~. JmlhY VAR00031 JmlhY VAR00032
JmlllY Penrso11 Correla11on 1 729' JrnlhY Pearson Correlation 1 671"
Sig (2-!ailed) 000 Sig (2-ta1led) 000
N 36 36 N 36 36 --VAR00031 Pearson Correlation 729' 1 VAf~00032 Pearson Correlation 671' 1
Sig (2-lailed) 000 S<g (2-ta1!ed) 000 N 36 36 N 36 36
•• Correlation 1s significant al !lie O 01 level (2-tailed) .. Correlallon is s1grnf1can1 at the 0.01 level (2-!ailed}
Correlations Correlations
JmlhY VAR00033 JmlhY VAR00034 JmlhY Pearson Correlation 1 673" JmlhY Pearson Correlation 1 645"
Si (2-tailed) .000 Sig (2-tai!ed) 000 N 36 36 N 36 36 -----
VAR00033 Pearson Correlation 673' 1 VAR00034 Pearson Correlation 645" 1
s,g (2-tailed) ODO Sig (2-tailed) 000 N 36 36 N 36 36
· · Correlation is s1gn1f1cant at the 001 level (2-tailed). " Correlation 1s signd1cant at the 0.01 level (2-!ailed)
Correlations Correlations
JrnlllY VAR00035 Jmll1Y VAR00036 Jml!JY Pearson Correlation 1 096 Jm!l1Y Pearson Correlation 1 595 ..
Sig (2-tailed) 578 Sig (2-tai!ed) 000 N 36 36 N 36 3G
-· -·----··------------ -----------/AR00035 Pearson Correlation 096 1
Sig {2-tailed) 578 N 36 36
........ ---~--------------- -·-·---- ·-~---
VAR00036 Pearson Correfation 595 .. 1 1
Sig. (2-tailed) 000 N 36 36
Correlation is significant at the O 01 level {2-tailed)
Corrulalion5 Corrola!lons
JmlhY VAR00037 JmlhY VAR00038 .lmll1Y I 'c;u~;o:1 Correla1ion 1 .477'' JrnlhY Pearson Correlation 1 .567"
Sig. (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) 000 N 36 36 N 36 36
·-1/ARooo::i 7 Pearson Correlation 477" 1 VAR00038 ---,---~---------Pemson Correl2llon 567' 1
Siu (2-1:ulcrJ) 003 Sig (2·tai!ed) 000 N 36 36 N 36 36 ..
" Corrcl<J11on is s1gnil!can1 al \he 0 0 l level (2-!ailud}
Correlations Correlations
JmlhY VAR00039
Jmlh'; Pearson Correlation 1 .538 ..
Sig. (2-tailed) .001
N 36 36 VAR00039 Pearson Correlation 538' 1
Sig {2-tailed) 001
JmlhY -- I VAR00040
JmlhY Pearson Correlauon 1 I .328
Sig_ (2·!ailed) 051 N 36 36
VAR00040 Pearson Correlation .328 1 Sig (2·!ailcd) 051 N 36 36
N 36 36
Correlation is significant at t'1e O 01 level (2·lailed)
CorrnJations Correlations
JmlhY VAR00041 Jm!hY VAR00042
JmlhY Pearson Correlation 1 .490" JrnlhY Pearson Correlation 1 .264
Sig. (2·tailed) .002 Sig. (2-tailed) 120
N 36 36 N 36 36 VAR00041 Pearson Correlation 490" 1 VAR00042 Pearson Correlation .264 1
Sig (2·ta1led} 002 Sig (2-tailed} 120
N 36 36 N 36 36
" Correlation is s1grnfican! al lhe 0.01 leveJ (2-tailed)
Corrolatlo11s Correlations
JmlhY VAR00043 JmlhY VAR00044/ Jm!hY Pearson Corre1at1011 1 453 .. JrnlllY Pearson Corre!at1on 1 334•
Sig. (2-tailed) .006 N 36 36
VAR000·!3 Pearson Correla:ion 453·· 1 s,o (2-lailed) 006 N 36 36
•• Correlallon is s1gn1f1canl at 1he 0.01 level (2·la1led)
Sig (2-taifed) 0'7 N 35 _-2'._
VAR00044 Pearson Correlation 334• 1 Sig (2·!ai!ed) 047
N 36 36
• Correlation is signincant at the 0.05 level (2·tailed)
Correlations
JmlhY VAR00045 Jrnll1Y Pearson Correlalion 1 358"
S1v {2-tailed) 032 N 36 36
~-·----VAR00045 Pearson Correlation 358" 1
S19 (2-tailed) 032 N 36 35
'.Correlation is significant a! the o.os level (2·!aiJed).
Corrolillfons Correlations
--· JmlhY VAR00046 JmlhY VAR00047
JmlhY Pearson Correla1'1on 1 .106 JmlhY Pearson Correlation 1 .073
Sig. (2-tailed) 539 Sig (2-tailed) 673
N 36 36 N 36 36 ~- --
-vAr~-Ocio4G Pearson Correlation 106 1 VARooo.r:- Pearson Correlation 073 1
s ; , .>~:i.:~Oi $2-9 S>;i (2-tar1ed\ 673
.. .':3 -~ .~:
Correlations Correlations
JmlhY VAR00048 JmlhY VAR00049 JmlhY Pea-son Correlation 1 397• JmlhY Pearson Correlation 1 ,386'
Sig (2-tailed) 017 Sig. (2-tailed} .020 N 36 36 ----
VAR00040 Pearson Correlation 397' 1 N 36 --4 VAROOO<l9 Pearson Correlation 386°
Sig (2-tailed) 017 Sig. {2-tai!ed) .020 N 36 36 N 36 36
'.Correlation 1s significant at the 0.05 level (2-tailed} Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed),
Correlat!ons Correlations
JmlhY VAf-<00051 JmlhY VAROOOSO
JmlhY Pearson Correlahon 1 249 Sig (2-t<ided) 143 N 36 36
VAfW0050 .. r>Cars·o;; c·orrc1awn- --~·- ·---" -------
249 1 Sig (2-ta1led) 143
JmlhY Pearson Correlation 1 650' Sig (2-tailed) 000 N 36 36
VNW005i-f18:,,rson Correla\lon -----1-------
650' 1 s,g (2·tailed} 000
N 36 36 N 36 36
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlat!ons
JmlhY VAR00052 JmJhY VAR00053 JmlhY Pearson Correlation 1 280 Jm!hY Pearson Correlation 1 .150
Sig {2-!ailed} 098 Sig {2-tailed) 382 N 36 36
VAR00052 Pearson Correlation 280 1
N 36 36 7AR00053 Pearson Correlalion 150 1
5,9 (2-tailed) 098 s,, (2-tailed) 3"2 N 36 36 N 36 36
CorrolatJons
JmlhY VAR00054 JmlhY Pearson Correlation 1 613"
Sig. (2-!ailed) .000 N 36 36 -
VAR00054 Pearson Correlation 613 .. 1 Sig (2-lailed) 000 N 36 36
•• Corrclal1on 1s s1gnif1can1 al the O 01 level (2-lailcd)
Corrolc:tions
JmlhY VAROOOSS JmlhY Pearson Correlatton 1 316
Sig. (2-tailed) 060
N 36 36 -·-"--·· ·------VA[~00055 Pearson Correlation 316 1
Sig. (2-tailed) 060 N 36 36
Correlations
JrnlhY VAR00057 JmlhY Penrson Correlation 1 487"
Sig (2-1ailed) 003 N 36 36 --··-·--
VAF<!00057 Pearson Correlal1on 487" 1
S'O {2-tailed) 003 N 36 36
" Correlal1on is significant at the O 01 level (2-lailed)
JmlhY
Correlations
Penrson Correlation
Sig (2-.:iiled)
N
JmlhY
35 V/\1{000'.>~l 1'1mrson Co11elalloi\ 206
Sig (2-lailed) .229
N 36
Correlations
JmlhY Jrnll\Y F'e<Jrson Correlation 1
Sig. (2-taited)
N 36 VAROOOG1 Pearson Correlal1on 479··
s,, {2-tailed) 003 N 36
VAR00059
206 229
36
36
VAR00061 479"
003
36 1
36
... Correlation is significant at the O 01 level (2-lailed).
Corrnlatlons
JmlhY '/AR00056
JmthY Pearson Correlation 1 .153
Sig_ {2-tailed) 373
N 36 36 --·· ·-VAR00056 Pearson Correlatmn 153 1
Sig. (2-ta1led) .373
N 36 36 ~. ·-
Correlations
·-Jm\11Y VAR00058
JrnlhY Penrson Corre!al1on I •.024
Sig (2-!ailed) 889
N 36 :}6 --·-- ··-----
__ ,, _____ VAROOOSB Pearson Correlation • 024 I 1
$19 (2-tailed) 889
N 36 I 36
Corrc-lations
Jm!hY V/\R00060 .lmlhY Pearson Correlal!on I 120
S:g (2-!ailed) 487
N 36 36 - -·- ···-·---.. -··-----·--·------- ·----- -·---·------
VAHOOOGO Pearson Correlat!on 120 1
Sig (2-1a1led) 407
N 36 36
Correlations
JrnlhY VAROOOG2 JmlhY Pearson Correlahon I 067
Sig. (2-tailed) .699 N 36 36
VAF<00062 Pearson Correlation 067 1 Sig (2-tailed) 699 N 3$ 36
·-
Lampi ran
Reliabilitas Konflik Peran Ganda Wanita
Reliability
R E L I A B I L I T Y
N of Cases =
Stat.ist.i.cs for Scale
Mean 78.9167
Iten1-totaJ. Statistics
Scale Mean
Alpha if Item
if ItGm Deleted
Delelt':'d
VAl10Q(]O I n. ons ' 8 s J '1 VAROOOO? n. 3056 . 851 <1
VA!100003 76.8889 . 8<164 VAR00005 "16. 7222 .8484 VAROOOOG 77.1941] .8450 VAEOOOO-/ 77. 2500 .8481 VP.R00009 76.6944 . 84 91 Vl-\ROOOlO -/S.9722 . 8511 VAR00012 77.4722 .8486 VAROOO l <1 75.8056 .8521 \IAR00015 76.6389 . 8<188
A N A L Y S I S S C A L E (A L I? f-1 .A.)
36. 0.
Variance 203.2786
Scale Variance
if Item
Deleted
195.0563
195.1897
186.6730
189.5778
186.5611
190.5357
191.8754
192.7135
191.1706
19<1.1611
189.7802
N of Std Dev Variables 14.2576 33
Cori_·ected I tern- Squared
Total Multiple
Corre: la t.1.on Correlation
. 31 3'.l
. .> 1 ~1 G
. 4 9<16
. 4 28 9
.5557
. 4 <18 .I
. 4 094
.3283
. 4321
.2884
'rJ 120
VAR00017 76. 9444 188.0540 .4064 .8490 VAR00018 75.9167 193.8500 .2698
.8528 VAR00019 77. 3611 192.4087 . 38 32
.8497 VAR00021 75.6111 195.0444 .2389 .8535 VAR00023 76.0556 192.1111 .3712 .8500 VAR00027 76. 0 67 189.8500 . 399tl
. 84 92 VAR00028 76.1.389 \q4.6373 • ) r.;i 0 1;
. 8~3'.!.
VAR00029 75.7222 191.1778 .2119 .8579 VAR00031 76.2778 19'1. 3778 .2869 .8521 VAR00033 75.8889 191.8159 . 3779 .8498 VAR00031 76.9167 188.7643 . tj 690 .803 VAEOOO 3H !(i.rl889 ;_q3. 913'"/J . :.-: ) 8 ;~ . 8521] VAR00039 75.94•14 197.2540 . 213] . 85315 VAROOO.-J 0 )7 .2'17'd 192. 7206 . j "/ ~=,]
.8499 VA!\0004 2 7C1.86ll 186.8087 .5410 .8454 VAR0001J '..l 7 5. 9tl r] ~ 191.1968 . Jtl 7 9 . 84 95 VAR00047 76.8056 190.5040 .4092 .8489 VAROOOtl <) 'IS. 9722 192. 0278 3~-126
. 850tl VAR00052 76.9722 194.8849 . :i 18 7 .8513 VAR00054 76.7500 192.4214 . ~i 1 39 .849" V/".R000Si3 /('>,8089 192.6159 .3608 .8503 VAR00016 7~ •. 8056 1%. 7325 . :~' _) l !j
.8532
R f.~ L J !\ 13 I L I T Y AN~.LYSioo (J\ L I:' H /\)
Rellabllj.t:y Coefficients 33 items
i'.lpha ~ .85~2 Standardized item alpha .8576
Lampi.ran
Reliabilitas Kepuasan Pernikahan
Reliability
R ~ L I A 8 I L I T Y A N A L Y S I S .SCALE (A L P H A)
Item~total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared
Alpha if I tern if Item Total Multiple
if Item Deleted Deleted Correlation Correlation
Deleted
VAROOOOl 102.1389 270.6944 . 3435 . 9358 VAR00002 102.1111 262.5016 .6044 .9335 VAR00003 102.022 267.6849 • <l lG 9 .9353 VAROOOOS 102.4167 268.8786 . 38 77 .9355 VAROOOOG 102.3056 269.1325 .3924 .9354 VAROOOO<l 102.9167 208.7643 .6930 .9326 VAROOOlO 102.3889 264.3587 .5125 . 934 4 VAROOOll 102.9722 260.0849 .7328 .9325 VAR00012 102.3611 264.0659 . 5397 .9341 VAR00014 102.5000 258.4857 . 64 70 .9330 VAR00017 ,02.8611 268.0087 .3970 . 9354 VAROOOliJ 102.8333 261.4000 . 63<17 .9332 VAR00020 102.8889 259.5302 .6971 .9326 VAR00021 102.8056 253.9897 . 7063 .9323
VAF00022 102.8333 265.1143 . 5 7 63
.9339 VAR00023 102.3333 2'72.0571 .2920 .9361 VAE00021J 102.7500 265.5071 .5492 . 931] 1
VAR00026 102. 7222 267.2921 . 4 08 4 .9353 VAfl00030 102. 7222 25·,. 9778 .5174 .931]5 VAHOOO l I 10?.G056 :?GJ.3611 . 7 ~)3t1 • ~) ) ~'. I)
VAR00032 io2·. ';o·oo 262.3714 . 60 64 .9335 V/.\l<UOUJ3 J.0:!.7:.'22 :-~6'1.5'192 • (JU 'Jb
.9333 VAR00034 102. 7222 264.6063 . 598 9 . 9337 VAR00036 102.6111 263.5016 . 5171 .9344 Vl'.R00037 102.6111 268.4730 . 4 4 07 .9350 VAP.00038 102.8056 260.90'10 . 6 3} ~)
. 9332 \ll\!<000.J9 102.5000 267.2286 • 1] i::; tj i .9348 VAHOOO'i J 102.:!778 26'/. 9778 • i} ]52 . 9351 VAEOOCH 'l 10?.7778 265. 5iJ92 ';J 1l J2 . 93'.) I VAIJOOCH 4 103.2778 269.1206 . 3027 . 93C):) VAR0001] '.) 102. 6'14 ;j 2GB.7897 . -i 1>'1) .9365 VAR000,18 102.5556 266.3111 .3975 .9356 v,~110004 9 103.2500 266.9929 .3455 .9363 VAR00051 102. 9444 258.0540 . 66l] 5 .9328 VAR00054 102.6944 262.1040 . 5892 .9337 VAR00057 103.0833 2~9.3929 .5139 .9347 VAR00061 102.8333 265.0571 . 4 719 . 93;J 8
R ~ l, J A S I L I T Y AN.l\LYS!S SC/l.LE (A L P II A)
~eli3bility Coefficients 37 items
.9374
-- -- "·~
Lampiran SKALA KEPUASAN PERNIKAHAN
BUTIR PERNYATAAN JML KATE GORI
No 1 2 3 5 6 8 10 11 12 14 17 18 20 01 22 23 24 26 30 31 32 I 33 34 36 37 I 38 39 41 43 44 45 48 49 51 54 57 61 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 41 3 3 4 3 I 3 4 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 ." 1-'Uas -
2 1 1 3 4 1 2 1 2 1 4 3 1 1 1 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 2 I 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 1 1 M I a puas 3 3 2 4 2 2 2 2 1 3 2 3 1 2 4 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 4 2 2 1 3 2 1 3 3 1 I I 21 puas 4 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 4 2 2 4 2 2 2 2 2 I 1 a1 puas 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 1; ~ angat puas b 3 2 1 2 3 2 4 2 2 1 1 2 1 1 2 4 3 2 3 1 2 1 1 2 4 1 2 2 1 1 3 1 3 1 1 1 3 IL 1aaK puas I 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 1<'4 ::;angat puas ~ 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 1 3 3 3 4 3 3 11 ~ r'uas '.:) 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 115 r'uas
1U 4 4 3 3 3 1 2 2 2 3 1 2 3 I 1 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 1 1 3 3 2 3 9? 1aaK puas 11 4 4 3 3 4 2 3 1 4 1 3 2 1 1 1 4 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 1 2 4 1 1 1 1 1 ~4 1aaK puas 12 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 ·1 'b -'UBS
13 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 I 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 ·1 " !-'UaS
14 4 4 3 • 1 4 2 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 21 3 3 2 I 3 2 3 2 3 4 3 1 3 3 1 1 3 1 1 l IL -'uas 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 I 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1u" 1-'uas
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1U7 1-'uas 7 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 1 3 3 1 3 3 1 4 11 u 1-'uas ~ 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 2 1 1 3 3 3 2 3 3 112 1-'uas ~ 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3' 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 1Lt ::;angat puas
' 3 4 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 1 3 1 3 21 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 "o r>uas 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 1<'4 ::;angat puas 3 2 1 2 3 2 3 2 2 1 1 2 1 1 2 3 3 2 3 1 2 1 1 1 4 1 2 2 1 1 3 1 3 1 1 2 3 /U 1aaK puas 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 IL/ ::;angat puas
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 11 { r>uas 25 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 11" r'uas Lb 4 4 3 3 3 1 2 2 2 3 1 2 3 1 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 1 1 3 3 2 3 "L 1aak puas 27 4 3 3 r 3 J 4 2 3 1 4 1 3 2 1 1 1 4 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 1 2 4 1 1 1 1 1 R:l 1aaK puas 28 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 I lb t-'Uas
~ 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 , 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 '122 ::;angat puas IJ 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 4 3 1 3 3 1 1 3 1 1 IU 1-'uas
' 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 11 j r>uas 32 3 3 3 3 I 2 4 3 2 " 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 4 1u" r'uas
0 4 4 4 d ! 3 3 3 I 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 I 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 117 r>uas 4 3 I • 3 3 I 3 1 4 3 3 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3 I 2 3 I 3 2 3 2 I 3 2 3 4 3 1 3 3 4 4 1 4 1 Ub tJuas 5 4 I 3 4 I 3 I 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 4 3 41 3 4 I 3 3 ! 1 2 2 3 4 3 3 3 4 I 3 3 3 3 3 111 r'uas
,O 31413 2 i 3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 ' 3 I 3 3 :, I 3 3 J i 3 3 4 3 3 3 3 I I 3 3 3 3 108 Pu as
Lampiran
Descriptives
Descriptive Statistics
N Ranae Min1n1un-1 Max1n1u1n Mean Std_ Deviation l Variance Konfl1k F>eran Ganda 36 71.00 40 00 111 00 78 9167 14.25758 I 203.279 1<epl1asan Pern1kallar 36 57'00 70 00 127 00 105.5278 16 70156 I 278.942 Valid N {11~ :vise) 36
Lampi ran
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Sn1irnov Test
--e-
N
Norrnal Paran1eters a,b Mean - .. ,,,..,_
Std. Deviation
Most Extrerne Absolute Differences Positive
Negative
Koln1ogor'lv~Sm!rnov Z
Asyrnp. Sig. (2-tailed)
a Test distribution ls Norn1al.
b Calculated from data
Konflik Peran Ganda
36
78 9167
14.25758
.123
.083
-.123
.736
.651
Kepuasan Pernikahan
36
105.5278
16.70156
.193
.099
-.193
1.161
.135
PP lot [vJOUEL:
Exp0cted ~Jormal quar1tiles calculated u~1_11·J 13lom's pro?ortional e~:;ti.m.-_iti_or: t'n;:mul.,1 i:lnd assigning the :11•::1:1 \~() ti_e::::.
Fer v2::..iat,1-e·-Y-~-..
l'Jor1:\-~,l distribution pz.rameters estimdLl:d: .locationo:::105. 5277G scal.:"'':l6. '01559
' "
Norn1a! P-P Plot of l<epuasan Poi n1k.:1han I 0~ - ----------------- -----
.,"
" ') :.'5
' ,, u ,, ,.,_ Ui 0 Q} ... ,-,
o o~
Observed Cum Prob
'00
Detrended Normal P-P Plot of Kepuasan F'ern1kal1an
,, ' i-- ---------------------- -I
I ~)l_' i ----·-·-··--~---~--------·------- " . - -----~-----·--
1
I
1
"u '·' "
""
Larnpiran
Correlations
Correlations
Konflik Peran Kepuasan Ganda Pernikahan
l<onf!ll<.· Peran Ganda Pearson Correlation I -.127 Sig (2-lailed) 459 N 36 36
----··--f<epuasan Pernikahan Pearson Correlation -. 127 1
Sig. (2-tailed) 459 N 36 36
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF I-IIDA YA TULLAH JAKARTA
FAKULTAS PSTKOLOGT
JI. Kcrta Mukti N;o.5 Circudcu Ciputat Jakarta Scbtan 15419 'l.'clp. (021) 7433060 Fax. 74714714
Nomor : Ft. 71/0T.Ol.7/ 713 /V/2006 Lamp.
Jakarta, 20 Juni 201)6
I-Ia! : !zin Penelitian
Kepada Yth. Bapak/lbu Sdr. Penghuni Asrama Polri Rt >!'?f..Rw .. P~ ... Kelurahan Sudimara Barnt -Tangerang
!\ssala111u'alaiku1n Wr. WB.
Dcngan I-Ior1nat, kan1i san1paikan bahwa :
Siti Muflichah Jakarta, 4 Maret 1984
l'larna Tcmpat/Tanggal Lahir Alamat Asrama Polri Cilcduk Rt. 04i 02 No. 46 Suclimarn Barnt
Tangerang
adalah bcnar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Synrif Hidoyatullah J:drnrta.
Senu::stcr Nv1nor Pokok Progran1 Tahun Akaclemik
V!ll (dclap:m) 102070026000 Strata I (S-l) 2005/2006
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudui : Hubungan Konflik Peran Ganda Wanita dcngan l(<'puasan pernikahan~'. Mahasis\VJ · tcrse::but n1e111crlukan data dan wav1ancara serta obserVasi penelitian kepada Bupak/Ibu/Saudara. o: ~h karena itu kan1i mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk n1eneri111a 111uhasiswa tersebut dan memberikan, bantuannya. ·
Demikian atas perhatian dan bantuan Bapak/lbu/Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Tembusan: Dekan Fakultas Psikologi
M.Si ~
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAlVI NEGERI (UIN) SY ARIF I-IIDAY ATULLAH JAKARTA
FAKULTAS PSIKOLOGI
JI. I\:crta Mukti No.5 Circndcu Ciput~1t.Jakarla Sc!at:1n 154191'clp. (021) 7433060 F:ix.. 74714714
l·,ionior Lamp. I lal
l'l. 71/0T.01.7/ T/'o /V/2006 Jakarta, 20 Juni 2006
L~in Pc;nelilian
Kepada Yth. Bapak/Ibu SJr. Penghuni Asrama Polri Rt .?.~f.Rw ... ':'.?-: .. Kelurahan Sudimara Barat -Tangerang
Assalamu'alaikum Wr. WB.
Dengan Horn1at, kan1i sampaikan Qahwa :
Siti Mufliclrnh Jakarta, 4 Maret 1984
Nama 'I\~rnpaU1~anggal Lahir Alamat Asrama Polri Cilecluk Rt. 04/ 02 No. 46 Sudimara Baral
Tangerang
adalah benar mahasiswa l'akultas Psikologi UIN Syarif f-Iiclayatullah Jakarta.
Sc1nester No1nor Pokok Progran1 Tahun Akadc1nik
VIII (dclapan) 102070026000 Strata f (S-1) 2005/2006
Selrnbungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : Hubung:m Konflik Peran Ganda Wanita dengan I(epuasan pernikahan". Mahasiswa · tersebut 1nernerlukan data dan wavvancara serta obscrvi1si pcnelitian kepada Bapak/1bu/Saudara. ()Jeh karena itu kami n1ohon kesediaan Bapo.k/Ibu/Saudara untuk n1enerirna rnahasiswa tersebut clan memberikan bantuannya. ·
Dcmikian atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara kami ucapkan terirna kasih.
'.Yassalamu'alaikum Wr. Wb
Ten1busan: Dekan Fakultas Psikologi
A.n. Dekan /' ·:-:•J?ernbqntu Dekan
.-:· :;; .. ·BidangAka emik '• .. f:' ' :.( ,, i, .. . . \ I
. \ \ ·' r '1
·.,.. '.'>" /. .,.,.~ · · . Drn, •;..,ahrot. n Nihayah,
.!i< NIP: J 50 2 8 773 M.S~