crs infark serebri radiologi

8/10/2019 Crs Infark Serebri Radiologi

1/33

SUMAYA ZAIN

KELOMPOK 1 RADIOLOGI

Preseptor:

Dede, dr., Sp.Rad


2/33

Nama : Ny. L

Umur : 86 tahun

Klinis : stroke


3/33

Jaringan lunak extracranial

Tidak terdapat kelainan

Cranium dan tulang tulang tengkorak Tulang cranium hiperdens, tidak tampak

adanya fraktur


4/33


5/33

Cerebri

Sulcustidak tampak di area frontotemporal

dextra

Gyrustidak tampak di area frontotemporal

dextra

Fissura sylviitidak tampak fissura sylvii

dextra Cystena ambient normal

Cysterna basalisnormal


6/33


7/33

System ventrikel

Ventrikel lateralis ventrikel lateralis dextra cornu

anterior tidak tampak. Ventrikel lateralis sinistra

cornu anterior terdesak ke kiri Ventrikel ke-3hipodens, tidak ada kelainan

Ventrikel ke-4hipodens, tidak ada kelainan


8/33


9/33


10/33


11/33

Intracerebri

Terdapat lesi hipodens di area frontotemporal

dextra

Mid line Terdapat pergeseran atau mid line shift ke

sebelah kiri.


12/33

Kesimpulan

Infark serebri di area frontotemporal dextra

dengan mid line shift ke sebelah kiri.


13/33

INFARK SEREBRI


14/33

Infark serebri adalah kematian neuron-

neuron, sel glia dan sistem pembuluh

darah yang disebabkan kekurangan

oksigen dan nutrisi.


15/33


16/33

Di pusat-pusat pelayanan neurologi di

Indonesia, jumlah penderita gangguan

peredaran darah otak (GPDO) mencapai

urutan tertinggi dari seluruh penderita rawatinap.

Trombosis lebih sering pada umur 50-an

hingga 70-an. GPDO pada anak mudabanyak dijumpai akibat infark karena emboli,

yaitu mulai dari usia di bawah 20 tahun dan

meningkat pada dekade ke-4 hingga ke-6

dari usia


17/33

Infark anoksik, disebabkan kekurangan

oksigen, walaupun aliran darahnya normal,

misalnya asphyxia

Infark hipoglikemik, terjadi bila kadar glukosadarah dibawah batas kritis untuk waktu yang

lama, misalnya koma hipoglikemik

Infark iskemik, terjadi gangguan aliran darahyang menyebabkan berkurangnya aliran

oksigen dan nutrisi


18/33

Aterosklerosis dapat menimbulkanbermacam-macam manifestasi klinisdengan cara :

Menyempitkan lumen pembuluh darahdan mengakibatkan insufisiensi alirandarah. Oklusi mendadak pembuluh darah

karena terjadinya trombus dan perdarahanaterom Menyebabkan aneurisma yaitu lemahnya

dinding pembuluh darah atau menjadilebih ti is sehin a da at den an mudah


19/33


20/33

A. Gejala-gejala penyumbatan sistem

karotis

1. Gejala penyumbatan arteri karotis interna

:

Buta mendadak

Disfasia jika gangguan pada sisi yangdominan

Hemiparesis kontralateral


21/33

2. Gejala penyumbatan arteri cerebri

anterior

Hemiparesis kontralateral dengan

kelumpuhan tungkai lebih menonjol

Gangguan mental

Gangguan sensibilitas pada tungkai yanglumpuh

Inkontinensia

Kejang-kejang


22/33

3. Gejala penyumbatan arteri cerebri media

Hemihipestesia

Gangguan fungsi luhur pada kortekshemisfer dominan yang terserang a.l

afasia sensorik/motorik.


23/33

4. Gangguan pada kedua sisi

Hemiplegi dupleks

Sukar menelan Gangguan emosional, mudah menangis


24/33

B. Gejala-gejala gangguan sistem Vertebro-basiler :

1. Gangguan pada arteri cerebri posterior

Hemianopsia homonim kontralateral darisisi lesi


Hilangnya rasa sakit, suhu, sensorikpropioseptif kontralateral (hemianestesia)


25/33

2. Gangguan pada arteri vertebralis

Vertigo, muntah, disertai cegukan

Analgesi dan termoanestesi wajahhomolateral dan pada badan dan anggota

pada sisi kontralateral

Disfagia


26/33

3. Gangguan pada arteri cerebri posterior

inferior

Disfagia

Nistagmus

Hemihipestesia


27/33

4. Sumbatan/gangguan pada cabang kecil

arteri basilaris



28/33

CT Scan

Angiografi

Pemeriksaan CSF


29/33

Edema serebri

Infark hemoragik


30/33

Terapi umum fase akut :

Monitor fungsi jantung & gula darah

Pertahankan saturasi O2


31/33

Terapi khusus fase akut :

Anti edem otak : gliserol

Anti Agregasi Trombosit : Asam asetilsalisilat

Anti Koagulansia : Heparin


32/33

Terapi Fase Pasca Akut :

RM

Pencegahan terulangnya stroke


33/33

crs infark serebri radiologi

Documents