menteriperhubungan republik...

32
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURANMENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 61 TAHUN 2012 PEDOMAN PENYUSUNANSTANDAROPERASIONALPROSEDUR DI LINGKUNGANKEMENTERIANPERHUBUNGAN a. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan tata kepemerintahan yang bail<: dan menjamin ke1ancaran serta transpararisi penyelesaian suatu jenis kegiatan pelayanan internal dan eksternal unit organisasi di lingkungan Kementerian Perhubungan, maka diperlukan standar operasional prosedur yang tetap; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam humf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Kementerian Perhubungan; 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kompsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor' 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Repuplik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

Upload: tranthuy

Post on 17-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

PERATURANMENTERI PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

NOMOR PM. 61 TAHUN 2012

PEDOMAN PENYUSUNANSTANDAROPERASIONALPROSEDURDI LINGKUNGANKEMENTERIANPERHUBUNGAN

a. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraantata kepemerintahan yang bail<: dan menjaminke1ancaran serta transpararisi penyelesaian suatujenis kegiatan pelayanan internal dan eksternal unitorganisasi di lingkungan Kementerian Perhubungan,maka diperlukan standar operasional prosedur yangtetap;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam humf a, perlu menetapkanPeraturan Menteri Perhubungan tentang PedomanPenyusunan Standar Operasional Prosedur diLingkungan Kementerian Perhubungan;

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dariKompsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor' 25 Tahun 2004 tentangSistem Perencanaan Pembangunan Nasional(Lembaran Negara Repuplik Indonesia Tahun 2004Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4421);

Page 2: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentangKeterbukaan Informasi Publik (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4846);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentangTata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakatdalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia3866);

5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah NasionalTahun 2004-2009 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 11);

6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,sebagaimana telah diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 91 Tahun 2011;

7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 ten tangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi EselonI Kementerian Negara, sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun2011;

8. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang PedomanUmum Penyelenggaraan .Pelayanan Publik;

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60Tahun 2010 tentang. Organisasi dan Tata KerjaKementerian Perhubungan;

10. Peraturan Menteri Peridayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012tentang Pedoman Penyusunan Standar OperasionalProsedur Administrasi Pemerintahan;

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANGPEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIQNALPROSEDUR DI LINGKUNGAN KEMENTERIANPERHUBUNGAN.

Page 3: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

(1) Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedurdi Lingkungan Kementerian Perhubungan yangselanjutnya disebut dengan Pedoman PenyusunanSOP adalah pedoman bagi setiap unit organisasi dilingkungan Kementerian Perhubungan dalammelaksanakan penyusunan standar operasionalprosedur bagi pelaksanaan tugas dan fungsi unitorganisasi masing-masing.

(2) Pedoman Penyusunan SOP sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Menteri ini.

Setiap unit organisasi eselon I, eselon II, dan UnitPelaksana Teknis wajib menyusun standar operasionalprosedur dengan berpedoman pada Peraturan Menteri ini.

Pembinaan terhadap penyusunan dokumen standaroperasional prosedur di lingkungan KementerianPerhubungan dilaksanakan oleh pejabat yang berwenanguntuk menetapkan' dokumen SOP sebagaimanatercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

Ketentuan yang mengatur mengenai pelaksanaanpekerjaan yang telah ada sebelum berlakunyaPeraturanMenteri ini, tetap berlaku dan dalam jangka waktu palinglama 1 (satu) tahun harus menyesuaikan denganPeraturan Menteri ini.

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Page 4: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Menteri 1m denganpenempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal12 Desember 2012

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA,

ttd

Diundangkan di Jakartapada tanggal 13 Desember 2012

MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

ttd

Salinan sesuai denga aslinyaKepala Bi an KSLN

UMAR RIS, SH, MM, MHPembina Utama Muda (IV/c)

NIP. 19630220 198903 1 001

Page 5: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

LAMPIRANPERATURANMENTERIPERHUBUNGANREPUBLIKINDONESIANOMORPM. 61 TAHUN2012TENTANGPEDOMANPENYUSUNANSTANDAROPERASIONALPROSEDURDI LINGKUNGANKEMENTERIANPERHUBUNGAN

1. PENGERTIANUMUM, RUANGLINGKUP,MAKSUD,TUJUAN, DANMANFAAT

A. PENGERTIANUMUM

1. Standar Operasional Prosedur (SOP)Adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenaiberbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan,bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapadilakukan serta disusun dalam rangka pelaksanaan tugas danfungsi.

2. Prosedur kerjaAdalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lainnya,yang menunjukkan adanya urutan ketentuan tahapan proses,kelengkapan, waktu, yang harus diinformasikan dan dipedomani,serta dijalankan secara transparan oleh yang berkepentingandalam rangka penyelesaian setiap kegiatan tertentu secara jelasdan pasti.

3. Pelayanan PublikAdalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan olehpenyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhankebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuanperaturan perundang-undangan.

4. Simbol-simbolAdalah suatu gambar yang merepresentasikan setiap tahapanproses pelaksanaan kegiatan tertentu dalam satu judul SOP.

5. ProdukjHasil (Output)Adalah semua jenis bentuk barang atau jasa yang dihasilkan ataspelaksanaan suatu tahapan proses penyelesaian kegiatan tertentuoleh suatu unit kerja atau aktot yang berupa barang maupunjasa.

6. Judul SOPAdalah nama dari satu rangkaian tahapan proses penyelesaianseluruh uraian jenis kegiatan yang dimulai daripendaftaranjpemasukan dokumen usulan sampai dengandiperolehnya keluaran hasiljproduk akhir kegiatan.

Page 6: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

7. Drusan KedinasanAdalah segala aktivitas yang terkait dengan tugas dan fungsiKementerian Perhubungan.

8. Mutu BakuAdalah standar-standar mutu dilihat dari sisi kelengkapan;ketepatan waktu penyelesaian, dan output yang dihasilkan.

9. Jam Kerja EfektifAdalah jam kerja yang secara efektif dipergunakan untukberproduksi atau menjalankan tugas, yaitu jam kerja dikurangiwaktu kerja yang hilang atau lUa.i1gkarena tidak bekerja.

10. Hari KerjaAdalah hari kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan yangdilaksanakan 5 (lima)hari kerja dalam 1 (satu) minggu mulai hariSenin sampai dengan hari Jumat dan/ atau sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Ruang lingkup SOP meliputi berbagai tahapan proses pelaksanaanpenyelesaian pada setiap judul SOP dari tugas dan fungsi organisasiyang berupa pemberian pelayanan baik pelayanan kepada pihak internalmaupun eksternal Kementerian Perhubungan.

Pedoman Penyusunan SOP ini dimaksudkan sebagai acuan setiapunit kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan dalammenyiapkan dan menyusun standar operasional dan prosedur(SOP), untuk penyelesaian berbagai judul SOP sesuai dengantugas dan fungsi masing-masing unit kerja, sehingga mampumemberikan pelayanan publik yang jelas dan pasti baik kepadapihak internal maupun eksternal Kementerian Perhubungan.

Pedoman penyusunan SOP ini bertujuan untuk mendorong setiapunit kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan agar mampumengiventarisasi berbagai judul SOP dan menyiapkan dokumenSOP yang dipedukan guna memberikan pelayanan publik yangbaik dalam rangka:

Page 7: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

a. memberikan keseragaman dan kepastian dalam prosespenyelesaian setiap judul SOP sejak awal, proses sampaidengan akhir kegiatan;

b. menjamin kelancaran setiap tahapan proses pelaksanaankegiatan dan kemudahan pengendalian;

c. mempertegas tanggung jawab pelaksana tugas atau aparatur(aktor) pada setiap tahapan proses penyelesaian kegiatan;

d. meningkatkan daya guna dan hasil guna secaraberkelanjutan dalam melaksanakan tugas umumpemerintahan;

e. memberikan informasi yang jelas dalam penyelesaian setiaptahapan proses kegiatan yang dilaksanakan oleh setiapaparatur (aktor) dalam pemerintahan secara proporsional;dan

f. memberikan kejelasan dan transparansi kepada masyarakatsebagai penerima pelayanan mengenai hak dan kewajibannya.

3. Manfaat

a. standardisasi pada tahapan proses pelaksanaan kegiatan,sehingga dapat menghindari kesalahan atau kelalaian;

b. menjamin bahwa penyelesaian kegiatan dilaksanakan sesuaitahapan proses yang telah ditetapkan dan dijadwalkan,sehingga dapat berjalan secara berurutan dan bertahap;

c. menjamin tersedianya informasi dan data untuk penyelesaiansetiap tahapan proses pelaksanaan kegiatan;

d. meningkatkan akuntabilitas, efektivitas, efisiensi dankepastian pelaporan dan pendokumentasian terhadappencapaian hasil pelaksanaan tugas;

e. memudahkan penemuan hambatan kinerja, sehingga dapatsegera memperbaikinya;

f. menghindari terjadinya penyimpangan proses penyelesaiandan tumpang tindih pelaksanaan kegiatan;

g. meningkatkan profesionalisme dan kemandirian pegawaiterhadap tanggung jawabnya; .

h. memudahkan untuk mengenali kesalahan prosedural; dani. memudahkan penelusuran' terjadinya penyimpangan dan

memudahkan langkah perbaikan.

Page 8: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Agar dokumen SOP dapat menjadi landasan yang pasti dalambertugas, maka dokumen SOP dimaksud harus terlebih dahuluditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Pejabat yang berwenang untukmenetapkan dokumen SOPyaitu sebagai berikut:

1. Menteri Perhubungan;

2. Sekretaris J enderal;

3. Inspektur JenderaljDirektur JenderaljKepala Badan;

4. Pimpinan unit kerja eselon II; dan

5. Kepala Unit Pelaksana Teknis.

1. Dokumen SOP yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan.

Dokumen SOP yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan yaitudokumen SOP yang disusun untuk mendukung pelaksanaantugas dan fungsi Kementerian Perhubungan dalam rangkamemberikan kelancaran, kepastian, dan kenyamanan pelayananpublik meliputi:a. dokumen SOP yang disiapkan dari subsektor dan badan-

badan di lingkungan Kementerian Perhubungan untukmendukung pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai bidangmasing-masing dalam rangka memberikan kelancaran,kepastian, dan kenyamananpelayanan kepada publik; .

b. dokumen pelayanan publik berdampak pada skala nasionalmaupun internasional; dan

c. kewenangan penetapan dokumen SOP yang tidak dapatdidelegasikan.

2. Dokumen SOP yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal.

Dokumen SOP yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal yaitudokumen SOP yang disusun untuk mendukung pelaksanaantugas dan fungsi kesekretariatan dalam rangka memberikankelancaran, kepastian, dan kenyamanan pelayanan intemmaupun ekstem.

Dokumen SOP ini dibuat untuk penyelesaian kegiatan-kegiatanyang prosesnya mulai dari dan diakhiri pada lingkup satuan kerjaSekretariat Jenderal, serta dokumen SOP untuk kegiatanpelayanan yang melibatkan koordinasi lintas subsektor danbadan.

Page 9: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

3. Dokumen SOP yang ditetapkan oleh Inspektur JenderaljDirekturJenderaljKepala Badan.

Dokumen SOP yang ditetapkan oleh Inspektur JenderaljDirekturJenderaljKepala Badan yaitu dokumen SOP yang disusun untukmendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi teknissesuai dengan bidangnya masing-masing dalam rangkamemberikan kelancaran, kepastian, dan kenyamanan pelayanankepada pihak intern maupun ekstern.

Dokumen SOP disiapkan untuk semua jenis kegiatan yangprosesnya mulai dari dan diakhiri pada lingkup satuan unit kerjaInspektorat JenderaljDirektorat JenderaljBadan dalam rangkaupaya memperlancar dan transparansi semua bentuk jenispelayanan kepada publik. Penyiapan SOP ini digunakan untukkebutuhan dinas dan pelayanan publik serta berdampak padalingkup Inspektorat JenderaljDirektorat JenderaljBadan yangbersangkutan.

4. Dokumen SOP yang ditetapkan oleh pimpinan unit kerja eselon II.

Dokumen SOP yang ditetapkan oleh pimpinan unit' kerja eselon IIyaitu dokumen SOP yang disusun untuk mendukung kelancaranpelaksanaan tugas dan fungsi administratifjteknis sesuai denganbidangnya masing-masing dalam rangka memberikan kelancaran,kepastian, dan kenyamanan pelayanan bagi pihak intern maupunekstern.

Dokumen SOP disiapkan untuk semua jenis kegiatan' yangprosesnya mulai dari dan diakhiri pada lingkup satuan unit kerjaeselon II dalam rangka upaya memperlancar dan transparansisemua bentuk jenis pelayanan kepada publik. Penyiapan SOP inidigunakan untuk kebutuhan dinas dan pelayanan publik sertaberdampak pada lingkup unit kerja eselon II yang bersangkutan. .

5. Dokumen SOP yang ditetapkan oleh Kepala Unit PelaksanaTeknis.

Dokumen SOP yang ditetapkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknisyaitu dokumen SOP yang disusun untuk mendukung kelancaranpelaksanaan tugas dan fungsi teknis sesuai dengan unitpelaksana teknis masing-masmg dalam rangka memberikankelancaran, kepastian dan kenyamanan pelayanan kepada pihakintern maupun ekstern.

Dokumen SOP disiapkan untuk semua jenis kegiatan yangprosesnya mulai dari dan diakhiri pada lingkup satuan unit kerjaunit pelaksana teknis masing-masing dalam rangka upayamemperlancar dan transparansi semua bentuk jenis pelayanankepada publik. Penyiapan SOP ini digunakan untuk kebutuhandinas dan pelayanan publik serta berdampak pada lingkup unit.kerja unit pelaksana teknis yang bersangkutan.

Page 10: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

1. Kriteria Dokumen SOP yang ditetapkan oleh MenteriPerhubungan.

a. jenis kegiatan pada lingkup intern dan ekstern Kementerian.Perhubungan dan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas danfungsi Kementerian Perhubungan dalam rangka memberikankelancaran, kepastian, dan kenyamanan pelayanan internmaupun ekstern; .

b. seluruh jenis kegiatan intern dan pelayanan publikKementerian Perhubungan;

c. berdampak pada skala nasional maupun internasional; dan

d. kewenangan yang tidak didelegasikan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Kriteria Dokumen SOPyang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal.

a. semua jenis pelaksanaan kegiatan dari tugas dan fungsiSekretariat Jenderal dalam rangka memberikan kelancaran,kepastian, dan kenyamanan pelayanan intern maupunekstern;

b. seluruh jenis kegiatan intern dan pelayanan publik unit keIjaSekretariat J enderal;

c. proses penyelesaiannya diawalij mulai dan diakhiri pada·lingkup satuan unit kerja $ekretariat Jenderal danjataulintas subsektor; dan

d. dilaksanakan untuk kebutu;han dinas dan pelayanan publikserta berdampak pada lingkUpunit kerja Sekretariat Jenderaldanj atau lintas subsektor jbadan.

3. Kriteria Dokumen SOP yang ditetapkan oleh Inspektur JenderaljDirektur JenderaljKepala Badan.

a. jenis kegiatan sebagai bagian dari pe1aksanaan tugas danfungsi unit kerja Inspektorat JenderaljDirektorat JenderaljBadan dalam rangka memberikan kelancaran, kepastian, dankenyamanan pelayanan intern maupun ekstern;

b. seluruh jenis kegiatan intern dan pelayanan publik unit kerjaInspektorat JenderaljDirektorat JenderaljBadan;

c. proses penyelesaiannya diawalijmulai dari dan diakhiri padalingkup satuan unit kerja Inspektorat JenderaljDirektoratJenderaljBadan; dan

d. dilaksanakan untuk kebutuhan dinas dan pelayanan publ~serta berdampak pada lingkup unit kerja InspektoratJ enderalj Direktorat J enderaljBadan yan~ bersangkutan.

Page 11: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

4. Kriteria Dokumen SOP yang ditetapkan oleh pimpinan unit kerjaeselon II.

a. jenis kegiatan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas danfungsi unit kerja eselon II dalam rangka memberikankelancaran, kepastian, dan kenyamanan pelayanan intemmaupun ekstern;

b. seluruh jenis kegiatan intern dan pelayanan publik unit kerjaeselon II;

c. proses penyelesaiannya diawali/ mulai dari dan diakhiri padalingkup satuan kerja unit eselon II; dan

d. dilaksanakan untuk kebutuhan dinas dan pelayanan publikserta berdampak pada lingkup unit eselon II yangbersangkutan. .

5. Kriteria Dokumen SOP yang ditetapkan oleh Kepala UnitPelaksana Teknis

a. jenis kegiatan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas danfungsi unit kerja unit pelaksana teknis dalam rangka'memberikan kelancaran, kepastian, dan kenyamananpelayanan intem maupun ekstern;

b. seluruh jenis kegiatan intern dan pelayanan publik unit kerjaunit pelaksana teknis;

c. proses penyelesaiannya diawalijmulai dari dan diakhiri padalingkup satuan unit kerja unit pelaksana teknis; dan

d. dilaksanakan untuk kebutuhan dinas dan pelayananpublikserta berdampak pada lingkup unit pelaksana teknis yangbersangkutan.

SOP merupakan standar yang dijadikan acuan dalam prosespenyelesaian setiap judul kegiatan dalam organisasi. Oleh karena itu,penetapan SOP merupakan suatu keharusan dan untuk kesempurnaan SOPdilakukan evaluasi setiap tahun sekali.

Untuk mendapatkan SOP yang valid clan reliabel serta benar-benarI?-enjadiacuan dalam proses pelaksanaan p6nyelesaian kegiatan, maka setiaprangkaian proses mulai dari sampai dengan akhir suatu jenis kegiatantertentu diberikan ''judul SOP". Disamping itu perlu diatur tentang prosedurpenyusunan SOP, sehingga setiap organlsasi mendapat gambaran danlangkah-langkah penyusunan SOP yang baik dan benar, mulai dari

.persiapan, inventarisasi jenis kegiatan, pemberian judul, penyusunan danperumusan SOP, pengujian dan review, serta pengesahan hinggapengintegrasian SOP.

Page 12: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Dalam penyusunan SOP perlu dilakukan langkah-langkahpersiapan sebagai berikut:

Tim Penyusun SOP Kementerian dibentuk dan bertanggungjawab kepada Menteri Perhubungan, yang anggo.tanyaterdiri atas personil-personil yang memiliki kompetensidalam penyusunan SOP yang diperlukan baik berasal daripihak internal maupun eksternal KementerianPerhubungan.

Untuk dapat melaksanakan tugasnya, Tim dimaksud perludiberikan pembekalan pengetahuan terkait denganpenyusunan SOP.

Tim Penyusun SOP Kementerian mempunyai kewenangandan tanggungjawab:

menyiapkan Rancangan Peraturan MenteriPerhubungan tentang Pedoman Penyusunan SOP;

melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Perhubungantentang Pedoman Penyusunan SOP;

menyusun dokumen SOP yang ditetapkan oleh MenteriPerhubungan;

memfasilitasi penyusunan dokumen SOP unit kerja dilingkungan Kementeri~ Perhubungan;

melakukan pembinaan kinerja Tim SOP unit kerjaeselon I, eselon II, dan Unit Pelaksana Teknis; dan

6) monitoring dan evaluasi penyusunan SOP dilingkungan Kementerian Perhubungan.

Tim Penyusun SOP unit kerja eselon I dibentuk danbertanggung jawab kepada pejabat eselon I, yanganggotanya terdiri ataspersonil-personil yang memilikikompetensi dalam penyusunan SOP yang diperlukan baikyang berasal dari internal maupun eksternal satuan unitkerja ataupun pihak ketiga.. ;

Page 13: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Untuk dapat melaksanakan tugasnya, Tim dimaksud perludiberikan pembekalan pengetahuan terkait denganpenyusunan SOP.

Tim Penyusun SOP unit kerja eselon I mempunyaikewenangan dan tanggung jawab:

1) melakukan koordinasi dengan Tim SOP Kementeriandalam penyusunan dokumen SOP unit kerja eselon I;

2) melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Perhubungantentang Pedoman Penyusunan SOP, dokumen SOPKementerian, dan dokumen SOP unit kerja eselon Iyang telah berhasil ditetapkan di lingkungan satuanunit kerjanya; dan

3) menyusun dokumen SOP yang ditetapkan oleh pejabateselon I.

c. Tim Penyusun SOP Unit Kerja Eselon II/Unit Pelaksana'Teknis.

Tim Penyusun SOP unit kerja eselon II/Unit PelaksanaTeknis dibentuk dan bertanggung jawab kepada pejabateselon II/Kepala Unit Pelaksana Teknis, yang anggotanyaterdiri atas personil-personil yang memiliki kompetensidalam penyusunan SOP yang diperlukan baik yang b~rasaldari internal maupun eksternal satuan unit kerja.

Untuk dapat melaksanakan tugasnya, Tim dimaksud perludiberikan pembekalan pengetahuan terkait .denganpenyusunan SOP.

Tim Penyusun SOP unit kerja eselon II/unit pelaksanateknis mempunyai kewenangan dan tanggungjawab:

1) melakukan koordinasi dengan Tim Penyusun SOPKementerian, Tim Penyusun SOP Unit Kerja Eselon Idalam penyusunan dokumen SOP unit kerja eselon 11/unit pelaksana teknis;

2) melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Perhubungantentang Pedoman Penyusunan SOP, Dokumen SOPKementerian, Dokumen SOP unit kerja eselon I danDokumen SOP unit kerja eselon II/unit pelaksanateknis di lingkungan satuan unit kerjanya; dan

3) menyusun dokumen SOP yang ditetapkan oleh pejabateselon II/Kepala Unit Pelaksana Teknis.

Page 14: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

d. Dalam penyusunan setiap dokumen SOP Kementerian; unitkerja eselon I, eselon II, dan unit pelaksana teknis, makaTim memiliki tugas antara lain:

1) melakukan identiflkasi jenis kegiatan;

2) merumuskan judul SOP sesuai dengan hasil/produkakhir dati kegiatan;

3) merumuskan uraian jenis kegiatan;

4) menentukan pelaksana (aktor) terhadap setiap jeniskegiatan;

5) menentukan penggunaan simbol-simbol sesuai dengantahapan proses dan uraian jenis kegiatan;

6) menentukan dan menyusun urutan pelaksana sebagaipenanggung jawab setiap tahapan proses;

7) meletakkan simbol-simbol sesuai dengan maksudsimbol;

8) menentukan jenis kelengkapan, waktu, dan hasil(output) tetap/mutu baku secara pasti dan jelas;

9) melakukan analisis prosedur untuk mengetahui tingkatefektivitas dan eflsiensi penyelesaian kegiatan dankepuasan pelanggan;

10) melakukan pengembangan SOP, bilamana SOP yangtelah ditetapkan akan ditindaklanjuti dengan SOPlanjutannya;

11) melakukan uji coba pelaksanaan SOP yang telahditetapkan;

12) melakukan sosialisasi kepada pelaksana maupunpemangku kepentingan SOP;

13) mengawal penerapan SOP agar beIjalan sesuai yangdiharapkan masyarakat;

14) memonitor dan melakukan eValuasi dengan membuatcatatan -catatan;

15) merumuskan penyempurnaan, apabila diperlukansesuai hasil monitoring dan evaluasi; dan

16) menyiapkan data pendukung lain (nama kelembagaan,dasar hukum, pejabat penetap SOP, dan peralatan).

Page 15: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Pedoman Penyusunan SOP di lingkungan KementerianPerhubungan menjadi panduan bagi anggota tim dalammelaksanakan tugasnya dan menjadi bahan utama dalammelakukan pemberian pembekalan dimaksud. Oleh karena itu,agar Tim dapat melakukan tugasnya dengan book, maka seluruhanggota Tim harus memperoleh pembekalan yang cukup tentangbagaimana menyusun dokumen SOP. Pembekalan sebagaimanadimaksud dilakukan oleh Tim Penyusunan Dokumen SOP secaraberjenjang dan dapat beketjasama dengan pihak-pihak terkait."

Agar terdapat kejelasan dalam penyusunan rancangan dokumenSOP yang akan ditetapkan untuk kegiatan-kegiatan tertentu, makaterlebih dahulu dilakukan inventarisasi jenis dan hasil (output) kegiatanorganisasi yang penyelesOOannyamenjadi satu rangkaian kegiatan.

Untuk satu rangkOOantahapan proses penyelesOOanurOOanjeniskegiatan tertentu diberikan satu nama, dan nama dimaksud menjadi·judul SOP. Setiap judul SOP yang merupakan penyelesOOanberbagOOuraian jenis kegiatan mela1ui tahapan-tahapan tertentu, maka padasetiap tahapnya dilambangkan dengan simbol-simbol proses kegiatanyang berbeda. Dad berbagOOsimbol yang berbeda dimaksud disusun dandirangkai menjadi satu rangkaian penyelesaian kegiatan, dan ditetapkansebagai SOP. Jadi judul SOP merupakan sebutan yang diberikan dariserangkaian penyelesaian proses kegiatan, dan sebutan yang diberikandimaksud sesuOOdengan produk akhir yang dihasilkan.

Sebagai contoh: Produk akhir dari satu rangkaian tahapan prosesuraian jenis kegiatan tertentu yOOtuberupa Surat Persetujuan Berlayar(SPB), maka judul dokumen SOP-nya "Pengurusan Surat PersetujuanBerlayar"

Page 16: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Inventarisasi dimaksud dilaksanakan dengan menggunakanformat sebagai berikut:

FORMATINVENTARISASIJENIS KECHATANYANGAKANDIBERI

JUDUL SOP-NYAUnit Kerja : (1)Tugas Pokok : (2)Fungsi : (3)Jenis Kegiatan : (4)Dasar Hukum : (5)

Pejabat NamaNo. Uraian Jenis kegiatan Satuan KelengkapanPelaksana Hasil(6) (7) (8) (9) (10)

Angka (1)

Angka (2)

Angka (3)

Angka (6)Angka (7)

Angka (9)

Angka(10)

Diisi nomenklatur unit kerja eselon II/unit pelaksanateknis.Diisi rumusan tugas berdasarkan Peraturan tentangOrganisasi dan Tata Kerja yang telah ditetapkan.Diisi rumusan fungsi sebagai jabaran dari tugas pokokjabatan berdasarkan Peraturan tentang Organisasi danTata Kerja yang telah ditetapkan.Diisi jenis-jenis kegiatan yang dilaksanakan denganmenggunakan kata sifat yang diawali dengan awalan"Pe", misalnya "Pengurusan izin cuti tahunan","Pemrosesan DIPA Sekretariat Jenderal", "PengurusanSurat Izin Persetujuan Berlayar" .. dst.Diisi dasar hukum yang digunakan sebagaipelaksanaan jenis kegiatan dimaksud.Cukup jelas.Diisi uraian jenis-jenis kegiatan yang dilakukan secarariil oleh setiap pemangku jabatan dalam organisasi(dirumusan dalam bentuk kalimat aktif, denganmenggunakan kata kerja yang berawalan "me":Merumuskan ... , Mengurus ... , Mengkaji. ..dstnya).Diisi titelatur atau nama jabatan yang melaksanakandan menyelesaikan setiap tahapan proses dari awalsampai selesai, misal "Kabag... , Kasubbag .... ,Agendaris, Pemroses ... , dst.Diisi sebutan nama dan. hasil akhir yang diperoleh,"Izin Cuti", "DIPASetjen", "SIB".Diisi kelengkapan data-data yang diperlukan.

Page 17: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Penyusunan dokumen SOP dilaksanakan denganmempertimbangkan berbagai aspek terkait yang dapat berpengaruhterhadap penetapan SOP. Hal pokok dalam penyusunan dokumen SOPyaitu sebagai berikut:

1. Nama unit kerja yang memiliki SOP;

2. Pejabat penetap SOP;

3. Judul SOP;

4. Rumusan uraian jenis kegiatan dan pentahapan atau urut-urutannya;

5. Penentuan seluruh pelaksana (aktor) sesuai tahapan proses darisetiap uraian jenis kegiatan;

6. Pemilihan dan penempatan simbol;idan

7. Penentuan mutu baku dan harus tertera dengan jelas.

Tahapan penyelesaian setiap judul kegiatan dirumuskan sejakawal dimulainya suatu kegiatan sampai dengan akhir kegiatan danmenghasilkan hasiljproduk akhir yang jelas. Penentuan pelaksanasetiap tahapan uraian jenis kegiatan harus tercantum dengan jelas,sehingga dapat menggambarkan kepastian pelak~anaan tugas dantanggung jawab setiap pelaksana dalam menyelesaikan setiap tahapankegiatan yang telah ditetapkan dalam SOP.

Untuk memperoleh SOP yang memenuhi aspek-aspeksebagaimana telah diuraikan sebelumnya, maka SOP yang dirumuskanoleh Tim Penyusun SOP harus melalui tahap pengujian dan review.Berbagai catatan mengenai pengujianharus dibuat oleh Tim Penyusunsebagai bahan penyempurnaan SOP yang telah dirumuskan sebelumditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

Setelah proses penyempumaan perumusan diselesaikan, makaselanjutnya rumusan SOP yang telah dianggap baik disampaikankepada pimpinan dengan disertai suatu pengantar atau executivesummary yang berisi antara lain penjelasan mengenai prosedur-prosedur apa saja yang distandarkan, mengapa prosedur tersebut perludistandarkan, sejauh mana prosedur yang telah distandarkan telahefektif dan efisien, serta standar yang telah dirumuskan mernenuhiketentuan peraturan perundang-undangan, dan lain sebagainya.

Page 18: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Proses pengesahan merupakan tindakan pengambilan keputusanoleh pimpinan. Dalam proses pengesahan, pimpinan dapat melakukanpenelitian dan evaluasi terhadap rumusan SOP berdasarkan executivesummary, dikarenakan dengan executive summary pimpinan akan lebilimudah memahami hasil rumusan SOP sebelum melakukan pengesahan.SOP yang telah disahkan oleh pimpinan hams diimplementasikan dalamrangka efektivitas, efisiensi, dan transparansi pemberian pelayananpublik.

Dalam implementasi harus dilakukan review kembali dandilakukan secara terus-menerus agar diperoleh SOP yang benar-benarefektif dan efisien.

Berbagai SOP yang telah ditetapkan, perlu diintegrasikan kedalam suatu dokumen yang akan menjadi panduan dalam pelaksanaanprosedur-prosedur pelaksanaan tugas dan fungsi ataupunpenyelenggaraan pelayanan publik. Pengintegrasian perlu dilakukankarena satu prosedur dengan prosedur lainnya yang dimungkinkansaling terkait hams diselaraskan, .sehingga tejadi konsistensi,keseragaman, dan tidak saling bertentangan yang justru akanmenghambat prosedur itu sendiri.

Rangkaian tahapan penyelesaian uraian jenis kegiatan diurutkandengan berbentuk diagram. Diagram yang digunakan dalampenyusunan SOP Kementerian Perhubungan yaitu Diagram Alir(flowcharts). Diagram Alir merupakan; format yang menggambarkanrangkaian proses penyelesaian berbagai jenis kegiatan pelayanan publikKementerian Perhubungan sejak awal dimulainya suatu proses kegiatan,proses penyelesaian, sampai dengan akhir proses kegiatan danmenghasilkan produk tertentu.

Page 19: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Bentuk-bentuk simbol yang dipergunakan dalam penyusunariSOP di lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut:

No. Bentuk Simbol Maksud KeteranganSimbol yang digunakan awal

l. ( ) Awal mulai dimulainya prosesproses penyelesaian tugas oleh

pelaksana tugasSimbol yang digunakan pada

I I Proses proses pelaksanaan2. berlangsung penyelesaian tugas sesuai

kewenangan dan tanggungjawab pelaksana tugasSimbol yang digunakanapabila pada proses

0pelaksanaan penyelesaian

Pengambilan tugas lanjutan ada kebijakan3. Kebijakan yang harus diambil, misalnya

perbaikan, koreksi, dan lainyasesuai kewenangan dantanggung jawab pelaksanatugas

r-~

Simbol yang digunakan untukpemindahan proses

Proses Lanjut penyelesaian tugas sesuai4. kewenangan dan tanggungr ~

jawab dari pelaksana kepadapelaksana berikutnya

Simbol yang digunakan untuk

IT 11 pemindahan prosespenyelesaian tugas sesuaikewenangan dan tanggung

5. Proses Lanjut . jawab dari pelaksana kepadarr 11 pelaksana berikutnya apabilapelaksana berikutnya lebihdari 1 (satu) orangSimbo! yang digunakan padaproses akhir penyelesaian

( ) tugas dengan hasil nyata

6. Akhir Proses penyelesaian kegiatan sesuaijudul SOP dari pelaksanatugas

Page 20: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

No. Bentuk Simbol Maksud Keterangan

Simbol yang digunakan pada

0proses pelaksanaan

Penghubung penyelesaian tugas lanjutan

7. Antar yang dalam penggambaran

Halaman simbol melebihi satuhalaman, sehinggapenggambarannya masukdalam halaman berikutnya

Agar para pegawai (pelaksanaj aktor) mudah memahami dalammenyelesaikan tugas dan fungsinya dengan baik, serta dilaksanakansesuai batasan tanggung jawab dan kewenangannya, maka ditetapkan.format SOP Kementerian Perhubungan yang menggambarkan paduanantara penggunaan simbol dan alur penyelesaian setiap uraian jeniskegiatan. :

Guna keseragaman penulisan, dokumen SOP di lingkunganKementerian Perhubungan menggunakan format pengetikan sebagaiberikut:1. jenis huruf Bookman Old Style ukuran 10 pt;2. warna huruf hitam3. jarakj spasi antar baris 1 (satu) poin;4. ukuran kertas A4;5. bentuk kertas potrait; dan6. margin tepi halaman adalah kiri 2 (dua) sentimeter, kanan 1 (satu)

sentimeter, atas 1 (satu) sentimeter, dan bawah 1 (satu) sentimeter.

Aplikasi komputer yang digunakan untuk menulis dokumen SOP adalahaplikasi spreadsheet seperti Microsoft Office Excel.

Dalam format SOP terdapat beberapa informasi dan data pokokyang harus dimuat, dan perlu diketahui oleh pelaksana tugas maupunpengguna yaitu:1. unit yang bertanggung jawab terhadap SOP tiap judul kegiatan;2. judul kegiatan yang jelas;3. uraian jenis kegiatan setiap tahapan proses;4. pelaksana tugasjnama orangjjabatan yang bertanggung jawab

dalam setiap tahapan proses penyelesaian kegiatan;5. bentuk-bentuk simbol setiap tahapan penyelesaian uraian jenis

kegiatan; .6. kelengkapan berkas atau daftar bahan yang diperlukan setiap

tahapan proses;7. lama waktu setiap tahapan proses penyelesaian kegiatan; dan8. bentuk hasH akhir kegiatan.

Page 21: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Format dokumen SOP yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungansebagai berikut:

KEMENTERIANPERHUBUNGAN

(1)

JudulSOP." ( )"

(7)

1. (8) 1. (12)2 dst 2 dst

1. (9) 1. (13)2 dst 2 " dst

1. .. (10) 1. .. (14)2 dst 2 dst

1. (11)2. . dst

No(15)

Uraian jenis kegiatan(16) Keleng

kapan

Page 22: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Angka (1)Angka (2)

Angka (3)Angka (4)Angka (5)Angka (6)

Angka (7)

Angka (8)

Angka (9)

Angka (10)

Angka (11)

Angka (12)

Angka (13)

Angka (15)Angka (16)

Angka (18)

Angka (19)

Angka (20)

Angka (21)

Cukup jelas.Diisi nomor penetapan SOP dengan formatNomorjSOPjkode unit kerjajbulan penetapanjtahunpenetapan (contoh: 001jSOPjMENHUBj08j2012).Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Diisi nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabatpenetap disertai dengan NIP.Diisi judul SOP sesuai deJilganhasil akhir yang diperolehdari penyelesaian kegiatan.Diisi dasar hukum berupa peraturan perundang-undangan yang mendasari SOP beserta aturanpelaksanaannya.Diisi SOP lain yang terkait secara langsung dengan SOPyang ditetapkan.Diisi berbagai permasalahan yang mungkin dalampelaksanaannya. Umumnya diawali dengan kata"jikaj apabila-maka".Diisi cara mengatasi permasalahan yang mungkinmuncul.Kompetensi (keahlian) yang dibutuhkan bagi seluruhpelaksana.Diisi daftar peralatan utama (pokok) dan perlerigkapanyang dibutuhkan yang terkait secara langsung dengan:yang diSOP-kan. 'Diisi berbagai hal yang perlu didata dan dicatat olehsetiap pegawai yang. berperan dalam pelaksanaanprosedur yang telah distandarkan. Yang dimaksudkanpencatatan berupa dokumen kontrol dari prosedur yangdi-SOPkan baik buku kontrol, kartu kendall, formulirpengecekan, ataupun check list (daftar simak) sepertibuku ekspedisi, buku log~buku dokumen kegiatan.Cukup jelas. 'Diisi berbagai penyataan uraian jenis kegiatan yangdilaksanakan oleh para pelaksana.Diisi para pelaksana yang bertanggung jawab dalam.menyelesaikan setiap tahapan proses sesuai urutan jeniskegiatan.Diisi bahan -bahan keleng;kapan yang diperlukan(formulir, lembar disposisi, data, laporan keuangan, dill.Diisi lama waktu yang diperlukan untuk penyelesaiankegiatan (menit, jam, hari, minggu, bulan).Diisi nama hasil akhir kegiatan (Surat, Laporan,Kumpulan Data, Draft Laporan, Konsep Pedoman, dill.Diisi penjelasan singkat yang diperlukan.

Page 23: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Format dokumen SOP yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal sebagai'berikut:

SEKRETARIATJENDERAL

(1)

JudulSOP" ( )"

(7)

1. (8) 1. (12)

2 dst 2 ' dst

--'J1. (9) 1. (13)2 dst 2 dst

1. (10) 1. (14)2 dst 2 ,. dst

1. (11)2 dst

No(15)

Uraian jenis kegiatan(16) Keleng

kapan

Page 24: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Angka (1)Angka (2)

Angka (3)Angka (4)Angka (5)Angka (6)

Angka (7)

Angka (8)

Angka (11)

Angka (12)

Angka (13)

Angka (15)Angka (16)

Angka (19)

Angka (20)

Angka (21)

Cukup jelas.Diisi nomor penetapan SOP dengan formatNomorjSOPjkode unit kerjajbulan penetapanjtahunpenetapan (contoh: 001jSOPjSETJENj08j2012).Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas. .Diisi nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabatpenetap disertai dengan NIP.Diisi judul SOP sesuai dengan hasil akhir yang diperolehdari penyelesaian kegiatan.Diisi dasar hukum berupa peraturan perundang-undangan yang mendasari SOP beserta .aturanpelaksanaannya.Diisi SOP lain yang terkait secara langsung dengan SOPyang ditetapkan.Diisi berbagai permasalahan yang mungkin dalampelaksanaannya. Umumnya diawali dengan kata"jikaj apabila-maka";Diisi cara mengatasi permasalahan yang mungkinmuncul.Kompetensi (keahlian) yang dibutuhkan bagi seluruhpelaksana.Diisi daftar peralatan utama (pokok) dan perlengkapanyang dibutuhkan yang terkait secara langsung denganyang diSOP-kan.Diisi berbagai hal yangperlu didata dan dicatat olehsetiap pegawai yang berperan dalam pelaksanaanprosedur yang telah distandarkan. Yang dimaksudkanpencatatan berupa dokumen kontrol dari prosedur yangdi-SOPkan baik buku kontrol, kartu kendali, formulirpengecekan, ataupun check list (daftar simak) sepertibuku ekspedisi, buku log, buku dokumen kegiatan.Cukup jelas.Diisi berbagai penyataan uraian jenis kegiatan yangdilaksanakan oleh para pelaksana.Diisi para pelaksana ya.ng bertanggung jawab dalammenyelesaikan setiap tahapan proses sesuai urutan jeniskegiatan. .Diisi bahan-bahan k~~lengkapan yang diperlukan(formulir, lembar disposisi, data, laporan keuangan, dll).Diisi lama waktu yang diperlukan untuk penyelesaiankegiatan (menit, jam, hari, minggu, bulan).Diisi nama hasil akhir kegiatan (Surat, Laporan,Kumpulan Data, Draft Laporan, Konsep Pedoman, dll).Diisi penjelasan singkat yang diperlukan.

Page 25: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Format dokumen SOP yang ditetapkan oleh Inspektur JenderaljDirekturJenderaljKepala Badan sebagai berikut:

INSPEKTORATJENDERALjDIREKTORATJENDERALj

BADAN

JudulSOP" ( j"

(7)

1. (8) 1 :............................................. (12)2 dst 2 ; dst

1. (9) 1. ' (13)2 dst 2 : dst

1. (10) 1. (14)2. . dst 2. . dst

1. (11)2 dst

No(15)

Uraian jenis kegiatan(16) Keleng

kapan

Page 26: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Angka (1)Angka (2)

Angka (3)Angka (4)Angka (5)Angka (6)

Angka (7)

Angka (8)

Angka (9)

Angka (10)

Angka (11)

Angka (12)

Angka (13)

Angka (15)Angka (16)

Angka (17)

Angka (18)

Angka (19)

Angka (20)

Angka (21)

Cukup jelas;Diisi nomor penetapan SOP dengan formatNomorjSOPjkode unit kerjajbulan penetapanjtahunpenetapan (contoh: 001jSOPjITJEN/08j2012).Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Diisi nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabatpenetap disertai dengan NIP.Diisi judul SOP sesuai dengan hasil akhir yang diperolehdati penyelesaian kegiatan.Diisi dasar hukum berupa peraturan perundang-undangan yang mendasari SOP beserta aturanpelaksanaannya.Diisi SOP lain yang terkait secara langsung dengan SOPyang ditetapkan.Diisi berbagai permasalahan yang mungkin dalampelaksanaannya. Umumnya diawali dengan kata"jikaj apabila-maka"Diisi cara mengatasi permasalahan yang mungkinmuncul.Kompetensi (keahlian) yi:mg dibutuhkan bagi seluruhpelaksana. .Diisi daftar peralatan utama (pokok) dan perlengkapanyang dibutuhkan yang terkait secara langsung dengariyang diSOP-kan.Diisi berbagai hal yang perlu didata dan dicatat olehsetiap pegawai yang berperan dalam pelaksanaanprosedur yang telah distandarkan. Yang dimaksudkanpencatatan berupa dokumen kontrol dati prosedur yangdi-SOPkan baik buku kontrol, kartu kendali, formulirpengecekan, ataupun check list (daftar simak) sepertibuku ekspedisi, buku log, buku dokumen kegiatan.Cukup jelas.Diisi berbagai penyataan uraian jenis kegiatan yangdilaksanakan oleh para pelaksana.Diisi para pelaksana yang bertanggung jawab dalammenyelesaikan setiap tahapan proses sesuai urutan jeniskegiatan.Diisi bahan -bahan ke:1engkapan yang dipetlukan(formulir, lembar disposisi, data, laporan keuangan, dll).Diisi lama waktu yang diperlukan untuk penyelesaiankegiatan (menit, jam, hari, minggu, bulan).Diisi nama hasil akhir kegiatan (Surat, Laporan,Kumpulan Data, Draft La]Joran, Konsep Pedoman, dil).Diisi penjelasan singkat y::mgdiperlukan.

Page 27: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Format dokumen SOP yang ditetapkan oleh pimpinan unit kerja eselon IIsebagai berikut:

BIROjPUSATjDIREKTORAT

(1)

JudulSOP" ( )"

(7)

1. (8) 1. ......•.............................................. (12)2 dst 2.......•......................................... dst

1. (9J 1. ......•............................................. (13)2 dst 2 dst

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. (10) 1. ;............... (14)2 dst 2 dst

1. (11)2. . dst

No(15)

Uraian jenis kegiatan(16) Keleng

kapan

Page 28: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Angka (1)Angka (2)

Angka (3)Angka (4)Angka (5)Angka (6)

Angka (7)

Angka (8)

Angka (9)

Angka (10)

Angka (11)

Angka (12)

Angka (13)

Angka (15)Angka (16)

Angka (18)

Angka (19)

Angka (20)

Angka (21)

Cukup jelas;Diisi nomor penetapan SOP dengan formatNomor/SOP /kode unit kerja/bulan penetapan/tahunpenetapan (contoh: 001/S0P/RO.II/08/2012).Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Diisi nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabatpenetap disertai dengan NIP.Diisi judul SOP sesuai dengan hasil akhir yang diperolehdari penyelesaian kegiatan.Diisi dasar hukum berupa peraturan perundang-undangan yang mendasari SOP beserta' aturanpelaksanaannya.Diisi SOP lain yang terkait secara langsung dengan SOPyang ditetapkan.Diisi berbagai permasalahan yang mungkin dalampelaksanaannya. Umumnya diawali dengan kata"jika/ apabila-maka"Diisi cara mengatasi permasalahan yang mungkinmuncul.Kompetensi (keahlian) yang dibutuhkan bagi seluruhpelaksana.Diisi daftar peralatan utama (pokok) dan perlengkapanyang dibutuhkan yang terkait secara langsung denganyang diSOP-kan.Diisi berbagai hal yang perlu didata dan dicatat olehsetiap pegawai yang berperan dalam pelaksanaanprosedur yang telah distandarkan. Yang dimaksudkanpencatatan berupa dokumen kontrol dari prosedur yangdi-SOPkan baik buku kontrol, kartu kendali, formulirpengecekan, ataupun check list (daftar simak) sepertibuku ekspedisi, buku log, buku dokumen kegiatan.Cukup jelas. 'Diisi berbagai penyataan uraian jenis kegiatan yangdilaksanakan oleh para pelaksana.Diisi para pela.ksana yang bertanggung jawab dalammenyelesaikan setiap tahapan proses sesuai urutan jeniskegiatan.Diisi bahan-bahan kelengkapan yang diperlukan(formulir, lembar disposisi, data, laporan keuangan, dll).Diisi lama waktu yang diperlukan untuk penyelesaiankegiatan (menit, jam, hal,i.,minggu, bulan).Diisi nama hasil akhir kegiatan (Surat, Laporan,Kumpulan Data, Draft Laporan, Konsep Pedoman, dill.Diisi penjelasan singkat yang diperlukan.

Page 29: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Format dokumen SOP yang ditetapkan oleh Kepala Unit PelaksanaTeknis sebagai berikut:

UNITPELAKSANATEKNIS

(1)

JudulSOP" , ( )"

(7)

1. (8) 1. (12)2 dst 2 ; dst

1. (9) 1. (13)2 dst 2 ' dst

Peringatan: Pencat~ltandan Pendataan:

1. (10) 1. .. (14)2 dst 2 dst

1. (11)2 dst

No(15)

Uraian jenis kegiatan(16) Keleng

kapan

Page 30: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Angka (1)Angka (2)

Angka (3)Angka (4)Angka (5)Angka (6)

Angka (7)

Angka (9)

Angka (10)

Angka (11)

Angka (12)

Angka (13)

Angka (15)Angka (16)

Angka (18)

Angka (19)

Angka (20)

Angka(21)

Cukup jelas;Diisi nomor penetapan SOP dengan. formatNomorjSOPjkode unit kerjajbulan penetapanjtahu:qpenetapan (contoh: 001jSOPjBP3IPj08j2012).Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Diisi nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabatpenetap disertai dengan NIP.Diisi judul SOP sesuai dengan hasil akhir yang diperolehdari penyelesaian kegiatan.Diisi dasar hukum berupa peraturan perundang-undangan yang mendasari SOP beserta aturanpelaksanaannya.Diisi SOP lain yang terkait secara langsung dengan SOPyang ditetapkan.Diisi berbagai permasalahan yang mungkin dalampelaksanaannya. Umurrinya diawali dengan kata"jikaj apabila-maka"

IDiisi cara mengatasi permasalahan .yang mungkinmuncul.Kompetensi (keahlian) yang dibutuhkan bagi seluruhpelaksana.Diisi daftar peralatan utama (pokok) dan perlengkapanyang dibutuhkan yang terkait secara langsung denganyang diSOP-kan.Diisi berbagai hal yang perlu didata dan dicatat olehsetiap pegawai yang berperan dalam pelaksanaanprosedur yang telah distandarkan. Yang dimaksudkanpencatatan berupa dokumen kontrol dari prosedur yangdi-SOPkan baik buku kontrol, kartu kendali, formulirpengecekan, ataupun check list (daftar simak) sepertibuku ekspedisi, buku log, buku dokumen kegiatan.Cukup jelas.Diisi berbagai penyataan uraian jenis kegiatan yangdilaksanakan oleh para pelaksana.Diisi para pelaksana yang bertanggung jawab dalammenyelesaikan setiap tahapan proses sesuai urutan jeniskegiatan. .Diisi bahan -bahan ke1engkapan yang diperlukan(formulir, lembar disposis~, data, laporan keuangan, dll).Diisi lama waktu yang diperlukan untuk penyelesaiankegiatan (menit, jam, harii, minggu, bulan).Diisi nama hasil akhir kegiatan (Surat,Laporan~Kumpulan Data, Draft Laporan, Konsep Pedoman, dll).Diisi penjelasan singkat yang diperlukan.

Page 31: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

Ilustrasi penyusunan dokumen SOP dilaksanakan dengan menggunakanaplikasi komputer sebagaimana digambai'kan di bawah ini:

",-,--- _-~.._" ..__ ..""---" ..~,,

·C'!f~)J!!·~-:'! .,. '.' Home Insert

E29

A B

Bookl.xfsx • Microsof~ EX'lel"-~"--'-"""-r--"O;"---------'--- ...,....- ..".- . _Data Review View A,dd.lm '.~) - .." X

001/S0P /RO,U;CB/201.l

0$/08/2012111. CilRtapkan

'I'll. R*\'1lJ

:'I'll. Dibvlakuktr>

OlUtapklln "Iel>

0:1/08/2012

lI:epala !Or" Kapepwalan da:nOriUliu,lJ

1. Und ••.•• ·1JndAn. l'lcm"" 2' Tabun 111'll9tent8ll1Pmr'tI=RUUI> N"pr.rans B....oh c1IU'> a.bu.4m Korupn. Kohnt, dAn !;"I'<>tism. (Lam'baranNepra ?.publlk lndcm ••••. Tahun l11lXlNom"" 75"

T""'bab"" L_buan N"pro.Jif"",,,,,·'SSII;

2, l"eralursn Plulden NomOI' 7 Tabun 200S tentmlp...,~sn. PembJU'l.lUl)Im Janck&r.."manphNlBic>l'o.I,

3. P•••.•tur!ll) Pl,,<l.den p.apu1>!ik lndonada ['fOlD" •.••

Tah\U', 20:>11tUltml P_b,t41tukan da:nOrl'!lniLui Kemen,terian !,lep.r& sebs.pimanat"lah tllubab tvalchir denpn P""aturan PrKidenHomo. III Tabun 2011;

4. l"uo.luran Pl"tid ••••N"""", 24 Tahw:l2010tent.anl Kl>dudukan, '!ups, elm 'f'\u'>IlJec••m<mtuian N"l ••••a ••••.ts Su<unen Otpni •••• ,ru ••.•• dsn Funl&! E:H1on t Kemanluian Nepnubasabnanll. telah tllubah te'llkblr clenp:n

Paraturan Pl •••icIm Hemor 92 Tll.hun 20 II;

..,. Putturan M"nlei Pwueunpn Namor KM 60Tahw) .l0 1() tmtarl,g OYflllltll&a&i dIIn 'btll Kerjll

K"",entertsn Pwhubun~an.

K••t""ko.lt.an

2, SOP l"endol<um<lnta>l••• LapoT,"", Konloin;rmn~

3. SOP p.",<:wsn ,'l:rl,!IP"&n Kon&!n.vmnl

Pui.l:>p.ta:n :

ApabiJ. 'Il"",buatsn 10."""""" lecnsmyl!!2'inl lvI_battllbust maka ptiakn.nun kq,\ •.tm k=~...nnJ1arikut1>raaklln tvtunda

23 CUll mm,glltll.ti:

La»Ma.n tllbu,at tepo.t .ettllab leap.llta:n kon~.I'lnJ24 te1ab •••l •• ei dilak •••• ilka.n

MS)1RYPPli'lPembina uuma Mus fI\'''<:1NIP. 19P1i02.771117BOZ1002

"-buo.bln Laponm Ke<>"";'U'inJ

kuIllfIkui Ptillk&ana :

1. lIJamilllci leemampuen plmp>lahan <lata <edemana;2. M••••ptahul tue'" dan :fI.l:ngr.imekanh.m •• P'lmbwltan laporan

1. Kompu1:W"

2. Print"r

s. t.am.buKftja

P"",<:a.to.tan da:n Pands;;aan

Anlp ....,ar. l!1*t:ronik,4an Manl>8l

Page 32: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA182.16.171.212/assets/webadmin/js/kcfinder/upload/files/regulasi/PM... · penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di

l.!l!nugUk.;n I(ef,1lllt

1 ~i&!h uMuk !\\i!nyusun ~ t·l"'err. "la,mlilIt;onMp Lapel/Jlr ~r:-,'tmg

Mllnlo'Qlll$~.inI(ePSIiSubbaqi1n unluk :ill>:4lil lll!r>t :l»>IlJlm~;.llrJilp~.il\ i:ors"pLiporan Ko~mYi'tir\1Mel\\1or,stll Oli.r!\l\ii!\'U\1Mur 51a;

:iimilll l!·Pe"l1: :;'~I$IPflliltUna unUiitlY*;elik ;:ors+p

lJ~I"·:lanmlll1y_~un I;onHp P~lilcar: iI)"UO~

l !.apelrar K:lns",y.rirtq W"itr1 lJlt'll

r.tp.Sda Kapa:1J ~I~ •.etillil\(INM,tt1"9

Mtr\1oreltil iIl>nHpl.ipManl(orsinyt<tir,,; mttQWIll1!'\ lS!!t'\! II)"W WOJl~

Gin m.ryeta~kan l(;)"'IJn~ ~~"t1"9!\epiCi 1(!!!'i1i !lig~r

Men\lortk" konSI1P~ lspol\ln l<;onllir,yt>rir..• ~iXIt't!~ IS "'t'\t iINeQ ·UI:(ltr

~n· t'teryllti.M:ar lW:Il'"tfl'l\l I(Q'+tlttt1"9it~i KeJ)$ Biro

1)Ilr,;.n':l3.U<!19cani!tQnsep e,:::) ~u:orr, 10"'t'\! WOl1!'\••apotar; Kon,ir,yetir,. 14lo"llI~i.mg !«Nl"'.Itt1"9

".~

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA,

--UMA ~RIS SH MM MHPembina Utama Muda (IV/c)NIP. 19630220 198903 1 001