crop circle & problema disinformasi

6
 1 Crop circle di Berbah, Sleman, Yogyakarta. Crop Circle dan Problema Disinformasi 1  Riuh-rendah pemberitaan fenomena Crop Circle di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Januari 2011 menyajikan sejumlah fakta menarik terkait dengan cara media massa, masyarakat dan komunitas ‘pemerhati’ fenomena UFO menanggapi fenomena tersebut. Hal ini menjadi menarik bukan karena beragamnya komentar yang ditulis dan diucapkan, melainkan karena asumsi- asumsi tak tertulis dan terucapkan yang tampak melatar-belakangi komentar-komentar itu. Hampir serupa dengan fenomena Crop Circle yang menjadi fokus perhatiannya berbagai komentar atas peristiwa di Sleman juga menyajikan sejumlah pola yang saling terjalin dengan relatif rumit. Sejumlah contoh pilihan sudut pandang yang diambil media massa atas fenomena Crop Circle di Sleman menunjukkan pola asumsi yang dimaksud di atas. Sebuah media online populer, misalnya, menyisipkan tagline ‘Jejak UFO’ dalam rangkaian panjang liputan mengenai fenomena Crop Circle di Sleman. Sebuah media televisi mengemas peliputannya dengan sudut pandang probabilitas Crop Circle Sleman sebagai buatan manusia. Sementara itu, sebuah media cetak mencoba menyandingkan komentar institusi resmi, para ilmuwan dan mereka yang gemar mempelajari fenomena UFO tentang apa yang terjadi di Sleman. Walau sepintas terkesan berbeda ketiga sudut pandang di atas tampak dilatarbelakangi oleh sejumlah asumsi yang sama. Pertama-tama adalah asumsi bahwa fenomena Crop Circle dan UFO adalah hal yang tak terpisahkan ( Crop Circle = UFO). Kata UFO sendiri mengandung sebuah asumsi lain: pesawat luar angkasa yang dikendalikan oleh mahluk dari planit lain ( Alien). Lebih dari sekedar datang dari planit lain, mereka juga mempunyai teknologi yang jauh melampaui perkembangan teknologi manusia di Bumi, persis seperti wacana tentang UFO yang digambarkan film-film Hollywood. Lalu mengapa UFO diasumsikan terkait dengan Crop Circle? Alasannya cukup banyak dan bisa dimulai dari hal yang paling sederhana: mayoritas Crop Circle tampil dalam bentuk lingkaran sebagai bingkai utamanya. Penggambaran dominan dan populer atas bentuk fisik UFO adalah sebagai sebuah piringan (saucer ) yang juga berarti sebuah lingkaran. Jika sebuah UFO mendarat pastilah jejaknya berupa lingkaran, sama seperti Crop Circle. 2  Sebagai tambahan, ada beberapa ratus fenomena Crop Circle yang sudah dibuktikan secara ilmiah sebagai sesuatu yang mustahil dilakukan orang iseng belaka. Penelitian yang dilakukan ahli Biofisika A.S., W.C. Levengood menunjukkan tanaman dan tanah pada beberapa ratus kasus Crop Circle mengalami perubaha n fisik dan kimiawi yang signifikan dan tidak kasat mata 3 . Hal ini juga menyiratkan adanya probabilitas penggunaan teknologi canggih yang belum ada presedennya dalam perkembangan teknologi manusia saat ini. Bukankah ratusan ribu laporan penyaksian UFO juga selalu menyiratkan adanya teknologi yang luar biasa canggih? Teknologi yang memungkinkan sebuah UFO bergerak dengan kecepatan luar biasa, melakukan manuver yang mustahil ditiru pesawat biasa serta muncul dan menghilang dengan amat Dr. W.C. Levengood

Upload: kembaralangit

Post on 08-Jul-2015

69 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

A little article in Bahasa Indonesia, to commemorate BETA UFO's 14th anniversary.

TRANSCRIPT

Page 1: Crop Circle & Problema Disinformasi

5/9/2018 Crop Circle & Problema Disinformasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/crop-circle-problema-disinformasi 1/6

 

1

Crop circle di Berbah, Sleman,

Yogyakarta.

Crop Circle dan Problema Disinformasi1 

Riuh-rendah pemberitaan fenomena Crop Circle  di DaerahIstimewa Yogyakarta pada Januari 2011 menyajikan sejumlah faktamenarik terkait dengan cara media massa, masyarakat dankomunitas ‘pemerhati’ fenomena UFO menanggapi fenomena

tersebut. Hal ini menjadi menarik bukan karena beragamnyakomentar yang ditulis dan diucapkan, melainkan karena asumsi-asumsi tak tertulis dan terucapkan yang tampak melatar-belakangikomentar-komentar itu. Hampir serupa dengan fenomena Crop Circle  yang menjadi fokus perhatiannya berbagai komentar atasperistiwa di Sleman juga menyajikan sejumlah pola yang salingterjalin dengan relatif rumit.

Sejumlah contoh pilihan sudut pandang yang diambil media massa atas fenomena Crop Circle  diSleman menunjukkan pola asumsi yang dimaksud di atas. Sebuah media online populer, misalnya,menyisipkan tagline  ‘Jejak UFO’ dalam rangkaian panjang liputan mengenai fenomena Crop Circle diSleman. Sebuah media televisi mengemas peliputannya dengan sudut pandang probabilitas Crop 

Circle Sleman sebagai buatan manusia. Sementara itu, sebuah media cetak mencoba menyandingkankomentar institusi resmi, para ilmuwan dan mereka yang gemar mempelajari fenomena UFO tentangapa yang terjadi di Sleman.

Walau sepintas terkesan berbeda ketiga sudut pandang di atas tampak dilatarbelakangi oleh sejumlahasumsi yang sama. Pertama-tama adalah asumsi bahwa fenomena Crop Circle dan UFO adalah halyang tak terpisahkan (Crop Circle  = UFO). Kata UFO sendiri mengandung sebuah asumsi lain:pesawat luar angkasa yang dikendalikan oleh mahluk dari planit lain (Alien ). Lebih dari sekedar datangdari planit lain, mereka juga mempunyai teknologi yang jauh melampaui perkembangan teknologimanusia di Bumi, persis seperti wacana tentang UFO yang digambarkan film-film Hollywood.

Lalu mengapa UFO diasumsikan terkait dengan Crop Circle? Alasannya cukup banyak dan bisa

dimulai dari hal yang paling sederhana: mayoritas Crop Circle tampil dalam bentuk lingkaran sebagaibingkai utamanya. Penggambaran dominan dan populer atas bentuk fisik UFO adalah sebagai sebuahpiringan (saucer ) yang juga berarti sebuah lingkaran. Jika sebuah UFO mendarat pastilah jejaknyaberupa lingkaran, sama seperti Crop Circle .2 

Sebagai tambahan, ada beberapa ratus fenomena Crop Circle  yang sudah dibuktikan secara ilmiah sebagai sesuatu yangmustahil dilakukan orang iseng belaka. Penelitian yang dilakukanahli Biofisika A.S., W.C. Levengood menunjukkan tanaman dantanah pada beberapa ratus kasus Crop Circle  mengalamiperubahan fisik dan kimiawi yang signifikan dan tidak kasat mata3.Hal ini juga menyiratkan adanya probabilitas penggunaan teknologi

canggih yang belum ada presedennya dalam perkembanganteknologi manusia saat ini.

Bukankah ratusan ribu laporan penyaksian UFO juga selalu menyiratkan adanya teknologi yang luarbiasa canggih? Teknologi yang memungkinkan sebuah UFO bergerak dengan kecepatan luar biasa,melakukan manuver yang mustahil ditiru pesawat biasa serta muncul dan menghilang dengan amat

Dr. W.C. Levengood

Page 2: Crop Circle & Problema Disinformasi

5/9/2018 Crop Circle & Problema Disinformasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/crop-circle-problema-disinformasi 2/6

 

2

Doug Bower dan Dave Chorley di tabloid

Toda .

cepat. Bukankah kecepatan adalah juga salah satu ciri khas Crop Circle , yang kerap muncul dalamwaktu teramat singkat?

Jika anda masih belum percaya… 

Sebagai detail tambahan dalam pola asumsi Crop Circle = UFO adalah dimensi dari Crop Circle  itusendiri, yang umumnya terlalu besar untuk bisa diamati secara lengkap dari darat. Untukmengamatinya secara utuh harus dilakukan dari udara atau tempat yang cukup tinggi. Bukankah hal inimenyiratkan bahwa siapa/apa pun yang membuatnya lebih berorientasi untuk melihat Crop Circle  itudari posisi tertentu di ketinggian langit?

Jika detail itu belum cukup, masih ada kerumitan pola yang tergambar dalam banyak fenomena Crop Circle . Pola-pola ini adalah pola geometris yang dibuat dengan presisi matematis tinggi dan -konon-kerap menyajikan simbol-simbol yang terkait dengan kebudayaan kuno. Sejumlah peneliti Crop Circledi barat menegaskan walaupun pola-pola tersebut bisa dirancang dengan komputer, pengerjaannya dilapangan membutuhkan terlalu banyak tenaga dan waktu untuk bisa dilakukan secara diam-diam dandalam waktu beberapa jam saja4.

Jika anda tak pernah percaya… 

Di sisi lain, ternyata ada banyak juga fenomena Crop Circle yangterbukti dibuat oleh manusia, dengan teknologi yang relatifsederhana. Contoh utama dan paling terkenal adalah pengakuandua warga negara Inggris, Doug Bower dan Dave Chorley, padatahun 1991, bahwa merekalah yang bertanggungjawab membuatberbagai Crop Circle  di sejumlah kawasan di selatan Inggris,yang sebelumnya telah menyita perhatian media massa danmasyarakat setempat5. Bagi mereka yang sejak awal telahmeragukan asumsi Crop Circle  = UFO, pengakuan ini laksanacahaya terang di tengah gelapnya malam.

Secara garis besar, pengakuan Doug dan Dave dianggap sebagai bukti bahwa anggapan Crop Circle  

dibuat oleh mahluk luar angkasa (Alien ) yang datang ke Bumi dengan mengendarai UFO adalahomong kosong belaka. Lebih jauh lagi, bahwa asumsi tentang adanya UFO dan Alien  adalah jugaomong kosong, buah dari fantasi, mispersepsi atau pun kebohongan belaka. Tak ubahnya dengankebohongan Doug dan Dave ataupun film-film fantasi ala Hollywood, semacam Star Wars, E.T. danIndependence Day.

Kini kita berhadapan dengan pola asumsi berikutnya, bahwa UFO (dan apapun yang terkaitdengannya) = omong kosong. Salah satu referensi utamanya adalah sikap institusi resmi militer daninstitusi resmi sains di dunia Barat (khususnya di Amerika Serikat), yang telah cukup lama mencermatifenomena UFO. Beberapa contoh paling terkenal dalam sejarah studi fenomena UFO (Ufologi) adalahProyek Buku Biru (Project Blue Book ) yang dikelola Angkatan Udara Amerika Serikat dan LaporanColorado University, A.S. (Condon Report ) tentang studi ilmiah atas fenomena UFO, yang dikelola

kalangan ilmuwan (sipil).

Mengapa pendapat mereka menjadi penting? Salah satu alasannya adalah karena fenomena UFOdikaitkan dengan probabilitas penguasaan teknologi yang jauh lebih canggih dibandingkan denganperkembangan teknologi di Bumi. Hal itu juga menyiratkan kemungkinan adanya kehidupan/peradabanlain di luar Bumi. Wilayah ini jelas menjadi kompetensi para ilmuwan, bukan masyarakat awam yangtidak punya dan tidak berpretensi punya kapabilitas sebagai ilmuwan.

Page 3: Crop Circle & Problema Disinformasi

5/9/2018 Crop Circle & Problema Disinformasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/crop-circle-problema-disinformasi 3/6

 

3

Kenapa militer? Secara garis besar jawabannya adalah karena UFO juga menyiratkan potensiancaman keamanan sekaligus pengembangan teknologi pertahanan - seperti diungkapkan peloporstudi fenomena UFO di Indonesia, Marsekal Udara (Pur) J. Salatun pada tahun 1960-an6 – yangmenjadi wilayah wewenang militer. Wajar juga jika kedua pihak (sipil dan militer) lalu bekerjasama – seperti halnya dengan keterlibatan salah satu sosok peneliti Ufologi paling terkenal, Prof. J. AllenHynek dengan Proyek Buku Biru – mengingat sumber daya perlatan dan pengetahuan yang dimilikimasing-masing pihak.

Kenapa kedua contoh riset di atas menjadi referensi utama untuk pola asumsi UFO = omong kosong?Sederhana saja: keduanya sama-sama menyimpulkan fenomena UFO sebagai hal yang tidaksignifikan secara ilmiah maupun militer untuk dipelajari lebih jauh. Pernyataan dari dua lembagadengan kapasitas (dan juga otoritas) yang begitu signifikan terkait dengan upaya mengungkapberagam misteri ilmiah dan pengembangan aplikasi teknologi, jelas berdampak besar pada persepsimasyarakat awam7.

Secara umum, bagi media massa dan masyarakat, masalahnya pun segera menjadi jelas menyusulpublikasi kedua laporan tersebut: UFO memang tampak hanya sebagai isapan jempol dan hobi orang-orang aneh belaka. Kenapa demikian? Karena otoritas politik/militer dan ilmiah telah menegaskandemikian. Tidak peduli apakah kedua otoritas itu sungguh-sungguh menyimpulkan berdasarkan faktaataukah berdasarkan bias kepentingan lain8.

Lebih jauh, bagi dunia sains kedua laporan resmi tersebut jugasegera mengukuhkan asumsi bahwa masalah UFO adalah halyang tidak ilmiah. Berdasarkan apriori ini pula semua studi ilmiahyang dilakukan atas fenomena UFO lalu segera dikesampingkandan tak lagi dihiraukan. Jurnal-jurnal ilmiah tak lagi sudimenyediakan ruang bagi analisis apapun yang terkait denganUFO (sehingga banyak ilmuwan mainstream  yang tidak tahubahwa fenomena ini sudah dan masih dipelajari secara ilmiah).Termasuk analisis atas beragam kejanggalan seputar prosespembuatan kesimpulan dalam Proyek Buku Biru dan Condon 

Report .

Sampai batas tertentu, seperti pernah diungkap ahli astrofisika dan mantan astronot Dr. Brian O’Leary9,fenomena ini pun jadi tabu dibahas karena bisa mempengaruhi kredibilitas seorang ilmuwan di matarekan seprofesi dan lembaga penyandang dana riset mereka. O’Leary, yang sebelumnya sangatskeptis tentang UFO, juga mengakui bahwa kalangan ilmuwan di Barat cenderung bereaksi negatifsecara spontan dan emosional terkait dengan masalah UFO. Sesuatu yang diakuinya sangat janggal,mengingat sifat sains yang sebetulnya selalu berupaya mengungkap sesuatu yang belum diketahuidengan tuntas.

Sangat Percaya + Sangat Tidak Percaya = Disinformasi 

Asumsi UFO = omong kosong, tentu saja memicu reaksi negatif dari mereka yang berpandangansebaliknya. Bagi sebagian orang yang sangat mempercayai asumsi UFO = Alien dan Crop Circle =UFO, reaksi negatif ini antara lain tercermin dalam ungkapan kecurigaan dan spekulasi mengenaikonspirasi tingkat tinggi lembaga-lembaga pemerintahan (khususnya di Amerika Serikat) untukmenutup-tutupi kebenaran tentang UFO. Demikian pula dengan prasangka terhadap pernyataan-pernyataan para ilmuwan, apalagi yang berasal dari lembaga resmi bentukan negara (seperti halnyaNASA).

Doug dan Dave memperagakan pembuatan

crop circle di hadapan TV .

Page 4: Crop Circle & Problema Disinformasi

5/9/2018 Crop Circle & Problema Disinformasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/crop-circle-problema-disinformasi 4/6

 

4

Di sisi lain, mereka yang tak pernah percaya tentang UFO ataupun Crop Circle sebagai dua fenomenayang betul-betul ada dan sangat misterius, bereaksi dengan sikap ultra skeptis. Perilaku janggal darisebagian orang yang mempercayai UFO (khususnya mereka yang mengaku sebagai juru bicara paraAlien ), berita-berita murahan tentang UFO dan Alien dari berbagai tabloid gosip, adalah sebagian halyang selalu mereka jadikan alasan untuk mengolok-olok siapa saja yang percaya dengan keduaasumsi itu. Termasuk mereka yang skeptis namun berpikiranterbuka dan secara serius mau mencoba untuk mempelajarikedua fenomena tersebut.

Demikianlah, maka fakta-fakta kongkrit tentang fenomena UFOdan Crop Circle lalu tersisihkan, dan digantikan dengandominasi beragam bentuk prasangka. Informasi tentang studiatas jejak-jejak fisik yang terkait dengan fenomena UFO;kejanggalan-kejanggalan fisis dan kimiawi pada tumbuhan yangmenjadi media fenomena Crop Circle; atau pun kejanggalan-kejanggalan di balik publikasi analisis Proyek Buku Biru danCondon Report, semuanya tenggelam dalam debat kusir dan saling ejek antara mereka yang bertolakdari PRASANGKA, dan BUKAN FAKTA.

Fakta tak lagi menjadi penting. Yang penting adalah asumsi, spekulasi dan keyakinan. Hitam dan putih.Barangsiapa tidak putih maka dia pasti hitam (seperti apapun fakta sesungguhnya), dan demikian pulasebaliknya. Tentu saja apa yang muncul kemudian adalah disinformasi (seperti halnya Hoax ). Sesuatuyang bisa cukup memusingkan bagi siapapun yang baru mencoba-coba untuk mempelajari masalahUFO/Crop Circle (tak heran banyak orang lalu memilih untuk menjadi penonton saja daripadadipusingkan dengan saling klaim antara yang ‘hitam’ dan yang ‘putih’).10 

Dalam konteks ini, para ilmuwan maupun peneliti UFO/Crop Circle yang secara jujur, kritis dan tekunmempelajari kedua fenomena itu, adalah golongan abu-abu. Bagi para ultra-skeptik, para ilmuwanyang mempelajari UFO/Crop Circle secara serius dinilai telah salah jalan ataupun ‘sesat’. Sebaliknya,bagi para UFO believers , para ufolog yang selalu mencoba untuk menyikapi informasi tentangUFO/crop Circle secara kritis dinilai sebagai penghianat atau bahkan musuh di dalam selimut. Sekali

lagi: Barangsiapa tidak putih maka dia pasti hitam (seperti apapun fakta sesungguhnya), dan demikianpula sebaliknya.

Itulah sebabnya mengapa, sebagai contoh, ketika Ufolog senior seperti Professor Jacques Valleemengungkapkan hipotesa bahwa Crop Circle bisa saja merupakan uji coba kalibrasi teknologipersenjataan militer, ia pun serta-merta dicaci sebagai ‘agen’ susupan pemerintah11. Sebaliknya, ketikailmuwan semacam Doktor John Mack dari Harvard University secara serius mempelajari fenomenapenculikan manusia oleh Alien (abduction ) ia pun tiba-tiba saja dihadapkan pada proses penelitianinternal dari universitas Harvard, terkait dengan kelayakan penelitiannya atas masalah tersebut12.

Tantangan Sesungguhnya

Di dalam pusaran disinformasi memang tidak ada ruang bagi keterbukaan pandangan ataupun sikapilmiah yang ingin mengkaji semua fakta secara berimbang. Termasuk pertimbangan bahwa UFO tidaksemata-mata menjadi unidentified  hanya karena bentuk, cara kemunculan ataupun pola gerakannyayang aneh. Bahwa UFO juga menjadi unidentified  terkait dengan teknologi penerbangan yangmemungkinkannya melakukan manuver-manuver yang luar biasa di angkasa. Lebih jauh lagi, bahwasuatu teknologi yang unidentified  tidak otomatis berarti berasal dari planit lain, melainkan bisa jugakarena dikembangkan secara sangat rahasia, di planit Bumi sendiri.

Dua bola cahaya dan kemunculan crop circledi Inggris, 1996.

Page 5: Crop Circle & Problema Disinformasi

5/9/2018 Crop Circle & Problema Disinformasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/crop-circle-problema-disinformasi 5/6

 

5

Di dalam negeri, masalah asumsi seputar fenomena UFO dan Crop Circle mungkin belum -ataubahkan tidak akan pernah- berkembang serumit di dunia Barat (khususnya A.S.). Namun produkbudaya Barat, seperti halnya film-film Hollywood seputar kedua fenomena di atas, cepat atau lambattentu akan mempengaruhi asumsi masyarakat dalam menyikapi permasalahan ini. Paling tidak, polapendekatan media massa sudah mulai memperlihatkan ciri yang demikian. Kian meluasnya aksesinternet juga telah memperbesar peluang masyarakat untuk bersentuhan langsung dengan riuh-rendahdisinformasi seputar fenomena UFO dan Crop Circle. Pada titik inilah, kelak ataupun sekarang,perkembangan penelitian atas fenomena UFO maupun crop Circle di Indonesia akan dihadapkan padatantangan yang sesungguhnya.

Andyono Muharso (2011)

1Artikel ini ditulis untuk menyambut ulang tahun ke-14 BETA UFO yang jatuh pada 26 Oktober 2011.

2Sejumlah peneliti fenomena Crop Circle (CC) dan UFO meyakini adanya keterkaitan kuat di antara kedua

fenomena tersebut berdasarkan penyaksian fenomena bola cahaya (orb) di sekitar lokasi CC. Sebuah rekamanvideo bahkan pernah dibuat oleh seorang pengamat UFO asal Inggris, John Wavely pada 11 Agustus 1996, diOliver Castle, Inggris. Rekaman video ini bisa dilihat -antara lain- dalam sebuah film produksi Italia bertajuk The Mystery of The Crop Circles karya Giorgio Bongiovanni dan Pier Giorgio Caria (t.t.; Nonsiamosoli Video). Sebuahrekaman video lain juga sempat dibuat oleh fotografer Steve Alexander pada tahun 1990, di Inggris, yangmemperlihatkan sebuah orb bergerak di sekitar sebuah crop circle, pada siang hari. Rekaman video ini bisadilihat dalam film Crop Circles - Quest for Truth , karya William Gazecki (2002; Open Edge Media).

3Hal ini terungkap secara gamblang dalam hasil rangkaian penelitian Levengood, yang dimulai sejak dekade

1990-an. Kesimpulan-kesimpulan utama penelitian tersebut bisa dilihat dalam artikel Levengood di jurnalPhysiologia Plantarum : “Anatomical Anomalies in Crop Formation Plants "( Physiologia Plantarum #92; 1994) dan“Dispersion Of Energies In Worldwide Crop Formations ” (Physiologia Plantarum #105;1999), yang ditulisbersama Nancy P. Talbott (seorang peneliti Crop Circle dari BLT Research Inc.). Informasi lebih lengkap bisadilihat di website BLT Research: http://www.bltresearch.com. Satu hal yang patut digarisbawahi mengenaipenelitian levengood adalah keyakinanya bahwa fenomena crop circle adalah buah dari sebuah fenomena alamiyang disebut sebagai pusaran plasma (plasma vortex ), dimana terjadi pemasana oleh radiasi microwave.Pendekatan serupa juga diambil oleh dua ilmuwan Indonesia, Dr. Muhammad Nur dan Kartono Msi, seperti dapatdibaca dalam buku “Menguak Misteri Crop Circle di Indonesia ” (2011;Graha Ilmu).

4Salah satu percobaan pembuatan crop circle paling menarik adalah yang dilakukan oleh tiga mahasiswa pasca

sarjana dari sekolah teknologi prestisius MIT, di A.S. Percobaan ini, yang dilakukan untuk keperluan pembuatansebuah film dokumenter televisi (diudarakan oleh Discovery Channel pada 2002), berakhir dengan sejumlahbesar indikasi manipulasi data hasil percobaan, sebagaimana diungkapkan oleh Nancy P. Talbott dari BLTResearch dalam artikelnya “M.I.T. Kids’ Crop Circle Attempt Yields an Interesting (and Totally Inadvertent)Result ”.Secara garis besar, para mahsiswa M.I.T. itu mencoba mereplikasi tiga ciri khas dari fenomena crop circle yangdianggap bukan buatan manusia, sebagaimana dihasilkan oleh penelitian Levengood dan Talbott (batangtanaman yang mengalami pemanjangan; buku-buku batang tanaman yang mengalami perekahan dari dalam(akibat pemanasan cairan di dalam batang tanaman); serta bulir-bulir besi berdiameter 10 hingga 50 micron yangbiasanya akan ditemukan dalam formasi garis lurus, di dalam tanah tempat munculnya fenomena crop circle).mereka mencoba melakukan itu dengan mengkonstruksi sebuah pernagkat khusus yang konon dapat meniru

efek radiasi microwave seperti dipostulasikan oleh Levengood. Anehnya, percobaan itu sama sekali tidak bisamereplikasi ketiga parameter yang disampaikan Levengood dan Talbott, namun tetap diklaim sebagai contohsukses dari replikasi crop circle semata-mata karena faktor kerumitan pola yang dihasilkannya. Kesimpulan anehitu juga dibuat tanpa menyertakan rekaman sesi diskusi dengan Talbott, dimana ketiga parameter percobaandijabarkan dengan contoh-contoh foto dan penjelasan panjang lebar oleh Nancy Talbott.Sebagai tambahan, sejumlah saksi di lokasi percobaan mengungkapkan bahwa percobana itu sendiri memakanwaktu lebih dari sekedar 4 jam sebagaimana diklaim oleh pembuat film dokumenternya.(Artikel selengkapnya dapat dibaca di: http://www.bltresearch.com/published/mit.php )

Page 6: Crop Circle & Problema Disinformasi

5/9/2018 Crop Circle & Problema Disinformasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/crop-circle-problema-disinformasi 6/6

 

6

5Pengakuan Doug Bower dan Dave Chorley pertama kali dipublikasikan pada 9 September 1991 oleh sebuah

tabloid gosip ternama di Inggris (Today ). Tidak berapa lama setelah publikasi tersebut, Bower dan Chorleydiundang oleh kalangan peneliti crop circle di Inggris (antara lain oleh Colin Andrews, yang kini dikenal luassebagai narasumber utama dalam hal penelitian fenomena crop circle di Inggris) untuk membuktikan kemampuanmereka dalam membuat crop circle di hadapan kamera TV. Hasil akhirnya (seperti berulangkali ditegaskan ColinAndrews) sangat jauh berbeda dari fenomena crop circle yang telah diteliti di Inggris maupun berbagai belahan

dunia lainnya. Apa yang dikerjakan kedua pria berusia lanjut itu, dengan menginjak-injak tanaman menggunakanpapan kayu, menyebabkan batang-batang tanaman tercerabut dan rusak. Dalam fenomena crop circle yang ‘asli’,pembengkokan batang tanaman (hingga 90 derajat) terjadi tanpa adanya kerusakan pada tanaman itu sendiri.Perubahan juga terjadi tidak saja pada level yang kasat mata melainkan juga pada level molekular yang hanyabisa dilihat dengan bantuan miskroskop. Hal yang terakhir ini juga tidak terjadi pada crop circle yang dibuat olehBower dan Chorley.

6Lihat buku J. Salatun, UFO Salah Satu Masalah Dunia Masa Kini , hal. 11 (1982; Yayasan Idayu). Signifikansi

keterlibatan militer sejak awal perkembangan wacana mengenai fenomena UFO juga bisa dilihat -antara lain-dalam tulisan Dr. David M. Jacobs pada simposium MUFON (organisasi pengamat UFO sipil terbesar di A.S.) ditahun 1987, dengan judul "From Arnold to Hynek: The End of an Era ". Dr. Jacobs adalah sejarawan yang hampirselalu menjadi referensi utama dalam pembahasan mengenai sejarah perkembangan Ufologi. Lihat juga artikelkarya sejarawan Ufologi Richard M. Dolan, “Twelve Government Documents That Take UFOs Seriously ”(2003/2009) yang secara gamblang menggambarkan besarnya perhatian yang diberikan institusi militer terhadapfenomena UFO (khususnya di A.S.).

7Signifikansi dampak negatif dari sikap resmi kedua lembaga tersebut terhadap studi Ufologi antara lain

ditegaskan oleh Prof. Bruce S. Maccabee (ufolog ternama dari A.S. ), dalam artikelnya “Still in Default ”(1986/2004), sebagaimana dapat dilihat melalui link berikut:http://brumac.8k.com/Still%20In%20Default/Still%20in%20Default.html. Hal serupa juga dikemukakan Prof.Vallee dalam bukunya, Messengers of Deception - UFO Contacts and Cults (1979; Daily Grail Publishing; hal 54-55).

8Untuk kritik yang tajam serta studi mendalam atas laporan Condon, lihat: tesis master Diana Palmer Hoyt pada

tahun 2000 dan artikel Professor P. A. Sturrock di Journal of Scientific Exploration pada tahun 1987.(Kedua dokumen ini bisa diunduh melalui link berikut:http://www.ziddu.com/download/16136176/UFO_SocScience_CondonReport.PDF.html untuk tesis Hoyt;

http://www.ziddu.com/download/16136177/AnalysisofCondonReport.PDF.html untuk artikel Prof. Sturrock).

9Dr. O’Leary belum lama berselang dikabarkan telah wafat di kediamannya di Ekuador, Amerika Selatan (29 Juli

2011). Selain ketertarikannya pada studi ilmiah atas fenomena UFO, O’Leary juga dikenal sebagai pendukungutama pengembangan sistem energi/teknologi baru untuk menopang kehidupan manusia secara berkelanjutan diplanit bumi.(Informasi lebih lengkap mengenai kegiatan Dr. O’Leary dapat dibaca di: http://www.brianoleary.info/about.html).

10Lihat, misalnya, rangkaian artikel yang ditulis Richard J. Boylan, Ph.D. tentang siapa-siapa saja ‘ufolog’ yang

bisa dan tidak bisa dipercaya menurut versi Boylan sendiri dihttp://www.bibliotecapleyades.net/vida_alien/esp_vida_alien_27f.htm. Lihat juga beragam tudingan balik terhadapBoylan di http://www.bibliotecapleyades.net/bb/boylan.htm. 

11

Lihat rangkaian artikel Prof. Vallee dan berbagai tanggapan yang muncul terkait dengan artikel-artikel tersebut,di website boingboing.com (http://www.boingboing.net/2010/06/21/of-crop-circles-meme.html; http://www.boingboing.net/2010/04/28/of-flattened-flora-a.html#previouspost; http://boingboing.net/2010/04/08/crop-circles-part-de.html#previouspost; http://boingboing.net/2010/03/23/in-search-of-alien-g.html#previouspost) 

12Informasi umum mengenai almarhum Prof. Mack bisa dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/John_Edward_Mack. 

Untuk detail pekerjaan yang dilakukannya bisa dilihat di http://johnemackinstitute.org/ .