cover pioneerindo ok - cfccfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... ·...

117

Upload: dinhxuyen

Post on 10-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415
Page 2: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415
Page 3: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

1Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk 1

RecipeAuthentic

Untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis, Perusahaan senantiasa menjaga dan mempertahankan kualitas setiap produknya.

To sustain business growth, Company continues to maintain and sustain the quality of each product.

Page 4: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

2 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

VisiVisionMenjadi restoran pilihan utamadengan pelayanan dan kualitas terbaik di Indonesia.

To be the first choice of fast food restaurant in Indonesia providingthe best quality products andexceptional service.

MisiMissionMengembangkan eksistensi usaha dengan melahirkan produkberkualitas prima.

To improve our business by providing the best quality products.

Meningkatkan nilai-nilaiPerusahaan dari segi keuangan Perusahaan dan sumber daya manusia.

To enhance Company’s values in terms of Company’s profitable growth and continuously develop our human resources.

Page 5: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

3Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Menu Baru / New Menu “Clear Soup”

Page 6: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

4 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Ikhtisar Data KeuanganFinancial Highlights

Earnings per Share

Price Earning Ratio (x)

87,8

64,9

106,3

37,6

155,7

17,7

Laba per Saham

Harga Saham / Laba per Saham

POSISI SAHAM (RUPIAH PENUH) STOCK POSITION

Income for the Year to Operating

Revenue - Net

Income for the Year to Total Assets

Income for the Year to Total Equity

Total Current Assets to Total

Current Liabilities

Total Liabilities to Total Assets

Total Liabilities to Total Equity

5,7

7,3

13,3

148,9

45,2

82,4

6,5

10,1

16,2

186,1

37,7

60,5

10,1

17,6

30,1

147,4

41,7

71,6

Laba Tahun Berjalan terhadap Pendapatan

Usaha - Bersih

Laba Tahun Berjalan terhadap Total Aset

Laba Tahun Berjalan terhadap Total Ekuitas

Total Aset Lancar terhadap

Liabilitas Lancar

Total Liabilitas terhadap Total Aset

Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas

RASIO KEUANGAN (%) fINANCIAL RATIOS (%)

2014 2013 2012(Dalam Ribuan Rupiah) (In Thousand Rupiah)

RESUltS Of OPERAtION ANd fINANcIAl

Operating Revenues - Net

Gross Profit

Income for the Year

Income for the Year

Attributable to:

Owner of the Parent

Non Controlling Interest

Total Comprehensive Income for the Year

Total Comprehensive Income

Attributable to:

Owner of the Parent

Non-Controlling Interest

Ebitda

Total Assets

Total Liabilities

Total Equity

Total Stock Issued

376.598.541

250.857.815

21.491.524

19.387.941

2.103.583

5.094.572

2.990.989

2.103.583

49.421.701

294.177.698

132.869.109

161.308.589

220.808

390.551.415

264.864.253

25.344.007

23.468.116

1.875.891

37.375.800

35.499.909

1.875.891

51.585.039

250.670.408

94.456.391

156.214.017

220.808

353.780.408

234.474.995

35.783.461

34.371.777

1.411.684

48.626.388

47.214.704

1.411.684

59.813.340

203.876.991

85.038.776

118.838.214

220.808

HASIL USAHA DAN KEUANGAN

Pendapatan Usaha - Bersih

Laba Kotor

Laba Tahun Berjalan

Laba Tahun Berjalan yang dapat

diatribusikan kepada :

- Pemilik Entitas Induk

- Kepentingan Non Pengendali

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan

Total Laba Komprehensif yang Dapat

Diatribusikan kepada:

- Pemilik Entitas Induk

- Kepentingan Non Pengendali

Ebitda

Total Aset

Total Liabilitas

Jumlah Ekuitas

Total Saham Beredar

Page 7: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

5Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Pendapatan Usaha - BersihOperating Revenue - Net

Dalam Milyar RupiahIn Billion of Rupiah

DOWN15,0%

UP17,4%

Pendapatan Usaha - BersihOperating Revenue - Net

3,6%

UP3,3%

Laba KotorGross Profit

Laba Tahun BerjalanIncome for the Year

Total AsetTotal Assets

Total LiabilitasTotal Liabilities

Total EkuitasTotal Equity

376,6

353,8

390,6

2014

2013

2012

250,9

234,5

264,9

2014

2013

2012

294,2

203,9

250,7

2014

2013

2012

21,5

35,8

25,3

2014

2013

2012

132,9

85,0

94,5

2014

2013

2012

161,3

118,8

156,2

2014

2013

2012

Laba Tahun BerjalanIncome for the Year

Total AsetTotal Assets

Total EkuitasTotal Equity

DOWN

Page 8: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

6 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Ikhtisar Data KeuanganFinancial Highlights

Pendapatan Usaha - BersihOperating Revenue - Net

4,9% | Rp. 18,4 Milyar / Billion Sapo

1,3% | Rp. 4,8 Milyar / Billion Cal Donut

93,8% | Rp. 353,4 Milyar / Billioncfc

tOtAl Rp. 376,6 Milyar / Billion

Kebijakan DividenThe Policy on Dividends

Kebijakan dividen Perusahaan adalah sebagai berikut:The Company’s policy on dividends is as follows:

Laba Bersih Net Income

s/d Rp 5 Milyar

Lebih dari Rp 5 Milyar s/d 10 Milyar

Lebih dari Rp 10 Milyar

Up to Rp 5 BillionMore than Rp 5 Billion to Rp 10 Billion

More than Rp 10 Billion

20%25%30%

Dividen Tunai Terhadap Laba BersihCash Dividends to Net Income

Pergerakan Harga SahamStock Price Movement

Catatan Harga saham Perusahaan yang diperdagangkan di lantai Bursa Efek Indonesia selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Recorded share prices the Company traded on The Indonesia Stock Exhange during the last two years were as follows:

TertinggiHighest

TertinggiHighest

TerendahLowest

TerendahLowest

2014 2013KuartalQuarter

6.000

7.200

5.850

5.850

I

II

III

IV

4.250

6.600

4.500

5.500

3.875

3.650

3.600

4.000

2.750

3.150

3.575

3.300

Page 9: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

7Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Laporan ManajemenManagement Report

Tinjauan KeuanganFinancial Overview

Kerangka kerja Perusahaan di 2015 akan tetap mengutamakan 3 target prioritas pertumbuhan gerai yaitu mengoptimalkan kualitas menu, memodernisasikan tampilan gerai dan memperluas serta memperbanyak jaringan gerai.

In 2015, Company continues to focus on our 3 growth priorities of optimizing our menu, modernizing the store design and broadening accessibility to our outlets within the framework of our plan.

Tantangan utama Perusahaan selama tahun 2014 adalah mempertahankan pertumbuhan penjualan dan margin dalam industri pasar yang sangat kompetitif. Pertumbuhan pendapatan operasional tahun 2014 tidak sesuai dengan target keuangan jangka panjang kami yang dicerminkan adanya penurunan kinerja perusahaan dibandingkan dengan 2013. Selanjutnya, program-program yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan penjualan atau jumlah pelanggan belum menunjukkan hasil yang bisa dilihat secara jangka pendek atau nyata di 2014.

Kerangka kerja Perusahaan di 2015 akan tetap mengutamakan 3 target prioritas pertumbuhan Perusahaan kami yaitu mengoptimalkan kualitas menu, memodernisasikan tampilan gerai dan memperluas serta memperbanyak jaringan gerai.

Untuk mencapai target prioritas pertumbuhan tersebut, maka program-program yang akan dijalankan harus didukung dan dilaksanakan sesuai dengan 5 pilar yang ada di Industri perusahaan yaitu People, Product, Place, Price, dan Promotion yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan serta membangun nilai ekuitas kepemegangan saham dalam jangka panjang.

PENdAPAtAN USAHATantangan kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan dan penurunan daya beli masyarakat berdampak terhadap meningkatnya persaingan yang sangat ketat dan sensitivitas terhadap harga jual, yang pada akhirnya berlanjut menekan kinerja Perusahaan di tahun 2014.

Pendapatan usaha Perusahaan turun sebesar 3,6% dari Rp 390,6 milyar di tahun 2013 menjadi Rp 376,6 milyar di tahun 2014, sedangkan perbandingan kinerja sales untuk gerai-gerai yang sudah ada satu tahun penuh (same sales store) di tahun 2014 dan 2013 menurun 1,1%, mewakili penurunan jumlah pelanggan sebanyak 9,4%.

Over the 2014 year, Company’s main challenge was preserving sales growth and margin in a very competitive marketplace. Our 2014 operating income growth and returns fell below our long-term financial targets, reflecting the impact of soft comparable sales performance. Furthermore, Company’s initiative programs to boost sales did not generate the comparable sales lift or customer visits necessary to overcome these headwinds.

In 2015, Company continues to focus on our 3 growth priorities of optimizing our menu, modernizing the store design and broadening accessibility to our outlets within the framework of our plan.

Our initiatives support these priorities, and are executed with a focus on the Plan’s five pillars – People, Products, Place, Price and Promotion – to enhance our customers’ experience and build shareholder value over the long term.

OPERATING REVENUESChallenging economic conditions heightened competitive activities and consumer price sensitivity, continued to pressure the Company’s performance in 2014.

Company’s operating revenues declined 3.6% from Rp 390.6 billion in 2013 to 376.6 billion In 2014, whereas our comparable same-sales store performance declined by 1.1% reflecting negative comparable guest counts of 9.4% and higher average check.

Page 10: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

8 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Tinjauan KeuanganFinancial Overview

CFC, sebagai penyumbang utama total pendapatan Perusahaan, menyumbang 93,8% dari total pendapatan di 2014 disamping SAPO Oriental dan Cal Donut yang menyumbang 4,9% dan 1,3%.

Pembaruan gerai-gerai secara interior dan exterior terus dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Sepanjang 2014, program remodelling ini telah dilakukan di 10 gerai kami yang menimbulkan dampak kinerja positif sebesar 5,0% setelah remodelling, dibandingkan dengan bulan yang sama di 2013.

BEBAN POKOK PENJUALANPada tahun 2014, beban penjualan naik 1,2% dari 32,6% pada tahun 2013 menjadi 33,8% pada tahun 2014.Peningkatan harga bahan bakar minyak menyebabkan kenaikan harga komoditi penting lainnya seperti harga makanan, transportasi dan utilitas yang mempengaruhi margin laba kami.

Salah satu faktor lain yang menyumbang kenaikan beban pokok penjualan kami adalah peluncuran program-program paket murah dengan upaya untuk menarik pelanggan ke outlet kami.

BIAYA PENJUALANBiaya penjualan meningkat 6,9 % menjadi Rp 186,5 milyar pada tahun 2014 dari Rp 174,4 milyar pada tahun 2013.Peningkatan biaya penjualan pada tahun 2014 secara mayoritas dikontribusikan dari biaya-biaya dibawah ini:• Biaya utilitas meningkat 12,9% menjadi Rp 38,1 milyar

pada tahun 2014 dikarenakan naiknya harga utilitas yang ditarifkan oleh pemerintah dan pengelola gedung seperti gas dan listrik.

• Biaya depresiasi dan amortisasi naik 20,4% menjadi Rp 13,7 milyar pada 2014. Peningkatan ini dikarenakan meningkatnya total aset tetap kami sehubungan dengan penambahan jumlah gerai kami dan program remodelling yang dilakukan di tahun 2014.

• Biaya marketing naik 55,6% menjadi Rp. 10,9 milyar pada 2014 disebabkan karena meningkatnya program-program promosi yang kami lakukan sepanjang tahun 2014.

BIAYA UMUM & ADMINISTRASIBiaya umum dan administrasi naik 6,7 % menjadiRp 56,4 milyar pada 2014, yang sebelumnya hanya sebesarRp 52,9 milyar di tahun 2013. Kenaikan dalam biaya umum & administrasi selama tahun 2014 sebagian besar dikontribusi dari biaya-biaya di bawah ini:• Gaji dan tunjangan kesejahteraan naik 7,9 % menjadi

Rp 37 milyar pada tahun 2014 dikarenakan oleh meningkatnya upah minimum propinsi (UMP).

• Biaya ekspedisi, perjalanan dan transportasi naik 29% menjadi Rp. 9,4 milyar pada tahun 2014 dikarenakan oleh naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), meningkatnya frekuensi kunjungan ke gerai-gerai kami

CFC, as the major contributor to Company’s total revenue, contributed 93.8% in 2014 alongside with SAPO Oriental and Cal Donut who contributed 4.9% and 1.3% respectively.

Modernizing the customer experience continued through our remodelling program (interior and exterior). During 2014, we completed 10 full restaurant remodelling, which has shown an increasing performance of 5.0% after remodelling, compared to the same months in 2013.

COST OF SALESIn 2014, cost of sales increased 1.2% from 32.6% in 2013 to 33.8% in 2014. Significant increases in gasoline prices caused certain commodity prices such as food, supply and energy costs, which adversely affect our profit margins.

Another factor that contributed an increase in our food cost margin is the launching of various marketing campaigns with discounted selling price, to attract more customers into our outlets.

SELLING EXPENSESSelling expenses increased 6.9% to Rp 186.5 billion in 2014 from Rp 174.4 billion in 2013. The increase in selling expenses for 2014 was majorly contributed from the following expenses:• Utility costs increased 12.9% to Rp 38.1 billion in 2014

due to higher utility rate charged by the government and landlords such as gas and electricity.

• Depreciation and amortization costs increased 20.4% to Rp 13.7 billion in 2014. This increase is attributable to the increase in our Total Fixed Assets amount due to our store expansion and reimaging programs.

• Marketing expenses increased 55.6% to Rp 10.9 billion in 2014 primarily due to our major marketing campaign that ran from January – December 2014.

GENERAL & ADMINISTRATIVE EXPENSESG&A Expenses increased 6.7% to Rp 56.4 billion in 2014 from Rp 52.9 billion in 2013. The increase in G&A expenses for 2014 was majorly contributed from the following expenses:

• Salaries & benefits increased 7.9% to Rp 37.0 billion in 2014 due to higher province minimum wages increased.

• Expedition, travel and transportation costs increased 29.0% to Rp 9.4 billion in 2014 due to increase in gasoline prices, store visit frequencies and business travels.

Page 11: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

9Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Tinjauan KeuanganFinancial Overview

dan perjalanan dinas.• Biaya sewa dan service charge turun 72,3% menjadi Rp.

0,7 milyar pada 2014. Turunnya biaya sewa dan service charge paling utama disebabkan oleh pindahnya kantor pusat ke gedung perkantoran milik sendiri di akhir 2013.

LABA TAHUN INILaba sebelum pajak pada tahun 2014 adalah Rp 26,7 milyar, turun dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 34.4 milyar. Penurunan ini dikarenakan oleh biaya operasi restoran & biaya umum administrasi yang lebih tinggi serta penurunan penjualan same store sales di gerai-gerai kami. Laba tahun berjalan di tahun 2014 setelah memperhitungkan pajak penghasilan sebesar Rp 5,2 milyar tercatat sebesar Rp 21,5 milyar, sedangkan ebitda tercatat Rp 49,4 milyar.

Penghasilan per lembar saham atau earnings per share (EPS) yang dibagi dengan pemilik entitas induk pada tahun 2014 sebesar Rp 87,8 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 106,3.

tOtAl ASEtTotal aset di tahun 2014 naik 17,4% menjadi Rp 294,2 milyar dari Rp 250,7 milyar di tahun 2013. Kenaikan terjadi pada aset lancar berupa persediaan yang merupakan kenaikan daripada pada stok persediaan makanan dan souvenir serta biaya dibayar di muka akibat pembayaran dimuka atas penyewaan kantor operasional, gerai, dan gudang.

Pada tahun 2014, total aset tetap kami menunjukkan kenaikan 35,1% dibandingkan tahun 2013 sehubungan dengan program remodelling yang terus berjalan serta pembukaan gerai-gerai baru, termasuk gerai bergaya lifestyle pertama kami yang juga menyediakan fasilitas drive-thru di Cikokol Tangerang.

TOTAL LIABILITASPada tahun 2014, total liabilitas naik sebesar Rp 38,4 milyar atau 40,7% yaitu menjadi Rp 132,9 milyar dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 94,5 milyar. Peningkatan dalam total liabilitas sebagian besar dikontribusi oleh pinjaman bank untuk pembiayaan ekspansi gerai baru serta program peremajaan gerai.

TOTAL EKUITASTotal ekuitas naik Rp 5,1 milyar atau 3,3% menjadi Rp 161,3

milyar dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 156,2 milyar.

Kontribusi dari peningkatan ekuitas ini disebabkan selisih bersih penambahan laba Perusahaan pada tahun 2014 dengan penurunan pendapatan komprehensif lainnya akibat divestasi 9.500.000 saham dari investasi kami di PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI).

• Rent & service charge expenses decreased 72.3% toRp 0.7 billion in 2014. The decrease in rent & service charge is mainly contributed by the head office, which now occupies the office building that was purchased in 2013

PROFIT FOR THE YEARProfit before tax in 2014 is Rp 26.7 billion, decreased compared to Rp 34.4 billion in 2013. The decrease was driven by higher restaurant operating costs, higher G&A expenses and same-store sales declines. Profit after tax in 2014 is Rp 21.5 billion after deducting Rp 5.2 billion in income tax, whereas ebitda is Rp 49.4 milyar.

Earnings per share attributable to owner of the parent entity for 2014 is Rp 87.8 compared to Rp 106.3 in 2013.

TOTAL ASSETSIn 2014, total assets increased 17.4% to Rp 294.2 billion from Rp 250.7 billion in 2013. The increase in current assets was attributable to the increase in food inventory and souvenir, as well as to the increase in cost paid in advance for operational office, outlet and warehouse leasing.

In 2014, our total fixed assets showed an increase of 35.1% compared to 2013; in conjuction with our continuous reimaging programs and our new outlet openings, including our first flagship lifestyle store which also provides drive-thru service at Cikokol Tangerang.

TOTAL LIABILITIESIn 2014, total liabilities increased Rp 38.4 billion or 40.7% to Rp 132.9 billion compared to Rp 94.5 billion in 2013. The increase in total liabilities was majorly contributed by the increase in bank loan to finance new store expansions also reimaging programs.

TOTAL EQUITYTotal equity increased Rp 5.1 billion or 3.3% to Rp 161.3 billion compared to Rp 156.2 billion in 2013.

Contribution of the increase in equity earnings was due to the increasing of Company’s profit in 2014 with reduction the other comprehensive income referred to the divested 9,500,000 shares of our investment in Maskapai Reasuransi Indonesia Ltd (MREI).

Page 12: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

10 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Tinjauan OperasiOperations Overview

Strategi ekspansi dilakukan dengan cara membangun gerai yang nyaman di lokasi-lokasi strategis seperti rest area, rumah sakit, bandara , stasiun kereta api serta area lingkungan yang padat. Salah satu wujud dari komitmen ini ialah, pada tahun 2014 Perusahaan berhasil membuka gerai free standing yang luas dan nyaman di beberapa lokasi, seperti : CFC Cikokol Tangerang (Life Style), CFC Jati Asih Bekasi, CFC Bilka Ngagel Surabaya, CFC Pahlawan Sidoarjo, serta CFC Tidar Surabaya.

Beberapa gerai yang bertipe free standing, saat ini dilengkapi dengan fasilitas counter kopi yang diberi nama “California Café”. Counter ini menyediakan berbagai jenis minuman kopi dan penganan sebagai pelengkapnya. Hal ini akan memenuhi permintaan pelanggan, yang mana saat ini gerai-gerai kami juga sering dijadikan tempat pertemuan/meeting poin dan hangout sekaligus mereka dapat menikmati kopi yang kami sajikan.

Sejumlah gerai event / satelit juga dibangun tidak jauh melebihi 10 km atau waktu tempuh 15 menit dari gerai utama (mother store) sehingga mempercepat dan memudahkan pelanggan setia area sekitar dapat mencapai gerai dan menikmati produk CFC. Keberadaan gerai satelit diharapkan dapat menjangkau jumlah pelanggan yang lebih banyak dan menambah penjualan bagi mother storenya.Biaya investasi yang tidak terlampau besar tetapi tetap memberikan kenyamanan saat kita berada didalamnya.

Sedangkan untuk gerai existing ( same sales store ) yang penampilannya sudah tidak layak ditata ulang dengan melakukan perbaikan berskala kecil atau merubah total terhadap tampilan store (remodelling), selain itu untuk menyajikan produk yang berkualitas baik, Perusahaan mengganti beberapa equipment dengan kualitas yang lebih baik, sehingga dapat menghasilkan dan mempertahankan kualitas produk yang prima.

Semua karyawan senantiasa terus dilatih untuk meningkatkan dan memberikan pelayanan optimum terhadap semua pelanggan dengan cara memberikan salam senyum, menyajikan produk sesuai dengan standard food safety dan menjaga agar gerai selalu dalam suasana bersih, rapi dan nyaman untuk kepuasan para pelanggan yang setia.

Expansion strategy is realized by building comfort outlets at strategic locations such as rest areas, hospitals, airports, train stations and dense residential neighborhood. As the realization of this commitment, in 2014 the Company successfully opened spacious and comfortable free standing outlets in a number of locations, such as: CFC Cikokol Tangerang (Life Style), CFC Jati Asih Bekasi, CFC Bilka Ngagel Surabaya, CFC Pahlawan Sidoarjo, and CFC Tidar Surabaya.

Several freestanding outlets and fine dining outlets, now includes a coffee counter named “California Cafe”, serving coffee and snacks, adding pleasure for our loyal customers, the coffee connoisseur. This would meet customers’demand , which currently our stores are also often used as a meeting / meeting points and hangout, at the same time they can enjoy the coffee we serve .

A number of event / satellite outlets also built within 10 km or 15 minutes away from main outlet (mother store) so as to accelerate and facilitate loyal customers from around the area to reach outlets and enjoy CFC product. The existence of satellite outlets is expected to reach a greater number of customers and increase sales of mother store. It has a moderate investment costs yet still provide comfort for customers.

As for existing outlets (same sales store), with outdated store design, the Company will redesign by applying minor renovation or total renovation (remodeling). In addition, in order to maintain the good quality of products, the Company has put new and better equipment in place in order to produce and maintain excellent product quality.

All employees are always reminded to improve and provide optimum services to all customers with friendly smile, presenting product in comply with the standards of food safety and maintain the cleanliness, neatness and comfort of the outlets for the sake of the loyal customers. Employee from Head office also involved in maintaining the consistency of this optimum service by providing the

Tujuan operasi dipusatkan pada Operational Excellence, yang diterjemahkan sebagai peningkatan ekstra pelanggan dan ekstra penjualan. Oleh sebab itu di tahun 2014 Perusahaan melakukan berbagai proses strategi yang difokuskan untuk peningkatan kedua hal tersebut.

The objective of our operation is focused on Operational Excellence, translated into increasing customers and increasing sales. Therefore, in 2014, the Company undertook various strategies focused on increasing both matter.

Page 13: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

11Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Karyawan kantor pusat juga dilibatkan untuk menjaga konsistensi pelayanan optimum ini dengan memberikan point reward apabila karyawan gerai dapat menjalani kriteria pelayanan optimum yang telah ditetapkan.

Pelanggan dimudahkan untuk memilih produk reguler, paket promo, maupun paket fun meal dengan harga tetap terjangkau, seperti program Add On, Swap, dan Catering.

Dengan ukuran gerai yang lebih luas saat ini dan ruang untuk merayakan ulang tahun, menarik banyak minat pelanggan untuk merayakan ulang tahun bagi anak atau keluarganya di gerai CFC. Pelanggan bisa menghubungi langsung pihak gerai untuk membicarakan paket ulang tahun yang diinginkan. Suasana yang nyaman dan menyenangkan menambah keeratan dan kehangatan di antara keluarga, sanak saudara dan teman-teman.

Untuk memenuhi selera pelanggan setia akan cita rasa, selain menu baru dari California Café, Perusahaan juga mengeluarkan menu baru lain seperti : Chicken Popz dan Clear Soup.

Perusahaan tetap memilih sistem franchise untuk ekspansi jaringan bisnisnya dan secara konsisten memonitor perkembangan gerai franchise yang sudah berjalan. Untuk menambah franchise baru, Perusahaan mengikuti berbagai event pameran, kegiatan usaha franchise ataupun kunjungan langsung ke calon franchise.

Untuk menjaga kepuasan pelanggan, Perusahaan senantiasa menjaga kualitas operasional seluruh gerai yang ada dengan senantiasa menjaga standar seluruh gerai yang tercermin dalam nilai standar ROE (Restaurant Operation Evaluation). Standard ROE mencakup empat pilar penting yaitu Discipline, Quality, Service, Cleanliness. Penilaian dilakukan secara rutin setiap bulan oleh Tim QA (Quality Assurance) dengan cara sidak.

Sampai dengan akhir tahun 2014, gerai yang beroperasi ada sebanyak 273 gerai dengan perincian 247 gerai CFC, 5 gerai Sapo dan 21 gerai Cal Donut. Untuk gerai CFC masing-masing 33 gerai franchise dan 214 gerai milik sendiri.

employees with reward point if the outlets can implement optimum service criteria.

Customers may choose regular products, promo packages, and fun meal package at an affordable fixed price, such as program Add On, Swap, and Catering.

With larger outlets and in-store birthday venue, CFC has attracted more customers to hold birthday celebration for their children or family in CFC outlets. Customers may contact the outlet manager to discuss the desired birthday package. A comfort and enjoyable atmosphere will add fun to the warm and closeness of family, relatives and friends.

To satisfy the taste of loyal customers, besides new menu from California Café, the Company also introduced new menu called Chicken Popz and Clear Soup.

In addition to expand its operation by opening own stores, Company still prefer to use franchise system to expand its business network and consistently monitor the progress of franchised outlets that are already in operation. To add new franchiser, Company participated in various exhibition events or franchise exhibition events.

To maintain customers satisfaction, Company continues to maintain the operational quality of the entire existing outlets. as reflected in ROE (Restaurant Operation Evaluation) standards. The ROE Standard includes four important pillars, namely Discipline, Quality, Service, Cleanliness. Assessment conducted regularly every month by the QA team (Quality Assurance), using surprise inspection.

As of the end of 2014, the total outlets in operation was 273 outlets, comprising 247 CFC outlets, 5 Sapo outlets and 21 Cal Donat outlets. As of CFC outlet, 33 are franchisedoutlets and 214 are owned outlets.

Suasana Interior California Cafe di CFC Cikokol, TangerangCalifornia Cafe Interior at CFC Cikokol, Tangerang

Page 14: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

12 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Page 15: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

13Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Aktivitas PemasaranMarketing Activities

Perusahaan terus mendorong penerapan program pemasaran baru pada tahun 2014, dengan fokus membangun kesadaran merek dan traffic dalam gerai.

Untuk kegiatan above-the-line, Perusahaan meluncurkan “Gebyar CFC” pada bulan Desember 2013, dan berlanjut sampai Juni 2014. Program ini dirancang untuk memperingati ulang tahun ke 30 Perusahaan dan sebagai cara untuk menunjukkan penghargaan kami kepada semua pelanggan setia CFC. Pelanggan mendapatkan 1 kupon undian untuk setiap pembelian Rp50.000, dan kelipatannya, dan berkesempatan untuk memenangkan salah satu hadiah, yaitu 1 Toyota Etios sebagai Grand Prize, 5 Toyota Agya, 12 Honda Scoopy, 24 LCD TV. Program ini diiklankan melalui radio nasional, koran lokal dan majalah, dan diterima dengan baik oleh pelanggan lama dan baru.

Perusahaan juga secara aktif mempromosikan merek dan program pemasaran secara below-the-line seperti brosur, tray mat, selebaran, poster, spanduk raksasa, website, dan saluran media sosial.

Menyikapi kondisi ekonomi saat ini dan daya beli daripada pelanggan, Perusahaan menjalankan program aktivitas marketing below the line dengan mengeluarkan paket harga terjangkau, program tersebut antara lain paket : add on, swap, combo, catering, karyawan, serta student. Untuk paket catering, pelanggan dengan rombongan minimal 50 orang dapat membeli produk paket dengan harga Rp. 12.727,- untuk 1 nasi, 1 ayam dan 1 air mineral. Paket ini dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan bagi pelanggan juga akan merasa lebih hemat. Perusahaan juga menyadari bahwa sebagian pelanggan membawa anak-anak saat berkunjung ke gerai CFC dan mempunyai keinginan untuk bermain, maka Perusahaan meluncurkan juga paket fun meal, dimana setiap pembelian paket pelanggan akan memperoleh mainan yang menarik dan mendidik, seperti paket : the smiley watch “jam tangan lucu yang dengan ketokan akan menempel di pergelangan si pemakai”, serta Night at The Museum “ terdiri dari seri mainan yang membawa imajinasi anak-anak untuk berpetualang”

Program marketing yang telah dilakukan di tahun 2014 akan menjadi dasar dan dilanjutkan dengan program baru yang berkesinambungan dan terus menerus untuk tahun-tahun yang akan datang.

Perusahaan juga senantiasa ingin bisa mengenal lebih dekat dengan pelanggannya dengan menyiapkan media website dan jejaring sosial, untuk itu pelanggan dapat mengunjungi website di www.cfcindonesia.com dan jejaring sosial seperti facebook di www.facebook.com/cfcindonesia maupun di twitter @cfc_pioneerindo. Media ini sangat membantu menjalin komunikasi dua arah antara Perusahaan dengan pelanggan setianya.

Company continues to push for fresh marketing programs throught 2014, focusing on driving brand awareness and initiatives that helps in increasing in-store traffic.

For above-the-line activities, Company launched the “Gebyar CFC” in December of 2013, and continues until June 2014. This program commemorates Company’s 30th Anniversary and as way to show appreciation to all loyal CFC customer. Customers get 1 raffle coupon for every purchase of multiple of Rp50.000, for a chance to win one of the prizes, namely 1 Toyota Etios as the Grand Prize, 5 Toyota Agya, 12 Honda Scoopy, 24 LCD TV. This program was introduced to all via national radios, local newspapers and magazines. This program was well received by both CFC’s existing and new customers.

Company also actively promote our brands and marketing programs via below-the-line channels such as brochures, tray mats, flyers, posters, giant banners, website, and social media channels.

Addressing the current economic conditions and purchasing power of customers, Company runs below the line marketing activities the program by launching affordable priced packages, include: add on, swap, combo, catering, staff, and student. For catering package, customers with an entourage of at least 50 people can buy the product package at a price of Rp. 12,727 for 1 rice, 1 chicken and 1 mineral water. This package is intended to increase the number of customers and the customers will also find it more affrodable.

Company also recognizes that some customers take their children during visit to CFC outlets and they would like to play, therefore Company also launches fun meal package, where with every purchase customers will get an exciting educational toys, such as: the smiley watch, “ funny watches that will be attached to the wrist of the wearer by knocking it”, and “Night at the Museum” consists of a series of toys that bring children’s imagination for adventure “

Marketing programs that have been carried out in 2014 will be the basis and will be continued with new program for the years to come.

Company always want to know its customers better, by preparing media and social networking websites, to which customers can visit the website at www.cfcindonesia.com and social networks such as facebook in www.facebook.com/cfcindonesia and on twitter @cfc_pioneerindo. This media is helpful to establish two-way communication between the Company with loyal customers.

Page 16: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

14 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Menu Baru / New Menu “Chicken Popz”

Page 17: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

15Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction

Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan, terlebih dalam bisnis restoran seperti yang dijalani Perusahaan. Untuk memastikan kualitas layanannya senantiasa terjaga, Perusahaan mengacu pada konsep DQSC (Discipline, Quality, Service & Cleanliness). Konsep ini dikembangkan Perusahaan sebagai budaya layanan. Setiap karyawan sejak masa Program Orientasi Karyawan Baru harus mempelajari, memahami dan menerapkannya dalam pelaksanaan tugas mereka sehari hari.

Dengan menerapkan budaya DQSC di antara seluruh karyawan, Perusahaan meyakini kualitas layanannya dapat senantiasa berada pada level tertinggi dan dengan demikian kepuasan pelanggan pun tetap terjaga. Hal ini sangat menentukan daya saing Perusahaan di tengah persaingan pasar yang sangat ketat dan Perusahaan berharap dapat meningkatkan kunjungan ulang dari para pelanggan.

Untuk mewujudkan kepuasan pelanggan, Perusahaan membentuk departemen khusus, yakni Departemen Quality Assurance (QA), yang bertugas melakukan evaluasi/audit secara rutin terhadap pelaksanaan konsep tersebut di setiap gerai. Hasil evaluasi tersebut akan dilaporkan dalam bentuk ROE (Restaurant Operation Evaluation) yang dibahas secara rutin setiap bulan dalam operasional meeting. Untuk menumbuhkan motivasi karyawan dalam menjaga kualitas layanannya, maka gerai-gerai yang berhasil mendapatkan nilai ROE tertentu akan mendapatkan insentif setiap bulan.

Service quality delivery has a significant impact on customer satisfaction, especially in the restaurant business in which Company engaged in. To ensure the quality of service is always well maintained, Company applies the concept of DQSC (Discipline, Quality, Service & Cleanliness). This concept was developed to become Company’s culture of service. Each employee, since their New Employee Orientation Program, shall learn, understand and apply it in discharging their day to day duties.

By applying the DQSC culture among all employee, Company believes that its service quality can be maintained at the highest level and hence customers satisfaction can also be maintained. This will determine the competitiveness of Company in a tight market competition and Company expects to be able to increase repeat visits from customers.

To achieve customer satisfaction, Company established a special department, namely the Department of Quality Assurance (QA) with the responsibility of evaluating/auditing the implementation of the DQSC concept in each outlet on a regular basis on. The result from these evaluations will be reported as ROE (Restaurant Operation Evaluation) to be discussed every month in operational meetings. To motivate employees to maintain their quality of services, Outlets that meet certain score of ROE are entitled to have monthly incentives.

1

2

34

dIScIPlINEmencakup disiplin terhadap penampilan kebersihan diri, waktu jam kerja/istirahat dan prosedur (SOP pembuatan produk, SOP administrasi store).

DISCIPLINEincludes disciplines on the appearance on personal hygiene, working hour/rest hour and procedures (SOP on product making, SOP on stores administrative).

QUALITYmencakup kualitas produk (bau, warna, rasa bentuk, berat & porsi), kualitas penyajian (makanan panas harus disajikan panas dan makanan dingin harus disajikan dingin).

QUALITYincludes product quality (smell, color, taste, shape, weight & servings), quality of presentation (hot food should be served hot and cold food should be served cold).

SERVIcEmencakup pelayanan harus cepat, tepat, ramah, dan antusias.

SERVICEwhich includes fast, accurate, friendly and enthusiastic services.

clEANlINESSmencakup kebersihan terhadap diri (badan dan pakaian), lingkungan kerja, equipment, dan kebersihan produk yang dijual.

CLEANLINESSincludes personal hygiene (body and clothing), work environment, equipment and hygiene on the products sold.

Page 18: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

16 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Page 19: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

17Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Development

Selama tahun 2014 Learning Center (LC) terus melaksanakan program kerja yang dicanangkan sejak akhir tahun 2013 yang lalu. Program-program kerja tersebut antara lain :

In 2014, Learning Center (LC) continued to implement the work program launched by the end of 2013, which include:

Penyempurnaan kurikulum pelatihan managerKurikulum ini menekankan sistem pelatihan tidak hanya didapat dalam kelas materi tetapi juga dikerjakan on floor di gerai.Pelatihan dengan visual gambar Untuk mempermudah karyawan dalam memahami pelatihan SOP terutama SOP produk.fun Learning : Training dan KompetisiUntuk mempermudah pemahaman SOP, LC juga membuat kompetisi-kompetisi terutama untuk SOP New Product.Mystery Shopper ProgramProgram ini dimaksudkan guna melihat dan menilai performance QSC gerai dari “kacamata” pelanggan / pihak ketiga.

Berkenaan dengan program yang telah dicanangkan di atas, LC telah melakukan orientasi, training dan mensertifikasi SOP produk pada sekitar 400 orang Crew baru dan 200 orang Operation Trainee dan Supervisor baru.

1.

2.

3.

4.

Improving curriculum for manager training.This curriculum emphasizes that the trainings should not stop in class but also in stores.

Training with visual.To facilitate training of employees in understanding the SOP, especially the products SOP.Fun Learning: Training and Competition.To facilitate understanding of SOP, LC also organized a competition, especially for New Product SOP.

Mystery Shopper ProgramThis program is intended to find out and to assess the performance of QSC outlets from the customers’/third party’s point of view.

With regard to the aforementioned programs, LC has conducted orientation and training program, as well as certifying SOP product to 400 new crews and 200 Operation Trainees and new Supervisors.

1.

2.

3.

4.

Selain program-program kerja diatas, LC juga membuka kelas pelatihan dengan pembelajaran seperti : - Restaurant Management Training Class sebanyak 14 kali dengan peserta 400 orang Manager se-Indonesia dan terus berlanjut.- Basic Management Training Class sebanyak satu kali untuk level Store Manager di area Jabodetabek dan akan masih berlanjut untuk semua area di Indonesia.

Selain pelatihan di operation level store, LC juga melakukan pelatihan dan pengembangan di level Operation Manager (OM) dan Supervisor ke atas kantor pusat melalui beberapa kelas sebagai berikut :- OM Visit Checklist yang dapat membantu OM dalam menganalisa storenya ketika melakukan kunjungan agar menjadi lebih efektif.- Materi Training “Presentation Skill and SWOT Analysis” untuk level Operation Manager.- Materi Training “Sales Buildiing Basic (Dasar Peningkatan Penjualan) untuk level Operation Manager.- Materi Training “Coaching , Counselling and Mentoring” yang dilaksanakan bekerja sama dengan PDP Consulting (Bpk. Cahyana Puthut Wijanarka), yang diikuti oleh Operation Manager dan level Supervisor ke atas kantor pusat.- Materi Training “Kaizen Philosophy : Make Change” yang juga diikuti oleh level Supervisor ke atas kantor pusat.

Selain kegiatan program training dan kelas pelatihan seperti yang dijelaskan diatas, LC secara berkesinambungan melalui fasilitator yang tersebar di daerah dan di pusat juga selalu melakukan kegiatan verifikasi dan sertifikasi pelaksanaan SOP Produk di store untuk level Crew hingga level Store Manager.

In addition to the above programs, LC also opens training class for learning subjects like the following:- Restaurant Management Training Class 14 times with 400 participants Manager in Indonesia and continues.

- Basic Management Training Class one time for Store Manager level in the Greater Jakarta area and will continue for all areas in Indonesia.

In addition to providing training at store-operation level, LC also provides training and development program for Operations Manager (OM) and Supervisor levels and up, at the head office, in classes like the following:- OM Visit Checklist that can assist OM in analyzing their store during the visit, to render the visit more effective.

- Training on “Presentation Skill and SWOT Analysis” for Operation Manager level. - Training on “ Basic Sales Building (Basics for Increasing Sales) for Operation Manager level.- Training on “Coaching, Counselling and Mentoring”, carried out in collaboration with the PDP Consulting (Mr. Cahyana Puthut Wijanarka), attended by Operation Manager and Supervisor level up to headquarter.

- Training on “Kaizen Philosophy: Make Change”, attended by Supervisor level up to headquarter.

In addition to the above training program and classes, through facilitators that spread across the region and head office, LC continuously conducts verification and certification on the implementation of SOP product in store for the Crew level up to the Store Manager level.

Page 20: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

18 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Prospek UsahaBusiness Prospect

Despite the best efforts put up by the Board of Directors and all employees, the unfavorable macro-economic situation in 2014 has led to a weakened performance of the Company. Such unfavorable situation has also weakened the purchasing power of people, forced them to be more selective in choosing goods and value for the money. Other new players that came into the scene has made the competition in food and beverages industry grew even tougher than before.

The Company believes that the outlook of our business is still promising in the years to come, on the ground that Indonesia’s consumer-based economy is still growing along with its huge population, large number of young population, and its increasingly modern lifestyle.

To address the prospects of our business growth, we are aware that we need to make the right strategic moves, which include accelerating the expansion and distribution of outlets, improving the quality and variance of products, quality of services, quality of human resources and to tap into the information technology to for promptness and efficiency.

Entering 2015, through strategic actions that have been implemented in late 2014 by the Board of Commissioners and Board of Directors as well as the commitment of all officials to providing the best operating results, the Company is assured that in 2015 it can realized a better and sustainable business growth.

Meskipun Dewan Direksi dan segenap karyawan telah memberikan usaha terbaik, namun hasil usaha Perusahaan mengalami penurunan akibat situasi makro ekonomi Indonesia yang kurang menguntungkan di tahun 2014. Situasi ini menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan sangat ketat dalam hal memilih produk dan harga, ditambah lagi bertambahnya jumlah pemain baru yang bersaing dalam industri makanan dan minuman.

Perusahaan berkeyakinan bahwa prospek pertumbuhan usaha ke depan masih cukup besar untuk tahun-tahun mendatang dengan melihat perekonomian Indonesia yang berbasis konsumen, besarnya jumlah penduduk dengan komposisi penduduk muda yang tinggi serta tren gaya hidup masyarakat yang semakin modern.

Untuk menyikapi prospek pertumbuhan usaha tersebut, Perusahaan menyadari perlunya langkah strategis yang tepat, diantaranya mempercepat pertumbuhan dan sebaran gerai, meningkatkan kualitas dan varian produk, kualitas layanan, kualitas sumber daya manusia serta memanfaaatkan teknologi informasi untuk menciptakan kecepatan dan efisiensi.

Memasuki tahun 2015, melalui langkah strategis yang telah dicanangkan di akhir tahun 2014 oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi serta komitmen segenap karyawan pemangku jabatan untuk memberikan hasil usaha terbaik, Perusahaan berkeyakinan di tahun 2015 akan mengalami pertumbuhan usaha yang lebih baik dan berkesinambungan.

Page 21: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

19Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Sertifikat dan PenghargaanCertifications and Awards

Page 22: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

20 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Mr. Suhanda Wiraatmaja

Komisaris UtamaPresident Commissioners

Mrs. Tjhin Leeris Harni

KomisarisCommissioner

Mr. Kusuwandi Tamin Mr. Suhanda Wiraatmaja

Komisaris Utama &Komisaris Independen

President Commissioner &Independent Commissioner

KomisarisCommissioner

Page 23: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

21Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Sambutan Dewan KomisarisMessage from The Board of Commissioners

Yang Terhormat Para Pemegang Saham,

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang diberikan sehingga Dewan Komisaris dapat menyampaikan laporan hasil usaha tahun fiskal 2014.

TINJAUAN EKONOMISecara umum kondisi perekonomian global melambat selama tahun 2014, hal ini mulai dialami pada saat Bank Sentral Amerika Serikat mengurangi dan menghentikan program Quantitative Easing sehingga pasar keuangan global mengalami pengetatan likuiditas, peningkatan tingkat suku bunga dan perlambatan aliran dana di seluruh dunia, khususnya di negara-negara berkembang ( emerging markets )

Disisi lain sebagaimana kita ketahui, Indonesia telah menjadi negara pengimport energi yang cukup besar, ditambah dengan melemahnya harga komoditas ekspor unggulan Indonesia, dimana kedua hal ini memberikan kontribusi yg besar akan terjadinya defisit neraca perdagangan yang cukup signifikan. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 juga turun menjadi 5,02%. Ini semua tentunya berdampak terhadap melemahnya daya beli masyarakat.

Meskipun merupakan tahun yang penuh ketidakpastian, namun patut diingat bahwa Indonesia termasuk 5 negaraG-20 dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi selama tahun 2014. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh populasi penduduk Indonesia yang besar dan dinamis. Dari sisi politik, Indonesia menutup tahun 2014 dengan transisi pemerintahan yang berlangsung lancar dan tertata dengan baik, sebuah pencapaian yang mengesankan dalam hal demokrasi di Indonesia. Pemerintahan baru ini kita harapkan segera mengejar ketertinggalan pembangunan terutama di sektor infrastruktur dan keberpihakan pada ekonomi maritim sehingga diharapkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi ke depannya.

Dear Valued Shareholders,

First of all, we like to thank God for His grace so that we, the Board of Commissioners, can report the fiscal year 2014 operating results.

EcONOMIc REVIEWIn general, the global economy was slowed down during 2014, which began when the Central Bank of the United States reduced and terminated the Quantitative Easing program that led the global financial markets experienced a tightening of liquidity, increased interest rates and a slowdown in the flow of funds around the world, especially in the developing countries (emerging markets).

On the other hand, as we all know, Indonesia has become a net importer of energy, and coupled with the weakening of Indonesia’s main export commodity prices, it led to a significant deficit in Indonesia trade balance. Indonesia’s economic growth rate in 2014 fell to 5.02%. This all have weakened people’s purchasing power.

Although it was a year full of uncertainty, but worth noted that Indonesia was one of the top 5 of G-20 countries with the highest economic growth during 2014. This fact is supported by a large and dynamic Indonesian population. From the political side, Indonesia managed to close the year 2014 with a transition of government that went smoothly and in well order, an impressive achievement in terms of democracy in Indonesia. We expect this new administration is able to soon catch up the development, especially in the infrastructure sector and alignment on maritime economy, which we expect can support higher economic growth in the future.

Kami terus memberikan perhatian pada praktek tata kelola yang baik guna meraih peningkatan nilai dan pertumbuhan berkelanjutan.

We continue to pay more attention to the practice of good corporate governance to achieve increased value and sustainable growth.

Page 24: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

22 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

COMPANY PERFORMANCE IN 2014Amidst the unfavorable situation in 2014, the Company posted a revenue of Rp. 376.6 billion, down compared to last year’s Rp. 390.6 billion. This decrease was attributed to the decrease in purchasing power, that began in the fourth quarter of 2013 and continuing throughout 2014, especially in areas whose economy is sustained by the commodity sector such as in Sumatra, Kalimantan and Sulawesi, as the prices of commodity such as coal, crude palm oil and others fell significantly, and has contributed to the decline in sales of our products in those regions.

Net profit after tax stood at Rp. 21.5 billion, down Rp. 3.8 billion or 15.0% compared to 2013 amounting to Rp. 25.3 billion. Decline in net profit due to higher selling expenses and general and administrative expenses, by 6.9% and 6.7% respectively. Ebitda recorded at Rp. 49.4 billion in 2014 compared to Rp. 51.6 billion in 2013, or down by 4.3%.

BoC understands that the Board of Directors have given their best effort considering the circumstances and that the decline in our performance is due to the economic situation in 2014 and is accounted for in a transparent manner.

CORPORATE GOVERNANCEWe continue to pay more attention to the practice of good corporate governance to achieve increased value and sustainable growth. the Audit Committee actively contributes to ensure that all mechanisms of oversight and control have functioned as good as possible and we will also continue to monitor and work closely with the Board of Directors in order to strengthen our business growth by stressing that any decisions taken by the management should have a positive impact in improving operational efficiency and risk management issues in overall, as well as to quicken and to better the accuracy of service in every aspect of operations and customer service in every outlet.

As the Board of Commissioners, we have carried out our duties and responsibilities of supervision through various internal meetings with the Board of Directors, senior executives and audit teams, as well as meetings with the external auditor. Other than through formal meetings once every two week, we have also established open communication with every member of the Board of Directors and senior executives so that the we can proactively provide input to the Board of Directors, regarding challenges or problems n day-to-day operations of the Company.

Sambutan Dewan KomisarisMessage from The Board of Commissioners

KINERJA PERUSAHAAN TAHUN 2014Ditengah berbagai situasi yang kurang mendukung ditahun 2014, Perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp. 376,6 milyar turun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp. 390,6 milyar. Penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunan daya beli masyarakat yang mulai kelihatan pada kuartal ke 4 tahun 2013 dan berkelanjutan sepanjang tahun 2014, penurunan daya beli masyarakat terutama terjadi di wilayah-wilayah yang ekonominya ditopang oleh sektor komoditas seperti di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dimana harga komoditas seperti batubara, CPO dan komoditas lainnya turun secara signifikan yang berdampak pada menurunnya penjualan produk kami di wilayah tersebut.

Laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp. 21,5 milyar, turun sebesar Rp. 3,8 milyar atau 15,0% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp. 25,3 milyar. Penurunan laba bersih disebabkan oleh kenaikan beban penjualan dan beban umum dan administrasi masing-masing sebesar 6,9% dan 6,7%. Ebitda perusahaan tercatat sebesar Rp. 49,4 milyar ditahun 2014 dibanding Rp. 51,6 milyar pada tahun 2013 atau turun sebesar 4,3 %.

Dewan Komisaris merasa bahwa Dewan Direksi telah memberikan usaha terbaik mereka mengingat situasi yangterjadi dan bahwa penurunan kinerja ini disebabkan oleh situasi ekonomi pada tahun 2014 dimana hal ini dapat dipertanggungjawabkan secara transparan.

TATA KELOLAKami terus memberikan perhatian pada praktek tata kelola yang baik guna meraih peningkatan nilai dan pertumbuhan berkelanjutan, Komite Audit aktif berperan untuk memastikan bahwa seluruh mekanisme pengawasan dan kontrol dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya dan kami juga akan terus memantau dan bekerja sama dengan Direksi agar memantapkan langkah-langkah pertumbuhan usaha dengan menekankan bahwa setiap keputusan manajemenyang diambil harus memiliki dampak positif dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memperbaiki mengelola manajemen resiko secara keseluruhan serta dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan layanan dalam setiap aspek operasi dan layanan pelanggan di setiap gerai.

Sebagai Dewan Komisaris, kami melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan melalui berbagai pertemuan internal dengan Direksi, eksekutif senior dan tim audit maupun pertemuan dengan auditor eksternal. Selain melalui rapat-rapat formal melalui pertemuan 2 mingguan, kami juga membangun komunikasi terbuka dengan setiap anggota Direksi dan eksekutif senior sehingga Dewan Komisaris secara proaktif dapat memberikan masukan kepada Direksi dalam menangani setiap tantangan atau masalah yang timbul dalam operasional Perusahaan sehari-hari.

Page 25: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

23Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Sambutan Dewan KomisarisMessage from The Board of Commissioners

RENCANA KERJA 2015Pada akhir tahun 2014, Dewan Komisaris bersama dengan Dewan Direksi mengambil sejumlah langkah berikut untukmempertahankan pertumbuhan bisnis di tahun 2015 antara lain :1. Mempercepat dan memperbanyak pertumbuhan

gerai baru di lokasi-lokasi yang strategis yang akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja Perusahaan.

2. Menjaga dan mempertahankan kualitas setiap produk yang akan dijual ke pelanggan agar selalu disajikan sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.

3. Memperbaiki sistem distribusi agar keberadaan produk dapat tiba di gerai sesuai dengan kuantitas maupun kualitas yang direncanakan.

4. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Perusahaan dengan berbagai perbaikan dalam sistem pelatihan dan pengawasan.

5. Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dengan melakukan langkah-langkah perbaikan agar dapat terus meningkatkan kualitas, inovasi dan keamanan sistem informasi sehingga Perusahaan semakin dapat mengelola manajemen resiko, meningkatkan efisiensi usaha dan lebih tepat dalam pengambilan keputusan.

6. Mempersiapkan diri khususnya dalam kualitas produk, sebaran jaringan gerai, kualitas SDM sehingga dapat mengantisipasi dimulainya era baru dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA).

Atas nama Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pemegang saham, mitra usaha, karyawan serta seluruh pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang berkelanjutan terhadap Perusahaan. Pencapaian usaha Perusahaan ditahun 2014 tidak akan tercapai tanpa dukungan mereka. Meskipun pencapaian hasil usaha belum memenuhi harapan, dengan situasi ekonomi seperti yang dijelaskan di atas.

Dewan Komisaris menganggap bidang usaha yang dijalankan Perusahaan memiliki prospek yang baik dalam beberapa tahun kedepan seiring dengan pertumbuhan GDP negara Indonesia, sehingga Dewan Komisaris mendorong Direksi beserta jajaran karyawan Perusahaan untuk bekerja keras dan memberikan hasil usaha yang baik di tahun 2015.

Jakarta, Maret / March 2015Dewan Komisaris / Board of Commissioners

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Kusuwandi TaminKomisaris

Commissioner

Suhanda WiraatmadjaKomisaris Utama & Komisaris Independen

President Commissioner & Independent Commissioner

Tjhin Leeris HarniKomisaris

Commissioner

WORK PLAN FOR 2015At the end of 2014, the Board of Commissioners together with the Board of Directors have undertook the following measures to maintain business growth in 2015, include:

1. Accelerate and expand the growth of new outlets in strategic locations to provide positive contribution to the performance of the Company.

2. Keep and maintain the quality of each product to be sold to customers, so that it can be presented in accordance with the standard.3. Improve the distribution system to expedite the process in order to have the product delivered with the quantity and quality as planned.4. Improve and develop the quality of human resources through various improvements in the system of training and supervision.5. Optimize the use of information technology to carry out corrective measures in order to continuously improve the quality, innovation and security of information systems so that the Company can further manage risk management, improve business efficiency and more precise in making decision.

6. To be prepared, particularly in product quality, outlets network distribution, quality of human resources, in anticipation of the beginning of the new era of Asean Economic Community (AEC).

On behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our gratitude to all shareholders, business partners, employees and all other stakeholders for the ongoing support for the Company. Our business achievement in 2014 is made possible by their support, despite the fact that it fell short of expectations, against the backdrop of unfavourable economic situation as described above.

We consider that the line of business in which the Company engages in has a good prospect in the next few years, in line with the growth of Indonesia’s GDP. For that reason, the Board of Commissioners endorses the Board of Directors and all employees to work hard and aiming for better results in 2015.

Page 26: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

24 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Mr. Suhanda Wiraatmaja

Komisaris UtamaPresident Commissioners

Mr. Edi Triyento

Direktur IndependenIndependent Director

Mr. Iskonda Japiar Budhi Mr. Teh Kian Kun

DirekturDirector

DirekturDirector

Page 27: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

25Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Laporan Dewan DireksiReport from The Board of Directors

Yang Terhormat Para Pemegang Saham,

Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian dunia, dimulai dari pemberhentian Program Quantitative Easing dari Bank Sental Amerika, krisis hutang di Uni Eropa, turunnya harga komoditas dan harga minyak dunia pada level yang cukup rendah. Faktor-faktor tersebut berdampak terjadinya tight money policy dan pertumbuhan perekokomian secara global melambat.

Negara Tiongkok yang merupakan salah satu negara yang mempunyai populasi terbesar dan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia juga terkena efek krisis tersebut karena ketergantungan yang sangat tinggi terhadap ekspor. Jadi ketika permintaan barang dari Amerika Serikat dan Uni Eropa melemah, efeknya langsung memukul perkonomian Tiongkok, sekitar 70% Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok ditopang oleh ekspor.

Tekanan yang dihadapi Tiongkok berdampak ke perekonomian Indonesia, dimana Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Lemahnya permintaan Tiongkok berakibat pada jatuhnya harga dan volume komoditas primer yang selama ini menjadi andalan ekspor Indonesia.

Disamping penurunan harga komoditas yang signifikan, Indonesia saat ini adalah negara net importir Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mana kebutuhan energi ini cenderung naik dan sebagian besar masih disubsidi oleh pemerintahan Indonesia kepada rakyatnya.

Faktor-faktor di atas menyebabkan terjadinya defisit neraca perdagangan Indonesia dan menurunnya pertumbuhan PDB Indonesia dari 5,7% ditahun 2013 menjadi 5,02% di tahun 2014. Uraian kami di atas berdampak pada industri yang Perusahaan jalankan yaitu penurunan daya beli masyarakat.

Dear Shareholders,

2014 was a year full of challenges for the world’s economy, began with the termination of Quantitative Easing program from Central Bank of America, EU’s debt crisis, the falling of commodity and global oil prices at fairly low level. All those factors has lead to tight money policy and slowed global economy.

China, one of the most populous countries with the highest economic growth was also hit by the crisis due to its high dependence on exports. Consequently, when the demand from the United States and the European Union dropped, it immediately hits China economy, about 70% of China Gross Domestic Product (GDP) was supported by exports.

The pressures faced by China’s economy also has an impact on the economy of Indonesia, since China is one of Indonesia’s major trading partners. The drop in China’s demand resulted in a fall in prices and volumes of primary commodities which have been the mainstay of Indonesian exports.

Besides a significant decline in commodity prices, Indonesia currently is an importer of fuel oil (BBM) which tends to rise and still largely subsidized by the Indonesian government.

The foregoing led to the deficit in Indonesia trading balance and a decline in Indonesia’s GDP growth from 5.7% in 2013 to 5.02% in 2014. What we have described above has impacted our industry, weakening the purchasing power.

Perusahaan berupaya membangun kerangka dan budaya kepatuhan yang kuat sehingga memungkinkan Perusahaan untuk menyesuaikan diri secara cepat terhadap peraturan-peraturan baru.

The company seeks to establish a strong framework and culture of compliance so as to allow the Company to adapt to new regulations.

Page 28: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

26 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Indonesia successfully run the democratization process in 2014 through an election process that went safely and smoothly, so that the new government under President Jokowi can continue with the sustainable economic development that has been passed to him, with the foundation of economic conditions, social and political relatively well maintained from the previous administration.

COMPANY PERFORMANCE IN 2014Throughout 2014, the Company posted a revenue of Rp. 376.6 billion, slightly down by 3.6% when compared to 2013. The main factor behind it was the decrease in purchasing power of the households, especially those living in Sumatra, Kalimantan and Sulawesi, whose economy is largely supported by commodity sector.

Net income decreased by 15.0% to Rp21,5 billion in 2014 compared to 2013 of Rp. 25.3 billion, due to the decrease in operating revenue and increase in operating expenses by 6.8%. A significant rise in operating expenses occurred in salaries and allowances, electricity, water and gas expenses, depreciation expenses, travel and expeditions expenses, rental expenses and service charge and marketing expense. At the end of 2014, the Company recorded an Ebitda of Rp 49.4 billion, down by 4.3% from 2013 of Rp 51.6 billion.

Total assets increased to Rp. 294.2 billion in 2014, grew by 17.4% compared to last year’s of Rp. 250.7 billion and total equity grew by 3.3% from Rp. 156.2 billion in 2013 to Rp. 161.3 billion in 2014.

BUILD PROFESSIONAL, COMPETENT AND VIRTUOUS HUMAN RESOURCESThe Company views HR as its major asset and partner in developing the business, and is one of the key elements for achieving sustainable and quality business growth.

The Company has developed a performance assessment based on balanced score card and a set of key performance indicator (KPI) for individual and team as the base for performance assessment, which will be entirely supported by the integrated information technology systems to ensure that all employee can put up their best effort to support the Company’s business. In order to increase productivity of its Human Resources, the Learning Centre department consistently provides education and training to all employees. The training program implemented in 2014 are as follows:

1. Management Development Program (MDP)2. Standard Operating Procedure (SOP) for product, so

Laporan DireksiReport from The Board of Directors

Indonesia sukses menjalankan proses demokratisasi di tahun 2014 melalui proses pemilu yang aman dan lancar, sehingga pemerintahan baru dibawah Presiden Jokowi dapat melanjutkan proses pembangunan ekonomi berkelanjutan yang telah diwariskan dengan landasan kondisi ekonomi, sosial dan politik yang relatif terjaga baik dari pemerintahan sebelumnya.

KINERJA PERUSAHAAN TAHUN 2014Sepanjang tahun 2014 perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp. 376,6 milyar, turun sebesar 3,6% bila dibandingkan tahun 2013. Faktor utama penurunan disebabkan adanya penurunan daya beli masyarakat terutama di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang sebagian besar ekonominya ditopang oleh sektor komoditas.

Laba bersih tercatat turun sebesar 15,0% menjadiRp. 21,5 milyar di tahun 2014 bila dibandingkan 2013 sebesar Rp.25,3 milyar, penurunan ini disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha dan kenaikan beban usaha sebesar 6,8%. Kenaikan signifikan beban usaha terjadi pada beban gaji dan tunjangan, beban air listrik dan gas, beban penyusutan, beban angkut perjalanan dan ekspedisi, beban sewa dan service charge serta beban pemasaran. Perusahaan pada akhir tahun 2014 membukukan Ebitda sebesar Rp 49,4 milyar, bila dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 51,6 milyar atau turun sebesar 4,3%.

Total Aset menjadi Rp. 294,2 milyar di tahun 2014 atau meningkat 17,4% bila dibandingkan tahun lalu sebesarRp. 250,7 milyar dan total ekuitas mengalami pertumbuhan sebesar 3,3% dari Rp. 156,2 milyar ditahun 2013 menjadi Rp. 161,3 milyar di tahun 2014.

MEMBANGUN SDM YANG PROfESIONAL, KOMPETEN DAN BERINTEGRITASPerusahaan memandang SDM sebagai aset utama sekaligus mitra dalam mengembangkan usaha yang merupakan salah satu unsur kunci bagi tercapainya pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan.

Perusahaan mengembangkan penilaian kinerja berdasarkan balanced score card dan menetapkan key performance indicator (KPI) individual dan tim sebagai dasar penilaian kinerja, yang seluruhnya akan didukung sistem teknologi informasi terintegritas untuk memastikan seluruh SDM Perusahaan dapat bekerja dengan segenap kemampuan dalam mendukung usaha Perusahaan. Dalam rangka peningkatan produktifitas SDM Perusahaan melalui departemen Learning Centre secara konsisten telah memberi pendidikan dan pelatihan kepada seluruh karyawan. Program program pelatihan yang konsisten yang dijalankan sepanjang tahun 2014 adalah sebagai berikut:1. Management Development Program (MDP)2. Standard Operating Procedure (SOP) produk, agar

Page 29: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

27Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

that the entire operational team can serve the product according to the standards that have been defined. To facilitate the understanding of SOP, the Learning Centre also organizes competition and provide certification both in theory and practice, on a regular basis, to the entire store operational team.

3. Mystery Shopper program, this program is intended to look at and assess the performance of the outlet from the point of view of customers or third parties.

The success in retaining the best employees in the long term will help increase the sustainability of the growth of the Company. This concept is a commitment of the Company in an effort to maintain and improve the quality of human resources.

CORPORATE GOVERNANCEThe Company always adhere to the principles of Good Corporate Governance, in line with its commitment to implementing the best practices of Corporate Governance.

Evaluation of the implementation of GCG is conducted on yearly basis to demonstrate that the internal control system and operational management gradually and continuously has comply the GCG standard in Indonesia The Company believes this commitment will be of great benefits, in such a way that it can increase the profitability of the business, the credibility of the Company and ultimately achieving the vision and mission.

The Company seeks to establish a strong framework and a culture of compliance that allow the Company to adjust quickly to new regulations. The ability to assess changes in regulations, formulate appropriate responses in terms of compliance and implementation of these responses are useful in quickly and accurately handling the changes in policies and procedures, in order to meet the new regulations implemented during 2014.

For the realization of Good Corporate Governance (GCG), especially to improve the effectiveness of the organization and internal control, the Company continues to develop and maintain a operating system procedure that is efficient and run consistently.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYThe Company has a commitment towards the community of stakeholders through a series of Corporate Social Responsibility (CSR) program. The CSR program aimed at achieving sustainable development in areas that can provide long-term benefits. The Company also performs

Laporan DireksiReport from The Board of Directors

seluruh tim operasional dapat menyajikan produk sesuai dengan standard yang telah ditetapkan untuk mempermudah pemahaman SOP, Learning Centre juga membuat kompetisi kompetisi dan melakukan sertifikasi baik secara teori maupun praktek kerja di gerai secara berkala terhadap seluruh tim operasional.

3. Mystery Shopper Program, program ini dimaksudkan guna melihat dan menilai performance gerai dari kacamata pelanggan atau pihak ketiga.

Keberhasilan mempertahankan karyawan terbaik dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan sustainability dari pertumbuhan Perusahaan. Konsep ini merupakan komitmen Perusahaan dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

TATA KELOLA PERUSAHAANPerusahaan senantiasa mematuhi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG)sejalan dengan komitmen untuk menerapkan praktik-praktik terbaik Tata Kelola Perusahaan.

Evaluasi pelaksanaan GCG setiap tahun dilakukan bertujuan untuk menunjukan bahwa sistem kontrol internal dan operasional manajemen secara bertahap dan berkesinambungan telah mengikuti standar GCG di Indonesia. Perusahaan percaya komitmen ini akan memberikan manfaat yang besar bagi Perusahaan seperti peningkatan pencapaian hasil usaha, peningkatan kredibilitas Perusahaan dan pada akhirnya pencapaian visi dan misi dapat terwujud.

Perusahaan berupaya membangun kerangka dan budaya kepatuhan yang kuat sehingga memungkinkan Perusahaan untuk menyesuaikan diri secara cepat terhadap peraturan-peraturan baru. Kemampuan dalam mengkaji perubahan peraturan, merumuskan tanggapan secara tepat dari sisi kepatuhan serta mengimplementasikan tanggapan tersebut merupakan hal yang bermanfaat dalam menghadapi perubahan kebijakan dan prosedur secara cepat dan akurat guna memenuhi peraturan-peraturan baru yang dijalankan selama tahun 2014.

Demi terwujudnya Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) terutama untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan pengendalian internal, Perusahaan senantiasa membuat dan memelihara prosedur sistem operasional yang berdaya guna serta dijalankan secara konsisten.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANPerusahaan memiliki komitmen kepada komunitas pemangku kepentingan melalui serangkain program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR). Program CSR ini diarahkan pada pengembangan berkelanjutan di bidang-bidang yang

Page 30: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

28 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

various activities including; donation for victims of flood in Bangka Kemang Jakarta, share the love by celebrating Christmas together with orphans from the orphanage Taruna Cipayung Jakarta, break the fast together with the orphanage’s children around the headquarters, as well as working closely with the Indonesian Red Cross holding blood donation for the entire employee of the head office and local residents.

AWARDSOn December 10, 2014, the Company received two awards at the same time from Forbes Indonesia for successes in a row from 2012, 2013 and 2014, the awards is “Best of the Best (Top 50) Companies for 2014” and “Trifecta Awards for The Winning Three years in A Row “, the award is given based on the consistency of growth during the five years of operation, especially growth in revenue, operating income, share prices and earnings per share. Besides the above awards, in the category of Franchise, in 2014 the Company also received two awards from the Indonesian Franchise Association (AFI) is “Franchise Top of Mind” for the category of Local Fried Chicken that develops a national brand franchise and the second award is “As The Franchise & Business Opportunities Pioneer Brand “. The awards are a challenge for the Company to maintain it in the years to come.

Laporan DireksiReport from The Board of Directors

dapat memberikan manfaat jangka panjang. Perusahaan menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain; bantuan korban banjir di wilayah Kemang Bangka Jakarta, berbagi kasih dengan merayakan perayaan Natal bersama dengan anak-anak yatim dari Panti Asuhan Taruna Cipayung Jakarta, berbuka puasa bersama dengan anak-anak panti asuhan sekitaran kantor pusat, serta bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia mengadakan donor darah untuk seluruh karyawan kantor pusat dan warga sekitar.

PENGHARGAAN Pada tanggal 10 Desember 2014, Perusahaan mendapat sekaligus 2 perhargaan dari majalah Forbes Indonesia atas keberhasilan secara berturut turut mulai tahun 2012, 2013 dan 2014, awards yang diterima adalah “Best of The Best (Top 50) Companies for 2014” dan “Trifecta Awards for The Winning Three Years in A Row”, konsep penilaian penghargaan ini dilihat dari konsistensi pertumbuhan selama 5 tahun beroperasi terutama pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan laba usaha, pertumbuhan harga saham dan pertumbuhan laba bersih per saham.Disamping penghargaan di atas, dalam kategori Franchise, Perusahaan pada tahun 2014 juga mendapatkan 2 penghargaan dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) yaitu “Franchise Top of Mind” untuk kategori Fried Chicken Lokal yang mengembangkan franchise merk nasional kosep resto dan penghargaan kedua “As The Franchise & Business Opportunities Pioneer Brand “. Penghargaan yang sudah Perusahaan terima, akan menjadi tantangan bagi kami untuk dapat dipertahankan pada tahun-tahun yang akan datang.

Pelayanan “Drive Thru” di CFC Cikokol, Tangerang

“Drive Thru” service at CFC Cikokol, Tangerang

Page 31: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

29Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

PROSPECTS 2015Entering 2015, we have renewed our optimism towards Indonesia’s long-term prospects, that it will be better than in previous years based on the following considerations:

1. A relatively stable political conditions, where the change in administration has been done safely and the work program during transitional period is well prepared.

2. The total population of around 250 million people, the 4th largest in the world is a huge domestic market.

3. GDP growth around 5.2% - 5.4% with a major growth sector comes from domestic consumption, both household consumption and government expenditure and also with the recovery of the fiscal capacity of the government, namely the transfer of fuel subsidy and energy.

4. Based on data from the Directorate General of Processing and Marketing of Agricultural Products that level of chicken consumption in Indonesia is the lowest in ASEAN with about 8 kg / capita / year while Malaysia, is up to 38 kg / capita / year, Singapore 28 kg / capita / year and Thailand 16 kg / capita / year.

On the basis of the foregoing, the Company remains confident that in 2015 the Company will continue to grow in line with increasing market demand and planned business strategy.

The Board of Directors would like to thank all employees of the Company for demonstrating their talent and skills we need to meet the challenges in 2014 and subsequent years. We also want to thank our customers and partners who have been with us all this time. Our thanks also goes to the Board of Commissioners and shareholders for their support and direction for us.

Laporan DireksiReport from The Board of Directors

PROSPEK 2015Memasuki tahun 2015, kami telah memperbaharui optimisme pada prospek jangka panjang Indonesia akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1. Kondisi politik yang relatif stabil, dimana penggantian pemerintahan baru telah berlangsung secara aman dan transisi program kerja pemerintah telah dipersiapkan dengan baik.

2. Jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, terbesar no 4 di dunia adalah pangsa pasar domestik yang cukup besar.

3. Pertumbuhan GDP sekitar 5,2% - 5,4% dengan sektor pertumbuhan utama berasal dari konsumsi domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun belanja pemerintah dan juga dengan pulihnya kapasitas fiskal pemerintah yaitu adanya pengalihan anggaran subsidi bahan bakar dan energi.

4. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian bahwa tingkat konsumsi ayam di Indonesia adalah yang paling rendah di Asean yaitu sekitar 8 kg/kapita/tahun sedangkan Malaysia, mencapai 38 kg/kapita/tahun, Singapore 28 kg/kapita/tahun dan Thailand 16 kg/kapita/tahun.

Atas dasar uraian di atas, Perusahaan tetap yakin bahwa tahun 2015 Perusahaan akan terus bertumbuh seiring dengan permintaan pasar dan strategi bisnis yang direncanakan.

Dewan Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan Perusahaan bahwa mereka telah menunjukkan talenta dan ketrampilan yang diperlukan untuk menjawab tantangan di tahun 2014 dan tahun-tahun selanjutnya. Kami juga ingin berterima kasih kepada pelanggan dan mitra yang telah berjalan bersama kami selama ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham atas dukungan danarahannya kepada kami.

Jakarta, Maret / March 2015Direksi / Directors

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

Iskonda Japiar BudhiDirekturDirector

Teh Kian KunDirekturDirector

Edi TriyentoDirektur IndependenIndependent Director

Page 32: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

30 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Gerai Stand Alone / Stand Alone Outlet, LifestyleCFC Cikokol, Tangerang

Page 33: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Profil PerusahaanCompany Profile

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (d/h PT Putra Sejahtera Pioneerindo) didirikan pada tahun 1983. Menjadi salah satu perusahaan pertama di Indonesia yang memperkenalkan model restaurant cepat saji berbahan dasar ayam dengan nama dagang California Pioneer Chicken, terwaralaba Pioneer Take Out dari Amerika Serikat, Perusahaan tumbuh menjadi salah satu restoran cepat saji favorit masyarakat berkat kualitas produk dan layanannya.

Pada tahun 1989, setelah tujuh tahun menempa pengalaman dan teruji dalam penguasaan pasar, Perusahaan meningkatkan diri dari franchisee menjadi franchisor yang memproduksi dan memasarkan merek sendiri, yaitu California Fried Chicken (CFC). Basis usahapun diperkuat dengan membentuk franchise dan mendirikan anak perusahaan, yaitu PT Putra Asia Perdana Indah dan PT Mitra Hero Pioneerindo, guna mendukung penuh kinerja Perusahaan dengan pola kemitraan terpadu yang dijalankan sebagai sebuah kekuatan sinergi untuk memacu pertumbuhan usaha.

Selain CFC, Perusahaan melakukan ekspansi bisnis dengan menggarap peluang pasar berikutnya, melalui Cal Donut pada tahun 1993.

Kepercayaan publik adalah hal penting dan senantiasa dijaga. Itu sebabnya Perusahaan senantiasa menjaga stabilitas dan kontinuitas usaha yang berpegang teguh kepada komitmen kualitas. Perusahaan mencatatkan diri sebagai Perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) pada bulan April 1994.

Pada tahun 1996, Perusahaan sekali lagi membuat langkah penting dalam sejarah usahanya dengan membuka Sapo

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (formerly PT Putra Sejahtera Pioneerindo) was founded in 1983. Among the first to introduce chicken-based fast-food service in Indonesia under the trademark California Pioneer Chicken, a franchisee of Pioneer Take Out from the United States of America, the Company has evolved to become one of the public’s favorite fast-food restaurants thanks to its quality product and services.

In 1989, after seven years of experience and a proven market share, the Company upgraded itself from franchisee to franchisor that produce and market its own brand California Fried Chicken (CFC). Business foundation was strengthened using franchise system and later by establishing subsidiary companies, namely PT Putra Asia Perdana Indah and PT Mitra Hero Pioneerindo, to fully support the Company’s performance with an integrated partnership framework that operated as a synergy to boost its business growth.

Besides CFC, the Company expanded its business to develop other opportunities in the market, by launching Cal Donut in 1993.

Public trust is essential for the Company’s business and therefore shall be safeguarded. The Company always maintains the stability and continuity of its business by upholding the commitment for quality. The Company went public and listed itself in the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) in April 1994.

The year 1996 saw another important step in the milestone of the Company, with the launching of Sapo Oriental, a

Meningkatnya persaingan dan kesadaran masyarakat akan makanan sehat merupakan tantangan bagi Perusahaan untuk terus bertumbuh. Untuk menjawab tantangan tersebut, pada tahun 2001 Perusahaan melakukan revitalisasi yang ditandai dengan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.

The increasing competition coupled with the rising of public awareness on health food presented challenges for the future growth of the Company. To answer such challenges, the Company revitalized itself in 2001, and marked with the change of the Company’s name to PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.

Page 34: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

32 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Oriental, sebuah restoran keluarga yang disambut baik oleh masyrakat, membuktikan kemampuan Perusahaan dalam mengenali pasar.

Perusahaan senantiasa mengikuti perkembangan dunia usaha khususnya industri makanan cepat saji. Meningkatnya persaingan dan kesadaran masyarakat akan makanan sehat merupakan tantangan bagi Perusahaan untuk terus bertumbuh. Untuk menjawab tantangan tersebut, pada tahun 2001 Perusahaan melakukan revitalisasi yang ditandai dengan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.

Saat ini Perusahaan telah berkiprah selama 31 tahun, selama kurun waktu tersebut banyak manfaat yang telah disumbangkan kepada masyarakat Indonesia, diantaranya dapat menciptakan lapangan kerja, memperkaya cita rasa kuliner Indonesia, ikut aktif dalam berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility – CSR dan lain sebagainya. Dari sisi dalam Perusahaan juga terus menyesuaikan diri dengan permintaan pelanggan seiring dengan perubahan zaman, dengan melakukan improvisasi kualitas di segala bidang, seperti : produk, tampilan outlet serta layanan. Dalam pelaksanaannya Perusahaan menyadari masih banyak kekurangan yang harus dilakukan, namun dengan ketulusan dan kerja keras segenap karyawan, Perusahaan berkenyakinan kekurangan yang ada dapat diatasi.

Untuk mewujudkan Perusahaan menjadi restoran pilihan utama dari pelanggan. Pada akhir tahun 2014, Perusahaan memiliki 273 gerai dengan 3 merek dagang dan didukung oleh 2.056 karyawan tetap.

family restaurant concept that is well accepted by the public, proving the Company’s excellent market recognition.

The Company always keeps abreast with the development of fast-food industry. The increasing competition coupled with the rising of public awareness on health food presented challenges for the future growth of the Company. To answer such challenges, the Company revitalized itself in 2001, and marked with the change of the Company’s name to PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.

This year marked the 31 years journey of Company, and during which Company was able to contribute various benefits to Indonesian people, such as creating employment opportunities, enriching the art of Indonesian culinary, actively participating in various Corporate Social Responsibility - CSR and many more. From the internal side, Company continues evolve to meet the ver changing demands of our customers, in line with the changing times, by improving quality in all fields, such as: product, outlets display and service. Company is aware of many shortcomings in its implementation and still has many to work on, but the sincerity and hard work of all employees have placed confidence in overcoming these issues.

In order to realize our vision to become the people’s main choice, by the end of 2014, Company has 273 outlets under 3 trademarks and is supported by 2,056 permanent employees.

Profil PerusahaanCompany Profile

Page 35: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

33Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

SHAREHOLDERS MEETING

BOARD OF COMMISSIONERS

AUDIT COMMITTEE

INTERNAL AUDIT

Struktur OrganisasiOrganization Structure

OPERATIONDIVISION

OPERATIONSUPPORTDIVISION

Marketing

Training

Maintenance

CORPORATESERVICEDIVISION

ProductDevelopment

Quality Insurance

Purchasing

Logistic

BUSINESSDEVELOPMENT

DIVISION

BusinessDevelopment

FranchiseDevelopment

Property

FINANCE &ACCOUNTING

DIVISION

Accounting

Finance

Tax

Internal Audit &Sisdur

IT

ADMINISTRATIONDIVISION

HumanResourches

Legal

BOARD OF DIRECTORS

CORPORATE SECRETARY

PRESIDENT COMMISSIONER & INDEPENDENT cOMMISSIONERMr. Suhanda Wiraatmadja

cOMMISSIONERTjhin Leeris Harni Kusuwandi Tamin

dIREctORIskonda Japiar BudhiTeh Kian Kun

INdEPENdENt dIREctOREdi Triyento

Page 36: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

34 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1954, berhasil menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1982, dan saat ini beliau adalah Komisaris Utama PT Towers Watson Purbajaga dan PT Dharma Nilaitama, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, serta Komisaris Independen PT Bayu Buana Tbk dan PT Towers Watson Indonesia. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Zurich Insurance, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk dan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk.

Born in March 25, 1954, graduated with a degree in accountancy at the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1982, and currently has held some positions as President Commissioner of PT Towers Watson Purbajaga, PT Dharma Nilaitama, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, as Independent Commissioner of PT Bayu Buana Tbk and PT Towers Watson Indonesia. And before that he was the President Commissioner of PT Zurich Insurance Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk and PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk.

Mr. Suhanda WiraatmajaKomisaris Utama & Komisaris IndependenPresident Commissioners & Independent Commissioners

Profil Dewan KomisarisCommissioners Profile

Page 37: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

35Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Lahir di Tanjung Pandan, usia 49 tahun. Menjabat sebagai Direktur sejak Juni 2014. Lulusan Magister Manajemen di IPMI Business School tahun 2002 di bidang manajemen International, menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntasi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia tahun 1990. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai senior accountant di PT Tiga Ikan Engineering (1987-1988), kemudian bergabung dengan Perseroan pada tahun 1988 dan menduduki berbagai posisi mulai dari Chief Accountant, Finance Manager, Direktur Keuangan, Komisaris, Direktur Operasional, Managing Director, hingga Presiden Direktur dan kini menjabat sebagai Komisaris.

Born in Tanjung Pandan 49 years ago, he was the Commissioner of the Company since June 2014. He graduated with a Degree in Accounting from STIE Yayasan Administrasi Indonesia in 1990 and Magister Management from IPMI Business School in 2002, majoring in International Management. In 1987 served as Senior Accountant in PT Tiga Ikan Engineering and joined the Company in 1988 as Chief Accountant, then Finance Manager, Finance Director, Commissioner, Director of Operation, Managing Director, until President Director and now he served as Commissioner .

Mr. Kusuwandi TaminKomisarisCommissioners

Lahir di Jakarta, 5 Oktober 1967. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Beliau menyelesaikan pendidikan Jurusan Akuntansi Yayasan Administrasi Indonesia pada tahun 1986 dan AKSEK LPK Tarakanita di tahun 1989. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai sekretaris dari Presiden Direktur di Divisi Property PSP Group (1990), legal Officer di Divisi Property PSP Group (1991-1993), Chief Legal di Divisi Property PSP Group (1993-1997) dan sebagai Corporate Secretary di PSP Group (1997 - 2000). Beliau juga menjabat sebagai Corporate Legal dan Lisence di PT Triputra sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang.

Born in Jakarta on 5 October 1967. She was appointed as Company’s Commissioner since 2011. She completed her study at Accounting Faculty of Yayasan Administrasi Indonesia in 1986 and AKSEK LPK Tarakanita in 1989. Previously, she has held several positions, as Secretary to the President Director of PSP Group’s Property Division (1990), as Legal Officer of PSP Group’s Property Division (1991 - 1993), as Chief Legal at Property Division of PSP Group (1993 - 1997) and as Corporate Secretary of PSP Group (1997 - 2000). She is currently holding a position as Corporate Legal and License at PT Triputra since 2001.

Mrs. Tjhin Leeris HarniKomisarisCommissioners

Page 38: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

36 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Profil DireksiDirectors Profile

Lahir di Bandung, 5 Januari 1958. Beliau lulusan Arsitektur di UK tahun 1982. Pada tahun 1985 - 1990 menjabat sebagai Managing Director di Putra Asia Perdana Indah. Kemudian menjabat juga sebagai Direktur Utama di Perusahaan yang sama sejak tahun 1990 - sekarang. Sejak 2006 - April 2011, beliau menjabat sebagai Komisaris di PT Pioneerindo Gourmet International Tbk dan sejak Mei 2011 - sekarang beliau menjabat sebagai Direktur Operasi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk.

Born in Bandung on 5 January 1958. He graduated from his studies in architecture in the UK in 1982. During the period 1985 – 1990 he held position of Managing Director of PT Putra Asia Perdana Indah, and later he became President Director, also at the same Company and which position he has been holding since 1990. Since 2006 - April 2011, as Commissioner of PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, and since

Mr. Iskonda Japiar BudhiDirekturDirector

Page 39: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

37Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Lahir di Sintang pada tanggal 19 Mei 1976, berhasil menyelesaikan pendidikan di bidang Teknik Industri, di salah satu Universitas ternama di Indonesia, Institut Teknologi 10 Nopember, Surabaya. Pada tahun 2000 - 2003 menjabat sebagai HR Operation Manager di IAO Group. Kemudian menjabat sebagai Senior Consultant di GPM pada tahun 2003 - 2006. Sejak tahun 2006 - 2011 beliau menjabat sebagai HR Director di AJBS Group. Selanjutnya pada tahun 2011 - 2012 menjabat sebagai Regional HR Manager (GoodHope Asia Ltd). Di tahun 2012 hingga tahun 2014 beliau menjabat sebagai HR Associate Director di PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, dan sejak 2014 diangkat sebagai HR Director.

Born in Sintang on May 19, 1976, he is a graduate in the field of Industrial Engineering, from one of the well-known universities in Indonesia, the Institute of Technology 10 November, Surabaya. In 2000 – 2003, he served as HR Operations Manager at IAO Group. Later as Senior Consultant at GPM in 2003 - 2006. Since 2006 to 2011 he served as HR Director at AJBS Group. Later in 2011 - 2012 served as Regional HR Manager (GoodHope Asia Ltd.). In 2012 to 2014 he served as Associate HR Director at PT Pioneerindo Gourmet International Tbk and since 2014 he was promoted as HR Director.

Mr. Edi TriyentoDirektur IndependenIndependent Director

Lahir di Pematang Siantar pada tahun 1968, menyelesaikan pendidikan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia pada tahun 1993. Sejak tahun 2007 beliau bergabung dengan PT Pioneerindo Gourmet International, Tbk sebagai Direktur Keuangan. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai asisten Direktur PT. ABDA Insurance, Tbk. Direktur PT Putra Swareka Perdana, Direktur Utama PT BPR Kumara Abadi dan PT BPR Mitrakarya Aratamulia.

Born in Pematang Siantar in 1968, he graduated from the Accounting School of the Faculty of Economics of STIE YAI in 1993. Since 2007, he joined PT Pioneerindo Gourmet International Tbk as Director of Finance. Previously, he served as Assistant Director of PT ABDA Insurance Tbk, Director of PT Putra Swareka Perdana, President Director of PT BPR Kumara Abadi and PT BPR Mitrakarya Aratamulia.

Mr. Teh Kian KunDirekturDirector

Page 40: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

38 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Jaringan RestoranRestaurant Outlets

247Gerai/Outlet

5Gerai/Outlet

21Gerai/Outlet

Page 41: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

39Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Total Gerai padatahun 2014 adalah273 GeraiTotal Outlets in 2014 are273 Outlets

Page 42: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

Aktivitas Penting 2014Significant Activities in 2014

Donor Darah3 Juni 2014

CfC Center, JakartaBlood DonorsJune 3, 2014

CFC Center, Jakarta

Peduli BanjirJanuari 2014Bangka, Kemang, JakartaDonation for flood victimsJanuary 2014Bangka, Kemang, Jakarta

RUPS & Public Expose25 Juni 2014Hotel Menara Peninsula, JakartaRUPS & Public ExposeJune 25, 2014Menara Peninsula Hotel, Jakarta

40 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Page 43: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

41Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Buka Puasa Bersama15 Juli 2014CfC Center, JakartaBreakfastingJuly 15, 2014CFC Center, Jakarta

Trifecta Award, forbes10 Desember 2014JakartaTrifecta Award, ForbesDecember 10, 2014Jakarta

Best of the Best Awards, forbes10 Desember 2014

JakartaBest of the Best Awards, Forbes

December 10, 2014Jakarta

Perayaan Natal19 desember 2014cfc center, Jakarta

Celebrating ChristmasDecember 19, 2014CFC Center, Jakarta

Page 44: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

42 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tata kelola perusahaan merupakan suatu proses dan struktur yang mengarahkan dan mengatur bagaimana usaha dan aktifitas perusahaan harus dilaksanakan, dengan tujuan untuk mengembangkan nilai jangka panjang dari pemegang saham melalui peningkatan kinerja perusahaan serta pertanggung-jawabannya, dan juga mempertimbangkan kepentingan pihak-pihak lainnya.

Sebagai Perusahaan publik, Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan hal tersebut sebaik mungkin, yang antara lain meliputi:1. Tanggung jawab menjaga stabilitas pertumbuhan usaha.2. Transparan dalam menjalankan kegiatan usaha.3. Akuntabilitas dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

4. Kemandirian dalam menjaga aset Perusahaan dan nilai jangka panjang pemegang saham.

Tanggung jawab pelaksanaan dan pengawasan tata kelola perusahaan di Perusahaan ada di pundak seluruh jajaran perusahaan, mulai dari Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Internal Audit, dan Karyawan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMDalam RUPS, para pemegang saham Perusahaan memiliki hak dan kewenangan untuk mengangkat dan menghentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, memberi persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan, mengesahkan Annual Report dan Laporan Keuangan Auditan, memutuskan remunerasi untuk Dewan, dan memberi persetujuan atas tindakan-tindakan korporasi penting.

Perusahaan telah melaksanakan RUPST untuk tahun 2013 pada hari Rabu, 25 Juni 2014, dihadiri lebih dari 51% pemegang saham dan mencapai kuorum.

Struktur tata kelola perusahaan yang berfungsi dengan baik akan membantu Perusahaan mencapai pertumbuhan yang dapat menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.

A well functioning governance structure helps ensuring that Company’s growth leads tocreating greater values for all stakeholders.

Corporate governance is a process and structure by which the business and affairs of the Company are directed and managed, with the objective of enhancing long-term shareholder values by improving corporate performance and accountability, whilst taking into account other stakeholders interest.

As a public company, Company is committed to realizing good corporate governance that include:

1. The responsibility of maintaining the stability of business growth.2. The Transparency in conducting business activities.3. The accountability of members of the Board of Commissioners and Directors. 4. The self-sufficiency in keeping the Company’s assets and long term shareholders’ value.

At Company, the responsibility for the implementation of GCG is on the shoulder of all elements in the Company, from the Board of Commissioners, Board of Directors, the Audit Committee, the Internal Audit, to employee.

GENERAL MEETINGS OF SHAREHOLDERSDuring the General Meeting of Shareholders, Company’s shareholders have several rights reserved to them such as appointment and dismissal of members of Boards of Commissioners and Directors, evaluation of Boards of Commissioners’ and Directors’ performance, approval for changes in the Articles of Association, approval of the Annual Report and Audited Financial Statements, determination of Board remuneration, and the approval for major corporate actions.

The Company held the AGM for 2013 on Wednesday, June 25, 2014, attended by more than 51% of shareholders and hence reached the quorum.

Page 45: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

43Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

DEWAN KOMISARISDewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertanggung jawab untuk memberikan saran dan petunjuk dalam pembentukan kebijakan, rencana kerja dan rencana keuangan Perusahaan, serta mengawasi secara efektif pelaksanaannya. Dewan Komisaris juga melakukan pengawasan atas tindakan hukum yang dilakukan Direksi, menerima laporan Direksi atas semua peristiwa penting yang terjadi dalam proses jalannya usaha, serta memberikan laporan atas tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.

Saat ini, Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 3 anggota, merupakan para profesional yang dipilih melalui RUPS untuk masa jabatan 5 tahun dan bertanggung jawab kepada pemegang saham. Susunan Dewan Komisaris saat ini meliputi 1 Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen dan 2 anggota Komisaris.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris mengadakan rapat berkala 2 mingguan dengan Direksi untuk membahas isu-isu penting yang terjadi dalam menjalankan kegiatan usaha, serta mendiskusikan langsung risalah Komite Audit apabila ada.

DIREKSISecara umum, Direksi bertugas dan bertanggung jawab untuk menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan, untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan dengan itikad baik dan dengan penuh tanggung jawab serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, dan/atau Keputusan RUPS.

Direksi Perusahaan terdiri dari 3 anggota. Direksi bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai maksud dan tujuan daripada visi dan misi.

Daftar Kehadiran Rapat Dewan KomisarisList of Attendance of the Board of Commissioners

NAMAName

Suhanda Wiraatmadja

Kusuwandi Tamin

Tjhin Leeris Harni

JUMLAH RAPAT

19

19

19

20

JUMLAH KEHADIRAN RAPAT BERKALA MINGGU KE 2 DAN 4Attendance in Regular Meeting Week 2 and 4

BOARD OF COMMISSIONERSThe Board of Commissioners is the Company’s organ in charge of overseeing and advising on policy, work plan, and financial plan of the Company, and effectively oversee its implementation. BOC also conducts supervision over legal action taken by the Directors, receive reports from the Directors on all the important events that happened in the course of the business activities, as well as providing reports on supervising duty that has been done over the recently passed year to the Annual General Shareholders Meeting.

Currently, the Board of Commissioners the Company consists of 3 members, are professionals that were chosen through the AGMS for a term of 5 years and are responsible to shareholders. The current composition of BOC consists of 1 President Commissioner and 2 Commissioners where one of them is an Independent Commissioner.

The Board of Commissioners convenes regularly once every two week with the Board of Directors to discuss the important issues that occurred during conducting business activities and to discuss directly the Audit Committee’s minutes, if any.

BOARD OF DIRECTORSIn general, the Board of Directors are tasked with and responsible to run all actions related to the management for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company within good manner and responsibility also represents the Company both inside and outside the court on all matters and events with limitations as set forth in the laws and/or resolution of the General Meeting of Shareholders.

The Company’s Board of Directors consists of 3 members, The Board of Directors is responsible in doing their duties to achieve purpose and goal of the Company’s vision and mission.

Page 46: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

44 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Daftar Kehadiran Rapat DireksiList of Attendance of the Board of Directors

Rapat Direksi diadakan secara berkala mingguan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program kerja dan hal-hal penting lainnya dalam upaya mencapai maksud dan tujuan Perusahaan.

KOMITE AUDITKomite Audit merupakan Komite di tingkat Dewan Komisaris yang berperan membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasannya, terutama pengawasan atas Laporan Keuangan yang dipublikasikan, Pekerjaan Akuntan Publik dalam mengaudit Laporan Keuangan, serta Kinerja Internal Auditor. Untuk itu, Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi Perusahaan dan membuat suatu risalah guna memberikan masukan kepada Dewan Komisaris.

Komite Audit merupakan pihak independen yang tugas dan fungsinya memenuhi Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia no. Kep-339/BEJ/01-2001 dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK no. Kep-29/PM/2004 yang diperbaharui dengan Kep-643/BL/2012.

Adapun susunan Komite Audit sudah tertera pada Laporan Keuangan Konsolidasian.

Kegiatan Komite Audit yang telah dijalankan pada tahun 2014:1. Menelaah laporan keuangan yang dikeluarkan

Perusahaan secara periodik.2. Menilai sistem akuntansi serta pengendalian internal.3. Menelaah kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan

perundang-undangan di Pasar Modal dan peraturan lainnya berhubungan dengan kegiatan usaha.

NAMAName

Iskonda Japiar Budhi

Teh Kian Kun

Edi Triyento

JUMLAH RAPAT

43

45

45

47

JUMLAH KEHADIRAN RAPAT BERKALA SETIAP MINGGUAttendance in Regular Meeting Every Week

Board of Directors meetings are held periodically every week to evaluate the effectiveness of the implementation of the work program and other important things in order to reach the goals and purpose of Company.

AUDIT COMMITTEE The Audit Committee is a committee under the Board of Commissioners whose tasks is to help the Board of Commissioners in conducting its supervisory duties, especially over financial statements, the works of Public Accountant in auditing Financial Statements, and the performance of Internal Auditor. For this, the Audit Committee has the authority to access the records or information of the Company and make a minute in order to provide input to the Board of Commissioners.

The Audit Committee is an independent party that task and function meet the Indonesia Stock Exchange Board of Directors Decision No. Kep-339/JSE/01-2001 and Bapepam-LK Rules No. IX.I.5 annexes Decisions of Chairman of Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 that renewed withKep-643/BL/2012.

As for the composition of the Audit Committee are already set forth in the consolidated financial statements.

In 2014, the Audit Committee has performed the following activities :1. Reviewing financial statements issued periodically by Company.2. Assessing the accounting systems and internal control.3. Examining the Company’s compliance to laws and regulations in the capital markets and other regulations related to business activities.

Page 47: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

45Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

AUdIt INtERNAlDepartemen Internal Audit dimaksudkan untuk membantu Direksi untuk melakukan pengawasan internal untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dan kekayaan Perusahaan serta memastikan efektivitas pengendalian internal operasional Perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan dan sistem yang telah ditetapkan. Saat ini Kepala Unit Internal Audit adalah Bapak Simon Situmorang, SE.

Internal Audit melakukan audit atas catatan dan laporan keuangan yang dibuat dan dihasilkan kantor pusat dan cabang. Hasil daripada pemeriksaan audit, saran-saran dan rekomendasi diberikan kepada Direksi sebagai masukan untuk peningkatan efektivitas pengawasan internal.

Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang

akan dikeluarkan oleh Perusahaan.2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan

terhadap sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.

3. Melaporkan kepada Direktur Perusahaan tentang berbagai resiko yang dihadapi Perusahaan dan pelaksanaan manajemen resiko oleh Direksi.

4. Menerbitkan laporan kepada Direktur Perusahaan atas hasil penelaahan serta memberikan rekomendasi dan saran untuk perbaikan.

MANAJEMEN RISIKOAgar pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dapat berjalan dengan baik dan mendukung tercapainya tujuan Perusahaan, manajemen Perusahaan menyadari perlu adanya pengelolaan manajemen resiko yang mengindentifikasi potensi risiko, tingkat risiko, menelaah apakah sistem pengawasan internal dapat mencukupi untuk menekan dampak risiko yang terjadi dan langkah-langkah untuk mengurangi dampak risiko tersebut.

Untuk mengimplementasikan manajemen risiko tersebut, Perusahaan berupaya menambah wawasan karyawan bagian pengawasan internal dengan mengikuti seminar yang berkaitan dengan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan mendukung sepenuhnya langkah-langkah pengawasan tersebut.

Di bawah departemen pengawasan internal, Perusahaan membentuk unit yang disebut “Counter Part”, dimana secara sistem ditetapkan setiap transaksi yang bernilai material harus melalui prosedur pengecekan atau verifikasi daripada unit counter part, selain itu Perusahaan juga mendorong system Whistle blower yang melibatkan seluruh karyawan untuk turut terlibat di dalam pengawasan internal dan melaporkan jika ada hal-hal yang tidak wajar dan merugikan Perusahaan. Hal ini dilakukan secara

INTERNAL AUDITThe Internal Audit Department is meant to help the Board of Directors to perform internal oversight to prevent the occurrence of irregularities and abuse of authority and Company’s wealth as well as to ensure the effectiveness of internal control of Company’s operational is in compliance with the policies and systems that have been set. The current head of the Internal Audit Unit is Mr. Simon Situmorang, SE.

The Internal Audit examines the financial statements and notes created and produced by the head office and branches. The results of the audit examination, suggestions and recommendations should be submitted to the Board of Directors as input for enhancement of the effectiveness of internal control.

As for the activities conducted as follows:1. Examination of financial information to be issued by Company. 2. Examination on the obedience of Company against system and procedures that were predetermined by the Company. 3. Report to the President Director about the various risks faced by Company and implementation of risk management by the Directors.4. Publish report to the President Director of results of the examinations and provides recommendations and suggestions for improvement.

RISK MANAGEMENTIn order to have a well implementation of corporate governance practices and support the achievement of the Company’s objectives, the Management of the Company realized the need to have risk management to identify potential risks, risk level, examine whether the internal control system is sufficient to mitigate the risks and measures to reduce impact of these risks.

In the implementation of risk management, to help broadening the perspective of employees in charge of internal control, Company sent them to attend the seminar on Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) and fully support the control measures.

Under the internal control department, Company established a unit called “Counter Part”, a system in which every material transaction is required to undergo checking procedures or verification performed by the counter part unit. In addition, Company also implements Whistleblower System, encouraging all employees to involved in the internal controls and report any irregularities and misconduct that could have an adverse effect on the Company. This was carried out openly by performing socialization to all

Page 48: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

46 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

terbuka dengan memberikan sosialisasi kepada seluruh departemen head dan diteruskan ke staff di bawahnya. Laporan ketidakwajaran yang dilengkapi bukti dapat dilakukan melalui surat via pos maupun sms ke nomor yang telah diinformasikan dan dikoordinir oleh sekretaris direksi. Indentitas daripada pelapor akan dijaga kerahasiaannya.

SEKRETARIAT PERSEROANSekretariat Perseroan bertugas membantu efektifitas pelaksanaan tugas Direksi, antara lain dengan mengelola informasi, menginterpretasikan dan menerapkan peraturan yang mengatur prosedur Perusahaan dan memelihara catatan atas tindakan Perusahaan. Untuk itu Perusahaan membentuk dan menunjuk Sekretaris Perusahaan, dimana tugas dan fungsinya mengacu pada Peraturan nomor IX.1.4 Lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) nomor Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001 tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa.

Adapun pejabat Sekretaris Perusahaan sudah tercantum pada Laporan Keuangan Konsolidasian.

Tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut :1. Mengikuti perkembangan di Pasar Modal khususnya

untuk peraturan-peraturan yang berlaku.2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas

informasi yang dibutuhkan tentang Perusahaan. 3. Memberikan masukan kepada Perusahaan untuk

mematuhi ketentuan serta peraturan yang berlaku di Pasar Modal

4. Sebagai penghubung / contact person antara Perusahaan dengan OJK (d/h Bapepam), Bursa Efek dan masyarakat.

KARYAWANKaryawan merupakan struktur internal yang dituntut menjalankan prosedur standar pemenuhan tata kelola perusahaan yang baik meliputi :

1. ETIKA KERJAEtika Kerja merupakan sistem nilai atau norma yang digunakan seluruh karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing, seperti : memelihara dengan baik semua milik Perusahaan, mengikuti petunjuk yang diberikan oleh atasan, menjaga kerahasiaan Perusahaan, menjaga kualitas layanan kepada setiap konsumen, jujur, serta disiplin.

department heads and their staff. Reports on irregularities shall includes evidence and can be submitted in writing by post or sms to the number that has been informed and coordinated by the secretary of the Board of Directors. Identity of the complainant shall be kept confidential.

CORPORATE SECRETARYThe Corporate Secretary helps enhance the effectiveness of BOD duties, among others by managing information, and interpreting and applying the rules which govern the Company procedures and preserves the record of any action. To that end Company formed and appointed a Corporate Secretary with tasks and functions refer to rule number IX.1.4 annexes Capital Markets Supervisory Agency (Bapepam) Decision number Kep-63/PM/1996 dated 17 January 1996, regarding the formation of the Corporate Secretary and the Decision of the Directors of PT Jakarta Stock Exchange number Kep-339/JSE/07-2001 dated 20 July 2001 on General Provision for Security Listing in the form of Equity in Exchanges.

As for the Corporate Secretary in charge has been shown in the consolidated financial statements.

Duties and functions of the Corporate Secretary are as follows: 1. Keep up with the developments in the stock market especially to the regulations in force. 2. Provide services to the public who require for needed information about Company. 3. Giving inputs for Company to obey the rules and regulations in the capital market.

4. As liaison / contact person between Company with OJK (formerly Bapepam), stock exchange and the public.

EMPLOYEESThe employee is the internal structure that is charged to implement the standard procedure of accomplishment of good corporate governance that include :

1. WORK ETHIQUE Work ethic is a system of values or norms used by all employees in exercising their respective duties, such as: keep well all property of Company, follow the instructions given by his or her superior, maintain the confidentiality of Company, maintain the service quality to every consumer, be honest as well as discipline.

Page 49: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

47Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Tim GM & ManajerGM & Manager Team

2. ETIKA USAHAEtika Usaha merupakan sistem nilai atau norma Perusahaan yang diwujudkan melalui seluruh karyawannya dalam menjaga hubungan dengan lingkungan usaha, seperti : menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra usaha, mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, serta mementingkan kejujuran dan integritas dalam usaha.

2. BUSINESS ETHIQUE Business Ethics is a system of value or norms of a company that realized through all its employees in keeping the relationship with business environment, such as : maintaining mutually beneficial relationships with business partners, comply with applicable laws and regulations, as well as upholding honesty and integrity in conducting business.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 50: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

48 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Page 51: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

49Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Laporan Komite AuditAudit Committee’s Report

Komite Audit Perusahaan dibentuk berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep 643/BL/2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang ditetapkan pada tanggal 7 Desember 2012 untuk menggantikan Keputusan ketua Bapepam dan LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004. Adapun tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan atas pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi dan Manajemen Perusahaan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit bertanggungjawab untuk memberikan pendapat secara independen dan profesional kepada Dewan Komisaris mengenai laporan keuangan, pengendalian internal dan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan di Pasar Modal dengan melibatkan audit internal dan eksternal.

Komite Audit telah melakukan penelaahan terhadap laporan keuangan Perusahaan, membahasnya dengan Direksi dalam rapat yang diadakan 1 kali dalam sebulan serta mengawasi program kerja yang dijalankan apakah sudah sesuai dengan hasil dan time line yang sudah dicanangkan. Setiap risalah rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan Komisaris, disertakan pendapat dan usulan, jika terdapat hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris.

Komite Audit juga menelaah pelaksanaan manajemen resiko atas isue atau kejadian di tahun 2014 yang dapat berdampak langsung terhadap kinerja Perusahaan dan bagaimana manajemen mengendalikannya.

Selain itu menghadiri pertemuan akhir auditor internal maupun ekternal untuk lebih memastikan kepatuhan Perusahaan dalam menjalankan peraturan internal, menelaah efektivitas dan kelemahan dalam pengendalian internal serta ketaatan terhadap hukum dan peraturan pasar modal.

Berdasarkan hasil penelaahan sebagaimana tersebut di atas, Komite Audit tidak menemukan adanya hal-hal yang cukup material untuk dilaporkan dalam Laporan Tahunan tahun buku 2014.

The Company’s Audit Committee was founded based on Bapepam-LK Regulation No. IX.I.5 dated7 December 2012 attachment: Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep 643/BL/2012 on the Establishment and Guidance for the Implementation of the Audit Committee, replacing the Chairman of Bapepam-LK Decision No. Kep-29/PM/2004 dated 24 September 2004. The main tasks of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in carrying out supervision duties over the management of the Company by the Board of Directors and Management.

In discharging its supervisory duties, the Audit Committee is responsible for providing independent and professional opinion to the Board of Commissioners regarding the financial statements, internal controls and compliance with the regulations in the capital market with the help of internal and external auditors.

The Audit Committee has conducted a thoroughly review on the financial statements of the Company, discussing it with the Board of Directors in a meeting conducted once a month, as well as overseeing whether the work program has been executed in accordance with the results and time line. The Audit Committee submits each Minutes of Meetings to the Board of Commissioners, completed with opinions and suggestion, whether there are matters that need prompt attention from the Board of Commissioners.

The Audit Committee also reviewed the implementation of risk management over the issues or events occurred in 2014 that could have a direct impact on the Company’s performance and how the management control those issues.Besides that, the Committee also attend the final meeting of the internal and external auditors, and to better ensure the compliance of the Company in carrying out internal regulations, review the effectiveness and weaknesses in internal controls and compliance with laws and regulations of the capital market.

Based on the review referred to above, the Audit Committee find nothing material to be reported in the 2014 Annual Report.

Page 52: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

50 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Kusuwandi TaminKomisaris

Commissioner

Tjhin Leeris HarniKomisaris

Commissioner

Laporan Tahunan ini telah disetujui dan ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk pada bulan Maret 2015.

This Annual Report have been approved and signed by the Board of Commissioners and Directors ofPT Pioneerindo Gourmet International Tbk in March 2015.

Suhanda WiraatmadjaKomisaris Utama & Komisaris Independen

President Commissioner & Independent Commissioner

Responsibility for Annual Report 2014

TANGGUNG JAWABAtAS lAPORAN tAHUNAN 2014

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

Teh Kian KunDirekturDirector

Iskonda Japiar BudhiDirekturDirector

Edi TriyentoDirektur IndependenIndependent Director

DEWAN DIREKTURBoard of Directors

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

Page 53: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

51Laporan Tahunan 2014 Annual Report PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk

Laporan KeuanganFinancial Report

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIdAN lAPORAN AUdItOR INdEPENdENThe Consolidated Financial Statements andIndependent Auditor’s Report

PT Pioneerindo Gourmet International Tbkdan anak perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013and subsidiaries for the years ended December 31st, 2014 and 2013

Page 54: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

52 Seizing New Opportunities for Stronger Growth

Page 55: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415
Page 56: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415
Page 57: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page

Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Consolidated Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to the Consolidated Financial Statements

Informasi Tambahan: Additional Information

Laporan Posisi Keuangan (Entitas Induk) Lampiran I/ Statements of Financial Position (Parent Company) Attachment I Laporan Laba Rugi Komprehensif (Entitas Induk) Lampiran II/ Statements of Comprehensive Income (Parent Company) Attachment II Laporan Perubahan Ekuitas (Entitas Induk) Lampiran III/ Statements of Changes in Equity (Parent Company) Attachment III Laporan Arus Kas (Entitas Induk) Lampiran IV/ Statements of Cash Flows (Parent Company) Attachment IV Pengungkapan Lainnya Lampiran V/ Other Disclosures Attachment V

Page 58: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole

D1/March 31, 2015 1 paraf:

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

ASET Catatan/ 2014 2013 ASSETS

Note Rp Rp

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e, 2.n, 3, 32, 34 11,309,437 14,211,574 Cash and Cash Equivalents

Investasi Tersedia untuk Dijual 2.o, 4, 34 17,040,009 35,149,062 Available for Sale Investments

Piutang Usaha-Pihak Ketiga 2.o, 5, 34 2,130,487 2,029,076 Trade Receivables-Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 2.o, 6, 34 3,746,515 1,519,368 Other Current Financial Assets

Persediaan 2.j, 7 27,570,983 19,699,666 Inventories

Pajak Dibayar di Muka 2.f, 17.a 3,104,778 -- Prepaid Tax

Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka 2.l, 8 27,708,880 17,409,560 Current Portion of Prepaid Expenses

Aset Lancar Lainnya 9 9,033,215 13,423,677 Other Current Assets

Total Aset Lancar 101,644,304 103,441,983 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 10 3,364,769 3,352,781 Other Non Current Financial Assets

Aset Tetap 2.k, 2.q, 11 173,957,960 128,734,478 Property and Equipment

Aset Takberwujud 2.m, 2.q 46,319 62,107 Intangible Assets

Biaya dibayar dimuka Jangka Panjang 2.l, 8 5,673,623 8,022,232 Long Term Prepaid Expenses

Aset Pajak Tangguhan 2,f, 17.c 305,910 218,324 Deferred Tax Assets

Aset Tidak Lancar Lainnya 12 9,184,813 6,838,503 Other Non Current Assets

Total Aset Tidak Lancar 192,533,394 147,228,425 Total Non Current Assets

TOTAL ASET 294,177,698 250,670,408 TOTAL ASSETS

Page 59: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole

D1/March 31, 2015 2 paraf:

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

(Lanjutan)

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)

As of December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan/ 2014 2013 LIABILITIES AND EQUITY

Note Rp Rp

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang Usaha-Pihak Ketiga 2.n, 14, 34 21,021,686 15,582,454 Trade Payables-Third Parties

Beban Akrual 2.n, 16, 34 5,463,221 7,908,741 Accrued Expenses

Utang Pajak 2.f, 17.c 7,123,881 4,106,551 Taxes Payable

Utang Bank Jangka Pendek 2.e, 2.n, 13, 32, 34 9,640,761 9,502,918 Short Term Bank Loans

Bagian Lancar atas Utang Bank dan Current Portion of Long Term Bank Loan

Lembaga Keuangan Jangka Panjang 2.e, 2.n, 18, 32, 34 12,242,146 13,089,964 and Financial Institutions

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 2.n, 15, 34 12,769,575 5,384,089 Other Current Financial Liabilites

Total Liabilitas Jangka Pendek 68,261,270 55,574,717 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON CURRENT LIABILITIES

Utang Bank dan Lembaga Non Bank Bank Loans and Long Term

Jangka Panjang 2.e, 2.n, 18, 32, 34 49,768,887 27,220,248 Non Bank Institutions

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 2.o, 19 3,987,081 4,698,326 Long Term Employee Benefits Liabilities

Liabilitas Pajak Tangguhan 2.f, 17.c 10,851,871 6,963,100 Deferred Tax Liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 64,607,839 38,881,674 Total Non Current Liabilities

TOTAL LIABILITAS 132,869,109 94,456,391 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Equity Attributable to

Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent

Modal Saham - nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) Share Capital - Rp500 (Full amount) Par Value

per saham per share

Modal Dasar - 883.232.000 saham Authorized Capital - 883,232,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and Paid-Up Capital

220.808.000 saham 21 110,404,000 110,404,000 220,808,000 shares

Tambahan Modal Disetor 22 5,900,000 5,900,000 Additional Paid-In Capital

Saldo Laba (Defisit) Retained Earnings (Deficit)

Telah ditentukan penggunaannya 23 75,968 75,968 Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya 18,179,843 (1,208,098) Unappropriated

Pendapatan Komprehensif Lainnya 2.n, 4, 32 16,315,723 32,712,675 Other Comprehensive Income

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Equity Attributable to

Pemilik Entitas Induk 150,875,534 147,884,545 Owners of the Parent

Kepentingan Non Pengendali 21 10,433,055 8,329,472 Non Controlling Interests

TOTAL EKUITAS 161,308,589 156,214,017 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 294,177,698 250,670,408 TOTAL LIABILITIES AND EQUITYSTOCKHOLDERS' EQUITY

Page 60: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole

D1/March 31, 2015 3 paraf:

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF

COMPREHENSIVE INCOME

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

Catatan/ 2014 2013 *)

Note Rp Rp

PENDAPATAN USAHA-BERSIH 2.g, 2.h, 2.i, 24 376,598,541 390,551,415 OPERATING REVENUES-NET

BEBAN POKOK PENJUALAN 2.g, 25 (125,740,726) (125,687,162) COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 250,857,815 264,864,253 GROSS PROFIT

Beban Penjualan 2.g, 26 (186,459,730) (174,426,426) Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi 2.g, 27 (56,427,785) (52,899,752) General and Administrative Expenses

Beban Lainnya 2.n, 28 (1,778,594) (3,213,702) Other Expenses

Pendapatan Lainnya 28 28,028,421 4,147,812 Other Income

LABA USAHA 34,220,127 38,472,185 OPERATING INCOME

Beban Keuangan (7,752,991) (4,212,997) Financial Charges

Pendapatan Keuangan 271,097 127,826 Financial Incomes

LABA SEBELUM PAJAK 26,738,233 34,387,014 INCOME BEFORE TAX

Beban Pajak Penghasilan 2.f, 17.b (5,246,709) (9,043,007) Income Tax Expenses

LABA TAHUN BERJALAN 21,491,524 25,344,007 INCOME FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan Unrealized Gain on

yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual Financial Asset Classified as Available For Sale

Keuntungan (Kerugian) untuk Tahun Berjalan 6,590,947 12,031,793 Gain (Loss) for the Year

Transfer ke Laba Rugi (22,987,899) -- Transfer to Profit or Loss

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN 5,094,572 37,375,800 FOR THE YEAR

LABA TAHUN BERJALAN YANG INCOME FOR THE YEAR

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik Entitas Induk 19,387,941 23,468,116 Owner of the Parent

Kepentingan Non Pengendali 20 2,103,583 1,875,891 Non Controlling Interest

21,491,524 25,344,007

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik Entitas Induk 2,990,989 35,499,909 Owner of the Parent

Kepentingan Non Pengendali 2,103,583 1,875,891 Non Controlling Interest

5,094,572 37,375,800

LABA PER SAHAM DASAR 2.p, 30 87.80 106.28 BASIC EARNINGS PER SHARE

*) Direklasifikasi, Catatan 36 *) As Reclassified, Note 36

Page 61: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The accompanying form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole

D1/March 31, 2015 4 paraf

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Modal Tambahan Modal Pendapatan Kepentingan Total Ekuitas/

Saham/ Disetor/ Yang Telah Yang Belum Komprehensif Lainnya- Non Total

Share Capital Additional Ditentukan Ditentukan Aset Tersedia untuk Pengendali/ Equity

Paid In Penggunaannya/ Penggunaannya/ Dijual/Other Non

Capital Appropriated Unappropriated Comprehensive Income- Controlling

Asset Available for Sale Interest

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 110,404,000 5,900,000 75,968 (24,676,214) 20,680,882 112,384,636 6,453,581 118,838,217 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012`

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- -- -- 23,468,116 12,031,793 35,499,909 1,875,891 37,375,800 Total Comprehensive Income for the Year

SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 110,404,000 5,900,000 75,968 (1,208,098) 32,712,675 147,884,545 8,329,472 156,214,017 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013`

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- -- -- 19,387,941 (16,396,952) 2,990,989 2,103,583 5,094,572 Total Comprehensive Income for the Year

SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 110,404,000 5,900,000 75,968 18,179,843 16,315,723 150,875,534 10,433,055 161,308,589 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014`

Equity Attributable to Owners of the Parent Entity

Saldo Laba/ Retained Earnings

Jumlah / Total

Page 62: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole

D1/March 31, 2015 5 paraf:

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2014 dan 2013

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

Catatan/ 2014 2013

Note Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING

OPERASI ACTIVITIES

Penerimaan Kas dari Pelanggan 374,698,998 391,771,476 Received from Customers

Pembayaran Pajak Penghasilan (4,323,810) (9,137,433) Cash Paid for Income Tax

Pembayaran kepada Karyawan (108,147,728) (105,095,147) Payments for Employess

Pembayaran kepada Pemasok dan Payment to Suppliers and

Pihak Ketiga (247,805,067) (257,606,952) Third Parties

Arus Kas Bersih Diperoleh Net Cash Flows Provided by

dari Aktivitas Operasi 14,422,393 19,931,943 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING

INVESTASI ACTIVITIES

Deposito Berjangka dan Investasi Jangka Pendek Time Deposit and Short-term Investments

Penempatan (2,000,000) (1,500,000) Placement

Pencairan -- 500,000 Proceeds

Penerimaan Penjualan Aset Tetap 11 1,185,711 2,764,441 Proceeds from Sale of Fixed Assets

Pembelian Aset Tetap 11 (62,150,121) (34,674,293) Purchases of Fixed Assets

Penerimaan Dividen 459,642 436,660 Dividends Received

Penerimaan dari Pelepasan Investasi 26,053,156 -- Proceeds from Divestment of Investment

Arus Kas Bersih Digunakan Net Cash Flows Used In

untuk Aktivitas Investasi (36,451,612) (32,473,192) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIES

Penerimaan Utang Jangka Panjang Baru 18 31,493,456 13,656,415 Receipt of New Long-Term Loan

Utang Bank (Rekening Koran) Bank Loan (Overdraft Facilities)

Penerimaan 9,640,761 6,802,918 Proceeds

Pembayaran (6,802,918) (5,163,361) Payment

Fasilitas Time Loan Revolving Time Loan Revolving Facility

Penerimaan 9,500,000 10,200,000 Proceeds

Pembayaran (9,500,000) (10,000,000) Payment

Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang (7,360,690) (3,571,429) Payments of Long-Term Loans

Pembayaran Biaya Keuangan (7,752,991) (3,302,894) Payment of Financial Costs

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by

Aktivitas Pendanaan 19,217,617 8,621,649 Financing Activities

PENURUNAN BERSIH KAS NET DECREASE IN CASH

DAN SETARA KAS (2,811,602) (3,919,600) AND CASH EQUIVALENTS

DAMPAK SELISIH KURS PADA EFFECTS OF FOREIGN EXCHANGE

KAS DAN DIFFERENCE ON CASH AND

SETARA KAS (90,534) (84,422) CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS

AWAL TAHUN 14,211,574 18,215,595 AT BEGINNING OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS

AKHIR TAHUN 11,309,437 14,211,574 AT END OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END

TERDIRI DARI: 3 OF THE YEAR CONSIST OF:

Kas 2,792,652 4,181,419 Cash

Bank 8,016,785 10,030,155 Bank

Deposito Berjangka 500,000 -- Time Deposit

Total 11,309,437 14,211,574 Total

Page 63: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 6 paraf:

1. Umum 1. General

1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company’s Establishment

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“Perusahaan”), semula bernama PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk didirikan berdasarkan Akta Notaris Arikanti Natakusumah, S.H., No. 84 tanggal 13 Desember 1983. Akta Pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2169-HT.01.01.TH.84 tanggal 10 April 1984 dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor pendaftaran 1218/1984 tanggal 4 Mei 1984.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“the Company”) formerly known as PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk was established under on Notarial Deed of Arikanti Natakusumah, S.H., No.84 dated December 13, 1983. The Articles of Association was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No.C2-2169-HT.01.01.TH.84 dated April 10, 1984 and registered at the State Court of Central Jakarta under registration No.1218/1984 dated May 4, 1984.

Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham No. 112 tanggal 24 Juli 2014, dari notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH., Notaris di Jakarta, mengenai susunan dewan komisaris dan dewan direksi Perusahaan. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sismin Bakum) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-25850.40.22.2014 Tahun 2014, tanggal 22 Agustus 2014.

The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest was based on Notarial Deed No. 112 dated July 24, 2014 of The General Meeting of Shareholders from Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH., a Notary in Jakarta, concerning the changes of the composition for Board of Directors and Commissioners. The deed had been received and recorded on Legal Entity Administrative System Database (Sismin Bakum) of the Directorate General of Legal Administration of Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-25850.40.22.2014 Year 2014, tanggal August 22, 2014.

Aktivitas utama Perusahaan saat ini adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dengan menggunakan merek dagang “California Fried Chicken” yang disingkat CFC, Sapo Oriental dan Cal Donat. Semua merek dagang tersebut telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman Republik Indonesia Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek Dagang, masing-masing dengan nomor pendaftaran No. 362925, No. 382249, dan No. 412199 pada tanggal 26 Juni 1996, 15 Agustus 1997, dan 21 Juni 1996. Pada tahun 2009 semua merk dagang telah diperpanjang masing-masing dengan nomor pendaftaran No. IDM 000177144, No. IDM 000164976 dan No. IDM 000 164977 pada tanggal 2 Juni 2009, 16 April 2009 dan 16 April 2009. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984.

The Company’s main activity is engaged in restaurant business using the trademark of “California Fried Chicken” abbreviated as CFC, Sapo Oriental and Cal Donat. All trademarks had been registered at the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia, Directorate General of Copyright, Patent and Trademark with registration number No. 362925, No. 382249 and No. 412199 dated June 26, 1996, August 15, 1997, and June 21, 1996, respectively. In 2009 all trademarks was extended with registration number No. IDM 000177144, No. IDM 000164 976 and No. IDM 000164977 on June 2, 2009, April 16, 2009 and, April 16, 2009. The Company’s commercial operation started in 1984.

Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung CFC Center, Jl. Palmerah Utara No. 100 Jakarta Barat. Jumlah gerai yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan gerai waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 273 dan 274 gerai masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

The Company’s head office is located at CFC Center Building, Jl. Palmerah Utara No. 100 West Jakarta. The total Company’s and subsidiaries and franchisee’s outlets throughout Indonesia totalled 273 and 274 outlets as of December 31, 2014 and 2013, respectively.

1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan 1.b. The Company’s Public Offerings of Shares Penawaran umum perdana efek Perusahaan terdiri dari 9.000.000 saham kepada masyarakat dan telah dinyatakan efektif sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-520/PM/1994 tanggal 29 Maret 1994, dan selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 30 Mei 1994.

The Company’s initial public offering was consist of 9,000,000 shares to public and was declared effective by the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) decree No. S-520/PM/1994, dated March 29, 1994, and subsequently, listed at the Jakarta and Stock Exchange on May 30, 1994.

Page 64: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 7 paraf:

1.c. Struktur Entitas Anak 1.c. Subsidiaries’ Structure

Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak

langsung, lebih dari 50% saham entitas anak sebagai

berikut:

The Company has ownership interest of more than 50%,

directly or indirectly, in the following subsidiaries:

Domisili/ Aktivitas Persentase Tahun Operasi Komersial/ Jumlah Aset/ Total Assets Domicile Utama/ Kepemilikan/ Years of Commercial 2014 2013 Main Activities Percentage Operation of Ownership % Rp Rp

PT Putra Asia Perdana Indah Bandung Restoran Ayam Goreng/ Fried Chicken Restaurant

51 Januari 1985/ January 1985

26,567,429 23,300,985

PT Mitra Hero Pioneerindo Jakarta Restoran Ayam Goreng/ Fried Chicken Restaurant

51 April 1990/ April 1990

255,059 451,486

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini Perusahaan dan

entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.

Perusahaan tidak memiliki entitas induk pengendali karena

tidak terdapat pemegang saham yang memiliki porsi

kepemilikan efektif atau hak suara di atas 50%.

In these consolidated financial statements, the Company

and its subsidiary are collectively referred as “the Group”.

The Company does not have a controlling parent entity

since there are no stockholders that has effective

ownership or voting rights above 50%.

1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit,

Sekretaris Perusahaan dan Karyawan 1.d. Board of Commissioners Board of Directors, Audit

Committee, Corporate Secretary and Employees

Susunan pengurus Perusahaan pada 31 Desember 2014

dan 2013 adalah sebagai berikut:

The Composition of the Company’s key management as

of December 31, 2014 and 2013 are as follow:

2014 2013

Komisaris: Commissioners:

Komisaris Utama Suhanda Wiraatmadja Suhanda Wiraatmadja President Commissioner

Komisaris Independen Suhanda Wiraatmadja Herlani Sunardi Independent Commissioner

Komisaris Tjhin Leeris Harni Tjhin Leeris Harni Commissioner

Komisaris Kusuwandi Tamin -- Commissioner

Direktur: Directors:

Direktur Utama -- Kusuwandi Tamin President Director

Direktur Roy Atmadja *) Roy Atmadja Director

Direktur Teh Kian Kun Teh Kian Kun Director

Direktur Iskonda Japiar Budhi Iskonda Japiar Budhi Director

Direktur Independen Edi Triyento -- Independent Director

Komite Audit: Audit Committee:

Ketua Suhanda Wiraatmadja Herlani Sunardi Chairman

Anggota Teddy Sujana Teddy Sujana Member

Anggota Endang Sulistyowati Endang Sulistyowati Member

Audit Internal Simon Situmorang Simon Situmorang Internal Audit

Sekretaris Perusahaan Teh Kian Kun Kusuwandi Tamin Corporate Secretary

*) Mengundurkan diri efektif tanggal 1 Oktober 2014 berdasarkan surat pengunduran diri tanggal 1 September 2014

Resign effectively on October 1, 2014 based on resignment letter dated September 1, 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah karyawan tetap Grup masing-masing sebanyak 2.056 dan 2.506 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2014 and 2013, the Group has 2,056 and 2,506 permanent employees, respectively (unaudited).

Page 65: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 8 paraf:

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies

2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan

disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di

Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi

Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar

Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-

IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang

“Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” lampiran

Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan

pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan

publik.

2.a. Compliance to the Financial Accounting Standards (FAS)

The Group’s consolidated financial statements has been

prepared and presented in accordance with Indonesian

Financial Accounting Standards which include the

Statements of Financial Accounting Standards (SFAS)

and Interpretation of Financial Accounting Standards

(IFAS) issued by the Financial Accounting Standards

Board - Indonesian Institute of Accountants (DSAK - IAI)

and Regulations from Capital Market and Supervisory

Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No.

VIII.G.7 regarding the “Preparation of Financial

Statements” attachment of Decree No. KEP-347/BL/2012

regarding presentation and disclosure of financial

statements the issuer or public company.

2.b.Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan

asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual,

kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan

dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan

keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya

perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan

pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan

akuntansi masing-masing akun tersebut.

2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements

The consolidated financial statements have been

prepared based on the going concern assumption and

accrual basis, except for the consolidated statements of

cash flows which used the cash basis. The basis of

measurement in preparation of these consolidated

financial statements is the historical costs concept,

except for certain accounts which have been prepared on

the basis of other measurements as described in their

respective accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode

langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus

kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared

using the direct method by classifying cash flows into

operating, investing and financing activities.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan

laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang

merupakan mata uang fungsional Grup (Catatan 2.e).

The presentation currency used in the preparation of the

consolidated financial statements is Rupiah which is the

functional currency of the Group (Note 2.e).

Standar akuntansi keuangan baru atau interpretasi baru

yang wajib bagi Perusahaan untuk pertama kali untuk

laporan keuangan yang dimulai 1 Januari 2014 adalah

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 27

“Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK No. 28

“Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen

Ekuitas”. Manajemen Perusahaan telah mengevaluasi

dampak atas implementasi kedua ISAK tersebut, dan

berkeyakinan ISAK tersebut tidak memiliki dampak

terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan

atau periode sebelumnya, namun mungkin akan

berdampak pada kebijakan akuntansi Perusahaan dan

pengungkapan atas transaksi di kemudian hari.

New accounting standards or interpretation which is

mandatory to the Company for the first time for the

financial year beginning January 1, 2014 is Interpretation

of Financial Accounts Standard (IFAS) No.27 “Transfer

of Assets from Customer” and IFAS No.28 “Extingushing

Financial Liabilities with Equity Instruments”. The

management of the Company has evaluated the impact

of the implementation of these IFASs, and believes they

had no effect on the amount reported for the current or

prior financial period, but they will possibly bring impact

to the Company’s accounting policies and disclosure for

future transaction.

2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan

keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan

secara langsung ataupun tidak langsung dengan

persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan

pada Catatan 1.c.

2.c. Principles of Consolidation

The consolidated financial statements incorporate the

financial statements of the Company and the entity in

which the Company has ability to directly or indirectly

exercise control with ownership percentage of more than

50%, as described in Note 1.c.

Page 66: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 9 paraf:

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki

setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika

terdapat:

a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai

perjanjian dengan investor lain;

b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan

operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau

perjanjian;

c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian

besar direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ

tersebut; atau

d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada

rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ

tersebut.

Control also exists when the parent entity owns half or

less of the voting power of an entity when there is:

a. power over more than half of the voting rights by

virtue of an agreement with other investors;

b. power to govern the financial and operating policies

of the entity under a statute or an agreement;

c. power to appoint or remove the majority of the

members of the board of directors or equivalent

governing body and control of the entity is by that

board or body; or

d. power to cast the majority of votes in the meetings

of the board of directors or equivalent governing

body and control of the entity is by that board or

body.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang

dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode

pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah

suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur

kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana

pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak

lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai

pengendalian efektif.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara

perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material

telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan

konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan

hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan.

The existence and effect of potential voting rights that

exercisable or convertible on the date of the reporting

period should be considered when assessing whether an

entity has the power to govern financial and operating

policies of another entity.

The entities are consolidated from the date on which

effective control was transferred to the Company and are

no longer consolidated when the Company ceases to

have effective control.

The effects of all significant transactions and balances

between companies within the Group have been

eliminated in the consolidated financial statements to

reflect the financial position and results of operations of

the Group as one business entity.

Kerugian pada entitas anak yang tidak dimiliki secara

penuh diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali

(KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai

saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to

the non-controlling interest (NCI) even if such losses

result in a deficit balance for the NCI.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak,

maka Grup:

- menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill)

dan liabilitas entitas anak;

- menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

- menghentikan pengakuan akumulasi atas selisih kurs,

yang dicatat pada ekuitas, jika ada;

- mengakui nilai wajar atas pembayaran yang diterima;

- mengakui nilai wajar atas setiap investasi yang

tersisa;

- mengakui setiap surplus atau defisit pada laporan

laba rugi; dan

In case of loss of control over a subsidiary, the Group:

- derecognizes the assets (including goodwill) and

liabilities of the subsidiary;

- derecognizes the carrying amount of any NCI;

- derecognizes the cumulative translation differences

recorded in equity, if any;

- recognizes the fair value of the consideration

received;

- recognizes the fair value of any investment retained;

- recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

Page 67: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 10 paraf:

- mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen

yang sebelumnya diakui dalam pendapatan

komprehensif lainnya sebagai laba atau rugi atau laba

ditahan.

- reclassifies the parent’s share of components

previously recognized in other comprehensive

income to profit or loss or retained earnings, as

appropriate.

KNP merupakan bagian atas laba atau rugi dan aset neto

dari entitas anak yang diatribusikan kepada kepemilikan

atas ekuitas yang secara langsung atau tidak langsung

tidak dimiliki oleh Perusahaan, yang disajikan dalam

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan sebagai

ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian,

terpisah dari bagian yang diatribusikan kepada pemilik

entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net

assets of the subsidiaries attributable to equity interests

that are not owned directly or indirectly by the Company,

which are presented in the consolidated statements of

comprehensive income and under the equity section of

the consolidated statements of financial position,

respectively, separately from the corresponding portion

attributable to the owner of the parent.

2.d. Setara Kas

Setara kas meliputi deposito yang jangka waktunya kurang

dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak

dijadikan jaminan.

2.d. Cash Equivalents

Cash equivalents consist of time deposits with maturity

date of not more than 3 (three) months since their

placement and not pledged as collateral.

2.e. Transaksi dan Penjabaran Laporan dalam Mata Uang Asing

2.e. Transactions and Financial Statements Translation in Foreign Currencies

Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang

Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam

mata uang selain Rupiah dicatat dengan kurs yang berlaku

pada saat terjadinya transaksi.

The book of accounts of the Group is maintained in

Rupiah. Transactions during the year involving foreign

currencies other than Rupiah are recorded at the rates of

exchange prevailing at the time the transactions are

made.

Pada tanggal laporan, aset dan liabilitas moneter dalam

mata uang selain Rupiah disesuaikan ke dalam Rupiah

dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia untuk

mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.

At reporting date, monetary assets and liabilities

denominated in foreign currencies other than Rupiah are

adjusted using the middle rate of export bill of Bank

Indonesia to reflect the rates of exchange prevailing at

that date.

Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan

2013 adalah:

The rates used as of December 31, 2014 and 2013 are

as follows:

2014 Rp

2013 Rp

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 12,440 12,189 1 United States Dollar

Keuntungan dan kerugian kurs yang timbul dari

penyelesaian transaksi dalam mata uang asing diakui

dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun

berjalan.

Foreign exchange gains and losses resulting from the

settlement of such transactions denominated in foreign

currencies are recognized in consolidated statements of

comprehensive income in current year.

2.f. Pajak Penghasilan

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset

dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui

sebagai pajak tangguhan. Tarif pajak yang berlaku atau

yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam

menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan

tangguhan.

2.f. Income Tax

All temporary differences arising between carrying value

of assets and liabilities and its tax bases are recognized

as deferred tax. Currently enacted or substantially

enacted tax rates are used to determine the deferred

income tax.

Page 68: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 11 paraf:

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi

pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan

jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan

dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali

perbedaan yang merupakan subjek pajak final. Liabilitas

pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer

kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk

perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang

besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi

laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the

future tax consequences attributable to differences

between the financial statement carrying amounts of

assets and liabilities and their respective tax bases

except these differences that are subject to final tax.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable

temporary differences and deferred tax assets are

recognized for deductible temporary differences to the

extent that it is probable that taxable income will be

available in future periods against which the deductible

temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan

menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku

dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset

dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang

telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir

periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the

tax rates that are expected to apply in the period in which

the liability is settled or the asset realized, based on the

tax rates (and tax laws) that have been enacted, or

substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan

mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara

Grup mengekspektasikan, pada akhir periode pelaporan,

untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset

dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities

reflects the consequences that would follow from the

manner in which the Group expect, at the end of the

reporting period, to recover or settle the carrying amount

of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada

akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya

jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia

dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan

sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at

the end of each reporting period and reduced to the

extent that it is no longer probable that sufficient taxable

profits will be available to allow all or part of the asset to

be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika

entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum

untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap

liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan

liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan

yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta

Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang

bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini

dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is

legally enforceable right to set off current tax assets

against current tax liabilities and when they relate to

income taxes levied by the same taxation authority and

the company and its subsidiaries intend to settle their

current tax assets and current tax liabilities on a net

basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau

penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak

penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang

diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan

komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas),

dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense

or income in profit or loss, except when they relate to

items that are recognized outside of profit or loss

(whether in other comprehensive income or directly in

equity), in which case the tax is also recognized outside

of profit or loss.

Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan

liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, entitas:

a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum

untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui;

dan

b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto,

atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas

secara bersamaan.

The Group shall offset current tax assets and current tax

liabilities if, and only if, the entity:

a) has a legally enforceable right to set off the

recognised amounts; and

b) intends either to settle on a net basis, or to realise the

asset and settle the liability simultaneously.

Page 69: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 12 paraf:

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat

ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,

pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah

ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat

keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.

Adjustments to tax obligations are recognized when an

assessment letter is received or, when the result of an

objection or appeal is determined if an objection of appeal

is filed.

2.g. Pengakuan Pendapatan dari Penjualan dan Beban 2.g. Revenue from Sales and Expenses Recognition

Pendapatan dari penjualan diakui berdasarkan penerimaan

tunai dari cash register, sedangkan beban diakui pada saat

terjadinya (accrual basis).

Revenue from sales is recognized based on the cash

receipt from cash register, while expenses are recognized

when they are incurred (accrual basis).

2.h. Pendapatan Royalti 2.h. Royalty Revenues Pendapatan royalti merupakan hasil yang diperhitungkan sebesar persentase tertentu dari penjualan kotor entitas waralaba yang memakai merek dagang berikut logo California Fried Chicken milik Perusahaan. Pendapatan royalti dihitung dan diakui berdasarkan penjualan kotor bulanan entitas waralaba.

Royalty revenue represents income which is computed at certain percent of gross sales of franchisee using the Company’s trademark and logo of California Fried Chicken. Royalty revenue is computed and recognized based on the franchisee’s monthly gross sales.

2.i. Initial Fee 2.i. Initial Fee Initial fee merupakan pendapatan yang diterima Grup dengan entitas waralaba yang menggunakan merek dagang berikut logo California Fried Chicken milik Perusahaan. Besarnya Fee ini ditetapkan dalam perjanjian waralaba tergantung lokasi atau tempat usaha dimana Perusahaan waralaba tersebut didirikan. Pendapatan initial fee diakui pada saat penandatanganan perjanjian waralaba dan lisensi.

Initial fee represents revenue received by the Group with the franchisee of California Fried Chicken trademark and logo. The amount of the fee is defined in Franchise Agreement depends on the location or the place of franchise Company was established. The initial fee is recognized upon signing of the franchise and license agreement.

2.j. Persediaan dan Penyisihan Persediaan 2.j. Inventories and Allowance for Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan, ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO). Penyisihan atas persediaan usang atau penurunan nilai persediaan, jika ada, ditetapkan berdasarkan hasil penelahaan secara berkala terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the first-in first-out (FIFO) method. Allowance for inventories obsolescence or decline in value of inventories, if any, is provided based on the periodic review of the physical condition and turnover of the inventories.

2.k. Aset Tetap

Aset tetap diakui sebesar biaya perolehannya termasuk

pajak yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya

penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi,

biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal,

estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap

dan restorasi lokasi aset tetap.

2.k. Property and Equipment

Property and equipment are stated at acquisition cost,

including applicable taxes, import duties, freight, handling

costs, storage costs, site preparation costs, installation

costs, the cost of internal labor, the initial estimate of the

costs of dismantling and removing the item and restoring

the site on assets.

Setelah pengakuan awal dihitung dengan menggunakan

model biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian

penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan

perolehan aset tetap dikurangi sisa umurnya dengan

menggunakan metode garis lurus (straight-line method)

berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap

sebagai berikut:

After initial recognition are accounted for by using cost

model and carried at cost less accumulated depreciation

and accumulated impairment losses. Depreciation is

recognized so as to write-off the cost of assets less

residual value using the straight-line method based on the

estimated useful lives of the assets as follows:

Page 70: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 13 paraf:

Tahun/Years

Bangunan 20 Building

Furniture 10 Furniture

Mesin 10 Machineriess

Perlengkapan Restoran 2 dan/and 10 Store Equipments

Kendaraan Bermotor 5 Motor Vehicles

Renovasi Bangunan Sewa

10 Renovation of Rented Building

Hak atas tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak

disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal

diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya

tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan

pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud

dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.

Landright is stated at cost and is not depreciated. Initial

legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as

part of the the acquisition cost of the land, and these cost

are not depreciated. Cost related to renewal of landrights

are recognized as intangible assets and amortized over the

period of the landrights.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada

Iaporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut,

sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah

besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara

signifikan dikapitalisasi.

The cost of maintenance and repairs is charged to profit or

loss as incurred, while significant renewals and additions

that significantly increase asset condition are capitalized.

Apabila suatu aset tetap tidak dipergunakan Iagi atau dijual,

nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut

dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan

keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan

dalam Iaporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun

berjalan.

When assets are retired or otherwise disposed of, the their

costs and the related accumulated depreciation are

removed from the accounts of any resulting gain or loss is

reflected in the current consolidated statements of

comprehensive income.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode

penyusutan di review setiap akhir tahun dan pengaruh dari

setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektip.

The estimated usefull lives, residual values and depreciation

method are reviewed at each year end, with the effect of

any changes in estimated accounted for on a prospective

basis.

2.l. Biaya Dibayar di Muka 2.l. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat

dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line

method).

Prepaid expenses are amortized over their beneficial

periods using the straight-line method.

2.m. Aset Takberwujud 2.m. Intangible Asset Aset takberwujud merupakan hak paten atas merek dagang, disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Aset takberwujud diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya 5 (lima) tahun.

Intangible asset represents patent of trademark which is carried at carrying amount which is acquisition cost less accumulated amortization. Intangible assets is amortized using the straight-line method based on the estimated useful life of 5 (five) years.

2.n. Instrumen Keuangan

Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai

berikut:

Aset Keuangan

Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam

kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi; (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang;

(iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta

(iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi

ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan

tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset

keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

2.n. Financial Instruments

The Group classifies its financial instruments as follows:

Financial Assets

The Group classifies its financial assets in the following

categories (i) financial assets at fair value through profit or

loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity

investments; and (iv) available-for-sale financial assets.

This classification depends on the Group’s purpose of

financial assets’ acquisition. The management recognizes

financial assets’ classification upon initial acquisition.

Page 71: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 14 paraf:

Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laba atau rugi adalah aset keuangan yang ditujukan

untuk diperdagangkan. Aset keuangan

diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika

diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli

kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti

mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek

yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset

diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif

sebagai instrumen lindung nilai.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada

nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan

perolehannya diakui pada laporan laba rugi periode

berjalan. Selanjutnya, aset keuangan FVTPL

disajikan pada nilai wajar dengan keuntungan atau

kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam

laporan laba rugi komprehensif.

Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset

keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba

atau rugi.

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset

keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap

atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di

pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman

yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya

ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur

pada biaya perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode suku bunga efektif.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset

keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang

diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas,

piutang usaha pihak ketiga, aset keuangan lancar

lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya.

Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah

aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran

tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah

ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi

positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan

tersebut hingga jatuh tempo, selain:

a. Investasi yang pada saat pengakuan awal

ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur

pada nilai wajar melalui laba rugi;

b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok

tersedia untuk dijual; dan

Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Financial assets which recognized at fair value

through profit or loss are financial assets for trading.

Assets are classified in this category when they are

held principally for the purpose of selling or

repurchasing in the near term and there is evidence of

a recent actual pattern of short-term profit-taking.

Derivatives are classified as trading assets, except as

designated and effective as hedging instruments.

At the time of initial recognition, financial assets at fair

value through profit or loss are recognized at fair

value. Transactions costs related the acquisition are

recognized in the current period profit or loss.

Subsequently, financial assets FVTPL are carried at

fair value with gains or losses from changes in fair

value are recognized in statements of comprehensive

income.

As of reporting date, the Group has no financial

assets at fair value through profit or loss.

Loans and Receivables

Loans and receivables are non-derivative financial

assets with fixed or determinable payments that are

not quoted in an active market. At initial recognition,

loans and receivables are recognized at fair value

plus transaction costs and subsequently measured at

amortized cost using the effective interest rate

method.

As of December 31, 2014 and 2013, The financial

assets which classified as loans and receivables are

cash and cash equivalents, trade receivables-third

parties, other current financial assets and other non

current financial.

Held-to-Maturity (HTM) Investments

HTM investments are non-derivative financial assets

with fixed or determinable payments and fixed

maturity that Management has the positive intention

and ability to hold to maturity, other than:

a. Investments that at initial recognition, were

designated as financial assets measured at

FVTPL;

b. Investments that are designated as available-for-

sale; and

Page 72: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 15 paraf:

c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang

diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga

jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah

biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan

metode suku bunga efektif.

Grup mengklasifikasikan deposito yang jatuh tempo

dalam 6 (enam) bulan sebagai investasi yang dimiliki

hingga jatuh tempo.

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset

keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki

selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam

rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku

bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan

sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang,

investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok

dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia

untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya

transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya

dimana laba atau rugi diakui pada pendapatan

komprehensif lainnya, kecuali untuk kerugian

penurunan nilai selisih kurs, hingga aset keuangan

dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan

tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai,

akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada

bagian ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Sedangkan

penghasilan bunga yang dihitung menggunakan

metode suku bunga efektif dan keuntungan atau

kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset

moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok

tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian.

Grup mengklasifikasikan investasi jangka pendek

dalam bentuk saham ke dalam kategori aset

keuangan tersedia untuk dijual.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laba atau rugi, dievaluasi terhadap

indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan.

Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti

objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang

terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan

peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada

estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang

dapat diestimasi secara handal.

c. Investments that meet the definition of loans and

receivables.

At initial recognition, HTM investments are recognized

at fair value plus transaction costs and are

subsequently measured at amortized cost using the

effective interest rate method.

The Group classified time deposits which mature in 6

(six) months as held to maturity investments.

Available-for-Sale Financial Assets (AFS)

Available for sale financial asset are non-derivative

financial assets that held during a certain period with

intention for sale in order to fulfill liquidity needs,

changes in interest rates or foreign exchange, or

those that are not classified as loans and receivables,

investments that classified into held-to-maturity or

financial assets at fair value through profit or loss.

At initial recognition, available for sale financial assets

are recognized at fair value plus transaction costs and

subsequently measured at fair value with any gain or

loss recognized in other comprehensive income,

except for impairment loss and foreign exchange until

the financial assets derecognized. If available for sale

financial assets are impaired, the accumulated profit

or loss previously recognized in the equity is

reclassified to profit or loss. Interest income is

calculated using the effective interest rate method and

gains or losses from changes in exchange rates of

monetary assets that classified as available for sale

financial assets are recognized in the consolidated

statements of comprehensive income.

The Group classified its short term investment in form

of shares as available for sale financial assets.

Impairment of Financial Assets

Financial assets, other than those at fair value through

profit or loss, are assessed for indicators of impairment at

each reporting date. Financial assets are impaired where

there is objective evidence that, as a result of one or

more events that occurred after the initial recognition of

the financial asset, the estimated future cash flows of the

investment have been impacted.

Page 73: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 16 paraf:

Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan

nilai termasuk sebagai berikut:

− kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit

atau pihak peminjam; atau

− pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi

atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

− terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan

dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang,

penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti

objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat

termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di

masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan

pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga

pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional

atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan

pembayaran atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan

yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai

merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan

dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang

didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif

awal dari aset keuangan.

Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan

melalui akun penyisihan penurunan nilai piutang.

Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah

dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan.

Perubahan nilai tercatat akun penyisihan penurunan nilai

piutang diakui dalam laba atau rugi.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya,

keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya

telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya

direklasifikasi ke laba atau rugi periode yang

bersangkutan.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada

periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan

penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah

peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut

diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui

dipulihkan melalui laba atau rugi hingga nilai tercatat

investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak

melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan

kerugian penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian

penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba atau

rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba atau rugi. Setiap

kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara

langsung ke ekuitas.

For all other financial assets, objective evidence of

impairment could include:

− significant financial difficulty of the issuer or

counterparty; or

− a breach of contract, such as default or delinquency in

interest or principal payments; or

− it becoming probable that the borrower will enter into

bankruptcy or financial reorganization.

For certain categories of financial assets, such as

receivables, the impairment value of assets are assessed

individually. Objective evidence of impairment for a

portfolio of receivables could include the Group past

experience of collecting payments, an increase in the

number of delayed payments in the portfolio past average

credit period, as well as observable changes in national

or local economic conditions that correlate with default on

receivables.

The carrying amount of the financial asset is reduced by

the impairment loss directly for all financial assets with

the exception of receivables, which the carrying amount is

reduced through the use of an allowance for impairment

of receivables.

When a receivable is considered uncollectible, it is written

off against the allowance for impairment of receivables

account. Subsequent recoveries of amounts previously

written off are credited against the allowance account.

Changes in the carrying amount of the allowance for

impairment of receivables are recognized in profit or loss.

When an AFS financial asset is considered to be

impaired, cumulative gains or losses previously as other

comprehensive income are reclassified to profit or loss in

the period.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a

subsequent period, the amount of the impairment loss

decreases and the decrease can be related objectively to

an event occurring after the impairment was recognized,

the previously recognized impairment loss is recovered

through profit or loss to the extent that the carrying

amount of the investment at the date the impairment is

reversed does not exceed the amortized cost before the

recognition of impairment losses.

In respect of AFS equity securities, impairment losses

previously recognized in the of profit or loss are not

reversed through profit or loss. Any increase in fair value

subsequent to an impairment loss is recognized directly in

equity.

Page 74: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 17 paraf:

Reklasifikasi Aset Keuangan

Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang

jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk

tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal,

reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen

utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset

keuangan pada tanggal reklasifikasi.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori

(i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan

biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan

yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas

keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan

jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli

kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti

mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek

terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas

diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif

sebagai instrumen lindung nilai.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang

diukur pada FVTPL diakui pada nilai wajarnya. Biaya

transaksi sehubungan dengan penerbitannya diakui

pada laba rugi tahun berjalan.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki

untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi

komprehensif.

Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur

pada nilai wajar melalui laba rugi.

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL

dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan

diamortisasi.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas

keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas

keuangan yang diukur dengan biaya perolehan

diamortisasi adalah utang usaha, beban akrual, utang

bank dan utang lembaga non bank.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan

hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari

aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan

secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat

Reclassification of Financial Assets

Reclassification is only permitted in rare circumstances

and where the asset is no longer held for the purpose of

selling in the short-term. In all cases, reclassifications of

financial assets are limited to debt instruments

Reclassifications are accounted for at the fair value of the

financial asset at the date of reclassification.

Financial Liabilities

Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities

at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities

at amortized cost.

Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss

The fair value of financial liabilities measured at fair

value through profit or loss are the financial liabilities

that are designated for trade. Financial liabilities are

classified for trade if acquired primarily for the

purpose of selling or repurchasing in the near term

and there is evidence of a pattern of short-term profit

taking. Derivatives are classified as trading liabilities

except those effectively designated as hedging

instruments.

At initial recognition, financial liabilities measured at

FVTPL are measured at fair value. Transaction costs

related to the issuance are recognized in the current

period profit or loss.

Gains or losses on liabilities held for trading are

recognized in the statements of comprehensive

income.

The Group has no financial liabilities at fair value

through profit or loss.

Financial Liabilities at Amortized Cost

Financial liabilities not classified as financial liabilities

at FVTPL are categorized and measured using

amortized cost.

As of December 31, 2014 and 2013, the financial

liabilities that are classified into financial liabilities at

amortized cost are trade payables, accrued

expenses, bank loans and due to financial institution.

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

The Group derecognizes a financial asset only when the

contractual rights to the cash flows from the asset expire,

or when it transfers the financial asset and substantially all

the risks and rewards of ownership of the asset to another

Page 75: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 18 paraf:

atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak

mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas

seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih

mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui

keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan

liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus

dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh

risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang

ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga

mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang

diperoleh.

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika

dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan

atau kadaluarsa.

Saling Hapus antar Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara

saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan

posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang

berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas

jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk

menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan

menyelesaikan liabilitas secara simultan.

Metode Suku Bunga Efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan

untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari

instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan

pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku

bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat

mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang

(mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang

dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan

premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur

instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan

periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat

bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk

instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan

FVTPL.

Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk

keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk

keperluan pengungkapan.

PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai

wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

i. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif

untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1)

ii. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam

Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau

entity. If the Group neither transfers nor retains

substantially all the risks and rewards of ownership and

continues to control the transferred asset, the Group

recognizes its retained interest in the asset and an

associated liability for amounts it may have to pay. If the

Group retains substantially all the risks and rewards of

ownership of a transferred financial asset, the Group

continues to recognize the financial asset and also

recognizes a collateralized borrowing for the proceeds

received.

The Group derecognizes financial liabilities when, and only

when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or

expire.

Offsetting financial instruments

Financial assets and liabilities are offset and the net

amount presented in the consolidated statements of

financial position when there is a legally enforceable right

to set off the recognized amounts and there is an intention

to settle on a net basis, or to realize the asset and settle

the liability simultaneously.

Effective Interest Method

The effective interest method is a method of calculating the

amortized cost of a financial instrument and of

allocating interest income over the relevant period. The

effective interest rate is the rate that exactly discounts

estimated future cash receipts (including all fees paid or

received that form an integral part of the effective interest

rate, transaction costs and other premiums or discounts)

through the expected life of the financial instrument, or,

where appropriate, a shorter period to the net carrying

amount on initial recognition.

Income is recognized on an effective interest basis for

financial instruments other than those financial instruments

at FVTPL.

Fair Value Determination

The fair value of financial assets and financial liabilities

must be estimated for recognition and measurement or for

disclosure purposes.

SFAS No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures”

requires disclosure of fair value measurements by level of

the following fair value measurement hierarchy:

i. quoted prices (unadjusted) in active markets for

identical assets or liabilities (Level 1)

ii. inputs other than quoted prices included within Level 1

that are observable for the asset orliability, either

Page 76: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 19 paraf:

liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau

secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga)

(Tingkat 2), dan

iii. input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi

(input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang

diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan

kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai

pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan adalah

harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas

keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen

keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak

diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan

menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut

menggunakan data pasar yang dapat diobservasi

sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak

mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan

atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini

termasuk dalam Tingkat 2.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka

instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku

untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak

diperdagangkan di bursa.

Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan

nilai instrumen keuangan mencakup:

penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau

pedagang efek untuk instrumen sejenis; dan

teknik lain, seperti analisis arus kas yang didiskonto

digunakan untuk menentukan nilai instrumen

keuangan lainnya.

directly (as prices) or indirectly (derived from prices)

(Level 2), and

iii. inputs for the asset or liability that are not based on

observable market data (unobservable inputs)

(Level 3).

The fair value of financial instruments traded in active

markets is based on quoted market prices at the reporting

date. The quoted market price used for financial assets

held by the Group is the current bid price, while financial

liabilities use ask price. These instruments are included in

Level 1.

The fair value of financial instruments that are not traded

in an active market is determined using valuation

techniques. These valuation techniques maximize the use

of observable market data where it is available and rely

as minimum as possible on estimates. If all significant

inputs required to fair value an instrument are observable,

the instrument is included in Level 2.

If one or more of the significant inputs is not based on

observable market data, the instrument is included in

Level 3. This is the case for unlisted equity securities.

Specific valuation techniques used to value financial

instruments include:

the use of quoted market prices or dealer quotes for

similar instruments; and

other techniques, such as discounted cash flow analysis,

are used to determine fair value for the remaining

financial instruments. 2.o. Imbalan Kerja 2.o. Employee Benefits

Imbalan Kerja Jangka Pendek

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang

kepada karyawan berdasarkan metode akrual.

Short-Term Employee Benefits

Short term employee benefits liabilities is includes wages

and salaries paid to employees.

Imbalan kerja jangka pendek termasuk upah, gaji, bonus

dan insentif.

Short term employee benefits include wages, salaries,

bonus and incentive.

Imbalan Pasca Kerja

Imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan

uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan

Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003

(”UU 13/2003”).

Post-employment Benefits

Post-employment benefits such as retirement, severance

and service payments are calculated based on Labour

Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari

penyesuaian, perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial

dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya

melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai

Actuarial gains and losses arising from the adjustments,

changes in actuarial assumptions and changes in

retirement programs whose number exceeds the number

the greater of 10% of the fair value of program assets or

Page 77: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 20 paraf:

wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti,

dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi

komprehensif selama rata-rata sisa masa kerja yang

diharapkan dari karyawan tersebut.

10% of the present value of defined benefit obligations,

are charged or credited to statement of comprehensive

income over the average expected remaining working

lives of employees.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba

rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap

program pensiun tersebut mengharuskan karyawan

tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu

untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting).

Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis

lurus sepanjang periode vesting.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.

Past-service costs are recognized immediately in the

statements of comprehensive income, unless the

changes to the pension plan are conditional on the

employees remaining in service for a specified period of

time (the vesting period). In this case, the past-service

costs are amortised on a straight-line basis over the

vesting period.

The current service cost is recorded as an expense in

the prevailing period.

Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja

Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja

sebagai liabilitas dan beban jika, dan hanya jika, Grup

berkomitmen untuk: memberhentikan pekerja

berdasarkan rencana formal terperinci dan secara

realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan; atau

menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima

penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Jika

pesangon pemutusan kontrak kerja jatuh tempo lebih

dari 12 bulan setelah periode pelaporan maka besarnya

pesangon pemutusan kontrak kerja harus

didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto.

Termination Benefits

The Group shall recognize termination benefits as a

liability and an expense when, and only when, the

Group has clearly shown commitment to either:

terminate the employment based on a detailed formal

plan and without realistic possibility of withdrawal; or

provide termination benefits as a result of an offer made

in order to encourage voluntary redundancy. Where

termination benefits fall due more than 12 months after

the reporting period, they shall be discounted using the

discount rate.

2.p. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total

laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas

induk dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar

selama tahun yang bersangkutan.

2.p. Earnings Per Share

Basic earnings per share is computed by dividing the

total income attributable to owner of the parent entity

with weighted average number of shares outstanding

reported during the period.

Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula efek

lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi

saham biasa bersifat dilutif yang beredar sepanjang

periode pelaporan.

Diluted earnings per share accounted for other securities

potentially having dilutive effect to ordinary shares which

outstanding during the reporting period.

2.q. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait

dengan Grup (sebagai entitas pelapor), yang meliputi:

(a) Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika

orang tersebut:

2.q. Transactions and Balances with Related Parties

A related party is a person or an entity related to the

Group (as reporting entity) which consist of:

(a) A person or a close member of that person’s family

is related to a reporting entity if that person:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas

pelapor; atau

(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau

entitas induk entitas pelapor.

(i) has control or joint control over the reporting

entity;

(ii) has significant influence over the reporting

entity; or

(iii) is a member of the key management personnel

of the reporting entity or of a parent of the

reporting entity.

Page 78: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 21 paraf:

(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika

memenuhi salah satu hal berikut:

(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari

kelompok usaha yang sama (artinya entitas

induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya

terkait dengan entitas lain);

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura

bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi

atau ventura bersama yang merupakan anggota

suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain

tersebut adalah anggotanya);

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama

dari pihak ketiga yang sama;

(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari

entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga;

(b) An entity is related to a reporting entity if any of the

following conditions applies:

(i) The entity and the reporting entity are members

of the same business group (i.e. parent entity,

subsidiary and the fellow subsidiary is related

to the others);

(ii) One entity is an associate or joint venture of

the other entity (or an associate or joint venture

of a member of a business group of which the

other entity is members);

(iii) Both entities are joint ventures of the same

third party;

(iv) One entity is a joint venture of a third entity and

the other entity is an associate of the third

entity;

(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan

pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu

entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan

entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah

entitas yang menyelenggarakan program

teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi

dengan entitas pelapor;

(v) The entity is a post-employment benefit plan for

the benefit of employees of either the reporting

entity or an entity related to the reporting entity.

If the reporting entity is itself such a plan, the

sponsoring employers are also related to the

reporting entity;

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan

bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam

huruf (a); atau

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i)

memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau

personil manajemen kunci entitas (atau entitas

induk dari entitas).

(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a

person identified in (a); or

(vii) A person identified in (a)(i) has significant

influence over the entity or is a member of the

key management personnel of the entity (or of

a parent of the entity).

2.r Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset

non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi

bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika

terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset

diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan

nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk

mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu,

Grup mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil

kas atas aset.

Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara

harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan

dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari

nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas)

dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi

penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

2.r. Impairment of Non-Financial Assets

At reporting date, the Group reviews the carrying amount

of non-financial assets to determine whether there is any

indication that those assets have suffered any

impairment. If any such indication exists, the recoverable

amount of the assets is estimated in order to determine

the extent of any impairment loss. Where it is not possible

to estimate the recoverable amount of an individual asset,

the Group estimates the recoverable amount of the cash-

generating unit (CGU) of the asset.

Estimated recoverable amount is the higher of net selling

price or value in use. If the recoverable amount of non-

financial assets (cash-generating unit) is lower than its

carrying amount, the carrying amount of the asset (cash-

generating unit) is reduced to its recoverable amount and

impairment loss is recognized immediately to profit or

loss.

2.s. Informasi Segmen 2.s. Segment Information

Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari

entitas:

a) yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh

pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk

An operating segment is a component of entity which:

a) that engages in business activities which it may earn

revenues and incur expenses (including revenue and

Page 79: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 22 paraf:

pendapatan dan beban yang terkait dengan

transaksi dengan komponen lain dari entitas yang

sama);

b) hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh

kepala operasional untuk pembuatan keputusan

tentang sumber daya yang dialokasikan pada

segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

expenses relating to the transactions with other

components of the same entity);

b) whose operating results are reviewed regularly by the

chief operating decision maker to make decision

about resources to be allocated to the segments and

assess its performance; and

c) for which discrete financial information is available

Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan

informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil

keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja

segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang

dimilikinya. Segmetasi berdasarkan aktivitas dari setiap

kegiatan operasi entitas legal didalam Grup.

The Group segments its financial reporting based on the

financial information used by the chief operating decision

maker in evaluating the performance of segments and in

the allocation of resources. The segments are based on

the activities of each of the operating legal entities within

the Group.

2.t. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting 34. Critical Accounting Estimates and Judgements

2.t. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup

mengharuskan manajemen untuk membuat

pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi

jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset

dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas

kontinjensi, pada akhir periode pelaporan.

Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut

dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap

nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode

pelaporan berikutnya.

Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi

ketidakpastian lain membutuhkan pertimbangan

manajemen pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko

signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai

tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya

diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi

dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat

laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan

situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin

berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar

kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam

asumsi terkait pada saat terjadinya.

The preparation of the Group’s consolidated financial

statements requires management to make judgments,

estimates and assumptions that affect the reported

amounts of revenues, expenses, assets and liabilities,

and the disclosure of contingent liabilities, at the end of

the reporting period. Uncertainty about these

assumptions and estimates could result in outcomes that

require a material adjustment to the carrying amount of

the asset and liability affected in future periods.

Critical Accounting Estimates and Assumptions

The key assumptions concerning the future and other key

sources of estimation uncertainty requires consideratrion

of management at the reporting date that have a

significant risk of causing a material adjustment to the

carrying amounts of assets and liabilities within the next

financial year are disclosed below. The Group based its

assumptions and estimates on parameters available

when the consolidated financial statements were

prepared. Existing circumstances and assumptions about

future developments may change due to market changes

or circumstances arising beyond the control of the Group.

Such changes are reflected in the assumptions when they

occur.

Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap

Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat

ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti

kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa

depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi

secara material atas perubahan estimasi ini yang

diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan

di atas (Nilai tercatat aset tetap disesuaikan dalam

Catatan 11).

Estimated Useful Lives of Fixed Asset

The Group reviews periodically the estimated useful lives

of fixed assets based on factors such as technical

specification and future technological developments.

Future results of operations could be materially affected

by changes in these estimates brought about by changes

in the factors mentioned (Carrying value of fixed asset is

presented in Note 11).

Page 80: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 23 paraf:

Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat

renovasi bangunan sewa berdasarkan faktor-faktor

seperti manfaat di masa depan dan potensi keuntungan

yang diperoleh dari lokasi gerai yang disewa. Kondisi ini

dapat menyebabkan Grup melakukan penutupan gerai

apabila selama 3 tahun berturut-turut pendapatan yang

diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan biaya

operasional gerai yang bersangkutan.

The Group reviews periodically the estimated useful lives

of renovation of rented buildings based on factors such as

future benefits and potential income that can be

generated from the rented store. This condition may

cause the Group to close the store if during 3 consecutive

year, the revenue generated is lower than the related

operational costs.

Imbalan Kerja

Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada

beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial

berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan

untuk menentukan beban (penghasilan) neto mencakup

tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan

mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.

Employee Benefits

The present value of the post employee benefits

obligations depends on a number of factors that are

determined on an actuarial basis using a number of

assumptions. The assumptions used in determining the

net expenses (income) include the discount rate. Any

changes in these assumptions will impact the carrying

amount of post-employment benefits obligations.

Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada

akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang

harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas

keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk

menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku

bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat

suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan

dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki

jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas

yang terkait.

Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja jangka panjang

sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.

Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 19.

Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan

yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia

di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai

teknik penilaian termasuk penggunaan model

matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari

data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut

tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak

tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk

menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut

mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto,

tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal

bayar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan

dalam Catatan 34.

The Group determines the appropriate discount rate at

the end of each reporting period. This is the interest rate

that should be used to determine the present value of

estimated future cash outflows expected to be required to

settle the obligations. In determining the appropriate

discount rate, the Group considers the interest rates of

government bonds that are denominated in the currency

in which the benefits will be paid and that have terms to

maturity approximating the terms of the related obligation.

Other key assumptions for long term employee benefit

liabilities are based in part on current market conditions.

Additional information is disclosed in Note 19.

Fair Value of Financial Instruments

Where the fair values of financial assets and financial

liabilities recorded on the financial statement position

cannot be derived from active markets, they are

determined using a variety of valuation techniques that

include the use of mathematical models. The inputs to

these models are derived from observable market data

where possible, but where observable market data are

not available, judgment is required to establish fair values.

The judgments include considerations of liquidity discount

rates, prepayment rates, and default rate assumptions.

Fair value of financial instrument presented in Note 34.

Page 81: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 24 paraf:

Pajak Penghasilan

Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat

menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka

pada saat ini atau masa depan karena proses

pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan.

Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari

peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan

waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam

menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan

liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan

pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan

dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui

sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi,

dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan membuat analisis

untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak

penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk

manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

Perusahaan mereviu aset pajak tangguhan pada setiap

tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat jika tidak

ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk

mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak

tangguhan. Perusahaan juga mereviu waktu yang

diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan

temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak

tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci

diungkapkan dalam Catatan 17.b.

Income Tax

In certain circumstances, the Company may not be able to

determine the exact amount of its current or future tax

liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations

with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect

to the interpretation of complex tax regulations and the

amount and timing of future taxable income. In

determining the amount to be recognized in respect of an

uncertain tax liability, the Company applies similar

considerations as it would use in determining the amount

of a provision to be recognized in accordance with

PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and

Contingent Assets.” The Company makes an analysis of

all tax positions related to income taxes to determine if a

tax liability for unrecognized tax benefit should be

recognized.

The Company reviews its deferred tax assets at each

reporting date and reduces the carrying amount to the

extent that it is no longer probable that sufficient taxable

profits will be available to allow all or part of the deferred

tax assets to be utilized. The Company also reviews the

expected timing and tax rates upon reversal of temporary

differences and adjusts the impact of deferred tax

accordingly. Further details are disclosed in Note 17.b.

Estimasi Pajak Tangguhan

Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan

jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau

rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak

tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika

besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam

bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada

periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan

akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen

juga mempertimbangkan estimasi penghasilan kena

pajak di masa datang dan perencanaan stratejik

perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak

tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan

yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya,

terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa

perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola

yang kompleks dimana penilaian memerlukan

pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan

perhitungan yang akurat. Penjelasan lebih rinci

diungkapkan dalam Catatan 17.c.

Estimated Deferred Tax

Management judgment is required to determine the

amount of deferred tax recognized in profit or loss and the

amount recorded as deferred tax assets. Recognition is

done only when it is probable the asset will be recovered

in the form of economic benefits that will be received in

future periods, in which temporary differences and

accumulated tax losses can still be used. Management

also considers the estimated taxable income in future

taxation and strategic planning in the evaluation of

deferred tax assets to comply with applicable tax laws and

changes. As a result, related to the nature of the load, it is

likely that the deferred tax calculation relates to complex

patterns in which assessment requires judgment and is

not expected to result in an accurate calculation. Further

details are disclosed in Note 17.c.

Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying the Accounting Policies

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam

rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang

memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang

diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the

process of applying the Group’s accounting policies that

have the most significant effects on the amounts

recognized in the consolidated financial statements:

Page 82: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 25 paraf:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan

pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55

(Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset

keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan

kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada

Catatan 2.n.

Classification of Financial Assets and Liabilities

The Group determine the classifications of certain assets

and liabilities as assets and financial liabilities by judging if

they meet the definitions set forth in SFAS No. 55

(Revised 2011). Accordingly, the financial assets and

financial liabilities are accounted for in accordance with the

Group accounting policies disclosed in Note 2.n.

3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents

2014 2013

Rp Rp

Kas 2,792,652 4,181,419 Cash on Hand

Bank Cash in Bank

Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero)Tbk 3,596,944 4,203,036 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 1,589,730 1,435,181 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Permata Tbk 1,063,623 886,127 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 865,442 2,100,435 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 400,340 364,902 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Mega Tbk 71,575 42,274 PT Bank Mega Tbk

Deutsche Bank 19,616 12,662 Deutsche Bank

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2,927 238,043 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Internasional Indonesia Tbk -- 336,071 PT Bank Internasional Indonesia Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk -- 2,922 PT Bank OCBC NISP Tbk

7,610,197 9,621,653

US Dolar US Dollar

PT Bank Mutiara Tbk (2014 : USD32,683.89; PT Bank Mutiara Tbk (2014 : USD32,683.89;

2013 : USD33,513.99) 406,588 408,502 2013 : USD33,513.99)

406,588 408,502

Total Bank 8,016,785 10,030,155 Total Cash in Banks

Deposito Berjangka Time Deposit

Rupiah Rupiah

PT Bank Artha Graha International Tbk 500,000 -- PT Bank Artha Graha Internasional Tbk

Total Kas dan Setara Kas 11,309,437 14,211,574 Total Cash and Cash and Cash Equivalents

Deposito Berjangka Time Deposits

Tingkat Suku Bunga Kontraktual 10% -- Contractual Interest Rates

Jatuh Tempo 3 bulan/months -- Maturity Period

4. Investasi Tersedia untuk Dijual 4. Available for Sale Investments

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2014 2013

Rp Rp

Tersedia untuk Dijual Available for Sale

Instrumen Ekuitas 2,436,387 2,436,387 Equity Instrument

Pelepasan Saham (1,712,101) -- Stock Divestment

Total Instrumen Ekuitas 724,286 2,436,387 Total Equity Instrument

Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan Unrealized Gain on

yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual 16,315,723 32,712,675 Financial Asset Classified as Available For Sale

Total Investasi 17,040,009 35,149,062 Total Investments

Page 83: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 26 paraf:

Investasi pada efek ekuitas merupakan investasi 8.447.600

lembar saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI)

yang merupakan investasi tersedia untuk dijual dengan harga

perolehan sebesar Rp135 per saham. Pada bulan Juni 2004

Perusahaan menerima dividen saham sebesar 1.689.520 saham

dengan nilai Rp400 per saham serta saham bonus sebesar

844.760 saham. Bulan Agustus 2009 menerima 1.937.978

saham dividen dengan nilai Rp320 per saham serta saham

bonus sebesar 599.012 saham. Pada tanggal 14 November

2014, Perusahaan telah melakukan pelepasan saham sebesar

9.500.000 saham dengan nilai Rp2.750 per saham. Keuntungan

dari pelepasan saham tersebut sebesar Rp24.341.055 diakui

dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun dalam

akun “Laba Pelepasan Investasi” (Catatan 28). Pada tanggal

31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai

4.018.870 dan 13.518.870 saham.

Investment in equity instrument is represented by investment in

8,447,600 shares of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

(MREI) which is classified as available for sale with an

acquisition price of Rp135 per share. In June 2004, the

Company received shares dividend of 1,689,520 shares, at

Rp400 per share and bonus shares of 844,760 shares. In

August 2009 recieved 1,937,978 shares dividend, at Rp320 per

shares and bonus shares of 599,012 shares. On November 14,

2014 the Company has divested 9,500,000 shares at Rp2,750

per shares. Gain on investment divestment amounting to

Rp24,341,055 was recognized in the current consolidated

statement of comprehensive income as “Gain on Divestment of

Investment” (Note 28). On December 31, 2014 and 2013, the

Company has 4,018,870 and 13,518,870 shares.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai pasar MREI per

lembar masing-masing sebesar Rp4.240 dan Rp2.600 sehingga

nilai wajar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-

masing sebesar Rp17.040.009 dan Rp35.149.062. Selisih harga

pasar dengan harga perolehan yang merupakan laba yang

belum direalisasikan masing-masing sebesar Rp16.315.723 dan

Rp32.712.675 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

disajikan sebagai pendapatan komprehensif lainnya.

On December 31, 2014 and 2013, market price for MREI

shares is Rp4,240 and Rp2,600 respectively, which resulted in

fair value of on December 31, 2014 and 2013 amounting to

Rp17,040,009 and Rp35,149,062 respectively. The difference

between market price over its acquisition price which

represents the unrealized gain of Rp16,315,723 and

Rp32,712,675 as of December 31, 2014 and 2013,

respectively, were recorded as a other comprehensive income.

5. Piutang Usaha-Pihak Ketiga 5. Trade Receivables-Third Parties

Piutang ini merupakan tagihan atas pemakaian bahan baku

kepada franchise, pengguna merek dan logo Grup melalui

perjanjian waralaba masing-masing per 31 Desember 2014 dan

2013 sebesar Rp2.130.487 dan Rp2.029.076. Seluruh piutang ini

jatuh tempo dalam waktu satu bulan.

This account represents the receivables from usage of raw

material by franchisees, the users of trademark and logo of the

Group through franchise agreement, the balance were

Rp2,130,487 and Rp2,029,076 as of December 31, 2014 and

2013, respectively. All of these trade receivables are due within

one month.

Grup tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai

piutang usaha karena tidak terdapat indikasi penurunan nilai dan

manajemen juga berkeyakinan bahwa piutang usaha seluruhnya

dapat ditagih.

The Group did not provide allowance for impairment of trade

receivables since there was no indication of impairment issue,

and the management also believes that all trade receivables

are collectible.

6. Aset Keuangan Lancar Lainnya 6. Other Current Financial Assets

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2014 2013

Rp Rp

Investasi Jangka Pendek 3,500,000 1,500,000 Short-Term Investment

Pihak Ketiga Third Parties

Piutang Lain-lain 246,515 19,368 Other Receivables

Total Aset Keuangan Lancar Lainnya 3,746,515 1,519,368 Total Other Current Financial Assets

Investasi jangka pendek pada 31 Desember 2014 dan 2013

merupakan deposito pada PT Bank Victoria International Tbk dan

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk sebesar Rp3.500.000

dan Rp1.500.000 dengan jangka waktu selama 6 bulan dengan

tingkat bunga tahunan sebesar 8% - 11%.

Short term investment on December 31, 2014 and 2013

represents time deposits at PT Bank Victoria International Tbk

and PT Bank Artha Graha Internasional Tbk amounted to

Rp3,500,000 and Rp1,500,000, respectively, for six months

period and bears interest rate of 8% - 11% per annum.

Page 84: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 27 paraf:

Piutang kepada karyawan diberikan oleh Grup tanpa bunga

dan pembayarannya dilakukan dengan memotong gaji

karyawan yang bersangkutan.

The other receivables account represents non-interest bearing

loan provided by the Group to its employees which are being

paid through salary deduction.

7. Persediaan 7. Inventories

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2014 2013Rp Rp

Persediaan Barang Dagangan Merchandises

Ayam Segar dan Ayam Marinasi 5,031,970 5,246,603 Fresh and Marinated Chicken

Bahan Pelengkap 4,364,055 3,739,712 Complimentary Material

Bahan Pembungkus 7,034,938 3,406,290 Packaging

Bahan Makanan 3,251,679 1,499,351 Food Material

Bahan Minuman 2,207,777 1,657,073 Beverages

21,890,419 15,549,029

Persediaan Non Barang Dagangan Non Merchandises

Suku Cadang 2,160,007 1,935,783 Spareparts

Souvenir 2,664,089 1,109,000 Souvenir

Gas dan Bahan Pembersih 546,604 838,453 Gas and Cleaner

Seragam 246,336 199,308 Uniform

Lain-lain 63,528 68,093 Others

5,680,564 4,150,637

Total 27,570,983 19,699,666 Total

Persediaan Grup dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang

diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 13).

Inventories of the Group are secured for loan facilities obtained

from PT Bank Central Asia Tbk (Note 13).

Persediaan barang dagangan Grup per 31 Desember 2014 dan

2013 telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-

masing sebesar Rp19.684.100 dan Rp21.742.000. Manajemen

berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk

menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s merchandise

inventories have an insurance coverage amounted to

Rp19,684,100 and Rp21,742,000, respectively. Management

believes that the coverage value is adequate to cover any

possible losses on the insured assets.

Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terjadi penurunan

terhadap nilai persediaan serta tidak terdapat persediaan yang

usang.

Management of the Group believes that there is no event or

change in circumstances that indicates material impairment on

inventories and there are no obsolete inventories.

8. Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka 8. Current Portion of Prepaid Expenses

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2014 2013

Rp Rp

Sewa dan Service Charge 30,183,794 22,406,637 Rental and Service Charge

Asuransi 306,229 425,907 Insurance

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 Juta) 2,892,480 2,599,248 Others (each below Rp50 Millions)

33,382,503 25,431,792

Dikurangi: Bagian Jangka Panjang (5,673,623) (8,022,232) Less: Long Term Portion

Total Bagian Lancar atas Biaya Dibayar Di Muka 27,708,880 17,409,560 Total Current Portion of Prepaid Expenses

Sewa dan service charge merupakan pembayaran di muka atas

sewa ruang kantor pusat, gerai dan gudang.

Rental and service charge represent the advance payment of

rental for head office, outlets and warehouse.

Page 85: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 28 paraf:

9. Aset Lancar Lainnya 9. Other Current Assets

Akun ini merupakan uang muka pembukaan gerai baru, uang

muka renovasi gerai, uang muka pembelian persediaan dan

uang muka operasional lainnya, masing-masing sebesar

Rp9.033.215 dan Rp13.423.677 pada tanggal 31 Desember

2014 dan 2013.

This accounts represents advance payments for opening new

outlets, outlets renovation, purchase of inventories and other

operational advances, the balance were Rp9,033,215 and

Rp13,423,677 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.

10. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 10. Other Non Current Financial Assets

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2014 2013

Rp Rp

Uang Jaminan Sewa Gerai 2,997,147 3,057,477 Outlets Rental Deposits

Uang Jaminan Listrik, Telepon dan Lainnya 367,622 295,304 Electricity, Telephone and Other Deposits

Total 3,364,769 3,352,781 Total

Uang jaminan sewa gerai dikenakan atas lokasi gerai yang

disyaratkan pengelola gedung dalam perjanjian. Uang jaminan ini

dapat diterima kembali bila Grup telah memenuhi segala liabilitas

yang disyaratkan pada saat kontrak sewa berakhir.

Outlets rental deposits are charged to outlet locations which is

required by the property owners as stated in the related

agreement. The deposit is refundable if the Group have

completed all terms and conditions stated in the agreement at the

end of rental period.

11. Aset Tetap 11. Property and Equipment

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/

Beginning Additions Deductions Ending

Balance Balance

Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Hak atas Tanah 25,657,519 -- -- 25,657,519 Landright

Bangunan 10,570,979 169,500 2,082,728 8,657,751 Building

Mesin 636,317 228,486 202,539 662,264 Machineries

Kendaraan Bermotor 7,110,958 662,536 2,028,914 5,744,580 Motor Vehicles

Furniture 9,868,441 1,477,256 1,845,569 9,500,128 Furniture

Perlengkapan Restoran 87,469,816 20,691,037 28,118,968 80,041,885 Store Equipments

Subtotal 141,314,030 23,228,815 34,278,718 130,264,127 Subtotal

Renovasi Bangunan Sewa 76,815,461 38,921,306 5,944,809 109,791,958 Renovation of Rented Building

Total harga perolehan 218,129,491 62,150,121 40,223,527 240,056,085 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan 1,972,218 418,913 22,051 2,369,080 Building

Mesin 508,555 33,013 64,118 477,450 Machineries

Kendaraan Bermotor 4,608,146 756,496 2,173,809 3,190,833 Motor Vehicles

Furniture 4,540,384 797,737 2,218,439 3,119,682 Furniture

Perlengkapan Restoran 47,970,613 4,418,171 24,129,730 28,259,054 Store Equipments

Subtotal 59,599,916 6,424,330 28,608,147 37,416,099 Subtotal

Renovasi Bangunan Sewa 29,795,097 8,777,244 9,890,315 28,682,026 Renovation of Rented Building

Total akumulasi penyusutan 89,395,013 15,201,574 38,498,462 66,098,125 Total accumulated depreciation

Nilai buku bersih 128,734,478 173,957,960 Net book value

2014

Page 86: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 29 paraf:

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/

Beginning Additions Deductions Ending

Balance Balance

Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Hak atas Tanah 25,657,519 -- -- 25,657,519 Landright

Bangunan 8,300,692 2,270,287 -- 10,570,979 Building

Mesin 685,892 -- 49,575 636,317 Machineries

Kendaraan Bermotor 6,298,002 812,956 -- 7,110,958 Motor Vehicles

Furniture 8,100,897 2,433,799 666,255 9,868,441 Furniture

Perlengkapan Restoran 77,663,990 15,123,725 5,317,899 87,469,816 Store Equipments

Subtotal 126,706,992 20,640,767 6,033,729 141,314,030 Subtotal

Renovasi Bangunan Sewa 66,133,830 14,033,526 3,351,895 76,815,461 Renovation of Rented Building

Total harga perolehan 192,840,822 34,674,293 9,385,624 218,129,491 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan 1,773,736 198,482 -- 1,972,218 Building

Mesin 535,473 22,657 49,575 508,555 Machineries

Kendaraan Bermotor 3,798,837 809,309 -- 4,608,146 Motor Vehicles

Furniture 4,557,470 632,564 649,650 4,540,384 Furniture

Perlengkapan Restoran 46,466,447 5,333,397 3,829,231 47,970,613 Store Equipments

Subtotal 57,131,963 6,996,409 4,528,456 59,599,916 Subtotal

Renovasi Bangunan Sewa 25,109,344 6,116,446 1,430,693 29,795,097 Renovation of Rented Building

Total akumulasi penyusutan 82,241,307 13,112,855 5,959,149 89,395,013 Total accumulated depreciation

Nilai buku bersih 110,599,515 128,734,478 Net book value

2013

Rincian pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset

adalah sebagai berikut:

Deductions in assets which represent sale of assets are as

follows:

2014 2013

Rp Rp

Nilai Buku 555,824 1,517,775 Book Value

Harga Jual 1,185,711 2,764,441 Selling Price

Keuntungan Penjualan Aset Tetap (Catatan 28) 629,888 1,246,666 Gain on Sale of Fixed Assets (Note 28)

Rugi Penghapusan Aset Tetap (Catatan 28) 1,169,241 1,427,964 Loss on Write-off of Assets (Note 28)

Total (539,353) (181,298) Total

Pembebanan penyusutan tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut (Catatan 26 dan 27):

Depreciation charged for 2014 and 2013 are as follows (Notes 26 and 27):

2014 2013

Rp Rp

Biaya Penjualan 13,701,428 11,380,112 Selling Expenses

Biaya Umum dan Administrasi 1,500,146 1,732,743 General and Administrative Expenses

Total 15,201,574 13,112,855 Total

Aset tetap berupa tanah dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman

yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 13).

Land is pledged as collateral for loan obtained from PT Bank

Central Asia Tbk (Note 13).

Page 87: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 30 paraf:

Aset tetap Grup per 31 Desember 2014 dan 2013 telah

diasuransikan masing-masing dengan nilai pertanggungan

Rp110.305.414 dan Rp97.960.954. Manajemen berpendapat

bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi

kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

The Group’s property and equipment as of December 31, 2014

and 2013 have been insured with the coverage value of

Rp110,305,414 and Rp97,960,954, respectively. The

Management believes that the coverage value is adequate to

cover possible loss over the insured assets.

Renovasi bangunan sewa per 31 Desember 2014 dan 2013, telah

diasuransikan masing-masing dengan nilai pertanggungan

sebesar Rp80.572.952 dan Rp59.734.142. Manajemen

berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk

menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

Renovation of rented building as of December 31, 2014 and

2013, have been insured with coverage value of

Rp80,572,952 and Rp59,734,142, respectively. The

Management believes that the coverage value is adequate to

cover any possible loss.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 manajemen

berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan-

keadaan yang menyebabkan nilai aset mengalami penurunan

nilai.

As of December 31, 2014 and 2013 the management believes

that there are no indications of changes in condition that might

cause an impairment in value of assets.

12. Aset Tidak Lancar Lainnya 12. Other Non Current Assets

Akun ini merupakan aset yang belum digunakan seperti

peralatan kantor yang dibeli untuk digunakan untuk outlet baru

oleh Grup, masing-masing sebesar Rp9.184.813 dan

Rp6.838.503 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

This account represent unused assets such as store equipments

purchased by the Group to be used for the new stores, the

balance amounted to Rp9,184,813 and Rp6,838,503 as of

December 31, 2014 and 2013, respectively.

13. Utang Bank Jangka Pendek 13. Short Term Bank Loans

2014 2013

Rp Rp

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Pinjaman Rekening Koran 140,761 6,802,918 Overdraft

Pinjaman Berjangka Waktu 9,500,000 2,700,000 Time Loan Revolving

Total 9,640,761 9,502,918 Total

Pada tanggal 10 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh

fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah plafon

Rp7.500.000 dari PT Bank Central Asia Tbk. Perjanjian fasilitas

ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui

perjanjian kredit No. 76, tanggal 22 Desember 2014 yang

menambah jumlah plafon menjadi Rp13.000.000 dan

memperpanjang jatuh tempo fasilitas ini sampai dengan

10 Agustus 2015. Pinjaman ini dikenakan bunga 12% per tahun.

Saldo pinjaman rekening koran per 31 Desember 2014 dan 2013

masing-masing sebesar Rp140.761 dan Rp6.802.918.

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 22 Juli 2011, Perusahaan

juga memperoleh fasilitas pinjaman Time Loan Revolving dengan

jumlah plafon Rp2.500.000. Perjanjian fasilitas ini telah

mengalami perubahan, terakhir melalui perjanjian kredit

No. 76 tanggal 22 Desember 2014 yang menambah jumlah

plafon menjadi Rp9.500.000 dan memperpanjang jatuh tempo

fasilitas ini sampai dengan 10 Agustus 2015. Pinjaman ini

dikenakan tingkat bunga 11,75% per tahun. Saldo pinjaman

berjangka waktu per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-

masing adalah Rp9.500.000 dan Rp2.700.000.

On August 10, 2009, the Company obtained Overdraft facility

with maximum limit of Rp7,500,000 from PT Bank Central Asia

Tbk. This facility agreement has been amended several times,

most recently, through loan agreement No. 76 dated

December 22, 2014 which extended maximum limit amounted

to Rp13,000,000 and the term period of facility up to August 10,

2015. This loan bears annual interest rate of 12% per annum.

The outstanding balance of loan as of December 31, 2014 and

2013 are amounted to Rp140,761 and Rp6,802,918,

respectively.

Related to the above mentioned loan agreement dated

July 22, 2011, the Company also obtained a Time Loan

Revolving facility with maximum limit of Rp2,500,000. This

facility agreement has been amended, most recently, through

loan agreement No. 76 dated December 22, 2014 which

extended maximum limit amounted to Rp9,500,000 and the

term period of facility up to August 10, 2015. This loan bears

annual interest rate of 11.75% per annum.

The outstanding balance of loan as of December 31, 2014 and

2013 are amounting to Rp9,500,000 and Rp2,700,000,

respectively.

Page 88: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 31 paraf:

Utang bank ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut: a. Tanah dan bangunan seluas 1.350 meter persegi dengan

Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 481 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. AH. Nasution No. 88, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Kotamadya Medan (Catatan 11).

b. Tanah dan bangunan (ruko) seluas 108 meter persegi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 548 atas nama Perusahaan, yang terletak di Komplek Ruko Harapan Baru 1 Blok DA-3 No. 14, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, Kabupaten Bekasi (Catatan 11).

This bank loans are secured by the Group’s assets as follows: a. Land and building covering 1,350 square meters under

Building Right Title No. 481 registered under the name of the Company, located at Jl. AH. Nasution No. 88, Pangkalan Masyhur sub district, Medan Johor district, Medan City (Note 11).

b. Land and building (shop) covering 108 square meters under Building Right Title No.548 registered under the name of the Company, located at Komplek Ruko Harapan Baru 1 Blok DA-3 No. 14, Kotabaru sub district, West Bekasi district, Bekasi Regency (Note 11).

c. Tanah dan bangunan (ruko) seluas 170 meter persegi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 549 atas nama Perusahaan, yang terletak di Komplek Ruko Harapan Baru 1 Blok DA-3 No. 15, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, Kabupaten Bekasi (Catatan 11).

d. Tanah dan bangunan seluas 270 meter persegi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 722 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Pondok Kopi Raya Blok A6 No 14-A, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur (Catatan 11).

e. Persediaan barang berupa bahan makanan dan minuman yang dimiliki oleh Perusahaan (Catatan 7).

c. Land and building (shop) covering 170 square meters under Building Right Title No.549 registered under the name of the Company, located at Komplek Ruko Harapan Baru 1 Blok DA-3 No. 15, Kotabaru sub district, West Bekasi district, Bekasi Regency (Note 11)

d. Land and building covering 270 square meters under Building Right Title No. 722 registered under the name of the Company, located at Jl. Pondok Kopi Raya Blok A6 No. 14-A, Pondok Kopi sub district, Duren Sawit district, East Jakarta (Note 11).

e. Inventories of goods in the form of food and beverages that are owned by the Company (Note 7).

14. Utang Usaha-Pihak Ketiga 14. Trade Payables-Third Parties Merupakan utang usaha Grup kepada para pemasok bahan

baku, terdiri dari:

This account represents the Group's payable to suppliers for

purchase of raw material, consist of the following:

2014 2013

Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties

PT Sukanda Jaya 2,077,057 1,107,601 PT Sukanda Jaya

PT Buana Distrindo 1,979,972 878,277 PT Buana Distrindo

PT Ciomas Adisatwa 1,944,370 746,808 PT Ciomas Adisatwa

PT Karawang Foods Lestari 1,541,345 472,185 PT Karawang Foods Lestari

PT Sinar Sosro 1,175,791 739,806 PT Sinar Sosro

PT Unilever Indonesia 1,099,770 1,172,495 PT Unilever Indonesia

PT Putra Mandiri 1,082,842 1,149,694 PT Putra Mandiri

PT Sumber Pangan Sejahtera 891,124 254,650 PT Sumber Pangan Sejahtera

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 635,713 560,491 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

PT Lasalle Food Indonesia 612,479 173,264 PT Lasalle Food Indonesia

PT Wonokoyo Jaya Corporindo 611,837 529,234 PT Wonokoyo Jaya Corporindo

PT Belfoods Indonesia 594,405 -- PT Belfoods Indonesia

PT Gosyen Pasific Sukses Makmur 527,760 163,434 PT Gosyen Pasific Sukses Makmur

PT Jaya Gas Indonesia 504,634 577,550 PT Jaya Gas Indonesia

UD Waluyo 48,638 798,032 UD Waluyo

PT Rotaryana Jakarta -- 530,524 PT Rotaryana Jakarta-- --

Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below

Rp500 juta) 5,693,949 5,728,409 Rp500 million)

Total 21,021,686 15,582,454 Total

Page 89: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 32 paraf:

Rincian umur utang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal

faktur adalah sebagai berikut:

A detail of aging trade payables-third parties based on its

invoice date is as follows:

2014 2013

Rp Rp

Belum jatuh tempo 12,203,097 10,930,359 Not yet due

Telah Jatuh Tempo: Over Due :

1 - 30 Hari 8,213,786 4,646,650 1 - 30 days

31 - 60 Hari 604,803 5,445 31 - 60 days

Total Utang Usaha Pihak Ketiga 21,021,686 15,582,454 Total Trade Payables-Third Parties

Seluruh utang usaha Grup adalah dalam mata uang Rupiah.

All Group’s trade payables are denominated in Rupiah.

15. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 15. Other Current Financial Liabilities

Akun ini merupakan utang lainnya kepada pihak ketiga atas

pembelian lainnya selain bahan baku dan deposit royalti, masing-

masing sebesar Rp12.769.575 dan Rp5.384.089 pada

31 Desember 2014 dan 2013.

This account represents other payable to third parties for

purchases other than raw materials and royalty deposits,

amounting to Rp12,769,575 and Rp5,384,089 as of

December 31, 2014 and 2013, respectively.

Seluruh liabilitas jangka pendek lainnya Grup adalah dalam mata

uang Rupiah.

All Group’s other current liabilities are denominated in Rupiah.

16. Beban Akrual 16. Accrued Expenses

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2014 2013

Rp Rp

Sewa Gedung dan Service Charge 1,705,037 3,592,532 Building Rent and Service Charges

Listrik, Air, Telepon, dan Gas 1,882,790 2,291,789 Electricity, Water, Telephone and Gas

Pelayanan Konsumen 241,221 756,711 Customer Service

Bunga Pinjaman 581,750 608,433 Interest on Loan

Biaya Operasional Toko 217,044 181,679 Store Operational Cost

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 Juta ) 835,379 477,597 Others (each below Rp 50 million)

Total 5,463,221 7,908,741 Total

Bunga pinjaman merupakan bunga atas fasilitas pinjaman bank

diperoleh Grup (Catatan 13 dan 18).

Loan interest represents accrual of interest from bank loan

facilities obtained by the Group (Notes 13 and 18).

17. Perpajakan 17. Taxation a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Tax

Akun ini merupakan Pajak Penghasilan 28 A Tahun 2014 atas

lebih bayar pajak penghasilan badan yang diakibatkan oleh rugi

fiskal Perusahaan sebesar Rp3.104.778 dan nihil untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

This account is an Income Tax Article 28 A Year 2014

represents overpayment of corporate income tax caused by

the Company’s fiscal loss amounted to Rp3,104,778 and nil

for the years ended December 31, 2014 and 2013.

Page 90: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 33 paraf:

b. Beban Pajak Penghasilan b. Income Tax Expense

2014 2013

Rp Rp

Pajak Kini: Current Tax:

Perusahaan -- (5,886,806) The Company

Entitas Anak (1,445,524) (1,335,416) Subsidiaries

Pajak Tangguhan: Deferred Tax:

Perusahaan (3,889,401) (1,793,763) The Company

Entitas Anak 88,216 (27,022) Subsidiaries

Total Beban Pajak Penghasilan Total Consolidated Income

Konsolidasian- Bersih (5,246,709) (9,043,007) Tax Expenses - Net

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba fiskal

untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31.Desember

2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Current Tax

A reconciliation between income before income tax as

presented in the consolidated statements of comprehensive

income with tax income for the years ended December 31,

2014 and 2013, is as follows:

2014 2013

Rp Rp

Laba Sebelum Taksiran Pajak Income Before Income Tax

Penghasilan Sesuai dengan Laporan presented in the to Consolidated

Laba Rugi Konsolidasian Komprehensif 26,738,233 34,387,014 Statements of Comprehensive Income

Dikurangi : Less:

Laba Sebelum Pajak Entitas Anak 5,650,334 5,190,786 Income Before IncomeTax of Subsidiaries

Laba Sebelum Pajak Income Before

Penghasilan Perusahaan 21,087,899 29,196,228 Income Tax of The Company

Perbedaan Waktu: Timing Differences:

Penyusutan Aset Tetap (15,009,003) (7,003,703) Depreciation of Fixed Assets

Manfaat Imbalan Kerja (548,602) (171,350) Employee Benefits

(15,557,605) (7,175,053)

Perbedaan Permanen: Permanent Differences:

Penyusutan Penghapusan Depreciation from Fixed

Aset Tetap 1,769,429 (22,129) Assets Written-Off

Perjamuan dan Hadiah 929 4,474 Entertainment and Donation

Laba Penjualan Aset Tetap 465,005 532,535 Gain on Seliing Fixed Assets

Laba Penghapusan Aset Lain-lain (8,014) 1,060,209 Gain on Other Assets Written Off

Keuntungan Penjualan saham (24,341,055) -- Gain on stock divestment

Pendapatan Deposito Interest Income on Time Deposit

dan Jasa Giro (36,529) (49,040) and Current Accounts

(22,150,235) 1,526,049

Estimasi Laba Kena Pajak (Rugi Fiskal) Tahun Berjalan (16,619,941) 23,547,224 Estimated Taxable Income (Fiscal Loss) for the Year

Pembulatan (16,619,000) 23,547,000 Rounded - off

Estimasi Pajak Kini - Perusahaan -- 5,886,806 Estimated Current Income Tax - The Company

Estimasi Pajak Kini Entitas Anak 1,445,524 1,335,416 Estimated Current Income Tax - Subsidiaries

Beban Pajak Kini Konsolidasian 1,445,524 7,222,222 Consolidated Current Tax Expenses

Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Prepayments of Income Tax

Perusahaan The Company

Pasal 23 (1,128,859) (922,194) Article 23

Pasal 25 (1,975,919) (4,869,714) Article 25

Estimasi Utang (Lebih Bayar) Pajak - Perusahaan (3,104,778) 94,898 Estimated Tax Payable (Overpayment) - The Company

Entitas Anak Subsidiaries

Pasal 25 (1,292,125) (1,063,856) Article 25

Estimasi Utang Pajak - Entitas Anak 153,399 271,560 Estimated Tax Payable - Subsidiaries

Page 91: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 34 paraf:

2014 2013

Rp Rp Estimasi Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Under Estimated Corporate Income Tax

Konsolidasian 153,399 366,458 Consolidated

Estimasi Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Over Estimated Corporate Income Tax

Konsolidasian (3,104,778) -- Consolidated

Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak

penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan

dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang

terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat

digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan).

In accordance with Indonesia Taxation Law, corporate income

tax is calculated for the Company and each of its subsidiaries

in the understanding that they are separate legal entities (the

consolidated financial statements are not permitted for

computing corporate income tax) on an annual basis.

Perhitungan Penghasilan Kena Pajak Laba Fiskal untuk tahun

yang berakhir 31 Desember 2013 tersebut di atas telah sesuai

dengan Surat Pemberitahuan Tahun (SPT) Pajak 2013 yang

dilaporkan Perusahaan kepada kantor pajak untuk tahun pajak

2013. Laba kena pajak tahun 2014 tersebut diatas akan

menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahun 2014.

Calculation of Taxable Income Tax Income for the year ended

December 31, 2013 above are in accordance with the

Corporate Income Tax Returns (SPT) for Fiscal Year 2013

that the Company reported to the tax office for 2013 fiscal

year. Taxable income for 2014 above will be the basis in filling

SPT for Fiscal Year 2014.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba

komersial sebelum pajak penghasilan dengan dan tarif pajak

penghasilan yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income tax expense with the result of

computation of commercial income with the prevailing tax rate

is as follows:

2014 2013

Rp Rp

Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Income Before Income Tax

Menurut Laporan Laba Rugi as presented in the to Consolidated

Komprehensif Konsolidasian 26,738,233 34,387,014 Statements of Comprehensive Income

Laba Entitas Anak (5,650,334) (5,190,786) Income of Subsidiaries

Laba Komersil Perusahaan 21,087,899 29,196,228 Commercial Income - the Company

Pajak Penghasilan Dihitung dengan Income Tax Calculated using

Tarif Pajak Yang Berlaku (5,271,975) (7,299,057) Current Tax Rate

Beban yang Tidak Dapat Menjadi

Pengurang Pajak 1,373,442 (393,772) Non Deductible Expenses

Penghasilan Tidak Kena Pajak/Dikenakan Non-Taxable Income/

Pajak Final 9,132 12,260 Subject to Final Tax

Total Beban Pajak Penghasilan Perusahaan (3,889,401) (7,680,569) Total of Company Income Tax Expenses

Pajak Kini Entitas Anak (1,445,524) (1,335,416) Current Tax - Subsidiaries

Pajak Tangguhan Entitas Anak 88,216 (27,022) Deferred Tax - Subsidiaries

Total Beban Pajak Penghasilan - Total of Income Tax Expenses-

Entitas Anak (1,357,308) (1,362,438) Subsidiaries

Total Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian (5,246,709) (9,043,007) Total Consolidated Income Tax Expenses

c. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan c. Deferred Tax Assets (Liabilities)

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan, seperti yang

disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal

31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The detail of deferred asset and liabilities as presented in

consolidated statements of financial position as of

December 31, 2014 and 2013 are as follows:

Page 92: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 35 paraf:

31 Des 2012/ Dibebankan 31 Des 2013/ Dibebankan 31 Des 2014/

Dec, 31 2012 (Dikreditkan) Dec, 31 2013 (Dikreditkan) Dec, 31 2014

pada Laba Rugi/ pada Laba Rugi/

Charged Charged

(Credited) to (Credited) to

Profit or Loss Profit or Loss

Rp Rp Rp

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Entitas Anak Subsidiaries

PT Putra Asia Perdana Indah 237,706 (19,382) 218,324 87,586 305,910 PT Putra Asia Perdana Indah

Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities

Perusahaan The Company

Imbalan Kerja 1,143,015 (42,837) 1,100,178 (137,150) 963,028 Employee Benefits

Penyusutan Aset Tetap (6,286,789) (1,750,926) (8,037,715) (3,752,251) (11,789,966) Depreciation of Fixed Assets

(5,143,774) (1,793,763) (6,937,537) (3,889,401) (10,826,938)

Entitas Anak Subsidiaries

PT Mitra Hero Pionerindo (17,923) (7,640) (25,563) 630 (24,933) PT Mitra Hero Pionerindo

Total Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih (5,161,697) (1,801,403) (6,963,100) (3,888,771) (10,851,871) Deferred Tax Liabilities - Net

d. Utang Pajak d. Taxes Payable

2014 2013

Rp Rp

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 15 -- 396 Article 15

Pasal 21 282,335 395,101 Article 21

Pasal 23 116,231 16,982 Article 23

Pasal 25 -- 160,524 Article 25

Pasal 29 -- 94,898 Article 29

Pasal 4 ayat (2) 59,643 638,155 Article 4 verse 2

Pajak Pembangunan I 5,559,429 1,454,259 Development Tax I

Pajak Pertambahan Nilai 484,051 603,330 Value Added Tax

Sub Total 6,501,689 3,363,645 Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 21 7,018 16,894 Article 21

Pasal 23 88,961 71,360 Article 23

Pasal 25 111,285 96,855 Article 25

Pasal 29 153,399 271,560 Article 29

Pasal 4 ayat (2) -- 2,433 Article 4 verse 2

Pajak Pembangunan I 261,529 283,804 Development Tax I

Sub Total 622,192 742,906 Sub Total

Total Utang Pajak 7,123,881 4,106,551 Total Taxes Payable

18. Utang Bank dan Lembaga Keuangan 18. Long Term Bank Loans and Financial

Jangka Panjang Institutions

2014 2013

Rp Rp

Perusahaan The Company

Utang Bank Bank Loans

Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 57,129,577 32,996,812 PT Bank Central Asia Tbk

Page 93: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 36 paraf:

2014 2013

Rp Rp

Lembaga Keuangan Financial Institutions

US Dolar US Dollar

Tuscan Asset Ltd (2014: USD392,400 Tuscan Asset Ltd (2014: USD392,400

2013: USD600,000) 4,881,456 7,313,400 2013: USD600,000)

Total Utang Bank dan Lembaga Keuangan Total Long Term Bank Loans and

Jangka Panjang 62,011,033 40,310,212 Financial Institutions

Dikurangi Bagian Lancar (12,242,146) (13,089,964) Less : Current Portion

Bagian Jangka Panjang 49,768,887 27,220,248 Non Current Portion

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Berdasarkan akta perjanjian fasilitas kredit No. 242 tanggal

29 Juni 2012, yang diaktakan oleh Notaris Paulus Widodo

Sugeng Haryono, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas

pinjaman Kredit Investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

dengan jumlah plafon Rp 25.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo

pada 28 Juni 2019 dan dikenakan tingkat bunga 11,75% per

tahun.

Pada tanggal 16 Juli 2013, berdasarkan akta perjanjian fasilitas

kredit No. 3073/PPK/BLD/2013, BCA mengajukan perubahan

terkait tertib administrasi atas pinjaman diatas dimana semua

transaksi pencairan dan pembayaran kredit tersebut akan dicatat

pada satu rekening yang sama yaitu rekening BCA No. 5500.

Perjanjian diatas telah diperbaharui dengan berdasarkan akta

perjanjian fasilitas kredit No. 76 tanggal 22 Desember 2014, yang

diaktakan oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH,

dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit

Investasi dari BCA yang terdiri dari:

Based on credit facilities agreement deed No. 242 dated

June 29, 2012, by notarial deed of Paulus Widodo Sugeng

Haryono, SH, the Company obtained a Investment

Credit facility with maximum limit of Rp 25,000,000.

This loan will mature on June 28, 2019 and bears an interest

rate of 11.75% per annum.

On July 16, 2013, based on credit facilities agreement deed

No. 3073/ PPK/BLD/2013, BCA proposed changes concerning

the orderly administration of the above credit facilities

agreement which are all transaction dilution and disbursement

of its credit will be stated on the same BCA’s account No. 5500.

The above credit facilities agreement has been renewed based

on credit facilities agreement deed No. 76 dated December 22,

2014, by notarial deed of Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH,

the Company obtained Investment Credit facility from BCA

consists of: a. Kredit Investasi-1 dengan jumlah plafon Rp25.000.000 dan

jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2019. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembelian tanah di Jl. Palmerah Utara No. 100 Jakarta Barat yang akan digunakan sebagai Kantor Pusat, Processing, Operasional dan Gudang.

b. Kredit Investasi-2 dengan jumlah plafon Rp40.000.000 dengan jangka waktu kredit 5 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai penambahan 70 gerai baru.

c. Kredit Investasi-3 dengan jumlah plafon Rp5.150.000 dengan jangka waktu kredit 5 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk renovasi kantor dan gudang yang terletak di Jalan Palmerah.

d. Kredit Investasi-4 dengan jumlah plafon Rp17.000.000 dengan jangka waktu kredit 5 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan tambahan outlet Perusahaan, termasuk interior, landscape dan peralatan outlet.

a. Credit Investment-1 with maximum limit of Rp25,000,000, and will mature on June 28, 2019. Ths facility is used to finance the purchase of land in Jl. Palmerah Utara No. 100, West Jakarta, which will be used as an Officer Center, Processing, Operations and Warehouse.

b. Credit Investment-2 with maximum limit of Rp40,000,000 with credit period of 5 years. This facility is used to financing an additional of 70 new outlets.

c. Credit Investment-3 with maximum limit of Rp5,150,000 with credit period of 5 years. This facility is used to financing office and warehouse renovation at Palmerah Street.

d. Credit Investment-4 with maximum limit of Rp17,000,000 with credit period of 5 years. This facility is used to financing the Company’s additional outlets, including interior, land scape and equipment of store.

Tingkat bunga untuk masing-masing fasilitas kredit tersebut

adalah 11,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan

2013 saldo pinjaman Perusahaan atas fasilitas ini adalah

Rp57.129.577 dan Rp32.996.812.

The bears an interest rate of each credit facilities is 11.75% per

annum. As of December 31, 2014 and 2013, the Company

outstanding balances of it loans was Rp57,129,577 and

Rp32,996,812.

Page 94: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 37 paraf:

Utang bank untuk fasilitas kredit investasi ini dijamin dengan aset

Perusahaan sebagai berikut:

This bank loans for facility credit investment are secured by the

Company’s assets as follows: a. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna

Bangunan (SHGB) No. 455 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Palmerah Utara No. 100, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kotamadya Jakarta Barat (Catatan 11).

b. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 502 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Palmerah Utara No. 14 B, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kotamadya Jakarta Barat (Catatan 11).

c. Mesin dan peralatan (Catatan 11).

a. Land and building under Building Right Title No. 455 registered under the name of the Company, located at Jl. Palmerah Utara No. 100, located at Palmerah sub district, Palmerah district, West Jakarta City (Note 11).

b. Land and building under Building Right Title No.502 registered under the name of the Company, located at Jl Palmerah Utara No. 14 B, located at Palmerah sub district, Palmerah district, West Jakarta City (Note 11).

c. Machineries and equipments (Note 11).

Lembaga Non Bank Non Bank Institutions Pada tanggal 22 Pebruari 2002 dan 24 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dari Coralbells International Ltd., pihak ketiga, dengan jumlah keseluruhan sebesar USD6,000,000. Pinjaman ini digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan.

Berdasarkan surat tanggal 30 April 2008 dari Coralbells International Ltd. kepada Perusahaan, efektif tanggal 1 Mei 2008 seluruh saldo pinjaman jangka panjang sebesar USD2,750,000 berikut bunganya, dialihkan ke Tuscan Assets Ltd., pihak ketiga. Efektif sejak Juni 2008, pinjaman ini dikenakan bunga tetap 6% per tahun sesuai dengan adendum perjanjian pada tanggal 30 Mei 2008. Berdasarkan adendum perjanjian pada tanggal 16 Desember 2009 jatuh tempo pinjaman ini diperpanjang sampai tanggal 2 Juli 2015.

On February 22, 2002 and June 24, 2004, the Company obtained a long term loan from Coralbells International Ltd., third party, totaling USD6,000,000. This loan is used to support the Company’s operational activities.

Based on letter dated April 30, 2008 from Coralbells International Ltd. to the Company, effective on May 1, 2008, all outstanding principal long term loans amounted to USD2,750,000, included its interest were transferred to Tuscan Assets Ltd., third party. Effective since June 2008, this loan bears interest rate of 6% per annum according to the amendment of the agreement dated May 30, 2008. Based on amendment of the agreement dated December 16, 2009 which states that the term period of loan is extended up to July 2, 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 saldo pinjaman Perusahaan atas lembaga non bank ini adalah Rp4.881.456 dan Rp7.313.400.

As of December 31, 2014 and 2013, the Company outstanding balances of non bank institution loans was Rp4,881,456 and Rp7,313,400.

19. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 19. Long Term Employee Benefits Liabilities

Grup menghitung dan membukukan beban imbalan kerja

berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 tanggal

25 Maret 2003. Jumlah tenaga kerja yang berhak atas imbalan

kerja sejumlah 2.056 dan 2.506 orang masing-masing pada

tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

The Group calculated and recognized the liabilities on

employee benefits based on Labor Law No. 13 dated

March 25, 2003. The number of employees who are entitled to

receive the benefit totalled 2,056 and 2,506 employees as of

December 31, 2014 and 2013, respectively.

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dihitung oleh Aktuaris

Independen PT Prima Bhaksana Lestari yang menerbitkan

laporan No. 125/PBL/KE/III/2-15 dan No. 148/PBL/KE/111/2014

masing-masing pada tanggal 10 Maret 2015 dan 11 Maret 2014.

Estimated liabilities on employee benefits are calculated by the

Independent Actuary of PT Prima Bhaksana Lestari which

issued their report No. 125/PBL/KE/III/2015 and No.

148/PBL/KE/111/2014 dated March 10, 2015 and March 11,

2014, respectively.

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan

liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan

2013, adalah sebagai berikut:

Actuarial assumptions used for determination of expenses and

liabilities of employee benefits as of December 31, 2014 and

2013, are as follows:

2014 2013

Usia pensiun normal 55 tahun/55 years old 55 tahun/55 years old Normal pension age Tingkat diskonto 8.56% 9.15% Discount rate

Page 95: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 38 paraf:

2014 2013

Estimasi kenaikan gaji di masa datang 6.5% 6.5% Estimated future salaries increase

Tingkat pengunduran diri Umur/Age 18 - 35 = 18% per tahun/per annum

Umur/Age 18 - 35 = 18% per tahun/per annum

Resignation rate

Umur/Age 36 - 44 = 15% per tahun/per annum

Umur/Age 36 - 44 = 15% per tahun/per annum

Umur/Age 45 - 54 = 5% per tahun/per annum

Umur/Age 45 - 54 = 5% per tahun/per annum

Tabel mortalita CSO – 1980 CSO – 1980 Mortality table Metode Projected Unit Credit Projected Unit Credit Method

Mutasi liabilitas imbalan pascakerja yang diakui di laporan posisi

keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movements in employee benefits liability in the consolidated

statements of financial position are as follows:

2014 2013

Rp Rp

Saldo Awal 4,698,326 5,059,920 Beginning Balance

Kewajiban Bersih - Penyesuaian (27,302) -- Liability - Adjustment

Pembayaran Manfaat Karyawan Selama Payment of Employee Benefit during the

Tahun Berjalan (3,238,840) (2,153,944) Current Year

Beban Imbalan Employees' Benefits Expenses

Kerja Tahun Berjalan 2,554,896 1,792,350 in the Current Year

Liabilitas Akhir Tahun 3,987,081 4,698,326 Liabilities at the End of Year

Rincian beban manfaat pasca kerja karyawan yang diakui di

tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The details of employee benefits expenses for the current year

are as follows:

2014 2013

Rp Rp

Biaya Jasa Kini 1,740,132 1,037,004 Current Services Cost

Biaya Bunga 747,879 576,882 Interest Expenses

Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui 66,885 178,464 Realized Actuarial Gain (Loss)

Total Beban Imbalan Kerja Karyawan 2,554,896 1,792,350 Total Employee Benefits Expenses

Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi

keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Employee benefits liabilities recognized in the consolidated

statements of financial position are as follows:

2014 2013

Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti 16,920,567 11,415,599 Present Value of Defined Benefits Obligation

Kerugian Aktuarial yag belum diakui (12,933,486) (6,717,273) Unrecognized Actuarial Losses

Total 3,987,081 4,698,326 Total

Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas imbalan

pasti yang adalah sebagai berikut:

Reconciliation of beginning and ending balance of present

value of defined benefits obligation is as follows:

2014 2013

Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Present Value of Defined Benefits Obligation

Awal Tahun 11,415,599 11,174,345 at Beginning of Year

Beban Jasa Kini 1,740,132 1,037,004 Current Service Cost

Beban Bunga 747,879 576,882 Interest Cost

Pembayaran Imbalan (3,238,840) (2,153,945) Expected Benefit Payment

Kewajiban Bersih - Penyesuaian (27,301) -- Liability - Adjustment

Kerugian Aktuarial yang belum diakui 6,283,097 781,313 Actuarial Gain on Obligation

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Present Value of Defined Benefits Obligation

Akhir Tahun 16,920,567 11,415,599 at End of Year

Page 96: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 39 paraf:

Rincian nilai kini liabilitas, surplus dan defisit program serta

penyesuaian pengalaman pada liabilitas program untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan empat tahun

sebelumnya adalah sebagai berikut:

Detail of present value of liabilities, surplus and deficit program

and experience adjustment on liability program for the year

ended December 31, 2014 and previous four annual periods

are as follows:

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas 16,920,567 11,415,599 11,174,345 8,718,257 5,661,780 Present Value of Liabilities

Defisit Program 16,920,567 11,415,599 11,174,345 8,718,257 5,661,780 Deficit Program

Penyesuaian Pengalaman Experience Adjustment

pada Liabilitas Program -- -- -- -- -- on Liability Program

20. Kepentingan Non Pengendali 20. Non Controlling Interest

Hak minoritas pada entitas merupakan hak pada PT Mitra Hero

Pioneerindo dan PT Putra Asia Perdana Indah sesuai dengan

kepemilikannya pada ekuitas dan laba rugi komprehensif pada

entitas anak.

Non Controlling Interest in subsidiary represents interest in

PT Mitra Hero Pioneerindo and PT Putra Asia Perdana Indah

according to its shares of ownership in the equity and

comprehensive income in subsidiary entity.

21. Modal Saham 21. Share Capital

Susunan pemegang saham Grup berdasarkan laporan PT EDI

Indonesia, Biro Administrasi Efek pada 31 Desember 2014 dan

2013 adalah sebagai berikut:

Composition of the Group’s stockholders based on report from

PT EDI Indonesia, Share Registrar as of December 31, 2014

and 2013 is as follows:

Jumlah Jumlah/ Persentase

Saham/ Total Kepemilikan/

Number of Percentage of

Shares Ownership

(Lembar)

Pemegang Saham /Shares Rp (%) Stockholders

Bank of Singapore Ltd. 104,997,320 52,498,660 47.55 Bank of Singapore Ltd.

Deutsche Bank AG Singapore 48,234,900 24,117,450 21.84 Deutsche Bank AG Singapore

ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd 20,697,000 10,348,500 9.37 ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd

PT Bayu Buana Tbk 19,682,000 9,841,000 8.91 PT Bayu Buana Tbk

Masyarakat/Publik (masing-masing di bawah 5%) 27,196,780 13,598,390 12.33 Public (below 5 % each)

Total 220,808,000 110,404,000 100.00 Total

2014

Jumlah Jumlah/ Persentase

Saham/ Total Kepemilikan/

Number of Percentage of

Shares Ownership

(Lembar/

Pemegang Saham Shares) Rp (%) Stockholders

BNYM SA/NV as Custodian of Bank of Singapore Ltd. 104,997,320 52,498,660 47.55 BNYM SA/NV as Custodian of Bank of Singapore Ltd.

Deutsche Bank AG Singapore 48,234,900 24,117,450 21.84 Deutsche Bank AG Singapore

ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd 20,697,000 10,348,500 9.37 ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd

PT Bayu Buana Tbk 19,682,000 9,841,000 8.91 PT Bayu Buana Tbk

Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 27,196,780 13,598,390 12.33 Public (each below 5 %)

Total 220,808,000 110,404,000 100.00 Total

2013

Page 97: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 40 paraf:

22. Tambahan Modal Disetor 22. Additional Paid-in Capital

Akun ini merupakan selisih antara hasil penjualan saham (agio

saham) kepada masyarakat (penawaran umum perdana) dengan

nilai nominalnya yang dilakukan tahun 1994 setelah dikurangi

dengan pelunasan saham bonus yang dikeluarkan tahun 1995,

dengan rincian sebagai berikut:

This account represents the difference between the price in

which the shares were sold to the public (initial public offering)

and its par value in 1994 after deducting the bonus shares

issued in 1995, with details as follows:

Hasil Penjualan 9.000.000 lembar Saham Proceeds from sale of 9,000,000

dengan nilai @ Rp5.100 Shares @ Rp5,100

Nilai nominal 9.000.000 lembar Saham Fair Value of 9,000,000

dengan nilai @ Rp1.000 Shares @ Rp1,000

36,900,000

Dikurangi: Saham Bonus (31,000,000) Less: Distribution of Bonus Shares

Total 5,900,000 Total

Rp

45,900,000

(9,000,000)

23. Cadangan Umum 23. General Reserves

Pada tahun 1997, berdasarkan Akta Notaris Mudofir Hadi, S.H.,

No. 55 tanggal 19 Juni 1997, Grup menyisihkan sebagian dari

saldo laba sebagai dana cadangan umum sebesar Rp75.968.

In 1997, based on the Notarial Deed of Mudofir Hadi, S.H.,

No. 55 dated June 19, 1997, the Group provided general

reserves amounting to Rp75,968 from retained earnings.

24. Pendapatan Usaha - Bersih 24. Operating Revenues - Net

Akun ini merupakan pendapatan dari penjualan Grup masing-

masing pada 240 dan 234 gerai pada tahun 2014 dan 2013

dengan rincian sebagai berikut:

This account represents revenue generated by the Group from

the 240 and 234 outlets in 2014 and 2013, respectively, with

the following details:

2014 2013

Rp Rp

California Fried Chicken 349,277,109 358,496,714 California Fried Chicken

Sapo Oriental 18,389,215 22,185,127 Sapo Oriental

Cal Donat 4,828,890 4,395,747 Cal Donat

Subtotal 372,495,214 385,077,588 Subtotal

Pendapatan dari Royalti dan Franchise Fee 4,103,327 5,473,827 Revenue from Royalty and Initial Fee

Total 376,598,541 390,551,415 Total

25. Beban Pokok Penjualan 25. Cost of Goods Sold

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2014 2013

Rp Rp

Persediaan Awal 15,549,029 16,934,193 Beginning Balance of Inventories

Pembelian 132,082,116 124,301,998 Purchases

Barang Tersedia untuk Dijual 147,631,145 141,236,191 Goods Available for Sale

Persediaan Akhir (21,890,419) (15,549,029) Ending Balance of Inventories

Beban Pokok Penjualan 125,740,726 125,687,162 Cost of Goods Sold

Page 98: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 41 paraf:

Pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian

bersih masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 merupakan

pembelian bahan baku kepada pihak ketiga adalah sebagai

berikut:

Purchases of raw materials which represent more than 10% of

net purchases in 2014 and 2013 represent purchases from third

parties are as follows:

2014 2013 2014 2013

Rp Rp % %

PT Putra Mandiri 11,709,698 19,720,660 8.87 15.87 PT Putra Mandiri

Total 11,709,698 19,720,660 8.87 15.87 Total

Persentase dari

Total Pembelian/

Percentage

of Total Purchases

26. Beban Penjualan 26. Selling Expenses

2014 2013

Rp Rp

Gaji dan Tunjangan 71,310,162 71,235,434 Salaries and Allowances

Sewa dan Service Charge 39,602,934 37,891,830 Rent and Service Charges

Listrik, Air, dan Telepon 38,077,328 33,727,210 Electricity, Water and Telephone

Penyusutan Aset Tetap 13,701,428 11,380,112 Depreciation of Fixed Assets

Biaya Pemasaran 10,876,194 6,987,766 Marketing Expenses

Alat-alat Kantor 4,007,799 3,376,823 Office Supplies

Perbaikan, Pemeliharaan dan Pemakaian Suku Cadang 3,546,550 4,541,219 Repaired, Maintenance and Usage of Spareparts

Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi 2,180,113 2,456,206 Expedition, Travel and Transportation

Iuran dan Retribusi 1,437,056 1,479,929 Fees and Retribution

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) 1,720,166 1,349,897 Others (each below Rp1 billion)

Total Beban Penjualan 186,459,730 174,426,426 Total Selling Expenses

27. Beban Umum dan Administrasi 27. General and Administrative Expenses

2014 2013

Rp Rp

Gaji dan Tunjangan 36,972,608 34,254,814 Salaries and Allowances

Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi 9,379,302 7,271,482 Expedition, Travel and Transportation

Listrik, Air, dan Telepon 2,678,843 2,352,179 Electricity, Water and Telephone

Iuran dan Retribusi 1,785,640 1,493,180 Fees and Retribution

Penyusutan Aset Tetap 1,500,146 1,732,743 Depreciation of Fixed Assets

Perbaikan, Pemeliharaan dan Pemakaian Suku Cadang 1,212,865 1,291,515 Repaired, Maintenance and Usage of Spareparts

Sewa dan Service Charge 651,294 2,347,691 Rent and Service Charges

Jasa Profesional dan Pelatihan 564,773 567,667 Professional Fees and Training

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 1,682,314 1,588,481 Others (each below Rp500 millions)

Total Beban Umum dan Administrasi 56,427,785 52,899,752 Total General and Administrative Expenses

Page 99: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 42 paraf:

28. Pendapatan (Beban) Lainnya 28. Other Income (Expenses)

a. Pendapatan Lainnya a. Other Incomes

2014 2013

Rp Rp

Laba Pelepasan Investasi 24,341,055 -- Gain on Divestment of Investment

Laba Selisih Kurs - Bersih 789,654 -- Gain on Foreign Exchange - Net

Keuntungan Penjualan Aset Tetap (Catatan 11) 629,888 1,246,666 Gain on Disposal of Assets (Note 11)

Pendapatan Dividen 540,755 513,717 Dividend Income

Lain-lain 1,727,069 2,387,429 Others

Total Pendapatan Lainnya 28,028,421 4,147,812 Total Other Income

b. Beban Lainnya b. Other Expenses

2014 2013

Rp Rp

Rugi Penghapusan Aset Tetap (Catatan 11) (1,169,241) (1,427,964) Loss on Write-off of Assets (Note 11)

Rugi Selisih Kurs - Bersih -- (1,646,291) Loss on Foreign Exchange - Net

Lain-lain (609,353) (139,447) Others

Total Beban Lainnya (1,778,594) (3,213,702) Total Other Expenses

29. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi 29. Related Party Transactions

Manajemen kunci termasuk dewan direksi, dewan komisaris dan

personil manajemen kunci lainnya (Catatan 1.d).

Key management includes board of directors, board of

commisioners and other key management personnel

(Note 1.d).

Tidak ada imbalan pasca kerja untuk personil manajemen kunci.

Manfaat jangka pendek untuk personil manajemen kunci

merupakan gaji kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris

pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp6.001.816

dan Rp5.092.750.

No post employment benefit for key management personnel.

The short-term benefits for key management personnel

represents salaries paid to Board of Directors and Board of

Commisioners in 2014 and 2013 amounting to Rp6,001,816

and Rp5,092,750, respectively.

Hubungan dan sifat saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut: The relationship and nature of transactions with related

parties are as follows:

No. Pihak Berelasi/ Related Parties

Hubungan dengan Perusahaan/ Relationship

Transaksi/ Transaction

1. Komisaris dan Direksi/

Commissioners and

Directors

Manajemen Kunci/ Key

Management

Beban Imbalan Kerja/ Employee Benefit Expense

2. PT Maskapai Reasuransi

Indonesia Tbk

Mempunyai Pemegang Saham

yang sama dengan Perusahaan/

Having the same stockholders

with the Company

Pembelian Aset Tetap/ Purchase of Fixed Assets

Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan

dalam laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties have been disclosed the

consolidated financial statements.

Page 100: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 43 paraf:

30. Laba per Saham 30. Earnings Per Share

2014 2013

Rp Rp

Laba yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Income Attributable to Owner of the

Entitas Induk (Rupiah Penuh) 19,387,941 23,468,116 Parent Entity (Full Amount)

Total Saham Beredar (Lembar) 220,808 220,808 Total Common Outstanding Share (shares)

Laba per Saham (Rupiah Penuh) 87.80 106.28 Earnings per Share (Full Amount)

31. Ikatan dan Perjanjian 31. Commitments and Agreements

Grup melakukan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga untuk

menggunakan merek dagang milik Grup “California Fried

Chicken (CFC)”. Sesuai dengan perjanjian waralaba, masing-

masing pihak pengguna hak waralaba diwajibkan membayar

kepada Group berupa biaya waralaba (initial fee) sebesar

Rp125.000 dan biaya royalty sebesar 7% dari penjualan kotor.

The Group entered into franchise agreements with the third

parties to use Group trademark “California Fried Chicken

(CFC)”. According to franchise agreement, the user of franchise

brand should pay initial fee to the Group amounted to

Rp125,000 and 7% royalty from gross sales.

Jumlah gerai waralaba sampai dengan 31 Desember 2014 dan

2013 masing-masing sebanyak 33 gerai dan 40 gerai yang

tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Jangka waktu

perjanjian selama 5 (lima) tahun, perjanjian terakhir sampai

dengan tahun 2018.

The number of franchise outlets as of December 31, 2014 and

2013 totalled 33 outlets and 40 outlets, repectively that located

spreadly throughout Indonesia. The term of agreement is

5 (five) years which the latest will be ended in 2018.

32. Transaksi dan Saldo dalam 32. Balances and Transactions in

Mata Uang Asing Foreign Currencies

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup mempunyai

aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai

berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s monetary

assets and liabilities denominated in foreign currency are as

follows:

2014 2013 2014 2013

Aset / Assets

Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalents

Pihak Ketiga / Third Parties USD 32,683.89 33,513.99 406,588 408,502

406,588 408,502

Liabilitas / Liabilities

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang/

Long Term Bank Loan and Non Bank Institutions

Pihak Ketiga / Third Parties USD 392,400.00 600,000.00 4,881,456 7,313,400

4,881,456 7,313,400Total - Bersih / Total - Net (4,474,868) (6,904,898)

Mata Uang Asing / Foreign Currency Ekuivalen / Equivalent Rupiah

33. Informasi Segmen 33. Segment Information

Manajemen telah menentukan segmen operasi didasarkan pada

laporan yang ditelaah oleh Direksi, yang digunakan dalam

mengambil keputusan strategis. Direksi mempertimbangkan

operasi bisnis dari perspektif jenis bisnis dan geografis.

The management has classified segment operation based on

the report evaluated by the Director, which has been used as a

basis of strategic decision. The Director considered the

business operation from the perspective of business

classification and geographics.

Page 101: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 44 paraf:

Segmen operasi Grup dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) unit

bisnis stratejik yang menawarkan produk yang berbeda yaitu

ayam goreng (CFC), masakan oriental (Sapo Oriental) dan donat

(Cal Donat).

Operating segment of the Group can be classified into 3 (three)

strategic business units which provide various products consist

of fried chicken (CFC), oriental food (Sapo Oriental) and

donuts (Cal Donuts).

Jumlah yang dilaporkan kepada pengambil keputusan

operasional sehubungan dengan jumlah aset dan liabilitas diukur

dengan cara yang konsisten dengan yang dilaporkan dalam

laporan keuangan konsolidasian. Aset dan liabilitas ini

dialokasikan berdasarkan operasi segmen.

The amounts provided to the chief operating decision-maker

with respect to total assets and liabilities are measured in a

manner consistent with that of the consolidated financial

statements. These assets and liabilities are allocated based on

the operations of the segment.

Tidak ada pendapatan, aset, dan liabilitas yang tidak dapat

dialokasikan kepada operasi segmen tertentu.

There are no revenue, assets, and liabilities that cannot be

allocated to a particular operating segment.

California Fried Sapo Cal Total/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Chicken Oriental Donat Total Elimination Consolidated

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Revenues

Pihak Eksternal 358,448,885 18,389,215 4,828,891 381,666,991 (5,068,450) 376,598,541 External Parties

Antar Segmen -- -- -- -- -- -- Among Segment

Jumlah Pendapatan 358,448,885 18,389,215 4,828,891 381,666,991 (5,068,450) 376,598,541 Total Revenues

Hasil Segmen 240,342,271 12,600,716 2,998,471 255,941,458 (5,083,643) 250,857,815 Segment Results

Beban Penjualan (173,806,868) (14,246,454) (3,474,857) (191,528,180) 5,068,450 (186,459,730) Selling Expenses

Beban Umum dan administrasi (55,746,773) (529,256) (151,755) (56,427,784) -- (56,427,785) General and Administrative Expenses

Beban Lainnya (1,778,594) Other Expenses

Pendapatan Lainnya 28,028,421 off and OthersOther Income

Biaya Keuangan (7,752,991) Finance Costs

Penghasilan Keuangan 271,097 Finance Income

Laba Sebelum Pajak 26,738,233 Income Before Income Tax

Beban Pajak Penghasilan (5,246,709) Income Tax

Laba Tahun Berjalan 21,491,524 Income for the Year

2014

California Fried Sapo Cal Total/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Chicken Oriental Donat Total Elimination Consolidated

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Segmen 226,350,107 6,844,605 1,192,093 234,386,805 26,372,499 260,759,304 Segment Assets

Investasi Tersedia Untuk Dijual 17,040,009 -- -- 17,040,009 (17,040,009) -- Available for Sale Investments

Aset tidak dapat Dialokasi -- -- -- -- -- 33,418,394 Unallocated Assets

Total Aset 243,390,116 6,844,605 1,192,093 251,426,814 9,332,490 294,177,698 Total Assets

Liabilitas Segmen 40,471,391 -- -- 40,471,391 -- 40,471,391 Segment Liabilities

Liabilitas tidak dapat Dialokasi -- -- -- -- -- 92,397,719 Unallocated Liabilities

Jumlah Liabilitas 40,471,391 -- -- 40,471,391 -- 132,869,109 Total Liabilities

2014

California Fried Sapo Cal Konsolidasian/

Chicken Oriental Donat Consolidated

Rp Rp Rp Rp

Arus Kas dari Aktivitas Operasi 15,021,020 (712,028) 113,400 14,422,393 Cash Flows from Operating Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (36,036,560) (348,231) (66,821) (36,451,612) Cash Flows from Investing Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 19,217,617 -- -- 19,217,617 Cash Flows from Financing Activities

2014

Page 102: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 45 paraf:

California Fried Sapo Cal Total/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Chicken Oriental Donat Total Elimination Consolidated

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Revenues

Pihak Eksternal 368,734,484 22,185,127 4,395,746 395,315,357 (4,763,942) 390,551,415 External Parties

Antar Segmen -- -- -- -- -- -- Among Segment

Jumlah Pendapatan 368,734,484 22,185,127 4,395,746 395,315,357 (4,763,942) 390,551,415 Total Revenues

Hasil Segmen 251,963,554 14,410,413 3,025,648 269,399,615 (4,535,362) 264,864,253 Segment Result

Beban Penjualan (159,565,867) (16,942,674) (3,103,841) (179,612,382) 5,185,956 (174,426,426) Selling Expenses

Beban Umum dan administrasi (52,162,427) (364,470) (372,855) (52,899,752) -- (52,899,752) General and Administrative Expenses

Beban Lainnya (3,213,702) Other Expenses

Pendapatan Lainnya 4,147,812 Other Income

Biaya Keuangan (4,212,997) Finance Costs

Penghasilan Keuangan 127,826 Finance Income

Laba Sebelum Pajak 34,387,014 Income Before Income Tax

Beban Pajak Penghasilan (9,043,007) Income Tax

Laba Tahun Berjalan 25,344,007 Income for the Year

2013

California Fried Sapo Cal Total/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Chicken Oriental Donat Total Elimination Consolidated

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Segmen 175,016,979 7,736,312 658,623 183,411,914 31,745,679 215,157,592 Segment Assets

Investasi Tersedia Untuk Dijual 35,149,062 -- -- 35,149,062 (35,149,062) -- Available for Sale Investments

Aset tidak dapat Dialokasi -- -- -- -- -- 35,512,816 Unallocated Assets

Total Aset 210,166,041 7,736,312 658,623 218,560,976 (3,403,383) 250,670,408 Total Assets

Liabilitas Segmen 28,661,953 -- -- 28,661,953 -- 28,661,953 Segment Liabilities

Liabilitas tidak dapat Dialokasi -- -- -- -- -- 65,794,438 Unallocated Liabilities

Jumlah Liabilitas 28,661,953 -- -- 28,661,953 -- 94,456,391 Total Liabilities

2013

California Fried Sapo Cal Konsolidasian/

Chicken Oriental Donat Consolidated

Rp Rp Rp Rp

Arus Kas dari Aktivitas Operasi 20,240,117 (300,929) (7,245) 19,931,943 Cash Flows from Operating Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (32,058,140) (348,231) (66,821) (32,473,192) Cash Flows from Investing Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 8,621,649 -- -- 8,621,649 Cash Flows from Financing Activities

2013

Grup tidak menyajikan informasi geografis dalam catatan atas

laporan keuangan, karena informasi yang relevan digunakan

untuk pengambilan keputusan manajemen didasarkan pada

informasi segmen usaha atas produk yang ditawarkan.

Seluruh kegiatan Grup dijalankan dan terpusat di Indonesia.

The Group does not disclose geographical information in the

notes to the consolidated financial statements, since relevant

information used for the management’s decision making is based

on the operating segment information for the deliverable

products.

Whole operation of the Group are solely based in Indonesia.

34. Manajemen Risiko Keuangan 34. Financial Risks Management

a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

a. Factors and Policies of Financial Risk Management

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu, risiko

likuiditas, risiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko

kredit. Grup mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai

berikut:

In its operating, investing and financing activities, the

Group are exposed to the following financial risks:

liquidity risk, foreign currency risk, interest rate risk and

credit risk and define those risks as follows:

Risiko kredit merupakan risiko yang muncul

dikarenakan debitur tidak membayar semua atau

sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat

waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.

Credit risk represents risk due to the possibility that

a customer will not repay all or a portion of a

receivable or will not repay in a timely manner and

therefore will cause a loss the Group.

Page 103: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 46 paraf:

Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan

Grup membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo.

Saat ini Grup berharap dapat membayar semua

liabilitas pada saat jatuh tempo.

Liquidity risk represents risk of the Group’s inability

to repay all their liabilities at maturity date. At

present the Group does expect to pay all liabilities at

their contractual maturity.

Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai

instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai

tukar mata uang asing.

Foreign currency risk represents fluctuation of

financial instrument caused by changes of foreign

currency exchange.

Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas

nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen

keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga

pasar, dan risiko suku bunga atas arus kas, yaitu risiko

arus kas di masa datang akan berfluktuasi karena

perubahan suku bunga pasar.

Interest rate risk consists of fair value interest rate

risk, which is the risk of fluctuation of financial

instrument caused by changes in in market interest

rate, and cash flow interest rate risk, which is the risk

that the future cash flow of a financial instruments

will fluctuate due to changes in market interest rate.

Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara

efektif, Direksi Grup telah menyetujui beberapa strategi

untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan

tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan

yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko

keuangan yang dihadapi Grup.

In order to effectively manage those risks, the Board of

Directors of the Group has approved some strategies for

the management of financial risks, which are in line with

corporate objectives. These guidelines set up objectives

and action to be taken in order to manage the financial

risks that the Group faces.

Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut:

Meminimalkan dampak dari perubahan mata uang dan

risiko pasar atas semua jenis transaksi dengan

menyediakan cadangan mata uang yang cukup;

Memaksimalkan penggunaan lindung nilai alamiah

yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting

alami antara pendapatan dan biaya dan hutang piutang

dalam mata uang yang sama; dan

Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan

secara bijaksana, konsisten, dan mengikuti praktik

pasar terbaik.

The major guidelines of this policy are the following:

Minimize effect of changes in foreign exchange and

market risk for all kind of transactions by providing

adequate foreign currencies reserve;

Maximize the use of “natural hedge” favouring as

much as possible the natural off-setting of revenue

and costs and payables receivables denominated in

the same currency; and

All financial risk management activities carried out

on a prudent, consistent basis, and following the

best market practices.

(i) Risiko Kredit (i) Credit Risk

Grup mengelola risiko kredit terkait dengan simpanan

dana di bank dan penempatan deposito berjangka

dengan hanya menggunakan bank-bank yang memiliki

reputasi dan predikat yang baik untuk mengurangi

kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank.

The Group manage credit risk exposed from its

deposits in banks and time deposits by using banks

with good reputation and ratings to mitigate financial

loss through potential failure of the banks.

Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan,

Grup mengendalikan eksposur risiko kredit dengan

menetapkan kebijakan atas persetujuan atau penolakan

kontrak kredit baru. Kepatuhan atas kebijakan tersebut

dipantau oleh Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam

persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak

rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini,

tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara

signifikan.

In respect of credit exposures given to customer, the

Group controls its exposure to credit risk by setting

its policy in approval or rejection of new credit

contract. Compliance to the policy is monitored by

the Board of Director. As part of the process in

approval or rejection, the customer reputation and

track record is taking into consideration. There are

no significant concentrations of credit risk.

Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup

terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat

masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan

pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

At the reporting date, the Group’s maximum

exposure to credit risk is represented by the carrying

amount of each class of financial assets presented in

the consolidated statements of financial position.

Page 104: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 47 paraf:

2014 2013

Rp Rp

Kas dan Setara Kas 11,309,437 14,211,574 Cash and Cash Equivalents

Investasi Tersedia untuk Dijual 17,040,009 35,149,062 Available for Sale Investments

Piutang Usaha-Pihak Ketiga 2,130,487 2,029,076 Trade Receivables -Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 3,746,515 1,519,368 Other Current Financial Assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 3,364,769 3,352,781 Other Non Current Financial Assets

Total 37,591,217 56,261,861 Total

Kualitas Kredit Aset Keuangan Credit Quality of Financial Assets

Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan

rekening bank dan piutang dengan memonitor reputasi,

peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari

masing-masing pihak dalam kontrak. Untuk bank, hanya

pihak-pihak independen dengan predikat baik yang

diterima.

The Group manages credit risk exposed from its

deposits with banks and receivables by monitoring

reputation, credit ratings and limiting the agregrate

risk to any individual counterparty. For banks, only

independent parties with a good rating are accepted.

Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh

tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat

dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal

(jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis

mengenai tingkat gagal bayar debitur.

The credit quality of financial assets that are neither

past due nor impaired can be assesed by reference

to external credit ratings (if available) or to historical

information about counterparty defaults rates.

a) Kas dan Setara Kas a) Cash and Cash Equivalent

2014 2013

Rp Rp

Bank - Pihak Ketiga Cash in Banks - Third Parties

Dengan pihak yang memiliki peringkat Counterparties with external

kredit eksternal credit rating

Fitch Fitch

- AAA 8,016,785 10,030,155 - AAA

8,016,785 10,030,155

Dengan pihak yang tidak memiliki peringkat Counterparties without external

kredit eksternal -- -- credit rating

8,016,785 10,030,155

Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga Time Deposits at Third Parties

Dengan pihak yang memiliki peringkat Counterparties with external

kredit eksternal credit rating

Fitch Fitch

- AAA 500,000 -- - AAA

500,000 --

Total 8,516,785 10,030,155 Total

b) Investasi Jangka Pendek b) Short Term Investment

2014 2013

Rp Rp

Bank - Pihak Ketiga Cash in Banks - Third Parties

Dengan pihak yang memiliki peringkat Counterparties with external

kredit eksternal credit rating

Fitch Fitch

- AAA 3,500,000 1,500,000 - AAA

Total 3,500,000 1,500,000 Total

Page 105: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 48 paraf:

c) Piutang Usaha dan Aset Keuangan Lancar Lainnya

c) Trade Receivables and Other Current Financial Assets

2014 2013

Rp Rp

Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Counterparties Without

Peringkat Kredit Eksternal External Credit Rating

Grup 1 2,377,002 2,048,444 Group 1

Grup 2 -- -- Group 2

Total 2,377,002 2,048,444 Total

Grup 1 – pelangan yang sudah ada/ pihak-pihak

berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya

kasus gagal bayar di masa terdahulu.

Grup 2 – pelanggan yang sudah ada/ pihak-pihak

berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa

kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.

Group 1 – Existing customers/related parties

(more than six months) with no default in the

past.

Group 2 – Existing customers/related parties

(more than six months) with some defaults in the

past.

(ii) Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa

memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.

Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua

liabilitas pada saat jatuh tempo. Grup memiliki kas dan

setara kas dan aset keuangan lainnya yang dapat

digunakan untuk memenuhi memenuhi liabilitas

keuangan jangka pendeknya.

(ii) Liquidity Risk

Liquidity risk is the risk that the Group is unable to

meet its obligations when they fall due.

At present the Group expects to pay all liabilities at

their contractual maturity. The Group has cash and

cash equivalents and other financial assets which

can be used to meet its short term financial liabilities.

Untuk memenuhi liabilitas keuangan jangka panjangnya,

Grup berharap dapat meningkatkan pendapatan

usahanya setiap tahun melalui penambahan gerai dan

peningkatan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga

maupun pihak berelasi.

Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan

berdasarkan sisa umur jatuh temponya:

To fulfill their long term financial liabilities, the Group

expects to increase their annual revenues through

expansion of stores and increase the franchise

cooperation with third parties and related parties.

The following table analyses financial liabilities by

remaining contractual maturity:

Kurang dari 1 - 2 Tahun/ 2 - 5 Tahun/ Diatas 5 Tahun/ Jumlah/ Total Nilai Wajar/

Satu Tahun/Less Years Years More than 5 Years Fair Value

than One Year

Liabilitas Keuangan diukur pada Financial Liabilities at Amortized

Biaya perolehan diamortisasi: cost:

Utang Usaha-Pihak Ketiga 21,021,686 -- -- -- 21,021,686 21,021,686 Trade Payables-Third Parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 12,769,575 -- -- -- 12,769,575 12,769,575 Other Current Financial Liabilites

Beban Akrual 5,463,221 -- -- -- 5,463,221 5,463,221 Accrued Expenses

Utang Bank Jangka Pendek 9,640,761 -- -- -- 9,640,761 9,640,761 Short Term Bank Loans

Utang Bank dan Lembaga Non Bank Long Term of Bank Loans and Non Bank

Jangka Panjang -- 12,242,146 -- 49,768,887 62,011,033 62,011,033 Institution

Total 48,895,243 12,242,146 -- 49,768,887 110,906,276 110,906,276 Total

2014

Kurang dari 1 - 2 Tahun/ 2 - 5 Tahun/ Diatas 5 Tahun/ Jumlah/ Total Nilai Wajar/

Satu Tahun/Less Years Years More than 5 Years Fair Value

than One Year

Liabilitas Keuangan diukur pada Financial Liabilities at Amortized

Biaya perolehan diamortisasi: cost:

Utang Usaha-Pihak Ketiga 15,582,454 -- -- -- 15,582,454 15,582,454 Trade Payables-Third Parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 5,384,089 -- -- -- 5,384,089 5,384,089 Other Current Financial Liabilites

Beban Akrual 7,908,741 -- -- -- 7,908,741 7,908,741 Accrued Expenses

Utang Bank Jangka Pendek 9,502,918 -- -- -- 9,502,918 9,502,918 Short Term Bank Loans

Utang Bank dan Lembaga Non Bank Long Term of Bank Loans and Non Bank

Jangka Panjang -- 13,089,964 -- 27,220,248 40,310,212 40,310,212 Institution

Total 38,378,202 13,089,964 -- 27,220,248 78,688,414 78,688,414 Total

2013

Page 106: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 49 paraf:

(iii) Risiko Mata Uang

Grup tidak signifikan terekspos risiko mata uang asing

untuk pinjaman jangka panjang dalam US. Dolar. Grup

tidak mempersiapkan kebijakan khusus untuk

meminimalkan risiko. Tidak ada aktivitas lindung nilai

mata uang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

(iii) Foreign Currency Risk

The Group is exposed to currency risk for payment

of long term loan in US. Dollar. The Group did not

prepare any specific policy to minimize the risk.

There is no currency hedging activities as of

December 31, 2014 and 2013.

Aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing pada

31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan jenis mata

uang disajikan pada Catatan 32.

Financial assets and liabilities denominated in

foreign currency as of December 31, 2014 and

2013 based on foreign currency represented in

Note 32.

Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan

perubahan tingkat pertukaran mata uang asing terhadap

Rupiah, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak

terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan sebagai

berikut:

The following table demonstrates the sensitivity to a

reasonably changes of foreign currencies against

Rupiah, with all other variable held constant, with

the effect to the consolidated income before

corporate tax expense:

2014 2013

Rp Rp

Dampak Terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan Effect on Income Before Income Tax

Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (1%) (44,749) (69,049) Change in exchange rate against Rupiah (1%)

Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (-1%) 44,749 69,049 Change in exchange rate against Rupiah (-1%)

(iv) Risiko Suku Bunga

Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus

kas masa depan dari suatu instrumen keuangan

berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.

Grup memiliki pinjaman jangka pendek dengan bunga

mengambang dan jangka panjang dengan bunga tetap.

Grup akan memonitor secara ketat pergerakan suku

bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami

kenaikan yang signifikan maka Grup akan

menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi

pinjaman.

Pada saat ini, Grup tidak mempersiapkan kebijakan atau

pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga

untuk mengarungi risiko nilai wajar yang berhubungan

dengan risiko arus kas yang terkait dengan liabilitas

tingkat bunga mengambang. Tidak terdapat aktivitas

lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember

2014 dan 2013.

(iv) Interest Rate Risk

Cash flow interest rate risk is the risk that the future

cash flows of a financial instrument will fluctuate

because of changes in market interest rates.

The Group has short term and long term debt with

floating interest rates. The Group will strictly monitor

the market interest rate fluctuation and if the interest

rate significantly increased, the Group will

renegotiate the interest rate to the lender.

At present, the Group did not prepare certain policy

or arrangement in order to manage the interest rate

risk to mitigate the fair value risk relating to the cash

flow risk related to floating interest rate liabilities.

There is no interest rate hedging activities in place

as of December 31, 2014 and 2013.

Tabel berikut memperlihatkan rincian liabilitas keuangan

berdasarkan jenis bunga:

The following table shows the breakdown of

financial liabilities by type of interest:

Suku Bunga

Tertimbang/

Weighted Average

Effective Interest

Rate 2014 2013

(%) Rp Rp

Bunga Mengambang 10% - 11,75% 66,770,338 42,499,730 Floating Rate

Bunga Tetap 6% 4,881,456 12,697,489 Fixed Rate

Tanpa Bunga -- 39,254,482 23,491,195 Non-interest Bearing

Total 110,906,276 78,688,414 Total

Page 107: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 50 paraf:

Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan

perubahan tingkat bunga pinjaman. Dengan asumsi

variable lainkonstan, laba sebelum beban pajak

konsolidasian dipengaruhi oleh tingkat suku bunga

mengambang sebagai berikut:

The following table demonstrates the sensitivity to a

reasonably possible change in interest rates on that

portion of loans. With all other variables held

constant, the consolidated income before tax

expenses is affected by the impact on floating rate

loans as follows:

2014 2013

Rp Rp

Dampak Terhadap Laba Sebelum Beban Pajak : Effect on Income Before Tax Expenses:

Kenaikan dalam Satuan Poin (+100) (716,518) (498,131) Increase in Basis Point (+100)

Penurunan dalam Satuan Poin (+100) 716,518 498,131 Decrease in Basis Point (+100)

Estimasi Nilai Wajar Fair Value Estimation

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk

keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk

keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and financial

liabilities must be estimated for recognition and

measurement or for disclosure purposes.

PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai

wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

SFAS No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures”

requires disclosure of fair value measurements by

level of the following fair value measurement

hierarchy:

a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif

untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);

b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam

tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau

liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau

secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga)

(Tingkat 2); dan

c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi

(input yang tidak dapat di observasi) (Tingkat 3).

a) quoted prices (unadjusted) in active markets for

identical assets or liabilities (Level 1);

b) inputs other than quoted prices included within

level 1 that are observable for the asset or

liability, either directly (as prices) or indirectly

(derived from prices) (Level 2); and

c) inputs for the asset or liability that are not

based on observable market data

(unobservable inputs) (Level 3).

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai

wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

The fair value of financial assets and liabilities and

their carrying amounts are as follows:

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value

Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan Financial Assets

Kas dan Setara Kas 11,309,437 11,309,437 14,211,574 14,211,574 Cash and Cash Equivalents

Investasi Tersedia untuk Dijual 17,040,009 17,040,009 35,149,062 35,149,062 Available for Sale Investments

Piutang Usaha-Pihak Ketiga 2,130,487 2,130,487 2,029,076 2,029,076 Trade Receivable-Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 3,746,515 3,746,515 1,519,368 1,519,368 Other Current Financial Assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 3,364,769 3,364,769 3,352,781 3,352,781 Other Non Current Financial Assets

Total 37,591,217 37,591,217 56,261,861 56,261,861 Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Utang Bank Jangka Pendek 9,640,761 9,640,761 9,502,918 9,502,918 Short Term Bank Loans

Utang Usaha-Pihak Ketiga 21,021,686 21,021,686 15,582,454 15,582,454 Trade Payables-Third Parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 12,769,575 12,769,575 5,384,089 5,384,089 Other Current Financial Liabilites

Beban Akrual 5,463,221 5,463,221 7,908,741 7,908,741 Accrued Expenses

Utang Bank dan Lembaga Non Bank Long Term Bank Loans and Non Bank

Jangka Panjang 62,011,033 62,011,033 40,310,212 40,310,212 Institution

Total 110,906,276 110,906,276 78,688,414 78,688,414 Total

20132014

Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan

liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan

liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember

2014 dan 2013, karena dampak pendiskontoan yang

tidak signifikan.

Management believes that the book value of

financial assets and liabilities approaching fair value

of the assets and financial liabilities as at December

31, 2014 and 2013, as the impact of discounting is

not significant.

Page 108: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 51 paraf:

35. Pengelolaan Permodalan 35. Capital Management

Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untuk

mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta

memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku

kepentingan lainnya.

The Group’s objectives when managing capital are to

safeguard the Group’s ability to continue as a going concern

whilst seeking to maximize benefits to shareholders and

other stakeholders.

Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur

permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil

pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan

mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi

modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang,

proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi

peluang investasi yang strategis. Dalam rangka

mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat

menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para

pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset

untuk mengurangi utang.

The Group actively and regularly reviews and manages its

capital structure to ensure optimal capital structure and

shareholder returns, taking into consideration the future

capital requirements and capital efficiency of the Group,

prevailing and projected profitability, projected operating

cash flows, projected capital expenditures and projected

strategic investment opportunities. In order to maintain or

adjust the capital structure, the Group may adjust the

amount of dividends paid to shareholders, issue new shares

or sell assets to reduce debt.

Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian.

Rasio gearing dihitung dengan membagi pinjaman bersih dengan

jumlah ekuitas yang disesuaikan. Pinjaman bersih dihitung

dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara

kas serta kas yang dibatasi penggunaannya.

The Group monitors capital on the basis of the Group’s

consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as

net debt divided by adjusted equity. Net debt is calculated as

total borrowings less cash and cash equivalents and

restricted funds.

Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah

sebagai berikut:

The gearing ratios as of December 31, 2014 and 2013 are

as follows:

2014 2013

Rp Rp

Total Utang Bank dan Lembaga Non Bank 71,651,794 49,813,130 Total Bank Loans and Non Bank Institutions

Dikurangi: Less:

Kas dan Setara Kas 11,309,437 14,211,574 Cash and Cash Equivalents

Pinjaman - Bersih 60,342,357 35,601,556 Net - Payable

Total Ekuitas Yang Disesuaikan 150,875,534 147,884,545 Adjusted Equity

Rasio Gearing Konsolidasian 40% 24% Consolidated Gearing Ratio

36. Reklasifikasi Akun 36. Reclassification of Accounts

Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2013 telah

direklasifikasikan sesuai dengan penyajian laporan keuangan

tahun 2014. Akun-akun dalam laporan keuangan untuk tahun

yang berakhir pada 31 Desember 2013 yang telah direklasifikasi

adalah sebagai berikut:

Certain accounts in the 2013 financial statements have

been reclassified in accordance with the presentation of

2014 financial statements. The accounts in the financial

statements for the year ended December 31, 2013 which

have been reclassified are as follows:

Sebelum Setelah

reklasifikasi/ reklasifikasi/

Before Reklasifikasi/ After

reclassification Reclassification reclassification

Laporan laba rugi Consolidated statement

komprehensif konsolidasian of comprehensive Income

31 Desember 2013 December 31, 2013

Beban Penjualan 198,806,998 24,380,572 174,426,426 Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi 28,519,180 (24,380,572) 52,899,752 General and Administrative Expenses

Page 109: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 52 paraf:

37. Informasi Tambahan 37. Supplementary Information

Informasi keuangan Perusahaan (entitas induk) terlampir, yang

terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember

2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan

ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada

tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi

signifikan dan informasi penjelasan lainnya (secara kolektif

disebut sebagai “Informasi Keuangan Entitas Induk”) yang

disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan

keuangan konsolidasian, disajikan untuk tujuan analisis

tambahan dan bukan merupakan bagian dari laporan keuangan

konsolidasian yang diharuskan menurut Standar Akuntasi

Keuangan di Indonesia. Informasi Keuangan Entitas Induk

merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari

dan berkaitan secara langsung dengan catatan akuntansi dan

catatan lainnya yang mendasarinya yang digunakan untuk

menyusun laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying financial information of the Company

(parent), which comprises the statements of financial position

as of December 31, 2014, and the statement of

comprehensive income, statements of changes equity, and

statements of cash flows for the year then ended, and a

summary of significant accounting policies and other

explanatory information (collectively referred to as the “Parent

Financial Information”), which is presented as a

supplementary information to the consolidated financial

statements, is presented for the purposes of additional

analysis and is not a required part of the consolidated financial

statements under Indonesian Financial Accounting Standards.

The Parent Financial Information is the responsibility of

management and was derived from and relates directly to the

underlying accounting and other records used to prepare the

consolidated financial statements.

38. Standar Akuntansi Baru yang Belum 38. New Accounting Standards not Yet

Berlaku Tahun Buku 2014 Effective for Year 2014

Pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan

beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru

dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang

dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas PSAK tersebut

tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut:

In December 2013, the DSAK - IAI issued a number of new

and revised statement of financial accounting standards

(SFAS) that will become effective for the annual period

beginning of January, 2015. Early adoption of these standards

is not permitted. The SFASs are:

PSAK No. 65: “Laporan Keuangan Konsolidasian”

PSAK No. 66: “Pengaturan Bersama”

PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan dalarn Entitas

Lain”

PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar”

PSAK No. 1 (revisi 2013): “Penyajian Laporan Keuangan”

PSAK No. 4 (revisi 2013): “Laporan Keuangan Tersendiri”

PSAK No. 15 (revisi 2013): “Investasi pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama”

PSAK No. 24 (revisi 2013): “Imbalan Kerja”

SFAS No. 65: “Consolidated Financial Statements”

SFAS No. 66: “Joint Arrangements”

SFAS No. 67: “Disclosure of interests in Other Entities”

SFAS No. 68: “Fair Value Measurement”

SFAS No. 1 (revised 2013): “Presentation of Financial

Statements”

SFAS No. 4 (revised 2013): “Separate Financial

Statements”

SFAS No. 15 (revised 2013): Investment in Associates

and Joint Ventures”

SFAS No. 24 (revised 2013): “Employee Benefits”

Selain itu, pada tahun 2014 DSAK-IAI kembali telah

mengesahkan lima PSAK dan satu ISAK revisian yang juga

akan berlaku 1 Januari 2015 tanpa penerapan dini.

In addition, at the year 2014, DSAK-IAI issued five SFAS and

one IFAS revise that will become effective January 1, 2015

without the early adoption.

Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: The new standards are:

PSAK No. 46 (revisi 2014) “Pajak Penghasilan”

PSAK No. 48 (revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”

PSAK No. 50 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan:

Penyajian”

PSAK No. 55 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan :

Pengakuan dan Pengukuran”

PSAK No. 60 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan :

Pengungkapan”

ISAK No. 26 “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”

SFAS No. 46 (revised 2014) “Income Taxes”

SFAS No. 48 (revised 2014) “Impairement of Assets”

SFAS No. 50 (revised 2014) “Financial Instruments:

Presentation”

SFAS No. 55 (revised 2014) “Financial Instruments:

Recognition and Measurement”

SFAS No. 60 (revised 2014) “Financial Instruments :

Disclosure”

IFAS No. 26 “Reassessment of Embedded Derivatives”

Page 110: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

D1/April 24, 2015 53 paraf:

Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan konsolidasian ini,

manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial

dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut.

As at the authorisation date of this consolidated of financial

statements, the Management is still evaluating the potential

impact of the new and revised IFASs and SFASs.

39. Tanggung Jawab dan Penerbitan 39. Responsibility and Authorisation of

Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements

Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan dan

penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan

konsolidasian telah diotorisasi dan disetujui untuk terbit oleh

Direksi pada tanggal 26 Maret 2015.

The management of the Group is responsible for the

preparation and presentation of the consolidated financial

statements. The consolidated financial statement have been

authorized and approved for issuance by the Board of

Directors on March 26, 2015.

Menyetujui / Approved by

Iskonda Japhiar Budhi Teh Kian Kun

Direktur/President Direktur/ Director

Disetujui Oleh/Approved by

Page 111: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

d1/March 31, 2015 1 paraf:

Lampiran I PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Attachment I PT PIONEERINDO GOURMET

INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

2014 2013

Rp Rp

ASET ASSETS

Kas dan Setara Kas 6,019,266 9,961,256 Cash and Cash Equivalents

Investasi Tersedia untuk Dijual 17,040,009 35,149,062 Available for Sale Investments

Piutang Usaha - Pihak Ketiga Trade Receivables

Pihak Berelasi 1,798,132 1,394,633 Related Parties

Pihak Ketiga 2,130,487 2,029,076 Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 165,152 18,658 Other Current Financial Assets

Persediaan 25,623,285 17,712,888 Inventories

Pajak Dibayar di Muka 3,104,778 -- Prepaid Tax

Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka 25,405,326 14,670,629 Current Portion of Prepaid Expenses

Aset Lancar Lainnya 9,002,574 13,373,677 Other Current Assets

Total Aset Lancar 90,289,009 94,309,879 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar

Investasi pada Entitas Anak 362,000 362,000 Investment in Subsidiary

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 3,184,185 3,137,864 Other Non Current Financial Assets

Aset Tetap 160,775,390 115,967,971 Fixed Assets

Aset Takberwujud 46,319 62,107 Intangible Assets

Biaya dibayar dimuka Jangka Panjang 5,673,623 7,996,244 Long Term Prepaid Expenses

Aset Tidak Lancar Lainnya 9,184,813 6,838,503 Other Non Current Assets

Total Aset Tidak Lancar 179,226,330 134,364,689 Total Non Current Assets

TOTAL ASET 269,515,339 228,674,568

LIABILITIES AND EQUITY

Utang Usaha - Pihak Ketiga 19,903,739 14,236,251 Trade Payables - Third Parties

Beban Akrual 4,092,644 6,210,625 Accrued Expenses

Utang Pajak 6,501,690 3,363,646 Taxes Payable

Utang Bank Jangka Pendek 9,640,761 9,502,918 Advances from Customer

Bagian Lancar atas Utang Bank Current Portion of Bank Loans

dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang 12,242,146 13,089,964 and Long Term Financial Institutions

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 12,677,511 5,156,191 Other Current Financial Liabilities

Total Liabilitas Jangka Pendek 65,058,491 51,559,595 Total Current Liabilities

Long Term Liabilities

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Bank Loans and Long Term

Jangka Panjang 49,768,887 27,220,248 Financial Institutions

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 3,482,387 4,030,989 Long Term Employee Benefits Liabilities

Liabilitas Pajak Tangguhan 11,477,830 6,937,537 Deferred Tax Liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 64,729,104 38,188,774 Total Non Current Liabilities

129,787,595 89,748,369

EQUITY

Modal Saham - nilai nominal Rp 500 (rupiah penuh) per Saham

Modal Dasar - 883.232,000 saham Authorized Capital - 883,232,000 shares

Issued and Paid Up Capital -

202.808.000 saham 110,404,000 110,404,000 202,808,000 shares

Tambahan Modal Disetor - Bersih 5,900,000 5,900,000 Additional Paid In Capital - Net

Saldo Laba Retained Earnings

Telah Ditentukan Penggunaannya 75,968 75,968 Appropriated

Belum Ditentukan Penggunaannya 7,032,053 (10,166,444) Unappropriated

Pendapatan Komprehensif Lainnya 16,315,723 32,712,675 Other Comprehensive Income

Total Ekuitas 139,727,744 138,926,199 Total Equity

269,515,339 228,674,568TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES

EKUITAS

Share Capital - Rp 500 (Full Amount) Par Value per Share

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh -

Liabilitas Jangka Panjang

Aset Lancar Current Assets

Non Current Assets

TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas Jangka Pendek Short Term Liabilities

Page 112: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

d1/March 31, 2015 2 paraf:

Lampiran II PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Attachment II PT PIONEERINDO GOURMET

INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity)

STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

2014 2013

Rp Rp

PENJUALAN 322,570,817 335,375,339 OPERATING REVENUES

BEBAN POKOK PENJUALAN (102,713,864) (101,427,597) COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 219,856,953 233,947,742 GROSS PROFIT

Beban Penjualan (176,150,296) (175,673,851) Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi (40,438,077) (26,011,521) General and Administrative Expenses

Beban Lainnya (1,723,852) (3,919,793) Other Expenses

Pendapatan Lainnya 27,259,632 5,017,608 Other Income

LABA USAHA 28,804,360 33,360,185 OPERATING INCOME

Beban Keuangan (7,752,991) (4,212,997) Financial Charges

Penghasilan Keuangan 36,529 49,040 Financial Income

LABA SEBELUM PAJAK 21,087,898 29,196,228 INCOME BEFORE TAX

Beban Pajak (3,889,401) (7,680,569) Income Tax Expenses

LABA TAHUN BERJALAN 17,198,497 21,515,659 INCOME FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan Unrealized Gain on

yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual Financial Asset Classified as Available For Sale

Keuntungan untuk Tahun Berjalan 6,590,947 12,031,793 Gain for the Year

Transfer ke Laba Rugi (22,987,899) -- Transfer to Profit and Loss

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN 801,545 33,547,452 FOR THE YEAR

Page 113: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

Cat

atan

terla

mpi

r m

erup

akan

bag

ian

yang

tida

k te

rpis

ahka

n da

ri

The

acc

ompa

nyin

g no

tes

form

an

inte

gral

par

t of t

hese

la

pora

n ke

uang

an s

ecar

a ke

selu

ruha

n fin

anci

al s

tate

men

ts

d1/M

arch

31,

201

5 3

para

f:

Lam

pir

an

III

P

T P

ION

EE

RIN

DO

GO

UR

ME

T I

NT

ER

NA

TIO

NA

L T

bk

(E

nti

tas In

du

k)

LA

PO

RA

N P

ER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

U

ntuk

Tah

un-t

ahun

yan

g B

erak

hir

pada

Tan

ggal

31

Des

embe

r 20

14 d

an 2

013

(D

isaj

ikan

dal

am R

ibua

n R

upia

h, K

ecua

li D

inya

taka

n La

in)

Att

ach

men

t III

PT

PIO

NE

ER

IND

O G

OU

RM

ET

IN

TE

RN

AT

ION

AL

Tb

k

(Pare

nt

En

tity

) S

TA

TE

ME

NT

S O

F C

HA

NG

ES

IN

EQ

UIT

Y

For

The

Yea

rs E

nded

D

ecem

ber

31, 2

014

and

2013

(E

xpre

ssed

in T

hous

ands

of R

upia

h,U

nles

s O

ther

wis

e S

tate

d)

Mo

dal

Sah

am/

Tam

bah

anP

end

apat

an

To

tal E

kuit

as/

Sh

are

Cap

ital

M

od

al D

iset

or/

Tel

ah D

iten

tuka

nB

elu

m D

iten

tuka

nK

om

pre

hen

sif

Lai

nn

ya-

To

tal

Ad

dit

ion

alP

eng

gu

naa

nn

ya/

Pen

gg

un

aan

nya

/A

set

Ter

sed

ia u

ntu

kE

qu

ity

Pai

d in

Cap

ital

Ap

pro

pri

ated

Un

app

rop

riat

edD

ijual

/Oth

er

Co

mp

reh

ensi

ve In

com

e-

Ass

et A

vaila

ble

fo

r S

ale

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

SA

LD

O P

AD

A T

AN

GG

AL

31

DE

SE

MB

ER

201

211

0,40

4,00

0 5,

900,

000

75,9

68

(31,

682,

103)

20,6

80,8

82

105,

378,

747

BA

LA

NC

E A

S O

F D

EC

EM

BE

R 3

1, 2

012

Tot

al L

aba

Kom

preh

ensi

f Tah

un B

erja

lan

--

--

--

21,5

15,6

59

12,0

31,7

93

33,5

47,4

52

Inco

me

for

the

Yea

r

SA

LD

O P

AD

A T

AN

GG

AL

31

DE

SE

MB

ER

201

311

0,40

4,00

0 5,

900,

000

75,9

68

(10,

166,

444)

32,7

12,6

75

138,

926,

199

BA

LA

NC

E A

S O

F D

EC

EM

BE

R 3

1, 2

013

Tot

al L

aba

Kom

preh

ensi

f Tah

un B

erja

lan

--

--

--

17,1

98,4

97

(16,

396,

952)

801,

545

Inco

me

for

the

Yea

r

SA

LD

O P

AD

A T

AN

GG

AL

31

DE

SE

MB

ER

201

411

0,40

4,00

0 5,

900,

000

75,9

68

7,03

2,05

3 16

,315

,723

13

9,72

7,74

4 B

AL

AN

CE

AS

OF

DE

CE

MB

ER

31,

201

4

Sal

do

Lab

a/R

etai

ned

Ear

nin

g

Eku

itas

yan

g D

apat

dia

trib

usi

kan

kep

ada

Pem

ilik

En

tita

s In

du

k/

Eq

uit

y A

ttri

bu

tab

le t

o O

wn

ers

of

the

Par

ent

En

tity

Page 114: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

d1/March 31, 2015 4 paraf:

Lampiran IV PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 December 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Attachment IV PT PIONEERINDO GOURMET

INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity)

STATEMENT OF CASH FLOWS For The Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

2014 2013

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan Kas dari Pelanggan 322,065,907 336,085,642 Collection from Customers

Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (212,212,682) (218,631,325) Payment to Suppliers and Third Parties

Pembayaran kepada Karyawan (98,386,733) (95,417,605) Payment for Employees

Pembayaran Pajak Penghasilan (348,968) (7,751,257) Payment for Income Tax

Penerimaan Bunga 36,529 49,040 Interest Received

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Flows Provided byAktivitas Operasi 11,154,053 14,334,495 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Penerimaan Penjualan Aset Tetap 1,185,711 2,764,441 Proceeds from Sale of Fixed Assets

Pembelian Aset Tetap (61,921,635) (29,975,385) Purchases of Fixed Assets

Penerimaan Dividen 459,642 436,660 Proceeds from Dividends

Penerimaan dari Pelepasan Investasi 26,053,156 -- Proceeds from Divestment of Investment

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Flows Used inAktivitas Investasi (34,223,126) (26,774,284) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan Utang Jangka Panjang Baru 31,493,456 13,656,415 Payment of Cash Dividend

Utang Bank (Rekening Koran) Bank Loan (Overdraft Facilities)

Penerimaan 9,640,761 6,802,918 Proceeds

Pembayaran (6,802,918) (5,163,361) Payment

Fasilitas Time Loan Revolving Time Loan Revolving FacilityPenerimaan 9,500,000 10,200,000 Proceeds

Pembayaran (9,500,000) (10,000,000) Payment

Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang (7,360,690) (3,571,429) Payment of Long Term Loans

Pembayaran Biaya Keuangan (7,752,991) (3,302,894) Payment of Financial Costs

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Flows Provided byAktivitas Pendanaan 19,217,617 8,621,649 Financing Activities

PENURUNAN BERSIH NET DECREASEKAS DAN BANK (3,851,456) (3,818,140) IN CASH ON HAND AND IN BANKS

EFFECT OF FLUCTUATION IN FOREIGN

DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP EXCHANGE RATE ON CASH ON HAND

KAS DAN BANK (90,534) (84,422) AND IN BANKS

CASH ON HAND AND IN BANKS AT

KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN 9,961,256 13,863,818 BEGINNING OF THE YEAR

CASH ON HAND AND IN BANKS AT

KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN 6,019,266 9,961,256 THE END OF YEAR

KAS DAN BANK PADA AKHIR CASH ON HAND AND IN BANKS

PERIODE TERDIRI DARI: AT THE END OF PERIODS CONSIST OF:

Kas 1,920,694 3,269,370 Cash on Hand

Bank 4,098,572 6,691,886 Cash in Banks

Total 6,019,266 9,961,256 Total

Page 115: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

d1/March 31, 2015 5 paraf:

Lampiran V PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) PENGUNGKAPAN LAINNYA Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 December 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Attachment V PT PIONEERINDO GOURMET

INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity)

OTHER DISCLOSURES For The Years Ended

December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

1. Laporan Keuangan Tersendiri 1. Separate Financial Statements

Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas Entitas Induk adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian.

Statements of financial position, comprehensive income, changes in equity and cash flows of the parent is a separate financial statements which represents additional information to the consolidated financial statements.

2. Daftar Investasi pada Entitas Anak 2. Schedule of Investment in Subsidiaries

Entitas Anak/ Lokasi/ Location Persentase Kepemilikan/

Subsidiary Percentage of Ownership

PT Mitra Hero Pioneerindo Jakarta 51%

PT Putra Asia Perdana Indah Bandung 51%

3. Metode Pencatatan Investasi 3. Method of Investment Recording

Investasi pada entitas anak sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan entitas induk dicatat menggunakan metode biaya perolehan.

Investment in subsidiaries mentioned in the financial statements of parent entity is recorded using cost method.

Page 116: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415
Page 117: cover pioneerindo ok - CFCcfcindonesia.com/media/kcfinder/docs/financial_report/annual... · 2.990.989 2.103.583 49.421.701 294.177.698 132.869.109 161.308.589 220.808 390.551.415