crs uveitis posterior

30
CASE REPORT SESSION UVEITIS POSTERIOR R. Tanti Wijayanti Fida Fidiyya Andri DS

Upload: ferzy-awwali-fadhila

Post on 01-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

opthalmology

TRANSCRIPT

  • CASE REPORT SESSIONUVEITIS POSTERIORR. Tanti WijayantiFida FidiyyaAndri DS

  • KETERANGAN UMUMNama: Ny. JUmur: 44 tahunJenis Kelamin: PerempuanPekerjaan: Ibu Rumah TanggaAlamat: KertasariTanggal Pemeriksaan: 3 September 2009

  • ANAMNESISKeluhan Utama : Sakit pada mata sebelah kanan.Anamnesis Khusus:Sejak + 8 hari SMRS pasien mengeluhkan sakit pada mata sebelah kanan yang disertai dengan mata merah. Keluhan ini disertai dengan adanya penurunan penglihatan, rasa silau, mata berair, gatal serta pandangan menjadi gelap pada mata sebelah kanan. Pasien merasa sakitnya sampai menjalar ke bagian kepala sebelah kanan. Pasien juga merasa pada penglihatannya seperti melihat lalat berterbangan.. Keluhan ini tidak disertai dengan mual, muntah dan adanya kotoran di mata.

  • Karena keluhannya tersebut pasien berobat ke Puskesmas, dan diberikan obat tetapi pasien lupa nama obatnya. Ketika pertama kali obat dipakai, pasien menyatakan keluhan nyeri kepala menjadi berkurang dan penglihatannya menjadi sedikit terang, tetapi setelah + 4 hari diberikan obat, pasien mengeluh lama-kelamaan tidak ada perbaikan untuk keluhan matanya.

  • Saat ini pasien mengeluh matanya menjadi merah, berair, terasa panas dan pandangannya menjadi berbayang. Pasien mempunyai kebiasaan sering menggosok-gosok matanya. Pasien mempunyai riwayat keluhan sakit mata yang sama 1 tahun yang lalu. Keluhan dirasakan silih berganti pada kedua matanya. Karena keluhannya tersebut pasien telah berobat ke Puskesmas dan gejalanya hilang

  • Riwayat sakit rematik dan alergi disangkal oleh pasien. Riwayat penggunaan kacamata diakui. Pasien tidak mengetahui ukuran lensa kaca matanya. Riwayat operasi mata, riwayat penyakit TB, tekanan darah tinggi, kencing manis, riwayat panas badan lama disangkal.

  • PEMERIKSAAN FISIKSTATUS GENERALISKesadaran : compos mentisTanda vital: Tekanan darah110/70 mmHg Nadi80x/menit, REIC Respirasi16x/menit SuhuafebrisKesan: tampak sakit ringan

  • STATUS OPHTALMOLOGIS

  • Pemeriksaan Slit LampOD : Konjungtiva bulbi terdapat injeksi perikornealKornea jernihCOA : sedangPupil bulat, RC (-)Iris sinekia (+)Lensa keruhOS : Dalam batas normal

  • RESUME, 44 tahun.Keluhan Utama : Sakit pada mata sebelah kanan.Anamnesa Khusus:Sejak + 8 hari SMRS pasien mengeluhkan sakit pada mata sebelah kanan (+) disertai mata merah (+). Keluhan disertai penurunan visus (+), fotofobia (+), lakrimasi (+), gatal (+), pandangan menjadi gelap (+). Pasien juga merasa sakitnya ini dirasakan sampai menjalar ke bagian kepala sebelah kanan. Keluhan mual, muntah dan adanya kotoran dimata (-).

  • Riwayat berobat (+), nama obat tidak diketahui pasien.Saat ini pasien mengeluh matanya menjadi merah, berair, terasa panas dan pandangan menjadi berbayang (+). Kebiasaan sering mengucek-ngucek mata (+). Pasien mempunyai riwayat keluhan sakit mata yang sama (+) semenjak 2 tahun yang lalu, tetapi semenjak 9 bulan yang lalu keluhan dirasakan semakin sering terjadi dan silih berganti pada kedua matanya. riwayat berobat sebelumnya (+) sudah 2 kali.Riwayat sakit rematik dan alergi (-).Riwayat penggunaan kacamata (+). Riwayat operasi mata, riwayat penyakit TBC, tekanan darah tinggi, kencing manis, riwayat panas badan lama (-).

  • Pemeriksaan Fisik

  • DIAGNOSIS BANDINGUveitis posterior ocular dekstra idiopatikKonjungtivitis Skleritis

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium : Darah lengkap dan laju endap darah, GDPOftalmoskopiUji flouresinUji biakan dan senditivitas

  • DIAGNOSIS KERJAUveitis posterior ocular dekstra idiopatik

  • PENATALAKSANAANUmum:Cukup tidur.Dilarang membaca.Menggunakan kaca mata hitam (supaya mata dalam keadaan istirahat).Khusus :Midriatik-sikloplegik : Atropin 1% 3X1 tetes/hariKortikosteroid Lokal : tetes mata : Prednison acetate 1% 4-6 tetes/hari.

  • PROGNOSISQuo ad vitam: ad bonam.Quo ad functionam: dubia ad bonam.

  • PEMBAHASANUveitis adalah inflamasi atau peradangan pada traktus uvealis. Uveitis dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi, etiologi, dan tipe.Berdasarkan anatomiUveitis Anterior Iritis : inflamasi secara dominan hanya mempengaruhi iris.Iridosiklitis : inflamasi melibatkan iris dan bagian anterior dari badan siliaris (pars plikata).Bentuk uveitis yang paling sering akut anterior uveitis umumnya unilateral, ditandai dengan riwayat sakit, fotofobia dan penglihatan kabur, mata merah (merah sirkumkorneal) tanpa tahi mata purulen dan pupil kecil atau ireguler.

  • Intermediate uveitisMelibatkan bagian posterior dari badan siliaris (pars plana), retina perifer dan koroid.Pada kebanyakan kasus kedua mata terkena, tidak ada sakit, kemerahan maupun fotofobia.Uveitis PosteriorPeradangan melibatkan koroid dan retina posterior sampai ke vitreous base.Ditandai dengan lateralitas (unilateral), penurunan penglihatan, injeksi mata tidak terjadi bila hanya segmen posterior yang terkena. Rasa sakit Panuveitis Peradangan melibatkan keseluruhan traktus uvealis.

  • Pada pasien ditemukan sakit mata dengan mata yang merah pada mata sebelah kanan (Unilateral). Keluhan ini dirasakan sejak 8 hari yang lalu, penurunan penglihatan (+), silau (Photophobia) (+), mata berair (+), gatal (+) serta pandangan mata kabur (+), sakit kepala (+) mual (-), muntah(-), panas badan (-). Kotoran di mata (-) dan pandangan berbayang (+).Dari anamnesis di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan letak anatomisnya maka pasien terkena uveitis posterior.

  • Berdasarkan etiologiPenyebab Uveitis PosteriorPenyakit Infeksi: - VirusCMV, herpes simpleks, herpes zoster, rubella, HIV, Epstein-Barr virus, nekrosis retina akut. - BakteriMTB, sifilis, meningitidis, Neisseria. - FungusCandida, histoplasma, aspergillus, kriptokokus. - ParasitToksoplasma, toxocara, cysticercus.

  • Penyakit non-infeksiAutoimun:Penyakit behcet, poliarteritis nodosa, oftalmia simpatis, vasculitis retinaKeganasan:Sarcoma sel reticulumMelanoma malignaLeukeumiaLesi metastatikEtiologi tak diketahui :SarcoidosisKoroiditis geografikEpiteliopati pigmen plakoid multifokal akutEpiteliopati pigmen retina

  • Berdasarkan TipeKoroiditis exudat ( non purulenta )Koroiditis purulenta ( suppurativa ).Koroiditis exudat ( non purulenta )Keluhan tergantung dari lokalisasi.Bila mengenai makula meskipun ringan akan cepat menimbulkan gangguan visus.Bila letak diluar dimakula meskipun peradangan besar tetapi visus sentral tetap baik. Hanya timbul skotoma dapat (+) atau (-). Skotoma (+) berarti penderita merasakan adanya lapangan pandang yang tidak dapat dilihat (blind spot); skotoma (-) artinya blind spot hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan kampimeter.

  • Tanda tanda objektif dengan oftalmoskop :Pada fundus tampak bercak yang berwarna kekuningan,batas tegas, diatasnya tampak pembuluh darah.Pembuluh darah tidak tampak bila peradangan sampai ke retina.Sel radang masuk ke vitreus hingga timbul kekeruhan.Tanda tanda subjektif :Metamorfopsi yang berupa mikropsi ( benda benda tampak lebih kecil ) dan makropsi ( benda benda tampak lebih besar ).Bila letaknya diperifer, penglihatan untuk waktu lama berkurang, hemeralopia atau niktalopia ( rabun senja ).

  • Koroiditis exudat ada 3 jenis :Koroiditis disseminata : exudat berkelompok, bisa terbatas diperifer ataupun meliputi seluruh fundus seperti pada Tb millierKoroiditis diffusa : bercak exudates meluas kekoroid yang masih sehat, kemudian menggabungkan diri dengan bekas koroiditis yang awal. Diikuti lagi dengan exudat yang baru, sehingga akhirnya sebagian besar koroid menjadi sikatrik atau jaringan parut dan terdapat senagian kecil koroid yang masih utuh.Koroiditis sirkumskripta : daerah exudates terbatas, soliter. Biasanya terdapat pada Tb, toxoplasma dan infeksi fokal.

  • Diagnosa kerja Uveitis posterior okular dextra idiopatik.Pemeriksaan PenunjangLaboratorium : Darah lengkap dan laju endap darah,GDPOphtalmoskopiPengobatan pada pasien ini :Tujuan pengobatan : Mencegah komplikasi yang mengancam fungsi penglihatanMengurangi ketidaknyamanan pasien akibat uveitisJika mungkin, mengobati penyakit yang menjadi penyebabnyaPenatalaksanaan umum:Cukup tidurDilarang membacaMenggunakan kaca mata hitam (supaya mata dalam keadaan istirahat)

  • Penatalaksanaan khusus:MedikamentosaMidriasis-sikloplegikDiberikan untuk mengurangi rasa sakit, melepas sinekia yan terjadi, memberi istirahat pada iris yang meradangObat terpilih/pengganti :Homatropin (0,5%, 1%)Atropin 0,5%, 1% 2-3x1 tetes/hariMidriasil 1%Kortikosteroid : Lokal : obat terpilih :Deksametason 0,1%Prednison 1% 4-6x/hariBetamatason

  • PrognosisQuo ad vitam: ad bonamKarena tidak menimbulkan gangguan pada fungsi vital pasien sehingga prognosisnya baik.Quo ad functionam: dubia ad bonamMeskipun angka rekurensi tinggi, prognosis dari penglihatan jangka panjang baik, dan dengan penanganan yang tepat maka komplikasi yang mengancam penglihatan jarang terjadi

  • Komplikasi uveitis : Katarak,Terjadi karena gangguan metabolisme lensa.GlaukomaTerjadi pada sinekia anterior perifer yang menghalangi humor aquea keluar di sudut kamera anterior.Pada Sinekia post dapat menimbulkan glaukoma dengan menumpuknya humor aques di belakang iris sehinga menonjolkan iris kedepanAblasio retina

  • Saran pada pasien ini :Pengobatan secara teraturKarena dengan pengobatan yang teatur diharapkan dapat mencegah komplikasi yang bisa merusak fungsi penglihatan kedua mata pasien.Konsul ke bagian Ilmu Penyakit DalamSalah satu etiologi Uveitis disebabkan gangguan sistemik, diharapkan dengan mengatasi faktor sistemiknya itu maka tidak akan menambah berat uveitisnya