problema tiga titik

8
PROBLEMA TIGA TITIK 1. Pendahuluan Seringkali singkapan yang ada di daerah tropis dengan curah hujan tinggi tertutupi oleh soil yang tebal dan vegetasi yang lebat sehingga sulit untuk mendapatkan singkapan yang segar. Namun dari minimal tiga singkapan yang terpisah-pisah dengan ketinggian yang berbeda dapat dicari kedudukan perlapisan batuan. Metoda untuk mencari kedudukan lapisan dari batuan tersebut dikenal dengan metoda problema tiga titik. Metoda ini dapat juga digunakan untuk mencari kedudukan lapisan bawah permukaan dari data lubang bor, dengan syarat lapisan tersebut belum terganggu oleh struktur geologi. Dalam metode problema tiga titik ini, dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan bidang dari 3 titik yang diketahui posisinya dan ketinggian yang terletak pada bidang yang sama, untuk menentukan penyebaran dari singkapan yang telah diketahui dari suatu titik dan juga digunakan untuk menentukan besar jurus dari kemiringan dari pola penyebaran singkapan .

Upload: gilar-antasya-muharam

Post on 29-Dec-2015

1.052 views

Category:

Documents


63 download

DESCRIPTION

problema tiga titik

TRANSCRIPT

Page 1: Problema Tiga Titik

PROBLEMA TIGA TITIK

1. Pendahuluan

Seringkali singkapan yang ada di daerah tropis dengan curah hujan tinggi

tertutupi oleh soil yang tebal dan vegetasi yang lebat sehingga sulit untuk

mendapatkan singkapan yang segar. Namun dari minimal tiga singkapan yang

terpisah-pisah dengan ketinggian yang berbeda dapat dicari kedudukan

perlapisan batuan. Metoda untuk mencari kedudukan lapisan dari batuan

tersebut dikenal dengan metoda problema tiga titik. Metoda ini dapat juga

digunakan untuk mencari kedudukan lapisan bawah permukaan dari data lubang

bor, dengan syarat lapisan tersebut belum terganggu oleh struktur geologi.

Dalam metode problema tiga titik ini, dimaksudkan untuk mengetahui dan

menentukan bidang dari 3 titik yang diketahui posisinya dan ketinggian yang

terletak pada bidang yang sama, untuk menentukan penyebaran dari singkapan

yang telah diketahui dari suatu titik dan juga digunakan untuk menentukan besar

jurus dari kemiringan dari pola penyebaran singkapan .

Gambar 1Pengukuran tiga titik

Dalam metode pengukuran tiga titik ini ditujukan untuk menentukan batas

satuan batuan, menentukan ketebalan lapisan batuan yang bernilai ekonomis

dan juga bertujuan untuk menentukan urutan lapisan batuan.

2. Problema Tiga Titik

Problema tiga titik dapat digunakan apabila data-data memenuhi syarat :

Ketiga titik singkapan yang telah diketahui lokasi dan ketinggiannya terletak

pada satu bidang,

Bidang tersebut belum terpatahkan atau terlipat.

Page 2: Problema Tiga Titik

Cara yang digunakan untuk menentukan kedudukan bidang dengan

metoda problema tiga titik ada tiga, yaitu:

a. Cara proyeksi

Gambar 2Cara Penggambaran dengan proyeksi

Tentukan letak ketiga titik A, B dan C yang sudah diketahui.

Buat garis k yang berarah timur-barat (0 meter). Proyeksikan titik A, B, C

pada k, diperoleh A’, B’ dan C’.

Dengan menggunakan garis k sebagai garis rebahan tentukan titik A”, B”

dan C”, jarak dan ketinggian sesuai sekala.

Buat garis l sejajar k melalui titik C” (titik yang berada diantara dua

ketinggian) hingga berpotongan A”B” di titik D”, kemudian proyeksikan

balik titik D” ini ke garis AB sehingga didapat D.

Hubungkan titik D dan C sebagai garis DC, yang merupakan jurus

perlapisan. Arah dari jurus ini belum diketahui. Untuk mengetahui dengan

memperhatikan ketinggian relatifnya.

Buat garis tegak lurus DC sebagai garis m dengan ketinggian 175 meter

(titik tertinggi).

Pada garis DC buat titik C’’’ dengan jarak sama dengan ketinggian A

dikurangi ketinggian C.

Buat melalui B sejajar jurus (DC) dan buat titik B’’’ dengan jarak sama

dengan ketinggian A dikurangi ketinggian B.

Hubungkan titik C’’’ dan B’’’ hingga berpotongan dengan garis m di A’’’.

Page 3: Problema Tiga Titik

Sudut yang dibentuk antara garis tersebut dengan garis m, merupakan

sudut kemiringan lapisan batuan (dip = α).

Maka kedudukan lapisan batuan Nβ0E/α0.

b. Cara grafis I

Gambar 3Cara Penggambaran dengan cara grafis I

Plot ketiga titik A, B dan C.

Tarik garis sembarang melalui A (tertinggi) sebagai garis t. Jarak

ketinggian sesuai skala.

Tarik garis melalui D (ketinggian 50 m) dan B (garis DB). Sejajar garis DB

buat garis yang melalui ketinggian 100 m dan berpotongan dengan garis

AB di titik F. Garis yang menghubungkan C dan F sebagai garis CF, yang

merupakan jurus perlapisan.

Buat garis tegak lurus CF (jurus) sebagai garis m dengan ketinggian 175 m

(tertinggi).

Pada garis CF buat titik C’ dengan jarak = ketinggian A dikurangi

ketinggian C.

Buat garis sejajar CF melalui B dan buat titik B’ dengan jarak = ketinggian

(A-B).

Hubungkan titik B’ dan C’. Garis B’C’ ini akan berpotongan dengan garis m

di A’.

Sudut yang dibentuk antara garis B’C’ dengan garis m, merupakan

kemiringan lapisan batuan (α).

c. Cara grafis II

Page 4: Problema Tiga Titik

Gambar 4Cara Penggambaran dengan cara grafis II

Plot lokasi ketiga titik.

Tentukan D dengan menggunakan rumus perbandingan jarak:

Ketinggian A-Ketinggian BKetinggian C-Ketinggian B

-Jarak ABJarak BD

Titik D mempunyai ketinggian yang sama dengan C. Garis yang

menghubungkan kedua titik tersebut adalah jurus perlapisan.

Buat garis tegak lurus DC sebagai garis m dengan ketinggian 175 m

(tertinggi).

Pada garis DC buat titik C’ dengan jarak dari garis m sebesar selisih

ketinggian A dan C.

Buat garis sejajar DC (jurus) melalui A dan berpotongan dengan garis m di

titik A’.

Hubungkan titik A’ dan C’ sebagai garis A’C’. Sudut yang dibentuk oleh

garis A’C’ dengan garis m merupakan kemiringan lapisan batuan.

Page 5: Problema Tiga Titik

KESIMPULAN

Dari resume kali ini yaitu tentang “Problema tiga titik”, dapat disimpulkan

bahwa dengan menggunakan konsep atau metode pengukuran tiga titik ini,

dapat menentukan batas satuan batuan dan ketebalan lapisan pada suatu

perlapisan batuan, penggunaan metode ini dilakukan saat kedudukan lapisan

batuan sulit untuk diketahui besarannya karena factor alam dan sebagainya.

Penggunaan metode pengukuran tiga titik ini dilakukan dengan mengeplot

elevasi singkapan di tiga tempat yang berbeda dengan asumsi bahwa

pengeplotan elevasi ditiga tempat yang berbeda tersebut memiliki suatu bidang

yang sama.

Page 6: Problema Tiga Titik

DAFTAR PUSTAKA

Gabriel, Victor, 2008, “Panduan Praktikum Geologi Struktur”.

http://www.scribd.com/doc/143454931/Panduan-Geologi-Struktur-TGL-

FT-UGM. Diakses tanggal 30 April 2014 (pdf, online).

Polifes, 2012, “Problema Tiga Titik Dan Pola Penyebaran Singkapan”.

http://www.scribd.com/doc/117672011/Geostruktur-problema-Tiga-Titik.

Diakses tanggal 30 April 2014 (pdf, online).